Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA KASUS GYNEKOLOGI PADA NY “N” DENGAN


INFERTILITAS PRIMER DAN MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT UMUM DAER
AH KOTA MATARAM

Oleh:
NUR SHOLATI
NIM P07124122042A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES MATARAM
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA KASUS GYNEKOLOGI PADA NY “N” DENGAN
INFERTILITAS PRIMER DAN MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KOTA MATARAM
TANGGAL 30 MEI 2023

Oleh :
NUR SHOLATI
NIM P07124122042A

Mataram, 19 Juni 2023


Pembimbing Klinik Pembimbing Institusi

Dwi Putri Mardianti,S.Keb Ni Putu Dian Ayu An, M.Tr. Keb


NIP: - NIP:
KATA PENGATAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melim
pahkan rahmat, karunia, hidayah serta memberikan nikmat kesehatan sehingga
laporan ”Asuhan Kebidanan Pada Kasus Gynekologi Pada Ny “N” Dengan Mioma Ut
eri Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram” dapat selesai dengan tepat waktu.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak dr. Yopi Harwinanda Ardesa, M.Kes selaku Direktur Politeknik
Kesehatan Mataram
2. Ibu Dr. Sudarmi, SST,.M.Biomed selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Poltekkes Mataram
3. Ibu Imtihanatun Najahah, SST.M.Kes selaku ketua program studi Sarjana
Terapan Kebidan Poltekkes Mataram
4. Ibu dr. Hj. NK. Eka Nurhayati, SpOG., Subsp.F.E.R..,M.Kes., M.Sc selaku
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram yang telah memberikan
kesempatan untuk melakukan kegiatan Praktik di Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Mataram
5. Ibu Dwi Putri Mardianti, S. Keb selaku pembimbing klinik yang telah banyak
meluangkan waktu, memberikan bimbingan serta dukungan
6. Ibu Ni Putu Dian Ayu Anggraeni, M,Tr, Keb dan Ibu Ni Putu Karunia Ekayani, S
ST, M. Kes selaku dosen pembimbing lapangan yang telah banyak meluangka
n waktu,memberikan bimbingan serta dukungan
7. Semua pihak yang tidak dapat\ penulis sebutkan satu persatu yang telah mem
bantu baik dalam pelaksanaan praktik maupun dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini belum sempurna,
dan menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya, oleh karena
itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan laporan ini.

Mataram, Juni 2023


Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................ii
KATA PENGATAR.........................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Tujuan..................................................................................................3
C. Manfaat ...............................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORI...............................................................................5
A. Konsep Mioma Uteri............................................................................5
1. Definisi...........................................................................................5
2. Etiologi...........................................................................................5
3. Manifestasi Klinik...........................................................................6
4. Patofisilogi………………………………………………………………7
B. Konsep Mnajemen Varney dan Pendokumentasian SOAP ...............20
BAB III TINJAUAN KASUS............................................................................46
A. Data Subyektif ....................................................................................46
B. Data Obyektif ......................................................................................49
C. Analisa Data........................................................................................50
D. Penatalaksanaan.................................................................................51
BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................60
BAB V PENUTUP...........................................................................................68
A. Kesimpulan..........................................................................................68
B. Saran...................................................................................................68
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................70

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mioma Uteri merupakan tumor jinak di daerah rahim atau lebih tepatnya otot
rahim dan jaringan ikat di sekitarnya. Mioma tidak pernah ditemukan sebelum ter
jadinya menarke, sedangkan setelah menopause hanya sekitar 10% mioma mas
ih tumbuh. Mioma uterus sering ditemukan pada wanita usia subur (20-25%), di
mana prevalensi mioma uteri meningkat lebih dari 70% dengan pemeriksaan pat
ologis anatomi uterus, membuktikan bahwa banyak wanita menderita mioma uter
us asimtomatik. Diperkirakan kejadian mioma uterus sekitar 20%-30% dari semu
a wanita. (Nanda, 2019).

Mioma uteri menimbulkan masalah besar dalam kesehatan, morbiditas yang


disebabkan oleh mioma uteri cukup tinggi karena mioma uteri dapat menyebabk
an nyeri perut dan perdarahan yang tidak normal, serta dapat menyebabkan kes
uburan yang rendah.gejala klinis hanya terjadi pada 35-50% penderita miom, ha
mpir semua penderita tidak menyadari adanya kelainan pada rahimnya, terutam
apada penderita obesitas (Nanda, 2019).

Menurut World Health Organization (WHO) kejadian mioma uteri sekitar 60-7
5 % terjadi pada wanita berusia diatas 20-35 tahun dari seluruh wanita didunia d
an terus mengalami peningkatan (WHO, 2020).

Berdasarkan data profil Kesehatan Indonesia, kejadian mioma uteri di Indone


sia ditemukan 2.39% - 11.7% pada semua penderita ginekologi yang dirawat di r
umah sakit, penyakit mioma uteri sering ditemukan pada Wanita nullipara (belum
pernah melahirkan) ataupun pada wanita kurang subur. Mioma uteri diperkirakan
antara 20% sampai 25% terjadi pada wanita berusia diatas 35 tahun. Adapun fak
tor-faktor terjadinya mioma uteri ada empat diantaranya usia reproduksi sebanya
k 65,0%, paritas multipara sebanyak 47,5%, dengan usia menarhe normal seban
yak 95%, dan status haid tidak teratur sebanyak 52,5% (Profil Kesehatan Indone
sia, 2019).
Berdasarkan latar belakang di atas dan mengingat kembali pentingnya perha
tian dan peran dari petugas kesehatan khususnya bidan mengenai penanganan
dalam kasus gynekologi . Maka, mahasiswa tertarik untuk mengambil kasus den
gan judul “Asuhan Kebidanan Pada Kasus Gynekologi Pada Ny “N” Dengan Mio
ma Uteri Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram”
Dengan harapan agar mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman untuk men
erapkan manajemen kebidanan dengan pendokumentasian Varney dalam mem
berikan asuhan kebidanan pada ibu, sehingga nantinya pada saat bekerja di lap
angan dapat dilakukan secara sistematis yang pada akhirnya meningkatkan mut
u pelayanan yang akan memberikan dampak menurunkan angka kesakitan dan
kematian ibu serta bayi saat terjadi komplikasi.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan Kasus Gynekologi .
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengumpulan data subjektif dengan
benar pada Ny. N dengan mioma uteri.
b. Mahasiswa mampu melakukan pengumpulan data objektif dengan
benar pada Ny. N dengan mioma uteri.
c. Mahasiswa mampu meninterpretasi data dasar kasus pada Ny. S
dengan mioma uteri.
d. Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial
pada Ny. N dengan mioma uteri.
e. Mahasiswa mampu menentukan kebutuhan terhadap tindakan segera
pada Ny. N dengan mioma uteri.
f. Mahasiswa mampu membuat rencana asuhan yang menyeluruh pada N
y. N dengan mioma uteri.
g. Mahasiswa mampu melaksanakan penatalaksanaan dan evaluasi
tindakan asuhan kebidanan pada Ny. N dengan mioma uteri.

C. Manfaat
1. Bagi Masyarakat
Dapat menambah pengetahuan klien khususnya dan masyarakat umumnya
dalam asuhan kebidanan pada ibu dengan mioma uteri.
2. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam rangka meningkatkan ku
alitas pelayanan kesehatan dan pelaksanaan Asuhan Kebidanan pada Ibu
asuhan kebidanan pada ibu sesuai standar pelayanan sehingga dapat men
goptimalkan penurunan angka kematian ibu dan bayi.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat Diharapkan laporan ini dapat menjadi acuan dalam sumber teori asu
han kebidanan dalam kasus gynekologi serta mengenai kendala atau masal
ah-masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat, khususnya masalah atau
kendala yang terkait dengan kebidanan, sehingga institusi pendidikan dapat
meningkatkan mutu dan kualitas peserta didik.
4. Bagi Penulis
Mendapatkan pengalaman menerapkan manajemen kebidanan dalam mem
berikan asuhan kebidanan pada ibu dengan mioma uterisehingga nantinya
pada saat bekerja di lapangan dapat dilakukan secara sistematis yang pada
akhirnya meningkatkan mutu pelayanan yang akan memberikan dampak m
enurunkan angka kematian ibu dan bayi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Mioma Uteri
1. Definisi
Mioma uteri adalah suatu tumor jinak berbatas tegas tidak berkapsul yang
berasal dari otot polos dan jaringan ikat fibrous. Biasa juga disebut fibromioma
uteri, leiomioma uteri atau uterine fibroid. Tumor jinak ini merupakan
neoplasma jinak yang sering ditemukan pada traktus genitalia wanita, terutama
wanita sesudah produktif (menopouse). Mioma uteri jarang ditemukan pada
wanita usia produktif tetapi kerusakan reproduksi dapat berdampak karena
mioma uteri pada usia produktif berupa infertilitas, abortus spontan, persalinan
prematur dan malpresentasi (Aspiani, 2017).
2. Etiologi
Menurut Aspiani ada beberapa faktor yang diduga kuat merupakan faktor
predisposisi terjadinya mioma uteri.
a) Umur
Mioma uteri ditemukan sekitar 20% pada wanita usia produktif dan sekitar
40%-50% pada wanita usia di atas 40 tahun. Mioma uteri jarang ditemukan
sebelum menarche (sebelum mendapatkan haid).
b) Hormon Endogen (endogenous hormonal)
Konsentrasi estrogen pada jaringan mioma uteri lebih tinggi dari pada
jaringan miometrium normal.
c) Riwayat keluarga
Wanita dengan garis keturunan dengan tingkat pertama dengan penderita
mioma uteri mempunyai 2,5 kali kemungkinan untuk menderita mioma
dibandingkan dengan wanita tanpa garis keturunan penderita mioma uteri.
d) Makanan
Makanan di laporkan bahwah daging sapi, daging setengah matang (red
meat), dan daging babi meningkatkan insiden mioma uteri, namun sayuran
hijau menurunkan insiden menurunkan mioma uteri.
e) Kehamilan
Kehamilan dapat mempengaruhi mioma uteri karena tingginya kadar
estrogen dalam kehamilan dan bertambahnya vaskularisasi ke uterus. Hal
ini mempercepat pembesaran mioma uteri. Efek estrogen pada
pertumbuhan mioma mungkin berhubungan dengan respon dan faktor
pertumbuhan lain. Terdapat bukti peningkatan produksi reseptor
progesteron, dan faktor pertumbuhan epidermal.
f) Paritas
Mioma uteri lebih sering terjadi pada wanita multipara dibandingkan
dengan wanita yang mempunyai riwayat
melahirkan 1 (satu) kali atau 2 (2) kali.
Faktor terbentuknya tumor:
a) Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang terjadinya reflikasi pada saat sel- sel
yang mati diganti oleh sel yang baru merupakan kesalahan genetika yang
diturunkan dari orang tua. Kesalahan ini biasanya mengakibatkan kanker
pada usia dini. Jika seorang ibu mengidap kanker payudara, tidak serta
merta semua anak gandisnya akan mengalami hal yang sama, karena sel
yang mengalami kesalahan genetik harus mengalami kerusakan terlebih
dahulu sebelum berubah menjadi sel kanker. Secara internal, tidak dapat
dicegah namun faktor eksternal dapat dicegah. Menurut WHO, 10% – 15%
kanker, disebabkan oleh faktor internal dan 85%, disebabkan oleh faktor
eksternal (Aspiani, 2017).
b) Faktor eksternal
Faktor eksternal yang dapat merusak sel adalah virus, polusi udara,
makanan, radiasi dan berasala dari bahan kimia, baik bahan kimia yang
ditam,bahkan pada makanan, ataupun bahan makanan yang bersal dari
polusi. Bahan kimia yang ditambahkan dalam makanan seperti pengawet
dan pewarna makanan cara memasak juga dapat mengubah makanan
menjadi senyawa kimia yang berbahaya.
Kuman yang hidup dalam makanan juga dapat menyebarkan racun,
misalnya aflatoksin pada kacang-kacangan, sangat erat hubungannya
dengan kanker hati. Makin sering tubuh terserang virus makin besar
kemungkinan sel normal menjadi sel kanker. Proses detoksifikasi yang
dilakukan oleh tubuh, dalam prosesnya sering menghasilkan senyawa yang
lebih berbahaya bagi tubuh,yaitu senyawa yang bersifat radikal atau
korsinogenik. Zat korsinogenik dapat menyebabkan kerusakan pada sel.
3. Manifestasi Klinik
Gejala yang dikeluhkan tergantung letak mioma, besarnya, perubahan
sekunder, dan komplikasi. Tanda dan gejala tersebut dapat digolongkan
sebagai berikut :
a) Perdarahan abnormal seperti dismenore, menoragi, metroragi.
b) Rasa nyeri karena gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma yang
disertai nekrosis dan peradangan.
c) Gejala dan tanda penekanan seperti retensio
urine,hidronefrosis,hidroureter, poliuri.
d) Abortus spontan karena distorsi rongga uterus pada mioma submukosum.
e) Infertilitas bila sarang mioma menutup atau menekan pars interstitialis tuba.
4. Patofisiologi
Mioma uteri mulai tumbuh sebagai bibit yang kecil didalam miometrium dan
lambat laun membesar karena pertumbuhan itu miometrium mendesak
menyusun semacam pseudokapsula atau sampai semua mengelilingi tumor
didalam uterus mungkin terdapat satu mioma akan tetapi mioma biasanya
banyak. Bila ada satu mioma yang tumbuh intramural dalam korpus uteri maka
korpus ini tampak bundar dan konstipasi padat. Bila terletak pada dinding
depan uterus mioma dapat menonjol kedepan sehingga menekan dan
mendorong kandung kemih keatas sehingga sering menimbulkan keluhan
miksi (Aspiani, 2017).
Secara makroskopis, tumor ini biasanya berupa massa abu-abu putih, padat,
berbatas tegas dengan permukaan potongan memperlihatkan gambaran
kumparan yang khas. Tumor mungkin hanya satu, tetapi umumnya jamak dan
tersebar di dalam uterus, dengan ukuran berkisar dari benih kecil hingga
neoplasma masif yang jauh lebih besar dari pada ukuran uterusnya. Sebagian
terbenam didalam miometrium, sementara yang lain terletak tepat di bawah
endometrium (submukosa) atau tepat dibawah serosa (subserosa). Terakhir
membentuk tangkai, bahkan kemudian melekat ke organ disekitarnya, dari
mana tumor tersebut mendapat pasokan darah dan kemudian membebaskan
diri dari uterus untuk menjadi leimioma “parasitik”. Neoplasma yang berukuran
besar memperlihatkan fokus nekrosis iskemik disertai daerah perdarahan dan
perlunakan kistik, dan setelah menopause tumor menjadi padat kolagenosa,
bahkan mengalami kalsifikasi (Robbins, 2017).

B. KONSEP MANAJEMEN VARNEY DAN PENDOKUMENTASIAN SOAP


1. Konsep Manajemen Varney
Manajemen Kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digu
nakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berda
sarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan dalam rangkaian/tah
apan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klie
n (Varney, 2007).

Langkah- langkah Manajemen Kebidanan

a. Langkah I (Pertama) : Tahap Pengumpulan Data Dasar


Pada langkah ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan le
ngkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara :

1) Anamnesa
Biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat keha
milan, persalinan dan nifas, bio psikososiospritual dan pengetahuan kli
en.
2) Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tand-ta
nda vital.
2) Pemeriksaan khusus : Inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi
3) Pemeriksaan penunjang
Laboratorium, catatan terbaru dan sebelumnya. Tahap ini
merupakan langkah awal yang akan menentukan langkahberikutnya.
Sehingga kelengkapan data sesuai dengan kasus yang dihadapi akan
menentukan proses interpretasi yang benar atau tidak dalam tahap
selanjutnya. Sehingga dalam tahapan ini harus komprehensip
meliputi data subyektif, obyektif, dan hasil pemeriksaan sehingga
dapat menggambarkan kondisi/masalah klien yang sebenarnya atau
valid.
b. Langkah II (Kedua) : Interpretasi Data Dasar
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masal
ah bukan berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang dikump
ulkan.
1) Diagnosa Kebidanan
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan bidan
dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur.
Diagnosa kebidanan yaitu:
a) Diakui dan telah disyahkan oleh profesi
b) Berhubungan langsung dengan praktek kebidanan
c) Memiliki ciri khas kebidanan
d) Didukung oleh clinical judgement dalam praktek kebidanan
e) Dapat dijelaskan dengan pendekatan manajeman kebidanan
2) Masalah
Masalah adalah hal yang berkaitan dengan pengalaman klien
yang ditemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnose.
3) Kebutuhan
Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belu
m teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah yang didapatkan denga
n melakukan analisa data.
c. Langkah III (Ketiga): Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah
Potensial dan Mengantisipasi Penanganannya
Pada langkah ini kita mengidentifikasi diagnosa atau masalah
potensial berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah diidentifikasi.
Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan
pencegahan.
b. Langkah IV (Keempat): Menetapkan Kebutuhan Terhadap Tindakan
Segera, untuk Melakukan Konsultasi, Kolaborasi dengan Tenaga
Kesehatan Lain Berdasarkan Kondisi Klien.
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter
dan untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim
kesehatan yang sesuai dengan kondisi klien. Langkah keempat
mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen kebidanan. Kaji u
lang apakah tindakan segera ini benar-benar dibutuhkan.
c. Langkah V (Kelima): Menyusun Rencana Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan
oleh langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen
terhadap masalah atau diagnosa yang diidentifikasi atau antisipasi.
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa-apa yang
sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang
berkaitan tapi juga jadi kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita
tersebut seperti apa yang akan terjadi berikutnya.
d. Langkah VI (Keenam) : Pelaksanaan Langsung Asuhan dengan
Efisien dan Aman.
Pada langkah VI ini langkah V dilaksanakan dengan efisien dan
aman. Pelaksanaan ini biasa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau
sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau
bidan tidak melakukan sendiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk
mengarahkan pelaksanaannya.
e. Langkah VII (Ketujuh): Mengevaluasi
Yang dilakukan adalah mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang s
udah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah ben
ar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah dii
dentifikasi di dalam diagnosa dan masalah.
Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut efektif sedang s
ebagian belum efektif. Maka perlu mengulang kembali dari awal setiap as
uhan yang tidak efektif melalui manajemen untuk mengidentifikasi menga
pa proses manajemen tidak efektif serta melakukan penyesuaian pada re
ncana tersebut.

BAB III. TINJAUAN KASUS


ASUHAN KEBIDANAN PADA KASUS GYNEKOLOGI
PADA NY “N” DENGAN MIOMA UTERI
DI RSUD KOTA MATARAM

Tanggal / waktu pengumpulan data : 29-05-2023 / 15.05 WITA


Nomor register pasien : 478207
Tempat pengumpulan data : Ruang PONEK- IGD

I. PENGUMPULAN DATA DASAR


A. DATA SUBYEKTIF (S)
Identitas / Biodata
Nama Klien : Ny “N” Nama Suami : Tn “A”
Umur : 41 Thn Umur : 42 Thn
Suku Bangsa : Sasak Suku Bangsa : Sasak
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat lengkap : Pagutan
No Hp : 087863301935
Anamnesa Kebidanan
1. Tujuan / alasan kunjungan : Ibu datang ingin memeriksakan kea
daannya
2. Keluhan Utama : Ibu Mengeluh Nyeri Perut Bagian B
awah dan adanya Benjolan Pada Perut Bagian Bawah
3. Tanda Bahaya : Tidak Ada
4. Riwayat Sosial Ekonomi
a. Status perkawinan :
Menikah : 1 kali Lama : 5 thn
b. Bahasa yang digunakan di rumah : Sasak
5. Riwayat Kesehatan / penyakit yang pernah atau sedang diderita
1) Jantung : Tidak Ada
2) Hipertensi : Tidak Ada
3) Diabetes Mellitus : Tidak Ada
4) Asma : Tidak Ada
5) Batuk yang berkepanjangan lebih dari 1 bulan : Tidak Ada
6) Penyakit Ginjal : Tidak Ada
7) Riwayat alergi : Tidak Ada
8) Gangguan Mental : Tidak Ada
9) Sirce cell disease : Tidak Ada
10) Lain – lain : Tidak Ada
6. Riwayat penyakit keluarga
1) Jantung : Tidak Ada
2) Hipertensi : Tidak Ada
3) Diabetes Mellitus : Tidak Ada
4) Keturunan Kembar : Tidak Ada
5) Asma : Tidak Ada
6) Sirce cell disease : Tidak Ada
7) Alergi : Tidak Ada
8) Epilepsi : Tidak Ada
9) Kelainan Mental : Tidak Ada
10)Kelainan Kongenital : Tidak Ada
11)Lain – lain : Tidak Ada
7. Riwayat operasi
1) Operasi atau luka pada pelvis : Tidak Ada
2) Transfusi darah : Tidak Ada
8. Riwayat ginekologi
1) Salpingectomy : Tidak Ada
2) Pengobatan infertilitas : Tidak Ada
3) Kehamilan ektopik : Tidak Ada
4) Operasi pada vagina, pelvic, dan uterus : Tidak Ada
9. Riwayat Menstruasi
1) Usia Menarche : 15 Tahun
2) Siklus menstruasi : 28 Hari
3) Lama menstruasi : 7 Hari
4) Jumlah darah : 3x ganti pembalut
5) Dismenorhea : Tidak Ada
10. Riwayat Kontrasepsi
1) Metode yang pernah dipakai : Tidak ada
2) Kapan berhenti dan alasannya :-
3) Lama penggunaan kontrasepsi sebelum hamil : -
11. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Anak UK Jenis Penolong Penyulit BBL H/M JK Usia
ke Persalinan anak
Persalinan Nifas

1. Taa
2.
3.
4.
5.
6.

12. Riwayat Diet/Gizi yang dikonsumsi / makan sehari – hari :


 Makan
Frekuensi makan : 3x sehari
Porsi Makan : 1 Piring
Jenis Makanan : nasi, lauk pauk, buah-buahan
Masalah : tidak ada
 Minum
Frekuensi Minum : 6-8 gelas/hari
Jenis Minuman : air putih
Masalah : tidak ada
13. Pola eliminasi
Frekuensi : BAB 1-2 kali, BAK 3-4x kali
Konsistensi : BAB Lunak , BAK Cair
Kesulitan : Tidak Ada
14. Beban kerja/Aktivitas sehari – hari : Ibu bekerja sebagai ibu ruma
h tangga
15. Pola istirahat dan tidur
Siang : 2 jam
Malam : 8 jam
16. Personal Hygiene
a) Mandi : 2 x sehari
b) Gosok gigi : 2 x sehari
c) Ganti pakaian : 2 x sehari
d) Ganti celana dalam : 2 x sehari

B. Data Obyektif (O)


1. Keadaan umum : Baik
Keadaan emosi : Cemas
Kesadaran : Composmentis
Keadaan Emosional:
2. Berat badan : 50 kg
Tinggi badan : 150 cm

3. Tanda – tanda vital


Tekanan darah: 140/90 mmHg Denyut nadi : 78x /mnt
Suhu tubuh : 36,5 ° C Pernafasan : 20x/ mnt

4. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Kulit kepala bersih, Tidak ada ketombe, dan tidak
ada nyeri tekan
b. Muka : Tidak ada oedema
c. Mata
Kelopak mata : Simetris
Konjungtifa : Merah muda
Sklera : Tidak Ikterus
d. Mulut dan gigi
Bibir : Tampak merah muda
Rahang dan lidah : Baik
Gigi dan gusi : Tidak ada caries
e. Leher
1) Kelenjar thyroid : Tidak ada benjolan
2) Kelenjar getah bening/Limfe : Tidak ada benjolan
3) Bendungan vena Jugularis : Tidak ada benjolan
f. Payudara
1) Areola : Hiperpigmentasi
2) Simetris : Simetris
3) Pembesaran : Tidak ada
4) Putting susu : Menonjol
5) Benjolan /Tumor/massa : Tidak ada benjolan
6) Pengeluaran : Tidak ada
7) Rasa nyeri tekan : Tidak ada
g. Abdomen
1) Bekas luka operasi : Tidak ada
2) Palpasi Leopold
TFU : 2 Jari Bawah Pusat Teraba Massa di Abdomen

h. Genetalia (bila ada indikasi)


Inspeksi
1) Perinium : luka perut tidak ada
2) Vulva, vagina : Tidak dilakukan pemeriksaan
3) Fistula : Tidak dilakukan pemeriksaan
4) Pengeluaran pervaginam : Tidak ada
5) Konsistensi : Tidak dilakukan
6) Kelenjar bartholini : Tidak ada
7) Rasa nyeri : Tidak ada
8) Anus : Tidak dilakukan
Periksa dalam (jika ada indikasi)
1) Dinding vagina : Tidak dilakukan
2) Posisi serviks : Tidak dilakukan
i. Ektremitas atas dan bawah
1) Oedema : Tidak ada
2) Kekauan sendi : Tidak ada
3) Kemerahan : Tidak ada
4) Varises : Tidak ada
5) Refleks patella : +/+
5. Pemeriksaan laboratorium/ penunjang
a. Darah
Hb : 12.3 gr %
Golongan darah : O
b. USG : Mioma uteri hasilnya berukuran 7,3 x 12,3 cm

II. INTERPRETASI DATA DASAR


1. Diagnosa kebidanan: Ny N,Usia 41 tahun dengan Infertilitas Primer
dan Mioma Uteri

Data Dasar:
- Data Subyektif : Ibu Mengatakan Nyeri Perut Bagian Bawah dan
Adanya Benjolan Pada Perut Bagian Bawah dan menikah 5 tahun
serta belum pernah hamil.
- Data Obyektif : Teraba benjolan pada bagian bawah, USG terdapat
mioma uteri
2. Masalah :
Data Subyektif : Ibu merasa cemas dan nyeri perut bagian bawah
Data Obyektif : Ibu tampak meringis saat perutnya ditekan
3. Kebutuhan : Istirahat dan kolaborasi dengan dokter obgyn
III. MENGIDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
Ny “N” dengan Infertilitas primer dan mioma uteri terinfeksi
IV. KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERA
Kolaborasi dengan dokter specialis obsgyn
V. RENCANA ASUHAN YANG MENYELURUH TGL/JAM :29/05/2023
jam 15.10 wita
1. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu
2. Melakukan kolaborasi dengan dokter obsgyn
3. Inform concert kepada pasien
4. Memindahkan pasien keruang VK Bersalin
VI. PELAKSANAAN ASUHAN (TGL/JAM : 29/05/2023 jam 15.10 wita
)
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa infert hasil dari
pemeriksaan fisik ibu masih dalam batas normal dan memberitahukan
hasil pemeriksaan tanda-tanda vital masih dalam batas normal yaitu T
D: 140/90 mmHg N: 78x/menit RR: 20x/menit S: 36,5 ° dan dengan
hasil USG ibu mengalami mioma uteri
2. Memberitahukan ibu bahwa akan dilakukan tindakan operasi
Laparotomi dengan dokter obsgyn. Advice dokter yaitu perbaikan
keadaan umum dengan pemasangan infus RL 500cc 28 topm.
3. Melakukan inform concert kepada ibu mengenai tindakan yang akan
dilakukan
4. Memindahkan pasien keruang VK Bersalin

VII. EVALUASI HASIL ASUHAN (TGL/JAM : 29/05/2023 jam 15.15


wita )
1. Ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan yang telah dijelaskan bahwa
kondisi ibu masih dalam batas normal.
2. Ibu mengerti tentang penjelasan yang telah diberikan dan bersedia
dipasangkan infus
3. Ibu mengerti tentang penjelasan yang telah diberikan dan bersedia
melakukan operasi ( rencana operasi besok tanggal 30/05/2023)
4. Ibu sudah berada di VK Bersalin jam 15.20 wita.
BAB IV. PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini dapat kita lihat bahwa antara tinjauan teori dan
tinjauan kasus dilapangan dengan menggunakan pendekatan manajemen
kebidanan menurut 7 langkah varney pada Ny N dengan Mioma Uteri di ruang VK
Ponek Rumah Sakit Kota Mataram sejak tanggal 29 s/d 31 Mei 2023 yang dimulai
dari pengkajian yang dilakukan, asuhan/penatalaksanaan dan evaluasi yang
diberikan pada kasus mioma uteri tidak jauh berbeda antara teori dan kenyataan
yang ada dilapangan.
Pembahasan ini disusun berdasarkan teori dan alasan nyata dengan
pendekatan manajemen kebidanan yang terdiri dari 7 langkah varney. Pada kasus
Ny N atas diagnosa Mioma Uteri dilakukan rencana asuhan yang dilakukan adalah
jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu, melakukan kolaborasi dengan dokter obgyn,
inform consent, dan memindahkan pasien ke ruang VK Bersalin. Dalam tahap ini
tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek karena rencana tindakan yang
dilakukan pada Ny N telah sesuai dengan teori yang ada. Begitu pula dengan tahap
pada manajemen varney yang ke 6 untuk pelaksanaan tindakannya.
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny N post SC atas diagnosa
Mioma Uteri selama proses perawatab 3 hari diruang nifas Rumah Sakit Kota
Mataram tidak terjadi komplikasi. Evaluasi akhir yang didapat yaitu keadaan umum
baik, kesadaran composmetis, tanda tanda vital normal, luka operasi tidak ada tanda
tanda infeksi dan pasien diperbolehkan pulang serta dipesan untuk datang control
satu minggu lagi (tanggal 7 juni 2023) sehingga dapat dilihat bahwa dari kasus
tersebut tidak ada kesenjangan pula antara tinjauan teori dan tinjauan kasus.
BAB V. PENUTUP

A. KESIMPULAN
Mioma uteri adalah suatu tumor jinak berbatas tegas tidak berkapsul yang
berasal dari otot polos dan jaringan ikat fibrous. Biasa juga disebut fibromioma
uteri, leiomioma uteri atau uterine fibroid. Tumor jinak ini merupakan neoplasma
jinak yang sering ditemukan pada traktus genitalia wanita, terutama wanita
sesudah produktif (menopouse). Mioma uteri jarang ditemukan pada wanita usia
produktif tetapi kerusakan reproduksi dapat berdampak karena mioma uteri
pada usia produktif berupa infertilitas, abortus spontan, persalinan prematur dan
malpresentasi .
Mioma uteri menimbulkan masalah besar dalam kesehatan, morbiditas yang dis
ebabkan oleh mioma uteri cukup tinggi karena mioma uteri dapat menyebabkan
nyeri perut dan perdarahan yang tidak normal, serta dapat menyebabkan kesub
uran yang rendah.gejala klinis hanya terjadi pada 35-50% penderita miom, ham
pir semua penderita tidak menyadari adanya kelainan pada rahimnya, terutama
pada penderita obesitas.

B. SARAN
1.Bagi penulis
Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan
dalam menyediakan asuhan kebidanan komprehensif dan berbasis evidence
pada ibu dengan kasus mioma uteri.
2.Bagi profesi
Diharapkan bidan lebih profesional dalam melakukan asuhannkebidanan
pada kasus post SC atas diagnosa mioma uteri dengan menggunakanb
pendekatan tujuh langkah varney.
3.Bagi institusi pendidikan
Diharapkan dengan studi kasus ini dapat dgunakan sebagai
tambahanpustaka dan bahan pembelajaran dalam penemuan dan
penanganan kasus mioma uteri di Poltekkes Mataram.

Anda mungkin juga menyukai