Rahayu Winarti 1
Program Studi Pendidikan Profesi Ners Program Profesi, Universitas Widya Husada
Email rahayuwh57@gmail.com
Niken Sukesi 2
Jalan Subali Raya No. 12 Krapyak, Semarang
Email rahayuwh57@gmail.com
*) Koresponden
ABSTRAK
Pendahuluan Pelayanan Kesehatan yang baik terhadap pasien, salah satu indikatornya adalah kepuasan pasien. Pelayanan
penting yang dapat menjadi faktor penentu kepuasan pasien adalah pelayanan persiapan pemulangan. Manajemen
Perencanaan Pasien Pulang (Discharge Planning) akan menghasilkan sebuah hubungan yang terintegrasi yaitu
antara keperawatan yang diterima pada waktu di rumah sakit dengan keperawatan yang diberikan setelah pasien
pulang. Kegagalan untuk memberikan dan mendokumentasikan perencanaan pulang akan beresiko terhadap
beratnya penyakit, ancaman hidup, dan disfungsi fisik. Dalam perencanaan pulang diperlukan komunikasi yang
baik terarah, sehingga apa yang disampaikan dapat dimengerti dan berguna untuk keperawatan di rumah. Tujuan
Penelitian adalah mengidentifikasi pengaruh intervensi manajemen perencanaan pasien pulang pada kepuasan
pasien. Metode jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan quasi
eksperimen design dengan rancangan penelitian one-group pre test-post test design without control dengan
consecutif sampling. Analisis data univariat berbentuk distribusi frekuensi karakteristik responden yatu usia, jenis
kelamin, tingkat Pendidikan dan pekerjaan. Sedangkan analisis bivariat menggunakan Uji T Independent. Hasil
penelitian menunjukkan hasil uji t efektifitas discharge planning dengan tingkat kepuasan pasien di Rumah Sakit
Umum Daerah Ungaran dengan nilai asymp.sig sebesar 0,000, nilai ini lebih kecil dari nilai signifikan 0,05 artinya
terdapat pengaruh penerapan discharge planning terhadap kepuasan pasien. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
tingkat kepuasan pasien sebelum discharge planning tidak puas 11 orang (36,6%) dan puas 19 orang (63,4%) dan
tingkat kepuasan pasien setelah discharge planning meningkat menjadi 26 orang (87 %) dan ketidakpuasan
berkurang menjadi 4 orang (13 % )
ABSTRACT
Introduction Good health services to patients, one of the indicators is patient satisfaction. An important service
that can be a determining factor for patient satisfaction is the discharge preparation service. Patient Discharge
Planning Management (Discharge Planning) will result in an integrated relationship, namely between the nursing
received while in the hospital and the nursing provided after the patient is discharged. Failure to provide and
document a discharge plan will put the patient at risk of disease severity, life threat, and physical dysfunction. In
planning to go home, good directed communication is needed, so that what is conveyed can be understood and is
useful for nursing at home.Method The objective of the study was to identify the effect of discharge planning
management interventions on patient satisfaction. Results The results of the study show the t test results for the
effectiveness of discharge planning with the level of patient satisfaction at the Ungaran Regional General Hospital
with an asymp.sig value of 0.000, this value is smaller than the significant value of 0.05, meaning that there is an
effect of implementing discharge planning on patient satisfaction. Conclution The conclusion of this study was
that the level of patient satisfaction before discharge planning was dissatisfied 11 people (36.6%) and satisfied 19
people (63.4%) and the level of patient satisfaction after discharge planning increased to 26 people (87%) and
the dissatisfaction reduced to
Tingkat Frekuensi %
Kepuasan PEMBAHASAN
Tidak Puas 4 13
Puas 16 54 Karakteristik Responden dalam
Sangat Puas 10 33
Pemberian Discharge Planning
Jumlah 30 100 Faktor yang mempengaruhi kesuksesan
pemberian discharge planning adalah isi
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui discharge planning, cara penyampaian, dan
bahwa pada pengukuran kedua setelah alat yang digunakan dalam pemberian
intervensi Sebagian besar reponden discharge planning yang mudah dimengerti
menyatakan puas sebanyak 87 %, dan oleh pasien. Isi yang disampaikan adalah
Sebagian kecil menyatakan tidak puas 4 meliputi tentang perawatan di rumah sakit
orang ( 13 %) maupun perawatan lanjutan yang meliputi
ketiganya itu juga secara tidak langsung
Analisa Bivariat dipengaruhi oleh faktor usia dan
Analisa bivariat dilakukan untuk Pendidikan pasien karena informasi yang
mengetahui perbandingan kepuasan pasien benar sekalipun memerlukan waktu untuk
sebelum dan sesudah dilakukan discharge diproses dalam pikiran sehingga menjadi
planning di Ungaran yang dapat dilihat suatu pemahaman yang benar untuk
pada tabel berikut ini : diaplikasikan dalam kehidupan nyata.
Tabel 4.7 Kepuasan Pasien Sebelum dan Menurut hasil penelitian yang ditampilkan
Sesudah Dilakukan Discharge Planning di pada Tabel 4.3. menunjukkan bahwa
Ungaran hampir sebagian responden berusia 17 – 25
tahun dan 35-46 tahun. Dalam usia ini telah
Kepuasan Sebelu % Sesudah % P masuk dalam usia matang dan dewasa.
m Value Dengan bertambahnya umur maka lebih
Tidak Puas 11 36,6 4 13 banyak informasi yang didapat serta
Puas 14 46,7 16 54 pengalaman juga lebih banyak dan
Sangat Puas 5 16,7 10 33
diharapkan semakin banyak pengetahuan
dilakukan oleh perawat maka pasien dan keluarga secara fisik dan psikologis
ataupun keluarga bisa mendapatkan untuk di transfer ke rumah atau ke suatu
pengetahuan tentang penyembuhan pasien lingkungan yang dapat disetujui,
dalam mengidentifikasi kekambuhannya menyediakan informasi tertulis dan verbal
sehingga pasien ataupun keluarga lebih kepada pasien dan pelayanan kesehatan
mandiri dan siap dalam melakukan untuk mempertemukan kebutuhan
perawatan pasien di rumah. mereka dalam proses pemulangan,
memfasilitasi proses perpindahan yang
Pendapat ini sejalan dengan teori yang nyaman dengan memastikan semua fasilitas
dikemukakan oleh Spath dalam Nursalam pelayanan kesehatan yang diperlukan telah
dan efendi ( 2008;229) bahwa discharge dipersiapkan untuk menerima pasien, dan
mempromosikan tahap kemandirian yang
planning mempunya manfaat yang meliputi
tertinggi kepada pasien dan keluarga dengan
pemberian kesempatan untuk memperkuat menyediakan serta memandirikan aktivitas
pengajaran kepada pasien yang dimulai dari perawatan diri.
intervensi yang terencana pada
penyembuhan pasien dan mengidentifikasi hasil penelitian didapatkan bahwa
kekambuhan atau kebutuhan perawatan pemberian discharge planning efektif
baru dan dapat membantu kemandirian dan meningkatkan kepuasan pasien di Ungaran
kesiapan pasien dalam melakukan yang dibuktikan oleh nilai p value sebesar
perawatan di rumah. 0.000. Hal ini selaras dengan penelitian
oleh Sasha Shepperd et All (2013)
Pengaruh Discharge Planning Terhadap Menjelaskan bahwa adanya peningkatan
Tingkat Kepuasan Pasien di Rumah kepuasan pasien yang signifikan terhadap
Sakit pelaksanaan discharge planning dan angka
Pelaksanaan discharge planning perlu rawat inap kembali pada pasien yang
dilakukan secara komprehensif dan dilakukan discharge planning berkurang
melibatkan multidisiplin, mencakup secara signifikan. Pendapat ini sejalan
semua pemberi layanan kesehatan yang dengan teori yang dikemukakan oleh
terlibatdalam memberi layanan kesehatan Herniyatun (2009) bahwa program
kepada pasien. Seseorang yang discharge planning (perencanaan pulang)
merencanakan pemulangan atau pada dasarnya merupakan program
koordinator asuhan berkelanjutan pemberian informasi atau pemberian
(continuing care coordinator) adalah pendidikan kesehatan kepada pasien yang
perawat rumah sakit yang berfungsi meliputi nutrisi, aktifitas/latihan, obat-
sebagai konsultan untuk proses discharge obatan dan instruksi khusus yaitu tanda dan
planning. Perawat dalam hal ini gejala penyakit pasien.Informasi diberikan
menyediakan pendidikan kesehatan dan kepada pasien agar mampu mengenali
memotivasi staf rumah sakit untuk tanda bahaya untuk dilaporkan kepada
merencanakan serta tenaga medis. Sebelum pemulangan, pasien
mengimplementasikan discharge dan keluarganya harus mengetahui
planning. Setiap pasien yang dirawat di bagaimana cara manajemen pemberian
rumah sakit memerlukan discharge perawatan di rumah dan apa yang
planning atau rencana pemulangan sebab diharapkan di dalam memperhatikan
discharge planning atau rencana masalah fisik yang berkelanjutan karena
pemulangan tidak hanya melibatkan kegagalan untuk mengerti pembatasan atau
pasien tapi juga keluarga, teman-teman, implikasi masalah kesehatan (tidak siap
serta pemberi layanan kesehatan lainnya. menghadapi pemulangan) dapat
Kegiatan discharge planning yang menyebabkan meningkatknya komplikasi
dilakukan oleh perawat di Ungaran yang terjadi pada pasien.
diantaranya adalah mempersiapkan pasien
Saran
DAFTAR PUSTAKA
a. Bagi Rumah Sakit dan Pelayanan
Keperawatan AHRQ (2013) ‘“Strategi 4: Care Transition
Pelaksanaan discharge planning From Hospital to Home: IDEAL
harus ditingkatkan dengan Discharge Palnning”’.
diprogramkan sosialisasi atau Asmuji, A. and Faridah, F. (2020) ‘Indeks
mengikutsertakan pelatihan Kepuasan Pasien terhadap
discharge planning terhadap Pelaksanaan Discharge Planning oleh
perawat agar dapat Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah
mempertahankan kepuasaan yang Sakit’, The Indonesian Journal of
dominan kepuasan kehandalan Health Science, 12(1), pp. 26–33.
(reliability) agar menjadi budaya doi:10.32528/ijhs.v12i1.4853.
dalam melaksanakan discharge Baker, mariani stefani (2019) Hubungan
planning diseluruh area ruang Pelaksanaan Discharge Planning
perawatan. Perlu adanya dengan Kepuasan Pasien di Ruang
resosialisasi dan pendampingan Rawat Inap Kelas II dan III RSUD
tentang pelaksanaan discharge Prof.Dr.W.Z Johannes Kupang,
planning dengan cara melibatkan Universitas Airlangga. Available at:
tim mutu asuhan dalam pelaksanaan http://repository.unair.ac.id/83956/8/
discharge planning di ruangan FKP. N. 30-19 Bak h.pdf.
terjadwal oleh manajerial Rumah Depkes RI (2015) Indikator Kinerja Rumah
Sakit Sakit. Jakarta.