id
KATA PENGANTAR
Bayi Usia 0-6 Bulan Di Bidan. Yuda, Klaten” selesai tepat pada waktunya.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai tugas akhir mahasiswa Program
membentu, baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis
1. Prof. Dr, dr, Much. Syamsulhadi, Sp. KJ. (K), selaku Rektor Universitas
2. Tri Budi Wiryanto, dr, SP.OG (K), selaku Ketua Program Studi DIV
3. Mochammad Arief Tq, dr., M.S, PHK, selaku Ketua Tim Karya Tulis Ilmiah
ii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5. Siti Supadmi, SSiT, SKM, M.Kes, selaku Pembimbing Utama yang dengan
7. Ayah dan Ibu yang selalu mendo’akan dan memberikan dukungannya hingga
10. Aryo Gandi W., yang selalu sabar mendengarkan keluh kesahku. Trimakasih
untuk semuanya.
11. Sahabat- sahabatku mb’ Wayan, jeng Ririn (Trio kwek- kwek), tetep low
profile ya girl’s.
12. Teman – teman seperjuanganku (mbak tisa, mbak danik, mbk devi, dek tia)
13. Rekan- rekan serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
Penulis menyadari bahwa proposal Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
sempurna, maka dari itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat peneliti
iii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Harapan peneliti ada hikmah dan manfaat yang dapat diambil dari sebuah
upaya kecil, serta akan ada penelitian yang melakukan penelitian lebih lanjut
Penulis
iv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
ASI adalah satu jenis makanan yang mencakup seluruh unsure kebutuhan bayi
baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual. Teknik menyusui merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi produksi ASI Data bayi yang mendapakan ASI eksklusif di
BPS. Ny. Yuda Yulia Klaten pada tahun 2008 adalah sebanyak 176 bayi. Setelah
dilakukan studi pendahuluan di BPS. Ny. Yuda Tulia, Klaten terhadap 10 ibu menyusui
diperoleh hasil 7 orang (70%) belum menyusui bayinya dengan teknik menyusui yang
benar dan 4 dari 7 orang (57%) mempunyai pengetahuan yang kurang tentang cara
menyusui yang benar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
hubungan pengetahuan ibu tentang cara menyusui dengan perilaku menyusui pada
bayi usia 0 - 6 bulan
Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei analitik dengan
pendekatan cross sectional. Objek pada penelitian ini adalah ibu menyusui yang
mempunyai bayi usia 0 – 6 bulan. Pengambilan sample menggunakan teknik
purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 50 orang. Data
dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang berisi 20 butir pertanyaan
tentang pengetahuan ibu menyusui dan observasi perilaku menyusui yang
mengacu pada 14 item tindakan menyusui.
Hasil penelitian dengan menggunakan uji statistik koefifisien korelasi
spearman rank () dengan menggunakan SPSS versi 16 didapat hasil nilai
koefisien korelasi (ρhitung) sebesar 0,544. Untuk n = 50 pengujian signifikansinya
menggunakan rumus t yaitu di dapatkan hasil 4, 492. Untuk mengetahui harga t
ini signifikan atau tidak, maka perlu dibandingkan dengan table t untuk dk = 48
yaitu 2, 021. Karena t hitung > t table (4,492 > 2,021) maka ada hubungan antara
pengetahuan dengan perilaku menyusui.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara pengetahuan
dengan perilaku menyusui dimana. Karena nilai koefisien korelasi yang diperoleh
bertanda positif, berarti ada hubungan positif antara pengetahuan dengan perilaku
menyusui yaitu semakin tinggi tingkat pengetahuan tentang cara menyusui, maka
semakin baik perilaku menyusui bayinya.
v
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
JUDUL
HALAMAN VALIDASI….....................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
ABSTRAK...............................................................................................................v
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR…..........................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah…..............................................................................3
C. Tujuan Penelitian…..............................................................................3
D. Manfaat Penelitian…............................................................................4
B. Konsep Perilaku.....................................................................................8
D. Kerangka Konsep….............................................................................13
E. Hipotesis...............................................................................................13
A. Desain Penelitian….............................................................................14
vi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
C. Populasi Penelitian…..........................................................................14
C. Data Khusus….....................................................................................26
BAB V PEMBAHASAN
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan….....................................................................................36
B. Saran…................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman
viii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
x
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI) adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh
unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologi, social maupun spiritual. ASI
serta anti inflamasi. Zat- zat anti infeksi yang terkandung dalam ASI
ASI tersebut perlu ditunjang dengan cara pemberian ASI yang benar, antara
lain pemberian ASI segera setelah lahir (30 menit pertama bayi harus sudah
disusukan) kemudian pemberian ASI saja sampai bayi umur 6 bulan (ASI
usaha- usaha atau pengelolaan yang benar, agar setiap ibu dapat menyusui
sendiri bayinya.
produksi ASI dimana bila teknik menyusui tidak benar, dapat menyebabkan
puting lecet dan menjadikan ibu enggan menyusui dan bayi jarang menyusu.
Bila bayi jarang menyusu karena bayi enggan menyusu akan berakibat kurang
baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI
1
library.uns.ac.i digilib.uns.ac.id
2
tentang manfaat ASI dan tentang teknik menyusui yang benar (Roesli, 2005).
buruk pada anak balita. Yang lebih memprihatinkan adalah bahwa 11,7 % dari
gizi buruk terdapat pada bayi berumur kurang dari 6 bulan. Dari hasil Survey
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 di dapatkan data 95%
bayi pernah diberi ASI, 44% bayi diberi ASI dalam jam pertama setelah lahir,
62% bayi diberi ASI pada hari pertama kelahiran. Setelah 6 bulan 32%
l8% mendapatkan ASI dan susu botol, 9% mendapatkan ASI dan cairan lain,
20% mendapatkan ASI dan juice buah (Irianto, 2009). Data bayi yang
mendapakan ASI eksklusif di BPS. Ny. Yuda Yulia Klaten pada tahun 2008
adalah sebanyak 176 bayi. Setelah dilakukan studi pendahuluan di BPS. Ny.
Yuda Tulia, Klaten terhadap 10 ibu menyusui diperoleh hasil 7 orang (70%)
belum menyusui bayinya dengan teknik menyusui yang benar dan 4 dari 7
yang benar. Hal ini dikarenakan kurangnya informasi dari tenaga kesehatan
seperti misalnya cara meletakkan bayi pada payudara ketika menyusui, isapan
bayi yang mengakibatkan puting terasa nyeri, dan masih banyak lagi masalah
mengenai cara menyusui yang benar. Dari sini dapat diambil kesimpulan
seseorang. Perilaku yang didasari atas pengetahuan, kesadaran dan sikap yang
tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut guna mengetahui apakah ada
pada bayi dalam upaya untuk memenuhi keadaan gizi yang lebih baik pada
bayi, juga untuk memberikan zat kekebalan yang dapat melindungi bayi dari
berbagai infeksi
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat
Penelitian
1. Bagi Institusi
pengetahuan
2. Bagi Profesi
dan langkah- langkah menyusui yang benar pada ibu menyusui sehingga
laktasi
3. Bagi Responden
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Pengetahuan
(Notoatmodjo, 2007)
tingkatan.
a. Tahu (know)
dipelajari sebelumnya.
b. Memahami (comprehension)
c. Aplikasi (Aplication)
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).
5
library.uns.ac.i digilib.uns.ac.id
6
d. Analisis (analysis)
dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu
sama lain.
e. Sintesis (synthetis)
yang baru.
f. Evaluasi (evaluation)
(Notoatmodjo, 2007)
a. Umur
b. Pengalaman
c. Pendidikan
dimiliki
d. Lingkungan
e. Sumber Informasi
B. Konsep Perilaku
1. Pengertian
yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak
luar.
(Notoatmodjo, 2003)
perilaku masyarakat.
(Notoatmodjo, 2003)
3. Bentuk Perilaku
yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut dan belum
tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati oleh orang
lain.
(Notoatmodjo, 2003)
(Notoatmodjo, 2003)
c. Posisi lain adalah ibu tidur miring dengan bantal agak tinggi dan
kulit bayi.
(Purwanti, 2004)
b. ASI ada dalam lambung bayi hingga habis diserap berlangsung dalam
2 jam, oleh karena itu usahakan bayi menyusu lagi dalam 2 jam.
7 menit.
(Purwanti, 2004)
(Purwanti, 2004)
4. Tindakan Menyusui
b. Baringkan bayi diatas bantal dengan baik dan posisi bayi menghadap
perut ibu
d. Topang payudara dengan tangan kiri atau tangan kanan dan empat jari
g. Susui bayi selama ia mau dan berikan ASI secara bergantian pada
kedua payudara
(Purwanti, 2004)
(Soetjiningsih, 1997)
library.uns.ac.i digilib.uns.ac.i
13
D. Kerangka Konsep
Perilaku menyusui:
Pengetahuan tentang cara menyusui yang benar Posisi menyusui
Lama dan frekuensi menyusui
Cara menyusui bayi
Tindakan menyusui
Cara pengamatan teknik menyusui yang benar
Keterangan:
= diteliti
= tidak diteliti
E. Hipotesis
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
C. Populasi Penelitian
menyusui yang sampai pada bulan mei mempunyai bayi baru lahir sampai
1. Sampel penelitian
2008). Karena besar populasi kurang dari 1000, maka estimasi besar
n = N. Z2 . p.q
d (N-
1)+Z.p.
n = 68 . 3,8416 . 0,25
1,3275
n = 65, 3072
1, 3275
n = 49, 2
n = 50 orang
Keterangan:
q = 1-p (100% - p)
(Nursalam, 2008)
library.uns.ac.i digilib.uns.ac.id
1
2. Teknik Sampling
sampel akan mewakili jumlah populasi yang ada (Alimul, 2007). Pada
3. Kriteria Sampel
a. Kriteria Inklusi
bulan.
b. Kriteria Eksklusi
1. Identifikasi Variabel
menyusui
2. Definisi Operasional
hal yang diketahui oleh ibu menyusui tentang cara menyusui yaitu
(Nursalam, 2008)
10), baik (skor 6 - 8), cukup (skor 3 - 5) dan kurang (skor 0 - 2).
(Alimul, 2007)
library.uns.ac.i digilib.uns.ac.id
1
1. Instrument Penelitian
tindakan menyusui.
a. Uji Validitas
N X Y X Y
R
N X
2
X N Y
2 2
2
Y
Keterangan :
X : Skor pertanyaan
Y : Skor total
N : Jumlah Responden
library.uns.ac.i digilib.uns.ac.id
1
(Arikunto, 2006)
moment. Jika harga rxy > rtabel maka dapat dikatakan butir soal tersebut
dalam penelitian ini di dapatkan 5 butir soal tidak valid yaitu soal
nomor 2, 8, 12, 18, 21, dan ke 5 butir soal tersebut telah dihapus. Dari
20 butir soal didapatkan r hitung > r tabel (0,688 > 0,396) dengan kata
b. Uji Reliabilitas
r 1 2
k
1
11
k 2
1
1
Keterangan :
r 11 : reliabitas instrumen
2
α : varian total
(Sugiyono, 2008)
library.uns.ac.i digilib.uns.ac.id
2
hitung > alpha minimal (0,978 > 0,7) yang artinya 20 butir soal
2. Pengumpulan Data
menyusui dan pada saat itu juga peneliti melakukan observasi kepada
menyusui.
3. Pengolahan Data
informasi.
4. Analisis Data
a. Analisis Univariat
Variabel pengetahuan
P = f / N x 100%
(Machfoedz, 2007)
(Nursalam, 2008)
menggunakan rumus:
= {1(28-0)}/10
= 28 / 10
= 2,8
Keterangan:
a = Jumlah atribut
(Simamora, 2004)
(Alimul, 2007)
b. Analisis Bivariat
ρ= 6 ∑ bi ²
n(n² - 1)
Keterangan:
n = jumlah sampel
komputer SPSS versi 16.00. Untuk n > 30, dimana dalam tabel rho
sebagai berikut:
n2
t=r dimana r adalah koefisien korelasi
1 r 2
Untuk mengetahui harga t ini signifikan atau tidak, maka perlu
= n – 2. Karena disini uji dua pihak , maka harga t dilihat pada harga t
(Sugiyono, 2008)
library.uns.ac.i digilib.uns.ac.i
BAB IV
HASIL PENELITIAN
dengan perilaku menyusui ini telah dilakukan di BPS Ny. Yuda Yulia, Klaten
BPS Ny. Yuda Yulia ini terletak di perumahan Klaten kencana blok H No
2 kaliklotes Klaten, yang berdiri pada tanggal 17 Januari 2004 dengan SIPB
13/09/2003. BPS Yuda Yulia merupakan BPS Murni yang melayani Imunisasi,
kamar nifas. BPS ini melayani pasien persalinan selama 24 jam dengan di bantu 3
orang perawat.
1. Umur Responden
24
library.uns.ac.i digilib.uns.ac.i
d
sebanyak 37 orang (74 %) dan yang berumur >30 tahun sebanyak 9 orang
(18%).
2. Pekerjaan
tidak bekerja sebanyak 36 orang (72%), yang bekerja sebagai pegawai swasta
sebanyak 12 orang (24 %) dan yang bekerja sebagai PNS atau tenaga
3. Pendidikan
C. Data Khusus
Skor pengetahuan diperoleh dari jawaban benar diberi skor 1 jika salah
tentang cara menyusui di BPS Ny. Yuda Yulia, Klaten dari 50 responden
(10%).
library.uns.ac.i digilib.uns.ac.i
d
dengan sempurna, skor 1 jika dilakukan tetapi kurang sempurna dan skor 0
jika tidak dilakukan. Skor yang didapatkan dibagi dengan skala interval
Tabel 4.5 Distribusi Frekwensi Perilaku Menyusui Bayi Usia 0-6 Bulan Di
BPS. Ny. Yudha, Klaten
No Perilaku Jumlah (N) Prosentase (%)
1 Sangat Baik 8 16
2 Baik 27 54
3 Cukup 14 28
4 Kurang 1 2
Jumlah 50 100
Sumber:Data Primer
bayi di BPS Ny. Yuda Yulia, Klaten dari 50 responden terdapat 8 responden
dengan perilaku menyusui sangat baik (16 %), 27 responden dengan perilaku
Menyusui
Tabel 4.6 Tabulasi Silang Pengetahuan Ibu Tentang Cara Menyusui Dengan
Perilaku Menyusui Pada Bayi Usia 0 – 6 Bulan Di BPS. Ny. Yudha,
Klaten
dan 1 orang (3,7%) yang perilaku menyusuinya kurang. Untuk ibu menyusui
t ini signifikan atau tidak, maka perlu dibandingkan dengan table t untuk dk =
48 yaitu 2, 021. Karena t hitung > t table (4,492 > 2,021) maka H0 ditolak
Dan nilai koefisien korelasi yang diperoleh bertanda positif, berarti ada
BAB V
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai pengetahuan ibu tentang cara menyusui,
perilaku menyusui bayi serta hubungan antara pengetahuan ibu tentang cara
pendidikan SMA dan PT. Pada ibu – ibu bekerja sebagian besar mempunyai
pengetahuan juga kurang. Menurut Latipun (2006) bahwa remaja lebih fleksibel
dalam mengubah sikap dan tingkah lakunya dibandingkan dengan orang yang
pengalamannya. Hal ini terbukti dari hasil penelitian ini di dapatkan beberapa
bertukar pikiran dengan teman- teman di lingkungan kerja. Hal ini sesuai dengan
pendapat Kuncoroningrat yang dikutip oleh Nursalam dan Pariani (2001) yaitu
lingkungan adalah seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya
Di BPS. Yudha Yulia, Klaten telah dibentuk Gerakan Sayang Ibu (GSI)
pada bulan Desember 2008 yang beranggotakan ibu hamil dan ibu menyusui bayi
program ini, para ibu – ibu menyusui lebih banyak mendapatkan informasi dan
pengetahuan tentang cara menyusui dan teknik menyusui yang benar karena hal
ini akan mempengaruhi pada produksi ASI. Selain dari kegiatan GSI, masyarakat
juga masih bisa mendapatkan informasi karena daerah penelitian ini merupakan
daerah transisi, dimana alat komunikasi sudah masuk serta sarana pendidikan
sudah tersedia. Dengan area yang seperti ini memungkinkan masyarakat yang ada
bahwa terdapat 8 responden dengan perilaku menyusui sangat baik (16 %), 27
menyusui cukup (28%) dan 1 responden dengan perilaku menyusui kurang (2%).
Perilaku menyusui yang baik sebagian besar terdistribusi pada ibu – ibu usia 20 –
30 tahun.
Menurut Hurlock, yang dikutip oleh Nursalam & Pariani (2001) bahwa
semakin cukup umur maka tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan
lebih matang dalam berfikir. Terbentuknya perilaku manusia tidak terjadi begitu
1999). Dari teori yang dikemukakan oleh Kuncoroningrat yang dikutip oleh
Nursalam dan Pariani (2001) bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang
maka semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sedangkan perilaku yang
didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif akan lebih langgeng
dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Hal ini sesuai dengan
hasil penelitian bahwa sebagian besar ibu – ibu berpendidikan tinggi mempunyai
menjaga kesehatan diri dan bayinya, yang dipersiapkan agar dapat memberikan
library.uns.ac.i digilib.uns.ac.i
d
ASI dengan sempurna kepada bayinya. Hal ini tergantung dari tiap – tiap
individu. Seperti teoi yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2003) bahwa banyak
seseorang dalam berperilaku. Hal ini terlihat dalam hasil penelitian bahwa
sebagian besar ibu – ibu yang bekerja mempunyai perilaku menyusui yang baik.
Sedangkan ibu – ibu yang tidak bekeja, ada yang beperilaku menyusui baik dan
cukup. Hal ini dipengaruhi oleh pengalaman, yaitu ibu – ibu yang mempunyai
anak lebih dari satu mereka lebih tau cara menyusui yang benar dibandingkan
program Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada semua pasien bersalin dan tidak
menganjurkan pemberian susu formula hingga bayi berusia 6 bulan. Hal ini sesuai
dengan Perda Kabupaten Klaten No.7 tahun 2008 yaitu di Kabupaten Klaten tidak
boleh ada susu formula di tiap – tiap Bidan Praktek Swasta (BPS). IMD akan
mempengaruhi perilaku ibu menyusui karena pada saat melaksanakan IMD ibu
bisa tau bagaimana cara menyusui bayi yang benar dan itu akan diterapkannya
dalam menyusui bayinya. Hal ini sesuai dengan pendapat Soetjiningsih (1997)
bahwa penanganan di ruang bersalin, rawat gabung dan nasehat pada saat akan
Perilaku Menyusui.
menyusui bayi usia 0 – 6 bulan. Berdasarkan hasil uji statistik koefifisien korelasi
spearman rank () dengan menggunakan SPSS versi 16 didapat hasil nilai
Untuk mengetahui harga t ini signifikan atau tidak, maka perlu dibandingkan
dengan table t untuk dk = 48 yaitu 2, 021. Karena t hitung > t table (4,492 >
2,021) maka H0 ditolak yang artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan
perilaku menyusui. Dan karena nilai koefisien korelasi yang diperoleh bertanda
menyusui yaitu semakin tinggi tingkat pengetahuan tentang cara menyusui, maka
Nursalam dan Pariani (2001) bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang
maka semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sedangkan perilaku yang
didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif akan lebih langgeng
dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Dari sini dapat kita
ketahui bahwa terdapat hubungan yang erat antara pengetahuan dengan perilaku
library.uns.ac.i digilib.uns.ac.i
d
manusia. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian ini yang didapatkan adanya
hubungan yang kuat antara pengetahuan ibu menyusui dengan perilaku menyusui.
Disini berarti ada kesesuaian antara teori dengan fakta yang ada.
untuk terus meningkatan kesadaran ibu menyusui dalam memberikan ASI hingga
bayi berusia 6 bulan (ASI eksklusif) dengan lebih giat dalam memberikan
kepada masyarakat. Hal ini juga dapat digunakan sebagai pengukur sejauh mana
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
pengetahuan ibu tentang cara menyusui dengan perilaku menyusui bayi usia 0 – 6
> t table (4,492 > 2,021) dan p = 0,000 (p<0,05). Karena nilai koefisien
korelasi yang diperoleh bertanda positif, berarti ada hubungan positif antara
bayinya.
library.uns.ac.i digilib.uns.ac.i
d
B. Saran
1. Bagi Responden
yang benar serta meningkatkan hubungan antar individu yang nantinya bisa
dilakukan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang khususnya tentang
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI.
Jakarta: Rineka Cipta
Lampiran 3
SURAT PERMOHONAN
Kepada
Yth. Responden Penelitian
Di tempat
Dengan hormat,
Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswi Program Studi D4
Kebidanan Universitas Sebelas Maret Surakarta, saya akan melakukan
penelitian tentang hubungan pengetahuan ibu tentang cara menyusui dengan
perilaku menyusui bayi usia 0 – 6 bulan.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan ibu- ibu untuk
menjadi responden dalam penelitian ini. Selanjutnya kami mohon ibu- ibu
untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang disampaikan dengan
kejujuran dan apa adanya. Jawaban saudara dijamin kerahasiaannya.
Demikian permohonan kami, atas bantuan dan partisipasinya
disampaikan terima kasih.
Lampiran 4
Saya yang bertanda tangan dibawah ini merasa tidak keberatan untuk
( )
library.uns.ac.i digilib.uns.ac.i
LEMBAR KUESIONER
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG CARA MENYUSUI
DENGAN PERILAKU MENYUSUI
BAYI USIA 0 – 6 BULAN
I. Karakteristik Responden
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Anak ke :
No. Kode Responden :
4. Posisi yang benar jika memilih posisi menyusui dengan duduk adalah..
a. Punggung bersandar
b. Kaki ditekuk
c. Kaki menggantung
10. Jika ASI disimpan pada lemari pendingin dapat bertahan hingga….
a. 1 minggu
b. 1 bulan
c. 3 bulan
19. Ciri – ciri bayi mendapatkan ASI yang cukup antara lain, kecuali
a. Bayi akan tertidur pulas
b. Bayi tampak tenang
c. Bayi rewel
LEMBAR OBSERVASI
PERILAKU MENYUSUI
Keterangan:
Skor 2 : Dilakukan dengan sempurna
Skor 1 : Dilakukan tetapi tidak sempurna
Skor 0 : Tidak dilakukan
library.uns.ac.i digilib.uns.ac.i
kedua payudara
Keterangan:
Skor 2 : Dilakukan dengan sempurna
Skor 1 : Dilakukan tetapi tidak sempurna
Skor 0 : Tidak dilakukan