OLEH
2.4 KerangkaTeori
Konsep Self Management Konsep hipertensi Konsep dewasa
1. Pengertian Self Management 1. Pengertian hipertensi 1. Pengertian dewasa
2. Self Management hipertensi
2. Jenis hipertensi 2. Batasan dewasa
3. Instrument atau alat ukur Self
Management hipertensi 3. Faktor resiko 3. Proses menjadi
4. Faktor-faktor terkait dengan hipertensi dewasa
Self Management pada pasien 4. Manajemen 4. Perubahan yang
dengan hipertensi pengendalian terjadi pada dewasa
5. Komponen-komponen self
hipertensi muda
management hipertensi
5. Manifestasi klinis 5. Masalah kesehatan
6. Patofisiologi yang terjadi pada
hipertensi dewasa muda
44.
7. Penatalaksanaan
hipertensi
Keterangan :
: Ditelti
: Tidak diteliti
: Berhubungan
: Berpengaruh
Populasi terjangkau:
Pasien Hipertensi yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu:
a. Pasien hipertensi yang bersedia menjadi responden
b. Pasien hipertensi yang mengerti bahasa indonesia
c. Pasien hipertensi yang bisa membaca dan menulis
d. Pasien dalam kondisi baik, tidak ada komplikasi hipertensi
Informed consent
Pengumpulan data dengan pemberian kuisioner Gambaran Self Management Tentang Tingkat
Pengontrolan Tekanan Darah pada dewasa muda (19-49) tahun Di Puskesmas Oesapa Kota Kupang
Editting
Coding
Scoring
g
Tabulating
Hasil
Kesimpulan
Dengan kategori:
Baik : ≥ 83%
Cukup : 26-82 %
Kurang : ≤ 25%
38
Swasta 27 45,0
PNS 8 13,3
Total 60 100
4.2 Pembahasan
4.2.1 Identifikasi Self-management Pada Pasien Hipertensi Dewasa Muda di
Puskesmas Oesapa
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden pada
mempunyai self management yang cukup.Penelitian ini menggambarkan
self management penderitahipertensi yang di lakukan di Puskesmas Oesapa
rata-rata dalam kategori cukup. Dimanabeberapa pasien mengatakan lupa
meminum obat akibat tidak ada yang mengingatkan untuk meminum obat,
serta tidak mengontrol pola makan dan jarang melakukan oahraga, di
karenakan kesibukan aktifitas yang di jalani menjadi alasan responden untuk
tidak mengingat waktu minum obat dengan baik.
Faktor lupa dan kesibukan dengan aktivitas merupakan faktor yang
sering di anggap responden menjadi faktor ketidaksengajaanp.Halini
didukung oleh penelitian Lestari dan Isnaini (2018) yang meneliti tentang
self management dengan hasil kategori cukup karena adanya interaksi dari
pemberi informasi pihak pelayanan kesehatan.
Self managementdapat dipengaruhi oleh faktor pendidikan.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa sebagian besar tingkat
pendidikan responden adalah SMP yaitu 29responden. Hal ini sejalan
dengan penelitian Novita Ningtyas (2014) dalam penelitannya menjelaskan
bahwa penderita hipertensi terbanyak memiliki tingkat pendidikan rendah.
Namun dalam penelitian yang saya lakukan tingkat pendidikan seseorang
secara tidak langsung dapat berpengaruh pada tekanan darah karena tingkat
pendidikan mempengaruhi gaya hidup serta luasnya wawasan seseorang
47
2. Regulasi diri
Dari hasil penelitian didapatkan regulasi diri respondendalam
kategori cukup. Berdasarkan 9 item pernyataan indikator regulasi diri,
responden kadang kurang mengetahui tanda dan gejala terjadinya
tekanan darah tinggi, sehingga kurang memonitor diri tanda dan gejala
tekanan darah tinggi.
Andayani (2014) mengatakan pengetahuan diartikan sebagai
tingkat perilaku pasien dalam melaksanakan pengobatan hipertensi dan
perilaku yang disarankan dokter maupun orang lain, dan hipertensi yang
terkontrol dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan pasien hipertensi
terhadap penyakitnya.
Pramestuti (2016) mengatakan pengetahuan yang harus diketahui
oleh pasien hipertensi berupa arti dari penyakit hipertensi, gejala
hipertensi, faktor risiko, gaya hidup dan pentingnya melakukan
pengobatan secara teratur dan terusmenerus dalam waktu yang panjang
serta mengetahui bahaya yang timbul apabila tidak mengkonsumsi obat.
Jayanti (2013) mengatakan bahwa semakin meningkatnya
pengetahuan pasien tentang hipertensi akan mendorong seseorang untuk
berperilaku yang lebih baik. Perilaku yang baik tersebut bisa diterapkan
dengan mengubah gaya hidup seperti membatasi makanan yang
berlemak, mengurangi makanan bergaram, tidak merokok, tidak
mengkonsumsi alkohol, olahraga yang teratur, dan menghindari stres.
Pengetahuan pasien mengenai hipertensi juga berpengaruh pada
kepatuhan pasien dalam melakukan pengobatan. Pasien dengan tingkat
pengetahuan yang baik tentang hipertensi akan patuh terhadap
pengobatan. Seiring dengan meningkatnya pengetahuan tentang
hipertensi, pasien hipertensi dapat melakukan penatalaksanaan
penyakitnya sehingga pasien menjadi lebih baik.
Septiaji (2014) Setiap orang mempunyai kecenderungan dalam
melihat benda yang sama dengan cara yang berbeda-beda. Perbedaan
tersebut bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah
50
5.1 Kesimpulan
Self Manegement merupakan kepatuhan pasien terhadap pengobatan, dan
dari hasil penelitan di dapatkan sebagian besar self management pada
pasien hipertensi berkategori cukup.
5.2 Saran
1. Bagi institusi pendidikan
Agar hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur bagi mahasiswa
dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien hipertensi yang
berkaitan dengan self management
2. Bagi tempat penelitian
Di harapkan tenaga kesehatan mampu memberikan edukasi tentang self
management pasien hiprtensi
3. Untuk peneliti selanjutnya
Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat meneliti dengan melihat
gambaran self management terhadap panyakit lain seperti TB, Gagal
Ginjal Kronik, Stroke, Jantung dan Diabetes Melitus.
54
55
DAFTAR PUSTAKA
A’yun. 2015. Hubungan Self Management Dengan Kualitas Hidup Pasien Hipertensi Di
Poliklinik penyakit Dalam Rumah Sakit Umun DaerahDR.ZainoelBaidin Banda
Aceh.
Anies. 2014. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Penderita
Rawat Inap Di RSU Sari Mutiara Malang
Andrias, KM. 2013. Hubungan anatra Perilaku Olahraga, Stres, Pola Makan,Dengan
Tingkat Hipertensi Pada Lanjut Usia Di Posyandu Lansia Kelurahan Gebang
Putih Kecamatan Sikokilo Kota Surabaya
Aulia, Woro. 2014. Pengaruh Pemberian Informasi Obat Antihipertensi Dengan Kepatuhan
Pasien Hipertensi Di Puskesmas Umbulharho 1 Yogyakarta
Brillianti. 2016. Skripsi Hubungan Self Management dengan Kualitas Hidup Pasien Pasca
Stroke Di Wilayah Puskesmas Pisangan Ciputat.
Bustan. 2015. Manajemen Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta
Bulduino. 2018. Pengaruh Edukasi Manajemen Diri Terhadap Tekanan Darah Pasien
Hipertensi Di Ruang Rawat Inap Rumah Santa Elisabeth Medan
55
56
Chung, et, al. 2018. Hubungan Kualitas Hidup Dengan Tingkat Tekanan Darah Pada Lansia
Hipertensi Di PSTW Budhi Luhur Kasongan Bandul Yogyakarta
Davies dkk. 2017. IT Auditting Using Controls To Protect Information Assets Second
Edition. Unitited States: The McGraw-Hill
Hayes. 2010. Pengaruh Edukasi Hipertensi Dengan Media Booklet Terhadap Perilaku Self
Management Pada Pasien Hipertensi Di Wilayah Balowerti Kediri
Hidayat, Wisnu. 2011. Skripsi Efektivitas Pemberian Tambahan Terapi non Farmakologis
Untuk Mencegah Kenaikan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Stadium.
Hidayat. A. Aziz Alimul. 2011. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah.Ed. 2.
Jakarta: Salemba Medika
______. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba
Medika
Kim, H.S., Lee. K. Kang, K.A. Lee N.H., Hyun, J. W. 2018. Phloroglucinol Exerts
ProtectiveEffects Against Oxidative Stress Induced Cell Damage. In SH-SY5Y
Cells, J. Pharmacol. Sci., 119: 186- 192
56
57
Lee, J. E. et al. 2018 Correlates Of Self-Care Behaviors For Managing Hypertension Among
Korean Americans: a questionnaire survey. International journal of nursing studies.
2010: 47 (4):411-417
Lin, et, al. 2018. Pengaruh Self Management Terhadap Tekanan Darah Lansia Yang
Mengalami Hipertensi
Lestari, Inda Galuh. 2017. Penagruh Self Management Terhadap Tekanan Darah Lansia
Yang Mengalami hipertensi
Lucky, Aziza. 2013. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Gaya Hidup Dengan Upayah
Pencegahan Stroke Pada Penderita Hipertensi Di Ruang Rawat Jalan RSU Haji
Makassar
Mavrinac, dkk. 2013. Optimisme Dan Kualitas Hidup Orang Dengan Hipertensi Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada Poljicanin
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi penelitian Kesehatan Edisi Revisi Jakarta Rineka Cipta
Potter, Perry. 2010. Fundamental Keperawatan Buku 3 Edisi 7.Jakarta: Salemba Medika
57
58
Palmer, dkk. 2014. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Kontrol Berobat
Pasien Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesma Sitiarjo Kabupaten Malang
Qory Putri. 2015. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Pengobatan pada
Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang
Rilantono, Lily I. 2013. Rahasia Penyakit Kardiovaskular (RKV). Jakarta: Badan Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Ratna, 2017.Pengaruh Senam Bugar Lansia Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan
Hipertensi Di UPT Kesmas Sukawati
Smeltzer.S.C dan Bare. 2013. Buku Ajar Keperwatan Medikal Bedah Edisi 8.Jakarta: ECG
Septiaji. 2013. Hubungan Konsumsi Makanan Mengandung Garam Dengan Kejadian
Hipertensi Pada Lansia Di Desa Paduman Kecamatan Jelbuk Jember
Suhardi, dkk. 2014. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada
Pekerja Sekrot Informal Di Pasar Beringharjo Kota Yogyakarta
Sunita, 2018. Gambaran Umum Sisa Makanan Dan Status Gizi Pada Pasien Hipertensi Yang
Menerina Diet Rendah Garam Di Rumah Sakit Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
Pontianak
58
59
Supriasa, 2018.Hubungan Indeks Masa Tubuh Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Di Desa
Pecunan Banyuwangi
Snyder, dkk. 2016.Hubungan Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah Lansia Pada Penyakit
Hipertensi Di Puskesmas Cisadea
Tadi Prayoga. 2013. Skripsi Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Perubahan EKG Pada
Pasien Hipertensi Di RSU Mitra Medika Bandar Klippa
Tirtasari, Silviana dan Nasrin Kodim. 2019. Prevalensi Dan Karekteristik Hipertensi Pada
Usia Dewasa Muda Di Indonesia
https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/3851
Wellis dan Rifki .2013.Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Derajat Hipertensi Pada Pasien
Rawat Jalan Di Wilayah Kerja Puskesmas Tagulandang Kabupaten Sitaro
59
60
60