Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas segala limpahan rahmat sehingga skripsi dengan judul “Hubungan
Pengetahuan Tentang Perawatan Bayi Dengan Parenting Self Efficacy Pada Ibu
Yang Menikah Usia Dini Di Wilayah Kerja Puskesmas Beru” dapat penulis
banyak bimbingan dan dorongan baik moral maupun material sehingga penulis
kepada:
1. Dr. Ir. Angelinus Vincentius, M.Si. selaku rektor Universitas Nusa Nipa yang
Nipa.
2. Ns. Agustina Sisilia Wati Dua Wida, M.Kep. selaku Dekan Fakultas Ilmu-
Ilmu Kesehatan Universitas Nusa Nipa yang telah bersedia menerima peneliti
Ilmu-Ilmu Kesehatan
Universitas Nusa Nipa Indonesia atas nasehat, motivasi dan ilmu yang
iv
5. Ariyanto Ayupir, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku pembimbing II yang juga telah
skripsiini.
10. Alm Bapa Gabriel Ngiso, Mama Bibiana, kaka Baltasar Bawa, Kaka Monika
Ngulu, kaka Retha Nau, Kaka Herman Making, Kaka Olivia, kaka Lin Ndua
Adik Osintia Claudia, serta keluarga besar yang selalu memberi dukungan
12. Para responden yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk
13. Seluruh dosen, staf, dan tenaga kependidikan di lingkungan Fakultas Ilmu-
v
14. Teman-teman yang selalu memberikan dukungan Ngakak Sembarang, Kobus,
AdeAnyel, Maya, Lestyn, Fredi Childis, Rizan, Oci, adik Vikry adik Marny
skripsi ini. Oleh karena itu segala kritik dan saran sangat diharapkan oleh penulis
Penulis
vi
INTISARI
Pernikahan usia dini adalah Pernikahan yang dilakukan oleh pasangan yang
berusia di bawah 19 Tahun. Untuk mencegah terjadinya kasus pernikahan usia
dini pihak puskesmas telah melakukan beberapa cara untuk mencegah terjadinya
pernikahan usia dini seperti: meningkatkan pemahaman tentang kesiapan
berkeluarga dan perawatan anak yaitu melalui edukasi yang bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman ibu yang menikah usia dini seperti: organ reproduksi
pada anak yang belum sempurna, sehingga akan menimbulkan resiko seperti
kematian ibu dan anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
hubungan pengetahuan tentang perawatan bayi dengan parenting self efficacy
pada ibu yang menikah usia dini di wilayah kerja puskesmas Beru.
Metode penelitian menggunakan Cross-Sectional . Populasi dalam penelitian
ini adalah wanita yang menikah usia dini di wilayah kerja puskesmas Beru. teknik
pengambilan sampel penelitian adalah total sampling, instrument dalam penelitian
ini adalah kuesioner sampel dalam penelitian ini adalah 36 responden dan
menggunakan uji Spearman Rank.
Hasil uji Spearman Rank menunjukan nilai p value 0,000 < 0,01 berarti ada
hubungan yang signifikan amtara pengetahuan tentang perawatan bayi dengan
parenting self efficacy pada ibu nyang menikah usia dini di wilayah kerja
puskesmas Beru. Nilai coeficien corelasi 0,683 yang berarti hubungan antara
pengetahuan dan parenting self efficacy yang cukup erat. Dari hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa semakin baik pengetahuan maka semakin baik pula
parenting self efficacy.
vii
viii
DAFTAR ISI
ix
J. Kerangka Operasional / Kerangka Kerja ........................................... 46
BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................................ 47
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................. 47
B. Data Umum ........................................................................................ 48
C. Data Khusus ....................................................................................... 52
D. Keterbatasan Dalam Penelitian .......................................................... 53
BAB VI PEMBAHASAN ..................................................................................... 54
A. Pengetahuan Perawatan Bayi ............................................................. 54
B. Parenting self Efficacy ....................................................................... 56
C. Hubungan Pengetahuan tentang perawatan bayi Dengan Parenting
Self Elfficacy pada ibu yang menikah usia dini di wilayah kerja
puskesmas Beru. ................................................................................. 58
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................60
A. Kesimpulan ........................................................................................ 60
B Saran .................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR BAGAN
xii
DAFTAR SINGKATAN
xiii
DAFTAR ISTILAH
Application : Aplikasi
Anonimity : Tanpa Nama
Analisis : Analisis
Broad Social Element : Budaya Masyarakat
Confidentialit : Kerahasiaan
Comprehension : Pemahaman
Coding : Analisis Jawaban
Cross Sectional : Pendekatan
Earli Marriag : Pernikahan Dini
Editing : Pengecekan Data
Entry : Kode Data
Infrom Concet : Persetujuan
Knowledge : Pengetahuan
Parenting Self Efficac : Kemampuan Merawat
Sintesis : Sintesis
Tabulating : Pengelompokan Data
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
apabila pria dan wanita mencapai umur 19 tahun. Namun pada kenyataannya
terpenuhinya hak dasar anak seperti hak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi, hak sipil anak, hak kesehatan, hak pendidikan dan hak sosial
terjadi kelahiran pada ibu yang berusia 15-19 tahun atau 11% dari seluruh
perkawinan usia dini terbanyak di dunia yaitu sebesar 34%. Sedangkan untuk
setelah Kamboja yaitu sekitar 23% atau 1 dari 4 perempuan sudah menikah di
kasus pernikahan usia dini di Indonesia pada Januari-Juni 2020 yaitu 97%.
1
2
Timur jumlah kasus pernikahan usia dini di NTT sebanyak adalah 20,5% hal
Sikka pada tahun 2019 diketahui jumlah kasus pernikahan usia dini adalah
454 kasus dari ibu hamil 5667 data terbanyak terdapat di Puskesmas Waigete
kasus. Pada tahun 2020 sebanyak 496 kasus dari ibu hamil 5363 data.
diatas tercatat kasus pernikahan usia dini di wilayah kerja Puskesmas Beru
pada tahun 2019 sebanyak 38 kasus dan pada tahun 2020 sebanyak 36 kasus,
data tersebut adalah data primer yaitu data yang di peroleh secara langsung
dalam rumah tangga dan dalam hal mengasuh dan merawat anak. Penelitian
harga diri rendah. Sementara itu penelitian yang dilakukan oleh Gyesaw,
3
dini juga akan berdampak pada pengasuhan anak oleh karena itu, orang tua
pada bulan Maret 2021 sebanyak 6 orang diperoleh data bahwa 2 orang
menikah karena pergaulan bebas dan 2 orangnya lagi karena masalah sosial
ekonomi. Pengetahuan ibu yang menikah diusia dini dalam proses merawat
anak masih sangat minim dan ada yang selesai melahirkan anak langsung
dititipkan ke orang tua atau neneknya untuk merawatnya hal ini terjadi karena
perawatan anak yaitu melalui edukasi. Edukasi yang berikan adalah melalui
dari dua sisi, yaitu pendekatan kepada remaja itu sendiri dan pendekatan
4
efficacy pada pasangan yang menikah usia dini di wilayah kerja puskesmas
Beru.
B. Rumusan Masalah
Pernikahan dini adalah pernikahan yang terjadi pada usia kurang dari ≤
20 tahun. Pernikahan usia dini juga berisiko tinggi pada ibu dan resiko
kematian pada saat persalinan. Secara psikologis, remaja yang telah menikah
rasa tidak mampu merawat anak, harga diri rendah. Sedangkan pada bayi
lebih mengalami resiko keguguran, berat bayi lahir rendah, dan resiko
tersebut, rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah ada hubungan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
efficacy pada ibu yang menikah di usia dini wilayah kerja puskesmas
Beru.
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
2. Praktis
merawat anak.
c. Bagi Peneliti
E. Keaslian Penelitian
Antara Parenting Self Efficacy dan konflik pekerjaan keluarga pad ibu
efficacy dan konflik pekerjaan keluarga pada ibu bekerja yang memiliki
parenting self efficacy (40 item, 0,957) dan skala konflik keluarga (36
ada hubungan negativ yang signifikan antara parenting self efficacy dan
konflik pekerjaan keluarga pada ibu yang bekerja di PT. X Cirebon rxy =
Perbedaan dengan penelitian yang akan dilksanakan saat ini adalah judul,
Hubungan Parenting self efficacy (PSE) dengan pola asuh pada anak usia
Kaler pada ibu yang memiliki anak usiatoddler dilaksanakan pada bulan
parenting self efficacy dan pola asuh anak usiaToddler di Desa Oyam
asuh. Penelitian ini dilakukan pada faktor usia, ststus pernikahan dan
dan pola asuh. Hasil penelitian menunjukan bbahwa 92% berada dalam
8
responden atau 87,0% memiliki kecendrungan pola asuh positif. Hasil uji
dengan penelitian yang akan dilaksanakan saat ini adalah judul, metode,
3. Hardyanti (2017) dengan judul parenting self efficacy pada nuclear dan
perbedaan PSE ayah pada nuclear dan exteded family yang diukur
sebesar 200 orang dan data yang didapatkan dari subjek dianalisis dengan
= 1,273 dan p = 0,216 (p > 0,05) sehingga dapat diketahui bahwa tidak
terdapat perbedaan yang signifikan terhadap PSE ayah pada Nuclear dan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
atau kerjasama antara suatu subjek yang mengetahui dan objek yang
2. Tingkat Pengetahuan
dengan suatu ukuran dan norma atau aturan. Pengetahuan esensial adalah
segala sesuatu dan ini sudah dikaji dalam bidang ilmu filsafat.
9
10
a. Pengetahuan (knowledge)
b. Pemahaman (comprehension)
c. Penerapan (application)
d. Analisis (analysis)
e. Sintesis (synthesis)
yang dimiliki.
f. Penilaian (evaluation)
yaitu:
a. Pendidikan
kegiatan tertentu.
d. Lingkungan
e. Pengalaman
sama.
f. Usia
B. Perawatan Anak
Perawatan anak adalah interaksi antara orang tua dengan anak, dimana
dalam tingkah laku serta pengetahuan agar tumbuh kembang anak secara
yaitu:
a. Demokratis
b. Otoriter
ancaman-ancaman.
c. Permisif
mempengaruhi yaitu:
bayi yang baru lahir, sama pentingnya dengan hubungan antara ibu
Stres yang dialami oleh ayah atau ibu keduanya akan mempengaruhi
permasalahan anak.
Menurut Hidayat (2005), ada prinsip atau dasar dalam perawatan anak
bukan miniatur orang dewasa tetapi sebagai individu yang unik yang berarti
bahwa tidak boleh memandang anak dari ukuran fisik saja sebagaimana orang
dewasa melainkan anak sebagai individu yang unik yang mempunyai pola
individu yang unik dan mempunyai kebutuhan yang sesuai dengan tahap
bermain. Berikut ini adalah prinsip prinsip perawatan anak menurut Hidayat,
(2005)
Pola makan perlu diperhatikan oleh ibu yang memiliki bayi.ibu tidak
stabil inilah yang membuat bayi akan mudah lapar meski baru minum
ASI atau makan pemberian pola makan yang salah bisa menyebabkan
2. Pemeliharaan kesehatan
terhadap orang lain yang berada di sekitar lingkungan seperti orang tua,
saudara kandung dan teman bermain dan orang tua (Atkinson dkk, 1991).
4. Bemain
1. Definisi parenting
Orang tua dari kelas sosial ekonomi bawah yang cenderung otoriter.
diri orang tua yang merasa mampu menjalankan perannya tersebut dan
keyakinan orang tua bahwa anak mereka akan lebih responsive serta
Karraker, 2000).
Alat ukur parenting self efficacy telah banyak digunakan, antara lain
adalah:
sampel yaitu Toddler 0-3 tahun alat ukur ini dikembangkan oleh
20
oleh Teti dan Gefland pada Tahun 1991 yang terdiri dari 10 item
yang dibuat untuk mengukur self efficacy beliefs pada anak usia
2003).
yang terdiri dari 7 item. Walaupun alat ukur dengan dengan sub
skala effiacy ini diciptakan untuk orang tua yang memiliki anak
21
madya, namun konten dari item yang cukup umum sehingga sesuai
untuk orang tua yang memiliki anak toddler sehingga pada studi
seseorang yaitu:
kesiapan parenting
pernikahan dini.
ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami dan
bahagia.
2. Tujuan perkawinan
akan berlangsung.
3. Hukum Perkawinan
ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri (Saputro,
optimal.
Selain itu juga anak yang menikah pada usia muda belum siap
menjadi seorang ibu dalam arti kemampuan mengasuh anak serta dalam
mengartikan bahwa pernikahan dini adalah sebuah nama yang lahir dari
komitmen moral dan keilmuan yang sangat kuat, sebagai sebuah solusi
dan berbagai pertimbangan, hal ini dimaksudkan agar kedua belah pihak
dilaksanakan oleh kedua belah pihak untuk menghindarkan diri dari dosa
(2016) yaitu:
2. Faktor lingkungan
a. Orang tua
e. Perubahan zaman
dianggap dan di pandang kolot, karena apabila ada anak perempuan yang
laki laki yang sudah mimpi basah mereka akan disebut dengan sebutan
perawan tua tau bujang lapuk. Sehingga untuk menutupi rasa malu maka
yang kurang patut dan masih berkembang di masyarakat akan sulit untuk
dihilangkan.
4. Faktor ekonomi
anaknya adalah agar orang tua segera bebas dari tanggung jawabnya
27
sebagai orang tua, selain itu juga dapat menambah keluarga dan
Faktor ini juga tidak hanya terjadi pedesaan saja melainkan di perkotaan
juga sudah banyak sekali remaja yang salah untuk bergaul. Selain faktor
pornoaksi
b. Pergaulan bebas
d. Media masa
permitif seks.
patut oleh masyarakat modern seperti saat ini, karena perkawina anak di
bawah umur memiliki dampak yang sangat buruk dan perkawinan tersebut
28
1. Segi pendidikan
Dari segi pendidikan pernikahan pada usia yang masih muda tentu akan
2. Dari segi kesehatan perempuan yang menikah di usia dini akan memiliki
banyak resiko dari segi kesehatan. Ada dua dampak kesehatan yang
ditimbulkan yaitu dampak pada kandungan dan salah satu infeksi kanker
mulut rahim. Hal ini terjadi karena organ reproduksi remaja perempuan
1. Dampak biologis
2. Dampak psikologis
sebayanya.
3. Kualitas anak
b. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang usia dibawah 18 tahun rata-rata
lebih kecil.
30
perceraian
c. Perselingkuhan
emosional
Cara menghindari pernikahan usia dini menurut Nedra, W., (2016) memiliki 3
cara yaitu :
1. Pendidikan agama
J. Kerangka Teori
1. Rendahnya pengetahuan
2. Lingkungan
3. Kemauan sendiri
4. Ekonomi
Faktor-faktor yang
5. MBA
mempengaruhi perawatan
anak
1. Usia orang tua
2. Keterlibatan orang tua Pernikahan usia dini
3. Pendidikan orang tua
4. Stres orang tua
A. Kerangka Konseptual
variabel yang akan diteliti atau memiliki arti hasil sebuah sintesis dari proses
Keterangan :
33
34
B. Hipotesis
METODE PENELITIAN
yaitu, suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama membuat
pengukuran variabel pada suatu saat tertentu, tiap subjek hanya diobservasi
satu kali dalam pengukuran variabel subjek dilakukan pada saat pemeriksaan
dilakukan.
B. Populasi
atau subyek yang akan diteliti. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan
ialah semua wanita menikah di usia dini dan sudah memiliki anak usia ≤ dari
35
36
D. Variabel Penelitian
hidup yang dapat membentuk nilai dalam bentuk sikap maupun karakter.
E. Definisi Operasional
1. Instrumen penelitian
a. Instrumen pengetahuan
kuesioner dari WHO yang terdapat dalam WHO Care For Child
memiliki anak usia infan, yaitu maternal self efficacy scale yang
sama sekali/ saya tidak memahami bayi saya sama sekali) sampai 4
(Sangat Baik/ Saya memahami bayi saya setiap waktu). Skor akhir
Kartini (2016) tentang perawatan anak yang pada awalnya terdiri dari 18
butir pertanyaan yang valid dan reliable. Nilai rhitung uji validitas antara
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Pengumpulan data
Nusa Nipa.
peneliti.
ada yang belum lengkap atau belum jelas maka peneliti akan
2. Pengolahan data
Nursalam (2016).
a. Cleaning
b. Editing
c. Coding
d. Tabulating
3. Analisis data
a. Analisis univariat
x100%
Keterangan :
p : Presentase
sp : Jumlah jawaban yang diperoleh
sm : Jumlah skor tertinggi
dengan kriteria sebagai berikut:
Penggunaan :
Tinggi : 76-100%
Sedang : 56-75%
Rendah : ≤ 55%
b. Analisis bivariat
berbentuk ordinal.
I. Etika Penelitian
jadi harus ada etika disebuah penelitian. Berikut merupakan etika dalam
responden.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Populasi
Semua ibu yang menikah dibawah usia 20 tahun yang sudah
memiliki anak di Wilayah Kerja Puskesmas Beru
Total sampling
Pengolahan data
(clearning, editing, coding dan tabulating)
Analisis data
Univariat dan Bivariat
HASIL PENELITIAN
penduduk yang berada dalam Puskesmas Beru adalah 33.319, terbagi dalam
oleh tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter umum 1 orang, dokter gigi 1
tindakan, Poli umum, Poli MTBS, Poli gigi, Poli KIA, Poli TB, loket
47
48
pendaftaran, loket obat, laboratorium, Ruang KTU, gudang obat, dan gudang
alat kesehatan.
beserta lingkungan.
B. Data Umum
yang terdiri dari 5 Kelurahan dan 2 Desa yaitu Kelurahan Waioti, Kelurahan
data memenuhi kriteria lengkap, tepat dan benar sehingga semua data dapat
Berdasarkan tabel 5.1 diatas sebagian besar responden menikah pada usia
18 yaitu sebanyak 19 orang (52.8%). dan paling sedikit yaitu usia 19 tahun
47,2%
Berdasarkan tabel 5.3 diatas pekerjaan responden paling banyak yaitu IRT
yaitu sebanyak 22 orang (61.1%), dan yang paling sedikit bekerja sebagai
(77.8%) dan yang paling sedikit adalah Protestan dan Islam yaitu sebanyak
4 responden (11.1%).
tinggal dengan orang tua yaitu sebanyak 29 orang (80.6%) dan paling
Berdasarkan tabel 5.7 menunjukan bahwa usia bayi paling terbanyak usia
9 bulan (22.2%) dan usia paling sedikit adalah 5 bulan sebanyak 3 orang
(8.3%).
52
C. Data khusus
1. Analisis Univariat
Tabel 5.8 Pengetahuan ibu yang menikah usia dini dalam merawat
bayi di wilayah kerja puskesmas Beru (n=36)
Pengetahuan Ibu f %
Baik 30 83.3
Cukup 5 16.7
Total 36 100.0
Sumber : Data primer, 2021
b. Parenting Self Efficacy pada ibu yang menikah usia dini di wiilayah
Tabel 5.9 Parenting self Efficacy pada ibu yang menikah usia dini di
wilayah kerja puskesmas Beru (n=36)
2. Analis Bivariat
parenting self efficacy pada ibu yang menikah usia dini di wilayah kerja
PEMBAHASAN
November 2021 diperoleh hasil pengetahuan ibu yang menikah usia dini di
Berdasarkan penelitian yang diperoleh bahwa ibu yang menikah usia dini
Pada penelitian ini lebih dari 72,2% ibu berpendidikan sekolah menengah atas
(SMA) dan 27,8% berpendidikan tinggi (PT). Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Winter et. al, (2012) yang menyatakan bahwa
merawat anak. Namun, pengetahuan ini tidak selalu bisa diaplikasikan dalam
praktek perawatan anak, khususnya bila orang tua memiliki self efficacy yang
Pengetahuan adalah hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan
terjadi melalui panca indra manusia yakni, penglihatan, penciuman, rasa dan
raba sendiri. sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
54
55
kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan
menunjukan bahwa paling banyak ibu menikah usia dini paling banyak usia
bahwa usia akan mempengaruhi daya ingat terhadap informasi yang diterima
berpengetahuan baik, hal ini terjadi karena sebanyak 80,6% ibu tinggal
dengan orang tua. Ibu banyak mendapatkan arahan dan dukungan terkait
oleh hampir setiap orang untuk membantu mengatasi kesulitan dan juga untuk
baik bagi orang tua maupun anak (Young, 2011).Cochran (1993 cit. Young,
anaknya lebih rendah dibandingkan bila ada dukungan yang tersedia bagi
2021 diperoleh bahwa parenting self efficacy ibu yang menikah usia dini
paling banyak berada pada kategori baik. Berdasarkan hasil penelitian yang
diperoleh bahwa ibu menikah usia dini sudah memahami parenting self
86,1% parenting self efficacy baik, dan sekitar 13,9% parenting self efficacy
cukup.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dillakukan oleh (Colleman &
yang menyatakan semakin baik parenting self efficacy maka akan semakin
anak. Namun, hal tidak selalu dapat diaplikasikan dalam praktek perawatan
anak, ibu yang memiliki parenting self efficacy rendah mengalami kesulitan
57
mengalami masalah emosional dan lebih berfokus pada dirinya sendiri dari
2009).
Menurut peneliti perenting self efficacy pada ibu yang menikah usia
dini kategorikan baik karena mereka memiliki pengetahuan yang baik dan
selain itu juga sebagian besar responden tinggal bersama orang tua sehingga
mereka mendapatkan arahan serta bimbingan dari orang tua. hal ini sejalan
oleh hampir setiap orang untuk membantu mmengatsi kesulitan dan juga
keluarga dapat menjadi faktor protektif terhadap stressor baik bagi orang tua
pelatihan bermain pada pengasuh atau orang tua, penelitian ini menguji
Elfficacy pada ibu yang menikah usia dini di wilayah kerja puskesmas
Beru.
selanjutnya timbul domain efektif dalam bentuk tindakan terhadap objek yang
59
ibu yang didapat maka semakin meningkat pula pengetahuan ibu dalam
tinggal bersama orang tua dan mereka juga banyak mendapatkan bimbingan
(Puskesmas) dan orang tua dalam memberikan informasi dan edukasi tentang
diharapkan ibu yang menikah usia dini lebih berperan aktif dalam pengasuh
PENUTUP
A. Simpulan
1. Pengetahuan tentang perawatan bayi pada ibu yang menikah usia dini
2. Parenting self efficacy ibu yang menikah usia dini paling banyak berada
denganparenting self efficacy pada ibu yang menikah usia dini di wilayah
B. Saran
terhadap ibu yang menikah usia dini dalam hal perawatan bayi serta dapat
bayi.
meningkatkan kehidupan ibu yang menikah diusia dini. hal ini juga
60
61
diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup ibu yang menikah usia dini
3. Bagi Peneliti
Ardy, N., 2016. Bina karakter anak usia dini: Panduan orang tua dan guru dalam
membentuk kemandirian dan kedisiplinan anak usia dini.
Ardi, N. B., Pratiwi, R. D., & Umamah, R. 2021. Hubungan Parenting Self
Efficacy (Pse) Dengan Pola Asuh Pada Anak Usia Toddler Di Desa Onyam
Kecamatan Gunung Kaler Kabupaten Tangerang. THE JOURNAL OF
Mother and Child Health Concerns, 1(1), 41-54.
Anderson, J.R., 1993. Problem solving and learning.American psychologist, 48(1),
p.35.
Baumand dalam Donnely 2015, teory of parenting style. Globalpost-International
News, Redrieved Desember 15 desember 2013 from Everyday Globalsport.
com/Baurid-theory-parenting.study6147
Budiman, R.A., 2013. Kapita selekta kuesioner: pengetahuan dan sikap dalam
penelitian kesehatan. Jakarta: Salemba Medika, 2013, pp.P4-8.
Coleman, J.S., 1988. Social capital in the creation of human capital.American
journal of sociology, 94, pp.S95-S120.
Coleman, P. K., & Karraker, K. H. 2003.Maternal self‐efficacy beliefs,
competence in parenting, and toddlers' behavior and developmental
status. Infant Mental Health Journal: Official Publication of The World
Association for Infant Mental Health, 24(2), 126-148.
Coleman, P.K. and Karraker, K.H., 2000. Parenting self‐efficacy among mothers
of school‐age children: Conceptualization, measurement, and
correlates.Family relations, 49(1), pp.13-24.
Donnelly, F.C., Mueller, S.S. and Gallahue, D.L., 2016. Developmental physical
education for all children: theory into practice. Human Kinetics. Gilmore,
L. and Cuskelly, M., 2009. Factor structure of the parenting sense of
competence scale using a normative sample. Child: care, health and
development, 35(1), pp.48-55.
Gilmore, L. and Cuskelly, M., 2009. Factor structure of the parenting sense of
competence scale using a normative sample. Child: care, health and
development, 35(1), pp.48-55.
Gyesaw, N.Y.K. and Ankomah, A., 2013. Experiences of pregnancy and
motherhood among teenage mothers in a suburb of Accra, Ghana: a
qualitative study. International journal of women's health, 5, p.773.
Hadiono, A.F., 2018. Pernikahan Dini dalam Perspektif Psikologi
Komunikasi.Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan
Pemikiran Hukum Islam, 9(2), pp.385-397.
Nedra, W., Soedjatmiko, S. and Firmansyah, A., 2016.Kesiapan Fisik dan
Pengetahuan Remaja Perempuan Sebagai Calon Ibu dalam Membina
Tumbuh Kembang Balita dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Sari
Pediatri, 8(3), pp.209-17..Metode penelitian kesehatan paradigma
kuantitatif.Health Books Publishing.
Hariyawanti, E.Y., Sulaiman, L. and Setiawan, S., 2020. Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Melalui Klinik VCT Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang
HIV/AIDS Di Kecamatan Aikmel Lombok Timur.JISIP (Jurnal Ilmu Sosial
dan Pendidikan), 4(4).
Hardyanti, S. 2017. Parenting Self-efficacy Ayah Pada Nuclear dan Extended
Family (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).
Hidayat, A.A., 2015. Metode penelitian kesehatan paradigma kuantitatif. Health
Books Publishing
Jean Alfredo Neon, Kupang, NTT Online Now.com 2018
Kartini. M. 2016. kuesioner untuk mengukur parenting self self efficacy pada ibu
yang memiliki anak usia infan, maternal self efficacy scale.
Saputro, K.Z., 2018. Memahami ciri dan tugas perkembangan masa remaja.
Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama, 17(1), pp.25-32
Soraya, D. 2018. Dampak pernikahan usia dini: analisis feminis pada pernikahan
anak perempuan di Desa Cibunar Kecamatan Cibatu Kabupaten
Garut (Doctoral dissertation, UIN Sunan Gunung Djati Bandung).
Wolke, D., Jaekel, J., Hall, J. and Baumann, N., 2013. Effects of sensitive
parenting on the academic resilience of very preterm and very low birth
weight adolescents. Journal of Adolescent Health, 53(5), pp.642-647.
Yuliana, E., 2017. Analisis Pengetahuan Siswa Tentang Makanan yang Sehat dan
Bergizi Terhadap Pemilihan Jajanan di Sekolah (Doctoral dissertation,
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Bahwa saya diminta untuk berperan serta dalam penelitian ini sebagai
responden dengan mengisi kuesioner yang telah diberikan peneliti, sebelumnya
telah dijelaskan kepada saya tentang maksud tujuan penelitian ini dan saya
mengerti bahwa peneliti akan merahasiakan data dan informasi yang saya berikan
bila pertanyaan yang diajukan menimbulkan ketidanknyamanan bagi saya.
Peneliti akan menghentikan pengumpulan data ini dan saya berhak untuk
mengundurkan diri.
Demikian secara sadar dan suka rela tidak ada unsur paksaan dari
manapun, saya berperan serta dalam penelitian ini dan bersedia menandatangani
lembar persetujuan ini.
Maumere,
Responden
(………………………………)
LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN
KepadaYth.
Bapak/Ibu/Sdr
Di Kelurahan Beru
Nim : 01170025
Semester : IX
Maumere
Hormat saya
Silahkan baca setiap pertanyaan nerikut dengan cermat dan lingkari jawaban yang
anda anggap akan menjadi tindakan yang paling effektif bagi orang tua untuk
1. Untuk memastikan bahwa balita aman dan terlindung, mana dari berikut
ini yang paling sedikit strategi yang efektif untuk dilakukan orang tua.
a) pastikan mereka tau dimana anak mereka dan apa yang mereka lakukan
setiap saat
c) tunjukan pada mereka apa yang bisa dan tidak bisa mereka sentuh.
lingkungan dimana
b) pastikan anak mereka merasa sedikit sakit atau tidak nyaman sehingga
secara terbuka
4. Ketika seorang anak mendekati orang tua yang sibuk untuk berbicara,
atau menunjukan sesuatu kepada mereka, yang terbaik adalah orang tua
a. orang tua berusaha untuk menjadi orang tua yang lebih baik dari orang tua
mereka sendiri
diperintahkan
d. jagalah kebutuhan mereka sendiri dan dan istirahatlah sesekali dari anak-
anak
a. tidak ada yang bisa dilakukan orang tua untuk mengubah perilaku anak
b. salah satu orang tua mungkin bertanggung jawab atas masalh dengan anak
orang tua lebih sulit, tetapi bagaimana anak mereka? mengangkat masalah
membuat perbedaan
untuk membelikan mainan. dia mengatakan tidak hari ini. dia protes,
ke lantai. yakob lebih mungkin untuk membuat ulah dimasa depan saat
utuk mandi. dia dengan keras menolak mengatakan “tidak. ini adalah
iklan favorit saya”. dia bertanya lagi dengan suara terangkat. dia
bekerja sama
11. Seorang anak melompat di sofa, ibunya ingin dia berhenti. pendekatan
12. Seorang anak berusia 3 tahun dan 2 tahun telah mengacaukan semua
mainan mereka. ada mainan dimana pun. apa pendekatan yang paling
itu sendiri
hal masing-masing
13. Jika orang tua berselisih tentang sesuatu, labih baik bagi anak-anak
di depan mereka
b) tetap tenang tapi tunjukan pada mereka bahwa perbedaan pendapat itu baik
ketidaksepakatan tersebut
d) saling member tahu persis apa yang mereka pikirkan bahkan jika mereka
mengatasi konflik
14. Hari ini sabtu pagi dan seorang ibu sedang menyetrika. putranya berusia
b. abaikan interupsinya
15. Seorang ayah sedang dalam perjalanan pulang setelah menjemput kedua
a) putar radio/CD dengan keras u tuk meredam suara anak di kursi belakang
b) beriaplah untuk terus member tahu mereka agar tidak berisik, karena dia
c) beritahu mereka sesuatu yang menarik tentang harinya, dan minta mereka
mereka
17. Damian 7 tahun, baru saja membuat gedung tinggi dari balok kayu,
ini?
dengan baik”.
c) awasi dia sebentar dan tunggu sampai dia mengatakan sesuatu tentang
ciptaannya
aturan dan melakukan apa yang diminta pelatih pada latihan sepak
senang.
b) biarkan putranya tau betapa hebatnya pekerjaan yang dia lakukan, dan
arahnya
putranya.
19. Jika orang tua menggunakan sistim penghargaan seperti perilaku yang
positif lainya.
c) stiker jarang diberikan sejak awal, kemudian lebih sering setelah anak
20. Seorang ibu akan membawa dua anaknya Carmel 5 tahun dan Steven 8
efektif
a) “sekarang dengan di sini kalian anak-anak. kamu benar-benar nakal terakir
kami mengunjungi tempat Alice, hari ini berada di perilaku terbaik anda.
Baik?”
langsung ikut dengan saya ketika saya mengatakan sudah waktunya untuk
pergi. Apakah itu adil? jadi apa yang harus kamu ingat?”
c) “Carmel dan Steven, saya ingin berbicara dengan anda tergantung apa
yang akan terjadi hari ini. Kita akan mengunjungi Bibi Alice dan saya
21. Seorang ayah ingi anaknya datang ke meja makan. Apa yang harus dia
katakan?
b) sudah waktunya untuk makan malam. pergi dan cuci tanganmu. Lalu
naik ke meja.
sudah siap.
22.Seorang ibu sedang sibuk membuat makan malam setelah pulang kerja
c) Abaikan kebisingan dan pujilah dia saat dia bermain dengan benar
tidak sopan membuat keributan, dan itu dia ingin dia bermain dengan
tenang
itu mulai berteriak dan mulai melempar mainan di sekitar ruangan. Apa
a) Beri dia Pukulan di bagian bawah, dan beri tanu dia bahwa tidak akan
b) kemasi mainan itu sendiri, tapi beri tahu anaknya bahwa dia tidak akan
menyimpan mainan
24. Seorang ayah telah menidurkan anaknya: dia pernah ke kamar mandi,
minum air dan cerita, dan dia mengucapkan selamat malam. Anak itu
b. Ingatkan dia tentang aturan waku tidur dan dia kembali ke tempat tidur
25. Ini 30 menit sebelum waktu makan malam, dan seorang anak meminta
kue kepadan ibunya. Dia berkata, makan malam akan segera siap. Anda
a) Turunkan setinggi mata anaknya, dan katakan sayang, kamu pasti sangat
sedih
dan ingatkan dia tentang aturan dasar (tentang tidak permen sebelum
makan malam)
c) c.katakan kaamu boleh minta satu saja, tapi jangan minta lagi. Kemudian
makan terlalu banyak terlalu banyak gula dan bahayanya menjadi gemuk,
26. Seorang anak berusia 3 tahun menarik seekor anak kucing untuk ke tiga
kalinya di pagi hari. Apa yang paling efektif bagi orang tua untuk
merespon?
c) menarik perhatian anak. beri tahu mereka untuk berhenti menarik ekor
hewan
situasi ini, apa yang bisa ayah katakana kepada anaknya untuk
c) Itu seperti kuda-kuda yang kita lihat di akir pekan. Dapatkah kau inat itu
d) Itu kuda yang hebat, suara apa yang dibuat kuda? dan apa yang di makan
kuda
28 Seorang anak laki- laki berusia 4 tahun telah memukul adiknya saat
a) Tunggu jeda dalam keluhannya dan ingatkan dia bahwa dia perlu diam
b) Tunggu setelah 30 detik lalu pergi ke dia dan bantu dia tenang
c) Biarkan dia keluar dan beri tahu dia bahwa dia tidak akan diizinkan
d) Abaikan keluhan apapun agar tunggu sampai dia diam selama beberapa
Kutipan :
Musim dingin, L., Morawska, A.,& Sandrs, M, (2012). Pengetahuan tentang skala
97.doi: 10.1007/s1935-012-0268-x
IDENTITAS RESPONDEN
Nama : ( Inisial)
UsiaIbu :
Pekerjaan :
UsiaAnak :…………Bulan
Anda akan diberi beberapa pertanyaan tentang diri anda dan bayi anda.
Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi umum tentang bagaimana
anda biasanya mengatasi situasi yang berbeda dengan bayi anda. Diketahui
bahwa tidak seorang pun yang selalu efektif. Kita semua melakukan lebih baik
dalam beberapa situasi darip ada dalam situasi yang lain. Sehingga anda akan di
minta untuk memikirkan tentang beberapa situasi yang dihadapi ibu dari bayi.
4
2 Saya
1 3
Saya kadang- memahami
Saya tidak Saya sering
kadang bayi saya
memami bayi memahami bayi
memahami bayi hampir setiap
saya dengan baik saya
saya saat selalu
3. Seberapa baik anda dalam membuat bayi anda memahami apa yang anda ingin
dialakukan? Misalnya, jika anda ingin bayi anda makan atau bermain dengan
tenang, seberapa baik anda dalam membuat dia melakukan hal itu?
1 2 4
3
Tidak baik sama Tidak cukup Sangat baik
Cukup Baik
sekali baik
4. Seberapa baik anda dalam menyuruh bayi anda untuk memperhatikan anda?
Misalnya, ketika anda ingin bayi anda melihat anda, seberapa baik anda dalam
membuat dia melakukannya?
1 2 3 4
Tidak baik sama Tidak cukup Cukup Baik Sangat baik
sekali baik
5. Seberapa baik anda dalam membuat bayi anda bersenang-senang dengan anda?
Misalnya, seberapa baik anda pada membuat bayi anda tersenyum dan tertawa
dengan anda?
1 2 4
3
Tidak baik sama Tidak cukup Sangat baik
Cukup Baik
sekali baik
6. Seberapa baik anda dalam mengetahui kegiatan apa yang bayi anda akan
nikmati? Misalnya, seberapa baik anda dalam mengetahui permainan dan
mainan apa yang bayi anda akan ingin mainkan dengan anda?
1 2 4
3
Tidak baik sama Tidak cukup Sangat baik
Cukup Baik
sekali baik
7. Seberapa baik anda memberikan kesibukan pada bayi anda ketika anda harus
melakukan pekerjaan rumah tangga? Misalnya, seberapa baik anda dalam
menemukan sesuatu untuk bayi anda lakukan ketika anda harus mencuci
piring?
1 2 4
3
Tidak baik sama Tidak cukup Sangat baik
Cukup Baik
sekali baik
8. Menurut anda seberapa baik anda dalam member makan, mengganti baju, dan
memandikan bayi anda.
1 2 3 4
Tidak baik sama Tidak cukup Cukup Baik Sangat baik
sekali baik
9. Seberapa baik anda dalam menyuruh bayi anda untuk beraksi bagi orang yang
berkunjung? Misalnya, seberapa baik anda dalam membuat bayi anda
tersenyum atau tertawa bagi orang-orang berkunjung?
1 2 4
3
Tidak baik sama Tidak cukup Sangat baik
Cukup Baik
sekali baik
10. Secara umum, menurut anda seberapa baik anda sebagai seorang ibu dengan
bayi anda
1 2 4
3
Tidak baik sama Tidak cukup Sangat baik
Cukup Baik
sekali baik
B. Instrumen Pengetahuan
Isilah semua pertanyaan, dengan cara memberikan tanda silang (x) pada
salah satu jawaban yang akan sesuai dengan diri ibu (a, b, atu c). Ibu tidak perlu
member tahukan jawaban itu kepada orang lain atau meniru jawaban orang lain,
karena setiap individu bisa memiliki jawaban yang berbeda, isilah yang menurut
ibu benar.
14. Mengasuh anak menjadi tidak begitu sulit dan tidak akan menimbulkan stress
bila..
A. Orang tua berusaha keras untu kmenjadi orang tua yang lebih baik dari
pada orang tua mereka sendiri
B. Orang tua menyadari bahwa sesekali anak akan berperilaku yang tidak kita
harapkan
C. Orang tua mengarapkan bahwa anak harus selalu melakukan apa yang
diktakan oleh orang tua