OLEH :
KARTIKA HENDRIA
NIM : 220706191
TAHUN 2023
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN KASUS
Pembimbing
TUTY YANUARTI,S.Si.T,Bd,M.Kes
NIDN.0311017702
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus yang berjudul “Asuhan
Kebidanan Nifas Pada Ny.S Di UPT Puskesmas Tunjung Teja Serang Banten Tahun 2023”
Dalam penyusunan Laporan ini, penulis banyak mendapatkan dukungan dari berbagai pihak,
baik secara moril maupun materil. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Dr.Maryati Sutarno, Spd, SST, BD, MARS, MH, Ketua Yayasan Abadi Nusantara
Jakarta.
2. Ibu Lia Idealistiana, SKM, SST, MARS, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi
Nusantara Jakarta.
3. Ibu Mariyani, M.Keb Ketua Program Studi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara
Jakarta.
4. Ibu Tuty Yanuarti, S.Si.T,Bd,M.Kes Pembimbing yang telah banyak memberikan
masukan, pengarahan, dan bantuan kepada penulis dalam melakukan perbaikan-
perbaikan untuk ke sempurnaan laporan penulis.
5. Ibu/Bapak, telah banyak memberikan masukan,pengarahan, dan bantuan kepada
penulis dalam melakukan perbaikan-perbaikan untuk kesempurnaan laporan penulis.
6. Kedua orang tua tercinta, suami, anak-anak ku tersayang serta keluarga besar yang
selalu mendo’akan, memotivasi dan membantu dengan tulus dan kasih sayang serta
selalu memberi semangat kepada penulis.
Dalam penulisan kasus leengkap ini , penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penulis berharap semoga kasus
kehaamilaan lengkap ini dapat berguna bagi pembaca umumnya dan profesi kebidanan
khususnya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayahNya kepada kita
semua.
Jakarta ……. 2023
Penulis
Kartika Hendria
DAFTAR ISI
B. Tujuan ....................................................................................................3
A. Pengertian .............................................................................................. 4
B. Patofisiologi ..…………………………………………………………….10
C. Penatalaksanaan ………………………………………………………… 11
A. Saran ………………………………………………………………………..25
B. Kesimpulan …………………………………………………………………25
Nama : Ny. S
Demikian surat persetujuan ini saya buat tanpa paksaan dari pihak
manapun dan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
A. Latar Belakang
Masa nifas dimulai setelah persalinan selesai dan berakhir ketika alat- alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung selama 6 minggu (Wahyuningsih,
2018).
Pada masa nifas dapat terjadi sulit BAB (konstipasi) karena ketakutan akan rasa sakit, takut
Konstipasi merupakan suatu kondisi berkurangnya frekuensi buang air besar dimana untuk
perempuan kurang dari 3x/minggu sedangkan laki-laki kurang dari 5x/minggu atau selama lebih
dari 3 hari tidak merasakan pergerakan isi perut, memadatnya feses (sehingga menjadi keras)
pada saat defekasi lebih dari 25% dari normal dan defekasi terjadi dua kali atau lebih sedikit
per minggu, dan pada saat defekasi pasien meng-edan (Pusmarani, 2019).
Hasil penelitian Health Study Kohort tahun 2017, dari 62.031 jumlah wanita yang mengalami
konstipasi sejumlah 35%. Sedangkan, hasil National Health Interview di Amerika Serikat
ditemukan lebih dari 4-4,5 juta penduduk mempunyai keluhan sering konstipasi hingga
prevalensi mencapai sekitar 2% penderitanya yang mengeluh konstipasi ini kebanyakan wanita
(Lestari, dkk, 2020). Pada tahun 2007 ibu nifas yang mengalami konstipasi 33% dari 103 ibu
Di Indonesia banyak ibu postpartum yang mengalami susah buang air besar. Beberapa
faktor penyebab yang mempengaruhi antara lain kurangnya gerak setelah melahirkan
(mobilisasi dini), asupan nutrisi kurang baik dan kurangnya asupan cairan (Laili & Nisa, 2019).
Karena kurangnya ambulasi dini atau akibat terbaring yang terlalu lama mengakibatkan
konstipasi (pola eliminasi), dan otot sangat lemah sehingga proses penyembuhan terganggu
(Rizki, 2017). Pada seseorang dapat dialami setelah 3 hari ibu bersalin akan
menyebabkan makin susahnya defekasi. Sehingga, konstipasi dapat berdampak kontraksi uteri
lembek, infeksi, lamanya penyembuhan luka jahitan, dan ambeien (Laili & Nisa, 2019).
didapatkan data tahun 2021 ibu nifas yang mengalami konstipasi sebanyak 10%, sedangkan
data tahun 2022 sebanyak 13%. Oleh karena itu penulis tertarik membuat laporan kasus
dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ny.S Nifas 3 Hari Dengan konstipasi Di UPT
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menganalisa kasus Asuhan Kebidanan Nifas 3 hari pada NY. S di UPT
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data Subyektif dan obyektif, Asuhan
Kebidanan Nifas 3 hari pada NY. S di UPT Puskesmas Tunjung Teja Kabupaten Serang
Tahun 2023
b. Mahasiswa mampu menegakkan diganosa pada Asuhan Kebidanan Nifas 3 hari pada
NY. S dengan Konstipasi di UPT Puskesmas Tunjung Teja Kabupaten Serang Tahun
2023
c. Mahasiswa mampu membuat rencana dan melakukan tindakan pada Asuhan Kebidanan
Kebidanan Nifas 3 hari pada NY. S dengan Konstipasi di UPT Puskesmas Tunjung Teja
Kabupaten Serang Tahun 2023
d. Mahaiswa mampu melakukan evaluasi Asuhan Kebidanan Kebidanan Nifas 3 hari pada
NY. S dengan Konstipasi di UPT Puskesmas Tunjung Teja Kabupaten Serang Tahun
2023.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. MASA NIFAS
1. Pengertian Nifas
Masa nifas ( puerperium ) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kira-kira 6 minggu
( Prawirohardjo, 2018).
Masa nifas (puerperium adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai hingga
alat-alat kandungan kembali seperti prahamil. Lama masa nifas ini yaitu 6-8
Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6
Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alata-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu ( Abdul
bari,2000:122)
Masa nifas berasal dari bahasa latin , yaitu puer artinya bayi dan parous artinya
diberikan pada pasien mulai dari saat setelah lahirnya bayi sampai dengan kembalinya
tubuh dalam keadaan seperti sebelum hamil atau mendekati keadaan sebelum
Masa Nifas Tujuan perawatan masa nifas adalah untuk menghindarkan/ mendeteksi
sangat lemah setelah melahirkan, terlebih bila partus berlangsung lama (Dewi
Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologis harus diberikan oleh
penolong persalinan ibu dianjurkan untuk menjaga kebersihan seluruh tubuh, bidan
sabun dan air, dari depan kebelakang dan baru membersihkan daerah disekitar anus,
jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi sarankan ibu untuk menghindari
mengobati dan merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya, pada hal ini
pengawasan keadaan umum ibu, bila ditemukan permasalahan, maka harus segera
pemberian imunisasi kepada bayinya, dan perawatan bayinya dan perawatan bayi
sehat, ibu-ibu post partum harus diberikan pendidikan mengenai pentingnya gizi
Mengo
nsumsi tambahan 500 kalori tiap hari. Makan dengan diet berimbang untuk
mendapatkan protein dan mineral, dan vitamin yang cukup. Minum sedikitnya 3 liter
air setiap hari (anjurkan ibu minum sebelum menyusui) (Dewi Vivian, 2019:26).
Menjaga payudara tetap bersih dan kering, menggunkan bra yang menyokong
payudara, apabila puting susu lecet, oleskan kolostrum atau ASI yang keluar pada
sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui tetap dilakukan mulai dari puting
Vivian, 2018:26).
3. Konseling Mengenai KB
hamil kembali. Setiap pasangan harus menentukan sendiri kapan dan bagaimana
karena itu, pada umumya metode KB dapat mulai 2 minggu setalah persalinan.
ruginya, serta kapan metode tersebut dapat digunakan. Jika ibu dan pasangan telah
memilih metode KB tertentu dalam 2 minggu ibu dianjurkan untuk kembali hal ini untuk
melihat apakah metode tersebut bekerja dengan baik (Dewi Vivian, 2018:27).
2. TAHAPAN MASA NIFAS
a. Puerperium dini
Puerpurium dini yaitu kepulihan dimana ibu diperbolehkan berdiri dan berjalan, serta
b. Puerperium intermedial
Puerpurium Intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genital yang lamanya 6-8
minggu.
c. Remote puerperium
Remote Puerpurium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat terutama bila
Paling sedikit ada 3 kali kunjungan masa nifas yang dilakukan untuk menilai status ibu dan
bayi baru lahir untuk mencegah, mendeteksi serta menangani masalah-masalah yang
KF 1 (6-8 jam)
KF 2 (3-7 hari)
KF 3 (8-28 hari)
8) Konstipasi
1. Pengertian
Konstipasi merupakan suatu kondisi berkurangnya frekuensi buang air besar dimana untuk
perempuan kurang dari 3x/minggu sedangkan laki-laki kurang dari 5x/minggu atau selama
lebih dari 3 hari tidak merasakan pergerakan isi perut, memadatnya feses (sehingga
menjadi keras) pada saat defekasi lebih dari 25% dari normal dan defekasi terjadi dua kali
atau lebih sedikit per minggu, dan pada saat defekasi pasien mengedan (Pusmarani,
2019).
besar dihubungkan dengan banyaknya jumlah feses yang kering dan keras yang terkumpul
pada colon descenden yang disebabkan oleh absorbsi cairan yang berlebihan (Muawanah
Konstipasi merupakan defekasi yang tidak lampias serta ditandai oleh frekuensi buang air
besar yang tidak rutin (kurang dari tiga kali per minggu) dan atau kesulitan mengeluarkan
4. Perasaan tidak nyaman pada perut seperti kembung, atau tidak tuntas pada saat
buang air besar (feses seperti masih tertinggal didalam jejunum) (Pusmarani, 2019).
b. Tanda dan gejala yang perlu diwaspadai (alarm) yaitu:
1. Hematosezia
2. Melena
4. Riwayat penyakit keluarga dengan penyakit inflamasi pada saluran cerna bawah
6. Anorexia
9. Konstipasi yang membruruk pada lansia tanpa ada penyebab primer (Pusmarani,
2019).
1. Patofisiologi
obat-obatan tertentu, kebiasaan hidup (Lifestyle), atau karena penyakit. Konstipasi sering
disebabkan karena rendahnya diet makanan yang berserat, kurangnya asupan cairan,
menurunnya aktivitas fisik, atau karena penggunaan obat- obatan seperti golongan
Sedangkan konstipasi pada ibu dengan persalinan normal terjadi karena nyeri pada
perineum dan rasa takut jika ada tekanan pada anus ketika buang air besar akan
berpengaruh pada penyembuhan luka perineum. Konstipasi pada masa nifas selain
disebabkan oleh faktor metode persalinan, obat anastesi dan pengaruh hormone juga
dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi oleh ibu rendah serat, kurang mobilisasi dan
Beberapa penyakit atau kondisi yang dapat menyebabkan konstipasi menurut Pusmarani
a. Gangguan GI termasuk iritable bowel syndrome (IBS), upper and lower GI tract
diseases, hemorrhoids, tumors, hernia, syphilis, dan tuberculosis
c. Kehamilan
e. Konstipasi neurologic seperti head trauma, tumors, spinal cord injury, cerebrospinal
f. Kasus psycogenic
Menurut Fathonah & Sarwi (2020) cara mengatasi konstipasi adalah sebagai berikut:
1) Serat tidak larut : Selulosa, hemiselulosa, lignin, sumber dedak beras, gandum,
2) Serat larut air : Pectin, gum, mukilas; sumber pangan havermout, kacang-
c. Membatasi konsumsi gula maksimal 40g/hari dan lipida 15-25% dari total energy
Melakukan mobilisasi dini setelah melahirkan.Setelah melakukan mobilisasi dini ibu postpartum
juga dianjurkan untuk melakukan latihan fisik secara teratur seperti senam nifas. Selain dengan
melakukan latihan fisik secara teratur, asupan nutrisi terutama serat yang dikonsumsi oleh ibu
selama masa nifas juga sangat mempengaruhi terjadi konstipasi. Makanan yang memiliki
kandungan serat tinggi dapat membantu mempercepat proses defekasi pada ibu nifas (Laili & Nisa,
2019).
B. PERUNDANG –UNDANGAN
3. PMK NO. 21 Tahun 2021 Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil,
Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan
Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual.
Pasal 13
(1) Pelayanan Kesehatan Masa Hamil bertujuan untuk memenuhi hak setiap ibu hamil
memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas sehingga mampu menjalani
kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat
dan berkualitas.
(2) Pelayanan Kesehatan Masa Hamil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
sejak terjadinya masa konsepsi hingga sebelum mulainya proses persalinan.
(3) Pelayanan Kesehatan Masa Hamil dilakukan paling sedikit 6 (enam) kali selama masa
kehamilan meliputi:
(a) 1 (satu) kali pada trimester pertama;
(d) perencanaan dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi; dan
(e) melibatkan ibu hamil, suami, dan keluarga dalam menjaga kesehatan dan gizi ibu
hamil dan menyiapkan persalinan dan kesiagaan jika terjadi penyulit atau komplikasi.
(10) Pelayanan Kesehatan Masa Hamil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dicatat
dalam kartu ibu/rekam medis, formulir pencatatan kohort ibu, dan buku kesehatan ibu
dan anak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Permenkes No. 28 Tahun 2017 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan
Pasal 18
Dalam penyelenggaraan Praktik Kebidanan, Bidan memiliki kewenangan untuk
memberikan:
a. pelayanan kesehatan ibu;
b. pelayanan kesehatan anak; dan
c. pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana.
Pasal 19
(1) Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf a diberikan
pada masa sebelum hamil, masa hamil, masa persalinan, masa nifas, masa menyusui,
dan masa antara dua kehamilan.
(2) Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pelayanan :
a. konseling pada masa sebelum hamil;
b. antenatal pada kehamilan normal;
c. persalinan normal;
d. ibu nifas normal;
e. ibu menyusui; dan
f. konseling pada masa antara dua kehamilan.
(3) Dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Bidan berwenang melakukan:
b. Episiotomi;
c. Pertolongan persalinan normal;
d. Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II;
e. Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan perujukan;
f. Pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil;
g. Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas;
h. Fasilitasi/bimbingan inisiasi menyusu dini dan promosi air susu ibu eksklusif;
i. Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala tiga dan postpartum;
j. Penyuluhan dan konseling;
k. Bimbingan pada kelompok ibu hamil; dan
l. Pemberian surat keterangan kehamilan dan kelahiran.
Pasal 21
Dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana
sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 huruf c, Bidan berwenang memberikan:
a. penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana;
dan
b. pelayanan kontrasepsi oral, kondom, dan suntikan.
BAB III
TINJAU
AN
KASUS
A. DATA SUBJEKTIF
Identitas
Anamnesa pada tanggal 19 Juli 2023 Pukul 09.25 WIB, Oleh KARTIKA HENDRIA
1) Keluhan utama saat masuk : Ibu mengatakan merasa cemas karna belum BAB
setelah 3 hari setelah melahirkan dan ibu juga merasa
takut untuk BAB
2) Quickcheck masa nifas
Demam : tidak
Nyeri payudara, pembengkakan : tidak
payudara, luka atau perdarahan
pada puting
Bengkak pada tangan, wajah. : tidak
Tungkai
Nyeri perut hebat : tidak
Perdarahan berlebihan : tidak
Sekret vagina berbau : tidak
3) Riwayat Antenatal
Para :1
4). Riwayat Persalinan
Anak Ke 1
a. Pola Nutrisi:
b. Pola Eliminasi:
f. Personal Hygiene : mengganti pembalut tiap 4 jam sekali, ganti celana dalam
jika
selesai BAK
6) Psikososial Spiritual
Tinggal bersama suami dan orang tua .Dukungan Lingkungan saudara dan tetangga
B. DATA OBJEKTIF
Nadi : 80x/mnt
Pernafasan : 20 x/mnt
Suhu :36,7 °C
Berat Badan : 55 Kg
Pemeriksaan Sistematis
a. Kepala: rambut bersih tidak ada ketombe, rambut tidak rontok, tidak ada benjolan,
simetris : simetris
Areola : hitam
c. Abdomen
TFU : baik
d. Ekstermitas
Tungkai : tidak ada oedema Nyeri : tidak, Merah: tidak
e. Ano-genital
Lochea : sanguilenta
Penyembuhan luka : -
f. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : HB :
12,3gr/dl
C. ASSESSMENT
D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan (ibu mengerti)
2. Menjelaskan pada ibu dari hasil pemeriksaan bahwa konstipasi adalah sesuatu yang tidak normal
( ibu mengerti)
3. Menganjurkan ibu untuk aktif bergerak tetap beraktifitas seperti biasanya (Ibu mengerti)
4. Memberitahu ibu untuk tidak menahan BAB mau pun BAK (Ibu mengerti)
5. Menganjurkan ibu untuk makan-makanan bergizi dan mengandung serat seperti sayur dan buah (ibu
bersedia)
6. Menganjurkan ibu untuk minum air putih minimal 8 gelas perhari ibu menegerti)
7. Mengingatkan ibu untuk memperbanyak istirahat dan rutin melakukan relaksasi untuk menghindari
stres dan cemas ( ibu bersedia)
8. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya nifas (ibu mengerti )
9. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang atau jika ada tanda bahaya nifas (ibu bersedia )
B. PATHWAY ASUHAN KEBIDANAN NIFAS
Hari/Tangga : Rabu19 Juli 2023
Tempat Praktek : UPT PKM
Tunjung Teja
Nama Mahasiswa : KARTIKA
HENDRIA
Program Studi : Profesi Bidan
Tanda/gejala/keluhan yang
DIAGNOSA
dialami pasien
Tanda/gejala/keluhan secara Ny. S. usia 23 tahun P1A0 Nifas 3 hari
Data Subyektif
teori dengan konstipasi
Ny. S H
1. Buang air besar kurang mengatakan
dari 2x perminggu merasa cemas
2. Faeses keras, kecil-kecil karena belum BAB
dan kering setelah 3 hari
melahirkan karena
3. Sulit untuk buang air
Patofisiologi : takut untuk BAB
besar/ defekasi (ditandai
dengan mengedan) Konstipasi pada ibu dengan persalinan normal
terjadi karena nyeri pada perineum dan rasa Data Obyektif
4. Perasaan tidak nyaman KU baik, Kesadaran
takut jika ada tekanan pada anus ketika
pada perut seperti buang air besar akan berpengaruh pada compos mentis, TD
kembung atau tidak penyembuhan luka perineum. Konstipasi pada 110/80mmHg, N:80
tuntas pada saat buang masa nifas selain disebabkan karena oleh x/mnt, S: 36,7◦C,BB
air besar ( faeses seperti faktor metode persalinan , obat anestesi dan 55 kg, TB 156
masih tertinggal di dalam pengaruh hormon juga dipengaruhi oleh cm,IMT 24, Lila 25
cm, Konjungtiva
jejunum) ( Pusmarani, makanan yang dikonsumsi rendah serat ,
tidak pucat sclera
2019) kurang mobilisasi dan faktor psikologis tidak ikterik
(Agustin sari dkk, 2019)
PEMBAHASAN
1. Pengkajian Data
Pada pengkajian data ini, data subjektif yang dibutuhkan diperoleh dari
pemeriksaan penunjang (Rukiyah dkk, 2019). Tanggal 19 Juli 2023 pukul 09.25
WIB bertempat di UPT Puskesmas Tunjung Teja -Serang, dengan identitas Ny. S
terakhir SMA. Pekerjaan IRT , bertempat tinggal di Kp. Panggulingan Rt.001 Rw.
mengatakan sudah tidak BAB 3 hari setelah melahirkan ibu ingin konsultasi
tentang keadaan yang dialaminya karena khawatir jika hal tersebut berbahaya jika
terjadi pada masa nifas. Tidak ada riwayat penyakit selama kehamilan dan
bersalin,
TFU normal, kontraksi baik, lochea sanguinolenta, tidak ada luka pada perineum
pengambilan keputusan suami dan orangtua, pola makan sehari 3 kali dengan
porsi seidkit, akan tetapi jika pada pola minum kurang dari 2 liter perhari ,
Payudara tidak ada pembengkakan kanan dan kiri, pengeluaran ASI, putting
menonjol, anogenital tidak ada luka, tidak ada varises, kelenjar scene, lochea
sanguinolenta, personal hygine baik Reflek patella (+) kanan dan kiri, pemeriksaan
sesuaikan dengan teori Konstipasi. Konstipasi pada ibu dengan persalinan normal
terjadi karena nyeri pada perineum dan rasa takut jika ada tekanan pada anus
ketika buang air besar akan berpengaruh pada penyembuhan luka perineum.
Konstipasi pada masa nifas selain disebabkan oleh faktor metode persalinan, obat
anastesi dan pengaruh hormone juga dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi
oleh ibu rendah serat, kurang mobilisasi dan faktor psikologis (Agustin, Sari, dkk.
2019). Diagnosa yang di dapatkan Ny. S umur 23 tahun P1A0 nifas 3 hari dengan
takut untuk BAB. (Hal ini senada dengan pendapat teori Marmi (2012) pada post
sistem kerja otot panggul menurun dan peristaltic usus mengalami penurunan.
Serta rasa ketakutan akan luka jahitan terbuka saat BAB sehingga terjadi
dari anamnesa dengan cara wawancara kepada pasien, sedangkan untuk data
Berdasarkan hasil diagnosis masalah dan hasil dari pengkajian data subyektif
dan data obyektif .maka Asuhan yang di berikan pada kasus Ny S umur 23 tahun
P1A0 nifas 3 hari dengan Konstipasi, diantaranya adalah:
PENUTUP
A. Kesimpulan
berdasarkan teori serta mengevaluasi asuhan yang diberikan pada kasus nifas
3 hari dengan konstipasi. Hasil yang didapatkan tidak ada kesenjangan antara
B. Saran
Rukiyah dan Yulianti, (2020).Asuhan Kebidanan masa nifas. Jakarta:Trans Info Media.
Susilowati dan Kuspriyanto. 2016. Gizi dalam Daur Kehidupan. Bandung :RefikaAditma
Varney H. 2019. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4 Volume 2.EGC. Jakarta.
Kurniasih, Dedeh, dkk. 2020. Sehat Dan Bugar Berkat Gizi Seimbang.
Arisman. .2017. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
Paratmanitya, Y. 2019. Citra Tubuh, Asupan Makan dan Status Gizi Wanita Usia Subur.
Stikes Alma Ata. Yogyakarta
Makalah “Evidence based terkait asuhan masa nifas