Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmiah Kebidanan Imelda Vol. 4, No.

2, September 2018
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEBIDANAN e-ISSN 2597-7180, p-ISSN 2442-8116

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MANAJEMEN


LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
DI RUMAH SAKIT IMELDA PEKERJA INDONESIA
Aureliya Hutagaol
Dosen Prodi S1Keperawatan, STIKes Imelda
E-mail: aureliyanovita@gmail.com

ABSTRAK
Manajemen Laktasi adalah suatu upaya yang dilakukan oleh ibu untuk menunjang keberhasilan
menyusui. Tingkat pengetahuan yang tinggi ikut menentukan mudah tidaknya ibu untuk memahami dan
menyerap informasi tentang ASI esklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat
pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi dengan pemberian asi eksklusif di Rumah Sakit Imelda
Pekerja Indonesia Medan Penelitian dilakukan pada Juli tahun 2018 dengan pendekatan cross
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu post partum pada bulan Januari-juni tahun
2018. Populasi pada penelitian ini adalah 224 orang. Tehnik sampling pada penelitian ini adalah
purposive sampling, dengan demikian jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 40 orang. Analisis
statistik yang digunakan uji chi square. Hasil analisis bivariat. Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa dari 37 responden yang berpengetahuan baik seluruhnya memberikan ASI Eksklusif, sedangkan
dari 2 orang yang berpengetahuan kurang baik, ada 2 orang yang memberikan ASI Eksklusif dan 1
orang tidak memberikan ASI Eksklusif. Uji Chi –Square diperoleh nilai p hitung = 0,00 maka P hitung <
P value (0,05) maka dikatakan (Ho) diterima dan (Ha) ditolak, artinya kedua varaiabel secara statistik
tidak mempunyai hubungan yang signifikan. Disarankan kepada responden agar tetap meningkatkan
pengetahuan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif.

Kata kunci: Pengetahuan, Manajemen Laktasi, ASI Eksklusif.

PENDAHULUAN tentang manajemen laktasi dan faktor


World Health Organization (WHO) eksternal ASI belum keluar pada hari-hari
merekomendasikan pemberian ASI Eksklusif pertama sehingga ibu berpikir perlu tambah
sekurang-kurangnya selama 6 bulan pertama susu formula, ketidakmengertian ibu tentang
kehidupan dan dilanjutkan dengan makanan kolostrum, banyak ibu yang masih
pendamping sampai usia 2 tahun. American beranggapan bahwa ASI ibu kurang gizi dan
Academy of Pediatrics (AAP), Academy of kualitasnya tidak baik (Baskoro, 2008).
Breastfeeding Medicine (ABM) dan Ikatan Manajemen Laktasi adalah suatu upaya
Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang dilakukan oleh ibu untuk menunjang
merekomendasikan hal yang sama tentang keberhasilan menyusui. Manajemen laktasi
pemberian ASI Eksklusif sekurang-kuragnya dimulai pada masa kehamilan, setelah
6 bulan (Suradi, 2010). Berdasarkan data persalinan dan masa menyusui bayi. Ruang
UNICEF (2013), sebanyak 136,7 juta bayi lingkup manajemen laktasi periode postnatal
lahir diseluruh dunia dan hanya 32,6% dari meliputi ASI esklusif, cara menyusui,
mereka yang disusui secara eksklusif dalam memeras ASI peras, dan memberikan ASI
6 bulan pertama. Bayi yang tidak diberi ASI peras (Siregar, 2009).
Eksklusif di negara industri lebih besar Hasil penelitian Setyowati & Khilmiana
meninggal dari pada bayi yang diberi ASI (2010) menunjukkan bahwa ada
Eksklusif, sementara di negara berkembang kecenderungan bahwa ibu yang memiliki
hanya 39% ibu-ibu yang memberikan ASI pengetahuan yang lebih banyak akan
Eksklusif (UNICEF, 2013). memberikan ASI esklusif kepada bayi
Pencapaian ASI yang masih jauh mereka. Sebaliknya ibu dengan pengetahuan
dibawah target nasional, merupakan tanda yang rendah mengenai ASI akan kurang
bahwa kesadaran para ibu dalam memberi dalam hal memberikan ASI esklusif kepada
kan ASI masih perlu ditingkatkan. Kendala bayinya. Ditemukan hasil terdapat hubungan
ibu dalam menyusui ada dua faktor yaitu psikologis ibu terhadap keberhasilan
faktor internal kurangnya pengetahuan ibu pemberian ASI eksklusif. Ada hubugan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 58
Jurnal Ilmiah Kebidanan Imelda Vol. 4, No. 2, September 2018
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEBIDANAN e-ISSN 2597-7180, p-ISSN 2442-8116
tingkat pengetahuan ibu tentang manajemen HASIL
laktasi terhadap keberhasian pemberian ASI Pada bab ini akan diuraikan data hasil
ekslusif. penelitian mengenai hubungan pengetahuan
Berdasarkan latar belakang diatas ibu tentang manajemen laktasi dengan
peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian pemberian asi eksklusif di Rumah Sakit
tentang “Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan.
Manajemen Laktasi dengan Pemberian ASI
Eksklusif di Rumah Sakit Imelda Pekerja Hasil Penelitian dan Karakteristik
Indonesia Medan Responden.
Berdasarkan hasil penelitian,
METODE karakteristik responden yaitu umur,
Desain penelitian yang digunakan pendidikan dan pekerjaan dapat dilihat dalam
adalah deskriptif corelasi dengan pendekatan tabel dibawah ini.
crossectional yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan pengetahuan ibu Tabel 1. Distribusi frekuensi responden
tentang manajemen laktasi dengan pemberian berdasarkan umur, pendidikan, jenis kelamin
asi eksklusif di Rumah Sakit Umum Imelda dan lama kerja
Pekerja Indonesia Medan. Lokasi penelitian Umur Frekuensi
No (%)
adalah tempat dimana penelitian (Tahun) (Jumlah)
dilaksanakan. Penelitian ini dilakukan di 1 19 – 29 33 82,5
Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja 2 30 – 39 7 17,5
Indonesia (RSU IPI) Medan. Waktu Total 40 100
penelitian ini dimulai pada bulan Juli tahun No Pendidikan
Frekuensi
(%)
2018. Populasi dalam penelitian ini adalah (jumlah)
seluruh ibu post partum pada bulan Januari- 1 SD-SMP 6 15
juni tahun 2018. Populasi pada penelitian ini 2 SMA-Sarjana 34 85
adalah 224 orang. Tehnik sampling pada Total 40 100
penelitian ini adalah purposive sampling, Frekuensi
No Pekerjaan (%)
yaitu dengan kriteria inklusi: memberikan asi (jumlah)
eksklusif, bersedia menjadi responden, 1 Tidak bekerja 11 27,5
sedangkan kriteria eksklusi yaitu tidak 2 Bekerja 29 72,5
bersedia menjadi responden, tidak Total 40 100
memberikan asi eksklusif dengan demikian Berdasarkan tabel diatas, diketahui
jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak bahwa mayoritas responden berumur 19 – 29
40 orang. Cara penggumpulan data yang tahun yaitu sebanyak 33 orang (82,5%),
dilakukan oleh peneliti adalah data primer berdasarkan tingkat pendidikan, mayoritas
dengan cara mengambil data langsung dari responden berpendidikan SMA-Sarjana
ibu post partum yang berhubungan dengan yaitu sebanyak 34 orang (85%), berdasarkan
pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi pekerjaan, mayoritas responden bekerja yaitu
dan ASI Eksklusif. Analisa bivariat untuk sebanyak 29 orang (72,5%).
mengtahui hubungan (korelasi) antara
variable bebas (independen variabel) dengan Pengetahuan Ibu
variable terikat (dependen variabel). Untuk Berdasarkan penelitian pengetahuan ibu
membuktikan adanya hubungan yang tentang manajemen laktasi dapat dilihat pada
signifikan antara variable terikat digunakan tabel dibawah ini.
analisis Chi-square, pada batas kemaknaan Tabel 2. Distribusi frekuensi responden
perhiungan statistic P value (0,05). Apabila berdasarkan pengetahuan ibu
hasil perhitunga nmenunjukkan nilai P<P Frekuensi
value (0,05) maka dikatakan (Ho) ditolakdan No Pengetahuan (%)
(Jumlah)
(Ha) diterima, artinya kedua varaiabel secara 1 Baik 37 92,5
statistic mempunyai hubungan yang 2 Kurang baik 3 7,5
signifikan. Total 40 100
Berdasarkan tabel diatas, diketahui
bahwa mayoritas pengetahuan ibu baik yaitu
sebanyak 37 orang (92,5%).

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 59
Jurnal Ilmiah Kebidanan Imelda Vol. 4, No. 2, September 2018
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEBIDANAN e-ISSN 2597-7180, p-ISSN 2442-8116
Pemberian ASI Eksklusif Berdasarkan tabel diatas, diketahui
Berdasarkan penelitian, ASI Eksklusif bahwa mayoritas ibu memberikan ASI
dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Eksklusif yaitu 39 orang (97,5%).

Tabel 3. Distribusi frekuensi responden Hubungan pengetahuan ibu tentang


berdasarkan ASI Eksklusif manajemen laktasi dengan pemberian ASI
No Pemberian ASI
Frekuensi
(%)
Eksklusif
(Jumlah) Berdasarkan penelitian, hubungan
1 Memberikan ASI 39 97,5 pengetahuan ibu dengan pemberian ASI
Tidak memberikan Eksklusif dapat dilihat pada tabel dibawah
2 1 2,5
ASI ini.
Total 57 100

Tabel 4. Hubungan pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi dengan pemberian ASI
Eksklusif
Pemberian ASI Pengetahuan Jumlah Persentasi perhitungan
Eksklusif Baik % Kurang baik % N %
Memberikan ASI 37 92,5 2 5 39 97,5
Tidak memberikan 0 0 1 2,5 1 2,5 0,000
ASI
Total 37 92,5 3 7,5 40 100

Berdasarkan tabel diatas, diketahui yang mempengaruhi ketahanan pemberian


bahwa dari 37 responden yang ASI Eksklusif adalah paritas, IMD dan status
berpengetahuan baik seluruhnya memberikan pekerjaan ibu. Persentase bayi yang berumur
ASI Eksklusif, sedangkan dari 2 orang yang 0-6 bulan di Indonesia tahun 2012 yang
berpengetahuan kurang baik, ada 2 orang mendapat ASI segera setelah kelahiran
yang memberikan ASI Eksklusif dan 1 orang adalah sebanyak 48,9 persen dan 51,1 persen
tidak memberikan ASI Eksklusif. Uji Chi – tidak mendapat ASI segera setelah kelahiran.
Square diperoleh nilai p hitung = 0,00 maka Hal ini menggambarkan bahwa hampir
P hitung < P value (0,05) maka dikatakan sebagian besar ibu belum menyadari akan
(Ho) diterima dan (Ha) ditolak, artinya kedua pentingnya pelaksanaan IMD. Bayi yang
varaiabel secara statistic tidak mempunyai mendapatkan ASI pertama pada 1 jam
hubungan yang signifikan. setelah kelahiran memiliki persentase lebih
besar untuk masih diberi makanan ASI saja
PEMBAHASAN (41 persen) dibandingkan dengan bayi yang
Pengetahuan Ibu mendapat ASI pertama lebih dari 1 jam
Berdasarkan hasil penelitian mengenai setelah kelahiran (32,2 persen).
hubungan pengetahuan ibu tentang Menurut Fahriani dkk. (2014), bahwa
manajemen laktasi dengan pemberian asi tidak terdapat perbedaan pemberian ASI
eksklusif di Rumah Sakit Imelda Medan eksklusif antara primipara dan multipara.
Tahun 2018 bahwa mayoritas pengetahuan Proporsi ASI eksklusif yang tinggi pada ibu
ibu baik yaitu sebanyak 37 orang (92,5%). primipara karena sebagian besar (60%)
Mumpuni dan Utami (2016) sudah memperoleh konseling ASI sejak
menganalisis pengaruh Inisiasi Menyusu masa kehamilan.
Dini (IMD) dan faktor sosial demografi Mujur, dkk (2014) meneliti tentang
terhadap ketahanan pemberian ASI Eksklusif faktor keberhasilan Inisiasi Menyusu Dini
di Indonesia. Hasil penelitian ini (IMD) di Puskesmas Jumpandang Baru
menunjukkan bahwa bayi yang mendapat tahun 2014 menunjukkan bahwa tidak ada
IMD dalam waktu lebih dari satu jam setelah hubungan yang bermakna antara paritas
kelahiran memiliki risiko 1,6 kali lebih besar dengan keberhasilan IMD. Pernyataan diatas
untuk tidak menyusu secara eksklusif berbanding terbalik dengan teori oleh
dibandingkan dengan bayi yang diberi ASI Prawirohardjo mengatakan berdasarkan
pertama dalam waktu satu jam setelah jumlah paritas, ibu dengan paritas > 3 kali
kelahiran, sedangkan faktor sosial demografi cenderung tidak berhasil melakukan IMD

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 60
Jurnal Ilmiah Kebidanan Imelda Vol. 4, No. 2, September 2018
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEBIDANAN e-ISSN 2597-7180, p-ISSN 2442-8116
karena biasanya akan menghadapi kesulitan seringkali menemui masalah dalam
dalam kehamilan dan persalinannya memberikan ASI pada bayinya. Masalah
terutama kelelahan yang berlebihan yang sering muncul adalah puting susu lecet
sehingga mempengaruhi kestabilan akibat kurangnya pengalaman yang dimiliki
emosinya untuk melakukan IMD. atau belum siap menyusui secara fisiologis.
Sebaliknya, ibu dengan paritas 1 – 3,
biasanya memiliki motivasi yang besar Hubungan Pengetahuan Ibu tentang
untuk melakukan dan mengetahui apa saja Manajemen Laktasi dengan Pemberian
yang bermanfaat bagi bayinya. Selain itu, ASI Eksklusif
rentang kelahiran yang ideal dari aspek Berdasarkan penelitian, hubungan
kejiwaan memberikan kesempatan kepada pengetahuan ibu dengan pemberian ASI
orang tua untuk lebih intensif mencurahkan Eksklusif bahwa dari 37 responden yang
waktu bagi anak pada awal usianya. berpengetahuan baik seluruhnya memberikan
Penelitian Fitriyani dan Aisyah (2016) ASI Eksklusif, sedangkan dari 2 orang yang
dengan judul faktor-faktor yang berpengetahuan kurang baik, ada 2 orang
mempengaruhi sikap ibu hamil Trimester III yang memberikan ASI Eksklusif dan 1 orang
dalam persiapan ladktasi di Kabupaten tidak memberikan ASI Eksklusif. Uji Chi –
Pekalongan menemukan bahwa berdasarkan Square diperoleh nilai p hitung = 0,00 maka
status paritas menunjukkan bahwa 61,3% P hitung < P value (0,05) maka dikatakan
subjek penelitian berstatus multigravida. (Ho) diterima dan (Ha) ditolak, artinya kedua
Data uji bivariate menunjukkan hubungan varaiabel secara statistic tidak mempunyai
antara paritas dengan sikap ibu dalam hubungan yang signifikan.
mempersiapkan IMD dan ASI Eksklusif, Manajemen laktasi merupa- kan suatu
sebagian ibu hamil (50%) yang hamil kedua proses yang berkelanjutan mulai dari
atau lebih (multigravida) memiliki sikap kehamilan sampai dengan masa menyusui.
baik, begitu juga ibu hamil multigravida Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil
sebagian memiliki sikap kurang, ibu hamil sebagian besar responden berada pada usia
yang bekerja. Ibu hamil primigravida lebih reproduksi sehat yaitu 20 – 25 tahun.
dari separuh (51,7%) memiliki sikap yang Sehingga sangat di mungkinkan untuk
kurang dalam mempersiapkan IMD dan ASI melakukan proses manajemen laktasi secara
Ekslusif. Hasil analisis dengan uji chi square optimal. Budiono (1998) menyatakan bahwa
menunjukkan terdapat hubungan positif perubahan perilaku disebabkan karenan
antara paritas dengan sikap ibu hamil dalam proses pendewasaan (maturation). Melalui
mempersiapkan IMD dan ASI Eksklusif perjalanan umurnya semakin dewasa
namun secara statistik tidak signifikan umur individu yang bersangkutan akan
(p=0,884). melakukan adaptasi sikap dan perilaku
hidupnya terhadap lingkungan.
Pemberian Asi Eksklusif Dengan pemahaman kondisi diharapkan
Berdasarkan tabel diatas, diketahui mampu melaksanakan proses manajemen
bahwa mayoritas ibu memberikan ASI laktasi. Tingkat pendidikan res pendidikan
Eksklusif yaitu 39 orang (97,5%). Hasil terakhir SMA yang merupakan pendidikan
penelitian ini sejalan dengan penelitian dasar wajib pemerintah. Secara
Proverawati (2010) bahwa ibu yang kategorikal tingkat pendidikan bisa digolong
melahirkan lebih dari satu kali, produksi ASI kan pada kategori pendidikan sedang.
jauh lebih tinggi dibandingkan ibu yang Menurut Budiono (1998) tingkat pendidikan
melahirkan pertama kali. Jumlah persalinan individu yang merupakan faktor penting
yang pernah dialami ibu juga memberikan yang mempengaruhi sikap dan perilaku
pengalaman dalam memberikan ASI kepada hidupnya terhadap lingkungan. Dengan
bayi. Berdasarkan penelitian dengan semakin pemahaman kondisi diharapkan mampu
banyak paritas ibu akan semakin melaksanakan proses manajemen laktasi.
berpengalaman dalam memberikan ASI dan Tingkat pendidikan respon- den sebagian
mengetahui cara untuk meningkatkan besar mengenyam pendidikan terakhir SMA
produksi ASI, sehingga tidak ada masalah dan merupakan pendidikan dasar wajib
bagi ibu dalam memberikan ASI (Hastuti, pemerintah. Secara kategorikal tingkat
2006). Pada ibu dengan jumlah paritas satu pendidikan bisa digolongkan pada kategori

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 61
Jurnal Ilmiah Kebidanan Imelda Vol. 4, No. 2, September 2018
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEBIDANAN e-ISSN 2597-7180, p-ISSN 2442-8116
pen-didikan sedang. Menurut Budiono mengevaluasi pengetahuan ibu tentang
(1998) tingkat pendidikan individu yang manajemen laktasi dengan pemberian ASI
merupakan faktor penting yang Eksklusif.
mempengaruhi sikap dan perilaku untuk
hidup sehat. Solita (1993) bahwa pendidikan DAFTAR PUSTAKA
bukanlah satu-satunya cara untuk mengubah Andini, D. (2009). Pola pemberian susu
sikap dan perilaku individu maupun formula dan konsumsi zat gizi anak usia
kelompok. Menurut Dewi (2008) bahwa bawah dua tahun pada keluarga ibu
pendidikan merupakan penuntun manusia bekerja dan tidak bekerja. Bogor :
untuk berbuat dan mengisi kehidupan yang FEMA IPB.
dapat meningkatkan kualitas hidup. Kondisi Arikunto, S. (2014).”Penelitian Tindakan
di atas mempengaruhi perilaku dalam Kelas”. Jakarta:PT Bumi Aksara.
pelasanaan manajemen laktasi pada kategori Baskoro, A. (2008). ASI Panduan Praktis Ibu
cukup baik pada fase kehamilan maupun Menyusui. Jogjakarta: Banyu Media.
pada masa menyusui. Bobak, L. (2009). Buku Ajar Keperawatan
Maternitas (Ed. 4). Jakarta: EGC.
KESIMPULAN Depkes RI. (2015). Buku Acuan Pelatihan
Dari hasil penelitian terhadap 40 orang Klinik Asuhan Persalinan Normal.
berdasarkan hasil analisis data dan Asuhan Esensial, Pencegahan dan
disimpulkan bahwa: Berdasarkan penelitian Penanggulangan Segera Komplikasi
pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi Persalinandan Bayi Baru Lahir. Jakarta:
bahwa mayoritas pengetahuan ibu baik yaitu Depkes RI.
sebanyak 37 orang (92,5%). Berdasarkan Dinkes. (2015). Profil Kesehatan Kota
penelitian, ASI Eksklusif bahwa mayoritas Medan. Medan: Dinas Kesehatan Kota
ibu memberikan ASI Eksklusif yaitu 39 Medan.
orang (97,5%). Berdasarkan hasil penelitian Indiarti, M.T.(2009).ASI, Susu formula &
diketahui bahwa dari 37 responden yang makanan bayi. Jakarta: Merkit press.
berpengetahuan baik seluruhnya memberikan Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan
ASI Eksklusif, sedangkan dari 2 orang yang Dasar, RISKESDAS. Jakarta: Balitbang
berpengetahuan kurang baik, ada 2 orang Kemenkes RI.
yang memberikan ASI Eksklusif dan 1 orang Marimbi. (2010). Panduan Pemberian ASI
tidak memberikan ASI Eksklusif. Uji Chi – MPASI. Yogyakarya: Pustaka Rihama.
Square diperoleh nilai p hitung = 0,00 maka Marmi U. (2012). BukuPintar ASI Eksklusif.
P hitung < P value (0,05) maka dikatakan Yogyakarta: DIVA Press (Anggota
(Ho) diterima dan (Ha) ditolak, artinya kedua IKAPI).
varaiabel secara statistik tidak mempunyai Maryunani, A. (2012). Ilmu Kesehatan Anak,
hubungan yang signifikan. Jakarta : CV. Trans Info. Media.
Notoatmodjo S. (2009). Promosi Kesehatan
SARAN dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka Cipta.
saran yang dapat penulis sampaikan adalah Perinasia. (2011). Melindungi, Meningkatkan
sebagai berikut : Bagi Peneliti Selanjutnya: , dan Mendukung Menyusui: Peran
Penelitian ini hendaknya berguna untuk Khusus pada Pelayanan Kesehatan Ibu
peneliti selanjutnya, dan disarankan menjadi Hamil dan Menyusui, Pernyataan
referensi penelitian yang sama dengan bersama WHO/UNICEF, Perkumpulan
jumlah sampel yang lebih besar dan di Perinatologi Indonesia, Jakarta.
tempat yang berbeda; Bagi Institusi Prasetyono, Dwi Sunar, (2009).
Pendidikan: Sebagai referensi perpustakan BukuPintarASI Eksklusif. Yogyakarta:
STIKes Imelda dan sebagai masukan DIVAPress (Anggota IKAPI).
khususnya yang berkaitan dengan Proverawati A., dan Rahmawati, E. (2010).
pengetahuan ibu dengan pemberian ASI Kapita Selekta ASI dan Menyusui.
Eksklusif; Bagi Responden: Disarankan Yogyakarta: Nuha Media.
kepada responden agar tetap meningkatkan Rukiyah, A.Y, dkk. (2011). Asuhan
pengetahuan ibu dengan pemberian ASI Kebidanan I ( Kehamilan ). Cetakan
Eksklusif; Bagi Rumah Sakit: Agar Pertama. Jakarta: Trans Info Media.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 62
Jurnal Ilmiah Kebidanan Imelda Vol. 4, No. 2, September 2018
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEBIDANAN e-ISSN 2597-7180, p-ISSN 2442-8116
Siregar, A. (2009). Pemberian ASI Eksklusif Weni. K. (2011). ASI, Menyusui & Sadari.
dan Faktor–faktor yang Yogyakarta: Nuha Medika
Mempengaruhinya. Sumatra Utara: Yuliandarin, E. M. (2009). Faktor – faktor
Universitas Sumatra Utara. yang berhubungan dengan pemberian
Suradi, R. (2010). Indonesia Menyusui. ASI eksklusif di Wilayah UPTD
Jakarta: IDAI. Puskesmas Kelurahan Kotabaru
UNICEF. (2013). Ringkasan Kajian Gizi. Kecamatan Bekasi Barat Tahun
Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan - 2009. Skripsi. Universitas Indonesia.
Kementerian Kesehatan RI. Depok.
Varney, H. (2010). Buku Ajar Asuhan Zakiyah. (2012). Faktor- Faktor Yang
Kebidanan. Jakarta : EGC Berhubungan Dengan Pemberian ASI
Widjaja, MC. (2012). Gizi Tepat Waktu Eksklusif Di Kelurahan Semanan
Untuk Perkembangan Otak dan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat
Kesehatan Balita. Jakarta : Kawan Tahun 2012. FKM Universitas
Pustaka. Indonesia.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 63

Anda mungkin juga menyukai