Pada KD 4 ini kita belajar tentang bagaimana hidup bersama orang lain tanpa meninggalkan identitasnya
sebagai orang percaya. Untuk pertemuan pertama ini kita belajar tentang karunia Tuhan dalam kehidupan
bersama orang lain dan identitas orang percaya, kemudian dalam pertemuan berikutnya kita akan belajar
mengenai kebersamaan dengan orang lain dalam kehidupan persahabatan, berpacaran dan bermasyarakat.
Pertemuan 1
Karunia Tuhan Dalam Kehidupan Bersama Orang Lain
Selain sebagai makhluk pribadi, manusia juga diciptakan sebagai makhluk sosial. Dan sebagai
makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa kehadiran orang lain. Ia membutuhkan orang lain
untuk saling melengkapi dan menopang. Kehidupan bersama orang lain merupakan salah satu anugrah
yang Tuhan berikan kepada manusia.
Remaja Kristen dapat memaknai karunia Tuhan dalam kehidupan bersama dengan orang lain adalah
dengan cara:
1. Simpati
Simpati dibangun di atas perasaan. Ini dapat meleburkan perasaan sehingga manjadi tidak objektif
dalam memberikan penilaian.
2. Empati
Empati dapt diartikan menderita bersama dengan orang yang mengalami penderitaan. Empati lebih
dalam daripada simpati.
3. Solidaritas
Solidaritas adalah kesepakatan bersama untuk saling mendukung, baik untuik kepentingan pribadi
maupun kelompok.
Solidaritas sering rancu dengan sikap kompromi. Solider mengacu pada perilaku yang mebangun hal
positif, sedangkan kompromi cenderung pada hal yang negative.
Kesimpulan:
Kehidupan bersama orang lain merupakan suatu karunia dari Tuhan, dimana manusia tidak hanya
sebagai makhluk pribadi namun diberikan orang lain untuk bersama-sama hidup dengannya.
Selain itu manusia juga diciptakan dengan dibekali simpati, empati dan solidaritas sebagai bekal
kehidupannya bersama orang lain.
Pengikut Kristus memiliki identitas khusus yang melekat dalam dirinya, sehingga disebut sebagai
orang percaya kepada Kristus (orang Kristen)
Identitas inilah yang melekat dalam diri orang percaya yang seharusnya tetap melekat meskipun
da bergaul dengan orang lain.
Pertemuan 2
Seperti yang telah kita pelajari pada minggu yang lalu, bahwa sebagai orang Kristen kita memiliki
identitas yang berbeda dengan orang lain. Sehingga seharusnya sebagai orang percaya dalam kehidupan
bersama orang lain kita memiliki cara khusus yang berbeda dengan orang lain.
Berikut ini adalah beberapa hal dimana didalamnya kita harus hidup berdampingan dengan orang lain,
beberapa contoh pergaulan remaja Kristen bersama orang lain:
1. Persahabatan
Persahabatan terjalin melalui sebuah proses yang panjang. Persahabatan akan diwarnai dengan suka
duka, dihibur ataupun disakiti, diperhatikan atau dikecewakan, didengar atau diabaikan, dibantu atau
ditolak, namun semua itu dilakukan untuk kebaikan sahabatnya.
Prinsip persahabatan yang diajarkan oleh Yesus, adalah:
a. Tidak ada rahasia yang disembunyikan tetapi kejujuran yang diutamakan
b. Ada komunikasi yang terbuka setiap saat
c. Tidak mementingkan diri sendiri
d. Rela berkorban demi kehidupan sahabatnya
e. Menghormati dan menghargai pilihan sahabatnya meskipun berbeda.
Contoh persahabatan yang dapat dilihat dari tokoh alkitan adalah persahabatan antara Daud dan
Yonatan (1 Samuel pasal 18 sampai pasal 20)
2. Berpacaran
Berpacaran berarti berteman dengan seorang lawan jenis yang tetap dan hubungan tersebut
berdasarkan cinta kasih.
Tujuan berpacaran yang benar adalah:
a. Mengenal karakter atau sifat masing-masing
b. Belajar saling menghormati dan menghargai pasangannya
c. Belajar untuk saling menerima kelebihan dan kelemahan
d. Belajar untuk memotivasi satu sama lain
e. Bersama-sama meningkatkan perkembangan rohani
Pertemuan ke 3
Ras Etnis dan Gender
Manusia diciptakan Tuhan dengan berbagai keunikan. Ras, etnis dan gender merupakan keunikan yang
seharusnya kita syukuri. Namun demikian tidak dapat dihindari jika diskriminasi terhadap ras, etnis dan
gender masih sering terjadi di lingkungan sekitar kita. Oleh karena itu pembelajaran kita kali ini mengajak
kalian semua untuk membangun pikiran positif terhadap perbedaan ras, etnis dan gender. Hal ini
seharusnya menjadi ciri kita sebagai orang percaya yang menghargai kehidupan bersama dengan orang
lain.
Pengertian ras, etnis dan gender
a. Ras
Ras adalah konsep yang digunakan untuk mengkategorikan sekelompok manusia. Perbedaan
anatomi tubuh (warna kulit, warna rambut, mata tinggi badan dll), budaya, genetika, sejarah,
bahasa digunakan untuk menjadi ciri-ciri suatu kelompok manusia tertentu untuk mempermudah
pengenalan sekelompok orang dalam kehidupan sehari-hari. Namun pengelompokan ini bukan
hal yang sederhana tetapi sangat kompleks dan tidak akan mampu menampung semua keunikan
yang Tuhan ciptakan di dunia ini. Sebagai contoh yang sering terjadi di Indonesia, orang
berambut keriting, kulit hitam adalah orang Papua, padahal di Indonesia bukan hanya orang
Papua yang bercirikan demikian, saudara-saudara kita di NTT dan Maluku juga memiliki ciri
yang sama. Ini memberi gambaran kepada kita bahwa keunikan yang Tuhan ciptakan itu
sebenarnya perbedaan yang memperkaya budaya manusia, bukan untuk menggolong-golongkan
manusia.
b. Etnis
Etnis adalah penyebutan yang diberikan kepada sekelompok manusia yang mendiami daerah
tertentu serta memiliki adat kebiasaan sendiri. Kebiasaan dan adat inilah merupakan ciri khas
yang membedakan satu kelompok etnis yang satu dengan yang lainnya.
c. Gender
Gender adalah perbedaan fungsi peran sosial yang dikonstruksikan oleh masyarakat terhadap
laki-laki dan perempuan. Gender bukan tentang jenis kelamin, gender ini juga bukan karena
ketentuan Tuhan, melainkan pandangan manusia. Gender berkaitan dengan pemahaman manusia
bagaimana seharusnya laki-laki atau perempuan berperan atau bertindak sesuai tata nilai dan
budaya tempat tinggalnya. Misalnya, budaya tertentu menempatkan bahwa yang memasak adalah
perempuan, dan yang melakukan pekerjaan berat adalah laki-laki. Padahal memasak sebenarnya
juga bisa dilakukan oleh laki-laki dan pekerjaan beratpun bisa saja dilakukan oleh perempuan asal
mereka mampu untuk melakukannya.
Kalian dapat baca mengenai kisah orang Samaria yang baik hati Lukas 10:25 – 36.
Dalam perumpamaan ini, kita dapat melihat bahwa Yesus mengajarkan kepada kita untuk tidak
membedakan suku dan ras dalam pergaulan kita. Orang Samaria yang dalam keseharian tidak
dianggap oleh orang Yahudi, justru oleh Yesus digambarkan sebagai satu-satunya orang yang
bersedia menolong orang Yahudi yang terluka itu.
Kesimpulan:
Ras, etnis dan gender adalah perbedaan unik yang Tuhan ciptakan untuk menjadi kekayaan
diantara manusia.
Segala perbedaan itu bukan untuk memecah belah manusia tetapi untuk menjadikan manusia
saling melengkapi.
Sebagai remaja Kristen hendaknya kita bergaul tanpa membedakan ras, etnis dan gender.