SARAH ADRIANA
P07520118043
SARAH ADRIANA
P07520118043
Menyetujui
Pembimbing
Karya Tulis Ilmiah ini Telah Diuji Pada Sidang Ujian Akhir Program Jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Tahun 2021
Penguji I Penguji II
Ketua Penguji
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam KARYA TULIS ILMIAH ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk disuatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.
Sarah Adriana
P07520118043
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
JURUSAN KEPERAWATAN
KARYA TULIS ILMIAH, 20 APRIL 2021
SARAH ADRIANA
P07520118043
ABSTRAK
SARAH ADRIANA
P07520118043
ABSTRACT
Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “LITERATURE REVIEW : GAMBARAN
PENGETAHUAN KESIAPSIAGAAN PERAWAT DALAM SISTEM
PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT PADA MANAJEMEN BENCANA DI
RUMAH SAKIT” yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan Program Studi D-III Keperawatan di Politeknik Kesehatan Kemenkes
RI Medan Tahun 2021
i
8. Buat teman satu bimbingan dan Teman satu kost (Mega Handayani
dan Adinda Rizki Amalia). Dan teman satu angkatan XXXII yang telah
mendukung penuh dalam penyusunan ini terutama kelas III A
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Proposal ini
jauh dari kesempurnaan baik isi maupun susunannya hal ini disebabkan oleh
keterbatasan waktu, wawasan ataupun karena kesilapan peneliti. Untuk itu
peneliti mengharapkan kritik dan saran semua pihak untuk kesempurnaan Karya
Tulis Ilmiah ini.
Semoga segenap bantuan, bimbingan dan arahan yang telah diberikan
kepada peneliti mendapatkan balasan dari Tuhan. Harapan peneliti, karya tulis
ilmiah ini dapat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan Ilmu
Keperawatan.
Sarah Adriana
NIM P07520118043
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar belakang .................................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .......................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 5
2.1 Pengetahuan ...................................................................................................... 5
2.1.1 Pengertian.................................................................................................... 5
2.1.2 Tingkat Pengetahuan .................................................................................. 5
2.1.3 Cara Memperoleh Pengetahuan ................................................................ 7
2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ..................................... 8
2.1.5 Kriteria Tingkat Pengetahuan..................................................................... 9
2.2 Kesiapsiagaan Perawat ..................................................................................... 9
2.3 Sistem Penanggulangan Gawat Darurat ....................................................... 10
2.3.1 Pengertian ................................................................................................ 10
2.3.2 Jenis-jenis SPGDT.................................................................................... 10
2.4 Manajemen Bencana ....................................................................................... 11
2.4.1 Pengetian Manajemen Bencana .............................................................. 11
2.4.2 Tujuan Manajemen Bencana ................................................................... 12
2.4.3 Tahapan Manajemen Bencana ................................................................ 12
2.4.4 Kebijakan Manajemen Bencana .............................................................. 14
2.5 Kerangka Konsep............................................................................................. 15
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 17
iv
3.1 Jenis dan Desain Penelitian ............................................................................ 17
3.2 Waktu Penelitian .............................................................................................. 17
3.3 Populasi dan Sampel ....................................................................................... 17
3.3.1 Populasi ..................................................................................................... 17
3.3.2 Sampel ....................................................................................................... 17
3.4 Metode Pengumpulan Data............................................................................. 17
3.5 Prosuder Kerja.................................................................................................. 18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 20
4.1 Hasil Jurnal ....................................................................................................... 20
4.2 Pembahasan..................................................................................................... 34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 40
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 40
5.2 Saran ............................................................................................................ 41
DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Tingkat kesiapsiagaan bencana responden dalam penelitian ini
termasuk kategori sedang, baik dari pengetahuan domain, keterampilan,
maupun post disaster management. Hasil ini menunjukkan tingkat
kesiapsiagaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan penelitian serupa yang
dilakukan oleh Martono, dkk. (2018) pada sejumlah 1341 perawat di
Indonesia dan diperoleh hasil tingkat kesiapsiagaan bencana pada domain
skills dan post disaster management termasuk kategori rendah.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2016 tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu bertujuan
untuk meningkatkan kesiapsiagaan tentang upaya penanganan darurat
diperlukan beberapa komponen penting seperti sumber daya penunjang dan
kerja sama lintas sektor (Kemenkes RI, 2016).
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapsiagaan
perawat dalam sistem penanggulangan gawat darurat terpadu pada
manajemen bencana di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Banda Aceh, ditinjau dari
persentasenya berada pada kategori siap (61,2%). Hal ini dapat didukung
dengan mayoritas responden dengan masa kerja 6-10 tahun (38,8%),
mayoritas perawat adalah di ruang IGD yang berjumlah 22 orang sehingga
seluruh perawat IGD sudah selalu siap apabila terjadi kegawatdaruratan,
dan mayoritas perawat telah mengikuti pelatihan kegawatdaruratan/bencana
sebanyak 68 orang (66%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
perawat pelaksana baik di ruang Instalasi Gawat Darurat, Intensive Care
Unit, Neonatal Intensive Care Unit, Pediatric Intensive Care Unit dan Ruang
Rawat Inap sudah siap untuk menangani semua kejadian bencana yang
dapat terjadi secara mendadak dan yang tidak diprediksi sebelumnya.
Paradigma penanganan bencana telah mengalami perubahan dari
responsif menjadi pencegahan, sektoral menjadi multi-sektoral,
terdesentralisasi dan menjadi tanggungjawab semua komponen masyarakat
(Kamaluddin, Trisnantoro & Alim 2019). Upaya kesiapsiagaan dan
Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dilakukan melalui peningkatan
kapasitas, penyediaan alat peringatan dini, dan sebagainya (Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional 2016).
2
Hasil penelitian yang dilakukan di tiga rumah sakit terkait dengan
kesiapsiagaan bencana melaporkan, 474 responden dengan karakteristik
perawat pelaksana menggambarkan saat ini kesiapsiagaan bencana dalam
kategori lemah. Penilaian yang dilakukan berdasarkan kesiapsiagaan
perawat menunjukkan hanya 11% yang pernah berpartisipasi secara nyata
dalam drill bencana (Al Khalaileh et al., 2010).
Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti merasa tertarik
untuk meneliti tentang “Bagaimana Gambaran Pengetahuan, Kesiapsiagaan
Perawat dalam Sistem Penanggulangan Gawat Darurat pada Manajemen
Bencana di Rumah Sakit”
3
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Instansi Pendidikan
Sebagai referensi dan bahan masukan yang bermanfaat dan data bagi
mahasiswa untuk penanggulangan gawat darurat pada manajemen
bencana
2. Bagi Peneliti
Sebagai penambah wawasan, motivasi dan pengalaman dalam
menerapkan ilmu pengetahuan yang sudah didapat selama di lapangan
baik teori maupun praktek.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
2.1.1 Pengertian
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah
orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terhadap obyek terjadi melalui panca indra manusia yakni
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada
waktu pengindraan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat
dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi terhadap obyek. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
5
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dan seluruh
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab
itu “tahu” merupakan tingkat pengetahuan yang paling rencah.
b. Memahami (Comprehesion)
Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang obyek yang diketahui dan dimana dapat
menginterprestasikan secara benar. Orang yang telah paham terhadap
objek atau materi terus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,
menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap suatu objek yang
dipelajari.
c. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi ataupun kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi
disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus,
metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau suatu
objek kedalam komponen-komponen tetapi masih di dalam struktur
organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis (Syntesis)
Sintesis yang dimaksud menunjukkan pada suatu kemampuan untuk
melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu
berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan
kriteria-kriteria yang telah ada. (Wawan,2019)
6
2.1.3 Cara Memperoleh Pengetahuan
Cara memperoleh pengetahuan adalah sebagai berikut :
7
2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang,
yaitu :
1) Faktor Internal
a. Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang
terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita
tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan
mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan
kebahagiaan. Pendidikan diperlukan untuk mendapat
informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan
sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.
b. Pekerjaan
Pekerjaan adalah sesuatu yang dikerjakan untuk
mendapatkan nafkah atau pencaharian masyarakat yang
sibuk dengan kegiatan atau pekerjaan sehari-hari akan
memiliki waktu yang lebih untuk mendapatkan informasi.
c. Umur
Usia adalah umur individu yangb terhitung mulai saat
dilahirkan sampai sekarang
2) Faktor Eksternal
a. Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar
manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi
perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.
b. Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat
mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.
(Wawan,2019)
8
2.1.5 Kriteria Tingkat Pengetahuan
Pengukuran tingkat pengetahuan dikategorikan menjadi tiga yaitu :
9
berbagai keterampilan yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan
situasi bencana (Veenema, 2015).
2.3.1 Pengertian
Suatu sistem yang berupa koordinasi dari sector kesehatan yang
didukung oleh sektor lain dan kegiatan kelompok profesional pada keadaan
kedaruratan medis sehari-hari (SPGDT-S) dan pelayanan kedaruratan medis
pada saat kejadian bencana (SPGDT-B).
10
Jejaring pelayanan dibuat berdasarkan kelas Rumah Sakit atau
berdasarkan kemampuan Rumah Sakit (kuantitas dan kualitas) dalam
memberikan pelayanan, walaupun dikemudian hari didapatkan ide
pembangunan Rumah sakit tanpa kelas. Permasalahan kelas rujukan
dipengaruhi oleh tersedianya SDM khusus (misal dokter spesialis) dan
sarana prasarana yang spesialistik (Royan, 2015).
11
Manajemen bencana menurut University of Wisconsin merupakan
serangkaian kegiatan yang didesain dalam mengendalikan situasi bencana
darurat dan mempersiapkan kerangka untuk membantu orang yang rentan
bencana dalam menghindari atau mengatasi dampak bencana tersebut.
12
mudah dilakukan karena menyangkut sikap mental dan budaya serta
disiplin ditengah masyarakat. Kesiagaan adalah tahapan yang paling
strategis karena sangat menentukan ketahanan anggota masyarakat
dalam menghadapi datangnya suatu bencana.
b. Peringatan dini
Langkah lainnya yang perlu disiapkan sebelum bencana terjadi
adalah peringatan dini. Langkah ini diperlukan untuk memberi
peringatan kepada masyarakat tentang bencana yang akan terjadi
sebelum kejadian seperti banjir, gempa bumi, tsunami, letusan
gunung api, atau badai.
Dewasa ini sistem peringatan dini sudah berkembang pesat
didukung olh berbagai temuan teknologi. Di Indonesia, berbagai
ramalan atau perkiraan akan datangnya bencana sudah banyak
dilakukan seperti cuaca, gemapa, tsunami, dan banjir. Pemerintah
telah memasang berbagai peralatan peringatan dini di berbagai
kawasan Indonesia.
c. Mitigasi
Mitigasi bencana adaalah tindakan yang memfokuskan perhatian
pada pengurungan dampak dari ancaman itu sendiri, sehingga dapat
mengurangi dampak negatif (Tyas, 2016).
Mitigasi bencana adalah upaya untuk mencegah atau
mengurangi dampak yang ditimbulkan akibat suatu bencana. Dari
batasan ini sangat jelas bahwa mitigasi bersifat pencegahan sebelum
kejadian.
2. Saat Bencana
a. Tanggap Darurat
Serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat
kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan,
yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta
benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengusuran
pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.
13
Tanggap darurat adalah tindakan segra yang dilakukan untuk
mengatasi kejadian bencana misalnya dalam suatu proses kebakaran
atau peledakan di lingkungan industri :
1. Memadamkan kebakaran atau ledakan
2. Menyelamatkan manusia dan korban (resque)
3. Menyelamatkan harta benda dan dokumen penting (salvage)
4. Perlindungan masyarakat umum.
3. Pasca Bencana
a. Rehabilitasi
Perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan public atau
masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah
pascabencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau
berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan
masyarakat pada wilayah pascabencana.
b. Rekontruksi
Pembangunan kembali semua prasaran dan sarana,
kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat
pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh
dan berkembangnya kegiatan perekonomian, social dan budaya,
tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta
masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada
wilayah pasca bencana (Ramli, 2018).
14
perusahaan kebijakan kedaan darurat harus ditetapkan oleh pimpinan
setempat (Ramli, 2018).
Baik
Umur
Cukup
Tingkat pendidikan
Lama bekerja Kurang
a. Variabel Independen
Variabel independent dari penelitian ini adalah Umur , Tingkat pendidikan,
Lama bekerja
15
b. Variabel Dependen
Variabel dependen dari penelitian Gambaran Pengetahuan
Kesiapsiagaan Perawat dalam Sistem Penanggulangan Gawat Darurat pada
Manajemen Bencana di Rumah Sakit.
Hasil dari jawaban responden ini dikategorikan dalam :
1. Pengetahuan baik bila responden dapat menjawab 76-100% atau ≥
16 soal dengan benar dari total jawaban pertanyaan.
2. Pengetahuan cukup bila responden dapat menjawab 56-75% atau 12-
15 soal dengan benar total dari jawaban pertanyaan
3. Pengetahuan kurang bila responden dapat menjawab <56% atau ≤ 11
soal dari total jawaban pertanyaan. (Wawan, 2019)
16
BAB III
METODE PENELITIAN
3.3.1 Populasi
Semua literatur yang berhubungan dengan pengetahuan
kesiapsiagaan perawat dalam sistem penanggulangan gawat darurat
pada manajemen bencana.
3.3.2 Sampel
Artikel ilmiah yang berhubungan dengan pengetahuan
kesiapsiagaan perawat dalam sistem penanggulangan gawat darurat
pada manajemen bencana yang dipublikasikan dalam 5 tahun terakhir.
17
dianalisa, dan disimpulkan sehingga mendapatkan kesimpulan mengenai
studi literatur.
18
4. Kesiapsiagaan Sumber Daya Dan Kerja Sama Dalam Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu Pada Manajemen
Bencana. (Hayaturrahmi, dkk, 2018)
5. Faktor Determinan Kesiapsiagaan Perawat Terhadap Bencana
Gunung Meletus (Gamalama) di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas
Kesehatan Kota Ternate Takalar. (Husen, dkk, 2020)
19
BAB IV
20
perawat D-
III sebanyak
63 orang
(61,2 %).
Minoritas
pendidikan
perawat D-
IV
sebanyak 6
orang
(5,8%)
Lama
Kerja
Mayoritas
lama kerja
6-10 tahun
sebanyak
40 orang
(38,8%).
Minoritas
lama kerja
>10 tahun
sebanyak
25 orang
(24,3%).
Kesiapsia
gaan
Mayoritas
kategori
siap
sebanyak
63 orang
(61,2%).
21
Minoritas
kategori
tidak siap
sebanyak
40 orang
(38,8 %).
2 Hubungan Jurnal Of Nada, dkk Untuk Sampel Jenis Berdasarka
Hospital Bionursing mengetahui pada penelitian ini n hasil
Disaster hubungan penelitian adalah penelitian
Plan antara ini kuantitatif didapatkan :
Simulation simulasi sebanyak dan rencana Umur
dengan rencana 79 penelitian Mayoritas
Kesiapsiaga bencana responden menggunaka umur
an Bencana rumah sakit n desain perawat 20-
Perawat di dengan cross 30 tahun
RSUD tingkat sectional sebanyak
Prambanan kesiapsiaga 61 orang
Kabupaten an bencana (77,2%).
Sleman perawat di Minoritas
2020 RSUD umur 31-40
Prambanan tahun
Sleman sebanyak
18 orang
(22,8%).
Kesiapsia
gaan
Mayoritas
kesiapsiaga
an kategori
ikut serta
sebanyak
48 orang
(61%).
22
Minoritas
kesiapsiaga
an tidak ikut
serta
sebanyak
31 orang
(39%).
3 Kesiapan Jurnal Lestari, dkk Untuk Sampel Jenis Berdasarka
Perawat Keperawat mengetahui pada penenlitian n hasil
Gawat an kesiapan penelitian ini adalah penelitian
Darurat ‘Aisyiyah perawat ini deskriptif didapatkan :
Rumah gawat sebanyak kuantitaif Umur
Sakit Umum darurat 33 perawat Mayoritas
Daerah RSUD umur
Kabupaten Kabupaten perawat 31-
Bandung Bandung 40 tahun
dalam dalam sebanyak
menghadap menghadap 18 orang
i Bencana i bencana (55%).
2017 Minoritas
umur
perawat 51-
60 tahun 1
orang (3%)
Pendidika
n
Mayoritas
pendidikan
perawat D-
III sebanyak
26 orang
(79%).
Minoritas
23
pendidikan
perawat
Ners
sebanyak 2
orang (6%).
Lama
Kerja
Mayoritas
lama kerja
> 10 tahun
sebanyak
17 orang
(52%).
Minoritas
lama kerja
6-10 tahun
3 orang
(9%).
Kesiapsi
agaan
Mayoritas
kesiapan
perawat
kategori
sedang
sebanyak
28 orang
(85%).
Minoritas
kesiapan
perawat
kategori
tinggi
24
sebanyak 5
orang
(15%).
4 Faktor Window of Husen, dkk Untuk Sampel Jenis Berdasarka
Determinan Health: mengetahui pada penelitian ini n hasil
Kesiapsiaga Jurnal hubungan penelitian adalah penelitian
an Perawat Kesehatan faktor ini kombinasi didapatkan :
Terhadap determinan sebanyak (mixed Umur
Bencana pengetahua 41 perawat methods) Mayoritas
Gunung n dan perawat
Meletus keterampila umur 31-40
(Gamalama n, dengan tahun
) di kesiapsiaga sebanyak
Puskesmas an perawat 21 orang
Wilayah dalam (51,2%).
Kerja Dinas menghadap Minoritas
Kesehatan i bencana perawat
Kota gunung umur 41-50
Ternate meletus tahun
2020 (Gamalama sebanyak 1
) di orang
puskesmas (2,4%)
wilayah Pendidika
kerja dinas n
kesehatan Mayoritas
kotaTernate pendidikan
perawat D-
III sebanyak
29 orang
(70,7%).
Minoritas
pendidikan
perawat
25
SPK
sebanyak 2
orang
(4,9%).
Kesiapsi
agaan
Mayoritas
kesiapsiaga
an tidak
siap
sebanyak
34 orang
(82,9%).
Minoritas
kesiapsiaga
an siap
sebanyak 7
orang
(17,1%).
5 Kesiapsiaga Jurnal Ramdani, Untuk Sampel Jenis Berdasarka
an Perawat Keperawat dkk mengidentifi pada penelitian ini n hasil
Rumah an kasi hasil penelitian adalah studi penelitian
Sakit dalam Komprehe penelitian ini literature didapatkan :
Menghadap nsif yang ada menggunak menggunaka terdapat 9
i Bencana : tentang an 9 jurnal n desain jurnal
Tinjauan kesiapan internasiona cross- mayoritas
Sistematis perawat di l sectional perawat
2020 rumah sakit rumah sakit
dalam menunjukka
menghadap n kesiapan
i bencana yang buruk
secara lebih terhadap
komprehen respon
26
sif bencana
27
menyimpulk
an perlu
pelatihan
pada
manjemen
rumah sakit
dalam siaga
bencana
7 Gambaran Jurnal Tiara, dan Untuk Sampel Jenis Berdasarka
Tingkat Kesehatan Thongkrajai mengetahui pada penelitian ini n hasil
Pengetahua ,E gambaran penelitian adalah penelitian
n Perawat tingkat ini deskriptif didapatkan :
Terhadap pengetahua sebanyak kualitatif Umur
Penanggula n perawat 136 Mayoritas
ngan dalam perawat umur
Bencana di penanggula perawat 30-
Provinsi ngan 40 tahun
Lampung bencana sebanyak
2019 60 orang
(44,1%).
Minoritas
umur
perawat
sebanyak
orang
Pendidika
n
Mayoritas
pendidikan
perawat D-
III sebanyak
71 orang
(52%).
28
Minoritas
pendidikan
perawat S2
sebanyak
12 orang
(8,8%)
8 Perception Scientific Sham, dkk Untuk Sampel Jenis Berdaarkan
towards the Research mengevalua pada penelitian ini hasil
Preparedne Journal si persepsi penelitian adalah cross penelitian
ss for pengetahua ini sectional didapatkan :
Disaster n dan sebanyak deskriptif Umur
Manageme keterampila 260 Mayoritas
nt among n tentang perawat umur
Nurses in kesiapsiaga perawat 31-
Community an 35 tahun
Clinics 2018 penanggula sebanyak
ngan 80 orang
bencana (31%).
pada Minoritas
perawat di umur
puskesmas perawat <
25 tahun
sebanyak
25 orang
(10 %).
Pendidika
n
Mayoritas
pendidikan
perawat
Diploma
sebanyak
149 orang
29
(57,3%).
Minoritas
pendidikan
perawat
Master
sebanyak 1
orang
(0.4%)
Lama
Kerja
Mayoritas
lama kerja
11-20 tahun
sebanyak
92 orang
(35%).
Minoritas
lama kerja
> 20 tahun
sebanyak
21 orang
(8%).
Kesiapsia
gaan
Mayoritas
kesiapsiaga
an perawat
tidak siap
sebanyak
220 orang
(84,6%).
Minoritas
siap
30
sebanyak
40 orang
(15,4%).
9 Nurses’ Medico- Younis, dkk Untuk Sampel Jenis Berdasarka
Knowledge, legal mengkaji pada penelitian ini n hasi
Attitude and update pengetahua penelitian adalah penelitian
Practice n, sikap dan ini Analisis didapatkan :
Towards praktek sebanyak cross- Umur
Preparedne perawat 76 sectional Mayoritas
ss of tentang responden umur
Disaster kesiapsiaga perawat 22-
Manageme an 32 tahun
nt in penanggula sebanyak
Emergency ngan 44 orang
of Mosul bencana (57,9%).
Teaching dalam Minoritas
Hospitals keadaan umur
2020 darurat di perawat >
ibu kota 42 tahun
pegajaran sebanyak 6
Mosul / Irak orang
(7,9%)
Pendidika
n
Mayoritas
pendidikan
perawat
Diploma
sebanyak
49 orang
(64,5%).
Minoritas
pendidikan
31
perawat
Master
sebanyak 9
orang
(11,9%)
Lama
Kerja
Mayoritas
lama kerja
>10 tahun
sebanyak
35 orang
(46%).
Minoritas
lama kerja
<5 tahun
sebanyak
12 orang
(15,8%)
10 Indonesian Chinese Martono, Untuk Sampel Jenis Berdasarka
Nurse’ Journal of dkk menilai pada penelitian ini n hasil
perception Traumatol persepsi penelitian adalah penelitian
of disaster ogy perawat ini komparasi didapatkan :
manageme Indonesia sebanyak deskriptif Umur
nt tentang 1341 Mayoritas
preparedne pengetahua responden umur
ss 2019 n, perawat 26-
keterampila 32 tahun
n, dan sebanyak
kesiapsiaga 797 orang
an mereka (59,4%).
tentang Minoritas
penanggula umur
32
ngan perawat 51-
bencana 56 tahun
sebanyak
17 orang
(1,3%).
Pendidika
n
Mayoritas
pendidikan
perawat D-
III sebanyak
1224 orang
(91,3%).
Minoritas
pendidikan
perawat S3
sebanyak 6
orang
(0,4%).
Lama
Kerja
Mayoritas
lama kerja
5-10 tahun
sebanyak
709 orang
(52,9%).
Minoritas
lama kerja
26-30 tahun
sebanyak 9
orang
(0,7%).
33
4.2 Pembahasan
a) Persamaan
Persamaan literatur yang telah ditelaah oleh peneliti berdasarkan
studi literature riview adalah Pada hasil jurnal I yang berjudul
Kesiapsiagaan Sumber Daya dan Kerja Sama dalam Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu pada Manajemen Bencana oleh
Hayaturrahmi, R, dan Husna, C, 2018 terdapat mayoritas umur perawat
ialah 25-35 tahun sebanyak 72 orang (69,9 %). Mayoritas pendidikan
responden ialah D-III sebanyak 63 orang (61,2 %). Mayoritas lama kerja
perawat ialah 6-10 tahun sebanyak 40 orang (38,8%). Dan mayoritas
kesiapsiagaan perawat yang siap ialah sebanyak 63 orang (61,2%).
Pada jurnal II yang berjudul Hubungan Hospital Disaster Plan
Simulation dengan Kesiapsiagaan Bencana Perawat di RSUD
Prambanan Kabupaten Sleman oleh Nada dkk, 2020 terdapat mayoritas
umur perawat 20-30 tahun sebanyak 61 orang (77,2%). Dan mayoritas
Kesiapsiagaan kategori ikut serta sebanyak 48 orang (61%).
Pada jurnal III yang berjudul Kesiapan Perawat Gawat Darurat
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bandung dalam menghadapi
Bencana oleh Lestari dkk, 2017 terdapat mayoritas umur perawat 31-40
tahun sebanyak 18 orang (55%). Mayoritas pendidikan perawat D-III
sebanyak 26 orang (79%). Mayoritas Mayoritas lama kerja > 10 tahun
sebanyak 17 orang (52%). Dan mayoritas kesiapan perawat kategori
sedang sebanyak 28 orang (85%).
Pada jurnal IV yang berjudul Faktor Determinan Kesiapsiagaan
Perawat Terhadap Bencana Gunung Meletus (Gamalama) di Puskesmas
Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Ternate oleh Husen dkk, 2020
terdapat mayoritas umur perawat 31-40 tahun sebanyak 21 orang
(51,2%). Mayoritas pendidikan perawat D-III sebanyak 29 orang (70,7%).
Dan mayoritas kesiapsiagaan tidak siap sebanyak 34 orang (82,9%)
Pada jurnal V yang berjudul Kesiapsiagaan Perawat Rumah Sakit
dalam Menghadapi Bencana : Tinjauan Sistematis oleh Ramdani dkk,
2020 terdapat pada 9 jurnal mayoritas responden rumah sakit
menunjukkan kesiapan yang buruk terhadap respon bencana.
34
Pada jurnal VI yang berjudul Kesiapsiagaan Perawat Dalam
Penatalaksanaan Aspek Psikologis Akibat Bencana Alam : A Literature
Review oleh Munandar, A, dan Wardaningsih, S, 2018 terdapat 10 jurnal
diantaranya 4 jurnal menyimpulkan bahwa pengetahuan, keterampilan,
kesadaran diri, minat, intelektual, kerjasama, dan motivasi. Terdapat juga
5 jurnal menyimpulkan bahwa perawat memiliki kognitif, intelektual, minat,
sikap, pendidikan. Dan terdapat 1 jurnal yang menyimpulkan perlu
pelatihan pada manjemen rumah sakit dalam siaga bencana.
Pada jurnal VII yang berjudul Gambaran Tingkat Pengetahuan
Perawat Terhadap Penanggulangan Bencana di Provinsi Lampung oleh
Tiara, dan Thongkrajai, E, 2019 terdapat mayoritas umur perawat 30-40
tahun sebanyak 60 orang (44,1%). Dan mayoritas pendidikan perawat D-
III sebanyak 71 orang (52%).
Pada jurnal VIII yang berjudul oleh Perception towards the
Preparedness for Disaster Management among Nurses in Community
Clinics oleh Sham dkk, 2018 terdapat mayoritas umur perawat 31-35
tahun sebanyak 80 orang (31%). Mayoritas pendidikan perawat Diploma
sebanyak 149 orang (57,3%). Mayoritas Mayoritas lama kerja 11-20
tahun sebanyak 92 orang (35%). Dan mayoritas kesiapsiagaan perawat
tidak siap sebanyak 220 orang (84,6%).
Pada jurnal IX yang berjudul Nurses’ Knowledge, Attitude and
Practice Towards Preparedness of Disaster Management in Emergency
of Mosul Teaching Hospitals oleh Younis dkk, 2020 terdapat mayoritas
umur perawat 22-32 tahun sebanyak 44 orang (57,9%). Mayoritas
pendidikan perawat Diploma sebanyak 49 orang (64,5%). Mayoritas lama
kerja >10 tahun sebanyak 35 orang (46%).
Pada jurnal X yang berjudul Indonesian Nurse’ perception of disaster
management preparedness oleh Martono dkk, 2019 terdapat mayoritas
umur perawat 26-32 tahun sebanyak 797 orang (59,4%). Mayoritas
pendidikan perawat D-III sebanyak 1224 orang (91,3%). Dan mayoritas
lama kerja 5-10 tahun sebanyak 709 orang (52,9%).
Dari hasil penelitian 10 jurnal diatas dapat disimpulkan setiap jurnal
memiliki mayoritas pendidikan responden ialah D-III. Dari 10 jurnal diatas
terdapat 8 jurnal memiliki karakteristik berdasarkan umur yaitu pada jurnal
35
I, II, III, IV, VII,VIII, IX, dan X dimulai umur 20-40 tahun. Hasil dari jurnal I,
III, VIII, IX dan X menyatakan terdapat mayoritas pengalaman kerja
perawat ialah lebih dari 10 tahun. Pada jurnal II, III dan VIII mempunyai
responden yang memiliki kategori pengetahuan yang sedang. Sedangkan
pada jurnal I, IV, VIII, IX dan X mempunyai responden yang memiliki
kategori pengetahuan yang baik.
b) Kelebihan
Kelebihan literatur yang telah ditelaah oleh peneliti berdasarkan
studi literature riview adalah Pada jurnal I yang berjudul yang berjudul
Kesiapsiagaan Sumber Daya dan Kerja Sama dalam Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu pada Manajemen Bencana oleh
Hayaturrahmi, R, dan Husna, C, 2018 memiliki kelebihan pada hasilnya
banyak diberikan gambaran-gambaran seperti tabel yang membuat
pembaca lebih mudah memahami hasil dari penelitian jurnal tersebut.
36
Kelebihan dari jurnal V yang berjudul Kesiapsiagaan Perawat
Rumah Sakit dalam Menghadapi Bencana : Tinjauan Sistematis oleh
Ramdani dkk, 2020 ialah mempunyai daftar pustaka ± 23 sehingga hasil
dari jurnal lebih akurat.
37
c) Kekurangan
Kekurangan literature yang telah ditelaah oleh peneliti
berdasarkan studi literature riview adalah kekurangan pada jurnal I yang
berjudul Kesiapsiagaan Sumber Daya dan Kerja Sama dalam Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu pada Manajemen Bencana oleh
Hayaturrahmi, R, dan Husna, C, 2018 ialah peneliti tidak membuat hasil
dan pembahasan secara umum dari jurnal. Dan pada jurnal II yang
berjudul Hubungan Hospital Disaster Plan Simulation dengan
Kesiapsiagaan Bencana Perawat di RSUD Prambanan Kabupaten
Sleman oleh Nada dkk, 2020 ialah peneliti juga tidak membuat
pembahasan kesiapsiagaan berdasarkan pendidikan dan tidak membuat
pembahasan kesiapsiagaan berdasarkan lama kerja. Terdapat juga pada
abstrak tidak ada terjemahan bahasa Indonesia.
38
Pada jurnal VII yang berjudul Gambaran Tingkat Pengetahuan
Perawat Terhadap Penanggulangan Bencana di Provinsi Lampung oleh
Tiara, dan Thongkrajai, E, 2019 ialah peneliti tidak membahas
kesiapsiagaan berdasarkan lama kerja dan juga tidak membahas
kesiapsiagaan perawat berdasarkan kesiapan. Dan pada jurnal VIII yang
berjudul Perception towards the Preparedness for Disaster Management
among Nurses in Community Clinics oleh Sham dkk, 2018 ialah pada
jurnal dalam penulisan kurang rapi dan terlalu kecil untuk dibaca.
39
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian mengenai
Gambaran Pengetahuan Kesiapsiagaan Perawat dalam Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat pada Manajemen Bencana berdasarkan
literature review dapat di ambil kesimpulan :
1. Berdasarkan studi literatur mayoritas responden yang
berpengetahuan baik sangat dipengaruhi oleh umur, pendidikan, dan
lama kerja. Dimana semakin tua umur responden maka pengetahuan
yang dimiliki baik pula, semakin tinggi pendidikan yang dimiliki oleh
responden maka pengetahuan yang dimiliki semakin baik pula, serta
semakin lama responden bekerja maka pengetahuan yang dimiliki
semakin baik pula.
2. Berdasarkan studi literatur mayoritas umur reponden dimulai 20-40
tahun. Semakin dewasa usia seseorang maka akan semakin baik
pengetahuannya karna cara berfikir yang lebih matang dan lebih kritis
serta lebih bertanggung jawab dengan pekerjaan yang diberikan
kepadanya.
3. Berdasarkan studi literatur mayoritas pendidikan responden ialah D-
III. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin
baik pula tingkat pengetahuannya.
4. Berdasarkan hasil studi literatur mayoritas pengalaman kerja perawat
ialah lebih dari 10 tahun. Semakin lama seseorang bekerja maka
akan semakin baik pengetahuannya.
5. Berdasarkan hasil studi litertur mayoritas pengetahuan perawat
berada pada kategori baik.
40
5.2 Saran
41
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, dkk. (2017), “Kesiapan Perawat Gawat Darurat Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Bandung Dalam Menghadapi Bencana”. Jurnal
Keperawatan ‘Aisyiyah : STIKes ‘Aisyiyah Bandung. Vol. 4. No. 2. pp. 23-
31
Mengetahui
Ketua Prodi DIII