TAHUN 2022
PROPOSAL
OLEH
KEBIDANAN
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI) adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur
kebutuhan bayi baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual. Air susu ibu mengandung
nutrisi, hormon, unsur kekebalan, anti alergi, serta anti inflamasi. Nutrisi dalam ASI
Menurut Pemerintah RI 2012, Air Susu Ibu (ASI) sebagai satu-satunya nutrisi bayi
sampai usia enam bulan dianggap sangat penting untuk tumbuh kembang, sehingga
Nomor 33 Tahun 2012 adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama
enam bulan, tanpa menambahkan dan mengganti dengan makanan dan minuman lain
Setelah mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan, bayi bisa diberikan makanan
pendamping ASI (MP-ASI) sesuai dengan umurnya. Makanan Pendamping ASI (MP-
ASI) adalah makanan dan minuman yang mengandung zat gizi, yang diberikan pada bayi
atau anak yang berusia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain ASI
(Wahyuni,2015).
MPASI adalah makanan dan minuman yang diberikan kepada anak usia 6–24
bulan untuk pemenuhan kebutuhan gizinya. WHO bersama dengan Kementrian Kesehatan
dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menegaskan bahwa usia hingga 6 bulan
hanya diberikan ASI eksklusif saja. Oleh karena itu, MPASI baru bisa diperkenalkan
Tujuan dari pemberian MPASI adalah untuk pelengkap zat gizi pada ASI yang
kurang dibandingkan dengan usia bayi yang semakin bertambah. Dengan usia anak
bertambah maka kebutuhan zat pada gizi anak pun bertambah, sehingga sangat perlu
Pada tahun 2019 berdasarkan dari data Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Tengah cakupan Asi Eksklusif pada bayi usia <6 bulan di Provinsi Kalimantan Tengah
adalah 17.049 ( 51,4%) dari jumlah 33.143 bayi. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Katingan pada tahun 2020 cakupan Asi Eksklusif pada bayi usia <6 bulan di
kabupaten Katingan adalah 265 ( 19,7%) dari jumlah 1.344 bayi, dan pada Kecamatan
Tewang Sangalang Garing pada tahun 2019 cakupan Asi Eksklusif pada bayi usia <6
bulan adalah 10 ( 47,61%) dari jumlah 21 bayi dan pada tahun 2020 meningkat menjadi
salah satu faktor penyebab pemberian ASI eksklusif tidak tercapai yakni karena pemberian
MPASI pada bayi tidak tepat. Bayi usia 0-6 bulan seharusnya hanya diberikan Asi
Ekslusif saja dan tanpa makanan tambahan apapun. Karenakan bayi yang berumur kurang
dari enam bulan pada sel-sel di sekitar usus belum siap untuk proses pemecahan dan
penyerapan sari-sari makanan, sehingga makanan yang masuk dapat menyebabkan reaksi
imun dan terjadinya alergi. Pada beberapa kasus yang ekstrim ada juga yang perlu
Dampak pemberian Makanan Pendamping ASI (MP ASI) pada bayi usia kurang
dari enam bulan mempunyai resiko lebih besar terserang penyakit, seperti bakteri
penyebab diare, terutama lingkungan yang kurang higienis dan sanitasi buruk. Sedangkan
dampak yang lebih besar dapat menyebabkan terjadi AKB. Sementara itu faktor yang
menyebabkan gizi buruk pada anak yaitu asupan gizi dan pemahaman tentang makanan
yang aman untuk dimakan, penyakit menular, lingkungan, akses terhadap pelayanan
pada anaknya, apakah akan diberikan saat umur kurang 6 bulan atau saat setelah umur 6
bulan. Keputusan Ibu dalam pemberian MPASI tentu sangat berkaitan dengan
karakteristik ibu. Karakteristik Ibu dalam pemberian MPASI berperan penting untuk
memutuskan suatu tindakan. Karakteristik merupakan ciri yang secara alamiah melekat
pada diri seseorang yang meliputi umur, jenis kelamin, ras/suku, pengetahuan, agama/
merupakan bentuk dari aktivitas yang dilakukan oleh manusia. Sedangkan menurut Robert
Kwick, perilaku adalah sebagai tindakan seseorang yang dapat dipelajari dan diamati
(Donsu, 2017). Kejadian di masyarakat masih ditemui perilaku pemberian MP-ASI dini
yang dilakukan para ibu yang kurang tepat yaitu memberikan MP-ASI pada balitanya
pada usia kurang dari 6 bulan, mereka beralasan bahwa ASI saja tidak membuat kenyang,
karena anaknya akan kenyang dan tidak rewel jika sudah diberikan Makanan Pendamping
Pada puskesmas pendahara pada periode Juni- Juli 2021 terdapat jumlah bayi usia
0-6 bulan adalah 35 bayi. Dan berdasarkan survey yang di lakukan dari 35 bayi terdapat
atas sebagai bahan penelitian untuk Karya Tulis Ilmiah dengan Judul “Gambaran Ibu
Yang Memberikan MPASI pada bayi usia 0-6 bulan di UPT Puskesmas Pendahara Tahun
2022”.
B. Rumusan Masalah
penelitian mengenai Gambaran Karakteristik Ibu Yang Memberikan MPASI pada bayi
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui bagaimana gambaran Ibu Yang Memberikan MPASI pada bayi usia 0-
6 bulan di UPT Puskesmas Pendahara Tahun 2022.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktisi
c. Bagi Peneliti
pemberian MP ASI serta lebih dapat memperdalam ilmu yang diperoleh pada saat
perkuliahan atau saat praktik di lapangan sehingga pada akhirnya peneliti bersama
pihak terkait dapat mewujudkan perilaku pemberian MP ASI yang tepat dan
sesuai.
2. Manfaat Teoritis
perkembangan ilmu pengetahuan serta menambah informasi bagi pembaca dan peneliti
selanjutnya tentang pentingnya pemberian MPASI tepat dan sesuai serta meningkatan
E. Keaslian Penelitian
Penulis menjamin proposal Laporan Tugas Akhir Ini mengenai “Gambaran Ibu
Yang Memberikan MPASI pada bayi usia 0-6 bulan di UPT Puskesmas Pendahara Tahun
2022”. merupakan penulisan laporan yang di identifikasi langsung oleh penulis di UPT
dan waktu yang terdapat pada studi kasus ini tidak ada rekayasa. Adapun sumber yang
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar
1. Pengertian Karakteristik
tanpa ada lagi pemikiran, karena sudah tertanam dalam pikiran dan dengan
hidup (pola makan, pola komunikasi, kebiasaan mandi), agama ras dan
a. Umur ibu
lebih dipercaya dari orang yang cukup tinggi kedewasaannya. Hal ini
dengan ibu yang berusia 20-35 tahun. Hal ini dapat mengakibatkan
ibu muda dalam pemberian ASI Eksklusif dikarenakan rasa gengsi atau
optimal. Sedangkan pada usia > 30 tahun dilihat dari segi usia
menginjak usia antara 21-30 tahun. Usia antara 21-30 tahun merupakan
merupakan usia yang sudah matang dan siap dalam hal jasmani juga
b. Pendidikan ibu
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
(Notoatmodjo, 2016).
jenjang pendidikan :
(Hamid, 2017)
c. Pekerjaan
Semakin banyak ibu yang bekerja makin banyak pula yang malas
menyusui. Selain itu ibu yang bekerja, lebih dini memberikan MP-ASI
TV, Radio, dan lain-lain. Karena mereka lebih banyak memiliki waktu
dan lain-lain.
2) Bekerja
d. Pengetahuan ibu
1) Pengertian pengetahuan
2) Tingkatan pengetahuan
a) Tahu (know)
diterima.
b) Memahami (comprehension)
secara benar.
c) Aplikasi (application)
d) Analisis (analysis)
e) Sintesis (syntesis)
f) Evaluasi (evaluation)
atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur
4) Pengukuran Pengetahuan
e. Paritas Ibu
(Nursalam, 2010).
menuyusui yang kurang baik yang dialami orang lain hal ini
lainnya atau kerabat dekat sangat dibutuhkan terutama untuk ibu yang
pertama kali hamil. Dalam pemberian ASI eksklusif, ibu yang pertama
(Notoatmodjo, 2008).
makanan yang semi padat. Untuk proses ini juga dibutuhkan
(Notoatmodjo, 2008).
yang lebih kental dan kasar, misalnya buah dan sayuran yang
makan sendiri dan biasakan bayi minum dari gelas yang ringan.
sehari.
misalnya diare.
nafsu makan.
diri.
lain yang sering diberikan pada bayi adalah pepaya, jeruk, dan
protein.
ikan atau hati, sepotong tempe atau tahu, dan sayuran seperti
dalam labelnya.
4) Sesudah produksi air susu ibu menurun, pada bayi umur 6 bulan ke
sedikit.
dapat menerimanya.
bulan adalah :
ASI.
sebersih ASI.
f) Anak akan minum ASI lebih sedikit, sehingga akan lebih sulit
a) Obesitas
sehat.
b) Hipertensi
c) Arteriosklerosis
d) Alergi Makanan
maka kualitas kesehatan bayi dan anak balita akan semakin buruk,
(Khairunniyah, 2015).
1. Faktor Pendorong:
- Pengetahuan
- Motivasi
- Sikap
- Karakteristik:
a. Umur
b. Pendidikan
c. Pekerjaan
d. Pengetahuan
e. Paritas
2. Faktor Kemungkinan
- Jarak Ke
Pelayanan
Kesehatan PEMBERIAN MP ASI
- Keterpaparan
Media
3. Faktor Penguat
- Dukungan Petugas
Kesehatan
- Dukungan
Keluarga dan
Masyarakat
- Kebiasaan atau
adat istiadat
C. Kerangka Konsep
Keterangan :
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
penelitian ini hanya bersifat gambaran karakteristik ibu menyusui yaitu umur,
utama untuk membuat gambaran atau deskripsi suatu keadaan atau objektif
(Notoatmodjo, 2010).
yang memberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) pada bayi usia
C. Subyek Penelitian
Mendeskripsikan subjek penelitian sebagai informasi yang artinya orang pada latar
penelitian yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi
latar penelitian ( Moleong, 2017 ).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu yang mempunyai bayi
2. Sampel
- Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan
dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu seluruh populasi dijadikan sampel
penelitian (Notoatmodjo, 2017). Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang
memiliki bayi usia 0-6 bulan yang sudah diberi MP-ASI dini, yaitu sebanyak 35 orang.
Kriteria Inklusi:
Ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan serta sudah diberikan MP ASI dini
- Kriteria Eksklusi;
Ibu yang memiliki bayi 0-6 bulan dan tidak diberikan MP ASI dini
Sampel dalam penelitian ini diambil secara non random sampling dengan teknik
accidental sampling yang dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang
kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat yang sesuai dengan konteks penelitian
(Notoatmodjo, 2010). Pengambilan sampel ini dilakukan setiap hari dimulai tanggal 01
Februari-01 Maret 2021, dan didapatkan 35 sampel ibu yang yang memiliki bayi usia 0-6
1. Variabel Penelitian
batasnya dengan yang bukan untuk diteliti (Sugiyono, 2016). Penelitian ini
2. Definisi Operasional
2015).
o l Operasi ukur a
onal
dihitung 2. 20-35
dari Tahun
dilahirk 3. >35
an Tahun
sampai
dilakuk
annya
peneliti
an
dkan SD/
formal Tamat
yang SD
pernah 2. Tamat
dicapai SMP
respond 3. Tamat
en SMA
berdasar 4. Tamat
kan Akade
kepemil mik/Sar
ikan jana
ijazah
terakhir
sampai
dilakuk
annya
wawanc
ara.
dijalani al (IRT)
ibu 2. Bekerja
sehari- diruma
hari h
baik di (Salon,
dalam menjahi
atau t dll)
luar 3. Bekerja
rumah diluar
rumah
(PNS,
swasta,
petani
dll)
ibu 2. Cukup(
dalam 60-
mengeta 75%)
hui 3. Baik
tentang (>75%0
pemberi
an ASI
yang
tepat,
tentang
pemberi
an
MPASI
yang
tepat
hidup ara)
yang 2. 2-4
dilahirk (multip
an ibu ara)
3. >4
(grande
multipa
ra)
E. Instrumen Penelitian
Hasil uji validitas dan rehabilitas yang telah dilakukan yaitu, dari 55 pertanyaan
tentang pengetahuan ibu mengenai MPASI DINI hanya 51 soal yang valid dan rehabilitas 0,86.
Sehingga peneliti menggunakan instrumen yang sama dengan kuisioner yang digunakan oleh
Rahmah Fitri.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu
data yang langsung diperoleh dari objek penelitian yang dilakukan dengan cara
menjadi responden).
b. Memberikan kuesioner kepada ibu yang yang memberikan MPASI dini
G. Analisis Data
1. Pengolahan Data
responden.
telah ditetapkan.
jawaban sudah rapih dan memadai untuk mendapatkan data yang baik
entry apakah ada kesalahan atau tidak. Cara yang bisa dilakukan adalah
dengan melihat distribusi frekuensi dari variabel-variabel yang
menggunakan komputer.
2. Analisis Data
yaitu analisis yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian.
Keterangan :
P : Persentase f
: Frekuensi
n : Jumlah Sampel
sebagai berikut :
n
P x100%
N
Keterangan :
P : Persentase
berikut :
a. Baik apabila pertanyaan dijawab benar oleh responden > 75%.
c. Kurang baik apabila pertanyaan dijawab benar oleh responden < 60%.
f. Kurang baik apabila pertanyaan dijawab benar oleh responden < 60%.