OLEH :
DENNI RAHMIATI
NPM : 1624260011DB
OLEH :
DENNI RAHMIATI
NPM : 1624260011DB
i
ii
PERSEMBAHAN DAN MOTTO
MOTTO:
“Yakinlah Kau Bisa dan kau Sudah Separuh Jalan Menuju Kesana”
PERSEMBAHAN:
Alhamdulillah , atas rahmat dan hidayahnya, saya dapat menyelesaikan
tugas akhir sederhana ini dengan baik. Laporan Tugs Akhir sederhana ini
aku persembahkan untuk:
1. Terima kasih Kepada orang tuaku yang telah mendukungku,
memberikan motivasi dalam segala hal, serta memberikan kasih sayang
yang teramat besar yang tak mungkin bisa ku balas dengan apapun
2. Terimakasih kepada kakakku Donna Rahmiati, adikku Nadea Amanda ,
dan Azila Tanjung yang selalu mendoakan, membantu dan
memotivasiku dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini
3. Pembimbing utamaku bunda Syami Yulianti, SST.,M.Keb dan
Pembimbing pendampingku bunda Ns. Danur Azissah, S.Kep., M.Kes
dan tak lupa penguji I bunda Dr. Ida Samidah, SKp., M.Kes dan penguji
II bunda Ns Des Metasari, S.Kep., M.Kes
4. Sahabat-sahabatku terutama Weni Eliza yang telah memberikan suport,
inspirasi dan bantuan selama ini dalam menyelesaikan Laporan Tugas
Akhir ini
5. Almamater yang aku banggakan
iii
iv
RIWAYAT HIDUP
v
KATA PENGANTAR
Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Tugas Akhir, dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada By “A”
Laporan Tugas Akhir ini merupakan bagian yang tak terpisahkan atau merupakan
memperoleh gelar Ahli Madya kebidanan pada Program Studi Kebidanan (DIII)
Selanjutnya, tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah banyak membantu sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan.
1. Bapak Prof. Dr. Agr. Ir. Johan Setianto selaku Rektor Universitas Dehasen
Bengkulu.
2. Ibu Dr. Ida Samidah, SKp., M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
3. Ibu Ns. Berlian Kando Sianipar, S.Kep., M.Kes, selaku Wakil Dekan I
4. Ibu Dra. Hj.Ice Rakizah Syafrie, M.Kes, selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu
vi
5. Ibu Syami Yulianti, SST., M.Keb selaku Ketua Prodi Kebidanan (DIII)
Fakultas Ilmu Kesehatan sekaligus pembimbing utama yang dengan sabar dan
dorongan dan petunjuk yang sangat berharga yang dalam penyusunan Laporan
7. Ibu Ns. Des Metasari, S.Kep., M.Kes selaku penguji kedua yang juga dengan
9. Pimpinan seluruh Staf Puskesmas Pasar Ikan yang telah mengizinkan untuk
melakukan penelitian.
10. Rekan- rekan satu angkatan Program Studi Kebidanan (DIII) Fakultas Ilmu
penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih banyak terdapat kekurangan dan
vii
kelemahan yang disebabkan oleh keterbatasan penulis. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca demi kesempurnaan Laporan Tugas Akhir ini sehingga akan lebih
bermanfaat.
Penulis
Denni Rahmiati
viii
ABSTRAK
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI “A” DENGAN
MILIARIASIS DI PUSKESMAS PASAR IKAN
KOTA BENGKULU TAHUN 2019
Oleh:
Denni Rahmiati 1)
Syami Yulianti 2)
Ns Danur Azissah 2)
ix
ABSTRACT
Based on data from Pasar Ikan Public Health Center obtained from January to
December 2018 that 77 babies who came for treatment, there were 38 babies who
experienced red spots on the skin and the average baby was fussy and crying when
his body was sweating and bubbles filled with liquid on the skin. The purpose of this
final project report is to implement and apply a midwifery care management for baby
"A" aged 3 millariasis months at Pasar Ikan Public Health Center of Bengkulu City
in 2019. In the preparation of this final project report using a qualitative approach
to the case study research strategy by providing a midwifery care to baby "A"
millariasis. Subjective data from the mother says her baby is fussy and in the
forehead areas appear clear liquid-filled bubbles and in the left knee fold area looks
reddish. In objective data, k / u good, composmentist awareness, TTV: pulse 112x/
minute, respiration 33x/ minute, temperature 36.70c, body weight/ PB 4,300 gram/
50 cm, Baby "A". The problem that arises is the baby is fussy. Potential diagnosis is
a secondary infection. Immediate action taken is to give caladine liquid powder.The
action was carried out aiming that the plans drawn up were achieved with the
cooperation of midwives, which could further improve the quality services of
midwifery patient. Evaluation results obtained good general condition of the baby,
composmentis consciousness, TTV: pulse 112x/min, respiration 32x/min,
temperature 36.50c. All findings and actions that have given subsequently
documented. The causes of miliariasis are hot and humid air and staphylococcus
bacterial infection. It is expected to mother to do the right skin care by keep baby's
skin and clothes clean.
Information:
1. Student
2. Supervisors
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO ................................................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN .................................................... iv
RIWAYAT HIDUP................................................... ........................................... v
KATA PENGANTAR............................................................................. ............. vi
ABSTRAK ............................................................................................................ ix
ABSTRACT........................................................................................................... x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR BAGAN ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
xi
H. Etika penelitian..................................................................................... 47
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 77
B. Saran ..................................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
xii
DAFTAR BAGAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Lampiran
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dari 17 goals, 169 target, dan sekitar 240 indikator, dalam salah satu tujuan
terutama dalam tujuan ke-3 yang bertujuan menjamin kehidupan yang sehat dan
target dimana ada salah satu target pada tahun 2030 yaitu mengakhiri kematian
bayi dan balita dengan cara seluruh negara dunia dapat menurunkan angka
2017:19).
adanya bercak mongol, hemangioma, ikhterus, muntah dan gumoh, oral trush,
sindrom bayi meninggal mendadak. Milliariasis sering terjadi pada bayi prematur
karena proses diferensiasi sel epidermal dan apendiks yang belum sempurna.
Kasus milliariasis terjadi pada 40 – 50% bayi baru lahir. Muncul pada usia 2 – 3
kemudian. Terkadang kasus ini menetap untuk beberapa lama dan dapat menyebar
1
2
virus atau jamur sebesar 45%. Selain itu bergantung pada lingkungan dan
kondisi setiap individu. Trauma kecil atau ringan dapat menyebabkan tempat
masuknya mikroorganisme ke kulit. Kulit bayi dan anak berbeda dengan orang
Kulit bayi dan anak lebih tipis, jaringan antar sel relatif lebih longgar, sistem
pertahanan tubuh alamiah (innate) dan didapat dikulit belum cukup matang.
masalah kulit. Salah satu masalah kulit yang sering dialami oleh bayi adalah
pengetahuan dan informasi mengenai kurang tepatnya perawatan kulit bayi. Fungsi
pada kulit bayi belum sempurna. Kulit bayi lebih lembut dibandingkan kulit
dewasa. Perbedaan lainnya, kulit bayi lebih tipis, ikatan antar sel lebih longgar,
produksi kelenjar keringat dan kelenjar minyak relative lebih sedikit. Salah satu
masalah kulit yang sering dialami oleh bayi adalah Miliaria atau keringat buntet
Miliariasis dan infeksi umumnya dapat menyerang bayi dan anak yang
baru lahir. Kulit bayi memang bisa dikatakan sangatlah sensitif, beberapa kendala
yang memang dihadapi ada timbulnya miliariasis atau biang keringat di bagian
3
kulit bayi dimana rentan timbulnya di beberapa bagian seperti pada punggung
bayi, bagian kulit leher bayi yang terkadang menimbulkan iritasi akibat dampak
keringat yang kurang kita perhatikan sehingga kerap kali bayi merasakan gatal.
Salah satu penyakit kulit pada bayi adalah miliaria (biang keringat). Biang
keringat dapat dijumpai pada bayi yang kemungkinan disebabkan oleh sel–sel
pada bayi yang belum sempurna sehingga terjadi sumbatan pada kelenjar kulit
yang mengakibatkan retensi keringat. Kulit pada neonatus (bayi < 1 bulan) dan
bayi (< 1 bulan) merupakan bagian yang mengalami proses pematangan yang
cepat, baik struktur anatomi, bio kimia dan fisiologik setelah tahap pembentukan
in utero. Pada remaja dan dewasa, kulit sudah matang atau mature kemudian
khususnya pada bayi yang dikarenakan oleh iritasi kulit yang bila tidak ditangani
dengan baik dapat menyebabkan infeksi dan gangguan pada kulit bayi yang lebih
parah dan nantinya dapat berpengaruh pada segi kesehatan ataupun menimbulkan
gangguan kosmetik saat bayi telah beranjak dewasa (Ningrum, Novita Widya,
2012:17).
Miliarisis dapat dicegah dan disembuhkan, oleh karena itu Konseling Informasi
Edukasi (KIE) yang cukup harus di berikan pada ibu yang memiliki bayi yang
ini. Hal yang dapat bidan lakukan dalam masalah miliariasis seperti memberikan
4
bedak salicy 2%, memberitahu ibu untuk, memberikan pakaian yang tipis,
memberikan informasi kepada ibu tentang perawatan kulit bayi, jika bayi
2012:17).
upayakan kelembapan suhu yang cukup dan suhu lingkungan yang sejuk dan
kering, gunakan pakaian yang tidak terlalu sempit, gunakan pakaian yang
menyerap keringat, segera ganti pakaian yang basah, dan kotor, dapat diberikan
2019 didapatkan data bulan Januari sampai Desember 2018 dari 77 bayi yang
datang berobat terdapat 38 bayi yang mengalami bintik-bintik merah pada kulit
dan rata-rata bayi rewel dan menangis saat tubuhnya berkeringat serta timbul
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
Adapun tujuan penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Varney.
2. Tujuan Khusus
kebidanan Varney.
kebidanan Varney.
Varney.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pasien atau
Kesakitan Bayi.
Milliariasis.
7
a) Bagi Puskesmas
Milliarisis.
Hasil studi kasus ini dapat digunakan sebagai reverensi dalam memberikan
Peran bidan pada bayi dengan Miliarisis sebagai pendidik yaitu untuk
dalam sehari, memakai pakaian yang menyerap keringat (dasar katun) atau
tidak memakai pakaian yang mudah membuat keringat. Pada studi kasus ini,
bidan menjelaskan apa yang kurang di mengerti ibu dan keluarga dari segi
Peran bidan sebagai advocat pada Bayi dengan Miliarisis yaitu tindakan
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian Bayi
Masa bayi ini dibagi menjadi dua tahap perkembangan. Tahap pertama
(antara usia 1-12 bulan) yaitu pertumbuhan dan perkembangan pada masa
peningkatan susunan saraf. Tahap kedua (usia 1-2 tahun) yaitu kecepatan
pertumbuhan pada masa ini mulai menurun dan terdapat percepatan pada
periode bayi baru lahir selama dua minggu (Marimbi, 2010). Masa bayi
merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 12 bulan, namun tidak
(Maryunani, 2016:6).
pada umur 5 bulan, berat badan anak sudah 2 kali lipat berat badan lahir,
Sedangkan untuk panjang badan, pada umur 1 tahun sudah menjadi satu
9
setengah kali panjang badan saat lahir (Ambarawati, Respati Fitri & Nita
Nasution, 2015:42).
yang berkaitan dengan aspek non fisik. Jadi, yang dimaksud dengan
dan suatu proses aspek non fisik menuju terciptanya kedewasaan yang
1) Bercak Mongol
yang lain.
10
11
2) Hemangioma
pembuluh darah yang tidak normal dan dapat terjadi pada setiap
3) Ikterus
4) Muntah
5) Gumoh
6) Oral Trush
dangkal.
12
7) Diaper Rash
8) Sebhorrea
9) Milliariasis
10) Diare
Diare adalah buang air besar yang tidak normal dan berbentuk
cair dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya. Bayi dikatakan diare
11) Obstipasi
12) Infeksi
1) Jerawat bayi
Penyakit kulit yang menyerang wajah ini tidak hanya terjadi pada
remaja. Pada bayi pun bisa terkena jerawat. Hal ini terjadi karena
plasenta.
2) Eksim
3) Mongolia spot
4) Kulit kering
5) Biang keringat
Bintik putih atau yang dikenal juga dengan sebutan milia ini
7) Cradle cap
8) Biduran
a. Pengertian
disertai dengan gelembung kecil berair yang timbul akiba keringat berlebihan
disertai sumbatan saluran kelenjar keringat yaitu di dahi, leher, bagian yang
gesekan pakaian dan juga kepala (Wulandari, Dewi & Erawati, Meira
2016:208).
Yulianti, 2012:18).
Biasanya anggota badan yang diserang adalah dahi, leher, kepala, dada,
pakaian. Keluhan yang timbul berupa rasa gatal seperti ditusuk-tusuk, kulit
keringat buntet, priekle heat. Yaitu dermatosis yang di sebabkan oleh retensi
Milliariasis atau biang keringat adalah kelainan kulit yang timbul akibat
leher, bagian-bagian badan yang tertutup pakaian (dada dan punggung), serta
16
tempat yang mengalami tekanan atau gesekan pakaian dan dapat juga
berlebihan, dapat diikuti rasa gatal seperti ditusuk, kulit menjadi kemerahan
keringat dan porinya, yang lazim timbul dalam udara panas lembab seperti
daerah tropis atau selama awal musim panas atau akhir musim hujan yang
peradangan dan oleh edema akibat keringat yang tak keluar (Sembiring, Br
julina, 2017:294).
keringet buntet (prickly head atau head rash), mengenai daerah dada,
punggung, ketiak dan leher. Sekitar 40% bayi mengalami Miliaria (Sugito
dkk, 2013:21).
b. Etiologi
dan edema akibat perspirasi yang tidak dapat keluar dan di absorbsi oleh
stratum korneum
udara yang panas dan lembab serta adanya infeksi bakteri staphylococcus.
sebagai berikut.
keringat.
c. Insiden/pravelensi
Milliariasis terjadi pada 40 – 50% bayi baru lahir. Muncul pada usia 2 – 3
kemudian. Terkadang kasus ini menetap untuk beberapa lama dan dapat
d. Patofisiologi
dan oedema akibat respirasi yang tidak dapat keluar yang kemudian
e. Klasifikasi
1) Miliaria kristalina
halus.
menyerap keringat.
2) Miliaria Rubra
a) Sering dialami pada anak yang tidak biasa tinggal di daerah panas.
kulit di epidermis.
3) Miliaria profunda
d) Karena letak retensi keringat lebih dalam maka secara klinik lebih
e) Tidak gatal, jarang ada keluhan, tidak ada dasar kemerahan, bentuk
pecah pada dermis bagian atas atau tanpa infiltrasi sel radang.
1) Milliaria kristalina
umum dan sering terjadi. Gejalanya adalah pada kulit tubuh bayi
Gejala ini biasanya dipicu oleh panasnya udara. Selain itu, muncul
berikut:
tertutup.
21
2017:294).
2) Milliaria rubra
dan perih. Anak menjadi mudah rewel dan pola tidurnya terganggu. Jika
hal ini terjadi pada bayi, maka dirinya akan tampak (Sembiring,
2017:46).
berikut:
1) Sering dialami pada anak yang tidak biasa tinggal didaerah tropis.
kulit di epidermis.
3) Milliaria profunda
Gejalanya adalah timbul bintik-bintik putih pada kulit dan bila diraba
akan terasa agak keras. Bintil-bintil ini sekilas mirip jerawat batu.
berikut:
4) Karena letak retensi keringat lebih dalam maka secara klinik lebih
23
5) Tidak gatal, jarang ada keluhan, tidak ada dasar kemerahan, bentuk
pecah pada dermis bagian atas atau tanpa infiltrasi sel radang.
4) Milliaria pustulosa
f. Penanganan
2) Bila keringat yang tidak kemerahan dan kering diberi bedak salycil atau
4) Bila sangat gatal, pedih, luka, dan timbul bisul dapat diberikan
antibiotik.
cukup serta suhu yang sejuk dan kering, misalnya pasien tinggal di
g. Pencegahan
air dingin dan sabun cair karena sabun cair tidak akan meninggalkan
1) Segera keringkan tubuh bayi dengan kain yang lembut jika terlihat
2010:11).
Pada laporan tugas akhir ini asuhan kebidanan pada bayi dengan
Varney.
adalah:
1) Pengkajian
a) Data subyektif
2009:34).
b) Data obyektif
(Varney, 2010).
31
penanganan segera.
6) Melaksanakan perencanaan
dilakukan oleh bidan dan sebagian lahi oleh klien, atau anggota tim
7) Evaluasi
8) Data perkembangan
masalah yang ditemukan oleh bidan pada awal tahun 1970an. Manajemen
1. Langkah I: Pengkajian
sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Teknik yang dilakukan untuk
data dasar, data subjektif dan objektif semua informasi yang akurat dari
Adalah data yang didapat dari pasien sebagai suatu pendapat terhadap
disertai gelembung kecil berisi cairan bening pada dahi, leher, kepala,
dada, dan punggung. Pada bayi perlu diketahui susu apa yang diberikan,
sebanyak 85%. Pada bayi dengan Miliariasis tidur bayi akan berkurang
karena gatal / suatu kondisi yang tidak nyaman. Adapun Faktor lainnya
b. Pemeriksaan fisik
Data objektif adalah data yang dapat diobservasi dan dilihat oleh tenaga
diperlukan. Pada bayi dengan Miliariasis kulit bayi tampak adanya rasa
syndaktili.
a. Diagnosa Kebidanan
b. Masalah
Masalah yang bisa timbul pada bayi dengan Miliariasis antara lain:
1) Definisi
3) Tujuan
4) Kriteria hasil
b) Iritasi
1) Definisi
Gejala yang umumnya muncul pada kulit atau selaput lendir berupa
2) Batasan karakteristik
3) Tujuan
4) Kriteria hasil
c) Demam
1) Definisi
Suatu kondisi ketika suhu tubuh anak naik melewati batas normal.
2) Batasan karakteristik
Ketika suhu tubuh anak lebih dari 37,2 derajat Celsius bila diukur
37
dari ketiak, melebihi 37,8 derajat celsius bila diukur dari mulut,
3) Tujuan
atau air putih, guna menghindari bayi dehidrasi resiko demam tidak
terjadi.
4) Kriteria hasil
c. Kebutuhan
Pada langkah ini dilakukan identifikasi masalah atau diagnosa potensial lain
1) Impetigo
2) Folikulitis
antibiotik & antiseptik, misalnya Achromyen 250 mg atau 3 atau 4 kali per
5. Langkah 5: Perencanaan
Pada langkah ini informasi data yang tidak lengkap dapat dilengkapi.
Rencana tindakan yang dapat dilakukan pada bayi dengan Miliariasis adalah
sebagai berikut:
handuk basah, lalu keringkan dengan kain yang lembut, apabila jenisnya
d) Beritahu ibu jangan berikan bedak tanpa membasuh kulit bayi yang
berkeringat.
f) Kunjungan ulang.
40
seperti yang diuraikan pada langkah kelima secara efisien aman (Varney,
2008).
handuk basah, lalu keringkan dengan kain yang lembut, apabila jenisnya
c. Memberitahu ibu jangan berikan bedak tanpa membasuh kulit bayi yang
berkeringat.
7. Langkah 7: Evaluasi
diharapkan yaitu:
berisi cairan bening pada bagian leher, kepala, dada, punggung, dan
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
Lokasi studi kasus ini rencananya akan dilakukan di Puskesmas Pasar Ikan
Kota Bengkulu. Penelitian rencananya akan dilakukan pada bulan Mei- Juni
2019.
C. Setting penelitian
Letak Puskesmas Pasar Ikan yaitu Jalan Pasar Ikan No. 254, Malabero,
Teluk Segara Kota Bengkulu. Sarana dan prasarana yang dimiliki Puskesmas ini
diantaranya luas ruangan yang cukup, kamar mandi, alat sterilisasi, instrument
kesehatan, oksigen, Gyn Bed, dan lain-lain. Jumlah pasien bayi tahun 2018 yaitu
berjumlah 77 orang dan jumlah bidan di Puskesmas Pasar Ikan ini yaitu 9 orang.
kasus oleh peneliti terdahulu seperti remaja dengan dysmenorhea (2016), ibu
bersalin sengan Retensio Plasenta (2017), dan anak dengan diare (2018).
43
D. Subjek penelitian
kualitatif dengan strategi penelitian case study research (CSR), teknik sampling
dengan kriteria:
b. Orang tua bayi bersedia menjadi responden dalam asuhan kebidanan yang
dilakukan
1. Data Primer
a. Wawancara
2008).
b. Observasi
melihat, mencatat jumlah dan taraf aktifitas tertentu yang ada hubungannya
penunjang.
c. Pemeriksaan fisik
sampai ujung kaki (head to toe) dan pendekatan berdasarkan sistem tubuh.
1) Inspeksi
2) Auskultasi
3) Perkusi
Perkusi suatu periksa ketuk adalah jenis pemeriksaan fisik denagn cara
4) Palpasi
2. Data Sekunder
di dalam kartu klinik sedangkan tidak resmi adalah segala bentuk dokumen
dibawah tanggung jawab instansi tidak resmi seperti biografi, catatan harian.
Disamping integritas peneliti (karena peneliti menjadi instrument utama) maka uji
DLL. Jika informasi yang diapatkan dari sumber pasien, sama dengan yang
didapatkan dari bidan dan keluarga pasien, maka informasi tersebut valid.
G. Metode analisa data
Analisa data penelitian studi kasus kebidanan yang digunakan adalah domain
analisis, yang bertujuan untuk memperoleh gambaran yang bersifat umum dan
H. Etika penelitian
Salah satu cara untuk menjamin responden yaitu dengan cara tidak
tersebut harus dijamin tidak akan membahayakan atau aman untuk kesehatan
1. PENGKAJIAN DATA
Data subjektif
a. Identitas
1) Nama Bayi
Anak ke- :1
49
50
Telp : 085664945050
b. Keluhan utama : ibu mengatakan sudah 2 hari ini bayinya rewel dan
pada daerah dahi tampak gelembung- gelembung berisi cairan jernih serta
c. Riwayat kesehatan
Ibu mengatakan anaknya tampak gelisah, ada bintik – bintik berisi air
pada daerah leher dan kemerahan pada lipatan lutut sebelah kiri.
Ibu mengatakan anaknya tidak pernah sakit berat, operasi dan tidak
pernah cidera.
d. Riwayat imunisasi
1. Nutrisi
Sebelum sakit
Selama sakit
2. Istirahat/tidur
Sebelum sakit
Selama sakit
3. Personal hygiene
Sebelum sakit
Ibu mengatakan bayinya mandi 2x/hari (air hangat), keramas setiap sore
hari, ganti pakaian 2x/hari dan ganti popok saat bayinya ngompol,
Selama sakit
Ibu mengatakan bayinya mandi 2x/hari (air hangat), ganti pakaian dan
4. Aktivitas
Sebelum sakit
suara-suara.
Selama sakit
5. Eliminasi
Sebelum sakit
lembek.
Selama sakit
dan lembek
Data objektif
1. Status generalis
b. Kesadaran : Composmentis
Respirasi : 33x/mnt
Suhu : 36,70c
e. LK : 37,2 cm
2. Pemeriksaan sistematis
rontok.
sklera putih.
serumen.
54
secret.
stomatitis.
tekan
kemerahan.
kata-kata.
2. INTERPRETASI DATA
A. Diagnosa kebidanan
DS:
berisi cairan jernih dan daerah lipatan lutut sebelah kiri tampak
kemerahan.
DO:
2. Kesadaran : Composmentis
Respirasi : 33x/mnt
Suhu : 36,70c
5. LK : 37,2 cm
kemerahan.
tetap tegak.
menirukan kata-kata.
senyum.
B. MASALAH
C. KEBUTUHAN
Milliariasis.
3. DIAGNOSA POTENSIAL
4. TINDAKAN SEGERA
5. RENCANA
2. Beritahu ibu untuk segera mengganti pakaian bayinya jika basah dan
kotor.
4. Beritahu ibu untuk membasuh dengan handuk basah (air hangat) lalu
6. TINDAKAN
leher dan kemerahan pada lipatan lutut sebelah kiri disebabkan oleh
secara teratur 2 kali sehari pada pagi dan sore hari menggunakan air
leher yang tampak gelembung – gelembung kecil berisi air dan pada
untuk tidak diberi bedak tabur karena akan menyumbat pori – pori
kulit.
dengan kain yang lembut dan bersih lalu baru diberi Caladine.
7. EVALUASI
1. Pukul 14.38 WIB Ibu sudah mengetahui keadaan bayinya dan hasil
berisi cairan bening dan pada daerah lipatan paha tampak kemerahan.
4. Pukul 15.04 WIB Ibu bersedia membasuh dengan handuk basah jika
berkeringat.
5. Pukul 15.10 WIB Ibu bersedia jika akan dilakukan kunjungan rumah
DATA PERKEMBANGAN I
S : Subjektif
gelembung kecil berisi cairan jernih dan pada daerah lipatan lutut sebelah kiri
tampak kemerahan.
4. Ibu mengatakan memandikan bayinya 2 kali sehari dan pakaian untuk bayi
O : Objektif
2. Kesadaran : Composmentis
Respirasi : 33x/menit
Suhu : 36,80C
4. BB / TB : 4.300 gram / 50 cm
A : Assasment
P : Planning
1. Pukul : 15.05 WIB Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bayinya bahwa dalam
keadaan normal dan pada daerah leher tampak gelembung – gelembung berisi
cairan jernih dan pada daerah lipatan lutut sebelah kiri masih tampak sedikit
kemerahan.
2. Pukul : 15.10 WIB Menganjurkan ibu untuk tetap segera mengganti pakaian
bayinya jika basah / kotor dan gunakan pakaian yang menyerap keringat,
lembut, ringan seperti katun, dan hindari pakaian yang terlalu ketat/sempit.
secara teratur 2 kali sehari pada pagi dan sore hari menggunakan air hangat.
5. Pukul 15.25 WIB Menganjurkan ibu jika bayinya berkeringat untuk tetap
keringkan dengan kain yang lembut dan bersih lalu baru diberi Caladine.
6. Pukul : 15.35 WIB Memberitahu ibu bahwa besok akan dilakukan kunjungan
EVALUASI :
1. Pukul 13.58 WIB Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan bayinya bahwa TTV
daerah leher tampak gelembung – gelembung kecil berisi cairan jernih dan pada
daerah lipatan lutut sebelah kiri tampak kemerahan sudah mulai berkurang.
2. Pukul 14.03 WIB Ibu bersedia mengganti pakaian bayinya apabila basah dan
kotor.
3. Pukul 14.08 WIB Ibu bersedia untuk tetap memandikan bayinya teratur 2 x sehari
4. Pukul 14.14 WIB Ibu bersedia untuk tetap membasuh dengan handuk basah jika
bayinya berkeringat.
5. Pukul 14.20 WIB Ibu bersedia jika akan dilakukan kunjungan rumah pada tanggal
18 Juli 2019.
64
DATA PERKEMBANGAN II
S : Subjektif
kecil berisi cairan jernih dan pada daerah lipatan lutut tampak kemerahan
4. Ibu mengatakan tetap memandikan bayinya 2 kali sehari dan pakaian untuk
O : Objektif
2. Kesadaran : Composmentis
Respirasi : 33x/menit
Suhu : 36,80C
4. BB / TB : 4.300 gram / 50 cm
5. Kulit : Pada daerah leher tampak gelembung – gelembung kecil berisi cairan
jernih dan pada daerah lipatan lutut sebelah kiri tampak kemerahan sudah
berkurang.
65
A : Assasment
P : Planning
dalam keadaan normal dan pada daerah leher bayinya tampak gelembung –
gelembung kecil berisi cairan jernih dan pada daerah lipatan lutut sebelah
2. Pukul : 13.59 WIB Menganjurkan ibu untuk tetap segera mengganti pakaian
jika basah / kotor dan gunakan pakaian yang menyerap keringat, lembut,
secara teratur 2 kali sehari pada pagi dan sore hari menggunakan air hangat
4. Pukul 14.10 WIB Menganjurkan ibu apabila bayi berkeringat untuk segera
dengan kain yang lembut dan bersih lalu baru diberi Caladine.
5. Pukul : 14.15 WIB Memberitahu ibu bahwa 2 hari lagi akan dilakukan
EVALUASI :
1. Pukul 13.58 WIB Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan bayinya bahwa
kulitnya pada daerah leher tampak gelembung – gelembung kecil berisi cairan
jernih dan pada daerah lipatan lutut sebelah kiri tampak kemerahan sudah
mulai berkurang.
2. Pukul 14.03 WIB Ibu bersedia mengganti pakaian bayinya apabila basah dan
kotor.
3. Pukul 14.08 WIB Ibu bersedia untuk tetap memandikan bayinya teratur 2 x
sehari.
4. Pukul 14.14 WIB Ibu bersedia untuk tetap membasuh dengan handuk basah
5. Pukul 14.20 WIB Ibu bersedia jika akan dilakukan kunjungan rumah pada
S : Subjektif
gelembung kecil berisi cairan jernih sudah hilang dan pada daerah lipatan
lutut sebelah kiri yang tampak kemerahan juga sudah tidak terlihat lagi.
4. Ibu mengatakan tetap memandikan bayinya 2 kali sehari dan pakaian untuk
O : Objektif
2. Kesadaran : Composmentis
Respirasi : 32x/menit
Suhu : 36,50C
4. BB / TB : 4.300 gram / 50 cm
kecil berisi cairan jernih sudah hilang dan pada daerah lipatan lutut sebelah
A : Assasment
P : Planning
bayinya.
menyerap keringat, lembut, ringan seperti katun, dan hindari pakaian yang
terlalu ketat/sempit.
secara teratur 2 kali sehari pada pagi dan sore hari menggunakan air hangat,
karena Milliariasis sudah teratasi jika Caladine sudah tidak perlu dipakai
5. Pukul : 15.00 WIB Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang jika
EVALUASI :
1. Pukul 14.44 WIB Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan bayinya bahwa
sudah teratasi.
3. Pukul 14.53 WIB Ibu bersedia untuk tetap memakaikan pakaian yang nyaman
untuk bayinya.
4. Pukul 14.58 WIB Ibu bersedia tetap memandikan bayinya teratur 2 kali sehari
5. Pukul 15.08 Ibu bersedia kunjungan ulang jika bayinya ada keluhan.
70
B. Pembahasan
mulai tanggal 16 Juli s/d 20 Juli 2019 terhadap By. A dengan Miliariasis di
kasus tersebut sesuai dengan tahap yang ada dalam proses Asuhan Kebidanan
menurut Varney, yang terdiri dari tujuh langkah yaitu : Pengkajian, Interpretasi
1. Pengkajian
dasar, subjektif dan objektif. Data subjektif pada teori adalah pada bayi
dengan Milliariasis ditandai dengan adanya rasa gatal, kulit kemerahan, dan
disertai gelembung – gelembung kecil berisi cairan bening pada daerah dahi,
gesekan dengan pakaian (Marmi dan Rahardjo, 2015). Dan data objektif
Denyut nadi : 100 – 160 kali per menit (muslihatun, 2010), Pernafasan : 30 –
60 kali per menit, Suhu : 36,50C – 37,50C (Yuni dan Oktami, 2014).
Pada kasus didapatkan data subjektif bayi sudah 2 hari rewel dan pada
daerah leher tampak gelembung – gelembung berisi cairan jernih dan pada
4.300 gram / 50 cm, LK: 37 cm. Kulit : pada daerah leher tampak gelembung
– gelembung berisi cairan jernih dan pada daerah lipatan paha tampak
kemerahan. Jadi, pada kasus ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara
atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas
data - data yang dikumpulkan (Rismalinda, 2014). Masalah pada kasus bayi
dengan Milliariasis ibu mengatakan bayinya rewel dan pada daerah leher
tampak gelembung – gelembung kecil berisi cairan jernih serta pada daerah
menenangkan bayi, memantau keadaan bayi dan berikan bedak tabur atau
bulan dengan Millariasis. Masalah yang muncul dalam kasus ini adalah yang
muncul pada bayi dengan Milliariasis adalah ibu mengatakan bayinya rewel
dan timbul gelembung – gelembung kecil berisi cairan jernih pada kulit
daerah leher dan lipatan paha. Kebutuhan yang diberikan yaitu menenangkan
Pada langkah ini tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan
praktek.
3. Diagnosa Potensial
pada bayi. Jadi, pada kasus ini tidak ditemukan adanya kesenjangan antara
4. Tindakan Segera
bersama dengan anggota tim kesehatan lainnya sesuai dengan kondisi klien
aspirin atau paracetamol untuk mengatasi nyeri dan antibiotik & antiseptik
dengan Milliariasis, Caladine (bedak cair) 2 kali sehari. Jadi, pada kasus ini
penulis menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus yaitu pada
5. Perencanaan Kebidanan
untuk tetap memandikan bayinya 2 kali sehari menggunakan air dingin dan
sabun cair, anjurkan ibu untuk segera membasuh bayi dengan handuk basah
lalu keringkan dengan kain yang lembut dan bersih, beritahu ibu jangan
Rubra.
sehari menggunakan air dingin dan sabun cair, anjurkan ibu untuk segera
membasuh bayi dengan handuk basah (air hangat) lalu keringkan dengan kain
yang lembut dan bersih, beritahu ibu jangan berikan bedak ketika berkeringat,
dan kasus yaitu jenis penggunaan bedaknya berbeda, pada teori menggunakan
menggunakan Caladine.
6. Implementasi Kebidanan
7. Evaluasi
dapat teratasi serta diperoleh hasil yaitu keadaan umum baik, kesadaran:
Tidak ada kemerahan dan tidak ada gelembung-gelembung kecil berisi cairan
bening, bayi bisa tenang dan tidak rewel, Milliariasis dapat teratasi serta tidak
ada keluhan.
BAB V
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
didapatkan hasil yaitu Data Subjektif : ibu mengatakan sudah 2 hari ini
bayinya rewel dan pada daerah leher tampak gelembung – gelembung berisi
cairan jernih serta pada daerah lipatan lutut sebelah kiri tampak kemerahan
gram / 50 cm, LK: 37 cm. Pada daerah leher tampak gelembung – gelembung
berisi cairan jernih serta pada daerah lipatan lutut sebelah kiri tampak
kemerahan.
2. Interpretasi data
76
77
3. Diagnosa potensial
infeksi sekunder.
4. Tindakan segera
5. Perencanaan
ibu hasil pemeriksaan bayinya, beritahu ibu untuk mengganti pakaian bayinya
jika basah dan kotor, beritahu ibu untuk tetap memandikan bayinya kemudian
6. Pelaksanaan
7. Evaluasi
pada By. A umur 3 bulan dengan Milliariasis selama 5 hari, didapatkan hasil
bahwa bayi sudah tidak rewel dan gelembung – gelembung berisi cairan
78
jernih pada daerah leher dan kemerahan pada daerah lipatan lutut sebelah kiri
sudah hilang.
B. Saran
bayinya dan bisa melakukan penatalaksaan yang tepat dan benar apabila
terjadi Milliariasis.
diharapkan pasien.
Ambarawati, Respati Fitri dan Nita, Nasution. 2015. Buku Pintar Asuhan
Keperawatan Bayi & Balita. Yogyakarta: Cakrawala Ilmu.
Asmadi, 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.
Asrinah. 2010. Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Dewi, V. N. L. 2013. Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba
Medika.
Ermalena, 2017. Indikator kesehatan SDGs Di Indonesia. Balai Kartini.
FKUI, 2013. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Juanda, A. 2013. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Khasanah, Nidaul, 2015. Asuhan Kebidanan Pada Neonatus Dengan Miliariasis Di
Polindes Desa Mlaras Sumobito. Jombang: Universitas Pesantren Tinggi
Darul Ulum.
Manggiasih, V. A. Jaya, P. 2016. Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Bayi, Balita dan
Anak Pra Sekolah.: Jakarta: Trans Info Media.
Maritalita, D. 2012. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Marmi, Rahardjo. K. 2015. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Maryunani, A. 2016. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita & Anak Pra-sekolah. Bogor: In
Media.
Mufdlilah. 2009. Antenatal Care Fokus. Yogyakarta: Nuha Medika.
Mumpuni, Y. Romiyanti. 2016. Penyakit Yang Sering Hinggap Pada Anak.
Yogyakarta: Rapha Publishing.
Ningrum, Novita Widya, 2012. Kenali Kelainan Kulit Bayi Dan Anak. Bojonegoro:
Surya.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan edisi 3. Jakarta: Salemba
Medika.
Rukiyah, A. Y, Yulianti, L. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. Jakarta:
Trans Info Media.
Sembiring, Br Julina. 2017. Buku Ajar Neonatus, Bayi, Anak, Pra Sekolah.
Yogyakarta: Deepublish.
Sudarti. 2010. Kelainan Dan Penyakit Pada Bayi & Anak. Yogyakarta: Nuha Medika.
Varney, H. 2010. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. EGC: Jakarta.
Varney. 2008. Buku Ajar Asuhan Keboidanan. Jakarta: EGC.
Vivian, Nanny lia Dewi, 2010. Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita. Jakarta: Salemba
Medika.
Wulandari, Dewi & Meira Erawati, 2016. Buku Ajar Keperawatan Anak. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13