PENYULUHAN MP-ASI
Disusun oleh :
Kelompok 3
Afifah Trixie Ghina El-Farah P032113411002
Andina Tri Sandya P032113411004
Elpinda Novriani P032113411014
Nurzalianti Dasti Andini P032113411028
Dosen Pengampu :
Yolahumaroh, SKM, MPH
Irma Susan Paramita, S.Gz, M.Kes
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Penyuluhan dan Konsultasi Gizi dengan judul
“PENYULUHAN MP-ASI”
Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Yolahumaroh, SKM, MPH dan Ibu Irma Susan
Paramita, S.Gz. M.Kes selaku dosen pengajar mata kuliah.
Kami menyadari, bahwa Makalah Penyuluan dan Konsultasi Gizi yang kami buat ini masih
jauh dari kata sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar saya bisa menjadi lebih baik lagi dimasa mendatang.
Semoga Makalah Penyuluhan dan Konsultasi Gizi ini bisa menambah wawasan penulis dan
bisa bermanfaat untuk membangun dan meningkatkan ilmu pengetahuan.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................. 1
1.2 Rumusan Tujuan Umum .................................................... 2
1.3 Tujuan Khusus ................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian MP-ASI ............................................................... 3
2.2 Tujuan Pemberian MP-ASI ................................................... 4
2.3 Syarat Pemberian MP-ASI .................................................... 4
2.4 Jenis MP-ASI ........................................................................ 4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................... 10
3.2 Saran..................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 11
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan dan minuman yang
mengandung zat gizi, yang diberikan pada bayi atau anak yang berusia 6-24 bulan
guna memenuhi kebutuhan gizi selain ASI (Maryunani, 2016). Pemberian makanan
pendamping ASI harus disesuaikan dengan perkembangan sistem alat pencernaan
bayi, mulai dari makanan bertekstur cair, kental, semi padat hingga akirnya
makanan padat (Marimbi, 2017).
Pemberian makanan pada bayi bila terlalu dini bisa menyebabkan diare atau
susah BAB (Buang Air Besar), obesitas, kram usus, alergi makanan dan alami
konstipasi. Bila terlambat sama halnya dengan terlalu dini memberikan MP-ASI,
terlambat memberikan MP-ASI juga dapat menimbulkan serangkaian dampak
negatif pada kesehatan, diantaranyakekurangan nutrisi, kemampuan motorik
kurang terstimulasi, dan gangguan tumbuh kembang (Kurniawati, 2016).
Menurut United Nations Children’s Fund (UNICEF) lebih dari 50% kematian
anak balita terkait dengan keadaan kurang gizi, dan dua pertiga diantara kematian
tersebut terkait dengan praktik pemberian makan yang kurang tepat pada bayi dan
anak, seperti tidak dilakukan inisiasi menyusui dini dalam satu jam pertama setelah
lahir dan pemberian MP- ASI yang terlalu cepat atau terlambat diberikan. Keadaan
ini akan membuat daya tahan tubuh lemah, sering sakit dan gagal tumbuh (Rivani,
2016). Di Indonesia tahun 2017 hanya 27,5% ibu yang memberikan ASI eksklusif
dan Makanan Pendamping ASI, padahal Kementrian Kesehatan Indonesia sendiri
mentargetkan pada tahun 2017 cakupan pemberian ASI dan MP-ASI sebesar 80%
(Kemenkes RI, 2017).
1
Salah satu masalah yang berhubungan dengan gizi adalah bayi dan balita
yang mengalami gizi buruk dan kurang dan stunting. Jumlah kasus stunting di
dunia tahun 2017 tertinggi di India sebesar 48,2%, diikuti Pakistan sebesar 10,0%,
Nigeria sebesar 10,0% dan Indonesia sebesar 8,8% (WHO, 2017). Jumlah kejadian
stunting di Indonesia pada tahun 2018 sebanyak 30,8% dan di Sulawesi Tenggara
sebesar 30,4% (Kemenkes RI, 2018). Persentase bayi sangat kurus di Indonesia
sebesar 17,7% (Kemenkes RI, 2018) dan di Sulawesi Tenggara sebesar 2,29%
(Dinkes Sultra, 2017).
2
BAB II
3
2.2 Tujuan Pemberian MP-ASI
1. Tepat waktu : saat kebutuhan energi dan gizi bayi melebihi yang didapat
dari ASI
4. Tepat cara pemberian : MP-ASI diberikan sesuai respon rasa lapar dan
nafsu makan bayi. Jumlah dan frekuensi MP-ASI diberikan sesuai dengan
tahap perkembangan bayi
5. Mempunyai kepadatan zat gizi yang tinggi, yaitu volume kecil tapi jumlah
zat gizi optimal
6. Mutu biologis atau ketersediaan gizi tinggi, yaitu mudah dicerna dan
diabsorpsi
8. Mudah disiapkan
4
Memberikan Makanan Pendamping ASI sebaiknya dilakukan secara
bertahap. Diawali dengan makanan yang memiliki tekstur cair dan amati apa
yang terjadi pada si bayi ketika makanan itu sudah masuk dalam perutnya. Jika
makanan tersebut tidak berpengaruh apa-apa maka anda bisa memberikannya
secara berkelanjutan.
2. Pada umur 6 bulan keadaan alat cerna sudah semakin kuat oleh
karena itu, bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI lumat 2x
sehari
5. Frekuensi MP-Asi usia 6,5-9 bulan yaitu 2-3 kali makanan berat, 1-
2 kali makanan ringan banyaknya makanan ditingkatkan secara
bertahap hingga 125 ml (6 sendok makan). Teksturnya makanan
lunak dan jenis makanannya beragam (makanan pokok, protein,
5
buah, dan sayur).
4. Frekuensi MP-Asi usia 12-24 bulan yaitu 3 kali makanan berat, 2 kali
makanan ringan. Banyaknya makanan 200-250 ml (13-17 sendok
6
makan). Makanan yang diberikan yaitu makanan keluarga disesuaikan
bumbu terhadap bayi dengan jenis makanan yang beragam.
Ada berbagai resep menu makanan yang bisa di racik sendiri oleh sang
ibu. Namun, sebelum memberikan menu yang hendak di sajikan, hendaknya
seorang ibu memperhatikan terlebih dahulu berbagai jenis bahan makanan yang
diperbolehkan dan yang belum diperbolehkan untuk bayi.
Berikut adalah bahan makanan yang harus dihindari untuk bayi :
3. Susu sapi segar atau susu formula, dan produk olahan susu, seperti
yogurt.
7
SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. Tujuan Penyuluhan
Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui tentang
Pemberian MP-ASI pada bayi
Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
a. Peserta dapat menjelaskan waktu yang tepat dalam pemberian MP-ASI
b. Peserta dapat menjelaskan prinsip pemberian MP-ASI pada bayi
c. Peserta dapat menjelaskan bahan makanan yang sehat untuk bayi
d. Peserta dapat menjelaskan variasi menu makan bayi
2. Materi Penyuluhan
Terlampir
3. Metode
Ceramah
Tanya jawab
Kuis
4. Media
Leaflet
Video Animasi
8
5. Kegiatan Penyuluhan
No. Tahap Kegiatan Waktu
1. Pembukaan 1. Mengucap salam 10 menit
2. Perkenalan
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan dan
pokok materi yang akan disampaikan
6. Evaluasi
Pelaksanaan
1. Hari/Tanggal :
2. Waktu :
3. Tempat :
4. JumlahPeserta :
5. Respon terhadap penyuluhan :
Jumlah peserta yang aktif :
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemberian MP-ASI yang baik dan benar kepada bayi dan anak usia 6-24 bulan
terutama dari keluarga kurang mampu merupakan salah satu upaya memulihkan status
gizi bayi dan anak. Pemebrian MP-ASI dengan menggunakan bahan makan lokal
diharapkan memiliki dampak positif terhadap pengetahuan dan keterampilan ibu dalam
menyediakan MP-ASI secara mandiri yang pada gilirannya akan meningkatkan keadaan
gizi sasaran. Untuk keberhasilan pelaksanaan pemberian MP-ASI diperlukan pemahaman
dari seluruh pihak yang terlibat, kerjasama yang erat diantara pelaksanaan dan pengelola
serta kesungguhan masyarakat dan keluarga untuk meberikan MP-ASI lokal kepada
anaknya secara baik dan benar.
3.2 Saran
Saran yang dapat di berikan kepada penulis untuk kedepannya lebih mengembangkan
lagi pokok pembahasan di berbagai sumber. Selain itu semoga kedepannya banyak dari
pembaca dapat mengembangkan hasil dari kepenulisan makalan ini.
10
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2006. Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu
(MP-ASI) Lokal. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Indiarti, M. dan Eka Sukaca Bertiani. 2015. Nutrisi Janin dan Bayi. Yogyakarta:
Parama Ilmu.
Saputri, K. C. 2013. Alasan Ibu Memberikan Makanan Pendamping ASI (MP- ASI)
Dini dengan Pendekatan Teori Health Belief Model di Wilayah Kerja Puskesmas
Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan Tahun 2013. Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah.
Sari, Shinta (2014) Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Pendamping ASI pada
Bayi Umur 6-24 Bulan di Desa Kateguhan Tawangsari Sukoharjo Tahun 2014.
11