Disusun Oleh :
ANISA HURI
NIM. 204110363
Disusun Oleh:
Anisa Huri
NIM. 204110363
Menyetujui :
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Letak Sungsang Dan Bekas Sectio Caesarea Di Ruang Kebidanan RSUD Kota
kasih kepada Ibu Dr. Eravianti, S.SiT, M.Kes dan Ibu Lita Angelina Saputri,
S.ST, M.Keb selaku dosen pembimbing, serta Ibu Free May Santry, S.ST,
Kemenkes Padang.
3. Ibu Helpi Nelwatri, S.SiT, M.Kes selaku Ketua Program Studi DIII
iii
5. Orang tua serta keluarga yang telah memberikan dukungan baik moral
maupun material, serta kasih sayang yang tidak terkira dalam setiap
6. Bapak dan ibu tenaga kesehatan beserta staf yang telah memberikan
lapangan.
ini, serta semua pihak ikut andil yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Studi Kasus ini masih
kemampuan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................3
D. Manfaat..................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................15
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri
tipe letak sungsang yaitu: frank breech (50,70%) yaitu kedua tungkai fleksi,
complete breech (5,70%) yaitu tungkai atas lurus keatas, tungkai bawah
ekstensi, flooting (10,30%) yaitu satu atau kedua tungkai atas ekstensi
prematuritas (34%) dan sepsis (12%). Dari beberapa penyebab kematian pada
ibu dan bayi yaitu perdarahan, infeksi dan asfiksia merupakan komplikasi-
Untuk menekan angka kematian pada ibu dan janin salah satu cara bisa
Caesarea bukan tanpa adanya resiko. Komplikasi dari Sectio Caesarea pada
ibu antara lain: pendarahan, infeksi (sepsis), dan cidera di sekeliling struktur
1
seperti usus besar, kandung kemih, pembuluh ligament yang lebar, dan ureter
(Padila, 2015).
hamil atau si bayi. Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa kelahiran
dengan metode sectio caesarea sebesar 9,8% dari total 49.603 kelahiran
sepanjang tahun 2010 sampai dengan 2013, dengan proporsi tertinggi di DKI
kehamilan lewat waktu kira-kira 10% bervariasi antara 10,4 – 12% apabila
diambil batas waktu 42 minggu dan 3,4 – 4% apabila diambil batas waktu 43
minggu.
Letak Sungsang dan Riwayat Sectio Caesarea di RSUD Kota Padang Panjang”
B. Rumusan Masalah
2
C. Tujuan
A. Tujuan Umum
Pada Ny.R dengan kasus Bekas Sectio Caesarea dan Letak Sungsang
B. Tujuan Khusus
2023.
2023.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Aplikatif
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
meliputi:
1) Anamnesa
b) Keluhan utama
d) Riwayat menstruasi
g) Riwayat kontrasepsi
h) Pengetahuan klien
3) Pemeriksaan khusus
5
a) Inspeksi
b) Palpasi
c) Auskultasi
d) Perkusi
4) Pemeriksaan penunjang
a) Laboratorium
c) Gerakan aktif
1) Diagnosa
a) Ibu Hamil
b) Ibu Bersalin
baik/tidak.
d) Ibu Nifas
2) Masalah
a) Ibu Hamil
b) Ibu Bersalin
Masalah yang dapat terjadi pada bayi batu lahir seperti : ibu
kurang informasi, ibu tidak PNC, ibu post section sesarea dan
Masalah yang dapat terjadi pada bayi batu lahir seperti : ibu
kurang informasi, ibu tidak PNC, ibu post section sesarea dan
yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang
kebutuhan penyuluh, konseling, dan apakah perlu merujuk klien bila ada
masalah psikologis.
a) Keringkan bayi
c) Lakukan IMD
Perencanaan ini bisa dilakukan sebelumnya oleh bidan atau sebagian lagi
5. Standar V (Evaluasi)
Varney, alur berpikir bidan saat menghadapi klien meliputi 7 langkah, agar
diketahui orang lain apa yang dilakukan seorang bidan melalui proses
hasil lab, dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data
c) A : Assesment (Pengkajian)
d) P : Planning (Perencanaan)
B. Sectio Caesarea
dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan
syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram
(Prawirohardjo, 2010).
SC primer bila sejak mula telah direncanakan bahwa janin akan dilahirkan
terlebih dahulu, jika tidak ada kemajuan (gagal) maka dilakukan SC.
e) Operasi Porro
dalam rahim tanpa mengeluarkan janin dari kavum uteri dan langsung
2. Indikasi Tindakan SC
relatif. Setiap keadaan yang mengakibatkan kelahiran melalui jalan lahir tidak
panggul, adanya neoplasma yang menyumbat jalan lahir. Indikasi relatif yaitu
keamanan ibu dan bayi maka dilakukan SC (Oxorn dan Forte, 2010).
mengancam, fetal distress, berat janin melebihi 4000 gram, perdarahan ante
12
kehamilan prematur, kehamilan resiko tinggi, kehamilan kembar, SC dengan
kelainan letak.
SC, namun jarang dilakukan dalam kasus janin mati atau Intra Uterine Fetal
Death (IUFD), terlalu premature bertahan hidup, ada infeksi pada dinding
tindakan anastesi, jumlah darah yang diekeluarkan oleh ibu selama operasi
(penyumbatan pembuluh darah paru), dan perubahan bentuk serta letak rahim
infeksi pada saluran genetalia, pada daerah insisi, dan pada saluran
5. Risiko persalinan SC
dari dua komponen yaitu bagian hypoecoic pada bekas luka dan jaringan parut
Angka kejadian rupture uteri sebesar 0,6% pada pasien dengan riwayat SC 1
kali dan meningkat menjadi 1,8% pada pasien dengan riwayat SC dua kali.
resiko terjadinya plasenta previa 47% dan abrupsio plasenta 40%. Respon
yang berbeda terhadap luka operasi SC terutama respon terhadap sitokin dan
juga dapat menyebabkan kelainan pada letak plasenta, yaitu plasenta previa.
Adanya insisi SBR yang membuat modulasi dari SBR menipis sehingga
Plasenta previa ini dapat menyebabkan perdarahan anate partum dan menjadi
14
indikasi untuk kembali dilakukan SC pada kehamilan selanjutnya
(Suryawinata, 2019).
C. Kehamilan
dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, masa hamil normal adalah 280
hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir. Trimester III adalah trimester akhir kehamilan, pada periode ini
pertumbuhan janin dalam rentang waktu 28-40 minggu (Suni Safitri, 2021).
1) Uterus
2) Serviks
15
sehingga servik menjadi lunak dan porsio menjadi memendek.
3) Vagina
4) Payudara
Fitriani, 2021).
16
c) Hipotensi supinasi karena terbeloknya aliran darah di vena cava
inferior oleh uterus yang membesar apabila ibu pada posisi tidur
terlentang.
hormon estrogen.
6) Perubahan Gastrointestinal
progesteron.
7) Sistem Respirasi
8) Sistem Urinaria
Pada akhir kehamilan, kepala janin yang mulai turun kepintu atas
3) Ibu merasa khawatir atau takut jika bayi yang dilahirkannya tidak
dihadapinya.
5) Pada trimester III akan timbul lagi rasa tidak nyaman pada ibu,
perasaan senang.
yaitu:
a. Perdarahan pervaginam
(2016) yaitu :
18
a. Buang air kecil yang sering
b. Sesak Nafas
d. Nyeri punggung.
e. Nyeri pinggang
Kebutuhan fisiologis ibu hamil trimester III menurut Yeyeh, dkk (2014)
a. Oksigen
Ibu hamil sering mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas.
ventilasinya cukup.
b. Kebutuhan nutrisi
1) Kalori
Jumlah kalori yang diperlukan ibu hamil setiap harinya adalah 2500
19
2) Protein
3) Kalsium
otot rangka.
4) Zat besi
perhari terutama.
5) Asam folat.
Jumlah asam folat yang dibutuhkan ibu hamil sebesar 400 mikro
6) Air
c. Personal Hygiene
juga dapat untuk mendapatkan rasa nyaman bagi tubuh. Ibu dianjurkan
mandi dengan air yang tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin,
d. Pakaian
longgar, nyaman dipakai, tanpa sabuk atau pita yang menekan bagian
terbuat dari katun yang mudah menyerap air, sehingga untuk mencegah
hamil biasanya sering BAK karena ada penekanan kandung kemih oleh
pembesaran uterus.
e. Eliminasi
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil yang berkaitan dengan
rileks tehadap otot polos, salah satunya otot usus. Sering buang air kecil
f. Seksual
atau panas.
menjelang persalinan.
darah menjadi baik, nafsu makan bertambah, pencernaan lebih baik dan
tidur lebih nyenyak. Gerak badan yang melelahkan, gerak badan yang
22
menghentak atau tiba-tiba dilarang untuk dilakukan. Dianjurkan
berjalan-jalan pagi hari dalam udara yang bersih, istirahat bila lelah.
h. Senam Hamil
Selama masa kehamilan olah raga dapat membantu tubuhnya siap untuk
hamil sesuai dengan kondisi ibu, senam ringan yang dapat dilakukan
ibu adalah jalan pagi, sambil menghirup udara segar dan sebelum
i. Imunisasi
j. Istirahat
23
juga membantu wanita tetap kuat dan mencegah penyakit, mencegah
adalah:
D. Letak Sunsang
(membujur) dalam rahim dengan kepala berada pada bagian atas rahim
(fundus uteri) dan bokong berada dibagian bawah ibu. Sutrisminah, E. (2006).
Letak janin tergantung pada proses adaptasinya didalam rahim. Jadi tidak
perlu khawatir jika posisi sungsang terjadi pada usia kehamilan dibawah 32
minggu. Pada usia kehamilan ini, jumlah air ketuban relatif lebih banyak
sehingga janin masih dapat bergerak bebas. Dari posisi sungsang berputar
menjadi posisi melintang lalu berputar lagi sehingga posisi kepala dibagian
bawah rahim. Sehingga frekuensi letak sungsang menjadi lebih tinggi pada
24
Memasuki usia kehamilan 37 minggu ke atas, letak sungsang sudah sulit
untuk berubah karena bagian terendah janin sudah masuk ke pintu atas
terlipat yang ukurannya lebih besar dari kepala janin akan menempati ruangan
yang lebih besar yaitu dibagian atas rahim (fundus uteri), sedangkan kepala
(Sutrisminah, 2006).
tubuh yang lebih besar (yakni bokong janin) berada di bagian bawah
rahim.
sehingga hal ini bisa menyebabkan janin bergerak lebih leluasa walau
c) Hidrocepalus
25
Keadaan dimana terjadi penimbunan cairan serebrospinalis dalam
a) Plasenta praevia
sehingga janin berusaha mencari tempat yang lebih luas yakni dibagian
atas rahim.
b) Panggul sempit
menjadi sungsang.
c) Multiparitas
Ibu/ wanita yang pernah melahirkan bayi viable beberapa kali (lebih
dan seterusnya.
d) Kelainan uterus
26
Adanya kelainan didalam uterus akan mempengaruhi posisi dan letak
janin dalam rahim, janin akan berusaha mencari ruang / tempat yang
nyaman.
a) Teraba bokong
a) Teraba bokong
a) Teraba bokong
4 Letak kaki
a) Bila bagian terendah teraba salah satu dan kedua kaki atau lutut
b) Dapat dibedakan : letak kaki, bila kaki terendah, letak lutut bila
lutut terendah
27
a) Pertolongan fisiologis secara Brach
Persalinan Brach berhasil bila berlangsung dalam satu kali his dan
seksio sesarea.
28
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGUMPULAN DATA
A. Identitas / Biodata
(Istri) (Suami)
Nama : Rahayu Nama : Ropi Saputra
Umur : 26 Tahun Umur : 32 Tahun
Suku/Bangsa : Minang Suku/Bangsa : Minang
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Sopir
Alamat : Ganting Alamat : Ganting
29
nyeri ari-ari menjalar ke pinggang
2. Perasaan (sejak terakhir datang ke klinik) : Cemas
3. Tanda-tanda bersalin
His : (+)
Frekuensi : 2-3x/ 10 menit
Lamanya : 30 detik
Kekuatan : normal
Lokasi ketidaknyamanan : Bagian bawah perut
4. Pengeluaran pervaginam
Darah lendir : Ada
Air ketuban :-
Darah :-
3. Masalah-masalah khusus : -
4. Riwayat kehamilan sekarang
a. HPHT : 01/04/2022
b. TP : 7/1/2023
c. Riwayat Haid sebelumnya
Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
d. ANC : 5x di PMB
e. Keluhan :-
5. Pola imunisasi
TT Catin : Ada
TT 1 :-
TT 2 :-
30
6. Riwayat Kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
31
5. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
1) Mata
a) Konjungtiva : Merah muda
b) Sklera : Tidak ikterik
2) Mulut
a) Lidah dan mulut : Bersih
b) Gigi dan geraham : Bersih
3) Leher
a) Kelenjar tiroid : Tidak ada
b) Kelenjar limfe : Tidak ada
4) Dada/payudara
a) Bentuk : Simetris
b) Putting susu : Menonjol
c) Pengeluaran : Tidak ada
d) Pembengkakan : Tidak ada
e) Retraksi : Baik
f) Areola : Hitam Pekat
5) Abdomen
a) Pembesaran : Sesuai usia kehamilan
b) Pembengkakan : Tidak ada
c) Bekas luka operasi : Tidak ada
d) Linea : Tidak ada
e) Striae : Tidak ada
6. Pemeriksaan kebidanan :
a) Palpasi uterus
Leopold I : TFU 3 jari di atas pusat, teraba
bulat, keras, melenting,
kemungkinan kepala janin.
Leopold II : Bagian kanan perut ibu teraba
32
tonjolan-tonjolan kemungkinan
esktremitas janin, bagian kiri perut
ibu terabat keras memapan
kemungkinan punggung janin.
Leopold III : Bagian bawah perut ibu teraba
keras, kemungkinan bokong janin.
Leopold IV : Belum masuk PAP
MC. Donald : 32 cm
TBJ : 3000 gram
Fetus
Letak : Sungsang
Posisi : Pu-Ki
Pergerakan : Aktif
Presentasi : Bokong
Penurunan : Hodge 2
b) Auskultasi
DJJ : (+)
Frekuensi : 130 x/menit
Irama : Teratur
Intensitas : Kuat
Punctum Maksimum : Kuadran kiri bawah perut ibu
c) Perkusi :
Reflek Patella Kanan : -
Reflek Patella Kiri :-
d) Ano-genital
1) Perinium
Luka parut : Tidak ada
2) Vulva dan vagina
Warna : Kemerahan
Varises : Tidak ada
33
Luka : Tidak ada
Pengeluaran pervaginam : Lendir bercampur
darah
e) Pemeriksaan dalam
Atas indikasi : Tidak dilakukan
Dinding vagina :-
Portio :-
Pembukaan :-
Ketuban :-
Penurunan bagian terendah : -
Presentasi :-
D. Pemeriksaan Laboratorium
1. Golongan Darah :-
2. Hb : 12,2 g/dL
3. Leukosit : 10.400/uL
34
PENDOKUMENTASIAN MENAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.R G3P1A1H1
USIA KEHAMILAN 38-39 MINGGU DENGAN DENGAN LETAK SUNGSANG DAN
BEKAS SECTIO CAESAREA DI RUANG KEBIDANAN
RSUD KOTA PADANG PANJANG
Leopold IV :
Belum masuk
PAP
MC. Donald : 30
cm
Auskultasi
DJJ : 130x/menit
Intensitas : Kuat
Irama : Teratur
Pemeriksaan
Laboratorium
Golongan Darah : -
Hb : 12,2 g/dL
Leukosit : 10.400/uL
DAFTAR PUSTAKA
1 Dinda, N., Saleha, S., & Haruna, N. (2021). Manajemen Asuhan Kebidanan
Intranatal Patologi dengan Persalinan Letak Sungsang (Literatur
Review). Jurnal Midwifery, 3(2).
3 Suni Safitri, A. T. (2021). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester III.
Jurnal Kebidanan Terkini , 80.