SKRIPSI
Disusun Oleh:
VINA ANGGRAINI
201310104210
SKRIPSI
Disusun Oleh ;
VINA ANGGRAINI
201310104210
i
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT. yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Usia dan Paritas Dengan
Kejadian Perdarahan Postpartum Primer di RSUD Panembahan Senopati Bantul
Yogyakarta Tahun 2013”.
Dalam penyusunan Skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan kali ini penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam hal
penulisan laporan ini, yaitu:
1. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat., selaku Ketua STIKES „Aisyiyah
Yogyakarta.
2. Dewi Rokhanawati, S.SiT., MPH., selaku Ketua Prodi DIV Kebidanan
yang telah memberikan motivasi dan bimbingan.
3. Sulistyaningsih, S.KM, MH. Kes., selaku dosen pembimbing yang
telahbanyak mencurahkan waktu, tenaga, dan pikiranya untuk member
bimbingan dan motivasi dengan sabar dan ikhlas dalam penulisan Skripsi
ini.
4. Herlin Fitriana, S.SiT., M.kes.,selaku penguji I yang banyak memberikan
saran dan kritik guna terselesaikannya skripsi skripsi ini.
5. Seluruh staf dan karyawan STIKES „Aisyiyah Yogyakarta yang telah
memberikan bantuan secara sukarela.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, sehingga saran dan masukkan untuk perbaikan skripsi ini sangat
penulis harapkan.
Wassalamu‟alaikum Wr.Wb
Penyusun
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................. v
DAFTAR TABEL .................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ ix
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 8
E. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................................. 10
F. Keaslian Penelitian ......................................................................................... 11
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN
POSTPARTUM PRIMER DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI
BANTUL TAHUN 20131
INTISARI
x
RELATION OF AGE AND PARITY WITH PRIMARY POST PARTUM
HAEMORRHAGE INCIDENT IN RSUD PANEMBAHAN SENOPATI
BANTUL IN 20131
xi
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
20-40% kematian wanita usia subur disebabkan hal yang berkaitan dengan
dunia mencapai 515.000 jiwa setiap tahun. Kejadian kematian ibu paling
pada waktu nifas sebesar 30,58%, dan pada waktu hamil sebesar 19.33%
1999. Salah satu kegiatan dalam MPS adalah peningkatan deteksi dan
penanganan ibu hamil risiko tinggi. Deteksi dini risiko tinggi pada ibu
(P4K).
1
2
Indonesia mencapai 9.900 orang dari 4,5 juta keseluruhan kelahiran pada
tahun 2012, rata-rata angka kematian ibu (AKI) tercatat mencapai 359 per
yang dikeluarkan oleh BPS adalah tahun 2008, dimana angka kematian ibu
2004. Sedangkan pada tahun 2011, jumlah kasus kematian ibu yang
perdarahan post partum pada ibu bersalin adalah atonia uteri (60%),
retensio plasenta (17%), sisa plasenta (24%), laserasi jalan lahir (5%) dan
cukup tinggi adalah Kabupaten Bantul. Berdasarkan data yang didapat dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, bila dilihat dari data yang ada 3 tahun
terakhir, tercatat pada tahun tahun 2011 sebanyak 15 kasus dan tahun 2012
sebanyak 7 kasus, dan pada tahun 2013 2013 ini terdapat 11 kasus ibu
dianggap masih rawan Kematian ibu dan bayi. Faktor paling mendominasi
Goals yang kelima yaitu meningkatkan kesehatan ibu pada provinsi DIY
tahun 2013 untuk target pencapaiannya masih dalam status akan tercapai,
dengan angka capaian sebanyak 92,18 (37 kasus kematian ibu dari 40.138
secara nasional ada 8,4% perempuan usia 35-59 tahu melahirkan 5-6 anak,
anak, dan sebanyak 0,5% melahirkan lebih dari 7 anak (Hidayat dan
Sujiatini, 2010).
4
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu-bapaknya, ibu yang telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah...”
mencatat serta menandai setiap ibu hamil dan dilaksanakan oleh tenaga
pendonor darah pada rumah yang di dalamnya terdapat ibu hamil. Dengan
begitu diharapkan setiap ibu hamil sampai dengan bersalin dan nifas dapat
nifas termasuk rujukannya dapat berjalan dengan aman dan selamat, tidak
terjadi kesakitan dan kematian ibu serta bayi yang dilahirkan selamat dan
sehat.
dan melihat kontraksi uterus pasca persalinan (Depkes RI, 2008). Untuk
angka pelaporan dan pelaksanaan sistem rujukan yang sudah ada kebijakan
kesehatan.
dampak dari kehamilan di usia yang terlalu muda dan mempunyai banyak
Bantul Yogyakarta tahun 2013 adalah retensi sisa plasenta 28 kasus (31,81
%), atonia uteri 30 kasus (34,09%), retensio plasenta 18 kasus (20, 45%),
dan laserasi jalan lahir 12 kasus (13,63%). Pada tahun 2012 ibu bersalin
kematian ibu setiap tahun di dunia dan hampir 4 dari 5 kematian karena
post partum 9,60%, persalinan lama 6,50%, anemia 1,60% dan penyebab
wanita hamil yang melahirkan pada usia dibawah 20 tahun 2-5 kali lebih
7
tinggi daripada perdarahan post partum yang terjadi pada usia 20-29
perdarahan post partum primer antara lain : usia dan paritas. Adapaun
faktor usia, yaitu usia yang lebih dari 35 tahun dan usia yang kurang dari
lebih besar. Faktor predisposisi lain yang mendukug adalah paritas, karena
uterus yang telah melahirkan banyak anak cenderung bekerja tidak efisien
jarak hamil.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
Panembahan Senopati.
a. Bagi Bidan
partum primer.
partum primer.
E. Ruang Lingkup
Materi dalam penelitian ini adalah usia dan paritas ibu bersalin serta
2013.
pada kasus perdarahan post partum yakni 1,7% pada tahun 2012
F. Keaslian Penelitian
Kabupaten Majene tahun 2013. Analisis data yang digunakan adalah uji
atau>35 tahun memiliki risiko 3,1 risiko lebih besar dari pada ibu yang
memiliki risiko 6.1 kali lebih besar dibandingkan dengan paritas 2-3 (95%
besar dibandingkan ibu yang tidak memiliki risiko persalinan buruk (95%
CI : 1,5-8,3). Partus lama memiliki risiko 3.5 kali lebih besar dari pada ibu
Kurniati (2011) dengan judul “Hubungan Usia Ibu dan Paritas dengan
0.000 (p<0,05). Dan dan hasil analisa uji Chi kuadrat dengan nilai=
16.760, KK= 0.410 dan p = 0.000 (p<0,05). Nilai p = 0.000 yang berarti
yaitu gravida 1 atau >3 sebesar 59 (62,1%), paritas berisiko yaitu paritas 1
terletak pada variabel bebas yang diteliti, yakni usia dan paritas dalam
metode penelitian yang digunakan adalah survei analitik case control yang
terdiri dari perdarahan post partum primer sebagai kelompok kasus dan
ibu dengan perdarahan post partum sekunder ataupun ibu tanpa perdarahan
A. Tinjauan Teori
a. Pengertian
Proses persalinan dibagi menjadi empat kala yaitu kala I, kala II,
kala III, dan kala IV (Mochtar, 2002). Kala I adalah waktu untuk
waktu dari keluarnya uri 1-2 jam (Mochtar, 2006). Setiap kala
2007).
14
15
500 ml atau lebih darah setelah kala tiga persalinan selesai, hal ini
Q.S Al Luqman : 14
yang berat dan keadaan lemah seorang ibu hamil yang bertambah-
2007).
c. Diagnosis
lain :
1) Palpasi uterus
1) Atonia uteri
2007).
2007).
(Mochtar, 2006).
Diagnosis
(Manuaba, 2007)
2) Retensio Plasenta
menimbulkan perdarahan.
Diagnosis :
b) Perdarahan segera
berikut:
a) Plasenta adhesifa
implantasinya.
b) Plasenta akreta
c) plasenta inkreta
d) plasenta inkarserata
21
Pencegahan :
Penatalaksanaan :
a) coba 1-2 kali dengan prasat crede yaitu uterus dipijat pada
2007).
(2007) adalah :
3) Sisa Plasenta
berkurang.
Diagnosis :
d) Perdarahan segera
Penatalaksanaan :
lahir
5) Kelainan darah
caproic acid).
Pencegahan :
dan jenjang rumah sakit rujukan. Akan tetapi, pada saat proses
25
sebagai berikut:
partus lama.
sakit rujukan.
sebagaimana mestinya.
26
1. Usia
(Prawiroharjo,2008).
disebabkan karena pada usia yang kurang dari 20 tahun wanita ada
meneima hasil konsepsi dan dari segi psikis wanita dengan usai
(Prawiriharjo, 2007).
bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan serta
reproduktif ternyata 2-5 kali lebih tinggi dari pada usia tidak
<20 atau >35 tahun memiliki resiko 3,1 kali lebih besar dari ibu
20 tahun.
(Cunningham, 2006).
(Prawiroharjo, 2008).
(Varney, 2006).
33
diinginkan.
retensio plasenta.
34
2. Paritas
a. Pengertian
b. Klasifikasi paritas
1) Primipara
2) Multipara
35
3) Grandemultipara
(Wiknjosastro, 2005).
persalinan.
3. Usia Kehamilan
4. Kehamilan Kembar
5. Riwayat persalinan
partum.
7. Partus lama
jam pada primi, dan lebih dari 18 jam pada multi (Mochtar).
Persalinan pada primi biasanya lebih lama 5-6 jam daripada multi.
baik terhadap ibu maupun terhadap ibu maupun terhadap anak, dan
tampak kembung. Selain itu, pada partus lama kerja sama Power,
penurunan (Manuaba,2007).
40
8. Anesthesi
2006)
2) Persiapan persalinan
3) Persalinan
antara lain :
1) Syok hipovolemik
3) Sindroma sheehan
megalami gangguan
B. Kerangka Teori
Faktor yang
mempengaruhi usia ibu
hamil :
1. Usia menikah
2. Pendidikan
3. Pengetahuan tentang
reproduksi
Usia
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Dimodifikasi dari Manuaba (2007,2008),Ibu
Mochtar (2006) Varney (2006),
Hamil
45
Faktor yang mempengaruhi usi ibu hamil diantaranya yaitu usia menikah
dimana semakin muda menikah makan semakin muda hamil. Semakin tinggi
Usia dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu usia sehat (20-35 tahun), usia
belum sehat (< 20tahun) dan usia tidak sehat (>35 tahun), dikatakan usia
usia belum sehat karena alat-alat reproduksi belum sempurna, dan dikatakan
dibagi menjadi 2 kategori yaitu paritas 1 dan paritas > 3, paritas 1 karena
ketidaksiapan ibu dalam menghadapi persalinan dan paritas > 3 karena fungsi
reproduksi menurun.
Dari semua kategori dari faktor resiko tersebut disebabkan oleh beberapa
faktor penyebab yaitu atonia uteri, retensio plasenta, sisa plasenta, robekan
jalan lahir dan kelainan darah. Dimana kelima faktor penyebab tersebut akan
C. Kerangka Konsep
variabel beas yaitu usia dan paritas seddangkan faktor lain usia kehamilan,
dikendalikan.
D. Hipotesis
diharapkan antara dua variabel atau lebih yang dapat diuji secara empiris
primer
47
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
kemungkinan hubungan sebagai akibat dengan cara mengamati akibat yang ada
dan bersifat ex-post facto yaitu data dikumpulkan setelah permasalahan telah
Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik atau survey case control
saat ini, kemudian faktor risiko diidentifikasi ada atau terjadinya pada waktu yang
48
49
Usia
Risiko Kasus
Perdarahan
Postpartum Primer
Usia
Tidak Risiko
Usia
Risiko Kontrol :
Tidak Perdarahan
Usia Postpartum Primer
Tidak Risiko
Paritas
Risiko Kasus
Perdarahan
Postpartum Primer
Paritas
Tidak Risiko
Paritas
Risiko Kontrol :
Tidak Perdarahan
Paritas Postpartum Primer
Tidak Risiko
B. Variabel Penelitian
2. Variabel Dependen
primer.
3. Variabel Pengganggu
1) Usia Kehamilan
2) Jumlah Janin
Jumlah janin yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah janin yang
dikandung dan dilahirkan ibu. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu
3) Metode Persalinan
Metode persalinan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cara ibu
bersalin. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu dengan persalinan normal.
51
4) Pemberian induksi
C. Definisi Operasional
1. Usia
Senopati Bantul Yogyakarta tahun 2013dengan satuan tahun, skala data yang
2. Paritas
Paritas ibu adalah jumlah persalinan seorang wanita menghasilkan janin yang
mampu hidup di luar rahim secara spontan, data diperoleh dengan melihat
2013, skala data yang digunakan adalah nominal, dikategorikn sebagai berikut
terjadi dalam 24 jam pertama setelah melahirkan, data yang diperoleh dari
rekam medik ibu bersalin berdasarkan pada diagnosis dokter atau bidan. Skala
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah data seluruh ibu bersalin/nifas di RSUD
2. Sampel
Yogyakarta tahun 2013. Sampel kontrolnya adalah data ibu bersalin/nifas yang
(perdarahan setelah 24 jam persalinan) serta ibu tanpa perdarahan post partum
sama sekali.
53
kriteria (kriteria inklusi dan eksklusi) yang telah ditetapkan oleh peneliti
merupakan persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh subjek agar dapat
Adapun sampel untuk kelompok kasus dan kelompok kontrol adalah ibu
a. Sampel kasus adalah ibu dengan perdarahan post partum primer pada
b. Sampel kontrol adalah ibu yang tidak perdarahan post partum pada tahun
yaitu 1 : 1, maka total subyek dalam peneltian ini adalah sebanyak 140 data
ibu.
a. Kriteria Inklusi:
1) Kehamilan tunggal
3) Persalinan pervaginam
54
4) Data lengkap
b. Kriteria Eksklusi:
1) Kehamilan kembar
E. Etika Penelitian
penelitian di suatu institusi bahwa penelitian yang akan dilakukan ini tidak
data pasien.
55
Dalam penelitian ini peneliti hanya mengambil data dari buku registrasi,
sehingga tindakan peneliti untuk menjamin keamaan data dengan cara tidak
4. Prinsip Keadilan
Peneliti memberikan perlakuan yang sama terhadap data yang diambil, tidak
Pada penelitian ini alat pengumpulan data yang digunakan berupa tabel untuk
responden pada rekam medis. Tabel ini berisi no rekam medis responden, usia,
Metode pengumpulan data pada penelitian ini dengan studi dokumentasi, yaitu
Setelah semua data terkumpul dan selesai diedit, tahap berikutnya adalah
memberi kode terhadap data-data yang ada. Coding data didasarkan pada
1) Usia
Usia beresiko (umur <20 tahun atau >35 tahun) diberi kode 1,
2) Paritas
e. Tabulasi (Tabulating)
2. Analisis data
a. Analisis univariate
Keterangan :
P = Persentase
N = jumlah sampel
58
b. Analisis bivariate
digunakan adalah analisis atau uji chi square dengan taraf signifikansi 5%
(Sugiyono,2005).
0−𝐸 2
χ2= ∑ E
Keterangan :
O = Nilai observasi
Ketentuanya adalah :
1) Jika χ2 hitung > χ2 tabel atau p-value <0,05 maka, ada hubungan
2) Jika χ2 hitung < χ2 tabel atau p-value >0,05 maka, tidak ada hubungan
c. Analisis Multivariat
H. Jalannya Penelitian
1. Tahap persiapan
2. Pelaksanaan
menyerahkan surat izin penelitian ke ruang rekam medis, dan dari ruang
dari ruang bersalin yang memberikan catatan buku register bersalin tahun
medis tahun 2013. Pengambilan data ini dilakukan selama satu satu hari
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2014. Pada saat pengambilan data,
3. Tahap akhir
A. Hasil Penelitian
Bantul yang berlokasi di Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Bantul. Rumah
tempat tidur, pada tahun 1967 menjadi 90 tempat tidur, tanggal 1 april
menjadi rumah sakit swadana dengan perda No.8 tanggal 8 juni 2002.
Senopati Bantul.
penyakit anak, obsgyn, syaraf, jiwa, THT, mata, kulit dan kelamin, gigi
61
62
dibidang kebidanan yaitu: ruang Ante Natal Care (ANC), kamar bersalin,
ginekologi.
sekitarnya.
pendidikan tenaga paramedis dari DI menjadi DIII dan dari DIII menjadi
workshop.
63
2. Karakteristik Responden
juga dilihat dari usia dan sebagian besar ibu dengan usia berisiko (<20
IRT sebanyak 35 (50 %). Selain itu karakteristik ibu juga dilihat dari usia
dan sebagian besar ibu dengan usia tidak berisiko yaitu sebanyak 40
(57,1%) dan sedangkan paritas adalah ibu dengan paritas tidak berisiko
sebanyak 37 (52,9).
Partum Primer
primer.
Tabel 3
Hasil Analisis Regresi Logistik
Hubungan Usia dan Paritas dengan Kejadian Perdarahan Postpartum
Primer di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2013
Variabel Exp (B) p-value
Usia 14,070 0,000
Paritas 2,948 0,009
nilai p value < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa usia dan
paritas memiliki nilai Exp (B) terendah yaitu 2,948 sedangkan nilai
Exp (B) tertinggi pada variabel usia yaitu 14,070. Hal ini dapat
perdarahan post partum primer lebih besar 14,070 kali dibanding ibu
B. Pembahasan
perdarahan post partum primer pada ibu didapatkan hasil uji chi square
penelitian ini berada pada usia berisiko yakni (<20 dan >35 tahun).
tinggi kehamilan yang mengancam kelselamtan ibu dan bayi hal ini
usia ibu di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun bermakna sebagai faktor
RSUD Prindadi dengan hasil uji statistik chi square dengan nilai
terdapat pada grandemultipara dan usia >35 tahun yang dapat memicu
hidramnion.
Primer
perdarahan post partum primer pada ibu didapatkan hasil uji chi square
dan tidak risiko). Pada kelompok paritas tidak berisiko, bisa jadi tenaga
waspada. Ketika ada faktor risiko lain yang dapat memicu perdarahan
post partum primer dan perdarahan post partum primer terjadi, meskipun
prosedur tetap seperti manajemen aktif kala III pun sudah dilakukan,
perdarahan berada pada paritas berisiko yaitu paritas 1 dan paritas >3.
ibu dalam menghadapi persalinan sehingga ibu hamil tidak mampu dalam
postpartum (Manuaba, 2007). Hal ini disebabkan pada ibu dengan paritas
tidak ada hubungan antara paritas dengan perdarahan post partum primer
Pada ibu dengan paritas yang relatif aman (P2-3), perdarahan post
partum primer.
Dilihat dari nilai Odds Ratio (OR) usia yaitu 14,22 dan paritas OR =
ibu yang dengan usia berisiko (<20 tahun dan > 35 tahun) mempunyai
72
dibandingkan dengan ibu yang dengan usia tidak berisiko (20-25 tahun).
partum primer, salah satu diantaranya adalah faktor ibu yaitu usia dan
paritas. Ibu dengan usia < 20 tahun masih berada dalam tahap
usia 20-35 tahun. Keadaan ini disebabkan karena pada usia yang kurang
belum matang untuk menerima hasil konsepsi dan dari segi psikis wanita
dengan usia terlalu muda belum cukup dewasa untuk menjadi seorang
nifas. Pada paritas tinggi (lebih dari 3), fungsi reproduksi mengalami
Partum Primer
RSUD Prindadi dengan hasil uji statistik chi square dengan nilai
hal ini disebakan pada usia muda organ-organ reproduksi dan fungsi
14,07 sedangkan nilai Exp (B) paritas 2,948 dapat disimpulkan bahwa
partum primer.
oleh atonia uteri, adalah adanya perubahan yang terjadi pada jaringan
konektif dan otot uterin yang melemahkan kontraksi uteri dan retraksi
C. Keterbatasan Penelitian
3. Ada faktor lain yang tidak diteliti tetapi justru berpengaruh besar terhadap
penyakit yang diteliti yang dapat menimbulkan bias perancu seperti kala
A. Kesimpulan
Nilai (p-value=0,000).
Nilai (p-value=0,009).
4. Hasil uji analisis didapatkan nilai Odd Ratio ibu dengan usia berisiko
mempunyai risiko 14,22 lebih besar dibandingkan jbu dengan usia tidak
5. Hasil multivariat nilai Exp (B) usia 14,070 sedangkan nilai Exp (B)
77
78
B. Saran
1. Bagi ibu
berisiko (<20 tahun dan > 35 tahun) dan jumlah anak untuk kesiapan
ibu dalam menghadapi kehamilan, persalinan, dan nifas. Untuk ibu hamil
No Kegiatan Waktu
April Mei Juni Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan judul
2 Pembuatan proposal
3 Seminar proposal dan revisi
4 Penelitian dan analisa data
Cases
Crosstab
perdarahan
Chi-Square Tests
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 23,00.
Chi-Square Tests
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 23,00.
Symmetric Measures
Risk Estimate
Crosstab
perdarahan
Chi-Square Tests
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 28,00.
Symmetric Measures
Risk Estimate
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing
[DataSet0]
Missing Cases 0 .0
Unselected Cases 0 .0
perdarahan 0
tidak perdarahan 1
a,b
Classification Table
Predicted
perdarahan
Percentage
Observed perdarahan tidak perdarahan Correct
Score df Sig.
Chi-square df Sig.
Model Summary
a
Classification Table
Predicted
perdarahan
Percentage
Observed perdarahan tidak perdarahan Correct