Disusun Oleh :
Selvia Dwi Permatasari (P27824420193)
Septin Cesar Norma Utami (P27824420194)
Shafa Risma Kamila (P27824420195)
Shafa Salsabilla Anhar (P27824420196)
Shafiyah Layla Al ‘Afifah (P27824420197)
Makalah Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir ini dilaksanakan di
Poltekkes Kemenkes Surabaya Jurusa Kebidanan, Jl. Karang Menjangan No.12
Kota Surabaya. Periode tanggal 18 Juli 2022.
Penyusun
Pembimbing
NIP. 198503202006042000
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................3
BAB III....................................................................................................................7
PENUTUP................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................7
3.2 Saran...............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
apabila rutin dilakukan pada semua ibu bersalin (Guggenbichker, 2011;
Khan, Baig and Mehboob, 2017)
2. Tujuan Khusus
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
kala II lama, ruptur perineum dan trauma kandung kemih atau ureter
saat melahirkan. Ruptur perineum pada saat proses persalinan dan telah
dilakukan penjahitan. Hal ini menyebabkan ibu merasa sakit dan takut
ketika buang air kecil.
Ruptur perineum yang terjadi pada saat ibu melahirkan dapat
memengaruhi terjadinya retensio urine. Ibu yang mengalami ruptur
perineum kebanyakan menahan buang air kecil karena rasa sakit di
daerah perineum. Selain itu ruptur yang terjadi bisa sampai ke otot
detrusor kandung kemih sehingga mengurangi refleks berkemih setelah
melahirkan. Dalam hal ini, retensi urine terjadi sebagai akibat dari
ruptur perineum yang mengakibatkan efek penghambatan urine dan
kejang kandung kemih.
2.4 Komplikasi Pemasangan Kateter
Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Rumah Sakit Dr.
Tadjuddin Chalid (RSTC) Makassar (2021) ditemukan bahwa
Manajemen aktif kala III, kateterisasi dan eksplorasi uterus rutin
dilakukan oleh bidan pada semua persalinan normal sebagai bagian
asuhan persalinan kala III. Dengan adanya peningkatan risiko infeksi
tersebut, kateterisasi dan eksplorasi uterus dianggap sebagai intervensi
yang tidak bermanfaat dan dapat membahayakan apabila rutin dilakukan
pada semua ibu bersalin (Khan, Baig and Mehboob, 2017).
Adanya kateter indwelling dalam traktus urinarius dapat
menimbulkan infeksi. Kolonisasi bakteri (bakteriuria) akan terjadi
dalam waktu dua minggu pada separuh dari pasien-pasien yang
menggunakan kateter urin, dan dalam waktu empat hingga enam
minggu sesudah pemasangan kateter pada hampir semua pasien.
Pemasangan kateter akan menurunkan sebagian besar daya
tahan alami pada traktus urinarius inferior dengan menyumbat
duktus periuretralis, mengiritasi mukosa kandung kemih dan
menimbulkan jalur artificial untuk masuknya kuman ke dalam
kandung kemih.
4
Manipulasi kateter paling sering menjadi penyebab kerusakan
mukosa kandung kemih pada pasien yang mendapat kateterisasi. Dengan
demikian infeksi akan terjadi tanpa terelakkan ketika urin mengenai
mukosa yang rusak itu. Ketika kateter terpasang, kandung kemih
tidak akan terisi dan berkontraksi. Karena itu, pada akhirnya
kandungkemih akan kehilangan tonusnya (atonia). Apabila hal ini
terjadi dan kateter dilepas, otot detrusor mungkin tidak dapat
berkontraksi dan pasien tidak dapat mengeliminasi urinnya. Latihan
kandung kemih dapat mencegah kejadian ini (Smeltzer & Bare,
2017).
2.5 Pemasangan Kateter Pada Ibu Bersalin
1) Memperkenalkan diri
2) Beritahu dan jelaskan pada klien mengenai prosedur yang akan
dilakukan dan lihat respons klien
3) Dekatkan alat ke klien
4) Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
5) Bantu klien mengatur posisi sesuai kebutuhan sehingga luka
mudah di rawat
6) Cuci tangan
7) Gunakan handscoon
8) Bersihkan meatus uretra eksterna dan bersihkan kotoran yang
menempel kemudian oleskan kassa betadin disekitar kateter
9) Bersihkan bekas plaster dengan bersih menggunakan kassa dan Pinset
10) Pasang plaster/ hipavik
11) Rapikan pasien dan alat-alat dibereskan
12) Perhatikan posisi kateter dengan benar
13) Anjurkan klien minum air 2lt
14) Amati selang kateter untuk mengetahui adanya kebocoran dan lipatan
15) Eratkan urinbag pada rangka tempat tidur bila pasien terlentang dan
pada daerah dibawah lutut bila pasien ambulasi
16) Kosongkan urinbag kewadah
5
17) Perhatikan urinbag apakah ada kebocoran
18) Melepaskan handscoon dan mencuci tangan
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kateter urine merupakan alat berbentuk selang kecil yang
dimasukkan ke dalam kandung kemih dengan maksud untuk
mengeluarkan air kemih melalui uretra. Tujuan tindakan pemasangan
kateter urine untuk memperlancar eliminasi khusunya bagi ibu pacsca
bersalin. Pemasangan kateter pada ibu pasca portpartum biasanya
dilakukan selama 24-48 jam, tetapi tetap sealu dikontrol dan diganti urine
bagnya. Jika terlalu lama dan tidak memperhatikan kebersihan vagina dan
kateter, maka akan muncul banyak problem yang dirasakan pasien.
3.2 Saran
Dengan penulis makalah ini, penulis mengharapkan kepada
pembaca agar dapat memilih manfaat yang tersirat didalamnya dan dapat
dijadikan sebagai kegiatan motivasi menambah wawasan dan pemikiran
yang intelektual khususnya dalam mata kuliah Asuhan Kebidanan
Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
7
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer S.C. & Bare B.G. (2017). Keperawatan medical bedah (vols:2-3)
(Agung waluyo, penerjemah). Jakarta: EGC
Septiani, N. D., Hariyono, H., & Rosyidah, I. (2021). Hubungan Pesalinan Kala II
Lama dengan Kejadian Retensio Urine. Jurnal Kebidanan, 11(1), 1-10.
8
MEGA ASTRIA, Mega, et al. Asuhan Kebidanan Nifas pada Ny. A dengan
Retensio Urine di RSUD Sekarwangi. 2021. PhD Thesis. Politeknik
Kesehatan Kemenkes Bandung.