Anda di halaman 1dari 14

Tugas Kelompok Hari : Jumat

MK. Penyuluhan dan Konsultasi Gizi Tanggal : 27 April 2023

PENYULUHAN MP-ASI
Disusun oleh :
Kelompok 3
Afifah Trixie Ghina El-Farah P032113411002
Andina Tri Sandya P032113411004
Elpinda Novriani P032113411014
Nurzalianti Dasti Andini P032113411028

DIII Gizi TK. 2A

Dosen Pengampu :
Yolahumaroh, SKM, MPH
Irma Susan Paramita, S.Gz, M.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU


JURUSAN GIZI
2023

i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Penyuluhan dan Konsultasi Gizi dengan judul
“PENYULUHAN MP-ASI”

Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Yolahumaroh, SKM, MPH dan Ibu Irma Susan
Paramita, S.Gz. M.Kes selaku dosen pengajar mata kuliah.

Kami menyadari, bahwa Makalah Penyuluan dan Konsultasi Gizi yang kami buat ini masih
jauh dari kata sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar saya bisa menjadi lebih baik lagi dimasa mendatang.

Semoga Makalah Penyuluhan dan Konsultasi Gizi ini bisa menambah wawasan penulis dan
bisa bermanfaat untuk membangun dan meningkatkan ilmu pengetahuan.

Pekanbaru, 27 April 2023

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................. 1
1.2 Rumusan Tujuan Umum .................................................... 2
1.3 Tujuan Khusus ................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian MP-ASI ............................................................... 3
2.2 Tujuan Pemberian MP-ASI ................................................... 4
2.3 Syarat Pemberian MP-ASI .................................................... 4
2.4 Jenis MP-ASI ........................................................................ 4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................... 10
3.2 Saran..................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 11

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan dan minuman yang
mengandung zat gizi, yang diberikan pada bayi atau anak yang berusia 6-24 bulan
guna memenuhi kebutuhan gizi selain ASI (Maryunani, 2016). Pemberian makanan
pendamping ASI harus disesuaikan dengan perkembangan sistem alat pencernaan
bayi, mulai dari makanan bertekstur cair, kental, semi padat hingga akirnya
makanan padat (Marimbi, 2017).

Kebiasaan di masyarakat, seorang ibu seringkali memberikan makanan padat


kepada bayi yang berumur beberapa hari atau beberapa minggu seperti
memberikan nasi yang dihaluskan atau pisang, kemudian membuang ASI nya
tersebut dan menggantikannya dengan madu, gula, mentega, air atau makanan lain.
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) perlu diberikan tepat waktu. Bila dilakukan
terlalu cepat maupun terlambat, keduanya dapat menimbulkan dampak merugikan
(Kurniawati, 2016).

Pemberian makanan pada bayi bila terlalu dini bisa menyebabkan diare atau
susah BAB (Buang Air Besar), obesitas, kram usus, alergi makanan dan alami
konstipasi. Bila terlambat sama halnya dengan terlalu dini memberikan MP-ASI,
terlambat memberikan MP-ASI juga dapat menimbulkan serangkaian dampak
negatif pada kesehatan, diantaranyakekurangan nutrisi, kemampuan motorik
kurang terstimulasi, dan gangguan tumbuh kembang (Kurniawati, 2016).

Menurut United Nations Children’s Fund (UNICEF) lebih dari 50% kematian
anak balita terkait dengan keadaan kurang gizi, dan dua pertiga diantara kematian
tersebut terkait dengan praktik pemberian makan yang kurang tepat pada bayi dan
anak, seperti tidak dilakukan inisiasi menyusui dini dalam satu jam pertama setelah
lahir dan pemberian MP- ASI yang terlalu cepat atau terlambat diberikan. Keadaan
ini akan membuat daya tahan tubuh lemah, sering sakit dan gagal tumbuh (Rivani,
2016). Di Indonesia tahun 2017 hanya 27,5% ibu yang memberikan ASI eksklusif
dan Makanan Pendamping ASI, padahal Kementrian Kesehatan Indonesia sendiri
mentargetkan pada tahun 2017 cakupan pemberian ASI dan MP-ASI sebesar 80%
(Kemenkes RI, 2017).

1
Salah satu masalah yang berhubungan dengan gizi adalah bayi dan balita
yang mengalami gizi buruk dan kurang dan stunting. Jumlah kasus stunting di
dunia tahun 2017 tertinggi di India sebesar 48,2%, diikuti Pakistan sebesar 10,0%,
Nigeria sebesar 10,0% dan Indonesia sebesar 8,8% (WHO, 2017). Jumlah kejadian
stunting di Indonesia pada tahun 2018 sebanyak 30,8% dan di Sulawesi Tenggara
sebesar 30,4% (Kemenkes RI, 2018). Persentase bayi sangat kurus di Indonesia
sebesar 17,7% (Kemenkes RI, 2018) dan di Sulawesi Tenggara sebesar 2,29%
(Dinkes Sultra, 2017).

1.2 Tujuan Umum

Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui tentang Pemberian


MP-ASI pada bayi

1.3 Tujuan Khusus

Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :

1. Peserta dapat menjelaskan waktu yang tepat dalam pemberian MP-ASI


2. Peserta dapat menjelaskan prinsip pemberian MP-ASI pada bayi
3. Peserta dapat menjelaskan bahan makanan yang sehat untuk bayi
4. Peserta dapat menjelaskan variasi menu makan bayi

2
BAB II

PEMBAHASAN DAN SAP

2.1 Pengertian MP-ASI

Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan tambahan yang


diberikan kepada bayi setelah bayi berusia 6 bulan sampai bayi berusia 24
bulan. Jadi selain Makanan Pendamping ASI, ASI-pun harus tetap diberikan
kepada bayi, paling tidak sampai usia 24 bulan, peranan makanan pendamping
ASI sama sekali bukan untuk menggantikan ASI melainkan hanya untuk
melengkapi ASI jadi dalam hal ini makanan pendamping ASI berbeda dengan
makanan sapihan diberikan ketika bayi tidak lagi mengkonsumsi ASI (Diah
Krisnatuti, 2008).

Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) merupakan proses perubahan dari


asupan susu menuju ke makanan semi padat. Hal ini dilakukan karena bayi
membutuhkan lebih banyak gizi. Bayi juga ingin berkembang dari refleks
menghisap menjadi menelan makanan yang berbentuk cairan semi padat
dengan memindahkan makanan dari lidah bagian depan ke belakang (Indiarti
and Eka Sukaca Bertiani, 2015).

Makanan pendamping ASI merupakan makanan bayi kedua yang


menyertai dengan pemberian ASI. Makanan Pendamping ASI diberikan pada
bayi yang telah berusia 6 bulan atau lebih karena ASI tidak lagi memenuhi gizi
bayi. Pemberian makanan pendamping ASI harus bertahap dan bervariasi dari
mulai bentuk sari buah, buah segar, bubur kental, makanan lumat, makanan
lembek, dan akhirnya makanan padat. Alasan pemberian MP-ASI pada usia 6
bulan karena 8 umumnya bayi telah siap dengan makanan padat pada usai ini
(Chomaria, 2013).

Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik


bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak.
ASI hanya memenuhi kebutuhan gizi bayi sebanyak 60% pada bayi usia 6-12
bulan. Sisanya harus dipenuhi dengan makanan lain yang cukup jumlahnya
dan baik gizinya . Oleh sebab itu pada usia enam bulan keatas bayi
membutuhkan tambahan gizi lain yang berasal dari MP-ASI (Mufida,
Widyaningsih and Maligan, 2015).

3
2.2 Tujuan Pemberian MP-ASI

Pemberian makanan pendamping ASI akan memberikan manfaat yang baik


untuk bayi, karena pemberian makanan pendamping ASI memiliki tujuan sebagai
berikut : (Djitowijono, 2010 : 43-44).

1. Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang

2. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam


makanan dengan berbagai rasa dan bentuk

3. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan

4. Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi

5. Menanamkan kebiasaan makan sejak kecil sehingga dapat menerima


hidangan sesuai dengan pola makanana orang dewasa/keluarga sehari-hari,
yaitu menu seimbang

2.3 Syarat Pemberian MP-ASI

1. Tepat waktu : saat kebutuhan energi dan gizi bayi melebihi yang didapat
dari ASI

2. Adekuat : MP-ASI harus dapat memenuhi dan mengandung cukup energi,


protein, dan mikronutrisi, terutama zat besi dan seng, vitamin, serta mineral
yang tidak terpenuhi oleh ASI

3. Aman : dalam menyiapkan MP-ASI, dari pembuatan, penyimpanan dan


pemberiannya harus higienis atau terjaga kebersihannya

4. Tepat cara pemberian : MP-ASI diberikan sesuai respon rasa lapar dan
nafsu makan bayi. Jumlah dan frekuensi MP-ASI diberikan sesuai dengan
tahap perkembangan bayi

5. Mempunyai kepadatan zat gizi yang tinggi, yaitu volume kecil tapi jumlah
zat gizi optimal

6. Mutu biologis atau ketersediaan gizi tinggi, yaitu mudah dicerna dan
diabsorpsi

7. Mempunyai mutu organoleptik baik sesuai dengan perkembangan sensorik


anak

8. Mudah disiapkan

2.4 Jenis MP-ASI

4
Memberikan Makanan Pendamping ASI sebaiknya dilakukan secara
bertahap. Diawali dengan makanan yang memiliki tekstur cair dan amati apa
yang terjadi pada si bayi ketika makanan itu sudah masuk dalam perutnya. Jika
makanan tersebut tidak berpengaruh apa-apa maka anda bisa memberikannya
secara berkelanjutan.

Kekentalan dan jumlah yang akan diberikan harus disesuaikan dengan


keterampilan dan kesiapan bayi dalam menerima makanan pendamping ASI
ini. Setelah bayi bisa mengunyah dan menggerakkan lidah pada saat dia diberi
makanan pendamping asi, berarti bayi sudah bisa kita beri makanan yang
memiliki tekstur semi padat. Untuk memberikan makanan pendamping asi
dengan tekstur yang padat, sebaiknya tunggu sampai pertumbuhan gigi bayi itu
muncul dan kuat untuk mengunyah makanan. Porsi yang diberikan juga harus
disesuaikan.

a. Makanan bayi umur 6-9 bulan

1. Pemberian ASI diteruskan

2. Pada umur 6 bulan keadaan alat cerna sudah semakin kuat oleh
karena itu, bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI lumat 2x
sehari

3. Untuk mempertinggi nilai gizi makanan, nasi tim bayi ditambah


sedikit demi sedikit dengan sumber zat lemak, yaitu santan atau
minyak kelapa/margarin, bahan makanan ini dapat menambah
kalori makanan bayi, disamping memberikan rasa enak juga
mempertinggi penyerapan vitamin A dan zat gizi lain yang larut
dalam lemak

4. Setiap kali makanan, berikan MP-ASI dengan Frekuensi MP-ASI


usia 6-6,5 bulan yaitu 1-2 kali sehari (pagi dan siang) dengan
banyaknya makanan 2-3 sendok makan dan ditingkatkan secara
bertahap. Tekturnya bubur kental atau agak lembek hampir lumat
dan tidak encer.

5. Frekuensi MP-Asi usia 6,5-9 bulan yaitu 2-3 kali makanan berat, 1-
2 kali makanan ringan banyaknya makanan ditingkatkan secara
bertahap hingga 125 ml (6 sendok makan). Teksturnya makanan
lunak dan jenis makanannya beragam (makanan pokok, protein,
5
buah, dan sayur).

b. Makanan bayi umur 9-12 bulan

1. Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan


keluarga secara bertahap. Bentuk dan kepadatan nasi tim bayi harus
diatur secra berangsur, mendekati bentuk dan kepadatan makanan
keluarga

2. Berikan makanan selingan 1 kali sehari. Pilihlah makanan selingan


yang bernilai gizi tinggi, seperti bubur kacang hijau, buah, dll.
Usahakan agar makanan selingan dibuat sendiri agar kebersihannya
terjamin

3. Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan makanan.


4. Frekuensi MP-Asi usia 9-12 bulan yaitu 3 kali makanan berat, 2 kali
makanan ringan. Banyaknya makanan 125-200 ml (6-13 sendok
makan). Makanan yang diberikan yaitu makanan cincang atau makanan
yang dipotong kecil-kecil dengan jenis makanan yang beragam.

c. Makanan bayi umur 12-24 bulan

1. Pemberian ASI diteruskan. Pada periode umur ini jumlah ASI


sudah berkurang tetapi merupakan sumber zat gizi yang berkualitas
tinggi.

2. Pemeberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang-kurangnya 3


kali sehari dengan porsi separuh makanan orang dewasa setiap kali
makan. Disamping itu tetap berikan makanan selingan 2 kali sehari

3. Variasi makanan diperhatikan dengan menggunakan Padanan


Bahan Makanan.Misalnya nasi diganti dengan: mie, bihun, roti,
kentang, dll. Hati ayam diganti dengan: tahu, tempe, kacang ijo,
telur, ikan. Bayam diganti dengan : daun kangkung,wortel, tomat.
Bubur susu diganti dengan : bubur kacang ijo, bubur sumsum,
biskuit,dll.

4. Frekuensi MP-Asi usia 12-24 bulan yaitu 3 kali makanan berat, 2 kali
makanan ringan. Banyaknya makanan 200-250 ml (13-17 sendok

6
makan). Makanan yang diberikan yaitu makanan keluarga disesuaikan
bumbu terhadap bayi dengan jenis makanan yang beragam.

Ada berbagai resep menu makanan yang bisa di racik sendiri oleh sang
ibu. Namun, sebelum memberikan menu yang hendak di sajikan, hendaknya
seorang ibu memperhatikan terlebih dahulu berbagai jenis bahan makanan yang
diperbolehkan dan yang belum diperbolehkan untuk bayi.
Berikut adalah bahan makanan yang harus dihindari untuk bayi :

1. Kacang utuh, agar tidak tersedak

2. Madu, dapat menyebabkan keracunan usus bayi

3. Susu sapi segar atau susu formula, dan produk olahan susu, seperti
yogurt.

4. Teh dan kopi, dapat menyebabkan sakit kepala, gangguan


penyerapan kalsium dan kerusakan gigi.

5. Bumbu masak atau penambah cita rasa, seperti garam, gula


,kecap, dan bahan pemanis lain dapat menyebabkan diare
dan kerusakan gigi.
Selain memperhatikan jenis bahan makanan yang tidak di anjurkan,
berikut juga perlu diperhatikan dalam pemberian MP-ASI.
1. Jaga kebersihan tangan, makanan, dan peralatan makan.
2. Bahan makanan harus dimasak sampai matang.
3. Boleh menambahkan minyak, mentega, atau santan.

7
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Pemberian MP-ASI pada bayi


Sasaran : Ibu bayi
Hari/Tanggal :
Waktu : 40 menit
Tempat :

1. Tujuan Penyuluhan
 Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui tentang
Pemberian MP-ASI pada bayi
 Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
a. Peserta dapat menjelaskan waktu yang tepat dalam pemberian MP-ASI
b. Peserta dapat menjelaskan prinsip pemberian MP-ASI pada bayi
c. Peserta dapat menjelaskan bahan makanan yang sehat untuk bayi
d. Peserta dapat menjelaskan variasi menu makan bayi

2. Materi Penyuluhan
Terlampir

3. Metode
 Ceramah
 Tanya jawab
 Kuis
4. Media
 Leaflet
 Video Animasi

8
5. Kegiatan Penyuluhan
No. Tahap Kegiatan Waktu
1. Pembukaan 1. Mengucap salam 10 menit
2. Perkenalan
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan dan
pokok materi yang akan disampaikan

2. Pelaksanaan 1. Menjelaskan tentang saat yang tepat 15 menit


dalam pemberian MP-ASI
2. Sayarat pemberian MP-ASI
3. Bahan makanan yang sehat untuk
bayi
4. Variasi menu

3. Penutup 1. Mengadakan Tanya jawab 15 menit


2. Membagikan leaflet
3. Menyimpulkan hasil penyuluhan
4. Ucapan terimakasih dan salam
penutup

6. Evaluasi
 Pelaksanaan
1. Hari/Tanggal :
2. Waktu :
3. Tempat :
4. JumlahPeserta :
5. Respon terhadap penyuluhan :
 Jumlah peserta yang aktif :

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pemberian MP-ASI yang baik dan benar kepada bayi dan anak usia 6-24 bulan
terutama dari keluarga kurang mampu merupakan salah satu upaya memulihkan status
gizi bayi dan anak. Pemebrian MP-ASI dengan menggunakan bahan makan lokal
diharapkan memiliki dampak positif terhadap pengetahuan dan keterampilan ibu dalam
menyediakan MP-ASI secara mandiri yang pada gilirannya akan meningkatkan keadaan
gizi sasaran. Untuk keberhasilan pelaksanaan pemberian MP-ASI diperlukan pemahaman
dari seluruh pihak yang terlibat, kerjasama yang erat diantara pelaksanaan dan pengelola
serta kesungguhan masyarakat dan keluarga untuk meberikan MP-ASI lokal kepada
anaknya secara baik dan benar.
3.2 Saran
Saran yang dapat di berikan kepada penulis untuk kedepannya lebih mengembangkan
lagi pokok pembahasan di berbagai sumber. Selain itu semoga kedepannya banyak dari
pembaca dapat mengembangkan hasil dari kepenulisan makalan ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Chomaria, N. 2013. Panduan Super Lengkap Kehamilan Kelahiran dan Tumbuh


Kembang Anak. Surakarta: Ahad Books.

Depkes RI. 2006. Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu
(MP-ASI) Lokal. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Diah Krisnatuti. 2008. Makanan Pendamping ASI. Jakarta: Puspa Swara.

Indiarti, M. dan Eka Sukaca Bertiani. 2015. Nutrisi Janin dan Bayi. Yogyakarta:
Parama Ilmu.

Mufida, L., Widyaningsih, T. D. and Maligan, J. M. 2015. Prinsip Dasar Makanan


Pendamping Air Susu Ibu ( MP-ASI ) untuk Bayi 6 – 24 Bulan’, 3(4), pp. 1646–
1651.

Saputri, K. C. 2013. Alasan Ibu Memberikan Makanan Pendamping ASI (MP- ASI)
Dini dengan Pendekatan Teori Health Belief Model di Wilayah Kerja Puskesmas
Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan Tahun 2013. Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah.

Sari, Shinta (2014) Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Makanan Pendamping ASI pada
Bayi Umur 6-24 Bulan di Desa Kateguhan Tawangsari Sukoharjo Tahun 2014.

11

Anda mungkin juga menyukai