SKRIPSI
Oleh :
FATIMAH
170711048
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar sarjana Keperawatan pada
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Cirebon
Oleh :
FATIMAH
170711048
i
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
Oleh:
FATIMAH
NIM. 170711048
Pembimbing 1 Pembimbing II
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Menyetujui,
iii
LEMBAR PERNYATAAN
NAMA : FATIMAH
NIM : 170711048
DISMINORE
Dengan ini saya menyatakan bzhwa skripsi yang saya buat beserta seluruh isiny
adalah benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan ppenjiplakan pengutipan
dengan cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat
keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko atau sanki bila ditemukan
adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya say. Demikian surat pernyataan
FATIMAH
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO
“Sukses adalah sebuah perjalanan, bukan sebuah tujuan. Usaha sering lebih penting
daripada hasilnya”.
(Arthur Ashe)
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah dengan selesainya penelitian ini, penulis persembahkan karya ini dan
1. Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga sampai saat ini penulis
2. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Bari dan ibunda Darsih (Alm) atas
3. Kakak ku tersayang Juana dan Heryantodan adikku yang sudah mendukung dari
4. Sahabat dan teman-teman saya yang sudah saling mendukung dan mensupport
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
petunjuk dan hidayah-Nya kepada kami sehingga penulisan proposal penelitian yang
Disminorea Primer Dalam Upaya Penangan Disminorea Pada Siswi Man 1 Kota
Cirebon Tahun 2021” ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam selalu tercurah
limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan
jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam dan menjadi anugerah bagi seluruh alam
semesta.
bahwa keberhasilan penulisan proposal penelitian ini tidak terselesaikan dengan baik
tanpa bantuan orang-orang disekitar penulis. Pada kesempatan ini penulis ingin
2. Uus Husni Mahmud., Ners selaku Dekan Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu
3. Ns Asep Novi Taufik Firdaus, M.Kep selaku Kaprodi Keperawatan Fakultas Ilmu
vi
4. Liliek Pratiwi, S Kep.M.KM selaku dosen pembimbing utama skripsi yang telah
motivasi kepada penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan
motivasi kepada penulis, sehingga penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan
7. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Bari dan ibunda Darsih (Alm) atas ketulusan
8. Kakak ku tersayang Juana dan Heryanto yang sudah mendukung dari awal kuliah
9. Adikku tersayang NurAmanah dan Junilika yang sudah menjadi penghibur setiap
10. Seluruh keluarga besar penulis yang selama ini telah membimbing, memberi
11. Sahabatku “ABCD” Silfa ramadani, Restu Idepangesti, dan Rifqoh Almazida
yang selalu memberikan masukan dan dukungan sehingga skripsi ini dapat
vii
terselesaikan dengan tepat waktu.
Mengingat bahwa prosal penelitian ini merupakan pengalaman belajar, penulis sadar
bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, oleh karena itu kritik dan
penelitian ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, semoga Allah SWT
senantiasa melimpahkan kebaikan kepada kita semua dan memberikan ilmu yang
bermanfaat. Aamiin.
Fatimah
viii
ABSTRAK
Latar Belakang: Mayoritas usia produktif di Indonesia mengalami disminorea atau nyeri haid
saat menstruasi. Prevalensi di Indonesia sendiri angka kejadian disminorea sebesar 54,89%
mayoritas usia produktif, di jawa barat sendiri angka kejadian disminore senbedar 54,9%.
Saat terjadi menstuasi biasanya dapat mengganggu aktivitas remaja. Di Indonesia angka
kejadian disminore sebesar 107.673 jiwa (62,425%) yang terdiri 59.671 jiwa (54,89%)
mengalami disminorea primer. Banyak remaja yang mengalami disminorea namun kurang
pemahaman mengenai disminorea dan cara penanganan yang benar, sehingga muncul
berbagai masalah seperti ketidak nyamanan, stress dan cemas. Pengetahuan tentang
disminore sangat diperlukan untuk upaya mengatasi disminore, sehingga diperlukan
pemberian Pendidikan kesehatan mengenai disminore, pedidikan kesehatan dapat menambah
pengetahuan tentang disminore sehingga dapat merubah sikap dalam menangani disminore
dengan tepat dan baik.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan remaja
tentang disminore primer dalam upaya penanganan disminore pada Siswi MAN 1 Kota
Cirebon.
Metode: Rancangan penelitian ini menggunakan metode Quasy Eksperimen One Sampel
pretest-Postest. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini sebesar 30 responden
dengan teknik purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis Paired t-test.
Hasil: Ada perbedaan tingkat pengetahuan pretest postest dengan nilai p-value 0,000 (<0,05).
Kesimpulan: Ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan remaja tentang
disminore primer dalam upaya penanganan disminore pada siswi MAN 1 Kota Cirebon.
1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyyah Cirebon
2
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners Universitas
Muhammadiyyah Cirebon
ix
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF HEALTH EDUCATION ON ADOLESCENT KNOWLEDGE ABOUT
PRIMARY DYSMINORE IN EFFORTS TO HANDLE DYSMINORE IN STUDENTS MAN 1
CIREBON CITY
Fatimah¹,Liliek Pratiwi²,Ito Wardin²
Background: The majority of productive age in Indonesia experience dysminorea or
menstrual pain during menstruation. Prevalence in Indonesia itself the incidence of
dysminorea is 54.89% the majority of productive age, in West Java itself the incidence rate
of dysminore is 54.9%. When menstuasi occurs it can usually interfere with adolescent
activity. In Indonesia, the incidence of dysminore was 107,673 people (62,425%) consisting
of 59,671 people (54.89%) experiencing primary dysminorea. Many adolescent experience
dysminorea but lack understanding of dysminorea and the right way of handling, so various
problems such as discomfort, stress and anxiety arise. Knowledge of dysminore is needed for
efforts to overcome dysminore, so that health education is needed about dysminore, the
importance of health education can increase knowledge about disminore.so that it can
change attitudes in handling dysminore appropriately and well.
Objective: To find out the influence of health education on adolescent knowledge about
primary dysminore in efforts to handle dysminore in MAN 1 Students of Cirebon City.
Method: This study design uses the Quasy Experiment One Sample pretest-
Postestmethod. The number of samples used in this study amounted to 30 respondents
with purposive sampling techniques. The data analysis used is a Paired t-test analysis.
Results: There is a difference in the level of pretest postest knowledge with a p-value
of 0.000 (<0.05).
Conclusion: There is an influence of health education on adolescent knowledge about
primary dysminore in efforts to treat dysminore in MAN 1 cirebon students.
Keywords: Dysminore, Health Education, Knowledge
1
Students of The Nursing Studies Program of Muhammadiyyah Cirebon University
2
Lecturer in Nursing and Professional Studies Program of Ners University Muhammadiyyah Cirebon
x
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judui...............................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN .........................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................iii
LEMBAR PERNYATAAN..........................................................................................iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN..................................................................................v
KATA PENGANTAR..................................................................................................viii
ABSTRAK....................................................................................................................ix
ABSTARCK.................................................................................................................x
DAFTAR ISI.................................................................................................................xi
DAFTAR BAGAN.......................................................................................................xiv
DAFTAR TABEL.........................................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................xvi
DAFTAR SINGKATAN..............................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................9
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................................9
1.4 Manfaat Penelitian..................................................................................................10
BAB II TINJAUAN TEORI.........................................................................................12
2.1 Landasan Teori........................................................................................................12
2.1.1 Remaja ............................................................................................................12
2.1.2 Pendidikan Kesehatan.....................................................................................17
2.1.3 Pengetahuan....................................................................................................24
2.1.4 Disminore........................................................................................................34
2.2 Kerangka Teori.......................................................................................................49
2.3 Kerangka Konsep....................................................................................................50
2.4 Hipotesis Penelitian.................................................................................................50
xi
BAB III METODOLOGI PENELTIAN.......................................................................52
3.1 Desain Penelitian.....................................................................................................52
3.2 Tempat dan waktu Penelitian .................................................................................53
3.3 Populasi dan Sampel...............................................................................................53
3.4 Teknik pengambilan Sampel...................................................................................56
3.5 Variabel Penelitian..................................................................................................58
3.6 Definisi Operasional Penelitian..............................................................................59
3.7 Instrumen Penelitian...............................................................................................61
3.8 Validitas dan Reabilitas..........................................................................................63
3.9 Prosedur Pengumpulan Data...................................................................................65
3.10 Pengolahan Data...................................................................................................67
3.11 Analisis Data.........................................................................................................69
3.12 Analisis Data.........................................................................................................70
3.12.1 Analisis Univarian.........................................................................................70
3.12.2 Analisis Bivariat............................................................................................71
3.13 Uji Normalitas.......................................................................................................71
3.14 Etika Penelitian ....................................................................................................71
BAB IV.........................................................................................................................74
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................................................74
4.1 Hasil Penelitian.......................................................................................................74
4.1.1 Deskriptive Penelitian.....................................................................................74
4.1.2 Karakteristik Responden.................................................................................75
4.1.3 Analisis Univariat............................................................................................77
4.1.3.1 Uji Deskriptive........................................................................................77
4.1.3.2 Uji Kategori Pengetahuan........................................................................78
4.1.4 Analisi Univariat.............................................................................................79
4.1.4.1 Uji Homogenitas......................................................................................79
4.1.4.2 Uji Normalitas.........................................................................................80
4.1.4.3 Uji Paired T-Test.....................................................................................80
4.2 Pembahasan.............................................................................................................81
xii
4.3 Keterbatasan Penelitian...........................................................................................89
4.3.1 Kesulitan Penelitian.........................................................................................90
4.3.2 Kelemahan Penelitian......................................................................................90
BAB V...........................................................................................................................91
KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................................91
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................91
4.2 Saran .......................................................................................................................92
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................95
LAMPIRAN..................................................................................................................102
xiii
DAFTAR BAGAN
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 8 Dokumentasi.............................................................................................................155
xvi
DAFTAR SINGKATAN
xvi
i
BAB I
PENDAHULUAN
Disminorea primer adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa adanya kelainan di
alat-alat genital pada perempuan. Sedangkan disminorea sekunder adalah nyeri yang
terjadi disebabkan karena adanya masalah pada organ reproduksi pada perempuan.
Disminorea sekunder dapat terjadi kapan saja setelah haid pertama, tetapi yang paling
sering muncul diusia 20-30 tahunan. Peningkatan prostaldandin dapat berperan pada
disminorea sekunder.
Data menurut World Health Organization (WHO) tahun 2018 bahwa angka
kejadian disminorea didunia. rata-rata sebesar > 50%, di Amerika Serikat angka
persentasinya sekitar 60% dan di Swedia sekitar 72%. Selain itu menurut kementrian
sebesar 107.673 jiwa didapat hasil presentase (62,425 %) yang terdiri 59.671 jiwa
1
Masalah yang sering terjadi pada remaja adalah menurunya konsentrasi dan
motivasi belajar pada individu, sehingga para remaja tidak maksimal dalam
disekolah. Dari 91,7% siswi yang mengalami disminorea setiap bulannya, sebanyak
Remaja adalah keadaan tumbuh menjadi dewasa yang memiliki arti cukup
luas meliputi kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa remaja adalah
masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Istilah ini menunjukkan masa dari
awal pubertas sampai tercapainya kematangan, biasanya mulai dari usia 14 tahun
pada usia 11-16 tahun pada laki-laki dan 10-15 tahun pada perempuan. Sebagian
dasar sehari-hari. Namun ada pula yang tidak mampu melakukan aktivitas apapun dan
yang baik diharapkan remaja dapat melakukan penanganan yang tepat dan bisa
terhadap suatu objek dari indra yang dimilikinya sehingga akan mendapatkan
2
dipengaruhi oleh dua factor yaitu, factor internal seperti pengalaman, usia,
keatas masih kurang, didapatkan data dari BPS RI-Susenas 2018 bahwa 93,99 %
perempuan usia 15 tahun ke atas minat membaca dan menulis nya masih lebih rendah
memiliki kemampuan literasi agar mereka dapat berperan lebih jauh, dan pengetahuan
menjadi lebih baik. Selain itu didapatkan data Rikesda bahwa hanya 9,9 %
perempuan usia 15- 19 tahun yang memiliki pengetahuan yang baik. Dilihat dari data
diatas bahwa remaja di Indonesia masih sangat kurang sehingga perlu adanya
Hakiki, et al.,2019)
3
Salah satu hal yang menjadi masalah dengan disminorea adalah tidak adanya
penanganan yang tepat karena kurang nya pengetahuan. Hanya 25,9 % siswa dengan
mengoleskan minyak kayu putih atau balsem, atau obat penghilang nyeri yang ada
olahraga diduga mampu mencegah munculnya disminorea (Silaen, Ani, & Putri, 2019
perlu adanya pengetahuan yang cukup agar bisa menangani masalah diminorea.
primer. Pada usia remaja juga perempuan mengalami banyak perubahan fisik, salah
pemahaman dan pengetahun mengenai disminorea dan cara penanganan yang benar,
sehingga muncul berbagai masalah seperti ketidak nyamanan, stress dan cemas.
mengalami nyeri haid atau disminorea, dan 1 orang tidak mengalami nyeri haid.
Nyeri yang dirasakan oleh siswi yakni sebanyak 3 orang nyeri nya dapat ditahan, 5
orang rasa nyeri mengganggu dan memerlukan usaha untuk menahan nyeri dan 1
4
orang tidak merasa nyeri. Gejala yang dirasakan oleh siswi yakni 4 orang merasakan
nyeri dibagian perut bawah, 1 orang nyeri dibagian punggung, 3 orang merasakan
keduanya yakni nyeri perut bagian bawah dan punggung, dan 1 orang tidak
Cirebon, berdasarkan dari hasil wawancara pada siswi MAN 1 Kota Cirebon
sebanyak 9 orang siswi tidak mengetahui arti dari disminore dan belum mengetahui
penanganan disminore. Adapun Penanganan yang dilakukan oleh siswi yakni 5 orang
tidak melakukan penanganan, 1 orang melakukan penanganan dengan cara minum air
hangat, dan 1 orang dengan kompres air hangat, dan 1 orang mengoleskan dengan
siswi yakni sebanyak 6 siklus menstruasinya lancar dan 2 orang siklusnya tidak
lancar. Selain itu didapatkan informasi dari Guru bahwa belum ada pendidikan
5
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pendidikan
mengenai Upaya ppenanganan disminore pada siswi MAN 1 Kota Cirebon Tahun
2021
tentang disminorea primer dalam upaya penanganan pada siswi MAN 1 Kota
tentang disminorea primer dalam upaya penanganan disminorea pada siswi MAN
6
1.4 Manfaat Penelitian
a. Bagi institusi
Secara teoritis penelitian ini dapat menambah ilmu dan pengetahuan dibidang
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai kajian keilmuan untuk menambah
kepada remaja.
c. Bagi masyarakat
Dapat menambah pengetahuan dan informasi bagi masyarakat terutama remaja yang
7
d. Bagi peneliti lain
Dapat dijadikan sebagai dasar dan bahan pertimbangan untuk penelitian dimasa
Primer
8
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Remaja
2.1.1.1 Pengertian
penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun. Masa remaja adalah masa kehidupan
ketika seorang individu bukan lagi kanak-kanak, tetapi juga belum dewasa. Masa ini
akan mengalami perubahan fisik dan psikologis yang sangat cepat, pertumbuhan dan
perkembangan fisik ini disertai atau ditandai dengan pematangan seksual. Masa
remaja terbagi atas masa remaja awal (early adolescence) berusia 10-13 tahun, masa
remaja tengah (middle adolescence) berusia 14-16 tahun dan masa remaja akhir (late
2019, mengemukakan hal yang sama yaitu bahwa remaja adalah waktu manusia
berumur belasan tahun, pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa
tetapi tidak dapat pula disebut kanak-kanak karena masa remaja adalah masa
peralihan manusia dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Adapun menurut
Diananda, A., (2018), mengatakan bahwa masa remaja adalah masa transisi atau
9
2.1.1.2 Fase-fase remaja
tahun, sementara pada anak laki-laki biasanya terjadi pada usia 12 hingga 15 tahun.
Setelah usia 14 atau 15 tahun, perubahan akan tetap terjadi tetapi tidak sedrastis saat
masa pubertas. Perubahan ini akan terus berlangsung hingga akhir remaja yaitu usia
19 tahun (Musmiah, S.B., et al. 2019). Berdasarkan penjelasan tersebut maka remaja
Pada fase remaja awal ini ditandai dengan pertumbuhan yang lebih cepat dan
pertumbuhan fisik yang signifikan dan minat seksual yang meningkat. Perempuan
tumbuh lebih cepat satu atau dua tahun lebih awal dari pada laki-laki. Perubahan awal
yang terjadi adalah pertumbuhan rambut di bawah lengan dan didekat kelamin, pada
perempuan terjadi perkembangan payudara dan rata-rata setelah dua sampai tiga
kali menstruasi) rata-rata menarche pada usia 12-13 tahun dan pada laki-laki terjadi
Pada tahap ini remaja sulit untuk dimengerti oleh orang dewasa, remaja hanya
ingin bebas dan mulai berfikir abstrak seperti mengembangkan pikiran-pikiran baru
10
2) Remaja pertengahan (14-16 tahun)
remaja sangat senang jika banyak teman yang menyukainya. Remaja juga mulai
timbul keinginan untuk berkencan dengan lawan jenisnya dan mulai mencoba
Diananda, A., (2018) mengemukakan bahwa pada fase ini remaja mulai mencari
identitas jati dirinya, pola hubungan sosial dengan orang lain mulai berubah, karena
pada fase ini lebih meluangkan waktunya dengan temannya dibandingkan dengan
keluarga, dalam pemikiran juga pada fase ini mulai berpikir secara logis.
mengemukakan bahwa pada fase akhir (late) remaja sudah cukup mandiri dan sudah
siap untuk menjadi dewasa hal ini ditandai dengan remaja sudah terlibat dalam
kehidupan seperti memikirkan masa depan atau cita-citanya dan memperluas dalam
hubungan yang serius dengan pasangannya (lawan jenis) seperti saling memiliki rasa
suka, saling menyayangi dengan lawan jenis (PKBI, 2016). Sedangkan menurut
(Lubis, P.Y., 2018) mengemukakan remaja pada tahap ini yaitu mulai tumbuh
dinding atau pembatas untuk memisahkan diri pribadi dan publik, mulai mencari
Rohma, K., (2016), mengatakan bahwa remaja pada usia tersebut lebih mencari
teman sebaya yang lebih selektif, sudah memiliki gambaran, peran, dan keadaanya
terhadap tubuh dan dirinya, mampu berpikir yang khayal atau abstrak dan
11
mewujudkan terhadap perasaannya seperti mencintai, menyayangi dan lain-lain.
perubahan fisik yaitu bertambahnya ukuran tinggi dan berat badan, pada fase
pertumbuhan ini akan berhenti ketika individu sudah mencapai kematangan fisik,
mengalami perubahan perilaku atau tingkah laku yang berbeda dari masa kanak-
kanak, hal ini berkaitan dengan perasaan (emosional), pikiran, keyakinan pada
berikut:
terjadi yaitu pertumbuhan ukuran tubuh, kematangan organ reproduksi pada laki-laki
dan perempuan, dan pertumbuhan merupakan sesuatu yang dapat diukur dan dapat
dilihat (Ginanjarsari, R.L. et al. 2020). Hal tersebut sama dengan yang di kemukakan
oleh Umami, I. (2019) yaitu pertumbuhan merupakan suatu perubahan fisik terhadap
individu yang dapat dilihat dan diukur seperti pertambahan berat badan, pertambahan
tinggi badan, serta ukuran bentuk badan seperti pada wanita membesarnya payudara
dan pada laki-laki membesarnya ukuran testis dan lain-lain. Pertumbuhan remaja
terjadi sangat pesat oleh sebab itu berikut adalah pertumbuhan yang terjadi pada laki-
12
(1) Laki-laki
daerah kemaluan, terjadi mimpi basah karena dipengaruhi oleh hormon testosteron,
serta tumbuh rambut-rambut halus diwajah, dada dan yang lainnya (Ginanjarsari,
R.L. et al. 2020). Adapun menurut Hartini, (2017), mengemukakan bahwa pada laki-
laki akan mengalami pertumbuhan tinggi badan, perubahan suara, dan pembesaran
(2) Perempuan
Pertumbuhan yang terjadi pada perempuan yaitu pertumbuhan tinggi badan, payudara
dan panggul membesar, suara menjadi lebih halus, serta mengalami menstruasi yang
dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesterone (Ginanjarsari, R.L. et al., 2020).
payudara, rahim, dan kerangka dalam pertumbuhan tinggi dan pelebaran pinggul
perempuan.
2) Perkembangan
pikiran, jiwa dan perasaan emosional yang menjadi lebih matang karena menghadapi
fase kehidupan yang berbeda dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa.
Perkembangan psikologis tidak dapat diukur tetapi dapat dilihat dari perilaku dan
kemampuan pada remaja tersebut. Berikut adalah perubahan yang terjadi pada
13
psikologis remaja yaitu menurut Octavia, S.A., (2020) :
(3) Membuka pertemanan yang luas baik sesama jenis maupun lawan jenis karena
pemeliharaan identitas diri ketika adanya konflik-konflik yang muncul dari masa
peralihan.
(6) Pola pikir remaja sudah hampir terbentuk untuk mencapai integrasi atau perubahan
2.1.2.1 Pengertian
Hal itu dilakukan dengan cara persuasi, imbauan, dan memberi informasi. Sarana
Konsep dasar pendidikan kesehatan adalah proses belajar yang berarti didalam
14
pendidikan adalah proses pertumbuhan perkembangan atau perubahan kearah yang
lebih baik mengenai status kesehatan. Salah satu usaha pemerintah untuk
cara melakukan pendidikan kesehatan yang tidak hanya didapat dibangku sekolah
tetapi juga bisa dilakukan dengan cara mengadakan penyuluhan oleh tenaga
keluarga, kelompok dan masyarakat) sudah mengubah sikap dan tingkah lakunya
Selain itu pendidikan kesehatan ini secara aplikatif, mengingkatkan aspek kognitif
et al)
kesehatan yang lebih baik sehingga status kesehatan akan meningkat. Pendidikan
kesehatan yang biasa dilakukan yakni dengan penyuluhan oleh tenaga kesehatan.
15
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memlihara serta meningkatkan derjata
kesehatan, baik fisik maupun mental, dan sosialnya hingga produktif secara ekonomi
1) Dimensi sasaran
(a) Pendidikan kesehatan di rumah sakit dengan sasaran pasien dan keluarga
16
(a) Pendidikan kesehatan promosi kesehatan (Health Promotion)
imunisasi
(c) Pendidikan kesehatan untuk diagnosis dini dan pengobatan tepat (Early diagnostic
misal: dengan 11 pengobatan layak dan sempurna dapat menghindari dari resiko
kecacatan.
macam, yaitu:
Metode ini digunakan apabila antara promotor kesehatan dan sasaran atau pasien
dapat berkomunikasi secara langsung, baik secara tatap muka maupun secara tidak
langsung (telepon). Metode ini paling efektif karena antara promotor kesehatan
promotor menggunakan alat bantu atau peraga yang berkaitan dengan masalahnya.
17
(a) Bimbingan dan penyuluhan (Guidance and counceling)
Dengan cara ini interaksi antara promotor kesehatan dan pasien lebih intensif. Setiap
masalah yang dihadapi oleh individu dapat diketahui dan ditemukan penyelesaiannya.
Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan wawancara
antara petugas kesehatan dengan pasien untuk mengetahui informasi apakah pasien
2) Metode Kelompok
Metode kelompok ini harus memperhatikan apakah kelompok tersebut besar atau
kecil, karena metodenya akan lain. Efektifitas metodenya pun akan tergantung pada
Metode ini cocok digunakan untuk kelompok besar dengan pendidikan menengah
atas. Seminar sendiri adalah presentasi dari seorang ahli atau beberapa orang ahli
- Diskusi kelompok
Kelompok ini dibuat saling berhadapan, ketua kelompok menempatkan diri diantara
18
Merupakan hasil dari modifikasi kelompok, tiap kelompok memberikan
diskusi.
19
- Bola salju (Snow balling)
Setiap orang di bagi menjadi berpasangan, setiap pasang ada 2 orang. Kemudian
diberikan satu pertanyaan, beri waktu kurang lebih 5 menit kemudian setiap 2
pasang yang beranggotakan 4 orang tadi bergabung lagi dengan kelompok yang
lain, demikian seterusnya sampai membentuk kelompok satu kelas dan timbulah
diskusi.
menjadi dokter, perawat atau bidan, sedangkan anggotayang lain sebagai pasien
atau masyarakat.
Metode ini merupakan gabungan antara role play dengan diskusi kelompok. Pesan-
monopoli, beberapa orang ditunjuk untuk memainkan peranan dan yang lain sebagai
narasumber.
20
3) Metode Massal
Metode massal digunakan jika sasaran nya bersifat public, maka metode individu dan
kelompok tidak akan efektif. Karena sasaranya sangat heterogen baik dari kelompok
usia, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, budaya, dan sebagainya. Maka cara
suatu inovasi, dan belum begitu diharapkan untuk sampai pada perubahan perilaku.
(a) Ceramah secara umum dilakukan di tempat-tempat umum atau lapangan terbuka.
(c) Penggunaan media cetak, seperti koran, majalah, buku, poster, leaflet dan
sebagainya. Baik dalam sebuah artikel maupun Tanya jawab atau konsultasi
tentang kesehatan.
(d) Penggunaan media diluar ruangan, misalnya bill board yang dipasang di pinggir
21
2.1.3 Pengetahuan
2.1.3.1 Pengertian
menyeluruh, memiliki metode yang logis, terurai secara sistematis, dan tidak terbatas.
(Masturo & T Anggita, 2018) . Menurut Notoatmodjo (2014) & Yuliana (2017),
pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap
objek melalui indera yang dimiliki (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Jadi
pengetahuan adalah berbagai macam hal yang diperoleh oleh seseorang melalui panca
indera.
perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih baik dan bertahan lama daripada
perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Sebelum orang mengadopsi perilaku
objek.
2) Interest (merasa tertarik) Terhadap suatu objek tersebut. Disini sikap ketertarikan
bagi dirinya.
4) Trial, Sikap dimana subyek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa
22
5) Adaption, Dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,
kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus Apabila penerimaan perilaku baru atau
adopsi perilaku melalui proses seperti ini, dimana didasari oleh pengetahuan,
kesadaran dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bertahan lama
(longlasting). Sebaliknya, apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan
adalah dapat menjadi dasar dalam merubah perilaku sehingga perilaku itu
langgeng.
1) Pengetahuan (Knowledge)
Tahu diartikan hanya sebagai recall (ingatan). Seseorang dituntut untuk mengetahui
2) Pemahaman (comprehension)
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi
3) Penerapan (application)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek tersebut dapat
menggunakan dan mengaplikasikan prinsip yang diketahui pada situasi yang lain.
23
4) Analisis (Analysis)
objek.
5) Sintesis (synthesis)
Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-
formulasi yang telah ada. Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk
merangkum atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari komponen-
6) Penilaian (evaluation)
Yaitu suatu kemampuan seseorang untuk melakukan penilaian terhadap suatu objek
tertentu didasarkan pada suatu kriteria atau norma-norma yang berlaku di masyarakat.
1) Pendidikan
24
2) Media massa/ sumber informasi
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat
radio, surat kabar, majalah, penyuluhan, dan lain-lain yang mempunyai pengaruh
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan seseorang tanpa melalui penalaran apakah
yang dilakukan baik atau tidak. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan
ketersediaan fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial
4) Lingkungan
yang berada pada lingkungan tersebut. Hal tersebut terjadi karena adanya interaksi
5) Pengalaman
lain. Pengalaman ini merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran suatu
pengetahuan.
25
6) Usia
Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Bertambahnya usia akan
semakin berkembang pola pikir dan daya tangkap seseorang sehingga pengetahuan
yang diberikan.
26
2.1.4 Menstruasi
2.1.4.1 Pengertian
Menstruasi adalah pendarahan yang siklis dari uterus sebagai tanda bahwa
sebenernya adalah pengeluaran darah dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari
kemudian akan keluar dalam bentuk darah sewaktu menstruasi yang biasanya
Jadi dapat disimpulkan menstruasi adalah proses keluarnya darah dari vagina
merupakan proses organ reproduksi wanita sudah berfungsi secara optimal dan
perempuan mengalami berbagai perubahan, baik yang terlihat maupun tidak terlihat
oleh mata kita. Hanya sebagian kecil yang terlihat, baik sebagai perubahan fisik
maupun psikis. Dengan memahami apa yang terjadi, kita dapat melakukan hal-hal
yang dapat memperbaiki keadaan, sehingga tubuh dan emosi kita siap menghadapi
27
Menstruasi sering dikaitkan dengan kebersihan atau perawatan diri selama
dari pendidikan kesehatan untuk remaja perempuan, karena pola yang dikembangkan
dan mencuci daerah genitalia saat menstruasi dapat memiliki efek positif pada
Jadi dapat disimpulkan menstruasi adalah proses keluarnya darah dari vagina
merupakan proses organ reproduksi wanita sudah berfungsi secara optimal dan
30 hari umumnya 20 hari artinya masa menstruasi akan terjadi setiap 28 hari sejak
Jarak siklus haid yang paling panjang biasanya terjadi setelah haid pertama
(manarche) dan sesaat sebelum berhenti haid (menopause). jarak diantara waktu
tersebut biasanya 2 bulan atau bahkan satu bulan terjadi 2 kali siklus. Ini hal yang
normal dan tidak perlu dicemaskan. Dalam rentang waktu tertentu semenjak siklus
28
akan berlangsung normal. Pada perempuan yang akan menopause kondisi tersebut
tidak perlu dicemaskan. Selama kesehatan tetap terjaga menopause tidak perlu
ditakuti. Untuk dapat mengetahui siklus haid secara pasti, sebaiknya setiap
Hal tersebut dapat dilakukan dengan menandai kalender pada saat terjadi haid
setiap bulannya. Setelah beberapa bulan akan dapat diketahui siklus haid secara
pasti. Ini akan membantu kita untuk menentukan dan memperkirakan kapan haid
berikutnya akan datang. Terutama bagi mereka yang biasanya memiliki masalah dan
gangguan saat haid. jadi dapat dipersiapkan segala sesuatu hingga peristiwa penting
tidak perlu terganggu dengan adanya masalah haid. Siklus haid terdiri dari 2
1) Siklus Endometrium
Fase ini adalah fase yang harus dialami oleh seorang wanita setiap bulannya. Sebab
melalui fase ini wanita baru dikatakan produktif. oleh karena itu fase menstruasi
selalu dinanti oleh para wanita, walaupun kedatangannya membuat para wanita
merasa tidak nyaman untuk beraktivitas. Biasanya ketidaknyamanan ini terjadi hanya
satu sampai dua hari, dimana pada awal haid pendarahan yang keluar banyak dan
Pada fase menstruasi, endometrium terlepas dari dinding uterus dengan disertai
pendarahan. Rata-rata fase ini berlangsung selama 5 hari (rentang 3-6 hari) pada awal
29
pada kadar terendah nya, sedangkan siklus kadar FSH (Folikel Stimulating Hormon)
Pada fase ini ovarium sedang melakukan proses pembentukan dan pematangan ovum.
fase proliferasi merupakan periode pertumbuhan cepat yang berlangsung sejak sekitar
hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid. permukaan endometrium secara lengkap
kembali normal sekitar 4 hari atau menjelang pendarahan berhenti. Dalam fase ini
endometrium tumbuh menjadi tebal +/- 3 sampai 5 mm atau sekitar 8 sampai 10 kali
lipat dari semula, yang akan berakhir saat ovulasi. Pada fase proliferasi terjadi
peningkatan kadar hormon estrogen, karena fase ini tergantung pada stimulasi
Fase sekresi berlangsung sejak hari ovulasi sampai sekitar 3 hari sebelum periode
menstruasi berikutnya. Pada akhir fase sekresi, endometrium sekretorius yang matang
dengan sempurna mencapai ketebalan seperti beludru yang tebal dan halus.
Endometrium menjadi kaya dengan darah dan sekresi kelenjar. Umumnya pada fase
pasca ovulasi wanita akan lebih sensitif. Sebab pada fase ini hormon reproduksi
(FSH, LH, estrogen dan progesteron) mengalami peningkatan. Jadi pada fase ini
wanita mengalami yang namanya premenstruasi sindrom atau biasa disebut dengan
PMS. beberapa hari kemudian setelah gejala PMS maka lapisan dinding rahim akan
luruh kembali.
30
(d)Fase iskemi/premenstrual
Apabila tidak terjadi pembuahan dan implantasi, korpus luteum yang mensekresikan
progesteron yang cepat, arteri spiral menjadi spasme, sehingga suplai darah ke
(e)Siklus Ovarium
pelepasan oosit sekunder dari folikel. Sebelum ovulasi 1-30 folikel mulai masuk di
ovulasi mempengaruhi folikel yang terpilih. Di dalam folikel yang terpilih oosit
matur (folikel de Graff), terjadi ovulasi, sisa folikel yang kosong di dalam ovarium
formasi menjadi korpus luteum. korpus luteum mencapai puncak aktivitas fungsional
padahal 8 hari setelah ovulasi, dan mensekresikan hormon estrogen dan progesteron.
apabila tidak terjadi implantasi korpus luteum berkurang dan kadar hormon
31
2.1.5 Disminorea
2.1.5.1 Pengertian
bahasa Inggeris, dismenorea sering disebut sebagai “painful period” atau menstruasi
Nyeri menstruasi terjadi terutama di perut bagian bawah, tetapi dapat menyebar
hingga ke punggung bagian bawah, pinggang, panggul, paha atas, hingga betis. Nyeri
juga bisa disertai kram perut yang parah. Kram tersebut berasal dari kontraksi otot
rahim yang sangat intens saat mengeluarkan darah menstruasi dari dalam rahim.
Disminorea adalah kekakuan atau kejang pada perut bagian bawah yang
adalah nyeri yang dirasakan dengan gejala kompleks berupa kram bagian bawah yang
menjalar ke punggung atau tungkai. (Anisa Wlulandari, 2018, Mayasari Eva, 2021)
menyebar hingga ke punggung bagian bawah, pinggang, panggul, paha atas, hingga
betis. Nyeri juga bisa disertai kram perut yang parah. Kram tersebut berasal dari
kontraksi otot rahim yang sangat intens saat mengeluarkan darah menstruasi dari
dalam rahim. Kontraksi otot yang sangat intens ini kemudian menyebabkan otot-otot
menegang dan
32
menimbulkan kram atau rasa sakit atau nyeri. Ketegangan otot ini tidak hanya terjadi
pada bagian perut, tetapi juga pada otot-otot penunjang yang terdapat di bagian
biasanya mulai dirasakan ketika mulai perdarahan dan terus berlangsung hingga 32-
umumnya bukan karena penyakit, dan disebut dismenorea primer. Dismenorea primer
pada perempuan yang lebih dewasa akan makin berkurang rasa sakit dan nyerinya.
Dismenorea primer juga makin berkurang pada perempuan yang sudah melahirkan
dibagian perut bagian bawah, pinggang, panggul dan paha atas. Nyeri tersebut terjadi
karena adanya kontraksi otot rahim saat mengeluarkan darah dari dalam rahim.
Disminorea sebenarnya proses yang normal pada setiap perempuan yang sudah
pubertas.
Menurut judha, (2018) Secara klinis, disminorea dibagi menjadi 2 yaitu, disminorea
diperoleh acquired)
1) Disminorea Primer
Disminorea primer adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan alat-alat genital
yang nyata. Disminorea primer biasanya terjadi dalam 6-12 bulan pertama setelah
33
Haid pertama, setelah siklus ovulasi teratur selama menstruasi, sel-sel endometrium
yang kuat terdiri dari asam lemak esensial. Prostalgandin merangsang otot uterus
aborsi atau kelahiran) yang menyebabkan iskemia uterus (penurunan suplai darah
perempuan dengan disminorea berat. Kadar ini memang meningkat terutama selama
dua hari pertama haid. Riset terbaru menunjukkan bahwa pathogenesis disminorea
2) Disminorea sekunder
Disminorea sekunder adalah nyeri yang disebabkan adanya masalah pada organ
reproduksi wanita. Disminorea sekunder dapat terjadi kapan saja setelah haid
pertama, tetaoi biasanya paling sering muncul di usia 20-30 tahunan, setelah
34
haruslah ada. Penyebab yang umum diantaranya termasuk endometriosis,
Menurut Hiralal, (2016) (Hiralal, 2016) Secara umum, nyeri haid terjadi
karena adanya kontraksi distrittik myometrium yang menunjukkan satu gejala atau
lebih, mulai dari nyeri ringan hingga berat pada perut bagian bawah. Berikut adalah
1) Disminorea primer
(a)Faktor endokrin.
Rendahnya kadar progesteron pada akhir fase korpus luteum. Hormon progesteron
merangsang kontraksi tilitas uterus. Di sisi lain, endometrium dalam fase sekresi
dismenorea dapat juga dijumpai efek lainnya seperti mual, muntah diare flushing
(respons involunter (tak terkontrol) dari sistem saraf yang memicu pelebaran
pembuluh kapiler kulit, dapat berupa warna kemerahan atau sensasi panas) jelaslah
dismenorea primer.
35
(b) Kelainan organik
Kelainan organik seperti retroflrksia uterus (kelainan letak arah anatomis rahim,
Factok konstitusi seperti anemia dan penyakit menahun juga dapat mempengaruhi
Alergi adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi secara tidak
normal terhadap zat asin. Penyebab alergi salah satunya yakni toksin haid. Menurut
riset ada hubungan antara disminorea dengan utikaria (bidurian), migraine dan asma.
Penyebab disminore ekunder adalah ketegangan pada jaringan pelvis akibat kongesti
umum disminore sekunder adalah stenosis serviks, infeksi kronis pada pelvis,
penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), dan kongesti pelvis seta obstrusi
36
2.1.5.4 Tanda dan gejala
pusing, nyeri pinggang, mual, nyeri punggung, rasa nyeri perut bagian bawah, yang
menjalar keatas punggung dan paha dan ini biasanya dirasakan sebelum dan selama
menstruasi dan bahkan dapat meyebabkan pingsan. Dampak yang ditimbulkan oleh
disminore misalnya mual, bad mood, dan stress yang dapat menurunkan kualitas
hidup dan produktivitas wanita dalam bekerja (Rahmawati et al., 2019). Nyeri
dirasakan sebagai kram yang hilang timbul atau sebagai nyeri tumpul yeng terus
menerus ada. Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi,
serta mencapai puncaknya dalam 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang. Namun
nyeri paling hebat muncul pada hari pertama haid kerap disertai efek seperti muntah,
Berikut adalah factor resiko dari Disminorea (Hayati , Agustin, & Maidartati, 2020),
sesuai klasifikasinya:
1) Disminorea primer
Pada usia < 12 tahun jumlah folikel-folikel ovary primer masih dalam jumlah sedikit
Siklus haid yang normal, jika seorang wanita memiliki jarak haid yang setiap
bulannya realtif tetap yaitu selama 28 hari, jika waktu tidak sesuai, perbedaan
37
waktu nya juga tidak terlalu berbeda tetap pada kisaran 21 hingga 35 hari, dihitung
dari hari pertama haid sampai bulan berikutnya. Lama haid dihitung dari darah keluar
sampai darah bersih, angara sampai 2-10 hari. Darah yang keluar dalam waktu sehari
belum dapat dikatakan sebagai haid namun bila lebih dari 10 hari, dikategorikan
(c)Merokok
macam bentuknya, mulai dari gangguan haid early menopause (lebih cepat berhenti
haid) hingga sulit untuk hamil. Pada wanita perokok terjadi peningkatan resiko
(d)Kegemukan
Perempuan obesitas biasanya mengalami anovulatory chronic atau haid tidak teratur
atau kronis. Hal ini mempengaruhi kesuburaan, disamping itu juga factor hormonal
yang ikut berpengaruh dalam perubahan hormonal atau perubahan pada system
2) Disminorea sekunder
(a) Endometrium
Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan membentuk lapisan dalam dinding rahim
tumbuh di luar rahim. Jaringan yang disebut endometrium ini dapat tumbuh di indung
telur, usus, tuba falopi (saluran telur), vagina, atau di rektum (bagian akhir usus yang
38
dalam kondisi hamil, endometrium tersebut akan luruh, lalu keluar dari tubuh sebagai
tersebut juga ikut menebal, tetapi tidak dapat luruh dan keluar dari tubuh. Kondisi
(b) Adenomyosis
dinding otot rahim. Kondisi tersebut paling mungkin terjadi pada akhir masa subur
Radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID) adalah infeksi pada organ
reproduksi wanita, seperti serviks, rahim, dan ovarium. Salah satu penyebab paling sering
dari radang panggul adalah infeksi bakteri akibat infeksi menular seksual
Kanker endometrium adalah jenis kanker yang menyerang endometrium atau lapisan
rahim bagian dalam. Kanker ini umumnya terjadi pada wanita yang telah memasuki
Kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang tumbuh pada indung telur (ovarium)
wanita. Kista ini biasanya muncul selama masa subur atau selama wanita mengalami
menstruasi.
39
2.1.5.6 Skala nyeri Disminore
Penilaian nyeri dalam metode Numeric Ranting Scale (NRS) ini didasari pada skala
angka 1-10 untuk menggambarkan kualitas nyeri yang dirasakan pasien. NRS dinilai
lebih mudah dipahami, lebih senstitif terhadap jenis kelamin, etnis, hingga dosis.
Skala nyeri pada angka 0 berarti tidak nyeri, angka 1-3 menunjukkan nyeri yang
ringan, angka 4-6 termasuk dalam nyeri sedang, sedangkan angka 7-10 merupakan
kategori nyeri berat. Oleh karena itis kala NRS akan digunakan sebagai instrument
penelitian.
Menurut Haryono, Rudi (2016) Untuk menangani PMS penanganan dapat dibagi
(1) Kompres air hangat pada bagian yang terasa sakit, nyeri, atau keram (bisa perut
40
ketegangan otot. Kalau ketegangan otot berkurang dan rileks, maka rasa nyeri pun
(2) Mandi air hangat, dapat ditambahkan minyak aroma terapi untuk relaksasi.
Jika mungkin, cobalah berendam dalam air hangat yang diberi tetesan aromaterapi
(3) Lakukan pijatan lembut atau gosok bagian tubuh yang terasa pegal, sakit atau
tegang
dengan balsem atau minyak aromaterapi Tarik napas dalam- dalam secara perlahan
untuk relaksasi. Coba ambil posisi menungging sehingga rahim tergantung ke bawah.
Ini bisa membantu relaksasi otot rahim, sehingga nyeri berkurang atau mereda.
(4) Minum minuman hangat. Teh yang mengandung mint, sari jahe, atau kunir asem
yang hangat dapat membantu mengurangi atau mengurangi rasa sakit, nyeri, atau kram
(5) Olahraga
Nyeri pada saat haid dapat terjai akibat problem otot diseputar rongga pinggul.
Gangguan pada otot ini juga dapat mengakibatkan tegang otot hingga sakit punggung.
Untuk mengatasi hal tersebut ada gerakan senam yang bertujuan untuk meningkatkan
kondisi otot jauh lebih baik. Manfaat dari gerakan senam ini baru dapat dirasakan jika
rutin dilakukan setidaknya empat kali seminggu selama tiga bulan. Lakukanlan
diantara setiap periode hail. Jadi, gerakan senam ini bukan bukan baru dilakukan pada
(6) Yoga
Latihan yoga dipercaya dapat menyembuhkan banyak hal. Dengan berlatih yoga,
41
keseimbangan tubuh seseorang dapat kembali. Kini banyak wanita yang berlatih yoga
beberapa posisi yoga yang bisa dilakukan untuk mengatasinya seperti, bersila, posisi
busur, posisi pavanamuktasa (mengangkat satu kaki mengarah ke dada), dan sikap
lilin.
(7) Akupresur.
(pemilihan) dan meningkatan daya tahan tubuh. Akupresur juga bermanfaat untuk
menghilangkan nyeri dan gejala-gejala pada berbagai penyakit seperti low back pain
dan heart rate pada pasien stroke. Akupresur jga dapat digunakan untuk mengatasi
Beberapa herbal dipercaya dapat membantu meringankan gejala gejala PMS atau
kita juga memiliki banyak obat tradisional dan tumbuhan obat yang sejak dulu
digunakan untuk membantu meringankan PMS, antara lain jamu yang mengandung
42
(9) Penggunaan lotion
Penggunaan lotion dapat memberikan rasa hangat pada daerah yang dioleskan lotion
tersebut, salah satu lotion yang sering digunakan yaitu minyak kayu putih. Minyak
kayu putih dapat membantu meringankan sakit perut, perut kembung, dan rasa mual.
Minyak kayu putih ini akan memberikan rasa hangat ketika individu atau seseorang
mengoleskan pada permukaan kulit yang dirasa tidak nyaman atau nyeri, sehingga
menurunkan kontraksi otot polos miometrium, serta meningkatkan relaksasi otot dan
mengurangi nyeri akibat spasme atau kram pada daerah yang dioles minyak kayu
balsam dapat menurunkan nyeri, hal ini disebabkan karena respon fisiologis yang
ditimbulkan untuk menurunkan rasa nyeri, adapun respon tersebut adalah karena
darah kebagian tubuh yang sakit, mengurangi ketegangan otot, dan dapat
Posisi knee chest merupakan posisi yang menelungkupkan badan di tempat yang
datar, dengan lutut yang di dekatkan ke dada, dan tangan diluruskan kedepan. Posisi
ini dapat menggerakan otot, maka otot menjadi lebih kuat dan elastis secara alami hal
tersebut dapat melenturkan otot-otot pada pelvis dan membantu kelancaran peredaran
43
darah maka meningkatkan relaksasi otot dan menurunkan nyeri (Palanippin, P, 2017).
Adapun menurut Febrina, R, (2021), mengatakan bahwa posisi knee chest adalah
posisi yang menelungkupkan badan pada tempat yang datar, atau dapat dikatakan
menekukkan lutut dan dekatkan ke dada. Hal ini dapat menggerakan otot, sehingga
otot menjadi lebih kuat dan elastis secara alami, ini juga dapat melenturkan otot-otot
pada pelvis dan membantu untuk melancarkan peredaran darah, hal ini juga dapat
Zat besi (Fe) merupakan peranan yang penting dalam pembentukan hemoglobin (Hb).
sehingga mengakibtkan jumlah Hb pada sel darah merah akan berkurang dan Hb
yang rendah dapat menyebabkan anemia. Hb berfungsi untuk mengikat oksgen yang
dialirkan keseluruh tubuh, akan tetapi jika Hb berkurang, maka oksigen yang di
alirkan keseluruh tubuh hanya sedikit, dan mengakibatkan oksigen tidak dapat
vasokontriksi dan akan menimbulkan nyeri. Oleh karena itu Fe dibutuhkan pada saat
Makanan yang tinggi akan zat besi yaitu daging merah, hati, sayuran hijau seperti
kangkung, bayam, dan brokoli. Makanan untuk membantu penyerapann zat besi agar
tidak terjadi penumpukan zat besi dalam tubuh akibat berlebihan yaitu konsumsi
protein, seperti ayam, ikan, dan telur serta konsumsi vitamin C seperti jeruk, nanas,
44
2) Penanganan Farmakologi
Menurut Khan, (2019) pemberian obat digunakan jika disminorea berat sehingga
menggu aktivitas, tetapi jika nyeri haid dirasa masih bisa di tahan gunakanlah terapi-
non farmakologi. Berikut obat-obat yang bisa digunakan untuk mengatasi disminorea:
terpilih) dapat menyebabkan perbedaan yang signifikan pada wanita yang mengalami
PMS. SSRI dapat membantu gejala. PMS seperti Kekurangan tenaga, perasaan
mudah marah dan sulit focus. Banyak wanita yang mengalami gejala tersebut, merasa
Analgetik adalah obat yang digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa
nyeri atau dapat dikatakan obat-obatan yang dapat menghilangkan rasa nyeri.
(Mita.R.S. & Husni, P, 2017). Obat analgetik efektif untuk menurunkan atau
meredakan nyeri namun obat ini memiliki efek samping yang ditimbulkan, dan efek
samping obat analgetik yang ditimbulkan akan berbeda-beda, hal ini tergantung pada
jenis obat analgetik yang digunakan dan kondisi pasiennya atau individu. Efek
samping yang sering terjadi yaitu tukak lambung, sakit perut, mual dan kehilangan
lambung, obat analgetik akan menimbulkan efek samping berupa mual, muntah dan
45
nyeri ulu hati (Liliana, V. 2019). Contoh obat-obat analgetik yang bisa digunakan
yakni:
- Asetaminofen/Paracetamol
analgetik pada asetaminofen sama dengan asprin yaitu untuk menghilangkan atau
mengurangi nyeri pada intensitas nyeri ringan dan sedang (Krishnamurthi, L. 2018).
Dosis yang dianjurkan dalam obat ini adalah oral 0,5–1 gram setiap 4–6 jam hingga
maksimum 4 gram per hari. Dosis ini dapat diulangi setiap 4–6 jam jika diperlukan
- Diklofenak
mengurangi rasa nyeri dismenore. Dengan efek sampingnya yaitu mual, sakit kepala
dan sama seperti obat NSAID lainnya (Krishnamurthi, L, 2018). Diklofenak dapat
digunakan untuk mengatasi nyeri dan untuk nyeri dismenore diberikan dosis oral 75-
150 mg/hari dalam 2-3 dosis, sebaiknya setelah makan (Badan POM RI, 2015)
46
2.2 Kerangka Teori
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan variabel pokok, subvariabel, atau pokok
masalah yang ada dalam penelitianya (Sugiyono;2012 & nafiah hikmah siti;2019).
Kerangka teori pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut:
Perkembangan
remaja
47
Keterangan:
variabel independen dengan variabel dependen yang akan diamati atau diukur melalui
Pendidikan Kesehatan
Pengetahuan tentang
Disminorea primer dengan
Upaya Disminorea
karena masih jawaban sementara artinya hipotesis ini kebenaranya masih diragukan
untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk membuktikan kebenaran hipotesis tersebut.
(Widiasworo, 2019)
Disminorea.
50
50
Ho : Tidak ada Pengaruh Antara Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan
Disminorea
51
51
BAB III
METODOLOGI PENELITAN
digunakan untuk memecah sebuah permasalahan. Fungsi dari penelitian adalah untuk
alternative pemecahan sebuah masalah. Metode yang digunakan pada penelitian ini
adalah metode eksperimen yaitu untuk melakukan uji pengaruh pendidikan kesehatan
terhadap pengetahuan pada siswi MAN 1 Kota Cirebon yang mengalami disminorea
primer tahun 2021. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif
dengan metode kuasi eksperimen dalam suatu kelompok (one grup pretest-post test
diberikan pendidikan kesehatan dan setelah itu diberikan tes akhir (posttest).
kuisoner pada saat sebelum dan setelah dilakukan intervensi pada waktu penelitian.
52
Pretest perlakuan postteest
01 X 02
Keterangan:
Penelitian ini sudah dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Cirebon pada
53
TAHUN 2021
N Kegiat Ap M Ju Ju Agu september
o an ril ei ni li stus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 4
1 Studi
penda
huluan
2 Penyu
sunan
propos
al
3 Ujian
propos
al dan
revisi
propos
al
4 Pelaks
anaan
penelit
ian
5 Penyu
sunan
lapora
n hasil
penelit
ian
6 Ujian
skripsi
7 Revisi
hasil
dan
penjili
dan
8 Pengu
mpula 54
n
skripsi
3.3 Populasi Dan Sampel
terdiri dari subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang memenuhi kriteria
yang telah ditetapkan dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi yang ditentukan
sebagai subjek penelitian adalah siswi perempuan yang mengalami disminorea primer
55
di MAN 1 Kota Cirebon pada bulan April 2019. Jumlah perempuan yang mengalami
Menurut Sugiyono (2017) Sampel adalah bagian dari jumlah objek yang
diteliti dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sehingga sampel yang
penelitian ini adalah teknik non- probability sampling yakni purposive sampling yaitu
suatu teknik penetapan sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki
n = (Zα + Zẞ)² λ
(P1-P2)²
Keterangan:
n : Jumlah sampel
Zα : deviat baku alfa kesalahan tipe I 5% (1,96)
56
Sehingga:
(0,25)²
=7,84x0,3
(0,25)²
= 2,352
0,0625
= 30
penelitian ini minimal 30 orang. Teknik ini digunakan bila sampel mempunyai
kriteria tertentu. Untuk menentukan layak atau tidaknya sampel yang mewakili
1) Kriteria inklusi
Kriteria inklusi merupakan kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap
anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel. (Notoatmodjo, 2018). Populasi
(c) Siswi yang mengalami disminore tingkat skala nyeri sedang dan berat
57
2) Kriteria ekslusi
Kriteria ekslusi merupakan kriteria atau ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat
1) Probability sampling.
Merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang sama bagi setiap
anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi:
Pengambilan sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada pada populasi. Teknik pengambilan sampel seperti ini dilakukan bila
58
(a) Disproportionate stratified random sampling.
Teknik ini digunakan untuk mengambil sampel dari populasi yang berjenjang tapi
kurang proporsional.
Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau
2) Non-probability sampling.
populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel.
Sampling kuota adalah teknik sampling yang menentukan jumlah sampel dari
ppopulasi yang memiliki ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan.
Sampel insidential adalah telnik pengambilan sampel yang dilakukan secara kebetulan.
59
Sampling jenuh
Sampling jenuh adalah sampel yang mewakili jumlah populasi atau dengan kata lain
Snowball sampling adalah teknik penentu sampel yang mula-mula kecil, kemudian
sampling pada penelitian ini yakni purposive sampling dengan mengambil seluruh
Variabel adalah segala sesuatu yang akan dijadikan objek penelitian, factor-
faktor yang berperan dalam peristiwa yang akan diteliti. Dalam penelitia ini terdapat
dua variabel yakni variabel independent (bebas) dan variabel dependen (terikat).
variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi maka variabel penelitian ini terdapat
60
3.5.2 Variabel dependen (variabel terikat)
karena adanya variabel bebas sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Maka pada
penelitian ini variabel dependent nya adalah Pengetahuan tentang disminorea primer
atau sesuatu yang diukur oleh variabel. definisi operasional penting dilakukan dan
responden yang satu dengan responden yang lain. Disampig variabel harus
hasil ukur atau kategorinya, serta skala pengukuran yang digunakan. Untuk
(Notoatmodjo, 2018)
61
.
62
3.7 Instrumen Penelitian
penelitian sangat erat kaitannya dengan teknik pengumpulan data. Alat ukur
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuisoner.
diambil dari penelitian yang dikembangkan dan sudah dilakukan uji validitas yakni
dari penelitian Arlin Dewi Utari pada tahun 2016. Kuisoner berjumlah 26 soal,
instrument yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala gutmaan dengan
2 pilihan jawaba. Setiap item memiliki 2 kriteria penilaian yaitu benar dan salah.
Untuk jawaban “benar” mendapat nilai 1 dan untuk jawaban “salah” mendapat nilai
individu.
Instrument pada penelitian ini terdiri dari dua macam yakni kuisoner A berisi
pertanyaan singkat tentang identitas responden, namun data pada kuisoner ini tidak
tentang kuisoner pengetahuan yang berkaitan tentang disminorea yang terdiri dari
63
Tabel 3.2 kisi-kisi pertanyaan kuisoner
- Derajat
Disminorea
7,11,12,13 4
- Etiologic dan
gejala
18,19,20,21,23,25 6
- Penatalaksanaan
disminorea
14,15,16,17,22,24, 7
26
jumlah
26 26
64
3.8 Validitas Dan Reabilitas
1) Validitas kontruksi
menunjukkan sejauh mana skor-skor hasil pengukuran dengan suatu instrument dapat
Pengujian validitas krontuki dari instrumen dapat dilakukan dengan diskusi terkait
aspek-aspek yang akan diukur dan berdasarkan pada teori dengan ahlinya minimal
2) Validitas isi
Validitas isi atau content validity merupakan pengujian untuk memastikan bahwa
Pengujian validitas isi untuk intrumen berupa tes dapat dilakukan dengan
membandingkan antara isi intrumen dengan materi yang telah diajakan dengan materi
yang telah diajarkan. Sedangkan untuk instrument berupa non-test dapat dilakukan
65
dengan memabndingkan antara isi instrument dengan rancangan atau program yang
pernyataan.
yang ada pada instrument dengan fakta-fakta empiris yang terjadi maupun
pernyataan. Instrument pada penelitian ini sudah dilakukan uji validitas oleh Arlin
Dewi Utari pada tahun 2016 dengan menggunakan validitas eksternal. Dari hasil
pengumpulan data terdapat 30 soal yang dilakukan uji validitas. Sebuah instrument
dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar dari r table pada taraf signifikan 5%.
product moment, maka tarif signifikan adalah 0,444 (n= ,α= 0,05) dan didapatkan
hasil terdapat 4 soal yang tidak valid yaitu nomor 3 tentang definisi disminorea
Adapun penelitian ini mengambil soal yang valid untuk dijadikan isntrumen
penelitian.
konsistensi suatu alat ukur. Teknik rehabilitas menggunakan rumus alfa crombach.
Teknik ini digunakan untuk mencari instrument yang skornya berbentuk angket
dengan skala bertingkat (ranting scale). Jika variabel yang diteliti memiliki nilai
66
crombach alpha (α) > (60%) maka variabel dinyatakan realibel, sebaliknya jika nilai
crombach alpha (α) < (60%) maka variabel dinyatakan tidak realibel Instrument yang
digunakan
pada penelitian ini sebelumnya sudah dilakukan uji reabilitas dan didapatkan nilai
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
2013). Selain itu menurut Pengumpulan data didefinisikan sebagai suatu kegiatan
pokok penelitian untuk menghimpun data dari populasi, sampel, responden ataupun
penelitian:
1) Peneliti meminta surat pengambilan data awal penelitian dan surat izin validitas
Muhammadiyah Cirebon.
penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah data
67
primer dan data sekuner. Data primer dalam penelitian ini didapatkan dari kuisoner
penelitian dan data sekunder dalam penelitian ini yaitu jumlah siswa perempuan
68
kelas X pada tahun 2021 yang di peroleh dari Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota
Cirebon.
3) Peneliti mencari referensi dan memahami teori yang berkaitan dengan peneliti,
data dilakukan selama delapan hari, hari pertama untuk kelompok intervensi diberi
pretest kemudian diberi pendidikan kesehatan selama 20 menit/ hari dalam waktu 3
hari , lalu dihari keenam diberi post test. Sebelum dilakukan penelitin, responden
akan dijelaskan mengenai tujuan, manfaat dan informed consent penelitian untuk
menghindari adanya responden yang droup out saat penelitian berlangsung. Untuk
peneliti berkordinasi dengan setiap wali kelas dan pembina PMR sehingga
6) Peneliti mengolah data dan menganalisis data dilakukan dengan tahapan editing,
69
coding, entri data dan cleaning data. Kemudian peneliti menganalisis data dengan
menggunakan SPSS (statistical package for sosial science) version 26. Setelah itu
peneliti mengipretasikan hasil analisis data yang telah ditentukan oleh Program
Cirebon.
Menurut hasnidar, dkk (2021) Pengolahan data adalah tahapan setelah data
berhasil dikumpulkan. Tujuan pengolahan data adalah agar informasi dari data yang
telah dikumpulkan dapat disampaikan dengan mudah, cepat dan akurat kepada
pengguna. Tahap pengolahan data menjadi tahapan yang penting dalam statistic
1) Editing.
Hasil dari wawancara, angket observasi yang sudah di lakukn di lapangan harus di
kegiatan yang dilakukan untuk mengecek dan memperbaiki isian dari formulir atau
kuisoner penelitian tersebut, apakah sudah lengkap dalam arti semua pertanyaan yang
ada kuisoner yang sudah terisi, apakah jawaban atau tulisan dari masing- masing
pertanyaancukup jelas dan dapat terbaca, apakah jawaban sudah relevan dengan
pertanyaan yang lainya, apabila ada jawaban-jawaban yang belum lengkap perlu
dilakukan pengambilan data ulang untuk melengkapi jawaban- jawaban tersebut. Tapi
70
apabila tidak memungkinkan untuk dilakukan pengambilan data ulang maka
pertanyaan yang jawabannya tidak tersebut maka tidak diolah atau dimasukkan dalam
pengolahan data.
2) Coding.
dilakukan percoding. Coding adalah merubah data dalam bentuk kalimat atau huruuf
menjadi data angket atau bilangan. Adapun coding pada pengolahan data penelitian
ini yitu usia, umur menarche, dan pretest postest. Koding atau pemberian kode sangat
Data adalah jawaban-jawaban yang didapatkan dari setiap responden dalam penelitian
dalam bentuk kode (angka atau huruf) kemudian dimasukan kedalam program atau
software compute. Salah satu paket program paling sering digunakan untuk entri data
penelitian adalah paket program SPSS for window. Dalam proses ini seorang peneliti
dituntut harus teliti dalam melakukan entri data. Jika tidak diteliti maka data akan
bias.
Apabila semua data-data dari setiap sumber data atau dari responden dalam penelitian
sudah selesai dimasukkan maka perlu untuk dicek kembali untuk melihat
lainya. Kemudian dilakukan perbaikan atau koreksi dalam proses ini dinamakan
71
3.11 Analisis Data
3.11.1 Persiapan
skripsi dan revisi sesuai hasil siding. Kemudian meminta surat perizinan dari Fakultas
Tahap pelaksanaan dalam penelitian ini adalah Dalam pengumpulan data ada 3
tahap dalam penelitian ini yakni pre test, pendidikan kesehatan, dan post test. Adapun
penelitian, adapun alur penelitian yang dilakukan penelitian hari pertama yakni
dilakukan uji test pengetahuan tentang disminorea primer dalam upaya penanganan
3.11.2 Tabulasi
bentuk table statistic untuk analisis lebih lanjut. Dalam arti luas tabulasi adalah
susanan data yang teratur dalam kolom dan baris. Cara termudah untuk membuat
tabulasi
72
adalah menghitung jumlah repons untuk satu pertanyaan. Tabulasi penting karena
alasan berikut;
seminimal mungkin.
diinterpretasikan lebih lanjut untuk menguji hipotesa. Pengolahan data dan analisis
data dapat dilakukan secara manual atau dengan bantuan computer. (Notoatmodjo,
2018) Dalam penelitian ini, untuk menganalisi data yang telah dikumpulkan. Analisa
Analisa univariat merupakan analisa yang dilakukan pada tiap satu variabel
dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisa ini hanya menghasilkan distribusi
frekuensi sebagai bahan masukan. Analisa pada penelitian ini adalah tingkat
73
3.12.2 Analisa bivariate
Analisa bivariate merupakan analisa data yang dilakukan pada dua varibel
yang diduga mempunyai hubungan atau korelasi (Hasnidar, et al., 2020) . Analisa
uji statistic dependen sampel t-test (paired t test) untuk mengetahui perbedaan tingkat
pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi. Uji statistic tersebut dianalis dengan
Uji normalitas merupakan uji yang digunakan untuk menentukan apakah kelas
yangditeliti berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah uji
komparatif dua sampel independent bila datanya berbentuk ordinal. Uji Kolmogorov
smirnov ini hampir sama-sama digunakan untuk mengetahui perbedaan dua sampel
3.14.1 Pelaku penelitian atau peneliti dalam menjalankan tugas penelitian hendaknya
memegang teguh pada etika penelitian, meskipun mungkin penelitian yang dilakukan
tidak akan merugikan atau membahayakan bagi subjek penelitian. Secara garis besar
74
ada empat prinsip yang harus dipegang teguh bagi seorang peneliti, yaitu
mencangkup:
yang ditimbulkan.
responden.
3.14.2 Menghormati privasi kerahasiaan subjek penelitian (respect for privacy and
confidentiality).
Setiap orang mempunyai hak-hak dasar individu termasuk privasi dan kebebasan
individu dalam memberikan informasi. Setiap orang berhak untuk tidak memberikan
apa yang diketahuinya kepada orang lain. Oleh sebab itu, peneliti tidak boleh
75
3.14.3 Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan (respect for justice an inclusiveness).
Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran, keterbukaan
Prinsip keadilan ini menjamin bahwa semua subjek penelitian memperoleh perlakuan
dan keuntungan yang sama, tanpa membedakan gender, agama, etnis, dan sebagainya.
(Notoatmodjo, 2018)
Manfaat yang didapatkan melalui keikutsertaan dalam penelitian ini antara lain
bebas bahaya (non maleficence). Penelitian yangdilakukan pada penelitian ini tidak
membahayakan jiwa dan membahayakan responden. Pada penelitian ini dilakukan uji
76
BAB IV
yang ada di Kota Cirebon yang sudah terakreditasi A. MAN 1 Kota Cirebon Memiliki
2 Jurusan yakni IPA dan IPS dan memiliki 3 keterampilan yakni Multimedia,
Otomotif dan Tata Busana. MAN 1 Kota Cirebon berdiri dari tahun 1965 pada saat
itu masih bernama PGAN (Pendidikan Guru Agama Negeri) pada tahun 1990
(Pendidikan Guru Agama Negeri) menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) sesuai
SK Menteri Agama RI.No.64 tahun 1990, tanggal 25 April 1990, diperkuat oleh SK
Menteri Agama RI No.42 tahun 1992 dan selanjutnya diperkokoh oleh SK Dirjen
resmi ditetapkan MAN 3 Cirebon. Kemudian pada tahun 2015 Menteri Agama
Republik Indonesia mengeluarkan KMA N0,212 Tahun 2015 tanggal 27 Juli 2015
mengenai perubahan Nama Madrasah, untuk MAN 3 Cirebon berubah menjadi MAN
1 Kota Cirebon. Adapun penelitian ini dilakukan pada tanggal 6 Agustus s/d 18
Agustus 2021 di MAN 1 Kota Cirebon. Man 1 kota cirebon dipilih menjadi tempat
penelitian karena banyak siswi yang mengalami disminore dan pengetahuan tantang
disminore masih kurang serta belum adanya pendidikan kesehatan di MAN 1 Kota
77
Cirebon.
Populasi penelitian sebesar 97 siswi karena 17 orang siswi sudah dijadikan studi
pendahuluan atau drop out maka total populasi dalam penelitian ini berjumlah 80
pengetahuan yang terdiri dari 26 item pertanyaan. Penelitian ini dilakukan untuk
remaja tentang disiminore primer dalam upaya penanganan disminore pada siswi
dikota Cirebon. Populasi siswi pada pada kelas 10 MAN 1 Kota Cirebon sebanyak
178 siswi yang terdiri dari jurusan IPA dan IPS. Adapun sampel yang digunakan pada
Masa remaja adalah masa kehidupan ketika seorang individu bukan lagi kanak-
kanak, tetapi juga belum dewasa. Masa ini akan mengalami perubahan fisik dan
psikologis yang sangat cepat, pertumbuhan dan perkembangan fisik ini disertai atau
ditandai dengan pematangan seksual. Masa remaja terbagi atas masa remaja awal
(early adolescence) berusia 10-13 tahun, masa remaja tengah (middle adolescence)
berusia 14-16 tahun dan masa remaja akhir (late adolescence) berusia 17-19 tahun.
78
Table 4.1 Distribusi frekuensi Umur Siswa MAN 1 Kota Cirebon
Berdasarkan table 4.1 diatas maka dapat diketahui bahwa 22 siswi berusia 16 tahun
dengan prosentase (73,3%), dan 4 siswi berusia 15 dan 17 (13,3%). Sehingga dapat
diketahui bahwa rata-rata usia siswi kelas 10 di MAN 1 Kota Cirebon yakni usia 16
Table 4.2 Distribusi frekuensi Usia menearche siswa MAN 1 Kota Cirebon
Berdasarkan table 4.2 diatas maka dapat diketahui bahwa siswi MAN 1 Kota Cirebon
dengan prosentase (60%). Usia menarche pada siswi kelas 10 MAN 1 Kota Cirebon
paling banyak terjadi pada usia 12 tahun, adapun beberapa factor yang mempengaruhi
79
4.1.3 Analisis Univariat
Analisis univariate adalah suatu teknik analisis data terhadap satu variabel,
tiap variabel dianalisis tanpa dikaitkan dengan variabel lain. Adapun tujuan analisis
masing variabel yng diteliti. Data ini merupakan data primer yang didapatkan dari
table 4.3
postest 21,53 yang berarti adanya perubahan nilai rata-rata tingkat pengetahuan.
80
4.1.3.2 Uji Kategori Pengetahuan Pretest Postest
(Pretest) dan sesudah (postest) tujuan dilakukan uji kategori untuk mengetahui
pendidikan kesehatan. Hasil kategori pengetahuan pada siswi MAN 1 Kota Cirebon
dengan presentase (20%). Dapat dilihat dari data diatas bahwa terdapat responden
yang memiliki pengetahuan kurang yakni sebanyak 4 orang dan rata-rata pengetahuan
pada siswi MAN 1 Kota Cirebon yakni pengetahuan cukup dengan presentase sebesar
(66,7).
control didapatkan adanya perubahan skor postest pada pengetahuan siswi MAN 1
81
Table 4.5 Distribudi frekuensi pengetahuan Postest tentang Disminore
Primer pada siswi MAN 1 Kota Cirebon
Berdasarkan table 4.5 didapatkan hasil tingkat pengetahuan postest responden setelah
Analisis bivariate adalah analisi yang dilakukan untuk mengetahui keterkaitan dua
variabel atau dengan kata lain untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara
variabel independent dan variabel dependen yang dalam penelitian ini menggunakan
Uji homogenitas adaah suatu prosedur uji statistic yang dimaksudkan untuk
memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari variansi
82
Uji homogenitas pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah
beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat
dalam analisis independent sampel t test. Dapat dikatakan homogen jika nilai
signifikansi pada based on mean > 0,05 maka data dikatakan homogen dan jika jika
nilai signifikansi pada based on mean > 0,05 maka data dikatakan tidak homogen.
Berdasarkan dari table 4.2 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,386 yang berarti
homogen.
Uji Normalitas pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui distribusi data
pada variabel Pengetahuan berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini
menggunakan program SPSS (statistical package for sosial science) version 26 dan
menggunakan uji normalitas Saphiro Wilk. Data dapat dikatakan normal jika nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 (>0,05). Berikut hasil uji normalitas variabel
pengetahuan.
Berdasarkan table 4.8 diatas maka dapat diketahui bahwa hasil uji normalitas
pengetahuan (Pretest) remaja tentang disminore primer pada siswa MAN 1 Kota
Cirebon diperoleh nilai signifikansi 0,070 yaitu lebih dari 0,05 yang berarti
83
berdistribusi normal sedangkan, hasil uji normalitas pengetahuan (postest) didapatkan
nilai signifikansi 0,129 yaitu lebih dari 0,05 yang berarti berdistribusi normal.
Uji Paired T-test digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan skor
uji anlisis paired t-test pada tangkat pengetahuan. Hasil uji paired t-test kelompok
Table 4.8 Hasil uji paired t-test tingkat pengetahuan pretes-postest tentang
disminore primer pada siswa MAN 1 Kota Cirebon. (n=30)
Berdasarkan hasil uji paired t-test pada kelompok intervensi menunjukkan nilai t-
test = -8,786 dengan p-value = 0,000. Nilai p- value < 0,05 maka keputusan yang
diambil adalah Ho ditolak, artinya ada pengaruh tingkat pengetahuan sebelum dan
intervensi.
84
4.2 Pembahasan
4.2.1.1 Pengetahuan Pretest tentang disminore primer pada Siswi MAN 1 Kota
Cirebon
terhadap objek melalui indera yang dimiliki (mata, hidung, telinga, dan sebagainya).
Jadi pengetahuan adalah berbagai macam hal yang diperoleh oleh seseorang melalui
responden (20%) yang memiliki pengetahuan baik. Dalam hal ini yang
pengetahuan yang baik masih kurang. Oleh karena itu dibutuhkan untuk pemberian
kepada siswi MAN 1 Kota Cirebon, pengetahuan siswi tentang Disminore meningkat
dengan begitu siswi dapat mencegah dan menanganai disminore secara tepat.
Hasil penelitian didukung oleh teori Budiman dan Riyanto dalam Fajarsari
85
massa atau sumber informasi, sosial budaya, lingkungan, pengalaman dan usia.
Pengetahuan yang kurang bisa terjadi karena kurang nya sumber informasi yang
dapat dipengaruhi dari factor ekstrisik yang berasal dari factor lingkungan contohnya
yaitu petugas kesehatan yang belum melakukan peranya sebagai pendidik kesehatan.
yang optimal, diantaranya yaiu peran pendidikan kesehatan dalam factor lingkungan,
peran pendidikan kesehatan dalam perilaku, peran pendidikan kesehatan dalam upaya
pelayanan kesehatan, dan peran pendidikan kesehatan dalam factor hereditas. Dengan
didalam dirinya terjadi perubahan pada perilaku dari tidak tahu menjadi tahu, dari
dismenorea maka mereka akan mampu menerima setiap gejala dan keluhan yang
dismenorea akan merasa cemas dengan stress yang berlebihan dalam menghadapi
gejala dan keluhan yang dialami, atau cenderung bersikap negatif. Peran petugas
86
Pendidikan kesehatan tentang disminore primer belum pernah diberikan kepada
siswi kelas MAN 1 Kota Cirebon sehingga terdapat siswi masih kurang informasi
kurang dan sebagian siswi tidak tahu dan tidak melakukan penanganan dan
pencegahan disminore secara tepat. Dalam hal ini pendidikan kesehatan harus
Upaya pencegahan disminore perlu dilakukan oleh remaja sehingga tidak terjadi
nyeri haid yang dapat mengganggu dan menghambat aktivitas. Menurut penelitian
Kristianingsih, Ani (2019) bahwa upaya pencegahan disminore sudah dilakukan oleh
beberapa remaja namun tiada hasil yang memuaskan untuk mengurangi disminore hal
4.2.1.2 Pengetahuan Postest tentang disminore primer pada Siswi MAN 1 Kota
Cirebon
hasil data penelitian dari 30 reponden diketahui bahwa setelah diberikan pendidikan
(53,5%) responden memiliki pengetahuan kurang baik, dan sebesar (46,5%) reponden
memiliki pengetahuan baik, hal ini ditunjukkan dari hasil penelitian yang
87
kesehatan yang benar dan kurangnya akses kesehatan remaja terhadap pelayanan
kesehatan reproduksi.
responden memiliki pegetahuan baik dipengaruhi oleh sistem informasi yang baik
dapat menstimulus seseorang, sumber informasi dapat diperoleh dari media cetak,
waktunya yang cepat dan sasaran nya sangat luas, bukan hanya remaja, anak-anak
dan dewasa pun dapat membaca informasi yang diberikan dapat dilihat dari hasil
penelitian Dewi Ratna (2019) bahwa terjadi peningkatan pengetahuan pada responden
yang dipengaruhi oleh informasi dari media elektronik dan media cetak, sehiingga
Hal ini juga sejalan dengan penelitian Riska epina rahayu dan Eva mayasari
30,4%, hanya 66,1% dan kurang 3,6%. Distribusi Frekuensi Pengetahuan setelah
media WhatsApp adalah baik 91,1% dan cukup 8,9%. Dengan nilai p-valuue sebesar
88
Hasil penelitian Irwan Supriyanto (2021) juga mendukung pada penelitian ini
p-value sebesar 0,000 yang berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan melalui
Selain itu hasil penelitian Martini Sukmawaty (2021) juga mengungkapkan hasil
mayoritas berpengetahuan baik dengan prosentase (76%) dengan nilai p-value 0,000
Adapun tujuan dari pendidikan kesehatan menurut Ummah, et al, (2021) adalah
kesehatan, baik fisik maupun mental dan terjadinya perubahan pengetahuan sikap dan
tingkah laku individu, keluarga dan kelompok khusus dan masyarakat dalam
membina serta memelihara perilaku hidup sehat dan berperan aktif dalam upaya
Hal ini sejalan dengan teori Surya dalam penelitian Yulia Nur khayati (2021)
memberikan informasi pada siswi dapat menambah pengetahuan serta wawasan siswi
89
kesehatan memiliki peran yang sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan
disminore.
menjadi lebih baik. Sehingga pemberian pendidikan kesehatan harus tetap diberikan
walaupun dalam masa pandemic seperti sekarang ini kepada rema dengan pemberian
pendidikan kesehatan melalui daring, media massa, media elektronik, ataupun tatap
Disminore primer dalam upaya penangan disminore pada siswa MAN 1 Kota
Cirebon.
signed rank test pada 30 responden diperoleh hasil bahwa intensitas pengetahuan
tentang disminore pada siswa MAN 1 Kota Cirebon adalah dengan melihat nilai
mean sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan. Nilai mean sebelum
dilakukan pendidikan kesehatan yakni 0,00 dan nilai mean setelah dilakukan
disminore primer dalam upaya penanganan disminore pada siswa MAN 1 Kota
90
penting. Ketika responden sudah memperoleh pendidikan kesehatan maka responden
merasa bahwa hal tersebut perlu dilakukan. Menurut kemenkes (2017) Secara umum
pendidikan kesehatan adalah proses belajar yang berarti didalam pendidikan adalah
proses pertumbuhan perkembangan atau perubahan kearah yang lebih baik mengenai
dan masyarakat) sudah mengubah sikap dan tingkah lakunya sesuai dengan tujuan
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arlin Dewi
Utari (2016) dengan adanya pendidikan kesehatan terhadap remaja putri dapat
meningkatkan pengetahuan remaja putri sebanyak 5,06%, dan p-value sebesar 0,000
<0,05 dan didukung hasil dari penelitian Novitasari (2017) didapatkan hasil yakni
peningkatan nilai rata-rata pre Test dan Pos Test sebesar 3,43%. Dengan nilai p-value
0,000 <0,05 artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Penelitian dari Oktariana Jenny
17,2 % dengan nilai p-value 0,000 <0,05 artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Dari
hasil penelitian diatas maka pemberian pendidikan kesehatan sangat penting dan
91
pendidikan kesehatan perlu diberikan secara berkelanjutan dan bertahap kepada
remaja.
mengalami peningkatan dan menjadi lebih tahu mengenai disminore dan penanganan
disminore
menggunakan uji paired T-test pada pengetahuan siswa MAN 1 Kota Cirebon dalam
pendidikan kesehatan diperoleh nilai p-value yang didapat yakni sebesar 0,000
dimana kurang dari 0,05 sehingga keputusan hipotesis menerima Ha yang berarti
terdapat perbedaan bermakna antara pengetahuan disminore pretest dan postest. Dan
apabila p-value <0,05 maka Ho ditolak yang artinya ada pengaruh antara pendidikan
Konsep dasar pendidikan kesehatan adalah proses belajar yang berarti didalam
lebih baik mengenai status kesehatan. Salah satu usaha pemerintah untuk
cara melakukan pendidikan kesehatan yang tidak hanya didapat dibangku sekolah
92
tetapi juga bisa dilakukan dengan cara mengadakan penyuluhan oleh tenaga
maupun mental, dan sosialnya hingga produktif secara ekonomi maupun sosial.
masalah terganggunya aktivitas karena factor disminore yang sering terjadi pada
remaja dapat teratas. Peran petugas kesehatan khususnya perawat sebagai educator
adalah perlu adanya kerjasama antara peneliti dan pihak tenaga kesehatan khususnnya
perawat untuk mengadakan sosialisasi lebih mendalam mengenai Dismirore dan cara
1) Penelitian ini dilakukan pada masa Pandemi sehingga sekolah tidak mengadakan
kegiatan belajar mengajar secara tatap muka sehingga pada saat pembagian kuisoner
penelitian peneliti harus aktif mengajak dan mengingatkan responden untuk mengisi
kuisoner
93
2) Pelaksanaan pemberian pendidikan kesehatan dilakukan secara daring
menggunakan Google meet dan whatsapp sebanyak 3 kali dan pertemuan sehingga
peneliti harus menyesuaikan waktu dari jadwal sekolah dengan waktu pemberi
penkes, serta peneliti harus lebih aktif untuk mengajak responden untuk bergabung ke
Google meet.
informasi tidak dikendalikan yang memungkinkan besar merupakan salah satu factor
internet.
94
BAB V
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
pengetahuan remaja tentang disminore primer dalam upaya penangana disminore pada siswi
5.1.1 Tingkat pengetahuan disminore siswi MAN 1 Kota Cirebon sebelum dilakukan
primer sebelum diberikan pendidikan kesehatan yaitu 17,83 dengan kategori tingkat
5.1.2 Tingkat pengetahuan disminore siswi MAN 1 Kota Cirebon sesudah diberikan
primer sesudah diberikan pendidikan kesehatan yaitu 21,53 dengan sebagian besar
5.1.3 Diketahui hasil Uji paired T-test terdapat perbedaan tingkat pengetahuan disminore
pretest-postest siswi yaitu didapat nilai p-value 0,000 (p<0,05) dengan demikian
95
5.2 SARAN
pada siswi MAN 1 Kota Cirebon, beberapa saran yang dapat diajukan menjadi bahan
pertimbangan yaitu:
Bagi siswi MAN 1 Kota Cirebon penelitian ini dapat dijadikan tambahan
diminore
Disminore dan cara penanganan disminorea pada remaja yang bertujuan untuk
seperti cetak, elektronik ataupun internet sehingga cangkupan nya lebih luas.
Bagi peneliti selanjutnya hasil penelitian ini bisa dijadikan informasi untuk
96
peneliti selanjutnya dengan mengembangkan penelitian ini dengan cara
disminore pada remaja dengan desain penelitian yang berbeda dengan sampel
DAFTAR PUSTAKA
Anurogo , D., & Wulandari, A. (2011). Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid (1 ed.).
Asl, T. F., Mardani, M., Shahsavari, S., & Abbaszadeh, S. (2017). Menstuation
97
Batubara, J.R., (2016). Adolescent Development (perkembangan remaja). Sari
Eva , M., & Hayu, E. R. (2021, April). Menstruated Education Using Whatsaap
(9) 1, 274.
https://www.midwifery.iocspublisher.org/index.php/midwifery/article/view/9.
Febrina, R., (2021). Gambaran derajat dismenore dan upaya mengatasinya di pondok
Jambi (JABJ), Vol 10 No 1, hal 187-195. Diakses pada tanggal 13 Juli 2021
Gustina , E., & Djannah, S. N. (2016, Januari). Sumber Informasi Dan Pengetahuan
148. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas/article/view/3375.
98
Diakses pada tanggal 15 April 2021
Hakiki, G., Supriyanto, S., Ulfa , A., Prastiwi, D., Larasati , W., & Khoer, M. I.
Handayani, T. Y., & Sari, P. D. (2021, Februari). Hubungan Pengetahuan dan Sikap
Remaja Dalam Mengatasi Disminorea. Jurnal Ilmu Kesehatan dan Sains, (1)
1,
Hartini., (2017). Perkembangan fisik dan body image remaja. Islamic Counseling,
Gosyen Publishing.
(2020).
Ilmu Kesehatan Masyarakat (1 ed.). (A. Rikki, Ed.) Yayasan Kita Menulis.
Holmes, K., Curry, C., Sherry, Ferfolja, T., Parry, K., Smith , C., . . . Armor, M.
99
https://www.researchgate.net/publication/348679622_Adolescent_Menstrual_
Health_Literacy_in_Low_Middle_and_HighIncome_Countries_A_Narrative
Indriyani, D., & Asmuji. (2014). Buku Ajar Keperawatan Maternitas (1 ed.). (Rose,
Iqbal , M., Triyandi , R., Sayoeti, M. W., Ramdini, D. A., & Suharmanto. (n.d.).
Pembangunan Kesehatan.
Khan, Z. N. (2019). Wanita & Hormon. (F. M. Utami, & D. Prabantini, Eds.)
100
Dilakukan Siswi Kelas VII Di SMP Negeri 18 Pesawaran Tahun 2019.
http://journal.aisyahuniversity.ac.id/index.php/Jaman/article/view/HUBUNG
Primer Pada Remaja Siswi Sma Dharma Sakti Medan. Skripsi. Politeknik
Manalu, A. B., Siagian, N. A., Ariescha, P. A., Yanti, M. D., & Melinda, N. (2020).
Nyeri Menstruasi (Disminorea) Pada Remaja Putri. Jurnal Kebidanan Kestra, (2) 2,
Masturo, I., & T Anggita, N. (2018). Bahan Ajar Rekam Medis Dan Informasi
Nizamuddin, Azan , K., Anwar , K., Ashoer, M., Nuraimini, A., Dewi, I., . . .
101
Octavia, S.A., (2020). Motivasi Belajar Dalam Perkembangan Remaja. Yogyakarta.
Oktorika, P., Indrawati, & Sutiarti , P. E. (2020). Hubungan Index Masa Tubuh
(IMT) Dengan Skala Nyeri Disminorea Pada Remaja Putri Negeri 2 Kampar.
https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/ners/article/view/1138.
Panjaitan, M. I., Mardha , S. M., & Safitri, E. (2021, Januari). Hubungan Perilaku
Maret).
Konflik, Vol 3No 1, hal 14-24. Diakses pada tanggal 13 Juli 2021
Rizkyta, D.P & Fardana, N.A., (2017). Hubungan antara persepsi keterlibatan ayah
102
dalam pengasuhan dan kematangan emosi pada remaja. Jurnal Psikologi
Rohma, K., (2016). Hubungan antara factor sosiodemografi dan sikap dalam
Silaen, R. M., Ani, S. L., & Putri, W. C. (2019, November). Pravelansi Disminorea
Sinaga , E., Sribanon, N., Suprihatin, Sa'adah, N., Salamah, U., Murti, A. Y., . . .
Lorita,
Nasional
, IWWASH.
103
ALFABETA, CV.
Kesehatan. 14.
35.
https://journal.ibrahimy.ac.id/index.php/oksitosin/article/view/421. Diakses
Ummah , F., Surianti, Badu, D. F., Firsty, L., Fuady, I., Kadarsah, A., Gustini.
Wang, C., Lv, X., Liu, W., Liu, S., & Sun, Z. (2020, Desember). Uncovering the
2021
104
Widiasworo, E. (2019). Menyusun Penelitian Kuantitatif Untuk Skripsi dan Tesis
(1
105
LAMPIRAN
106
Lampiran 10 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi
107
108
109
110
111
Lampiran 8 Surat Permohonan Izin Penelitian
112
Lampiran 8 Surat Kesbangpol
113
Lampiran 9 surat izin penelitian
114
Lampiran 10 surat balasan penelitian
115
Lampiran 2 Lembar Permohonan Menjadi Responden
Saya Fatimah dari Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
disminore primer dalam upaya penanganan disminore pada siswi MAN 1 Kota
Cirebon atas penelitian yang saya lakukan. Perlu dikethui data yang telah dituliskan
mohon untuk mengisi lembar persetujuan menjadi responden. Atas perhatian dan
Hormat Saya,
Fatimah
116
Lampiran 4 lembar persetujuan responden
No responden :
Tanggal :
informasi yang telah diberikan, saya bersedia berpartisipasi sebagai responden dalam
penelitian yang dilakukan oleh saudari Fatimah Program Studi Ilmu Keperawatan
dengan kondisi yang sesungguhnya. Demikian pernyataan persetujuam ini saya buat
dalam keadaan sadar dan tidak sedang dalam paksaan siapapun dan untuk dapat
Responden
117
Lampiran 5 Kuisoner Penelitian
KUISIONER PENELITIAN
1. No Responden / Nama :
2. TTL :
3. Umur : Tahun
4. Kelas :
5. No.HP :
CATATAN *) Jika lupa usia nyeri haid, dapat diisi ketika kelas berapa mengalami
nyeri haid. Atau jika tidak mengalami nyeri haid tidak usah diisi. Data isian
Cirebon,……………….2021
Responden,
(........................................)
118
A. Instrumen Pengetahuan Dismenorea primer
a. Benar
b. Salah
a. Benar
b. Salah
a. Benar
b. Salah
a. Benar
b. Salah
5. Disminorea akan dialami semua remaja putri yang sudah mengalami haid
a. Benar
b. Salah
a. Benar
b. Salah
a. Benar
b. Salah
119
a. Benar
b. Salah
kronik.
a. Benar
b. Salah
10. Disminorea sekunder dialami remaja dari pertama kali haid datang (menarche).
a. Benar
b. Salah
11. Disminorea primer dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu ringan, sedang, dan berat.
a. Benar
b. Salah
12. Pada disminorea primer ringan membutuhkan obat anti nyeri untuk mengatasinya.
a. Benar
b. Salah
13. Disminorea primer tingkat sedang tidak akan mengganggu aktivitas sehari-sehari.
a. Benar
b. Salah
14. Kompres air hangat pada perut bagian bawah dapat mengurangi disminorea
primer.
a. Benar
b. Salah
120
15. Mengkonsumsi lemak seperti gorengan dan daging merah berlebih untuk
a. Benar
b. Salah
a. Benar
b. Salah
a. Benar
b. Salah
a. Benar
b. Salah
a. Benar
b. Salah
20. Memerlukan istirahat beberapa hari serta disertai sakit kepala migraine, pingsan,
diare, rasa tertekan dan sakit perut merupakan gejala dari disminorea berat.
a. Benar
b. Salah
a. Benar
b. Salah
121
22. Relaksasi music dapat menurunkan nyeri disminorea primer.
a. Benar
b. Salah
a. Benar
b. Salah
24. Temulawak merupakan obat herbal yang dapat menurunkan disminorea primer.
a. Benar
b. Salah
a. Benar
b. Salah
a. Benar
b. Salah
122
Lampiran jawaban
1. B 14. B
2. B 15. S
3. S 16. B
4. B 17. S
5. S 18. S
6. S 19. B
7. S 20. B
8. B 21. S
9. B 22. B
10. S 23. B
11. B 24. B
12. S 25. B
13. B 26. B
123
Lampiran 6 Satuan Acara Penyuluhan
DISMINORE
A. IDENTIFIKASI MASALAH
mengalami nyeri haid atau disminorea, dan 1 orang tidak mengalami nyeri haid.
Nyeri yang dirasakan oleh siswi yakni sebanyak 3 orang nyeri nya dapat ditahan, 5
orang rasa nyeri mengganggu dan memerlukan usaha untuk menahan nyeri dan 1
orang tidak merasa nyeri. Gejala yang dirasakan oleh siswi yakni 4 orang merasakan
nyeri dibagian perut bawah, 1 orang nyeri dibagian punggung, 3 orang merasakan
keduanya yakni nyeri perut bagian bawah dan punggung, dan 1 orang tidak
Cirebon, berdasarkan dari hasil wawancara pada siswi MAN 1 Kota Cirebon
sebanyak 17 orang siswi tidak mengetahui arti dari disminore dan belum mengetahui
penanganan disminore.
Adapun Penanganan yang dilakukan oleh siswi yakni 5 orang tidak melakukan
penanganan, 1 orang melakukan penanganan dengan cara minum air hangat, dan 1
orang dengan kompres air hangat, dan 1 orang mengoleskan dengan balsam. Siklus
menstruasi pada siswi yakni sebanyak 6 siklus menstruasinya lancar dan 2 orang
124
siklusnya tidak lancar. Selain itu didapatkan informasi dari Guru bahwa belum ada
dari pembina UKS bahwa belum ada pendidikan kesehatan mengenai menstruasi dan
disminore, maka dari itu diperlukan informasi mengenai disminore dan cara
B. PENGANTAR
Subtopik : Disminore
Waktu : 30 Menit
C. TUJUAN UMUM
dapat mengetahui mengenai menstruasi dan Disminore serta upaya untuk mengatasi
disminore, etiologic, tanda dan gejala, factor resiko, penanganan farmakologi dan non
125
farmakologi disminore.
D. TUJUAN KHUSUS
E. MATERI
Terlampir
F. MEDIA
Power point
G. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. interaktif
126
tanggal
1 Pertemuan 1 / - Memberikan salam, 3 menit Menjawab
Sabtu, 07 Agustus 2021 memperkenalkan dsalam dan
diri, dan kontrak mendengarkan
waktu
pengertian
menstruasi, dan
siklus menstruasi
7 menit Peserta
- Melakukan evaluasi
memberikan
dan Tanya jawab
pertanyaan
pada siswi tentang
kepada pemateri
materi yang sudah
disampaikan.
3 menit Peserta
memperhatikan
- Kesimpulan dan
menutup acara
2 Pertemuan 2/ - Memberikan salam, 3 menit Menjawab
Jum’at 13 Agustus 2021 memperkenalkan dsalam dan
diri mendengarkan
Disminore
- Menjelaskan 15 menit Menyimak
pengertian
disminore,
127
klasifikasi
disminore, dan
etiologic, tanda dan
gejala, dan factor
resiko disminore
- Melakukan sesi tanya 5 menit Peserta
jawab memberikan
pertanyaan
\ kepada pemateri
penyuluhan,
Kesimpulan dan
menutup acara
3 Pertemuan 3/ - Memberikan salam, 3 menit Menjawab
Sabtu 14 Agustus 2021 memperkenalkan dsalam dan
diri mendengarkan
Disminore
- Menjelaskan 15 menit Peserta
memberikan
penanganan
pertanyaan
farmakologi dan
kepada pemateri
non-farmakologi
disminore
5 menit Peserta
- Melakukan sesi tanya
memperhatikan
jawab
5 menit
Mengevaluasi secara
verbal pada peserta
penyuluhan,
128
Kesimpulan dan
menutup acara
I. LAMPIRAN MATERI
1. Pertemuan pertama
A. Pengertian menstruasi
Menstruasi adalah pendarahan yang siklis dari uterus sebagai tanda bahwa alat
sebenernya adalah pengeluaran darah dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari
Menurut Rudi Haryono (2016) Menstruasi adalah suatu proses hormonal dimana
menimbulkan reaksi dari dinding rahim untuk melepaskan dan mengeluarkan dinding-
dingingnya. Dinding yang lepas tersebut akan lepas tersebut kemudian akan keluar
dalam bentuk darah sewaktu menstruasi yang biasanya berlagsung setiap bulan.
B. Fase-fase menstruasi
hari umumnya 20 hari artinya masa menstruasi akan terjadi setiap 28 hari sejak masa
secara permanen) yaitu ketika seseorang sudah tidak mengalami menstruasi lagi
Jarak siklus haid yang paling panjang biasanya terjadi setelah haid pertama
129
(manarche) dan sesaat sebelum berhenti haid (menopause). jarak diantara waktu
tersebut biasanya 2 bulan atau bahkan satu bulan terjadi 2 kali siklus. Ini hal yang
normal dan tidak perlu dicemaskan. Dalam rentang waktu tertentu semenjak siklus
akan berlangsung normal. Pada perempuan yang akan menopause kondisi tersebut
tidak perlu dicemaskan. Selama kesehatan tetap terjaga menopause tidak perlu
ditakuti. Untuk dapat mengetahui siklus haid secara pasti, sebaiknya setiap
Hal tersebut dapat dilakukan dengan menandai kalender pada saat terjadi haid
setiap bulannya. Setelah beberapa bulan akan dapat diketahui siklus haid secara
pasti. Ini akan membantu kita untuk menentukan dan memperkirakan kapan haid
berikutnya akan datang. Terutama bagi mereka yang biasanya memiliki masalah dan
gangguan saat haid. jadi dapat dipersiapkan segala sesuatu hingga peristiwa penting
tidak perlu terganggu dengan adanya masalah haid. Siklus haid terdiri dari 2
1)Fase menstruasi
Fase ini adalah fase yang harus dialami oleh seorang wanita setiap bulannya. Sebab
melalui fase ini wanita baru dikatakan produktif. oleh karena itu fase menstruasi
selalu dinanti oleh para wanita, walaupun kedatangannya membuat para wanita
hanya satu sampai dua hari, dimana pada awal haid pendarahan yang keluar banyak
Pada fase menstruasi, endometrium terlepas dari dinding uterus dengan disertai
pendarahan. Rata-rata fase ini berlangsung selama 5 hari (rentang 3-6 hari) pada
130
awal fase menstruasi kadar estrogen, progesteron, LH (Luteinizing Hormon)
menurun atau pada kadar terendah nya, sedangkan siklus kadar FSH (Folikel
2) Fase proliferasi
Pada fase ini ovarium sedang melakukan proses pembentukan dan pematangan
sejak sekitar hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid. permukaan
pendarahan berhenti. Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi tebal +/- 3
sampai 5 mm atau sekitar 8 sampai 10 kali lipat dari semula, yang akan berakhir
saat ovulasi. Pada fase proliferasi terjadi peningkatan kadar hormon estrogen,
karena fase ini tergantung pada stimulasi estrogen yang berasal dari folikel
ovarium.
Fase sekresi berlangsung sejak hari ovulasi sampai sekitar 3 hari sebelum periode
matang dengan sempurna mencapai ketebalan seperti beludru yang tebal dan
halus. Endometrium menjadi kaya dengan darah dan sekresi kelenjar. Umumnya
pada fase pasca ovulasi wanita akan lebih sensitif. Sebab pada fase ini hormon
pada fase ini wanita mengalami yang namanya premenstruasi sindrom atau biasa
disebut dengan PMS. beberapa hari kemudian setelah gejala PMS maka lapisan
131
dinding rahim akan luruh kembali
4) Fase proliferasi
Pada fase ini ovarium sedang melakukan proses pembentukan dan pematangan
sejak sekitar hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid. permukaan
pendarahan berhenti. Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi tebal +/- 3
sampai 5 mm atau sekitar 8 sampai 10 kali lipat dari semula, yang akan berakhir
saat ovulasi. Pada fase proliferasi terjadi peningkatan kadar hormon estrogen,
karena fase ini tergantung pada stimulasi estrogen yang berasal dari folikel
ovarium.
Fase sekresi berlangsung sejak hari ovulasi sampai sekitar 3 hari sebelum periode
matang dengan sempurna mencapai ketebalan seperti beludru yang tebal dan
halus. Endometrium menjadi kaya dengan darah dan sekresi kelenjar. Umumnya
pada fase pasca ovulasi wanita akan lebih sensitif. Sebab pada fase ini hormon
pada fase ini wanita mengalami yang namanya premenstruasi sindrom atau biasa
disebut dengan PMS. beberapa hari kemudian setelah gejala PMS maka lapisan
2. Pertemuan kedua
132
A. Pengertian Disminore
bahasa Inggeris, dismenorea sering disebut sebagai “painful period” atau menstruasi
Nyeri menstruasi terjadi terutama di perut bagian bawah, tetapi dapat menyebar
hingga ke punggung bagian bawah, pinggang, panggul, paha atas, hingga betis. Nyeri
juga bisa disertai kram perut yang parah. Kram tersebut berasal dari kontraksi otot
rahim yang sangat intens saat mengeluarkan darah menstruasi dari dalam rahim.
Disminorea adalah kekakuan atau kejang pada perut bagian bawah yang
adalah nyeri yang dirasakan dengan gejala kompleks berupa kram bagian bawah
yang menjalar ke punggung atau tungkai. (Anisa Wlulandari, 2018, Mayasari Eva,
2021)
menyebar hingga ke punggung bagian bawah, pinggang, panggul, paha atas, hingga
betis. Nyeri juga bisa disertai kram perut yang parah. Kram tersebut berasal dari
kontraksi otot rahim yang sangat intens saat mengeluarkan darah menstruasi dari
dalam rahim. Kontraksi otot yang sangat intens ini kemudian menyebabkan otot-otot
menegang dan
133
menimbulkan kram atau rasa sakit atau nyeri. Ketegangan otot ini tidak hanya terjadi
pada bagian perut, tetapi juga pada otot-otot penunjang yang terdapat di bagian
B. Klasifikasi Disminorea
Menurut judha, (2018) Secara klinis, disminorea dibagi menjadi 2 yaitu, disminorea
diperoleh acquired)
1) Disminorea Primer
Disminorea primer adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan alat-alat
genital yang nyata. Disminorea primer biasanya terjadi dalam 6-12 bulan
2) Disminorea sekunder
organ reproduksi wanita. Disminorea sekunder dapat terjadi kapan saja setelah
haid pertama, tetaoi biasanya paling sering muncul di usia 20-30 tahunan, setelah
135
haruslah ada. Penyebab yang umum diantaranya termasuk
C. Etiologi Disminorea
Menurut Hiralal, (2016) (Hiralal, 2016) Secara umum, nyeri haid terjadi
karena adanya kontraksi distrittik myometrium yang menunjukkan satu gejala atau
lebih, mulai dari nyeri ringan hingga berat pada perut bagian bawah. Berikut adalah
1) Disminorea primer
peredaran darah maka selain dismenorea dapat juga dijumpai efek lainnya
seperti mual, muntah diare flushing (respons involunter (tak terkontrol) dari
sistem saraf yang memicu pelebaran pembuluh kapiler kulit, dapat berupa warna
136
(g) Kelainan organik
Kelainan organik seperti retroflrksia uterus (kelainan letak arah anatomis rahim,
Factok konstitusi seperti anemia dan penyakit menahun juga dapat mempengaruhi
Alergi adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi secara tidak
normal terhadap zat asin. Penyebab alergi salah satunya yakni toksin haid.
Penyebab umum disminore sekunder adalah stenosis serviks, infeksi kronis pada
137
D. Tanda dan gejala
pusing, nyeri pinggang, mual, nyeri punggung, rasa nyeri perut bagian bawah, yang
menjalar keatas punggung dan paha dan ini biasanya dirasakan sebelum dan selama
menstruasi dan bahkan dapat meyebabkan pingsan. Dampak yang ditimbulkan oleh
disminore misalnya mual, bad mood, dan stress yang dapat menurunkan kualitas
hidup dan produktivitas wanita dalam bekerja (Rahmawati et al., 2019). Nyeri
dirasakan sebagai kram yang hilang timbul atau sebagai nyeri tumpul yeng terus
menerus ada. Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi,
serta mencapai puncaknya dalam 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang.
Namun nyeri paling hebat muncul pada hari pertama haid kerap disertai efek seperti
Berikut adalah factor resiko dari Disminorea (Hayati , Agustin, & Maidartati, 2020),
sesuai klasifikasinya:
1) Disminorea primer
Pada usia < 12 tahun jumlah folikel-folikel ovary primer masih dalam jumlah
138
(b) Haid memanjang atau dalam waktu lama
Siklus haid yang normal, jika seorang wanita memiliki jarak haid yang setiap
bulannya realtif tetap yaitu selama 28 hari, jika waktu tidak sesuai, perbedaan
waktu nya juga tidak terlalu berbeda tetap pada kisaran 21 hingga 35 hari,
dihitung dari hari pertama haid sampai bulan berikutnya. Lama haid dihitung
dari darah keluar sampai darah bersih, angara sampai 2-10 hari. Darah yang
keluar dalam waktu sehari belum dapat dikatakan sebagai haid namun bila
(c) Merokok
(lebih cepat berhenti haid) hingga sulit untuk hamil. Pada wanita perokok
keguguran.
(a) Kegemukan
tidak teratur atau kronis. Hal ini mempengaruhi kesuburaan, disamping itu
atau perubahan pada system reproduksi bis terjadi akibat timbunan lemak
139
3) Disminorea sekunder
(a)Endometrium
Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan membentuk lapisan dalam dinding rahim
tumbuh di luar rahim. Jaringan yang disebut endometrium ini dapat tumbuh di indung
telur, usus, tuba falopi (saluran telur), vagina, atau di rektum (bagian akhir usus yang
tempat untuk menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Bila tidak dalam kondisi
hamil, endometrium tersebut akan luruh, lalu keluar dari tubuh sebagai darah
juga ikut menebal, tetapi tidak dapat luruh dan keluar dari tubuh. Kondisi tersebut
infertilitas wanita.
(b)Adenomyosis
dinding otot rahim. Kondisi tersebut paling mungkin terjadi pada akhir masa subur
140
(c) Pelvic inflammatory disease (penyakit radang panggul).
Radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID) adalah infeksi pada organ
reproduksi wanita, seperti serviks, rahim, dan ovarium. Salah satu penyebab paling
sering dari radang panggul adalah infeksi bakteri akibat infeksi menular seksual
lapisan rahim bagian dalam. Kanker ini umumnya terjadi pada wanita yang telah
Kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang tumbuh pada indung telur (ovarium)
wanita. Kista ini biasanya muncul selama masa subur atau selama wanita mengalami
menstruasi.
3. Pertemuan ketiga
A. Penanganan Farmakologi
Menurut Khan, (2019) pemberian obat digunakan jika disminorea berat sehingga
mengganggu aktivitas, tetapi jika nyeri haid dirasa masih bisa di tahan gunakanlah
disminorea:
keseluruhan.
2) Obat antidepresan
141
Obat anti-depresan terbaru bernama SSRI (Pengekang peningkatan serotonim
tenaga, perasaan mudah marah dan sulit focus. Banyak wanita yang mengalami
gejala tersebut, merasa lebih baik setelah, mengambil SSRI. (Khan, 2019).
3) Obat analgetik
Analgetik adalah obat yang digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri
atau dapat dikatakan obat-obatan yang dapat menghilangkan rasa nyeri. (Mita.R.S. &
Husni, P, 2017). Obat analgetik efektif untuk menurunkan atau meredakan nyeri namun
obat ini memiliki efek samping yang ditimbulkan, dan efek samping obat analgetik yang
ditimbulkan akan berbeda-beda, hal ini tergantung pada jenis obat analgetik yang
samping yang sering terjadi yaitu tukak lambung, sakit perut, mual dan kehilangan nafsu
makan . Dan biasanya pada seseorang dengan kontraindikasi gangguan lambung, obat
analgetik akan menimbulkan efek samping berupa mual, muntah dan nyeri ulu hati
- Asetaminofen/Paracetamol
untuk menghilangkan atau mengurangi nyeri pada intensitas nyeri ringan dan
adalah oral 0,5–1 gram setiap 4–6 jam hingga maksimum 4 gram per hari.
Dosis ini dapat diulangi setiap 4–6 jam jika diperlukan (maksimum 4 kali
142
dosis dalam 24 jam) (Badan POM RI, 2015).
- Diklofenak
dapat mengurangi rasa nyeri dismenore. Dengan efek sampingnya yaitu mual,
sakit kepala dan sama seperti obat NSAID lainnya (Krishnamurthi, L, 2018).
dismenore diberikan dosis oral 75-150 mg/hari dalam 2-3 dosis, sebaiknya
Menurut Haryono, Rudi (2016) Untuk menangani PMS penanganan dapat dibagi
a. Terapi non-farmakologis
- Kompres air hangat pada bagian yang terasa sakit, nyeri, atau keram (bisa perut
ketegangan otot. Kalau ketegangan otot berkurang dan rileks, maka rasa nyeri
- Mandi air hangat, dapat ditambahkan minyak aroma terapi untuk relaksasi.
Jika mungkin, cobalah berendam dalam air hangat yang diberi tetesan
aromaterapi
143
- Lakukan pijatan lembut atau gosok bagian tubuh yang terasa pegal, sakit atau
tegang dengan balsem atau minyak aromaterapi Tarik napas dalam- dalam secara
tergantung ke bawah. Ini bisa membantu relaksasi otot rahim, sehingga nyeri
- Minum minuman hangat. Teh yang mengandung mint, sari jahe, atau kunir asem
yang hangat dapat membantu mengurangi atau mengurangi rasa sakit, nyeri, atau
- Olahraga
Nyeri pada saat haid dapat terjai akibat problem otot diseputar rongga pinggul.
Gangguan pada otot ini juga dapat mengakibatkan tegang otot hingga sakit
punggung. Untuk mengatasi hal tersebut ada gerakan senam yang bertujuan
untuk
meningkatkan kondisi otot jauh lebih baik. Manfaat dari gerakan senam ini baru
dapat dirasakan jika rutin dilakukan setidaknya empat kali seminggu selama tiga
bulan. Lakukanlan diantara setiap periode hail. Jadi, gerakan senam ini bukan
- Yoga
Latihan yoga dipercaya dapat menyembuhkan banyak hal. Dengan berlatih yoga,
keseimbangan tubuh seseorang dapat kembali. Kini banyak wanita yang berlatih
144
siklusnya. Ada beberapa posisi yoga yang bisa dilakukan untuk mengatasinya
- Akupresur.
seperti low back pain dan heart rate pada pasien stroke. Akupresur jga dapat
digunakan untuk mengatasi nyeri pada saat menstruasi (disminore) dan distress
menstrual.
- Ramuan herbal
gejala PMS. Di Indonesia, kita juga memiliki banyak obat tradisional dan
tumbuhan obat yang sejak dulu digunakan untuk membantu meringankan PMS,
antara lain jamu yang mengandung kunyit, asam jawa, Temulawak, Jahe.
(Ibrahim, 2020)
- Penggunaan lotion
145
Penggunaan lotion dapat memberikan rasa hangat pada daerah yang dioleskan
lotion tersebut, salah satu lotion yang sering digunakan yaitu minyak kayu
putih. Minyak kayu putih dapat membantu meringankan sakit perut, perut
kembung, dan rasa mual. Minyak kayu putih ini akan memberikan rasa hangat
ketika individu atau seseorang mengoleskan pada permukaan kulit yang dirasa
tidak nyaman atau nyeri, sehingga rasa hangat tersebut dapat menyebabkan
spasme atau kram pada daerah yang dioles minyak kayu putih tersebut
dapat menurunkan nyeri, hal ini disebabkan karena respon fisiologis yang
Posisi knee chest merupakan posisi yang menelungkupkan badan di tempat yang
datar, dengan lutut yang di dekatkan ke dada, dan tangan diluruskan kedepan.
Posisi ini dapat menggerakan otot, maka otot menjadi lebih kuat dan elastis
secara alami hal tersebut dapat melenturkan otot-otot pada pelvis dan membantu
146
kelancaran peredaran darah maka meningkatkan relaksasi otot dan menurunkan
bahwa posisi knee chest adalah posisi yang menelungkupkan badan pada tempat
yang datar, atau dapat dikatakan menekukkan lutut dan dekatkan ke dada. Hal ini
dapat menggerakan otot, sehingga otot menjadi lebih kuat dan elastis secara
alami, ini juga dapat melenturkan otot-otot pada pelvis dan membantu untuk
melancarkan peredaran darah, hal ini juga dapat meningkatkan relaksasi otot dan
menurunkan nyeri.
- Asupan Gizi
Zat besi (Fe) merupakan peranan yang penting dalam pembentukan hemoglobin
untuk mengikat oksgen yang dialirkan keseluruh tubuh, akan tetapi jika Hb
berkurang, maka oksigen yang di alirkan keseluruh tubuh hanya sedikit, dan
nyeri. Oleh karena itu Fe dibutuhkan pada saat perempuan sedang mengalami
N. et al, 2018).
Makanan yang tinggi akan zat besi yaitu daging merah, hati, sayuran hijau
zat besi agar tidak terjadi penumpukan zat besi dalam tubuh akibat berlebihan
147
yaitu konsumsi protein, seperti ayam, ikan, dan telur serta konsumsi vitamin C
seperti jeruk, nanas, tomat, kiwi, dan lain-lain (Sholicha dan Muniroh, 2019).
148
Lampiran 7 Lembar Observasi
LEMBAR ORBSERVASI
No Hari/tanggal Aplikasi Jumlah Keterangan Pemberi
Penkes
responden
1 Sabtu, 07 Agustus Google 30 - Menjelaskan Listia
2021 Meet & pengertian Agnes
WA
menstruasi, dan
siklus menstruasi
-
2 Jum;at 13 Agustus Google 30 - Menjelaskan Listia
2021 Meet pengertian Agnes
disminore,
klasifikasi
disminore, dan
etiologic, tanda
dan gejala, dan
factor resiko
disminore
149
Lampiran 11 Hasil Ouput SPSS
LAMPIRAN UJI DESKRIPTIVE RESPONDEN
Statistics
responden umur usiamenarche
N Valid 30 30 30
Missing 0 0 0
Mean 15.50 16.00 11.97
Std. Error of Mean 1.607 .096 .131
Median 15.50 16.00 12.00
Mode 1a
16 12
Std. Deviation 8.803 .525 .718
Variance 77.500 .276 .516
Range 29 2 3
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 15 4 13.3 13.3 13.3
16 22 73.3 73.3 86.7
17 4 13.3 13.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Usiamenarche
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 11 7 23.3 23.3 23.3
12 18 60.0 60.0 83.3
13 4 13.3 13.3 96.7
14 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
150
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
hasil pengetahuan Based on Mean .856 1 58 .359
Based on Median .530 1 58 .470
Based on Median and with .530 1 54.789 .470
adjusted df
Based on trimmed mean .763 1 58 .386
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
pretest 30 14 21 17.83 2.052
postest 30 18 24 21.53 1.613
Valid N (listwise) 30
pengetahuan pretest
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid kurang 4 13.3 13.3 13.3
cukup 20 66.7 66.7 80.0
baik 6 20.0 20.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
pengetahuan postest
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid cukup 4 13.3 13.3 13.3
151
baik 26 86.7 86.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
152
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
pretest 30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%
postest 30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
pretest .165 30 .037 .936 30 .070
postest .147 30 .096 .946 30 .129
a. Lilliefors Significance Correction
153
154
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
hasil
pengetahuan
N 60
Normal Parameters a,b
Mean 19.6833
Std. Deviation 2.61347
Most Extreme Differences Absolute .110
Positive .070
Negative -.110
Test Statistic .110
Asymp. Sig. (2-tailed) .070c
Exact Sig. (2-tailed) .434
Point Probability .000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
155
DOKUMENTASI
156
157
Tabulasi Data Pengetahuan Pretest siswi MAN 1 Kota Cirebon
no.Res x1 x1 x1 x1
p x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 0 1 2 3
1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0
2 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1
3 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1
4 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1
5 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1
6 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1
7 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0
8 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1
9 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1
10 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0
11 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
12 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0
13 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1
14 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1
15 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1
16 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1
17 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1
18 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1
19 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0
20 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
21 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0
22 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0
23 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0
24 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1
25 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1
26 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1
27 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0
28 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1
29 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1
30 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1
158
sko
x14 x15 x16 x17 x18 x19 x20 x21 x22 x23 x24 x25 x26 r
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 18
1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 18
1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 18
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 20
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18
1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 17
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 20
1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 14
1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18
1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 14
1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 14
1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 16
1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 18
1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 16
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 18
1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 19
1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 19
1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 20
1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 14
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19
1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20
1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 18
1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19
1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 19
1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 15
1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 17
1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19
159
Tabulasi Data Pengetahuan Postest siswi MAN 1 Kota Cirebon
no.Res
p x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10 x11 x12 x13
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
4 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
5 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
7 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0
8 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0
9 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
10 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0
11 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
12 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1
13 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0
14 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
15 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
16 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
18 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
19 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1
20 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1
21 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
23 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0
24 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1
25 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
26 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
27 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
29 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
30 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1
x14 x15 x16 x17 x18 x19 x20 x21 x22 x23 x24 x25 x26 sko
160
r
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 24
1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 21
1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 21
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 19
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 22
1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 22
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 22
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 22
1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 18
1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 19
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23
1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 21
1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 20
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 24
1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 22
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22
1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 20
1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 24
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 19
1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 21
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22
1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 23
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23
1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 21
161
Kuisoner Penelitian Pengetahuan Disminore siswi MAN 1 Kota Cirebon
Petunjuk Pengisian:
1. bacalah pertanyaan yang ada dengan baik, sehingga teman-teman dapat mengerti
dengan pertanyaan tersebut.
3. jika teman-teman memberi jawaban dengan benar, beri tanda pada jawaban dengan
mengikuti petunjuk setiap soal
162
Nama inisial
Umur
Kelas
163
4. Disminorea bisa terjadi karena adanya gangguan psikis (stress)
Benar
Salah
5. Disminorea akan dialami semua remaja putri yang sudah mengalami haid.
Benar
Salah
10. Disminorea sekunder dialami remaja dari pertama kalinya haid datang (menarche).
Benar
164
Salah
11. Disminorea dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu ringan, sedang, dan berat.
Benar
Salah
12. Pada disminorea ringan membutuhkan obat anti nyeri untuk mengatasinya.
Benar
Salah
14. Kompres air hangat pada perut bagian bawah dapat mengurangi disminorea.
Benar
Salah
165
Benar
Salah
20. Memerlukan istirahat beberapa hari serta disertai sakit kepala migraine, pingsan,
diare, rasa tertekan dan sakit perut merupakan gejala dari disminorea berat.
Benar
Salah
166
24. Temulawak merupakan obat herbal yang dapat menurunkan disminorea primer.
Benar
Salah
167
BIODATA PENULIS
Nama : Fatimah
NPM : 170711048
Riwayat Pendidikan :
Pendidikan Tahun
Fatimah
168
169
170
171
172