OLEH
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES KENDARI
T.A 2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. F DENGAN DIAGNOSA MEDIS
GASTROENTERITIS DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN
CAIRAN DAN ELEKTROLIT DI RUMAH SAKIT
UMUM ALIYAH 1 KOTA KENDARI
OLEH
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES KENDARI
T.A 2022
i
ii
iii
i
MOTTO
v
RIWAYAT HIDUP
1. IDENTITAS
1. Nama Lengkap : MIFTHAKHUL JANNA GAMAL
2. Tempat/ Tanggal Lahir : Kendari, 04 Mei 2001
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Suku/ Kebangsaan : Bungku/ Indonesia
6. Alamat : Desa Laroue
7. No. Telp/ Hp 082271439098
2. PENDIDIKAN
1. SDN 1 Laroue Tahun 2013
2. SMPN 4 Bungku Timur Tahun 2016
3. SMAN 1 Bungku Tengah Tahun 2019
4. Poltekkes Kemenkes Kendari 2022
v
ABSTRAK
v
ABSTRACT
Miftakhul Janna Gamal ( P003200190075) with the title "Nursing Care for
Children with a Medical Diagnosis of Gastroenteritis in Fulfilling Fluid and
Electrolyte Needs at Aliyah 1 General Hospital, Kendari City". Supervised by Mr.
H. Taamu, A.Kep., S.Pd., M.Kes and Mrs. Fitri Wijayati, S.Kep., Ns., M.Kep.
Gastroenteritis in children is inflammation of the stomach, small intestine and
large intestine with various pathological conditions from the gastrointestinal tract
with diarrhea manifestations, with or without vomiting, and abdominal
discomfort. Based on data from RSU Aliyah 1 Kendari City, it is known that
pediatric patients with gastroenteritis are often found. suffering from
gastroenteritis has increased as many as 94 cases. From these data, most patients
undergoing treatment in the room generally experience fluid and electrolyte
deficiencies. Gastroenteritis if not treated quickly and appropriately will cause
dehydration, because considering the dangers caused by gastroenteritis, namely
hypovolemia which can result in death. Objective To get a general overview of
the nursing care of children with a medical diagnosis of gastroenteritis in meeting
the needs of fluids and electrolytes at the Aliyah 1 General Hospital, Kendari
City. This research method uses scholar's Goggle, references from books to find
reviews. The results of fluid management are proven to have a major influence in
every action and prevention of dehydration in cases of diarrhea, from mild to
severe dehydration, management of hypovolemia is the most appropriate and main
action in the prevention of dehydration in patients with gastroenteritis.
Keywords: management of hypovolemia, diarrhea
Daftar pustaka : 19(2017-2021)
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-
nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul
“Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Diagnosa Medis Gastroenteritis Dalam
Pemenuhan Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit Di RSU Aliyah 1 Kota Kendari“.
Penulisan karya tulis ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah
satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Keperawatan pada Program Studi
Keperawatan. Karya tulis ilmiah terwujud atas bimbingan dan pengarahan dari
Bapak H. Taamu, A.Kep., S.Pd., M.Kes selaku pembimbing I dan Ibu Fitri
Wijayati, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku pembimbing II yang penuh kesabaran dan
keikhlasan membimbing penulis sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
terselesaikan.
Pada kesempatan ini penulis tidak lupa juga mengucapkan banyak terima
kasih dan penghargaan kepada :
i
juga keluarga besar saya dengan penuh cinta dan kasih sayangnya selama
ini dengan ikhlas mengasuh dan mendidik serta memberikan dukungan
moral maupun material, semangat dan dukungan serta doa yang tulus
kepada penulis agar menjadi orang yang dapat membanggakan keluarga.
Terima kasih untuk setiap tetesan keringat yang tidak dapat penulis ganti
dengan apapun, terimakasih sudah menjadi orang tua dan saudara yang
baik untuk penulis selama ini.
8. Kepada teman terdekat saya Marshanda, cahyani sari, sariya safitri, dan
puji setya astuti yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada
penulis
9. Kepada teman –teman angkatan 2019 yang telah memberikan bantuan dan
motivasi serta dukungan selama penulis menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
ini.
10. Terakhir pada almamaterku “ Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari “
yang telah menjadikan salah satu mahasiswa di institusi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
ini masih banyak terdapat kekurangan, jadi setiap kritikan maupun saran
dari pihak yang bersifat membangun penulis akan menerima dengan
senang hati.
Akhir kata semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua khususnya bagi pengembang ilmu pengetahuan dan peneliti
selanjutnya di Poltekkes Kemenkes Kendari serta kiranya Allah SWT
selalu memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, aamiin.
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI...........................................................iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................................iv
MOTTO................................................................................................................v
RIWAYAT HIDUP.............................................................................................vi
ABSTRAK............................................................................................................vii
ABSTRACT........................................................................................................viii
KATA PENGANTAR.........................................................................................x
DAFTAR ISI........................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xii
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................5
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................6
D. Manfaat Penulisan........................................................................................7
x
G. Analisis dan penyajian data..........................................................................41
H. Etika penelitian............................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................92
x
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 4.1........................................................................................................45
x
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN SOP..................................................................................................76
LAMPIRAN SAP..................................................................................................81
LAMPIRAN LEAFLET........................................................................................87
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam tubuh terdiri dari dua jenis cairan yaitu cairan intra seluler dan cairan
ekstra seluler. Cairan intra seluler merupakan cairan yang berada dalam sel
sedangkan cairan ekstra seluler adalah cairan yang berada di luar sel. (Nurlina,
2018)
mengangkat zat makanan kedalam sel sisa metabolisme, zat pelarut elektrolit dan
pencernaan. Asupan cairan yang tidak memadai pada anak dapat memberikan
fungsi kognitif bahkan dehidrasi lebih lanjut dan juga dapat menyebabkan
1 tahun pertama volume total air di dalam tubuhnya sebanyak 65-80%. Anak 1-3
tahun memerlukan cairan sebanyak 1300 ml/hari , anak 4-8 tahun memerlukan
2020)
Kebutuhan cairan dan elektrolit pada anak sangat penting karena anak
sensibilitas rasa haus yang lebih rendah dari orang dewasa. Salah satu penyakit
yang biasa timbul pada anak dengan gangguan kekurangan cairan dan elektrolit
dan usus besar dengan berbagai kondisi patologis dari saluran gastrointestinal
kerusakaan erosi pada bagian superficial. Gastroenteritis akut pada anak sering
ditandai dengan diare serta muntah yang mengakibatkan anak kehilangan cairan
Gastroenteritis pada anak diderita oleh 66 juta orang didunia penyakit ini
terhadap anak. Sekitar 1,5 juta persoalan gastroenteritis ditemukan tiap tahunnya
rangking keenam dengan angka kejadian sebesar 6 juta anak yang mati
pertahunnya. Kematian anak dan balita disebabkan oleh penyakit diare, bahkan
untuk mendiagnosis diare, maka pemeriksaan antigen secara langsung dari tinja
2
Data Departemen Kesehatan RI menunjukkan pada tahun 2018
(6,8%) dari jumlah penderita Gastroenteritis Akut pada anak keseluruhan yang
(KEMENKES,2018)
rekam medik rumah sakit aliyah 1 kota kendari didapatkan bahwa persentase
pasien anak dengan Gastroenteritis yang masuk dan menjalani perawatan selama
tahun 2020 sebanyak 75 kasus dan ditahun 2021 yang menderita penyakit
daya tahan tubuh pada anak masih lemah, sehingga dapat dengan mudah bakteri
kematian jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, dehidrasi akan semakin
parah bila ada tambahan dengan keluhan lainnya seperti misalnya mencret dan
saat ini masih merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan terjadi hamper
diseluruh daerah geografis didunia dan bias menyerang seluruh kelompok usia,
3
atau dianggap sebagai penyakit biasa, kenyataanya ditingkat global dan nasional
salah satu kebutuhan dasar manusia fisiologis yang harus dipenuhi. Apabila
kembang anak. Sebagian dari penderita (1 – 2%) akan jatuh kedalam dehidrasi
dan kalau tidak segera ditolong 50-60% diantaranya dapat meninggal (Aslinda,
2017)
yaitu diare yang ditandai dengan pengeluaran feses yang sering,lunak,dan tidak
perasaan tidak nyaman bagian belakang tenggorok atau lambung yang dapat
Salah satu kebutuhan yang akan dipenuhi yaitu kebutuhan cairan dan
elektrolit. Cairan dan elektrolit merupakan bagian yang sangat dibutuhkan oleh
4
Adapun Peran perawat dalam pemenuhan kebutuhan cairan yaitu
dengan kondisi pasien, serta perawat dapat melakukan monitoring pasien dengan
terapi cairan.
anak- anak dan balita. Penyakit ini sering dianggap remeh oleh masyarakat
faktanya penyakit ini adalah penyakit yang berbahaya dan dapat menimbulkan
kematian.penyebab klinis yang terjadi pada pasien gastroenteritis pada anak yaitu
kekurangan volume cairan dan elektrolit. Maka dari itu peneliti tertarik
melakukan studi kasus dengan judul “Asuhan Keperawatan pada anak dengan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
5
Adapun tujuan umum penelitian ini adalah untuk menerapkan Asuhan
2. Tujuan Khusus
Kendari
Kendari
Kota Kendari
Kendari
1. Manfaat teoritis
6
Dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan keperawatan
2. Manfaat Aplikasi
anak
Elektrolit’
cukup
d. Bagi peneliti
7
kebutuhan cairan dan elektrolit pada pasien gastroenteritis pada anak.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gastroenteristis akut pada klien anak sering ditandai dengan diare dan
elektrolit.
Diare akut pada klien anak ialah buang air besar pada bayi atau anak
lebih dari 3 kali perhari dan disertai perubahan konsistensi tinja menjadi
cair atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dari satu minggu.
Pada bayi yang minum ASI sering frekuensi buang air besarnya lebih dari 3
– 4 kali per hari, kondisi ini tidak dapat disebut diare, tetapi masih bersifat
fisiologis atau normal. Selama berat badan bayi meningkat normal, hal
masukan cairan dan output atau pengeluaran cairan. Kebutuhan cairan pada
9
2. Etiologi
ringan di masyarakat. Pada saat ini telah dapat diidentifikasi tidak kurang
golongan virus, bakteri dan parasit. Dua tipe dasar dari diare akut oleh
2019)
d. Kram abdomen
h. Rewel
4. Komplikasi
10
5. Penatalaksanaan
tetap di anjurkan.
pasien membaik dan lesi mukosa akan segera normal kembali, pada
11
Tindakan-tindakan itu mialnya dengan endoskopi skleroterapi,
adalah di tandai oleh epitel kelenjar di sertai sel parietal dan chiefcell.
yang rata, gastritis kronis ini di golongkan menjadi dua kategori tipe A
oleh adnya auto anti body terhadap sel parietal kelenjar lambung dan
12
adalah
13
asupan alkohol berlebihan, merokok, dan refluk yang dapat
pernisiosa harus diberi pengobatan vitamn B12 dan terapi yang sesuai
(Aru, 2009).
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat
partikel- partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam
dan cairan
14
intravena (IV) dan di distribusikan ke seluruh tubuh (Haswita, Reni
yaitu :
a. Cairan ekstrasel
Cairan intersial mengisi ruang yang berada di antara sebagian besar sel
terdiri dari plasma, bagian cairan limfe yang mengandung air tidak
trombosit.
b. Cairan intrasel
memiliki banyak solut yang sama dengan cairan yang berada di ruang
15
Berdasarkan perhitungan energy expenditure rata-rata pada
sebagai berikut:
2. Fungsi Cairan
d. Transpor hormone.
16
3. Konsentrasi Cairan
a. Osmolaritas
b. Tonistas
Wartonah,2010)
Elektrolit
a. Usia
b. Temperature lingkungan
c. Diet
interstial ke intraseluler.
17
d. Stress
e. Penyakit
sel/jaringan yang rusak misalnya, luka robek atau luka bakar. Pasien
f. Tindakan medis
g. Pengobatan
18
h. Pembedahan
periode operasi.
i. Sakit
- Anak 60-70%BB
- Bayi 75-80% BB
19
a. Ginjal
b. Kulit
terkait dengan proses pengaturan panas. Proses ini diatur oleh pusat
20
yang
21
disentuh), dan konveksi (yaitu,pengaliran udara panas ke
yang panas. Disebut juga isensible water loss (IWL) sekitar 15-20
ml/24jam.
c. Paru-paru
d. Gastrointestinal
22
6. Pengaturan Volume Cairan
23
Keseimbangan cairan dalam tubuh dihitung dari
yang keluar.
a. Asupan cairan
lainnya membentuk benda cair. Fungsi vital air adalah pelarut yang
selalu diupayakan konstan karena air tubuh yang keluar akan sama
air tubuh
Sumber jumlah
tubuh
24
Jumlah 2.400-2.900 ml/hari
25
b. Pengeluaran cairan
1) Urine
26
Bayi 80-90
Anak – anak 50
Baru lahir 30
Bayi 50-60
Anak- anak 40
Remaja 30
Dewasa 20
2) Keringat
3) Feses
27
yang paling sedikit jumlahnya. Jika cairan yang keluar melalui feses
7. penatalaksanaan medis
a. Pemberian cairan
ml
( nursalam,2013)
28
Apabila anak menginginkan lebih dari yang diberikan,
b. Cairan parenteral
berat badannya.
29
Cara menghitung balance cairan :
plasma di bawah 130mEq/L. Jika kadar < 118 mg/L maka akan
berikut:
n = Kadar Na sekarang
30
2. Menurut Effendi (2017) Klasifikasi Tingkat Dehidrasi Anak Dengan
Gastroenteritis.
Klasifikasi
Tanda-Tanda\Gejala diare Pengobatan diare
diare
Terdapat beberapa
tanda/gejala
Letargis/tidak sadar
Mata cekung
Dehidrasi Beri cairan untuk diare
Tidak bisa minum atau
Berat dengan dehidrasi berat
malas minum
Cubitan kulit perut
kembali sangat lambat(≥2
detik)
31
Beri cairan dan
makanan untuk
Tidak terdapat cukup tanda
menangani diare
Tidak terdapat cukup
rumah
tanda untuk
Tahap Dehidrasi Nasihati ibu kapan
diklasifikasikan sebagai
kembali segera
dehidrasi ringan atau
Kunjungan ulang
berat
dalam waktu 5 hari
jika tidak membai
keperawatan sebagai suatu profesi yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan
berbentuk layanan bio, psiko, sosial, dan spiritual secara komprehensif yang
1. Pengkajian
sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data, baik dari data
a. Identitas pasien/biodata
32
Meliputi nama lengkap,tempat tinggal,jenis kelamin, tanggal
lahir,umur, tempat lahir, asal dan suku bangsa, nama orang tua, dan
penghasilan. Pada pasien diare akut sebagian besar adalah anak yang
berumur dibawah 2 tahun. Insiden paling penting pada umur 6-11 bulan
terjadinya diare
tahun biasanya ada batuk, pans, pilek, dan kejang yang terjadi
melihat tanda atau gejala infeksi lain yang menyebabkan diare seperti
4. Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum
berat).
33
b) Berat badan
34
Anak yang diare dengan dehidrasi biasanyan mengalami
2. Diagnosa keperawatan
3. Intervensi keperawatan
35
menjadi nadi meningkat,
meningkat nadi teraba
lemah,turgor kulit
Output urine
menurun,
dari menurun
membran mukosa
menjadi
kering)
meningkat
Monitor berat
Berat badan
badan harian
dari meningkat
menjadi TERAPEUTIK
meningkat
Berikan asupan
Perasaan cairan oral sesuai
lemah dari kebutuhan
meningkat
Berikan cairan
menjadi
intravena,jika
menurun
perlu
Keluhan haus
dari meningkat
menjadi EDUKASI
menurun
Anjurkan
Intake cairan memperbanyak
dari memburuk pemberian asupan
menjadi cairan oral
membaik KOLABORASI
Kolaborasi
Suhu tubuh
pemberian
dari memburuk
cairan Iv
36
menjadi isotonis (
membaik nacl,Rl )
37
TINDAKAN KEPERAWATAN :
PEMBERIAN L.BIO
1. Pengertian L.BIO
L.Bio merupakan suplemen yang dapat membantu sistem pencernaan tetap sehat
dengan mengurangi pertumbuhan bakteri jahat. L.bio sediaan serbuk dapat dilarutkan
ke dalam air untuk membantu mengganti cairan yang keluar.
Tujuan
1 buah sendok
1 bungkus L.bio
3. Prosedur
38
Berikan dengan sendok atau gelas
haus
Bila larutan L.bio pertama habis, buatkan satu gelas larutan oralit.
4. Implementasi keperawatan
5. Evaluasi keperawatan
dilaksanakan
39
O : Respon objektif pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah
dilaksanakan
pasien.
kemajuan sama sekali yang sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil yang
telah ditetapkan.
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
N. Sari, 2021).
1. Tempat
2. Waktu
41
C. Populasi dan sampel
1. Populasi
2. Sampel
yang dirawat di ruang perawatan anak, dengan kriteria inklusi dan ekslusi.
a) Kriteria inklusi
b) Kriteria eksklusi
pengambilan data
3) Pasien anak pindah ruang rawat atau dirujuk kerumah sakit lain
42
D. Fokus studi kasus
E. Definisi operasional
yang dimulai dari bayi (0-1 tahun), usia bermain (1-2,5 tahun), pra sekolah
(2,5-5 tahun), usia sekolah (6-12 tahun), hingga remaja (12-18 tahun).
proses interaksi antara perawat dan pasien untuk mengatasi masalah dalam
a.) Pengkajian
43
c.) Intervensi Keperawatan
dari tujuan yang telah di tetapkan perawat sesuai dengan masalah yang
timbul.
oral maupun intravena pada anak yaitu air mineral, susu formula, cairan
F. Instrument
1. Format askep
4. Dokumentasi
44
G. Analisis dan penyajian data
H. Etika penelitian
apapun.
45
c. Resiko ( benefit ratio)
a. Hak untuk ikut atau tidak menjadi responden ( right to self determination)
adanya sanksi apa pun atau akan berakibat terhadap kesembuhannya, jika
c. Informed Concent
46
BAB IV
Nama : An. F
a. Pengkajian
Nama pasien An.F berusia 6 tahun lahir di Lafeu pada tanggal 28 juni 2016
anak kedua dari dua bersaudara dan tinggal bersama orang tuanya yakni
Tn.U yang bekerja di Perusahaan, pendidikan terakhir SMA serta suku tolaki
dan Ny. A sebagai ibu rumah tangga, pendidikan terakhir SMP, suku
bungku. Pasien An. F saat ini di diagnosa Gea oleh dokter di Rumah Sakit
Ibu Klien mengatakan bahwa anaknya 5 hari yang lalu BAB cair 5 kali yang
47
c. Riwayat kesehatan
Ibu klien mengatakan anaknya BAB cair 5 kali sehari dengan bentuk
feses warna kuning air ampas, dan demam. Waktu timbulnya penyakit
setiap saat, awal munculnya tiba-tiba, dan kondisi saat ini An. F masih
BAB cair demam sudah turun. Usaha yang dilakukan untuk mengurangi
sinar X. Pada saat hamil nafsu makan baik dengan frekuensi makan
b. Natal
48
c. Post Natal Care
kuning, kemerahan.
4. Riwayat imunisasi
5. Genogram
Ket :
= laki-laki
= perempuan
= ayahnya
= ibunya
= pasien
6. Riwayat tumbuh kembang
49
Berat badan lahir 2,7 gram, sebelum sakit 15 kg dan setelah sakit turun
7. Riwayat nutrisi
a. Pemberian Asi
Ibu klien mengatakan asi tidak keluar dan An. F sudah terbiasa
menggunakan dot.
8. Riwayat psikososial
50
An. F tinggal bersama dengan orang tuanya. Ibu klien menagatakan
9. Riwayat spiritual
klien mengatakan tidak ada ritual khusus yang dijalankan oleh klien
dan keluarganya.
10.Reaksi hospital
anaknya BAB cair 5 kali dalam sehari sejak 5 hari yang lalu.
Orang tua saat ini merasa cemas dan khawatir terhadap kondisi
anaknya.
11.Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda vital
Nadi : 112x/menit
51
Suhu : 38,8
Pernapasan : 26x/menit
Antropometri
Kepala : normal
cairan
52
a. Cairan
b. Eliminasi bab/bak
Sebelum sakit An. F cepat tidur pada jam 21.00 wita,Setelah sakit
An.F tidurnya tidak menentu, apabila An.F susah tidur ibu klien
d. Personal hygiene
Sebelum sakit An.F mandi 2 kali sehari dan selalu cuci rambut.
13.Pemeriksaan tingkat
sebagainya.
53
Bahasa : An.F sudah bisa membedakkan benda yang
sendiri.
Tes diagnostic
1) Laboratorium
Tabel 4.1
Hasil Laboratorium Anak F
54
MCH 26.8 Pg 27.0-34.0 L
MCHC 32.5 g/dL 32.0-36.0
RDW-CV 13.2 % 11.0-16.0
RDW-SD 33.1 fL 35.0-56.0 L
55
Analisa Data Anak F ( Usia 6 tahun )
Tabel 4.2
Analisa Data Anak F
meningkat
Menjadi kuning pekat.
9. Berat badan turun tiba- Hipovolemia
tiba
10. Tanda-tanda vital
Suhu : 38,8
Nadi: 112x/menit
Pernapasan : 26x/menit
56
2) Diagnosa keperawatan
Ditandai dengan :
Data subjektif :
Data objektif :
h. Hematokrit meningkat
k. Tanda-tanda vital
l. Suhu : 38,8
m. Nadi: 112x/menit
n. Pernapasan : 26x/menit
57
3) Intervensi keperawatan
No.rekam medic:07 31 68
Diagnosa : Gea
58
Keluhan haus dari TERAPEUTIK
meningkat menjadi Berikan asupan cairan
menurun oral sesuai kebutuhan
Intake cairan dari EDUKASI
memburuk menjadi Anjurkan
membaik memperbanyak
Suhu tubuh dari memburuk pemberian asupan
menjadi membaik cairan oral
KOLABORASI
Kolaborasi pemberian
IV isotonis ( mis,
Nacl,RL )
59
4) Implementasi keperawatan
Implementasi Keperawatan Anak F ( Usia 6 tahun ) dengan Diare
Tabel 4.4
Implementasi Keperawatan
60
Hasil :
Keluarga klien diberikan tentang penjelasan
atau edukasi terkait dengan penyakit diare
menggunakan leaflet.
4. Mengkolaborasi pemberian cairan Iv
14.00 isotonis ( mis. Nacl, Rl )
Hasil :
Klien diberikan cairan Iv RL 17tpm.
5. Memonitor berat badan
14.20 harian
Hasil :
BB anak.F 13 kg
Suhu badan : 38,8
Spo2 : 96
Nadi : 112x/mnt
Pernapasan :26x/mnt
Gcs : 15
61
Intake : 966cc
Output :1460cc
Bab : 100cc
Urin : 1000
Iwl : 360cc
12.30 2. Mengkolaborasi pemberian cairan Iv
isotonis ( mis. Nacl, Rl )
Hasil :Klien diberikan cairan Iv RL 17tpm.
Selama hari keduaa di Rs habis 3 botol
cairan RL
3. Memonitor berat badan
harian Hasil :BB anak.F 13
14.00 kg,
Suhu badan : 36,0
Spo2 : 96
Nadi : 78x/mnt
Pernapasan :22x/mnt
Gcs : 15
62
60ml, air aqua sedang 300ml, Susu
200ml, RL 500cc
Intake : 1.211cc
Output :1.510
Urin :1000
Bab : 150cc
Iwl : 360cc
3. Mengkolaborasi pemberian cairan Iv
isotonis (mis. Nacl, Rl) Hasil : Klien
12.30 diberikan cairan Iv Rl 20tpm. Selama hari
ketiga di Rs habis 4 botol cairan RL
4. Memonitor berat badan
harian Hasil : BB anak.F 15
kg, Suhu badan : 36,0
Spo2 : 99
Nadi : 82x/mnt
Pernapasan :22x/mnt
Gcs : 15
63
5. Evaluasi Keperawatan
Diagnosa : Gea
Tabel 4.5
Evaluasi Keperawatan
64
Ibu klien mengatakan anaknya masih BAB cair 3 kali
sehari dengan feses berwarna kuning dan air ampas.
Objektif :
Klien nampak masih sedikit lemas,membrane mukosa
nampak lembab, turgor kulit mulai membaik,suhu
badan 36,0 nadi 78x/mnt, spo2 96, pernapasan 22x/mnt,
berat badan 13kg, intake cairan mulai membaik, output
Sabtu, 18 juni cairan mulai meningkat.
3. 2022 Analisis :
Hipovolemia
Planning :
Intervensi 1,2,3 dan 4 dilanjutkan.
Subjektif :
Ibu klien mengatakan anaknya masih BAB 2 kali
dengan konsistensi lunak tidak cair.
Objektif :
Klien nampak membaik nafsu makan sudah meningkat,
membrane mukosa bibir nampak lembab, turgor kulit
membaik,suhu badan 36,0 nadi 86x/mnt, spo2 99,
pernapasan 22x/mnt, berat badan 15kg, intake cairan
membaik, output cairan meningkat.
Analisis :
Hipovolemia
Planning :
Intervensi 1,2,3 dan 4 dihentikan dan tinggal menunggu
dokter anak visit untuk dibolehkan pulang.
65
B. Pembahasan
Berdasarkan tujuan dari karya tulis ilmiah ini dan hasil dari studi kasus
yang penulis lakukan dari tanggal 16-18 juni 2022, maka pada bagian ini penulis
akan membahas terkait dengan perbandingan antara teori dan praktek atau kasus
cairan dan elektrolit diruang Anggrek VI Rumah Sakit Aliyah 1 Kota Kendari
1. Pengkajian
sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data, baik dari data
Akan tetapi apabila seseorang kehilangan cairan yang lebih banyak akan
66
mengatakan anaknya sebelum masuk RS BAB 5 kali /24 jam dengan
konsistensi feses cair berawarna kuning dan air ampas. Ibu klien mengatakan
anaknya tidak muntah hanya saja BAB cair dan berampas. Sebelum sakit
An.F sering mengonsumsi susu dan air minum. Setelah sakit An.F masih
mengonsumsi susu dan air minum hanya saja kadang tidak dihabiskan. Ibu
klien juga mengatakan sebelum sakit anaknyaa BAB 2 kali sehari dengan
konsistensi lunak. Setelah sakit An.F BAB 5 kali/24 jam dengan konsistensi
cair dan berampas. Tidur anak F sebelum sakit rutin dan teratur setelah sakit
kemerahan.
BAB yang sering dapat membuat anus dan sekitarnya lecet disebabkan
karena tinja makin lama makin asam akibat banyaknya asam laktat yang
terjadi dari pemecahan laktosa yang tidak dapat diabsorbsi oleh usus. Kulit
67
kemerahan dan teraba hangat itu disebabkan karena ada bakteri yang sering
ditemukan pada diare yaitu e.coli dan salmonella. Karena pada umumnya
demam tinggi yang dapat menyebabkan kulit terasa hangat. Selain itu berat
2. Diagnosa
subjektif dan objektif yang telah didapatkan dari hasil pengkajian ataupun
kesehatan.
Masalah keperawatan yang didaptkan pada kasus Gea pada anak dengan
68
6) Risiko ketidakseimbangan cairan dibuktikan dengan disfungsi intestinal
sebagai berikut :
Subjektif :
Objektif :
h) Hematokrit meningkat
k) Tanda-tanda vital
l) Suhu : 38,8
m) Nadi: 112x/menit
69
n) Pernapasan : 26x/menit
tubuh dalam jumlah yang banyak dapat mengakibatkan dehidrasi yang dapat
berujung dengan kematian jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi. Hal ini didasarka pada teori
3. Intervensi keperawatan
klien dan fasilitas yang ada, sehingga rencana tidak dapat diselesaikan secara
70
dari menurun menjadi meningkat, Output urine dari menurun menjadi
menurun, Intake cairan dari memburuk menjadi membaik, Suhu tubuh dari
berikut
: Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis. Frekuensi nadi meningkat, nadi
teraba lemah, turgor kulit menurun, membran mukosa kering), Monitor berat
badan harian, Berikan asupan cairan oral sesuai kebutuhan, Berikan cairan
4. Implementasi
kasus. Teori yang saya dapatkan dari karya tulis ilmiah yang sebelumnya
71
Implementasi keperawatan yang telah dilakukan oleh peneliti dari
asupan oral.Hasil : Anak diberikan zink 5cc, pct 1cc, helixim sirup 150ml,
L.bio 1gr, dan curcuma sirup 60ml,air aqua sedang 600ml, Susu 200ml, cairan
RL 500cc, Intake :1517cc, Output :1560cc, Bab : 200cc, Urin : 1000, Iwl :
oral Hasil
Hasil : BB anak.F 13 kg, Suhu badan : 36,4, Spo2 : 96, Nadi : 112x/mnt,
Pernapasan :26x/mnt, Gcs : 15. Dari hasil tersebut jika disandingkan dengan
karya tulis ilmiah yang sebelumnya membahas tentang kebutuhan yang sama
Hasil
72
5cc,helixim sirup 150ml, L.bio 1gr, dan curcuma sirup 60ml, intake oral
1000, Iwl: 360cc, Iwl suhu tinggi : 760cc, Mengkolaborasi pemberian cairan
73
Rl) Hasil: Klien diberikan cairan Iv RL 17 tpm. Selama hari keduaa di Rs
habis 3 botol cairan RL, Memonitor berat badan harian Hasil: BB anak F 13
kg, Suhu badan: 36,0, Spo2: 96, Nadi: 78x/mnt, Pernapasan: 22x/mnt, Gcs:
15. Dari hasil tersebut jika disandingkan dengan karya tulis ilmiah yang
kering. Hasil
Memberikan cairan asupan oral Hasil: Anak diberikan helixim sirup 150ml,
L.bio 1gr, dan curcuma sirup 60ml, air aqua sedang 300ml, Susu 200ml,
hari ketiga di Rs habis 4 botol cairan RL, Memonitor berat badan harian Hasil
:22x/mnt, Gcs :
15. Dari hasil tersebut jika disandingkan dengan karya tulis ilmiah yang
manajemen cairan pada pasien diare, dan memang terbukti manajemen cairan
74
memiliki pengaruh besar dalam setiap tindakan untuk pencegahan diare baik
75
Adapun tindakan kolaborasi yang diberikan pada anak F yaitu dengan
pemberian cairan intravena (RL 500cc/24 jam, paracetamol 150mg, zink sirup
5. Evaluasi
Maka tujuan yang telah direncanakan peneliti dengan kriteria hasil yaitu
Berdasarkan tujuan dari kriteria hasil tersebut maka turgor kulit anak
dari memburuk menjadi membaik, output urin anak dari menurun menjadii
meningkat, berat badan anak dari menurun menjadi meningkat, intake cairan
anak dari memburuk menjadi membaik, suhu tubuh anak dari memburuk
hipovolemia sesuai dengan luaran atau tujuan yang akan dicapai maka setelah
mengatakan anaknya masih bab 5 kali sehari dengan konsistensi cair dan
76
berampas. Objektif: Klien nampak lemah, membrane mukosa nampak kering,
turgor kulit jelek,suhu badan 38,8, nadi 112x/mnt, spo2 98, pernapasan
mengatakan anaknya masih BAB cair 3 kali sehari dengan feses berwarna
kuning dan air ampas. Objektif: Klien nampak masih sedikit lemas,membrane
mukosa nampak lembab, turgor kulit mulai membaik,suhu badan 36,0 nadi
78x/mnt, spo2 96, pernapasan 22x/mnt, berat badan 13kg, intake 966cc,
dilanjutkan
mengatakan anaknya masih BAB 2 kali dengan konsistensi lunak tidak cair.
mukosa bibir nampak lembab, turgor kulit membaik,suhu badan 36,0 nadi
86x/mnt, spo2 99, pernapasan 22x/mnt, berat badan 15kg, intake 1.211cc,
dihentikan dan tinggal menunggu dokter anak visit untuk dibolehkan pulang.
77
C. Keterbatasan Studi Kasus
Rumah Sakit Aliyah 1 Kota Kendari, diantaranya dari segi sumber informasi dan
referensi yang diperoleh peneliti dari buku atau jurnal-jurnal terkait dengan
manajeman hipovolemia memilih tahun terbit yang sudah hamper tidak dapat
digunakan sebagai pustaka KTI, sehingga teori yang dijelaskan peneliti dalam
78
BAB V
A. Kesimpulan
proses keperawatan selama 3x24 jam di Rumah Sakit Aliyah 1 Kota Kendari
Ruang Anggrek VI selama 4 hari mulai tanggal 16 juni sampai 19 juni 2022
dilaksanakan berdasarkan teori SDKI,SLKI dan SIKI, yang dibuat sesuai dengan
An.F BAB 5 kali dalam sehari dengan konsistensi feses cair berwarna
79
berdasarkan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) yaitu Status
Cairan membaik.
keperawatan selama 3x24 jam berupa tindakan memeriksa tanda dan gejala
Nacl, RL).
menunjukkan bahwa pada hari ketiga masalah status cairan pada anak F
dapat teratasi ditandai dengan ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak
B. Saran
menyarankan :
80
memadai
81
untuk proses penyembuhan klien, khususnya untuk klien dengan masalah
menjalin kerja sama dengan tim kesehatan yang lain dan keluarga klien
hasil penelitian ini sebagai data dan informasi dasar untuk melaksanakan
penelitian selanjutnya.
82
DAFTAR PUSTAKA
AJIS.pdf
dalam pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit diruang rawat 2 RSU aliyah
3 kota kendari.
elektrolit.
Kondorura, maria ayu. (2018). asuhan keperawatan pada An. m dengan diare dalam
pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit diruang arafah rumah sakit umum
Kriswantoro, A., Munawaroh, S., & Nasriati, R. (2021). Studi Literatur: Asuhan
Lisa. (2019). asuhan keperawatan pada anak dengan diare dalam pemenuhan
Nurlina. (2018). penerapan asuhan keperawatan pada pasien Ny. Y dengan gagal
ginjal kronik (ggk) dalam pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit diruang
83
hemodialisa rsud labuangbaji makassar tahun 2018 politeknik kesehatan
makassar.
Benyamin.
Rumah Sakit Samarinda Medika Citra. Junal Kesehatan Masyarakat, 5(1), 85.
Gastroenteritis. 1, 6. http://jurnal.akperkesdam-
padang.ac.id/index.php/JICM/article/view/60/46
tim pokja SDKI DPP PPNI. (2017). tim pokja SDKI DPP PPNI. standar diagnosis
pengurus PPNI.
84
LAMPIRAN
Pengertian :
tanda vital (vital sign) atau cardinal symptoms karena pemeriksaan ini
Tujuan :
PEMERIKSAAN SUHU
Persiapan alat
1. Sarung tangan/handscoen
3. Tissue
4. Bullpen
5. Bengkok
6. Lembar dokumentas
85
Persiapan perawat :
1. Memperkenalkan diri
Persiapan lingkungan :
Prosedur tindakan
1. Cuci tangan
2. Minta klien untuk duduk atau berbaring, pastikan klien merasa nyaman
3. Gulung lengan baju klien atau buka baju atas sampai axila terlihat
<35°C)
86
PEMERIKSAAN FREKUENSI NAPAS
Prosedur Tindakan
3. Lakukan inspeksi atau palpasi dengan kedua tangan pada punggung / dada
4. Dokumentasikan hasil
Prosedur Tindakan
1. Cuci tangan
2. Bantu pasien untuk duduk atau berbaring, pastikan pasien merasa nyaman.
3. Gunakan ujung dua atau tiga jari (jari telunjuk, jari tengah dan jari manis )
detik
abnormal
87
SOP PEMBERIAN CAIRAN ORAL
Pengertian :
Pemberian minum kepada pasien secara langsung melalui mulut/oral sesuai daftar
minuman/diit pasien
Tujuan :
Persiapan Alat
1. Air mineral
2. Tissue
3. Sedotan
Tahap Orientasi :
1. Memperkenalkan diri
88
Fase Kerja
1. Mencuci tangan
6. Rapikan pasien
7. Rapikan alat
8. Mencuci tangan
Fase Terminasi
1. Melakukan evaluasi
3. Mencuci tangan
4. berpamitan
89
SATUAN ACARA PENYULUHAN DIARE ( SAP )
Topik : Diare
Sub Topik : Diare pada anak
Sasaran : An.”F”
Tempat : Ruang anggrek VI
Hari/Tanggal : 16 Juni 2022
Waktu : -+ 30 menit
1. PENGERTIAN
Diare adalah sebuah kondisi ketika pengidapnya buang air besar (BAB) lebih
sering dari biasanya. Seseorang dikatakan diare apabila mengalami BAB lebih dari
tiga kali dalam satu hari, dan juga fesesnya yang cair.
2. TUJUAN
a. Tujuan umum
• Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga Tn “ U” tentang
diare pada anak
b. Tujuan khusus
• Mengetahui pengertian diare pada anak
• Mengetahui klasifikasi diare pada anak
• Mengetahui cara mencegah diare pada anak
• Mengetahui komplikasi diare pada anak
90
3.Menjelaskan waktu
yang akan dibutuhkan.
Penutup
PELAKSANAAN
1.Metode
• Ceramah
• Diskusi
• Tanya jawab
2.Media
• Leaflet
3. Garis besar materi (terlampir) :
91
• Definisi diare pada anak
• Klasifikasi diare pada anak
• Etiologi dan faktor resiko diare pada anak
• Gejala diare pada anak
• Pencegahan diare pada anak
4. KRITERIA EVALUASI
• Keluarga dapat menjelaskan tentang pengertian diare dengan bahasa
sendiri dan benar
• Keluarga dapat menjelaskan klasifikasi diare
• Keluarga dapat mengerti tentang etiologi dan faktor risiko diare pada
anak
• Dapat mengerti tentang gejala diare pada anak
• Keluarga dapat menjelaskan bagaimana cara mencegah diare pada anak
92
DOKUMENTASI
16 JUNI 2022 (PENGKJIAN)
93
17 juni 2022 (melakukan intake cairan anak F)
94
(mengukur berat badan anak F)
95
LEAFLET DIARE
96
97
98
99
10
FORMAT PENGKAJIAN ANAK
POLTEKKES KEMENKES KENDARI
IDENTITAS PASIEN IDENTITAS ORANG TUA
Nomor RM : Identitas Ayah Ibu
Nama : Nama
Tempat, Tanggal Lahir : Usia
Jenis Kelamin : L/P Pekerjaan
Pendidikan : Pendidikan
Alamat : Alamat
Tanggal Masuk RS : Suku
Tanggal Pengkajian : jam: Agama
Diagnosis Medis :
10
Melakukan meditasi selama kehamilan
- Pemeriksaan penunjang kehamilan: Tidak Ya: ( Rubella Hepatitis CMV GO
Herpes HIV Lainnya: )
- Imunisasi : Tidak Ya : (Jenis Imunisasi: ,Jumalah Pemberian:
Usia kehamilan:
- Golongan Darah Ibu: ,Golongan Darah Ayah:
2. Intranatal
- Tempat Pesalinan : RS klinik rumah
- Riwayat persalinan : Spontan SC Dengan alat bantu ......................
- Lama persalinan :
- Penolong Persalinan : Dokter Bidan Lainnya:…………………….…….
- Usia kelahiran........................minggu
- Komplikasi : .............................................................................................
3. Postnatal
- Pertumbuhan bayi saat lahir: BBL......gram, PB:........cm, LK:........cm, LP:.........cm, LD:...........cm
- APGAR Score: .......................
- Pengeluaran Meconium: <24 Jam >24 Jam
- Kelainan Kongenital: Tidak Ya
- Penyakit yang dialalmi bayi: ikterus kebiruan kemerahan problem menyusui
BB tidak stabil Lainnya:
- Apakah bayi meninggalkan RS dengan ibunya: Ya Tidak
Riwayat Imunisasi
BCG
10
DPT 1 DPT 2 DPT 3
Hepatitis 1 Hep 2 Hep 3 Hep 4
Polio 1 Polio 2 Polio 3 Polio 4
Campak
Lainnya
Riwayat Perkembangan Tiap Tahap
Usia anak saat:
a) Berguling..................................................................................Bulan
b) Duduk.......................................................................................Bulan
c) Merangkak................................................................................Bulan
d) Berdiri.......................................................................................Bulan
e) Berjalan.....................................................................................Bulan
f) Senyum kepada orang lain pertama kali...................................Bulan
g) Bicara pertama kali...................................................................Bulan
h) Berpakaian tanpa bantuan.........................................................Bulan
Perkembangan anak dibanding dengan saudara: Lebih cepat Lebih lambat
Riwayat Nutrisi
1. Pemberian ASI
- Pertama kali disusui : …………………………
- Cara pemberian : menyusui langsung Dot Sendok Cup Feeder
- Lama pemberian : …………………………
- ASI diberikan sampai usia : …………………………
2. Pemberian Susu Formula
- Alasan pemberian : …………………………
- Jumlah pemberian : …………………………
- Cara Pemberian : Dot Sendok
3. Pemberian Makanan Tambahan
- Pertama kali diberikan usia :
- Jenis :
Riwayat Psikososial
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………
Riwayat Spiritual
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………
10
2. Awal munculnya keluhan : tiba-tiba Berangsur-angsur
3. Keadaan penyakit : membaik bertambah parah sama dengan sebelumnya
4. Usaha yang dilakukan untuk mengurangi keluhan : ……………………………
5. Kondisi saat dikaji :
P
:…………………………………………………………………………………………………………
…….…...
Q
:…………………………………………………………………………………………………………
…….…...
R
:…………………………………………………………………………………………………………
…….…...
S
:…………………………………………………………………………………………………………
…….…...
T
:…………………………………………………………………………………………………………
…….…...
Aktivitas Sehari-Hari
1. Nutrisi
Keterangan Sebelum Sakit Selama Sakit
Jenis makanan
Cara pemberian
Frekuensi makan
Porsi yang dihabiskan
Komposisi menu
Pantangan
Kesulitan Makan
2. Cairan
Keterangan Sebelum Sakit Selama Sakit
Jenis minuman
Frekuensi minum
Kebutuhan cairan dalam 24 jam
3. Eliminasi
BAB Sebelum Sakit Selama Sakit
Cara (melalui anus/stoma)
Frekuensi
Konsistensi
Warna/bau
Kesulitan
10
Upaya menangani
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran Tanda-Tanda Vital
GCS E: .........M: ....... V: ....... - TD : mmHg - S: °C
Kesadaran Compos Mentis Somnolen Sopor Koma - N: x/menit - SaO2: %
Sopor Apatis Koma - P: x/menit
Antropometri BB: , PB: cm , LK: cm , LLA: cm, LP: LD:
1. Kepala - Bentuk kepala : Normocephali Mikrocephali Makrocephali
- Keadaan rambut :
- Bentuk wajah :
- Lainnya :
Mata - Bentuk : Simetris Asimetris
10
- Konjungtiva : Anemis Merah muda
- Sklera ikterik : Tidak Ya
- Kelopak mata : Cekung Normal edema
- Refleks cahaya : Tidak Ada
- Lainnya :
Telinga - Bentuk : Simetris Asimetris Sekret
- Lainnya :
Hidung - Bentuk : Simetris Asimetris
- Mukus : Ya Tidak
- Pernafasan cuping hidung: Ya Tidak
- Lainnya
Mulut - Bentuk : Tidak ada kelainan Bibir Sumbing Stomatitis
- Mukosa Bibir : Kering Lembab
- Lainnya:
Leher - Pembesaran Kelenjar Tiroid : Ya Tidak
- Pembesaran Jugularis Vena Pressure : Ya Tidak
- Tonsil : Normal Kemerahan Pembesaran
- Lainnya :
2. Dada dan Paru-paru - Inspeksi
Bentuk : Normal Pigeon Chest Barel Chest Turner Chest
Pergerakan dinding dada: Simetris Asimetris
Retraksi: Ya Tidak
Respirasi: Spontan tanpa alat bantu Dengan alat bantu……..…
- Palpasi : Vocal Fremitus Simetris Asimetris
- Perkusi : Sonor Hipersonor Dullness
- Auskultasi : Vesikuler Ronkhi Wheezing
3. Jantung - Inspeksi: .......................................................................................................
- Palpasi:..........................................................................................................
- Auskultasi: BJ 1 & BJ 2 Normal Murmur Gallop
- Perkusi:………………………………………………………………………
…….
- Lainnya:
4. Abdomen - Inpeksi
Tali Pusat: Basah Kering Berbau
Berdarah Keluaran
Cairan……………………
Distensi Abdomen : Ya Tidak
Bentuk: ……………………………………..
Lainnya:
- Auskultasi : Bising usus =..................x/menit
- Palpasi
Supel : Ya Tidak
Hepatomegali : Ya Tidak
10
Spleenomegali : Ya Tidak
Teraba Masa : Ya Tidak
Turgor Kulit : Lambat Cepat
- Perkusi : Tympani Hypertimpani
5. Anus dan Genitalia - Laki-Laki : Ya Tidak
- Perempuan : Ya Tidak
- Anomalirectal : Ya Tidak
- Kebersihan : Bersih Kurang Bersih
- Abnormalitas lain : Sebutkan
6. Ekstremitas dan - Kelainan tulang: Tidak Ya, sebutkan...............................................
Muskuloskeletal - Spina bifida Normal Abnormal, sebutkan
- Kekuatan otot:
- Lainnya:
7. Kulit dan kuku - Warna Kulit : Pink Pucat Kuning
kulit tipis nampak pembuluh darah Mottled
- Sianosis : Tidak Ya, Lokasi………………………
- Ptekie : Tidak Ya, Lokasi………………………
- Kemerahan : Tidak Ya, Lokasi………………………
- Tanda lahir : Tidak Ya, Lokasi………………………
- Turgor Kulit : Elastis Tidak elastis
- Edema : Tidak Ada, Lokasi………………………
- CRT.....................................detik
- Lainnya :……………………………
8. Kebersihan Diri - Mandi : Frekuensi : Mandiri Dengan bantuan
- Sikat Gigi : Frekuensi : Mandiri Dengan bantuan
- Keramas : Frekuensi : Mandiri Dengan bantuan
9. Luka Beri tanda (arsir) pada lokasi luka
Karakteristik luka:……
10
- Penurunan Fungsi : Tidak, Ada, lokasi
………….……………….
-
PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN
Dengan menggunakan DDST atau KPSP
- Motorik Kasar :
…………………………………………………………………………………….
- Motorik Halus
:………...…………………………………………………………………………
….
- Bahasa :
…………………………..………………………………………………………….
- Personal Sosial :
………………………………………………………………………………….…….
HOSPITALISASI
1. Dampak Hospitalisasi
- Anak Cemas Takut Sedih
- Orangtua Cemas Takut Sedih Merasa bersalah
2. Pengasuh Ayah Ibu Nenek Orang Lain
Pengasuh lain
3. Hubungan dengan pengasuh Harmonis Tidak harmonis
4. Sumber Dukungan Lain Sibling Keluarga Lain Teman sebaya
5. Keterlibatan Orangtua Saat Anak Merawat Menggendong Berkunjung
Dirawat Berbicara Mendongeng/bercerita
6. Kebiasaan/keyakinan keluarga yang
mempengaruhi kesehatan
7. Pengetahuan keluarga terhadap
penyakit
PEMERIKSAAN PENUNJANG
10
Tanggal,................................................ Pukul ........................
Perawat Yang Mengkaji Mengetahui
CI Ruangan
(.............................................................) (....................................................................)
Nama Perawat + Tanda Tangan Nama Perawat + Tanda Tangan
10