Anda di halaman 1dari 58

KARYA TULIS ILMIAH

LITERATURE REVIEW :GAMBAR PENGETAHUAN IBU


TENTANG PERAWATAN PENYAKIT PNEUMONIA
PADA ANAK USIA 1-5 TAHUN
2021

TANIA SITORUS PANE

P07520118048

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN

PRODI D-III JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2021
KARYA TULIS ILMIAH

LITERATURE REVIEW :GAMBAR PENGETAHUAN IBU


TENTANG PERAWATAN PENYAKIT PNEUMONIA
PADA ANAK USIA 1-5 TAHUN
2021

Sebagai Syarat Menyelesaikan Program Study

Diploma D-III Keperawatan

TANIA SITORUS PANE

P07520118048

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN

PRODI D-III JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : LITERATURE REVIEW : GAMBARAN PENGETAHUAN


IBU TENTANG PERAWATAN PNEUMONIA PADA ANAK
USIA 1-5 TAHUN
NAMA : TANIA SITORUS PANE
NIM : P07520118048

Telah Diterima dan Disetujui Untuk Diuji Dihadapan Penguji

Medan, 21 Juli 2021

Menyetujui

Pembimbing

(Yufdel, S.Kep, Ns, M.Kes)

NIP. 196406251990032002

Ketua Jurusan Keperawatan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan

(Johani Dewita Nasution SKM. M.Kes)


NIP. 196505121999032001

i
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : LITERATURE REVIEW : GAMBARAN PENGETAHUAN


IBU TENTANG PERAWATAN PNEUMONIA PADA ANAK
USIA 1-5 TAHUN
NAMA : TANIA SITORUS PANE
NIM : P07520118048

Karya Tulis Ilmiah ini Telah Diuji pada Sidang Ujian Akhir Program

Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Medan

Tahun 2021

Menyetujui

Penguji I Penguji II

(Nani Zulfikar, S.Kep., Ns., M.Kes) (Dina Indarsita SST., M.Kes)


NIP. 19720413 1997 03 2 002 NIP. 19650103 1989 03 2 001

Ketua Penguji

(Yufdel, S.Kep., Ns,. M.Kes)


NIP.19640625 1990 03 2 002

Ketua jurusan keperawatan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan

(Johani Dewita Nasution, SKM, M.Kes)


NIP.19650512 1999 03 2 001

1
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam KARYA TULIS ILMIAH ini
tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk disuatu perguruan tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka .

Medan, 19 April 2021

TANIA SITORUS PANE


P07520118048

2
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
JURUSAN KEPERAWATAN
KARYA TULIS ILMIAH, MEI 2021

TANIA SITORUS PANE


PO7520118048

LITERATURE REVIEW : GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG


PERAWATAN PNEUMONIA PADA ANAK USIA 1-5 TAHUN

V BAB + 22 HALAMAN + 1TABEL + 2 LAMPIRAN

ABSTRAK
Latar Belakang : Pneumonia adalah infeksi akut pada paru-paru yang
disebabkan oleh mikroorganisme (Bakteri, virus, jamur, dan parasit) Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor balita itu sendiri, faktor ibu dan
faktor lingkungan. Pengetahuan tentang perawatan yang baik akan membantu
dalam perawatan pneumonia sehingga mencegah pneumonia menjadi
pneumonia berat dan kematian. Ibu adalah seseorang yang mempunyai peran
penting dalam menjaga kesehatan anak dan bertanggung jawab dalam merawat
anak ketika sakit. Sedangkan Pengetahuan adalah Hasil tahu seseorang
terhadap objek melalui indera yang dimiliki (mata,hidung,telinga dan sebagainya)
Menurut Notoatmodjo 2017. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran pengetahuan ibu tentang perawatan pneumonia pada anak usia 1-5
tahun berdasarkan Literature review. Metode :Penelitian ini menggunakan
design literature review yang diperoleh dari google scholar dengan tahun
penelitian yang terbaru 10 tahun terakhir. Hasil : Penelitian ini menunjukkan
bahwa 7 dari 10 jurnal yang telah ditelaah oleh peneliti menyatakan pengetahuan
responden dengan mayoritas kategori kurang lebih tinggi dari pada kategori
cukup dan lebih.Kesimpulan : Penelitian dengan study Literature review di dapat
kesimpulan bahwa terdapat 7 jurnal yang sama yaitu jurnal1,2,3,4,8,9,10,
sedangkan terdapat 3 jurnal yang berbeda yaitu jurnal 5,6 dan 7 dimana jurnal 5
dan 7 memiliki mayoritas pengetahuan baik dan jurnal 6 yang memiliki mayoritas
pengetahuan cukup. Dimana semakin dewasa usia responden, tingkat
pendidikan responden akan semakin baik pula pengetahuan yang dimiliki.
Saran: Diharapkan kepada ibu yang memiliki anak pneumonia agar lebih banyak
mencari informasi tentang cara perawatan pneumonia yang baik dan benar di
rumah untuk mencegah penyakit semakin parah.

Kata kunci : Pengetahuan Ibu, Perawatan Pneumonia, Dan Anak

3
POLYTECHNIC OF HEALTH, MEDAN KEMENKES
NURSING MAJOR
SCIENTIFIC WRITING, MAY 2021

TANIA SITORUS PANE


PO7520118048

LITERATURE REVIEW: DESCRIPTION OF MATERNAL KNOWLEDGE


ABOUT PNEUMONIA CARE IN CHILDREN AGED 1-5 YEARS

V CHAPTER + 22 PAGES + 1 TABLES + ATTACHMENTS

ABSTRACT
Background : Pneumonia is an acute infection of the lungs caused by
microorganisms (bacteria, viruses, fungi, and parasites). This is caused by
several factors, namely the toddler’ s own factors, maternal factors and
environmental factors. Knowledge of good care will help in the treatment of
pneumonia thus preventing pneumonia from becoming severe pneumonia and
death.while knowledge is the result of someone knowing about objects through
their senses (eyes,nose,ears,etc) according to Notoadmojo in 2017. Purpose:
This study aims to describe the knowledge of mothers about pneumonia
treatment in children aged 1-5 years based on. Methods: This study used a
literature review design obtained from Google Scholar with the most recent
research year in the last 10 years. Result: This study shows that 7 out of 10
journals that have been reviewed by researchers of respondent in the majority
category is more or less higher than enough and more categories. Conclusion:
Research with a literature review study concluded that there were 7 of the same
journals, namely journals 1,2,3,4,8,9,10 while there were 3 different journals 5,6
and 7 had the majority. Good knowledge and 6 journals which have the majority
of sufficient knowledge. Where the more mature the respondent’ s education
level, the better the knowledge possessed. Suggestion : It is hoped that mothers
who have children with pneumonia will seek more information about how to treat
pneumonia properly and correctly at home to prevent the disease from getting
worse

Keywords: Knowledge Mother, Pneumonia Treatment And Child

4
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memebrikan rahmat dan berkat-Nya sehingga penilis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ LITERATUR REVIEW : GAMBARAN
PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN PNEUMONIA PADA ANAK
USIA 1-5 TAHUN.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada
Ibu Yufdel S.Kep, Ns, M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga Karya Tulis Ilmiah
ini dapat diselesaikan. Dan tidak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Ibu Dra. Ida Nurhayati, M.Kes, selaku direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes RI Medan.
2. Ibu Johani Dewita Nasution, SKM, M.Kes, selaku ketua Jurusan
Keperawatan Politehnik Kesehatan Kemenkes RI Medan.
3. Terimakasih juga penulis ucapkan kepada Ibu Nani Zulfikar, S.Kep.,
Ns., M.Kes selaku penguji 1, dan Dina Indarsita, SST. M.Kes
sebagai penguji 2.
4. Terimakasih penulis ucapkan kepada kedua orangtua tercinta
Djasmen Sitorus dan Rona Uli Gultom,dan adik saya Mona Lisa
Sitorusyang telah memberikan saya berlimpah-limpah kasih sayang,
cinta, motivasi, nasehat, dan doa restu yang tiada henti kepada
penulis dalam menyelesaikan pendidikan ini.
5. Terimakasih penulis ucapkan kepada teman-teman satu bimbingan
penulis, Solahuddin, Regina, Yunila, Kenika yang saling tukar
pendapat, dan masukan terhadap dalam meyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah ini banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penulisan
maupun dari tata bahasanya. Maka dengan segala keredahan hati penulis

5
mengharapkan saran dan kritik serta masukan dari semua pihak demi
kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Semoga segenap bantuan, bimbingan
dan arahan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari
Tuhan. Harapan penulis semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat
bagi peningkatan dan pengembangan profesi keperawatan.

Medan, 2021
Peneliti

Tania Sitorus Pane


PO7520118048

6
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN…………………………………..…………………………i
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... i
LEMBAR TIDAK
PLAGIAT……………………………………………………..…………………………..ii

ABSTRAK .............................................................................................................. iii


KATA PENGANTAR .............................................................................................. 1
DAFTAR ISI ............................................................................................................ 3
PENDAHULUAN .................................................................................................... 6
A. LATAR BELAKANG ....................................................................................... 6
B.RUMUSAN MASALAH ................................................................................... 9
C.Tujuan Penelitian .......................................................................................... 10
BAB II .................................................................................................................... 11
TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 11
2.1.1 Pengertian pengretahuan……………..……………………………….11

2.2PNEUMONIA………………………………………………………………….11

2.2.2 Klasifikasi Pneumonia…………………………………………………….12

2.2.3 Defenisi Pneumonia .......................................................................... 12


2.2.4 Manifestasi Klinis ............................................................................... 15
2.2.5 PATOFISIOLOGI .................................................................................. 15
2.2.6Komplikasi………………………………………………………………………………………………….16

2.2.7 Penatalaksanaan
Pneumonia…………………………………………………………………………16

2.2.8 Faktor Risiko Pneumonia…………………………………………………17


2.2.9 Cara Penularan Pneumonia ................................................................. 17
2.3 Pencegahan Pneumonia ......................................................................... 17
2.4 Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Pneumonia ............ 17

3
BAB III ................................................................................................................... 20
METODE PENELITIAN ........................................................................................ 20
A. Desain Penelitian ......................................................................................... 21
B. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 22
BABIV..................................................................................................................24

A. Hasil
Jurnal....................................................................................................................24
B.Pembahasan.....................................................................................................29

BABV...................................................................................................................35

A.Kesimpulan.......................................................................................................35
B.Saran................................................................................................................35

DAFTAR PUSTAKA………………………………..…………………………………36

4
DAFTAR TABEL

Tabel hasil
Jurnal.....................................................................................................23

5
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pneumonia adalah infeksi akut pada paru-paru yang disebabkan oleh
mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, dan parasit). Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor faktor balita itu sendiri, faktor ibu dan faktor lingkungan (Aat
Agustini, 2016). Pneumonia adalah penyakit infeksi pernapasan dengan gejala
batuk-pilek yang disertai dengan sesak napas dan napas cepat (Yophi Nugraha
dkk, 2017). Menurut WHO pneumonia adalah penyebab terbesar kematian anak
diseluruh dunia yang dimana setiap tahun diperkirakan membunuh 1,4 juta anak
dibawah usia lima tahun, oleh karena itu kontrol pneumonia menjadi penting
dalam mencapai MDG’ s 4 (Global Action Plan For The Prevention And Control
Of Pneumonia)

Anak merupakan kelompok umur yang rawan penyakit infeksi


(Notoatmodjo,2012). Pneumonia merupakan infeksi akut pada paru-paru bila
tidak diobati dengan antibiotik, anak tersebut akan meninggal baik karena
kekurangan oksigen maupun karena infeksi bakteri pada aliran darah. Faktor-
faktor resiko pneumonia pada balita itu sendiri antara lain disebabkan karena
umur, jenis kelamin, pemberian imunisasi yang tidak lengkap, bera badan lahir
rendah , dan status gizi (malnutrisi), sedangkan faktor ibu yang terdiri dari
pengetahuan, pendidikan dan pekerjaan ibu.Selain itu resiko meningkatnya
kejadian pneumonia juga disebabkan oleh faktor lingkungan yg meliputi faktor
lingkungan sosial (kepadatan penghuni) dan faktor lingkungan fisik rumah yang
meliputi ventilasi, kelembaban, pencahayaan dan suhu serta polusi udara baik
dari dalam ruangan maupun dari luar ruangan (Atmosukarto dalam jurnal Aat
Agustini, 2016).

Pneumonia merupakan masalah kesehatan di Dunia karena angka


kematiannya tinggi, tidak saja di Negara berkembang, tetapi juga di Negara maju
seperti Amerika Serikat, Kanada dan Negara-negara Eropa. Di Amerika Serikat
misalnya, terdapat dua juta sampai tiga juta kasus pneumonia per-tahun
denganjumlah kematian rata-rata 45.000 orang. Di Indonesia, pneumonia
merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah kardiovaskuler dan
tuberkulosis. (Depkes RI, 2014).

Cakupan pneumonia pada Anak di indonesia mengalami kenaikan dari


tahun 2012 sebesar 23,42% menjadi 24,46% pada tahun 2013. Namun angka
penemuan pneumonia anak (balita) tidak mengalami perkembangan berarti dan
selama beberapa tahun terakhir cakupan pneumonia tidak pernah mencapai

6
target nasional, termasuk target tahun 2013 yang sebesar 80%. Hasil Riskesdas
2013 menunjukkan bahwa period prevalencepneumonia balita berdasarkan
diagnosis/gejala di Jawa Timur naik dari 1,06% pada 2007 menjadi 1,07% pada
tahun 2013 (Kementrian Kesehatan RI,2014)Dinas Kesehatan Jember (Dinkes
Jember, 2013) menunjukkan penemuankasus pneumonia di Jember pada balita
sebesar 3, 266 kasus pneumonia. Kasus tertinggi terdapat di wilayah kerja
Puskesmas Kalisat sebanyak 527, dan Desa Plalangan terdapat 20 anak dengan
pneumonia.

Faktor risiko penyebab pneumonia diantaranya kurangnya pemberian Air


Susu Ibu (ASI) eklusif, polusi udara dalam ruangan, Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR), kepadatan pbenduduk, dan kurangnya imunisasi campak. Tindakan
pencegahan penyakit menular khususnya pneumonia masih merupakan solusi
terbaik untuk menurunkan angka kejadian penyakit pnemonia pada anak. Upaya
pencegahan pnemonia pada balita membutuhkan peran serta keluarga karena
keluarga merupakan kelompok masyarakat yang paling sering kontak dengan
anak dalam Justi, 2016.

Pneumonia dibagi atas pneumonia ringan, pneumonia berat dan


pneumonia sangat berat. Pada pneumonia berat dan sangat berat akan
dilakukan rawat inap sedangkan pada pneumonia ringan akan dilakukan
pengobatan rawat jalan. Pneumonia ringan memiliki tanda dan gejala batuk dan
nafas cepat. Pada pneumonia ringan dapat dilakukan rawat jaln dimana ibu bisa
memberikan perawatan penunjang pada balitanya di rumah.

Pneumonia ringan yang terjadi pada anak dapat berubah menjadi semakin
berat jika perawatan tidak dilakukan dengan baik sebab terdapat faktor yang
mempengaruhi terjadinya perubahan seperti pemberian antibiotik, pelaporan
kasus dan perawatan dirumah. Pengetahuan ibu akan menjadi pendukung
penting sebab jika memiliki pengetahuan yang baik dapat mengatasi masalah-
masalah kesehatan termasuk pneumonia.

Penanganan penyakit pneumonia yang tepat dirumah oleh orang tua dapat
mengurangi tingkat keparahan dan mengurangi kematian balita akibat
pneumonia . Beberapa upaya perawatan yang dapat dilakukan oleh ibu dirumah
dengan memberikan makanan bergizi, pemberian cairan, kompres saat demam
dan membersihkan jalan napas (Kemenkes, 2010).

Menurut (Unicef/WHO 2006, WPD 2011) berpendapat bahwa diantara 5


kematian anak 1 diantaranya disebabkn oleh penyakit ISPA Pneumonia, bahkan
akibat besarnya kematian akibat penyakit ISPA Pneumonia ini, pneumona
disebut sebagai “ Pandemic yang terlupakan atau the forgotten pandemic” .
Tidak banyak perhatian masyarakat terhadap penyakit ini sehingga pneumonia
disebut sebagai pembunuh balita yang terlupakan atau “ the forgotten killer of
children” Depkes RI (dalam Harnilawati 2013) menyebutkan keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang

7
yang tinggal dalam satu atap dan saling memiliki ketergantungan.
Kelurgamemiliki fungsi pokok terhadap keluarganya adalah asih, asuh, dan
asah.Freeman (dalam Harnilawati 2013) menyatakan fungsi keluarga adalah
fungsiafektif, fungsi sosialisasi, fungsi reproduksi, fungsi ekonomi, dan
fungsiperawatan atau pemeliharaan kesehatan.

Keberhasilan keluarga merawat anak balita Pneumonia harus di dukung


oleh pengetahuan yang baik dan ketaatan sikap untuk melakukan melakukan
kontrol ulang. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan pada seseorang. Terbentuknya perilaku baru pada orang
dewasa dimulai dari adanya pengetahuan terhadap materi yang akan
menimbulkan pengetahuan baru, dilanjutkan respon dalam bentuk sikap dan
respon lebih lanjut timbulnya tindakan (Notoatmodjo, 20012).

Pengetahuan merupakan domain terbentuknya tindakan seseorang.


Pengetahuan ibu tentang perawatan pada anaknya dapat menjadi dasar ibu
melakukan tindakan perawatan dengan benar. Melalui pengetahuan yang baik,
ibu dapat mengetahui kebutuhan anaknya agar anak tetap sehat dan masa
pemulihan penyakit dapat lebih baik. Sebaliknya ibu yang kurang pengetahuan
untuk merawat anak yang sakit dapat menyebabkan kebutuhan anaknya tidak
terpenuhi dengan baik. Itulah mengapa pengetahuan merupakan faktor utama
dalam merawat anak yang sakit di Rumah (Notoadmodjo 2012).

Pengetahuan ibu tentang perawatan pneumonia pada balita di rumah


meliputi pengetahuan tentang pemberian makanan bergizi, pemberian cairan
kompres saat demam dan pemberian jalan nafas. Dari hasil yang didapa
mengenai pengetahuan tentang perawatan pneumonia secara keseluruhan
responden yang memiliki pengetahuan kurang dalam melakukan perawatan
pneumonia dirumah yaitu sebanyak 53,75%, pengetahuan yang baik sebanyak
15%, sedangkan pengetahuan yang cukup sebanyak 31,25%. Hal ini dapat
diamsumsikan bahwa pengetahuan yang kurang akan berdampak pada angka
kesakitan dan kematian akibat pneumonia (PDPT, 2011).

Rendahnya pengetahuan ibu telah menjadi Women Healt pembahasan


dan Semiloka Nasional yang bertema Woman Health and Community Outreach
Model di Jakarta, pemarsalahan pneumonia dikaitkan degan pengetahuan ibu
mengenai kesehatan. Ibu mempunyai peran sentral dalam keluarga, namun
seringkali ibu justru dalam posisi lemah dibandingkan suami dalam merawat
kesehatan anaknya dan dirinya sendiri. Ketua Linkage Project Fakultas Ilmu
Keperawata Universitas Indonesia (FIK – UI) Juniati Sahar mengatakan,
rendahnya pengetahuan seorang ibu terutama didesa mengenai kesehatan
(Harnilawati, 2013)

Selain pengetahuan yang dimiliki responden, terdapat dorongan ibu balita


untuk melaksanakan kontrol ulang. Dorongan tersebut dapat berupa informasi
yang tepat tentang penyakit pneumonia dengan cara penyampaian komunikasi
yang tepat antara petugas kesehatan dan ibu balita. Dengan adanya komunikasi
ini diharapkan dapat memunculkan keinginan ibu balita untuk melaksanakan
kontrol ulang bagi setiap balita yang terkena Pneumonia.

8
Pernyataan diatas didukung oleh penelitian Marini Pita Sari dkk (2016)
tentang “ Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Pneumonia Ringan
Pada Balita Di Rumah Di desa Sayang Kecamatan Jatinanggor” bahwa dari
semua kasus yang terjadi di masyarakat indonesia, sekitar 7-13% kasus berat
dan memerlukan perawatan rumah sakit. Kasus batuk pilek pada balita di
Indonesia diperkirakan sekitar 2-3 kali pertahun. Berdasarkan bukti bahwa faktor
resiko pneumonia adalah kuragnya pemberian ASI eksklusif, gizi buruk, polusi
udara dalam ruangan (indoor air pollution), BBLR, kepadatan penduduk dan
kurangnya imunisasi campak. Kematian balita karena pneumonia mencakup
19% dari seluruh kematian balita dimana sekitar 70% terjadi di sub Sahara
Afrika dan Asia Tenggara (Adriana, 2011).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Naufal Dzakwan (2019) tentang


’ ’ Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Pneumonia Ringan di
Wilayah Kerja Puskesmas Siliwangi Kabupaten Garut’ ’ menyatakan bahwa
sekitar 21,1% ibu balita berpengetahuan kurang tentang pneumonia, lebih dari
setengah (63,5%) ibu dengan anak pneumonia yang berpengetahuan kurang
sedangkan ibu yang memiliki pengetahuan cukup hanya sedikit (15,4%).

B.RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah ‘ ’ Bagaimana Gambaran Pengetahuan Ibu Terhadap
Perawatan Pneumonia pada Anak Usia 1-5 Tahun’ ’ .

C.Tujuan Penelitian
1.Tujuan umum

Untuk mengetahui gambaran dari pengetahuan ibu terhadap perawatan


pneumonia pada Anak menggunakan literatur riview.

2.Tujuan khusus

1.Untuk mencari persamaan penelitian tentang Gambaran Pengetahuan


Ibu Tentang Perawatan Pneumonia Pada Anak Usia 1-5 Tahun Dengan
literatur riview

2.Untuk mencari kelebihan penelitian tentang Gambaran Pengetahuan


Ibu Tentang Perawatan Pneumonia Pada Anak Usia 1-5 Tahun dengan
literatur riview

9
3.Untuk mencari kekurangan penelitian tentang Gambaran Pengetahuan
Ibu Tentang Perawatan Pneumonia Pada Anak Usia 1-5 Tahun dengan
literatur riview

3.Manfaat penelitian

1 .Bagi Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Medan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi dan sumber
bacaan diperpustakaan jurusan keperawatan Poltekkes Kemenkes Medan.

2. Bagi Peneliti

Diharapkan penelitian ini berguna sebagai ilmu pengetahuan,


kemampuan dan keterampilan yang telah diterima selama perkuliahan di
Poltekkes Kemenkes Medan Jurusan Keperawatan.

3. Bagi Responden

Diharapkan dapat menjadi bahan masukan kepada ibu yang mempunyai


balita umur 1-5 tahun agar mengetahui cara perawatan pneumonia di rumah.

4. Manfaat Bagi Keperawatan

Manfaat penelitian ini bagi keperawatan yaitu hasil penelitian ini


diharapkan dapat memberikan pengetahuan tambahan untuk nantinya dapat
meningkatkan peran perawat dalam pencegahan dan penanganan
pneumonia.1.4.2

5.Manfaat Bagi Intansi Pendidikan

Manfaat yang bisa diperoleh bagi instansi pendidikan adalah sebagai


tambahan referensi dan pengembangan penelitian tentang pneumonia, sebagai
pedoman dalam melakukan intervensi keperawatan komunitas khususnya
dalam hal pencegah terjadinya penyakit pneumonia.

10
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pengetahuan

2.1.1 Pengertian Pengetahuan


Pengetahuan merupakan hasil dari tau, dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tersebut. Penginderaan terjadi
melalui pancaindera manusia yakni indera penglihatan, penciuman,
pendengaran, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia di
peroleh dari mata dan telinga (Notoatmodjo, 2012).

Pengetahuan adalah hasil dari tau, dan ini terjadi setelah seseorang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, tanpa pengetahuan
seseorang tidak mempunyai dasar untuk mengambil keputusan dan
menentukan tindakan terhadap masalah yang dihadapi (Purwoastuti, 2015).

2.1.2 Tingkat Pengetahuan


Menurut Notoatmodjo (2012), ada enam tingkat dalam domain kognitif yaitu:

1.Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari


sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang
tahu tentang apa yang telah dipelajari antara lain dapat menyebutkan,
menguraikan, mendefenisikan, menyatakan dan sebagainya.

2.Memahami (Comprehension)

mahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara


benar tentang objek yang diketahui dan dimana dapat menginterpretasikan
secara tepat. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi terus dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh dan menyimpulkan.

11
3. Aplikasi (Application)

Aplikasi adalah suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah


dipelajari pada situasi atau kondisi (sebenarnya). Hal ini ditandai dengan
seseorang dapat menggunakan prinsip,

hukum-hukum, rumus metode yang telah diketahui tersebut pada situasi yang
lain.

d.Analisa (Analysis)

Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu


objek dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur
organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e.Sintesis (Synthesis)

Sintesis yang dimaksud menunjukkan pada suatu kemampuan untuk


melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan
untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian


terhadap suatu materi atau objek penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu
kriteria yang ditentukan sendiri.

3.Cara Memperoleh Pengetahuan

Cara memperoleh pengetahuan yang dikutip dari (Dewi, 2019) adalah


sebagai berikut :

a. Cara Kuno Untuk Memperoleh Pengetahuan


1.Coba cara salah (Trial And Error)
Cara ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam
memecahkan masalah dan jika kemungkinan tersebut tidak dapat berhasil
maka dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat
terselesaikan.

12
2.Cara kekuasaaan (Otoritas)
Sumber pengetahuan cara ini dapat dikemukakan oleh orang yang
mempunyai otoritas baik berupa pimpinan-pimpinan masyarakat formal
maupun informal, ahli agama, pemegang perintah tanpa menguji terlebih
dahulu atau membuktikan kebenarannya baik berdasarkan fakta yang empiris
maupun dengan pendapat sendiri.

3.Pengalaman Pribadi
Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh
pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman
yang pernah di peroleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi
masa lalu.
4.Melalui Jalan Pikiran
Dengan adanya perkembangan kebudayaan umat manusia, maka
manusia juga ikut berkembang melalui jalan pikirannya. Manusia mampu
menggunakan penalaran dalam mendapatkan pengetahuan.

b. Cara Modern Untuk Memperoleh Pengetahuan


Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih populer disebut
metodologi penelitian. Cara ini mula-mula dikembangkan oleh Francis Bacon
(1561-1626), kemudian dikembangkan oleh Deobold Van Daven. Akhirnya
lahir suatu cara untuk melakukan penelitian yang kita kenal dengan penelitian
ilmiah.
c .Faktor– Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

a.Faktor internal
1.Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap
perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang menentukan
manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan
dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya
hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas

13
hidup. pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah
menerima informasi (Wawan & Dewi, 2016).

2.Umur
Umur adalah usia individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai
berulang tahun dari segi kepercayaan masyarakat. Seseorang yang lebih
dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini
sebagai dari pengalaman dan kematangan jiwa (Dewi, 2019).

b.Faktor eksternal
1.Lingkungan
Lingkungan adalah seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan
pengaruhnya dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau
kelompok (Dewi, 2019)
2. Informasi
Informasi adalah fungsi penting untuk membantu mengurangi rasa
cemas. Seseorang yang mendapat informasi akan mempertinggi tingkat
pengetahuan terhadap suatu hal.
3. Sosial budaya
Semakin tinggi tingkat pendidikan dan status social seseorang maka
tingkat pengetahuan akan semakin tinggi pula.

d.Kriteria Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan seseorang dapat diketahui dan diinterpretasikan dengan


skala yang bersifat kualitatif (Dewi 2019) , yaitu :
a. Baik : Hasil Persentase 76%-100%
b. Cukup : Hasil Persentase 56%-75%
c. Kurang : Hasil Persentase < 56%

14
2.2 Pneumonia

2.2.1 Defenisi Pneumonia


Pneumonia adalah infeksi akut pada paru-paru yang disebabkan oleh
mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, dan parasit) Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor yaiu balita itu sendiri, faktor ibu dan faktor
lingkungan.Pneumonia merupakan masalah kesehatan di Dunia karena angka
kematiannya tinggi, tidak saja di negara berkembang , tetapi juga di negara
maju seoerti Amerika Serikat, Kanada dan Negara-negara Eropa (Menurut
WHO dalam Jurnal Tatag dan Andini 2017)

Menurut Berhman dkk (Astuti 2012), Pneumonia merupakan radang parenkim


paru yang dapat disebabkan oleh mikroorganisme tetapi kadang juga
sejumlah penyebab noninfeksi.

2.2.2 Klasifikasi Pneumonia


Menurut Kemenkes RI yang dikutip oleh Nataria (2016), klasifikasi
Pneumonia terbagi menjadi 3 yaitu :

1. Pneumonia ringan adalah seseorang yang menderita Pneumonia


ringan apabila ditemukan gejala pilek, batuk dan sesak

2. Pneumonia berat apabila timbul gejala-gejala sesak nafas, suhu


tubuh lebih dari 39⁰C dan bila bernapas mengeluarkan suara seperti
mengorok.

3. Pneumonia sangat berat apabila kesadaran menurun, nadi cepat


atau teraba, nafsu makan menurun.

Menurut Djojodibroto (dalam Jurnal Lidya dkk 2016) membagi


klasifikasi pneumonia menjadi tiga, yaitu:

a. berdasarkan anatominya pneumonia terbatas pada segmen,


lobus, dandiffuse, jika bagian lobulus, maka pneumonia sering
menginfeksi bronkusdan bronkiolus sehingga di sebut
bronkopneumonia.

b. menurut gejala kliniknya, pneumonia dibagi menjadi dua yaitu:

1) pneumonia klasik, ditandai dengan batuk yang produktif 28

15
2) pneumonia atipik, ditandai dengan batuk nonproduktif.
Peradanganparu pada pneumonia atipik terjadi pada jaringan
interstisial

2.2.3 ETIOLOGI Pneumonia

Balita merupakan kelompok umur yang rawan penyakit infeksi


(Notoatmodjo, 2012). Faktor-faktor resiko pneumonia pada balita itu sendiri
antara lain disebabkan karena umur, jenis kelamin, pemberian imunisasi yang
tidak lengkap, berat badan lahir rendah dan status gizi (malnutrisi), sedangkan
faktor ibu yang terdiri dari pengetahuan, pendidikan dan pekerjaan ibu.

Selain itu resiko meningkatnya kejadian pneumonia juga disebabkan


oleh faktor lingkungan, yang meliputi faktor lingkungan sosial (kepadatan
penghuni) dan faktor lingkungan fisik rumah yang meliputi ventilasi.
Kelembaban, pencahayaan dan suhu serta polusi udara baik dari dalam
ruangan maupun dari luar ruangan (Atmosukarto, 2013). Nyoman dkk (2014)
mengemukakan bahwa etiologi dari pneumonia disebabkan oleh

a. disebabkan oleh berbagai mikroorganisme yaitu seperti;

1) bakteri seperti, bakteri gram positif, streptococus pneumoniae


bakteri menyebabkan pneumonia streptococus, bakteri staphylococcus
aureus,streptococus beta hemolitikus grup A, mycoplasma legionella,
danchaamydia penyebab pneumonia atipikal.

2) jamur candidiasis, histoplasmosis, aspergifosis, coocidioido


mycosis, cryptococosis, pneumocytis carinii.

3) virus (virus sinsisial pernafasan, hantavirus, virus influenza,


adenovirus, rhinovirus, virus herpes simpleks, sitomegalovirus, virus
synsiticalrespiratorik, rubeola, varisella).

b. Disebabkan oleh mikroplasma antara lain:

1) individu yang mengidap AIDS sering mengalami pneumonia


yaitupneumocystis carinii

2) individu yang terlalu lama berada didalam ruanggan yang terdapat


aerosol dari air dengan waktu yang lama seperti AC atau alat
pelembabyang kotor bisa mengidap pneumonia legionella.

16
3) Individu yang mengalami inspirasi lambung karena muntah/air
karena

tenggelam dapat menyebabkan pneumonia asporasi

1.Agen Penginfeksi

Sistem pernapasan menjadi terpengaruh oleh bermacam-macam


organisme terinfeksi. Banyak infeksi disebabkan oleh virus, terutama
respiratory synctical virus (RSV). Agen lain melakukan serangan pertama atau
kedua melibatkan grup A β-HemolyticStreptococcus, staphylococci,
hemophilus influenza, Chamydia trachomatis mycoplasma, dan pneumococci.

2. Umur

Anak (Bayi) umur dibawah 3 bulan mempunyai angka infeksi yang


rendah, karena fungsi pelindung dari antibodi keibuan. Infeksi meningkat pada
umur 3-6 bulan, pada waktu ini antara hilangnya antibodi keibuan dan
produksi antibodi bayi itu sendiri. Sisa infeksi dan virus berkelanjutan pada
waktu balita dan prasekolah. Pada waktu anak-anak umur berusia 5 tahun,
infeksi pernapasan yang disebabkan virus akan berkurang frekuensinya,
tetapi pengaru infeksi mycoplasma Pneumoniadan grup A Hemolytic
Streptococcus akan meningkat. Jumlah jaringan limfa meningkat seluruhnya
pada masa anak-anak yang sedang tumbuh dewasa Menurut PDPI ( dalam
jurnal Miftahul,A dkk 2014)

Beberapa agen virus membuat sakit ringan pada anak yang lebih tua
tetapi menyebabkan sakit yang hebat di sistem pernapasan bagian bawah
atau batuk asma pada balita. Sebagai contoh, batuk rejan secara relatif pada
trakeabronkhitistidak berbahaya pada masa kanak-kanak namun merupakan
penyakit serius pada masa pertumbuhan.

3. Pengetahuan dan perilaku ibu

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk


terbentuknya tindakan seseorng dan perilaku yang didasarkan pengetahuan
akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
Pengetahuan ibu yang baik tengtang pneumonia menjadi hal yang sangat
mendukung dalam ibu memberikan perawatan terhadap anaknya yang
menderita pneumonia. Pengetahuan ibu tentang perawatan pada anaknya
dapat menjadi dasar ibu melakukan tindakan perawatan yang benar. Melalui

17
pengetahuan yang baik, ibu dapat melakukan kebutuhan anaknya agar anak
tetap sehat dan berkembang dengan baik. Sebaliknya ibu yang tidak
mengetahui perawatan pada anak dengan baik menyebabkan kebutuhan
anaknya terhadap kesehatan tidak akan terpenuhi ( Notoatmodjo, 2012).

4. Daya tahan

Kemampuan untuk menahan organisme penyerang dipengaruhi banyak


faktor. Kekurangan sistem kekebalan pada anak beresiko terinfeksi. Kondisi
lain yang mengurangi daya tahan adalah malnutrisi, Anemia, kelelahan dan
tubuh yang menakutkan. Kondisi yang melemahkan pertahanan pada sistem
pernapasan dan cenderung yang menginfeksi melibatkan alergi (seperti alergi
rhintis) asma, kelainan jantung yang disebabkan tersumbatnya paru-paru dan,
cystic fibrosis

5 . Variasi musim

Banyaknya patogen pada sistem pernapasan yang muncul dalam


wabah srlama bulan musim semi dan dingin, tetapi infeksi mycoplasma sering
muncul pada musim gugur dan awal musim semi. Infeksi yang berkaitan asma
(seperti asma bronchitis) frekurensi banyak muncul selama musim dingin
(Nyoman 2014)

2.2.4 Manifestasi Klinis

Tingginya kejadian pnemonia pada anak menjadi perhatian yang


serius oleh semua pihak karena pneumonia selalu menempati urutan
pertama dari penyebab kematian balita. Pneumonia merupakan penyakit
infeksi pernapasan dengan gejala batuk-pilek yang disertai sesak nafas atau
nafas cepat. Proses infeksi dapat berlangsung selama 14 hari, yang
disebabkan oleh mikroorganisme dan menyerang salah satu bagian, dan
atau lebih dari saluran napas, mulai dari hidung (saluran atas) hingga
alveoli (saluran bawah), termasuk jaringan adneksaseperti sinus, rongga
telinga tengah dan pleura. Pada tingkat yang lebih berat menyebabkan
kesukaran bernapas, tidak dapat minum, kejang, kesadaran menurun dan
bahkan kematian (Ridha, 2014).

18
Gejala khas dari pneumonia adalah demam, menggigil, berkeringat,
batuk (baik non produktif atau produktif atau menghasilkan sputum berlendir,
purulen, atau berck darah), sakit dada karena pleuritis dan sesak. Gejala
umum lainnya adalah pasien lebih suka berbaring pada yang sakit dengan
lutut bertekuk karena nyeri dada. Pemeriksaan fisik didapatkan retraksi atau
penarikan dinding dada bagian bawah saat bernafas, takipneu, kenaikan atau
penurunan taktil fremitus, perkusi redup sampai pekak menggambarkan
konsolidasi atau terdapat cairan pleura, ronki, suara pernapasan bronkial,
pleural friction rub.

2.2.5 PATOFISIOLOGI
Dampak bila ibu tidak memberikan perawatan yang baik pada
balitanya akan memperberat penyakitnya yaitu menjadi pneumonia berat
sehingga saat dibawa ke rumah sakit keadaannya sudah semakin
memburuk.Dampak lainnya yaitu berat badan balita menurun, demam tidak
berkurang dan nafsu makan berkurang. Salah satu kriteria keberhasilan
perawatan di rumah adalah bila saat 2 hari kemudian pernapasannya
membaik (melambat), demam berkurang dan nafsu makan membaik dan
pemberian antibiotik selama 5 hari (WHO, Jurnal Pneumonia Marini, 2016).
Menurut WHO, semakin dini gejala pneumonia dideteksi dan semakin cepat
ditangani hasilnya aka lebih baik dan dapat menyelamatkan jiwa.

Untuk mencapai hal ini ada tiga langkah penting yang harus
dicapai tepat waktu dalam pengelolaan anak yang sakit yaitupengenalan
penyakit oleh pengasuh, mencari pelayanan dari tempat yang sesuai dan
pemberian obat dengan dosis yang benar (Hildenwall et, Journal Nermine
2017)

2.2.6 KOMPLIKASI
Pneumonia umumya bisa diterapi dengan baik tanpa menimbulkan
komplikasi. Akan tetapi, beberapa pasien, khusunya kelompok pasien risiko
tinggi, mungkin mengalami beberapa komplikasi seperti bakteremia (sepsis),
abses paru, efusi pleura, dan kesulitan bernapas. Bakteremia dapat terjadi
pada pasien jika bakteri yang menginfeksi paru masuk kedalam aliran darah
dan menyebarkan infeksi ke organ lain, yang berpotensi menyebabkan
kegagalan organ. Pada 10% pneumonia pneumokkus dengan bakteremia
dijumpai terdapat komplikasi ektrapulmoner berupa meningitis, arthritis,
endokarditis, perikarditis, peritonitis, dan empimea.

Pneumonia juga dapat menyebabkan akumulasi akumulasi cairan


pada rongga pleura atau biasa disebut dengan efusi pleura. Efusi pleura pada

19
pnemonia umumnya besifat eksudatif. Pada klinis sekitR 5% kasus efusi
pleura yang disebabkan oleh P. Pneumoniaedengan jumlah cairan yang
sedikit dam sifatnya sesaat (efusi parapneumonik). Efusi pleura edukatif yang
mengandung mikroorganisme dalam jumlah banyak beserta dengan nanah
disebut empiema. Jika sudah terjadi empiema maka cairan perlu di
drainagemenggunakan chest tubeatau dengan pembedahan.

2.2.7 Penatalaksanaan Pneumonia


Beberapa tindakan untuk meredakan gejala dapat dilakukan secara
mandiri dirumah, Yaitu dengan :

1. Memperbanyak istirahat dan konsumsi air putih untuk


mengencerkan dahak sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan
2. Mengonsumsi minuman lemon hangat atau madu untuk
meredakan batuk
3. Berkumur dengan air hangat yang diberi garam, Jika anak
mengalami sakit tenggorokan
4. Memposisikan Kepala lebih tinggi ketika tidur dengan
menggunakan bantal tambahan untuk melancarkan pernapasan
atau dapat juga menggunakan obat-obat dari resep dokter jika
gejala belum reda, yaitu ibuprofen dan paracetamol ,
diphenhydramine dan pseudoephedrine, obat batuk, dan antibiotik

2.2.8 Faktor Risiko Pneumonia


Said (dalam Kementrian Kesehatan RI 2010a) mengemukakan bahwa

faktor risiko pneumonia yaitu;

a. derajat kesehatan rendah, sehingga penyakit mudah menyerang dan salah


satunya pneumonia yang di sebabkan rendahnya pemberian ASI eklusif,
imunisasi tidak lengkap, gizi buruk, defesiensi vit A, dan BBLR.

b. status sosio-ekologi buruk yaitu yang ditandai dengan lingkungan yang


kurang baik bagi kesehatan, kumuh, polusi dalam ruangan, padat, dan tingkat
pengetahuan yang kurang.

20
2.2.9 Cara Penularan Pneumonia
Misnadiarly (2011b) mengemukakan bahwa penularan pneumonia
masukmelalui percikan ludah/droplet kemudian menyebar mulai dari saluran
pernafasan atas sampai ke jaringan parenkim paru. Davey (Jurnal Renie,N
2017) menyatakan penyebaran infeksi pneumonia terjadi melalui droplet dan
terjadi multiplikasi di dalam paru sehingga mengagnggu mekanisme
pertahanan paru-paru. Penularan pneumonia pada balita yaitu melalui
droplet/udara, dan faktor risiko terjadinya pneumonia yaitu imunisasi yang
tidak lengkap, kurang gizi serta pemberian ASI eklusif, pencemaran udara di
dalam ruangan/ kebiasaan ibu menggendong anak saat memasak sehingga
anak menghirup asap dapur, dan tinggal di lingkungan yang tidak sehat/dalam
rumah terdapat anggota keluarga yang merokok, ventilasi rumah yang kurang
memadai sehingga sirkulasi udara dan pencahayaan yang kurang (Kemenkes
RI, 2010b).

2.3 Pencegahan Pneumonia

a. Pencegahan imunisasi dilakukan dengan pemberian :


1) Vaksin campak diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit campakyang
disebabkan oleh virus campak. Penyakit ini dapat menimbulkankematian
dengan komplikasi pneumonia.

2)Vaksin pneumococcus diberikan pada anak untuk mencegah terjadinya


penyakit pneumonia.Vaksin ini di kenal dengan pneumococcalcanjugate
vaccine (PCV). Hasil penelitian di Amerika Serikat tentangpenggunaan vaksin
PCVsecara rutin pada bayi menunjukanpenurunan kejadian pneumonia pada
anak.

3) vaksin Haemophilus influenzae type b (Hib). Bakteri Haemophilusinfluenzae


type b (Hib) merupakan penyebab radang otak (meningitis)dan pneumonia.
vaksin Hib dapat mencegah penyakit dan kematian15-30% kasus pneumonia
Hiberilaku.Selain itu pencegahan yang dapat ibu lakukan dalam pencegahan
pneumonia terutama pencegahan di rumah diantaranya adalah memberikan
ASI eksklusif selama enam bulan pertama, memberikan vaksin yang
disarankan oleh dokter dalam satu tahun pertama kelahiran,menjaga
kebersihan lingkungan dan membiasakan anak untuk hidup sehat seperti
tidak jajan sembarangan (Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2012)..

21
b.pencegahan non-imunisasi yaitu dapat dilakukan dengan
memperhatikanfaktor lingkungan fisik yakni ventilasi yang berfungsi sebagai
sirkulasi udara dikatakan baik bilaruangan cukup dengan penghuninya tidak
terlalu banyak, jumlah penghuni sangat berpengaruh terhadap jumlah koloni
bakteri dan bakteri pada umumnya penyebab penyakit menular pernapasan
denganbanyaknya jumlah penghuni maka semakin banyak bakteri yang ada
didalam ruangan, kandang peliharaan jauh dari rumah ≥ 10 meter dari rumah,
terdapat kamar mandi, terdapat tempat khusus untuk menyimpan makanan
dan minuman yang mudah untuk dijangkau dan aman dari debu, terdapat
tempat khusus untuk memasak serta lubang

2.4 Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Pneumonia


Terdapat banyak faktor yang mendasari penyakit Pneumonia pada
balita. Hal ini berhubungan dengan penjamu (host), agen penyakit (agent) dan
lingkungan (environment). Adapun beberapa faktor dibawah ini sebagai
berikut.

a. Berat Badan Lahir (BBL)

Bayi baru lahir yang berat lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500
gram. Berat badan lahir memiliki peran penting terhadap kematian akibat
Pneumonia. Berat badan saat lahir bayi dipengaruhi oleh keadaan lingkungan
mikro dan lingkungan makro. Lingkungan mikro adalah segala sesuatu yang
berada di sekitar janin, terdiri dari otot rahim, plasenta, cairan ketuban,
kelahiran kembar, dan lain-lain. Lingkungan makro mempunyai peranan
terhadap berat badan bayi yang terdiri dari usia ibu saat melahirkan, jumlah
kehamilan yang dialami ibu, status terminasi kehamilan, gizi ibu, penyakit ibu
seperti perilaku merokok (Selamat, 2010).

Di negara berkembang, kematian akibat pneumonia berhubungan dengan


BBLR. Sebanyak 22% kematian pada pneumonia diperkirakan terjadi pada
BBLR. (Depkes, dalam Jurnal Monica dkk 2018)

b. ASI Eksklusif

Air Susu Ibu (ASI) eksklusif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33


tahun 2012 adalah, ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama
enam bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau
minuman lain (kecuali obat, vitamin, dan mineral).

22
Pemberian ASI, terutama ASI eksklusif sangat bermanfaat bagi anak
untuk mencegah penyakit infeksi karena ASI memiliki zat protektif atau zat
imun. Salah satu infeksi yang terjadi pada balita adalah Pneumonia
(Nirwana,2014)

Beberapa kandungan yang terdapat dalam ASI yaitu kolostrum, protein,


lemak, laktosa, vitamin A, zat besi, taurin, lactobacillus, lactoferin, dan lisozim.
(Rahmawati, 2017).

c. Status Imunisasi

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12


Tahun 2017, imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan /
meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit
sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit
atau hanya mengalami sakit ringan.Status imunisasi mempengaruhi terhadap
daya tahan atau imunitas seseorang. Semakin lengkap imunisasi, akan
semakin bertambah juga daya tahan tubuhnya.

Menurut Depkes (2010), imunisasi dasar lengkap yang harus dimiliki


oleh bayi yaitu:

a. Vaksin Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis B atau kerusakan


hati.

b. Vaksin BCG untuk mencegah penyakit TBC/Tuberkulosis

c. Vaksin polio untuk mencegah penyakit polio atau lumpuh layu pada tungkai
kaki dan lengan tangan.

d. Vaksin DPT untuk mencegah penyakit difteri atau penyumbatan jalan


napas, batuk rejan atau batuk 100 hari serta tetanus.

e. Vaksin campak untuk mencegah penyakit campak yaitu radang paru,


radang otak dan kebutaan.Vaksin dimasukkan kedalam tubuh manusia
melalui suntikan dan oral atau mulut yang disebut imunisasi. Depkes (2010)
mengeluarkan jadwal imunisasi dasar yaitu :

a. Usia 0 bulan : Hepatitis B

b. Usia 1 bulan : BCG, Polio 1

c. Usia 2 bulan : DPT/HB 1, Polio 2d. Usia 3 bulan : DPT/HB 2, Polio


3

e. Usia 4 bulan : DPT/HB 3, Polio 4

23
f. Usia 9 bulan : Campak

D. Ventilasi Rumah

Ventilasi merupakan tempat proses penyediaan udara segar yang


masuk ke dalam rumah dan juga sebagai tempat pengeluaran udara kotor dari
suatu ruangan tertutup secara alamiah maupun mekanik. Tersedianya udara
segar / bersih dalam suatu ruangan sangat dibutuhkan manusia, sehingga
apabila suatu ruangan tidak mempunyai sistem ventilasi yang cukup baik
maka dapat menimbulkan keadaan yang merugikan kesehatan seseorang.
(Susilawaty dkk, 2014).

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.


1077/MENKES/PER/V/2011, syarat ventilasi rumah yang baik adalah luas
ventilasi minimal 10% dari luas lantai. Rumah yang mempunyai ventilasi yang
tidak berfungsi dengan baik akan menghasilkan 3 akibat yaitu kekurangan
oksigen, bertambahnya konsentrasi karbondioksida, dan adanya bahan
organik beracun yang mengendap dalam rumah. Ventilasi rumah yang kurang
baik akan lebih memungkinkan timbulnya Pneumonia pada bayi dan balita
karena mereka lebih lama berada di dalam rumah sehingga dosis
pencemaran tentunya akan lebih tinggi. (Iksan, 2018).

E. Asap Rokok

Paparan asap rokok merupakan penyebab signifikan masalah


kesehatan seperti Pneumonia dan penyakit yang menyerang saluran
pernapasan lainnya, sebatang rokok yang dibakar akan mengeluarkan
4000 bahan kimia seperti nikotin, gas carbon monoksida , nitrogen
oksida, hydrogen cianida, ammonia, acrolein, acetilen, benzol dehide,
urethane, methanol, peryline dan lain-lain.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, balita sering berada


dekat dengan anggota keluarga yang merokok. Paparan asap rokok
tidak hanya menjadi penyebab langsung kejadian Pneumonia pada
balita, tetapi menjadi faktor tidak langsung yang diantaranya dapat
melemahkan daya tahan tubuh balita. Asap rokok dapat menurunkan
kemampuan makrofag membunuh bakteri. Asap rokok juga diketahui
dapat merusak ketahanan lokal paru, seperti kemampuan pembersihan
mukosiliaris, maka adanya anggota keluarga yang merokok terbukti
merupakan faktor resiko yang dapat menimbulkan gejala gangguan
pernapasan pada anak balita. (Rad Marsy dalam Wahyuningsih, 2017).

24
BAB III

METODE PENELITIAN

25
A. Jenis dan Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif


kuantitatif. Dengan melakukan study literature review 10 jurnal penelitian yang
berhubungan dengan pengetahuan ibu tentang pneumonia. Deskriptif
kuantitatif merupakan metode penelitian yang menekankan kepada usaha dan
memperoleh informasi mengenai status atau gejala pada saat penelitian,
memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena, juga lebih
menerangkan hubungan serta menarik makna dari masalah yang diinginkan
(Robiansyah:2010)

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah Metode Literature Review.


Penggunaan terkait situasi pandemic Covid-19 yang membatasi peneliti dalam
pengambilan data.

Study Literatur (literature review) merupakan penelitian yang dilakukan


oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah buku-buku, majalah yang
berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian.Teknik ini dilakukan dengan
tujuan untuk mengungkapkan berbagai teori-teori yang relevan dengan
permasalahan yang sedang dihadapi/ diteliti sebagai bahan rujukan dalam
pembahasan hasil penelitian.

Literature review dilakukan bisa berasal dari beberapa macam sumber


seperti jurnal nasional maupun internasional yang dilakukan seperti dengan
menggunakan textbook atau handbook yang bersangkutan mengenai
Pengetahuan ibu mengenai perawatan pneumonia yang terkait.

B. Jenis danTeknik Pengumpulan Data


1.Jenis data

Jenis penelitian yang digunakan pada literature review ini yaitu penelitian
penelitian deskriptif dengan design literature review. Penelitian ini akan
mendeskripsikan tentang factor dan karakteristik dari beberapa jurnal yang
terkait.

2.Teknik pengumpulan data

Kumpulan data Studi Literatur yang terdiri dari artikel jurnal, textbook,
handbook, arsip maupun regulasi adalah cara untuk menyelesaikan
persoalan dengan menelusuri sumber-sumber tulisan yang pernah dibuat

26
sebelumnya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pengumpulan
data literature review dengan urut struktur tematik

Struktur Tematik mengelompokkan dan mendiskusikan sumber-


sumber sesuai tema atau topiknya. Dengan mengelompokkan tema atau
topik penelitian, dapat menunjukkan jenis topik yang penting dan
memperkuat ketajaman dalam penelitian.

Pengumpulan literature review digunakan beberapa tahapan


diantaranya adalah pencarian artikel berdasarkan topik garis besar,
pengelompokkan artikel berdasarkan relevansi dengan topik dan tahun
penelitian lalu pengurutan struktur penjelasan serta perbandingan data
yang saling berhubungan.

Pencarian artikel jurnal yang digunakan terbit pada rentang tahun 2010
– 2020 menggunakan kata kunci judul diantaranya “ Gambaran
pengetahuan ibu tentang perawatan pneumonia pada anak” ,
“ Pneumonia” , “ Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
‘ ’ Pernapasan” , dan “ Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisis Data” yang diidentifikasi berdasarkan relevansi isi jurnal dan
keterkaitan topik penelitian.

Pencarian jurnal menggunakan portal Google Scholar dengan


mengngetikkan 4 kata kunci judul. Pencarian “ Gambaran pengetahuan
ibu tentang perawatan pneumonia” menghasilkan 12 judul namun yang
sesuai hanya 3 jurnal. Pencarian“ Penderita Pneumonia” menghasilkan
17 judul namun yang sesuai topik hanya 4. Pencarian “ Gambaran
pengetahuan ibu tentang perawatan pneumonia” menghasilkan 10 judul
namun yang sesuai hanya 3 judul.

Setelah artikel terkumpul selanjutkan peneliti mengelompokkan


sejumlah artikel yang telah didapatkan berdasarkan relevansi topik
karakteristik penderita infa Pneumonia . Artikel yang diutamakan berkisar
penelitian 10 tahun terakhir, namun bila masih ada ilmu atau pembahasan
yang belum berubah akan diperluas menjadi artikel dengan tahun
penelitian 10 tahun terakhir.

Dari jumlah pencarian, didapatkan 10 artikel relevan dan sesuai


rentang tahun terbit terbaru. Dengan rincian sebanyak 4 artikel
mempunyai kriteria penuh dan 6 artikel mempunyai kriteria menengah.
Kesepuluh artikel ini digunakan dalam membahas dan membandingkan
penelitian sesuai topik berdasarkan relevansi topik.

Kemudian artikel yang sudah dikelompokkan peneliti analisis


penjelasan struktur mengenai keterkaitan artikel dan topik penelitian. Lalu
penulis membandingkan apabila ada jurnal yang saling berhubungan.

27
Penambahan artikel jurnal maupun textbook lain bersifat memperkuat dan
menambah ketajaman pembahasan hasil penelitian .

BAB IV

Hasil Dan Pembahasan


A. Hasil

28
Hasil dari penelitian ini berdasarkan Literatur riview dari kepustakaan atau
jurnal yang telah ditelaah sesuai dengan judul penelitian..

Tabel 4.1 Tabel Ringkasan Jurnal

NO Judul Penelitian Tujuan Populasi dan Metode Hasil


Sampel Penelitian

1 Gambaran Untuk Populasi dalam Jenis Penelitian Dari hasil


Pengetahuan Ibu mengetahui penelitian ini yang digunakan penelitian
Tentang Gambaran adalah semua adalah dengan didapatkan
Perawatan pengetahuan ibu yang metode deskriptif bahwa dari
Pneumonia ibu tentang memiliki anak total 80
Ringan pada perawatan berusia 1-5 orang
Anak Usia 1-5 pneumonia tahun yg responden
Tahun Di Rumah pada anak menderita 43 orang
di Desa Sayang usia 1-5 tahun pneumonia memiliki
Kecamatan di rumah di yaitu sebanyak pengetahua
Jatinanggor desa Sayang 409 n yang
Kecamatan kurang
Jatinanggor Sampel dalam (53,75 %),
penelitian ini
35 orang
sebanyak: 80
responden memiliki
pengetahua
n yang
cukup
(43,75%) ,
dan 2 orang
memiliki
pengetahua
n yang baik
(2,50%)

2 Gambaran Untuk Populasi dalam Metode penelitian Hasil


Pengetahuan mengetahui penelitian ini 94 yang di gunakan Penelitian
dan Pendidikan Gambaran responden. bersifat Deskriptif yang
Ibu Balita pengetahuan Menggunakan dengan diperoleh
Dengan Kejadian ibu tentang teknik Pendekatan dari 94

29
Peyakit perawatan accidental cross sectina responden
Pneumonia Pada pneumonia sampling study sebanyak
Balita di pada Balita di 33
Kelurahan kelurahan (35,1%)resp
Keraton keraton onden
Kecamatan kecamatan memiliki
Martapura martapura pengetahua
Kab.banjar kabupaten n tinggi, dan
banjar 61 (64,9%)
responden
memiliki
pengetahua
n rendah

3 Gambaran Mengetahui Populasi dalam Jenis Penelitian Hasil


Pengetahuan Ibu Gambaran penelitian Deskriptif, penelitian
Tentang Pengetahuan sebanyak 46 rancangan yang
Pneumonia dan Ibu Tentang orang survey, diperoleh
Cara Pneumonia pendekatan cross dari 46
Penanganan dan cara Sampel Jenuh sectional responden
Pada Anak Usia penanganan 46 Orang yaitu:
1-5 Tahun di pada anak di dengan 19(41,3)
Wilayah wilayah kerja menggunakan orang
Puskesmas di Puskesmas instrumen responden
Ngesrep Kota Ngesrep kota kuesioner ini memiliki
Semarang Semarang pengetahua
n kurang,
dan
17(36,9)
responden
memiliki
pengetahua
n cukup ,
dan
10(21,7)
responden
memiliki
pengetahua
n baik .

30
4 Gambaran Untuk Populasi:5 Metode Hasil
Pengetahuan Ibu mengetahui Penelitian penelitian
Tentang gambaran Jumlah sampel menggunakan ini
Perawatan Pengetahuan sebanyak 52 deskriptif menemuka
Pneumonia ibu tentang orang yaitu ibu kuantitatif, dan n bahwa
Ringan di perawatan usia 20-35 teknik pengetahua
Wilayah Kerja pneumonia Tahun yang pengambilan n ibu dalam
Puskesmas ringan pada baru sampel kategori
Siliwangi balita 1-5 mempunyai 1 menggunakan baik
Kabupaten Garut Tahun di anak balita consecutive 11(21,1%),
wilayah kerja dengan sampling pengetahua
puskesmas Pneumonia n ibu pada
Siliwangi ringan atau kategori
Kabupaten memiliki gejala cukup
Garut pneumonia 8(15,4%),
dan
pengetahua
n ibu pada
kategori
kurang 33
(63,5%)

5 Gambaran Untuk Populasi: Metode penelitian Hasil


Pengetahuan Ibu Mengetahui Melibatkan 73 ini menggunakan Penelitian
Tentang gambaran ibu design Deskriptif menunjukka
Perawatan pengetahuan kuantitatif dengan n
Pneumonia ibu tentang Sampel: diambil pendekatan cross pengetahua
dengan teknik
Ringan Pada perawatan sectional n ibu
cluster
Anak di Rumah pneumonia sampling sebanyak
Desa Cipacing ringan pada melibatkan 73 56 orang
Kecamatan anak di rumah ibu termasuk
Jatinanggor desa cipacing dalam
kecamatan kategori
Jatinanggor baik
(76,7%),

31
memiliki
pengetahua
n baik, 12
yang
memiliki
pengetahua
n kurang
(16,4%),
sedangkan
yang
memiliki
pengetahua
n cukup
sebanyak 5
(6,8%)
orang
responden.

6 Gambaran Untuk Populasi : Metode penelitian Hasil


Tingkat mengetahui sebanyak 1000 ini menggunakan penelitian
Pengetahuan, Gambaran orang Jenis penelitian menunjukka
Pendididkan, tingkat Deskriptif analitik n bahwa
Usia, Jenis pengetahuan Sampel dengan dari 50
sebanyak : 50
Kelamin Orang pendidikan , pendekatan pasien yang
orang dengan
Tua Terhadap usia, jenis teknik sampling cross-sectional memiliki
Penyakit kelamin orang yang digunakan dengan anak
Pneumonia Pada tua terhadap adalah menggunakan pneumonia
Anak Di Rs.Anna penyakit puposive data sekunder yang
Medika Bekasi pneumonia sampling memiliki
Tahun 2017 pada anak pengetahua
n cukup 26
(52,0%),
sementara
yang
memiliki
pengetahua
n kurang
sebanyak
20 (40%)

32
orang
responden,
dari segi
usia rata-
rata >45
tahun 27
(54,0%),
berdasarka
n jenis
kelamin
insiden
tertinggi
pada
perempuan
32 (64,0%)
orang
responden

7 Gambaran Untuk Populasi dalam Metode yang Hasil


Pengetahuan Ibu mengetahui penelitian ini digunakan adalah penelitian
Tentang gambaran adalah semua Deskriptif diperoleh
Perawatan pengetahuan ibu yang bahwa
Pneumonia ibu tentang memiliki anak pengetahua
Dengan perwatan penderita n ibu
Pemberian Asi pneumonia pneumonia tentang
esklusif Pada dengan yang tercatat Perawatan
Anak di pemberian asi sebanyak : 48 pneumonia
Puskesmas eksklusif pada balita yaitu 18
Kecamatan anak di responden
Lamongan puskesmas Sampel memiliki
sebanyak 43
kecamatan pengetahua
responden
lamongan Sampling n
menggunakan kurang(39%
random ),
sampling sedangkan
ibu dengan
anak
pneumonia
yang

33
memiliki
pengetahua
n yang baik
sebanyak
26 ibu
(60,5%)

8 Description of Untuk Populasi dalam Metode yang Berdasarka


Mother’ s mengetahui penelitian ini digunakan dalam n hasil
Knowledge Gambaran melibatkan penelitian ini penelitian
About pengetahuan setiap ibu dan adalah Survei diperoleh
Pneumonia ibu tentang anak balita deskriptif dengan tingkat
Education program mengalami pendekatan cross pengetahua
Program With edukasi pneumonia 3- sectional dan n ibu masih
Mother’ s pneumonia 6x dalam eksperimental cukup
Behavior dengan setahun semu dengan minim
Towards perilaku ibu rancangan pra didalam
Pneumonia terhadap Sampel: Hasil eksperimental perawatan
penelitian
perawatan pneumonia
terhadap 30
pneumonia responden yang 13(42,3%),
mempunyai orang
balita (1-5 responden
tahun) pengetahua
n cukup
10(34,0%)
orang
responden
sedangkn
pengetahua
n baik
7(23,7%)
responden

9 Description of Untuk Populasi dalam Metode yang Hasil


Mothers mengetahui penelitian ini digunakan dalam penelitian

34
Knowledge Gambaran sebanyak 295 penelitian ini didapatkan
About pengetahuan kasus dengan adalah quasy bahwa
Pneumonia Care ibu tentang jmlah penderita experimental Pengetahua
Education program tertinggi di design dan n sangat
Program For edukasi rumah sakit rancangan cross berdampak
Clients At EL- perawatan sebanyak 31 sectional terhadap
Raml Children’ s pneumonia penderita. perilaku ibu
Hospital pada klien di dalam
Rumah Sakit Sampel : menangani
Jumlah sampel
Anak EL-Raml pneumonia.
38 eksperimen
dan 38 kontrol Setelah di
dengan teknik teliti lebih
purposive dari
supling. setengah
sampel
memiliki
pengetahua
n kurang 17
responden
(57%),
sementara
klien yang
memiliki
pengetahua
n cukup 13
responden(
34%) dan
yang
memiliki
pengetahua
n kurang
sebanyak 8
responden
(22,3%).

10 Overview of Untuk Populasi Metode yang Hasil


mother mengetahui sebanyak 222 digunakan dalam penelitian
knowledge about Gambaran balita di tahun penelitian ini didapatkan
pneumonia care pengetahuan 2016 adalah kuantitatif sebanyak

35
and effect of ibu terhadap Sampel: dalam dengan desai 42(44,7%)
delayed care in perawatan penelitian ini cross sectional memiliki
the Peruvian pneumonia dipilih dengan yang bertujuan pengetahua
teknik
Amazon:a mixed- untuk n rendah ,
accidental
methods study samplin yang mengetahui responden
on caregivers’ berjumlah 94 hubungan yang
perceptions orang pengetahuan ibu menderita
dan karakteristik pneumonia
rumah dengan sebesar
kejadian 50(53,2%)
pneumonia. Dan
Adanya
hubungan
antara
keterlambat
an
penangana
n
pneumonia
dengan
meningkatn
ya angka
kematian
akibat
pneumonia,
yaitu sekitar
31(33,2%)

B. PEMBAHASAN

1. Persamaan

Study literatur riview yang di telaah oleh peneliti memiliki persamaan dalam
setiap jurnal yaitu peneliti dalam setiap jurnal meneliti tentang bagaimana
pengetahuan Ibu tentang perawatan Pneumonia pada Anak usia 1-5 Tahun.

36
Pada setiap jurnal memiliki persamaan pada tiap karakteristik responden, dengan
hasil penelitian dikategorikan dalam kategori baik, cukup, dan kurang.
Berdasarkan 10 jurnal yang telah saya telaah terdapat 7 jurnal yang sama yaitu
jurnal1,2,3,4,8,9,10 yang memiliki pengetahuan baik di dalam perawatan
pneumonia dan terdapat 3 jurnal yang berbeda yaitu jurnal 5,6,7 yang dimana
jurnal 5 dan 7 memiliki pengetahuan baik dan jurnal 6 yang memiliki
pengetahuan cukup.

Pada hasil jurnal 1 yang berjudul Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang


Perawatan Pneumonia Ringan Pada Anak Usia 1-5 Tahun di Rumah di Desa
Sayang Kecamatan Jatinanggor oleh Marini Pita Sari tahun 2016 terdapat
karakteristik respoden berada dalam rentang usia 20-35 Tahun yaitu sebanyak
61 responden (76,25%) , dan diketahui bahwa total dari 80 orang responden
lebih dari setengah berpendidikan tingkat SMA yaitu sebanyak 44 responden
(55%).

Pada jurnal II yang berjudul Gambaran Pengetahuan dan Pendidikan Ibu


Balita Dengan Kejadian Penyakit Pneumonia Pada Balita di Kelurahan Keraton
Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar Oleh Miftahul Azizah dkk Tahun 2014
terdapat karakteristik responden yang pengetahuan nya kurang sebanyak 61
responden(64,9%),dan pengetahuan baik yaitu sebanyak 33 responden (35,1%).

Pada jurnal III yang berjudul Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang


Pneumonia dan Cara Penanganan Pada Anak Usia 1-5 Tahun di Wilayah
Puskesmas Ngresep Kota Semarang” oleh Lidya dkk Tahun 2015 terdapat
karakteristik responden sebagian besar berusia 18-40 tahun (Dewasa awal), dan
sebagian besar berpendidikan menengah (SMA / Sederajat), dan mayoritas
pengetahuan ibu tentang pneumonia kurang sebanyak 17 orang (41,3%)
sedangkan mayoritas pengetahuan ibu tentang cara penanganan cukup
sebanyak 17 orang (37%).

Pada jurnal IV yang berjudul Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang


Perawatan Pneumonia Ringan di Wilayah Kerja Puskesmas Siliwangi Kabupaten
Garut Oleh Naufal Dzakwan Tahun 2019 terdapat karakteristik responden seperti
pengetahuan ibu dalam kategori baik (21,1%), Pengetahuan ibu pada kategori
cukup (15,4%), dan pengetahuan ibu pada kategori kurang (63,5%).

Pada jurnal V yang berjudul Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan


Pneumonia Ringan Pada Anak di Rumah Desa Cipacing Kecamatan Jatinanggor
Oleh Renie Nurcholivatun Tahun 2017 terdapat karakteristik responden seperti
pengetahuan ibu sebanyak 56 orang yg termasuk dalam kategori baik (76,7%) ,
pemberian makanan bergizi sebanyak 63 orang (86,3%) memiliki pengetahuan
baik, pemberian cairan sebanyak 44 orang (60,3%) memiliki pengetahuan baik,
mengontrol suhu tubuh sebanyak 37 orang ( 50,7%) memiliki pengetahuan baik
dan dimensi perkembangan penyakit sebanyak 49 orang (67,1%) memiliki
pengetahuan baik.

Pada jurnal VI yang berjudul “ Gambaran Tingkat Pengetahuan, Pendidikan


,Usia,Jenis Kelamin Ibu Terhadap Penyakit Pneumonia Pada Anak Di Rs.Anna
Medika Bekasi” oleh Tatag dan Andini Tahun 2017 terdapat karakteristik

37
Sebagian ibu di Rs memiliki pengetahuan penyakit pneumonia di rumah sakit
Anna dalam kategori baik yaitu 26 orang (52,0%), pendidikan kelompok
menengah 20 (40%), dari segi Usia >45 sebanyak 27 (54,0%)

Pada jurnal VII yang berjudul Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang


Perawatan Pneumonia Dengan Pemberian Asi Eksklusif Pada Anak di
Puskesmas Kecamatan Lamongan” Oleh Vina Setya Melinda 2020, yang
menjadi karakteristik ibu yaitu sekitar 18 (39%) responden yang memiliki
pengetahuan kurang mengenai perawatan pneumonia dengan pmberian asi
eksklusif sedangkan yang memiliki pengetahuan baik sekitar 26(60,5%) Klien.

Pada jurnal VIII yang berjudul “ Description of Mother’ s Knowledge About


Pneumonia Education Program With Mother’ s Behavior Towards Pneumonia”
oleh Mohammed Masud Parvez Tahun 2016 terdapat karakteristik ibu dengan
anak pneumonia sebagian besar memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 26
ibu (60,5%), dan sebagian besar ibu tidak memberikan Asi eksklusif pada anak
sebanyak 24 ibu (55,8%) yang terjadi pada kelompok pendidikan perguruan
tinggi.

Pada jurnal IX yang berjudul “ Description of Mother’ s Knowledge About


Pneumonia Care Education Program For Clients At AL-Raml Pediatric Hospital”
oleh Nermine Abas dkk (2017), terdapat pengaruh edukasi tentang perawatan
pneumonia terhadap meningkatnya tingkat pengetahuan ibu dalam merawat
anak pneumonia.

Pada jurnal X yang berjudul “ Overview of Mother Knowledge About


Pneumonia Care And Effect of Delayed Care in The Peruvian Amazon: a Mixed-
methods Study on Caregivers Perceptions oleh Monica J Pajuelo dkk (2018),
didapatkan data sebanyak 44,7% dengan pengetahuan rendah dari jumlah klien
yang menderita pneumonia sebesar 53,2% dan meningkatnya angka kematian
akibat pneumonia yaitu sekitar 33,2%

2. Kekurangan

1. Pada jurnal 1 yang berjudul “ Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang


Perawatan Pneumonia Ringan Pada Anak Usia 1-5 Tahun di Rumah di
Desa Sayang Kecamatan Jatinanggor Oleh Marini Pita sari, tidak
dijelaskan berapa persentase pengetahuan ibu dalam kategori
baik,cukup, dan kurang.

2. Pada jurnal 2 yang berjudul “ Gambaran Pengetahuan Dan Pendidikan


Ibu Balita Dengan Kejadian Pneumonia pada Balita di Kelurahan
Keraton Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar” Oleh Miftahul
Azizah dkk. Didalam jurnal yang dicantumkan hanya persentase
responden yang memiliki pengetahuan baik dan yang kurang baik,
sementara jumlah responden yang memiliki pengetahuan cukup tidak
dicantumkan.

38
3. Pada jurnal 3 yang berjudul Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang
Pneumonia dan Cara Penanganan Pada Anak Usia 1-5 Tahun di
Wilayah Puskesmas Ngresep Kota Semarang oleh Lidya dkk, tidak
dimasukkan data klinis pasien untuk mengidentifikasi hubungan antara
tingkat pengetahuan dan data klinis pasien tersebut.

4. Pada jurnal 4 yang berjudul Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang


Perawatan Pneumonia Ringan Pada Balita 1-5 Tahun di Wilayah Kerja
Puskesmas Siliwangi Kabupaten Garut oleh Naufal Dzakwan, tidak
dijelaskan adanya hubungan antara tingkat pendidikan dengan
pengetahuan ibu dalam merawat anak pneumonia, dan juga tidak
dimasukkan usia berapa rata-rata ibu yg mempunyai anak pneumonia
di desa tersebut.

5. Pada jurnal 5 yang berjudul Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang


Perawatan Pneumonia Ringan Pada Anak di Rumah Desa Cipacing
Kecamatan Jatinanggor oleh Renie Nurcholivatun, tidak memaparkan
saran pada jurnal baik pada abstrak ataupun pada isi jurnal.

6. Pada jurnal 6 yang berjudul Gambaran Tingkat Pengetahuan,


Pendidikan,Usia,Jenis Kelamin Ibu Terhadap Penyakit Pneumonia
Pada Anak Di Rs. Anna Medika Bekasi Tahun 2017) oleh Tatag dan
Andini Dwi Pangestu, tidak dijelaskan Tingkat Pendidikan Ibu dengan
anak pneumonia, juga terdapat kata dalam bahasa asing yang tidak
dicetak miring dan pada jurnal ini juga tidak terdapat saran.

7. Pada jurnal 7 yang berjudul Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Asi


Eksklusif pada Balita Pneumonia di Puskesmas Kecamatan Lamongan
oleh Vina Setya Melinda, tidak memaparkan keterkaitan antara
karakteristik responden dengan tingkat pengetahuan responden
sehingga sulit dipahami.

8. Pada Jurnal 8 yang berjudul “Description Of Mother’ s Knowledge


About Pneumonia Education Program With Mother’ s Behavior
Towards Pneumonia Oleh Mohammed Masud, tidak menjelaskan
seberapa banyak persentase responden yang memiliki pengetahuan
yang baik, kurang baik dan cukup mengenai pneumonia pada anak

9. Pada Jurnal 9 yang berjudul “ Description Of Mother’ s Knowledge


About Pneumonia Care Education Program For Client At EL-Raml
Children’ s Hospital”Oleh Nermine Abas dkk , terdapat beberapa kata
dalam bahasa asing sehingga pembaca harus mencari arti dari kata
tersebut agar dapat lebih memahami isi dari jurnal

10. Pada Jurnal 10 yang berjudu Overview Of Mother Knowledge About


Pneumonia Care and Effect Of Delayed Care in amazon: a mixed-
methods study on caregivers perceptions oleh Monica J Pajuelo,
dimana abstrak terlalu singkat dan terdapat beberapa bahasa asing
sehingga mebuat pembaca sulit mengerti isi jurnal.

39
3. Kelebihan

Kelebihan Literature yang ditelaah oleh peneliti berdasarkan study


Literature review ini adalah pada jurnal I oleh Marini Pita Sari tahun 2016
dengan judul “ Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Pneumonia
Ringan Pada Anak Pada Anak Usia 1-5 Tahun di Rumah Desa Sayang
Kecamatan Jatinanggor” , menjelaskan secara singkat,padat dan jelas pada
hasil penelitiannya. Pada jurnal ini peneliti memaparkan adanya keterkaitan
karakteristik responden dengan tingkat pengetahuan responden.

Pada jurnal II oleh Miftahul Azizah dkk 2014 dengan judul “ Gambaran
Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Balita Dengan Kejadian Pneumonia Pada
Balita Di Kelurahan Keraton Kecamatan Martapura Kabupaten
Banjar” memiliki kelebihan penulisan jurnal lengkap yaitu abstrak,
pendahuluan, bahan dan metode seingga lebih mudah dipahami.

Pada jurnal III oleh Lidya dkk 2015 dengan judul Gambaran Pengetahuan
Ibu Tentang Pneumonia Dan Cara Penanganan Pada Anak Usia 1-5 Tahun Di
wilayah Puskesmas Ngresep Kota Semarang” menggunakan analisa anivariat
dengan tabel distribusi frekuensi sehingga lebih mempermudah pembaca
dalam memahami isi jurnal.

Pada Jurnal IV oleh Naufal Dzakwan 2019 dengan judul” Gambaran


Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Pneumonia Ringan Di Wilayah Kerja Di
Puskesmas Siliwangi Kabupaten Garut” memiliki kelebihan menggunakan
tabel frekuensi karakteristik responden sehingga memudahkan pembaca
dalam memahami isi jurnal.

Pada Jurnal V oleh Renie 2017 dengan Judul Gambaran Pengetahuan


ibu Tentang Perawatan Pneumonia Ringan Pada Anak Di Rumah Desa
Cipacing Kecamatan Jatinanggor memiliki kelebihan penulisan jurnal singkat,
padat dan jelas serta menggunakan kaidah penulisan jurnal yang rapi
sehingga pembaca lebih tertarik dalam membaca isi jurnal.

Pada jurnal VI oleh Tatag dan Andini 2017 dengan judul” Gambaran
TIngkat Pengetahuan, Usia, Jenis Kelamin Ibu Terhadap Penyakit Pneumonia
Pada Anak Di Rs.Anna Medika Bekasi Tahun 2017 memiliki kelebihan
penulisan jurnal rapi dan jelas sehingga membuat pembaca mudah
memahami isi jurnal.

Pada jurnal VII oleh Tatag dan Andini 2017 dengan judul Gambaran
Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif Pada Balita Pneumonia Di
Puskesmas Kecamatan Lamongan” memiliki kelebihan penulisan abstrak
yang rapi dan tidak terdapat kata bahasa asing yg dapat menyulitkan
pembaca untuk memahami isi jurnal.

Pada jurnal VIII oleh Mohammed Masud 2016 dengan judul Describtion
Of mother’ s Behavior Toward pneumonia Education Program With Mother’ s

40
Behavior Towards Pneumonia memiliki kelebihan di dalam penulisan abstrak
yang rapi dan jelas sehingga mudah dipahami oleh pembaca dan jurnal ini
juga menggunakan tabel distribusi frekuensi untuk memudahkan pembaca
memahami isi jurnal.

Pada jurnal IX oleh Nermine Abas dkk 2017 dengan judul Describtion Of
Mother’ s Knowledge About Pneumonia Care Education Program For client At
EL-Raml Children’ s Hospital” Memiliki kelebihan isi jurnal yang lengkap
dimulai dari adanya abstrak, pendahuluan, bahan, dan metode serta
persentase tingkat efektifitas media tersebut untuk meningkakan pengetahuan
ibu terhadap pneumonia di paparkan dengan jelas.

Pada jurnal X oleh Monica J Pajuelo 2018 dengan judul’ ’ Overview Of


Mother’ s Knowledge About Pneumonia Care And Effect Of Delayed Care In
Amazon:Mixed-Methods Study On Care Givers Perseptions” memiliki
kelebihan yaitu jumlah sampel dan populasi dijelaskan dengan singkat namun
dapat dipahami dan juga persentase dari hasil penelitian jurnal juga dijelaskan
dengan baik

4. Perbandingan Jurnal

1. Berdasarkan penelitian dan telaah pada 10 jurnal, didapat perbandingan


hasil penelitian antara jurnal V oleh Renie (2017), VI oleh Tatag dan Andini
(2017), VII oleh Vina Setya Melinda (2020) dengan ke 7 jurnal lain nya yang
dimana hasil dari ketiga penelitian ini didapatkan bahwa rata-rata tingkat
pengetahuan ibu cukup baik.

2. Berdasarkan penelitian dan telaah pada 10 jurnal, didapatkan perbandingan


metode penelitian yang dimana pada jurnal 1,2,3,7 dan 8 menggunakan
metode penelitian Deskriptif sedangkan pada jurnal 4,5 dan 10 menggunakan
metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional
dan pada jurnal 9 dengan judul “ Description of Mothers Knowledge About
Pneumonia Care Education Program for Clients At-EL raml Children’ s
Hospital menggunakan metode penelitian quasy experimental design.

3. Berdasarkan penelitian dan telaah pada 10 jurnal, didapatkan perbandingan


antara jurnal 7 oleh Vina Setya Melinda (2020) yang berjudul “ Gambaran
Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Pneumonia dengan Pemberian Asi
Esklusif pada Anak di Puskesmas Kecamatan Lamongan” yang mengatakan
adanya hubungan yg signifikan antara pemberian asi eksklusif terhadap anak
pneumonia dengan prosespenyembuhan anak pneumonia

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan

41
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai “gambaran
pengetahuan Ibu tentang perawatan Pneumonia pada Anak usia 1-5 tahun
berdasarkan Literatur review dengan menelaah 10 jurnal sehingga dapat
diambil kesimpulan :

1. Hasil penelittian berdasarkan literatur riview menyatakan bahwa


sebagian besar pengetahuan responden dikategorikan kurang.
2. Mayoritas umur yang dimiliki responden ialah usia 18-40 tahun. Semakin
dewasa usia responden maka maka pengetahuan akan semaki baik dan
itu juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan responden, sehingga
semakin tinggi tingkat pendidikan maka cara berfikir akan lebih kritis serta
memiliki pengetahuan yang cukup untuk merawat anak nya yang sakit.
3. Mayoritas pendidikan yang dimiliki responden adalah SMA, dan
perguruan tinggi. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dimiliki
responden semakin baik pengetahuan yang dimiliki

Dari hasil review sepuluh jurnal yang telah di telaah yang terpublikasi sejak
2011-2020 dengan pencarian data base Google scholar dan website jurnal
resmi dari universitas untuk pencarian jurnal nasional dan
international.Dimana terdapat 7 jurnal yang sama yaitu jurnal 1,2,3,5,6,8,9,10
yang menggunakan pendekatan cross sectional dan terdapat 2 jurnal yang
penelitian yang memiliki persamaan dalam teknik pengambilan sampeldengan
menggunakan consecutive sampling. Kelebihan dari 10 jurnal yang telah
ditelaah terdapat 8 jurnal yang isi nya di lengkapi dengan jumlah dan
persentase hasil penelitian sedangkan 2 jurnal lainnya tidak mencantumkan
persentase dari hasil penelitian. Kekurangan dari beberapa jurnal tersebut
adalah tidak mencantumkan tahun penelitian, pembahasan yang jelas dan
penulisan huruf asing dalam abstrak yang tidak diberi garis miring.

B Saran

1. Bagi Ibu dengan anak Pneumonia

42
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi
bagi pembaca terutama ibu dengan anak menderita pneumonia dalam
melakukan Perawatan pneumonia di rumah.

2. Bagi Institusi Pendidikan


Diharapkan penelitian study literature ini dapat menjadi sumber bacaan di
perpustakaan dan dapat dijadikan paduan penelitian untuk mahasiswa
jurusan keperawatan poltekkes lainnya.

3. Bagi peneliti selanjutnya


Diharapkan penelitian study literature ini dapat dijadikan sebagai masukan
untuk menambah informasi dan pengetahuan mengenai bagaimana
Gambaran pengetahuan ibu tentang perawatan pneumonia pada anak usia
1-5 tahun.

DAFTAR PUSTAKA

43
Aldriana, N. (2015). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Pneumonia Pada
Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Rambah Samo 1 Tahun 2014. Jurnal
Maternity And Neonatal, 1(6), 262-266.

Anwar, A., & Dhamayanti, I. (2014). Pneumonia Pada Balita Di Indonesia


Kesehatan Masyarakat Nasioal, 8, No, 8(29), 359-365

Dwi, H. (2015). Hubungan Pengetahuan Ibu Balita Dengan Perilaku Pencegahan


Penyakit Pneumonia Di Ruang Rawat Inap Anak Rsud Dr. Moewardi.
Surakarta : Skripsi, Surakarta: Stikes Kusuma Husada

Harnilawati, H. 2013. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta

Justin, 2016. Hubungan Sanitasi Rumah Tinggal dengan Kejadian Penyakit


Pneumonia, Unhalu Kendari

Lidya, R. H, Nuke & Wening,A. (2015). Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang


Pneumonia dan Cara Penanganan Pada Anak Balita Di wilayah
Puskesmas Ngresep kota Semarang, Jurnal Kebidanan, 4(2), 8-10

Luma. Lestari E. 2020. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang


Penyakit Pneumonia Dengan Perilaku Pencegahan Pneumonia Pada Anak
Di Puskesmas Bakunase Kota Kupang.

Maryunan, A. (2010). Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta: Trans


Info Media.

Marini, P.S, Helwiyah & Siti. (2016). Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang
Perawatan Pneumonia Ringan Pada Balita Di Rumah Di Desa Sayang
Kecamatan Jatinanggor.Jurnal Ilmu Keperawatan, 1-15

Miftahul, A., Fahrurazi & Nurul, I (2014). Gambaran Pengetahuan Ibu Balita
Dengan Kejadian Penyakit Pneumonia Pada Balita di Kelurahan Keraton
Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar, Kesehatan Masyarakat UNISKA,
1(1), 2-4

Mohammed Masud. P. (2016). Description Of Mother’ s Knowledge About


Pneumonia Education Program With Mother’ s Behavior Towards
Pneumonia, Nursing Science, 13-113

Monica, P. (2018). Overview Of Mother Knowledge About Pneumonia Care And


Effect Of Delayed Care in The Paruvian Amazon, Penelitian layanan
Kesehatan BMC, 18(1), 1-11

Naufal, D. (2017). Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Pneumonia


Ringan Pada Balita 1-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Siliwangi
Kabupaten Garut , Jurnal Unpad AC

44
Nermine. Abas M. (2017). Description Of Knowledge About Pneumonia Care
Education Program For Client At AL-Raml Pediatric Hospital’ ’ , Penelitian
Pediatric

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo, 2014, Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta,


Jakarta

Nyoman, N., & Mahalastri , D. (2014). Hubungan antara Pencemaran Udara


Dalam Ruang dengan Kejadian Pneumonia Balita. Jurnal Berkala
Epidemologi, Vol.2, No, :392-403

PDPI. (2011). PNEUMONIA KOMUNITI (Pedoman Diagnosis dan


Penatalaksanaan di Indonesia). Jakarta: Balai Penerbit FK UI

Purwoastuti, 2015. Defenisi Pengetahuan untuk mengambil keputusan dan


tindak. Jakarta. Medikal Books

Renie, N. (2017). Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Pneumonia


Ringan Pada Anak Di Rumah Desa Cipacing Kecamatan Jatinanggor.
Pneumonia Journal 1(2), 1-13

Sari M.P., Helwiyah. R., & Siti Y.R.F. 2016. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang
Perawatan Pneumonia Ringan pada Balita di Rumah di Desa Sayang
Kecamatan Jatimanggor. Students e-Journal 1(1), 1-15..

Sudarti. 2010. Kelainan dan Penyakit Pada Bayi dan Anak. Yogyakarta : Medikal
Books

Tatag M., Andini D.P (2017). Gambaran Tingkat Pengetahuan , Pendidikan,


Usia, Jenis Kelamin Ibu Terhadap Penyakit Pneumonia Pada Anak DI RS
ANNA MEDIKA Bekasi Tahun 2017. Kesehatan Komunitas Anak 9(2), 1-
33.

Vina, S,M. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Asi Eksklusif Pada Balita
Pneumonia Di Puskesmas Kecamatan Lamongan. Jurnal Kebidanan, 3(2),
3-17

Wawan, A. Dan Dewi, M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia. Jakarta. Nuha Medikal

LEMBAR KONSULTASI
BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH

45
JUDUL :Literatur Review: Gambaran Pengetahuan Ibu
Tentang Perawatan Pneumonia Pada Anak Usia 1-5
Tahun
NAMA MAHASISWA :Tania Sitorus Pane
NIM :P07520118048
NAMA PEMBINGBING :Yufdel, S.Kep, Ns, M.Kes

No Tanggal Materi Rekomendasi Tanda Tangan


Bimbingan Pembimbing Mahasiswa Pembimbing

1 09 Oktober 2020 Konsultasi Perbaikan


judul judul yang
mudah
dipahami
dan
mempunyai
masalah
keperawatan

2 13 Oktober 2020 Konsultasi Judul


judul proposal di
AAC
oleh dosen
pembingbing

3 18 Oktober 2020 Menelaah 10 Dosen


jurnal pembingbing
menyarankan
untuk
mengirim
telaah
jurnal
ke Adak

4 23 oktober 2020 Pengajuan Mencari


format judul 10 jurnal
yang
berhubungan
dengan
judul

46
5 29 oktober Konsultasi Perbaiki bab 1
2020 Bab 1

6 02 Januari 2021 Konsultasi Melengkapi


bab 1 sampai bab 3

7 08 Januari Konsultasi Memperbaiki


2021 bab II proposal
sesuai
dengan
pedoman
literature
review

8 13 Januari 2021 Konsultasi Memperbaiki


revisi bab II daftar
pustaka

16 Januari Konsultasi Dosen


2021 Proposal pembingbing
meng-ACC
proposal

10 18 Mengirimkan Menambahkan
Januari 2021 proposal kerangka
pada dosen konsep
pembingbing dan
defenisi

47
operasional
pada
bab 3

11 25 Mengirimkan Dosen
Januari 2021 proposal dan pembingbing
ppt untuk menerima
diseminarkan proposal
yang
akan
diseminarkan

12 8 Menghubungi Dilakukan
Februari 2021 dosen seminar
penguji untuk proposal
seminar pada
proposal jam 11.00
wib

13 05 Mengirimkan Dosen
Juli KTI pada membimbing
2021 dosen dan
pembimbing menyuruh
untuk
memperbaiki
bab 4

14 08 Konsultasi Dosen
Juli Perbaikan membimbing
2021 KTI bab 4 untuk
kembali
memperbaiki
jurnal
yang
tidak sesuai
dengan judul

15 13 Juli 2021 Konsultasi Dosen


Perbaikan membimbing
KTI bab 4 untuk

48
menyesuaikan
antara
Jurnal
dengan Hasil

16 15 Juli 2021 Konsultasi Dosen


bab 5 membimbing
untuk
memperbaiki
kata kunci di
Abstrak

17 18 Agustus 2021 Konsultasi Dosen


Bab 5 membimbing
untuk
memperbaiki
isi kesimpulan
pada bab 5

18 06 September 2021 Konsultasi Dosen


Bab 4 membimbing
untuk
menambahkan
judul jurnal
pada penulisan
kelebihan
jurnal

19 08 October 2021 Konsultasi Dosen


Daftar membimbing
pustaka untuk
memperbaiki
penulisan pada
daftar pustaka

20 03 November 2021 Konsultasi Dosen


KTI revisi pembimbing
terakhir mengaCC kti

49
Medan, 03 Juli 2021

Mengetahui
Ketua Prodi DIII

Afniwati, S.Kep.,Ns.,M.Kes

NIP:19661010198903

RIWAYAT HIDUP PENELITI


Data Pribadi
Nama :TANIA SITORUS PANE

Tempat, Tanggal Lahir : Pasir Mandoge, 04 oktober 2000

Jenis Kelamin :Perempuan

Anak Ke :1 dari 2 bersaudara

Alamat : Jln. Karet V Perumnas BT.6

50
Agama : Kristen

Data Orang Tua


Ayah : Djasmen Sitorus

Ibu : Ronauli Gultom

Status Perkawinan : Kawin

Pekerjaan Orang Tua


Ayah : Karyawan Swasta

Ibu : IRT

Riwayat Pendidikan
Tahun 2006-2012 :SD Negeri 097523 Siantar

Tahun 2012-2015 :SMP Negeri 1 Siantar

Tahun 2015-2018 :SMA Negeri 1 Siantar

Tahun 2018-2021 :Politeknik Kesehatan Kemenkes


Medan Jurusan DIII Keperawatan

51

Anda mungkin juga menyukai