Disusun Oleh :
Kelas 1B
Demikian makalah ini penulis susun. apabila ada kesalahan dalam penulisan,
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan sebelumnya penulis mengucapkan
terima kasih.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I :
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Pembahasan
BAB II :
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manusia
2.2 Pengertian Pengabdian dan macam-macamnya
2.3 Pengertian Pengorbanan dan macam-macamnya
2.4 Perbedaan Pengabdian dan Pengorbanan
BAB III :
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti
berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara
istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas,
sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Dalam hubungannya dengan lingkungan,
manusia merupakan suatu oganisme hidup (living organism). Terbentuknya pribadi seseorang
dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari
satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial),
maupun kesejarahan.
A. Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun
tenaga sebagai perwujudan, kesetiaan antara lain kepada raja, cinta, kasih sayang,
hormat, atau suatu ikatan dan semua dilakukan dengan ikhlas.
Timbulnya pengabdian itu pada hakikatnya ada rasa tanggung jawab. Apabila kita
bekerja keras dari pagi sampai sore dibeberapa tempat untuk memenuhu kebutuhan
rumah tangga kita, itu berarti mengabdi kepada keluarga, karena kasih sayang kita
pada keluarga. Lain halnya jika keluarga kita membantu teman, karena ada
kessulitan, mungkin sampai berhari-hari ikut menyelesaikannya sampai tuntas, itu
bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja.
Pengertian pengabdian menurut WJS. Poerwodarminto adalah hal-hal yang berhubungan
dengan mengabdi.Mengabdi adalah suatu penyerahan diri kepada “suatu” yang dianggap lebih,
biasanya dilakukan dengan ikhlas, bahkan diikuti pengorbanan. Dimana pengorbanan berarti
suatu pemberian untuk menyatakan kebaktian, yang dapat berupa materi, perasaan, jiwa raga.
Dengan begitu,Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga
sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, honnat, atau satu ikatan dan semua itu
dilakukan dengan ikhlas.
B. Macam-macam Pengabdian.
Manusia dalah anggota masyarakat, ia tidak dapat hidup tanpa orang lain, karena tiap-tiap
orang lain saling membutuhkan. Bila seseorang yang hidup di masyarakat tidak mau
memesyarakatkan diri dan selalu mengasingkan diri, maka apabila mempunyai kesulitan
yang luar biasa, ia akan ditertawakan oleh masyarakat, cepat atau lambat ia akan menyadai
dan menyerah kepada masyarakat lingkungannya.
Oleh karena itu, demi masyarakat, anggota mayarakat harus mau mengabdikan diri
kepada masyarakat. Ia harus mempunyai rasa tanggung jawab kepada masyarakat. Oleh
karena nama baik tempat ia tinggal, membawa nama baiknya pula. Bila remaja masyarakat
kampungnya terkenal dengan “remaja berandal” suka berkelahi, mengganggu orang, atau
merampas hak orang lain, maka bagaimanapun juga ia akan merasa malu.Contoh :Seorang
mahasiswa yang telah lulus, kemudian berusaha memajukan pendidikkan di desanya dengan
mendirikan sekolah, walaupun tanpa imbalan apapun dia lakukan demi kemajuan desanya
Pengabdian kepada raja
Yaitu suatu penyerahan diri secara ikhlas kepada rajanya, karena dianggap yang
melindunginya; walaupun sekarang banyak terjadi.Contoh :Seorang gadis dengan sukarela
dijadikan selir oleh rajanya
A. Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga
pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan
yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.
Menurut kamus umum bahasa indonesia Wjs. Poerwodarminto, korban berarti:
a. Pemberian untuk menyatakan kebaktian (kerelaan hati dan sebagainya). Misalnya: inilah
korban ku untuk nusa dan bangsa.
b. Orang yang menderita kecelakaan karena perbuatan sendiri atau orang lain. Misal:
banyak orang yang menjadi korban permainan judi.
c. Korban jiwa karena tertimpa bencana bumi di Kerinci, Jambi, bertambah banyak.
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta, pikiran,
perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwannya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas, tanpa
pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
B. Macam-macam Pengrbanan
Pengorbanan kepada keluarga
Pada hakikatnya manusia hidup berkeluarga. Dasar hidup berkeluarga adalah kasih sayang.
Kasih sayang memerlukan pengorbanan. Tanpa pengorbanan tidak ada kasih sayang atau tidak
ada cinta.
Pengorbanan kepada masyarakat
Manusia adalah makhluk sosial, karena manusia tidak dapat hidup sendiri, dan saling
membutuhkan. Sebagai makhluk sosial, manusia merasa terika dengan masyarakatnya. Karena
itu, demi pengabdiannya kepada masyarakat ia tidak bebas dari pengorbanan.
Pengorbanan kepada bangsa dan negara
Setiap orang dibumu ini mengakui bahwa manusia merupakan anggota suatu bangsa dan
warga negara suatu negara. Semua orang pasti menjadi anggota atau warga dari suatu bangsa
atau negara dan mempunyai kewajiban antara lain membela negara. Pembelaan itulah disebut
pengorbanan.
Demi negara tiap orang tidak sayang kehilangan harta, benda, bagian badan, bahkan nyawa pun
dipertaruhkan dengan ikhlas. Kapan saja dan dimana saja berada mereka berkewajiban membela
negara.
Pengorbanan karena kebenaran
Ada peribahasa "Berani Karena Benar, Takut Karena Salah". Demi kebenaran orang tidak
takut mengahadapi apa pun. Perang kemerdekaan itu pada hakiakatnya adalah perang untuk
membela kebenaran. Menurut kodratnya, manusia mempunyai hak hidup dan hak kemerdekaan
hidup. Oleh karena itu penjajahan dibumi bertentangan dengan kodrat alam. Dalam membela
kebenaran ini biasanya banyak korban berjatuhan.
Berkorban kepada agama berarti juga berkorban demi cintanya kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Hal ini terjadi karena adanya manusia bukan dengansendirinya, tetapi ada karena diciptakan
Tuhan. Karena itu wajiblah manusia berkorban demi cintanya kepada agama dan juga
Penciptanya. Agama pada hakikatnya adalah kebenaran, karena itu dalam berkorban demi agama
atau kebenaran, manusia tidak sayang kehilangan harta, tenaga, waktu, bahkan nyawanya pun
rela dikorbankan.
3.2 Saran
Sebagai seorang manusia yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan,kenegaraan serta
bermsyarakat maka manusia tersebut hendaklah menjadi sesorang yang berguna.Untuk
mewujudkan hal tersebut maka hendaklah sebagai manusia dituntut untuk selalu mengabdi serta
berkorban agar terciptanya suatu kehidupan yang seimbang.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. Daud. 1998. Pendidikan Agama Islam. PT RajaGrafindo Persada : Jakarta.
Hartono, Drs., dkk., Ilmu budaya dasar: Untuk Pegangan Mahasiswa, PT. Bina Ilmu,
Surabaya, 1991.
Suyadi M.P. Drs., Buku Materi Pokok Ilmu Budaya Dasar, Depdikbud U.T. 1984-1985.
Widyo Nugroho, Achmad Muchji. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Universitas
Gunadarma