SKRIPSI
Disusun oleh:
Desi Indah Yani
1810104367
SKRIPSI
Disusun oleh :
Desi Indah Yani
1810104367
i
ii
iii
iv
GAMBARAN KEJADIAN BAYI MAKROSOMIA PADA
IBU HAMIL DENGAN DIABETES MELLITUS DI RS
PKU MUHAMMADIYAH GAMPING
YOGYAKARTAPERIODE
2014 - 2018¹
Desi Indah Yani²,Mufdilah3
ABSTRAK
Diabetes yang terjadi di Indonesia diantaranya disebabkan karena rendahnya
kesadaran masyarakat terkait dengan penyakit diabetes mellitus secara menyeluruh,
adanya ketidakseimbangan pasokan maupun permintaan pelayanan akan kesehatan
akibat populasi pasien yang menyebar. Diabetes dengan komplikasi merupakan
penyebab kematian ketiga terbesar di Indonesia dengan kejadian GDM setiap
tahunnya sebesar 1,9% - 3,6% dan sekitar 40% - 60 % wanita yang pernah
mengalami GDM pada pengamatan lanjut pasca persalinan akan mengidap DM atau
ganguan intoleransi glukosa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran
kejadian bayi makrosomia pada ibu hamil dengan diabetes mellitus. Penelitian ini
dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta riode Januari 2014 –
Desember 2018, desain penelitian ini Deskriftif dengan pendekatan Retrospektif.
Populasi dalam penelitian ini yaitu 19 kasus, pengambilan sampel dengan
menggunakantehnik Total Sampling semua ibu hamil dengan diabetes mellitus.
Kejadian bayi makrosomia pada ibu dibetes mellitus terdapat 9 orang (47,4%).
Pasien dengan pendidikan terakhir SMA sebanyak 11 orang (57,9%). sebanyak 11
orang (57,9%) ibu melakukan pemeriksaan ANC >4 kali. Jenis persalinan ibu
diabetes mellitus didominasi dengan tindakan sectio sesaria sebanyak 12 orang
(63,2%).
1
Judul Skripsi
²Mahasiswa Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
3
Dosen Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
v
THE DESCRIPTION OF MACROSOMIA INFANT EVENTS
IN PREGNANT MOTHER WITH DIABETES MELLITUS AT
PKU MUHAMMADIYAH GAMPING
YOGYAKARTA HOSPITAL PERIOD
2014 - 2018¹
Desi Indah Yani², Mufdilah3
ABSTRACT
Diabetes that occurs in Indonesia is caused by the low level of public awareness
related to diabetes mellitus as a whole and the imbalance of supply and demand for
health services due to the spread of patient population. Gestational diabetes is the
third largest cause of death in Indonesia with an annual GDM incidence of 1,9% -
3,6% and around 40% - 60 of women who have experienced GDM in advanced
postpartum surveillance will develop DM or impaired glucose intolerance. The
purpose of this study was to determine the description of the incidence of infant
macrosomia in pregnant women with diabetes mellitus. The study was conducted at
Muhammadiyah Gamping Hospital of Yogyakarta in January 2014 – December
2018, the design of the study applied descriptive method with retrospective
approach, and the population in this study were 19 cases, sampling used was the
Total Sampling technique of all pregnant women with diabetes mellitus. The
incidence of macrosomia infants in mothers with diabetes mellitus dropped by 9
people (47,4%). Patients with high school education were 11 people (57,9%). as
many as 11 people (57,9%) mothers did ANC examination> 4 times. The type of
delivery of diabetes mellitus mothers was dominated by cesarean section as many as
12 people (63,2%). Male sex were as many as 13 people (68,4%). With the results of
this study, it is expected that it can increase the knowledge and information about
patients with GDM, the factors causing GDM and the risk factors that occur in GDM
mothers so that patients can minimize the disease as a preventive measure in
preventing the disease.
¹ Title
² Students of Midwifery Program of Applied Science Bachelor, Faculty of Health
Sciences Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta
3
Lecturer of Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta
vi
KATA PENGANTAR
Wassalamualaikum Wr.Wb
vii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 6
C. Tujuan ....................................................................................................... 6
D. Manfaat ..................................................................................................... 7
E. Ruang Lingkup. ......................................................................................... 8
F. Keaslian Penelitian. .................................................................................. 9
viii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rencana Penelitian .................................................................................. 52
B. Variabel Penelitian .................................................................................. 52
C. Definisi Operasional ............................................................................... 53
D. Populasi Dan Sample ............................................................................... 54
E. Alat Dan Metode Pengumpulan Data ....................................................... 54
F. Metode Pengolahan Dan Analisis Data ................................................... 55
G. Etika Penelitian ........................................................................................ 56
H. Rencana Jalannya Penelitian .................................................................... 58
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 74
B. Saran ....................................................................................................... 74
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
oleh karena itu, banyak wanita hamil merasa khawatir, cemas dan gelisah menanti
lancar dan dapat melahirkan bayi yang sempurnah. Seperti yang telah diketahui , ada
dua cara persalinan yaitu persalinan pervaginam atau yang lebih dikenal denga
persalinan normal dan persalinan dengan Caesar dapat disebut juga dengan bedah
sesar yaitu bayi yang dikeluarkan lewat pembedahan perut biasanya dikarenakan
bayi besar atau makrosomia yang sering didapatkan pada ibu hamil yang mengidap
dalam darah melebihi dari normal pada saat kehamilan. Diabetes mellitus pada
kehamilan dapat ditemukan pada usia gestasi 24-28 minggu. Kondisi ini akan
berefek pada ibu dan janin seperti pre-eklamsia, secsio cesaria, bayi makrosomia,
dan hyperbiliruminemia bayi baru lahir, jika hyperglekimia pada ibu hamil tidak
terkendali dapat menyebabkan bayi mengalami kelainan bawaan serta bayi lahir
mati. (Prawiroharjo,2010).
yang dapat mempengaruhi wanita hamil. secara umum, angka GDM di dunia
mengalami kenaikan sekitar 6-13%. Angka kejadian GDM di Amerika Serikat tahun
2014 sekitar 9%, sedangkan di Amerika Tengah dan Selatan sekitar 11%. (Zhu, Y,
zhang, C, 2016). Prevalensi GDM tahun 2018 di Vietnam, Singapure dan Malaysia
menunjukan tingkat tertinggi yaitu 20,06%, 18,93% dan 11,83%. sisanya negara
1
2
Jepang, Korea , Taiwan dan Thailand memiliki prevalensi GDM kurang dari 8,0%.
dari 199 juta wanita hidup dengan diabetes mellitus di dunia dan di proyeksikan akan
meningkat jadi 313 juta pada tahun 2040 mendatang. Disisi lain, diabetes menjadi
penyebab utama kematian urutan ke sembilan pada wanita didunia serta menjadi
angka kematian yang menimpah wanita karena diabetes mellitus mencapai 2,1 juta
kematian tiap tahunnya, yang berarti ada 1 dari 7 kelahiran dipengaruhi oleh
Indonesia setelah strok dan penyakit jantung. setiap tahunya ibu hamil menderita
diabetes mellitus pada kehamilan sebanyak 135 juta atau 3-5% per tahun.( Sugianto,
2016). Di Indonesia angka kejadian GDM sebesar 1,9% - 3,6%, dan sekitar 40% -
60% wanita yang pernah mengalami GDM pada pengamatan lanjut pasca persalinan
akibat populasi pasien yang menyebar, dan di hadapkan dengan spesialis penyakit
diabetes yang sangat terbatas, kurangnya sumber daya dalam sistem kesehatan
diabetes untuk ibu hamil, dimana setiap usia kehamilan 24-28 minggu, semua wanita
Faktor resiko terjadinya GDM dinegara – negara barat adalah karena obesitas
dan perbedaan ras/etnis. Dibandingkan dengan wanita hamil tanpa GDM , orang –
orang dengan GDM sering memiliki indeks masa tubuh (IMT) lebih tinggi dari
sebelum hamil. selain itu, mediator inflamasi yang tinggi, faktor hormon ibu dan
plasenta, serta faktor genetik merupakan faktor resiko dari GDM. (Angueira, AR,
2015).
Gestational Diabetes Mellitus jika dibiarkan dan tidak diobati, akan mengarah
wanita yang tengah hamil. Lebih sering menjangkit di bulan keenam masa
kehamilan. Resiko nenonatal yang terjadi sejak lahir seperti berhubungan dengan
jantung, sistem nerves yang pusat dan menjadi sebab bentuk cacat otot atau jika
GDM tidak bisa dikendalikan bayi yang lahir tidak normal yakni besar atau
8.321 kasus diabetes mellitus dan berdasarkan STP (Surveillans Terpadu Penyakit)
puskesmas pada tahun 2016 terdapat sebanyak 9.473 kasus dan tahun 2017
sebanyak 5.161 kasus diabetes mellitus. Dan ini menunjukan bahwa Diabetes
Kabupaten Sleman, dengan prevalensi sebesar 30.201 orang, dan pada tahun 2016
penyakit pasien rawat jalan diabetes mellitus di puskesmas sebanyak 10.469 orang
atau 10,56 %. (BPS Sleman, 2017) dan tahun 2011, kasus diabetes mellitus
hamil dengan diabetes mellitus , kehamilan lewat bulan (serotinus) dan pada grande
ibu maupun pada bayi. ibu berpeluang besar melahirkan secara caesar atau jika
kehamilan.Makrosomia didefinisikan bayi lahir dengan berat badan > 4000 gram.
Hal ini mungkin karena pada umumnya gestational diabetes mellitus didiagnosa
menganggap diabetes bukanlah penyakit yang serius, sehingga beberapa orang baru
mengetahui bahwa dirinya terkena diabetes mellitus dan sudah tipe 2. Padahal
penyakit ini sering disebut sebagai “Ibu” dari berbagai penyakit. pasalnya , diabetes
bisa menjadi penyebab dari banyak komplikasi penyakit , seperti penyakit jantung,
5
ginjal, penyakit mata, penyakit pada kaki, saraf, stroke dan lainnya. (Lestari EA,
2018).
Karena Diabetes telah menjadi masalah kesehatan dunia salah satu upaya
Departemen Kesehatan untuk mencegah komplikasi dan menjaga kadar gula darah
penderita diabetes mellitus pada tahun 2017, Novo Nordisk menyatakan Indonesia
“Women and Diabetes our right to a healthy future” dalam kegiatan edukasi ini IDF
2017)
Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk mencegah
penyakit DGM adalah melalui program Pemerintah yaitu kesehatan ibu dan anak
pemeriksaan ANC terpadu ibu akan mendapatkan lebih banyak informasi dan
Upaya lain untuk mengurangi resiko toleransi glukosa abnormal dan diabetes
gestational adalah dengan melakukan aktifitas fisik yang penuh dengan kegiatan
yang semangat sebelum kehamilan dan pada aktivitas fisik paling ringan sampai
Simpang Tumbangan Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2016 dengan p value ≤0,05
yakni 0,002.
Pada Ibu Hamil Dengan Kelahiran Bayi Makrosomia (2018). dimana hasil
mellitus pada ibu hamil dengan kelairan bayi makrosomia denga p=0,596 di mana
ternyata jika ibu yang mengalami gestational diabetes tidak bisa di pastikan bayi
penelitian yang berjudul “Gambaran Kejadian Bayi Makrosomia Pada Ibu Hamil
Periode 2014-2018”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
mellitus
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Diabetes Mellitus.
2. Manfaat Praktisi
tentang bahaya diabetes mellitus dan faktor-faktor apa saja yang timbul
b. Bagi Bidan
e. Bagi Masyarakat
1. Lingkup materi
Penelitian ini di lakukan pada bayi Makrosomia dan ibu hamil dengan
2. Lingkup responden
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil dengan diabetes
2019.
F. Keaslian Penelitian
Jenis
Pengarang Judul Penelitian Hasil
Penelitian
Arlina oroh, Kaitan Makrosomia Studi Analitik tidak terdapat kaitan
dkk Dengan Diabetes dengan desain antara makrosomia
(jurnal e- Mellitus Gestasional Di studi Kasus dengan diabetes
Clinic) Bagian Obsgin Blu Kontrol mellitus gestasional (p
2015 Rsup = 0,646). Diabetes
Prof.Dr.R.D.Kanduo mellitus gestasional
Manado merupakan faktor
resiko melahirkan
bayi makrosomia
dengan
OR 1,532 (CI 95%;
0,245-9,857)
Arlina Hubungan diabetes Desain tidak ada hubungan
Muhtar, 2018 gestasioanal pada ibu observasional antara diabetes
hamil dengan kelahiran analitik melitus gestasional
bayi makrosomia di dengan dengan kelahiran
RSIA SITI KHADIJA I rancangan bayi makrosomia di
MUHAMMDAIYAH cross sectional RSIA Sitti Khadijah I
MAKASAR Muhammadiyah
Makassar.
Kusumawati Persalinan Dengan Deskriptif Didapatan 204 Kasus
L, Tendean Luaran Makrosomia Di retrospektif bayi dari 4347
H, Suparman BLU persalinan. SC
E. (2012) RSUP.Prof.Dr.R.D.Kan dilakukan pada luaran
duo Mandou. bayi makrosomia pada
tahun 2012 sebanyak
132 kasus
Putri M, Gambaran Kondisi Ibu Metode pendidikan
Wahjudi P, Hamil dengan Diabetes deskriptif ibu, pekerjaan ibu,
Prasetyowati Mellitus di RSD dr. Dengan desain genetik, BMI
I. (2018). Soebandi Jember Tahun case series overweight,
2013-2017 glukosuria, dan
riwayat pre-eklamsia
berpengaruh
terhadap kejadian ibu
hamil dengan
diabetes mellitus
serta usia ibu hamil
Alberico,et The Role of Gestasional Studi In the sub-group of
al(2014) Diabetes, Pre- prospektif women affected
10
TINJAUAN PUSTAKA
darah disebabkan oleh tubuh tidak dapat mengubah glukosa atau karbohidrat
menjadi energi. Hal ini disebabkan tubuh tidak lagi memproduksi cukup
Diabetes tipe ini menjangkit pada di masa anak-anak serta usia kurang dari
35 tahun. Dalam diabetes mellitus tipe 1 ini pakrease benar- benar tidak dapat
menghasilkan insulin karena rusaknya sel- sel beta yang ada dalam pankreas
oleh virus atau autoimunitas. Dan juga Diabetes Mellitus tipe 2 yaitu Ada dua
dan yang kedua resitensi insulin. Diabetes tipe 2 ini disebut juga sebagai
penyakit lama dan tenang karena gejalanya yang tidak mendadak seperti tipe
11
12
mellitus terbagi dalam dua jenis yaitu diabetes mellitus gestational (DMG)
yang baru muncul pada awal kehamilan dan diabetes mellitus pragestasional
dalam kehamilan yaitu suatu kondisi dimana sang ibu sebelum hamil sama
mellitus pada ibu tersebut merupakan kondisi yang baru didapat atau muncul
terjadinya peningkatan kadar gula dalam darah ibu yang akan di transfer
berperan untuk menyuplai nutrisi pada bayi dalam kandungan juga mampu
(Sugianto, 2016).
13
besar dengan berat lahir mencapai 4000-5000 gram atau lebih. Namun
bisa juga sebaliknya, bayi lahir dengan berat badan lahir rendah yakni
dibawah 2000-2500 gram. Dampak yang lebih parah yaitu mungkin janin
plasenta yang memiliki aktifitas anti insulin. Dengan cara ini janin dapat
Seorang ibu dengan riwayat sakit gula, bila hamil harus melakukan
gula darah sebaiknya dilakukan saat usia kehamilan 24-28 minggu, bila
kadar gula darah tidak normal, nilai kadar gula harus diturunkan dalam
melahirkan bayi besar. Bayi besar dapat disebabkan berat badan ibu yang
14
kehamilan lebih dari 15 kg. Bila ibu hamil punya riwayat melahirkan
bayi besar sebelumnya, maka ia berisiko 5-10 kali lebih tinggi untuk
yang akan lahir berikutnya bertambah sekitar 80-120 gram. Bayi besar
dengan badan lahir lebih dari 4000 gram dan sering terjadi pada ibu yang
pertamaha (Rukiyah,2010).
diagnosa dengan diabetes mellitus atau memiliki kadar gula darah yang
2016). Sedang bayi yang lahir dari ibu dengan GDM akan berisiko
pengontrolan yang lebih baik dari pada yang tidak hamil, karena wanita
bagi yang tidak memeriksakan diri, ibu diabetik yang hamil memiliki
yang sangat nyata bagi ibu dan bakal janin (Maryunani, 2008).
a. Abortus Spontan
pada ginjal dan vaskuler. Hipertensi yang dipicu atau mengalami eks-
c. Persalinan Prematur
ganguan vaskuler.
d. Polihidramnion
e. Infeksi
Infeksi lebih umum terjadi dan lebi berat pada wanita diabetes
dilaporkan lima kali lebih besar dari pada angka tersebut diantara ibu
bukan diabetes.
f. Neuropati Diabetik
g. Ketoasidosis Diabetik
a. Hipogliekemia
kurang bulan atau cukup bulan dan dapat disertai gejala (simptomatis)
atau tampa gejala (asimptomatis). kira – kira 20-50% bayi dengan ibu
b. Hiperglikemia
kedalam cairan amnio yang bersikulasi dan oleh karena itu dapat
c. Kelainan kongenital
dengan ibu diabetik adalah 6% sampai 12%, yang empat kali lebih
sering dari pada bayi dengan ibu yang bukan diabetik. Secara umum
spesifik yang dikaitakan dengan diabetes pada ibu atau insiden relatif
d. Makrosomia
ini tampak terlihat pada ibu hamil dengan diabetes mellitus kelas A
terutama pada ibu hamil dengan diabetes kelas D atau kelas yang
kehamilan mereka.
sebab yang jelas pada ibu dengan diabetes. Memang lahir mati tanpa
22
minggu.
a. Gawat Nafas
b. Hiperbilirubinemia Neonatus
23
darah merah kerap kali bekerja melampaui batas sistem hepatika yang
c. Hipertropi Jantung
Kehiduan Selanjutnya
a. Resiko tinggi
24
b. Resiko Rendah
mellitus.
c. Resiko Sedang
O’sullivan dan mahan pada wanita hamil dengan usia kehamilan 24-28
diberikan 50 gram glukosa oral dan jika gula darah plasma >140 mg/dl,
gram seperti yang biasa dianjurkan untuk pria dan wanita dewasa yang
terjadi jika dua atau lebih dari nilai berikut ini ditemukan atau dilampaui
setelah pemberian 100 gram glukosa oral, puasa 105 mg/100 ml, 1 jam
2016).
Puasa 105 95
1 jam 190 180
2 jam 165 155
3 jam 145 140
Puasa 95 5,3
1 jam 180 10,0
2 jam 155 8,6
3 jam 140 7,8
Jika hasil sskrining menunjukan Kadar > 185 mg/Dl atau puasa >126
a. Pendidikan
makan dan hal-hal lainnya yang harus dihindari dan yang harus
2018).
dan pendidikan.
b. Pekerjaan
profil glukosa yang lebih baik dari pada individu yang tidak aktif.
c. Usia
2013).
dipengaruhi oleh faktor medis dan non medis. Usia wanita hamil
Wanita hamil usia tua adalah berusia 35 tahun atau lebih saat
(Suswadi, 2000).
d. Usia Kehamilan
kira – kira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43
adalah untuk menjaga agar Ibu hamil dapat melalui masa kehamilan,
kegawatdaruratan
d) Pemeriksaan BTA
indikasi.
34
C. Makrosomia
1. Defenisi Makrosomia
(2005) semua neonatus dengan berat badan 4000 gram atau lebih tanpa
35
kehamilan yang lahir dengan berat badan lebih dari 4000 gram.
Distosia bahu terjadi jika panggul ibu berukuran cukup untuk melahirkan
kepala janin, tetapi tidak cukup besar untuk melahirkan bahu janin yang
yaitu diabetes mellitus yang dialami ibu atau yang sering disebut
2. Etiologi
2015 ) yaitu :
rata-rata. Jika fungsi plasenta dan tali pusat baik, maka si calon bayi
berikutnya
c. Faktor genetik. Obesitas dan overweight yang dialami ayah dan ibu
anak kedua dan seterusnya lebih besar dari pada anak pertama.
3. Patofisiologi
terjadinya makrosomia yang khas pada kehamilan diabetik. Bayi dari ibu
kegawatan pernapasan yang lebih besar dari pada bayi ibu normal pada
umur kehamilan yang sama. Insiden yang lebih besar mungkin terkait
surfaktan.
4. Karateristik Makrosomia
c. Kulit kemerahan
e. Plasenta dan tali pusat lebih besar dari rata-rata. (bobak, 2005)
5. Diagnosis Makrosomia
yang teliti tentang adanya disproporsi sefalopelvik dalam hal ini perlu
6. Komplikasi Makrosomia
(Melani, 2016).
7. Penatalaksanaan Makrosomia
pada Ibutanpa diabetes dan >4500 gram pada Ibu dengan diabetes.
1) Menjaga kehangatan.
8. Pencegahan
a. Penimbangan berat badan ibu secara tratur, dan antenatal care yang
kedua satu kali kunjungan, dan pada trimester ketiga dua kali
kunjungan.
41
program kesehatan ibu dan anak, pelayanan ini bisa dilakukan oleh
abdominal
kehamilan 30 minggu,
b. Ibu harus selalu menjaga berat badannya agar tetap normal, ibu hamil
keadaan ibu dan janin terkait satu dengan yang lainnya. Oleh karena
tidak lebih dari 25% dar seluruh kalori yang dikonsumsi per hari
nya
merah
(Miyati, 2010)
kehamilan. Ibu hamil harus selalu menjaga berat badannya agar tetap
normal. Untuk memantau kenaikan berat berat badan ibu hamil dapat
43
rettardation /IUGR).
Sedangkan untuk mereka yang tidak kurus dan tidak gemuk atau
badan terjaga, tentu saja ibu secara berkala dan rutin menimbang
fisik tidak harus berupa latihan yang terlalu giat supaya dapat
melakukan latihan fisik ialah setelah makan, saat glukosa dara mulai
semilan, dua jam setelah makan dan sebekum tidu. Dosis insulin, diet
penting. Rentang target glukosa darah selama masa hamil adalah 60-
makan malam dan sebelum tidur 60-120mg/dl dua jam setelah makan
(Bobak, 2005).
45
kehamilan) dan obesitas pada Ibu. Dua faktor tersebut merupakan faktor
makrosomia:
kali lebih besar, dan dilahirkan dengan bobot >4000 gram atau lebih
b. Paritas
mampu hidup.
47
lebih.
lahir anak kedua dan seterusnya akan lebih besar daripada anak
komplikasi baik pada Ibu dan janin akan terus meningkat (Charles &
c. Jenis Persalinan
janin hingga 5000 gram pada ibu tanpa diabetes. seksio sesaria
dipertimbangkan untuk taksiran berat janin > 5000 gram pada ibu
tanpa diabetes dan >4500 gram pada ibu dengan diabetes. seksio
sesaria menjadi indikasi bila taksiran berat janin >4500 gram dan
cukup kuat.
d. Jenis Kelamin
testis pria namun juga diproduksi rahim wanita dalam jumlah kecil
dari Ibu kepada janin dapat bekerja optimal, sehingga dapat memacu
kelamin laki-laki
51
D. Tinjauan Alquran
َّ َٰ ت ۗ َوبَ ِش ِر ٱل
َصبِ ِرين ِ َوٱلث َّ َم َٰ َر
Artinya : “dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan dan sampaikanlah kabar
gembira kepada orang orang yang sabar”. (QS. Al Baqarah: 155).
E. Kerangka Konsep
Variabel Pengganggu :
Variabel yang Diteliti
1. Bayi
Makrosomia pada Ibu Hyperbilirubinemia
2. Intrauterine Fetal Dead
Dengan GDM
3. Bayi lahir cacat
Keterangan :
: Yang diteliti
Gambar 2.4 Kerangka Konsep Kejadian Makrosomia pada Ibu Dengan Diabetes
Mellitus Sugianto (2016), Maryunani (2008)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
dan pengambilan sampel penelitian menggunakan sampel Total Sampling dan data
yang diambil adalah data skunder. Penelitian deskriptif merupakan suatu penelitian
efek atau akibat yang telah terjadi (Notoadmodjo, 2014). Pengambilan sampel Total
B. Variabel Penelitian
Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki angota-anggota suatu kelompok
yang berbeda dengan yang diniliki kelompok lain yang memiliki ciri, sifat atau
ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang suatu konsep
yang mempunyai variasi lain. (Notoatmodjo, 2010). dan variabel dalam penlitian ini
1. Variabel Penganggu
52
53
meninggal
yang caca
C. Definisi Operasional
1. Populasi
(Notoatmodjo, 2012). Populasi dalam penelitian ini seluru Ibu Hamil Dengan
tahun 2014-2018).
2. Sampel
mellitus.
55
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder yaitu
data yang diperoleh dari rekam medik Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
c. Bayi makrosomia
GDM. Pada penelitian ini nggunakan data Sekunder adalah data yang
a. Editing
data dari rekam medik tersebut. Editing dapat dilakukan pada tahap
c. Tabulating
dianalisis.
56
data dan kesesuaian data yang terkumpul dengan data yang telah
hasil penelitian yang lebih bermakna atau memiliki arti (Notoatmojo, 2012).
Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah Analisis Univariat.
a. Analisis Univariat
G. Etika Penelitian
manusia. Penelitian harus memahami hak azasi manusia. Penelitian ini telah
57
2. Confidentiality
keraguan dalam isinya serta hanya kelompok data tertentu saja yang akan
kesehatan kebidanan.
5. Ethical Clearance
H. Jalannya Penelitian
1. Tahap Persipan
dipersipakan , diantaranya :
d. Menyusun proposal
rumah sakit dalam pengambilan data rekam medik ibu hamil dengan
Desember 2018.
59
2. Tahap pelaksanaan
rekam medis peneliti mendapatkan nomer rekam medik pasien yang akan
3. Tahap Pelaporan
Yogyakarta dalam bentuk hard copy dan hasil dari penelitian ini akan di
publikasikan.
BAB IV
A. Hasil
tidak jauh dari kota, sehingga memudahkan masyarakat yang jauh dari
24jam, Raung operasi dan NICU dan juga dilengkapi dengan tenaga
60
61
bagi pasien yang membutuhkan khususnya ibu hamil dengan gula dara
yang tinggi.
diabetes mellitus.
bulan
(36,8%).
Makrosomia. .
B. Pembahasan
1. Usia
hamil usia tua adalah berusia 35 tahun atau lebih saat melahirkan.
tahun. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
2. Pendidikan
pada pengetahuan ibu mengenai pola konsumsi yang benar untuk ibu
hal-hal lainnya yang harus dihindari dan yang harus dilakukan oleh ibu
3. Pekerjaan
yaitu tidak bekerja atau sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak
4. Usia Kehamilan
kehamilan Premature. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teroi yang
5. Antenatal Care
diabetes mellitus dengan cara penimbangan berat badan Ibu pada setiap
responden (57,9%) melakukan kunjungan ANC >4 kali. Hasil ini sesuai
terjadai pada ibu dengan GDM. walapuan secara statistik tidak ada
kaitannya antara kunjungan ANC dengan kondisi ibu hamil akan tetapi
penting dalam upaya preventif dan deteksi dini. Terutama bagi ibu
6. Paritas
kecenderungan bahwa berat badan lahir anak kedua dan seterusnya akan
lebih besar dari pada anak pertama. (Manuaba, 2010). sebuah penelitian
(63,2%) lebih besar dari pada ibu primiparayaitu 5 orang (26,3%). Hasil
sebelumnya, selain itu jalan lahir baru akan dilalui janin. Sebaliknya bila
7. Jenis Kelamin
umumnya akan tumbuh lebih cepat dan lebih besar daripada janin
71
yaitu hormon seks yang diproduksi oleh testis pria namun juga
diproduksi rahim wanita dalam jumlah kecil dan berperan dalam proses
pembesaran sel-sel otot rangka dan beberapa sel dalam jaringan otot
makrosomia.
8. Jenis Persalinan
menagani pasien dengan janin yang dipekirakan berat lebih dari 4000
72
berat janin hingga 5000 gram pada ibu tanpa diabetes mellitus. Seksio
tanpa diabetes dan >4500 gram pada ibu dengan diabetes. Seksio sesaria
menjadi indikasi bila taksiran berat janin >4500 gram dan terjadi
II persalinan.
meninggal 5 kali lebih besar, mengalami cacat 2 kali lebih besar, dan
dilahirkan dengan bobot >4000 gram atau lebih besar (Charles & Anne,
dalam keluarga, obesitas, riwayat melahirkan anak besar > 4000 gram,
berat badan <4000 gram. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
C. Keterbatasan Penelitian
medik yang kurang lengkap dan beberapa kasus dta yang tidak
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil
1. Ibu GDM yang memiliki usia ≥35 tahun setahun yaitu sebanyak 11
orang (63,2%)
orang (57,9%)
(47,4%)
4. Ibu GDM banyak terdapat pada ibu multipara yaitu 12 orang (63,2%)
oranng (63,2%)
B. Saran
1. Bagi Responden
74
75
tersebut.
2. Bagi Bidan
dan bahan ajar dalam ilmu kebidanan khususnya pada pasein ibu hamil
5. Bagi Masyarakat
6. Bagi Peneliti
variabel yang belum diteliti dalam penelitian ini seperti riwayat penyakit
DM, Riwayat kehamilan sebelumnya, IMT, Berat badan dan tinggi badan
dan Makrosomia.
77
78
Eriksson JG, Kajantie E, Osmond C, Thornburg K, Barker DJ. (2010). Boys Live
Dangerously in the Womb. Am J Hum Biol. Vol 22(3):330-5.
Farid K. (2017). Diabetes Melitus Gestational. Jakarta : Faculty of Medicine
Universitas Indonesia.
Ifan PS, Wahiduddin, Dian S. (2013). Faktor Risiko Kejadian Pradiabetes/Diabetes
Mellitus Gestasional di RSIA Sitti Khadijah 1 Kota Makassar. Skripsi.
Universitas Hasanudin.
Ismali NAM, et al. (2013). Singel Nucleotide Polymorphism For Certain Genes
Involved In Gestational Diabetes With Risk Factors And Complications Positive.
Sain Malaysiana. Vol 11(42)
Kasdu, D. (2003). Operasi Caesar Masalah dan Solusinya. Jakarta : Puspa Swara
Kemenkes. (2014). Profil Kesehatan Indonesia. Diakses pada taggal 25 November
dari : www.depkes.go.id
Kemenkes RI. (2010). Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Direktur
Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. Jakarta.
Kementerian Agama .(2018). terjemahan surat al-baqarah ayat 155. Diakses tanggal
25 Desember 2018 dari : http/quran.kemenag.go.id/
Kr. Jogja. (2017). Dua Juta Lebih Wanita Meninggal Setiap Tahun Akibat Diabetes.
diakses tanggal 23 februari 2019 dari : http:/krjogja.com
Kusumawati L, Tendean H, Suparman E. (2012). Persalinan Dengan Luaran
Makrosomia Di BLU RSUP.PROF.DR.R.D.KANDOU. Journal. Diakses pada
tanggal 7 Januari 2019.
Kriska, A. (2007). Physical activity and the prevention of type II (Non-insulin
dependen) diabetes. Diakses pada tanggal 10 Mei 2019.
http://www.fitness.gov/diabetes.pdf
Lestari EA. (2018). Fakta dan Mitos Diabetes. diakses tanggal 25 Desember 2018
dari : http:/www.pikiran-rakyar.com
Leveno et al. (2003). Wiiliams Manual Of Obstetrics, 21 th Ed. Alih Bahasa oleh dr.
Brahm U. Pendit. Jakarta: EGC.
Manuaba. (2007). Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.
Mathew Mariam, Lovina M, Rahma Al-Ghabshi, Rahma Al-Haddabi. (2005). Fetal
Macrosomia Risk Factors and Outcome. Saudi Med J. 2005; Vol. 26 (1): 96-
100.
Maryunani,anik Ns. (2008). Buku Saku Diabetes Pada Kehamilan. Jakarta. Trans
Info Media
Mardana A. (2017). Hari Kesehatan Diabetes Sedunia. Diakses tanggal 25
November 2018 dari : https:/majalahkartini.co.id
79
Sari IS. 2018. Gambaran Penyakit Diabetes Mellitus Pada Kehamilan Berdasarkan
Kateristik Ibu Hamil Di Puskesmas Sedayu 1 Dan Sedayu 2 Bantul. (Karya
Tulis Ilmia). Universitas Alma Ata Yogya. Diakses pada tanggal 7 Agustus
2019 dari : http://elibrary.almaata.ac.id
Siregar, M. (2010). Hubungan kadar gula darah pada Ibu hamil trimester III
dengan berat badan lahir anak di RSU Pringadi Medan. Universitas Negeri
Medan.
Soegondo S. (2009). Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu Edisi Kedua
Cetakan Ketujuh. Jakarta. Balai Penerbit FKUI.
Solehudin I. (2017). Jumlah Penderita Diabetes Terus Naik Ini 4 Penyebab
Utamanya. Diakses tanggal 23 Februari 2019 dari : https:/www.jawapos.com
Sugianto.(2016). Diabetes Mellitus Dalam Kehamilan. Jakarta. PT Gelora Aksara
Pratama
Suswadi. (2000). Penyulit Kehamilan dan Persalinan pada Wanita Usia Tua. Bagian
Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Rumah
Sakit Umum Pusat Dr Kariadi Semarang.
Thomas. (2018). Prevalence And Risk Factor Of Gestational Diabetes Mellitus In A
Population Of Pregnant Women Attending Three Health Facilities In Limbe,
Cameroon: A Cross-Sectional Study. Pan African Medical Journal. Vol 1 (31)
Tsai P.S, Emily Roberson, Timothy Dye. (2013). Gestational Diabetes and
Macrosomia by Race/Ethnicity in Hawaii. BMC Research Notes.
Vincent KH, Mayulu N, Kawengian SE. (2016). Analisis Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kadar Gula Sewaktu Pada Ibu Hamil Di Kota Manado. Jurnal e-
Biomedik. Vol 4 (2).
Wulaningsih. (2014). Life Experience Ibu Hamil Dengan Dgm Dalam Pencapaian
Peran Ibu. Jurnal. Universitas Gaja Mada. Diakses pada tanggal 8 Agustus 2019
dari : http://etd.respoitory.ugm.ac.id
Yunita A. (2015). Hubungan Kehamilan Serotinus Dengan Kejadian Bayi
Makrosomia Di Rsud Tugurejo Semarang. (Skripsi). Semarang : Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. Diakses pada tanggal 22
Januari 2019 dari : http://lib.unimus.ac.id
Zainuddin AI. (2017). Karateristik pasien diabetes mellitus gestational di RSIA Siti
Khadijah Makasar. Skripsi.
Zhu Y , Zhang C. (2016). Prevalence Of Gestational Diabetes And Risk Of
Progression To Type 2 Diabetes : a global perspective. Curr Diab Rep. Vol 1 (16)
LAMPIRAN
Lampiran 1
RENCANA JADWAL PENELITIAN
GAMBARAN KEJADIAN BAYI MAKROSOMIA PADA IBU HAMIL DENGAN DIABETES MELLITUS DI RS PKU
MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA PERIODE 2014 – 2018
2018 2019
No Kegiatan
Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
1. Pengusulan judul
2. Pengurusan izin studi
3. Studi pendahuluan
4. Konsultasi proposal
5. Ujian proposal
6. Perbaikan proposal
7. Pengajuan Ethical
Clearance
8. Penelitian
9. Konsultasi penelitain
10. Ujian hasil
11. Perbaikan
12. Pengumpulan Skripsi
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
ANALISIS UNIVARIAT
Frequencies
Missing
1 1 1 1
Frequency Table
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
karateristik pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
karateristik pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
paritas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
jenis kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
jenis persalinan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
usia kehamilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
kunjungan anc
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent