Oleh :
i
ANALISIS FAKTOR RESIKO TERHADAP KEJADIAN DIARE
PADA ANAK USIA 1-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BANDAR JAYA KABUPATEN LAHAT
TAHUN 2021
Oleh :
ii
ANALISIS FAKTOR RESIKO TERHADAP KEJADIAN DIARE
PADA ANAK USIA 1-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BANDAR JAYA KABUPATEN LAHAT
TAHUN 2021
Oleh :
iii
PANITIA SIDANG UJIAN PROPOSAL
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA PALEMBANG
KETUA PENGUJI
PENGUJI I
PENGUJI II
iv
RIWAYAT HIDUP PENULIS
I. BIODATA
Nama : Hj. Rini Puspita
Tempat, tanggal lahir : Lahat, 15 Maret 1978
Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Beringin Blok C Ujung No. 143 Desa
Manggul Dusun III Kab. Lahat SUMSEL.
No. Telp : 081367690478
Email : puspitar124@gmail.com
Nama orang tua : - Ayah : Aji Zakaria
- Ibu : Karmala
v
PERSEMBAHAN DAN MOTTO
Kupersembahkan kepada :
1. Teruntuk kedua orang tuaku tercinta yang senantiasa menyebutku dalam
doa-doa mereka dan selalu memberikan dukungan serta semangat dan kasih
sayangnya selama ini, terimakasih atas usaha dan kerja keras yang kalian
lakukan demi untuk kesuksesanku.
2. Teruntuk Keluarga kecilku dan Anak-anakku yang tercinta yang selalu
memberikan motivasi semangat dan doanya selama ini khususnya dalam
proses pendidikan ini.
Motto :
“Jika kamu ingin hidup bahagia, terikatlah pada tujuan, bukan orang atau benda”
-Albert Einstein ”
vi
UCAPAN TERIMAKASIH
vii
penulis berharap semoga penelitian ini berguna bagi para pembaca dan pihak-pihak
yang berkepentingan.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi warahmatullah..
Penulis
viii
DAFTAR ISI
ix
2.1.9 Pencegahann Diare ......................................................................... 21
2.1.10 Penanganan Diare........................................................................... 24
2.1.11 Faktor yang mempengaruhi Diare ................................................. 24
2.2 Kerangka Teori ......................................................................................... 39
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 40
3.1. Desain Penelitian ....................................................................................... 40
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian..................................................................... 40
3.3. Populasi dan Sampel ................................................................................. 41
3.4. Kerangka Konsep ...................................................................................... 42
3.5. Definisi Operasional .................................................................................. 43
3.6. Hipotesis Penelitian ................................................................................... 45
3.7. Pengolahan data ........................................................................................ 46
BAB IV HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN .............................. 49
4.1 Profil Lokasi Penelitian ............................................................................. 49
4.2 Hasil Penelitian .......................................................................................... 51
4.3 Pembahasan ............................................................................................... 56
BAB V HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN ................................ 66
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 66
5.2 Saran .......................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 68
x
ABSTRAK
RINI PUSPITA
Analisis Faktor Resiko Terhadap Kejadian Diare Pada Anak Usia 1-5
Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lahat
Tahun 2021 (xii + 105 Halaman + 23 Lampiran)
Diare menjadi penyebab kematian tertinggi kedua di Indonesia pada balita dan
sering terjadi pada anak usia 1-5 tahun karena usus anak sangat peka di usia
Balita. Banyak faktor yang secara langsung maupun tidak langsung menjadi
penyebab diare. Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
diare pada anak usia 1-5 Tahun di Wilayah kerja Puskesmas Bandar Jaya
Kabupaten Lahat. Penelitian ini menggunakan observasi analitik dengan desain
cross sectional dengan uji chi square. Dimana analisa peneltian ini dilakukan
dengan mengidentifikasi analisa univariat dan bivariat,Instrumen yang
digunakan adalah kuisioner dan dlakukan secara langsung dengan responden.
Sampel dalam penelitian in adalah Anak balita yang berobat di Puskesmas
Bandar Jaya Kabupaten Lahat. Tehnik sampling digunakan purposive samplng
dengan jumlah 54 responden dan memilki kriteria inklusi.Penelitian ini
dilakukan pada tanggal 20 April 2021 hingga 20 Mei Tahun 2021. Hasil analisa
didapatkan bahwa Sebagian besar ibu balita di Wilayah Kerja Puskesmas
Bandar Jaya Kabupaten Lahat tidak memberikan ASI eksklusif yaitu sebenyak
29 orang (53,7%) dari 54 orang. Sebagian besar pengetahuan ibu balita di
Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lahat memiliki
pengetahuan kurang terhadap kejadian diare, yaitu sebenyak 42 orang (77,7%)
dari 54 orang dan sebagian besar status gizi balita di Wilayah Kerja Puskesmas
Bandar Jaya Kabupaten Lahat memiliki status gizi kurang yaitu sebenyak 41
balita ( 75,9%) dari 54 balita. Adanya hubungan pemberian ASI Ekslusif
dengan kejadian diare pada anak usia 1-5 tahun (0.031), adanya hubungan
pengetahuan ibu dengan kejadian diare pada anak usia 1-5 tahun (0.000),
adanya hubungan status gizi dengan kejadian diare pada anak usia 1-5 tahun
(0.035). Faktor yang berhubungan dengan kejadian diare anak Pemberian ASI
ekslusif, pengetahuan ibu dan status gizi. Diharapkan bagi pihak pelayanan
kesehatan Puskesmas dapat meningkatkan pengetahuan ibu balita mengenai
konsep diare pada balita melalui mengadakan sosialisai maupun desiminasi
ilmu pendidikan kesehatan di lingkungan puskesmas tersebut.
xi
Kata Kunci : faktor resiko, kejadian diare, balita..
ABSTRACT
RINI PUSPITA
Analysis of Risk Factors on the Incidence of Diarrhea in Children aged 1-5
Years in the Work Area of the Bandar Jaya Public Health Center, Lahat
Regency in 2021 (xii + 105 Pages + 23 Attachments)
Diarrhea is the second highest cause of death in Indonesia in infants and often
occurs in children aged 1-5 years because the child's intestines are very sensitive at
the age of toddlers. Many factors directly or indirectly cause diarrhea. Knowing the
factors related to the incidence of diarrhea in children aged 1-5 years in the work area
of the Bandar Jaya Health Center, Lahat Regency. This research uses analytic
observation with cross sectional design with chi square test. Where the analysis of
this research is done by identitfying unuvariate and bivariate analysis. The instrument
used is questionnaire and is carried out directly with the respondents. The sample in
this study where children number five who were treated at the Bandar Jaya Public
Health Center,Lahat Regency. The sampling technique used is purposive sampling
with a total of 54 respondents and has inclusion criteria. This research was conducted
from April 20, 2021 to May 20, 2021. The results of the analysis showed that the
majority of mothers under five in the Bandar Jaya Public Health Center in Lahat
Regency did not give exclusive breastfeeding, namely 29 people (53.7%) out of 54
people. Most of the knowledge of mothers under five in the Bandar Jaya Health
Center Work Area, Lahat Regency had less knowledge of the incidence of diarrhea,
namely 42 people (77.7%) out of 54 people and most of the nutritional status of
toddlers in the Bandar Jaya Health Center Work Area Lahat Regency had nutritional
status. less, namely 41 toddlers (75.9%) of 54 toddlers. There is a relationship
between exclusive breastfeeding and the incidence of diarrhea in children aged 1-5
years (0.031), there is a relationship between mother's knowledge and the incidence
of diarrhea in children aged 1-5 years (0.000), there is a relationship between
nutritional status and the incidence of diarrhea in children aged 1-5 year (0.035).
Factors related to the incidence of diarrhea in children Exclusive breastfeeding,
mother's knowledge and nutritional status. It is hoped that the health service of the
Puskesmas can increase the knowledge of mothers of children under five about the
concept of diarrhea in toddlers through socialization and dissemination of health
education knowledge in the puskesmas environment.
xii
Bibliography : 32 (2009-2019)
Keywords : Risk factors, incidence of diarrhea, toddlers
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
ini masih menjadi masalah utama bagi anak baik usia pra sekolah hingga sekolah
yang masih sulit untuk ditanggulangi. Tahun ke tahun diare tetap menjadi salah
satu penyakit yang menyebabkan mortalitas dan malnutrisi pada anak serta
71,5%.(Prawati, 2019).
berjumlah 60 juta per tahunnya dan 80% adalah anak-anak baik usia pra
keadaan sosial ekonomi dan perilaku masyarakat yang secara langsung atau
PL, 2016). Adapun faktor yang berhubungan dengan kejadian diare : faktor
lingkungan yang terdiri dari jenis sumber air, kualitas air, mikrobiologi air,
jenis jamban keluarga, jarak jamban kurang dari 10 meter, kepadatan hunian.
1
Faktor perilaku higiene yang terdiri dari praktek cuci tangan sebelum makan,
jenis makanan tertentu. Faktor psikis, stress mental, panik, dan lain-lain
yang dimakan. Anak usia 5-15 tahun pada umumnya belum paham betul
akan kebersihan bagi tubuhnya, apa lagi anak usia sekolah bila jam istirahat
tiba, mereka bermain dan makan sehingga lupa mencuci tanga (Ishak, 2018).
Tangan merupakan pembawa utama kuman penyakit, oleh karena itu sangat
penting untuk diketahui dan diingat bahwa perilaku cuci tangan pakai sabun
sabun, ternyata dapat mengurangi insiden diare sampai 50% atau sama
pada anak. Bila pengetahuan ibu baik, ibu akan mengetahui cara merawat
anak yang menderita diare dirumah dan berobat atau merujuk ke sarana
2
oleh interaksi individu dengan lingkungan, khususnya yang menyangkut
pengetahuan dan sikap terhadap objek. Dengan demikian, ibu yang kurang
Kejadian Diare pada Anak Usia Pra Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas
cara pengolahan air dengan nilai p value 0,002. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Aditya Pradipta dkk (2019), Hubungan Perilaku Jajan dengan
Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Diare pada Anak Usia Pra Sekolah di
3
tinja 11 orang (55%) belum memenuhi syarat. Kondisi inilah menunjukkan
peningkatan kejadian diare pada Balita, dimana sebelumnya pada tahun 2019
Pada perilaku dilihat dari aspek kebiasaan jajan lebih dari 2 kali sehari
13 orang (65%). Kebiasaan cuci tangan tidak lebih dari 2 kali sehari 11 orang
(55%). Dilihat dari segi sosial ekonomi, sebagian besar mata pencaharian
Pada Anak Pra Sekolah (Usia 1-5 Tahun) di Wilayah Kerja Puskesmas
Diare merupakan salah satu penyakit yang memiliki resiko tinggi kematian
dengan sasaran utama pada anak-anak baik usia pra sekolah hingga usia sekolah.
Masih meningkatnya angka kejadian diare pada anak usia pra sekolah baik secara
4
(65%) untuk keperluan sehari-hari. Sedangkan untuk tempat pembuangan
peningkatan kejadian diare pada Balita, dimana sebelumnya pada tahun 2019
pengetahuan ibu dengan kejadian diare pada anak (Usia 1-5 tahun)
Kabupaten Lahat.
5
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu dasar pembuatan
diare pada anak khususnya di wilayah kerja Puskesmas Bandar Jaya Lahat. Bagi
STIK Bina Husada Dapat dijadikan salah satu acuan untuk menyusun
penelitian selanjutnya dan memahami faktor penyebab, cara penularan dan cara
pencegahan penyakit diare terutama pada keluarga yang memiliki anak baik usia
khususnya mengenai faktor yang dapat menyebabkan terjadinya diare pada anak
pra sekolah.
Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup Keperawatan Anak. Masalah yang
diangkat pada penelitian ini apa saja faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada
anak usia pra sekolah (usia 1-5 tahun). Waktu penelitian telah dilaksanakan pada
tanggal 20 April 2021 sampai dengan 20 Mei tahun 2021 di wilayah kerja Puskesmas
Bandar Jaya Kabupaten Lahat. Populasi dalam penelitian ini adalah sseluruh Balita
yang berobat di PKM Bandar Jaya terhitung bulan Januari hingga Maret 2021 sebanyak
6
112 orang. Jenis penelitian ini adalah observasi analitik dengan desain cross sectional
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Diare
besar. Seorang dikatakan menderita diare bila feses lebih berair dari
biasanya , atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, buang air besar
yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam (Widjaja, 2017).
yang lebih sering dari biasanya (3 x atau lebih dalam sehari) dan
penderita diare.
8
2. Disentri, yaitu diare yang disertai darah dalam tinjanya. Akibat
lainnya.
2.1.3 Etiologi
sosial ekonomi).
a) Penyebab langsung
1) Faktor Infeksi
9
Poliomyelitis), Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus dan lain-lain.
sebagainya.
2) Faktor malabsorpsi
10
3) Faktor makanan
11
konsumsi makanan yang terkontaminasi secara berat
12
(Rhodamine-B dan Metanil yellow). Kedua zat pewarna ini
2017).
4) Faktor psikologis
sangat pucat, rasa takut dan cemas, dan tegang jika terjadi
1. Status gizi
13
2. Kondisi lingkungan
3. Perilaku
diare.
4. Pengeahuan
14
Semakin tinggi tingkat pengeahuan orang tua, semakin
5. Pekerjaan
15
ini dapat dijadikan pertimbangan bagi ibu apabila
a. Gangguan osmotik
b. Gangguan sekresi
tinja yang banyak sekali. Diare tipe ini akan tetap berlangsung
16
d. Malabsorpsi asam empedu dan lemak.
dan hati.
enterosit.
transport aktif.
17
Frekuensi kejadian dan penyebaran diare memiliki pola waktu
kemudian timbul diare. Tinja cair dan mungkin disertai lendir dan
karena seringnya defekasi dan tinja makin lama makin asam sebagai
akibat makin banyaknya asam laktat yang berasal dari laktosa yang
18
hilang dapat dibagi menjadi dehidrasi ringan, sedang, dan berat,
2.1.7 Patofisiologi
melalui fekal oral dari satu klien ke klien lainnya. Beberapa kasus
pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus
diare itu sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang
19
mengakibatkan gangguan asam basa (Asidosis metabolik dan
melalui fecal oral antara lain melalui makanan dan minuman yang
tercemar tinja dan atau kontak langsung dengan tinja penderita. Jalur
dari fluids (air), fields (tanah), flies (lalat), fingers (tangan). Menurut
dari kotoran manusia (feces) yang mencemari 4F, lalu cemaran itu
2017).
20
2.1.9 Pencegahan Diare
berpedoman pada :
air pancuran dari mata air, sumur pompa tangan, air sumur gali
penyimpanan di rumah.
21
2. Makanan dan minuman yang dimasak
makanan.
4. Kebersihan Perorangan
diare. Akan tetapi bagi anak yang masih sehat akan lebih
22
dengan sabun telah terbukti mengurangi kejadian penyakit diare
adalah makanan yang bergizi, yang selalu ada dan terbeli oleh
23
Diare menghambat reaksi imunologis dan berhubungan
tetapi bila dehidrasi berat maka perlu dibantu dengan cairan intravena
a. Faktor Lingkungan
1. Sumber air
24
kegunaan-kegunaan air tersebut, yang sangat penting adalah
bersih adalah:
mengambil air.
25
2. Kualitas fisik air bersih
1. Syarat Fisik
2. Syarat Bakteriologis
3. Syarat Kimia
26
kelebihan salah satu zat kimia di dalam air, akan
27
3. Kondisi Jamban
dari rumah, jalan, dan daerah anak bermain dan paling kurang
(Notoatmodjo, 2015).
28
mempunyai kebiasaan membuang tinjanya yang memenuhi
syarat sanitasi.
pembersih.
1. Status gizi
29
adalah kekurangan zat besi dan rendahnya daya tahan tubuh
2. Umur
3. Jenis kelamin
30
sebanyak 60 % dan perempuan 40 % terkena diare hal ini
perempuan.
4. Kebiasaan Jajan
dasar yang kadang lebih dari 2 kali dalam sehari dan itulah
31
sebabnya anak-anak yang telah mulai suka jajan sering
32
makan tangan yang kita gunakan selalu bersih sehingga tidak
33
domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku
1. Tahu (know)
2. Memahami (comprehension)
3. Menerapkan (application)
34
yang sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebagai
nyata.
4. Analisa (analysis)
sebagainya.
5. Sintesa (Synthesis)
6. Evaluasi (Evaluation)
35
kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria
dengan ayah dan ibu yang bekerja sebagai buruh atau petani.
36
pertimbangan bagi ibu apabila ingin berpartisipasi dalam
(Hariza, 2011).
37
ekonomi keluarga untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga
38
2.2 Kerangka Teori
Lingkungan
- Sumber Air
- Kondisi Jamban
Status Anak
- Status Gizi
- Status Imunisasi Kejadian Diare Pada
Anak Pra Sekolah
- ASI
(Usia 1-5 Tahun)
- Kebiasaan Cuci
Tangan
Karakteristik Ibu
- Tingkat
Pengetahuan
- Status Pekerjaan
- Status ekonomi
Keluarga
39
BAB III
METODE PENELITIAN
cross sectional atau penelitian dengan pengambilan data satu waktu. Penelitian
kuantitatif ini menggunakan uji chi square yaitu penelitian yang dimaksudkan
dalam area populasi yang sudah ditentukan sehingga hasil yang ditemukan
(Dharma, 2016).
karena dari data yang didapatkan, bahwa angka prevalensi diare pada
40
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
berobat di PKM Bandar Jaya usia 1-5 tahun terhitung bulan Januari
3.3.2 Sampel
jumlah sampel diperoleh rumus untuk populasi kecil atau kurang dari
10.000.
Rumus :
41
Keterangan :
N = Jumlah Populasi
N = Jumlah Sampel
n= 112
n = 53,84 = 54 responden
Keterangan :
N : Besar Populasi
n : Besar Sampel
d : Tinggi signifikasi
Kriteria inklusi
1) Anak (usia 1-5 tahun) yang berobat di wilayah kerja PKM Bandar
Jaya
Kriteria eksklusi
faktor resiko dengan kejadian diare pada anak pra sekolah. Pengetahuan ibu,
42
status gizi, pemberian ASI Ekslusif merupakan variabel bebas (independen),
Pemberian ASI
Ekslusif
Kejadian Diare
Status Gizi Pada Balita
Pengetahuan Ibu
Gambar 2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi status diare pada anak balita di
wilayah kerja Puskesmas Bandar Jaya Kabupaten Lahat Tahun 2021
Skala
No Variabel Defenisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Ukur
1 Kejadian Diare adalah suatu Wawancara Kuesioner 1. 1Ya, jika Nominal
Diare kondisi dimana BAB> 3x
seseorang buang air sehari.
besar dengan 2. Tidak, jika
konsistensi lembek atau sebaliknya.
cair, bahkan dapat (Depkes, 2017) .
berupa air saja dan
frekuensinya Iebih
sering (biasanya tiga kali
43
atau lebih) dalam satu
hari
2 Pengetahu Banyaknya informasi Wawancara Kuesioner I ) Baik, jika Ordinal
an Ibu yang didapat dan jawaban benar
dimiliki ibu tentang 50%
anak balita, mengetahui 2)Kurang, jika
tentang hal-hal yang jawaban benar <
berkaitan dengan diare 56%.
pada balita serta hal-hal (Arif, 2016).
apa saja yang dapat
bermanifestasi menjadi
diare
3 Status Keadaan tubuh yang Wawancara KMS di 1) Kurang baik, Nominal
Gizi menggambarkan buku KIA bila hasil
keseimbangan zat pengukuran
gizi dalam tubuh ≤ -2,0 SD
balita berdasarkan 2) Baik, bila
BB/U dalam KMS Hasil
balita sebelum pengukuran
diare ≥-2,0 SD
4 Pemberi Pemberian ASI saja Wawancara Kuesioner 1) Tidak ASI Nominal
an ASI Kepada bayi lahir Ekslusif,
Ekslusif Sampai umur 6 bulan Apabila tidak
tanpa makanan dan sesuai
tambahan apapun. 2) ASI
Ekslusif,
bila sesuai
44
3.6 Hipotesis Penelitian
Ha :
Kabupaten Lahat.
b. Ada hubungan status gizi dengan kejadian diare pada anak Pra
c. Ada hubungan pengetahuan ibu dengan kejadian diare pada anak Pra
45
3.7 Pengolahan Data dan Analisa Data
2012)
1. Editing data
2. Coding data
3. Tabulasi
46
4. Entry data
data.
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
47
independen. Sehingga kesimpulan Ho diterima dan Ha
48
BAB IV
a. Visi :
sehat madiri
b. Misi :
berkualitas
masyarakat
c. Strategi :
lintas program
49
2) Meningkatkan kesehatan yang merata, terjangkau bermutu
pengutamaan
jawab.
4.1.2 Geografi
50
Gambar 4.1
PETA WILAYAH PUSKESMAS BANDAR JAYA LAHAT
1. Pemberian ASI
51
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebagian
2. Pengetahuan Ibu
3. Status Gizi
52
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sebagian
Tabel 4.5 Riwayat Pemberian ASI Esklusif Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita
53
Berdasarkan uji bivariat diketahui bahwa nilai p value =
ekslusif.
Kabupaten Lahat
Tabel 4.6 Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Di Wilayah
Tidak
Diare % Diare % Total P OR
54
orang. Sedangkan ibu balita yang memiliki pengetahuan baik dan
Kabupaten Lahat Tahun 2021. Pada hasil penelitian ini, ibu balita
Lahat
Tabel 4.7 Status Gizi Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Di Wilayah Kerja
Tidak
Diare % Diare % Total P OR
55
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa balita dengan status gizi
balita.
yang signifikan antara status gizi dengan kejadian diare pada anak
Tahun 2021. Pada hasil penelitian ini, anak dengan status diare
4.3 Pembahasan
dicerna dan diserap secara optimal oleh bayi. ASI saja sudah cukup
56
untuk menjaga pertumbuhan sampai umur 4-6 bulan. Tidak ada
bayi dan mempunyai nilai proteksi yang tidak bisa ditiru oleh
bayi menjadikan ASI sebagai asupan gizi yang optimal bagi bayi.
makanan lain selain ASI dan tubuh bayi belum memiliki sistem
57
Penelitian Utami dan Luthfiana (2016)di wilayah kerja
ketakutan perubahan fisik dan tidak percaya diri. Hal ini yang
sampai 2 tahun
2. Pengetahuan Ibu
58
seseorang, pengetahuan juga membentuk kepercayaan seseorang
(Notoatmodjo,2017).
3. Status Gizi
59
dengan nutrisi yang tidak berkualitas termasuk ASI yang tidak
bulan pertama bayi tidak cukup hanya dengan diberikan ASI saja
lama sakit yang lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang tidak
yang rendah maka bayi dapat sehat sehingga nutrisi dapat terserap
gizi yang baik dimana seimbang antara berat badan dan tinggi
badannya.
60
sakit dan periode lama sakit yang lebih rendah dibandingkan
Lahat.
61
meningkatkan sistem pertahanan tubuh anak. Pemberian ASI
penyakit infeksi.
Sehingga bayi yang minum ASi lebih jarang sakit, terutama pada
dan sikap Ibu juga turut memberi dampak pada kejadian diare pada
anak balita.
62
2. Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Diare Pada
Kabupaten Lahat
63
karena kurang pengetahuan dan kurangnya kemampuan menerima
disadari pengetahuan
Lahat
64
bermakna antara status gizi anak dengan kejadian diare dengan p
value 0,035.
status gizi yang buruk terhadap lamanya diare pada anak. Pada
hasil penelitian ini, anak dengan status diare 3,96 kali lebih
gizinya baik.
berasumsi bahwa status gizi yang rendah pada bayi dan balita
65
BAB V
5.1 Kesimpulan
berhubungan dengan kajadian diare pada anak usia pra sekolah (1-5 tahun) di
(77,7%) dari 54 orang. Dan sebagian besar status gizi balita di Wilayah
kejadian diare pada Balita wilayah kerja Puskesmas Bandar Jaya Kab,
pada Balita wilayah kerja Puskesmas Bandar Jaya Kab, Lahat (p value =
0.000).
66
4. Ada hubungan signifikan antara status gizidengan kejadian diare pada
0.035).
5.2 Saran
menggunakan desain yang lebih baik serta dapat mengurangi bias saat
pengambilan data.
67
DAFTAR PUSTAKA
Arif, 2016, Hubungan Perilaku Mencuci Tangan dengan Kejadian Diare pada Anak
Usia Sekolah, Skripsi: Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Bhisma Murti, 2016, Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif, Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat, 2020, Laporan Data Kasus Diare Kabupaten
Lahat Tahun 2020,
Dwi Yuliani, 2018, Faktor Risiko Kejadian Diare pada Penderita Umur 15-24
Tahun di RSUD Kabupaten Temanggung Tahun 2008, Skripsi: Universitas
Negeri Semarang.
Hariza, 2018, Ilmu Kesehatan Masyarakat: Buku Ajar Medical Book. Yogyakarta:
Muha Medika.
Heni, 2019, Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Kejadian Diare pada
Anak Usia Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Jumantono, Volume 2,
Nomor 1, 2019.
Indriasari, Devi, 2019, A-Z Deteksi, Obati, dan Cegah Penyakit, Yogyakarta:
Pustaka Grahatama.
68
Irianto Joko, Sri Soesanto, Inswiarih, Sri Irianti,Anthena Anwar, 2008, Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Diare pada Anak Balita, Buletin Kesehatan 23: 2-3.
Khomsan, 2018, Pangan dan Gizi untuk Kesehatan, Jakarta: Raja Graha Persada.
Mohammad J, Sri S.Y, Hanifah O, Sjanjul A, Ina R., Nenny S, (2011),
Nelly, 2017, Faktor- faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare pada Batita di
Wilayah Kerka Puskesmas Baranglompo Kecamatan Ujung Tanah Tahun
2013,e-kp volume , Nomor 2, 2017.
Sardjana, 2017, Epidemiologi Penyakit Menular, Jakarta: UIN Jakarta Press. Sitorus,
2018, Penanganan Penyakit Diare, Jakarta: Erlangga.
Siti Fathonah, 2015, Higiene dan Sanitasi Makanan, Semarang: UNNES Press.
Sjamsunir, Adam, 2008, Hygiene Perseorangan, Jakarta: Bharata Karya
Aksara. Soebagyo, 2010, Diare Akut, Jakarta: Badan Penerbit IDAI.
Soegeng Soegijanto, 2016, Penyakit Infeksi Tropik pada Anak, Jakarta: EGC.
69
Suharyono,2018, Diare Akut Klinik dan Laboratorik, Jakarta: Rineka Cipta. Suroso,
2019, Diare pada Anak, Yogyakarta: Media Pustaka.
Umiati, 2017, Hubungan Antara Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Diare Pada
Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Nogosari Kabupaten Boyolali Tahun
2009, Skripsi: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
WHO, 2019, The Top 10 Causes of Death. Diakses dari http // www.who.int pada
tanggal 8 Nov 2015.
Widjaja, 2017, Mengatasi Diare dan Keracunan Pada Balita, Jakarta: Kawan
Pustaka.
Wong, 2017, Marilyn, David, Patricia, 2008, Buku Ajar Keperawatan Pediatric,
Jakarta: EGC
70
LAMPIRAN
71
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE
PADA ANAK USIA 1-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BANDAR JAYA
A. Identitas Ibu
1. Nama Ibu :
2. Umur :
3. Alamat :
B. Identitas Baduta
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
C. Diare
1. Apakah anak ibu pernah menderita penyakit diare dalam kurun waktu 6
a. Ya b. Tidak
1. Apakah anak ibu hanya diberi ASI saja selama 6 (enam) bulan tanpa
b. Ya b. Tidak
72
3. Apakah anak ibu saat ini masih diberi ASI?
a. Ya b. Tidak
E. Status Gizi
Indikator Pengukuran
BB …… kg
Umur …… bulan
a. Kurang dari -2 SD
Hasil
b. Lebih dari -2 SD
1 Anak dikatakan diare atau mencret apabila buang air besar 3 kali atau lebih
dalam sehari.
2 Anak tidak dapat dikatakan diare apabila buang air besar lebih sering dari
biasanya.
3 Mengeluarkan tinja normal secara berulang tidak dikatakan diare.
4 Penyebab diare pada anak adalah karena masuknya kuman, bakteri atau virus
sehingga mengakibatkan peradangan pada usus.
5 Alergi terhadap makanan tertentu pada anak dapat menyebabkan diare.
73
6 Bila anak diare akan mengakibatkan cairan tubuh terkuras keluar melalu tinja.
7 Diare adalah bukan merupakan penyakit yang berbahaya terutama pada anak
umur di bawah 5 tahun
8 Bila anak mengalami diare dan terlambat memberi minum, maka anak akan
menjadi lemah.
9 Diare yang berulang- ulang dapat menyebabkan si anak kekurangan gizi.
74
MASTER TABEL
75
An.R 2 2 2 2
An.Am 2 2 2 2
An.Al 2 2 1 2
An.Ni 2 2 2 2
An.Ad 2 2 2 2
An.Kh 1 2 2 1
An.A 2 2 1 2
An.Kh 2 2 2 2
An.Sy 2 2 2 2
An.Fai 2 2 1 2
An.Sil 2 2 2 2
An.Fr 2 2 2 1
An.Ar 2 2 2 2
An.Da 2 2 1 2
An.Fa 1 2 2 2
An.Di 2 2 2 1
An.An 2 2 2 2
An.Mu 2 2 1 2
An.Re 2 2 2 2
An.Na 1 2 1 1
An.Mus 2 2 1 2
An.Att 2 2 2 2
An.Ang 2 2 2 1
An.Su 2 2 2 2
An.Fah 2 2 2 2
An.Ra 1 2 1 2
An.Far 2 2 2 2
76
An.Nad 2 2 2 1
An.Khol 1 2 2 1
An.Da 2 2 1 2
An.R 1 1 1 1
An.T 2 1 2 2
An.P 2 1 1 2
An.H 1 1 1 1
An.A 2 1 1 2
An.R 2 1 2 2
An.A 2 1 2 2
An.N 1 1 1 2
An.N 2 1 2 1
An.F 1 1 1 1
An.A 2 1 2 1
An.A 2 1 1 1
An.M 1 1 1 2
An.S 2 1 2 1
An.N 1 1 1 1
An.N 1 1 2 1
An.N 2 1 2 1
An.F 2 1 1 2
An.Y 2 1 2 2
An.Mz 2 1 1 1
An.H 2 1 1 1
An.Ki 2 1 2 1
An.Ra 1 1 1 2
An.Mu 1 1 1 1
77
An.Muh 2 1 1 1
An.I 1 1 2 2
An.At 2 1 1 1
An.Ma 2 1 2 2
An.Ar 2 1 2 2
An.Ma 1 1 1 1
An.Ak 1 1 1 2
An.Fk 2 1 2 2
An.Ra 2 1 1 2
An.Np 1 1 2 2
An.Ad 1 1 2 1
An.Ap 2 1 1 1
An.Fs 1 1 1 1
An.Zs 1 1 2 1
An. Aj 2 1 2 2
An.Am 2 1 2 1
An.Ra 2 1 1 1
An.Aq 2 1 1 1
An.Ed 2 1 1 1
An.Ag 1 1 1 2
An.Ds 2 1 1 2
An.Ay 2 1 1 1
An.Ak 1 1 1 1
An.Fa 1 1 1 1
An.M 2 1 1 2
An.I 1 1 2 1
An.Bf 1 1 1 1
78
An.Ad 1 1 2 2
An.Pf 1 1 2 1
An.Mr 2 1 1 2
79
Notes
Output Created
Comments D:\analisis\New
Folder\analisis dong.sav
Input Data
DataSet1
<none>
Active Dataset
Filter <none>
Weight <none>
Split File 54
N of Rows in Working
Data
User-defined missing
File
values are treated as
Missing Value Definition of Missing missing.
Handling Statistics for each table are
based on all the cases with
Cases Used valid data in the specified
range(s) for all variables in
each table.
CROSSTABS
Syntax
/TABLES=jk asi gizi
imunisasi pengeahuan
pekerjaan ekonomi
cucitangan tinja umur
BY diare
/FORMAT=AVALUE
80
TABLES
/CELLS=COUNT ROW
COLUMN TOTAL
/COUNT ROUND CELL.
Cases
81
kejadian diare
% of Total
ASI ekslusif Count 9 8 17
% of Total
Total Count 54 54 54
% within pemberian 50.0% 50.0% 100.0%
ASI
% within kejadian 100.0% 100.0% 100.0%
diare
% of Total 50.0% 50.0% 100.0%
82
kejadian diare
Total Count 54 54 54
83
kejadian diare
% within kejadian
diare 83.3% 88.9% 86.1%
84
CROSSTABS
/TABLES=diare BY jk asi gizi imunisasi pengeahuan pekerjaan ekonomi
cucitangan tinja
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ RISK
/CELLS=COUNT COLUMN
Crosstabs
notes
Output Created
Comments D:\analisis\New
Folder\analisis dong.sav
Input Data
DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File 54
N of Rows in Working
Data
User-defined missing
File
values are treated as
Missing Value Definition of Missing missing.
Handling Statistics for each table are
based on all the cases with
Cases Used valid data in the specified
range(s) for all variables in
each table.
85
CROSSTABS
Syntax /TABLES=diare BY jk
asi gizi imunisasi
pengeahuan pekerjaan
ekonomi cucitangan tinja
/FORMAT=AVALUE
TABLES
/STATISTICS=CHISQ RISK
/CELLS=COUNT COLUMN
00 00:00:00.032
Resources Processor Time
Elapsed Time 00 00:00:00.031
Dimensions Requested 2
86
Kejadian Diare * Pemberian ASI
pemberian ASI
Chi-Square Tests
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
21,00.
b. Computed only for a 2x2 table
87
Risk Estimate
88
Kejadian Diare *Status Gizi*
Crosstab
status gizi
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
8,50.
89
Risk Estimate
90
Kejadian Diare *Pengetahuan Ibu*
Crosstab
pengeahuan ibu
N of Valid Cases 54
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
7,50.
b. Computed only for a 2x2 table
91
Risk Estimate
92
93