Anda di halaman 1dari 58

KARYA TULIS ILMIAH

LITERATURE REVIEW : GAMBARAN PENGETAHUAN


KESIAPSIAGAAN PERAWAT DALAM SISTEM
PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT PADA
MANAJEMEN BENCANA DI RUMAH SAKIT

SARAH ADRIANA
P07520118043

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


PRODI D-III JURUSAN KEPERAWATAN
2021
KARYA TULIS ILMIAH

LITERATURE REVIEW : GAMBARAN PENGETAHUAN


KESIAPSIAGAAN PERAWAT DALAM SISTEM
PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT PADA
MANAJEMEN BENCANA DI RUMAH SAKIT

Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Studi


Diploma III Keperawatan

SARAH ADRIANA
P07520118043

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


PRODI D-III JURUSAN KEPERAWATAN
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : LITERATURE REVIEW : GAMBARAN PENGETAHUAN


KESIAPSIAGAAN PERAWAT DALAM SISTEM
PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT PADA
MANAJEMEN BENCANA DI RUMAH SAKIT
NAMA : SARAH ADRIANA
NIM : P07520118043

Telah Diterima dan Disetujui Untuk Diuji Dihadapan Penguji

Medan, 20 April 2021

Menyetujui

Pembimbing

Marlisa, S.Kep, Ns, M.Kep


NIP. 197101091993032002

Ketua Jurusan Keperawatan


Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan

Johani Dewita Nasution, S.KM, M.Kes


NIP. 196505121999032001
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : LITERATURE REVIEW : GAMBARAN PENGETAHUAN


KESIAPSIAGAAN PERAWAT DALAM SISTEM
PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT PADA
MANAJEMEN BENCANA DI RUMAH SAKIT
NAMA : SARAH ADRIANA
NIM : P07520118043

Karya Tulis Ilmiah ini Telah Diuji Pada Sidang Ujian Akhir Program Jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Tahun 2021

Penguji I Penguji II

Elny Lorensi Silalahi,S.Kep.,Ns.,M.Kes Juliandi,S.Kep.,Ns.,M.Kes


NIP. 196910081993032001 NIP. 197502081997031004

Ketua Penguji

Marlisa, S.Kep., Ns., M.Kep


NIP. 197101091993032002

Ketua Jurusan Keperawatan


Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan

Johani Dewita Nasution, S.KM, M.Kes


NIP. 196505121999032001
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam KARYA TULIS ILMIAH ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk disuatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Medan, 20 April 2021

Sarah Adriana
P07520118043
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
JURUSAN KEPERAWATAN
KARYA TULIS ILMIAH, 20 APRIL 2021

SARAH ADRIANA
P07520118043

LITERATURE REVIEW: GAMBARAN PENGETAHUAN KESI APS IAG AAN


PER AW AT D AL AM S IST EM PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT
PADA MANAJEMEN BENCANA DI RUMAH SAKIT

V BAB + 33 HALAMAN + 1 TABEL

ABSTRAK

Latar Belakang: Manajemen bencana merupakan proses dinamis tentang


bekerjanya fungsi-fungsi manajemen yang dikenal sebelumnya, seperti planning,
organizing, actuating, dan controlling. Manajemen bencana bekerja dengan
melakukan kegiatan pada tiap siklus/bidang kerja yakni pencegahan, mitigasi dan
kesiapsiagaan, tanggap darurat, serta pemulihan. Tujuan: penelitian untuk
mengetahui gambaran pengetahuan kesiapsiagaan perawat dalam sistem
penanggulangan gawat darurat pada manajemen bencana di rumah sakit
berdasarkan literature review. Jenis: penelitian yang digunakan adalah deskriptif
berdasarkan studi literature review dengan metode studi literature review dengan
pencarian data sekunder dilakukan secara online, yaitu berupa jurnal. Hasil:
penelitian studi literature review pada 10 jurnal terdapat 5 jurnal yaitu pada jurnal
I, IV, VIII, IX dan X mempunyai responden yang memiliki kategori pengetahuan
yang baik. Kesimpulan: penelitian dari studi literature review ialah mayoritas
responden yang berpengetahuan baik sangat dipengaruhi oleh umur, pendidikan,
dan lama kerja. Dimana semakin tua umur responden maka pengetahuan yang
dimiliki baik pula, semakin tinggi pendidikan yang dimiliki oleh responden maka
pengetahuan yang dimiliki semakin baik pula, serta semakin lama responden
bekerja maka pengetahuan yang dimiliki semakin baik pula. Saran: peneliti
selanjutnya jika menggunakan studi literatur diperlukan ketelitian yang benar
selama melakukan penelitian agar dapat meningkatkan penerapan Perawat
dalam Sistem Penanggulangan Gawat Darurat pada Manajemen Bencana di
Rumah Sakit.

Kata kunci : Pengetahuan, gawat darurat, manajemen bencana


Daftar pustaka : 19 (2015-2020)
MEDAN HEALTH POLYTECHNIC OF MINISTRY OF HEALTH
NURSING MAJOR
SCIENTIFIC PAPER, 20 APRIL 2021

SARAH ADRIANA
P07520118043

LITERATURE REVIEW: THE DESCRIPTION OF NURSE PREPAREDNESS


KNOWLEDGE IN THE EMERGENCY RESPONSE SYSTEM ON DISASTER
MANAGEMENT IN HOSPITALS

V CHAPTER + 33 PAGES + 1 TABLE

ABSTRACT

Background: Disaster management is a dynamic process of operating


previously known management functions, such as planning, organizing,
actuating, and controlling. Disaster management works by carrying out activities
in each cycle/work area, namely prevention, mitigation, and preparedness,
emergency response and recovery. Purpose: The objective of the research is to
know the description of nurse preparedness knowledge in the emergency
response system on disaster management in hospitals based on literature
review. Methods: This study was a descriptive based on study literature review
with a literature review study method by searching secondary data online, in the
form of a journal. Result: The result of the study of literature review studies in 10
journals there are 5 journals namely in journals I, IV, VII, IX and X have
respondents who have good knowledge categories. Conclusion: The conclusion
of the study from the literature review study is that based on the literature study
the majority of respondents who are well-informed are strongly influenced by age,
education, and length of work. Where the older the respondent's age, the
knowledge possessed is good, the higher the education owned by the
respondent, the better the knowledge held, and the longer the respondent works,
the better the knowledge possessed. Suggestion for further research if using
literature studies the correct accuracy is needed during research in order to
improve the application Nurses In The Emergency Response System On
Disaster Management In Hospitals.

Keywords : Knowledge, Emergency, Disaster Management


References : 19 (2015-2020)
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “LITERATURE REVIEW : GAMBARAN
PENGETAHUAN KESIAPSIAGAAN PERAWAT DALAM SISTEM
PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT PADA MANAJEMEN BENCANA DI
RUMAH SAKIT” yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan Program Studi D-III Keperawatan di Politeknik Kesehatan Kemenkes
RI Medan Tahun 2021

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah, peneliti banyak mendapat bantuan


dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena
itu, peneliti mengucapkan terima kasih terutama kepada Ibu Marlisa, S.Kep, Ns,
M.Kep sebagai pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan,
dukungan dan arahan kepada peneliti sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
diselesaikan. Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Hj. Ida Nurhayati, M.Kes selaku Direktur Politeknik
Kesehatan Kemenkes Medan.
2. Ibu Hj. Johani Dewita Nasution, S.KM, M.Kes selaku Ketua Jurusan
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.
3. Ibu Afniwati, S.Kep, Ns, M.Kes selaku kaprodi D-III Jurusan
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.
4. Ibu Elny Lorensi Silalahi, S.Kep, Ns, M.Kes selaku Penguji I dan
Bapak Juliandi, S.Kep, Ns, M.Kes selaku Penguji II Jurusan
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.
5. Para Dosen dan seluruh Staf Pegawai Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.
6. Teristimewa untuk Keluargaku yang telah yang paling berharga
terutama kepada Ayah tercinta (Sutrisno), Ibu tersayang (Marlina),
Adik saya (Muhammad Ariffin), terima kasih atas bantuan, motivasi,
doa dan dukungan baik secara moril, materil dan spiritual.
7. Ucapan terimakasih untuk seseorang yang telah mendukung penuh
dalam penyusunan ini kepada Chairul Anwar Ramadhan

i
8. Buat teman satu bimbingan dan Teman satu kost (Mega Handayani
dan Adinda Rizki Amalia). Dan teman satu angkatan XXXII yang telah
mendukung penuh dalam penyusunan ini terutama kelas III A
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Proposal ini
jauh dari kesempurnaan baik isi maupun susunannya hal ini disebabkan oleh
keterbatasan waktu, wawasan ataupun karena kesilapan peneliti. Untuk itu
peneliti mengharapkan kritik dan saran semua pihak untuk kesempurnaan Karya
Tulis Ilmiah ini.
Semoga segenap bantuan, bimbingan dan arahan yang telah diberikan
kepada peneliti mendapatkan balasan dari Tuhan. Harapan peneliti, karya tulis
ilmiah ini dapat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan Ilmu
Keperawatan.

Medan, 20 April 2021


Peneliti

Sarah Adriana
NIM P07520118043

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Jurnal

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar belakang .................................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .......................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 5
2.1 Pengetahuan ...................................................................................................... 5
2.1.1 Pengertian.................................................................................................... 5
2.1.2 Tingkat Pengetahuan .................................................................................. 5
2.1.3 Cara Memperoleh Pengetahuan ................................................................ 7
2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ..................................... 8
2.1.5 Kriteria Tingkat Pengetahuan..................................................................... 9
2.2 Kesiapsiagaan Perawat ..................................................................................... 9
2.3 Sistem Penanggulangan Gawat Darurat ....................................................... 10
2.3.1 Pengertian ................................................................................................ 10
2.3.2 Jenis-jenis SPGDT.................................................................................... 10
2.4 Manajemen Bencana ....................................................................................... 11
2.4.1 Pengetian Manajemen Bencana .............................................................. 11
2.4.2 Tujuan Manajemen Bencana ................................................................... 12
2.4.3 Tahapan Manajemen Bencana ................................................................ 12
2.4.4 Kebijakan Manajemen Bencana .............................................................. 14
2.5 Kerangka Konsep............................................................................................. 15
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 17

iv
3.1 Jenis dan Desain Penelitian ............................................................................ 17
3.2 Waktu Penelitian .............................................................................................. 17
3.3 Populasi dan Sampel ....................................................................................... 17
3.3.1 Populasi ..................................................................................................... 17
3.3.2 Sampel ....................................................................................................... 17
3.4 Metode Pengumpulan Data............................................................................. 17
3.5 Prosuder Kerja.................................................................................................. 18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 20
4.1 Hasil Jurnal ....................................................................................................... 20
4.2 Pembahasan..................................................................................................... 34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 40
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 40
5.2 Saran ............................................................................................................ 41
DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Indonesia memiliki iklim tropis dengan dua musim yaitu musim panas
dan hujan dimana didalamnya terdapat perubahan cuaca, suhu, dan arah
angin yang ekstrim. Kondisi tersebut menyebabkan indonesia mempunyai
potensi bagus dalam perekonomian sekaligus rawan dengan bencana.

Menurut Perpres nomor 1 tahun 2019 tentang penanggulangan


bencana bahwa memberikan pedoman dan pengarahan terhadap usaha
penanggulangan bencana, penanganan keadaan darurat bencana,
rehabilitasi, dan rekontruksi secara adil dan setara. Data Informasi Bencana
Indonesia (DIBI) oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana
menyatakan dari tahun ke tahun Indonesia mengalami peningkatan
bencana, bencana ini meliputi bencana banjir, banjir bandang, tanah longsor,
gelombang pasang/abrasi, puting beliung, letusan gunung api, gempa bumi,
kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (Badan Nasional
Penanggulangan Bencana, 2019).

Indonesia berada pada peringkat pertama negara dengan total


kematian tertinggi akibat bencana pada tahun 2018 (Centre for Research on
Epidemiology of Disasters (CRED) 2019).

Kesiapsiagaan perawat merupakan unsur penting yang harus dimiliki


agar perawat dapat berkontribusi aktif dalam penanggulangan bencana pada
semua kondisi dan mampu bekerja dalam kondisi siaga tanggap bencana
(Januarista 2016). Akan tetapi, beberapa penelitian membuktikan bahwa
kesiapsiagaaan perawat dalam menghadapi bencana masih rendah
(Martono, dkk. 2018).

1
Tingkat kesiapsiagaan bencana responden dalam penelitian ini
termasuk kategori sedang, baik dari pengetahuan domain, keterampilan,
maupun post disaster management. Hasil ini menunjukkan tingkat
kesiapsiagaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan penelitian serupa yang
dilakukan oleh Martono, dkk. (2018) pada sejumlah 1341 perawat di
Indonesia dan diperoleh hasil tingkat kesiapsiagaan bencana pada domain
skills dan post disaster management termasuk kategori rendah.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2016 tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu bertujuan
untuk meningkatkan kesiapsiagaan tentang upaya penanganan darurat
diperlukan beberapa komponen penting seperti sumber daya penunjang dan
kerja sama lintas sektor (Kemenkes RI, 2016).
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapsiagaan
perawat dalam sistem penanggulangan gawat darurat terpadu pada
manajemen bencana di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Banda Aceh, ditinjau dari
persentasenya berada pada kategori siap (61,2%). Hal ini dapat didukung
dengan mayoritas responden dengan masa kerja 6-10 tahun (38,8%),
mayoritas perawat adalah di ruang IGD yang berjumlah 22 orang sehingga
seluruh perawat IGD sudah selalu siap apabila terjadi kegawatdaruratan,
dan mayoritas perawat telah mengikuti pelatihan kegawatdaruratan/bencana
sebanyak 68 orang (66%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
perawat pelaksana baik di ruang Instalasi Gawat Darurat, Intensive Care
Unit, Neonatal Intensive Care Unit, Pediatric Intensive Care Unit dan Ruang
Rawat Inap sudah siap untuk menangani semua kejadian bencana yang
dapat terjadi secara mendadak dan yang tidak diprediksi sebelumnya.
Paradigma penanganan bencana telah mengalami perubahan dari
responsif menjadi pencegahan, sektoral menjadi multi-sektoral,
terdesentralisasi dan menjadi tanggungjawab semua komponen masyarakat
(Kamaluddin, Trisnantoro & Alim 2019). Upaya kesiapsiagaan dan
Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dilakukan melalui peningkatan
kapasitas, penyediaan alat peringatan dini, dan sebagainya (Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional 2016).

2
Hasil penelitian yang dilakukan di tiga rumah sakit terkait dengan
kesiapsiagaan bencana melaporkan, 474 responden dengan karakteristik
perawat pelaksana menggambarkan saat ini kesiapsiagaan bencana dalam
kategori lemah. Penilaian yang dilakukan berdasarkan kesiapsiagaan
perawat menunjukkan hanya 11% yang pernah berpartisipasi secara nyata
dalam drill bencana (Al Khalaileh et al., 2010).
Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti merasa tertarik
untuk meneliti tentang “Bagaimana Gambaran Pengetahuan, Kesiapsiagaan
Perawat dalam Sistem Penanggulangan Gawat Darurat pada Manajemen
Bencana di Rumah Sakit”

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai “Bagaimana Gambaran Pengetahuan,
Kesiapsiagaan Perawat dalam Sistem Penanggulangan Gawat Darurat pada
Manajemen Bencana”

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian literature riview ini adalah :

a. Untuk mencari persamaan penelitian tentang Gambaran Pengetahuan


Kesiapsiagaan Perawat dalam Sistem Penanggulangan Gawat Darurat
pada Manajemen Bencana di Rumah Sakit dengan melakukan literature
riview sesuai topik penelitian yang dilakukan
b. Untuk mencari kelebihan penelitian tentang Gambaran Pengetahuan
Kesiapsiagaan Perawat dalam Sistem Penanggulangan Gawat Darurat
pada Manajemen Bencana di Rumah Sakit dengan melakukan literature
riview sesuai topik penelitian yang dilakukan
c. Untuk mencari kekurangan penelitian tentang Gambaran Pengetahuan,
Kesiapsiagaan Perawat dalam Sistem Penanggulangan Gawat Darurat
pada Manajemen Bencana di Rumah Sakit dengan melakukan literature
riview sesuai topik penelitian yang dilakukan.

3
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Instansi Pendidikan
Sebagai referensi dan bahan masukan yang bermanfaat dan data bagi
mahasiswa untuk penanggulangan gawat darurat pada manajemen
bencana

2. Bagi Peneliti
Sebagai penambah wawasan, motivasi dan pengalaman dalam
menerapkan ilmu pengetahuan yang sudah didapat selama di lapangan
baik teori maupun praktek.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

2.1.1 Pengertian
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah
orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terhadap obyek terjadi melalui panca indra manusia yakni
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada
waktu pengindraan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat
dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi terhadap obyek. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal.


Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana
diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan
semakin luas pulapengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan, bukan
berarti seseorang yang berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan
rendah pula. Hal ini mengingat bahwa peningkatan pengetahuan tidak
mutlak diperoleh dari pendidikan non formal saja, akan tetapi dapat diperoleh
melalui pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang suatu objek
mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negative.
(Wawan,2019)

2.1.2 Tingkat Pengetahuan


Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang (ovent behavior). Dari pengalaman
dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih
langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
Pengetahuan yang cukup didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat
yaitu:

5
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dan seluruh
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab
itu “tahu” merupakan tingkat pengetahuan yang paling rencah.
b. Memahami (Comprehesion)
Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang obyek yang diketahui dan dimana dapat
menginterprestasikan secara benar. Orang yang telah paham terhadap
objek atau materi terus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,
menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap suatu objek yang
dipelajari.
c. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi ataupun kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi
disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus,
metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau suatu
objek kedalam komponen-komponen tetapi masih di dalam struktur
organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis (Syntesis)
Sintesis yang dimaksud menunjukkan pada suatu kemampuan untuk
melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu
berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan
kriteria-kriteria yang telah ada. (Wawan,2019)

6
2.1.3 Cara Memperoleh Pengetahuan
Cara memperoleh pengetahuan adalah sebagai berikut :

1) Cara kuno untuk memperoleh pengetahuan


a. Cara coba salah (Trial and Error)
Cara ini telah dipakai orang sebelum kebudayaan, bahkan
mungkin sebelum adanya peradaban. Cara coba salah ini
dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam
memecahkan masalah dan apabila kemungkinan itu tidak
berhasil maka dicoba. Kemungkinan yang lain sampai
masalah tersebut dapat dipecahkan.
b. Cara kekuasaan atau otoritas
Sumber pengetahuan cara ini dapat berupa pemimpin-
pimpinan masyarakat baik formal ataupun informal, ahli
agama, pemegang pemerintah, dan berbagai prinsip orang
lain yang menerima mempunyai yang dikemukakan oleh
orang yang mempunyai otoritas, tanpa menguji terlebih dahulu
atau membuktikan kebenarannya baik berdasarkan fakta
empiris maupun penalaran sendiri.
c. Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya
memperolah pengetahuan dengan cara mengulang kembali
pengalaman yang pernah diperoleh dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapi masa lalu (Wawan, 2019).

2) Cara modern dalam memperoleh pengetahuan


Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular atau
disebut metodologi penelitian. Cara ini mula-mula dikembangkan
oleh Francis Bacon (1561-1626), kemudian dikembangkan oleh
Deobold Van Daven. Akhirnya lahir suatu cara untuk melakukan
penelitian yang dewasa ini kita kenal dengan penelitian ilmiah
(Wawan, 2019).

7
2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang,
yaitu :

1) Faktor Internal
a. Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang
terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita
tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan
mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan
kebahagiaan. Pendidikan diperlukan untuk mendapat
informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan
sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.
b. Pekerjaan
Pekerjaan adalah sesuatu yang dikerjakan untuk
mendapatkan nafkah atau pencaharian masyarakat yang
sibuk dengan kegiatan atau pekerjaan sehari-hari akan
memiliki waktu yang lebih untuk mendapatkan informasi.
c. Umur
Usia adalah umur individu yangb terhitung mulai saat
dilahirkan sampai sekarang

2) Faktor Eksternal
a. Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar
manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi
perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.
b. Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat
mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.
(Wawan,2019)

8
2.1.5 Kriteria Tingkat Pengetahuan
Pengukuran tingkat pengetahuan dikategorikan menjadi tiga yaitu :

a. Pengetahuan baik bila responden dapat menjawab 76-100% atau


≥ 16 soal dengan benar dari total jawaban pertanyaan.
b. Pengetahuan cukup bila responden dapat menjawab 56-75% atau
12-15 soal dengan benar total dari jawaban pertanyaan
c. Pengetahuan kurang bila responden dapat menjawab <56% atau
≤ 11 soal dari total jawaban pertanyaan (Wawan, 2019).

2.2 Kesiapsiagaan Perawat


Menurut penelitian di Philipines, menunjukkan bahwa kesadaran dalam
persiapan bencana di antara petugas layanan kesehatan telah tumbuh
secara eksponensial di seluruh dunia dalam dekade terakhir. Sebagian
besar perawat belum disiapkan secara memadai untuk siaga dalam
menghadapi respon bencana (Labrague, 2015).

Berdsarkan hasil penelitian untuk menciptakan tenaga keperawatan


dengan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan untuk merespon
bencana dan keadaan darurat kesehatan masyarakat secara tepat waktu
dan efektif dan seorang perawat harus memiliki :

1. Memiliki basis pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan minimum


tentang tanggap bencana, kesehatan masyarakat dan kesiapsiagaan
darurat
2. Merespons secara langsung atau memberikan dukungan tidak langsung
dalam cakupan untuk pengumpulan data penting selama selama kejadian
bencana atau keadaan darurat.
3. Memberikan penyuluhan kesiapsiagaankepada masyarakat atau
organisasi untuk berpartisipasi dalam perencanaan dan latihan dalam
menghadapi bencana (Veenema, 2015).

Perawat sangat diperlukan saat bencana karena memilikki


keterampilan perawatan yang luas (misalnya penyediaan pengobatan,
pencegahan penyakit), bantuan hidup dasar, pertolongan pertama saat
bencana, kreatifitas dan kemampuan beradaptasi, kepemimpinan dan

9
berbagai keterampilan yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan
situasi bencana (Veenema, 2015).

2.3 Sistem Penanggulangan Gawat Darurat

2.3.1 Pengertian
Suatu sistem yang berupa koordinasi dari sector kesehatan yang
didukung oleh sektor lain dan kegiatan kelompok profesional pada keadaan
kedaruratan medis sehari-hari (SPGDT-S) dan pelayanan kedaruratan medis
pada saat kejadian bencana (SPGDT-B).

Pelayanan kesehatan (Health services) dalam SPGDT (IEMSS) meliputi :

1. Sistem Pelayanan pra Rumah Sakit (Perhospital medical services


system)
2. Sistem Pelayanan di Rumah Sakit (Hospital service system)
3. Siatem Pelayanan antar Rumah Sakit (Interhospital service system)
(Royan, 2015).

2.3.2 Jenis-jenis SPGDT


SPGDT-S (Sehari-hari)

1. Pelayanan Kesehatan Gawat Darurat Pra Rumah Sakit


Faktor-faktor yang mempengaruhi Pelayanan Kasus
Emergensi/Gawat Darurat Pra Rumah Sakit, antara lain:
a. Penanganan oleh awam khusus
b. Nomor telfon panggil
c. Pusat Pelayanan Ambulan
d. Pelayanan Ambulan
e. Koordinasi Pelayanan Darurat
2. Pelayanan Kesehatan Gawat Darurat di Rumah Sakit
a. Ruang pelayanan kritis
b. Alur pelayanan kasus gawat darurat
c. Kejadian gawat darurat dengan korban massal
3. Pelayanan Kesehatan Gawat Darurat antar Rumah Sakit (Royan,
2015).

10
Jejaring pelayanan dibuat berdasarkan kelas Rumah Sakit atau
berdasarkan kemampuan Rumah Sakit (kuantitas dan kualitas) dalam
memberikan pelayanan, walaupun dikemudian hari didapatkan ide
pembangunan Rumah sakit tanpa kelas. Permasalahan kelas rujukan
dipengaruhi oleh tersedianya SDM khusus (misal dokter spesialis) dan
sarana prasarana yang spesialistik (Royan, 2015).

Rujukan sehari-hari adalah rujukan dari satu rumah sakit kerumah


sakit yang lebih lengkap atau memiliki SDM dan fasilitas spesialistik.
Tetapi bila suatu rumah sakit rujukan tertinggi tidak memiliki tempat rawat
bagaimana hubungan antar rumah sakit pemerintah dengan swasta untuk
penanganan kegawat daruratan medik. Hal ini biasanya merupakan
masalah berhubungan dengan pendanaan dari sumber yang berbeda
(pribadi atau asuransi). Dalam berbagai peraturan perundang undangan
setiap fasilitas kesehatan tidak boleh menolak memberikan layanan pada
kasus gawat darurat, tetapi keterbatasan tempat rawat biasanya
menyebabkan hal itu terjadi (Royan, 2015).

4. Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu pada Keadaan Bencana


a. Manajemen penanganan korban massal dengan sumber daya
yang terbatas
b. Hospital Disaster Plan
c. Pengiriman Tim ke Lapangan (Foreign Medical Team) (Royan,
2015).

2.4 Manajemen Bencana

2.4.1 Pengetian Manajemen Bencana


Manajemen bencana merupakan mempelajari segala aspek yang
berkaitan dengan bencana menggunakan ilmu pengetahuan, terutama risiko
bencana bagaimana menghindari risiko bencana. Manajemen bencana
merupakan proses dinamis tentang bekerjanya fungsi-fungsi manajemen
yang dikenal sebelumnya, seperti planning, organizing, actuating, dan
controlling. Manajemen bencana bekerja dengan melakukan kegiatan pada
tiap siklus/bidang kerja yakni pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan,
tanggap darurat, serta pemulihan (Nurjannah, dkk, 2013).

11
Manajemen bencana menurut University of Wisconsin merupakan
serangkaian kegiatan yang didesain dalam mengendalikan situasi bencana
darurat dan mempersiapkan kerangka untuk membantu orang yang rentan
bencana dalam menghindari atau mengatasi dampak bencana tersebut.

Manajemen bencana menurut University British Columbia adalah


suatu proses pembentukkan atau penetapan tujuan bersama dan nilai
bersama (common value) untuk mendorong pihak-piihak yang terlibat
(partisipan) untuk menyusun rencana dan menghadapi bencana, baik
bencana potensial maupun aktual. (Khambali, 2017)

2.4.2 Tujuan Manajemen Bencana


Secara umum, namajemen bencana bertujuan untuk :

1. Mempersiapakan diri menghadapi semua bencana atau kejadian


yang tidak diinginkan.
2. Menekan kerugian dan korban yang dapat timbul akibat dampak
suatu bencana atau kejadian.
3. Meningkatkan kesadaran semua pihak dalam masyarakat atau
organisasi tentang bencana sehingga terlibat dalam proses
penanganan bencana
4. Melindungi anggota masyarakat dari bahaya atau damapak
bencana sehingga korban dan penderitaan yang dialami dapat
dikurangi (Ramli, 2018)

2.4.3 Tahapan Manajemen Bencana


Manajemen bencana merupakan suatu proses terencana yang
dilakukan untuk mengelola bencana dengan baik dan aman melalui 3 (tiga)
tahapan sebagai berikut :
1. Pra Bencana
a. Kesiagaan
Kesiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi bencana melalui perorganisasian serta melalui
langkah yang tepat guna dan berdaya guna.
Membangun kesiagaan adalah unsur penting, namun tidak

12
mudah dilakukan karena menyangkut sikap mental dan budaya serta
disiplin ditengah masyarakat. Kesiagaan adalah tahapan yang paling
strategis karena sangat menentukan ketahanan anggota masyarakat
dalam menghadapi datangnya suatu bencana.

b. Peringatan dini
Langkah lainnya yang perlu disiapkan sebelum bencana terjadi
adalah peringatan dini. Langkah ini diperlukan untuk memberi
peringatan kepada masyarakat tentang bencana yang akan terjadi
sebelum kejadian seperti banjir, gempa bumi, tsunami, letusan
gunung api, atau badai.
Dewasa ini sistem peringatan dini sudah berkembang pesat
didukung olh berbagai temuan teknologi. Di Indonesia, berbagai
ramalan atau perkiraan akan datangnya bencana sudah banyak
dilakukan seperti cuaca, gemapa, tsunami, dan banjir. Pemerintah
telah memasang berbagai peralatan peringatan dini di berbagai
kawasan Indonesia.
c. Mitigasi
Mitigasi bencana adaalah tindakan yang memfokuskan perhatian
pada pengurungan dampak dari ancaman itu sendiri, sehingga dapat
mengurangi dampak negatif (Tyas, 2016).
Mitigasi bencana adalah upaya untuk mencegah atau
mengurangi dampak yang ditimbulkan akibat suatu bencana. Dari
batasan ini sangat jelas bahwa mitigasi bersifat pencegahan sebelum
kejadian.

2. Saat Bencana
a. Tanggap Darurat
Serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat
kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan,
yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta
benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengusuran
pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.

13
Tanggap darurat adalah tindakan segra yang dilakukan untuk
mengatasi kejadian bencana misalnya dalam suatu proses kebakaran
atau peledakan di lingkungan industri :
1. Memadamkan kebakaran atau ledakan
2. Menyelamatkan manusia dan korban (resque)
3. Menyelamatkan harta benda dan dokumen penting (salvage)
4. Perlindungan masyarakat umum.

Tindakan ini dilakukan oleh tim penanggulangan bencana yang


dibentuk masing-masing daerah atau organisasi.

3. Pasca Bencana
a. Rehabilitasi
Perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan public atau
masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah
pascabencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau
berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan
masyarakat pada wilayah pascabencana.

b. Rekontruksi
Pembangunan kembali semua prasaran dan sarana,
kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat
pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh
dan berkembangnya kegiatan perekonomian, social dan budaya,
tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta
masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada
wilayah pasca bencana (Ramli, 2018).

2.4.4 Kebijakan Manajemen Bencana


Manajemen tanggap darurat harus menjadi kebutuhan dan dituangkan
dalam kebijakan manajemen. Tanpa dukungan dan keinginan dari
manajemen, maka program pengelolaan tanggap darurat tidak akan berhasil
(Ramli, 2018).

Untuk tingkat nasional kebijakan tentunya ditetapkan oleh Presiden


dan untuk daerah adalah Kepala Daerah setempat. Untuk tingkat

14
perusahaan kebijakan kedaan darurat harus ditetapkan oleh pimpinan
setempat (Ramli, 2018).

Kebijakan ini menjadi landasan penerapan manajemen bencana di


masing-masing daerah ataun perusahaan /organisasi. Berdasarkan
kebijakan ini, dapat dikembangkan dan ditetapkan strategi pengendalian
bencana, penyediaan sumberdaya yang diperlukan serta organisasi
pelaksanaannya.

Kebijakan ini juga sangat penting karna sekaligus menjadi bukti


komitmen pimpinsn setempat terhadap penerapan manajemen bencana di
lingkungannya masing-masing. Dengan demikian, semua pihak terkait,
bawahan dan anggota tim pengendalian bencana akan memperoleh
dukungan nyata dari pimpinan setempat (Ramli, 2018).

2.5 Kerangka Konsep


Adapun kerangka konsep penelitian tentang Gmabaran Pengetahuan
Kesiapsiagaan Perawat dalam Sistem Penanggulangan Gawat Darurat pada
Manajemen Bencana di Rumah Sakit adalah sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Baik
 Umur
Cukup
 Tingkat pendidikan
 Lama bekerja Kurang

a. Variabel Independen
Variabel independent dari penelitian ini adalah Umur , Tingkat pendidikan,
Lama bekerja

15
b. Variabel Dependen
Variabel dependen dari penelitian Gambaran Pengetahuan
Kesiapsiagaan Perawat dalam Sistem Penanggulangan Gawat Darurat pada
Manajemen Bencana di Rumah Sakit.
Hasil dari jawaban responden ini dikategorikan dalam :
1. Pengetahuan baik bila responden dapat menjawab 76-100% atau ≥
16 soal dengan benar dari total jawaban pertanyaan.
2. Pengetahuan cukup bila responden dapat menjawab 56-75% atau 12-
15 soal dengan benar total dari jawaban pertanyaan
3. Pengetahuan kurang bila responden dapat menjawab <56% atau ≤ 11
soal dari total jawaban pertanyaan. (Wawan, 2019)

16
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif berdasarkan studi
literature review. Metode studi Literatur adalah serangkaian kegiatan yang
berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan
mencatat, serta mengelola bahan yang berhubungan dengan penelitian.
Studi literatur bisa didapat dari berbagai sumber buku, jurnal, buku
dokumentasi, internet dan pustaka. Jenis data yang digunakan penulis
dalam penelitian ini adalah studi literatur data sekunder yaitu data yang
diperoleh dari jurnal, buku dokumentasi, dan internet.

3.2 Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2020 - Januari 2021 dengan
menggunakan penelusuran studi literatur jurnal.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi
Semua literatur yang berhubungan dengan pengetahuan
kesiapsiagaan perawat dalam sistem penanggulangan gawat darurat
pada manajemen bencana.

3.3.2 Sampel
Artikel ilmiah yang berhubungan dengan pengetahuan
kesiapsiagaan perawat dalam sistem penanggulangan gawat darurat
pada manajemen bencana yang dipublikasikan dalam 5 tahun terakhir.

3.4 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data adalah studi pustaka. Jenis data yang
digunakan adalah data sekunder. Data yang diperoleh dikompulasi,

17
dianalisa, dan disimpulkan sehingga mendapatkan kesimpulan mengenai
studi literatur.

3.5 Prosuder Kerja


Prosedur kerja meliputi penelusuran literatur, seleksi literatur,
dokumentasi literatur, analisis dan penarikan kesimpulan :

a. Mengidentifikasi istilah-istilah kunci.


Pencarian jurnal atau literatur dilakukan dengan menggunakan kata
kunci seperti Kesiapsiagaan Perawat, Sistem Penanggulangan Gawat
Darurat, Manajemen Bencana di Rumah Sakit.

b. Menentukan tempat literatur sesuai dengan topik yang telah


ditemukan dari database ataupun internet.
Mengumpulkan jurnal atau literatur yang relevan. Jurnal atau literatur
pada penelitian ini didapatkan dengan mengakses secara
daring/online. Penelusuran jurnal atau literatur dari rentang tahun 2015
- 2020 dengan menggunakan bantuan search engine yaitu google
scholar.

c. Mengevaluasi dan memilih Literatur secara kritis untuk dikaji.


Pada penelitian studi literatur ini literatur yang akan dievaluasi dan
dipilih untuk dikaji adalah :
1. Hubungan Hospital Disaster Plan Simulation dengan
Kesiapsiagaan Bencana Perawat Di RSUD Prambanan
Kabupaten Sleman. (Nada,dkk, 2020)
2. Kesiapan Perawat Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Bandung Dalam Menghadapi Bencana. (Lestari,dkk,
2017)
3. Kesiapsiagaan Perawat Rumah Sakit Dalam Menghadapi
Bencana: Tinjauan Sistematis. (Ramdani dkk, 2020)

18
4. Kesiapsiagaan Sumber Daya Dan Kerja Sama Dalam Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu Pada Manajemen
Bencana. (Hayaturrahmi, dkk, 2018)
5. Faktor Determinan Kesiapsiagaan Perawat Terhadap Bencana
Gunung Meletus (Gamalama) di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas
Kesehatan Kota Ternate Takalar. (Husen, dkk, 2020)

d. Menyusun literatur yang telah dipilih.


Dari seluruh jurnal hasil pencarian, dipilih beberapa jurnal yang relevan
setelah itu dipilih jurnal yang menjadi acuan utama dalam membahas
topik yang diangkat dalam penulisan karya tulis ilmiah ini. Bahan-
bahan informasi serta data dari penelitian sebelumnya yang telah
didapatkan dibaca, dicatat, diatur dan diolah kembali.

e. Menulis kajian pustaka.


Menuliskan kembali hasil ringkasan informasi yang diperoleh melalui
literatur untuk dicantumkan dalam laporan penelitian.

f. Membuat hasil dan kesimpulan.


Setelah itu hasil penelitian yang terdapat pada literatur yang
digunakan, dianalisa dan disimpulkan.

19
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Jurnal


Hasil dalam penelitian ini berdasarkan literatur riview dari kepustakaan
atau jurnal yang telah di telaah sesuai dengan judul penelitian :

No JUDUL/ NAMA PENELITI TUJUAN POPULASI METODE HASIL


TAHUN JURNAL ATAU PENELITIAN
SAMPEL
1 Kesiapsiaga JIM FKep Hayaturrah Untuk Sampel Jenis Berdasarka
an Sumber mi, R, dan mengetahui pada penelitian ini n hasil
Daya dan Husna, C kesiapsiaga penelitian adalah penelitian
Kerja Sama an perawat ini deskriptif didapatkan :
dalam dalam sebanyak kuantitatif  Umur
Sistem sistem 103 dan Mayoritas
Penanggula penanggula responden rancangan umur
ngan Gawat ngan gawat penelitian perawat 25-
Darurat darurat menggunaka 35 tahun
Terpadu terpadu n desain sebanyak
pada pada cross 72 orang
Manajemen manajemen sectional (69,9 %).
Bencana bencana Minoritas
2018 terpadu di umur
Rumah perawat 46-
Sakit Ibu 55 tahun
dan Anak sebanyak 5
Banda orang (4,9
Aceh. %)
 Pendidika
n
Mayoritas
pendidikan

20
perawat D-
III sebanyak
63 orang
(61,2 %).
Minoritas
pendidikan
perawat D-
IV
sebanyak 6
orang
(5,8%)
 Lama
Kerja
Mayoritas
lama kerja
6-10 tahun
sebanyak
40 orang
(38,8%).
Minoritas
lama kerja
>10 tahun
sebanyak
25 orang
(24,3%).
 Kesiapsia
gaan
Mayoritas
kategori
siap
sebanyak
63 orang
(61,2%).

21
Minoritas
kategori
tidak siap
sebanyak
40 orang
(38,8 %).
2 Hubungan Jurnal Of Nada, dkk Untuk Sampel Jenis Berdasarka
Hospital Bionursing mengetahui pada penelitian ini n hasil
Disaster hubungan penelitian adalah penelitian
Plan antara ini kuantitatif didapatkan :
Simulation simulasi sebanyak dan rencana  Umur
dengan rencana 79 penelitian Mayoritas
Kesiapsiaga bencana responden menggunaka umur
an Bencana rumah sakit n desain perawat 20-
Perawat di dengan cross 30 tahun
RSUD tingkat sectional sebanyak
Prambanan kesiapsiaga 61 orang
Kabupaten an bencana (77,2%).
Sleman perawat di Minoritas
2020 RSUD umur 31-40
Prambanan tahun
Sleman sebanyak
18 orang
(22,8%).
 Kesiapsia
gaan
Mayoritas
kesiapsiaga
an kategori
ikut serta
sebanyak
48 orang
(61%).

22
Minoritas
kesiapsiaga
an tidak ikut
serta
sebanyak
31 orang
(39%).
3 Kesiapan Jurnal Lestari, dkk Untuk Sampel Jenis Berdasarka
Perawat Keperawat mengetahui pada penenlitian n hasil
Gawat an kesiapan penelitian ini adalah penelitian
Darurat ‘Aisyiyah perawat ini deskriptif didapatkan :
Rumah gawat sebanyak kuantitaif  Umur
Sakit Umum darurat 33 perawat Mayoritas
Daerah RSUD umur
Kabupaten Kabupaten perawat 31-
Bandung Bandung 40 tahun
dalam dalam sebanyak
menghadap menghadap 18 orang
i Bencana i bencana (55%).
2017 Minoritas
umur
perawat 51-
60 tahun 1
orang (3%)
 Pendidika
n
Mayoritas
pendidikan
perawat D-
III sebanyak
26 orang
(79%).
Minoritas

23
pendidikan
perawat
Ners
sebanyak 2
orang (6%).
 Lama
Kerja
Mayoritas
lama kerja
> 10 tahun
sebanyak
17 orang
(52%).
Minoritas
lama kerja
6-10 tahun
3 orang
(9%).
 Kesiapsi
agaan
Mayoritas
kesiapan
perawat
kategori
sedang
sebanyak
28 orang
(85%).
Minoritas
kesiapan
perawat
kategori
tinggi

24
sebanyak 5
orang
(15%).
4 Faktor Window of Husen, dkk Untuk Sampel Jenis Berdasarka
Determinan Health: mengetahui pada penelitian ini n hasil
Kesiapsiaga Jurnal hubungan penelitian adalah penelitian
an Perawat Kesehatan faktor ini kombinasi didapatkan :
Terhadap determinan sebanyak (mixed  Umur
Bencana pengetahua 41 perawat methods) Mayoritas
Gunung n dan perawat
Meletus keterampila umur 31-40
(Gamalama n, dengan tahun
) di kesiapsiaga sebanyak
Puskesmas an perawat 21 orang
Wilayah dalam (51,2%).
Kerja Dinas menghadap Minoritas
Kesehatan i bencana perawat
Kota gunung umur 41-50
Ternate meletus tahun
2020 (Gamalama sebanyak 1
) di orang
puskesmas (2,4%)
wilayah  Pendidika
kerja dinas n
kesehatan Mayoritas
kotaTernate pendidikan
perawat D-
III sebanyak
29 orang
(70,7%).
Minoritas
pendidikan
perawat

25
SPK
sebanyak 2
orang
(4,9%).
 Kesiapsi
agaan
Mayoritas
kesiapsiaga
an tidak
siap
sebanyak
34 orang
(82,9%).
Minoritas
kesiapsiaga
an siap
sebanyak 7
orang
(17,1%).
5 Kesiapsiaga Jurnal Ramdani, Untuk Sampel Jenis Berdasarka
an Perawat Keperawat dkk mengidentifi pada penelitian ini n hasil
Rumah an kasi hasil penelitian adalah studi penelitian
Sakit dalam Komprehe penelitian ini literature didapatkan :
Menghadap nsif yang ada menggunak menggunaka terdapat 9
i Bencana : tentang an 9 jurnal n desain jurnal
Tinjauan kesiapan internasiona cross- mayoritas
Sistematis perawat di l sectional perawat
2020 rumah sakit rumah sakit
dalam menunjukka
menghadap n kesiapan
i bencana yang buruk
secara lebih terhadap
komprehen respon

26
sif bencana

6 Kesiapsiaga Jurnal Munandar, Untuk Sampel Jenis Berdasarka


an Perawat Keperawat A, dan kesiapsiaga pada penelitian ini n hasil
Dalam an Wardanings an perawat penelitian adalah studi penelitian
Penatalaks ih, S terlebih ini adalah literature didapatkan :
anaan khusus menggunak menggunaka Terdapat 4
Aspek pada aspek an 10 jurnal n desain jurnal
Psikologis psikologis internasiona cross- menyimpulk
Akibat disamping l sectional, an bahwa
Bencana dari aspek kualitatif, dan pengetahua
Alam : A fisik. deskriptif n,
Literature keterampila
Review n,
2018 kesadaran
diri, minat,
intelektual,
kerjasama,
dan
motivasi.
Terdapat
juga 5 jurnal
menyimpulk
an bahwa
perawat
memiliki
kognitif,
intelektual,
minat,
sikap,
pendidikan.
Dan
terdapat 1
jurnal yang

27
menyimpulk
an perlu
pelatihan
pada
manjemen
rumah sakit
dalam siaga
bencana
7 Gambaran Jurnal Tiara, dan Untuk Sampel Jenis Berdasarka
Tingkat Kesehatan Thongkrajai mengetahui pada penelitian ini n hasil
Pengetahua ,E gambaran penelitian adalah penelitian
n Perawat tingkat ini deskriptif didapatkan :
Terhadap pengetahua sebanyak kualitatif  Umur
Penanggula n perawat 136 Mayoritas
ngan dalam perawat umur
Bencana di penanggula perawat 30-
Provinsi ngan 40 tahun
Lampung bencana sebanyak
2019 60 orang
(44,1%).
Minoritas
umur
perawat
sebanyak
orang
 Pendidika
n
Mayoritas
pendidikan
perawat D-
III sebanyak
71 orang
(52%).

28
Minoritas
pendidikan
perawat S2
sebanyak
12 orang
(8,8%)
8 Perception Scientific Sham, dkk Untuk Sampel Jenis Berdaarkan
towards the Research mengevalua pada penelitian ini hasil
Preparedne Journal si persepsi penelitian adalah cross penelitian
ss for pengetahua ini sectional didapatkan :
Disaster n dan sebanyak deskriptif  Umur
Manageme keterampila 260 Mayoritas
nt among n tentang perawat umur
Nurses in kesiapsiaga perawat 31-
Community an 35 tahun
Clinics 2018 penanggula sebanyak
ngan 80 orang
bencana (31%).
pada Minoritas
perawat di umur
puskesmas perawat <
25 tahun
sebanyak
25 orang
(10 %).
 Pendidika
n
Mayoritas
pendidikan
perawat
Diploma
sebanyak
149 orang

29
(57,3%).
Minoritas
pendidikan
perawat
Master
sebanyak 1
orang
(0.4%)
 Lama
Kerja
Mayoritas
lama kerja
11-20 tahun
sebanyak
92 orang
(35%).
Minoritas
lama kerja
> 20 tahun
sebanyak
21 orang
(8%).
 Kesiapsia
gaan
Mayoritas
kesiapsiaga
an perawat
tidak siap
sebanyak
220 orang
(84,6%).
Minoritas
siap

30
sebanyak
40 orang
(15,4%).
9 Nurses’ Medico- Younis, dkk Untuk Sampel Jenis Berdasarka
Knowledge, legal mengkaji pada penelitian ini n hasi
Attitude and update pengetahua penelitian adalah penelitian
Practice n, sikap dan ini Analisis didapatkan :
Towards praktek sebanyak cross-  Umur
Preparedne perawat 76 sectional Mayoritas
ss of tentang responden umur
Disaster kesiapsiaga perawat 22-
Manageme an 32 tahun
nt in penanggula sebanyak
Emergency ngan 44 orang
of Mosul bencana (57,9%).
Teaching dalam Minoritas
Hospitals keadaan umur
2020 darurat di perawat >
ibu kota 42 tahun
pegajaran sebanyak 6
Mosul / Irak orang
(7,9%)
 Pendidika
n
Mayoritas
pendidikan
perawat
Diploma
sebanyak
49 orang
(64,5%).
Minoritas
pendidikan

31
perawat
Master
sebanyak 9
orang
(11,9%)
 Lama
Kerja
Mayoritas
lama kerja
>10 tahun
sebanyak
35 orang
(46%).
Minoritas
lama kerja
<5 tahun
sebanyak
12 orang
(15,8%)
10 Indonesian Chinese Martono, Untuk Sampel Jenis Berdasarka
Nurse’ Journal of dkk menilai pada penelitian ini n hasil
perception Traumatol persepsi penelitian adalah penelitian
of disaster ogy perawat ini komparasi didapatkan :
manageme Indonesia sebanyak deskriptif  Umur
nt tentang 1341 Mayoritas
preparedne pengetahua responden umur
ss 2019 n, perawat 26-
keterampila 32 tahun
n, dan sebanyak
kesiapsiaga 797 orang
an mereka (59,4%).
tentang Minoritas
penanggula umur

32
ngan perawat 51-
bencana 56 tahun
sebanyak
17 orang
(1,3%).
 Pendidika
n
Mayoritas
pendidikan
perawat D-
III sebanyak
1224 orang
(91,3%).
Minoritas
pendidikan
perawat S3
sebanyak 6
orang
(0,4%).
 Lama
Kerja
Mayoritas
lama kerja
5-10 tahun
sebanyak
709 orang
(52,9%).
Minoritas
lama kerja
26-30 tahun
sebanyak 9
orang
(0,7%).

33
4.2 Pembahasan
a) Persamaan
Persamaan literatur yang telah ditelaah oleh peneliti berdasarkan
studi literature riview adalah Pada hasil jurnal I yang berjudul
Kesiapsiagaan Sumber Daya dan Kerja Sama dalam Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu pada Manajemen Bencana oleh
Hayaturrahmi, R, dan Husna, C, 2018 terdapat mayoritas umur perawat
ialah 25-35 tahun sebanyak 72 orang (69,9 %). Mayoritas pendidikan
responden ialah D-III sebanyak 63 orang (61,2 %). Mayoritas lama kerja
perawat ialah 6-10 tahun sebanyak 40 orang (38,8%). Dan mayoritas
kesiapsiagaan perawat yang siap ialah sebanyak 63 orang (61,2%).
Pada jurnal II yang berjudul Hubungan Hospital Disaster Plan
Simulation dengan Kesiapsiagaan Bencana Perawat di RSUD
Prambanan Kabupaten Sleman oleh Nada dkk, 2020 terdapat mayoritas
umur perawat 20-30 tahun sebanyak 61 orang (77,2%). Dan mayoritas
Kesiapsiagaan kategori ikut serta sebanyak 48 orang (61%).
Pada jurnal III yang berjudul Kesiapan Perawat Gawat Darurat
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bandung dalam menghadapi
Bencana oleh Lestari dkk, 2017 terdapat mayoritas umur perawat 31-40
tahun sebanyak 18 orang (55%). Mayoritas pendidikan perawat D-III
sebanyak 26 orang (79%). Mayoritas Mayoritas lama kerja > 10 tahun
sebanyak 17 orang (52%). Dan mayoritas kesiapan perawat kategori
sedang sebanyak 28 orang (85%).
Pada jurnal IV yang berjudul Faktor Determinan Kesiapsiagaan
Perawat Terhadap Bencana Gunung Meletus (Gamalama) di Puskesmas
Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Ternate oleh Husen dkk, 2020
terdapat mayoritas umur perawat 31-40 tahun sebanyak 21 orang
(51,2%). Mayoritas pendidikan perawat D-III sebanyak 29 orang (70,7%).
Dan mayoritas kesiapsiagaan tidak siap sebanyak 34 orang (82,9%)
Pada jurnal V yang berjudul Kesiapsiagaan Perawat Rumah Sakit
dalam Menghadapi Bencana : Tinjauan Sistematis oleh Ramdani dkk,
2020 terdapat pada 9 jurnal mayoritas responden rumah sakit
menunjukkan kesiapan yang buruk terhadap respon bencana.

34
Pada jurnal VI yang berjudul Kesiapsiagaan Perawat Dalam
Penatalaksanaan Aspek Psikologis Akibat Bencana Alam : A Literature
Review oleh Munandar, A, dan Wardaningsih, S, 2018 terdapat 10 jurnal
diantaranya 4 jurnal menyimpulkan bahwa pengetahuan, keterampilan,
kesadaran diri, minat, intelektual, kerjasama, dan motivasi. Terdapat juga
5 jurnal menyimpulkan bahwa perawat memiliki kognitif, intelektual, minat,
sikap, pendidikan. Dan terdapat 1 jurnal yang menyimpulkan perlu
pelatihan pada manjemen rumah sakit dalam siaga bencana.
Pada jurnal VII yang berjudul Gambaran Tingkat Pengetahuan
Perawat Terhadap Penanggulangan Bencana di Provinsi Lampung oleh
Tiara, dan Thongkrajai, E, 2019 terdapat mayoritas umur perawat 30-40
tahun sebanyak 60 orang (44,1%). Dan mayoritas pendidikan perawat D-
III sebanyak 71 orang (52%).
Pada jurnal VIII yang berjudul oleh Perception towards the
Preparedness for Disaster Management among Nurses in Community
Clinics oleh Sham dkk, 2018 terdapat mayoritas umur perawat 31-35
tahun sebanyak 80 orang (31%). Mayoritas pendidikan perawat Diploma
sebanyak 149 orang (57,3%). Mayoritas Mayoritas lama kerja 11-20
tahun sebanyak 92 orang (35%). Dan mayoritas kesiapsiagaan perawat
tidak siap sebanyak 220 orang (84,6%).
Pada jurnal IX yang berjudul Nurses’ Knowledge, Attitude and
Practice Towards Preparedness of Disaster Management in Emergency
of Mosul Teaching Hospitals oleh Younis dkk, 2020 terdapat mayoritas
umur perawat 22-32 tahun sebanyak 44 orang (57,9%). Mayoritas
pendidikan perawat Diploma sebanyak 49 orang (64,5%). Mayoritas lama
kerja >10 tahun sebanyak 35 orang (46%).
Pada jurnal X yang berjudul Indonesian Nurse’ perception of disaster
management preparedness oleh Martono dkk, 2019 terdapat mayoritas
umur perawat 26-32 tahun sebanyak 797 orang (59,4%). Mayoritas
pendidikan perawat D-III sebanyak 1224 orang (91,3%). Dan mayoritas
lama kerja 5-10 tahun sebanyak 709 orang (52,9%).
Dari hasil penelitian 10 jurnal diatas dapat disimpulkan setiap jurnal
memiliki mayoritas pendidikan responden ialah D-III. Dari 10 jurnal diatas
terdapat 8 jurnal memiliki karakteristik berdasarkan umur yaitu pada jurnal

35
I, II, III, IV, VII,VIII, IX, dan X dimulai umur 20-40 tahun. Hasil dari jurnal I,
III, VIII, IX dan X menyatakan terdapat mayoritas pengalaman kerja
perawat ialah lebih dari 10 tahun. Pada jurnal II, III dan VIII mempunyai
responden yang memiliki kategori pengetahuan yang sedang. Sedangkan
pada jurnal I, IV, VIII, IX dan X mempunyai responden yang memiliki
kategori pengetahuan yang baik.

b) Kelebihan
Kelebihan literatur yang telah ditelaah oleh peneliti berdasarkan
studi literature riview adalah Pada jurnal I yang berjudul yang berjudul
Kesiapsiagaan Sumber Daya dan Kerja Sama dalam Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu pada Manajemen Bencana oleh
Hayaturrahmi, R, dan Husna, C, 2018 memiliki kelebihan pada hasilnya
banyak diberikan gambaran-gambaran seperti tabel yang membuat
pembaca lebih mudah memahami hasil dari penelitian jurnal tersebut.

Kelebihan dari jurnal II yang berjudul Hubungan Hospital Disaster


Plan Simulation dengan Kesiapsiagaan Bencana Perawat di RSUD
Prambanan Kabupaten Sleman oleh Nada dkk, 2020 ialah sudah
mencakup komponen latar belakang, tujuan, metode penelitian, jumlah
populasi, hasil penelitian, kesimpulan dan kata kunci.

Kelebihan dari jurnal III yang berjudul Kesiapan Perawat Gawat


Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bandung dalam
menghadapi Bencana oleh Lestari dkk, 2017 ialah sudah mencakup
komponen latar belakang, tujuan, metode penelitian, jumlah populasi,
hasil penelitian, kesimpulan dan kata kunci. Dan juga rapi dalam
penulisan jurnal, dan penggunaan tanda baca.

Kelebihan dari jurnal IV yang berjudul Faktor Determinan


Kesiapsiagaan Perawat Terhadap Bencana Gunung Meletus (Gamalama)
di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Ternate oleh Husen
dkk, 2020 ialah pada jurnal penyampaian informasi sangat singkat dan
jelas.

36
Kelebihan dari jurnal V yang berjudul Kesiapsiagaan Perawat
Rumah Sakit dalam Menghadapi Bencana : Tinjauan Sistematis oleh
Ramdani dkk, 2020 ialah mempunyai daftar pustaka ± 23 sehingga hasil
dari jurnal lebih akurat.

Kelebihan dari jurnal VI yang berjudul Kesiapsiagaan Perawat


Dalam Penatalaksanaan Aspek Psikologis Akibat Bencana Alam : A
Literature Review oleh Munandar, A, dan Wardaningsih, S, 2018 ialah
penulisan pada jurnal rapi, memudahkan dalam membaca, dan
penggunaan tanda baca yang jelas.

Kelebihan pada jurnal VII yang berjudul Gambaran Tingkat


Pengetahuan Perawat Terhadap Penanggulangan Bencana di Provinsi
Lampung oleh Tiara, dan Thongkrajai, E, 2019 ialah pada jurnal
penyampaian informasi sangat singkat dan jelas.

Kelebihan pada jurnal VIII yang berjudul Perception towards the


Preparedness for Disaster Management among Nurses in Community
Clinics oleh Sham dkk, 2018 ialah sudah mencakup komponen latar
belakang, tujuan, metode penelitian, jumlah populasi, hasil penelitian,
kesimpulan dan kata kunci. Dan juga rapi dalam penulisan jurnal, dan
penggunaan tanda baca.

Kelebihan pada jurnal IX yang berjudul Nurses’ Knowledge,


Attitude and Practice Towards Preparedness of Disaster Management in
Emergency of Mosul Teaching Hospitals oleh Younis dkk, 2020 ialah
penelitian pada jurnal ini jelas dalam penulisan, sudah mencakup
komponen latar belakang, tujuan, metode penelitian, jumlah populasi,
hasil penelitian, kesimpulan.

Kelebihan pada jurnal X yang berjudul Indonesian Nurse’


perception of disaster management preparedness oleh Martono dkk, 2019
ialah pada hasilnya banyak diberikan gambaran-gambaran seperti tabel
yang membuat pembaca lebih mudah memahami hasil dari penelitian
jurnal tersebut.

37
c) Kekurangan
Kekurangan literature yang telah ditelaah oleh peneliti
berdasarkan studi literature riview adalah kekurangan pada jurnal I yang
berjudul Kesiapsiagaan Sumber Daya dan Kerja Sama dalam Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu pada Manajemen Bencana oleh
Hayaturrahmi, R, dan Husna, C, 2018 ialah peneliti tidak membuat hasil
dan pembahasan secara umum dari jurnal. Dan pada jurnal II yang
berjudul Hubungan Hospital Disaster Plan Simulation dengan
Kesiapsiagaan Bencana Perawat di RSUD Prambanan Kabupaten
Sleman oleh Nada dkk, 2020 ialah peneliti juga tidak membuat
pembahasan kesiapsiagaan berdasarkan pendidikan dan tidak membuat
pembahasan kesiapsiagaan berdasarkan lama kerja. Terdapat juga pada
abstrak tidak ada terjemahan bahasa Indonesia.

Pada jurnal III yang berjudul Kesiapan Perawat Gawat Darurat


Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bandung dalam menghadapi
Bencana oleh Lestari dkk, 2017 ialah peneiti lebih banyak membuat
dalam bentuk paragraf dibandingkan tabel pada jurnal. Dan pada jurnal IV
yang berjudul Faktor Determinan Kesiapsiagaan Perawat Terhadap
Bencana Gunung Meletus (Gamalama) di Puskesmas Wilayah Kerja
Dinas Kesehatan Kota Ternate oleh Husen dkk, 2020 ialah peneliti tidak
membuat pembahasan kesiapsiagaan berdasarkan lama kerja.

Pada jurnal V yang berjudul Kesiapsiagaan Perawat Rumah Sakit


dalam Menghadapi Bencana : Tinjauan Sistematis oleh Ramdani dkk,
2020 ialah peneliti tidak membuat tabel dan hanya teks dalam bentuk
paragraph karena jurnal yang kelima ini menggunakan studi literature
sehingga tidak menggunakan tabel kesiapsiagaan perawat berdasarkan
umur, pendidikan, lama kerja dan kesiapsiagaan perawat dalam
menghadapi bencana, dan tidak terpadapat saran pada jurnal. Dan pada
jurnal VI yang berjudul Kesiapsiagaan Perawat Dalam Penatalaksanaan
Aspek Psikologis Akibat Bencana Alam : A Literature Review oleh
Munandar, A, dan Wardaningsih, S, 2018 ialah peneliti tidak membuat
tujuan dari hasil penelitian secara jelas.

38
Pada jurnal VII yang berjudul Gambaran Tingkat Pengetahuan
Perawat Terhadap Penanggulangan Bencana di Provinsi Lampung oleh
Tiara, dan Thongkrajai, E, 2019 ialah peneliti tidak membahas
kesiapsiagaan berdasarkan lama kerja dan juga tidak membahas
kesiapsiagaan perawat berdasarkan kesiapan. Dan pada jurnal VIII yang
berjudul Perception towards the Preparedness for Disaster Management
among Nurses in Community Clinics oleh Sham dkk, 2018 ialah pada
jurnal dalam penulisan kurang rapi dan terlalu kecil untuk dibaca.

Pada jurnal IX yang berjudul Nurses’ Knowledge, Attitude and


Practice Towards Preparedness of Disaster Management in Emergency
of Mosul Teaching Hospitals oleh Younis dkk, 2020 ialah peneliti tidak
membahas kesiapsiagaan perawat secara signifikan. Dan pada jurnal X
yang berjudul Indonesian Nurse’ perception of disaster management
preparedness oleh Martono dkk, 2019 ialah pada jurnal dalam
penggunaan huruf kurang jelas dan size huruf terlalu kecil sehingga
susah untuk membaca.

39
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian mengenai
Gambaran Pengetahuan Kesiapsiagaan Perawat dalam Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat pada Manajemen Bencana berdasarkan
literature review dapat di ambil kesimpulan :
1. Berdasarkan studi literatur mayoritas responden yang
berpengetahuan baik sangat dipengaruhi oleh umur, pendidikan, dan
lama kerja. Dimana semakin tua umur responden maka pengetahuan
yang dimiliki baik pula, semakin tinggi pendidikan yang dimiliki oleh
responden maka pengetahuan yang dimiliki semakin baik pula, serta
semakin lama responden bekerja maka pengetahuan yang dimiliki
semakin baik pula.
2. Berdasarkan studi literatur mayoritas umur reponden dimulai 20-40
tahun. Semakin dewasa usia seseorang maka akan semakin baik
pengetahuannya karna cara berfikir yang lebih matang dan lebih kritis
serta lebih bertanggung jawab dengan pekerjaan yang diberikan
kepadanya.
3. Berdasarkan studi literatur mayoritas pendidikan responden ialah D-
III. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin
baik pula tingkat pengetahuannya.
4. Berdasarkan hasil studi literatur mayoritas pengalaman kerja perawat
ialah lebih dari 10 tahun. Semakin lama seseorang bekerja maka
akan semakin baik pengetahuannya.
5. Berdasarkan hasil studi litertur mayoritas pengetahuan perawat
berada pada kategori baik.

40
5.2 Saran

Kepada peneliti selanjutnya jika menggunakan studi literatur diperlukan


ketelitian yang benar selama melakukan penelitian agar dapat
meningkatkan penerapan Perawat dalam Sistem Penanggulangan
Gawat Darurat pada Manajemen Bencana di Rumah Sakit.

41
DAFTAR PUSTAKA

Berliana, I. (2019), “Kesiapsiagaan Tenaga Kesehatan Dalam Menghadapi


Bencana Banjir Di Wilayah Kerja Puskesmas Curahnongko Dan Cakru
Kabupaten Jember ”. Skripsi. FKM, Kesehatan Masyarakat, Universitas
Jember, Jember

Hayaturrahmi, R, & Husna, C. (2018), “Kesiapsiagaan Sumber Daya Dan Kerja


Sama Dalam Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu Pada
Manajemen Bencana”. JIM FKep Vol. 3. No. 3. pp. 48-56

Husen, dkk. (2020), “Faktor Determinan Kesiapsiagaan Perawat Terhadap


Bencana Gunung Meletus (Gamalama) di Puskesmas Wilayah Kerja
Dinas Kesehatan Kota Ternate”, Jurnal Kesehatan : Universitas Muslim
Indonesia. Vol. 3, No. 2, pp. 159-167

Kemenkes RI. (2016), Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu :


Indonesia

Lestari, dkk. (2017), “Kesiapan Perawat Gawat Darurat Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Bandung Dalam Menghadapi Bencana”. Jurnal
Keperawatan ‘Aisyiyah : STIKes ‘Aisyiyah Bandung. Vol. 4. No. 2. pp. 23-
31

Martono, dkk. (2019), “Indonesian nurses’ perception of disaster management


preparedness”. Chinese Journal of Traumatology.

Munandar, A, & Wardaningsih, S. (2018), “Kesiapsiagaan Perawat Dalam


Penatalaksanaan Aspek Psikologis Akibat Bencana Alam : A Literature
Review”, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Vol. 9, No. 2, pp. 72-81

Nada, dkk. (2020), “Hubungan Hospital Disaster Plan Simulation dengan


Kesiapsiagaan Bencana Perawat Di RSUD Prambanan Kabupaten
Sleman”, Jurnal of Bionursing : Universitas Jenderal Soedirman. Vol. 2.
No. 2. pp. 86-93

Peraturan presiden republik Indonesia. (2019), Tentang Badan Nasional


Penanggulangan Bencana (diakses tanggal 30 Januari 2021).

Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. (2020), Panduan Penyusunan Karya


Tulis Ilmiah. Politeknik Kesehatan Kemenkes : Medan

Ramdani, dkk. (2020), “Kesiapsiagaan Perawat Rumah Sakit Dalam Menghadapi


Bencana : Tinjauan Sistematis”, Jurnal Keperawatan Komprehensif :
Fakultas Keperawatan Universitas Padjajaran. Vol. 6, No. 2, pp. 101-111

Ramli, S. (2018). Pedoman Praktis Manajemen Bencana. Jakarta : Dian Rakyat


Royan, M. (2015). International Training Consortium On Disaster Risk Reduction
(diakses tanggal 22 November 2020).

Sham, dkk. (2018), Perception towards the Preparedness for Disaster


Management among Nurses in Community Clinics”. Scientific Research
Journal : Universiti Teknologi MARA. Vol. 15, No. 2, pp. 67-79

Susilawati, A. (2018), “Gambaran Kesiapan Tenaga Kesehatan dalam


Manajemen Bencana di Puskemas Wilayah Rawan Bencana di
Kabupaten Sumbawa Barat”, Skripsi. FKep, Keperawatan, Universitas
Airlangga, Surabaya.

Tiara, & Thongkrajai, E. (2019), “Gambaran Tingkat Pengetahuan Perawat


Terhadap Penanggulangan Bencana Di Provinsi Lampung“, Jurnal
Kesehatan : STIKes Muhammadiyah Pringsewu & Khon Kaen University
Thailand. Vol. 3, No. 2, pp. 74-77

Wawan, A dan Dewi, M. (2019), Teori & Pengukuran Pengetahuan,Sikap, Dan


Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.

Waruwu, A, J, A. (2018). “Hubungan Manajemen Disaster Dengan


Kesiapsiagaan Mahasiswa Ners Tingkat Iii Dalam Tanggap Bencana”.
Skripsi. STIkes, Keperawatan, STIKes Santa Elisabeth, Medan.

Younis, dkk. (2020), “ Nurses’ Knowledge Attitude and Practice Towards


Preparedness of Disaster Management in Emergency of Mosul Teaching
Hospitals”. University of Mosul/College of Nursing Iraq. Vol. 2, No. 3, pp.
1454-1458
LEMBAR KONSULTASI
BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH

JUDUL KTI : LITERATURE REVIEW : GAMBARAN


PENGETAHUAN KESIAPSIAGAAN PERAWAT
DALAM SISTEM PENANGGULANGAN GAWAT
DARURAT PADA MANAJEMEN BENCANA DI
RUMAH SAKIT
NAMA MAHASISWA : SARAH ADRIANA
NIM : P07520118043
NAMA PEMBIMBING : MARLISA, S.Kep., Ns., M.Kep

NO TGL REKOMENDASI PARAF


PEMBIMBING Mahasiswa Pembimbing
1 Rabu, 19 Revisi Judul
Agustus
2020

2 Jumat, 4 Revisi Judul


September
2020

3 Sabtu, 5 Lanjut BAB I


September
2020

4 Jumat, 27 Revisi BAB I lanjut BAB


November II
2020

5 Senin, 11 Revisi BAB I, II, lanjut


Januari BAB III
2021

6 Jumat , 22 Revisi BAB I,II,III


Januari
2021
7 Senin, 1 ACC BAB I,II,III dan
Februari Daftar Pustaka
2021

8 Jumat, 12 Revisi BAB I, II dan III


Februari dan lanjut BAB IV
2021 berdasarkan studi
literatur

9 Senin, 15 Revisi BAB I, II, III, IV


Maret dan Lanjut BAB V
2021 berdasarkan studi
literatur

10 Kamis, 25 Revisi BAB I, II, III, IV


Maret dan V lanjut Abstrak
2021 berdasarkan studi
literatur

11 Jumat, 9 Revisi BAB I, II, III, IV,


April 2021 V dan abstrak lanjut
kata pengantar
berdasarkan studi
literatur

12 Senin, 12 ACC BAB I, II, III, IV, V,


April 2021 Abstrak dan Kata
pengantar berdasarkan
studi literatur
Medan, 20 April 2021

Mengetahui
Ketua Prodi DIII

(Afniwati, S.Kep., Ns., M.Kes)


NIP. 196610101989032002

Anda mungkin juga menyukai