KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan berkat Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini
membahas mengenai “Discharge Planning Client With LTCs”. Makalah ini dibuat
dengan tujuan agar kita dapat memperoleh suatu ilmu yang berguna dalam bidang
studi keperawatan dan dengan adanya makalah ini di harapkan dapat membantu
dalam proses pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan para pembaca.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan tantangan
dan hambatan, akan tetapi berkat bantuan dan dukungan dari teman-teman serta
bimbingan dari dosen pembimbing (Dr. Fahrun Nur Rosyid, S.Kep.Ns.,M.Kes)
tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal
dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari walaupun sudah berusaha dengan kemampuan yang
maksimal, mencurahkan segala pikiran dan kemampuan yang dimiliki, makalah
ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dari segi bahasa,
pengolahan maupun dalam penyusunan.Untuk itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya dapat membangun demi tercapainya suatu
kesempurnaan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
sekalian.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Discharge Planning adalah suatu proses yang bertujuan
untuk membantu pasien dan keluarga dalam meningkatkan atau
mempertahankan derajat kesehatannya. Shepperd, et.al (2014)
menyatakan bahwa discharge planning memberikan efek berarti dalam
menurunkan komplikasi penyakit, pencegahan kekambuhan dan
menurunkan angka mortalitas dan morbiditas.Saat ini, pelaksanaan
discharge planning pada pasien di rumah sakit umumnya hanya
berupa catatan resume pasien pulang serta pemberian informasi
singkat mengenai jadwal kontrol pasien ke poliklinik, obat-obatan
yang harus di minum, serta diet yang harus dipenuhi dan dihindari
setelah pasien pulang dari rumah sakit (Slevin, 2016; Spath, 2013).
Informasi hanya diberikan pada saat pasien dinyatakan boleh pulang,
padahal discharge planning
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu discharge planning?
2. Apa tujuan discharge planning?
3. Apa manfaat discharge planning?
4. Apa prinsip discharge planning?
5. Apa saja jenis discharge planning?
6. Apa faktor yang mempengaruhi penatalaksanaan discharge planning?
7. Apa yang mempengaruhi keberhasilan discharge planning?
8. Apa saja unsur discharge planning?
9. Apa saja layanan yang di berikan discharge planning?
10. Siapa yang diterima dalam discharge planning?
11. Apa saja prosedur pelaksanaan discharge planning?
12. Bagaimana menilai kualitas discharge planning?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi discharge planning?
2. Untuk mengetahui tujuan discharge planning?
3. Untuk mengetahui manfaat discharge planning?
4. Untuk mengetahui prinsip discharge planning?
5. Untuk mengetahui saja jenis discharge planning?
6. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi penatalaksanaan
discharge planning?
7. Untuk mengetahui yang mempengaruhi keberhasilan discharge
planning?
8. Untuk mengetahui saja unsur discharge planning?
9. Untuk mengetahui saja layanan yang di berikan discharge planning?
10. Untuk mengetahui siapa yang diterima dalam discharge planning?
11. Untuk mengetahui Apa saja prosedur pelaksanaan discharge planning?
12. Untuk mengetahui Bagaimana menilai kualitas discharge planning?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PENUTUP
Kesimpulan
Discharge planning adalah komponen sistem perawatan berkelanjutan
sebagai perencanaan kepulangan pasien dan memberikan informasi kepada pasien
dan keluarganya yang dituliskan untuk meninggalkan satu unit pelayanan kepada
unit yang lain didalam atau diluar suatu agen pelayanan kesehatan umum,
sehingga pasien dan keluarganya mengetahui tentang hal-hal yang perlu dihindari
dan dilakukan sehubunagan dengan kondisi penyakitnya.
Tujuan utama discharge planning adalah membantu klien dan keluarga
untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Sedangkan, manfaat discarge
planning bagi pasien diantaranya dapat menurunkan jumlah kekambuhan,
penurunan kembali ke rumah sakit, dan kunjungan ke ruangan kedaruratan yang
tidak perlu kecuali untuk beberapa diagnosa serta dapat kembantu klien untuk
memahami kebutuhan setelah perawatan dan biaya pengobatan.
Tahap-tahap discharge planning pada dasarnya sama dengan tahap-tahap
dalam asuhan keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA