Anda di halaman 1dari 196

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY.

S UMUR 19 TAHUN

G1P0A0 HAMIL 11 MINGGU DENGAN KEKURANGAN ENERGI

KRONIS DI PKD KHARISMA HUSADA TANON

SRAGEN TAHUN 2014

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh:

Miske Arisa

NIM B11154

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil pada Ny. S

umur 19 tahun G1P0A0 hamil 11 minggu dengan Kekurangan Energi Kronis di

PKD Kharisma Husada, Tanon, Sragen”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan

maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari

Program Stadi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1.

Ibu Dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2.

Ibu Retno Wulandari S.ST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan

Kusuma Husada Surakarta.

3.

Ibu Anis Nurhidayati S.ST, M.Kes, selaku Dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

4.

Ibu Ambarsari S.ST, selaku Pembimbing Akademik yang telah memberi

dukungan serta memberikan ACC untuk ratusan Askeb penulis.

iv
5.

Ibu Dining Aruma Yudha Amd.Keb, selaku bidan desa di PKD Kharisma

Husada, Tanon, Sragen yang telah bersedia untuk memberikan ijin pada

penulis dalam pengambilan data.

6.

Ny. S yang telah bersedia menjadi subjek dalam Studi Kasus ini.

7.

Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

8.

Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan,

oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya,

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juni 2014

Penulis

v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Ø Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam

mengatasinya adalah sesuatu yang utama

Ø Hati suci selalu benar, tetapi gejolak hati selalu mengubah hasrat hati suci.

Orang yang ada dalam hati suci adalah orang yang taqwa dan beriman.

Itulah tantangan hidup.

Ø Belajarlah dari kesalahan di masa lalu, mencoba dengan cara yang

berbeda, dan selalu berharap untuk sebuah kesuksesan di masa depan.

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan

kepada :

1.

Allah

SWT

yang

selalu

melindungi,

melimpahkan rahmat dan kasih sayang-NYA,

sehingga Karya tulis ini dapat terselesaikan

dengan baik.

2.

Ibu dan bapak tercinta yang paling saya

sayangi menjadi tumpuan hidup dan selalu

memberikan dukungan kepada penulis.


3.

Keluarga

dan

Adikku

Rina

Ardiyani

terimakasih untuk doa dan dukunganya.

4.

Sahabat-sahabatku CINDIL ( Cipluk, Ita,

Nurhidayah, Diana, Laila ) dan teman-teman

seperjuangan

di

Sekolah

Tinggi

Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.

5.

Almamater tercinta.

vi

Ilmu
CURRICULUM VITAE

BIODATA

Nama

: Miske Arisa

Tempat/ Tanggal Lahir

: Sragen, 25 November 1993

Agama

: Islam

Jenis Kelamin

: Perempuan

Alamat

: Klego RT 14/RW 04, Watugede,Kemusu,

Boyolali.

PENDIDIKAN

1. SD N Watugede 1 Boyolali

Lulus Tahun 2005

2. SMP N 2 Andong Boyolali

Lulus Tahun 2008

3. SMA N 1 Andong Boyolali


Lulus Tahun 2011

4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan tahun

2011

vii
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta

Program Studi DIII Kebidanan

Karya Tulis Ilmiah, Mei 2014

Miske Arisa

B11 154

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. S UMUR 19 TAHUN

G1P0A0 HAMIL 11 MINGGU DENGAN KEKURANGAN ENERGI

KRONIS DI PKD KHARISMA HUSADA TANON

SRAGEN TAHUN 2014

(ix halaman + 105 halaman + 11 lampiran)

INTISARI

Latar Belakang : Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia

(SDKI) (2012), Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 359 per 100.000

kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia yaitu

perdarahan 28%, eklamsia 24%, dan infeksi 11%, sedangkan penyebab tidak

langsung antara lain Kekurangan Energi Kronis (KEK) sebesar 37% dan

anemia sebesar 40% pada ibu hamil.Berdasarkan studi pendahuluan di PKD

Kharisma Husada, Tanon, Sragen pada tanggal 21 Oktober 2013 ibu hamil

dengan KEK yaitu 20 orang.

Tujuan : Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan

Kekurangan Energi Kronisdengan menggunakan pendekatan kebidanan 7

langkah Varney, menganalis kesenjangan antara teori dan dan kasus nyata di

lapangan., memberikan alternatif pemecahan permasalahan.

Metodologi : Jenis laporan studi kasus dengan metode diskriptif, lokasi PKD

Kharisma Husada Tanon Sragen. Subyek studi kasus adalah ibu hamil Ny. S

umur 19 tahun G1P0A0 dengan Kekurangan Energi Kronis, waktu studi kasus

pada tanggal 01 Februari 2014 sampai 30 Maret 2014. Teknik pengambilan

data antara lain data primer meliputi pemeriksaan fisik wawancara serta

observasi dan data sekunder, meliputi studi dokumentasi dan studi

kepustakaan.

Hasil : Lama asuhan yaitu 8 minggu, jenis asuhan yang diberikan adalah

pemberian makanan tambahan, tablet fe, observasi Hb, LILA, BB dan ANC

teratur, keadaan ibu dan janin baik, Hb dari 10,2 gr% menjadi 11 gr%, BB
dari 42 kg menjadi 47 kg LILA dari 21,9 cm menjadi 22,7 cm.

Kesimpulan : Pada kasus ibu hamil Ny. S umur 19 tahun G1P0A0 dengan

Kekurangan Energi Kronis tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.

Kata Kunci

Kepustakaan

: Asuhan Kebidanan, Ibu Hamil, Kekurangan Energi Kronis

: 23 literatur (2004 - 2012)

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................

iii

KATA PENGANTAR ....................................................................................

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................

vi

CURRICULUM VITAE ................................................................................

vii

INTISARI .......................................................................................................

viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................

ix
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

xi

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................

B. Perumusan Masalah ...............................................................

C. Tujuan Studi Kasus ................................................................

D. Manfaat Studi Kasus ..............................................................

E. Keaslian Studi Kasus .............................................................

F. Sistematika Penulisan ............................................................

TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis ............................................................................

1.

2.

Kehamilan ......................................................................

a.

Pengertian ................................................................

b.

Pembagian umur kehamilan .....................................

c.

Tanda gejala kehamilan ...........................................

10

d.

Faktor – faktor yang mempengaruhi kehamilan ......

12
e.

Gizi ibu hamil ..........................................................

13

f.

Komplikasi selama kehamilan .................................

21

Kekurangan Energi Kronis (KEK) ..................................

22

a.

Definisi .....................................................................

22

b.

Tanda dan gejala KEK .............................................

23

c.

Etiologi KEK ...........................................................

24
ix
BAB III

BAB IV

BAB V

d.

Patofisiologi KEK ....................................................

27

e.

Akibat KEK .............................................................

27

f.

Pencegahan KEK .....................................................

28

g.

Penatalaksanaan KEK ..............................................

28

h.

Pengukuran LILA ....................................................


31

B. Teori Manajemen Kebidanan .................................................

33

C. Landasan Hukum ...................................................................

52

METODOLOGI

A. Jenis Studi ..............................................................................

55

B. Lokasi Studi Kasus .................................................................

55

C. Subyek Studi Kasus ............................................................... 56

D. Waktu Studi Kasus .................................................................

56

E. Instrumen Studi Kasus ...........................................................

56

F. Teknik Pengumpulan Data .....................................................

56

G. Alat – alat Yang Dibutuhkan..................................................


60

H. Jadwal Penelitian....................................................................

61

TINJAUAN DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus .......................................................................

62

B. Pembahasan ............................................................................

95

PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................

102

B. Saran ....................................................................................

104

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran1 : Jadwal Penelitian

Lampiran 2 : Surat Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal

Lampiran 3 : Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4 : Surat Ijin Penggunaan lahan

Lampiran 5 : Surat Balasan

Lampiran 6 : Informend Concent

Lampiran 7 : Lembar Observasi

Lampiran 8 : SAP Gizi Ibu Hamil dan Leflet

Lampiran 9 : SAP Tablet Fe

Lampiran 10 : Lembar Konsultasi


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) (2012), Angka Kematian Ibu (AKI)
mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup. Rata-rata tersebut meningkat dibandingkan dengan hasil
SDKI 2007 yang mencapai 228 per 100.000 (Depkes, 2012). Angka Kematian Ibu (AKI) di Jawa Tengah
mencapai 675 per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes Jateng,

2012). Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia yaitu perdarahan 28%,

eklamsia 24%, dan infeksi 11%, sedangkan penyebab tidak langsung antara

lain Kekurangan Energi Kronis (KEK) sebesar 37% dan anemia sebesar 40%

pada ibu hamil (Kumalasari dkk, 2012).

Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan dimana ibu

penderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang

mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu. Ibu hamil diketahui

menderita KEK dilihat dari pengukuran LILA, adapun batas LILA ibu hamil

dengan resiko KEK adalah kurang dari 23,5 cm (Depkes, 2007). Ibu hamil

dengan KEK adalah suatu keadaan dimana seorang ibu hamil kekurangan

energi protein yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein

dalam makanan sehari – hari dan atau gangguan penyakit tertentu (Supariasa,

2010). Kekurangan energi kronis pada ibu hamil mempunyai resiko kematian

ibu mendadak pada masa perinatal atau resiko melahirkan bayi dengan berat

badan lahir rendah (BBLR). Pada keadaan ini banyak ibu yang meninggal

karena perdarahan. Sehingga AKI dan AKB meningkat (Depkes RI, 2009).

Berdasarkan studi pendahuluan di PKD Kharisma Husada, Tanon,

Sragen pada tanggal 21 Oktober 2013 diperoleh data Ibu Hamil pada bulan

Januari sampai bulan Oktober 2013 berjumlah 279 orang. Ibu Hamil normal

sebanyak 199 orang (71,3%), dan Ibu Hamil dengan komplikasi 80 orang

(26,6%). Ibu hamil dengan komplikasi meliputi ibu hamil dengan anemia 25

orang (31,25%), ibu hamil dengan KEK yaitu 20 orang (25%), ibu hamil

dengan PEB 15 orang (18,75%), ibu hamil dengan hipertensi 10 orang

(12,5%), ibu hamil dengan HiperemesisGravidarum 8 orang (10%), ibu hamil

dengan presentasi bokong 2 orang (2,5%).

Berdasarkan latar belakang diatas, angka kejadian KEK masih cukup

tinggi dan jika masalah tersebut tidak ditangani dengan baik dapat
mengakibatkan persalinan sulit atau lama, persalinan prematur atau sebelum

waktunya, perdarahan post partum dan beresiko melahirkan bayi dengan

BBLR sehingga penulis tertarik untuk melaksanakan studi kasus dengan judul

”Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny. S umur 19 tahun G1P0A0 dengan

Kekurangan Energi Kronis di PKD Kharisma Husada, Tanon, Sragen”,

dengan menerapkan manajemen kebidanan menurut 7 langkah Varney.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas perumusan masalah dalam studi

kasus ini adalah “Bagaimana Melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Ibu

Hamil Ny. S umur 19 tahun G1P0A0 dengan Kekurangan Energi Kronis di

PKD Kharisma Husada, Tanon, Sragen dengan Menggunakan Pendekatan

Manajemen 7 Langkah Varney?”

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan

Kekurangan Energi Kronis dengan menggunakan pendekatan kebidanan

7 langkah Varney.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis diharapkan mampu untuk melaksanakan asuhan kebidanan

pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis dengan

menggunakan pendekatan kebidanan 7 Langkah Varney :

1) Melakukan pengkajian data dasar secara lengkap dan menyeluruh

pada ibu Hamil Ny. S umur 19 tahun G1P0A0 hamil 11 minggu

dengan Kekurangan Energi Kronis di PKD Kharisma Husada,

Tanon, Sragen.

2) Melakukan interpretasi data, yang meliputi diagnosa kebidanan,

masalah dan kebutuhan pada ibu hamil Ny. S umur 19 tahun


4

G1P0A0 hamil 11 minggu dengan Kekurangan Energi Kronis di

PKD Kharisma Husada, Tanon, Sragen.

3) Mengidentifikasi diagnosa potensial yang mungkin akan timbul

pada ibu Hamil Ny. S umur 19 tahun G1P0A0 hamil 11 minggu

dengan Kekurangan Energi Kronis di PKD Kharisma Husada,

Tanon, Sragen.

4) Mengantisipasi atau melaksanakan tindakan segera pada ibu

hamil Ny. S umur 19 tahun G1P0A0 hamil 11 minggu dengan

Kekurangan Energi Kronis di PKD Kharisma Husada Tanon,

Sragen.

5) Merencanakan tindakan asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny. S

umur 19 tahun G1P0A0 hamil 11 minggu dengan Kekurangan

Energi Kronis di PKD Kharisma Husada Tanon, Sragen.

6) Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny. S

umur 19 tahun G1P0A0 hamil 11 minggu dengan Kekurangan

Energi Kronis di PKD Kharisma Husada Tanon, Sragen.

7) Melakukan evaluasi hasil asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny. S

umur 19 tahun G1P0A0 hamil 11 minggu dengan Kekurangan

Energi Kronis di PKD Kharisma Husada Tanon, Sragen.

b. Mampu mengidentifikasi kesenjangan antara teori dan praktek pada

ibu hamil Ny. S umur 19 tahun G1P0A0 hamil 11 minggu dengan

Kekurangan Energi Kronis di PKD Kharisma Husada Tanon, Sragen.


5

c. Mampu

memberikan

alternatif

pemecahan

masalah

terhadap

kesenjangan antara teori dan praktek pada ibu hamil Ny. S umur 19

tahun G1P0A0 hamil 11 minggu dengan Kekurangan Energi Kronis di

PKD Kharisma Husada Tanon, Sragen.

D. Manfaat Studi Kasus

1.

Bagi Penulis

a. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis dalam memberikan

asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis.

b. Meningkatkan ketrampilan penulis dalam memberikan asuhan

kebidanan pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis.

2.

Bagi Profesi

Memberi tambahan ilmu pengetahuan dan sebagai pertimbangan dalam

pengembangan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Kekurangan

Energi Kronis.
3.

Bagi Instansi Poliklinik Kesehatan Desa

Meningkatkan mutu pelayanan dalam pelaksanaan asuhan kebidanan

pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis.

4.

Bagi Institusi Pendidikan

Digunakan sebagai sumber bacaan dan referensi pada asuhan kebidanan

ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis.


6

E. Keaslian Studi Kasus

Studi kasus tentang Kekurangan Energi Kronis ini pernah dilakukan Oleh :

1.

Maryana, Dhina (2009), dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil

dengan Kekurangan Energi Kronis di Puskesmas Masaran II Sragen”.

Asuhan yang diberikan berupa pemeriksaan Hb, PMT, ANC secara

teratur dan penyuluhan tentang nutrisi. Setelah diberikan Asuhan

Kebidanan selama 42 hari maka didapatkan hasil Berat badan mengalami

kenaikan menjadi 41 kg, LILA mengalami peningkatan menjadi 23,7 cm,

ANC teratur, ada kenaikan dari Hb 9,2 gr% menjadi 10,6 gr%,

Conjungtiva menjadi merah muda, tidak terjadi diagnosa potensial dan

ibu telah melaksanakan apa yang dianjurkan.

2.

Kumalasari, Putri (2009), dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Ibu

Hamil Ny. H dengan Kekurangan Energi Kronis di Puskesmas I

Colomadu Karanganyar, asuhan yang diberikan meliputi memberikan

informasi tentang gizi ibu hamil, informasi tentang tablet besi,

menganjurkan untuk

istirahat cukup, menganjurkan mengurangi

aktivitas yang berat, memberikan tabletbesi dan pemberian tambahan

makanan serta menganjurkan periksa kehamilan secara teratur. Setelah

dilakukan asuhan selama 11 minggu yaitu keadaan umum baik,

conjungtiva kemerahan, turgor kulit normal, LILA 21,5 cm menjadi 23,8

cm, Hb 9,8 gr% menjadi 11 gr%, pola makan ibu menjadi baik, BB 43

Kg, ANC

teratur, tidak terjadi diagnosa potensial dan ibu telah


melaksanakan semua anjuran bidan.
7

3.

Ginarti (2012) dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny. S

G1P0A0 Umur Kehamilan 24 Minggu dengan Kekurangan Energi Kronis

di BPS Ariyanti Sragen”. Asuhan yang diberikan selama 4 minggu

berupa pemberian Tablet Fe 500 Mg, pemberian susu prenagen 450 gr,

menganjurkan untuk istiahat cukup, menganjurkan mengkonsumsi

makanan bergizi seimbang, menganjurkan ibu untuk makan sedikit tapi

sering dan ngemil. Hasilnya Hb yang semula 9,5 gr% menjadi 11 gr%.

LILA 21,5 cm menjadi 23,5 cm.

Diantara beberapa keaslian

tersebut

terdapat beberapa persamaan

dengan studi kasus ini, persamaan tersebut terletak pada judul mengenai

Kekurangan Energi Kronis dan perbedaan terletak pada subyek, tempat,

waktu, dan penatalaksanaan studi kasus.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 BAB secara

berurutan yang meliputi :

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah,

tujuan studi kasus, manfaat studi kasus, keaslian studi kasus dan

sistematika penulisan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan tentang landasan teori medis kehamilan meliputi

pengertian,

tanda-tanda

kehamilan,

faktor-faktor

yang
8

mempengaruhi kehamilan, Gizi ibu hamil, komplikasi, teori

tentang KEK meliputi pengertian, tanda gejala KEK, , etiologi,

patofisiologi, akibat KEK, pencegahan KEK, penatalaksanaan

KEK, pengukuran LILA teori manjemen meliputi pengkajian,

interpretasi data, diagnosa potensial, intervensi, rencana tindakan,

pelaksanaan

tindakan,

dan

evaluasi,

data

perkembangan

menggunakan metode SOAP serta landasan hukum.

BAB III METODOLOGI

Bab ini berisi tentang jenis studi kasus, lokasi studi kasus, subyek

studi kasus, waktu studi kasus, instrument studi kasus, teknik

pengumpulan data serta alat dan bahan yang dibutuhkan.

BAB IV TINJAUAN KASUS

Bab ini berisi tinjauan kasus sesuai dengan 7 langkah Varney dan

pembahasan.

BAB V

PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN TEORI
1. Kehamilan.
a. Pengertian
1) Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangka melanjutkan keturunan sehingga
menghasilkan janin yang akan tumbuh di dalam rahim seorang wanita (Waryana, 2010).
2) Kehamilan adalah hasil kosepsi didefinisikan sebagai pertemuan antara sperma dan sel telur
yang menandai awal kehamilan. Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian yang meliputi
pembetukan gamet (telur sperma), ovulasi (pelepasan telur), penggabungan gamet dan
implantasi embrio didalam uterus (Sujianti dkk, 2008).
3) Kehamilan adalah masa yang dimulai dari ovulasi sampai partus. Lamanya kira – kira sama
280 hari (40 minggu). Kehamilan 40 minggu disebut kehamilan mature (cukup bulan), bila
kehamilan lebih dari 43 minggu disebut kehamilan postmature dan kehamilan antara 28
sampai 36 minggu disebut kehamilan
4) premature (Prawiroharjo, 2006).
b. Pembagian umur kehamilan
Menurut Manuaba (2010), kehamilan dibagi menjadi :
1) Trimester I : Umur kehamilan 0 – 12 minggu.
2) Trimester II : Umur kehamilan 13 – 28 minggu.
3) Trimester III : Umur kehamilan 29 – 40 minggu.
c. Tanda dan Gejala Kehamilan

Tanda dan gejala kehamilan menurut Walsh (2007), meliputi :


1) Tanda tidak pasti kehamilan
a) Amenore (tidak datang bulan)
Faktor kondisi kesehatan penyebab hilangnya periode yang
paling umum adalah sebuah siklus tidak adanya ovulasi.
b) Perubahan payudara
Nyeri tekan atau kesemutan pada payudara mirip dengan yang
dialami pada beberapa wanita sebelum haid yang disebabkan
oleh perubahan hormon dalam kehamilan.
c) Mual dan muntah
Pengaruh hormon pada sistem gastrointestinal mungkin
menyebabkan mual dan muntah (morning sickness) yang
muncul kira – kira pada minggu kelima atau keenam yang
terus berlanjut sampai minggu keempat belas kehamilan.
d) Sering berkemih
Penekanan pada kandung kemih disebabkan oleh awalnya,
antefleksi posisi uterus ke arah anterior, dan kemudian pada
11

trimester pertama karena pembesaran uterus menyebabkan


peningkatan frekuensi berkemih.
e) Kelelahan yang berlebihan
Kelelahan yang berlebihan dirasakan pada umur kehamilan
enam minggu, kelelahan karena sering bangun untuk berkemih
akan menjadi masalah kehamilan.
f) Persepsi ibu tentang gerakan janin
Presepsi pertama dari adanya

gerakan sering disebut

quickening dan dapat digunakan dengan parameter lain untuk


menentukan kehamilan
2) Tanda – tanda dugaan hamil
a) Perubahan Uterus
Uterus membesar pada bulan – bulan pertama di bawah
pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat.
Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh hipertrofi otot
polos uterus disamping itu, serabut – serabut kolagen yang ada
menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen
sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin.
b) Pada pemeriksaan dalam dijumpai
(1) Tanda Hegar
Pelunakan ismus uterus mempalpasi servik yang kenyal
dan ismus yang lunak.
12

(2) Tanda Piscaseck

Uterus membesar kesalah satu jurusan menonjol jelas

kejurusan pembesaran tersebut.

(3) Kontraksi braxton-hicks

Bila terus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda ini khas

dalam mas hamil.

(4) Teraba Ballotement

Lentingan janin saat di palpasi.

3) Tanda pasti kehamilan

a) Teridentifikasi bunyi denyut janin yang berbeda dengan denyut

jantung ibu.

b) Dirasakan gerakan janin oleh pemeriksaan.

c) Gambaran janin melalui pemeriksaan ultra suara atau teknik

radiografi.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan

Menurut Winkjosastro (2005), meliputi :

1) Faktor Fisik

Status kesehatan yang dikaji dari ujung kepala sampai dengan

kaki.

2) Status Gizi

a) Berkaitan dengan berat badan, dari hamil sampai aterm 6,5

sampai 16 kg.
13

b) KEK (Kekurangan Energi Kronis), misalnya pada lingkar

lengan atas kurang dari 23,5 cm.

c) Anemia pada pemeriksaan Hb, Normal 11 gr%.

3) Gaya Hidup

a) Perokok, minuman keras.

b) Obat-obatan penenang (Narkoba).

c) Pergaulan bebas (Hamil Pranikah, hamil tidak dinginkan).

4) Faktor Psikologis

a) Lemas

Rasa cemas dan ketakutan yang berlebihan dengan gejala

(Tremor, berdebar-debar, kaku otot, dingin

telapak kaki,

berkeringat mudah lelah, dan insomnia).

b) Panik

Rasa takut dan gelisah yang hebat (tanpa sebab yang jelas)

c) Depresi berat

Adanya perasaan sedih, tidak bergairah, menyendiri, insomnia,

rasa tidak dihargai, ingin bunuh diri.

5) Faktor Ekonomi

Berkaitan dengan penghasilan atau pendapatan masyarakat.

e. Gizi Ibu Hamil

Menurut Kristiyanasari (2010), tujuan penatalaksanaan gizi pada

wanita hamil adalah untuk mencapai status gizi ibu yang optimal
14

sehingga ibu menjalani kehamilan dengan aman, melahirkan bayi

dengan potensi fisik dan mental yang baik. Ketuhuhan tersebut yaitu :

1) Kebutuhan Energi

Selama proses kehamilan terjadi peningkatan kebutuhan kalori

sejalan dengan adanya peningkatan laju metabolik basal dan

penambahan berat badan yang akaan meningkatkan penggunaan

kalori selama aktivitas.

Tambahan energi yang diperlukan selama hamil yaitu 27.000 –

80.000 Kkal atau 100 Kkal/hari.

2) Karbohidrat

Janin memerlukan 40 gram glukosa/hari yang akan digunakan

sebagai sumber energi. Glukosa sangat dibutuhkan karena akan

membantu dalam sistesis lemak, glikogen, dan pembetukan

struktur polisakarida.

Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi. Menurut Glade B.

Curtis mengatakan bahwa tidak ada satu rekomendasi yang

mengatur seberapa sebenarnya kebutuhan ideal karbohidrat ideal

karbohidrat bagi ibu hamil. Namun, beberapa ahli gizi sepakat

sekitar 60% dari seluruh kalori yang dibutuhkan tubuh adalah

karbohidrat. Sehingga ibu hamil membutuhkan karbohidrat

15.000 kalori.
15

3) Protein dan asam amino

Protein digunakan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan

janin, protein memiliki peranan penting. Selama kehamilan terjadi

peningkatan protein yang signifikan yaitu 68%. Peran protein

selama proses kehamilan diantaranya yaitu selain untuk

pertumbuhan dan perkembangan janin juga untuk pembetukan

plasenta dan cairan amnion, pertumbuhan jaringan maternal

seperti

pertumbuhan

mammae

ibu

jaringan

uterus,

dan

penambahan volume darah. Kebutuhan akan protein selama

kehamilan tergantung pada usia kehamilan. Total protein fetal

yang diperlukan selama masa gestasi berkisar 350-450 gram.

4) Lemak

Asam lemak Eicosapentanoid Acid (EPA) dan Docosahexanoid

Acid(DHA) memainkan peranan penting untuk pertumbuhan dan

perkembangan fetus, khususnya untuk mata dan otak. Lemak

merupakan sumber tenaga vital dan untuk pertumbuhan jaringan

plasenta. Tubuh wanita hamil juga menyimpan lemak yang akan

mendukung persiapan untuk menyusui setelah bayi lahir. Oleh

karena itu, ibu hamil tidak boleh sampai kurang mengkonsumsi


lemak tubuh. Sebaliknya, bila asupanya berlebih dikhawatirkan

berat badan ibu hamil akan meningkat tajam. Keadaan ini akan

menyulitkan ibu hamil sendiri dalam menjalani kehamilan dan

pasca persalinan. Karena itu ibu hamil dianjurkan makan


16

makanan yang mengandung lemak tidak lebih dari 25% dari

seluruh kalori yang dikonsumsi sehari.

5) Vitamin

Vitamin yang larut dalam lemak :

a) Vitamin A

Vitamin A dar ibu dibutuhkan oleh janin yaitu kurang dari 25

mg/hari, sedangkan vitamin A yang dibutuhkan pada

trimerter tiga yaitu berkisar 200 mg/hari. Ibu yang sedang

hamil dianjurkan untuk tidak terlalu sering mengkonsumsi

vitamin A dalam jumlah yang besar karena akan menjadi

stimulator yang mengakibatkan teratogen.

Vitamin A berfungsi untuk membantu proses pertumbuhan

sel dan jaringan tulang, mata, rambut, kulit dan organ dalam,

dan fungsi rahim. Sumbernya adalah kuning telur, ikan dan

hati. Sedangkan sumber provitamin A atau karoten adalah

wortel, labu kuning, bayam, kangkung, dan buah-buahan

berwarna kemerah-merahan.

b) Vitamin D

Vitamin D pada janin berasal dari 25- OH vitamin D ibu yang

berada di dalam otot dan hati fetus. Pada wanita hamil

konsentasi plasma meningkat 2x lebih banyak. Peningkatan

vitamin D yaitu 100%. Vitamin D akan menstimulasi absorsi

di dalam usus halus. Kebutuhan vitamin D selama kehamilan


17

belum diketahui secara pasti tetapi diperkirakan 10 mg/hari,

Sedangkan RDA (Recommended daily Allowance atau

Asuhan Harian yang Disarankan) menganjurkan 5 mg/hari

untuk wanita hamil pada usia 25 tahun atau lebih.

c) Vitamin E

Vitamin E mulai diakumulasikan oleh fetus pada akhir

minggu ke 8-10 usia gestasi, ketika terjadi peningkatan

akumulasi lemak. Untuk tetap menjaga pertumbuhan dan

perkembangan fetus yang baik diperlukan RDA vitamin E

yaitu sebanyak 2 mg/hari. Pada waktu hamil terjadi

peningkatan 25 %. Untuk ibu hamil kebutuhanya sekitar 15

mg (22,5 IU).

Vitamin yang larut dalam air :

a) Vitamin C

Kebutuhan vitamin C untuk bayi pada kehamilan dan

menjelang kelahiran yaitu berkisar antara 3-4 mg/hari. Ibu

hamil membutuhkan vitamin C sebanyak 70 mg/hari. Untuk

mencengah kekurangan vitamin C selama proses kehamilan

diperlukan tambahan vitamin C sebanyak 10 mg/hari dengan

peningkatan sebanyak 33%.

b) Thiamin

Menggunakan status pengukuran thiamin, maternal dapat

diketahui kebutuhan thiamin selam kehamilan, yaitu dengan


18

cara memasukan ekskresi tiamin urine dan aktivitas dari

enzim tiamin dependent seperti translokasi sel merah yang

akhirnya dapat digunakan sebagai adanya peningkatan

thiamin selam kehamilan.

c) Niasin dan Riboflavin

Niasin yang diperlukan selama kehamilan yaitu 2 mg/hari dan

0,3

mg/hari

dari

riboflamin.

Ribovlamin

mengalami

peningkatan sebanyak 15% dari niasin 30%.

d) Vitamin B6

Vitamin B6 penting untuk metabolisme asam amino. Pada

masa kehamilan diperlukan intake protein yang lebih tinggi

karena adanya proses pertumbuhan dan perkembangan yang

pesat sehingga diperlukan juga adanya vitamin B6 yang besar

untuk membantu melakukan metabolisme dengan peningkatan

100%. Vitamin B6 juga dibutuhkan oleh ibu hamil membantu

mengatasi mual dan muntah.

e) Asam Folat

Asam folat memiliki peranan penting yaitu dalam hal

pencegahan terjadinya efek tubaneural seperti spina bifida

dan anencefali yang sangat berbahaya bagi perkembangan

selanjutnya. Dari hasil survey mengatkan bahwa kebanyakan


wanita mengkonsumsi folat lebih sedikit dari kebutuhan yaitu

0,2 mg/hari dengan peningkatan 33%

RDA folat untuk


19

wanita hamil yaitu 400 mg/hari yaitu dimana terjadi

peningkatan sebanyak 10% dari sebelumnya.

Makanan yang kaya akan asam folat dapat dijumpai pada

sayuran hijau, jus jeruk, esparagus, dan brokoli.

6) Mineral

a) Kalsium

Konsentrasi kalsium serum pada janin lebih besar daripada

ibu. Pada usia kehamilan 20 minggu laju penyaluran kalsium

dari ibu ke fetus mencapai 50 mg/hari. Kebutuhan kalsium

meningkat 800 mg menjadi 1200-1500 mg/hari. Kalsium pada

fetus digunakan untuk pembetukan tulang dan bakal gigi janin

yang dimulai sejak usia kehamilan 8 minggu. Ibu hamil

membutuhkan kalsium 2 kali lipat sebelum hamil, yaitu

sekitar 900 mg. Sumbernya susu, keju, yoghurt, teri, udang

kecil, dan kacang - kacangan.

b) Magnesium

Janin

memerlukan

gram

magnesium.

Magnesium

dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dari jaringan

lunak.

c) Phospor

RDA sama dengan wanita yang tidak hamil yaitu 1250


mg/hari untuk wanita yang hamil dibawah 19 tahun dan 700

mg/hari untuk wanita yang lebih dari 19 tahun.


20

d) Seng

RDA wanita hamil mencapai 15 mg/hari ini menunjukan

terdapat peningkatan 3 mg lebih tinggi dari wanita yang tidak

hamil, digunakan untuk mengembangkan jaringan tisu,

terutama otak dan jenis kelamin.

e) Sodium

Selama kehamilan naik 5000-10000 mg/hari sehubungan

dengan peningkatan volume darah maternal.

Tabel 2.1

Perbedaan kebutuhan gizi antara ibu hamil dan tidak hamil

Kebutuhan Kebutuhan

Sumber

wanita

wanita

makanan

dewasa

hamil

Energi

2500

+300

Padi-padian,

(kalori)

jagung, umbiumbian,

mie,roti.

Protein

40

+10

Daging,

ikan,

(gram)

kacangkacangan, tahu,

tempe.
Kalium

0,5

+0,6

Susu, ikan, teri,

(mg)

kacangkacangan,

sayuran hijau.

Zat

besi 28

+2

Daaging, hati,

(mg)

sayuran hijau.

Vitamin A 3500

+500

Hati,

kuning

(SI)

telur, sayur dan

buah berwarna

hijau dan kuning

kemerahan.

Vitamin

0,8

+0,2

Biji-bijian, padiB1 (mg)

padian, kacangkacangan,

daging.

Zat Gizi
21

Kebutuhan Kebutuhan

Sumber

wanita

wanita

makanan

dewasa

hamil

Vitamin

1,3

+0,2

Hati,

telur,

B2 (mg)

sayur, kacangkacangan

Vitami B6 12,4

+2

Hati,

daging,

(mg)

ikan, biji-bijian,

kacangkacangan.

Vitamin C 20

+20

Buah dan sayur.

(mg)

Zat Gizi

f. Komplikasi yang sering terjadi pada kehamilan

1) Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis Gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan

pada wanita hamil sampai menggangu pekerjaan sehari-hari

karena keadaan umumnya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi


(Winkjosastro, 2006).

2) Pre-eklamsi

Pre-eklamsi adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi,

oedema, ddan proteinuria yang timbul karena kehamilan

(Winkjosastro, 2006).

3) Kekurangan Energi Kronis

Kekurangan Energi Kronis merupakan suatu penyebab dari

ketidakseimbangan antara asupan untuk pemenuhan kebutuhan

dan pengeluaran energi (Departemen Gizi dan Kesmas FKMUI,

2007).
22

4) Abortus

Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat

hidup diluar kandungan (Winkjosastro, 2006).

5) Kehamilan Ektopik Terganggu

Kelainan

letak

adalah

kehamilan

dengan

hasil

konsepsi

berimplantasi diluar endometrium (Winkjosastro, 2006).

6) Kehamilan ganda

Kehamilan ganda adalah kehamilan dua janin atau lebih

(Winkjosastro, 2006).

2.

Kekurangan Energi Kronis (KEK)

a. Definisi

1) Kekurangan Energi Kronis merupakan suatu penyebab dari

ketidakseimbangan antara asupan untuk pemenuhan kebutuhan dan

pengeluaran energi (Departemen Gizi dan Kesmas FKMUI, 2007).

2) Kekurangan Energi Kronis adalah salah satu keadaan malnutrisi,

yaitu keadaan patologis akibat kekurangan atau kelebihan secara

relative atau absolut satu atau lebih zat gizi (Supariasa, 2010).
3) Menurut Kristianasari (2010), Kekurangan Energi Kronis adalah

Ibu yang ukuran LILAnya < 23,5 cm dan dengan salah satu atau

beberapa kriteria sebagai berikut :

a) Berat badan ibu sebelum hamil < 42 kg.

b) Tinggi badan ibu < 145 cm.

c) Berat badan ibu pada kehamilan trimester III < 45 kg.


23

d) Indeks masa tubuh (IMT) sebelum hamil < 17,00.

e) Ibu menderita anemia Hb kurang dari 11 gr %.

4) Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil merupakan

keadaan dimana seorang wanita atau ibu hamil mengalami

kekurangan gizi (kalori dan protein). Ibu hamil dikatakan

menderita KEK bila LILA kurang dari 23,5 cm (Winkjosastro,

2007).

b. Tanda dan gejala KEK

Menurut Supariasa (2010), tanda-tanda klinis KEK meliputi :

1) Berat badan < 40 kg atau tampak kurus dan LILA kurang dari 23,5

cm.

2) Tinggi badan < 145 cm.

3) Ibu menderita anemia dengan Hb < 11 gr%.

4) Lelah, letih, lesu, lemah, lunglai.

5) Bibir tampak pucat.

6) Nafas pendek.

7) Denyut jantung meningkat.

8) Susah buang air besar.

9) Nafsu makan berkurang.

10) Kadang – kadang pusing.

11) Mudah mengantuk.


24

c. Etiologi KEK

1) Faktor Sosial Ekonomi

a) Pendapatan Keluarga

Tingkat pendapatan dapat menentukan pola makanan. Orang

dengan tingkat ekonomi rendah biasanya akan membelanjakan

sebagian besar pendapatan untuk makan, sedangkan dengan

tingkat ekonomi tinggi akan berkurang belanja untuk makanan.

Pendapatan merupakan faktor yang paling menentukan kualitas

dan kuantitas hidangan. Semakin banyak mempunyai uang

berarti semakin baik makanan yang diperoleh, dengan kata lain

semakin tinggi penghasilan, semakin besar pula persentase dari

penghasilan tersebut untuk membeli buah, sayuran dan

beberapa jenis makanan lainnya (Departemen Gizi dan Kesmas

FKMUI, 2007).

b) Pendidikan Ibu

Latar belakang pendidikan seseorang merupakan salah satu

unsur penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizinya

karena

dengan

tingkat

pendidikan

tinggi

diharapkan

pengetahuan / informasi tentang gizi yang dimiliki menjadi

lebih baik (Departemen Gizi dan Kesmas FKMUI, 2007).

c) Faktor Pola Konsumsi


Pola

makanan

masyarakat

Indonesia

pada

umumnya

mengandung sumber besi heme (hewani) yang rendah dan


25

tinggi sumber besi non heme (nabati), menu makanan juga

banyak mengandung serat dan fitat yang merupakan faktor

penghambat penyerapan besi (Departemen Gizi dan Kesmas

FKMUI, 2007).

d) Faktor Perilaku

Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan, pada

umumnya wanita lebih memberikan perhatian khusus pada

kepala

keluarga

dan

anak-anaknya.

Ibu

hamil

harus

mengkonsumsi kalori paling sedikit 3000 kalori atau hari jika

ibu tidak punya kebiasaan buruk seperti merokok, pecandu,

maka status gizi bayi yang kelak dilahirkannya juga baik dan

sebaliknya (Arisman, 2007).

2) Faktor Biologis

Faktor biologis ini diantaranya terdiri dari :

a) Usia Ibu Hamil

Melahirkan anak pada usia ibu yang muda atau terlalu tua

mengakibatkan kualitas janin/anak yang rendah dan juga akan

merugikan kesehatan ibu. Ibu hamil yang terlalu muda (kurang

dari 20 tahun) dapat terjadi kompetisi makanan antara janin dan


ibunya sendiri yang masih dalam masa pertumbuhan dan

adanya perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan.

Usia yang paling baik untuk adalah lebih dari 20 tahun dan
26

kurang dari 35 tahun, sehingga diharapkan status gizi ibu hamil

akan lebih baik (Baliwati, 2004).

b) Jarak Kehamilan

Ibu dikatakan terlalu sering melahirkan bila jaraknya kurang

dari 2 tahun. Penelitian menunjukkan bahwa apabila keluarga

dapat mengatur jarak antara kelahiran anaknya lebih dari 2

tahun maka anak akan memiliki probabilitas hidup lebih tinggi

dan kondisi anaknya lebih sehat dibanding anak dengan jarak

kelahiran dibawah 2 tahun (Aguswilopo, 2004).

Jarak melahirkan yang terlalu dekat akan menyebabkan kualitas

janin/anak yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu.

Ibu

tidak

memperoleh

kesempatan

untuk

memperbaiki

tubuhnya sendiri (ibu memerlukan energi yang cukup untuk

memulihkan keadaan setelah melahirkan anaknya). Dengan

mengandung kembali maka akan menimbulkan masalah gizi

ibu dan janin/bayi berikut yang dikandung (Baliwati, 2004).

c) Berat Badan Selama Hamil

Berat badan yang lebih ataupun kurang dari pada berat badan

rata-rata untuk umur tertentu merupakan faktor untuk

menentukan jumlah zat makanan yang harus diberikan agar

kehamilannya berjalan dengan lancar. Di Negara maju


pertambahan berat badan selama hamil sekitar 12-14 kg. Jika
27

ibu kekurangan gizi pertambahannya hanya 7-8 kg dengan

akibat akan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah

(Erna dkk, 2004 ).

d. Patofisiologis

Kebutuhan nutrisi meningkat selam hamil. Masukan gizi pada ibu

hamil sangat menentukan kesehatanya dan janin yang dikandungnya.

Kebutuhan gizi pada masa kehamilan berbeda dengan masa sebelum

hamil, peningkatan kebutuhan gizi hamil sebesar 15 %, karena

dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim, payudara, volume darah,

plasenta, air ketuban, dan pertumbuhan janin (Lubis, 2003).

e. Akibat KEK

1) Bagi Ibu

Bagi ibu hamil yang menderita KEK dapat melemahkan fisiknya

yang pada akhirnya menyebabkan perdarahan, partus lama, abortus

dan infeksi (Susilowati, 2008).

2) Bagi Bayi

Bayi yang terlahir dari ibu hamil yang menderita KEK akan

mengalami keguguran, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat

bawaan, barat lahir rendah (BBLR) (Susilowati, 2008).


28

f. Pencegahan KEK

Menurut Chinue (2009), cara pencegahan KEK adalah :

1) Meningkatkan konsumsi makanan bergizi yaitu :

a) Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan

makanan hewani (daging, ikan, ayam, telur) dan bahan

makanan nabati (sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan,

tempe)

b) Makan

sayur-sayuran

dan

buah-buahan

yang

banyak

mengandung vitamin C (daun katuk, daun singkong, bayam,

jambu tomat, jeruk, dan nanas) sangat bermanfaat untuk

meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus.

2) Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum

tablet penambah darah.

g. Penatalaksanaan KEK.

Menurut Waryana (2010), penatalaksanaan ibu hamil dengan

kekurangaan energi kronis adalah :

1) Peningkatan suplementasi tablet Fe pada ibu hamil dengan

memperbaiki sistem distribusi dan monitoring secara terintegrasi

dengan program lainnya seperti pelayanan ibu hamil dll.

2) Rutin memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali selama hamil

untuk mendapatkan pelayanan secara maksimal.


29

3) Pengaturan konsumsi makanan

Penambahan kebutuhan untuk memberbaiki jaringan tubuh

dengan mengkonsumsi gizi seimbang. Bahan makanan yang

terdapat dalam tiap kelompok bahan makan sebagai sumber

energi atau tenaga yaitu, Paadi - padian, tepung, umbi-umbian,

sagu, pisang. Sumber pengatur yaitu sayur-sayuran dan buah buahan. Sumber zat pembangun yaitu
ikan, daging, telur, susu,

kacang – kacangan, dan hasil olahanya seperti tahu, tempe, dan

oncom.

4) Istirahat yang cukup.

5) Pemantauan berat badan dan pengukuran LILA

Pengukuran dilakukan dengan pita LILA dan ditandai dengan

sentimeter, dengan batas ambang 23,5 cm (batas antara merah dan

putih). Berat badan adalah satu parameter yang memberikan

gambaran masa tubuh. Masa tubuh sangat sensitive terhadap

perubahan - perubahan yang mendadak, misalnya karena

terserang penyakit infeksi, menurunya nafsu makan atau

menurunnya jumlah makan yang dikonsumsi.

6) Pemberian makanan tambahan (PMT)

Pemberian makanan tambahan yang Tinggi Kalori dan Tinggi

Protein dan dipadukan dengan penerapan Porsi Kecil tapi Sering,

pada faktanya memang berhasil menekan angka kejadian BBLR

di Indonesia. Penambahan 200 – 450 Kalori dan 12 – 20 gram


30

protein dari kebutuhan ibu adalah angka yang mencukupi untuk

memenuhi kebutuhan gizi janin.

Contoh makanan tambahan antara lain : susu untuk ibu hamil.

Makanan yang berprotein (hewani dan dan nabati), susu, roti dan

biji-bijian, buah dan sayuran yang kaya akan akan vitamin C,

sayuran berwarna hijau tua, buah dan sayuran lain

(Nanin Jaja,2007).

7) Apabila terjadi atau timbul masalah medis maka hal yang perlu

dilakukan Menurut Saifudin (2007) :

a) Rujuk atau konsultasi

b) Perencanaan sesuai kondisi ibu hamil

c) Minum tablet besi atau tambah darah

Ibu hamil setiap hari harus minum satu tambah darah (60 mg)

selama 90 hari mulai minggu ke 20.

d) Periksa kehamilan secara teratur

Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa

mengancam jiwanya. Ibu hamil sebaiknya memeriksakan

kehamilanya secara teratur kepada tenaga kesehatan agar

resiko pada waktu melahirkan dapat dikurangi.

Pelayanan prenatal yang dilakukan adalah minimal antenatal

care 4 kali dengan ditambah kunjungan rumah bila ada

komplikasi oleh bidan.


31

h. Pengukuran LILA

1) Pengertian

Pengukuran LILA adalah suatu cara untuk mengetahui risiko

Kekurangan Energi Kronis. Pengukuran LILA tidak dapat

digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka

pendek. Pengukuran LILA digunakan karena pengukuranya sangat

mudahdan dapat dilakukan oleh siap saja (Supariasa, 2010).

2) Ada beberapa cara untuk dapat digunakan untuk mengetahui status

gizi ibu hamil antara lain memantau pertambahan berat badan

selama hamil, mengukur LILA, mengukur kadar Hb. Bentuk adan

ukuran masa jaringan adalah masa tubuh. Contoh ukuran masa

jaringan adalah LILA, berat badan, dan tebal lemak. Apabila

ukuran ini rendah atau kecil, menunjukan keadaan gizi kurang

akibat kekurangan energi dan protein yang diderita pada waktu

pengukuran dilakukan. Pertambahan otot dan lemak di lengan

berlangsung cepat selama tahun pertama kehidupan

(Arisman, 2007).

3) Menurut Arisman (2007), hal-hal yang perlu diperhatikan dalan

pengukuran LILA adalah :

a) Pengukuran dilakukan dibagian tengah antara bahu dan siku

lengan kiri.

b) Lengan harus dalam posisi bebas.


32

c) Lengan baju dan otot lengan dalam keadaan tidak tegang atau

kencang.

d) Alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut atau

sudah dilipat-lipat sehingga permukaannya tidak rata.

4) Menurut Arisman (2007), Cara Mengukur LILA meliputi :

a) Tetapkan posisi bahu dan siku.

b) Letakkan pita antara bahu dan siku.

c) Tentukan titik tengah lengan.

d) Lingkaran pita LILA pada tengah lengan.

e) Pita jangan telalu ketat.

f) Pita jangan terlalu longgar.

g) Cara pembacaan skala yang benar.

5) Menurut Supariasa (2010), tujuan pengukuran LILA adalah :

a) Mengetahui risiko KEK WUS, baik ibu hamil maupun calon

ibu, untuk menapis wanita yang mempunyai risiko melahirkan

bayi berat lahir rendah (BBLR).

b) Meningkatkan perhatian dan kesadaran masyarakat agar lebih

berperan dalam pencegahan dan penanggulangan KEK.

c) Mengembangkan gagasan baru di kalangan dengan tujuan

meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak.

d) Meningkatkan peran petugas lintas sektoral dalam upaya

perbaikan gizi WUS yang menderita KEK.


33

e) Mengarahkan pelayanan kesehatan pada kelompok sasaran

WUS termasuk ibu hamil yang menderita KEK.

B. Teori Manajemen Asuhan Kebidanan

1.

Pengertian

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang

digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan

tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilan,

dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan suatu

keputusan yang berfokus pada klien.

(Varney, 2007).

2.

Proses Manajemen Kebidanan

Proses manajemen terdiri dari 7 langkah yang berurutan dimana

setiap langkah disempurnakan secara periodik. Proses dimulai dengan

pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Ketujuh langkah

tersebut membentuk suatu kerangka lengkap yang diaplikasikan dalam

situasi apapun. Akan tetapi setiap langkah dapat diuraikan lagi menjadi

langkah-langkah yang lebih rinci bisa merubah sesuai dengan kebutuhan

pasien.
34

Ketujuh langkah tersebut adalah sebagi berikut :

a.

Langkah I : Pengkajian

Pengkajian merupakan suatu proses yang sistematis dalam

pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi

dan mengidentifikasi status kesehatan pasien.

1) Data subyektif

Data subyektif adalah berhubungan dengan masalah dari sudut

pandang pasien. Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan

keluhan yang dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan

yang akan berhubungan langsung dengan diagnosis

(Mufdlilah, 2009).

a) Identitas untuk mengetahui status klien secara lengkap

sehingga sesuai dengan sarana.

Menurut Nursalam (2009), Identitas meliputi :

(1) Nama

Untuk mengetahui dan mengenal pasien/klien.

(2) Umur

Untuk mengetahui faktor resiko yang ada hubunganya

dengan umur ibu. Pada KEK dikaji untuk mengetahui

faktor risiko yang akan timbul selama kehamilan

(Baliwati, 2004).
35

(3) Agama

Berguna untuk memberikan memotivasi pada pasien

sesuai dengan agama yang dianutnya.

(4) Pendidikan

Untuk mengetahui tingkat pendidikan yang nantinya

penting dalam memberikan pendidikan kesehatan pada

klien sesuai dengan tingkat pendidikannya.

(5) Pekerjaan

Berguna untuk mengetahui keadaan sosial ekonomi dan

pola pemenuhan kebutuhan nutrisi dalam keluarga. Pada

KEK dikaji untuk mengetahui tingkat pendapatan ibu

apakah termasuk tingkat ekonomi rendah atau tingkat

ekonomi tinggi (Departemen Gizi Kesmas FKMUI,

2007).

(6) Suku/Bangsa

Berguna untuk mengetahui faktor pembawaan/ras.

(7) Alamat

Untuk mengetahui dimana dan bagaimana lingkungan

tempat tinggalnya.

(8) Keluhan Utama

Keluhan utama adalah untuk mengetahui keluhan yang

dirasakan saat pemeriksaan serta berhubungan dengan

kehamilanya (Nursalam, 2009). Pada kasus ibu hamil


36

dengan KEK keluhan utamanya adalah badan lemas,

nafsu makan berkurang dan mudah lelah saat beraktifitas

(Winkjosastro, 2006).

b) Riwayat Menstruasi

Untuk mengetahui menarche umur berapa, haid teratur atau

tidak, siklus haid, banyaknya darah, sifat darah (cair atau

beku, warna, baunya ) dan ada dismennorhea atau tidak

(Nursalam, 2009).

c) Riwayat kehamilan ini

Untuk mengetahui kapan hari pertama haid terakhir, taksiran

persalinan, gerakan janin, obat yang dikonsumsi apa saja,

keluhan selama hamil, ANC berapa kali, teratur atau tidak,

penyuluhan yang pernah di dapat apa saja, imunisasi TT,

kekhawatiran khusus (Nursalam, 2009).

d) Riwayat kesehatan menurut Nursalam (2009),meliputi :

(1) Riwayat kesehatan sekarang

Untuk

mengetahui

keadaan

pasien

saat

ini

dan

mengetahui adakah penyakit lain yang bisa memperberat

keadaan klien.
(2) Riwayat penyakit sitemik

Untuk mengetahui keadaan apakah ibu pernah menderita

penyakit jantung, ginjal, asma/TBC, hepatitis, DM,

hipertensi, dan epilepsi.


37

(3) Riwayat kesehatan keluarga

Untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang

menderita penyakit menular seperti TBC, Hepatitis,

HIV/AIDS, penyakit menurun atau keturunan kembar.

(4) Riwayat keturunan kembar

Untuk mengetahui apakah dalam keluarga mempunyai

keturunan kembar atau tidak.

(5) Riwayat Operasi

Untuk mengetahui apakah ibu pernah dioperasi atau

tidak.

e) Riwayat perkawinan

Untuk mengetahui kawin umur berapa tahun, dengan suami

umur berapa tahun, berapa kali kawin, lamanya perkawinan,

dan jumlah anak (Nursalam, 2009).

f) Riwayat KB

Untuk mengetahui apakah ibu sebelum hamil pernah

menggunakan KB atau belum, jika pernah lamanya berapa

tahun, dan jenis KB yang digunakan (Varney, 2007).

g) Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu menurut

Nursalam, (2009), Meliputi :

(1) Kehamilan

Untuk

mengkaji

gangguan

seperti

mual

muntah
berlebihan, hipertensi, perdarahan pada hamil muda.
38

(2) Persalinan

Spontan atau buatan. Lahir aterm, preterm, atau posterm,

ada perdarahan waktu persalinan ditolong oleh siapa,

dimana tempat melahirkan.

(3) Nifas

Apakah pernah mengalami perdarahan, infeksi dan

bagaimana proses laktasinya.

(4) Anak

Jenis kelamin, hidup atau mati, kalau meninggal pada

usia berapa, dan sebab meninggal dan berat badan lahir.

h) Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari

Menurut Nursalam (2009), pola pemenuhan kebutuhan

sehari–hari meliputi :

(1) Personal hygiene

Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu mandi, gosok

gigi, ganti pakaian dalam sehari, berapa kali keramas

dalam satu minggu (Alimul, 2006)

(2) Pola nutrisi

Dikaji untuk mengetahui makanan yang biasa dikonsumsi

dan porsi makan dalam sehari serta ada pantangan atau

tidak karena dasar dari pengelolaan pasien KEK adalah

pemenuhan kebutuhan nutrisi sebelum dan selama hamil.


39

Ibu dengan KEK napsu makan berkurang sehingga

kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi (Prawirohardjo, 2005).

(3) Pola istirahat

Dikaji untuk mengetahui berapa jam ibu tidur malam dan

berapa jam ibu istirahat dan tidur siang

(Saifuddin, 2004).

(4) Pola Eliminasi

Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu BAB dan BAK

dalam sehari selam hamil, adakah kaitanya dengan

obstipasi atau tidak (Prawirohardjo, 2006)

(5) Aktivitas

Perlu dikaji untuk mengetahui apakah KEK disebabkan

karena aktivitas fisik secara berlebihan (Saifuddin,

2007).

(6) Keadaan psikososial

Menurut Nursalam (2009), keadaan sosial ini meliputi:

(a) Kehamilan ini : Direncanakan / tidak direncanakan,

diterima atau tidak diterima, jenis kelamin yang

diharapkan (laki-laki / perempuan).

(b) Perasaan tentang kehamilan ini.

(c) Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini.


40

2) Data Obyektif

Data obyektif adalah pendokumentasian hasil observasi yang

jujur,

hasil

pemeriksaan

fisik

pasien,

pemeriksaan

laboratorium/pemeriksaan diagnosa lain (Mufdilah, 2009).

Menurut Nursalam (2009), data obyektif meliputi :

a) Status generalis

(1) Keadaan umum

Untuk mengetahui keadaan umum ibu apakah baik,

sedang, buruk (Saifuddin, 2007). Keadaan umum ibu

yang menderita KEK adalah baik (Nugraha, 2009).

(2) Kesadaran

Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu meliputi,

composmentis, samnolen, apatis, delirium (Saifuddin,

2007). Kesadaran ibu hamil yang menderita KEK

adalah composmentis (Nugraha, 2009).

b) Pemeriksaan Fisik

(1) Tekanan darah

Untuk

mengetahui
faktor

resiko

hipertensi

atau

hipotensi (Saifuddin, 2004). Batas normal 110/60

mmHg (Prawirohardjo, 2005).

(2) Suhu

Apakah ada peningkatan suhu atau tidak. Normalnya

suhu tubuh orang berfrekuensi dalam rentang yang


41

relatif sempit. Suhu tubuh normal 35,60C – 37,60C

(Perry, 2005).

(3) Nadi

Untuk mengetahui denyut nadi pasien yang dihitung

dalam 1 menit (Saifuddin, 2004). Nadi normal 60100x/menit (Perry, 2005).

(4) Respirasi

Untuk mengetahui frekuensi pernafasan yang dihitung

dalam 1 menit. Respirasi normal 16-20x/menit

(Perry, 2005).

(5) Tinggi badan

Untuk mengetahui tinggi badan pasien kurang dari 145

cm atau tidak, termasuk resti atau tidak

(Manuaba, 2007).

(6) Berat badan

Untuk mengetahui berat badan pasien kurang dari 40 kg

atau tidak termasuk resti atau tidak (Saifuddin, 2004).

Pada ibu hamil dengan KEK BB < 40 kg

(Winkjosastro, 2007).

(7) LILA

Untuk mengetahui lingkar lengan atas klien, pada ibu

hamil dengan KEK LILAnya < 23,5 cm

(Ambarwati dan Wulandari, 2009).


42

c) Pemeriksaan sistematis

(1) Kepala

(a) Rambut

Kebersihan rambut rontok atau tidak (Alimul,

2006). Pada ibu hamil dengan KEK rambut kusam,

tidak bercahaya (Winkjosastro, 2007).

(b) Muka

Ada cloasma atau tidak , pucat atau tidak, pada ibu

hamil dengan KEK muka tampak pucat

(Alimul, 2006).

(c) Mata

Conjungtiva

berwarna merah muda atau tidak,

berwarna putih atau kuning (Alimul, 2006). Pada

ibu hamil dengan KEK conjungtiva tampak pucat

dan sklera berwarna putih (Saifuddin, 2004).

(d) Hidung

Untuk

mengetahui

adanya

polip

atau

tidak

(Nursalam, 2009).
(e) Telinga

Untuk mengetahui adanya serumen atau tidak

(Nursalam, 2009).
43

(f) Mulut, gigi, gusi

Bersih atau kotor, ada stomatitis atau tidak dan ada

caries atau tidak (Nursalam, 2006).

(g) Turgor kulit

Untuk mengetahui turgor kulit pada ibu hamil,

apakah kering atau tidak. Turgor kulit pada ibu

hamil dengan KEK kering (Supariasa, 2010).

(2) Leher

Adakah pembesaran pada kalenjar gondok kalenjar

getah bening atau tidak, tumor ada atau tidak

(Nursalam, 2009).

(3) Dada dan aksila

Adakah benjolan pada payudara atau tidak, puting susu

menonjol atau tidak, pengeluaran ASI/kolostrum sudah

keluar atau belum (Nursalam, 2009).

(4) Abdomen

Untuk mengetahui ada bekas operasi atau tidak, adanya

linea, strie atau tidak (Nursalam, 2009).

(5) Ekstremitas

Apakah terdapat adakah varices, oedema atau tidak,

betis merah atau lembek atau lembek (Saifuddin, 2007).


44

d) Pemeriksaan Khusus Obstetri

(1) Abdomen

(a) Inspeksi

Untuk mengetahui pembesaran perut, bentuk perut,

kelainan, pergerakan janin.

(b) Palpasi

Pergerakan

Janin

: Untuk mengetahui intensitas dan

durasinya. Janin

Leopold I

: Untuk menentukan tinggi fundus

uteri, untuk menentukan bagian

janin.

Leopold II

: Menentukan batas samping rahim

kanan-kiri,

menentukan

letak

punggung janin.

Leopold III

: Menentukan bagian bawah janin,

dan
bagian

terbawah

tersebut

sudah masuk atau masih goyang.

Leopold IV : Menentukan bagian terbawah janin

apa dan berapa jauh sudah masuk

pintu atas panggul.

Osborn Test : Untuk mengetahui seberapa jauh

kepala janin masuk panggul.


45

Mc.donald

: Untuk mengetahui TFU dalam cm.

Diukur

dengan

menggunakan

metlyn dari tepi atas sympisis

sampai fundus uteri.

TBJ

: Untuk mengetahui taksiran berat

janin. Pada bumil dengan KEK

akan mengalami BBLR, prematur,

dan keguguran (Susilowati, 2008).

(c) Auskultasi

Dilakukan pemeriksaan DJJ untuk mengetahui

punctum maksimum, frekuensi teratur atau tidak.

Penghitungan dilakukan dalam 1 menit penuh

(Simkin, 2005).

e) Pemeriksaan panggul

Untuk mengetahui kesan panggul, ukuran distansia

spinarum

normal yaitu 23 - 26 cm, ukuran distansia

kristarum normal yaitu 26 – 28 cm, ukuran boudelique

normal yaitu 18 – 29 cm sedangkan ukuran lingkar panggul

normal yaitu 80 cm (Prawirohardjo, 2006).


46

f) Anogenital

(1) Vulva Vagina

Meliputi varises atau tidak pengeluaran pervaginam

yang meliputi perdarahan dan keputihan ada atau tidak

(Prawirohardjo, 2006).

(2) Perinium

Ada bekas atau tidak, ada keluhan lain atau tidak.

(3) Anus

Ada haemoroid atau tidak, keluhan lain atau tidak

(Prawirohardjo, 2005).

(4) Data penunjang

Data penunjang dilakukan untuk mendukung penegakan

diagnosa (Nursalam, 2009). Data penunjang merupakan

hasil

pemeriksaan

laboratorium

pemeriksaan

laboratorium Test Hb menggunakan HB Sahli. Pada ibu

hamil dengan Kekurangan Energi Kronis HB adalah <

11 gr % (Winknjosastro, 2007).

b. Langkah II : Interpretasi Data

Pada langkah kedua ini harus mampu mengidentifikasi data

yang didapat, menganalisis, serta merumuskan masalah yang dialami

pasien. Diagnosa ini dirumuskan sesuai data yang didapat atau yang

tidak muncul yang dihadapi pasien dan merumuskan menjadi

diagnosa kebidanan. Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang


47

ditegakan dalam praktek kebidanan dan memenuhi standar

nomenklatur kebidanan (Varney, 2007).

Berdasarkan atas tanda dan gejala serta hasil pemeriksaan

yang telah dilakukan maka dapat disesuaikan dengan Kekurangan

Energi Kronis.

1) Diagnosa Kebidanan

Ny. X umur, G.. P.. A.. hamil berapa minggu, janin tunggal /

ganda, hidup intra / ekstra uteri, letak memanjang/melintang,

punggung kanan / kiri, presentasi bokong / kepala dengan

Kekurangan Energi Kronis (Yulaikah, 2009).

Dasar :

a) Data Subyetif menurut winkjosastro (2007) adalah :

(1) Ibu mengatakan badan lemas, mual, nafsu makan kurang,

dan mudah lelah saat beraktivitas.

(2) Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir.

(3) Ibu mengatakan ini kehamilan keberapa.

(4) Ibu mengatakan pernah/tidak pernah keguguran.

(5) Ibu mengatakan mata berkunang-kunang.

b) Data Obyektif

(1) Pemeriksaan Vital Sign dan keadaan umum ibu.

(2) Berat badan Ibu kurang dari 40 kg atau tampak kurus.

(3) LILA Ibu kurang dari 23,5 cm.

(4) Inspeksi :

Rambut

: Kusam tidak bercahaya.


48

Muka

: Tampak pucat.

Mata

: Konjungtiva tampak pucat.

(5) Turgor kulit kering.

(6) Data penunjang Lab

: Pemeriksaan Hb < 11gr %.

(7) Pemeriksaan Leopold dan DJJ

(Winkjosastro, 2007).

2) Masalah

Masalah

adalah

hal-hal

yang

berkaitan

dengan

pengalaman klien yang didentukan dari hasil pengkajian

(Sediaoetomo, 2004). Masalah tidak akan muncul apabila ibu

mengetahui tentang tanda dan gejala pengaruh terhadap keadaan

janinnya serta dukungan suami dan keluarganya dalam upaya


pengobatan (Saifuddin, 2004). Masalah psikologi yang biasa

terjadi pada ibu hamil KEK adalah cemas, panik, takut

(Winknjosastro, 2007).

3) Kebutuhan

Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum

teridentifikasi dalam diagnosa maslah yang di dapatkan dengan

melakukan analisa. Kebutuhan yang muncul pada ibu pada ibu

hamil dengan Kekurangan Energi Kronis adalah informasi

tentang KEK (Saifuddin, 2007).


49

c.

Langkah III : Diagnosa atau Masalah Potensial

Masalah potensial adalah suatu pernyataan yang timbul

berdasarkan

yang

sudah

diidentifikasi

dan

membutuhkan

penanganan segera untuk mengatasi kemungkinan buruk yang

timbul. Pada langkah ini penting sekali untuk memberikan atau

melakukan asuhan yang aman pada ibu hamil dengan Kekurangan

Energi Kronis (Varney, 2007).

Bagi ibu : Bila ibu hamil mengalami gizi kurang maka

akibat yang akan ditimbulkan antara lain : dapat melemahkan

fisiknya yang pada akhirnya menyebabkan perdarahan, abortus, dan

infeksi (Susilowati, 2008). Bagi bayi : Resiko bayi yang terlahir dari

ibu hamil yang menderita KEK akan mengalami keguguran, bayi

lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, Berat Bayi Lahir

Rendah (BBLR) (Prawirohardjo, 2005).

d. Langkah IV : Antisipasi Masalah atau Tindakan Segera

Menunjukan bahwa bidan dalam melakukan tindakan harus

sesuai dengan prioritas masalah atau kebutuhan yang dihadapi

kliennya, setelah bidan merumuskan tindakan yang dilakukan untuk

mengantisipasi diagnosa masalah potensial yang sebelumnya


(Varney, 2007).

Dengan diagnosa atau masalah potensial, maka tindakan

antisipasi yang dilakukan antara lain meliputi tindakan mandiri bidan

pemberian terapi berupa makanan tambahan, tablet Fe, serta


50

memberikan motivasi pada ibu berupa meningkatkan pengetahuan

tentang pentingnya keluarga sadar gizi. Tindakan kolaborasi dengan

dokter, kolaborasi dengan ahli gizi untuk pengaturan pola konsumsi

makanan dan tindakan rujukan ke Rumah Sakit.

e.

Langkah V : Perencanaan

Perencanaan

adalah

perencanaan

asuhan

yang

menyeluruhberkaitan dengan diagnosa terdiri dari penyuluhan

sehubungan dengan kebutuhan yang muncul dan perencanaan asuhan

yang menyeluruh berkaitan dengan masalah pasien. Rencana asuhan

pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis Menurut Waryana

(2010), antara lain :

1) Beri informasi tentang tablet Fe dan menganjurkan pada ibu

untuk mengkonsumsi tablet Fe secara teratur.

2) Anjuran ibu untuk ANC teratur.

3) Anjurkan ibu mengatur konsumsi makanan yang bergizi.

4) Anjurkan untuk istirahat cukup.

5) Observasi BB dan pengukuran LILA.

6) Pemberian makanan PMT.

f.

Langkah VI : Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah melaksanakan rencana asuhan secara

menyeluruh dan efisien pada langkah V (Varney, 2007). Pada

langkah ini pelaksanaan dilakukan sesuai dengan perencanaan yang

telah dibuat pada langkah V. Menurut Waryana (2010), antara lain :


51

1) Memberi informasi tentang tablet Fe dan menganjurkan pada ibu

untuk mengkonsumsi tablet Fe secara teratur.

2) Menganjurkan ibu untuk ANC teratur.

3) Menganjurkan ibu mengatur konsumsi makanan.

4) Menganjurkan untuk istirahat cukup.

5) Mengobservasi BB dan pengukuran LILA.

6) Memberikan makanan tambahan (PMT).

g.

Langkah VII : Evaluasi

Evaluasi

dilaksanakan

untuk

menilai

asuhan

yang

diimplementasikan dalam pelaksanaan asuhan kebidanan dan

kebutuhan juga untuk mengetahui kapan evaluasi dapat dilakukan

(Varney, 2007).

Evaluasi hasil yang diharapkan dari tindakan yang telah

dilakukan pada Kekurangan Energi Kronis Menurut Waryana

(2010), adalah :

1) Terjadi peningkatan Kadar Hb.

2) Terjadi peningkatan BB.

3) Terjadi peningkatan LILA.

3.
Data Perkembangan

Dalam setiap tindakan dialkukan dicantumkan catatan perkembangan

sehingga tenaga kesehatan mampu menilai apakah tujuan asuhan tercapai

atau tidak (Varney, 2007). Evaluasi diikuti dengan tujuan catatan

perkembangan yang meliputi SOAP, yaitu :


52

S : Subyektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien

melalui anamnesa.

O : Obyektif

Menggambarkan pendokumentaisan hasil pemeriksaan fisik klien,

hasil laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam

data focus untuk mendukung assessment.

A : Assesment

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi

data subyektif dan obyektif dalam suatu identifikasi diagnosa atau

masalah potensial, perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter,

konsultasi atau kolaborasi atau rujukan.

P : Planning

Menggambarkan pendokumentasian dan perencanaan pelaksanaan

dan evaluasi berdasarkan Assesment.

C. Landasan Hukum

Sedang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor keputusan

Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 369/MENKES/SK/III/2007

Asuhan selama kehamilan Kompetensi ke-3 : Bidan memberi asuhan

antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan

yang meliputi: deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu.
53

Pengetahuan Dasar

1. Anatomi dan fisiologi tubuh manusia.

2. Siklus menstruasi dan proses konsepsi.

3. Tumbuh kembang janin dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

4. Tanda-tanda dan gejala kehamilan.

5. Mendiagnosa kehamilan.

6. Perkembangan normal kehamilan.

7. Komponen riwayat kesehatan.

8. Komponen pemeriksaan fisik yang terfokus selama antenatal.

9. Menentukan umur kehamilan dari riwayat menstruasi, pembesaran

dan/atau tinggi fundus uteri.

10. Mengenal tanda dan gejala anemia ringan dan berat, hyperemesis

gravidarum,

kehamilan

ektopik

terganggu,

abortus

imminen,

molahydatidosa dan komplikasinya, dan kehamilan ganda, kelainan letak

serta pre eklamsia.

11. Nilai Normal dari pemeriksaan laboratorium seperti Haemaglobin dalam

darah, test gula, protein, acetone dan bakteri dalam urine.

12. Perkembangan

normal
dari

kehamilan:

perubahan

bentuk

fisik,

ketidaknyamanan yang lazim, pertumbuhan fundus uteri yang diharapkan.

13. Perubahan psikologis yang normal dalam kehamilan dan dampak

kehamilan terhadap keluarga.


54

14. Penyuluhan dalam kehamilan, perubahan fisik, perawatan buah dada

ketidaknyamanan, kebersihan, seksualitas, nutrisi, pekerjaan dan aktifitas

(senam hamil).

15. Kebutuhan nutrisi bagi wanita hamil dan janin.

16. Penata laksanaan immunisasi pada wanita hamil.

17. Pertumbuhan dan perkembangan janin.

18. Persiapan persalinan, kelahiran, dan menjadi orang tua.

19. Persiapan keadaan dan rumah/keluarga untuk menyambut kelahiran bayi.

20. Tanda-tanda dimulainya persalinan.

21. Promosi dan dukungan pada ibu menyusukan.

22. Teknik relaksasi dan strategi meringankan nyeri pada persiapan

persalinan dan kelahiran.

23. Mendokumentasikan temuan dan asuhan yang diberikan.

24. Mengurangi ketidaknyamanan selama masa kehamilan.

25. Penggunaan obat-obat tradisional ramuan yang aman untuk mengurangi

ketidaknyamanan selama kehamilan.

26. Akibat yang ditimbulkan dari merokok, penggunaan alkohol, dan obat

terlarang bagi wanita hamil dan janin.

27. Tanda dan gejala dari komplikasi kehamilan yang mengancam jiwa

seperti pre-eklampsia, perdarahan pervaginam, kelahiran premature,

anemia berat.

28. Kesejahteraan janin termasuk DJJ dan pola aktivitas janin.


55

BAB III

METODOLOGI

A. Jenis Studi

Jenis Laporan ini adalah Studi kasus dengan metode deskriptif,

dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang

terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal di sini dapat berarti satu orang,

sekelompok penduduk yang terkena masalah di suatu daerah. Meskipun di

dalam studi kasus ini hanya terbentuk unit tunggal tetapi dianalisis secara

mendalam dengan berbagai aspek yang cukup luas serta penggunaan berbagai

teknik secara integrative. Metode diskriptif yaitu studi kasus yang dilakukan

dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskristif tentang suatu

keadaan secara objektif (Notoadmodjo, 2012).

Studi kasus dilakukan pada ibu hamil Ny. S umur 19 tahun G1P0A0

dengan Kekurangan Energi Kronis di PKD Kharisma Husada, Tanon, Sragen.

B. Lokasi Studi Kasus

Lokasi menjelaskan tempat atau lokasi tersebut dilakukan. Lokasi

penelitian ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian tersebut,

misalnya apakah

tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan, atau tingkat

institusi

seperti

tertentu

Sekolah,

Rumah
sakit,

atau

puskesmas

(Notoadmodjo, 2012). Studi kasus ini dilakukan di PKD Kharisma Husada,

Tanon, Sragen.

55
56

C. Subjek Studi Kasus

Subjek studi kasus merupakan hal atau orang yang akan dikenai

kegiatan pengambilan kasus (Notoadmodjo, 2012). Subjek studi kasus adalah

Ibu hamil Ny. S umur 19 tahun G1P0A0 dengan Kekurangan Energi Kronis.

D. Waktu Studi Kasus

Waktu pelaksanaan adalah merupakan batas waktu dimana kasus

diambil (Notoadmojo, 2010). Studi kasus ini akan dilaksanakan pada tanggal

1 Februari 2014 sampai 31 Maret 2014.

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen merupakan alat atau fasilitas yang digunakan untuk

mendapatkan data (Notoadmodjo, 2010). Instrumen yang digunakan untuk

pengambilan data dalam studi kasus ini adalah dengan menggunakan format

asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan 7 Langkah Varney dan SOAP untuk

data perkembangan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis :

1.

Data Primer

Data primer adalah materi atau kumpulan fakta yang dikumpulkan

sendiri oleh penelitian pada saat berlangsungnya suatu penelitian

(Nursalam, 2009). Data primer diperoleh dengan cara :


57

a. Wawancara

Wawancara

adalah

suatu

metode

yang

digunakan

untuk

mengumpulkan data dimana penliti mendapatkan keterangan atau

pendirian secara lisan dari seorang sasaran responden atau bercakapcakap berhadapan muka dengan
orang tersebut (face to face)

(Notoadmodjo, 2010). Wawancara dilakukan pada ibu hamil Ny. S,

keluarga dan bidan.

b. Observasi

Observasi adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh

perhatian untuk menyadari adanya rangsangan. Pengamatan ini

dilakukan kepada pasien untuk meneliti keadaan atau masalah yang

sedang dialami pasien (Notoadmodjo, 2010). Pada kasus ini penulis

memperoleh data objektif yaitu melakukan pengamatan langsung

pada klien yaitu pengamatan tentang keadaan umum, pengukuran

LILA, penimbangan BB, dan pemeriksaan Hb untuk mengetahui

keadaan perkembangan dan perawatan yang telah dilakukan.

c. Pemeriksaan Fisik

Menurut Nursalam (2009), ada 4 teknik dalam pemeriksaan fisik

yaitu :
1) Inspeksi

Inspeksi adalah suatu proses observasi yang dilakukan sistematis

dengan

menggunakan

indera

penglihat,

pendengar,

dan
58

penciuman sebagai suatu alat untuk mengumpulkan data

(Nursalam, 2009).

Pada kasus ini dilakukan pemeriksaan berurutan mulai dari kepala

hingga ujung kaki (Prawirohardjo, 2012).

Pada kasus KEK akan dilakukan pemeriksaan turgor kulit,

pernafasan, dan nadi (Waryana, 2010).

2) Palpasi

suatu teknik yang menggunakan indera peraba tangga. Jari adalah

suatu

instrument

yang

sensitive

yang

digunakan

untuk

mengumpulkan data tentang temperatur, turgor kulit, bentuk,

kelembapan dan ukuran ( Nursalam, 2009). Dalam kasus ini

dilakukan pemeriksaan Leopold I – IV (Prawirohardjo, 2006).

3) Perkusi

Perkusi adalah suatu pemeriksaan dengan jalan mengetuk untuk

membandingkan kiri kananpada setiap permukaan tubuh dengan

tujuan menghasilkan suara, perkusi yang bertujuan untuk

mengidentifikasi,

lokasi,
ukuran dan konsistensi

jaringan

(Nursalam, 2006). Pada kasus ini dilakukan dengan cara

memeriksan

refleks

(Prawirohardjo, 2005).

patella

dengan

memakai

hammer
59

4) Auskultasi

Auskultasi adalah pemeriksaan dengan jalan mendengarkan suatu

yang dihasilkan oleh tubuh dengan menggunakan stetoskop

(Nursalam, 2009).

Dalam kasus ini stetoskop digunakan untuk mendeteksi bunyi

jantung pasien dan mendeteksi detak jantung janin

(Simkin, 2005).

2.

Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pemeriksaan fisik

tetapi diperoleh dari keterangan keluarga dengan lingkunganya,

mempelajari status dan dokumentasi pasien, catatan dalam kebidanan dan

studi (Notoadmodjo, 2010).

Data sekunder diperoleh dengan cara :

a. Studi Dokumentasi

Studi

dokumentasi

adalah

bentuk

sumber

informasi

yang

berhubungan dengan dokumentasi baik dokumen resmi maupun

dokumen tidak resmi, meliputi laporan, catatan - catatan, dalam


bentuk kartu klinik. Sedangkan resmi adalah segala bentuk dokumen

di bawah tanggung jawab institusi tidak resmi seperti biografi,

catatan harian (Notoadmodjo, 2010). Dalam kasus ini, dokumentasi

dilakukan dengan cara pengumpulan data yang diambil dari rekam

medik di PKD Kharisma Husada, Tanon, Sragen.


60

b. Studi kepustakaan

Studi kepustakaan adalah bahan-bahan pustaka yang sangat penting

dalam penunjang latar belakang teoritis dari studi penelitian

(Notoadmodjo, 2010). Pada kasus ini studi kepustakaan berupa bukubuku refrerensi, artikel internet,
karya ilmiah yang terdahulu dan

sumber pustaka lainya yang menunjang studi kasus ini dari tahun

2004-2012.

G. Alat-Alat Yang Dibutuhkan

Alat-alat yang dibutuhkan dalam pengambilan data antara lain :

1. Alat dan bahan pengambilan data

a. Format pengkajian pada ibu hamil

b. Buku tulis

c. Bolpoint

2. Alat dan bahan dalam melakukan pemeriksaan fisik dan observasi

a. Timbangan berat badan

b. Alat pengukur tinggi badan

c. Termometer

d. Jam Tangan

e. Stetoskop

f. Spegmomanometer

g. Metelin

h. Pita LILA
61

i. Hammer

j. Hb Sahli

3. Alat dan bahan yang digunakan dalam pendokumentasian adalah buku

kesehatan ibu anak, alat tulis.

H. Jadwal Penelitian

Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun

proposal sampai dengan penulisan laporan Karya Tulis Ilmiah, beserta waktu

berlangsungnya setiap kegiatan tersebut (Notoadmodjo, 2012). Jadwal studi

kasus ini terlampir.


BAB IV

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL

PADA Ny. S UMUR 19 TAHUN G1P0A0 HAMIL 11 MINGGU

DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS

DI PKD KHARISMA HUSADA TANON SRAGEN

A. TINJAUAN KASUS

Ruang

: Periksa

Tanggal masuk : 01 Februari 2014

No Register

: 209

I. PENGKAJIAN

1.

IDENTITAS PASIEN :

IDENTITAS SUAMI:

a.

Nama

: Ny. S

a.

Nama

: Tn. J
b.

Umur

: 19 Tahun

b.

Umur

: 24 Tahun

c.

Agama

: Islam

c.

Agama

: Islam

d.

Suku Bangsa : Jawa

d.

Suku Bangsa : Jawa,

e.
Pendidikan

: SMP

e.

Pendidikan

: SD

f.

Pekerjaan

: IRT

f.

Pekerjaan

: Buruh

g.

Alamat

: Jono RT 06/03,

g.

Alamat

: Jono RT 06/03,
Tanon, Sragen

62

Tanon, Sragen.
63

2.

ANAMNESA (DATA SUBYEKTIF) :

Tanggal : 01 Februari 2014

a.

Pukul : 07.30 WIB

Keluhan utama pada waktu masuk : Ibu mengatakan hamil 3 bulan

ingin memeriksakan kehamilanya karena merasa pusing, mual,

kadang disertai dengan muntah, lemes, dan nafsu makan berkurang.

b.

Riwayat menstruasi

1) Menarche

: Ibu mengatakan pertama kali menstruasi

pada umur 12 Tahun.

2) Siklus

: Ibu mengatakan jarak antara menstruasi

sekarang dan mens yang akan datang adalah 28 hari.

3) Lama

: Ibu mengatakan 7 hari.

4) Banyaknya

: Ibu mengatakan ganti pembalut 3x/hari.


5) Teratur/tidak teratur : Ibu mengatakan Teratur.

c.

6) Sifat darah

: Ibu mengatakan Encer, Merah segar.

7) Dismenorchoe

: Ibu mengatakan Tidak ada

Riwayat hamil ini

1) HPHT : 16-11-2013

2) HPL

: 23-08-2014

3) Gerakan janin :

Ibu mengatakan belum merasakan gerakan janin.

4) Vitamin/jamu yang dikonsumsi :

Ibu mengatakan hanya mengkonsumsi obat/vitamin dari bidan

dan tidak mengkonsumsi jamu.


64

5) Keluhan-keluhan pada

a) Trimester I

: Mual, kadang muntah, pusing

dan lemes.

6) ANC :

Ibu mengatakan 3 kali pada usia kehamilan 1, 2 dan 3 bulan

secara teratur di bidan

7) Penyuluhan yang pernah didapat:

Ibu mengatakan pernah mendapatkan penyuluhan mengenai

tanda bahaya kehamilan trimester 1.

8) Imunisasi TT

Ibu mengatakan 2x saat capeng dan 1 bulan setelah TT1 pada

tanggal 20 Oktober 2013.

9) Kekhawatiran khusus

Ibu mengatakan takut

keadaan

yang dialaminya dapat

membahayakan janinnya.

d.

Riwayat penyakit

1) Riwayat penyakit sekarang

Ibu mengatakan saat ini tidak sedang batuk, pilek demam atau

diare.

2) Riwayat penyakit sistematik

a) Jantung
: Ibu mengatakan tidak sakit pada dada

sebelah kiri, mudah lelah saat beraktivitas,

dan tidak mengeluarkan keringat dingin.


65

b) Ginjal

: Ibu mengatakan tidak sakit pda pinggang

kanan/kiri dan tidak sakit saat BAK.

c) Asma

: Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas.

d) TBC

: Ibu

mengatakan

tidak

pernah

batuk

berkepanjangan >2 minggu dan disertai

darah.

e) Hepatitis

: Ibu mengatakan tidak pernah kuning, baik

pada mata, muka, kulit, dan ujung kuku.

f)

DM
: Ibu mengatakan tidak pernah haus dan lapar

pada malam hari, tidak BAK > 6/hari.

g) Hipertensi : Ibu mengatakan tidak pernah sakit pada

tengkuk dan tensinya tidak pernah > 140/90

mmHg

h) Epilepsi

: Ibu mengatakan tidak pernah kejang sampai

mengeluarkan busa dari mulut.

i)

Lain-lain

: Ibu mengatakan tidak pernah menderita

penyakit

Gonorhea).

apapun

(HIV-AIDS,

Sifilis,
66

3) Riwayat penyakit keluarga

Ibu mengatakan dari keluarganya maupun keluarga suaminya

tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti, DM,

Hipertensi, Jantung dan penyakit menular seperti Hepatitis,

TBC, dan HIV-AIDS.

4) Riwayat keturunan kembar

Ibu mengatakan dari keluarganya maupun keluarga suaminya

tidak ada riwayat keturunan kembar.

5) Riwayat operasi

Ibu mengatakan tidak pernah melakukan operasi apapun.

e.

Riwayat Perkawinan

1) Status perkawinan : Sah kawin 1 kali.

2) Kawin I

: umur 18 tahun, dengan suami umur 23

tahun.

Lamanya

f.

: 1 tahun, dan belum mempunyai anak.

Riwayat Keluarga Berencana

Ibu mengatakan belum pernah menggunakan KB apapun.

g.

No

1
Tgl/Thn

Tempat

Partus

Partus

Hamil

sekarang

Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

Umur

Kehamilan

(bulan)

Jenis

Partus

ANAK

Penolong

NIFAS

Jenis

BB

PB

(P/L)

(gram)
(cm)

Keadaan

Anak

KEAD

LAKTASI

Sekarang
67

h.

Pola kebiasaan sehari-hari

1) Nutrisi

Sebelum hamil

: Ibu mengatakan makan 3 kali/hari porsi

sedang dengan nasi, lauk tempe/tahu, sambal,

sayur, minum 6-7 gelas air putih/hari

Selama hamil

: Ibu mengatakan makan 2-3 kali/hari porsi

kecil dengan ½ piring nasi, lauk tempe/telur,

sayur bening, minum 6-7 gelas air putih dan

1 gelas teh hangat.

2) Eliminasi

Sebelum hamil

: Ibu mengatakan BAB 1x/hari konsistensi

lunak, warna kuning kecoklatan, bau khas

feses. BAK 3-4x/hari warna kuning jernih

bau khas urine.

Selama hamil

: Ibu mengatakan BAB 1x/hari konsistensi

lunak, warna kuning kecoklatan, bau khas

feses. BAK 4-5x/hari warna kuning jernih

bau khas urine.


3) Aktifitas

Sebelum hamil

: Ibu mengatakan melakukan pekerjaan rumah

sendiri

seperti

menyapu dll.

cuci

piring,

memasak,
68

Selama hamil

: Ibu mengatakan melakukan pekerjaan rumah

sendiri

seperti

cuci

piring,

memasak,

menyapu dll.

4) Istirahat / Tidur

Sebelum hamil

: Ibu mengatakan tidur siang + 1jam/hari tidur

malam +7jam/hari.

Selama hamil

: Ibu mengatakan tidur siang + 2jam/hari tidur

malam +8jam/hari.

5) Seksualitas

Sebelum hamil

: Ibu

mengatakan
melakukan

hubungan

seksual saat suaminya pulang (1,5-3 bulan).

Selama hamil

: Ibu

mengatakan

melakukan

hubungan

seksual saat suaminya pulang (1,5-3 bulan)

dan tidak ada keluhan.

6) Personal Hygiene

Sebelum hamil

: Ibu mengatakan mandi 2x/hari, gosok gigi

2x/hari, ganti pakaian 2x/hari, keramas

2x/minggu.

Selama hamil

: Ibu mengatakan mandi 2x/hari, gosok gigi

2x/hari, ganti pakaian 2x/hari, keramas

2x/minggu.

7) Psikologi budaya

:
1) Perasaan tentang kehamilan ini
69

Ibu mengatakan sangat senang dengan kehamilan yang

pertamanya ini.

2) Kehamilan ini direncanakan/tidak

Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan

3) Jenis kelamin yang diharapkan

Ibu mengatakan laki-laki atau perempuan sama saja, asal

bayinya sehat dan selamat.

4) Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini

Ibu mengatakan suami dan keluarganya sangat mendukung.

5) Keluarga lain yang tinggal serumah

Ibu mengatakan tinggal dirumah bersama suami dan orang

tuanya.

6) Pantangan makanan

Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan apapun.

7) Kebiasaan adat istiadat dalam kehamilan

Ibu mengatakan ada adat mitoni saat usia kehamilan 7 bulan

untuk anak pertama.

8) Penggunaan obat-obatan / rokok

Ibu mengatakan tidak pernah merokok, mengkonsumsi obatobatan terlarang, suami dan keluarga yang
tinggal serumah tidak

ada yang merokok.


70

3.

PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBYEKTIF)

a. Status Generalis

1) Keadaan umum

: Baik

2) Kesadaran

: Composmentis

3) TTV

TD : 100/70mmHg S : 36,30C

N : 86x/Menit

4) TB

R : 20x/Menit

: 155 cm

5) BB sebelum hamil : 39 kg

6) BB sekarang

: 42 kg

7) LLA

: 21,9 cm
b. Pemeriksaan Sistematis

1) Kepala

a) Rambut

: Kusam, tampak kusut, bersih, tidak

berketombe, dan tidak mudah rontok.

b) Muka

: Tampak pucat

c) Mata

(1) Oedema

: Tidak ada

(2) Conjungtiva : Pucat

d) Sklera

: Putih

e) Hidung

: Bersih, tidak ada sekret, tidak ada

benjolan

f)

Telinga

: Bersih, tidak ada serumen


71

g) Mulut / gigi / gusi : Bersih tidak ada stomatitis, caries, gusi

tidak mudah berdarah

2) Leher

a) Kelenjar Gondok

: Tidak ada pembesaran

b) Tumor

: Tidak ada benjolan

c) Pembesaran Kelenjar Limfe: Tidak ada pembesaran

3) Dada dan Axilla

a) Mammae

(1) Membesar

: Nornal

(2) Tumor

: Tidak ada benjolan

(3) Simetris

: Simetris kanan dan kiri

(4) Areola

: Hiperpigmentasi

(5) Putting susu : Terbenam

(6) Kolostrum
: Belum keluar

b) Axilla

(1) Benjolan

: Tidak ada

(2) Nyeri

: Tidak ada

4) Ekstremitas

a) Varices

: Tidak ada

b) Oedema

: Tidak ada

c) Reflek Patella

: + Kanan dan kiri

d) Kuku

: Pucat

c. Pemeriksaan Khusus Obstetri (Lokalis)


72

1)

Abdomen

a) Inspeksi

(1) Pembesaran Perut

: Sesuai

dengan

kehamilan.

(2) Bentuk Perut

: Memanjang.

(3) Linea alba / nigra

: Linea alba

(4) Strie Albican / Livide : Strie livide

(5) Kelainan

: Tidak ada

(6) Pergerakan janin

: Belum ada

b) Palpasi

(1) Kontraksi

: Tidak ada
(2) Leopold

: Belum teraba

c) Auskultasi

DJJ : Punctum maximum

2)

3)

: Tidak dilakukan

Frekuensi

: Tidak dilakukan

Teratur / tidak

: Tidak dilakukan

Pemeriksaan Panggul

a) Kesan panggul

: Gynekoid

b) Distantia Spinarum

: 23 cm

c) Distantia Kristarum

: 25 cm
d) Konjungtiva Eksterna (Boudeloque)

: 19 cm

e) Lingkar Panggul

: 87 cm

Anogenital

umur
73

a) Vulva Vagina

(1) Varices

: Tidak dilakukan

(2) Luka

: Tidak dilakukan

(3) Kemerahan

: Tidak dilakukan

(4) Nyeri

: Tidak dilakukan

(5) Kelenjar Bartolini

: Tidak dilakukan

(6) Pengeluaran pervaginam : Tidak dilakukan

b) Perinium

(1) Bekas luka

: Tidak dilakukan

(2) Lain-lain

: Tidak dilakukan

c) Anus
(1) Haemorhoid

: Tidak dilakukan

(2) Lain-lain

: Tidak dilakukan

d. Pemeriksaan Penunjang

1) Pemeriksaan Laboratorium

Tanggal 01 Februari 2014/Pukul : 07.37 WIB

Golongan Darah : O

2) Pemerikasaan penunjang lain

Tidak dilakukan

HB : 10,2 gr%
74

A. INTERPRETASI DATA

Tanggal : 01 Februari 2014

1.

Pukul : 07.45 WIB

Diagnosa Kebidanan

Ny. S umur 19 tanun G1P0A0 umur kehamilan 11 minggu dengan

Kekurangan Energi Kronis.

Data Dasar

DS

a.

Ibu mengatakan bernama Ny. S umur 19 tahun.

b. Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 16

november 20013

c. Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilanya, karena ibu

merasa mual, kadang disertai muntah lemes dan pusing.

d. Ibu mengatakan ini kehamilan pertama dan belum pernah

keguguran.

DO :

a. Keadaan umum

: Baik

b. Kesadaran

: Composmentis
c. TTV

: TD: 100/70mmHg S : 36,30C

N : 86x/Menit

d. TB

: 155 cm

e. BB sebelum hamil : 39 kg

f. BB sekarang

: 42 kg

g. LLA

: 21,9 cm

R : 20x/Menit
75

h. HB

: 10,2 gr%

i. Inspeksi

2.

1) Rambut

: Kusam tidak bercahaya.

2) Mata

: Conjungtiva pucat, sklera putih.

3) Turgor kulit

: Kering.

Masalah

Ibu khawatir keadaanya akan membahayakan bayinya.

3.

Kebutuhan

Dukungan Moril pada ibu dan memberikan Pendidikan Kesehatan

tentang KEK

B. DIAGNOSA POTENSIAL

1.
Bagi Ibu

Dapat melemahkan fisiknya

yang pada akhirnya menyebabkan

perdarahan, partus lama, abortus dan infeksi

2.

Bagi Bayi

Akan mengalami keguguran, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat

bawaan, berat badan lahir rendah (BBLR).

C. TINDAKAN SEGERA

1. Kolaborasi dengan dokter, untuk tindakan

rujukan ke Rumah Sakit

apabila diperlukan.

2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pengaturan pola konsumsi makanan.


76

D. RENCANA TINDAKAN

Tanggal 01 Februari 2014

Pukul : 07.50 WIB

1.

Beri informasi tentang keadaan ibu.

2.

Beri informasi tentang tablet Fe dan menganjurkan pada ibu untuk

mengkonsumsi tablet Fe secara teratur.

3.

Berikan KIE Pada ibu tentang gizi ibu hamil.

4.

Anjurkan untuk tetap istirahat cukup.

5.

Observasi BB dan pengukuran LILA.

6.

Observasi HB.

7.
Berikan makanan tambahan (PMT).

8.

Berikan ibu terapi obat.

9.

Anjurkan ibu untuk ANC teratur.

10. Dokumentasikan hasil pada buku laporan.

E. IMPLEMENTASI / PELAKSANAAN

Tanggal 01 Februari 2014

Pukul : 07.55 WIB

1. Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa ibu menderita

Kekurangan Energi Kronis.

2. Memberi informasi tentang tablet Fe dan menganjurkan pada ibu untuk

mengkonsumsi tablet Fe secara teratur.

3. Memberikan ibu KIE gizi pada ibu hamil dengan prinsip gizi seimbang,

yang mengandung Karbohidrat seperti Nasi, Roti, kentang, Protein seperti,


77

daging sapi, ayam, telur, Vitamin dan mineral buah-buahan, sayuran hijau,

air putih serta susu.

4. Menganjurkan untuk tetap beristirahat dengan cukup + 8jam/hari.

5. Mengobservasi BB dan pengukuran LILA/Minggu.

6. Mengobservari HB ibu tiap bulan.

7. Memberikan makanan tambahan (PMT), dalam bentuk Susu ibu hamil dan

kacang hijau.

8. Memberikan ibu terapi obat

a. Gestiamin 250mg 1x1 (1strip)

b. Vit.C 500mg

1x1 (10tab)

9. Menganjurkan ibu untuk ANC teratur di bidan atau tempat pelayanan

kesehatan 1 minggu lagi atau jika ada keluhan.

10. Mendokumentasikan hasil pada buku laporan.

F. EVALUASI

Tanggal 01 Februari 2014

Pukul : 08.25 WIB

1.

Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan.

2.

Ibu sudah mengetahui kebutuhan tablet Fe kehamilan dan ibu bersedia

mengkonsumsi secara teratur.

3.
Ibu bersedia mengkonsumsi makanan bergizi seimbang.

4.

Ibu bersedia istirahat cukup.

5.

Telah melakukan pengukuran BB/LILA.

6.

HB : 10,2 gr%
78

7.

Ibu telah mendapatkan makanan tambahan berupa susu ibu hamil dan

kacang hijau.

8.

Ibu bersedia untuk mengkonsumsi terapi obat

9.

Ibu bersedia melakukan ANC secara teratur.

10. Telah mendokumentasikan hasil pada buku laporan.


79

DATA PERKEMBANGAN I

Tempat

: PKD Kharisma Husada

Tanggal 06 Februari 2014

Pukul : 13.35 WIB

1. Ibu mengatakan masih mual di pagi hari setelah bangun tidur.

2. Ibu mengatakan nafsu makanya berkurang.

1. Keadaan umum

: Baik

2. Kesadaran

: Composmentis

3. TTV

TD

: 100/80mmHg
S : 37,50C

: 86x/Menit

R : 22x/Menit

4. TB

: 155 cm

5. BB sekarang

: 42,5 kg

6. LLA

: 21,9 cm

7. Hb

: 10,2 gr% (1 Februari 2014)

Ny. S umur 19 tahun G1P0A0 hamil 11+5 minggu dengan Kekurangan

Energi Kronis.

Tanggal 06 Februari 2014

Pukul : 13.40 WIB

1. Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu


menderita Kekurangan Energi Kronis.
80

2. Memberikan ibu Penkes mengenai keadaan yang dialami ibu seperti

mual dan muntah adalah suatu keadaan meningkatnya hormon estrogen

maka

meningkatkan

pengeluaran

asam

lambung

yang

dapat

menyebabkan :

a.

Hipersalivasi (Perasaan ingin berludah)

b.

Daerah lambung terasa panas

c.

Morning sicknes, emesis gravidarum (Mual dan muntah pada

trimester awal terutama pada pagi hari)

d.
Sedangakan hormon progesteron mengurangi gerak usus sehingga

menimbulkan obstiasi.

Sedangkan cara mengatasinya adalah :

a.

Setelah bangun tidur di pagi hari dianjurkan untuk tidak langsung

beranjak dari tempat tidur, posisi duduk atau miring terlebih

dahulu.

b.

Menganjurkan ibu untuk ngemil biskuit dan minum teh hangat.

c.

Menganjurkan ibu untuk menghindari makanan bersantan, serta

mengandung banyak lemak.

d.

Menganjurkan ibu untuk makan sedikit-sedikit dalam porsi kecil

tetapi sering.

3. Menganjurkan ibu untuk menghabiskan vitamin/obat dari bidan.

4. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan bergizi seimbang.

5. Mendokumentasikan hasil pada buku laporan


81

EVALUASI

Tanggal 06 Februari 2014

Pukul : 14.00 WIB

1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.

2. Ibu sudah mengerti dengan penkes yang telah diberikan dan bersedia

menjalankan anjuran dari bidan.

3. Ibu bersedia menghabiskan obat/Vitamin dari bidan.

4. Ibu bersedia tetap mengkonsumsi makanan bergizi seimbang.

5. Telah mendokumentasikan hasil pada buku laporan


82

DATA PERKEMBANGAN II

Tempat : Rumah Ibu

Tanggal 14 Februari 2014

Pukul : 15.09 WIB

1. Ibu mengatakan keadaanya telah membaik.

2. Ibu mengatakan sering ngemil dan makan sedikit-sedikit lebih sering.

1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran

: Composmentis

3. TTV

TD

: 100/70mmHg

S : 37,40C

: 89x/Menit

R : 21x/Menit

4. TB
: 155 cm

5. BB sekarang

: 43 kg

6. LLA

: 22 cm

7. Hb

: 10,2 gr% (01 Februari 2014)

8. Palpasi

a.

Kontraksi

b. Leopold

: Tidak ada

: 2 jari diatas sympisis

Ny. S umur 19 tahun G1P0A0 hamil 12+6 minggu dengan Kekurangan

Energi Kronis.

Tanggal 14 Februari 2014


Pukul : 15.40 WIB
83

1. Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan

janin baik.

2. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan bergizi

seimbang sesuai anjuran bidan.

3. Memberikan ibu makanan tambahan yaitu susu ibu hamil dan beras

merah.

4. Memberi ibu terapi obat :

a. Tablet Fe 60 mg

10 tab (1x1)

b. Vit. C 500 mg

10 tab (1x1)

5. Mendokumentasikan hasil pada buku laporan

EVALUASI

Tanggal 14 Februari 2014

Pukul : 16.00 WIB

1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.

2. Ibu sudah mengerti dengan penkes yang telah diberikan dan bersedia

menjalankan anjuran dari bidan.

3. Ibu telah mendapatkan makanan dan susu tambahan.

4. Ibu bersedia menghabiskan obat/Vitamin dari bidan.

5. Telah mendokumentasikan hasil pada buku laporan.


84

DATA PERKEMBANGAN III

Tempat : PKD Kharisma Husada

Tanggal 21 Februari 2014

Pukul : 14.10 WIB

1. Ibu mengatakan enek saat mengkonsumsi vitamin dari bidan.

1. Keadaan umum

: Baik

2. Kesadaran

: Composmentis

3. TTV

TD: 110/70mmHg

S : 37,60C

N : 79x/Menit

R : 23x/Menit

4. TB

: 155 cm
5. BB sekarang

: 43 kg

6. LLA

: 22 cm

7. Hb

: 10,2 gr% (01 Februari 2014)

8. Palpasi

a. Kontraksi

: Tidak ada

b. Leopold 1

: 2 jari diatas sympisis

Ny. S umur 19 tahun G1P0A0 hamil 13+6 minggu dengan Kekurangan

Energi Kronis.
85

Tanggal 21 Februari 2014

1.

Pukul : 14.15 WIB

Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan

janin baik.

2.

Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan bergizi

seimbang sesuai anjuran bidan.

3.

Memberikan penkes mengenai tablet fe

4.

Mendokumentasikan hasil pada buku laporan

EVALUASI

Tanggal 21 Februari 2014

Pukul : 14.20 WIB

1.

Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.


2.

Ibu sudah mengerti dengan penkes yang telah diberikan dan bersedia

menjalankan anjuran dari bidan.

3.

Ibu sudah mengetahui penkes tentang tablet fe.

4.

Telah mendokumentasikan hasil pada buku laporan.


86

DATA PERKEMBANGAN IV

Tempat : PKD Kharisma Husada

Tanggal 28 Februari 2014

Pukul : 11.10 WIB

1. Ibu mengatakan sehat dan tidak ada keluhan apapun.

2. Ibu mengatakan ingin mengetahui Hb ibu sekarang.

1. Keadaan umum

: Baik

2. Kesadaran

: Composmentis

3. TTV

TD: 110/70mmHg

S : 37,60C

N : 79x/Menit

R : 23x/Menit

4. TB

: 155 cm
5. BB sekarang

: 44,5 kg

6. LLA

: 22 cm

7. Hb

: 10,6gr%

8. Palpasi

a. Kontraksi

: Tidak ada

b. Leopold 1

: 2 jari diatas sympisis


87

Ny. S umur 19 tahun G1P0A0 hamil 14+6 minggu dengan Kekurangan

Energi Kronis.

Tanggal 28 Februari 2014

1.

Pukul : 11.15 WIB

Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan

janin baik.

2.

Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan bergizi

seimbang sesuai anjuran bidan.

3.

Menganjurkan ibu untuk tetap istirahat dengan cukup.

4.

Mendokumentasikan hasil pada buku laporan.

EVALUASI

Tanggal 28 Februari 2014

1.
Pukul : 11.45 WIB

Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.

2. Ibu sudah mengerti dengan penkes yang telah diberikan dan bersedia

menjalankan anjuran dari bidan.

3. Ibu sudah bersedia untuk tetap beristirahat dengan cukup.

4. Telah mendokumentasikan hasil pada buku laporan.


88

DATA PERKEMBANGAN V

Tempat : Rumah Ibu

Tanggal 8 Maret 2014

Pukul : 16.20 WIB

1. Ibu mengatakan sehat dan tidak ada keluhan.

1. Keadaan umum

: Baik

2. Kesadaran

: Composmentis

3. TTV

TD: 110/80mmHg

S : 36,80C

N : 86x/Menit

R : 24x/Menit

4. TB

: 155 cm
5. BB sekarang

: 45 kg

6. LLA

: 22,2 cm

7. Hb

: 10,6 gr% (28 Februari 2014)

8. Palpasi

a. Kontraksi

: Tidak ada

b. Leopold 1

: 3 jari diatas sympisis

Ny. S umur 19 tahun G1P0A0 hamil 15 minggu dengan Kekurangan Energi

Kronis.
89

Tanggal 08 maret 2014

1.

Pukul : 16.25 WIB

Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan

janin baik.

2.

Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan bergizi

seimbang sesuai anjuran bidan.

3.

Menganjurkan ibu untuk tetap istirahat dengan cukup.

4.

Memberi ibu terapi obat :

5.

a. Tablet fe 60 mg

1x1 (10 tab)

b. Vit. C 500 mg

1x1 (10 tab)


Mendokumentasikan hasil pada buku laporan.

EVALUASI

Tanggal 08 Maret 2014

1.

Pukul : 16.40 WIB

Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.

2. Ibu sudah mengerti dengan penkes yang telah diberikan dan bersedia

menjalankan anjuran dari bidan.

3. Ibu bersedia untuk istirahat cukup.

4. Ibu bersedia mengkonsumsi terapi obat.

5. Telah mendokumentasikan hasil pada buku laporan.


90

DATA PERKEMBANGAN VI

Tempat : Rumah Ibu

Tanggal 15 Maret 2014

Pukul : 13.20 WIB

1. Ibu mengatakan mudah lelah saat beraktivitas.

1. Keadaan umum

: Baik

2. Kesadaran

: Composmentis

3. TTV

TD: 100/80mmHg

S : 36,80C

N : 82x/Menit

R : 27x/Menit

4. TB

: 155 cm
5. BB sekarang

: 45,5 kg

6. LLA

: 22,2 cm

7. Hb

: 10,6 gr% (28 Februari 2014)

8. Palpasi

a. Kontraksi

: Tidak ada

b. Leopold 1

: 3 jari diatas sympisis

Ny. S umur 19 tahun G1P0A0 hamil 16 minggu dengan Kekurangan Energi

Kronis.
91

Tanggal 15 maret 2014

1.

Pukul : 13.25 WIB

Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan

janin baik.

2.

Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan bergizi

seimbang sesuai anjuran bidan.

3.

Menganjurkan ibu untuk tetap istirahat dengan cukup.

4.

Menganjurkan ibu untuk mengurangi aktivitas bekerja dan

menganjurkan pada suami agar membantu pekerjaan ibu.

5.

Memberi ibu susu prenagen

6.

Mendokumentasikan hasil pada buku laporan.


EVALUASI

Tanggal 15 Maret 2014

1.

Pukul : 13.50 WIB

Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.

2. Ibu sudah mengerti dengan penkes yang telah diberikan dan bersedia

menjalankan anjuran dari bidan.

3. Ibu bersedia untuk istirahat cukup.

4. Ibu bersedia untuk mengurangi aktivitas bekerja.

5. Ibu telah menerima susu dari bidan.

6. Telah mendokumentasikan hasil pada buku laporan.


92

DATA PERKEMBANGAN VII

Tempat : PKD Kharisma Husada

Tanggal 21 Maret 2014

Pukul : 10.40 WIB

1. Ibu mengatakan tidak ada keluhan.

1. Keadaan umum

: Baik

2. Kesadaran

: Composmentis

3. TTV

TD: 100/70mmHg

S : 37,20C

N : 86x/Menit

R : 23x/Menit

4. TB

: 155 cm
5. BB sekarang

: 46 kg

6. LLA

: 22,5 cm

7. Hb

: 10,6 gr% (28 Februari 2014)

8. Palpasi

a. Kontraksi

: Tidak ada

b. Leopold 1

: Pertengahan pusat-sympisis

Ny. S umur 19 tahun G1P0A0 hamil 16+6 minggu dengan Kekurangan

Energi Kronis.
93

Tanggal 21 maret 2014

1.

Pukul : 10.45 WIB

Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan

janin baik.

2.

Menganjurkan ibu untuk tetap istirahat dengan cukup.

3.

Mendokumentasikan hasil pada buku laporan.

EVALUASI

Tanggal 21 Maret 2014

1.

Pukul : 10.55 WIB

Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.

2. Ibu bersedia untuk istirahat cukup.

3. Telah mendokumentasikan hasil pada buku laporan.


94

DATA PERKEMBANGAN VIII

Tempat : PKD Kharisma Husada

Tanggal 31 Maret 2014

Pukul : 15.00 WIB

1. Ibu mengatakan tidak ada keluhan.

2. Ibu mengatakan keadaanya mulai membaik.

1. Keadaan umum

: Baik

2. Kesadaran

: Composmentis

3. TTV

TD: 100/70mmHg

S : 370C

N : 87x/Menit

R : 22x/Menit

4. TB

: 155 cm
5. BB sekarang

: 47 kg

6. LLA

: 22,7 cm

7. Hb

: 11gr%

8. Palpasi

a. Kontraksi

: Tidak ada

b. Leopold 1

: Pertengahan pusat-sympisis

Ny. S umur 19 tahun G1P0A0 hamil 18 minggu dengan Kekurangan Energi

Kronis.
95

Tanggal 31 maret 2014

1.

Pukul : 15.05 WIB

Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan

janin baik.

2.

Menganjurkan ibu untuk tetap istirahat dengan cukup.

3.

Menganjurkan ibu untuk tetap mempertahankan nutrisinya,

mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang.

4.

5.

Memberikan ibu terapi obat :

a. Tablet fe 60 mg

1x1 (10 tab)

b. Vit. C 500 mg

1x1 (10 tab)


Menganjurkan ibu untuk kontrol di bidan atau puskesmas setiap 1

bulan atau bila ada keluhan.

6.

Mendokumentasikan hasil pada buku laporan.

EVALUASI

Tanggal 31 Maret 2014

1.

Pukul : 10.55 WIB

Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.

2. Ibu bersedia untuk istirahat cukup.

3. Ibu bersedia mengkonsumsi makanan bergizi seimbang.

4. Ibu bersedia mengkonsumsi terapi obat.

5. Ibu bersedia untuk kontrol 1 bulan lagi atau bila ada keluhan.

6. Telah mendokumentasikan hasil pada buku laporan.

B. Pembahasan

Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai proses asuhan pada ibu

hamil Ny. S atas indikasi Kekurangan Energi Kronis dengan tindakan

pemantauan gizi menggunakan pendekatan management kebidanan menurut

varney yang terdiri dari 7 langkah, mulai dari pengkajian sampai evaluasi dengan

ada tidaknya kesenjangan antara teori dan praktek yang penulis alami di lapangan.
96

1. Pengkajian

Dalam langkah ini tahap pengumppulan data dilakukan dengan

wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Untuk data penunjang

dilakukan pemeriksaan laboratorium.

Pada data subjektif Ny. S mengetahui kehamilan ini yang pertama,

umur kehamilan 11 minggu. Keluhan pada waktu masuk ibu

merasa

pusing, mual, kadang disertai dengan muntah, lemes, dan nafsu makan

berkurang, data objektif didapatkan hasil Keadaan umum

Baik

Kesadaran : Composmentis, TTV TD : 100/70mmHg, S : 36,30C, N:

86x/Menit, R : 20x/Menit, TB : 155 cm, BB sebelum hamil : 39 kg, BB

sekarang : 42 kg, LLA : 21,9 cm.

Sedangkan Menurut Menurut Supariasa (2010), tanda-tanda klinis

KEK meliputi : Berat badan < 40 kg atau tampak kurus dan LILA kurang

dari 23,5 cm, tinggi badan < 145 cm, Ibu menderita anemia dengan Hb <

11 gr%, lelah, letih, lesu, lemah, lunglai, bibir tampak pucat, nafas pendek,

denyut jantung meningkat, susah buang air besar, nafsu makan berkurang,

kadang – kadang pusing, mudah mengantuk.

Pada langkah pertama ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan

antara teori dan praktek yait

2. Interpretasi data

Data yang telah dikumpulkan diinterretasikan menurut diagnosa

kebidanan masalah dan kebutuhan.


97

Diagnosa Kebidanan pada kasus ini adalah Ny. S umur 19 tanun G1P0A0

umur kehamilan 11 minggu dengan Kekurangan Energi Kronis. Masalah

yang muncul yaitu Ibu

khawatir

keadaanya akan

membahayakan

bayinya, dan Kebutuhan pada kasus Ny. S adalah dukungan moril pada

ibu dan memberikan pendidikan Kesehatan tentang Kekurangan Energi

Kronis.

Pada kasus KEK Masalah psikologi yang biasa terjadi pada ibu

hamil KEK adalah cemas, panik, takut (Winknjosastro, 2007).

Kebutuhan yang muncul pada ibu pada ibu hamil dengan

Kekurangan Energi Kronis adalah informasi tentang Kekurangan Energi

Kronis (Saifuddin, 2007). Pada langkah ini penulis tidak menemukan

kesenjangan antara teori dan praktek.

3. Diagnosa potensial

Dalam kasus ini diagnosa potensial bagi ibu dapat mengakibatkan

perdarahan,

melemahkan fisik, abortus. Sedangkan bagi bayi dapat

menyebabkan BBLR, bayi lahir prematur dan cacat bawaan.

Menurut Susilowati 2008, diagnosa potensial bagi ibu bila ibu

hamil mengalami gizi kurang maka akibat yang akan ditimbulkan antara

lain : dapat melemahkan fisiknya yang pada akhirnya menyebabkan

perdarahan, abortus, dan infeksi. Bagi bayi Bagi bayi : Resiko bayi yang

terlahir dari ibu hamil yang menderita KEK akan mengalami keguguran,

bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, Berat Bayi Lahir Rendah
(BBLR) (Prawirohardjo, 2005).
98

Pada kasus tidak terjadi diagnosa potensial karena Ny. S telah

mendapatkan penanganan dari bidan desa, dan tidak ada kesenjangan

antara teori dan praktek.

4. Antisipasi

Pada langkah antisipasi ini dilakukan pengindentifikasian tindakan

segara dari bidan untuk dikonsultasikan kepada dokter umum dan ahli

gizi.

Antisipasi

pertama

yang

perlu

dilakukan

pasien

dengan

mengkonsumsi makanan bergizi pemantauan LILA, HB, BB ibu,

kolaborasi dengan dokter, ahli gizi dan rujuk apabila terjadi komlikasi.

Apabila terjadi atau timbul masalah medis maka hal yang perlu

dilakukan Menurut Saifudin 2007, Rujuk atau konsultasi, Perencanaan

sesuai kondisi ibu hamil Minum tablet besi atau tambah darah, Ibu hamil

setiap hari harus minum satu tambah darah (60 mg) selama 90 hari mulai

minggu ke 20, Periksa kehamilan secara teratur, Pelayanan prenatal yang

dilakukan adalah

minimal antenatal care 4 kali dengan ditambah


kunjungan rumah bila ada komplikasi oleh bidan. Pada kasus ini tidak

terjadi kesenjangan antara teori dan praktek

5. Rencana Tindakan

Pada Kasu Ny. S rencana tindakan yang dilakukan adalah Beri

informasi tentang keadaan ibu, beri informasi tentang tablet Fe dan

menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi tablet Fe secara teratur,

merikan KIE Pada ibu tentang gizi ibu hamil, anjurkan untuk tetap

istirahat cukup, observasi BB dan pengukuran LILA, observasi HB,


99

berikan makanan tambahan (PMT), berikan ibu terapi obat, anjurkan ibu

untuk ANC teratur, dokumentasikan hasil pada buku laporan.

Menurut Menurut Waryana (2010), antara lain, Beri informasi

tentang tablet Fe dan menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi tablet

Fe secara teratur, anjuran ibu untuk ANC teratur, anjurkan ibu mengatur

konsumsi makanan yang bergizi., anjurkan untuk istirahat cukup,

observasi BB dan pengukuran LILA, pemberian makanan PMT. Pada

kasus ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.

6. Pelaksanaan

Pada kasus ini pelakasanaan tindakan yaitu, memberitahu ibu

mengenai hasil pemeriksaan bahwa ibu menderita Kekurangan Energi

Kronis, memberi informasi tentang tablet Fe dan menganjurkan pada ibu

untuk mengkonsumsi tablet Fe secara teratur, memberikan ibu KIE gizi

pada ibu hamil dengan prinsip gizi seimbang,

yang mengandung

Karbohidrat seperti Nasi, Roti, kentang, Protein seperti, daging sapi, ayam,

telur, Vitamin dan mineral buah-buahan, sayuran hijau, air putih serta

susu, menganjurkan untuk tetap beristirahat dengan cukup + 8jam/hari,

mengobservasi BB dan pengukuran LILA/Minggu, mengobservari HB ibu

tiap bulan, memberikan makanan tambahan (PMT), dalam bentuk Susu

ibu hamil dan kacang hijau, Memberikan ibu terapi obat, Gestiamin

250mg 1x1 (1strip) Vit.C 500mg 1x1 (10tab), menganjurkan ibu untuk

ANC teratur di bidan atau tempat pelayanan kesehatan 1 minggu lagi atau

jika ada keluhan, mendokumentasikan hasil pada buku laporan.


100

Menurut Menurut Waryana (2010), antara lain Memberi informasi

tentang tablet Fe dan menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi tablet

Fe secara teratur, menganjurkan ibu untuk ANC teratur, menganjurkan ibu

mengatur konsumsi makanan, menganjurkan untuk istirahat cukup,

mengobservasi BB dan pengukuran LILA, memberikan makanan

tambahan (PMT). Pada kasus ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan

praktek.

7. Evaluasi

Setelah dilakukan pengawasan dan pelaksanaan rencana tindakan

pada ibu hamil atas indikasi Kekurangan Energi Kronis dengan tindakan

yang telah dilakukan oleh bidan, pasien maupun tenaga medis, tidak

terjadi hal-hal yang menjadi komplikasi dari tindakan yang dilakukan

selama ibu mendapatkan asuhan.

Hasil evaluasi ada kasus Ny. S adalah Ibu telah mengetahui hasil

pemeriksaan, ibu sudah mengetahui kebutuhan tablet Fe kehamilan dan

ibu bersedia mengkonsumsi secara teratur, ibu bersedia mengkonsumsi

makanan bergizi seimbang, ibu bersedia istirahat cukup, telah melakukan

pengukuran BB/LILA yaitu BB: 42 kg menjadi 47 kg, LILA : 21,9 cm

menjadi 22,7 cm, HB : 10,2 gr% menjadi 11 gr%, ibu telah mendapatkan

makanan tambahan berupa susu ibu hamil dan kacang hijau., ibu bersedia

untuk mengkonsumsi terapi obat, ibu bersedia melakukan ANC secara

teratur, telah mendokumentasikan hasil pada buku laporan.


101

Evaluasi hasil yang diharapkan dari tindakan yang telah dilakukan

pada Kekurangan Energi Kronis Menurut Waryana (2010), adalah terjadi

peningkatan Kadar Hb, terjadi peningkatan BB, terjadi peningkatan LILA.

Pada kasus ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktek

karena asuhan yang diharapkan telah tercapai.


BAB V

PENUTUP

Pada tahap terakhir pembuatan laporan Karya Tulis Ilmiah tentang asuhan

kebidanan ibu hamil dengan KEK penulis dapat menarik kesimulan dan berperan

untuk lebih meningkatkan asuhan kebidanan khususnya pada ibu hamil dengan

KEK yang penulis ambil di PKD KHARISAMA HUSADA, Tanon, Sragen.

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan dengan menggunakan

manajemen menurut Varney ada ibu hamil dengan KEK maka penulis dapat

membuat kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil pengkajian terhadap ibu hamil dengan KEK diperoleh hasil berupa

ibu merasapusing, mual, kadang disertai dengan muntah, lemes, dan nafsu

makan berkurang. Sedangkan data objektif yaitu keadaan umum baik

kesadaran

composmentis,

Keadaan

umum

Baik,

Kesadaran:

Composmentis, TTV : TD : 100/70mmHg, S : 36,30C, N : 86x/Menit, R :

20x/Menit, TB : 155 cm, BB sebelum hamil : 39 kg, BB sekarang : 42 kg,

LLA : 21,9 cm, HB : 10,2 gr%, turgor kulit kering, rambut kusam dan
tidak bercahaya, ibu nampak anemis conjuntiva pucat, sklera putih.

2. Interpretasi data pada kasus ibu hamil dengan KEK diperoleh diagnosa

kebidanan Ny. S umur 19tahun G1P0A0 dengan KEK. Masalah yang

muncul adalah ibu mengatakan cemas dan khawatir keadaanya akan

102
103

membahayakan bayinya. Kebutuhan yaitu dukungan moril, penkes tentang

keadaan ibu yang menderita KEK.

3. Diagnosa potensial pada kasus ibu KEKbagi ibu dapat mengakibatkan

perdarahan, melemahkan fisik, abortus dan infeksi. Sedangkan bagi bayi

dapat menyebabkan BBLR, bayi lahir prematur dan cacat bawaan serta

diagnosa potensial pada kasus ibu hamil Ny. S tidak terjadi dikarenakan

penanganan yang cepat dari tenaga medis.

4. Antisipasi yang dilakukan adalah pemberian makanan tambahan,

kolaborasi dengan dokter, kolaborasi dengan ahli gizi untuk pengaturan

pola konsumsi makanan.

5. Rencana tindakan pada kasus ibu hamil dengan KEK yaitu Beri informasi

tentang tablet Fe dan menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi tablet

Fe secara teratur, anjurkan ibu untuk ANC teratur, anjurkan ibu mengatur

konsumsi makanan yang bergizi, anjurkan untuk tetap istirahat cukup,

observasi BB dan pengukuran LILA, Observasi HB, berikan makanan

tambahan (PMT), berikan ibu terapi obat, dokumentasikan hasil pada buku

laporan.

6. Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan rencana tindakan yang telah dibuat

seperti diatas.

7. Pada kasus ibu hamil dengan KEK didapatkan hasil Ibu sudah mengetahui

kebutuhan tablet Fe kehamilan dan ibu bersedia mengkonsumsi secara

teratur, ibu bersedia melakukan ANC secara teratur, ibu bersedia

mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, ibu bersedia istirahat cukup,


104

BB dari 42 kg menjadi 47 kg , LILA 21,9 cm menjadi 22,7 cm, HB ibu

dari 10,2 gr% menjadi 11 gr% ibu telah mendapatkan makanan tambahan,

ibu bersedia untuk mengkonsumsi terapi obat, telah mendokumentasikan

hasil pada buku laporan.

8. Pada langkah pengkajian sampai dengan evaluasi tidak terdapat

kesenjangan antara teori dan praktek.

B. Saran

Berdasarkan kesimpilan diatas maka penulis akan menyampaikan saran yang

mungkin bermanfaat yaitu :

1. Bagi Profesi

Diharapkan bidan lebih mampu melakukan deteksi dini tanda bahaya ibu

hamil khususnya KEK atau tindakan segera dari kasus kegawatdaruratan

pada ibu hamil dengan KEK sehingga dapat merencanakan asuhan

kebidanan dengan tepat.

2. Bagi Instansi PKD

Meningkatkan mutu pelayanan dalam menangani kasus ibu hamil dengan

KEK, baik dari segi sarana prasarana maupun tenaga kesehatan yang ada

di PKD.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Menambah referensi tentang deteksi dini atau komplikasi ibu hamil

khususnya ibu hamil dengan KEK.


105

4. Bagi pasien dan Keluarga Pasien

Ibu diharapkan untuk lebih memperhatikan kesehatan saat hamil dengan

mencegah komplisi yang terjadi sehingga

dapat terdeteksi lebih dini

apabila terjadi kegawatan serta mengerti tentang bahaya yang timbul

selama masa hamil, dan keluarga diharapkan lebih memperhatikan

kesehatan ibu serta mampu memberikan pertolongan pertama dengan tepat

dalam mengambil keputusan untuk mencari pertolongan pada tempat

pelayanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Alimul, H. A dan Wildan, M. 2008. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta : Salemba

Medika.

Arisman. 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC

Depkes RI. 2007. Resiko Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) dan Anemia

untuk melahirkan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

Penelitian Gizi dan Makanan jilid 21. Jakarta : Departemen Gizi dan

Kesmas FKMUI, 2007

_________. 2012. AKI Di Indonesia. Jakarta :

Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan

Krisrianasari, Weni. 2010. Gizi Ibu Hamil. Jogyakarta : Muha Medika

Manuaba, IBG. 2010. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : Arcan.

____________. 2007. Gaawat – Darurat Obstetri – Ginekologi & Obstetri

Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta : EGC

Mufdlidah. 2009. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Notoatmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam. 2009. Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta : Salemba

Medika.

Perry, A. G. 2005. Buku Saku dan Keterampilan dan Prosedur Dasar. Jakarta :

EGC.
Prawirohardjo. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta :

Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

___________. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo.

Proverawati. 2009. Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Jogyakarta : Muha Medika.

Saifuddin, A.B. 2007. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta :

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Sujianti, dkk. 2008. Asuhan KebidananKehamilan. Yogjakarta : Nuha Medika

Suparaisa, dkk. 2010. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC.

Susilowati. 2008. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba

Medika.

Varney. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC.

Wals. 2007. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta : EGC.

Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Yogjakarta : Pustaka Rihana.

Winkjosastro. 2005. Ilmu kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina pustaka Sarwono

Prawirohardjo.

__________. 2006. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta: TIM

Anda mungkin juga menyukai