Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEBIDANAN PADA By.

Ny N DENGAN BAYI BARU LAHIR


CUKUP BULAN SESUAI MASA KEHAMILAN DI RUANGAN
BERSALIN PUSKESMAS LENEK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Pendidikan Profesi Bidan di Puskesmas


lenek Tahun 2022/2023

OLEH

RINA GUSNANI
113418010

PR OGR A M STU DI PR OFES I BI DA N S EKOLA H TI N GGI I LMU


KES EHATA N (S TI Kes ) HA MZAR LOMB OK TI MU R
TA HUN 2023

1
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Kebidanan Pada By Ny “I” Dengan bayi baru lahir cukup bulan
Sesuai dengan umur kehamilan
Di Wilayah Kerja Puskesmas Lenek
Disetujui di,…………………………………………….2023

Mahasiswa

(Rina Gusnani)

Mengetahui,

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(Eka Faizaturrahmi, SST, M.Kes) (Fathyatun, Amd.,Keb)

NIDN.0808108904 NIP. 19691217198032007

PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

i
Nama : Rina Gusnani

Program Studi : Profesi Bidan STIKes Hamzar Lombok Timur

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa laporan komprehensif yang saya tulis ini
benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan tulisan atau pikiran orang lain
yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa laporan ini adalah hasil plagiarism/
jiplakan atau mengcopy hasil orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai
aturan yang sudah di tentukan dalam buku pedoman atas perbuatan tersebut

Lenek , 10 Maret 2023

Mahasiswa

KATA PENGANTAR

ii
Assalamu’alaikumWr. Wb

Segala puji hanya bagi Allah SWT atas petunjuk dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Laporan Stase BBL dengan judul Asuhan Kebidanan
pada bayi Ny. “I” dengan Kehamilan cukup bulan di Puskesmas Lenek. Pada
penulisan laporan Stase ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada,

1. Drs. H. Muh. Nagib, M. Kes, selaku Ketua STIKes Hamzar Lombok Timur
2. Eka Faizaturrahmi, S.ST.,M.Kes, selaku Ketua Program Studi S1 Pendidikan
Bidan dan selaku dosen Pembimbing yang telah memberikan motivasi, arahan
dan keluangan waktu dalam penyelesaian laporan kasus ini.
3. Fathyatun, Amd.,Keb selaku Pembimbing klinik yang telah banyak
memberikan motivasi, arahan dan keluangan waktu dalam dalam penyelesaian
laporan ini.
4. Bidan-bidan PKM Lenek memberikan motivasi, arahan dan keluangan waktu
dalam dalam penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun.
Akhirnya, semoga laporan Stase BBL ini dapat menambah wawasan
mengenai Asuhan Kebidanan Bayi baru Lahir.
Akhir kata, Wassalamu’alaikumWr.Wb.
Lenek, April 2023

( Penulis )

DAFTAR ISI

iii
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...........................................................iii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iv
DAFTAR ISI........................................................................................................v
BAB I PENDAHUUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang ..................................................................................1
B. Tujuan .................................................................................................2
C. Manfaat................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI...............................................................................4
A. Neonatus..............................................................................................4
1. Pengertian ....................................................................................4
2. Manifestasi klinis neonatus normal............................................4
3. Karakteristik Khusus Neonatus ................................................5
4. Reflek normal pada bayi lahir....................................................7
5. Adaptasi bayi baru lahir.............................................................8
6. Dasar asuhan bayi baru lahir.....................................................10
7. Rencana Asuhan bayi usia 2-6 hari ...........................................11
8. Penatalaksanaan..........................................................................13
BAB III TINJAUAN KASUS.............................................................................15
BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................26
BAB V PENUTUP...............................................................................................29
A. Kesimpulan..........................................................................................29
B. Saran ...................................................................................................29

iv
DAFTAR PUSTAKA 30

5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bayi Baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan
genap 37 minggu sampai 42 minggu, dengan berat badan lahir 2500 - 4000
gram, dengan nilai apgar > 7 dan tanpa cacat bawaan.Bayi pada usia kurang
dari 1 bulan memiliki resiko gangguan kesehatan yang sangat tinggi,berbagai
masalah kesehatan dapat muncul akan berakibat fatal jika tidak mendapatkan
penanganan yang tepat (Jamil, 2017).
Asuhan yang tepat dapat dengan melakukan kunjungan bayi baru lahir
minimal 3 kali yang bertujuan untuk mengidentifikasi gejala dan tanda tanda
bahaya pada bayi baru lahir dan memberikan pendidikan serta mendukung
orang tua bayi.Kunjungan neonatal Ke-1 (KN1) dilakukan pada kurun waktu
6-48 jam setelah lahir,kunjungan neonatal ke-2 (KN2) dilakukan pada kurun
waktu 3-7 hari setelah lahir,dan kunjungan neonatal ke-3 (KN3) dilakukan
pada kurun waktu 8-28 hari setelah lahir,kunjunagn dilakukan baik dari
fasilitas kesehatan maupuun kunjungan rumah (Zuraida, 2016).
Asuhan pada bayi neonatus yang dilakukan bidan sesuai dengan
Permenkes No.28 Tahun 2017,pasal 20 ayat 3 yang berbunyi : Pelayanan
neonatal yang esensial meliputi inisiasi menyusu dini, pemotongan tali pusat,
pemberian suntik vitamin K, pemberian imunisasi HB0, pemeriksaan fisik
bayi baru lahir, pemantauan tand bahaya, pemberian tanda identitas diri,
danmerujuk kasus yang tidak dapat ditangani dalam kondisi stabil dan tepat
waktu ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu.
Penyebab kematian bayi dan balita menurut WHO adalah asfiksia
(21%), pneumoni (19%), tetanus neonatorum (11%), trauma kelahiran (11%),
kelainan kongenital (11%), [rematuritas (10%), sepsis (7%), diare (7%), dan
penyebab lainnya (5%).Berdasarkan hasil survey demografi dan kesehatan

1
Indonesia (SDKI) tahun 2017 menunjukkan AKN berjumlah sebesar 15 per
1000 kelahiran hidup. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik
memberikan asuhan kebidanan pada neonatus dengan usia 0-7 hari bertempat
di PKM Lenek
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir dengan
menggunakan manajemen varney dan catatan perkembangan menggunakan
SOAP.
2. Tujuan Khusus

a. Diidentifikasi data subjektf dan objektif pada ibu Bayi Baru Lahir di
puskesmas lenek
b. Diidentifikasi interpretasi data (diagnosa, masalah dan kebutuhan)pada
Bayi Baru Lahir di puskesmas lenek
c. Ditegakkan diagnosa dan masalah potensial pada Bayi Baru Lahir di
puskesmas lenek
d. Diidentifikasi kebutuhan segera pada Bayi Baru Lahir di puskesmas
lenek
e. Diidentifikasi rencana tindakan kebidanan pada i Bayi Baru Lahir di
puskesmas lenek
f. Dilakukan tindakan kebidanan Bayi Baru Lahir di puskesmas lenek
g. Evaluasi asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir di puskesmas lenek
C. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Untuk perkembangan ilmu dan penerapan pelayanan kebidanan pada
bayi baru lahir .

2
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Tenaga Kesehatan
Dapat meningkatkan mutu dan pelayanan dalam pemberian asuahn
kebidanan pada bayi baru lahir normal.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan acuan penelitian berikutnya serta referensi bagi
mahasiswa dalam memahami pelaksanaan asuhan kebidanan pada bayi
baru lahir normal.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Neonatus
1. Pengertian
Masa neonatal adalah masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28
hari) sesudah kelahiran. Neonatus adalah bayi berumur 0 (baru lahir)
sampai dengan usia 1 bulan sesudah lahir. Neonatus dini adalah bayi
berusia 0-7 hari. Neonatus lanjut adalah bayi berusia 7-28 hari. (Wafi Nur
Muslihatun, 2018)
Menurut Dep. Kes. RI, (2017) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang
lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat
lahir 2500 gram sampai 4000 gram.
Menurut M. Sholeh Kosim, (2017) Bayi baru lahir normal adalah berat
lahir antara 2500 – 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan
tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat
2. Manifestasi klinis neonatus normal
Menurut Sarwono Prawiroharjo tahun 2018 :
1) Bunyi jantung dalam menit pertama kira-kira 180/menit yang
kemudian turun sampai 140/menit – 120/menit pada waktu bayi
berumur 30 menit.
2) Pernapasan cepat pada menit-menit pertama (kira-kira 80/menit)
disertai dengan pernapasan cuping hidung, retraksisuprastenal dan
intercostals, serta rintihan hanya berlangsung 10 sampai 15 menit.
3) Nilai apgar 7-10 (Lihat tabel ApgarScore).
4) Berat badan 2500 gram- 4000 gram.
5) Panjang badan lahir 48-52 cm.
6) Lingkar kepala 33-35cm.
7) Lingkar dada 30-38 cm.
8) Lingkar lengan atas 11 cm.
9) Reflek isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.

4
10) Reflekmoro sudah baik, apabila dikagetkan akan memperlihatkan
gerakan memeluk.
11) Graspingreflek sudah baik, apabila diletakan suatu benda di atas
telapak tangan, bayi akan mengengam.
12) iGenatalia : labiamayora sudah menutupi labiaminora ( pada
perempuan).
13) Testis sudah turun di scortum (pada laki-laki).
14) Eliminasi : baik urin, mekonium akan keluar dalam 24 jam
pertama.mekoniumbewarna coklat kehijauan.
15) Kesadaran
3. Karakteristik Khusus Neonatus
Menurut Hamilton (2016) :
a) Kepala
Kepala neonatus ¼ dari panjang tubuh keseluruhan. Lingkar
kepala bayi berkisar 12 ½ inci – 4 inci (31-35,5 cm), pada tulang
kepala dapat terjadi saling tindih yang disebut molding. Diantara 2
tulang atau lebih yang menjadi satu terdapat ruang yang disebut
pontanela (ubun-ubun kecil) denyutan kadang terlihat. Fontanela
anterior lebih besar (bregma) tertutup sampai usia 18 bulan. Fontanela
posterior tertutup bulan kedua pontanela anterior cekung menandakan
dehidrasi, fontanel menonjol menunjukkan peningkatan tekanan intra
kranial.
b) Kulit, kulit bayi sangat halus, merah kehitaman karena tipis dan
lapisan lemak subkutan belum melapisi kapiler. Karakteristik pada
kulit bayi berupa:
(1) Vernikkaseosa
Berupa pasta seperti keju yang melindungi kulit selama
kehidupan di intra uterin dalam cairan amnion, setelah lahir
vernikkaseosa hilang dalam 2 atau 3 hari.

5
(2) Milla
Bintik keputihan khas pada hidung, pipi dan dahi bayi baru
lahir, milla bertahap hilang sekitar 2 minggu.
(3) Lanugo
Adalah rambut halus yang terdapat pada bahu, bokong, dan
extremitas dan menghilang selama minggu pertama kehidupan.
(4) Eritema toksikum
Ini adalah jenis dari “alergi kemerahan” yang terlihat sebagai
bercak-bercak kemerahan pada kulit bayi normal dan menghilang
secara bertahap.
(5) Bercak mongolian
Terkadang, terdapat area bercak lebar hitam berpigmen pada
bokong atau bagian bawah bayi dengan warna kulit kuning,
menghilang sekitar 1 atau 2 tahun pertama.
(6) Tanda lahir (nevi)
Bersifat sementara dan permanen, akibat kelainan struktur pigmen,
pembuluh darah rambut atau jaringan lainnya.
(7) Ikterik
Warna kuning pada kulit atau sklera mata disebabkan karena
bilirubin berlebihan dalam darah dan jaringan, imaturitas hepar
bayi baru lahir, menghilang sekitar hari ke tujuh yang biasa disebut
ikterikneonatum.
c) Rambut dan kuku
Rambut bayi mungkin panjang dan tebal atau mungkin botak,
bulu mata dan alis terdapat sejak lahir. Kuku jarinya mungkin panjang
dan cukup tajam.
d) Payudara
Payudara pada bayi laki-laki dan perempuan mungkin terlihat
membesar karena banyaknya hormon wanita dan darah ibu, kadang
mensekresicolostrom.

6
e) Genetalia
Pada laki-laki testis normalnya turun selam kehidupan
intrauterin dan telah berada pada kantung skrotum pada saat lahir.
Pada bayi perempuan labiaminora dan klitorisnya mungkin
membengkak saat lahir akibat tingginya hormon wanita dalam darah
ibu. Keluaran lendir putih pada vagina kadang dengan darah
(perdarahan withdrawal) (Ladewidg, 2016).
4. Reflek normal pada bayi lahir
Menurut Ladewidg (2016) :
1) Refleks moro
Didapat dengan cara memberikan isyarat (teriakan, gerakan
mendadak) pada bayi. Respon bayi baru lahir berupa menghentakkan
tangan dan kaki lurus kearah ke luar, lutut fleksi dan bayi mungkin
menangis.
2) Refleks menggenggam
Didapat dengan cara menstimulasi telapak tangan bayi dengan
sebuah obyek atau jari. Respon bayi berupa menggenggam dan
memegang erat.
3) Refleks menghisap
Didapat saat sisi mulut bayi baru lahir atau dagu disentuh.
Sebagai respon bayi akan menoleh dan membuka mulut untuk
menghisap obyek.
4) Rotting refleks
Rooting reflex terjadi ketika pipi bayi diusap (dibelai) atau di
sentuh bagian pinggir mulutnya. Sebagai respons, bayi itu
memalingkan kepalanya ke arah benda yang menyentuhnya, dalam
upaya menemukan sesuatu yang dapat dihisap. Refleks menghisap dan
mencari menghilang setelah bayi berusia sekitar 3 hingga 4 bulan.
Refleks digantikan dengan makan secara sukarela. Refleks menghisap
dan mencari adalah upaya untuk mempertahankan hidup bagi bayi

7
mamalia atau binatang menyusui yang baru lahir, karena dengan
begitu dia dapat menemukan susu ibu untuk memperoleh makanan.
5. Adaptasi bayi baru lahir
Adaptasi bayi baru lahir adalah proses penyesuaian fungsional
neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar uterus .
Kemampuan adaptasi fisiologis ini disebut juga Homeostatis.
Homeostatis adalah kemampuan mempertahankan fungsi fungsi vital,
bersifat dinamis, dipengaruhi oleh tahap pertumbuhan dan perkembangan,
termasuk masa pertumbuhan dan perkembangan intrauterin
(Muslihatun,2010). Beberapa perubahan fisiologis yang dialami bayi baru
lahir antara lain yaitu :
a. Sistem pernapasan
Pernafasan pertama pada bayi baru lahir normal terjadi dalam 30
menit pertama sesudah lahir. Usaha bayi pertama kali untuk
mempertahankan tekanan alveoli, selain adanya surfaktan yang dengan
menarik nafas dan mengeluarkan nafas dengan merintih sehingga
udara tertahan di dalam Respirasinya biasanya pernafasan
diafragmatik dan abdominal.
b. Suhu Tubuh
Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga
akan mengalami stress dengan adanya perubahan lingkungan dari
dalam rahim ibu ke lingkungan luar yang suhunya lebih tinggi. Suhu
tubuh aksila pada bayi normal adalah 36,5 sampai 37,5 0C.
c. Metabolisme
Luas permukaan tubuh nonatus, relatif lebih luas dari orang
dewasa sehingga metabolisme basal per kg BB akan lebih besar. Bayi
baru lahir harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru sehingga
energi diperoleh dari metabolisme karbohidrat dan lemak.
Pada jam jam pertama energi didapatkan dari perubahan
karbohidrat. Pada hari kedua, energi berasal dari pembakaran lemak.

8
Setelah mendapatkan susu kurang lebih pada hari ke enam, pemenuhan
kebutuhan energy bayi 60% didapatkan dari lemak dan 40% didapatkan
dari karbohidrat. (Muslihatun,2010).
d. Sistem peredaran darah
Pada sistem peredaran darah, terjadi perubahan fisiologis pada
bayi baru lahir, yaitu setelah bayi itu lahir akan terjadi proses
penghantaran oksigen ke seluruh tubuh , maka terdapat perubahan,
yaitu penutupan foramen ovale pada atrium jantung dan dan penutupan
duktus arteriosus antara arteri paru dan aorta.
Perubahan ini terjadi akibat adanya tekanan pada seluruh sistem
pembuluh darah, dimana oksigen dapat menyebabkan sistem pembuluh
darah mengubah tenaga dengan cara meningkatkan atau mengurangi
resistensi.
Perubahan tekanan sistem pembuluh darah dapat terjadi pada saat
tali pusat dipotong, resistensinya kan meningkat dan tekanan atrium
kanan akan menurun karena darah ke atrium berkurang yang dapan
menyebabkan volume dan tekanan atrium kanan juga menurun. Proses
tersebut membantu darah mengalami proses oksigenasi ulang, serta saat
terjadi pernapasan pertama dapat menurunkan resistensi dan
meningkatkan tekanan atrium kanan. Kemudian oksigen pada
pernapasan pertama dapat menimbulkan relaksasi dan terbukanya
sistem pembuluh darah paru yang dapat menurunkan resistensi
pembuluh darah paru.
Terjadinya peningkatan sirkulasi paru mengakibatkan peningkatan
volume darah dan tekanan pada atrium kanan, dengan meningkatnya
tekanan pada atrium kanan akan terjadi penurunan atrium kiri, foramen
ovale akan menutup, atau dengan pernapasan kadar oksigen dalam
darah akan meningkat yang dapat menyebabkan duktus arteriosus
mengalami konstriksi dan menutup

9
Perubahan lain menutupnya vena umbilikus, duktus venosus, dan
arteri hipogastrika dari tali pusat menutup secara fungsional dalam
beberapa menit setelah tali pusat di klem dan penutupan jaringan
fibrosa membutuhkan waktu sekitar 2-3 bulan (Aziz, 2018).
e. Keseimbangan air dan fungsi ginjal
Tubuh bayi baru lahir relatif mengandung lebih banyak air dan
kadar natrium relatif lebih besar dari kalium karena ruangan
ekstraseluler luas. Fungsi ginjal belum sempurna karna jumlah nefron
masih belum sebanyak orang dewasa, keseimbangan luas permukaan
glomerolus dan volume tubulus proksimal, sertarenalBloodflow relatif
kurang bila dibandingkan orang dewasa (Muslihatun, 2018).
Pada waktu lahir, terjadi perubahan fisiologik yang menyebabkan
berkurangnya cairan ekstraseluler. Dengan ginjal yang makin matur dan
beradaptasi dengan kehidupan ekstrauterin, ekskresi urin bertambah
mengakibatkan berkurangnya cairan ekstraseluler (sebagai salah satu
penyebab turunnya berat badan bayi baru lahir pada minggu minggu
permulaan) (Saifuddin, 2016).
f. Keseimbangan asam basa
Tingkat keasaman (PH) darah pada waktu lahir umumnya rendah
karena glikolisis anaerobik. Namun, dalam waktu 24 jam, neonatus
telah mengkompensasi asidosis ini (Dewi, 2010).
g. Warna kulit
Pada saat kelahiran tangan dan kaki warnanya akan kelihatan lebih
gelap daripada bagian tubuh lainnya, tetapi dengan bertambahnya umur
bagian ini akan lebih merah jambu.
6. Dasar asuhan bayi baru lahir
Menurut Depkes (2018), dalam setiap persalinan, penatalaksanaan bayi
baru lahir menganut beberapa prinsip yang penting diantaranya:
1) Jaga bayi tetap hangat
2) Isap lendir dari mulut dan hidung (bila perlu)

10
3) Keringkan
4) Pemantauan tanda bahaya
5) Klem, potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun, kira-kira 2
menit setelah lahir
6) Lakukan inisiasi menyusui dini
7) Beri suntikan vitamin K1 1 mgintramuskular, di paha kiri anterolateral
setelah inisiasi menyusu dini
8) Beri salep mata antibiotika pada kedua mata
9) Pemeriksaan fisik
10) Beri imunisasi hepatitis B 0,5 ml intramuskular, di paha kanan
anterolateral, kira-kira 1-2 jam setelah pemberian vitamn K1.
7. Rencana Asuhan bayi usia 2-6 hari
Perencanaan asuhan bayi usia 2-6 hari menurut Wafi Nur Muslihatun,
2018 adalah :
a. Minum bayi
Beri minum segera mungkin setelah lahir yaitu dalam waktu 30
menit atau dalam 3 jam setelah masuk rumah sakit, kecuali apabila
pemberian minum harus ditunda karena masalah tertentu. Bila bayi di
rawat dirumah sakit, upayakan ibu mendampingi dan tetap
memberikan ASI.
b. BAB (Buang Air Besar)
Kotoran yang dikeluarkan oleh bayi baru lahir pada hari
pertama adalah mekonium. Mekonium adalah ekskresi gastrointestinal
bayi baru lahir yang diakumulasikan dalam usus sejak masa janin,
yaitu pada usia kehamilan 16 minggu. Warna mekonium adalah hijau
kehitaman, lembut, terdiri atas : mukus, sel epitel, cairan amnion yang
tertelan, asam lemak, dan pigmen empedu. Mekonium ini keluar
pertama kali dalam waktu 24 jam setelah lahir. Mekonium dikeluarkan
seluruhnya 2-3 hari setelah lahir. Mekonium yang telah keluadalam
waktu 24 jam menandakan anur bayi baru lahir telah berfungsi. Jika

11
mekonium tidak keluar, kemungkinan adanya atresia ani dan
megakolon.
Warna feses akan berubah menjadi kuning pada saat bayi
berumur 4-5 hari. Bayi yang diberi Asi feses menjadi lebih lembut,
warna kuning terang, dan tidak berbau. Sedangkan bayi yang diberi
susu formula, feses akan cenderung lebih pucat dan agak berbau.
Warna feses akan cenderung kuning kecoklatan setelah bayi
mendapatkan makanan. Frekuensi BAB bayi sedikitnya sekali dalam
sehari. Pemberian ASI cenderung membuat frekuensi BAB bayi
menjadi lebih sering. Pada hari ke 4-5 produksi ASI sudah banyak,
apabila bayi diberi ASI cukup akan BAB 5 kali atau lebih dalam
sehari. Pada saat bayi berumur 3-4 minggu, frekuensi BAB berkurang
menjadi 1 kali dalam 2-3 hari. Bayi dengan pemberian susu formula
akan lebih sering BAB, tetapi cendererung lebih sering mengalami
konstipasi. Jika bayi tidak BAB atau feses tidak keluar, bidan atau
petugas kesehatan harus mengkaji adanya distensi abdomen dan bising
usus.
c. Buang air kecil (BAK)
Bayi lahir akan BAK dalam 24 jam setelah lahir. Selanjutnya, bayi
akan BAK 6 kali/hari.
d. Tidur
Bayi pada kehidupan pertamanya akan menghapiskan
waktunya untuk tidur. Macam tidur bayi adalah tidur aktif atau tidur
ringan dan tidur lelap. Pda siang hari hanya 15 % waktu digunakan
bayi dalam keadaaan terjaga, yaitu untuk menangis, gerakan motorik,
sadar dan mengantuk. Sisa waktu yang 85% lainnya digunakan untuk
tidur.

12
e. Kebersihan kulit
Kulit bayi sangat sensitif. Untuk mencegah terjadinya infeksi
pada kulit bayi maka keutuhan kulit harus dijaga.Vernikscaseosa
bermanfaat untuk melindungi kulit bayi, sehingga jangan diberikan
pada saat memandikan bayi.
Untuk memastikan semua pakaian, handuk, selimut dan kain
yang digunakan untuk bayi selalu bersih dan kering. Memandikan bayi
terlalu awal (dalam waktu 24 jam pertama) cenderung meningkatkan
kejadian hipotermi, sebaiknya memandikan bayi setelah suhu tubuh
bayi stabil (setelah 24 jam).
f. Perawatan tali pusat
Tali pusat harus selalu kering dan bersih. Tali pusat merupakan
tempat koloni bakteri, pintu masuk kuman dan bisa terjadi infeksi
lokal. Perlu perawatan tali pusat sejak manajemenaktif kala III pada
saat menolong kelahiran bayi. Sisa tali pusat harus dipertahankan
dalam keadaan terbuka dan ditutupi kain bersih dan longgar.
Pemakaian popok sebaiknya popok dilipat dibawah tali pusat. Jika tali
pusat terkena kotoran, maka tali pusat harus dicucui dengan sabun dan
air bersih, kemudian dikeringkan.
Upaya untuk mencegah terjadnya infeksi pada tali pusat antara
lain dengan cara sebagai berikut :
1) Mencucui tali pusat dengan bersih dan sabun
2) Menghindari membungkus tali pusat
3) Melakukan skintoskincontact
4) Pemberian ASI dini dan sering memberikan antibodi pada bayi
8. Penatalaksanaan
Penanganan Bayi Baru Lahir Normal menurut Mochtar, Rustam. 2016:
1) Mulai melakukan pembersihan lendir pada saat kepala keluar dengan
pembersihan mulut, hidung, dan mata dengan kapas atau kasa steril.
2) Jam lahir dicatat dengan stop-watch.

13
3) Lendir dihisap sebersih mungkin sambil bayi ditidurkan dengan kepala
lebih rendah dari kaki dalam posisi sedikit ekstensi, supaya lendir
mudah keluar.
4) Tali pusat diikat dengan baik dan bekas luka diberi antiseptik
kemudian dijepit dengan klem jepit plastik atau diikat dengan pita atau
benang tali pusat.
5) Segera setelah lahir, bayi yang sehat akan menangis kuat, bernapas,
serta menggerakkan tangan dan kakinya, kulit akan bewarna
kemerahan.
6) Bayi dimandikan dan dibersihkan dengan air hangat-hangat kuku dari
lumuran darah, air ketuban, mekonium, dan vernikkaseosa. Adapula
yang membersihkannya dengan minyak kelapa atau minyak zaitun.
7) Jangan lupa menilai bayi dengan nilai Apgar.
8) Bayi ditimbang berat badanya dan diukur panjang badan lahirnya
kemudian dicatat dalam status.
9) Perawatan mata bayi : mata bayi dibersihkan, kemudian diberikan obat
untuk mencegah Blenorrhoe.
10) Diperiksa juga anus, genetaliaeksterna, dan jenis kelamin pada bayi.
Pada bayi laki-laki, periksa apakah ada femosis dan apakah
descensustesticulorum telah lengkap. Di beberapa Negara barat, pada
bayi laki-laki segera dilakukan sirkumsisi, apalagi jika terdapat
fimosis.
11) Apgar Score
Merupakan alat untuk mengkaji kondisi bayi sesaat setelah
lahir meliputi 5 variabel (pernafasan, frek. Jantung, warna, tonus otot
& iritabilitas reflek).

14
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA By.Ny N DENGAN BAYI BARU LAHIR
CUKUP BULAN SESUAI MASA KEHAMILAN DI RUANGAN
BERSALIN PUSKESMAS LENEK

HARI/TANGGAL : 11 Maret 2023

WAKTU PENGKAJIAN : 06.15 wita

TEMPAT : PKM Lenek

PENGKAJI : Rina Gusnani

I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas Bayi
Nama : By.Ny I
Umur : 0 Hari
Tanggal Lahir : 11 Maret 2023
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak ke : 1 (Pertama)
Alamat Lengkap : Ramban Biak

Identitas orang tua

Nama Ibu : Ny. I


Umur : 27 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : IRT
Suku/bangsa : Sasak

Nama Ayah : Ny. A


Umur : 28 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku/bangsa : Sasak
Alamat : Ramban Biak

15
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan melahirakan anak pertama pada tanggal 10 maret 2023 pukul
06.00 Wita, bayi lahir dalam keadaan baik dan sehat.
3. Riwayat kesehatan
1) Riwayat kehamilan dan kelahiran
a) Prenatal
(1) Ibu mengatakan ini anak pertama dan tidak pernah keguguran
(2) Ibu mengatakan HPHT 9-3-2023
(3) Ibu mengatakan hamil 9 bulan atau 39 minggu
(4) ANC : Ibu mengatakan Periksa selama hamil 6 x di puskesmas
Trimester 1 : 1 kali
Trimester 2 : 2 kali
Trimester 3 : 3 kali
(5) Keluhan ibu saat hamil
Trimester 1 : Mual muntah dan pusing
Trimester 2 : Tidak ada
Trimester 3 : Sering kencing dan sakit pinggang
(6) Imunisasi TT
TT 1 :25-6-2022
TT 2 :25-7-2022
(7) Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit selama hamil
(8) Ibu mengatakan tidak pernah mengalami tanda tanda bahaya pada
kehamilan
(9) Ibu mengatakan hanya mengkomsusmsi obat yang di berikan bidan
yaitu tablet penambah darah 1x1
b) Natal
Bayi lahir spontan di tolong oleh bidan di puskesmas Lenek pada tanggal
10 maret 2023 pukul 06.00 bayi langsung menangis A-S: 8-9-10 dan
langsung di lakukan IMD selama 1 jam . persalinan berlangsung 2 jam
dengan warna air ketuban jernih.

16
2) Faktor lingkungan
Ibu mengatakan bahwa dalam lingkungan keluarga dan tetangga tidak ada
yang menderita penyakit menular keadaan rumahnya bersih dan tidak ada
kandang di sekitar rumah dan air bersih tersedia
3) Faktor genetik
Ibu mengatakan tidak ada keluarganya yang mengalami penyakit
bawaan dan keturunan kembar
4) Faktor sosial
Ibu, suami dan keluarga lainnya merasa bahagia dengan kelahiran bayinya
5) Faktor psikososial
a. Kontak dini : Di lakukan segera setelah lahir
b. Pemberian IMD : Di lakukan segera setelah lahir
c. Menyentuh : Di lakukan segera setelah lahir
d. Kontak mata : Di lakukan segera setelah lahir
B. DATA OBJEKTIF
Tanggal : 10-03-2023 Jam : 06.20 wita
1. pemeriksaan khusus APGAR SCORE
1) Keadaan umum bayi : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tanda vital
Nadi : 140x/menit
Suhu : 36,6°C
Pernapasan : 52x/menit
2. Antropometri
Berat badan : 3100 kg
Panjang Badan : 50 cm
Lingkar kepala : 30 cm
Lingkar dada : 28 cm
Lingkar lengan : 11 cm

17
3. Pemeriksaan fisik sistematis
a. Kepala : Ubun-Ubun datar, sutura normal, tidak ada caput
suksedenium, tidak ada trauma jalan lahir sepeti cephal,
hematum, dan lingkar kepala normal
b. Muka : Wajah tampak normal, tidak ada kelainan
c. Mata : Gerakan mata normal, simetris dengan daun telinga, tidak
ada secret atau tanda-tanda infeksi, tidak ada perdarahan,
seclera tidak ikterus
d. Hidung : Bentuk normal, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak
ada obstruksi, tidak terdapat tanda-tanda infeksi lain.
e. Mulut dan gigi : Bibir tidak labiokkhisis, warna merah, platum
normal,tidak ada gigi natal,lidah bersih.
f. Telinga : Lunak, tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada kelainan,
hubungan dengan mata dan kepala normal, telinga tidak
menempel jika dilipat.
g. Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, tidak ada
bendungan vena jugularis
h. Dada
Inspeksi : Simetris, klavikula normal, putting susu menonjol, tidak
ada tarikan dinding dada sasat bernafas.
Palpasi : Tidak ada fraktur klavikula, posisi jantung tepat berada
pada sebelah kiri.
Auskultasi : DJ 140x/menit dan respirasi 52x/menit
i. Abdomen
Inspeksi : Simetris, Tidak ada kelainan kongenital seperti hernia
diafragmatika dan omfalokel, tali pusat masih basah, dan
tidak ada perdarahan tali pusat
Palpasi : Tidak ada masa, perut tidak kembung.
j. Genetalia : Jenis kelamin perempuan, vagina lengkap, BAK (-)

18
k. Punggung : Tidak ada masa dan tonjolan, Tidak ada kelainan
kongenital.
l. Anus : Terdapat lubang pada anus, tidak ada kelainan, BAB (-)
m.Ektremitas Atas : Pergerakan baik, jari tangan kanan dan kiri lengkap,
tidak ada kelainan kongenital.
n. Ekstremitas Bawah :Pergerakan baik, jari kaki kanan dan kiri lengkap,
tidakada kelainan kongenital.
o. Kulit : Warna kulit kemerahan, ada verniks, ada lanugo, tidak
ada tanda lahir dan tidak ada pembengkakan
4. Pemeriksaan refleks
Sucking Reflex (Menghisap) : Baik, di tandai dengan bayi berusaha
menghisap jika ada benda yang
menyentuh
Grasp Reflex (Menggenggam) : Baik, di tandai dengan bayi
menggenggam benda yang di
letakkan pada telapak tangannya
Moro Reflex (Kejut) : Baik, di tandai dengan lengan dan
kaki terangkat apabila di kagetkan
Rooting Reflex (Menoleh) : Baik, di tandai dengan bayi menoleh
kearah rangsangan dan berusaha
memasukkannya kedalam mulut
Babynsky Reflex : Baik, di tandai dengan bayi
membuka jari-jarinya apabila di
goring dengan tangan atau benda
5. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
II. INTERPRETASI DATA DASAR
DX : Bayi Ny. I Umur 0 hari dengan bayi cukup bulan sesuai masa kehamilan
DS :
1) Ibu mengatakan HTP Tanggal 09-03-2023

19
2) Bayi lahir tanggal 10 Maret 2023 Pukul : 06.00 wita
DO : 1) Usia Kehamilan 39 minggu
2) Keadaan umum bayi baik, BB : 3100, PB : 50 cm, A-S : 8-9-10
3) Warna kulit kemerahan, gerakan aktif, tangisan kuat
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan : Tidak ada
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Diagnosa Potensial : Tidak ada
Masalah Potensial : Tidak ada
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA, KOLABORASI DAN
RUJUKAN
Kebutuhan Segera : Tidak ada
Kolaborasi : Tidak ada
Rujukan : Tidak ada
V. INTERVENSI
Tanggal : 10-03-2023 Jam : 06.30 wita
1. Jelaskan pada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan bayi
2. Lakukan inform counsent pada ibu dan keluarga
3. Tetap menjaga kehangatan bayi
4. Lakukan pemberian injeksi vitamin K (Phytomenadion) pada bayi
5. Lakukakan pemberian salep mata pada bayi
6. Anjurkan pada ibu dan keluarga untuk tetap menjaga kehangatan bayi
7. Jelaskan pada ibu tentang tanda bahaya bayi lahir pada ibu dan keluarga
8. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang ASI eksklusif
9. Jelaskan kepada ibu dan keluarga cara melakukan perawatan tali pusat
10. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang
11. Ajarkan pada ibu cara menyusui yang benar
12. Jelaskan pada ibu lama dan frekuensi menyusui
13. Jelaskan pada ibu tanda dan posisi bayi menyusu dengan benar
14. Jelaskan pada ibu tanda bayi mendapatkan ASI dalam jumlah cukup

20
15. Lakukan observasi tanda vital bayi dan pola eliminasi
16. Lakukan pendokumentasian
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 10-03-2023 Jam : 06.35 wita
1. Memberi tahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan bayi bahwa
keadaan umum bayi baik, Denyut jantung 140x/menit, suhu 36,6°C, RR
52x/menit, jenis kelamin: perempuan, BB: 3.100 gram, PB: 50 cm, Lika:
30 cm, Lida: 28 cm, Lila: 11 cm, tidak ada kelaianan/cacat.
2. Makukan inform counsent pada ibu dan keluarga. Menjelaskan bahwa bayi
akan dilakukan pemeriksaan fisik, diberikan injeksi vitamin K dan salef
mata
3. Menjaga kehangatan tubuh bayi yaitu dengan cara membungkus bayi
dengan selimut yang hangat dan kering. Bayi tampak tenang dan nyaman.
4. Memberitahu ibu bahwa bayinya akan diberikan vitamin K untuk
mencegah perdarahan pada bayi yang akan disuntikkan di paha luar sebelah
kiri secara IM (Intra Muscular) dengan dosis 0,5 mg.
5. Memberikan salep mata pada bayi untuk mencegah infeksi dengan cara
oleskan salep mata dari mata bagian dalam ke arah bagian luar mata secara
bergantian antara mata kanan dan kiri.
6. Menganjurkan ibu untuk menjaga kehangatan bayinya seperti mengganti
popok bayi pada saat bayi BAB/BAK/ saat basah, jangan menempatkan
bayi di dekat jendela, jangan menempatkan bayi ditempat yang dingin atau
terpapar langsung dengan udara sekitar.
7. Memberikan penjelasan pada ibu dan keluarga tanda bahaya bayi baru lahir
yaitu bayi tidak mau menetek, suhu tubuh bayi tinggi sampai menggigil,
tali pusat berdarah dan belum BAB 24 jam terakhir. Bila mendapatkan
salah satu tanda tersebut maka ibu diharapkan segera melapor ke
bidan/petugas kesehatan.

21
8. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya selama 6 bulan penuh tanpa
diberi makanan/minuman tambahan apapun. Fungsinya penting bagi daya
tahan tubuh dan pertumbuhan pada bayi ibu.
9. Mengajarkan kepada ibu dan keluarga cara melakukan perawatan tali pusat
dengan cara memakai sabun dan dibilas dengan air bersihdan tidak boleh
diberikan bahan lainnya seperti alcohol,
10. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang
seperti tetap mengkonsumsi sayuran hijau, ikan, telur dan minum air putih.
11. Menganjurkan pada ibu cara menyusui yang benar yaitu sebelum ibu
menyusui cuci tangan yang bersih kemudian dalam posisi yang
duduk/berbaring yang santai pegang bayi pada belakang bahunya rapatkan
dada bayi dengan dada ibu, tempelkan dagu bayi pada payudara ibu dengan
posisi ini telinga bayi akan berada dalam satu garis dengan lengan bayi,
jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan menekan pantat bayi dengan
lengan ibu, payudara dipegang dengan ibu jari yang lainnya menopang
dibawah areola usahakan sebagian areola masuk kemulut bayi sehingga
putting susu berada diantara pertemuan langit-langit yang keras dan lunak,
setelah bayi mulai menghisap payudara tidak perlu dipegang lagi, ibu
menatap bayi, pasca menyusui sendawakan bayi dengan bayi digendong
tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggung ditepuk-tepuk
secara perlahan.
12. Menelaskan pada ibu lama dan frekuensi menyusui bahwa menyusui bayi
tidak perlu dijadwalkan, sehingga tindakan menyusui bayi dilakukan setiap
bayi membutuhkan. ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam 2 jam,
bayi yang sehat akan menyusu selama 5-10 menit.
13. Jelaskan pada ibu tanda dan posisi bayi menyusu dengan benar yaitu tubuh
bagian depan bayi menempel pada tubuh ibu, dagu bayi menempel pada
payudara ibu, dada bayi menempel dengan dada ibu, telinga bayi akan
berada dalam satu garis dengan lengan bayi, mulut bayi terbuka lebar
dengan bibir bawah yang terbuka, sebagian besar areola tidak tampak, bayi

22
menghisap dalam dan perlahan, bayi puas dan tenangpada akhir menyusu
dan putting susu tidak terasa sakit/lecet.
14. Jelaskan pada ibu tanda bayi mendapatkan ASI dalam jumlah cukup yaitu,
bayi akan terlihat puas setelah menyusu, bayi akan terlihat sehat dan berat
badannya naik setelah 2 minggu pertama, setelah beberapa hari menyusu
bayi akan BAK 6-8 kali sehari dan BAB 2-3 x sehari berwarna kuning.
15. Melakukan observasi tanda vital bayi dan pola eliminasi
16. Melakukan pendokumentasian
VII. EVALUASI
Tanggal : 10-03-2023 Jam : 06.50 wita
1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan dan mengetahui tentang keadaan
bayinya.
2. Ibu dan keluarga bersedia dan setuju dengan prosedur tindakan yang akan
dilakukan pada bayinya
3. Telah dilakukan penghangatan bayi
4. Bayi sudah diberikan suntikan vitamin K secara IM di paha kiri bagian
luar.
5. Salef mata sudah diberikan
6. Ibu sudah mengerti tentang penjelasan bidan dan akan menjaga
kehangatan bayinya.
7. Ibu sudah mengerti tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir dan bersedia
melapor ke bidan/petugas kesehatan bila mendapati salah satu tanda
tersebut terhadap bayinya.
8. Ibu sudah mengerti dan bersedia menyusui bayinya selama 6 bulan penuh
tanpa diberikan makanan/minuman tambahan apapun.
9. Ibu bersedia melakukan perawatan tali pusat yang benar dengan tetap
menjaga kebersihan dan tetap kering
10. Ibu bersedia untuk makan makanan gizi simbang
11. Ibu dapat melakukan peraktik menyusui yang benar pada bayinya

23
12. Ibu sudah mengetahui posisi menyusui yang benar dan tanda bayi
mendapatkan ASI dalam jumlah yang cukup
13. Pendokumentasian asuhan bayi baru lahir telah dilakukan.

CATATAN PERKEMBANGAN 1

HARI/TANGGAL : 10 Maret 2023

WAKTU PENGKAJIAN : 07.00 wita

A. DATA SUBJEKTIF
1. Ibu mengatakan senang dengan kelahiran bayinya
2. Ibu mengatakan banyinya sudah bisa menyusu
3. Ibu mengatakan bayi sudah BAK Dan belum BAB
B. DATA OBJEKTIF
1. Kadaan umum bayi baik, kesadaran composmentis, denyut jantung 140x/menit
, Suhu 36,6°C, RR 49x/menit.
2. Reflek hisap kuat, gerakan aktif (+), menyusu (+), BAK (+), BAB (-)
C. ASESSMENT
Diagnosa : Bayi Ny. I Umur 0 hari dengan bayi cukup bulan sesuai dengan
masa kehamilan
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan : Tidak ada
D. PLANNING
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan bahwa keadaan umum bayi baik yaitu,
denyut jantung 140x/menit, Suhu 36,6°C, RR 49x/menit. Ibu dan keluarga
telah mengetahui keadaan bayinya
2. Melakukan imform counsent pada ibu dan keluarga menjelaskan bahwa bayi
akan dilakukan pemberian injeksi imunisasi hepatitis B 0. Ibu dan keluarga
bersedia untuk diberikan imunisasi.
3. Menjaga kehangatan tubuh bayi yaitu dengan membungkus bayi dengan
selimut yang hangat dan kering. Bayi tampak tenang dan nyaman.

24
4. Memberikan injeksi imunisasi Hepatitis B disuntikkan dengan cara IM dipaha
kanan bayi. Menjelaskan pada ibu untuk jadwal imunisasi selanjutnya yaitu 2
minggu lagi. Ibu bersedia melakukan imunisasi lanjutan pada bayinya.
5. Melakukan pendokumentasian asuhan yang telah dilakukan.
Pendukumentasian telah dilakukan.

25
BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini, akan dibahas tentang kesenjangan antara teori dan hasil tinjauan
kasus pada pelaksanaan Manajemen Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada Ny.
“I“ Dengan Bayi Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan di Puskesmas Lenek tanggal
10 Maret 2023. Untuk memudahkan pembahasan, maka penulis akan membahas
berdasarkan pendekatan manajemen asuhan kebidanan dengan uraian sebagai
berikut:
Identifikasi data dasar merupakan proses manajemen kebidanan yang
ditujukan untuk mengumpulkan informasi baik fisik, psikososial dan spiritual.
Pengumpulan data dilakukan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dengan cara
Inspeksi, palpasi, Perkusi, dan auskultasi serta pemeriksaan penunjang yaitu
laboratorium dan pemeriksaan diagnostik. Pada tahap ini disebabkan karena respon
Ibu dalam memberikan informasi begitu pula dengan keluarga, bidan dan dokter yang
merawat sehingga penulis dengan mudah memperoleh data yang diinginkan. Data
diperoleh secara terfokus pada masalah pasien sehingga intervensinya juga lebih
terfokus sesuai keadaan pasien.
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 sampai 42
minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram. Sedangkan
menurut Mitayani (2018), bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir dengan
usia kehamilan atau masa gestasiyang dinyatakan cukup bulan (aterm) yaitu 36-40
minggu.

Berdasarkan studi kasus pada Ny. “I“ lahir spontan tanggal 10 Maret 2023
pukul: 06.00 Wita dan langsung menangis dalam keadaan baik, setelah bayi lahir
langsung melakukan kontak dini dengan Ibu yaitu IMD, tidak ditemukan kelainan
yang berarti dalam pemeriksaan bayi Ny. “I“ dan keluarga sudah mengetahui keadaan
bayinya. Dari hasil pengkajian data subjektif yang diperoleh pada bayi Ny. “I“ tidak
ditemukan masalah serius yang membutuhkan penanganan segera, pengkajian yang

26
diperoleh sudah sesuai dengan teori sehingga tidak ditemukan kesenjangan antara
teori dengan lahan praktik.

Pada pengkajian data objektif adapun hasil pemeriksaan pada bayi yaitu denyut
jantung bayi 140 x/menit, suhu 36,6°C, respirasi 52 x/menit, BB 3.100 gram, panjang
badan 50 cm, lingkar kepala 30 cm, lingkar dada 28 cm, LILA 11 cm. Selain itu, pada
pemeriksaan fisik pada bayu baru lahir tidak ditemukan kelainan. Dan pada
pemeriksaan refleks didapatkan keadaan refleks bayi baru lahir baik.

Menurut teori yang ditemukan oleh Saleha (2018), Tanda bayi baru lahir normal
adalah berat badan 2500 – 4000 gram, panjang badan lahir 48 – 52 cm, lingkar dada
30 –38 cm, lingkar kepala 33 – 35 cm, frekuensi jantung 180 denyut/menit, kemudian
menurun sampai 120 – 140 denyut/menit, pernapasan pada beberapa menit pertama
cepat, kira-kira 80 x/menit, kemudian menurun setelah tenang kira-kira 40 x/menit,
refleks isal dan menelan sudah terbentuk dengan baik, refleks moro sudah baik, jika
terkejut bayi akan memperlihatkan gerakan tangan seperti memeluk, eliminasi baik
urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama. Sehingga pada pemeriksaan
fisik pada bayu baru lahir tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan lahan
praktik.

Setelah dilakukan pengkajian data subjektif dan data objektif pada bayi Ny.
“I“ didapatkan diagnosa bayi cukup bulan sesuai masa kehamilan. Sehingga pada
manajemen asuhan kebidanan suatu rencana tindakan yang komprehensif dilakukan
termasuk atas indikasi apa yang timbul berdasarkan kondisi pasien, rencana tindakan
harus berdasarkan rasional yang relevan dan diakui kebenarannya.

Pada kasus bayi Ny. “I“, bayi baru lahir langsung diterapkan didapatkan
Ibunya/melakukan IMD selama 1 jam dan setelah 1 jam IMD dilakukan pemeriksaan
fisik pada bayu, diberikan salep mata serta ditunjukkan vitamin K 1 mg
(phytomenadion dosis 1 mg = 0,5 cc) di paha kiri 1/3 disalin lateral 1 jam setelah
lahir. Bayi diberikan salep mata dan setelah 1 jam pemberian suntikan vitamin K ,
bayi dapat diberikan injeksi imunisasi HB 0. Dalam teori, bayi yang baru lahir harus

27
segera dilakukan kontak kulit dengan Ibunya untuk meningkatkan ikatan batin antara
Ibu dan bayinya selama 1 jam dan diberikan salep mata sebagai profilaksis serta
vitamin K untuk mencegah perdarahan 1 jam setelah lahir, dan pemberian imunisasi
HB 0 untuk mencegah penularan penyakit menular Hepatitis B. Sehingga, antara
teori dengan lahan praktik tidak ada kesenjangan.

Dalam era adaptasi kebiasaan baru pelayanan kesehatan anak yaitu pada bayi
baru lahir dapat tetap diberikan difasilitas kesehatan dengan menerapkan protokol
kesehatan sesuai zona wilayah. Pelayanan di FKTP menggunakan APD yang sesuai
dan tetap melakukan dekontaminasi alat yang telah digunakan guna mencegah
penularan dan infeksi pada bayi baru lahir. Adapun pelaksanaan pelayanan asuhan
bayi baru lahir di Puskesmas Lenek dengan melakukan pencegahan rutin dengan
tersedianya tempat cuci tangan dan sabun cuci tangan, menggunakan APD sesuai
dengan standar dan pasien menggunakan masker telah dilakukan. Berdasarkan kasus
di atas, tidak terdapat kesenjangan antara teori dan tinjauan kasus. Pada pengkajian
data saat di Puskesmas Lenek dilakukan pengkajian sesuai dengan pengkajian data
teori, begitu juga dengan asuhan yang diberikan, sesuai dengan diagnosa, masalah
dan kebutuhan pasien.

28
BAB V
PENUTUP
Setelah penulis mempelajari teori dan pengalam langsung dilahan praktek melalui
studi kasus tentang manajemen asuhan kebidanan pada bayi Ny”I” dengan kehamilan
cukup bulan usia 0 hari di Puskesms Lenek, maka bab ini penulis menarik
kesimpulan dan saran.
A. Kesimpulan
1. Mahasiswa telah Melaksanakan pengkajian dan analisis data pada bayi
Ny”I” dengan kehamilan cukup bulan usia 0 hari di Puskesms Lenek
2. Mahasiswa telah Merumuskan diagnosa/masalah pada bayi Ny”I” dengan
kehamilan cukup bulan
3. Mahasiswa telah Merumuskan diagnosa/masalah potensial pada bayi Ny”I”
dengan kehamilan cukup bulan
4. Mahasiswa telah Mengidentifikasi perlunya tindakan segera dan kolaborasi
pada bayi Ny”I” dengan kehamilan cukup bulan.
5. Mahasiswa telah Menetapkan rencana tindakan asuhan kebidanan pada
bayi Ny”I” dengan kehamilan cukup bulan.
6. Mahasiswa telah Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan yang telah
disusun pada bayi Ny”I” dengan kehamilan cukup bulan
7. Mahasiswa telah Mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilaksanakan
pada bayi Ny”I” dengan kehamilan cukup bulan dapat berupa respon
verbal, respon non-verbal dan hasil pemeriksaan.
B. Saran
1. Bagi Tenaga Kesehatan
Dapat meningkatkan mutu dan pelayanan dalam pemberian asuahn
kebidanan pada bayi baru lahir normal.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan acuan penelitian berikutnya serta referensi bagi mahasiswa
dalam memahami pelaksanaan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
normal.

29
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 2018. Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar.


Jakarta: JNPKKR-JHPIEGO
Dinkes Provinsi Jateng. 2017. Profil Kesehatan Provinsi Jateng 2012. http://dinkes.
Jatengprov.go.id (diakes tanggal 02 mei 2012)
Djitowiyono, dkk. Asuhan Keperawatan Neonatus dan Anak. Yogyakarta: Nuha
Medika; 2010.
Fraser, Diane M, dkk. Buku Ajar Bidan Myles, edisi 14 . EGC :Jakarta. 2019.
Hidayat,Aziz Alimul. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika. 2007.
Jannah Nurul. Konsep Dokumentasi Kebidanan: Jogjakarta: Ar-Ruzz Media; 2011.
H. 48.
Johnson, Ruth. Buku Ajar Praktik Kebidanan. EGC : Jakarta. 2005.
Kementerian Kesehatan RI. Pedoman pemantauan wilayah setempat kesehatan ibu
dan anak (PWS KIA). Jakarta. Departemen Kesehatan 2010. H. 1)
Kepmenkes RI. N 1464/MENKES/PER/X/2010 tentang izin dan penyelenggaraan
bidan.
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.369/MENKES/SK/III/2007. Tentang Standar
Profesi Bidan
Kliegment. Robert. M. Nelson esensi pediatric edisi 4. EGC : Jakarta. 2010.
Kristiyanasari Weni, S.Kep. Ns. Kelainan Dan Penyakit Pada Bayi Dan Anak.
Yogyakarta: Nuha Medika; 2010.
Kristiyanasari Weni. S. Kep. Ns. Asuhan Keperawatan Neonatus Dan
Anak.Yogyakarta: Nuha Medika; 2011. H. 71.
Kritiyanasari Weni. S. Kep. Ns. Kelainan Dan Penyakit Pada Bayi Dan Anak.
Yogyakarta: Nuha Medika; 2010. H.
Ladewing. W. Marcia. Buku Saku Asuhan Ibu Dan Bayi Baru Lahir: Jakarta: alih
bahasa; 2006. H. 153.
Lumsden, Hilary. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Yang Baru Lahir. Yogyakarta:
Penerbit Pustaka Pelajar. 2012.
Marmi, dkk. Asuhan Neonatus Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. 2012.
Maryunani Anik. dkk. Buku Saku Asuhan Bayi Baru Lahir Normal. Jakarta: Trans
Indo Medika. 2008.
Matondang. Dkk. Diagnosis Fisis Pada Anak, edisi 2. CV Sagung Seto: Jakarta;
2003, h. 110.
Muslihatun Nur Wafi. Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita. Yogyakarta: Fitramaya;
2010. H. 114

30
I.B.G. Manuaba, Sp. OG(K). Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC; 2007. H. 339
Pusdiknakes. 2003. Konsep Asuhan Kebidanan. Jakarta : JNPKKR-JHPIEGO
Rukiyah. dkk. Asuhan Neonatus Bayi Dan Anak Balita. Jakarta: Trans Info Media;
2010. H. 38-39.
Saifuddin. Ilmu Kebidanan . Jakarta: PT Bina Pustaka. 2019. H. 133.
Sukamti, 2009. Pemeriksaan fisik bayi dan anak. Jakarta: Penerbit Trans Info Media.
Sofyan Mustika, dkk. 2003. 50 Tahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan, cetakan
ketujuh. EGC : Jakarta.
Sudarti, dkk. 2010. Buku Ajar Dokumentasi Kebidanan. Nuha Medika : Yogyakarta
Sudarti. dkk. Asuhan Pertumbuhan Neonatus Bayi dan Balita Kehamilan, persalinan.
Yogyakarta: Nuha Medika; 2012. H. 105.
Survai Demografi Dan Kesehatan Indonesia. Badan pusat statistik kementerian
kesehatan. Jakarta, Indonesia. 2012.
Syaifuddin, Abdul Bari. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Varney, Hellen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Edisi 4 Volume 2. EGC :
Jakarta
Varney, Hellen. 2004. Ilmu Kebidanan (Varney’s Midwefery 3rd. Ed). Bandung :
Sakeola Publiser.
Vivian Nanny Lia Dewi. Asuhan Neonatus Bayi Dan Anak Balita. Jakarta: Salemba
Medika. 2010. H. 11.
Vivian Nanny Lia Dewi. Asuhan Neonatus Bayi Dan Anak Balita. Jakarta: Salemba
Medika. 2011. H. 72.
Cunningham, F. Gary, dkk. 2016. Obstetri Williams, Edisi 21. Jakarta:EGC.
Doengoes, Marilynn. 2019. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.
Fauziah, Afroh dan Sudarti. 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan
Anak.Yogyakarta: Nuha Medika
Hanifa Gulardi, dkk. 2017. Buku Panduan Praktisi Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Puataka Sarwono Prawirohardjo
MNH, JNPK-KR dan DepKes. 2017. Buku Acuan Persalinan Normal. Jakarta :
DepKes.RI
DepKes. 2017. Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial. Jakarta : DepKes.RI
Saifuddin, abdul bari.2017. “ Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
Dan      Neonatal “. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo

31

Anda mungkin juga menyukai