Anda di halaman 1dari 83

SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA, KEPATUHAN


KONSUMSI TABLET FE, DAN STATUS GIZI DENGAN
KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI
WILAYAH PUSKESMAS BERINGIN
RAYA KOTA BENGKULU
TAHUN 2022

Disusun Oleh
Dwi Anggreani
P05130218017

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
TAHUN 2022
ii
iii
RIWAYAT HIDUP

Nama : Dwi Anggreani

Tempat dan tanggal lahir : Beringin Sakti, 20 Juni 1999

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Telaga Dewa 8, Pagar Dewa Kota Bengkulu

No.HP/WA : +6282279735866

Email : dwianggreani20@gmail.com

Riwayat Pendidikan :

1. SDN 16 Kota Pagaralam

2. SMPN 4 Kota Pagaralam

3. SMAN 4 Kota Pagaralam


4. Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika Poltekkes Kemenkes Bengkulu

iv
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA, KEPATUHAN
KONSUMSI TABLET FE, DAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN
ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS BERINGIN
RAYA KOTA BENGKULU TAHUN 2022

Dwi Anggreani1, Ahmad Rizal2,Kusdalinah3


Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Bengkulu, Indonesia
Email: dwianggreani20@gmail.com

Abstrak

Latar Belakang : Kehamilan adalah kondisi wanita sedang mengandung janin


didalam Rahim yang merupakan hasil dari sel sperma dan sel ovum.Kejadian
Anemia sering terjadi terutama terhadap Ibu hamil dikarenakan kurangnya
mengonsumsi zat besi (Fe). Data World Health Organization (WHO) tahun 2017
angka prevalensi anemia masih tinggi yaitu secara global prevalensi anemia pada
ibu hamil diseluruh dunia adalah sebesar 43,9%.
Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian ini hubungan Pengetahuan tentang
Anemia, Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe, dan Status Gizi dengan Kejadian
Anemia pada Ibu Hamil.
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif
dengan pendekatan cross sectional pengambilan sampel secara purposive
sampling. Analisa Data secara Univariat dan Bivariat.
Hasil : Ada Hubungan signifikan antara Pengetahuan Tentang Anemia dengan
kejadian anemia pada ibu hamil ditunjukan dengan P value = 0,000, Ada
Hubungan signifikan antara kepatuhan konsumsi tablet fe dengan kejadian anemia
pada ibu hamil ditunjukan dengan P value = 0,001, Ada Hubungan signifikan
antara status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil ditunjukan dengan P
value = 0,033
Kesimpulan : ada hubungan antara pengetahuan tentang anemia, Kepatuhan
konsumsi Tablet Fe, dan Status Gizi dengan kejadian anemia pada Ibu Hamil di
wilayah Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu Tahun 2022. Diharapkan untuk
Ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan tentang anemia terutama mengenai
cara dan upaya pencegahan anemia, serta patuh dalam mengonsumi tablet Fe, dan
memantau terus status gizi

Kata Kunci: Pengetahuan tentang Anemia, Kepatuhan konsumsi Tablet Fe,


Status Gizi, Kejadian Anemia

33 Daftar Pustaka, (2016-2021)

v
THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE ABOUT ANEMIA, FE TABLET
CONSUMPTION COMPLIANCE, AND NUTRITIONAL STATUS WITH
THE EVENT OF ANEMIA IN PREGNANT WOMEN IN THE REGION
OF THE BERINGIN RAYA PUSKESMAS CITY, BENGKULU IN 2022

Dwi Anggreani 1 , Ahmad Rizal 2 , Kusdalinah 3


Department of Nutrition , Poltekkes Ministry of Health Bengkulu, Indonesia
E - mail: dwianggreani20@gmail.com

Abstract

Background : Pregnancy is condition woman currently contain fetus in the womb


which is results from cell sperm and cells Ovum. Frequent occurrence of anemia
occur especially to pregnant women because lack of consuming substance iron
(Fe). Data from the World Health Organization (WHO) in 2017 figures
prevalence of anemia is still tall that is Globally the prevalence of anemia in
mothers pregnant around the world is by 43.9%.
Research purposes : Destination study this connection Knowledge About
Anemia, Compliance Consumption of Fe Tablets, and Nutritional Status with The
incidence of anemia in pregnant women .
Research Method : Research this use method study quantitative with approach
cross sectional retrieval sample by purposive sampling. Data Analysis Univariate
and Bivariate .
Result: There is a Relationship significant Among Knowledge About Anemia
with incidence of anemia in mother pregnant showed with P value = 0.000, There
is a Relationship significant Among obedience consumption of fe tablets with
incidence of anemia in mother pregnant showed with P value = 0.001, There is a
Relationship significant between nutritional status with incidence of anemia in
mother pregnant showed with P value = 0.033
Conclusion : there is connection Among knowledge about anemia, Compliance
consumption of Fe tablets, and nutritional status with The incidence of anemia in
pregnant women in the Puskesmas area Banyan Raya Bengkulu City in 2022.
Expected for pregnant women for increase knowledge about anemia especially
about ways and efforts prevention of anemia, and obey in taking Fe tablets, and
monitoring keep nutritional status

Keywords : Knowledge _ About Anemia, Compliance consumption of Fe tablets,


nutritional status , incidence of anemia

3 3 Bibliography, (2016-2021)

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan

hidayahnya serta kemudahan yang telah diberikan sehingga penyusun dapat

menyelesaikanSkripsi“ Hubungan Pengetahuan Tentang Anemia, Kepatuhan

Konsumsi Tablet Fe, dan Status Gizi dengan kejadian Anemia pada Ibu

Hamil di Wilayah Puskesmas Beringin Raya” .Penyusunan Skripsi ini diajukan

sebagai syarat menyelesaikan Studi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika.

Dalam penulisan skripsi ini, Penulis banyak mendapat masukkan dan

bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu:

1. Eliana, SKM., MPH sebagai Direktur Poltekkes Kemenkes Bengkulu.

2. AnangWahyudi, S.Gz., M.PH sebagai Ketua Jurusan Gizi Poltekkes

Kemenkes Bengkulu.

3. Tetes Wahyu W, SST., M.Biomed sebagai Ketua Prodi Sarjana Terapan

Gizi dan Dietetika Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bengkulu.

4. Ahmad Rizal, SKM, MM sebagai pembimbing I yang telah meluangkan

waktunya untuk mengoreksi, memberikan masukan dan saran serta

motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi.

5. Kusdalinah, SST, M.Gizi sebagai pembimbing II yang telah

meluangkan waktunya untuk mengoreksi, memberikan masukan dan

saran serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi.

6. Dr. Meriwati, SKM, MKM sebagai Ketua Dewan Penguji yang telah

meluangkan waktunya untuk mengoreksi, memberikan masukan dan

vii
saran serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi.

7. Tumiar, SKM. MPH sebagai Penguji 1 yang telah meluangkan

waktunya untuk mengoreksi, memberikan masukan dan saran serta

motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi

8. Seluruh Dosen yang telah memberi masukan, motivasi, dan nasihat

kepada penyusun dalam menyelesaikan Skripsi ini.

9. Pengelola perpustakaan Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu

yang telah memberikan akses kemudahan untuk sumber bacaan dalam

menyelesaikan penyusunan Skripsi

10. Ibu dan Bapak tercinta serta adik-adik yang selalu mendoakan dan

memberi dukungan untuk menyelesaikan Skripsi ini.

11. Teman-teman terdekat dan seangkatan tahun 2018 yang memberi

semangat serta dorongan untuk menyelesaikan Skirpsi ini.

Penulis sangat mengharapkan saran dan bimbingan dari berbagai pihak

agar penulis dapat berkarya lebih baik dan optimal dimasa yang akan datang.

Semoga skripsi ini nantinya dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi

perkembangan pengetahuan bidang gizi.

Bengkulu, Juni 2022

Penulis

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
RIWAYAT PENULIS .................................................................................. iii
ABSTRAK ..................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xi

BAB IPENDAHULUAN ................................................................................ 1


A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 6
E. Keaslian Penelitian .................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 9


A. Kehamilan................................................................................. 9
B. Anemia Kehamilan ................................................................... 10
C. Pengetahuan Ibu ....................................................................... 12
D. Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe ............................................... 13
E. Status Gizi ............................................................................... 14
F. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil ....................................................... 15
G. Zat Besi .................................................................................... 16
H. Hubungan Pengetahuan dengan kejadian Anemia ................... 18
I. Hubungan Kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan Kejadian
Anemia .................................................................................... 18
J. Hubungan Status Gizi dengan kejadian Anemia ..................... 20
K. Kerangka Teori ........................................................................ 22
L. Hipotesa Penelitian ................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 24


A. Desain Penelitian ...................................................................... 24
B. Kerangka Konsep ..................................................................... 24
C. Definisi Operasional ................................................................. 25
D. Instrumen Penelitian ................................................................. 26
E. Populasi dan Sampel................................................................. 26
F. Kerangka Sampel ..................................................................... 28
G. Kriteria Sampel ........................................................................ 29
H. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 29
I. Prosedur dan Alur Penelitian .................................................... 30
J. Pengumpulan, Pengolahan, dan Analisis Data ......................... 30
K. Analisis Data ............................................................................ 32
L. Persetujuan Etik ........................................................................ 34

ix
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 35
A. Hasil ........................................................................................... 35
1. Jalanya Penelitian ................................................................ 35
2. Hasil Penelitian ................................................................... 36
B. Pembahasan .............................................................................. 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 53
A. Kesimpulan .......................................................................................... 53
B. Saran ..................................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 32


LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian........................................................................... 7


Tabel 3.1 Definisi Operasional ........................................................................ 26
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Anemia ........................ 37
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe ..................... 37
Tabel 4.3Distribusi Frekuensi Status Gizi ....................................................... 38
Tabel 4.4 distribusi Frekuensi Kejadian Anemia ............................................. 39
Tabel 4.5 Hubungan Pengetahuan Tentang Anemia dengan Kejadian Anemia
pada ibu Hamil ............................................................................... 40
Tabel 4.6 Hubungan Keparuhan Konsumsi Tablet Fe dengan Kejadian Anemia
pada Ibu Hamil ............................................................................... 41
Tabel 4.7 Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil .. 41

xi
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Teori ........................................................................... 23


Bagan 3.1 Kerangka Konsep ........................................................................ 25

xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan adalah kondisi wanita sedang mengandung janin

didalam Rahim yang merupakan hasil dari sel sperma dan sel ovum

kemudian akan berkembang menjadi bayi dan akan lahir pada usia

kehamilan 40 minggu atan sekitar 9-10 bulan Selama kehamilan ibu

membutuhkan lebih banyak gizi, perbaikan gizi ibu selama kehamilan

tidak hanya bermanfaat untuk ibu tersebut tetapi juga dapat

mengoptimalkan pertumbuhan bayi didalam kandungan. (Purwaningrum,

2017)

Pengetahuan ibu hamil mempunyai peranan yang sangat penting

dalam pemenuhan gizi ibu hamil yang baik diperlukan agar pertumbuhan

janin berjalanpesat dan tidak mengalami hambatan. Kurangnya

pengetahuan ibu hamil terhadap manfaat gizi selama kehamilan dapat

menyebabkan ibu hamil kekurangan nutrisi, bila kekurangan gizi terutama

zat besi maka dapat menyebabkan terjadinya anemia defisiensi zat besi

(Purwaningrum, 2017)

Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat

yang utama di Negara berkembang termasuk Indonesia.Masalh gizi adalah

salah satu penyebab kematian ibu dan anak secara tidak langsung yang

masih bisa dicegah.Rendahnya status gizi ibu hamil selama kehamilan

dapat menyebabkan berbagai dampak buruk bagi ibu dan bayi diantaranya

bayi lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).BBLR yang terjadi

1
2

pada bayi memiliki peluang meninggal 10-20 kali lebih besar pada bayi

yang lahir dengan berat lahir cukup.Oleh karena itu, perlu adanya deteksi

dini dalam kehamilan yang dapat memantau pertumbuhan janin melalui

penilaian status gizi ibu hamil. (Bariyyah & Srimiati, 2020)

Anemia adalah keadaan kadar hemoglobin dalam darah dibawah

normal. Penyebabnya karena kurangnya zat gizi untuk pembentukan

darah, seperti Zat Besi, asam folat, atau Vitamin B12.Kejadian Anemia

sering terjadi terutama terhadap Ibu hamil dikarenakan kurangnya

mengonsumsi zat besi (Fe), atau disebut dengan istilah Anemia Gizi Besi

(AGB) yaitu gangguan yang sering terjadi selama masa kehamilan.Ibu

hamil yang mengalami penyusutan zat besi sehingga zat besi yang

dibutuhkan oleh janin untuk metabolisme zat besi hanya

sedikit.(Sulistyoningsih, 2012)Anemia dapat terjadi apabila kadar

Hemoglobin 10 gr/dl,dan jika kadar Hb kurang dari 6 gr/dl maka disebut

Anemia Gravis. Pada wanita normal nilai hemoglobin sebesar 12-15 gr/dl

namun pada ibu hamil memiliki resiko lebih besar untuk terkena anemia,

kondisi ibu hamil yang anemia adalah Ibu yang memiliki kadar Hb kurang

dari 11 gr/dl. (Fitria, N. 2018)

Derajat Anemia berdasarkan kadar Hemoglobin menurut World

Health Organization (WHO) yaitu :

Derajat Anemia Kadar Hemoglobin


Ringan sekali 10 g/dl – batas normal
Ringan 8 g/dl – 9,9g/dl
Sedang 6 g/dl-7,9 g/dl
Berat < 5 g/dl
3

Anemia selama kehamilan jika tidak ditangani dapat menyebabkan

dampak yang serius yakni pendarahan.Pendarahan sebagai penyebab

utama tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia, AKI menjadi

salah satu indikator penilaian derajat kesehatan masyarakat. Upaya

pemerintah untuk mengatasi AKI terhadap ibu hamil sudah dilakukan

antara lain meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, pembiayaan

jaminan kesehatan, upaya masyarakat secara langsung dengan pemberian

tablet tambah darah (TTD) minimal 90 tablet selama kehamilan,

pendidikan gizi terhadap masyarakat untuk mengetahui pola makan bergizi

dan meningkatkan status gizi pada ibu hamil. Pengukuran Status Gizi pada

Ibu Hamil dengan menggunakan indikator pengukuran Lingkar Lengan

Atas (LILA) dengan nilai normal 23,5 cm. apabila LILA kurang dari 23,5

cm memiliki resiko mengalami KEK ( Kekurangan Energi Kronik )

sehingga sebaiknya kehamilan ditunda untuk mencegah terjadinya Anemia

Kehamilan. (Mutiarasari, 2019)

Program Suplementasi Besi adalah upaya penanggulangan Anemia

yang paling banyak dilakukan,selain itu upaya lain yakni fortifikasi bahan

makanan dengan zat besi dan pendidikan gizi dengan metode komunikasi,

informasi, dan edukasi. Tetap masalah tersebut belum dapat mengatasi

masalah Anemia pada Ibu Hamil yang disebabkan oleh Rendahnya

Kepatuhan Ibu Hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe (Utomo, W. dkk.,

2016)
4

Data World Health Organization (WHO) tahun 2017 angka

prevalensi anemia masih tinggi yaitu secara global prevalensi anemia pada

ibu hamil diseluruh dunia adalah sebesar 43,9%. Prevalensi anemia pada

ibu hamil diperkirakan di Asia sebesar 49,4%, Afrika 59,1%, Amerika

28,1% dan Eropa 26,1%. Di Negara-negara berkembang ada sekitar 40%

kematian ibu berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. ( Tri, E. dkk.,

2020)

Data Prevalensi Anemia pada Ibu Hamil di Indonesia masih tinggi,

menurut data riskesdas tahun 2018 terdapat 48,9 % Ibu hamil mengalami

Anemia (Zuliyanti & Nabilah, 2020). Data Anemia Ibu Hamil di Dinas

Kesehatan Kota Bengkulu tahun 2020 terdapat 308 Ibu Hamil yang

mengalami Anemia.Berdasarkan laporan kegiatan kesehatan di wilayah

kerja Puskesmas Beringin Raya dari 459 orang yang diperiksa Hb terdapat

200 Ibu Hamil yang terkena Anemia. Berdasarkan survey pendahuluan

yang dilakukan dari 10 orang di Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu

terdapat 7 Ibu hamil mengalami Anemia, 6 orang dengan pengetahuan

kurang,dan 7 orang tidak `patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe. Serta

terdapat 5 orang ibu hamil dengan status gizi KEK dengan nilai LILA

<23,5.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang Hubungan Pengetahuan tentang Anemia, Kepatuhan

Konsumsi Tablet Fe, Dan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu

Hamil Di Wilayah Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu Tahun 2022.


5

B. Rumusan Masalah

Bagaimana hubungan Pengetahuan tentang Anemia, Kepatuhan

Konsumsi Tablet Fe, dan Status Gizi dengan Kejadian Anemia Pada Ibu

Hamil.

C. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Diketahui hubungan Pengetahuan tentang Anemia, Kepatuhan

Konsumsi Tablet Fe, dan Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Ibu

Hamil

b. Tujuan Khusus

1. Diketahui gambaran pengetahuan tentang Anemia pada ibu hamil di

wilayah UPTD Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu

2. Diketahui gambaran kepatuhan konsumsi tablet Fe pada ibu hamil di

wilayah UPTD Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu

3. Diketahui gambaran status gizi pada ibu hamil di wilayah UPTD

Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu

4. Diketahui gambaran kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah

UPTD Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu\

5. Diketahui hubungan pengetahuan tentang Anemia dengan kejadian

anemia pada ibu hamil di wilayah UPTD Puskesmas Beringin Raya

Kota Bengkulu
6

6. Diketahui hubungan kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian

anemia pada ibu hamil di wilayah UPTD Puskesmas Beringin Raya

Kota Bengkulu

7. Diketahui shubungan status gizi dengan kejadian anemia pada ibu

hamil di wilayah UPTD Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu

D. Manfaat Penelitian

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

pendidikan di Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kementerian

Kesehatan Bengkulu dan diharapkan dapat menambah wawasan ilmu

pengetahuan bagi peneliti dan mahasiswa lainnya tentang Hubungan

Pengetahuan tentang Anemia , Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe dan

Status Gizi dengan Kejadian Anemia.

b. Bagi Ibu Hamil

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan

pengetahuan tentang Anemia bagi Ibu Hamil, sehingga dapat patuh

dalam mengkonsumsi tablet Fe untuk mencegah terjadinya kejadian

Anemia.

c. Bagi Institusi

Dapat digunakan sebagai referensi dan menambah pengetahuan

mengenai tentang Hubungan Pengetahuan tentang Anemia ,Kepatuhan

Konsumsi Tablet Fe, dan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia.


7

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

No Judul, Desain Populasi& Hasil Keterangan


Peneliti, Penelitia sampel
Tahun n
1 Faktor Desain Populasi ada hubungan Persamaan :
Kejadian penelitian 272 ibu pengetahuan (p=0,000) Pengetahuan Ibu
Anemia Pada cros hamil, dengan kejadian anemia hamil dengan
Ibu Hamil Sectional sampel 74 ibu hamil. kejadian
(Purwaningtya ibu hamil Anemia
s&
Prameswari, Perbedaan :
2017) faktor anemia
lain pada Ibu
Hamil
2 Kepatuhan Penelitian sampel 34 Ada hubungan antara Persamaan:
Konsumsi ini orang ibu kepatuhan konsumsi Kepatuhan
Tablet Fe mengguna hamil tablet Fe dengan Konsumsi
Dalam kan dengan kejadian anemia gizi Tablet Tambah
Mencegah desain teknik besi. Fe dengan
Anemi Gizi cross pengambila Kejadian
Besi Pada Ibu sectional n secara Anemia
Hamil Di purposive
Wilayah sampling Perbedaan :
Puskesmas Pencegahan
Kecamatan terjadinya
Jakarta anemia
Pusat(Triyani
& Purbowati,
2016)
3 Hubungan Observasi Populasi Terdapat hubungan Persamaan:
Status Gizi analitik penelitian antara status gizi dengn hubungan status
Dengan dengan 151 orang, kejadian anemia gizi dengan
Kejadian rancangan sampel kejadian anemia
Anemia Pada cross penelitian
Ibu Hamil Di sectional 61 orang Perbedaan:fakto
Puskesmas rusia ibu hamil
Tinggede(Muti
arasari, 2019)
4 Gambaran Metode Populasi Ibu hamil mengalami Persamaan :
kejadian deskriptif seluruh ibu anemia di wilayah kejadian anemia
Anemia pada hamil di puskesmas singaparna
ibu hamil di wilayah sebanyak 18,6% Perbedaan :
wilayah kerja puskesmas, Menggunakan
Puskesmas teknik metode des
Singaparana pengambila kriptif
(Purwati, n total
2016) sampling.
8

5 Hubungan Desain Hubungan terdapat hubungan Persamaan :


Tingkat penelitian Tingkat antara tingkat pengetahuan Ibu
Pengetahuan korelasi Pengetahua pengetahuan dengan hamil dengan
dengan dengan n dengan kejadian anemia pada kejadian
Kejadian pendekata Kejadian ibu hamil di Puskesmas Anemia
Anemia Pada n Cross Anemia Jongaya Makassar 2018.
Ibu Hamil di Sectional. Pada Ibu Perbedaan :
Puskesmas Hamil di Tingkat
Jongaya Puskesmas pengetahuan ibu
Makassar Jongaya
Tahun Makassar
2018(Ayu Tahun 2018
Wulandari,
2018)

6 Hubungan Desain Sampel ada hubungan kepatuhan Persamaan :


Kepatuhan penelitian penelitian mengkonsumsi tablet Fe Kepatuhan
Mengkonsums cross 30 orang terhadapkejadian anemia konsumsi tab;et
i Tablet Fe sectional pada ibu hamil trimester fe terhadap
terhadap III kejadian anemia
Kejadian pada ibu hamil
Anemia pada
Ibu Hamil Perbedaan :
Trimester III Sampel ibu
di Puskesmas hamil trimester
Rambah Hilir I III
Kabupaaten
Rokan
Hulu(Handaya
ni, 2020)

7 Hubungan Desain Populasi Ada hubungan antara Persamaan :


Status Gizi penelitian penelitian status gizi dengan Hubungan
dengan cross adalah anak kejadian anemia. status gizi
Kejadian sectional usia 6 dengan kejadian
Anemia Pada bulan – 3 anemia
Anak Usia 6 tahun yang
Bulan - 3 berjumlah Perbedaan :
Tahun 30 anak. Kejadian anemia
pada anak
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kehamilan

Kehamilan didefinisikan sebagai pembuahan atau penyatuan

sperma dan sel telur untuk ditanamkan. Terhitung dari saat pembuahan

hingga kelahiran seorang anak, kehamilan normal terjadi pada 40 minggu

atau 10 atau 9 bulan menurut kalender internasional. Oleh karena itu,

dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah pertemuan tahun .Telur dan

sperma berjalan masuk atau keluar dari rahim dan berakhir dengan

pelepasan embrio dan plasenta melalui jalan lahir (Zulaikhah, L. 2019)

Kehamilan adalah proses fisiologis pada setiap wanita yang

memiliki organ reproduksi sehat, kehamilan juga didefinisikan sebagai

fertilisasi atau penyatuan sel telur dengan sperma diluar ataupun didalam

rahim, kehamilan normal kurang lebih selama 9 atau 10 bulan dan berakhir

dengan keluarnya bayi dan plasenta lewat jalan lahir (Fatimah &

Nuryaningsih, 2017)

B. Anemia Kehamilan

Anemia merupakan keadaan kadarhemoglobin darah dibawah

normal. Penyebabnya yaitu kekurangan zat dalam pembentuk darah,seperti

kurangnya zat besi, asam folat atau vitamin B12. Anemia zat besi atau

disebut dengan Anemia Gizi Besi (AGB) sering terjadi pada Ibu

9
10

Hamil akibat kekurangan zat besi (Fe). Kebutuhan Fe atau Zat besi dapat

meningkatkan kenaikan volume darah selama kehamilan.(Sulistyoningsih,

2012)

Jumlah Zat Besi (Fe) pada bayi baru lahir sekitar 300 mg dan 500

mg jumlah yang dibutuhkan ibu dalam mencegah anemia akibat

meningkatnya volume darah. Dalam masa kehamilan ibu menyimpan

sebanyak kurang lebih 1000 mg zat besi termasuk untuk kebutuhan janin,

plasenta dan kadar hemoglobin Ibu. Kebutuhan zat besi hamil sekitar 46

mg/hr, yang dapat terpenuhi oleh makanan yang dikonsumsi sehari-hari

dan dengan penambahan suplemen zat besi.

Penyebab Anemia gizi besi pada ibu hamil yaitu :

a. Makanan yang dikonsumsi tidak mengandung zat besi yang cukup

untuk kebutuhan

b. Meningkatnya pengeluaran zat besi

c. Malaria pada penderita anemia gizi besi,dapat memperberat

keadaan anemia

d. Adanya penyakit menahun seperti TBC

Gejala awal anemia adalah badan lemah, nafsu makan kurang,

kurang energy, menurunya konsentrasi, sakit kepala, mudah terinfeksi

penyakit, mata berkunang-kunang, kelopak mata,bibir, dan kuku tampak

pucat. Anemia yang dialami oleh Ibu hamil dapat menyebabkan kematian

janin dalam kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR, anemia pada bayi
11

yang dilahirkan, hal ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu dan

kematian perinatal lebih tinggi. (Sulistyoningsih, 2012)

Anemia berat yang diderita oleh Ibu hamil dapat meningkatkan

resiko morbiditas maupun mortalitas ibu dan bayi, berkemungkinan akan

melahirkan bayi BBLR dan prematur. Dimana semakin tinggi kadar hb ibu

hamil maka semakin tinggi berat badan bayi yang akan

dilahirkan.(Sulistyoningsih, 2012)

Faktor langsung dan tidak langsung. Faktor Langsung adalah

faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin pada ibu hamil meliputi

Konsumsi tablet Fe, Status Gizi, infeksi. Faktor tidak langsung adalah

faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin pada ibu hamil yang

meliputi Frekuensi ANC, Paritas, Riwayat Obstetri Umur Ibu hamil,

Jarak Kehamilan, status sosial ekonomi, Pendidikan, budaya. Faktor-

faktor ini akan mempengaruhi kehamilan yang semula normal menjadi

tidak normal serta terjadi peningkatan resiko komplikasi dalam

kehamilan sampai masa nifas, yang dimana didalamnya termasuk kondisi

ibu dengan anemia (Minasi dkk., 2021)

Penanggulangan anemia Ibu hamil bias dilaksanakan dengan cara

pemberian tablet zat besi (fe) dan peningkatan kualitas makan sehari-hari.

Ibu hamil biasanya mendapatkan tablet besi dan asam folat. Pemberian

asam folat sebanyak 500µg dan zat besi sebanyak 120 mg.
12

Upaya pencegahan dan penanggulangan anemia sebagai berikut:

a. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi. Komposisi hidangan

setiap kali makan harus diperhatikan, mengkonsumi makanan yang

mengandung zat besi dari sumber hewani seperti, daging, ikan,

ayam, hati dan telur. Sumber nabati seperti, kacangan-kacangan

dan tempe. Juga mengkonsumsi sayur dan buah yang mengandung

banyak vitamin C yang bermanfaat untuk meningkatkan

penyerapan zat besi dalam usus.

b. Menambah asupan zat besi kedalam tubuh dengan minum tablet

tambah darah

c. Mengobati penyakit yang menyebabkan anemia atau memperberat

anemia seperti malaria dan TBC. (Sulistyoningsih, 2012)

C. Pengetahuan Ibu

Pengetahuan Ibu hamil mengenai gizi dapat diharapkan ibu dapat

memilih asupan makanan yang baik dan bernilai gizi seimbang bagi

dirinya sendiri, janin, dan keluarga, dengan pengetahuan gizi yang cukup

dapat membantu ibu dalam bagaimana cara menyimpan, mengolah, dan

menggunakan bahan makanan yang berkualitas baik untuk memenuhi

kebutuhanya. Pengetahuan mengenai Anemia selama kehamilan sangatlah

penting bagi ibu, karena pengetahuan merupakan hal yang dapat

mempengaruhi sikap dan perilaku ibu dalam menjaga pola makan sehari-

hari sehingga dapat mencegah terjadinya anemia selama kehamilan.

(Chandra dkk., 2019)


13

Pengetahuan memiliki peran penting dalam menentukan tingkat

konsumsi tablet Fe pada ibu hamil karena dapat mempengaruhi sikap ibu

hamil dalam mengkonsumsi tablet setiap hari. Pengetahuan kurang

mengenai masalah anemia pada ibu hamil akan berpengaruh terhadap

perilaku kesehatan pada saat hamil yang mengakibatkan kurang optimal

untuk melakukan perilaku pencegahan terkena masalah anemia kehamilan,

semakin rendah pengetahuan ibu hamil, maka setiap hari tidak rutin

ataupun semakin rendah dalam mengkonsumsi tablet tambah darah.

(Shofiana dkk., 2018)

D. Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe

Kepatuhan dalam minum suplemen zat besi merupakan hal yang

harus diperhatikan. Walaupun dari pelaporan dihasilkan bahwa cakupan

ibu hamil yang mendapat suplemen zat besi cukup baik, namun jika tidak

dikonsumsi oleh ibu hamil maka efek minum suplemen zat besi yang

diharapkan tidak akan tercapai. Secara umum derajat kesehatan yang

diharapkan meningkatpun akan terhambat. Suplementasi pemberian zat

besi dalam program penanggulangan anemia gizi telah dikaji dan diuji

secara ilmiah efektifitasnya apabila di laksanakan sesuai dengan dosis dan

ketentuan. (Anggraini, D. 2018)

Terapi program pemberian tablet besi pada wanita hamil yang

menderita anemia kurang menunjukan hasil nyata. Hal ini disebabkan

karena dua hal, yaitu kepatuhan minum tablet besi yang kurang optimal,

dan status besi Wanita Usia Subur ( WUS) sebelum hamil sangat rendah.
14

Sehingga jumlah tablet besi yang dikonsumsi tidak cukup untuk

meningkatkan hemoglobin dan simpanan besi. Keberhasilan program

tablet besi tergantung pada kepatuhan individual terhadap

pengobatan.(Anggraini, D. 2018)

E. Status Gizi

Dalam menyambut kelahiran bayi ibu harus mempersiapkan diri

sebaik-baiknya dimasa kehamilan. Ibu yang sehat akan melahirkan bayi

yang sehat juga. Keadaan gizi ibu merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi kesehatan ibu. Kebutuhan gizi ibu harus terpenuhi pada

masa kehamilan karena pertumbuhan dan perkembangan janin bergantung

pada gizi ibu. Apabila gizi ibu hamil tidak terpenuhi sesuai dengan

kebutuhannya makan dapat terjadinya gangguan dalam kehamilan baik

terhadap ibu maupun janin yang dikandung. Status gizi ibu sebelum dan

selama kehamilan dapat mempengaruhi pertumbuhan janin. Ibu hamil

dengan status gizi normal akan melahirkan bayi yang sehat, berat badan

normal. (Chandra dkk., 2019)

Pemantauan status gizi ibu hamil dapat dilihat dari pengukuran

Lingkar Lengan Atas (LILA) dan kadar Hemoglbin dalam darah. Nilai

normal LILA adalah 23,5 cm jika nilai LILA kurang dari nilai normal ibu

akan mengalami Kekurangan Energy Kronis (KEK). Kadar Hb

menunjukan status anemia, dikatakan anemia apabila kadar hb dibawah 11

gr/dl pada trimester I, II dan III. (Sulistyoningsih, 2012)

Selain dilihat dari ukuran Lila selama hamil, status gizi ibu bisa
15

dilakukan dengan melihat penambahan berat badan selama kehamilan.

Indikator kesehatan ibu dan janin dapat dilihat dari kenaikan berat badan

ibu. Pemantauan yang dilakukan adalah pemeriksaan antropometri dengan

melakukan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, dan

penentuan berat badan ideal serta pola penambahan berat. Selama

kehamilan penambahan berat badan yang dialami oleh ibu sekitar 10-12kg

selama kehamilan selama trimester I Pertambahan berat badan sebaiknya

1-2 kg( 350gr-400gr/minggu) dan pada trimester II dan III sekitar 340-500

gr/minggu. (Sulistyoningsih, 2012)

Pengaruh Gizi sebelum dan selama kehamilan keadaan gizi ibu

sangat berpengaruh terhadap status gizi Ibu dan bayi. Asupan gizi Ibu

sangat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan janin,

karena sumber zat gizi bayi berasal dari Ibu. Resiko yang akan terjadi

apabila ibu mengalami gizi kurang yaitu pendarahan abortus, bayi lahir

mati, bayi lahir dengan berat badan rendah, kelainan kongenital, retardasi

mental,dan lain sebagainya. Perempuan yang mengalami kekurangan gizi

sebelum hamil dan selama minggu pertama kehamilan memiliki risiko

lebih tinggi dapat melahirkan bayi yang mengalami kerusakan otak dan

sumsum tulang disebabkan oleh pembentukan sistem saraf sangat peka

pada 2-5 minggu pertama.(Proverawati, 2011)


16

F. Kebutuhan Gizi Ibu selama Hamil

Kebutuhan gizi ibu selama kehamilan meningkat karena harus

memenuhi kebutuhan gizi ibu dan janin yang didalam kandungan,

pemenuhan gizi selama hamil juga diperlukan untuk mempersiapkan ASI

san tumbuh kembang bayi. Salah satu indikator terpenuhinya kebutuhan

gizi dapat dilihat dari penambahan berat badan Ibu. Bahan makanan yang

dapat memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil yaitu makanan yang bersumber

dari protein hewani dan nabati, susu dan olahanya, sumber

karbohidrat,buah dan sayur yang mengandung vitamin C. (Sulistyoningsih,

2012)

G. Zat Besi (Fe)

Tablet Fe adalah zat besi yang bermanfaat untuk pembentukan

hemoglobin darah. Fungsi hemoglobin adalah untuk mengangkut oksigen

dari paru-paru keseluruh tubuh, jika hemoglobin kurang maka

penganguktan oksigen menjadi berkurang. Akibatnya pertumbuhan dan

perkembangan anak kurang maksimal, mudah pusing, mata berkunang-

kunang,mengantuk serta konsentrasi menjadi berkurang. Selain pada anak,

pada ibu hamil dapat menyebabkan kematian ibu. Ibu hamil selam nifas

diberikan 1 (satu) tablet sehari berturut-turut selama minimal 90 hari

dimasa kehaminal dan 42 hari setelah melahirkan (Profil Dinkes Kota

Bengkulu, 2018)

Zat besi (Fe) merupakan suatu zat gizi mikro esensial yang

dibutuhkan tubuh dalam pembentukan hemoglobin, zat besi dapat


17

diperoleh juga dari sumber makanan seperti daging merah, bayam,

kangkung, dan kacang-kacangan. Pada masa kehamilan kurang lebih 1000

mg kebutuhan Fe diperlukan, 500 mg untuk meningkatkan sel darah

merah, 300 mg untuk tranportasi ke janin dalam kehamilan 12 minggu,

dan untuk pengganti cairan yang keluar sebanyak 200 mg. kebutuhan

tablet Fe pada trimester I sekitar 0,8 mg/hari. Dan mengalami peningkatan

pada trimester II dan III sebanyak 6,3mg/hari. Peningkatan terjadi akibat

meningkatnya volume darah secara terus menerus mulai minggu ke 6

sampai ke 8 minggu kehamilan dan mencapai puncaknya pada minggu ke

32 sampai ke 34 dengan perubahan kecil setelah minggu tersebut. (Rizki

dkk., 2018)

Pada masa kehamilan akan terjadinya peningkatan volume plasma

yang dapat mengakibatkan pengenceran sel darah dan penurunan kadar

hemoglobin. Penambahan asupan zat besi pada masa kehamilan sangat

diperlukan untuk meningkatkan kadar hemoglobin, karena jumlah

penyerapan zat besi (Fe) yang berasal dari makanan dan cadangan di

dalam tubuh biasanya belum mencukupi kebutuhan Ibu selama masa

kehamilan. (Rizki dkk., 2018)

Manfaat dari tablet Fe yaitu dapat mencegah anemia dalam masa

kehamilan, persalinan, dan nifas. Tablet Fe juga diperlukan dalam

meningkatkan jumlah sel darah merah, membentuk sel darah merah janin

dan plasenta. Suplemen Besi (Fe) selama kehamilan dapat membantu ibu

memenuhi kebutuhan zat gizinya. Dilihat dari akibat kekurangan zat besi
18

dan manfaatnya serta kebutuhan zat besi pada ibu hamil maka ibu harus

lebih patuh dalam mengonsumsi tablet Fe untuk mencegahnya terjadi

anemia pada Ibu Hamil. (Juwita, 2018)

H. Hubungan Pengetahuan dengan kejadian Anemia

Hubungan tingkat pengetahuan dengan kejadian Anemia pada Ibu

Hamil. Pengetahuan yang kurang mengenai anemia berpengaruh terhadap

perilaku kesehatan pada wanita hamil, dan akan berakibat kurang

optimalnya perilaku kesehatan ibu hamil dalam mencegah terjadinya

anemia kehamilan. Ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang

mengenai anemia dapat berakibat pada kurangnya konsumsi makanan

yang mengandung zat besi selama kehamilan(Wulandari, A. 2018)

Pengetahuan ibu hamil mengenai anemia sangat berpengaruh

terhadap perilaku ibu hamil.Pengetahuan yang kurang tentang anemia

dapat mengakibatkan kurang optimalnya perilaku kesehatan ibu hamil

untuk mencegah terjadinya anemia kehamilan.Ibu hamil yang memiliki

pengetahuan yangkurang tentang anemia mengakibatkan ibu hamil kurang

mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi selama kehamilan

terjadi. Kekurangan zat besi dapat beresiko terhadap janin dan ibu hamil

sendiri. Janin akan mengalami gangguan atau hambatan pada

pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak. Selain itu juga dapat

mengakibatkan kematian pada janin dalam kandungan, abortus, cacat

bawaan, dan BBLR. (Suhartatik dkk., 2019)


19

I. Hubungan Kepatuhan Konsumsi tablet Fe dengan kejadian Anemia

Untuk memenuhi kebutuhan zat besi didapatkan dari cadangan zat

besi dan peningkatan adaptif penyerapan zat besi melalui saluran cerna.

Apabila cadangan zat besi sangat sedikit atau tidak ada sama sekali

sedangkan kandungan dan serapan zat besi dari makanan sedikit, maka

pemberian suplemen saangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan zat

besi pada ibu hamil. Kepatuhan mengonsumsi tablet zat besi diukur dari

ketepatan jumlah tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara menhgonsumsi

tablet zat besi, frekuensi konsumsi perhari. Pemberian tablet femerupakan

salah satu upaya dalam mencegah anemia, tablet fe juga merupakan cara

efektif karena kandungan besinya dilengkapi asam folat yang dapat

mencegah anemia. (Nursani, 2018)

Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe didefenisikan sebagai perilaku

ibu hamil yang mentaati semua petunjuk yang dianjurkan oleh petugas

kesehatan dalam mengkonsumsi tablet besi. Risiko yang dialami oleh ibu

hamil dengan anemia pada masa antenatal diantaranya berat badan janin

kurang, plasenta previa, eklampsia, dan ketuban pecah dini. Selain itu

bahaya yang terjadi pada trimester II dan trimester III akibat anemia

adalah terjadinya partus prematur, perdarahan antepartum, gangguan

pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia intrapartum sampai kematian,

gestosis dan mudah terkena infeksi, dekompensasi kordis hingga kematian

ibu.
20

Ketidak patuhan ibu dalam mengkonsumsi suplemen besi karena

ibu tidak memperoleh tablet besi secara lengkap yaitu 90 tablet, ibu yang

mendapat suplementasi zat besi juga tidak rajin meminum suplementasi

tersebut dikarenakan ibu tidak kuat minum obat, factor bosan, lupa, tidak

mengetahui kegunaan suplementasi besi, kurangnya edukasi dari

pelayanan kesehatan, dan meminum suplemen ini dapat terjadi mual

selama kehamilan. (Handayani, 2020)

J. Hubungan Status Gizi dengan kejadian Anemia

Pengukuran status gizi menggunakan indikator Lingkar Lengan

(LILA). Pengkuran LILA untuk mendeteksi Kekurangan Energi Kronis

(KEK) pada ibu hamil.Ibu hamil yang mengalami anemia cenderung

memeiliki ukuran LILAyang rendah. Ibu hamil yang kekurangan gizi

memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk terjadinya anemia. (Utama,

2021)

Ibu hamil yang kek lebih banyak mengalami anemia dibandingkan

tidak terjadi anemia.Ini disebabkan karena pola konsumsi dan makanan

yang tidak seimbang selama kehamilan. Nutrisi sangat mempengaruhi

keadaan gizi seseorang. Jika ibu hamil selama kehamilannya tidak

mengkonsumsi gizi seimbang, baik makronutrien maupun mikronutrien

maka ibu hamil beresiko mengalami gangguan gizi atau dapat terjadinya

Kekurangan Energi Kronis yang dapat mengakibatkan terjadinya anemia.

Ibu hamil yang tidak KEK, beresiko lebih kecil tidak mengalami

anemia dibandingkan yang mengalami anemia. Ibu hamil yang tidak kek
21

biasanya lebih menjaga asupan yang di konsumsi selama kehamilandengan

mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang, baik

makronutrien maupun mikronutrien, sehingga ibu hamil kemungkinan

kecil tidak mengalami anemia. Jika ibu hamil yang tidak kek mengalami

anemia, kemungkinan disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi didalam

makanan dan tidak disertai dengan konsumsi makanan ataupun konsumsi

air putih yang dapat membantu penyerapan zat besi, karena apabila Ibu

hamil mengkonsumsi kafein dapat menghambat penyerapan zat besi(Wati

& Kurniawati, 2021)


22

K. Kerangka Teori
Bagan 2.1 Kerangka Teori

Faktor Pengetahuan
Langsung : Ibu Hamil
penyakit
infeksi

Kejadian

Kepatuhan Konsusi Anemia Pada


Tablet Fe Ibu Hamil

Faktor tidak
Langsung :
 Frekuensi
ANC
 Paritas
 Riwayat
Dampak :
Obstetri
 Kematian
 Umur Ibu
janin dalam
Hamil kandungan
Status
 Jarak  Abortus
Gizi
Kehamilan  Cacat
 Status bawaan
sosial  BBLR
ekonomi
 Pendidikan

Sumber : Modifikasi (Tania, L.E 2018)

Keterangan :

Variabel yang diteliti :

Variabel yang tidak diteliti :


23

L. Hipotesa Penelitian

Ha : Ada Hubungan antara Pengetahuan Tentang Anemia, Kepatuhan

Konsumsi Tablet Fe, dan Status Gizi dengan kejadian Anemia Pada

Ibu Hamil di wilayah Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan

pendekatan cross sectional. (Notoatmodjo, 2010).Penelitian ini

dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Beringin Raya Kota

Bengkulu.Pada desain studi ini peneliti mengumpulkan data dalam waktu

yang bersamaan untuk mengetahui variabel independen dan variabel

dependen pada populasi. Desain studi ini dipilih berdasarkan tujuan dari

penelitian yang ingin mengetahui hubungan yang bertujuan untuk

mengetahui adanya Pengetahuan Tentang Anemia , Kepatuhan Konsumsi

Tablet Fe, dan Status Gizi dengan kejadian anemia pada Ibu Hamil.

B. Kerangka Konsep

Bagan 3.1 Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Pengetahuan
Kejadian Anemia pada
Ibu Hamil
Status Gizi

Kepatuhan konsumsi
tablet fe

24
25

C. Definisi Operasional
Definisi Operasional variabel pada penelitian ini disajikan pada tabel
berikut :
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No Variabel Definisi Cara Alat Hasil Ukur Skala
Ukur Ukur
1 Pengetahua Suatu Informasi Wawancara Kuesioner 1. Baik (jika Ordina
n tentang mengenai kurangnya skor l
Anemia seldarah merah atau ≥Median)
hemoglobin pada ibu 2. Kurang(ji
hamil dapat dilihat ka skor
dari kuesioner <Median)
meliputi :
Pengertian (1 soal)
Tanda & gejala (2
soal)
Penyebab (1 soal)
Cara menanggulangi
(3 soal)
Upaya Pecegahan
(3 soal )
2 Kepatuhan Frekuensi Wawancara Ceklist ( 1. Patuh Ordina
konsumsi keteraturan ibu daftar cocok (jika l
tablet Fe dalam mengonsumsi pernyataan ) pernyataa
tablet tambah darah n benar =
yang diberi oleh 3)
pihak puskesmas 2. Tidak
maupun dari bidan Patuh
(jika
pernyataa
n benar ≠
3)
3 Status Gizi Keadaan gizi ibu saat 1. Pengukuran 1. Pita Lila 1. KEK jika Ordina
pengumpulan data Lila lila ≤23,5 l
berdasarkan 2. Dokumentas cm
indikator Lila i 2. Normal
jika lila
>23,5 cm

4 Kejadian keadaan kadar Pemeriksaan Easy Touch 1. Anemia Ordina


anemia hemoglobin dibawah Hb GCHb (hb <11g/ l
batas normal )
Penyebabnya yaitu 2. Tidak
kekurangan zat Anemia
dalam pembentuk ( ≥11
darah,seperti zat besi g/dl)
26

D. Instrument Penelitian

1. Kuesioner Pengetahuan tentang Anemia dengan 10 Pertanyaan yang

berbentuk multiple choice yang telah dilakukan uji validitas dan

reliabilitas

2. Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe dilihat dari hasil wawancara dan

observasi pada Ibu hamil di Wilayah Puskesmas Beringin Raya Kota

Bengukulu

3. Status Gizi pada Ibu hamil dilihat dari Pengukuran Lingkar Lengan

Atas (LILA) diukur menggunakan pita LILA

4. Kejadian Anemia dilakukan pemeriksaan kadar Hemoglobin diperikasa

dengan menggunakan alat ukur digital Easy Touch GCHb dikatakan

Anemia jika kadar hb kurang dari nilai normal yaitu <11gr/dl.

E. Populasi Dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang

diteliti (Notoadmojo,2010) Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

ibu hamil di puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu berdasarkan

Laporan KIA bulan September 2021 sampai dengan Januari 2022

berjumlah 191 orang Ibu Hamil.


27

b. Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi (Notoadmojo, 2010). Perhitungan Besar sampel yang digunakan

di penelitian ini menggunakan rumus ( Lameshow,1997 ) :

n=

n=

n=

n = 32,26

n = 32 sampel

Keterangan :

n : Jumlah sampel

Z : Nilai standar = 1,96

P : Proporsi peneltian pendahuluan = 70% = 0,7

d : Alpha (0,05) atau sampling eror = 5%

Untuk mengantisipasi siswa yang drop out maka hasil sampel di tambah

10%. Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 Ibu Hamil.
28

F. Kerangka Sampel

Puskesmas Beringin Raya

Kota Bengkulu

191 Ibu Hamil

Rawa Makmur Beringin Raya Rawa Makmur Kandang


Permai Limun
46 Ibu hamil 38 Ibu Hamil
55 Ibu Hamil 52 Ibu Hamil

Sampel penelitian berdasarkan wilayah kerja Puskesman Beringin Raya dihitung

dengan rumus :
𝑁𝑖
ni = .n
𝑁

Keterangan :

ni : Jumlah sampel per wilayah kerja Puskesmas

n : Jumlah sampel -

Ni : Jumlah populasi per wilayah kerja Puskesmas

N : Jumlah populasi

a. Wilayah Rawa Makmur 46 Ibu hamil ni = . n= = 8,7 = 9 orang

b. Wilayah Beringin Raya 38 Ibu hamil ni = . n= =6,9 = 7 orang

c. Wilayah Rawa Makmur Permai 55 Ibu hamil

ni = .n= = 10,07 = 10 orang

d. Wilayah Kandang Limun 52 Ibu hamil ni = . n= = 9,5 = 9 orang


29

G. Kriteria Sampel

a. Kriteria Inklusi

1. Ibu hamil yang teregistrasi di Puskesmas Beringin Raya Kota

Bengkulu Tahun 2022

2. Bertempat tinggal menetap di Puskesmas Beringin Raya Kota

Bengkulu Tahun 2022

3. Bersedia menjadi responden dan menanda tangani form consent

penelitian

b. Kriteria Eksklusi

1. Ibu hamil yang melahirkan pada saat periode pengumpulan data

2. Ibu hamil yang didiagnosa penyakit kronis tertentu

3. Ibu hamil yang sedang dalam perawatan atau proses pengobatan

H. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu.

Waktu penelitian dikerjakan pada bulan Maret 2022


30

I. Prosedur Dan Alur Penelitian

a. Tahap Persiapan

1. Mengurus surat izin ke Dinas Kesehatan Kota Bengkulu untuk

melihat data prevalensi anemia pada ibu hamil

2. Mengurus surat izin penelitian ke wilayah Puskesmas Beringin

raya Kota Bengkulu

3. Melakukan survei pendahuluan ke lapangan sebelum melakukan

penelitian

4. Menyiapkan alat dan bahan untuk penelitian

5. Menentukan waktu pelaksanaan penelitian

b. Tahap Pelaksanaan

Peneliti datang ke Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu untuk

melakukan observasi.Peneliti mengumpulkan responden, peneliti

menjelaskan maksud dan tujuan penelitian. Peneliti memberikan

kuesioner pengetahuan dan kepatuhan mengenai kejadian anemia

untuk dijawab oleh responden serta mengecek LILA, dan melakukan

pemeriksaan kadar hemoglobin pada ibu hamil.

J. Pengumpulan, Pengolahan, Dan Analisis Data

a. Cara Pengumpulan Data

1. Data Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh

peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer juga

disebut data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date.

Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkanya


31

secara langsung( Malik,Adam 2018.) Data primer pada penelitian ini

adalah pengetahuan ibu, status gizi dan kadar hemoglobin pada Ibu

Hamil di Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu

2. Data skunder meerupak sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang

lain atau lewat dokumen. Sumber data dokumen merupakan sumber

data pelengkap yang berfungsi melengkapi data yang diperlukan

data primer ( Sugiyono,2016 ). Data skunder pada penelitian ini

adalah Nama ibu, Alamat, dan data penunjang lainya.

b. Alat Pengumpulan Data

a. Kuesioner pengetahuan ibu mengenai anemia

b. Kuesioner mengenai kepatuhan ibu dalam mengonsumsi tablet Fe

c. Pita Lila

d. Alat cek Hemoglobin merk Easy Touch GcHb

c. Cara Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan sesuai dengan kriteria yang telah

ditentukan kemudian dimasukkan kedalam table dan diolah melalui

beberapa tahap yaitu :

1. Editing (Pemeriksaan )

Data yang telah direkap dari kuesioner kemudian dilakukan

pemeriksaan ulang kelengkapan, e diting dilakukan saat itu juga

sehingga jika terjadi kesalahan dapat segera dibenahi.


32

2. Codding (pengkodean )

Coding adalah data yang telah disusun dan telah diperiksa

kelengkapanya.Hal ini bertujuan untu mempermudah pengolahan

data.

3. Tabulating (tabulasi data)

Setelah dilakukan coding maka dilakukan tabulasi data dan di isi

maka dilakukan pengkodean data, coding dilakukan sendiri oleh

penliti.

4. Entry (memasukan Data)

Data yang telah diberi coding kemudian dimasukkan kedalam

program Komputer.

5. Cleaning (pembersihan Data)

Data yang sudah dimasukkan dilakukan pengecekan kembali

apakah ada kesalahan coding atau ada yang tidak terisi pada

masing-masing variabel sehingga dapat diperbaiki dan dinilai.

(Notoatmodjo, 2010)

K. Analisa Data

Data disajikan dalam analisa univariabel dan analisa bivariabel yaitu :

a. Analisis Univariat

Analisa ini digunakan untuk melihat distribusi frekuensi dari

variabel independen (pengetahuan, status gizi, kepatuhan konsumsi

tablet Fe) sedangkan dependen (kejadian anemia pada ibu hamil).

Analisis univariat yang dilakukan pada setiap variabel yang didapat dari
33

hasil penelitian menggunakan table distribusi frekuensi sehingga

menghasilkan distribusi dan persentase.

Hasil tabel dilakukan analisi secara deskriptif dengan persentase

yang digunakan untuk melihat gambaran distribusi frekuensi dari

masing-masing variabel sebagai berikut :

1. 0% : Tidak satupun dari responden

2. 1-25% : Sebagian kecil dari responden

3. 26-49% : Hampir sebagian dari responden

4. 50% : setengah dari responden

5. 51-75 % : Sebagian dari responden

6. 76-99% : Hampir seluruh dari responden

7. 100% : Seluruh responden (Arikunto,2007)

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat yang digunakan untuk mengetahui hubungan

masing-masing variabel independen (pengetahuan, status gizi,

kepatuhan konsumsi tablet Fe) dengan variabel dependen (kejadian

anemia pada ibu hamil) di Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu.

Uji statistika yang digunakan adalah uji Chi Square dengan yang

berguna untuk menguji hubungan dua variabel nominal dan mengukur

kuatnya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel nominal

lainya. Analisis Chi-square dilakukan dengan tingkat signifikan p<0,05

( taraf kepercayaan 95%). Dasar pengambilan keputusan dengan tingkat

kepercayaan 95%.
34

L. Persetujuan Etik

Penelitian ini telah disetujui oleh Komisi Etik Penelitian Kesehatan

Poltekkes Kemenkes Bengkulu dan Layak Etik untuk dilaksanakan

penelitian dengan N.KEPK.M/072/02/2022.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

1. Proeses Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Beringin

Raya Kota Bengkulu padatanggal 10-30 Maret 2022. Dengan jumlah

sampel sebanyak 35 Ibu Hamil. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui Hubungan pengetahuan tentang Anemia, Kepatuhan

konsumsi tablet Fe, dan Status Gizi terhadap kejadian Anemia pada

Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Beringin Raya Kota.

Tahap pertama yang dilakukan pada awal penelitian adalah

persiapan penelitian dengan mengurus surat pengantar dari poltekkes

Kemenkes Bengkulu yang ditunjukan kepada Badan Kesatuan Bangsa

dan Politik Kota Bengkulu (Kesbangpol). Tahap kedua surat dari

Kesbangpol ditujukan ke Dinas Kesehatas Kota Bengkulu (Dinkes).

Tahap ketiga tembusan surat diserahkan ke Puskesmas Beringin Raya

Kota Bengkulu. Setelah mendapatkan surat izin penelitian, kemudian

mempersiapkan instrument pengumpulan darta.

Tahap pelaksanaan meliputi pengambilan data terdiri dari Data

skunder yang diperoleh melalui pihak puskesmas yaitu jumlah ibu

hamil, nama, dan alamat. Data primer yaitu data yang diperoleh

langsung dari responden meliputi data kadar Hem oglobin diambil

menggunakan Easy touchGCHB dan data Pengetahuan tentang anemia,

35
36

Kepatuhan konsumsi Tablet Fe dengan kuesioner melalui

wawwancara, Dan Status Gizi dengan melakukan pengukuran LILA.

Data dalam penelitian ini menggunakan data ordinal.Kemudian

dilakukan editing, coding, entry, cleaning. Setelah itu data yang

terkumpul selanjutnya direkapitulasi dan dicatat menggunakan master

data untuk kemudian dianalisis dan diolah menggunakan aplikasi

komputer, selanjutnya adalah pembuatan laporan hasil penelitian dan

pembahasan yang telah dianalisis.

2. Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan kepada 35 Ibu hamil di Wilayah

Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu menunjukan hasil sebagai

berikut :

1. Analisis Univariat

Analisa univariat dalam penelitian ini mendeskripsikan

frekuensi yang terdiri dari masing-masing variabel yaitu, variabel

independent yang terdiri dari Pengetahua tentang anemia,

Kepatuhan konsumsi tablet Fe, dan Status Gizi sedangkan variabel

dependen adalah kejadian anemia. Responden dalam penelitian ini

adalah Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Beringin Raya Kota

Bengkulu Tahun 2022. Jenis data yang disajikan dalam bentuk

distribusi frekuensi dalam bentuk tabel.


37

1. Gambaran Pengetahuan Tentang Anemia

Pengetahuan tentang Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah

Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu tahun 2022 di

kategorikan menjadi Kurang dan Baik. Berdasarkan analisis

univariat di peroleh distribusi frekuensi pada table 4.1

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Anemia


Pada Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas Beringin
Raya Kota Bengkulu Tahun 2022
Pengetahuan tentang Frekuensi Persen (%)
anemia
Kurang 17 48,6
Baik 18 51,4
Total 35 100
Sumber : Data penelitian, 2022

Berdasarkan tabel diatas dari 35 ibu hamil diketahui

bahwa 18(51,4%) Ibu Hamil dengan pengetahuan baik dan

17(48,6%) ibu dengan pengetahuan kurang. Data menunjukan

sebagian dari Ibu hamil berpengetahuan baik.

2. Kepatuhan konsumsi Tablet Fe

Kepatuhan konsumsi tablet Fe pada Ibu Hamil di Wilayah

Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu tahun 2022 di

kategorikan menjadi Patuh dan Tidak Patuh. Berdasarkan

analisis univariat di peroleh distribusi frekuensi pada tabel 4.2

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe


Pada Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas Beringin Raya
Kota Bengkulu Tahun 2022
Kepatuahan Konsumsi Tablet Fe Frekuensi Persen(%)
Patuh 15 42,9
Tidak Patuh 20 57,1
Total 35 100
Sumber : Data Penelitian, 2022
38

Berdasarkan tabel diatas dari 35 Ibu Hamil diketahui bahwa

20 (57,1%) Ibu hamil tidak patuh mengonsumsi tablet Fe dan 15

(42,9%) ibu hamil patuh mengonsumsi tablet Fe. Data menunjukan

bahwa sebagian dari Ibu hamil tidak patuh mengonsumsi Tablet

Fe.

3. Status Gizi

Status Gizi pada Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas Beringin

Raya Kota Bengkulu tahun 2022 di kategorikan menjadi KEK dan

Normal. Berdasarkan analisis univariat di peroleh distribusi

frekuensi pada tabel 4.3

Tabel 4.3.Distribusi Frekuensi Status Gizi Pada Ibu Hamil


di Wilayah Puskesmas Beringin Raya Kota
Bengkulu Tahun 2022
Status Gizi Frekuensi Persen (%)
KEK 7 20
Normal 28 80
Total 35 100
Sumber : Data penelitian, 2022

Berdasarkan tabel diatas dari 35 Ibu hamil diketahui bahwa

28 (80%) Ibu Hamil dengan Status Gizi normal dan 7(20%) ibu

hamil dengan status gizi KEK. Data menunjukan bahwa ibu hampir

seluruh ibu hamil dengan status gizi normal.


39

4. Kejadian Anemia

Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas

Beringin Raya Kota Bengkulu tahun 2022 di kategorikan

menjadi Anemia dan Tidak Anemia. Berdasarkan analisis

univariat di peroleh distribusi frekuensi pada tabel 4.4

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil


di Wilayah Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu
Tahun 2022
Kejadian Anemia Frekuensi Persen (%)
Anemia 15 42,9
Tidak anemia 20 57,1
Total 35 100
Sumber : Data penelitian,2022

Berdasarkan tabel diatas dari 35 Ibu hamil diketahui 20

(57,1%) Ibu hamil tidak mengalami anemia dan 15 (42,9%) Ibu

hamil mengalami anemia. Data menunjukkan bahwa sebagian dari

Ibu Hamil tidak mengalami Anemia di Wilayah Puskesmas

Beringin Raya Kota Bengkulu Tahun 2022.

2. Analisis Bivariat

Analisa bivariat dilakukan untuk mengukur hubungan antar

variabel independent yaitu Pengetahua tentang anemia, Kepatuhan

konsumsi tablet Fe, dan Status Gizi dengan variabel dependen

yaitu kejadian anemia pada Ibu Hamil. Hubungan ketiga variabel

tersebut dianalisis menggunakam uji Chi-Squareyang dapat dilihat

pada Tabel berikut :


40

Tabel 4.5 Hubungan Pengetahuan tentang Anemia dengan


Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Wilayah
Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu Tahun
2022
Pengetahuan Kejadian Anemia Total Value
Anemia Tidak
Anemia
N % N % N %
Kurang 14 82,4% 3 17,6% 17 100% 0,000
Baik 1 5,6% 17 94,4% 18 100%
Jumlah 15 42,9% 20 57,1% 35 100%
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa Ibu Hamil

yang berpengetahuan baik dan tidak mengalami anemia

sebanyak (94,4%) sebanyak 17 orang. Dan Ibu Hamil dengan

pengetahuan kurang dan mengalami anemia sebanyak 14 orang

dengan persentase (82,4%). Hasil Uji Statistik diperoleh nilai p

value = 0,000<0,05 yang berarti ada hubungan antara

pengetahuan tentang anemia dengan kejadian anemia pada Ibu

Hamil di wilayah Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu

Tahun 2022.

Tabel 4.6 Hubungan Kepatuhan konsumsi Tablet Fe dengan


Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Wilayah
Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu Tahun
2022

Kepatuhan Kejadian Anemia Total Value


konsumsi Anemia Tidak
tablet Fe Anemia
N % N % N %
Patuh 1 6,7% 14 93,3% 15 100% 0,001
Tidak Patuh 14 70% 6 30% 20 100%
Jumlah 15 42,9% 20 57,1% 35 100%
41

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa Ibu Hamil

yang patuh mengonsumsi tablet Fe dan Tidak Anemia

sebanyak 14 orang dengan persentase (93,3%) dan Ibu hamil

yang tidak patuh mengonsumsi tablet Fe dan mengalami

anemia sebanyak 14 orang dengan persentase (70%). Hasil Uji

Statistik diperoleh nilai p value = 0,001<0,05 yang berarti ada

hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe dengan

kejadian anemia pada Ibu Hamil di wilayah Puskesmas

Beringin Raya Kota Bengkulu Tahun 2022.

Tabel 4.7 Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia Pada


Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas Beringin Raya
Kota Bengkulu Tahun 2022

Status Gizi Kejadian Anemia Total Value


Anemia Tidak Anemia
N % N % N %
Kek 6 85,7% 1 14,3% 7 100% 0,033
Normal 9 32,1% 19 67,9% 28 100%
Jumlah 15 42,9% 20 57,1% 35 100%
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa Ibu Hamil dengan

kek dan mengalami anemia sebanyak 6 orang dengan persentase

(85,7%). Hasil Uji Statistik diperoleh nilai p value = 0,033<0,05

yang berarti ada hubungan antara Status Gizi dengan kejadian

anemia pada Ibu Hamil di wilayah Puskesmas Beringin Raya Kota

Bengkulu Tahun 2022.


42

B. PEMBAHASAN

1. Gambaran Pengetahuan Tentang Anemia pada Ibu Hamil

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada Ibu

Hamil di Wilayah kerja Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu

Tahun 2022. Hampir sebagian Ibu Hamil diwilayah Puskesmas

Beringin Raya dengan Pengetahuan Kurang hal ini disebabkan oleh

beberpa faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu hamil kurang

yaitu, tingkat pendidikan, usia, dan perilaku kesehatan ibu. Ibu dengan

pengetahuan kurang dapat mempengaruhi perilaku kesehatan ibu

hamil.

Penelitian ini sejalan dengan (Purwaningtyas & Prameswari,

2017) bahwa pengetahuan mempunyai hubungan dengan kesehatan

ibu. Semakin tinggi pengetahuan maka semakin banyak menerima

informasi mengenai kesehatan. Selain itu pendidikan juga sangat

mempengaruhi kemampuan penerimaan informasi mengenai kesehatan

dan gizi. Pendidikan juga mempengaruhi mudah tidaknya seseorang

menerima suatu pengetahuan. Biasanya seorang ibu hamil yang

berpengatahuan baik dapat menyeimbangkan pola konsumsinya.

Apabila pola konsumsinya sesuai, maka asupan zat gizi yang diperoleh

akan tercukupi, sehingga kemungkinan besar bisa terhindar dari

masalah anemia.

Rendahnya tingkat pengetahuan ibu hamil dapat menyebabkan

keterbatasan dalam upaya menangani masalah gizi dan kesehatan


43

keluarga dan juga dapat mempengaruhi penerimaan informasi sehingga

pengetahuan tentang zat besi (Fe) menjadi terbatas dan berdampak

pada terjadinya Anemia pada Ibu Hamil. (Purwaningtyas &

Prameswari, 2017)

2. Gambaran Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe Pada Ibu Hamil

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada Ibu

Hamil di Wilayah kerja Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu

Tahun 2022 Sebagian dari Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas Beringin

Raya Kota Bengkulu Tidak Patuh dalam mengonsumsi Tablet Fe hal

ini disebabkan oleh beberapa dari responden tidak rajin dalam

mengonsumsi tablet Fe setiap harinya, serta banyak ibu hamil yang

belum mengetahui manfaat dari tablet Fe tersebut akibatnya jika ibu

hamil kurang mengonsumsi tablet fe dan dapat menyebabkan

terjadinya Anemia.

Hal ini sejalan dengan penelitian (Triyani & Purbowati, 2016)

bahwa upaya penanggulangan Anemia Gizi Besi di Indonesia masih di

prioritaskan pada pemberian tablet Fe kepada ibu hamil dan

penyuluhan makanan kaya akan zat besi. Kenyataannya pemberian

tablet Fe belum efektif menurunkan prevalensi anemia. Alasan utama

kurang efektif adalah rendahnya kepatuhan ibu hamil dalam

mengkonsumsi tablet Fe. Rendahnya kepatuhan berhubungan dengan

beberapa faktor, antara lain efek samping yang ditimbulkan ketika

minum tablet Fe, persediaan tablet Fe yang tidak mencukupi,


44

penyuluhan yang kurang cukup oleh petugas kesehatan mengenai

manfaat tablet Fe, kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe,

kepercayaan masyarakat terkait perilaku yang menimbulkan persepsi

berbeda pada ibu hamil tentang anemia yang menganggapnya suatu

penyakit biasa. (Triyani & Purbowati, 2016)

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian (Adila,

2021) menunjukan bahwa sebagian besar dari jumlah ibu hamil tidak

patuh dalam mengonsumsi tablet zat besi (Fe) di Klinik Mitra Delima.

Kepatuhan mengonsumsi tablet Fe diukur dengan bagaiamana cara

mengonsumsi, waktu mengonsumsi dan frekuensi mengonsumsi dan

kepatuhan mengonsumsi tablet Fe pada ibu hamil dapat diukur dengan

ketepatan jumlah tablet yang diminum, asupan dan frekuensi konsumsi

per hari terutama dalam pencegahan dan pengobatan anemia. (

Adila,dkk., 2021)

3. Gambaran Status Gizi pada Ibu Hamil

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada Ibu

Hamil di Wilayah kerja Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu

Tahun 2022. Sebagian kecil ibu hamil yang mengalami KEK hal ini

disebabkan oleh kurangnya asupan pada ibu hamil, usia ibu hamil yang

masih terlalu muda. Pada penelitian ini untuk pengukuran status gizi

menggunakan indikator LILA untuk mendeteksi dini KEK pada ibu

hamil dan terdapat beberpa ibu hamil dengan indikator Lila <23,5 cm

hal ini dapat menyebabkan terjadinya Anemia pada ibu hamil.


45

Hasil penelitian ini sejalan dengan (Proverawati, 2011)

menunjukan bahwa pengaruh status gizi selama kehamilan sangat

berpengaruh terhadap status gizi ibu dan bayi. Asupan gizi ibu sangat

mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan janin, karena

sumber zat gizi bayi berasal dari ibu. Risiko yang akan terjadi apabila ibu

mengalami gizi kurang yaitu pendarahan abortus, bayi lahir mati, bayi

lahir dengan berat badan rendah, kelainan kongenital, retardasi mental,dan

lain sebagainya. Perempuan yang mengalami kekurangan gizi sebelum

hamil dan selama minggu pertama kehamilan memiliki risiko lebih tinggi

dapat melahirkan bayi yang mengalami kerusakan otak dan sumsum

tulang disebabkan oleh pembentukan sistem saraf sangat peka pada 2-5

minggu pertama. (Proverawati, 2011)

Kebutuhan gizi ibu harus terpenuhi pada masa kehamilan karena

pertumbuhan dan perkembangan janin bergantung pada gizi ibu. Apabila

gizi ibu hamil tidak terpenuhi sesuai dengan kebutuhannya makan dapat

terjadinya gangguan dalam kehamilan baik terhadap ibu maupun janin

yang dikandung. Status gizi ibu sebelum dan selama kehamilan dapat

mempengaruhi pertumbuhan janin. Ibu hamil dengan status gizi normal

akan melahirkan bayi yang sehat, berat badan normal. (Chandra dkk.,

2019)
46

4. Gambaran Kejadian Anemia pada Ibu Hamil

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada Ibu

Hamil di Wilayah kerja Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu

Tahun 2022. Hampir sebagian ibu hamil mengalami anemia. Anemia

sangat berpengaruh terhadap kesehatan ibu hamil dan janin. Hal ini

disebabkan oleh beberapa ibu hamil masih belum memahami

pentingnya pencegahan anemia, sehingga membuat mereka tidak patuh

dalam mengonsumsi tablet fe dan tidak memperhatikan asupan yang

dikonsumsi setiap harinya, Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit

ini bisa memicu bayi Berat Badan Lahir Rendah bahkan kematian

janin.

Hasil peneliian ini sejalan dengan (Purwati, 2016)

menunujukan bahwa banyak faktor yang berhubungan dengan anemia

pada ibu hamil diantaranya staus gizi, penyakit infeksi, sosial ekonomi,

pendidikan, pengetahuan, kepatuhan dalam mengonsumsi tablet

tambah darah, asupan makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil dan

lain lain. Pengaruh anemia selama kehamilan, dapat terjadi abortus,

persalinan prematur, hambatan tumbuh kembang janin dan rahim,

mudah terjadi infeksi, dan BBLR. (Purwati, 2016)

Adapun faktor langsung yang mempengaruhi kadar

hemoglobin pada ibu hamil meliputi konsumsi tablet Fe, status gizi,

penyakit infeksi. Dan faktor tidak langsung yang mempengaruhi kadar

hemoglobin pada ibu hamil yang meliputi frekuensi ANC, paritas,


47

riwayat obstetri, umur ibu hamil, jarak kehamilan, status sosial

ekonomi, Pendidikan, budaya. Faktor-faktor ini akan mempengaruhi

kehamilan yang semula normal menjadi tidak normal serta terjadi

peningkatan resiko komplikasi dalam kehamilan sampai masa nifas,

yang dimana di dalamnya termasuk kondisi ibu dengan anemia

(Minasi dkk., 2021)

5. Hubungan Pengetahuan tentang Anemia dengan Kejadian Anemia

pada Ibu Hamil

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada Ibu Hamil

di Wilayah kerja Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu

Pengetahuan tentang Anemia diketahui berdasarkan hasil wawancara

menggunakan Kuesioner diketahui bahwa ada hubungan antara

pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan kejadian anemia dengan

hasil uji statstik Chi square didapatkan nilai p value =0,000 < 0,05. Hal

ini juga menunjukkan bahwa semakin kurang pengetahuan ibu tentang

anemia maka semakin tinggi dapat menyebabkan terjadinya anemia

Pengetahuan tentang Anemia sangat berpengaruh terhadap kejadian

anemia semakin rendah pengetahuan maka semakin tinggi resiko

terjadinya kejadian Anemia.6

Hal ini sejalan dengan penelitian Ayu Wulandari, Ikrawanty,

(2018) menunjukan Pengetahuan yang kurang tentang anemia

mempunyai pengaruh terhadap perilaku kesehatan ibu hamil, akan

berakibat kurang optimalnya perilaku kesehatan ibu hamil untuk


48

menjegah terjadinta Anemia. Ibu hamil yang mempunyai pengetahuan

kurang tentang anemia dapat berakibat pada kurangnya konsumsi

makanan yang mengandung zat besi selama kehamilan yang

dikarenakan ketidaktahuanya. (Ayu Wulandari, 2018)

Hasil Penelitian (Suhartatik, dkk. 2019) juga menunjukan

bahwa Pengetahuan ibu hamil mengenai anemia sangat berpengaruh

terhadap perilaku ibu hamil. Pengetahuan yang kurang tentang anemia

dapat mengakibatkan kurang optimalnya perilaku kesehatan ibu hamil

untuk mencegah terjadinya anemia kehamilan. Ibu hamil yang

memiliki pengetahuan yang kurang tentang anemia mengakibatkan

ibu hamil kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi

selama kehamilan terjadi. Kekurangan zat besi dapat beresiko

terhadap janin dan ibu hamil sendiri. Janin akan mengalami gangguan

atau hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak.

Selain itu juga dapat mengakibatkan kematian pada janin dalam

kandungan, abortus, cacat bawaan, dan BBLR. (Suhartatik et al., 2019)

6. Hubungan Kepatuhan konsumsi Tablet Fe dengan Kejadian

Anemia pada Ibu Hamil

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Wilayah

Kerja Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu Tahun 2022

didapatkan data hasil wawancara dengan menggunakan daftar cocok

(ceklist) terhadap ibu hamil mengenai kepatuhan dalam mengonsumsi


49

tablet tambah tabelet Fe diketahui bahwa ada hubungan antara

kepatuhan konsumsi tablet fe dengan kejadian anemia pada Ibu Hamil

dengan hasil uji statistik diperoleh nilai p value = 0,001<0,05.

Mengonsumsi Tablet Fe sangat bermanfaat bagi ibu hamil selain

membantu mencegah terjadinya Anemia. Mengonsumsi Tablet Fe

selama kehamilan juga dapat mencegah terjadinya pendarahan saat

persalinan dan meninggal saat melahirkan akibat pendarahan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

Eka Yuli Handayani (2020).Hasil analisis bivariat menunjukan adanya

hubungan yang signifikan antara kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe

dengan kejadian anemia di Puskesmas Rambah Hilir I, dengan p- value

adalah 0,001 (< 0,005). Adapadun penyebab Ketidakpatuhan ibu

dalam mengonsumsi tablet fe dikarenakan ibu tidak memperoleh tablet

besi secara lengkap yaitu 90 tablet melalui ANC, ibu yang mendapat

suplementasi zat besi juga tidak rajin meminum suplementasi tersebut

dikarenakan ibu tidak kuat minum obat, faktor bosan, lupa, tidak

mengetahui kegunaan suplementasi besi, kurangnya edukasi dari

pelayanan kesehatan, dan meminum suplemen ini dapat terjadi mual

selama kehamilan (Handayani, 2020)

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Maria

Gerotik (2021) dari 30 responden yang diteliti terdapat hubungan yang

signifikan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan

kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi (fe) yaitu nilai signifikansi


50

Sig. (2- tailed) adalah 0,008, nilai sig < 0,05. Dan dapat disimpulkan

bahwa Ibu hamil dengan pengetahuan yang baik tentang pentingnya

zat besi dan akibatnya jika kekurangan zat besi dalam kehamilan akan

cenderung membentuk sikap positif terhadap kepatuhan sehingga

menghasilkan tindakan patuh dalam mengkonsumsi tablet zat

besi.(Goretik et al., 2021)

7. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Wilayah

kerja Puskesmas Beringin Raya Kota Bengukulu Tahun 2022

didapatkan data hasil pengukuran status gizi pada ibu hamil dengan

melakukan pengukuran Lila dan pemeriksaan kadar hemoglobin di

dapatkan hasil uji statistik diperoleh nilai p value = 0,033<0,05 yang

berarti ada hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada

Ibu Hamil. Hal ini disebabkan oleh menurunya nafsu makan pada ibu

hamil, pola makan, kurangnya pemantauan status gizi pada ibu hamil

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Diah

Mutiarasari (2019) dengan kejadian anemia dengan p- value

(0.012<0.05), yakni dapat diartikan bahwa status gizi memberikan

kontribusi sebesar 30.6% dalam mempengaruhi terjadinya kejadian

anemia. (Mutiarasari, 2019)

Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Retno Setyo Iswati (2019) menyatakan bahwa dari hasil tabulasi silang

antara status gizi dengan kejadian anemia dapat diketahui bahwa dari
51

seluruh responden dengan status gizi baik sebanyak 25 orang,

semuanya tidak anemia (83,3%); sedangkan dari 5 orang dengan status

gizi kurang, 3 orang tidak anemia (10%) dan 2 orang anemia (6,7%).

Hasil analisis data status gizi dengan kejadian anemia menggunakan

Chi Square diperoleh nilai p value 0,001 yang berarti terdapat

hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kejadian

anemia(Iswati et al., 2019)

Hasil penelitian Ayu Minasi, dkk (2021), menunjukan bahwa

faktor yang mempengaruhi anemia pada ibu hamil, yaitu adanya faktor

langsung dan tidak langsung. Faktor Langsung adalah faktor yang

mempengaruhi kadar hemoglobin pada ibu hamil meliputi konsumsi

tablet Fe, status gizi. Faktor tidak langsung adalah faktor yang

mempengaruhi kadar hemoglobin pada ibu hamil yang meliputi

Frekuensi ANC, Paritas, Umur Ibu hamil, Jarak Kehamilan, status

sosial ekonomi dan menunjukan bahwa hasil uji chi square ada

hubungan status gizi dengan (p=0,000)< 0,05 dengan kejadian anemia

ibu hamil.(Minasi et al., 2021).


52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Hubungan pengetahuan

tentang anemia, Kepatuhan konsumsi tablet Fe, dan Status Gizi dengan Kejadian Anemia

pada Ibu Hamil di wilayah Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu Tahun 2022 maka

dapat disimpulkan :

1. Hampir sebagian dari Ibu hamil di wilayah Puskesmas Beringin Raya Kota

Bengkulu Tahun 2022 dengan pengetahuan kurang.

2. Sebagian dari Ibu hamil di wilayah Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu

Tahun 2022 tidak patuh mengonsumsi Tablet Fe.

3. Sebagian kecil ibu hamil di wilayah Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu

Tahun 2022 dengan status gizi KEK.

4. Hampir sebagian dari Ibu Hamil di wilayah Puskesmas Beringin Raya Kota

Bengkulu Tahun 2022 tidak mengalami Anemia.

5. Ada hubungan pengetahuan tentang anemia dengan kejadian anemia pada ibu

hamil di wilayah Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu Tahun 2022.

6. Ada hubungan kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu

hamil di wilayah Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu Tahun 2022

7. Ada hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah

Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu Tahun 2022


53

B. Saran
1. Bagi Ibu Hamil

Diharapkan untuk Ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan tentang anemia

terutama mengenai cara dan upaya pencegahan anemia, serta patuh dalam

mengonsumi tablet Fe, dan memantau terus status gizi

2. Bagi Puskesmas

Diharapkan kepada petugas puskesmas untuk terus memberikan tablet Fe pada

Ibu Hamil dan memantau status gizi pada ibu hamil serta memberikan

penyuluhan tentang pentingnya pencegahan anemia

3. Bagi Peneliti selanjutnya

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian lebih

lanjut mengenai variabel lain seperi asupan zat besi dan pola konsumsi makan

dan lain lain yang berhubungan dengan kejadian anemia


54

DAFTAR PUSTAKA

Adilia N, Siti Fatimah. (2021) Gambaran Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengonsumsi
Tablet Zat Besi (Fe) Di Klinik Mitra Delima Kec. Banjarsari Kabupaten Ciamis.
Journal of Midwifery and Public Health, 3(2) 61-66.

Anggraini, D. D. (2018). Faktor Predisposisi Ibu Hamil dan Pengaruhnya terhadap


Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Besi (FE) dan Anemia pada Ibu Hamil. Strada
Jurnal Ilmiah Kesehatan, 7(1), 9–22. https://doi.org/10.30994/sjik.v7i1.141

Ayu Wulandari, I. (2018). Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kejadian Anemia


Pada Ibu Hamil di Puskesmas Jongaya Makassar Tahun 2018. Jurnal Kesehatan
Delima Pelamonia, 2(2), 155–158. https://doi.org/10.37337/jkdp.v2i2.83

Bariyyah, K., & Srimiati, M. (2020). Status Gizi Ibu Sebelum Hamil Dan Status Anemia
Berat Lahir Rendah. 1(1).

Chandra, F., Junita, D. D., & Fatmawati, T. Y. (2019). Tingkat Pendidikan dan
Pengetahuan Ibu Hamil dengan Status Anemia. Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan
Indonesia, 9(04), 653–659. https://doi.org/10.33221/jiiki.v9i04.398

Eza. (2018). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tablet Fe Dengan Kejadian
Anemia. Jurnal Endurance, 3(1), 1. https://doi.org/10.22216/jen.v3i1.1157

Fatimah, & Nuryaningsih. (2017). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan (M. K. Asry
Novianti (ed.); 1st ed.). Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta.

Goretik, M., Nazarius, Y. R., & Romina, F. (2021). The Relationship of Pregnant
Woman’s Knowledge About Anemia With Compliance Consuming Iron (Fe)
Tablets. Journal Of Nursing Practice, 5(1), 182–188.
https://doi.org/10.30994/jnp.v5i1.170

Handayani, E. Y. (2020). Hubungan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe terhadap


Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Rambah Hilir I
Kabupaaten Rokan Hulu. Journal : Maternity and Neonatal, 03(02), 125–131.

Iswati, R. S., Ayu, D., & Rosyida, C. (2019). Relationship between Nutritional Status and
the Incidence of Anemia among Children Aged 6 Months - 3 Years. 1st
International Conference of Health, Science & Technology (ICOHETECH), 56–58.

Juwita, R. (2018). Hubungan Konseling Dan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan


Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe. Jurnal Endurance 3, 3(1), 112–120.
Lily Yulaikhah, S. si. . (2019). Buku Ajaran Asuhan Kebidanan Kehamilan. In Journal of
Chemical Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9).

Malik, A., & Chusni, M. (2018). Pengartar Statistika Pendidikan. CV BUDI UTAMA.

Minasi, A., Susaldi, S., Nurhalimah, I., Imas, N., Gresica, S., & Candra, Y. (2021).
Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Anemia pada Ibu Hamil. Open Access Jakarta
55

Journal of Health Sciences, 1(2), 57–63. https://doi.org/10.53801/oajjhs.v1i3.21

Mutiarasari, D. (2019). Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil
Di Puskesmas Tinggede. 5(2), 42–48.

Notoatmodjo. (2010). Metodologi-Penelitian-Kesehatan. Jakarta. Rienka Cipta

Nursani, S. (2018). Hubungan Tingkat Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe Dengan


Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Desa Purwasari Wilayah Kerja Puskesmas
Kuamang Kuning I Tahun 2018. Scientia Journal, 7(2), 80–84.

Pemerintah Kota Bengkulu. (2019). Pemerintah Kota Bengkulu. In


Https://Bengkulukota.Go.Id/ (Issue ii).

Proverawati. (2011). Buku Anemia dan Anemia dalam Kehamilan (Vol. 9, Issue
February).

Purwaningrum, Y. (2017). Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi Dengan Kejadia Anemia
Selama Kehamilan. 5(2), 21–27.

Purwaningtyas, M. L., & Prameswari, G. N. (2017). Faktor Kejadian Anemia pada Ibu
Hamil. Higeia Journal of Public Health Research and Development, 1(3), 84–94.

Purwati & Setiawan. (2016). Gambaran Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah
Kerja Puskesmas Singaparna Tahun 2015. Jurnal Bidkesmas 2(6).51-55

Rizki, F., Lipoeto, N. I., & Ali, H. (2018). Hubungan Suplementasi Tablet Fe dengan
Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Air Dingin Kota
Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 6(3), 502.
https://doi.org/10.25077/jka.v6.i3.p502-506.2017

Shofiana, F. I., Widari, D., & Sumarmi, S. (2018). Pengaruh Usia, Pendidikan, dan
Pengetahuan Terhadap Konsumsi Tablet Tambah Darah pada Ibu Hamil di
Puskesmas Maron, Kabupaten Probolinggo. Amerta Nutrition, 2(4), 356.
https://doi.org/10.20473/amnt.v2i4.2018.356-363

Suhartatik, S., Fatmawati, A., & Kasim, J. (2019). Hubungan Pengetahuan Pengetahuan
Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Tamalanrea. Jurnal Ilmiah
Kesehatan Diagnosis, 14(2), 187–191. https://doi.org/10.35892/jikd.v14i2.157

Sulistyoningsih. (2012). Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak (Issue 16).

Tania, L. E. (2018). Hubungan Asupan Zat Besi, Protein Dan Vitamin C Dengan
Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di Smk Yamas Jakarta Timur Tahun 2018.
Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, 3(1), 26–31.

Tri, E., Subaktilah, Y., & Elisanti, A. D. (2020). Hubungan Cara Konsumsi Tablet Fe
Dan Peran Petugas Kesehatan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Desa
Baru Wilayah Kerja Puskesmas Siak Hulu Iii Tahun 2019. Volume 1,No2 2020
Jurnal Kesehatan Tambusai, 8(1), 10–15.
56

Triyani, S., & Purbowati, N. (2016). Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe Dalam Mencegah
Anemi Gizi Besi Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Kecamatan Jakarta Pusat.
Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kesehatan, 3(2), 215–229.

Utama, R. P. (2021). Status Gizi dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil. Jurnal Ilmiah
Kesehatan Sandi Husada, 10(2), 689–694. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.680

Wati, U. S., & Kurniawati, T. (2021). Prosiding Seminar Nasional Kesehatan 2021
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Gambaran Pengetahuan Dan
Perilaku Tentang Remaja : Literature Review Prosiding Seminar Nasional
Kesehatan 2021 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas. 302–
308.

Widji Utomo, A. P., Nurdiati, D. S., & Padmawati, R. S. (2016). Rendahnya asupan zat
besi dan kepatuhan mengonsumsi tablet besi berhubungan dengan kejadian anemia
pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas I Kembaran, Banyumas. Jurnal Gizi
Dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 3(1), 41.
https://doi.org/10.21927/ijnd.2015.3(1).41-50

Zuliyanti, N. I., & Nabilah, E. S. (2020). Pengaruh Penyuluhan Tentang Anemia Dalam
Kehamilan Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Di Wilayah Kerja Puskesmas Bayan
Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo. Jurnal Kebidanan, 12(01), 120.
https://doi.org/10.35872/jurkeb.v12i01.399
57

LAMPIRAN
58

Lampiran 1 Kuesioner pengetahuan tentang Anemia

KUESIONER PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA PADA IBU HAMIL


TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
DI PUSKESMAS BERINGIN RAYA
KOTA BENGKULU

Identitas Responden
1. No. Responden :
2. Nama :
3. Umur :
Petunjuk :
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda (x) pada
jawaban yang menurut anda benar. Bacalah dengan teliti sebelum
menjawab soal.

1. Apa yang dimaksud dengan Anemia


a. Suatu keadaan Darah rendah
b. Suatu keadaan Darah Tinggi
c. Suatu keadaan dimana kadar Hb dalam Darah rendah
d. Suatu keadaan dimana kadar Hb dalam Darah tinggi
2. Berapa nilai normal kadar hemoglobin darah pada ibu hamil
a. 10 gr/dl
b. <11 gr/dl
c. >11 gr/dl
d. 8-9 gr/dl
e. 7-9gr/dl
3. Bila terjadinya Anemia pada Ibu hamil dapat menyebabkan…
a. Pendarahan saat persalinan
b. Nyeri Ulu hati
c. Kaki bengkak
d. Nafsu makan meningkat
4. Apa yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya anemia
a. Meningkatkan asupan yang banyak mengandung zat besi
b. Mengonsumsi makanan sumber kalsium dan mineral
c. Mengonsumsi makanan bergas
d. Mengonsumsi makanan tinggi serat
5. Berikut yang merupakan gejala Anemia adalah
a. Letih , Lemas, lesu, lunglai
b. Lesu, lapar
c. Lapar, nafsu makan kurang
d. Lunglai
59

6. Sumber makanan yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin darah


pada ibu hamil adalah
a. Daging, Bayam, Telur, hati ayam
b. Roti tawar, gandum, jeruk
c. Susu, Timun, semangka
d. Sosis, sarden, cornet
7. Resiko yang akan terjadi jika ibu hamil mengalami Anemia adalah…
a. Pendarahan abortus, Bayi lahir dengan berat badan rendah
b. Berat Badan Ibu menurun
c. Melahirkan dengan normal
d. Nafsu makan menurun
8. Tablet tambah darah sebaiknya tidak diminum bersamaan dengan
a. Air Susu
b. Air teh manis
c. Air putih
d. Air jeruk
9. Kapan ibu hamil memeriksakan hemoglobin (hb)
a. Trimester I dan III
b. Trimester II
c. Trimester III
d. Trimester I,II, III
10. Sumber makanan yang mengandung zat besi
a. Sumber karbohidrat seperti Ubi
b. Sayuran hijau, kacang-kacangan, dan protein hewani
c. Kalsium dan Mineral
d. Vitamin A
60

Lampiran 2 Daftar ceklist pernyataan tentang kepatuhan konsumsi Tablet Fe

CEKLIST PERNYATAAN MENGENAI KEPATUHAN KONSUMSI


TABLET FE DENGANKEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERINGIN RAYA
KOTA BENGKULU
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Umur :
Petunjuk :
Ceklist (√) jawaban dibawah yang paling tepat dan sesuai dengan
kebiasaan anda dalam mengonsumsi tablet Fe.
B. Kepatuhan
1. Apakah Ibu mendapatkan Tablet Tambah Darah (Fe) oleh Pihak
Puskesmas/Bidan
: Ya`
: Tidak
2. Jika jawaban Ya, Apakah Ibu mengonsumsi tablet Fe 1 Tablet per hari
: : Ya`
: : Tidak
3. Apakah ibu minum tablet Fe dengan air Putih
: Ya
: Air teh
: Lainya …
61

Lamipran 3 Inform consent

Lembar Informasi dan Kesediaan

(Information and Consent Form)

Setelah mendapatkan maksud, tujuan dan manfaat dari pelaksanaan


penelitian yang yang dilakukan oleh saudari :
Nama : Dwi Anggreani

Judul : Hubungan Pengetahuan Tentang Anemia, Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe, Dan
Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada IbuHamil Di Wilayah Puskesmas Beringin
Raya Kota Bengkulu Tahun 2022

Dengan ini saya menyatakan bersedia/tidakbersedia *) untuk menjadi


responden dalam penelitian ini. Demikian persetujuan ini saya buat dengan
sebenar-benarnya dan tanpa paksaan dari pihak manapun, dengan catatan apabila
sewaktu- waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan
persetujuan ini.

Bengkulu, 2022
Yang menyatakan,

(.............................................)

*) Coret yang tidakperlu


62

Lampiran 4 Kode Etik Penelitian


63

Lampiran 5 Surat Izin penelitian Rekomendasi dari Poltekkes Kemenkes


Bengkulu
64

Lampiran 6 Surat izin penelitian rekomendasi KESBANGPOL


65

Lampiran 7 Surat izin penelitian Rekomendasi Dinas Kesehatan Kota Bengkulu


66

Lampiran 8 Surat penelitian dari Puskesmas Beringin Raya Kota Bengkulu


67

Lampiran 9 Master Data

MASTER DATA
PENELITIAN

pengetahuan tentang anemia KepatuhanKonsumsi


skor Tablet Fe Status Gizi Kejadian Anemia
LILA Hb
No Nama salah benar median Kode Ket Sko Kode Keteranga (cm) Kode Ket (gr/dl) kode ket
r n
1 Ny. IPS 4 6 6 1 Baik 3 1 Patuh 27 1 Baik 11,3 1 Tidak
Anemia
2 Ny. NS 5 5 6 0 Kurang 2 0 TidakPatuh 23,5 0 Kurang 9,8 0 Anemia
3 Ny. I 4 6 6 1 Baik 3 1 Patuh 33 1 Baik 11,9 1 Tidak
Anemia
4 Ny. L 3 7 6 1 Baik 2 0 TidakPatuh 31 1 Baik 12,3 1 Tidak
Anemia
5 Ny. SM 5 5 6 0 Kurang 2 0 TidakPatuh 23 0 Kurang 9,7 0 Anemia
6 Ny.RM 4 6 6 1 Baik 3 1 Patuh 29,5 1 Baik 12 1 Tidak
Anemia
7 Ny.PSR 5 5 6 0 Kurang 2 0 TidakPatuh 25 1 Baik 10,1 0 Anemia
8 Ny.SH 3 7 6 1 Baik 2 0 TidakPatuh 31 1 Baik 10,1 0 Anemia
9 Ny.HH 5 5 6 0 Kurang 3 1 Patuh 29 1 Baik 12 1 Tidak
Anemia
10 Ny.NE 4 6 6 1 Baik 2 0 TidakPatuh 30 1 Baik 12,9 1 Tidak
Anemia
11 Ny.R 3 7 6 1 Baik 3 1 Patuh 29 1 Baik 11,9 1 Tidak
Anemia
12 Ny.W 5 5 6 0 Kurang 2 0 TidakPatuh 23 0 Kurang 10,2 0 Anemia
68

13 Ny. N 3 7 6 1 Baik 3 1 Patuh 28 1 Baik 11,6 1 Tidak


Anemia
14 Ny.VP 4 6 6 1 Baik 2 0 TidakPatuh 29 1 Baik 11,4 1 Tidak
Anemia
15 Ny. L 3 7 6 1 Baik 3 1 Patuh 33 1 Baik 11,5 1 Tidak
Anemia
16 Ny.AW 5 5 6 0 Kurang 2 0 TidakPatuh 25 1 Baik 10,7 0 Anemia
69

17 Ny.EYP 2 8 6 1 Baik 3 1 Patuh 28 1 Baik 13,8 1 Tidak


Anemia
18 Ny. MR 5 5 6 0 Kurang 2 0 TidakPatuh 23 0 Kurang 10,6 0 Anemia
19 Ny.S 4 6 6 1 Baik 3 1 Patuh 26 1 Baik 11,9 1 Tidak
Anemia
20 Ny. 5 5 6 0 Kurang 2 0 TidakPatuh 22,5 0 Kurang 10,2 0 Anemia
EPD
21 Ny.DYS 5 5 6 0 Kurang 2 0 TidakPatuh 25 1 Baik 10,4 0 Anemia
22 NY.YO 4 6 6 1 Baik 2 0 TidakPatuh 23,5 0 Kurang 11,8 1 Tidak
Anemia
23 Ny. SY 3 7 6 1 Baik 2 0 TidakPatuh 27 1 Baik 11,6 1 Tidak
Anemia
24 Ny.S 5 5 6 0 Kurang 3 1 Patuh 28 1 Baik 13 1 Tidak
Anemia
25 Ny.KFN 5 5 6 0 Kurang 2 0 TidakPatuh 23 0 Kurang 10,2 0 Anemia
26 Ny.IF 5 5 6 0 Kurang 2 0 TidakPatuh 30 1 Baik 10,6 0 Anemia
27 Ny.LS 4 6 6 1 Baik 3 1 Patuh 33 1 Baik 11,1 1 Tidak
Anemia
28 Ny.N 1 9 6 1 Baik 3 1 Patuh 32 1 Baik 14,6 1 Tidak
Anemia
29 Ny.RF 5 5 6 0 Kurang 2 0 TidakPatuh 28 1 Baik 10,9 0 Anemia
30 Ny.DE 5 5 6 0 Kurang 3 1 Patuh 27 1 Baik 11 1 Tidak
Anemia
31 Ny.TM 5 5 6 0 Kurang 2 0 TidakPatuh 35 1 Baik 10,2 0 Anemia
32 Ny.VA 5 5 6 0 Kurang 2 0 TidakPatuh 30 1 Baik 10,4 0 Anemia
33 Ny.RW 3 7 6 1 Baik 2 0 TidakPatuh 31 1 Baik 11 1 Tidak
A Anemia
34 Ny.DRS 5 5 6 0 Kurang 3 1 Patuh 29 1 Baik 10,8 0 Anemia
35 Ny. IF 2 8 6 1 Baik 3 1 Patuh 28 1 Baik 12,8 1 Tidak
Anemia
Lampiran 10 Dokumentasi
Dokumentasi Penelitian

53
54

Anda mungkin juga menyukai