Anda di halaman 1dari 106

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY HGESTASI 12 MINGGU

EMPAT HARI DENGAN ABORTUS IMMINENS


DI RSIA

PERTIWI

MAKASSAR

TANGGAL 14 S/D 16 JULI 2011

KARYA TULIS ILMIAH


OLEH :
MARIA SKOLASTIKA RAGHU
1208064

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
GEMA INSAN AKADEMIK
MAKASSAR
2011

PERNYATAAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY H GESTASI 12 MINGGU
EMPAT HARI DENGAN ABORTUS IMMINENS
DI RSIA PERTIWI MAKASSAR
TANGGAL 14 S/D 16 JUNI 2011
MARIA SKOLASTIKA RAGHU
1208064
Karya Tulis ini telah Kami setujui untuk diuji dan diPertahankan, dalam
Ujian Karya Tulis Ilmiah Dihadapan Tim Penguji DIII Kebidanan STIK
GIA Makassar.
Makassar, Juli 2011
Pembimbing KTI
Pembimbing I

Pembimbing II

Hasmiyati, S.SiT

Rasdin,S.kep,Ns

Mengetahui
Ketua STIK GIA Makassar

Hj. Saenab Dasong, SKM M.Kep

ii

PERNYATAAN PERSETUJUAN WAKTU UJIAN

Dengan ini menyatakan :


Nama

: MARIA SKOLASTIKA RAGHU

NIM

: 1208064

Jurusan

: DIII Kebidanan

Setuju untuk melakukan ujian akhir Karya Tulis Ilmiah dengan judul Asuhan
Kebidanan Pada NyH Gestasi 12 Minggu Empat Hari Dengan Abortus
Imminens Di RSIA Pertiwi Makassar Tanggal 14 s/d Juni 2011.
Hari / tanggal

: Sabtu 09 juli 2011

Pukul

:09.00 Wita

Demikian surat persetujuan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana


mestinya.

Makassar,08 juli 2011


Pembimbing
Pembimbing KTI

Pembimbing KTI II

HASMIATI S.SIT

RASDIN,S. Kep,Ns
Mengetahui
Ketua STIK GIA Makassar

Hj. Saenab Dasong, SKM. M,Kep

iii

PENGESAHAN TIM PENGUJI


Karya Tulis Ilmiah ini telah diperiksa dan disahkan oleh Panitia Ujian
Akhir dan Tim Penguji

Program DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Gema Insan Akademik Makassar yang dilaksanakan pada


tanggal 9 juli 2011.

1.HASMIATI, S.SIT

(.......................................)

2. RASDIN, S.Kep, Ns

(.......................................)

3. NAMHAR, SKM,M.kes :

(.......................................)

Mengetahui
Ketua STIK GIA Makassar

Hj. Saenab Dasong,SKM M.Kep

iv

BIODATA

A. IDENTITAS
1. Nama

: Maria Skolastika Raghu

2. Nim

: 1208064

3. Jenis Kelamin

: Perempuan

4. Tempat / Tanggal Lahir : Flores / 15 Oktober 1987


5. Suku / Bangsa

: Flores / Indonesia

6. Agama

: Katolik

7. Alamat

: Jl.Tanjung Alang 1 No. 05

B. PENDIDIKAN
1. SD Inpres Danga Nagekeo tahun 2001
2. SMPN 1 Aesesa tahun 2005
3. SMA Baleriwu Danga 2007
4. STIK GIA Makassar, tahun 2008 -2011.

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas
segala rahmat dan KaruniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini, dengan judul : Asuhan Kebidanan Pada NyH Gestasi
12 Minggu Empat Hari Dengan Abortus Imminens di Rumah Sakit Ibu Dan
Anak Pertiwi Makassar Tanggal 14 s/d 16 juni 2011
Penulis menyadari dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini berbagai
kesulitan dan hambatan banyak ditemukan, namun berkat bimbingan,
bantuan dan dorongan baik moril maupun materil dari berbagai pihak
sehingga masalah ini dapat teratasi dan akhirnya Karya Tulis Ilmiah dapat
diselesaikan.
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan .
Olehnya itu,penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran guna
penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Untuk itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan rasa hormat,
banyak terima kasih dan penghargaan yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Drs. H.A.M. Aras Mahmud, selaku ketua Yayasan STIK GIA
Makassar.
2. Ibu Hj. Saenab Dasong. SKM.M.kep, selaku ketua STIK GIA Makassar .
3. Ibu M.Rombe S.D Sampetau , SH.S.SIT.M.kes selaku ketua program
DIII Kebidanan STIK GIA Makassar.

vi

4. Ibu Hasmiati S.SIT selaku pembimbing 1 yang telah membimbing dan


mengarahkan penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.
5. Segenap Dosen dan Staf program DIII Kebidanan STIK GIA Makassar
yang telah membantu penulis selama mengikuti pendidikan.
6. Ibu kepala RSIA Pertiwi Makassar beserta staf yang telah memberikan
izin untuk pengambilan data yang penulis butuhkan.
7. Kepada Ayahanda , Ibunda, om, tante dan saudara saudariku
tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta
Doa yang telah menguatkan penulis sehingga mampu menyelesaikan
karya tulis ini.
8. Rekan rekan mahasiswa DIII Kebidanan angkatan 2008 pada umumnya
dan kelas B2_08 pada khususnya yang selalu kompak.
9. Sahabat-sahabatku tiny,ocha,dan teman-teman yang tidak dapat penulis
sebutkan

satu

persatu

yang

turut

memberikan

bantuan

dalam

penyusunan karya tulis ini serta kebersamaannya selama ini.


Akhirnya semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
pengembangan Ilmu Kebidanan dan semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa memberikan rahmat dan petunjuk dalam pemanfaatan Karya Tulis
Ilmiah ini.Amin.
Makassar,juli 2011
Penulis
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Gema Ilmu Insan Akademik
Program D III Kebidanan
vii

ABSTRAC
Asthyn :Asuhan Kebidanan Pada Ny H Gestasi 12 Minggu Empat Hari
dengan Kehamilan Abortus Imminens Di RSIA Pertiwi Makassar,
Tahun 2011
Pembangunan dalam bidang kesehatan seperti yang dijelaskan
dalam GBHN menyatakan bahwa pelayanan kesehatan ditujukan
utuk meningkatkan kualitas kehidupan/ usaha harapan hidup
manusia. Data dari Meical Record RSUIA Pertiwi Makassar
sebanyak 14 (3,19%) mengalami abortus tanpa membedakan
klasifikasi dari abortus tersebut.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif penelitian dengan pendekatan Case Study, yaitu
Manajemen Asuahan Kebidanan melalui 7 langkah Varney dan
SOAP
Hasil dari penelitian ini diperoleh gambaran nyata pengkajian
kebidanan pada Ny H,dan perencanaan kebidanan untuk
memeuhi kebutuhan pasien. Untuk itu diharapkan ibu segera
memeriksakan diri kesarana kesehatan saat mengetahui dirinya
hamil untuk mendeteksi secara dini jika ada kelainan.

Kata Kunci : Abortus Imminens, Askeb, RSIA Pertiwi Makasar


Pustaka

: 22 ( 2000- 2009)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................

viii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................

ii

PERNYATAAN PERSETUJUAN WAKTU UJIAN................................

iii

HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI ........................................

iv

BIODATA...............................................................................................

KATA PENGANTAR .............................................................................

vi

ABSTRAK.............................................................................................

viii

DAFTAR ISI ..........................................................................................

ix

DAFTAR TABEL....................................................................................

xiii

DAFTAR GAMBAR...............................................................................

xiv

BAB 1. PENDAHULUAN
A.Latar Belakang .
B.Ruang Lingkup Pembahasan .
C.Tujuan Penulisan.. 3
Tujuan Umum .
Tujuan Khusus
D.Manfaat Penulisan.4
E. Metode Penulisan
F.Sistematika Penulisan..

1
3
3
3
4
6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.


A.Tinjauan Tentang Kehamilan. 10
1. Pengertian Kehamilan
10
2. Proses Terjadinya Kehamilan ..
11
3. Perubahan-perubahan yang terjadi pada Kehamilan
12
4.Diagnosa Kehamilan..
17
B. Tinjauan tentang Antenatal care
20
1. Pengertian Antenatal Care

20

ix

2. Pelayanan Antenatal Care

20
3. Manfaat Antenatal Care
4.Tujuan Antenatal Care
5. Kebijakan Program Antenatal Care..
6.Penilaian Klinik .
C. Tinjauan Tentang Abortus..
1. Pengertian Abortus..
2. Etiologi Abortus.
3. Patofisiologi Abortus
4. Klasifikasi Abortus
5. Diagnose Abortus .
6. Komplikasi Abortus
7.Penanganan Abortus ..
D. Abortus Imminenes .............................................................
1.Pengertian Abortus Imminens .......................................
2.Etiologi Abortus Imminenes ...........................................
3.Diagnosa Abortus Imminens .....................................39
4.Gambaran Klinis Abortus Imminens ...............................
5.Patofisiologi Abortus Imminens
..................................
6.Pencegahan Abortus Imminens ..................................
7.Penanganan Abortus Imminens ..................................
E. Proses Manajemen Kebidanan.........................................
1.Pengertian Manajemen Asuhan Kebidanan ....................
2.Tahap Manajemen Asuhan Kebidanan............................
3. Pendokumentasian Manajemen Kebidanan...................

21
22
22
23
26
26
27
29
31
34
35
36
37
37
38
39
40
40
40
41
41
42
44

BAB III. STUDI KASUS


A....Langkah 1.
B....Langkah II.
C.. .Langkah III.
D.. .Langkah IV.

Pengkajian Dan Analisis Data Dasar


Merumuskan Diagnosa/ Masalah Aktual.
Merumuskan Diagnosa/ Masalah Potensial
Antisipasi Perlunya Tindakan Segera /
Kolaborasi..
E....Langkah V. Rencana Asuhan Kebidanan
F....Langkah VI. Implementasi .
G.. .Langkah VII. Evaluasi Asuhan Kebidanan .
H.. .Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

47
55
59
60
62
66
67
69

BAB.IV.PEMBAHASAN........................................................................

80

BAB.V. Penutup
A. Kesimpulan...........................................................................

87

B. Saran....................................................................................

88

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................

90

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
xi

1. Penilaian Klinik
2.Pemeriksaan Kehamilan
3. Diagnosa Kehamilan..
4.Proses Komputensi Bidan Dan Dokumentasi
5.Riwayat Kunjungan Antenatal Care. 48

DAFTAR GAMBAR

xii

23
24
25
46

Gambar

1. Pemeriksaan Fundus Uteri Untuk Menentukan Umur


Kehamilan

Gambar

2. Klasifikasi Abortus

Gambar

3. Contoh Makanan Dengan Gizi Seimbang

xiii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan dalam bidang kesehatan seperti yang dijelaskan
dalam GBHN menyatakan bahwa pelayanan kesehatan di tujukan
untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia serta kualitas
kehidupan / usia harapan hidup manusia, meningkatkan kesejahteraan
keluarga dan masyarakat akan pentingnya hidup sehat ( Manuaba
I.B.G,1988, hal 15 ).
Secara global

World

Health

Organitation

WHO

memperkirakan sekitar 380 kehamilan terjadi dalam setiap menitnya


dengan 190 diantaranya kehamilan tidak diinginkan sehingga angka
abortus tidak aman juga tinggi. Dalam setahun dari 75 juta kasus
kehamilan tidak diinginkan di dunia, 50 juta diantaranya melakukan
abortus ( pengguguran kandungan ) 20 juta diantaranya melakukan
abortus tidak aman ( Yudiayutz, 2010)
Di Indonesia saat ini angka kejadian abortus masih cukup tinggi
disbanding dengan Negara-negara maju di dunia, yakni mencapai 2,3
juta per tahun (Vandoyo, 2010 ).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Profil Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Selatan angka kematian ibu mengalami peningkatan
dari tahun sebelumnya, pada tahun 2009 kematian ibu sebesar 133

orang dan tahun 2010 meningkat menjadi 143 orang dengan


penyebab terbanyak pendarahan tanpa mengklasifikasikan penyebab
dari pendarahan tersebut (Profil Dinkes, 2010).
Data yang diperoleh dari Rekam Medik Rumah Sakit Ibu Dan
Anak Pertiwi tahun 2010 jumlah ibu hamil secara keseluruhan
sebanyak 502 orang, dan 14 (3,19%) orang diantaranya mengalami
abortus tanpa membedakan klasifikasi dari abortus tersebut.
Abortus yang tidak mendapatkan penanganan adekuat dapat
menyebabkan komplikasi seperti pendarahan syok dan infeksi dan
upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kehamilan pada
abortus imminens adalah istirahat baring, pemberian hormone
progesterone, observasi pendarahan dan pemeriksaan USG untuk
menentukan keadaan janin (Prawirohardjo S, 1999, hal 311-312).
Berdasarkan uraian diatas terlihat masih tingginya angka
kejadian abortus sehingga penulis akan memaparkan permasalahan
dalam karya tulis ilmiah ini dengan judul Manajemen Asuhan
Kebidanan pada Ny.`H` dengan Abortus Imminens.
B. Ruang Lingkup Penulisan
Adapun ruang lingkup penulisan karya tulis ini adalah asuhan
kebidanan pada Ny.`H`, dengan abortus immniens Di Rumah Sakit Ibu
Dan Anak Pertiwi tanggal 14 s/d 16 Juni 2011.
C. Tujuan Penulisan
1.
Tujuan Umum.

Untuk mendapat gambaran pelaksanaan asuhan kebidananan


2.

pada Ny H
Tujuan Khusus.
1. Mendapat gambaran nyata tentang pengkajian kebidananan
pada NyH
2. Mendapat gambaran tentang perencanaan kebidanan untuk
memenuhi kebutuhan pasien.
3. Mendapat gambaran tentang

pelaksanaan

tindakan

kebidananan dalam rangka memenuhi kebutuhan pasien.


4. Mendapat gambaran tentang evaluasi kebidanan yang
dibuat oleh bidan terhadap pasien.
5. Mendapat
gambaran
tentang

pendokumentasian

kebidanana pada pasien abortus imminens.


6. Sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi
D III kebidanan.
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Praktis
Sebagai salah satu sumber informasi dan wawasan serta masukan
bagi Rumah Sakit Ibu Dan Anak Pertiwi khususnya kebijakan dan
pelaksana program baik di Depkes dalam upaya meningkatkan
kualitas

pelayanan

pada

klien

dengan

penerapan

asuhan

kebidanan antenatal patologi dengan kasus abortus imminens.


2. Manfaat bagi institusi
Merupakan sumber bacaan bagi mahasiswa Akademi Kebidanan
Makassar dan input dalam memberikan bekal bagi mahasiswa agar
berhasil dalam menerapkan asuhan kebidanan antenatal care pada
klien dengan abortus imminens.
3. Manfaat bagi penulis

Merupakan

sebagai

bahan

untuk

memperoleh

tambahan

pengetahuan dan keterampilan tentang pelaksanaan khususnya


mengenai asuhan kebidanan antenatal care pada klien dengan
abortus imminens.
E. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini sebagai
berikut.
1. Studi Kepustakaan
Yaitu dengan membaca dan mempelajari buku-buku / literatur yang
ada kaitannya dengan masalah yang dibahas sebagai dasar teoritis
yang di gunakan dalam pembahasan karya tulis ini
2. Studi Kasus
Yaitu melaksanakan studi kasus pada Ny.`H` denagn pendekatan
asuhan kebidanan yang meliputi : pengkajian dan analisis data
dasar,

perumusan

melaksanakan

diagnose

tindakan

segera

masalah
/

aktual,

kolaborasi,

potensial,

perencanaan

pelaksanaan. Evaluasi asuhan kebidanan dan pendokumentasian


hasil asuhan kebidanan.
a. Anamnese
Tanya jawab yang dilakukan kepada klien, suami, dan keluarga
guna memperoleh data yang diperlukan.
b. Pemeriksaan fisik
Yaitu pemeriksaan yang dilakukan mulai dari kepada sampai kai
(head to toe) dengan inspeksi, palpasi, dan perkusi dan
pemeriksaan laboratorium untuk mendapatkan data yang
objektif mengenai keadaan pasien.
4

c. Pengkajian psikologi
Pengkajian psikologi klien untuk mengetahui status emosional,
pola interaksi klien dengan keluarga serta tenaga kesehatan
yang memberikan asuhan, pandangan klien tentang masalah
yang

sedang

dihadapi

dan

pengetahuan

klien

tentang

kesehatan.
3. Studi dokumentasi
Studi ini dilakukan dengan mempelajari status klien baik yang
bersumber dari catatan dokter, bidan, maupun hasil pemeriksaan
laboratorium, pemeriksaan diagnostik lainnya yang berkaitan
dengan masalah klien.
F. Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh gambaran tentang Karya Tulis ilmiah ini
yang terdiri dari lima bab sebagian titik tolak pembahasan. Dalam
karya tulis ini dapat dilihat secara garis besar tentang sistematika
penulisan sebagai berikut :
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Ruang Lingkup Pembahasan
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penulisa

BAB II

E. Metode Penulisan
F. Sistematika Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
1. Tinjauan tentang kehamilan
1. Pengertian kehamilan

2. Terjadinya kehamilan
3. Perubahan yang terjadi pada ibu hamil
a. Perubahan anatomi fisiologi
b. Perubahan psikologi
4. Diagnosa kehamilan
2. Tinjauan tentang Antenatal Care
1. Pengertian antenatal care
2. Pelayanan Antenatal Care
3. Manfaat Asuhan Antenatal Care
4. Tujuan Asuhan Antenatal Care
5. Kebijakan program dan teknis Asuhan Kebidanan
Antenatal Care
6. Penilaian Klinik
3. Tinjauan tentang Abortus
1. Pengertian abortus
2. Etiologi abortus
3. Frekuensi Abortus
4. Diagnosa Abortus
5. Klasifikasi Abortus
6. Patofisiologi Abortus
7. Kompliksi Abortus
8. Gambaran abortus
9. Penanganan abortus
4. Abortus imminens
1.pengertian abortus imminens
2. etiologi abortus imminens
3. diagnosa abortus imminens
4. gambaran klinis abortus imminens
5. patofisiologi abortus imminens
6. Penanganan abortus imminens
5.Tinjauan Tentang Proses Asuhan Kebidanan
1. Pengertian Asuhan Kebidanan
2. Tahapan Asuhan Kebidanan
3. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP )
BAB III STUDI KASUS
A. Mengidentifikasi Data Dasar.
B. Merumuskan diagnosa / Masalah Aktual
C. Merumuskan diagnosa / Masalah Potensial

D.
E.
F.
G.
H.
BAB IV
BAB V

Tindakan segera / kolaborasi


Rencana Asuhan Kebidanan
Pelaksanaan Asuhan Kebidanan
Evaluasi Pendokumentasian Asuhan Kebidanan
Pendokumentasian (SOAP)

PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan

a. Kehamilan

adalah

suatu

proses

mata

rantai

yang

berkesinambungan terdiri dari ovulasi (pelepasan ovum) terjadi


migrasi spermatozoa dan ovum. Terjadinya konsepsi dan
pertumbuhan zigot implantasi di dalam uterus, yang kemudian
terjadi pembentukan plasenta dan tumbuh kembang dari hasil
konsepsi sampai aterm. (Manuaba I.B.G,1998,hal 116)
b. Kehamilan adalah merupakan suatu proses pertemuan antara
sel telur dengan spermatozoa pada waktu masa subur sehingga
terjadi perubahan ovum yang telah dibuahi atau nidasi dalam
endometrim dan sampai terbentuk janin dalam rongga rahim.
(Saifuddin,2002,hal 323)
c. Kehamilan adalah suatu keadaan fisiologi (F.Gary Cunningham
2005 hal.25)
d. Kehamilan dan persalinan adalah suatu proses alamiah atau
normal dan bukan proses patologis, tetapi kondisi normal dapat
menjadi patologi atau abnormal (Yuni Kusmiyati 2009 hal.1)
e. Kehamilan

adalah

suatu

proses

pertumbuhan

dan

perkembangan janin dalam rahim yang dimulai dari konsepsi


sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari
(40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir. Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan yaitu triwulan
pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua
8

dari bulan ke-4 sampai ke-6,triwulan ketiga dari bulan ke-7


sampai ke-9. (Wiknjosastro dan Waspodo,2007,hal 231)
2. Terjadinya Kehamilan (Mocthar Rustam, 1999, hal.17)
Peristiwa terjadinya kehamilan :
a. Pembuahan/Fertilisasi : Pertemuan antara sel telur dengan sel
mani di tuba fallopi.
b. Pembelahan sel (Zigot):Dari hasil konsepsi akan membela.
c. Nidasi/Implantasi : Masuknya atau tertanamnya hasil

konsepsi

ke dalam endometrium.
d. Pertumbuhan

mudigah

(embriogenesis)-janin-menjadi

bakal

individu baru.
Proses terjadinya kehamilan dipengaruhi oleh berbagai
hormon diantaranya esterogen, progesteron, Menalophore.
Stimulatin Hormon (MSH), proklaktin dan sebagainya.
Terjadinya perubahan pada anatomi tubuh dan organ-organ sistem
reproduksi dipengaruhi oleh keseimbangan hormonal tersebut.
3. Perubahan yang terjadi pada ibu hamil
a. Perubahan fisiologi (Wiknjosastro Hanifa 2005 hal 89-99)
Perubahan organ-organ sistem reproduksi
1. Uterus

Tumbuh

membesar

primer

maupun

sekunder

akibat

pertumbuhan isi konsepsi intra uteri.Esterogen menyebabkan


hiperplasi jaringan, progesteron berperan untuk elastisitas uterus
pada perabaan tinggi fundus :
a.

Tidak hamil/normal, Sebesar telur ayam (30 gram).

b.

Kehamilan 8 minggu , Telur bebek.

c.

Kehamilan 12 minggu , Telur angsa.

d.

Kehamilan 16 minggu, Pertengahan simpisis.

e. Kehamilan 20 minggu , Pinggir bawah pusat.


f. Kehamilan 24 minggu , Pinggir atas pusat.
g. Kehamilan 28 minggu , Sepertiga pusat-prosessus xifoid.
h.

Kehamilan 32 minggu, Pertengahan pusat prosessus


xifoid.

i.

Kehamilan 36-42 minggu, 3 sampai 1 jari dibawah


prosessus xipoid.

2. Serviks Uteri
Ismus uteri, bagian dari serviks, batas anatomis menjadi sulit
ditemukan.Pada kehamilan trimester 1 memanjang dan lebih kuat
pada kehamilan 16 minggu menjadi satu bagian dari korpus dan

10

pada kehamilan akhir diatas 32 minggu menjadi segmen bawah


uterus.
3. Payudara
pada payudara terdapat hiperpigpentasi aerola mammae yang
di sebabkan oleh pengaruh esteroge hyperplasi sistem duktus
dan jaringan intertisi payudara.Sedangakn hormon laktogenetik
(diantaranya somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan
pertambahan

sel-sel

asanus

payudara,

serta

dapat

meningkatkan produksi zat-zat kasein, sel-sel lemak, kolostrum.


4. Indung Telur (Ovarium)
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum
graviditatis sampai terbentuknya placenta kira-kira kehamilan
16

minggu.Korpus

luteum

ini

kira-kiar

berdiameter

cm,kemudian ia mengecil setelah placenta terbentuk.Lambat


laun fungsi ovarium akan diambil alih oleh placenta.
5. Vulva/Vagina
Terjadinya

hipervaskularisasi

akibat

pengaruh

hormon

esterogen dan progesteron, warna kebiruan yang dikenal


dengan tanda chadwick.
6. Sistem Sirkulasi

11

Volume darah dan volume plasma naik pesat sejak akhir


trimester pertama dan mencapai puncaknya pada kehamilan 32
minggu.
7. Sistem Respirasi
Wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang
mengeluh rasa sesak nafas, ini ditemukan pada kehamilan 32
minggu karena usus ditekan oleh uterus yang membesar ke
arah diagfragma.
8. Sistem Gastroitestinal
Pada bulan pertama kehamilan terdapat perasaan tidak enak
(nausea) karena hormon esterogen meningkat dan tonus otot
traktus gestivus juga menurun. Pada bulan-bulan pertama
kehamilan tidak jarang dijumpai gejala muntah pada pagi hari
yang dikenal dengan morning sicknees dan bila terlampau
sering dan banyak dikeluarkan disebut hiperemesis gravidarum.
9. Traktus Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan
oleh uterus yang membesar sehingga sering kemih dan ini akan
hilang dengan makin tuanya kehamilan namun pada akhirnya
kehamilan akan timbul lagi karena kepala janin mulai turun ke
bawah pintu atas panggul (PAP)
12

10. Kulit
Pada

kulit

terjadi

hiperpigmentasi

perubahan

karena

deposit

pengaruh

hormon

pigmen

dan

MSH

yang

dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Kadang-kadang


terdapat pigmen pada dahi,pipi,hidung dikenal sebagai kloasma
grafidarum.
11. Metabolisme pada kehamilan
Pada wanita hamil basal metabolik rate (BMR) meninggi hingga
15-20

%.Kebutuhan

protein

gr/kg

beret

baan

untuk

pertumbuhan janin dan laktasi.Janin membutuhkan 30-40 gram


kalsium untuk membentuk tulang terutama pada trimester ke
tiga,untuk

itu

makanan

ibu

hamil

harus

mengandung

kalsium1.5-2.5 gram perharinya sehingga dapat diperkirakan


0.2-0.7gram kalsium yang bertahan untuk keperluan janin
sehingga janin tidak akan mengganggu kalsium ibu.
b. Perubahan Psikologi Wanita Hamil (Hamilton Persis Mary, 1995
hal.63)
Beberapa perubahan psikologi pada wanita hamil yang
sering terjadi selama masa kehamilan :
1. Perubahan Trimester Pertama (1-3 bulan)

13

Ketika wanita pertama kali mengetahui mungkin hamil ia


merasa syok dan menyangkal walaupun kehamilan tersebut
direncanakan. Periode awal ketidakyakinan adalah hal umum
yang terjadi dan sebagian besar wanita mengalami kegembiraan
tertentu karena mereka berencana membentuk hidup baru.
Setiap wanita membayangkan tentang kehamilan dalam pikiranpikirannya akan mempengaruhi kondisi psikologinya.
2. Perubahan pada Trimester kedua (4-6 bulan)
Trimester kedua biasanya lebih menyenangkan. Tubuh
wanita sudah terbiasa dengan tingkat hormon yang tinggi. Ibu
menerima kehamilannya dan menggunakan pikiran serta
energinya lebih konstruktif. Janin masih tetap kecil dan belum
menyebabkan

ketidaknyamanan.

Pada

trimester

ini

ibu

merasakan gerakan janinnya pertama kali, pengalaman tersebut


menandakan pertumbuhan serta serta kehadiran makhluk baru
dan hal ini menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologi
yang besar.
3.Perubahan Pada Trimester Ketiga (7-9 bulan)
Trimester ketiga ditandai klimaks kegembiraan emosi
karena kelahiran bayi. Sekitar bulan ke-8 mungkin terdapat
periode tidak semangat dan depresi, ketika janin membesar dan

14

ketidaknyamanan bertambah. Sekitar dua minggu sebelum


melahirkan sebagian wanita hamil mulai mengalami perasaan
senang. Reaksi calon ibu terhadap persalinan ini secara umum
tergantung pada persiapan dan persepsinya. Terhadap kejadian
ini, diharapkan suami dapat memberi rasa aman dan mendukung
rasa aman dan mendukung istri dalam melakukan berbagai
kegiatan. Dengan cara ini akan muncul rasa percaya diri
sehingga sang istri akan memiliki mental yang kuat untuk
menghadapi persalinannya. Selain suami dukungan keluarga
juga sangat penting.
4. Diagnosa Kehamilan (Cunningham, dkk,2002)
a. Trimester pertama 0-12 minggu
b. Trimester kedua 13-27 minggu
c. Trimester ketiga 28-40 minggu

Diagnosa Kehamilan :
1. Tanda dugaan hamil
Perubahan system Reproduksi
a. Amenorhoe (tidak dapat haid)

15

Untuk menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan,


dapat dihitung dengan menggunakan rumus Neagle.
b. Mual dan muntah (Nausea dan Vomiting)
Bisa terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir
triwulan pertama.
c. Ngidam (ingin makan khusus)
d. Tidak tahan terhadap suatu bau-bauan.
e. Pingsan
f. Tidak ada selera makan (anorexia)
g. Lelah (fotique)
h. Payudara membesar, tegang dan sedikit terasa nyeri disebabkan
pangaruh hormonal estrogen dan progesteron yang merangsang
duktulus dan alveoli payudara.
i. Buang air kecil (BAK) sering, karena kandung kemih tertekan
oleh rahim yang membesar, dan akan hilang pada kehamilan
triwulan kedua. Pada akhir kehamilan gejala ini akan kembali
oleh karena kandung kemih tertekan oleh kepala janin.
j. Konstipasi / obstipasi.
Pengaruh dari hormon progesteron dapat menghambat peristaltic
khusus mengakibatkan usus kesulitan untuk buang air besar.
k. Pigmentasi kulit

16

Pengaruh hormon kortikosteroid plasenta dijumpai pada muka,


areola payudara, leher dan dinding perut.
2. Tanda-tanda kemungkinan hamil
a. Perut dan uterus membesar sehingga terjadi perubahan bentuk,
besar dan konsistensi dari rahim.
b. Tanda Piscask (bentuk rahim yang tidak sama).
c. Tanda Hegar
Serviks menjadi lebih lembek dari keadaan keras seperti cuping
hidung pada wanita tidak hamil menjadi lembut (softening) seperti
bibir pada wanita yang sedang hamil.
d. Tanda Chadwick
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva
tampak lebih merah agak kebiru-biruan.
e. Tanda Goodel
Itsmus uteri menjadi lebih lembut (softening) dan lebih padat
(compressibility).
f. Kontraksi-kontraksi uterus bila dirangsang (Braxton Hicks).
g. Teraba ballottement.
h. Reaksi kehamilan positif.
3. Tanda tanda pasti kehamilan (positif)

17

a. gerakan janin dapat diraba pada bagian-bagian janin.


b. Denyut jantung janin.
1. Didengar dengan stethoscope-monoral leneck
2. Dicatat dan didengar dengan alat dopler.
3. Dicatat dengan fecto-electro kardiogram.
4. Dilihat pada ultrasonografi
c. Terlihat tulang-tulang janin pada foto rontgen.
B. Tinjauan Tentang Antenatal Care
1. Pengertian Antenatal Care
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan
untuk memantau keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti
dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan
(Manuaba I.B.G, 1998, hal.129).
2. Pelayanan Antenatal Care
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh
tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan,
pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa
kehamilannya, sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang
meliputi 7 T yaitu timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur
tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri dan
pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan, tes
18

terhadap penyakit menular seksual, dan temu wicara dalam rangka


persiapan rujukan (Manuaba I.B.G,1998 ,hal 129).
3. Manfaat Asuhan Antenatal care
Pengawasan

antenatal

memberikan

manfaat

dengan

ditemukannya berbagai kelainan yang menyertai kehamilan secara


dini, sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah
dalam pertolongan persalinan.
Setiap ibu hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa
mengancam jiwanya, baik untuk dirinya sendiri maupun janinnya. Oleh
karena itu setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya 4 kali kunjungan
selama periode antenatal.
a. Satu kali kunjungan pada trimester pertama (sebelum 14 minggu).
b. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28)
c. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36
dan sesudah minggu ke-36).
(Manuaba,I,B,G.1998 hal 128)
4. Tujuan Asuhan Antenatal
a. Membantu kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan
sosial ibu dan bayi.
19

c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi


yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit
secara umum, kebidanan dan pembedahan.
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agr masa nifas berjalan normal dan pemberian
ASI eksklusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara normal.
5. Kebijakan Program dan teknis Asuhan Kebidanan Antenatal Care
Pelayanan/asuhan standar minimal termasuk 7 T.
a. Timbang berat badan.
b. Ukur tekanan darah.
c. Ukur tinggi fundus uteri.
d. Pemberian imunisasi (tetanus toksoid) TT lengkap.
e. Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan.
f. Test terhadap penyakit menular seksual.
g. Temu wicara dalam rangkas persiapan rujukan.
(Saefuddin,A.B.2002,hal 90)
6. Penilaian Klinik
Tabel 1. penilaian klinik
Anamnesis

20

Riwayat Kehamilan Ini


Usia Ibu hamil.
Hari pertama haid
terakhir,siklus haid.
Perdarahan
pervaginam.
Keputihan
Mual dan muntah.
Masalah/kelainan
pada kehamilan
sekarang
Pemakaian obat
obat (termasuk
jamu jamuan )

Riwayat
Penyakit

Riwayat Obstetri lalu


Jumlah kehamilan
Jumlah
persalinan
Jumlah
persalinan cukup
bulan.
Jumlah
persalinan
prematur
Jumlah anak
hidup
Jumlah
keguguran.
Jumlah aborsi
Perdarahan pada
kehamilan,
persalinan, nifas,
terdahulu
Berat bayi <2,5 kg
atau berat bayi >4
kg
Adanya masalah
masalah
selama
kehamilan,
persalinan, nifas
terdahulu.

Jantung
Tekanan
darah
tinggi.
Diabetes
Mellitus
TBC
Pernah
operasi
Alergi
obat/maka
nan.
Ginjal
Asma
Epilepsi
Penyakit
hati
Pernah
kecelakaa
n

Riwayat Sosial
Ekonomi
Status
perkawinan
Respon ibu dan
keluarga terhadap
kehamilan
Jumlah keluarga
di rumah yang
membantu.
Siapa pembuat
keputusan dalam
keluarga
Kebiasaan makan
dan minum.
Kebiasaan
merokok,menggu
nakan obat-obat
dan alkohol.
Kehidupan
seksual
Pekerjaan dan
aktivitas seharihari
Pilihan tempat
untuk melahirkan
Pendidikan

Pemeriksaan

Fisik umum

Pemeriksaan
luar

Pemeriksaan dalam

laboratorium

Kunjungan
pertama :
Tekanan darah
Suhu badan
Nadi

Pada
setiap
kunjun
gan :
Mengukur

Pada
kunjungan
pertama :
Pemeriksaan
vulva/perineu

Kunjun

21

gan
pertam

Pernafasan
Berat badan

Tinggi badan
Muka : edema, pucat.
Mulut & gigi :
kebersihan
,karies,tonsil, paru.
Tiroid/gondok

Tulang
belakang/punggung :
skoliosis
Payudara : puting
susu, tumor
Abdomen : bekas
operasi
Ekstremitas : edema,
varises, refleks patella
Costovertebral Angle
(CVAT)
Kulit :
kebersihan/penyakit
kulit.
Kunjungan berikut :
Tekanan darah
Berat badan
Edema
Masalah dari
kunjungan pertama.
7. Diagnosis Kehamilan

tinggi fundus
uteri.
Palpasi
untuk
menentukan
letak janin
(atau lebih
28 minggu )
Auskultasi
detak
jantung
janin.

Tabel 2. Diagnosis Kehamilan


Kategori

Gambaran

22

m untuk :
Varises
Kondiloma
Edema
Hemoroid
Kelainan lain.
Pemeriksaan
dengan spekulum
untuk menilai :
Serviks
Tanda tanda
infeksi
Cairan dari ostium
uteri
Pemeriksaan untuk
menilai :
Serviks
Uterus
Adneksa
Bartholin
Skene
Uretra
Bila usia
kehamilan < 12
minggu

a:
Darah
Hemoglobin
Glukosa
VDRL
Urin
Warna, bau,
kejernihan.
Protein
Glukosa
Nitrit/LEA

i.

Kehamilan
normal

a. Mempunyai tanda-tanda positif :


1) Perubahan warna pada serviks
2) Warna aerola lebih gelap
3) Pembesaran payudara
4) Pembesaran abdomen
5) Positif detak jantung janin
b. Ukuran uterus sama/sesuai usia
kehamilan.
c. Pemeriksaan psikis dan laboratorium
normal

j.

Kehamilan
normal dengan
masalah khusus.

k.

Kehamilan
c. Seperti hipertensi, anemia berat,
dengan
masalah
preeklansia, tumbuh kembang janin
kesehatan
yang
dalam uterus terhambat, infeksi
membutuhkan
saluran kemih, penyakit kelamin dan
rujukan atau
kondisi lain yang dapat memburuk
selama kehamilan.

l.

Seperti
perdarahan,
eklampsia,
ketuban pecah dini atau kondisikondisi kegawatdaruratan lain pada
ibu dan bayi.

b. Seperti
masalah
keluarga
atau
psikososial, kekerasan rumah tangga,
kebutuhan finansial, dll.

Kehamilan
d.
dengan
kondisi
kegawatdaruratan
yang membutuhkan
rujukan segera
Sumber : Saefuddin A.B, 2002 hal.
C. Tinjauan tentang Abortus
1. Pengertian abortus

23

Istilah abortus digunakan untuk menunjukkan pengeluaran


hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Berikut ini
dikemukakan beberapa defenisi abortus:
a. Abortus didefenisikan terjadinya perdarahan dari uterus pada
kehamilan kurang dari 20 minggu dimana hasil konsepsi masih
dalam uterus tanpa adanya dilatasi serviks. (Asuhan Kebidanan ibu
hamil patologi, 2008,hal 9)
b. Abortus adalah keluarnya janin sebelum mencapai viabilitas.
Karena

vabilitas

berbeda-

beda

diberbagai

negara,

WHO

merekomendasikan bahwa janin viabel apabila masa gestasi telah


mencapai 22 minggu atau lebih, atau apabila berat janin 500 gram
atau lebih. (Dasar- dasar obstetri dan genekologi, 2001,hal 96)
c. Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat- akibat
tertentu) pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu
atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup di luar kandungan.
(Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,
2002, hal 13)
d. Holmer : Abortus adalah terputusnya kehamilan sebelum minggu
ke-16 dimana proses placenta belum selesai (Mochtar Rustam,
1998).
e. Abortus adalah pengakhiran kehamilan dengan pengeluaran hasil
konsepsi sebelum janin mampu untuk bertahan hidup, yang
24

disepakati adalah sampai dengan kehamilan 20 minggu atau


dengan berat janin mencapai 500 gram (Varney, 1997).
f. Abortus adalah penghentian kehamilan sebelum janin mencapai
viabilitas atau usia kehamilan 22 minggu (Saifuddin AB, 2002)
g. Abortus adalah keadaan yang menunjukkan pengeluaran hasil
konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan atau
pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 gram
atau kurang dari 20 minggu (Wiknjosastro, 2002).
Dari beberapa defenisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup
di luar kandungan dengan umur kehamilan kurang dari 20 minggu atau
berat badan kurang dari 500 gram.

2. Etiologi abortus
Pada kehamilan muda abortus tidak jarang didahului oleh
kematian mudigah, sebaliknya pada kehamilan lebih lanjut biasanya
janin dikeluarkan dalam keadaan masih hidup (Wiknjosastro, 2002).
Hal-hal yang menyebabkan abortus dapat dibagi sebagai berikut :
a. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi

25

Faktor-faktor

yang

menyebabkan

kelainan

dan

pertumbuhan hasil konsepsi yaitu :


1) Keadaan kromoson, kelainan yang sering ditemukan ialah
trisomi, poliploidi dan bisa juga kelainan kromoson seks.
2) Lingkungan

kurang

sempurna.

Apabila

lingkungan

di

endometrium di sekitar tempat implantasi kurang sempurna


sehingga pemberian zat-zat makanan pada hasil konsepsi
terganggu.
3) Pengaruh dari luar seperti radiasi, virus dan obat-obatan dapat
mempengaruhi

baik

hasil

konsepsi

maupun

lingkungan

hidupnya dalam uterus yang biasa disebut teratogen.


b. Kelainan pada plasenta seperti :
1) Infeksi pada plasenta dengan berbagai sebab sehingga
plasenta tidak dapat berfungsi.
2) Gangguan pembuluh darah plasenta, misalnya pada ibu yang
menderita penyakit diabetes millitus.
3) Gangguan pembuluh darah placenta karena hipertensi
c. Penyakit-penyakit ibu
Penyakit ibu dapat secara langsung mempengaruhi
pertumbuhan janin dalam kandungan melalui plasenta :

26

1) Penyakit infeksi seperti pnemonie, tifus abdominalis, malaria


dan sifilis.
2) Anemia ibu, melalui gangguan nutrisi dan peredaran O 2 menuju
sirkulasi retroplasenter.
3) Penyakit menahun ibu seperti hipertensi, penyakit hati dan DM.
d. Kelainan traktus genetalia ibu
1) Anomali kongenital (hipoplasia uterus, uterus bikornus, dan lainlain).
2) Kelainan letak uterus seperti retrofleksi uteri.
3) Distorsio uterus, misalnya karena terdorong oleh tumor uterus.
e. Antagonis rhesus
Pada antagonis rhesus, darah ibu yang melalui plasenta
merusak darah fetus sehingga terjadi anemia pada fetus yang
berakibat meninggalnya fetus.
f. Penyakit bapak : Umur lanjut, yang mengidap penyakit kronis
seperti : TBC, dekompensasi cordis, malnutrisi, nefritis, sifilis dan
sinar rontgen.
3. Patofisiologi abortus
Pada awal keguguran terjadilah perdarahan dalam desidua
basalis diikuti oleh nekrosis jaringan disekitarnya. Hal tersebut
menyebabkan terlepasnya sebagian atau seluruhnya, sehingga
merupakan benda asing dalam uterus yang menyebabkan uterus

27

berkontraksi untuk mengeluarkan isinya/benda asing itu (Wiknjosastro,


2002).
Pada kehamilan kurang dari 8 minggu hasil konsepsi biasanya
keluar seluruhnya karena villi korialis belum menembus desidua
basalis terlalu dalam pada kehamilan 8 14 minggu, , villi korialis telah
menembus desidua lebih dalam sehingga sebagian keluar dan
sebagian tertinggal yang menyebabkan perdarahan. Pada kehamilan
14 minggu ke atas umumnya yang keluar setelah ketuban pecah yaitu
janin, disusul plasenta (Wiknjosastro, 2002).
Hasil konsepsi pada abortus dapat dikeluarkan dalam
berbagai bentuk :
a. Kantong amnion kosong atau tampak didalamnya benda kecil
tanpa bentuk yang jelas (bligted ovum).
b. Mola cruenta terbentuk bila abortus terjadi dengan lambat,
sehingga darah membeku antara desidua dan chorion. Bila darah
beku ini sudah seperti daging disebut mola carnosa.
c. Mola tuberosom yaitu telur yang memperhatikan benjolan-benjolan
yang disebabkan hematoma antara amnion dan chorion.
d. Pada janin yang telah mati tidak dikeluarkan dapat terjadi proses
mumifikasi :

28

1) Janin mengering dan cairan amnion kurang karena diserap dan


menjadi gepeng disebut fetus kompresus.
2) Dalam tingkat lebih lanjut, ia menjadi tipis seperti kertas
perkamen disebut fetus papiraseus (Wiknjosastro, 2002)
4. Klasifikasi abortus
Abortus dapat dibagi menjadi :
a. Berdasarkan kejadiannya ( Manuaba, I.B.G.1998,hal 213)
1) keguguran spontan (Spontaneus Abortion)
Keguguran kandungan yang disebabkan terjadi tanpa ada
unsur tindakan dari luar dan dengan kekuatan sendiri.
2) Keguguran buatan (Abortus Provokatus atau Induced Abortion)
Yaitu keguguran sengaja dilakukan sehingga dapat diakhiri
dengan memakai obat- obatan maupun alat- alat.
b. Berdasarkan pelaksanaannya
1) Abortus buatan terapeutik
2) Abortus buatan illegal / kriminalis
c. Berdasarkan gambaran klinis / diagnosis klinis

29

1) Abortus kompletus (Keguguran lengkap)

Sumber : Wiknjosastro Hanifa, 1999

2) Abortus inkompletus (kegugurn tidak lengkap)

Sumber : Wiknjosastro Hanifa, 1999

30

3) Abortus imminens (keguguran mengancam)

Sumber : Wiknjosastro Hanifa, 1999


4) Abortus insipiens (keguguran tidak terhalangi)

Sumber : Wiknjosastro Hanifa, 1999


5) Abortus habitualis (keguguran yang terulang 3 kali atau lebih)
6) Abortus infeksiosus (Keguguran dengan infeksi)
7) Missed abortion (retensi janin mati) ( Mochtar, 1998).

31

5. Diagnosa abortus
Keguguran atau abortus dapat dipastikan dengan beberapa kriteria
a.

Terlambat haid atau amenorhoe kurang dari 20 minggu

b.

Terjadinya pendarahan pervaginam mungkin disertai


keluarnya jaringan hasil konsepsi.

c.

Rasa mulas atau kram pada perut didaerah atas


symphysis, sering disertai nyeri pinggang akibat kontraksi uterus

d.

Pemeriksaan ginekologi:
1. Inspeksi vulva : perdarahan pervaginam ada/tidak jaringan hasil
konsepsi, tercium bau busuk dari vulva.
2. inspekulo : perdarahan dari kavum uteri, ostium uteri terbuka atau
sudah tertutup, ada/tidak jaringan keluar dari ostium uteri,
ada/tidak cairan atau jaringan berbau busuk dari ostium.
3. colok vagina : portio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba
atau tidak jaringan dalam kavum uteri, besar uterus sesuai atau
lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat portio digoyang,
tidak nyeri pada saat perabaan adneksa, kavum douglas tidak
menonjol dan tidak nyeri.
Abortus imminens ditentukan karena adanya perdarahan

melalui ostium uteri eksternum, disertai mules sedikit atau tidak sama
sekali,uterus membesar sebesar tuanya kehamilan,serviks belum
membuka, dan tes kehamilan positif. Pada beberapa wanita hamil
32

dapat timbul perdarahan sedikit pada saat haid yang semestinya


datang jika tidak terjadi pembuahan. Pemeriksaan penunjang yang
dapat

menegakkan

diagnosis

abortus

imminens.

(Manuaba,

I.B.G,1998,hal 218)
6. Komplikasi abortus
Komplikasi yang berbahaya pada abortus ialah perdarahan, perforasi,
infeksi dan syok.
a. Perdarahan
Perdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisasisa hasil konsepsi dan jika perlu pemberian transfusi darah.
Kematian karena perdarahan dapat terjadi apabila pertolongan
tidak diberikan tepat pada waktunya.
b. Perforasi
Perforasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus
dalam posisi heperretrofleksi. Jika peristiwa ini terjadi, penderita
perlu diamati dengan teliti, jika ada tanda bahaya perlu segera
dilakukan laparatomi dan tergantung luas dan bentuk perforasi jika
perlu histerektomi.
c. Infeksi
Infeksi dalam uterus atau sekitarnya dapat terjadi pada tiap
abortus, tapi biasanya ditemukan pada abortus inkomplitus dan

33

lebih

sering

pada

abortus

buatan

yang

dikerjakan

tanpa

perdarahan

(syok

memperhatikan teknik aseptik dan antiseptik.


d. Syok
Syok

pada

abortus

bisa

terjadi

karena

haemoragik) dan karena infeksi berat (syok endoseptik).


8. Patofisiologi Abortus
Pada permulaan terjadinya pendarahan dalam desidua basalis , diikuti
oleh nekrotis jaaringan disekitarnya ,kemudian sebagian atau seluruh
hasil konsepsi terlepas karena dianggap benda asing , maka uterus
berkontraksi untuk mengeluarkan. ( Prawiroharjo S, 1999,hal 303 )
9. Komplikasi Abortus .
Komplikasi yang barbahaya pada abortus adalah :
a. Pendarahan
Pendarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus
dari sisa- sisa hasil konsepsi dari jika peril dilakukan
pemberian

tranfusi

darah

kematian

karena

pendarahan dapat terjadi apabila pertolongan tidak


diberikan tepat pada waktu.
b. Perforasi
Perforasi uteri pada kerokan dapat terjadi terutama
pada uterus dalam posisi hiper retrofleksi . jika ada
tanda bahaya , perlu segera dilakukan laparatomi dan
34

tergantung dari luas dan bentuk perforasi, luka


perforasi atau perlu histerektomi .
c. Infeksi
Infeksi kadang kadang sampai terjadi sepsis , infeksi
dari tuba dapat menimbulkan kemandulan . infeksi dari
syok dapat juga menyebabkan renalfaktur (faal ginjal
rusak ) . pada pasien dengan abortus dikuretase perlu
diperhatikan . pengobatan adalah dengan pembatasan
cairan dan pengobatan infeksi .
d. Syok
Syok pada abortus biasa terjadi Karena pendarahan
( syok hemoragi ) dan karena infeksi berat ( syok
endoseptik )
D. Abortus immniens
a.

Pengertian
a. Abortus immniens adalah peristiwa terjadinya pendarahan
dari uterus pada kehamilan sebelum 28 minggu , dimana
hasil konsepsi masih dalam uterus , dan tanpa adanya
dilatasi serviks. ( Prawiroharjo S, 1999, hal 305 ) .
b. Abortus immniens , yaitu berakhirnya suatu kehamilan (oleh
akibat- akibat tertentu) pada atau sebelum kehamilan
berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu
35

untuk hidup diluar kandungan dan perdarahan implantasi


biasanya sedikit, warnanya merah, dan cepat berhenti, tidak
disertai mules- mules. (Prawiroharjo 2006,hal 305)
c. Abortus immniens adalah adanya gejala gejala yang
mengancam akan terjadi aborsi dengan atau tanpa kontraksi
uterus dan serviks tidak dilatasi ( jones , 2002, hal 1997 ).
d. Abortus

imminens

menunjukan

adalah

ancaman

pendarahan

terhadap

bercak

kelangsungan

yang
suatu

kehamilan . dalam kondisi seperti ini kehamilan masih


mungkin berlanjut atau di pertahankan { Syaifudin . Bari
Abdul , 2000 }
e. Abortus imminens adalah pendarahan pervagina pada
kehamilan kuramg dari 20 minggu , tanda tanda dilaktasi
serviks yang meningkat { Monsjoer , Arif M,1999}
f. Abortus

imminens

adalah

pengeluaran

sekret

pervaginayang tampak pada paruh pertama kehamilan


{ William Obsretri, 1990 }
b. Etiologi Abortus imminens
Abortus dapat terjadi karena beberapa sebab tertentu :
1.

Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi , biasanya


menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum usia 8
minggu , faktor yang menyebabkan adalah
36

a. Kelainan kromosom , terutama trimosoma dan


monosoma X
b. Lingkungan sekitar tempat implamantasi kurang
sempurna .
c.

Pengaruh teratogen akibat radiasi, virus, obat-obatan


dan alkohol .

2. kelainan pada plasenta , misalnya endarteritis vili korialis


karena hipertensi menahun .
3. faktor maternal seperti pneumania, typus, anemia berat dan
keracunan .
4. kelainan traktus genitalia, seperti inkompetensi serviks
{ untuk abortus trimester ke dua }.
c.Diagnosa Abortus Imminens
Perdarahan pervaginam, nyeri.
d. Gambaran klinis Abortus imminens
Abortus imminens diduga terjadi bila perdarahan berasal
dari dalam uterus muncul selama pertengahan pertama kali
kehamilan. Pada wanita hamil terjadi pendarahan melalui
ostium utreri eksternum disertai mules sedikit atau tidak sama
sekali. Uterus membesar sesuai umur kehamilan, serviks belum
membuka dan tes kehamilan positif.(Prawiroharjo S,1999,hal
305).
37

e. Patofisiologi Abortus Imminens


pada awal abortus terjadi pendarahan deseduabasalis ,di
ikuti dengan nerkrosis jaringan sekitar yang menyebabkan
hasil konsepsi terlepas dan dianggap denda asing dalam
uterus. Kemudian uterus barkontraksi untuk mengeluarkan
benda asing tesebut . pada kehamilan kurang dari 8 minggu ,
villikorialis belum menembus desidua secara dalam jadi hasil
konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya pada kehamilan 8 -14
minggu , penembusan lebih dari dalam hingga plasenta tidak
dilepaskan sempurna dan menimbulkan banyak pendarahan.
Pada kehamilan lebih dari 14 minggu janin dikeluatkan lebih
dahulu dari pada plasenta hasil konsepsi keluar dalam bentuk
seperti kantong kasong amnion atau benda kecil yang tidak
jelas bentuknya
f. Pencegahan Abortus Imminens
1. Bila terdapat ancaman keguguran seperti seperti
pendarahan

diawal-awal

kehamilan,

upaya

pencegahan dapat dilakukan dengan istirahat yang


cukup dalam beberapa hari, mengurangi aktifitas dan
menghentikan hubungan seks dalam beberapa hari
2. Mengkonsumsi makanan yang seimbang dan juga
bergizi serta mengambil manfaat dari asam folat.
38

g. Penanganan Abortus Imminens (Saifuddin A.B, 2000, hal 149)


1. Tidak diperlukan pengobatan medik yang khusus atau
tirah baring secara total .
2. Anjurkan untuk tidak melakukan aktifitas fisik secara
berlebihan atau melakukan hubungan seksual .
3. Bila pendarahan
a. Berhenti : lakukan asuhan antenatal terjadual dan
penilaia ulang bila terjadi pendarahan lagi .
b. Pada fasilitas kesehatan dengan saraana terbatas
pemantauan hanya dilakukan melalui gejala klinik
dan hasil pemeruiksaan ginekologi.

E. Proses Manajemen Kebidanan


1. Pengertian manajemen kebidanan
Proses manajemen kebidanan adalah suatu proses masalah
yang dimulai dalam bidang perawatan kebidanan pada tahun 1970.
hal ini memberikan suatu metode pengorganisasian rangkaian
pemikiran dan gagasan logis kedua belah pihak yaitu pasien dan
pelaksanaan

pelayanan

kesehatan.

Proses

ini

juga

menggambarkan ketentuan atau syarat perilaku yang diharapkan


dan pihak pemberi jasa pelayanan klinik.

39

Hal tersebut di atas mengatakan dengan tegas tidak hanya


menyangkut proses pikir dan bertindak akan tetapi juga tingkat
penemuan

dan

pengambilan

keputusan

demi

menyediakan

pelayanan kebidanan yang aman dan menyeluruh.


Menurut varney, proses manajemen kebidanan terdiri dari
tujuh

langkah

yaitu

manajemen

kebidanan

dimulai

dari

pengumpulan data dasar yang diakhiri dengan evaluasi asuhan


kebidanan.
Ke tujuh langkah tersebut terdiri dari keseluruhan dari
kerangka kerja yang dapat dipakai dalam segala situasi.
2. Tahap manajemen kebidanan
a. Langkah I. Pengkajian dan analisa data
Adalah pengumpulan data yang lengkap untuk memulai
keadaan klien. Data ini termasuk riwayat, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan panggul atas, indikasi tinjauan dari sekarang,
riwayat kesehatan yang lalu, hasil pemeriksaan laboratorium
serta data tambahan yang berhubungan dengan kondisi klien.
b. Langkah II. Merumuskan diagnosa / masalah aktual
Step ini dikembangkan dari interpretasi data ke dalam
identifikasi yang spesifik mengenai masalah atau diagnosa
aktual. Masalah atau diagnosa digunakan keduanya.

40

c. Langkah III. Merumuskan diagnosa / masalah potensial


Identifikasi diagnosa atau masalah potensial dari diagnosa /
masalah sekarang adalah merupakan antisipasi, pencegahan,
jika memungkinkan menunggu dengan waspada dan persiapan
untuk segala sesuatu yang terjadi.
d. Langkah IV. Tindakan segera dan kolaborasi asuhan kebidanan
Beberapa data memberi indikasi adanya situasi emergency
dimana bidan harus bertindak untuk menyelamatkan nyawa ibu
atau janin (misalnya perdarahan post partum dini, distosia bahu
atau bayi dengan apgar score yang rendah).
e. Langkah V. Rencana tindakan asuhan kebidanan
Mengembangkan

suatu

rencana

tindakan

komprehensif

didukung oleh penjelasan serta rasional yang benar. Rencana


tindakan yang komprehensif bukan hanya meliputi kondisi klien,
hubungannya dengan masalah yang dialami akan tetapi
meliputi antisipasi dengan bimbingan terhadap klien dan
konseling.
f. Langkah VI. Pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan
Step ini adalah pelaksanaan rencana tindakan. Hal ini mungkin
dikerjakan sendiri oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh klien
sendiri atau tim anggota kesehatan lainnya.

41

g. Langkah VII. Evaluasi asuhan kebidanan


Evaluasi pada kenyataannya adalah cara untuk mengelolah
apakah rencana yang telah dilaksanakan benar memenuhi
kebutuhan klien yaitu kebutuhan yang diidentifikasi pada tahap
penentuan diagnosa/masalah (Varney, 1997).
3. Dokumentasi asuhan kebidanan
a. Dokumentasi SOAP
Metode dokumentasi SOAP merupakan langkah terakhir
setelah

melaksanakan

asuhan

kebidanan

adalah

mendokumentasikan seluruh asuhan yang telah dilaksanakan


pada klien.
Dokumentasi tersebut dilakukan dalam bentuk SOAP (varney,
1997).
Komponen SOAP menurut varney adalah sebagai berikut :
S : Subyektif
Apa yang dikatakan dan disampaikan klien.
O : Obyektif
Apa yang dilihat, diraba, dan dirasakan oleh bidan saat
melakukan pemeriksaan dan dari hasil laboratorium.
A : Assesment
42

Kesimpulan apa yang dibuat berdasarkan data subyektif


dan obyektif sebagai hasil pengambilan keputusan klinis
terhadap klien tersebut.
P : Penatalaksanaan
Apa yang dilakukan berdasarkan kesimpulan dan evaluasi
berdasarkan assesment/ analisis sebelumnya.

43

Tabel 3. Proses Manajemen Kebidanan Kompetensi Bidan dan


Dokumentasi
Alur Pikir Bidan
Pencatatan dari
Asuhan Kebidanan
Proses Manajemen
pendokumentasian
Kebidanan
Asuhan kebidanan

7 Langkah Varney

5 Langkah

SOAP/Notes

(kompetensi Bidan)
Data

Data

Subjek
Objektif

Masalah/Diagnosa
Antisipasi

Masalah

Potensial/Diagnosa

Assessment/

lain
Menetapkan
kebutuhan
untuk

Assessment/
segera

konsultasi,

Diagnosa
Planning :

Diagnose
a.Konsul

kolaborasi
Perencanaan
Implementasi

Perencanaan
Implementasi

b. Tes lab
c. Rujukan
d. Konseling

Evaluasi

e.follow up

Evaluasi

(Sumber :
Salmah,2006)

BAB III

44

STUDI KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. H GESTASI 12 MINGGU
EMPAT HARI DENGAN ABORTUS IMMNIENS DI
RS IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR
TANGGAL 14 JUNI 2011

No. Register

: 037616

Tanggal Masuk

: 13 Juni 2011,

Jam 15.08

Tanggal Pengkajian

: 14 Juni 2011,

Jam 09.00

A. Pengkajian dan Analisis Data Dasar


1. Identitas Istri dan Suami
Nama
:Ny H /Tn S
Umur
: 27 thn /30 thn
Kawin/ lamanya : 1 x (3 tahun)
Suku
: Makassar /Makassar
Agama
: Islam /Islam
Pendidikan
: SMA/SMA
Pekerjaan
: IRT / Wiraswasta
Alamat
:Jln. Veteran Selatan lorong 2 no.22A Makassar

2. Riwayat kehamilan sekarang


a. GII PI AO
b. HPHT tanggal 18 maret 2011
c. HTP tanggal 25 desember 2011
d. Ibu mengatakan keluar darah sedikit-sedikit dari jalan lahir
e. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah selama hamil
3. Riwayat pemeriksaan ANC

45

Hari
/Tgl

Ju
ma
d
30/
04/
2

Sel
asa
14/
06/
201
1

Kelu
han
sek
aran
g
Tida
k
ada
kelu
han

Kelu
ar
dara
h
dari
jala
n
lahir

TD
(mm
Hg)

BB
(kg
)

120/7
0

54

120/7
0

60

Umu
r
keha
mila
n
6
ming
gu
satu
hari

12
ming
gu
emp
at
hari

Tinggi
Fundu
s Uteri

Leta
k
Jani
n

1 jrats Ball
simfisi
s

Djj

terapi

Nutrisi
yang
disampa
ikan

Fe,
vit.B6,
B. Com.

Menganj
urkan
ibu
untuk
makanmakana
n yang
bergizi

Obat
antibioti
k
Etabion
1x1,
Duphast
on 2x1
dan
Amoxyci
lin 500
mg 3x1

Ball
3 jrats
simfisi
s

4. Riwayat persalinan dan nifas yang lalu


N
O

KEHAMILAN
Tahun

UK

NIFA
S

PERSALINAN
Jenis

Penolo

46

BB

JK

Kead

BAYI
Menyu

Keada

Spont
an

ng

(gra
m)

Bidan

3000

Lakilaki

aan

sui

an

Seha
t

2
tahun

Hidup

2009

Aterm

2011

Kehamilan sekarang

5.

Riwayat kesehatan yang lalu


Ibu tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi dan DM , penyakit
kelamin,anemia, tidak pernah dioperasi, tidak mengonsumsi obatobatan, alkohol dan rokok, tidak ada riwayat alergi .

6.

7.

8.

9.

Riwayat Reproduksi
a). Menarche
: Umur 14 tahun
b). Siklus haid
: 28 - 30 hari
c). Lamanya haid
: 5 7 hari
d). Perlangsungan haid normal
Riwayat KB
Ibu tidak pernah menjadi akseptor KB karena tidak ingin menunda
kehamilan .
Riwayat spiritual, sosial dan ekonomi
a. menikah I kali dengan suami
b. Kehamilan saat ini sudah direncanakan oleh saya dan suami
c. Keluarga sangat senang dengan kehamilannya
d. Ibu ingin persalinannya ditolong oleh bidan atau dokter
Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar
Sebelum Hamil
a. Pola nutrisi.
Sebelum Hamil
Frekwensi makanan 3 x sehari
Pola makana nasi, lauk pauk, sayur sayuran dan buah

buahan
Nafsu makan baik
Minum 6-8 gelas / hari

47

Tidak ada makanan pantang , dan tidak ada riwayat alergi

terhadap makanan tertentu


Selama Hamil
Pola makan : teratur 3x sehari, porsi banyak
Kebutuhan minum : 6-8 gelas / hari
b. Eliminasi
Sebelum hamil
BAK
Frekwensi
: 2 - 3 kali sehari
Warna
: kekuning - kuningan
Bau
: amoniak
BAB
Frekwensi
: 1 kali sehari
Warna
: kuning kecoklatan

Selama hamil
BAK
Frekwensi
:3 -4 kali
Berwarna
: kuning
Berbau
BAB
Frekwensi
: 1 kali sehari
Warna
: kecoklatan
Berbau
c. Personal hygiene
1. Sebelum hamil
Mandi 2 - 3 kali sehari memakai sabun
Keramas 3 kali seminggu memakai shampo
Sikat gigi 2 kali sehari
Ganti pakaian setiap kali basah atau lembab
2. Selama hamil tudak ada perubahan
d. Pola istirahat
1. Sebelum hamil
Tidur siang 2 jam ( jam 13.00-15.00 wita )
Tidur malam 7- 8 jam ( jam 22.00-05.00 wita )
2. Selama hamil
Tidur siang 2 jam ( jam 13.00-15.00 wita )

48

Tidur malam 7- 8 jam (jam 22.00 -05.00 wita )


10. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan fisik umum
1. Keadaan umum ibu : baik
2. Kesadarn
: composmetis
3. TB /BB
: 157 cm / 60 kg
4. Tanda tanda vital
Tekanan darah : 120 /70 mmHg
Nadi
: 80x / menit
Suhu
: 36,5 oC
Pernapasan
: 20x / menit
5. Kepala dan rambut
Inspeksi : kulit kepala dan rambut bersih, warna hitam tidak
muda rontok
Palpasi tidak ada nyeri tekan
6. Muka dan wajah
Inspeksi : tidak ada oedem , tidak ada nyeri teka
7. Mata
Inspeksi : konjungtiva merah muda, sclera mata tampak
putih
8.
9.

Hidung
Inspeksi : tidak ada polip, bersih, simetris kiri dan kanan
Mulut dan gigi
Inspeksi : gigi bersih , gusi tidak berdarah, tidak ada gigi

caries
10. Telinga
Inspeksi : bersih, simetris kiri dan kanan
11. Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
12. Payudara
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, puting susu terbentuk dan
menonjol.
Palpasi :tidak ada massa
13. Abdomen

49

Inspeksi : tinggi fundus uteri belum teraba, tidak teraba


adanya tumor , nyeri tekan sympisis, nampak adanya sriae

albicans.
14. Genitalia
Tampak keluar darah dari jalan lahir, tidak ada oedema dan
varices, kelenjar lipatan paha tidak membesar
15. Ekstermitas
Kiri dan kanan , tidak oedema dan varices refleks patella
positif kiri dan kanan
16. Pemeriksaan dalam oleh deokter R tanggal 14 juni 2011 Jam
09. 30 wita
Portio
: tebal dan lunaks
OUE / OUI : tertutup
Pelepasan : darah
Uterus
: kesan membesar
17. Pemeriksaan laboratorium tanggal 14 juni 2011 , jam 09. 30
wita.
HB
: 11,3 gram %
Leukosit : 8800 / mm
Trombosit : 243 000 / mm
Plano test : positif
B. Merumuskan Diagnosa/Masalah Aktual
G II PI AO, gestasi 12 minggu 4 hari dengan abortus imminiens, ibu
dengan masalah nyeri perut bagian bawah dan kecemasan.
1. GII PI AO
a. Data subjektif :
Ibu mengatakan hamil yang kedua dan dan tidak pernah keguguran

50

b. Data objektif :
1) Tampak pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilannya.
2) Palpasi : Ballotemen
Auskultasi : belum terdengar
Analisa dan Interpretasi Data
Nampak pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan, terdengar Djj
dalam batas normal, menandakan bahwa ibu tersebut dalam keadaan
hamil.
2. Gestasi 12 minggu 4 hari
a. Data subjektif :
1) Ibu mengatakan umur kehamilannya 3 bulan
2) Ibu mengatakan HPHT tanggal 18 Maret 2011
b. Data objektif :
HTP : 25 Desember 2011
Analisa dan Interpretasi Data
Dari HPHT tanggal 18 Maret 2011 dengan tanggal pengkajian 14 Juni
2011, maka masa gestasi yaitu 12 minggu 4 hari.
3. Abortus Imminiens
Subyektif
a. Ibu mengatakan HPHT tanggal 18 Maret 2011
b. Ibu mengatakan keluar darah dari jalan lahir

51

c. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah


Obyektif
a. Tampak pengeluaran darah dari jalan lahir
b. HTP 25 Desember 2011
c. Pembukaan serviks tidak ada
Tinggi fundus uteri tidak teraba
d. Plano test Positif
e. Umur kehamilan 12 minggu 4 hari
Analasis dan Interprestasi Data
a. Berdasarkan HPHT tanggal 18 Maret 2011 s/d tanggal 14 Juni
2011 dan plano test positif menandakan ibu dalam keadaan
hamil 12 minggu 4 hari (Mochtar Rustam, 1998, hal. 43).
b. Abortus terjadi perdarahan pada desidua basalis kemudian
diikuti oleh nekrosis jaringan disekitarnya, yang menyebabkan
hasil konsepsi terlepas seluruhnya atau hanya sebagian,
terlepasnya sebagian dari hasil konsepesi mengakibatkan
terbukanya pembuluh darah sehingga terjadi perdarahan. Pada
abortus Imminens nekrosis jaringan tidak terlalu banyak
sehingga janin dapat dipertahankan. (Prawirohardjo S, 1999
hal. 303).
4. Nyeri perut bagian bawah
Subyektif
52

a. Ibu mengatakan nyeri pada perut bagian bawah


b. Ibu mengatakan nyeri bertambah bila bergerak
Obyektif
a. Ekspresi wajah meringis
b. Tampak pengeluaran darah dari jalan lahir
c. Nyeri tekan pada daerah symphisis
Analisis dan Interprestasi Data
Nyeri perut terjadi karena perdarahan yang diakibatkan karena
terlepasnya vilikorialis. Hal ini merangsang terjadinya kontraksi
pada otot-otot endometrium sehingga menimbulkan nyeri
(Cunnigham, 1998, hal. 581).
5. Kecemasan
Data Subyektif
a. Ibu menanyakan keadaannya
b. Ibu selalu berdoa agar cepat sembuh
Data Obyektif
Ekspresi wajah ibu tampak cemas
Analisis dan Interprestasi Data
Ketidak tahuan tentang keadaan yang dialaminya, mendorong
ibu untuk lebih banyak bertanya kondisi yang dialaminya

53

sehingga

muncul

perasaan

cemas

terhadap

kedaannya

(Corwin, hal. 230).


C. Merumuskan Diagnosa/Masalah Potensial
1. Potensial terjadi abortus insipiens
Data Subyektif
a. Ibu mengatakan keluar darah dari jalan lahir
b. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah yang makin
bertambah jika bergerak.
Data Obyektif
a. Tampak pengeluaran darah dari jalan lahir
b. VT oleh okter R
1) Portio tebal dan lunak
2) Ostium Uteri eksternum (OUE) : tertutup
3) Pelepasan
: darah
4) Uterus
: kesan membesar
Analisis dan Interprestasi Data
Abortus

imminens

dapat

menjadi

abortus

insipiens

jika

penanganan yang di berikan tidak berhasil yang ditandai


dengan perdarahan bertambah banyak dan ada pembukaan
Ostium Uteri eksternum (Prawihardjo S, 1999 Hal. 303).

2. Potensial terjadi infeksi jalan lahir


Data Subyektif
Ibu mengatakan keluar darah dari jalan lahir
Data Obyektif
a. Adanya pelepasan darah dari jalan lahir
b. Pada pemeriksaan dalam (VT) pembukaan serviks tidak ada

54

Analisis dan Interprestasi Data


Adanya pengeluaran darah dari jalan lahir, dimana darah
sifatnya alkalis (basa) merupakan media yang baik untuk
berkembang biaknya mikroorganisme yang bisa menyebabkan
infeksi (Prawirohardjo S, 1999, Hal. 691).
D. Antisipasi Perlunya Tindakan Segera/Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan Dokter untuk :
a. Memasang infus RL 28 tetes/menit
Rasional :
Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang memperbaiki
kondisi ibu.
b. Tindakan pengobatan
1) Amoxilin 500 mg 3x1
Rasional :
Merupakan senyawa penesilina semi sintetik dengan
aktivitas

antibakteri

spectrum

luas

yang

bersifat

bakterisid untuk mencegah terjadinya infeksi.


2) Etabion 1 x 1
Rasional :
Merupakan pengobatan anemia, kekurangan zat besi,
anemia selama pertumbuhan anak, anemia karena
perdarahan. Mengandung besi dalam dosis tinggi yang
memegang peranan dalam proses pembentukan sel-sel
darah merah, yang
askorbat,

asam

55

kombinasinya

folat,

tembaga, asam

sianokobalamin,

menaikkan

penyerapan

zat

besi

oleh

haemoglobin.
3) Duphaston 2 x1
Rasional :
Mengandung progesteron
mempertahankan

dinding

tubuh,

yang

dan

berfungsi

endometrium

janin

sintesa

untuk
dapat

dipertahankan.
E. Rencana Asuhan Kebidanan
Diagnosa
: GII PI AO, gestasi 12 minggu 4 hari
dengan abortus imminens ibu dengan
nyeri
Masalah Aktual
Masalah potensial

perut

bagian

bawah

dan

kecemasan.
: Abortus imminens
: 1. Abortus insipiens
2. Infeksi jalan lahir

Tujuan dan kriteria.


1. Abortus tidak berlanjut menjadi abortus insipiens dengan
kriteria:
a. Nyeri berhenti
b. Perdarahan berhenti
c. Tanda-tanda vital dalam batas normal
1) Tekana Darah 110/70 mm/Hg 120/80 mm/Hg
2) Pernapasan 16-20 x /menit
3) Denyut nadi 70 80 x /menit
4) Suhu badan 36 37,5 OC
2. Nyeri perut hilang/berkurang dengan kriteria :
a. Ibu tidak mengeluh nyeri
b. Ekspresi wajah tidak meringis
3. Kecemasan berkurang dengan kriteria
a. Ekspresi wajah tenang
b. Ibu tidak sering menanyankan keadaannya
c. Ibu mengerti dan menerima keadaannya
4. Tidak terjadi infeksi jalan lahir dengan kriteria :
a. Darah yang keluar tidak berbau faetor
56

b. Tidak terjadi peningkatan suhu tubuh


Rencana tindakan
1. Jelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
Rasional :
Dengan memberikan penjelasan pada pasien tentang tindakan
yang akan dilakukan, pasien akan lebih mengerti dan mau
diajak kerjasama untuk melakukan tindakan tersebut agar dapat
berjalan lancar.
2. Observasi tanda-tanda vital
Rasional :
Tanda-tanda vital merupakan salah satu indikator untuk
mengetahui adanya penyimpangan dari keadaan normal
sehingga

lebih

memudahkan

untuk

melakukan

tindakan

selanjutnya.
3. Penatalaksanaan pemberian cairn RL dan observasi tetesan
cairan
Rasional :
Untuk mengetahui jumlah yang masuk kedalam tubuh.
4. Anjurkan ibu untuk tirah baring
Rasional :
Dengan tirah baring dapat menambah aliran ke uterus dan
mengurangi rangsangan mekanik.
5. Berikan lingkungan yang tentang dan dukungan psikologik.
Rasional :
Meningkatkan relaksasi, menurunkan kecemasan dan
kebutuhan metabolic dalam tubuh.
6. Berikan He tentang makanan dengan gizi seimbang
Makanan gizi seimbang dapat meningkatkan daya tahan tubuh
dan mempercepat proses penyembuhan / pergantian sel-sel
yang sudah mati.
7. Berikan penjelasan pada ibu tentang nyeri yang dialami
57

Rasional :
Agar ibu mengerti dan dapat beradaptasi dengan nyeri yang
dirasakan.
8. Beri posisi yang menyenangkan
Rasional :
Posisi yang menyenangkan memberi relaksasi otot-otot perut
sehingga dapat mengurangi rasa nyeri.
9. Observasi perdarahan dan tanda-tanda infeksi
Rasional :
Perdarahan
merupakan
indikator
untuk

mengetahui

perlangsungan abortus dan


10. Penatalaksanaan pemberian obat Roboranita, Duphaston dan
Antibiotik
Rasional :
Etabion merupakan multivitamin untuk dapat meningkatkan
daya tahan tubuh dan membantu meningkatkan kadar
haemoglobin dan mempercepat pemulihan.
a. Untuk mempertahankan kehamilan agar tidak berlanjut
menjadi abortus incipiens.
b. Amoxicililin merupakan antobiotik berspektrum luas yang
dapat

membunuh kuman penyebab infeksi baik kuman

gram ( + ) maupun kuman gram ( - ).


F. IMPLEMENTASI
Tgl 14 Juni 2011,Jam 09.15 wita
1. Menjelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan
bahwa ibu mengalami abortus imminens dan akan dilakukan
pemasangan infus, tirah baring dan ibu mengerti penjelasan
yang diberikan dan bersedia bekerja sama terhadap tindakan
yang akan diberikan.
58

2. Mengobservasi tabda-tanda vital


a. Tekanan darah : 120 / 70 mmHg
b. Nadi
: 80x /menit
c. Suhu
: 36,5 OC
d. Pernapasan
: 20x /menit
3. Terpasang infus RI 28 tetes/menit
4. Menjelaskan pada ibu melakukan tirah baring dan ibu mengerti
tirah baring yang dianjurkan dan ibu mau melaksanakannya.
5. Memberikan lingkungan yang tenang dan dukungan psikologis
dengan membatasi pengunjung yang masuk dan dukungan
moril dan spiritual.
6. Memberikan He makanan dengan gizi seimbang dan ibu
mengerti pentingnya gizi seimbang bagi ibu hamil dan
mengkonsumsi

makanan

yang

mengandung

protein

(ikan,tahum,dan tempe), zat besi (sayuran) dan vitamin.


7. Memberikan penjelasan tentang nyeri yang dialami dan ibu
mengerti bahwa nyeri yang dialami berasal dari kontraksi otototot perut yang berusaha mengeluarkan janin dalam uterus.
8. Memberikan ibu posisi yang menyenangkan dan ibu memilih
untuk miring kesisi kanan.
9. Mengobservasi perdarahan dan tanda-tanda infeksi dan darah
ke;uar dari jalan lahir sedikit-sedikit berwarna merah kehitaman
dan infeksi tidak terjadi, pengeluaran darah berwarna merah
kehitaman dan tidak berbau busuk, klien tidak demam (sehu
36,5 OC).
10. Pemberian obat antibiotik Etabion 1 x 1, Duphaston 2 x 1 dan
Amoxycililin 500 mg 3 x 1.
G. Evaluasi
59

Tgl 14 Juni 2011,Jam 11.00 wita


1. Abortus immines belum teratasi ditandai dengan :
a. Nampak ada pengeluaran darah dari jalan lahir
b. Terpasang infus RL 28 tetes/menit
c. Ibu tirah baring
d. Tanda-tanda :
1) Tekanan darah
: 120 / 70 mmHg
2) Nadi
: 80 x /menit
3) Suhu
: 36,5 OC
4) Pernapasan
: 20 x /menit
2. Nyeri perut belum teratasi dengan kriteria :
a. Ibu mengatakan nyeri perut sudah berkurang
b. Ekspresi wajah kadang-kadang meringis
3. Kecemasan berkurang dengan kriteria :
a. Ekspresi wajah tenang
b. Ibu tidak sering menanyakan keadaannya
c. Ibu mengerti dan menerima keadaannya
4. Tidak terjadi infeksi jalan lahir dengan kriteria
a. Darah yang keluar tidak berbau faetor
b. Tidak terjadi peningkatan suhu tubuh

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA NY H


GESTASI 12 MINGGU 4 HARI DENGAN ABORTUS IMINENS
DI RS IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR
TANGGAL 14 JUNI 2011

No. Register
Tanggal Masuk
Tanggal Pengkajian

: 037616
: 13 Juni 2011, Jam 15.08 wita
: 14 Juni 2011, Jam 09.00 wita

Identitas Istri dan Suami

60

Nama
Umur
Kawin / lamanya
Suku
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat

: Ny H / Tn S
: 27 tahun / 30 tahun
: 1 x (3 tahun)
: Makassar / Makassar
: Islam / Islam
: SMA / SMA
: IRT / Wiraswasta
: Jln. Veteran Selatan lorong 2 no. 22A
Makassar

Data Subyektif
1. Keluar darah dari jalan lahir sedikit-sedikit merah kehitaman,
disertai nyeri perut bagian bawah yang makin bertambah jika
ibu bergerak.
2. Ibu merasakan keluar darah sdikit-sedukit tanggal 13 Juni 2011,
Jam 13.00 wita sehingga ibu dibawah ke Rumah Sakit.
3. Keluhan sangat menggangu aktifitas ibu
4. Upaya untuk mengatasi keluhan dengan berbaring ditempat
5.
6.
7.
8.

tidur
HPHT tanggal 18 Maret 2011
G II PI AO
Pergerakan janin belum dirasakan
Ibu mengatakan khawatir akan dirasakan

Data Objektif
1.
2.
3.
4.
5.

HTP tanggal 25 Desember 2011


Keadaan umum baik dan kesadaran komposmentis
Ekspresi wajah kadang meringis, ibu nampak cemas
Ibu selalu bertanya tentang keadaannya
Tanda-tanda vital :
a. Tekanan Darah : 120 / 70 mmHg
b. Nadi
: 80x /menit
c. Suhu
: 36,5 OC
d. Pernapasan
: 20x /menit
6. Mata conjungtiva merah muda,sklera tidak ikterus, kelopak
mata tidak oedema.

61

7. Payudara simetris kiri dan kanan, puting susu terbetuk, tidak


colostrum pada saat areola dipencet.
8. Abdomen, tinggi fundus uteri belum teraba, tidak teraba adanya
massa tumor, nyeri tekan pada symphisis, nampak adanya
striae albicaris.
9. Genitalia, tampak keluar darah dari jalan lahir, tidak ada
oedema dan varices, kelenjar lipatan paha tidak membesar.
10. Pemeriksaan dalam oleh dokter S, tanggal 14 Juni 2011, Jam
09.30 wita
a. Portio
b. OUE / OUI
c. Pelepasan
d. Uterus

: Tebal dan lunak


: Tertutup
: Darah
: Kesan membesar

11. Pemeriksaan Laboratorium tanggal 14 Juni 2011, Jam 16.00


wita
a.
HB
b.
Leukosit
c.
Trombosit
d.
Plano Test

: 11,8 gram %
: 8800 / mm3
: 243.000 / mm3
: Positif.

Assesment
GII PI AO, gestasi 12 minggu 4 hari, dengan abortus imminiens, ibu
dengan nyeri perut bagian bawah dan kecemasan.
Planning
Tanggal 14 Junii 2011, Jam 09.15 - 11.00 wita
1. Menyampaikan

hasil

pemeriksaan

pada

ibu

bahwa

ibu

mengalami Abortus Imminens dan akan dilakukan pemasangan


infus dan tirah baring.
Hasil : ibu dan keluarga mengerti penjelasan yang diberikan
2. Mengobservasi tanda-tanda vital
Hasil : TD
: 120/70
N
: 80X/ men
62

S
: 36,5 0c
P
: 20x/ menit
3. Terpasang infus RI 28 tetes / menit
Hasil : ibu mendapatkan intake cairan
4. Menganjurkan ibu untuk melakukan tirah baring
Hasil : ibu mengerti tirah baring yang dianjurkan dan ibu mau
melaksanakannya.
5. Memberikan lingkungan yang tenang dan dukungan psikologis
dengan membatasi pengunjung yang masuk dan dukungan
moril dan spiritual.
Hasil : ibu dan keluarga mengerti penjelasan yang diberikan.
6. Memberikan He makanan dengan gizi seimbang.
Hasil : ibu mengerti pentingnya gizi seimbang bagi ibu hamil
dan mengkonsumsi makanan yang mengandung protein
(ikan, tahu, dan tempe), zar besi (sayuran) dan vitamin.
7. Memberikan penjelasan tentang nyeri yang dialami.
Hasil :ibu mengerti bahwa nyeri yang dialami berasal dari
kontraksi otot-otot perut yang berusaha mengeluarkan
janin dalam uterus.
8. Memberikan ibu posisi yang menyenangkan.
Hasil : ibu memilih untuk miring kesisi kanan.
9. Mengobservasi perdarahan dan tanda-tanda infeksi dan darah
keluar dari jalan lahir sedikit-sedikit berwarna merah kehitaman
dan infeksi tidak terjadi, pengeluaran darah berwarna merah
kehitaman dan tidak berbau busuk, klien tidak demam (suhu
36,5 oc).
Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberitahukan.
10. Pemberian obat antibiotik Etabion 1 x 1,Duphaston 2 x 1 dan
Amoxycililin 500 mg 3 x 1.
Hasil : ibu mau mengkonsumsinya.
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA NYH
GESTASI 12 MINGGU 5 HARI DENGAN ABORTUS IMMNIENS
DI RS IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

63

TANGGAL 15 JUNI 2011

No. Register
Tanggal Masuk
Tanggal Pengkajian

: 037616
: 13 Juni 2011, Jam 15.08 wita
: 15 juni 2011 , Jam 09.00 wita

Identitas Istri dan Suami


Nama
: Ny H / Tn S
Umur
: 27 tahun / 30 tahun
Kawin / lamanya
: 1 x (3 tahun)
Suku
: Makassar / Makassar
Agama
: Islam / Islam
Pendidikan
: SMA / SMA
Pekerjaan
: IRT / Wiraswasta
Alamat
: Jl. Veteran Selatan lorong 2 no. 22A
Subyektif (S)
1. Masih ada darah sedikit keluar dari jalan lahir (flek)
2. Sakit perut bagian bawah mulai berkurang
3. Ibu sudah mengerti tentang keadaannya
4. Ibu sudah minum obat sesuai anjuran
5. Ibu masih istirahat baring
Obyektif (O)
1. Ekspresi wajah kadang meringis
2. Keadaan umum baik
3. Tanda-tanda vital :
a. Tekanan Darah
: 120 / 70 mmHg
b. Nadi
: 84x /menit
c. Suhu
: 36,5 OC
d. Pernapasan
: 20x /menit
4. Abdomen, tinggi fundus uteri belum teraba, tidak adanya massa
tumor, nyeri tekan pada symphisis.
5. Masih ada pengeluaran darah dari jalan lahir.
6. Terpasang infus RL botol III 28 tetes/menit
Assesment (A)
G II P I AO dengan abortus imminens, nyeri perut bagian bawah,
potensial terjadi infeksi jalan lahir.

64

Planning (P)
Tanggal 15 Juni 2011 jam 09.15 wita
1. Memberikan penjelasan tentang keadaannya dan akan dilakukan
pemasangan infus dan tirah baring
Hasil : ibu mengerti penjelasan yang diberikan dan bersedia bekerja
sama tehadap tindakan yang akan diberikan.
2. Mengobservasi tanda-tanda vital pada jam 09.00 wita
Hasil :
a. Tekanan Darah
: 120 / 70 mmHg
b. Nadi
: 80x /menit
c. Suhu
: 36,5 OC
d. Pernapasan
: 20 x /menit
3. Melanjutkan pemberian infus RI 28 tetes /menit
Hasil : ibu mendapatkan intake cairan
4. Menganjurkan ibu untuk melakukan tirah baring
Hasil : ibu mengerti tirah baring yang dianjurkan dan ibu mau
melaksanakannya.
5. Memberikan lingkungan yang tenang dan dukungan psikologis
dengan membatasi pengunjung yang masuk dan dukungan moril dan
spiritual.
Hasil : ibu dan keluarga mengerti penjelasan yang diberikan
6. Mengingatkan ibu untuk tetap makan dengan gizi seimbang
Hasil: ibu mengerti pentingnya gizi seimbang bagi ibu hamil dan
mengkonsumsi makanan yang mengandung protein (ikan,
tahu dan tempe), zat besi (sayuran) dan vitamin.
7. Memberikan penjelasan tentang nyeri yang dialami
Hasil : ibu mengerti bahwa nyeri yang dialami berasal dari kontraksi
otot-otot perut yang berusaha mengeluarkan janin dalam
uterus.
8. Memberikan ibu posisi yang menyenangkan
Hasi : ibu memilih untuk miring kesisi kanan.
9. Mengobservasi perdarahan dan tanda-tanda infeksi dan darah keluar
dari jalan lahir sedikit-sedikit berwarna merah kehitaman dan infeksi
tidak terjadi, pengeluaran darah berwarna merah kehitaman dan
tidak berbau busuk, klien tidak demam (suhu 36,5 oc).
Hasil :ibu mengerti dengan penjelasan yang diberitahukan.
65

10. Melanjutkan pemberian obat antibiotik Etabion 1 x 1, Duphaston 2 x


1 dan Amoxycililin 500 mg 3 x 1.
Hasil : ibu mau mengkonsumsinya

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. H


GESTASI 12 MINGGU 6 HARI DENGAN ABORTUS IMMINIENS
DI RS IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR
TANGGAL 16 JUNI 2011
No. Register
Tanggal Masuk
Tanggal Pengkajian

: 037616
: 13 Juni 2010, Jam 15.08 wita
: 14 juni 2011 , Jam 09.00 wita

Identitas Istri dan Suami


Nama
Umur
Kawin / lamanya
Suku
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat

: Ny H / Tn S
: 27 tahun / 30 tahun
: 1 x (3 tahun)
: Makassar / Makassar
: Islam / Islam
: SMA / SMA
: IRT / Wiraswasta
: Jl.Veteran Selatan lorong 2 no.22A

Subyektif (S)
1. Perdarahan dari jalan lahir sudah tidak ada
2. Ibu sudah tidak mengeluh sakit perut
3. Ibu minum obat sesuai anjuran
4. Infus sudah dibuka tanggal 14 Juni 2011, Jam 09.00 wita
5. Ibu rencana pulang jika diizinkan oleh Dokter.
Obyektif (O)
1. Keadaan umum baik
2. Tanda-tanda vital :
a. Tekanan Darah : 120 / 70 mmHg
b. Nadi
: 80x /menit
c. Suhu
: 36,5 OC

66

d. Pernapasan
: 20 x /menit
3. Abdomen, tinggi fundus uteri belum teraba, tidak teraba adanya
massa tumor, nyeri tekan pada sympisis.
4. Tidak ada pengeluaran darah dari jalan lahir
5. Hasil USG kondisi janin masih baik
Assesment (A)
Abortus imminens teratasi dan keadaan ibu baik.
Planning(P)
Tanggal 16 Juni 2011, Jam 11.00 wita
1. Memberikan penjelasan tentang keadaannya
Hasil : ibu mengerti penjelasan yang diberikan
2. Mengobservasi tanda-tanda vital pada jam 09.00 wita
Hasil :
a. Tekanan Darah : 120 / 70 mmHg
b. Nadi
: 80x /menit
c. Suhu
: 36,5 OC
d. Pernapasan
: 120x/menit
3. Mengingatkan ibu untuk tetap makan dengan gizi seimbang
Hasil : ibu mengerti pentingnya gizi simbang bagi ibu hamil
mengkonsumsi

makanan yang mengandung protein

(ikan, tahu, tempe), zat besi (sayuran) dan vitamin.


4. Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene dengan
mengganti pakaian dalam setiap kali lembab/basah
Hasil: ibu mengerti anjuran yang diberikan.
5. Mengobservasi perdarahan dan tidak tampak lagi perdarahan
dari jalan lahir.
6. Pemberian obat antibiotik pada jam 09.00 wita Etabion 1 x 1,
Duphaston 2 x 1 dan Amoxycililin 500 mg 3 x 1.
7. Ibu diizinkan pulang tapi segera kembali jika terjadi kembali
perdarahan
Hasil : ibu mengerti anjuran yang diberikan.

67

BAB IV
PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulisan akan menguraikan tentang kesenjangan


antara studi kasus dan tinjauan pusta kapada Ny. H dengan abortus
immenes yang dirawat di Rumah sakit Ibu Dan Anak Pertiwi Makassar.

68

Pembahasan ini dibuat berdasarkan teori dan asuhan yang


dinyatakan dengan pendekatan asuhan sesuai dengan teori yang ada
yaitu perawatan hari pertama melalui tahap pengkajian dan analisa
data dasar, merumuskan diagnosa /masalah aktual dan potensial,
antisipasi perlunya tindakan segera /kolaborasi, rencana asuhan,
pelaksanaan asuhan dan evaluasi hasil asuhan kebidanan
A. Pengkajian dan Analisa Data Dasar.
Dalam pengkajian diawali dengan pengumpulan data melalui
anamnese, meliputi identifikasi data biologis, riwayat kesehatan lalu,
riwayat kesehatan keluarga, data psiokologis, data sosial, data spiritual
ibu yang berpedoman pada format pengkajian yang telah tersedia,
namun tidak tertutup kemungkinan untuk dikembangkan dengan data
lain yang ditemukan pada ibu, selanjutnya pemeriksaan fisik yang
dimulai dari kepala sampai kaki yang meliputi inspeksi, palpasi,
auskultasi, perkusi dan pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan
USG
Pada tinjauan pustaka dijelaskan bahwa tanda tidak pasti
kehamilan

adalah

amenore,

abortus

immenes

diduga

terjadi

pendarahan berasal dari dalam uterus muncul selama pertengahan


pertama kehamilan. Pada wanita hamil terjadi perdarahan melalui
ostium uteri eksternum disertai mules sedikit atau tidak sama sekali.

69

Uterus membesar sesuai usia kehamilan, serviks belum membuka dan


tes kehamilan positif
Data yang didapatkan dari tinjaun pustaka pada Ny. H, hari
pertama haid terakhir tanggal 18 maret 2011, ibu merasakan keluar
darah sedikit-sedikit dari jalan lahir, nyeri tekan pada symphisis, dan
hasil pemeriksaan dalam portio tebal dan lunak, OUE/OUI tertutup,
pelepasan darah dan uterus kesan membesar.
Sehingga apa yang dijelaskan pada tinjauan pustaka dan yang
didapatkan pada tinjauan kasus Ny. H diRumah Sakit Ibu Dan Anak
Pertiwi Makassar secara garis besar menunjukan tidak adanya
kesenjangan.

B. Identifikasi Diagnosa Masalah Aktual


Dalam menegakkan suatu tindakan diagnosa kebidanan atau
masalah kebidanan berdasarkan pendekatan asuhan kebidanan
didukung dan ditunjang oleh beberapa data baik data subjektif,
maupun data objektif yang diperoleh dari hasil pengkajian yang telah
dilaksanakan.

70

Pada tinjauan pustaka dijelaskan bahwa tanda tidak pasti


kehamilan adalah amenorhoe, abortus imminens diduga terjadi bila
perdarahan berasal dari dalam uterus muncul selama pertengahan
pertama kehamilan. Pada wanita hamil terjadi perdarahan melalui
ostium uteri eksternum disertai mules sedikit atau tidak sama sekali.
Uterus membesar sesuai asia kehamilan. Serviks belum membuka
dan tes kehamilan positif
Dari tinjauan kasus Ny. H didapatkan hari pertama haid terakhir
tanggal 18 maret 2011, hamil kedua tidak pernah keguguran, ibu
merasakan keluar darah sedikit-sedikit dari jalan lahir, nyeri tekan pada
symphisis, dan hasil pemeriksaan dalam portio tebal dan lunak,
OEU/OUI tertutup, pelepasan darah dan uterus kesan membesar.
Berdasarkan

data

subyektif

dan

obyektif

maka

penulis

menegakkan diagnosa/masalah aktual GII PI A0, abortus imminens.


Nyeri perut dan kecemasan. Sehingga pada tahap ini tidak didapatkan
adanya kesenjangan kecuali masalah kecemasan tidak dijelaskan
ditinjauan

pustaka

tetapi

didapatkan

penulis

berlangsung.
C.

Merumuskan Diagnosa/Masalah Potensial

71

saat

penkajian

Pada merumuskan diagnosa/masalah potensial akan dibahas


tentang kemungkinan terjadinya hal yang lebih fatal apabila apa yang
menjadi masalah aktual tidak segera tertangani
Pada tinjauan pustaka dijelaskan jika penanganan obortus
imminens tidak berhasil maka akan berlanjut menjadi abortus insipiens
dengan perdarahan yang bertambah banyak dan ada pembukan
ostium uteri eksternum, dan pengeluaran darah dari dari jalan lahir,
dimana darah sifatnya alkalis (basa) merupakan media yang baik
untuk berkembang biaknya mikroorganisme yang bisa menyebabkan
infeksi sehingga penulis merumuskan diagnosa/masalah potensial
terjadi abortus insipiens dan infeksi jalan lahir sehingga tidak
menunjukan adanya kesenjangan dengan tinjauan pustaka

D. Antisipasi Perlunya Tindakan Segera dan Kolaborasi


Pada tinjauan pustaka dijelaskan bahwa perlu penilaian adanya
kebutuhan untuk intervensi segera oleh bidan atau dokter dan atau
tindakan konsultasi atau kalaborasi oleh anggota tim kesehatan lain
berdasarkan

kondisi

klien

sehingga

setelah

diagnosi

abortus

immenens ditegekan maka dilakukan kalaborasi dengan dokter untuk


pemasangan infus RL 28 tetes/menit, pemberian obat amoxcilin 500
72

mg 3x1, Etabion 1x1, dan Duphaston 2x1 yang menunjukan adanya


kesamaan dengan tinjauan pustaka dan dan tinjauan kasus pada Ny
H di rumah sakit bhayangkara.
E. Rencana tindakan asuhan kebidanan
Perencanaan adalah suatu proses rencana tindakan berdasarkan
identifikasi masalah saat sekarang serta antisipasi masalah yang akan
terjadi. Pada tahap perencanaan penulis membuat asuhan kebidanan
pada ibu mulai dari tujuan yang hendak dicapai serta kriteria
keberhasilan dan intervensi.
Dalam membuat perencanaan penulis melakukan sesuai data
yang diperoleh dan disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan ibu.
Penetapan tujuan dimaksudkan untuk mencapai pedoman dalam
suatu tindakan.
Pada tinjauan pustaka penangananyang dilakukan pada abortus
immenens adalah tidak diperlukan pengobatan medik yang khusus
atau istirahat baring secara total, anjurkan untuk tidak melakukan
aktifitas fisik secara berlebihan atau melakukan hubungan seksual,
bila pendarahan berhenti lakukan asuhan antenatal dan penilaian
ulang bila terjadi pendarahan lagi, jika terus berlangsung nilai kondisi
janin ( uji kehamilan/ USG ), lakukan konfirmasi kemungkinan adanya
penyebab lain (hamil ektopik atau mola)
Adapun rencana tindakan yang dilakukan pada Ny H dengan
abortus immenens jelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan,observasi tanda tanda vital, lanjutkan cairan RL dan

73

observasi tetesan cairan, anjurkan ibu untuk tirah baring, berikan


lingkungan yang tenang, berikan He tentang makanan dengan gizin
seimbang,

beri

posisi

yang

menyenangkan,

penatalaksnaan

pemberian obat Etabion, Duphaston, dan Amoxcilin.


F. Melaksanakan Asuhan Kebidanan
Tindakan asuhan kebidanan berdasarkan dengan perencanaan
asuhan kebidanan yang telah dibuat dilaksanakan seluruhnya dengan
baik di Rumah sakit Ibu Dan Anak Pertiwi pada tanggal 14 s/d 16 juni
2011 sehingga penulis tidak menemukan hambatan yang berarti
karena adanya kerjasama dan penerimaan yang baik dari ibu dan
keluarga serta dukungan, bimbingan dari dokter dan bidan yang
menangani kasus ini.
G. Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses manajemen
asuhan kebidanan yaitu penilaian terhadap tingkat keberhasilan
asuhan yang diberikan pada klien dengan berpedoman pada tujuan
dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Hasil evaluasi setelah
perawatan dari tanggal 14 s/d 16 juni 2011 adalah pendarahan dari
jalan lahir sudah tidak ada, ibu sudah tidak mengeluh sakit perut, ibu
minum obat sesuai anjuran, keadaan umum baik, abdomen,tinggi
fundus uteri belum teraba, tidak teraba adanya massa tumor, nyeri
tekan pada sympisis, tidak ada pengeluaran darah dari jalan lahir,hasil

74

USG kondisi janin masih baik, tanda tanda vital tekanan darah
120/70 mmHg, nadi 80x/menit, suhu 36,5 0C, pernapasan 20x/menit.
Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar tindakan asuhan kebidanan yang diterapkan tercapai.

BAB V
PENUTUP
Setelah penulis mempelajari tori dan pengamatan langsung dilahan
praktek melalui studi kasus tentang manajemen asuhan kebidanan pada
NyH Gestasi 12 Minggu Empat Hari Dengan Abortus Imminens Di Rumah
Sakit Ibu Dan Anak Pertiwi Makassar.
Adapun kesimpulan dan saran sebagai berikut :
A. Kesimpulan
1. Dari data subjektif dan objektif yang didapatkan pada NyH, maka
ditegakkan diagnosa / masalah aktual dan potensial : GII PI A0 dengan
abortus imminens, nyeri perut, kecemasan, potensial terjadi abortus
imminens dan potensial terjadi infeksi jalan lahir.
2. Pada pelaksanaan manajemen asuhan kebidanan NyH mulai dari
pengkajian

sampai

tahap

75

akhir

tidakditemukan

adanya

hambatan,karena kerjasama yang baik antara klien dab petugas


kesehatan sehingga semua tindakan dapat terlaksana dengan baik.
3. Setelah dilakukan pendokumentasian asuhan kebidanan NyH Maka
didapatkan hasil keadaaan ibu dan janin baik,serta hasil pemeriksaan
semua dalam batas normal.
Pendokumentasian sangat perlu dilaksanakan pada setiap tahap dari
proses manajemen asuhan kebidanan,karena hal ini merupakan salah
satu cara pembuktian pertanggungjawaban bidan terhadap asuha
kebidanan yang telah diberikan.
B. Saran
1. ibu diharapkan segera memeriksakan diri ke sarana kesehatan saat
mengetahui dirinya hamil untuk,mendeteksi secara dini jika ada
kelainan sehubungan dengan kehamilannya sehingga tersedia cukup
wakltu untuk penanganan masalah yang dihadapi.
2. Membiasakan diri untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung
gizi tinggi sehingga kebutuhan ibu dan janin dapat terpenuhi selama
kehamilan.
3. Senantiasa memberikan informasi kepada ibu hamil dan keluarga
tentang keadaan kehamilannya dan pendidikn kesehatan yang penting
agar kehamiln dapat berlangsung normal.
4. Dalam hal pendididkan kesehatan perlu ditingkatkan kepada ibu
maupun keluarganya agar mau mengerti dan mau bekerjasama untuk
mengatasi masalah serta partisipasi aktif keluarga sangat diperlukan
dalam penanganan masalah yang mungkin terjadi.

76

5. Mendokumentasikan

setiap

tindakan

yang

dilakukan

sebagai

pembuktian pertanggungjawaban petugas kesehatan terhadap asuhan


yang diberikan.

DAFTAR PUSTAKA

77

Ydiayutz, 2010, Angka kejadian abortus, (www. Suarapembaruan. com. Diakses


27 juni 2011)
Vandoyol dkk, 2010, Abortus imminensr , (www. Pikira. Com.Diakses

28 Juni

2011)

Arisman 2004. Gizi dalam daur kehidupan ,EBC,Jakarta.


Cunningham, Mc Donald,1995, obstetri wiliams, edisi 17, penerbitan buku
kedokteran EGC Jakarta .
Elisabet C Corwin 2002, buku saku patofisiologirat penyakit, EGC, Jakarta.
Jones ,2002, dasar-dasar obstetri dan ginekologi ,hipokrates, Jakarta .
Manuaba, l ,B , G , 1998, ilmu kebidanan ,penyakit kandungan dan keluarga
berencana untuk pendidikan bidan , cetakan 1 EGC, Jakarta.
Mochtar Rustam 1998, synopsis obstetric ,jilid 1 EGC, Jakarta.
Pusdiknas 2003,konsep asuhan kebidanan ,WHO- JHPIEGO
Sarwono Prawiroharjo ,1999, ilmu kebidanan ,YPS-SP, Jakarta .
Sarwono prawiroharjo ,2002, ilmu bedah kebidanan YBP SP ,Jakarta.
Saifuddin A.B,2008. Acuan pelayanan kesehatan maternal d.an neonatal
YBP-SP Jakarta.
Saifuddin ,A.B. 2002 panduan praktis pelayanan kesehatan dan neonatal
YBP-SP Jakarta.
Svlvia verallis, 2003 Anatomi dan fisiologi terapan dalam kebidanan EGC,
Jakarta.
Varney Helen ,2002 buku saku bidan , EGC, Jakarta .

78

Varney Helen, 2007. Buku ajar asuhan kebidanan ,edisi 1 EGC , Jakarta .

79

LAMPIRAN 1
Gambar : Pemeriksaan Fundus Uteri untuk menentukan umur kehamilan

Sumber : ( Wiknjosastro,2005 hal.158)


LAMPIRAN II
SATUAN ACARA PENYULUHAN

1.
2.
3.
4.
5.

Topik
Sasaran
Waktu
Tempat
Tujuan
a. Tujuan umum

: Gizi seimbang
: Ny.H
: 14 juni 2011 jam 10.00 wita
: RSIA Pertiwi Makassar
: Pada akhir penyuluhan, klien dan keluarga

memahami gizi seimbang


b. Tujuan khusus
:
pada akhir penyuluhan klien diharapkan :
1) Mengerti akan pentingnya mengkonsumsi gizi yang seimbang
dan cukup istirahat
2) Mau mengkonsumsi makanan yang bergizi dan istirahat yang
cukup
6. Metode
7. Pembimbing lahan
8. Refrensi

: Ceramah dan diskusi


: BM
:

Arisman, 2004, Gizi Dalam Daur Kehidupan, EGC, Jakarta

GIZI IBU HAMIL

A. Pentingnya Gizi Pada Ibu Hamil


Masa hamil adalah masa dimana seorang wanita memerlukan
berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak daripada yang diperlukan

dalam keadaan sebelum hamil disamping untuk memenuhi kebutuhan


tubuhnya sendiri, berbagai zat gizi ibu juga diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin yang dikandungnya. Sebagai
pengawasan akan kecukupan gizi ini dapat dilihat dari kenaikan berat
badan wanita hamil rata-rata 6,5 kg sampai 16 kg.
Gizi yang adekuat selama hamil akan mengurangi resiko dan
kompilkasi yang mungkin timbul pada ibu, menjaga pertumbuhan janin
sehingga bayi baru lahir memiliki berat badan yang optimal.
B. Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil
Zat-zat gizi yang di butuhkan ibu hamil meliputi:
1. Kebutuhan Protein
Kebutuhan Protein ibu hamil 60 gr, sumber protein meliputi:
a. Dari hewani : daging, ikan, susu
b. Dari nabati : Produk kacang kedelai, polong-polongan, tempe
buncis.
Pengolahannya tidak boleh terlalu berlebihan dalam pemanasan
terutama penggorengan.
2. Kebutuhan Lemak
Merupakan zat gizi yang menyediakan energi dalam tubuh
yang diperlukan ibu hamil dalam metabolisme tubuhnya.
Sumber Lemak meliputi :
a. Susu, daging dan minyak tumbuhan

b. Juga terdapat pada buah, sayuran dan biji sereal.


3. Kebutuhan Vitamin
Tidak menghasilkan energi tetapi berfungsi sebagai zat
pengatur seluruh proses dalam tubuh (sistem pencernaan,
pergerakan otot, pertumbuhan jaringan tubuh) vitamin yang
diperlukan antara lain:
a. Vitamin A terdapat pada: minyak ikan, kuning telur, wortel,
sayuran berwarna hijau, dan buah-buahan.
b. Vitamin C yang banyak terdapat pada sayuran dan buah yang
berwarna kuning.
4. Kebutuhan zat besi
Kebutuhan zat besi ibu hamil 46 mg. Tambahan zat besi
diperlukan untuk pembentukan sel darah merah yang baru. Selain
itu akan mendukung proses kehamilan, penambahan sel
darah merah ini dibutuhkan pula pada proses persalinan dan
menyusui. Makanan yang mengandung zat besi meliputi: daging,
sayuran berwarna hijau, ikan, telur, kedelai dan produknya.
5. Kalsium
Kalsium untuk ibu hamil diperlukan untuk pertumbuhan
tulang dan gigi. Sumber kalsium yaitu susu dan produk susu, tahu
dan kacang-kacangan.

6. Kalori
Kebutuhan selama trimester kedua dan ketiga meningkat
sebesar 285 kalori, diperlukan untuk meningkatkan berat badan ibu
dan janin. Sumber kalori yaitu beras merah, kacang-kacangan dan
kentang
7. Kebutuhan Gizi Antara Tidak Hamil dan Ibu Hamil

Zat Gizi

gizi
(kalori)
Protein
(garam)

Kebutuhan
ibu tidak
hamil
2500
40

Kebutuhan Sumber makanan


ibu hamil
+ 300

Sumber

+ 10

Makanan
Daging,ikan,telur
Kacang, tahu, kacangkacangan dan tempe

Kalsium
( mg )

0,5

+ 0.6

Zat besi
(mg )

28

+2

Vit A (SI )

3500

+500

0,8

+ 0,2

Vit
(mg)

B1

Susu, ikan ter, kacangkacangan,


sayuran
hijaui
Daging,
hijau

hati,sayuran

Hati,kuning telur sayur


dan
buah
berwarna
hijau
dan
kuning
kemerahan
Biji-biji
padi-padian,
kacangkacangan,daging

Vit
(mg)

B2

1,3

+ 0,2

Hati,telur,sayur kacangkacangan

Vit
B6
(MG )

12,4

+2

Hati,daging,ikan,
bijibijian, kacang-kacangan

20

+20

Buah dan sayur

Vit
( MG )

a. Gambar 4
Sumber

b. Gambar 5
` Sumber

: Gizi Seimbang Pada Ibu Hamil


: Depkes 2002

: Nutrisi Pada Ibu Hamil


: Depkes 2002

Anda mungkin juga menyukai