Anda di halaman 1dari 10

REVIEW JOURNAL

TB PARU DI RSUD ARJAWINANGUN

Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok matakuliah keperawatan dasar


passien

Oleh:

KELOMPOK 3:

1. Danto Asianto D.H


2. Rifqoh Almazida
3. Nunung Puspitasari
4. Satria Putra Pertamax
5. Restu Ide Pangesti
6. Tuslirih
7. Sopiyah Nurwanti

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON


2021
Tabel 1: Review Artikel

No Penulis Judul Design Tujuan Sample Prosedur Hasil


dan
Tahun
1 Evi Intervensi Design Untuk mengetahui Sebanyak 68 Studi kuantitatif Menunjukkan
supriyatum, health Kuantitatif pengaruh responden analitik menggunakan adanya pengaruh
uswatun coaching penerapan health dengan usia analisis quasi eksperimen yang signifikan
isnaini dalam coaching terhadap 17-59 tahun with the control grup terhadap
(2021) meningkatkan pengetahuan dan dengan kriteria dimana Peneliti peningkatan
pengetahuan sikap tentang responden memberikan perlakuan pengetahuan dan
dan sikap pencegahan adalah pasien berupa health coaching sikap pencegahan
pencegahan penularan penyakit tb dengan tentang pencegahan penularan
penularan tuberkulosis pada BTA aktif. penularan penyakit tuberkulosis.,
tuberkolosis pasien tuberkulosis yang tuberkulosis selama 4 sesi dimana rerata
bertempat di pertemuan dengan durasi pengetahuan setelah
kabupaten 30 sampai 60 menit. Lalu pemberian perlakuan
Tegal. peneliti memberikan health coaching
edukasi dan mengajarkan pada kelompok
keterampilan pencegahan intervensi lebih
penularan penyakit tinggi dibandingkan
tuberkulosis, pasien dan dengan sebelum
keluarga dapat bertanya dilakukan health
dan menyampaikan coaching.
kendala atau hambatan
pada peneliti sehingga
dapat disesuaikan dengan
pasien tuberkulosis dan
keluarga
2 Emira Dukungan Design Mengetahui Sebanyak 30 Studi kuantitatif dengan Menunjukan adanya
Apriyeni, keluarga Kuantitatif adanya hubungan responden menggunakan hubungan yang
Helena terhadap analitik dukungan keluarga yang berusia crossectional, dilakukan bermakna antara
Praticia efikasi diri (crossectio terhadap efikasi diri 17-65 tahun dengan cara pengumpulan dukungan keluarga
(2021) penderita nal) penderita dengan TB data menggunakan dan efikasi diri
tuberkolosis tuberkolosis paru paru aktif. kuesioner yang telah di penderita TB.
paru modifikasi oleh peneliti. Dimana hasil
Analisis data secara penelitian ini
univariat dan bivariat didapatkan bahwa
menggunakan uji Chi- proporsi responden
Square. yang memiliki
efisikasi diri kurang
baik ditemukan pada
responden yang
mendapat dukungan
keluarga yang
kurang baik (93,8%)
dibandingkan
dengan responden
dengan dukungan
keluarga yang baik
(28,6%).
3 Aurelia Da Evaluasi observasion mengetahui sampel Penelitian ini merupakan diperoleh
Silva penggunaan al yang gambaran dilakukan penelitian observasional kesimpulan bahwa
Sequiera obat anti bersifat penggunaan obat menggunakan yang bersifat deskriptif rasionalitas
Fraga et al tuberkolosis deskriptif anti tuberkulosis teknik total dengan pengambilan data penggunaan OAT
(2020) pasien baru TB dengan pada pasien baru sampling. secara retrospektif pada pasien baru TB
paru di pengambila tuberkulosis paru Sampel yang berdasarkan kartu paru di puskesmas
puskesmas n data yang dievaluasi digunakan pengobatan pasien TB. Oebobo tahun 2018-
oebobo secara berdasarkan tepat dalam Pengambilan sampel 2019 yaitu tepat
kupang tahun retrospektif dosis, tepat lama penelitian ini dilakukan menggunakan dosis sebesar 100%,
2020 pengobatan, adalah seluruh teknik total sampling tepat lama
kesesuaian data pasien pengobatan sebesar
penatalaksanaan baru berusia ≥ 94,11% dan
efek samping OAT, 18 tahun yang penatalaksanaan
dan hasil didiagnosa terhadap efek
pengobatan di tuberkulosis samping OAT KDT
Puskesmas Oebobo paru BTA kategori 1 belum
positif dan sesuai dengan
negatif di pedoman Kemenkes
puskesmas tahun 2014 serta
Oebobo tahun hasil pengobatan
2018-2019 pasien yang terdiri
yaitu sebesar atas pasien sembuh
68 pasien. sebesar 57,35%,
pasien pengobatan
lengkap sebesar
36,76%, pasien
putus berobat
sebesar 0,00%,
pasien gagal
pengobatan sebesar
0,00%, pasien
meninggal sebesar
4,41% dan tidak
dievaluasi sebesar
1,47%
Pembahasan

Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi menular pada paru-paru yang


dapat menyebabkan kematian, infeksi ini disebabkan oleh mycobacterium
tuberculosis dan masih menjadi salah satu masalah kesehatan di dunia. Kejadian
penyakit tuberkulosis juga terjadi secara global di dunia dengan jumlah angka
kesakitan yang masih tinggi. Meskipun angka kematian penyakit tuberkulosis
telah menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya, namun angka kejadian
penyakit tuberkulosis masih menjadi penyebab kematian nomor satu di antara
penyakit menular lainnya yang terjadi pada orang yang berusia lebih dari 5 (lima)
tahun (Holden et al., 2020). Peningkatan angka kesakitan dan angka kematian
penyakit tuberkulosis memerlukan upaya pencegahan dengan memperhatikan
faktor-faktor yang menyebabkan cepatnya penularan tuberkulosis di masyarakat
(Reid et al., 2019).

Bedasarkan kajian jurnal yang kami analisis terdapat 3 faktor penting,


untuk diperhatikan dalam upaya pencegahan penularan tuberkulosis di
masyarakat. Yaitu dukungan keluarga terhadap efikasi diri penderita tuberkulosis
paru, Evaluasi penggunaan obat anti tuberkolosis pasien baru TB paru, Intervensi
health coaching dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap pencegahan
penularan tuberkolosis.

Dukungan keluarga terhadap efikasi diri pada penderita Tb paru yang


dilakukan oleh Emira Apriyeni, Helena Praticia (2021). Mengetahui adanya
hubungan dukungan keluarga terhadap efikasi diri penderita tuberkolosis paru
didapat hasil bahwa, didapatkan bahwa proporsi responden yang memiliki
efisikasi diri kurang baik ditemukan pada responden yang mendapat dukungan
keluarga yang kurang baik (93,8%) dibandingkan dengan responden dengan
dukungan keluarga yang baik (28,6%). Salah satu faktor yang mempengaruhi
manajemen perawatan diri pasien adalah efikasi diri, penderita TB paru harus
memiliki keyakinan diri yang baik, ini berkaitan dengan kepatuhan penderita
dalam berobat.
Hasil penelitian ini berkesinambungan dengan penelitian yang di lakukan
oleh Aurelia Da Silva Sequiera Fraga,.et al (2020). meliputi karakteristik pasien
berdasarkan jenis kelamin dan usia serta evaluasi penggunaan OAT berdasarkan
tepat dosis, tepat lama pengobatan, kesesuaian penatalaksanaan terhadap efek
samping OAT seta hasil pengobatan. Di dapat hasil dapat diketahui bahwa
penggunaan dosis OAT KDT kategori 1 di puskesmas Oebobo tahun 2018-2019
sudah tepat (100%). bahwa penggunaan OAT yang tidak tepat lama pengobatan
(5,88%) disebabkan karena terdapat 3 pasien yang meninggal selama menjalani
pengobatan dan 1 pasien yang tidak dievaluasi. Pasien meninggal dalam
penelitian ini merupakan pasien TB yang terlambat mendapatkan penanganan TB
sedangkan pasien yang tidak dievaluasi merupakan pasien TB yang pindah ke
kota lain dan tidak diketahui hasil akhir pengobatan. Pasien yang baru
terdiagnosa dengan tuberkulosis paru harus menjalani masa pengobatan selama 6
bulan. Selama fase intensif 2 bulan, pasien harus diberikan rejimen kombinasi
termasuk etambutol, isoniazid, pirazinamid, dan rifampisin adapun Efek samping
nyeri tulang, lemas dan demam tidak diketahui apakah termasuk dalam efek
samping flu sindrom akibat penggunaan dosis rifampisin intermiten yang ditandai
dengan gejala demam, menggigil, lemas, sakit kepala dan nyeri tulang. Oleh
karena itu pada pasien TB paru di anjurkan untuk intervensi berupa health
coaching demi efektifitas penggunaan OAT.

Seperti pada Penelitian yang dilakukan oleh Evi supriyatum et al (2020).


memperlihatkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan
pengetahuan dan sikap pencegahan penularan tuberkulosis., dimana rerata
pengetahuan setelah pemberian perlakuan health coaching pada kelompok
intervensi lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum dilakukan health coaching.

Dengan hasil Prevalensi terjadinya depresi pada remaja lebih besar pada
jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 21,6% sedangkan pada remaja laki-laki
hanya sebesar 6,2%. Beberapa faktor yang membuat seseorang depresi
diantaranya adalah penilaian diri yang negatif, penurunan mood dan kesejahteraan
hidup dan kurangnya kepuasan terhadap diri sendiri (Harutyunyan, 2013).
Penelitian tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan di Indonesia yaitu
siswa perempuan lebih banyak mengalami adiksi media sosial dari pada laki-laki,
sebanyak 23 siswa perempuan mengalami adiksi media sosial tinggi, namun
hanya 12 orang pada laki-laki yang mengalami adiksi media sosial tinggi
(Hendrawati et al., 2020).

Kesimpulan

Tuberkulosis merupakan penyakit yang sangat cepat menular melalui udara dan
dapat menyebabkan kematian pada siapapun. Oleh karena itu di butuhkan sebuah
upaya penanganan yang serius dalam menanggulangani penyakit tersebut. Faktor
dukungan keluarga dan efikasi diri merupakan faktor yang sangat penting di
butuhkan dalam penyembuhan tuberkulosis. Adapun manajemen penerapan
berupa intervensi coaching bisa di lakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan
sikap pencegahan penularan penyakit tuberkulosis.
DAFTAR PUSTAKA

Aurelia Da Silva Sequeira Fraga, Nur Oktavia. (2021). Evaluasi Penggunaan Obat
Anti Tuberkulosis Pasien Baru Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Oebobo
Kupang. Universitas Citra Bangsa. Kupang
Emira Apriyeni., Helena Patricia., (2020). Dukungan Keluarga Terhadap Efikasi
Diri Penderita Tuberkulosis Paru . Jurnal Keperawatan Volume 13 Nomor 3,
September 2021 E-Issn 2549-8118; P-Issn 2085-1049
Http://Journal.Stikeskendal.Ac.Id/Index.Php/Keperawatan
Evi Supriatun, Uswatun Insani., (2021) .Intervensi Health Coaching Dalam
Meningkatkan Pengetahuan Dan Sikap Pencegahan Penularan Tuberkulosis.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Mandala Husada Slawi
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Modul Penggunaan Obat
Rasional. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: halm
1-6.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Pedoman Nasional
Pengendalian Tuberkulosis. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Jakarta: halm 3-35
Lin, L. Y., Sidani, J. E., Shensa, A., Radovic, A., Miller, E., Colditz, J. B.,
Hoffman, B. L., Giles, L. M., & Primack, B. A. (2016). ASSOCIATION
between SOCIAL MEDIA USE and DEPRESSION among U.S. YOUNG
ADULTS. Depression and Anxiety, 33(4), 323–331.
https://doi.org/10.1002/da.22466
Mamun, M. A. A., & Griffiths, M. D. (2019). The association between Facebook
addiction and depression: A pilot survey study among Bangladeshi students.
Psychiatry Research, 271, 628–633.
https://doi.org/10.1016/j.psychres.2018.12.039
Robinson, A., Bonnette, A., Howard, K., Ceballos, N., Dailey, S., Lu, Y., &
Grimes, T. (2019). Social comparisons, social media addiction, and social
interaction: An examination of specific social media behaviors related to
major depressive disorder in a millennial population. Journal of Applied
Biobehavioral Research, 24(1), 1–14. https://doi.org/10.1111/jabr.12158
Sujarwoto, Saputri, R. A. M., & Yumarni, T. (2021). Social Media Addiction and
Mental Health Among University Students During the COVID-19 Pandemic
in Indonesia. International Journal of Mental Health and Addiction.
https://doi.org/10.1007/s11469-021-00582-3
World Health Organization. 2019. Global Tuberculosis Report 2019. World Health
Organization. Geneva :halm 27-206World Health Organization.2019. Treatment of
Tuberculosis, Fourth Edition. World Health Organization. Geneva: halm 16-35

Anda mungkin juga menyukai