Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

Dosen Pengajar :
Fitria Wulansari,SST.,M.Keb
Disusun Oleh :
Puspita Zulfa Prasticia P27824420185
Putri Parna Aisya Wulan P27824420186
Qonita Labibah Habibillah P27824420187
Queen Antika Putri H P27824420188
Rayinanda Margita A P27824420190
Salsabila Nuriliyah Rashel P27824420191
Satyawati Narda Sepriarum P27824420192
Selvia Dwi Permatasari P27824420193
Septin Cesar Norma Utami P27824420194
Shafa Risma Kamila P27824420194

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2022
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmay-Nya tugas Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui dapat selesai tepat waktu.
Makalah ini merupakan tugas yang ditujukan bagi mahasiswa prodi Sarjana Terapan
Kebidanan Kampus Sutomo Poltekkes Surabaya untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan
Kebidanan Nifas dan Menyusui. Maka dari itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah ikut serta membantu kelancaran laporan makalah ini, antara lain :

1. Astuti Setyani. SST.,M.Kes, Selaku Ketua Jurusan Kebidanan Kampus Surabaya Politeknik
Kesehatan Kemenkes Surabaya
2. Dwi Purwanti, S.Kp., SST., M.Kes, Selaku Ketua Progam Studi Sarjana Terapan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Surabaya
3. Fitria Wulansari,SST.,M.Keb, Selaku Dosen Pengajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Nifas dan
Menyusui
4. Seluruh pihak yang turut membantu dan bekerja sama dalam menyelesaikan laporan ini.

Surabaya, 14 Juli 2022

Penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Bab II Tinjauan Pustaka
2.1 Komposisi Gizi ASI
2.2 Upaya Peningkatan Produksi ASI
2.3 Tanda Bayi Cukup ASI
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi yang tepat untuk bayi usia 0 – 24 bulan. Cakupan
pemberian ASI Eksklusif ( 0 – 6 bulan) mengalami peningkatan sejak tahun 2007. Pemberian
ASI sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan status gizi anak dalam 1000 Hari Pertama
Kelahiran (HPK). Hal ini didukung oleh kebijakan pemerintah tentang pemberian ASI
eksklusif di Indonesia yang ditetapkan sejak tahun 2004 melalui Kepmenkes RI Nomor
450/Menkes/SK/IV/2004 dan diperkuat melalui Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012
(Astuti, 2020). Menurut Fikawati & Syafiq (2018) tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu
merupakan faktor yang penting untuk mendukung keberhasilan ASI eksklusif pada bayi,
karena semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin mudah menerima informasi
sehingga semakin banyak pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya pendidikan yang kurang
akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang diperkenalkan.
Berdasarkan data UNICEF bahwa dari lima juta anak yang lahir setiap tahun di
Indonesia, lebih dari setengahnya tidak mendapatkan ASI secara optimal pada tahun-tahun
pertama kehidupannya. Meskipun sejumlah besar perempuan 96% menyusui anak mereka
dalam kehidupan mereka, hanya 42% dari bayi yang berusia di bawah 6 bulan yang
mendapatkan ASI eksklusif (Febriyanti, 2018). Data Profil Kesehatan Jawa Timur 2020
menunjukan cakupan sebesar 78.3%, dimana cakupan di Kabupaten Jember lebih tinggi dari
rata rata cakupan propinsi Jawa Timur (Dinker Propinsi Jawa Timur, 2020) . Data yang
sudah baik ini perlu untuk ditingkatkan melalui berbagai upaya. Untuk itu perlu mengajak
ibu dan seluruh lapiran masyarakat untuk memberi dukungan dalam pemberian ASI sehingga
menjadi 100%.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang pemberian ASI yang cukup pada bayi agar status gizi anak
dapat meningkat.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui komposisi gizi asi
2. Mengetahui upaya peningkatan produksi asi
3. Mengetahui tanda bayi cukup asi

1.3 Manfaat
Menambah wawasan mengenai asi dan meningkatkan pengetahuan ibu mengenai menyusui
bayi yang cukup agar status gizi anak dapat meningkat

Anda mungkin juga menyukai