Anda di halaman 1dari 14

TINJAUAN PUSTAKA

Intervensi Pelayanan Kesehatan Guna Meningkatkan Angka Pulang Rawat


Dini dan Mencegah Perawatan Kembali Pasien

Disusun oleh:
Syamsi Jellena Aisadeawi
2110221104

Pembimbing:
dr. Dis Bima Purwaamidjaja, Sp.An

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ANESTESI


FAKULTAS KEDOKTERAN UPN VETERAN JAKARTA
RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN DARAT
GATOT SOEBROTO
PERIODE 17 OKTOBER - 18 NOVEMBER 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya penulis telah menyelesaikan penyusunan tinjauan pustaka
dengan judul “Intervensi Pelayanan Kesehatan Guna Meningkatkan Angka
Pulang Rawat Dini Dan Mencegah Perawatan Kembali Pasien” yang merupakan
salah satu syarat dalam mengikuti ujian kepaniteraan klinik di Instalasi Anestesi
dan Reanimasi Rumah Sakit Kepresidenan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat
Gatot Soebroto.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr. Dis
Bima Purwaamidjaja, Sp.An selaku Dokter Pembimbing yang telah membimbing
penulis dari awal sampai akhir penyusunan tinjauan pustaka ini. Terima kasih juga
penulis sampaikan kepada teman-teman koas yang ikut membantu dalam proses
penyusunan tinjauan pustaka ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tinjauan pustaka ini masih
banyak kekurangan dan belum sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca. Semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca dan semua pihak untuk pengembangan ilmu kedokteran.

Jakarta, 7 November 2022

Penulis

ii
METODE PENULISAN
  
Metode penulisan tinjauan pustaka ini dilakukan dalam 3 tahap, yaitu
merencanakan, melaksanaan, dan melaporkan. Dalam mencari artikel jurnal,
digunakan basis data elektronik berupa PubMed. Hasil penelusuran artikel jurnal
didokumentasikan dan diseleksi oleh penulis berdasarkan kriteria inklusi dan
eksklusinya. Selanjutnya artikel jurnal akan disimpan dalam aplikasi Mendeley,
yang merupakan sebuah perangkat lunak untuk menyusun referensi. 
Tinjauan pustaka ini memakai data sekunder. Dimana berdasarkan data
hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu. Dengan kriteria inklusinya
adalah penelitian yang membahas tentang intervensi pelayanan rumah sakit guna
meningkatkan angka pulang rawat dini dan mencegah perawatan kembali pasien
serta jurnal berbahasa inggris maupun bahasa Indonesia. Kriteria eksklusinya
adalah jurnal yang tidak dapat diakses.
Penulisan dalam tinjauan pustaka ini menggunakan metode naratif. Artikel
jurnal yang telah melewati seleksi dan terpilih akan dirangkum kesimpulannya.

3
TINJAUAN PUSTAKA
Intervensi Pelayanan Kesehatan Guna Meningkatkan Angka Pulang Rawat
Dini dan Mencegah Perawatan Kembali Pasien

Salah satu indikator mutu pelayanan rumah sakit yang berkualitas adalah
persiapan pulang rawat (discharge planning) yang aman dan tepat waktu serta
pencegahan rawat inap kembali (readmission). Hal ini juga merupakan tanda
efektifnya kerjasama antara rumah sakit dan community service. Tekanan
ekonomi dan logistik dalam sistem public healthcare merupakan sebuah
fenomena di negara-negara maju.(1)
Kepulangan pasien dari rawat inap yang tertunda terjadi ketika pasien
tetap dirawat di rumah sakit meskipun telah dinyatakan layak untuk meninggalkan
rumah sakit.(2) Hal ini dapat terjadi akibat berbagai sebab seperti pengambilan
keputusan serta struktur berbagi informasi yang buruk, atau kurangnya tempat
tujuan kepulangan yang layak di luar rumah sakit. Selain itu, jika pasien secara
klinis telah layak untuk pulang, tetapi tidak dapat meninggalkan rumah sakit,
mungkin akibat kurangnya akses untuk perawatan, dukungan, serta akomodasi di
luar rumah sakit.(3)
Perawatan kembali (readmission) yang tidak tepat didefinisikan sebagai
readmission yang tidak direncanakan dalam jangka waktu tiga puluh hari setelah
pasien keluar dari rumah sakit. Readmission yang tidak tepat pada beberapa kasus
dapat dihindari, terutama jika hal itu disebabkan oleh masalah seperti discharge
planning yang buruk atau perawatan yang buruk di luar rumah sakit. (2,3)
Berikut merupakan berbagai intervensi yang dapat dilakukan guna
mengurangi terjadinya masalah ini.

1. Intervensi yang hanya diberikan sebelum kepulangan pasien di perawatan


akut
Intervensi dalam bentuk ini cukup beragam, termasuk intervensi
edukasi (beberapa diantaranya melibatkan follow up melalui telepon),
program manajemen klinis multidisiplin, rehabilitasi, dan pelayanan
farmakologi. Intervensi sebelum pasien pulang dari perawatan dilakukan

4
di rumah sakit dan bertujuan untuk memberikan discharge planning yang
aman dan tepat waktu. Komponen utama dari intervensi ini adalah edukasi
pasien, discharge planning yang individual, dan follow up via telepon atau
kunjungan langsung. Intervensi sebelum kepulangan pasien dinilai tidak
memiliki pengaruh yang signifikan dalam sebagian besar penelitian.
Namun, terdapat penelitian yang melaporkan bahwa early discharge
planning berhubungan dengan berkurangnya readmission, dan juga
berkurangnya lama rawat inap pada readmission yang signifikan.(4)
a. Edukasi
Tingkat readmission berkurang setelah pemberian obat dan saran
diet melalui follow up via telepon.(5) Namun, sebuah studi yang
menggunakan intervensi edukasi dan intervensi skrining, untuk pasien
dengan penyakit paru obstruktif (PPOK), menunjukkan tidak ada
perbaikan dalam tingkat readmission.(6) Ini dikaitkan dengan tingkat
emergency readmission yang rendah pada pasien dengan empat atau
lebih kondisi kronis dan pasien dalam pengobatan tertentu, contohnya
diuretik.(7) Dapat disimpulkan, intervensi edukasi pasien merupakan
intervensi klinis yang paling umum. Hambatan untuk keberhasilan
rehabilitasi salah satunya akibat keengganan pasien untuk
berpartisipasti dalam program edukasi dan rehabilitasi.(8)
b. Program manajemen klinis multidisiplin
Rehabilitasi jantung multidisiplin dikaitkan dengan penurunan
tingkat readmission, penurunan angka kematian dalam 12 bulan
setelah intervensi, dan peningkatan kualitas hidup dalam kurun waktu
tiga bulan. Namun, tidak ada perbaikan dalam tingkat readmission
yang ditemukan setelah pelaksanaan intervensi yang terdiri dari
rehabilitasi paru dan fisioterapi.(9)
c. Rehabilitasi
Sebuah studi membandingkan Community In-reach Rehabilitation
and Care Transition (CIRACT) dengan traditional hospital-based
rehabilitation (THB-rehab). Mereka menemukan bahwa tidak ada
perbedaan signifikan terkait lamanya rawat inap antara CIRACT

5
dengan THB-Rehab.(10) Sebuah studi lain yang mengikutsertakan
pasien yang direhabilitasi pasca kecelakaan lalu lintas menunjukkan
bahwa tidak ada perbedaan dalam lama rawat inap antara kelompok
intervensi dan kelompok control.(11)
d. Pelayanan farmakologi
Sebuah penelitian yang membahas tentang tatalaksana atau terapi
farmakologi menyatakan bahwa pada pasien dengan crohn’s disease,
pemberian tatalaksana azathioprine secara signifikan mengurangi
readmission dibandingkan dengan tatalaksana menggunakan
mesalazine.(12) Penurunan tingkat rawat inap dan lama rawat inap
dilaporkan setelah intervensi yang menggunakan tatalaksana radiologi,
magnetic resonance imaging (MRI), pada pasien dengan suspek acute
coronary syndrome.(13)
2. Intervensi yang diberikan sebelum dan pasca kepulangan pasien di
perawatan akut
Komponen dalam intervensi ini melibatkan intervensi multidisiplin
yaitu intervensi farmasi, intervensi perawat, manajemen kasus, telepon
pasca kepulangan pasien, follow up, dan discharge planning. Komponen
utama dari intervensi ini adalah edukasi pasien, rencana perawatan yang
individual, kunjungan rumah, kontak telepon, manajemen kasus, discharge
planning dan promosi self-managed care.
Sebuah penelitian melaporkan tentang intervensi yang disebut
“vertical integration”, dimana intervensi ini menyatukan pemberi layanan
kesehatan dari berbagai tingkatan menjadi satu unit untuk mengurangi
pemecahan pelayanan dan konsekuensi negatif yang dapat ditimbulkan,
khususnya untuk pasien lanjut usia atau pasien dengan kondisi kronik yang
multipel. Setelah intervensi selesai, hasilnya menunjukkan bahwa terjadi
pengurangan dalam readmission.(14) Sebuah tinjauan sistematis dari 19
penelitian juga melaporan penurunan signifikan dari readmission dengan
intervensi yang sama.(1)
Intervensi post-discharge planning mengkonfirmasi sejumlah kecil
hasil positif dalam menurunkan readmission dan kunjungan yang tidak

6
terencana. Namun, hasil ini hanya didapatkan pada percobaan individual,
dan tidak didukung oleh penelitian besar seperti tinjauan sistematis dan
meta-analisis. Penurunan signifikan dalam readmission dilaporkan
memiliki hubungan dengan pendekatan multidisiplin berbasis komunitas.
(16) Tidak ada efek signifikan yang ditemukan dalam kunjungan IGD atau
readmission dengan menggunakan follow up via telepon . Secara garis
besar, keberhasilan dari intervensi pelayanan primer adalah dengan
pendekatan multidisiplin, dan intervensi berbasis komunitas.(1)
3. Intervensi yang hanya diberikan di rumah pasca kepulangan pasien dari
perawatan akut
Komponen dalam intervensi ini terdiri dari kunjungan ke rumah,
pemberian tatalaksana di rumah, serta edukasi mengenai gejala pasien. Ini
menghasilkan lebih sedikit rawat inap dan penurunan durasi perawatan, di
antara pasien dengan total hip replacement.(17) Peserta dalam kelompok
intervensi secara signifikan lebih puas dengan perawatan di rumah dan
kemungkinan untuk dirawat inapnya lebih kecil daripada kelompok
kontrol.(18) Secara keseluruhan, intervensi berbasis rumah menawarkan
banyak efek positif.
Intervensi tele-medicine mengikutsertakan self-monitoring tanda-
tanda vital.(19-21) Beberapa juga termasuk kunjungan rumah oleh
penyedia layanan kesehatan professional (20-21). Tidak ada perbedaan
menarik yang ditemukan pada tingkat readmission antara kelompok
intervensi dan kelompok kontrol.(19) Namun, sebuah tinjauan sistematis
melaporkan penurunan readmission pada hampir seluruh penelitian yang
mereka teliti, dan penurunan durasi rawat inap mencapai 50%.(21)
4. Intervensi pada fasilitas pasca-akut
a. Pelayanan rawat jalan
Intervensi rawat jalan menerapkan metode layanan diagnostik,
pengobatan, dan rehabilitasi tanpa perlu dirawat inap. Komponen inti
dari intervensi rawat jalan terdiri dari penilaian individual oleh
perawat, penilaian dan diagnosis cepat, tinjauan pengobatan,
rehabilitasi, manajemen kasus, pemantauan klinis, dan follow up serta

7
rencana perawatan selanjutnya. Intervesi tersebut umumnya memiliki
efek positif pada sebagian besar hasil, dengan beberapa penelitian
menunjukkan penurunan signifikan dari readmission setelah
intervensi.(1,22)
b. Transitional care
Intervensi transitional care berfokus pada pengelolaan pemulangan
pasien dari rumah sakit ke tempat kepulangan, termasuk rumah dengan
tujuan untuk mencegah readmission.(1) Intervensi ini juga
merencanakan pelayanan komprefensif untuk pasien dengan penyakit
kronis di rumah sakit dan rencana perawatan selanjutnya di rumah.(23)
Intervensi ini juga meliputi pengkajian sebelum dan setelah
kepulangan pasien, edukasi perawatan mandiri, konseling, kunjungan
rumah, follow up via telepon, dan tinjauan pengobatan.(24,25)
Intervensi transitional care umumnya memberikan hasil positif dalam
memfasilitasi kepulangan pasien yang lebih cepat dan menurunkan
readmission(26) dan bertujuan untuk meningkatkan performa dan
kualitas hidup, meningkatkan kepuasan pasien, menurunkan
readmission, dan menurunkan biaya rumah sakit.(27)
Elemen utama dari intervensi ini meliputi perawat yang merupakan
koordinator utama pelayanan yang bertugas memastikan dari awal
mula pelayanan, kunjungan perawat ke rumah atau via telepon selama
kurang lebih 2 bulan setelah pulang rawat, tatalaksana medis di rumah
yang tetap dilanjutkan melalui kunjungan rumah oleh perawat, fokus
kepada kebutuhan komprefensif pasien, serta peran aktif dari pasien
dan keluarga dalam perawatan. Hal ini merupakan kerja sama tim yang
meliputi pasien, keluarga, caregiver, dokter dan perawat.(28)
Tabel 1. Komponen Inti dari Intervensi Transitional Care
Komponen Definisi
Skrining Pasien Penilaian pasien dengan penyakit kronis yang
akan pulang dari rumah sakit yang berisiko
tinggi memiliki prognosis yang buruk.
Susunan Staf Perawat yang bertanggung jawab untuk

8
manajemen perawatan tingkat primer.
Pemeliharaan Pembentukan dan pengembangan hubungan
Hubungan Kerja kerja sama berbasis kepercayaan dengan pasien
dan keluarga.
Penilaian Risiko Identifikasi dan mengatasi faktor risiko dan
dan Tanda Gejala tanda gejala serta berupaya mengatasinya.
Edukasi Mempersiapkan pasien dan keluarga untuk
Manajemen Diri mengidentifikasi dan merespon secara cepat
terhadap gejala yang memberat.
Promosi Mencegah gangguan dalam perawatan dari
Berkesinambungan rumah sakit ke rumah dan melanjutkannya.
Pembinaan Promosi hubungan antar pusat kesehatan rumah
Koordinasi sakit di masyarakat.
Kebanyakan orang yang menggunakan intervensi ini, dalam
praktiknya, menggunakan komponen intervensi berdasarkan kebutuhan
mereka. Pengukuran perubahan status kesehatan pasien setelah
penggunaan intervensi ini menunjukkan keberhasilan. Perubahan dari
waktu ke waktu seperti gejala pasien, status fungsional, dan kualitas
hidup menunjukkan efek intervensi ini pada peningkatan status pasien.
Perubahan dalam waktu readmission, jumlah total rawat inap, dan
durasi rawat inap setelah penggunaan intervensi ini adalah keuntungan
lain dari intervensi ini.(29)
c. Intervensi pelayanan jangka panjang
Intervensi pelayanan jangka panjang menunjukkan bahwa tingkat
rawat inap di kedua grup, intervensi dan juga kontrol, mengalami
peningkatan.(30) Namun, sebuah penelitian mencatat bahwa pasien
cenderung menjadi tidak memerlukan kunjungan rawat jalan, dan
memiliki kepuasan yang lebih tinggi dengan intervensi ini.(31)
Penelitian mengenai hal ini masih sedikit dan memiliki hasil yang
tentatif.
d. Pelayanan farmakologi

9
Sebuah penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah pharmacist
case manager (PCI) yang menyediakan rencana pengobatan dari
institusi perawatan tersier ke perawatan primer dapat meningkatkan
kesesuaian pengobatan dan menurunkan efek samping. Dalam hal ini
tidak ditemukan hasil yang signifikan secara statistik antara kelompok
layanan kesehatan dan pemanfaatan layanan kesehatan.(32)

10
DAFTAR PUSTAKA

1. Coffey A, Leahy-Warren P, Savage E, Hegarty J, Cornally N, Day MR, et


al. Interventions to Promote Early Discharge and Avoid Inappropriate
Hospital (Re)Admission: A Systematic Review. Int J Enviromental Res
Public Health. 2019;
2. Sun, B.C Hsia, R.Y. Weiss, R.E. Zingmond, D. Liang, L.J. Han, W.
McCreath, H. Asch SM. Effect of emergency department crowding on
outcomes of admitted patients. Ann Emerg Med. 2013;
3. Scotland ISDS. Delayed Discharges.
4. Fox, M.T.; Persaud, M.; Maimets, I.; Brooks, D.; O’Brien, K.; Tregunno D.
Effectiveness of early discharge planning in acutely ill or injured
hospitalized older adults: A systematic review and meta-analysis. BMC
Geriatr. 2013;
5. Sales, V.L.; Ashraf, M.S.; Lella, L.K.; Huang, J.; Bhumireddy, G.;
Lefkowitz, L.; Feinstein, M.; Kamal, M.; Caesar, R.; Cusick, E.; et al.
Utilization of trained volunteers decreases 30-day readmissions for heart
failure. J. Card. Fail. 2014;
6. Jennings, J.H.; Thavarajah, K.; Mendez, M.P.; Eichenhorn, M.; Kvale, P.;
Yessayan, L. Predischarge bundle for patients with acute exacerbations of
COPD to reduce readmissions and ED visits: A randomized controlled trial.
Chest 2015;
7. Bonnet-Zamponi, D.; d’Arailh, L.; Konrat, C.; Delpierre, S.; Lieberherr, D.;
Lemaire, A.; Tubach, F.; Lacaille, S.; Legrain, S. Drug-related
readmissions to medical units of older adults discharged from acute
geriatric units: Results of the Optimization of Medication in AGEd
multicenter randomized controlled trial. J. Am. Geriatr. Soc. 2013;
8. Miller, C.D.; Case, L.D.; Little, W.C.; Mahler, S.A.; Burke, G.L.; Harper,
E.N.; Lefebvre, C.; Hiestand, B.; Hoekstra, J.W.; Hamilton, C.A.; et al.
Stress CMR reduces revascularization, hospital readmission, and recurrent
cardiac testing in intermediate-risk patients with acute chest pain. JACC
Cardiovasc. Imaging. 2013;

11
9. Greening, N.J.; Williams, J.E.; Hussain, S.F.; Harvey-Dunstan, T.C.;
Bankart, M.J.; Chaplin, E.J.; Vincent, E.E.; Chimera, R.; Morgan, M.D.;
Singh, S.J.; et al. An early rehabilitation intervention to enhance recovery
during hospital admission for an exacerbation of chronic respiratory
disease: Randomised controlled trial. BMJ 2014;
10. Sahota, O.; Pulikottil-Jacob, R.; Marshall, F.; Montgomery, A.; Tan, W.;
Sach, T.; Logan, P.; Kendrick, D.; Watson, A.; Walker, M.; et al. The
Community In-reach Rehabilitation and Care Transition (CIRACT) clinical
and cost-effectiveness randomisation controlled trial in older people
admitted to hospital as an acute medical emergency. Age Ageing 2017;
11. Wu, J.; Faux, S.G.; Estell, J.; Wilson, S.; Harris, I.; Poulos, C.J.; Klein, L.
Early rehabilitation after hospital admission for road trauma using an in-
reach multidisciplinary team: A randomised controlled trial. Clin. Rehabil.
2017;
12. de Souza, G.S.; Vidigal, F.M.; Chebli, L.A.; da Rocha Ribeiro, T.C.;
Furtado, M.C.; de Lima Pace, F.H.; de Miranda Chaves, L.D.; de Oliveira
Zanini, K.A.; Gaburri, P.D.; de Azevedo Lucca, F.; et al. Effect of
azathioprine or mesalazine therapy on incidence of re-hospitalization in
sub-occlusive ileocecal Crohn’s disease patients. Med. Sci. Monit. 2013;
13. Meisinger, C.; Stollenwerk, B.; Kirchberger, I.; Seidl, H.; Wende, R.;
Kuch, B.; Holle, R. Effects of a nurse-based case management compared to
usual care among aged patients with myocardial infarction: Results from
the randomized controlled KORINNA study. BMC Geriatr. 2013;
14. Lopes, S.; Fernandes, O.B.; Marques, A.P.; Moita, B.; Sarmento, J.;
Santana, R. Can Vertical Integration Reduce Hospital Readmissions? A
Difference-in-Differences Approach. Med. Care 2017;
15. Huntley, A.L.; Thomas, R.; Mann, M.; Huws, D.; Elwyn, G.; Paranjothy,
S.; Purdy, S. Is case management effective in reducing the risk of
unplanned hospital admissions for older people? A systematic review and
meta-analysis. Fam. Pract. 2013;
16. Ontario Health Technical Advisory Committee Ontario. Specialized
community-based care: An evidence-based analysis. Ont. Health Technol.

12
Assess. Ser. 2012;
17. O’Connor, M.; Bowles, K.H.; Feldman, P.H.; St Pierre, M.; Jarrin, O.;
Shah, S.; Murtaugh, C.M. Frontloading and intensity of skilled home health
visits: A state of the science. Home Health Care Serv. Q. 2014;
18. Levine, S.; Steinman, B.A.; Attaway, K.; Jung, T.; Enguidanos, S. Home
care program for patients at high risk of hospitalization. Am. J. Manag.
Care 2012;
19. Gellis, Z.D.; Kenaley, B.L.; Ten Have, T. Integrated telehealth care for
chronic illness and depression in geriatric home care patients: The
Integrated Telehealth Education and Activation of Mood (I-TEAM) study.
J. Am. Geriatr. Soc. 2014;
20. Steventon, A.; Bardsley, M.; Billings, J.; Dixon, J.; Doll, H.; Beynon, M.;
Hirani, S.; Cartwright, M.; Rixon, L.; Knapp, M.; et al. Effect of telecare on
use of health and social care services: Findings from the Whole Systems
Demonstrator cluster randomised trial. Age Ageing 2013;
21. Blum, K.; Gottlieb, S.S. The effect of a randomized trial of home
telemonitoring on medical costs, 30-day readmissions, mortality, and
health-related quality of life in a cohort of community-dwelling heart
failure patients. J. Card. Fail. 2014;
22. Thomas, R.; Huntley, A.L.; Mann, M.; Huws, D.; Elwyn, G.; Paranjothy,
S.; Purdy, S. Pharmacist-led interventions to reduce unplanned admissions
for older people: A systematic review and meta-analysis of randomised
controlled trials. Age Ageing. 2014;
23. Rafat Rezapour. Transitional care mode: managing the ecperience of
hospital at home.Modestum. 2018;
24. Prieto-Centurion, V.; Markos, M.A.; Ramey, N.I.; Gussin, H.A.; Nyenhuis,
S.M.; Joo, M.J.; Prasad, B.; Bracken, N.; Didomenico, R.; Godwin, P.O.; et
al. Interventions to reduce rehospitalizations after chronic obstructive
pulmonary disease exacerbations. A systematic review. Ann. Am. Thorac.
Soc. 2014;
25. Naylor, M.D.; Aiken, L.H.; Kurtzman, E.T.; Olds, D.M.; Hirschman, K.B.
The care span: The importance of transitional care in achieving health

13
reform. Health Aff. 2011;
26. Bryan, K. Policies for reducing delayed discharge from hospital. Br. Med.
Bull. 2010;
27. Gu L, Rosenberg MW, Zeng J. Changing caregiving relationships for older
home-based Chinese people in a transitional stage: Trends, factors and
policy implications. Archives of Gerontology and Geriatrics. 2017;
28. Ye Z-J, Liu M-L, Cai R-Q, Zhong M-X, Huang H, Liang M-Z, et al.
Development of the Transitional Care Model for nursing care in Mainland
China: A literature review. International Journal of Nursing Sciences. 2016;
29. Krumholz HM. Post-hospital syndrome--An acquired, transient condition
of generalized risk. New England Journal of Medicine. 2013;
30. Boyd,M.;Armstrong,D.;Parker,J.;Pilcher,C.;Zhou,L.;McKenzie-
Green,B.;Connolly,M.J.Dogerontology nurse specialists make a difference
in hospitalization of long-term care residents? Results of a randomized
comparison trial. J. Am. Geriatr. Soc. 2014;
31. Harvey, P.; Storer, M.; Berlowitz, D.J.; Jackson, B.; Hutchinson, A.; Lim,
W.K. Feasibility and impact of a post-discharge geriatric evaluation and
management service for patients from residential care: The Residential
Care Intervention Program in the Elderly (RECIPE). BMC Geriatr. 2014;
32. Farris, K.B.; Carter, B.L.; Xu, Y.; Dawson, J.D.; Shelsky, C.; Weetman,
D.B.; Kaboli, P.J.; James, P.A.; Christensen, A.J.; Brooks, J.M. Effect of a
care transition intervention by pharmacists: An RCT. BMC Health Serv.
Res. 2014;

14

Anda mungkin juga menyukai