Anda di halaman 1dari 17

KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG CARA MENYUSUI DENGAN PERILAKU


MENYUSUI BAYI USIA 0 – 6 BULAN DI PUSKESMAS LAMBITU KABUPATEN BIMA

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Kebidanan Di
Akademik Kebidanan Harapan Bunda Bima

Oleh :
SYAMSIAH
NIM : 062401S19040

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


AKADEMIK HARAPAN BUNDA BIMA

TAHUN 2022
HALAMAN PERNYATAAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG CARA MENYUSUI DENGAN PERILAKU


MENYUSUI BAYI USIA 0 – 6 BULAN DI PUSKESMAS LAMBITU KABUPATEN BIMA

Dengan ini peneliti menyatakan bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk karya tulis ilmiah lain atau untuk memperoleh gelar ahli
madya atau kesarjanaan pada perguruan tinggi lain, dan sepanjang pengetahuan peneliti juga
tidak terdapat karya orang lain atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain,
kecuali yang secara tertulis di acu dalam naskah ini dan disebutkan di daftar pustaka.

Bima , 11 April 2022


Penulis

Syamsiah
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakaatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha ESA yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang
berjudul: “ Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Cara M enyusui Dengan Perilaku Menyusui
Bayi 0 – 6 Bulan Di Puskesmas Lambitu Kabupaten Bima ”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun
dengan maksut untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari program
studi diploma III Kebidanan Akademik Harapan Bunda Bima.
Terselesainya penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan
semua pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. HJ. Rini Hendriani, S.Kep.,Ns. M.Kes selaku ketua yayasan AKBID Harapan Bunda
Bima.

2. Maya Febriayanti, SST. M. Kes selaku Direktur AKBID Harapan Bunda Bima

3. Mundir mutaqin, S.Pd, M. Kes selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan penulis.

4. J

5. Kepada seluruh Dosen Harapan Bunda Bima dalam membantu menyelesaikan karya
tulis ilmiah.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
penulis mengharapkan kritikan dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan
karya tulis ilmiah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat
bagi penulis khususnya serta pembaca dan semoga kebaikan semua pihak yang telah membantu
penyusunan karya tulis ilmiah ini mendapatkan imbalan yang setimpal dari ALLAH SWT.
Bima, 11 april 2022

Penulis
Syamsiah

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI) adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur
kebutuhan bayi baik fisik, psikologi, social maupun spiritual. ASI mengandung nutrisi,
hormon, unsur kekebalan faktor pertumbuhan, antialergi serta anti inflamasi. Zat- zat anti
infeksi yang terkandung dalam ASI membantu melindungi bayi terhadap penyakit, selain itu
terdapat hubungan penting antara menyusui dengan penjarangan kehamilan (KB).
Keunggulan ASI tersebut perlu ditunjang dengan cara pemberian ASI yang benar, antara lain
pemberian ASI segera setelah lahir (30 menit pertama bayi harus sudah disusukan) kemudian
pemberian ASI saja sampai bayi umur 6 bulan (ASI eksklusif), selanjutnya pemberian ASI
sampai 2 tahun dengan pemberian makanan pendamping ASI yang benar (Purwanti, 2004).
Teknik menyusui merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi ASI
dimana bila teknik menyusui tidak benar, dapat menyebabkan puting lecet dan menjadikan
ibu enggan menyusui dan bayi jarang menyusu. Bila bayi jarang menyusu karena bayi
enggan menyusu akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh pada
rangsangan produksi ASI selanjutnya. Namun sering kali ibu- ibu kurang mendapatkan
informasi tentang manfaat ASI dan tentang teknik menyusui yang benar (Roesli, 2005).
United Nations Chilndern’s fund ( UNICEF ) indonesia mengatakan tanpa adanya
tindakan yang memindai dan tepat waktu, jumlah anak yang mengalami kekurangan gizi
diperkirakan akan meningkat sebesar 15 % atau 7 juta diseluruh dunia pada tahun pertama
pandemi covid 19 ( litha, 2020 ). Di indonesia balita yang mengalami gizi buruk ( malnutrisi
) pada tahun 2018 yaitu sebesar 3,9 % ( Napu, 2019 ).
Berdasarkan banyaknya manfaat berdasarkan dari ASI tersebut, Word Health
Organization (WHO) dan UNICEF merekomendasikan pemberian ASI ekslusif kepada bayi
selama 6 bulan. Selain itu, pemerintah Indonesia juga telah membuat peraturan no. 33 tahun
2012 tentang pemberian ASI ekslusif demi menjamin pemenuhan hak bayi untuk
mendapatkan ASI ekslusif. Meskipun ASI telah terbukti memiliki banyak manfaat setelah
dukungan oleh adanya peraturan pemerintah, namun rendahnya perilaku menyusui masih
menjadi masalah di Indonesia.
Ibu – ibu menyusui mungkin akan mengalami berbagai masalah hanya karena tidak
mengetahui cara menyusui yang sebenarnya sangat sederhana, seperti misalnya cara
meletakkan bayi pada payudara ketika menyusui, isapan bayi yang mengakibatkan puting
terasa nyeri, dan masih banyak lagi masalah yang lain (Soetjiningsih, 1997). Menyusui
merupakan suatu proses alamiah, namun untuk mencapai keberhasilan menyusui diperlukan
pengetahuan ibu mengenai cara menyusui yang benar. Dari sini dapat diambil kesimpulan
bahwa pengetahuan mengenai cara menyusui yang benar sangat penting di dalam proses
menyusui. Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan merupakan domain yang sangat
penting untuk terbentuknya perilaku seseorang. Perilaku yang didasari atas pengetahuan,
kesadaran dan sikap yang positif akan bersifat langgeng .

B. Rumusan Masalah

“Adakah hubungan pengetahuan ibu tentang cara menyusui dengan perilaku menyusui
pada bayi usia 0 - 6 bulan?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Agar Mahasiswa mendapat pengalaman nyata dan dapat Mengidentifikasi hubungan


pengetahuan ibu tentang cara menyusui dengan perilaku menyusui pada bayi usia 0 - 6
bulan.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang cara menyusui

b. Mengidentifikasi perilaku menyusui pada bayi usia 0 - 6 bulan

c. Menganalisis hubungan antara pengetahuan ibu tentang cara menyusui dengan


perilaku menyusui pada bayi usia 0 - 6 bulans

D. Manfaat Peneliti

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mempraktekan teori yang di dapat saat kuliah
pada kondisi nyata dan membuktikan adanya hubungan antara pengetahuan ibu
tentang cara menyusui dengan perilaku menyusui pada bayi usia 0 - 6 bulan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi petugas kesehatan khususnya bidan

Hasil peneliti ini diharapkan dapat meningkatkan program pelatih dan


penyuluhan kepada ibu – ibu sehingga pengetahuan ibu – ibu mengenai cara
menyusui dan perilaku menyusui bertambah.

b. Bagi masyarakat dan ibu menyusui

Hasil peneliti inidiharapkan dapat meningkatkan program cara menyusui pada


masyarakat dan diharapkan dapat di jadikan sebagai masukan untuk ibu agar bisa
menyusui bayinya dengan baik dan benar.

c. Bagi istitusi

Hasil penelitian ini di harapkan dapat di gunakan sebagai referensi di


perpustakaan dan dapat juga dimasukan sebagai mata kuliah.

d. Bagi peneliti

Diharapka dapat bermanfaat bagi peneliti untuk menanbah wawasan dan


pengetahuan,dan menjadi suatu kesempatan yang berharga bagi peneliti untuk
mengaplikasikan ilmu – ilmu yang telah diperoleh selama masa kuliah.
E. Keaslian penelitian

No Nama peneliti Judul Metode Hasil Perbedaan dan persamaan


1.
Dzul istiqomah, Hubungan pengetahuan Metode deskriptif 41 yang Perbedaan dengan
2016 ibu menyusui dengan analtik. berpengetahuan baik penelitian ini terletak pada
perilaku pemberian ASI dan berperilaku subyek penelitian, tempat
esklusif memberikan ASI penelitian, dan waktu
esklusif ada 26 penelitian.
(81,2%) dan sebanyak
Maupun dalam metode
6 responden
penelitian tidak ada
( 18,8% )tidak
persamaan.
berperilaku
memberikan asi
esklusif.

2. Andi tenri angka, Hubungan pengetahuan Metode survey 52 responden, terdapat Perbedaan dengan
2021 tentang cara menyusui analtik sebanyak 23 (44,2% ) penelitian ini terletak pada
yang benar dengan ibu menyusui yang subyek penelitian, tempat
perilaku menyusui tahu cara menyusui penelitian, dan waktu
yang benar dan penelitian.
terdapat 29 ( 55,8% )
Maupun dalam metode
ibu menyusui yang
penelitian tidak ada
tidak tahu cara
menyusui yang benar. persamaan.

3. Yohana Hepalita, Hubungan tingkat Metode Responden Perbedaan dengan


2016 pengetahuan ibu Deskriptif berpengetahuan penelitian ini terletak pada
menyusui dengan tehnik kuantitatif kurang baik ada 26 subyek penelitian, tempat
menyusui yang baik dan orang ( 66,7% ) penelitian, dan waktu
benar di puskesmas pagal responden yang penelitian.
pengetahuan yang baik
Maupun dalam metode
ada 6 orang ( 15,4% )
penelitian tidak ada
dan yang
persamaan.
berpengetahuan cukup
baik ada 7 orang
( 17,9% )

Anda mungkin juga menyukai