Anda di halaman 1dari 26

* INFERTILITAS

Titik Istiningsih, SST., M.Keb


*PENGERTIAN
oInfertilitas adalah gangguan sistem reproduksi yang menyebabkan kegagalan
untuk mencapai kehamilan klinis setelah 12 bulan atau lebih berhubungan
intim secara teratur tanpa menggunakan kontrasepsi. (WHO)
oInfertilitas
primer adalah infertilitas dalam pasangan yang tidak pernah
memiliki anak.
oInfertilitas
sekunder adalah kegagalan untuk hamil setelah kehamilan
sebelumnya.
oInfertilitas dapat disebabkan oleh infeksi pada pria atau wanita, tetapi
sering tidak ada penyebab mendasar yang jelas.
oPasangan infertil adalah suatu kesatuan hasil interaksi biologik yang tidak
menghasilkan kehamilan dan kelahiran bayi hidup.
* Lanjutan...

oInfertilitas terutama lebih banyak terjadi di kota-kota besar


karena gaya hidup yang penuh stres, emosional dan kerja keras
serta pola makan yang tidak seimbang.
oInfertilitas dapat terjadi dari sisi pria, wanita, kedua-duanya, atau
pasangannya (idiopatik)
oDisebut infertilitas pasangan bila terjadi penolakan sperma suami
oleh istri sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan sel telur.
Hal ini biasanya disebabkan oleh ketidaksesuaian antigen/ antibodi
pasangan tersebut.
*JENIS INFERTILITAS

Ada 2 jenis infertilitas :


*Infertilitas
primer : bila pasangan tersebut belum pernah
mengalami kehamilan sama sekali.
*Infertilitassekunder : bila pasangan tersebut sudah pernah
melahirkan namun setelah itu tidak pernah hamil lagi.
*EPIDEMIOLOGI
*Data Organisasi Kesehatan Dunia/ WHO tahun 2010 menyebutkan bahwa
pasangan suami istri yang mengalami infertilitas sebanyak 25% dan
menunjukkan bahwa 64% penyebab berada pada istri dan sebesar 36%
diakibatkan adanya kelainan pada suami.
*Infertilitas
merupakan permasalahan global di bidang reproduksi kesehatan
yang sangat kompleks. Perlu penataan rasional dan terpadu. Prevalensi di
dunia yang mengalami masalah infertilitas setiap tahun adalah 1 dari 7
pasangan. Pasangan infertil di Indonesia tahun 2009 adalah 50 juta
pasangan atau 15-20%.
*Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011 menyebutkan dari total 237 juta
penduduk Indonesia, terdapat kurang lebih 39,8 juta wanita usia subur,
namun 10-15% di antaranya infertil.
*ETIOLOGI
Infertilitas tidak semata-mata terjadi kelainan pada wanita saja.
Hasil penelitian membuktikan bahwa suami menyumbang 25-40%
dari angka kejadian infertil, istri 40-55%, keduanya 10%, dan
idiopatik 10%. Hal ini dapat menghapus anggapan bahwa infertilitas
terjadi murni karena kesalahan dari pihak wanita / istri.
* Berbagai gangguan yang memicu terjadinya
infertilitas antara lain:
1) PADA PEREMPUAN
Hormonal :
Gangguan glandula pituitaria, thyroidea, adrenalis atau ovarium
yang menyebabkan kegagalan ovulasi
Kegagalan endometrium uterus untuk berproliferasi dan sekresi.
Sekresi vagina dan cervix yang tidak menguntungkan bagi sperma.
Kegagalan gerakan (motilitas) tuba falopii yang menghalangi
spermatozoa mencapai uterus.
* Lanjutan...
Sumbatan
Tuba falopii yang tersumbat bertanggung jawab untuk kira-kira sepertiga
dari penyebab infertilitas. Sumbatan tersebut dapat disebabkan :
 Kelainan kongenital.
 Penyakit radang pelvis umum, misalnya apendixitis dan peritonitis.
 Infeksi tractus genitalis yang baik, misalnya gonore.
Faktor Lokal
Keadaan-keadaan seperti :
 Fibroid uterus, yang menghambat implantasi ovm.
 Erosi cervix yang mempengaruhi pH sekresi sehingga merusak sperma.
 Kelainan kongenital vagina, cervix atau uterus yang menghalangi
pertemuan sperma.
* 2) PADA LAKI-LAKI
Gangguan Spermatogenesis
Analisis cairan seminal dapat mengungkapkan :
 Jumlah spermatozoa kurang dari 20 juta per mililiter cairan seminal.
 Jumlah spermatozoa yang abnormal lebih dari 40% yang berupa defek
kepala (caput) atau ekor (cauda) yang spesifik. Keadaan ini mungkin karena
adanya aplasia sel germinal, pengelupasan, atau suatu defek kongenital,
atau beberapa penyebab yang tidak dapat ditetapkan.
 Cairan seminal yang diejakulasikan kurang dari 2 ml.
 Kandungan kimia cairan seminal tidak memuaskan, misalnya kadar glukosa,
kolesterol, atau enzim hialuronidase abnormal dan pH-nya terlalu tinggi
atau terlalu rendah.
* Lanjutan...
Obstruksi
* Sumbatan (oklusi) kongenital duktus atau tubulus.
* Sumbatan duktus atau tubulus yang disebabkan oleh penyakit peradangan
(inflamasi) akut atau kronis yang mengenai membran basalis atau dinding
otot tubulus seminiferus, misalnya orkitis, infeksi prostat, infeksi
gognokokus. Penyakit ini merupakan penyebab yang paling umum pada
infertilitas pria.

Ketidakmampuan Koitus atau Ejakulasi


* Faktor-faktor fisik misalnya hipospadia, epispidia, deviasi penis seperti
pada priapismus atau penyakit peyronie.
* Faktor-faktor psikologis yang menyebabkan ketidakmampuan untuk
mencapai atau mempertahankan ereksi.
* Alkoholisme kronik.
* Lanjutan...

Faktor Sederhana
* Kadang-kadang faktor-faktor sederhana seperti memakai celana jeans
ketat, mandi dengan air terlalu panas, atau berganti lingkungan ke iklim
tropis dapat menyebabkan keadaan luar (panas) yang tidak menguntungkan
untuk produksi sperma yang sehat.
*PATOFISIOLOGI INFERTILITAS
Wanita
Beberapa penyebab dari gangguan infertilitas dari wanita di antaranya
gangguan stimulasi hipofisis hipotalamus yang mengakibatkan pembentukan
FSH dan LH tidak adekuat sehingga terjadi gangguan dalam pembentukan
folikel di ovarium. Penyebab lain yaitu radiasi dan toksik yang mengakibatkan
gangguan pada ovulasi. Gangguan bentuk anatomi sistem reproduksi juga
penyebab mayor dari infertilitas, di antaranya cidera tuba dan perlekatan tuba
sehingga ovum tidak dapat lewat dan tidak terjadi fertilisasi dari ovum dan
sperma. Kelainan bentuk uterus menyebabkan hasil konsepsi tidak berkembang
normal walaupun sebelumnya terjadi fertilisasi. Abnormalitas ovarium
mempengaruhi pembentukan folikel. Abnormalitas servik mempengaruhi
proses pemasukan sperma. Faktor lain yang mempengaruhi infertilitas adalah
aberasi genetik yang menyebabkan kromosom seks tidak berkembang dengan
baik.
* Lanjutan...

Pria
Abnormalitas androgen dan testosteron diawali dengan disfungsi hipotalamus
dan hipofisis yang mengakibatkan kelainan status fungsional testis. Gaya hidup
memberikan peran yang besar dalam mempengaruhi infertilitas di antaranya
merokok, penggunaan obat-obatan dan zat adiktif yang berdampak pada
abnormalitas sperma dan penurunan libido. Konsumsi alkohol mempengaruhi
masalah ereksi yang mengakibatkan berkurangnya pancaran sperma. Suhu di
sekitar areal testis juga mempengaruhi abnormalitas spermatogenesis.
Terjadinya ejakulasi retrograt misalnya akibat pembedahan sehingga
menyebabkan sperma masuk ke vesika urinaria yang mengakibatkan komposisi
sperma terganggu.
Beberapa infeksi menyebabkan infertilitas dengan melibatkan reaksi imun
sehingga terjadi gangguan interaksi sperma sehingga sperma tidak bisa
bertahan, infeksi juga menyebabkan inflamasi zigot yang berujung pada
abortus.
*MANIFESTASI KLINIK
Wanita :
*Terjadi kelainan sistem endokrin.
*Hipomenore dan amenore.
*Diikuti dengan perkembangan seks sekunder yang tidak adekuat
menunjukkan masalah pada aksis ovarium hipotalamus hipofisis atau
aberasi genetik.
*Wanita dengan sindrom turner biasanya pendek, memiliki payudara yang
tidak berkembang, dan gonatnya abnormal.
*Wanita infertil dapat memiliki uterus.
*Motilitas tuba dan ujung fimbrienya dapat menurun atau hilang akibat
infeksi, adhesi, atau tumor.
*Traktus reproduksi internal yang abnormal.
Pria
*Riwayat terpajan benda-benda mutan yang membahayakan reproduksi
(panas, radiasi, rokok, narkotik, alkohol, infeksi)
*Status gizi dan nutrisi terutama kekurangan protein dan vitamin tertentu
*Riwayat infeksi genitorurinaria
*Hipertiroidisme dan hipotiroid
*Tumor hipofisis atau prolactinoma
*Disfungsi ereksi berat
*Ejakulasi retrograt
*Hypo / epispadia
*Mikropenis
* Lanjutan...

* Andesensus testis (testis masih dalam perut / dalam liat paha;


* Gangguan spermatogenesis (kelainan jumlah, bentuk dan motilitas
sperma);
* Hernia scrotalis (hernia berat sampai ke kantong testis);
* Varikokel (varises pembuluh balik darah testis); dan
* Abnormalitas cairan semen.
*PEMERIKSAAN PASANGAN INFERTIL
Langkah pemeriksaan pasangan infertil dirancang dengan urutan seperti di
bawah ini :
oAnamnesis
Pada pengumpulan data dengan anamnesis akan diketahui tentang
keharmonisan hubungan keluarga, lamanya perkawinan, hubungan seksual
yang dilakukan, dan lain-lain.
oPemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik umum untuk pasangan infertil meliputi pemeriksaan
tekanan darah, nadi, suhu tubuh, dan pernapasan. Juga dilakukan foto toraks
pada kedua pihak
Lanjutan...
oPemeriksaan Laboratorium
Dilakukan pemeriksaan laboratorium dasar secara rutin (darah, urine lengkap,
fungsi hepar dan ginjal, gula darah). Pemeriksaan laboratorium khusus
terhadap suami meliputi pemeriksaan dan analisis sperma. Untuk pemeriksaan
ini diperlukan syarat yaitu tidak boleh berhubungan seks selama 3-5 hari,
ditampung dalam gelas, modifikasi dengan bersenggama memakai kondom
yang telah dicuci bersih, dan bahan yang ditampung harus mencapai
laboratorium dalam waktu ½ sampai 1 jam, pemeriksaan setelah ejakulasi
dalam waktu 2 jam di laboratorium. Jumlah spermatozoa diharapkan minimal
20juta/ml. Pemeriksaan sperma untuk mengetahui jumlah, volume,
viskositas, bau, fruktosa, kemampuan menggumpal dan mencair kembali.
Lanjutan...
oPemeriksaan Terhadap Ovulasi
Pemeriksaan ini dilakukan untuk membuktikan ovulasi (pelepasan telur).
Tindakan ini dilakukan dengan anggapan bahwa pada pemeriksaan dalam
tidak dijumpai kelainan alat kelamin wanita. Untuk membuktikan terjadi
ovulasi (pelepasan telur), dilakukan pemeriksaan suhu basal badan.
Progesteron yang dikeluarkan oleh korpus luteum dapat meningkatkan suhu
basal badan, yang diukur segera setelah bangun tidur. Dengan terjadinya
ovulasi, suhu basal badan rendah atau meningkat menjadi bifasik. Waktu
perubahan tersebut dianggap terjadi ovulasi, sehingga harus dimanfaatkan
untuk melakukan hubungan seks dengan kemungkinan hamil yang besar.
Lanjutan...
oPemeriksaan Terhadap Saluran Telur
*Saluran telur (tuba fallopi) mempunyai fungsi yang sangat vital dalam
proses kehamilan yaitu tempat saluran spermatozoa dan ovum, tempat
terjadinya konsepsi (pertemuan sel telur dan spermatozoa), tempat tumbuh
dan berkembangnya hasil konsepsi, tempat saluran hasil konsepsi menuju
rahim untuk dapat bernidasi (menanamkan diri).
*Gangguan fungsi saluran telur menyebabkan infertilitas, gangguan
perjalanan hasil konsepsi menimbulkan kehamilan di luar kandungan
(ektopik) utuh atau terganggu (pecah). Gangguan saluran tuba dapat
ditandai dengan keluarnya cairan tersebut kembali ke liang senggama.
Lanjutan...
oPemeriksaan Khusus
Pemeriksaan khusus yang dilakukan untuk dapat menetapkan kelainan pada
pasangan infertil meliputi hal berikut :
*Histeroskopi
*Laparoskopi
*Ultrasonografi
*Uji pasca-senggama
*Pemeriksaan Hormonal
*PENATALAKSANAAN
1) Wanita
oPengetahuan tentang siklus menstruasi, gejala lendir serviks puncak dan
waktu yang tepat untuk coital;
oPemberian terapi obat, seperti :
Stimulant ovulasi, baik untuk gangguan yang disebabkan oleh supresi
hipotalamus, peningkatan kadar prolaktin, pemberian tsh.
Terapi penggantian hormon.
Glukokortikoid jika terdapat hiperplasi adrenal.
Penggunaan antibiotika yang sesuai untuk pencegahan dan
penatalaksanaan infeksi dini yang adekuat.
Lanjutan...

oGIFT (Gamete Intrafallopian Transfer);


oLaparatomi dan bedah mikro untuk memperbaiki tuba yang rusak secara
luas;
oBedah plastik misalnya penyatuan uterus bikonuate;
oPengangkatan tumor atau fibroid; dan
oEliminasi vaginitis atau servisitis dengan antibiotika atau kemoterapi.
2) Pria
oPenekanan produksi sperma untuk mengurangi jumlah antibodi autoimun,
diharapkan kualitas sperma meningkat;
oAgen antimikroba;
oTestosterone enantat dan testosteron spionat untuk stimulasi kejantanan;
oHCG secara i.m memperbaiki hipoganadisme;
oFSH dan HCG untuk meningkatkan spermatogenesis (produksi sperma);
oBromokriptin, digunakan untuk mengobati tumor hipofisis atau hipotalamus;
Lanjutan...

oKlomifen dapat diberikan untuk mengatasi subfertilitas idiopatik;


oPerbaikan varikokel menghasilkan perbaikan kualitas sperma;
oPerubahan gaya hidup yang sederhana dan yang terkoreksi. Seperti,
perbaikan nutrisi, tidak membiasakan penggunaan celana yang panas dan
ketat; dan
oPerhatikan penggunaan lubrikans saat coital, jangan yang mengandung
spermatisida.
*SEKIAN
&
TERIMA KASIH

SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai