Disusun Oleh :
Marieta Lolonlun
P07120218072
i
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PENYELAM DENGAN
EDUKASI TENTANG BAHAYA DEKOMPRESI AKIBAT
MENYELAM TERLALU DALAM DI DESA DUNWAHAN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOLSER
Disusun Oleh :
Marieta Lolonlun
P07120218072
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini adalah
benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan pengambil
alihan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya
sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Karya Tulis Ilmiah ini hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya tersebut.
Langgur, Oktober 2021
Pembuat Pernyataan
Marieta Lolonlun
NIM. P07120219072
Mengetahui
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah Oleh Marieta Lolonlun NIM. PO7120218072 Dengan judul
“Asuhan Keperawatan Pada Pasien Penyelam Dengan Edukasi Tentang Bahaya
Dekompresi Akibat Menyelam Terlalu Dalam Di Desa Dunwahan Wilayah Kerja
Puskesmas Kolser” telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan.
Mengetahui
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah Oleh Marieta Lolonlun NIM. PO7120218072 Dengan judul
“Asuhan Keperawatan Pada Penyelam Dengan Edukasi Tentang Bahaya
Dekompresi Akibat Menyelam Terlalu Dalam Di Desa Dunwahan Wilayah Kerja
Puskesmas Kolser” telah diujikan dan dipertahankan di depan dewan penguji pada
tanggal Maret 2021.
Dewan Penguji
Penguji Ketua
Mengesahkan,
Ns. Lucky H. Noya.S.Kep.,M.Kep
Direktur politeknik Kesehatan NIP. 19691806 199603 1 001
Kemenkes Maluku
Hairudin Rasako.S.KM.,M.Kes
NIP.19791122 200212 2 002
Mengetahui
v
42
43
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan
Karya Tulis Ilmiah ini, disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Maluku.
Karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik atas dukungan serta bantuan
dari berbagai pihak,baik secara moril maupun material. Untuk itu, pada kesempatan
Kemenkes Maluku.
Tual.
Penguji Anggota I
Penguji Anggota II
43
44
8. Kedua orang tua tercinta, kakak, adik, keluarga besar yang telah
material.
Penyusunan Karya Tulis IImiah ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca guna perbaikan penulisan Karya Tulis ini
Penulis
44
45
DAFTAR ISI
ABSRTAK ................................viii
BAB 1 PENDAHULUAN
.................................6
45
46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
46
47
ABSTRAK
47
48
ABSTRACT
Nursing Care for Divers With Education About the Dangers of Decompression Due
to Diving
Too Deep in Dunwahan Village, Kolser Health Center Working Area”
Marieta Lolonlun
(2021)
48
49
DAFTAR LAMPIRAN
49
50
BAB 1
PENDAHULUAN
adalah negara kepulauan yang dikelilingi laut yang cukup luas dengan kawasan
keseluruhan garis pantai sepanjang 80.791 Km. Luas lautan Indonesia lebih
luas dibanding daratan, sekitar 5,8 juta km2 (75%) luas wilayah Indonesia
merupakan perairan, sedangkan daratannya hanya seluas 1,9 juta Km2 (25%).
sebanyak 18% luasan terumbu karang dunia (Tomasciket dan Cesar, 2003).
Wijayanti, 2010)
sejak dahulu, walaupun tidak ada catatan khusus mengenai hal ini, namun
sebagai negara dengan wilayah laut yang sangat luas tentu telah
50
51
memanfaatkan sumber daya laut secara intensif. Kegiatan menyelam itu sendiri
(Massi, 2005).
alternatif pengganti alat selam scuba, salah satu efek yang nyata dalam
2010).
sicknes adalah suatu keadaan yang harus dihindari oleh setiap penyelam.
gelembung udara yang menyumbat aliran darah serta system saraf. Akibat dari
kondisi tersebut maka timbul gejala seperti mati rasa (numbness), kelumpuhan
antara lain kedalaman menyelam, lama menyelam, lemak tubuh, aktivitas, jenis
51
52
masyarakat umum, namun hal ini menjadi perhatian khususnya bagi penyelam
kesehatan matra hingga tahun 2008, dari 1026 nelayan penyelam di dIndonesia
keluhan pada sistem motorik seperti susah berjalan, kram pada kaki hingga
(Paskarini, 2010).
penyelam di Indonesia berjumlah lebih dari 1 juta jiwa, sebagian besar adalah
52
53
diantaranya 4 orang yang telah terdapat tanda dan gejala dan akan dilakukan
di desa dunwahan.
53
54
puskesmas kolser
puskesmas kolser
kolser
54
55
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
dan membuat data dasar klien. Metode utama yang dapat digunakan
diagnostic (Asmadi,2008).
pengkajian.
55
56
a. Keluhan utama
dilakukan.
56
57
a. Data psikologis
pasien.
keagamaan.
a. Nutrisi
dan minum.
b. Eliminasi
d. kebersihan diri
57
58
sakit.
a. Keadaan umum
b. Tingkat kesadaran
penurunan kesadaran.
c. Tanda-tanda vital
seseorang.
1. Tekanan darah
2. Suhu
58
59
3. Nadi
jantung.
4. Pernapasan
d. Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan kepala
2. Pemeriksaan mata
sclera/konjungtiva/pupil.
3. Pemeriksaan hidung
4. Pemeriksaan telinga
59
60
atau tidak.
5. Pemeriksaan mulut
pengelupasan, bengkak.
6. Pemeriksaan kulit
nevi.
7. Pemeriksaan leher
8. Pemeriksaan thorax
9. Pemeriksaan abdomen
60
61
ada/tidak,nyeri/tidak.
1. Pemeriksaan CT Scan
lainnya.
2. MRI
3. pemeriksaan laboratorium
obatan lainnya.
61
62
62
63
2.1.3 Intervensi
63
64
64
65
(mis. Duduk di
tempat tidur,
duduk di sisi
tempat tidur,
pindah dari tempat
tidur ke kursi)
Defisit pengetahuan Tingkat pengetahuan Edukasi kesehatan
D.0111 L. 12111 1.12383
Defisit pengetahuan Ekspektasi:membaik Tindakan:
berhubungan dengan Kriteria hasil: Obsrvasi
menunjukan perilaku yang tidak - Perilaku sesuai - Identifikasi
sesuai dengan anjuran, anjuranmeningkat kesiapan dan
menunjukan persepsi yang keliru - Kemampuan kemampuan
terhadap masalah. menjelaskan menerima
pengetahuan informasi.
tentang suatu - Identifikasi faktor-
topik meningkat faktor yang dapat
- Perilaku sesuai meningkatkan dan
dengan menurunkan
pengetahuan motivasi perilaku
meningkat hidup bersih dan
- Pertanyaan sehat.
tentang masalah Terapeutik
yang dihadapi - Sediakan materi
menurun dan media
- Persepsi yang pendidikan
keliru terhadap kesehatan.
masalah menurun - Jadwalkan
- Perilaku membaik pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan.
- Berikan
kesempatan untuk
bertanya.
Edukasi
- Jelaskan faktor
risiko yang dapat
mempengaruhi
kesehatan.
- Ajarkan perilaku
hidup bersih dan
sehat
- Ajarkan strategi
yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan
65
66
perilaku hidup
bersih dan sehat.
Sumber :Tim Pokja SIKI DPP PPNI (2017)
2.1.4 Implementasi
H,2010)
teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap
66
67
wijayanti, 2010).
saat tekanan di luar tubuh lebih tinggi dari dalam tubuh maka gas
bila seorang penyelam telah lama berada di kedalaman tertentu air laut
dan sejumlah besar nitrogen telah larut dalam tubuh melebihi batas
gelembung nitrogen dapat timbul dalam cairan tubuhnya baik dalam sel
67
68
68
69
yang merusak dari radikal oksigen yang berkaitan dengan iskemia dan
adalah gatal dan juga dapat disertai dengan ruam. Kulit juga
69
70
70
71
dekompresi :
71
72
permukaan.
menyelam.
melalui masker.
72
73
sebagai berikut :
maksimum 10.
kedalaman > 30 m.
antara lain:
Underwater Combat.
73
74
74
75
bawah air.
75
76
al., 2014)
76
77
pada kapal.
(Permenpar, 2016).
77
78
78
79
tidak melebihi 1 feet per detik atau kirakira 20 meter dalam 1 menit. Hal
kedalaman 20 meter, dia bisa naik dalam 3 –5 detik saja. Cara naik
(Kunaefi, 2003).
79
80
(Kunaefi, 2003).
80
81
penyelam
berikut:
81
82
2.3.4.1. Masker
2.3.4.2. Pakaian
istilah stocking.
2.3.4.3. Fin
dengan jenis full foot, yaitu jenis yang menutupi seluruh kaki
nelayan
hingga 3 kilogram.
2.3.4.5. Kompresor
82
83
membahayakan.
200 meter.
83
84
2.3.5.1. Gunakan sepatu karet ketika bekerja di dek kapal dan ketika
menyelam
pelan.
84
85
stops.
85
86
86
87
BAB 3
87
88
Subjek dalam penelitian ini adalah dua orang mengalami dekompresi akibat
Kriteria Inklusi adalah kreteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh
88
89
dekompresi
dekompresi.
keperawatan dan lembar observasi yang digunakan oleh instutusi, data yang
89
90
sebagai bukti (evidence) dari suatu penelitian Metode penelitian pada dasarnya
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu (Sugiyono,2012).
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
90
91
Data yang perlu dikaji antara lain keadaan umum, tingkat kesadaran,
tanda vital (TD, Suhu, Nadi, Pernapasan), dan pemeriksaan fisik lainnya
meliputi kepala, wajah, mulut, telinga, hidung, leher, dada dan thoraks,
3.7.1 Waktu
3.7.2 Tempat
Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan dengan cara mengukur secara
evaluasi.
91
92
Pengyajian data dalam studi kasus ini disajikan dalam bentuk narasi / tekstular
yang merupakan penyajian data hasil penelitian dalam bentuk uraian kalimat
keperawatan.
BAB 4
92
93
Hasil studi kasus tentang asuhan keperawatan dilakukan pada tanggal 20 oktober
tahun terakhir.
Puskesmas Kolser terletak di Ohoi Kolser, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku
Tenggara yang memiliki 8 wilayah kerja di 8 Ohoi yaitu Ohoi Kolser, Ohoi Loon, Ohoi
Kelanit, Ohoi Ohoider Atas, Ohoi Ohoidertawun, Ohoi Letman, Ohoi Dunwahan dan
Ohoi Sidnohoi. Jumlah tenaga kerja pada wilayah kerja Puskesmas Kolser sebanyak
46 orang terdiri dari 34 PNS dan 12 honorer. Sedangkan tenaga kerja pada
Puskesmas Kolser terdiri dari dokter umum 2 orang, S.Kep, Ns 1 orang, DIII
Keperawatan 14 orang, SPK 1 orang, DIII Kebidanan 12 orang, Kesling 1 orang, Gizi
2 orang, Gigi 1 orang, Analisis 2 orang, S.Fam 1 orang dan S.Fam,Apt 1 orang.
4.1.1 Pengkajian
93
94
observasi, wawancara, dan studi dokumentasi pada kedua klien tersebut adalah
sebagai berikut.
Tabel 4.1. Hasil Anamnesis Dari Klien Penyelam Dengan Edukasi Tentang
94
95
Lalu: Lalu:
Keluarga: Keluarga:
Dekompresi cara
menangani dekompresi
95
96
Lalu: Lalu:
Keluarga: Keluarga:
Dekompresi cara
menangani dekompresi
Tabel 4.2 Hasil Pemeriksaan Dari Klien Penyelam Dengan Edukasi Tentang Bahaya
tanda vital didapatkan hasil: TD: 130/80 didapatkan hasil: TD: 120/80
96
97
bentuk/penglihatan, bentuk/penglihatan,
sclera/konjungtiva/pupil. sclera/konjungtiva/pupil.
tersumbat. tersumbat.
97
98
98
99
pembengkakan
ada/tidak,nyeri/tidak.
11. Pemeriksaan
99
100
Tabel 4.3 Analisa Data Pada Klien Penyelam Dengan Edukasi Tentang Bahaya
bahaya Dekompresi
DO:
tentang bahaya
Dekompresi
mengetahui cara
Dekompersi
DS:
100
101
Klien bertanya-tanya
bahaya dekompresi
Tabel 4.4 Intervensi Keperawatan Pada Klien Penyelam Dengan Edukasi Tentang
Hasil
1. Pengetahuan Identifikasi
akibat meningkatkan
menyelam pengetauhan
101
102
meningkat bahaya
(5) dekompresi
2. Kemampuan akibat
menjelaskan menyelam
pengertian Terapeutik:
dekompresi, pendidikan
gejala pendidikan
dekompresi, kesehatan
cara sesuai
pencegahan kesepakatan
dekompresi Berikan
untuk bertanya
Edukasi:
Jelaskan faktor
mempengaruhi
kesehatan akibat
menyelam terlalu
102
103
dalam
Ajarkan cara
pencegahan
bahaya
dekompresi akibat
menyelam terlalu
dalam
Ajarkan strategi
yang dapat
digunakan untuk
menangani bahaya
dekompresi akibat
menyelam terlalu
dalam
1. Pengetahuan Identifikasi
akibat meningkatkan
menyelam pengetauhan
103
104
meningkat bahaya
(5) dekompresi
2. Kemampuan akibat
menjelaskan menyelam
pengertian Terapeutik:
dekompresi, pendidikan
gejala pendidikan
dekompresi, kesehatan
cara sesuai
pencegahan kesepakatan
dekompresi Berikan
untuk bertanya
Edukasi:
Jelaskan faktor
mempengaruhi
kesehatan akibat
menyelam terlalu
104
105
dalam
Ajarkan cara
pencegahan
bahaya
dekompresi akibat
menyelam terlalu
dalam
Ajarkan strategi
yang dapat
digunakan untuk
menangani bahaya
dekompresi akibat
menyelam terlalu
dalam
105
106
pengetauhan
tentang bahaya
dekompresi
akibat menyelam
terlalu dalam
Terapeutik:
Sediakan materi
dan media
pendidikan
kesehatan yaitu
Jadwalkan
pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
Berikan
kesempatan untuk
bertanya
Edukasi:
yang dapat
mempengaruhi
106
107
kesehatan akibat
menyelam terlalu
dalam
Ajarkan cara
pencegahan bahaya
dekompresi akibat
menyelam terlalu
dalam
menangani bahaya
dekompresi akibat
menyelam terlalu
dalam
107
108
terlalu dalam
Terapeutik:
Sediakan materi
dan media
pendidikan
kesehatan yaitu
Jadwalkan
pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
Berikan
kesempatan untuk
bertanya
Edukasi:
yang dapat
mempengaruhi
kesehatan akibat
menyelam terlalu
dalam
Ajarkan cara
108
109
pencegahan bahaya
dekompresi akibat
menyelam terlalu
dalam
menangani bahaya
dekompresi akibat
menyelam terlalu
dalam
Tabel 4.6 Evaluasi Keperawatan Pada Klien Penyelam Dengan Edukasi Tentang
109
110
bingung tentang
A: Masalah bahaya
teratasi akibat
dilanjutkan
hari ke 3 A: Masalah
110
111
teratasi
P: Hentikan
intervensi
menyelam
111
112
A: Masalah
ke-2. ke-3.
4.2 Pembahasan
Pada kesempatan ini peneliti akan membahas kesamaan antara teori dengan
menangani dekompresi.
112
113
wijayanti, 2010).
saat tekanan di luar tubuh lebih tinggi dari dalam tubuh maka gas nitrogen
bahaya dekompresi.
113
114
114
115
kasus sesuai dengan rencana tindakan keperawatan yang sudah ditetapkan yaitu
1. Observasi
a. I
2. Terapeutik
115
116
3. Edukasi
Penyuluhan dilakukan selama tiga hari baik pada subjek 1 maupun subjek 2.
kesimpulan atau keputusan sendiri dan bukan merupakan petunjuk atau perintah
dari petugas kesehatan lain. Tindakan kolaborasi adalah tindakan yang didasarkan
hasil keputusan bersama, seperti dokter dan petugas kesehatan lain (Wartonah,
2010).
Pada studi kasus ini peneliti melakukan tindakan keperawatan mandiri (independen)
melalui media leaflet agar klien dapat mudah memahami materi yang disampaikan.
Berdasarkan hasil tindakan keperawatan yang dilakukan selama tiga hari melalui
subjek 1 tanggal 23 oktober 2021 jam 11.10 WIT dengan S: klien mengatakan sudah
dihentikan. Sedangkan pasa subjek 2 tanggal 23 oktober 2021 jam 11.00 WIT
116
117
antara teori dengan kenyataan di lapangan. Hal ini terjadi karena tujuan dan standar
penilaian dibuat secara baik serta adanya kerja sama yang baik dari klien dan
117
BAB 5
5.1 Kesimpulan
serta adanya dukungan kerja sama dari keluarga kedua subjek sehingga
1
119
5.2 Saran
Dekompresi
mendalam lagi.
120
DAFTAR PUSTAKA
Drajat, T., Faisal, Zainal dan Raodhah 2014. Penyusunan Profil Nelayan
Penyelam Barang Lompo. Pulau Barang Lompo Kota Makasar: PKM Pulau
Barrang Lopmo
Medika.
Howle, I. E., weber, P. W., Hada, E. A., Vann, R. D. & Denoble, P. J. 2017. The
e0172665
Airlangga.
Tomasicket & Cesar, 2003. The Ecology Of The Indonesian Seas, Parts One