Anda di halaman 1dari 37

PROPOSAL

PERENCANAAN PULANG (DISCHARGE PLANNING)


DI LABORATORIUM TERPADU GRAHA HUSADA UNIVERSITAS CITRA
BANGSA

OLEH :

KELOMPOK 3

1. ADRIANI RAMBU Y. WULANDIMA (20201596)


2. ARIS X. SOARES (20201568)
3. AUGUSTINA DA CONCEICAO BOSSA (20201704)
4. DOMINGOS DA COSTA AMARAL (20201630)
5. EKA ROSINTA (19921221872)
6. FRANSISKA B. TAMELAB (20201598)
7. IMELDA LASA (20201633)
8. ROSALIN RIWU RATU (20201577)
9. YESTY LESTARI (20201648)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS CITRA BANGSA
KUPANG
2021
0
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perencanaan pemulangan pasien dari rumah sakit adalah aspek kunci dari
perawatan yang efektif. Banyak pasien yang keluar dari rumah sakit akan memiliki
kebutuhan perawatan berkelanjutan yang harus dipenuhi di masyarakat. Ini perawatan
berkelanjutan datang dalam berbagai bentuk, termasuk penggunaan peralatan khusus
di rumah seperti: tempat tidur tipe rumah sakit, dukungan harian dari pengasuh untuk
menyelesaikan aktivitas hidup sehari-hari, atau kunjungan rutin dari perawat distrik
untuk memberikan obat. Ada berbagai macam perawatan yang tersedia di masyarakat,
tetapi perlu direncanakan terlebih dahulu pasien kembali ke rumah, untuk memastikan
bahwa tidak ada kesenjangan dalam penyediaan perawatan antara keluar dari rumah
sakit dan inisiasi pelayanan masyarakat. Selanjutnya, informasi tentang pasien harus
diserahkan dari tim rumah sakit ke tim komunitas sehingga rencana yang
diinformasikan perawatan dapat ditempatkan (NICE, 2018).

Perencanaan pemulangan adalah proses di mana tim rumah sakit


mempertimbangkan dukungan apa yang mungkin diberikan dibutuhkan oleh pasien di
masyarakat, merujuk pasien ke layanan ini, dan kemudian berhubungan dengan
layanan ini untuk mengelola pemulangan pasien. Perencanaan pemulangan yang
buruk dapat menyebabkan pasien yang buruk hasil dan perencanaan pemulangan yang
tertunda dapat menyebabkan pasien tinggal di rumah sakit lebih lama dari diperlukan,
mengambil tempat tidur rawat inap yang berharga ketika mereka bisa dirawat dengan
lebih mudah dan nyaman untuk di masyarakat. Sementara komite pedoman
menegaskan nilai perencanaan pemulangan berdasarkan pengalaman, mereka ingin
meninjau bukti apa pun yang tersedia tentang kemanjuran dan implikasi biaya
pelepasan perencanaan untuk pasien setelah keadaan darurat medis akut (NICE,
2018).

Penelitian di Yordania yang dilakukan Mahasiswa Keperawatan, Jordan


University of Science and Technology oleh Hayajneh et al., (2020) didapatkan hasil
bahwa dari Sembilan artikel mengungkapkan pengetahuan perawat, perspektif dan
1
praktik perencanaan pulang. Hambatan termasuk rendahnya pengetahuan tentang
aktivitas dan pemulangan pasien; ketidakmampuan untuk menentukan DP (Discharge
Planning); perdebatan tentang waktu mulai, pelaksanaan dan persiapan pemulangan;
sikap negatif pasien dan anggota keluarganya terhadap DP(Discharge Planning); dan
menganggap DP (Discharge Planning) sebagai dokumen yang berlebihan dan memakan
waktu yang menjadi tanggung jawab dokter. Manajemen waktu yang lebih baik selama
bekerja meningkatkan DP (Discharge Planning) dalam pengaturan perawatan akut.

Sesuai Regulasi SNARS 1.1 Standar ARK. 3. Asesmen awal termasuk


menetapkan kebutuhan perencanaan pemulangan pasien. Dalam melakukan
Pelayanan Kesehatan dalam hal Penerapan Perencanaan Pulang yang salah atau
kurang baik dapat berisiko bagi pasien. Dengan Elemen Penilaian ARK. 3. RS
menetapkan proses penyusunan perencanaan pemulangan pasien (P3), dimulai pada
asesmen awal rawat inap dan menetapkan kriteria pasien yang membutuhkan P3.
(R). Proses P3 dan pelaksanaannya dicatat di Rekam Medis sesuai regulasi RS.
(D,W) (KARS, 2018).
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapan manajemen Discharge Planning secara baik dan
benar.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu memberikan pendidikan kesehatan yang sesuai dengan
kebutuhan pasien yang akan pulang berupa:
1. Mahasiwa mampu menjelaskan kepada pasien tentang waktu dan tempat
untuk kontrol ulang.
2. Mahasiwa mampu menjelaskan aturan diet/ nutrisi yang sesuai dengan
kondisi penyakit pasien.
3. Mahasiwa mampu menjelaskan tentang aturan minum obat sesuai dengan
resep dokter.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang aktivitas dan istirahat yang harus
dilakukan atau dihindari oleh pasien.

2
1.3 Manfaat
1. Bagi Pasien
1) Meningkatkan kemandirian pasien dalam melakukan perawatan di
Rumah.
2) Meningkatkan keperawatan yang berkelanjutan pada pasien
3) Membantu pasien memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam
memperbaiki serta mempertahankan status kesehatan pasien
2. Bagi Mahasiswa
Meningkatkan pengetahuan tentang manajemen perencanaan pasien
pulang (Discharge Planning) yang baik dan benar.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian

Perencanaan pulang adalah proses transisi pasien dari satu tingkat


perawatan ke tingkat berikutnya. Idealnya, rencana pemulangan adalah instruksi
individual yang diberikan kepada pasien saat mereka pindah dari rumah sakit ke
rumah atau instruksi yang diberikan kepada penyedia layanan kesehatan berikutnya
saat mereka pindah ke fasilitas perawatan jangka panjang (Paula & Samuel, 2021).

Menurut The Florida Department of Health (DOH), Perencanaan


pemulangan adalah proses yang memfasilitasi perpindahan seseorang dari satu
tingkat perawatan atau pengaturan perawatan kesehatan kelain, atau dari
pengaturan sementara atau tempat penampungan kembali ke masyarakat untuk
penempatan yang lebih permanen (DOH, 2012). Perencanaan pulang adalah
pendekatan interdisipliner untuk kesinambungan perawatan dan proses yang
mencakup identifikasi, penilaian, penetapan tujuan, perencanaan, implementasi,
koordinasi, dan evaluasi (Chin et al., 2012).

Menurut National Adult Protective Services Association (NAPSA),


Perencanaan pemulangan adalah proses yang melibatkan transisi perawatan pasien
dari satu tingkat perawatan ke tingkat berikutnya. Profesional perawatan kesehatan
dan pasien dan perwakilan pasien (jika ada) berpartisipasi dalam kegiatan
perencanaan biaya. Proses pemulangan harus menyeluruh, jelas, komprehensif dan
dipahami oleh staf rumah sakit/fasilitas perawatan pasca akut perawatan akut serta
pasien dan/atau perwakilan pasien (NAPSA, 2017).

Sesuai regulasi SNARS 1.1 Standar ARK.4, Rumah sakit


menetapkan regulasi melaksanakan proses pemulangan pasien (discharge)
dari rumah sakit berdasar atas kondisi kesehatan pasien dan kebutuhan
kesinambungan asuhan atau tindakan. Memulangkan pasien ke rumah atau
keluarga, didasarkan atas kondisi kesehatan pasien dan kebutuhannya untuk
memperoleh kesinambungan asuhan. Diperlukan proses yang terorganisir dengan
baik untuk memastikan bahwa kesinambungan asuhan dikelola oleh praktisi
4
kesehatan atau oleh sebuah organisasi di luar RS. Pasien yang memerlukan
perencanaan pemulangan pasien (Discharge Planning), maka RS mulai
merencanakan hal tersebut sedini mungkin yang sebaiknya untuk menjaga
kesinambungan asuhan dilakukan secara terintegrasi melibatkan semua PPA
terkait/relevan serta difasilitasi oleh MPP (KARS, 2018).

2.2 Tujuan Perencanaan pulang (Aims Discharge Planning)


1. Tujuan dari perencanaan pemulangan yang memadai dan efisien adalah untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien dengan memastikan kesinambungan
perawatan dan mengurangi tingkat penerimaan kembali yang tidak
direncanakan dan/atau komplikasi, yang dapat mengurangi beban keuangan
sistem perawatan kesehatan (Paula & Samuel, 2021).

2. Tujuan dari discharge planning adalah untuk menjamin kesinambungan


pelayanan yang berkualitas antara rumah sakit dan masyarakat. Selain itu,
tujuan discharge planning adalah untuk mengurangi lama rawat inap di rumah
sakit dan penerimaan kembali yang tidak direncanakan ke rumah sakit, serta
meningkatkan koordinasi pelayanan setelah keluar dari rumah sakit (Chin et al.,
2012)

2.3 Manfaat Perencanaan Pulang (Benefit Discharge Planning)

National Institute for Health and Care Excellence (NICE) menyimpulkan dari 3.271
penelitian terkait Benefit Discharge Planning terdapat 8 manfaat yaitu :

1. Mengurangi pelayanan yang tidak terencana (unplanned admission)


2. Mengantisipasi terjadinya kegawatdaruratan setelah kembali ke rumah
3. Mengurangi LOS (Length Of Stay) pasien di rumah sakit
4. Meningkatkan kepuasan individu dan pemberi layanan
5. Menghemat biaya selama proses perawatan
6. Mengurangi penerimaan kembali
7. Menghemat biaya ketika pelaksanaan perawatan di luar rumah sakit atau di
masyarakat karena perencanaan yang matang
8. Hasil kesehatan yang dicapai menjadi optimal
(NICE, 2018)

5
2.4 Perencanaan Pemulangan Pasien
1. Menurunkan lama rawat dirumah sakit
2. Mengurangi risiko readmission
3. Meningkatan kepuasan kesehatan bagi pasien dan profesional.
4. Sedikit bukti bahwa perencanaan pulang mengurangi biaya untuk pelayanan
kesehatan.
(Gonçalves et al., 2016)
Redmission
a Kurang efektifnya program pemulangan pasien (discharge planning)
b Kegagalan petugas kesehatan saat menentukan apakah pasien tersebut
memiliki resikon tinggi atau tidak
c Kurangnya informasi/pendidikan kesehatan yang pasien dapatkan.
(Gonçalves et al., 2016)
Menurut The Scottish Government (SG), Hasil dari perencanaan yang buruk,
komunikasi dan kesalahan sinkronisasi tugas, karena:
1. Perencanaan pengobatan yang tidak jelas (apa, bagaimana, untuk berapa lama)
2. Ketergantungan yang tidak jelas (kapan terapi harus dimulai/selesai
ketidakmampuan)
3. Titik akhir perawatan tidak jelas (merencanakan tugas-tugas lain dalam
kebutuhan perawatan)
4. Perencanaan menit terakhir tugas non-klinis (paralel, perumahan, penempatan
jangka panjang)
5. Komunikasi perubahan yang buruk (perubahan tanggal pemulihan/pembuangan
untuk diajukan atau diperpanjang)
6. Salah sinkronisasi (tim multi-disiplin yang terputus-putus, subjektivitas)
(SG, 2016)

6
2.5 Siapa yang dapat membantu perencanaan pemulangan
Menurut The Department of Veterans’ Affairs (DVA), Perencanaan pemulangan
memerlukan pendekatan multidisiplin dan dapat melibatkan sejumlah profesional
kesehatan. Jika sesuai, ini mungkin termasuk:
Klinisi Spesialis Medis
Layanan keperawatan komunitas Manajer unit perawat
Perencana pemulanga (NUM) Terapis okupasi
Dokter Umum Perawat Penghubung Fisioterapis praktisi kesehatan
Rumah
Sakit dan Apoteker Komunitas Praktisi sekutu lainnya
Medis
(Umum dan Rumah Sakit) Perawat penghubung pedesaan
(DVA, 2020)
2.6 Proses perencanaan pemulangan

Proses perencanaan pemulangan menurut Chin et al., (2012), yaitu :

1. Identifikasi awal dan penilaian pasien yang memerlukan bantuan dalam


perencanaan pemulangan.
2. Berkolaborasi dengan pasien, keluarga, dan tim perawatan kesehatan untuk
memfasilitasi perencanaan pemulangan.
3. Merekomendasikan pilihan untuk melanjutkan perawatan pasien dan merujuk
pada akomodasi, program, atau layanan yang memenuhi kebutuhan dan preferensi
pasien.
4. Berhubungan dengan lembaga masyarakat dan fasilitas perawatan untuk
mempromosikan akses pasien dan untuk mengatasi kesenjangan dalam layanan.
5. Memberikan dukungan dan dorongan kepada pasien dan keluarga selama tahapan
pengkajian dari rumah sakit
2.7 Prinsip utama praktisi dalam menerapkan Discharge Planning
Menurut The Department of Veterans’ Affairs (DVA) Prinsip perencanaan
pemulangan Panduan Sumber Daya Perencanaan Pemulangan menyajikan delapan
prinsip yang mencerminkan standar kualitas yang diakui oleh kelompok akreditasi
kualitas di industri perawatan kesehatan yaitu :

7
1. Perencanaan pemulangan yang tepat dan tepat waktu harus menjadi bagian
integral dari setiap masuk rumah sakit;
2. Perencanaan pemulangan adalah tanggung jawab semua penyedia layanan
kesehatan yang terlibat. Seseorang tertentu ditunjuk dan diidentifikasi sebagai
penanggung jawab untuk memastikan bahwa semua aspek perencanaan
pemulangan telah ditangani pada saat pemulangan;
3. Pendekatan multi-disiplin paling tepat untuk pengembangan dan implementasi
rencana pemulangan. Untuk mencapai perencanaan pemulangan praktik terbaik,
tim multidisiplin harus bekerja secara kolaboratif dan terencana, dengan cara yang
terintegrasi;
4. Rencana pemulangan yang terdokumentasi harus dimulai sebelum, atau saat
masuk rumah sakit. Rencana tersebut harus tunduk pada penilaian berkelanjutan
selama tinggal di rumah sakit untuk memperhitungkan perubahan kesehatan
pasien dan perawat, dan harus menunjukkan bahwa konsultasi yang efektif telah
melibatkan pasien, perawat dan/atau kerabat;
5. Orang yang Berhak harus dikonsultasikan dan diinformasikan pada semua tahap
selama proses perencanaan pemulangan;
6. Pada semua tahap rawat inap di rumah sakit, informasi dan pendidikan harus
diberikan tentang semua aspek perawatan yang akan diperlukan setelah pasien
meninggalkan rumah sakit.
7. Pemulangan dari rumah sakit harus tepat waktu dan, bila perlu, terkait dengan
layanan kesehatan dan berbasis masyarakat setempat yang sesuai dan tersedia;
8. Komunikasi dan koordinasi yang berkelanjutan antara rumah sakit dan layanan
berbasis masyarakat sangat penting untuk memastikan pemulangan yang aman,
efektif dan efisien dari rumah sakit ke masyarakat.
(DVA,2020)
Menurut Department of Health (DH), Prinsip utama Perencanaan Pulang, yaitu :
1. Mulai merencanakan pemulangan atau pemindahan sebelum atau saat masuk.
2. Identifikasi apakah pasien mengalami simple atau kebutuhan perencanaan
pemulangan dan pemindahan yang kompleks, yang melibatkan pasien dan perawat
dalam keputusan Anda.
3. Mengembangkan rencana manajemen klinis untuk setiap pasien dalam waktu 24
jam setelah masuk.
8
4. Mengkoordinasikan pelepasan atau pemindahan proses perawatan melalui
kepemimpinan yang efektif dan penyerahan tanggung jawab di tingkat
lingkungan.
5. Tetapkan tanggal pemulangan yang diharapkan atau transfer dalam waktu 24-48
jam setelah masuk, dan diskusikan dengan pasien dan perawat.
6. Tinjau manajemen klinis rencanakan dengan pasien setiap hari, ambil tindakan
yang diperlukan dan perbarui kemajuan menuju tanggal pemulangan atau transfer.
7. Libatkan pasien dan perawat sehingga mereka dapat membuat keputusan dan
pilihan berdasarkan informasi yang memberikan jalur perawatan yang
dipersonalisasi dan memaksimalkan kemandirian mereka.
8. Rencanakan pemulangan dan transfer yang akan diambil tempat selama tujuh hari
untuk memberikan kesinambungan perawatan untuk pasien.
9. Gunakan daftar periksa debit 24-48 jam sebelum dipindahkan.
10. Membuat keputusan untuk memulangkan dan memindahkan pasien setiap hari.
(DH, 2010)
2.8 Menetapkan dan Meninjau Perkiraan Tanggal Discharge (Estimated Date of
Discharge)
Menurut The Scottish Government (SG), kunci untuk mengatur EDD yang akurat
adalah:
1. Proses klinis untuk memperkirakan dan mendokumentasikan tanggal perkiraan
kebugaran medis (yaitu ketika pasien tidak lagi membutuhkan perawatan medis
di rumah sakit)
2. Diikuti dengan proses komunikasi untuk mendokumentasikan perkiraan tanggal
pemulangan berdasarkan pandangan holistik/MDT
3. Diubah untuk mencerminkan pandangan terbaru tentang tingkat pemulihan
pasien (apakah ini masih tanggal yang kami harapkan pasien ini cukup sehat
untuk meninggalkan perawatan kami?)
(SG, 2016).

9
2.9 Penilaian Orang Yang Berhak Mengasuh Pasien
Menurut The Department of Veterans’ Affairs (DVA) Penyedia dan staf
perencanaan pemulangan harus menggunakan rawat inap di rumah sakit untuk
menilai bagaimana orang yang berhak akan mengelola dengan aman di masyarakat
setelah pulang. Cara pemberitahuan kepada orang yang berhak mengasuh pasien
setelah pulang dari rumah sakit yaitu :
 Apa yang diharapkan selama masa pemulihan, termasuk apa yang akan terjadi
di rumah sakit dan memberikan informasi tertulis untuk referensi selama dan
setelah rawat inap;
 Kerangka waktu dan jalur pemulihan yang realistis, dan garis besar harapan
yang jelas untuk perubahan jangka pendek dan berkelanjutan terhadap
kesehatan dan gaya hidup;
 Apa yang dapat mereka lakukan untuk membantu pemulihan setelah kembali ke
rumah.
Masalah umum yang diangkat oleh Orang yang Berhak Pertanyaan umum yang
diajukan cenderung berhubungan dengan:
 Tanggal pelepasan yang diharapkan;
 Manajemen obat di rumah;
 Prognosa;
 Peran pengasuh dalam jangka pendek dan panjang;
 Kemungkinan berdampak pada kesehatan fisik, mental atau emosional dan
status sosial;
 Peralatan dan dukungan fisik lainnya di rumah dan masyarakat untuk
membantu kemampuan fisik yang berubah;
 Layanan berbasis rumah tambahan yang mungkin diperlukan untuk dikelola
di rumah;
 Dukungan komunitas untuk membantu perubahan status kesehatan sosial,
mental atau emosional.
(DVA, 2020)

10
2.10 Ringkasan pelepasan

Ringkasan Pelepasan menurut The Department of Veterans’ Affairs (DVA), yaitu :

Diagnosis dan prognosis pemulangan Laporan obat termasuk frekuensi, lama


kursus, perubahan dosis yang
direncanakan

Obat-obatan dan skrip memberikan Masalah medis atau sosial yang luar
instruksi untuk minum obat. biasa di memulangkan.
Informasi tentang kemungkinan rumah sakit (dan kapan
komplikasi dan nomor kontak darurat menggunakannya).
untuk ambulans dan tanda peringatan
lainnya.
Sejarah masa lalu yang relevan. Kemampuan fungsional.
Kondisi sekunder. Penilaian diatur misalnya ACAT.
Rincian layanan perawatan setelah Rumah Orang yang Berhak dan untuk
diatur termasuk pengaturan janji perawatan.
Transportasi dari rumah sakit ke janji
tindak lanjut yang dijadwalkan.
Modifikasi rumah diatur Layanan masyarakat diatur.
Persyaratan diet. Prosedur terapi dan istirahat.
(DVA, 2020)

2.11 Alur Perencanaan Pulang (Flow Discharge Planning)

Alur Perencanaan Pulang sesuai Regulasi SNARS 1.1 KARS, (2018), yaitu :
1. ARK 3
Asesmen awal termasuk menetapkan kebutuhan perencanaan pemulangan
pasien
2. ARK 3 EP 1
Rumah sakit menetapkan proses penyusunan perencanaan pemulangan pasien
( P3), dimulai pada Asesmen Awal Rawat Inap dan menetapkan kriteria pasien
yang membutuhkan P3

11
3. ARK 3 EP 2
Proses P3 dan pelaksanaannya dicatat di rekam medis sesuai regulasi RS
4. ARK4
RS menetapkan regulasi melaksanakan proses pemulangan pasien ( discharge)
dari rumah sakit berdasarkan atas kondisi kesehatan pasien dan kebutuhan
kesesinambungan asuhan atau tindakan
5. ARK4 EP 1
Ada regulasi tentang pemulangan pasien disertai kriteria pemulangan pasien
dan pasien yang rencana pemulangannya kompleks (discharge palanning)
untuk kesianmbungan asuhan sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan
pelayanan pasien
6. ARK 4 EP 2
Ada bukti pemulangan pasien sesuai dengan kriteria pemulangan pasien
7. ARK 4 EP 3
Ada regulasi yg menetapkan kriteria ttg pasien yg diizinkan keluar
meninggalkan RS selama periode waktu tertentu
8. ARK 4.1
Rumah sakit bekerjasama dengan praktisi kesehatan diluar rumah sakit tentang
tindak lanjut pemulangan
9. ARK 4.1 EP 1
Ada bukti pemulangan pasien yang rencana pemulangannya kompleks
(discharge planning) dimulai sejak awal pasien masuk rawat inap melibatkan
semua PPA terkait serta difasilitasi oleh MPP, untuk kesinambungan asuhan
sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan pelayanan pasien
10. ARK4.1 EP 2
Pada tindak lanjut pemulangan pasien bila diperlukan dapat ditujukan kepada
fasilitas kesehatan baik perorangan ataupun institusiyang berada di komunitas
dimana pasien berada yang bertujuan untuk memberikan bantuan pelayanan.

12
Discharge Planning Flow Chart

Gambar 1. Discharge Planning Flow Chart (Mauro Mennuni et al., 2017)

Tim multidisiplin
Tim multidisiplin (MD) bekerja untuk menghasilkan rekomendasi dalam
pendekatan klinis pasien, dengan fokus pada kebutuhan fisik, psikologis dan sosial
seseorang, meningkatkan hasil dan kepuasan pasien dan anggota tim. Pasien siap
untuk dipulangkan ketika indikator klinis, fungsional, psikologis dan sosial telah
dipertimbangkan dengan cermat dalam penilaian MD.
Pekerjaan yang dilakukan Tim Multidisiplin diwaktu yang berbeda adalah :
 Pasien dengan kebutuhan sederhana (80% kasus): membutuhkan
hubungan interprofesional dengan instruksi dan umpan balik yang tepat.
Salah satu contohnya adalah konsultan spesialis.
 Pasien dengan kebutuhan yang cukup kompleks (10-15%):
membutuhkan lebih dari satu profesional atau layanan, dengan
pertemuan dan koordinasi terjadwal. Salah satu contohnya adalah tim
jantung.

13
 Pasien dengan kebutuhan yang sangat kompleks (2-5%): memerlukan
penilaian MD dan perencanaan terpadu. Ini memerlukan komunikasi
'tatap muka' dari para profesional dan perwakilan dari layanan rumah
sakit dan pasca-rumah sakit, mengambil keputusan melalui konsensus.
Tim MD memastikan bahwa :
 Keputusan mengenai pemulangan pasien diambil pada tahap awal rawat
inap.
 Rencana perawatan dan tanggal pemulangan yang diharapkan dicatat
dalam bagan medis.
 Tes dan prosedur diagnostik direncanakan untuk menghindari
penundaan.
 Kondisi pasien dievaluasi ulang setiap hari dan perkiraan tanggal
pemulangan diubah.
 Tim perawat secara proaktif mengatur baik proses pemulangan dan
aktivasi layanan pasca-rumah sakit.
(Mauro Mennuni et al., 2017)

14
COVID-19 DISCHARGE FLOW CHART

MDT ‘front door’


assessment of
Assessed as clinically safe support/equipment required
to receive treatment and to meet needs at home
support at home (Pathway 1) and refer to
local hub/SPA

Patient
arrives in Local Health & Social Care Community Co-ordination Hub/Single
hospital Point of Access
Agree Discharge to Recover then Assess Pathway and arrange for
options below:

Admission required
Support in own home Transfer to bedded Transfer back to
(Pathway 2) step-down/recovery existing care home
Clear clinical plan and Arrange proportionate model facility (Pathway (Pathway 4)
EDD within 24 hours response e.g. to include 3) Provide trusted
equipment, reablement, This may include assessment and arrange
domiciliary care, community hospitals, NHS in-reach as required
Brief assessment of therapy and nursing care homes or emergency
function (e.g. mobility input surge capacity
/transfers)

Acute treatment complete


Monitor and Review Care Needs

‘Low level’ support required: Discharge to Assess


No discharge support Pathway 2, 3 or 4
Option 0
needed required:
Discharge team arrange with Discharge Move to Transfer to longer-term
Refer to local hub/SPA alternative
3rd sector care package or placement
15 Pathway or
Option 0
Home
Llywodraeth Cymru Wels Goverment,
2020
BAB III
RENCANA KEGIATAN

3.1Pelaksanaan

Hari/ Tanggal : Kamis, 26 Agustus 2021


Pukul : 10.00 WITA
Topik : Discharge Planning Pada Pasien..........
Tempat : Di Ruang Laboratorium Citra Husada Universitas Citra
Bangsa
3.2 Metode
a. Diskusi
b. Tanya jawab
3.3 Media
a. Status pasien
b. Leaflet
3.4 Pengorganisasian
a. Pembimbing :
b. Kepala ruangan :
c. Ketua Tim :
d. Perawat pelaksana :
3.5 Pelaksanaan Kegiatan
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
(menit)
Persiapan 1. Ketua Tim sudah siap dengan 10 Nurse Ketua Tim
status pasien dan format Station
Discharge Planning
2. Menyebutkan masalah pasien
3. Menyebutkan hal-hal yang perlu
diajarkan pada pasien dan Kepala
keluarga Ruangan
4. Kepala ruangan memeriksa
kelengkapan administrasi
Pelaksanaan 1. Ketua tim menyampaikan 30 Kamar Ketua Tim
pendidikan kesehatan melakukan
16
demonstrasi dan redemontrasi: Pasien
a. Diet
b. Aktivitas dan istirahat
c. Minum obat teratur
d. Menjaga kebersihan diri
2. Ketua tim menanyakan kembali
kepada pasien tentang materi
yang telah disampaikan.
3. Perawat pelaksana membagikan
leaflet
4. Ketua tim mengucapkan terima
kasih
5. Pendokumentasian

3.6 Evaluasi
1. Struktur
a. Persiapan dilakukan pada pasien masuk rumah sakit
b. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik
c. Penyusunan proposal
d. Menetapkan kasus
2. Proses
a. Kelancaran kegiatan
b. Peran serta keperawatan yang bertugas
3. Hasil
Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh pasien dan keluarga

17
RM.45

RSUD CITRA BANGSA KUPANG


Jl. Manafe No. 17 Kota Baru Oebufu Kupang
Tlp/Faks. (62-0380) 8553961/8553590
Kupang-NTT Indonesia e-mail :………………………….

CHEKLIST PEMULANGAN PASIEN (DISCHARGE PLANNING )

NO RM :

NAMA :

TTL :
PERENCANAAN PEMULANGAN PASIEN YA TDK TTD
A INFORMASI KESEHATAN
1 Informasi tentang hasil pengkajian medis, diagnosa, tata
laksana, prognosis
2 Rencana pemulangan pasien didiskusikan dengan keluarga
3 Pemberitahuan tanggal rencana pemulangan pasien
4 Tanda dan gejala yang dilaporkan
5 Tindakan / pengobatan yang dapatdiberikan sebelum ke
rumah sakit
6 Pemberian no telpon yang bisa dihubungi
B EDUKASI KESEHATAN
1 Pemberian edukasi kesehatan sesuai dengan diagnosa
2 Pemberian leaflet sesuai dengan edukasi kesehatan
3 Pemberian informasi tentang aktivitas yang boleh
dilakukan
4 Pemberian informasi tentang diet dan batasan makanan
5 Pelatihan cara penggunaan alat bantu

18
6 Edukasi tentang pola makan
7 Pelatihan tentang cara pemberian makan melalui NGT
8 Edukasi dan melatih tentang personal hygene (mandi,
BAB dan BAK)
9 Edukasi dan melatih tentang perawatan NGT/Cateter
10 Edukasi dan melatih tentang perawatan luka
11 Edukasi tentang cara pencegahan infeksi
12 Edukasi tentang nama obat yang harus dikonsumsi
13 Edukasi tentang cara pemberian obat
14 Edukasi tentang tujuan pemberian obat
15 Edukasi tentang efek samping obat.
16 Edkasi tentang dosis, dan waktu pemberian obat.
C PERSIAPAN PEMULANGAN PASIEN
1 Tempat perawatan selanjutnya setelah pulang
2 Hasil pemeriksaan yang dibawa pulang
3 Alat bantu untuk dirumah
4 Rencana control
5 Kelengkapan rekam medis
6 Kesiapan alat transportasi pulang
7 Kelengkapan administrasi

19
RM.46
RSUD CITRA BANGSA KUPANG
Jl. Manafe No. 17 Kota Baru Oebufu Kupang
Tlp/Faks. (62-0380) 8553961/8553590
Kupang-NTT Indonesia e-mail :………………………….

RENCANA PEMULANGAN PASIEN

Identitas Pasien
Nama Pasien : Ruang :
TTL/ JK : Tanggal :
No. RM : Jam :
Alamat :

SAAT MASUK RUMAH SAKIT

Tanggal Masuk rumah sakit : Jam :

Alasan masuk rumah sakit :

Diagnose medik :

Estimasi/rencana tanggal pemulangan pasien :

KETERANGAN RENCANA PEMULANGAN

1. Pengaruh rawat inap terhadap :


 Pasien dan keluarga pasien Tidak Ya
 Pekerjaan/sekolah Tidak Ya
 Keuangan Tidak Ya

2. Antisipasi terhadap masalah saat pulang :


Tidak Ya Jelaskan :

3. Bantuan diperlukan dalam hal :


BAB/BAK Makan/minum Menyiapkan dan minum obat
Mandi Berpakaian Transportasi
20
4. Apakah pasien tinggal sendiri setelah keluar dari rumah sakit ?
Tidak Ya

5. Apakah pasien menggunakan peralatan medis dirumah setelah keluar rumah sakit ?
(Kateter,NGT,Double Lumen,Oksigen,Dll)
Tidak Ya Jelaskan :

6. Apakah pasien memerlukan alat bantu setelah keluar dari rumah sakit ?
(Tongkat,Kursi Roda,Walker,Dll)
Ya Tidak Jelaskan :

7. Apakah pasien memiliki nyeri kronis dan kelelahan setelah keluar dari rumah sakit ?
Tidak Ya Jelaskan :

8. Apakah pasien dan keluarga memerlukan edukasi kesehatan setelah keluar dari rumah
sakit ?
(obat-obatan,efek samping obat, nyeri,diet,mencari pertolongan,folow up,dll)
Tidak Ya Jelaskan :

9. Apakah pasien dan keluarga memerlukan ketrampilan khusus setelah keluar dari
rumah sakit ?
(perawatan luka,injeksi,)
Tidak Ya Jelaskan :

10. Pembiayaan pasca pemulangan :


Menggunakan asuransi Tanggungan Perusaaan Bayar Sendiri Dll

11. Pelayanan kesehatan lanjutan :


Puskesmas RS Tenaga Kesehatan Lain-Lain

Kupang jam
Perawat

21
( )
Tanda Tangan Dan Nama Terang

RM.47

RSUD CITRA BANGSA KUPANG


Jl. Manafe No. 17 Kota Baru Oebufu Kupang
Tlp/Faks. (62-0380) 8553961/8553590
Kupang-NTT Indonesia e-mail :………………………….

RESUME PASIEN PULANG RAWAT INAP

Nama :
Tanggal :
Lahir
No RM :
DPJP :
Tanggal :
MRS
Tanggal :
KRS
Ruang :

Keluhan utama saat masuk :

Alasan dirawat :

Riwayat alergi :

Pemeriksaan fisik :

Prosedur diagnostic dan


terapautik investigasi :

22
Diagnosis
Diagnosis utama :
Diagnosis sekunder termasuk :
komplikasi
Operasi/tindakan/anastesi :

Hasil konsultasi :
Therapy :

Perkembangan penyakit : Membaik


Memburuk
Komplikasi
Kondisi saat keluar : Sembuh
Membaik
Tidak sembuh
Meninggal < 48 jam
Meninggal >48 jam
Cara keluar : Di ijinkan pulang
Pulang sendiri
Kabur
Dirujuk
Transfusi darah : Ya Tidak
Bila ya,reaksi transfusi: Ya Tidak
Transfusi albumin : Ya Tidak
Infeksi nosocomial : Ya Tidak Penyebab infeksi:
Penyebab dasar kematian :
Masalah yang masih ada : Fisik Mental
Edukasi/ Instruksi untuk
di rumah
Perawatan luka :
Aktivitas & istirahat :
Diet :
Komtrol kembali :
Kupang, 2020

DPJP

23
( )

*nama jelas

RM.48

RSUD CITRA BANGSA KUPANG


Jl. Manafe No. 17 Kota Baru Oebufu Kupang
Tlp/Faks. (62-0380) 8553961/8553590
Kupang-NTT Indonesia e-mail :………………………….

RM :

PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS


(Di isi dioleh dokter)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Jenis Kelamin : L / P

Tanggal Lahir :

Alamat :

Dengan ini menyatakan persetujuan untuk dilakukannya tindakan :

Terhadap diri saya sendiri/Istri/Suami/Anak/Ayah/Ibu/Lainnya*) :

Nama : Jenis Kelamin : L / P

Tanggal Lahir :

Alamat :

Saya memahami manfaat dan perlunya tindakan tersebut sebagaimana telah dijelaskan
seperti diatas kepada saya, termasuk resiko dan komplikasi yang timbul. Saya juga

24
menyadari bahwa oleh karena ilmu kedokteran bukanlah ilmu pasti, maka keberhasilan
tindakan kedokteran bukanlah keniscayaan, melainkan sangat bergantung kepada izin
Tuhan Yang Maha Esa

Kupang, / /

Saksi-saksi 1 saksi-saksi 2 Dokter yang membuat


pernyataan
(pihak keluarga) (pihak RS perawat atau bidan) Tanda tangan Tanda tangan
Tanda tangan Tanda tangan

Nama Jelas Nama Jelas Nama Jelas Nama Jelas

*Lingkari sesuai pilihan/corel yang tidak diperlukan


*isi sesuai hubungan keluarga

25
RM.49

RSUD CITRA BANGSA KUPANG


Jl. Manafe No. 17 Kota Baru Oebufu Kupang
Tlp/Faks. (62-0380) 8553961/8553590
Kupang-NTT Indonesia e-mail :………………………….

NO. RM:

Nama :
RUMAH SAKIT______________
Jenis Kelamin :

Tanggal Lahir :

PENOLAKAN TINDAKAN KEDOKTERAN/ MEDIS

Yang bertanda tangan dibawah ini saya,

Nama : _______________________________________________________

Umur : ________________________________________tahun, laki-laki/perempuan)**

Alamat : _______________________________________________________________

_____________________________________________________ dengan ini


menyatakan MENOLAK untuk dilakukan tindakan_____________________
terhadap saya atau_______________________________ saya)*
Nama : _______________________________________________________

Umur : ________________________________________tahun,laki-laki/perempuan)**

Alamat : ______________________________________________________

_____________________________________________________

Saya memahami perlunya dan manfaat tindakan tersebut sebagaimana telah dijelaskan,
26
termasuk risiko dan komplikasi yang mungkin timbul apabila tindakan tersebut tidak
dilakukan. Saya bertanggungjawab secara penuh atas segala akibat yang mungkin timbul
sebagai akibat tidak dilakukannya tindakan kedokteran tersebut.
Kupang, ___________, Jam _____

Yang menyatakan)*, Saksi,

(_______________) (_______________)(_______________)

*)Bila pasien tidak kompeten atau tidak mau menerima informasi, maka penerima
informasi adalah wali atau keluarga terdekat
**) Coret yang tidak perlu

27
RM.59
RSUD CITRA BANGSA KUPANG
Jl. Manafe No. 17 Kota Baru Oebufu Kupang
Tlp/Faks. (62-0380) 8553961/8553590
Kupang-NTT Indonesia e-mail :………………………….

No. RM :
Nama :
RUMAH SAKIT Jenis :
Kelamin
Tanggal :
Lahir

PERMINTAAN PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI


Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :
Tanggal lahir/umur :
Selaku diri sendiri/istri/suami/anak/ayah/ibu/kakak/adik/teman/kerabat ( ) dari pasien
Nama :
Nomor RM :
Alamat :
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Dengan sadar tanpa paksaan dari pihak manapun meminta kepada pihak Rumah
Sakit (................) untuk PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI yang
merupakan hak saya/pasien dengan alasan.....................
2. Saya telah memahami sepenuhnya penjelasan yang diberikan dari pihak Rumah
Sakit mengenai:
1) Hak saya untuk menolak atau tidak melanjutkan pengobatan

28
2) Penyakit dan kemungkinan dari konsekuensi terbaik sampai terburuk atas
keputusan yang saya ambil
2. Apabila terjadi suatu hal yang berkaitan dengan keputusan yang telah diaambil,
maka hal tersebut adalah menjadi tanggung jawab pasien atau keluarga sepenuhnya
dan tidak akan menyangkutpautkan atau menuntut pihak Rumah Sakit ini
3. Atas keputusan saya ini Rumah Sakit................telah memberikan penjelasan
mengenai alternatif pengobatan selanjutnya
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk diketahui dan digunakan
sebagaimana mestinya.

Kupang/........./......../........
Saksi 3 Saksi 2 Pemberi Pernyataan

( ) ( ) Dokter/Perawat

29
RM.62
RSUD CITRA BANGSA KUPANG
Jl. Manafe No. 17 Kota Baru Oebufu Kupang
Tlp/Faks. (62-0380) 8553961/8553590
Kupang-NTT Indonesia e-mail :………………………….

No. RM :
Nama :
RUMAH SAKIT Jenis Kelamin :
Tanggal Lahir :

FORMULIR INFORMASI & EDUKASI PASIEN DAN KELUARGA

Ceklist (√) untuk pengisian formulir dibawah ini


Pengkajian dilakukan tanggal..............

ASSESMENT KEBUTUHAN INFORMASI & EDUKASI


Nama Pasien :
Tinggal Bersama Anak Orang Tua Sendiri Suami/Istri
Agama Protestan Katolik Hindu Budha Lain-lain
Nilai-nilai budaya dan keyakinan Ada Tidak ada
Tingkat Pendidikan TK SD SMP SMA
Akademi Sarjana Lain-lain

Hambatan Ada Tidak ada


Gangguan Pendengaran Gangguan Emosi

30
Gangguan Bicara Gangguan Penglihatan
Motivasi Kurang/Buruk Memori Hilang
Fisik Lemah Alkoholik
Secara Fisiologis Tidak Mampu Belajar
Perokok aktif/Pasif
Edukasi diberikan kepada Pasien Orang Tua (Ayah/Ibu**)
Keluarga (Suami/Istri/Kakak/Adik/Lain-lain**)
Kemampuan Bahasa Indonesia Daerah Asing
Perlu Penerjemah Ya Tidak

Baca Tulis Bisa Tidak


Kesediaan Menerima Edukasi Ya Tidak
Cara Edukasi Lisan Tulisan
Kebutuhan Informasi & Edukasi Hak untuk berpastisipasi pada proses pelayanan
Prosedur Pemeriksaan Penunjang
Kondisi Kesehatan, Diagnostik Pasti dan Penatalaksanaan
Proses pemberian informed consent
Diet dan Nutrisi
Penggunaan obat secara efektif dan efek samping serta interaksinya
Penggunaan alat medis yang aman
Manajemen nyeri Teknik relaksasi
Cuci tangan yang benar bahaya Merokok Lain-lain
Rujukan Edukasi

31
RM.22

PRAKTIK MANAJEMEN No. RM :


KEPERAWATAN Nama pasien :
PROGRAM PROFESI NERS Tanggal Lahir :
UNIVERSITAS CITRA BANGSA Umur :
KUPANG Jenis Kelamin :
Alamat :

CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI (CPPT)

Tgl/ Profesional Hasil Asesmen dan INSTRUKSI PPA Verifikasi DPJP (Tulis
Jam Pemberi Pemberian Pelayanan Termaksuk Pasca Bedah nama, beri paraf dan
Asuhan (Tulis dengan format (Instruksi ditulis dengan jam) DPJP harus
SOAP/ADIME disertai rinci dan jelas) membaca/ mereview
sasaran, tulis nama, beri seluruh rencana
paraf pada akhir asuhan
catatan)

32
33
B. INFORMASI & EDUKASI

MATERI
TGL TTD & NAMA JELAS
TGL & INFORMASI DAN KODE LAMA
HASIL REEDUKASI/ PEMBERI PASIEN &
JAM EDUKASI LEAFLE EDUKASI
VERIFIKASI REDEMONSTRAS EDUKASI KELUARGA
EDUKASI BERDASARKAN T (MENIT)
I
KEBUTUHAN
o Sudah mengerti
o Re-edukasi
o Re-demonstrasi

o Sudah mengerti
o Re-edukasi
o Re-demonstrasi

o Sudah mengerti
o Re-edukasi
o Re-demonstrasi

o Sudah mengerti
o Re-edukasi
o Re-demonstrasi

34
DAFTAR PUSTAKA

National Institute for Health and Care Excellence. (2018). Chapter 35 Discharge planning
Emergency and acute medical care in over 16s: service delivery and organisation.
UK : NICE
Department of Health. (2010). Ready to go? : Planning The Discharge And The Transfer
Of Patients From Hospital And Intermediate Care. Quarry Hill (Australia) : DH
Paula R. P., Samuel. B. (2021). Discharge Planning. NCBI Bookshelf: A service of the
National Library of Medicine: National Institutes of Health.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557819/
The Department of Veterans’ Affairs. (2020). Discharge Planning Resource Guide :
Planning a sustainable discharge from hospital. Australia : Autralian Goverment.
Chin. J. L., Shih. J. S., Shou. S. C., Cheng, H. C, Jin. J. T. (2021). Discharge
Planning.International Journal of Gerontology, Volume 6, Issue 4.
https://doi.org/10.1016/j.ijge.2012.05.001
The Scottish Government. (2016). The Daily Dynamic Discharge Approach : Improving
the timeliness and quality of patient care by planning and synchronising the day’s
activities. ISBN: 978-1-78652-298-6. London (Edinburgh) : Open Government
Licence
National Adult Protective Services Association. (2017). Discharge Planning: Guidance for
Adult Protective Services Programs. California (San Diego) : NAPSA
Audai A. Hayajneh, Issa M. Hweidi, Milian W. Abu Dieh. (2020). Nurses’ knowledge,
perception and practice toward discharge planning in acute care settings : A
systematic review. Jordan University of Science and Technology. Grant/Award
Number :20190380.E-mail Address :aahayajneh@just.edu.jo.
https://doi.org/10.1002/nop2.547
Mauro M, Michele M. G.,Gianfranco A, AntonioF. A., Francesco M. B., (2017). Hospital
Discharge Planning:Recommendations And Standards. European Heart Journal
Supplements , D244–D255, The Heart of the Matter. Italia : Association of
Hospital Cardiologists (ANMCO).
doi:10.1093/eurheartj/sux011
Komisi Akreditasi Rumah Sakit. (2018). Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit. Jakarta
Selatan: KARS

35
Llywodraeth Cymru Wels Goverment. (2020). Covid-19 Hospital Discharge Service
Requiments. Wales : LCWG
The Florida Department of Health. (2012). Discharge Planning Resource Guide. USA :
DOH

36

Anda mungkin juga menyukai