Anda di halaman 1dari 76

GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP

KEPATUHAN MINUM OBAT PADA LANSIA PENDERITA


HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANG
KITRI KOTA BEKASI

SKRIPSI

MOHAMMAD KHABIB

0432950317039

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN S1

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH

BEKASI, 2 SEPTEMBER 2021


HALAMAN JUDUL

GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP


KEPATUHAN MINUM OBAT PADA LANSIA PENDERITA
HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANG
KITRI KOTA BEKASI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

keperawatan

MOHAMMAD KHABIB

0432950317039

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN S1

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH

BEKASI, 2 SEPTEMBER 2021

i
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan Hormat,

Saya Bertandatangan dibawah ini :

Nama : Mohammad Khabib

Nim : 0432950317039

Mahasiswa Jurusan Keperawatan Program Studi Keperawatan S1 Angkatan 2017

Menyatakan bahwa skripsi berjudul Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap


Kepatuhan Minum Obat Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas
Karang Kitri Kota Bekasi adalah karya saya sendiri dan semua sumber baik yang
dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat sebenar-benarnya.

Bekasi, 2 September 2021


Materai 10.000

(Mohammad Khabib)

ii
iii

iii
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI

GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN


MINUM OBAT OBAT PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI
WILAYAH PUSKESMAS KARANG KITRI KOTA BEKASI

Skripsi ini telah disetujui untuk diuji sidangkan dihadapan Penguji Sidang Skripsi

Jurusan Keperawatan Program Studi Keperawatan S1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Bani Saleh.

Bekasi, 2 September 2021

Pembimbing I : Ns. Meria Woro S, M. Kep., Sp. ( )

Kep.Kom

Pembimbing II : Ns. Indah Puspitasari., M.Kep ( )

iii
LEMBAR PENGESAHAN

GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN MINUM


OBAT OBAT PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS KARANG KITRI KOTA BEKASI

Diajukan dan disusun oleh:


Nama : Mohammad Khabib
NIM : 0432950317039
Jurusan/Program Studi : Keperawatan / Keperawatan S1

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji pada Hari Senin Tanggal 2 Bulan
September Tahun 2021 dan diterima sebagai bagian persyaratan yang Sah dan
diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan pada Jurusan Keperawatan
Program Studi Keperawatan S-1 Sekolah Tinggi Kesehatan Bani Saleh.

Susunan Dewan Penguji

Pembimbing I : Ns. Meria Woro S, M.Kep., Sp.Kep.Kom ( )

Pembimbing II : Ns. Indah Puspitasari., M.Kep ( )

Penguji : Ns. Amzal Mortin Andas, M.Kep ( )

Mengetahui dan Menyetujui


Bekasi, 2 September 2021

Ketua Jurusan Keperawatan Ka. Prodi Keperawatan S-1

(Ns. Puji Astuti, M.Kep.,Sp.Kep.MB) (Ns. Rika Harini, M.Kep.,Sp.Kep.An)


NIP: 1320800010 NIP: 132071768

KATA PENGANTAR

iv
Puji syukur penulis panjatkan kahadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan propsal skripsi ini. Dengan segala
kerendahan hati penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak terwujud tanpa
adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terimakasih
yang sedalam – dalamnya kepada yang terhormat :

1. Ns. Meria Woro S., M. Kep., Sp. Kep.Kom selaku pembimbing I yang telah dengan
sabar dalam membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
2. Ns. Indah Permatasari M.Kep selaku pembimbing II yang telah dengan sabar dalam
membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Ns. Rika Harini, M. Kep., Sp. Kep.An selaku Ketua Prodi Jurusan Keperawatan
STIKES Bani Saleh
4. Ns. Puji Astuti, M.Kep., Sp.Kep.M.B, selaku Ketua Jurusan Keperawatan STIKES
Bani Saleh
5. Dr.Ir.Mursyid Ma’sum M.Agr., selaku ketua STIKES Bani Saleh Bekasi.
6. Seluruh dosen dan staf Prodi Keperawatan STIKes Bani Saleh yang telah
memberikan bimbingan dan wawasan serta ilmu yang bermanfaat.
7. Keluarga yang selalu mendoakan dan memberikan motivasi kepada penulis dalam
menyelesaikan proposal skripsi ini.
8. Teman – teman seperjuangan yang saling memberikan semangat dan bantuan dalam
menyusun tugas akhir ini.
9. Staf perpustakaan, Eva Farhah, S. IP dan Wawan Setiawan, yang telah bersedia
menyediakan buku-buku sumber yang dibutuhkan
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat
disebutkan satu per satu.

Semoga segala kebaikan yang diberikan oleh semua pihak yang telah membantu
mendapatkan balasan yang lebih dari Allah SWT. Penulis menyadari sepenuhnya masih
banyak kekurangan dalam penulisan proposal skripsi ini, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga proposal skripsi ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih.

v
Bekasi, Maret 2021

Mohammad Khabib

vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bani Saleh, saya yang
bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Mohammad Khabib
NIM : 0432950317039
Program Studi : Keperawatan S-1
Jurusan : Keperawatan
Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Sekolah


Tinggi Ilmu Kesehatan Bani Saleh Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive
Royalty-Free Right) atas skripsi saya yang berjudul:

“Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada Lansia


Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Kitri Kota Bekasi”

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif
ini STIKES Bani Saleh berhak menyimpan, mengalihmedia/format-kan, mengelola
dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan publishkan skripsi saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.


Dibuat di : Bekasi
Pada tanggal : 2 September 2021
Yang menyatakan

(Mohammad Khabib)

vii
viii
KETERANGAN LOLOS KAJI ETIK

ix
ABSTRAK

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bani Saleh

Jurusan Keperawatan Program Studi Keperawatan S1

SKRIPSI, 2021

MOHAMMAD KHABIB

GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN MINUM


OBAT PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI KERJA WILAYAH
PUSKESMAS KARANG KITRI KOTA BEKASI

XiI + 6 BAB + 38 Halaman + 3 Lampiran + 28 Pustaka

Faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat salah satunya yaitu dukungan
keluarga berpengaruh pada kepatuhan minum obat penderita hipertensi dalam
pengobatan pasien yang tidak lengkap disebabkan oleh peranan anggota keluarga yang
tidak sepenuhnya mendampingi penderita, akibatnya penyakit hipertensi yang diderita
kambuh kembali. Dalam pengobatan akan meningkat ketika penderita mendapat
bantuan dari keluarga. Di samping itu, penderita yang tidak memiliki keluarga atau
tidak ada suportif dari keluarga akan mempengaruhi terminasi pengobatan lebih awal
dan hasil tidak memuaskan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran
dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada lansia penderita hipertensi di
Wilayah Puskesmas Karang Kitri Kota Bekasi. Penelitian ini adalah jenisnya penelitian
kuantitatif kuantitatif dengan desain deskriptif dengan mengunakan pendekatan potong
lintang atau cross sectional dengan tehnik pengambilan samplennya menggunakan total
sampling. Hasil penelitian menggunakan metode statistik analisa univariat dengan hasil
yang didapatkan dukungan keluarga baik sebanyak 69 responden atau (87,3%) dan
kepatuhan banyak didominasi oleh kepatuhan yang baik sebanyak 58 responden atau
(73,4%), Dari kesimpulan diatas dukungan keluarga sangat penting untuk kepatuhan
minum obat pada penderita hipertensi dan saran untuk penulisan selanjutnya diharapkan
bagi penelitian selanjutnya dapat mengembangkan penelitian dengan mencari hubungan

x
antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat dan faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian hipertensi.
Kata kunci: Penderita hipertensi, dukungan keluarga, kepatuhan

ABSTRACT

Bani Saleh Health Science School


Department of Nursing, S1 Nursing Study Program
Mini Thesis, 2021
MOHAMMAD KHABIB

DESCRIPTION OF FAMILY SUPPORT TOWARDS COMPLIANCE WITH


DRUGS IN ELDERLY HYPERTENSION PATIENTS IN THE WORK AREA OF
KARANG KITRI PUSKESMAS CITY, BEKASI

XiI + 6 Chapters+ 38 Pages + 3 Attachments + 28 Libraries


One of the factors that influence medication adherence is family support, which affects
medication adherence for hypertension sufferers in the incomplete treatment of patients
due to the role of family members who do not fully accompany the patient, resulting in
recurrence of hypertension. In the treatment will increase when the patient gets help
from the family. In addition, patients who do not have a family or no support from the
family will affect the termination of treatment early and the results are not satisfactory.
This study aims to determine the description of family support for medication adherence
in elderly patients with hypertension in the Karang Kitri Health Center area of Bekasi
City. This research is a type of quantitative quantitative research with a descriptive
design using a cross-sectional or cross-sectional approach with the technique of taking
the sample using total sampling. The results of the study using statistical methods of
univariate analysis with the results obtained good family support as many as 69
respondents or (87.3%) and compliance is dominated by good compliance as many as
58 respondents or (73.4%), From the above conclusions family support is very
important for adherence to medication in patients with hypertension suggestions For
further writing It is hoped that further research can develop research by looking for the

xi
relationship between family support and medication adherence and the factors that
influence the incidence of hypertension.

Keywords: Hypertensive patients, family support, compliance

xii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS..................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI.........................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................iv
KATA PENGANTAR.....................................................................................................v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS....................................................................................vii
KETERANGAN LOLOS KAJI ETIK.......................................................................viii
ABSTRAK.......................................................................................................................ix
DAFTAR ISI..................................................................................................................xii
DAFTAR SKEMA........................................................................................................xiv
DAFTAR TABEL..........................................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................4
1.3.1 Tujuan Umum.......................................................................................................4
1.3.2 Tujuan Khusus......................................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian..............................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................5
2.1 Hipertensi............................................................................................................5
2.2 Konsep Lansia.....................................................................................................8
2.3 Konsep Kepatuhan..............................................................................................9
2.4 Konsep Keluarga...............................................................................................10
2.5 Konsep Dukungan Keluarga.............................................................................11
2.6 Kerangka Teori.................................................................................................13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................................14
3.1 Kerangka konsep...............................................................................................14

xiii
3.2 Definsi Operasional..........................................................................................15
3.3 Desain Penelitian..............................................................................................17
3.4 Variabel Penelitian............................................................................................17
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian........................................................................17
3.6 Kriteria inklusi dan eklusi.................................................................................18
3.7 Instrumen Penelitian.........................................................................................18
3.8 Prosedur Penelitian...........................................................................................21
3.9 Teknik Pengolahan dan Analisa Data...............................................................23
3.10 Etika Penelitian.................................................................................................24
3.11 Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................................26
BAB IV HASIL PENELITIAN....................................................................................28
4.1 Analisa Univariat..............................................................................................28
BAB V PEMBAHASAN................................................................................................32
5.1 Karakteristik Responden...................................................................................32
5.2 Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan...........................................................34
BAB VI PENUTUP........................................................................................................36
6.1. Kesimpulan.......................................................................................................36
6.2. Saran.................................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................37
LAMPIRAN...................................................................................................................40

xiv
DAFTAR SKEMA

Skema 2.6 Kerangka Teori ................................................................................. 13


Skema 3.1 Kerangka Konsep ............................................................................. 14

xv
xvi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel.............................................................15

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di Wilayah Kerja


Puskesmas Karang Kitri Kota Bekasi................................................28

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja
Puskesmas Karang Kitri Kota Bekasi................................................29

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di Wilayah Kerja


Puskesmas Karang Kitri Kota Bekasi................................................29

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga di Wilayah


Kerja Puskesmas Karang Kitri Kota Bekasi......................................30

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepatuhan Minum Obat di


Wilayah Kerja Puskesmas Karang Kitri Kota Bekasi........................30

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Penjelasan Penelitian

Lampiran 2 : Informed Consent

Lampiran 3 : Kuesioner

Lampiran 4 : Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 5 : Surat Perizinan

Lampiran 6 : Dokumentasi Kegiatan

Lampiran 7 : Hasil Output SPSS

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilakukan oleh seluruh


komponen bangsa untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang guna mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya, salah satu indikatornya adalah usia harapan hidup, salah satu
Penyakit Tidak Menular (PTM) yang menjadi masalah kesehatan yang sangat
serius saat ini yaitu hipertensi (Depkes RI dalam (Susanto 2015). Hipertensi
adalah penyakit dimana tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg, tekanan darah
diastolik di atas 90 Kondisi mmHg ini disebabkan oleh beberapa hal faktornya
adalah cara hidup yang salah. (Hariyadi 2019).

Hipertensi adalah salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Sebanyak


1 miliar orang di dunia seperempat orang dewasa menderita penyakit ini. Bahkan
diperkirakan jumlah penderita hipertensi akan meningkat menjadi 1,6 miliar pada
tahun 2025. Data Word Heatlh Organization (WHO) 2015 menunjukkan sekitar
1,13 miliar orang di seluruh dunia menderita tekanan darah tinggi perkirakan pada
tahun 2025, prevalensinya akan terus meningkat ada 1,5 miliar orang yang
diketahui menderita tekanan darah tinggi. Riskedas 2018 bahwa epidemi di
Indonesia adalah hipertensi 34,1% tertinggi di Kalimantan Selatan 44,3%,
prevalensi terendah di Papua 22,2%, sedangkan prevalensi di Jawa Barat setinggi
39,6%. Prevalensi hipertensi menurut kelompok umur pria dan wanita Proporsi
antara usia 55-64 tahun setinggi 55,6%, dan Proporsi antara usia 65-74 tahun
setinggi Penduduk di bawah usia 75 tahun menyumbang 63,2%, hingga 69,5%;
angka prevalensi di perkotaan 34,4%, dan angka prevalensi di perdesaan 33,7%
(kemenkes RI 2018)

Lansia merupakan proses akhir dari perkembangan manusia proses akhir


perkembangan ini di tandai dengan penurunan sistem kardiovaskuler salah satunya

1
2

masalah yang di hadapin lansia pada penurunan fungsi kardiovaskuler adalah


hipertensi. Hipertensi pada lansia sering terjadi karena adanya penebalan pada
dinding arteri yang mengakibatkan penumpukan zat kalogen pada lapisan otot,
sehingga pembuluh darah berangsur-angsur mengalami penyepitan dan menjadi
kaku. Pada lansia penyakit hipertensi kronis yang disebut juga dengan pembunuh
gelap (silent killer) karena termasuk dalam kategori penyakit yang mematikan tanpa
disertai dengan gejala-gejala terlebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya.
Jika gejala tersebut muncul, seringkali dianggap gangguan biasa oleh penderita,
sehingga penderita terlambat menyadari akan datangnya dampak penyakit hipertensi
yang berkembang dari tahun ke tahun sehingga menyebabkan komplikasi
(Widyaningrum, Retnaningsih, and Tamrin 2019).

Pengobatan menjadi faktor penting bagi lansia penderita hipertensi dalam


upaya mengendalikan tekanan darah agar tetap dalam kisaran normal dengan
kepatuhan mengkonsumsi obat pada lansia penderita hipertensi sangat diperlukan
agar terhindar dari resiko penyakit kronis dan mencapai derajat kesembuhan yang
optimal. Kepatuhan atau ketaatan (compliance/adherence) adalah tingkat pasien
melaksanakan cara pengobatan, mematuhi apa yang telah menjadi ketetapan dalam
prosedur pengobatan sebagaimana yang disarankan oleh dokter atau petugas
kesehatan lainnya. Kepatuhan lansia penderita hipertensi dalam minum obat sangat
penting untuk mencapai derajat kesembuhan dan tidak tercapainya penyembuhan
penyakit hipertensi salah satunya disebabkan oleh ketidakpatuhan penderita.
Ketidakpatuhan lansia penderita hipertensi dalam minum obat menyebabkan angka
kesembuhan penderita hipertensi rendah, kekambuhan meningkat, dan
meningkatnya angka kejadian komplikasi lebih lanjut. Ada beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi tingkat kepatuhan seseorang untuk meminum obat, yaitu
antara lain: usia, pekerjaan, waktu luang, pengawasan, jenis obat, dosis obat,
dukungan keluarga dan penyuluhan dari petugas kesehatan (erik juniarto 2016).

Faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat salah satunya yaitu


dukungan keluarga berpengaruh pada kepatuhan minum obat penderita hipertensi
dalam pengobatan pasien yang tidak lengkap disebabkan oleh peranan anggota
keluarga yang tidak sepenuhnya mendampingi penderita, akibatnya penyakit
3

hipertensi yang diderita kambuh kembali. Dalam pengobatan akan meningkat ketika
penderita mendapat bantuan dari keluarga. Di samping itu, penderita yang tidak
memiliki keluarga atau tidak ada suportif dari keluarga akan mempengaruhi
terminasi pengobatan lebih awal dan hasil tidak memuaskan (Widyaningrum,
Retnaningsih, and Tamrin 2019).

Dalam Penelitian (erik juniarto 2016) yaitu penelitian di dusun sundi kidul
kecamatan sedayu kabupaten bantul menunjukan bahwa berdasarkan hasil penelitian
di Dusun Sundi Kidul Kecamatan Sedayu Kabupaten Bantul Yogyakarta dari 95
responden yang diteliti, sebagian besar responden mengkonsumsi obat anti
hipertensi dalam kategori patuh yaitu sebanyak 78 responden (82,1%), sedangkan
konsumsi obat dalam kategori tidak patuh sebanyak 17 responden (17,9%). Sejalan
dengan penelitian (Nurbaiti 2019) di dusun Pundung Nogotirto Gamping Sleman
Yogyakarta menunjukan hasil dukungan keluarga lansia penderita hipertensi paling
banyak memiliki dukungan keluarga yang baik sebanyak 18 (51,4%) responden
kepatuhan mengkonsumsi obat pada lansia penderita hipertensi di Desa Pundung,
Kecamatan Nogotirto paling banyak kategori patuh sebanyak 22 (62,9%) responden.
(Hariyadi 2019) di puskesmas gamarang madiun menunjukan hasil dukungan
keluarga terhadap lansia penderita hipertensi di Puskesmas Gemarang Kabupaten
Madiun didapatkan rata-rata 76,86, median dukungan keluarga79,05. Kepatuhan
lansia di Puskesmas Gemarang Kabupaten Madiun didapatkan nilai rata-rata 89,76.

Selain di dukung oleh penelitian sebelumnya peneliti melakukan studi


pendahuluan di wilayah kerja puskesmas karang kitri kota bekasi, berdasarkan
survei awal yang dilakukan kepada 5 orang pasien dan keluarga yang menderita
hipertensi tersebut melalui wawancara langsung didapatkan 3 dari 5 orang
mengatakan sangat butuh dukungan seperti menyiapkan obat dan mengatarkannya
untuk memeriksa kesehatan, dan tidak diingatkan sering kali untuk minum obat, 2
orang dari 5 mengatakan selalu di siapkan obatnya dan selalu mengatarkan untuk
memeriksa selalu di ingatkan minum obatnya. Berdasarkan urain diatas peneliti
tertarik untuk meneliti lebih lanjut lagi tentang Gambaran dukungan keluarga
Terhadap Kepatuhan Minum obat pada Lansia penderita Hipertensi.
4

1.2 Rumusan Masalah


Hipertensi salah satu penyakit paling mematikan di dunia bahkan jumlah penderita
hipertensi meningkat salah satunya yang mempengaruhi kepatuhan minum obat
salah satunya yaitu dukungan keluarga berdasarkan latar belakang diatas, dapat
dirumuskan permasalahan “Bagaimanakah Gambaran dukungan keluarga terhadap
kepatuhan minum obat pada lansia penderita hipertensi?”.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran dukungan keluarga terhadap
kepatuhan minum obat pada lansia penderita hipertensi
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
1. Mengidentifikasi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, usia, dan
Pendidikan
2. Mengindentifikasi Gambaran dukungan keluarga pada lansia
3. Mengindetifikasi Gambaran kepatuhan minum obat pada lansia
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi peneliti mengenai
Gambaran dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada lansia penderita
hipertensi.
1.4.1 Bagi Peneliti
Menambahkan pengetahuan dan pengalaman bagi penelitian berikutnya tentang
Gambaran dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada lansia
penderita hipertensi.
1.4.2 Bagi Institusi
Bisa digunakan sebagai sumber referensi selanjutnya Gambaran dukungan
keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada lansia penderita hipertensi.
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai salah satu sumber informasi ilmu Gambaran dukungan keluarga terhadap
kepatuhan minum obat pada lansia penderita hipertensi.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hipertensi
2.1.1 Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah salah satu dari penyakit kardiovaskuler yang tidak menular
ditandai oleh peningkatan tekanan darah sistolik melebihi 140 mmHg dan
distolik melebihi 90 mmHg. (DiGiulio 2014)
Hipertensi merupakan penyakit kronis yang di sebut dengan pembunuh secara
diam-diam karena termasuk penyakit mematikan tanpa di sertai dengan gejala
terlebih dahulu. Jika gejala muncul sering di anggap gangguan biasa saja oleh
penderita, sehingga penderita tidak menyadari akan datengnya dampak penyakit
hipertensi yang sudah berkemabang dari tahun ke tahun sehingga menyebabkan
komplikasi. (Widyaningrum, Retnaningsih, and Tamrin 2019).
2.1.2 Etiologi
Menurut (Kadir 2018)menjelaskan tentang penybab dari hipertensi yaitu
a. Hipertensi primer/esensial adalah hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya dia antara lain adalah genetik, jenis kelamin dan usia,
komsumsi diit garam dan lemak, berat badan (obesitas diatas BB ideal).
Gaya hidup seperti seringnya merokok dan mengkomsumsi minuman
alkohol dapat meningkatnya tekanan darah.
b. Hipertensi sekunder misalnya dalam penggunaan kontrasepsi oral,
neurogenic (tumor otak, gangguan psikiatris), kehamilan dan stress.
2.1.3 Klasifikasi

Kategori TD Sistolik TD distolik


Optimal < 120 < 80
Normal 120- 129 80-84
Normal Tinggi 130-139 85-89
Hipertensi Tingkat 1 140-159 90-99
Hipertensi Tingkat 2 160-179 100-109
Hipertensi Tingkat 3 >180 >110
Hipertensi sistolik >140 <90
6

terisolasi
Sumber: European Society of Hypertension-European Society of Cardiology
(ESH-ESC) 2013 dalam (Adrian 2019)

2.1.4 Tanda dan Gejala Hipertensi


Menurut (Askandar 2015)
1. Peningkatan Tekanan darah: seperti sakit kepala, paling sering di daerah
occipital dan dikeluhkan pada saat bangun pagi, selanjutnya berkurangnya
secara spontan setelah beberapa jam, dizziness, palpita, mudah lelah.
2. Ganguan vankuler: epistaksis, hematuria, penglihatan kabur karena
perubahan di retina oleh karena transient cerebral ischemia, angina pectoris,
sesak karena gagal jantung.
3. Penyakit yang mendasari: pada hiperaldosteronisme primer didapatkan
poliuria, polidipsi, kelemahan otot karena hypokalemia, pada sidroma
cushing didapatkan peningkatan berat badan dan emosi labil dan sakit
kepala.
2.1.5 Faktor Resiko Hipertensi
Menurut (Artiyaningrum, Azam, and Artikel 2016) faktor mempengarhui
menjadi 2 kelompok yang tidak di kendalikan seperti jenis kelamin, umur,
genetic, ras dan faktor yang di kendalikan seperti pola makan, kebiasaan
olahraga, komsumsi garam, kopi, alcohol dan stress.
2.1.6 Komplikasi Hipertensi
Menurut (Bianti Nuraini 2015) Penderita hipertensi berisko terserang penyakit
lain yang timbul kemudian. Dalam jangka panjang, jika hipertensi tidak di
kendalikan akan berdampak pada timbulnya komplikasi penyakit lain.
Komplikasi hipertensi pada organ lain meyebabkan kerusakan pada ginjal,
perdarahan selaput bening (retina mata), pecahnya pembuluh darah di otak, dan
kelumpuhan.
a. Stroke : tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pecahnya
pembuluh darah otak (stroke). Stroke sendiri merupakan kematian jaringan
otak yang terjadi karena berkurangnnya aliran darah dan oksigen ke otak.
b. Gagal jantung : tekanan darah yang terlalu tinggi mereka otot jantung
berkerja lebih berat untuk memompa darah dan menyebabkan pembesaran
7

otot jantung kiri sehingga jantung mengalami gagal fungsi pembesaran pada
otot jantung utuk memompa darah.
c. Gagal ginjal : tingginya tekanan darah membuat pembuluh darah dalam
ginjal tertekan dan akhirnya menyebabkan pembuluh darah rusak akibatnya
fungsi ginjal menurun hingga mengalami gagal ginjal adapun jenis kelainan
ginjal akibat hipertensi, yaitu nefrosklerosis benigna dan nefrosklerosis
maligna. Nefrosklerosis benigna terjadi pada Hipertensi yang sudah
berlangsung lama sehinggga terjadi pengendapan pada pembuluh darah
akibatnya proses menua.
d. Kerusakan mata : tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan
kerusakan pembuluh darah dan saraf mata.
2.1.7 Penatalaksanaan
Menurut (Bianti Nuraini 2015) penatalaksanaan Hipertensi :
a. Non Farmakologis : menurunkan berat badan bila status gizi berlebih,
meningkatkan aktifitas fisik/berolahraga, mengurangi asupan natrium seperti
garam, menurunkan konsumsi kafein dan alkohol.
b. Terapi Farmakologi : terapi farmakologis yaitu obat antihipertensi yang
dianjurkan oleh JNC VII yaitu diuretika, terutama jenis thiazide (Thiaz) atau
aldosteron antagonis, beta blocker, calcium chanel blocker atau calcium
antagonist, Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI), Angiotensin
II Receptor Blocker atau AT1 receptor antagonist/blocker (ARB) diuretik
tiazid (misalnya bendroflumetiazid.
2.1.8 Pencegahan Hipertensi
Menurut (Bianti Nuraini 2015) pencegahan Hipertensi adalah perubahan Pola
makan, diet garam hingga 4-6gr per hari, makanan yang mengandung soda kue,
bumbu penyedap dan pengawet makanan, mengurangi makanan yang
mengandung kolesterol tinggi seperti jeroan, kerang, kepiting, dan cumi-cumi,
menghentikan kebiasaan merokok dan minum alkohol, berolahraga teratur,
menghindari stress.

2.2 Konsep Lansia


2.2.1 Definisi Lansia
8

Lansia adalah seorang yang telah mencapai umur 60 tahun lebih. Menua
bukanlah suatu penyakit tetapi meruapakan proses penurunan daya tahan tubuh
dalam mengadapi rasangan dari dalam dan luar tubuh. (Indrayani and
Ronoatmojo 2018)
2.2.2 Batas–Batas Lansia
Batasan lansia menurut (WHO, 2015) dalam (Alpin 2016) meliputi usia
pertengahan (middle age) antara 44-59 tahun, usia lanjut (elderly) antara 60-74
tahun. Lanjut usia tua (old) antara 75-90 tahun, dan usia sangat tua (very old) >90
tahun.
2.2.3 Perubahan pada Lansia
Menua merupakan proses secara alami yang terjadi di dalam kehidupan manusia.
Penua akan terjadi hampir pada semua system tubuh, namum tidak semua system
tubuh yang mengalami kemunduran pada fungsi waktu yang sama. Adapaun
perubahan yang terjadi pada lansia adalah sebagai berikut ini (Siti Nur Kholifah
2016)
a. Perubahan fisik : perubahan fisik pada umumnya dialami oleh lansia,
misalkan perubahan system imun yang cendurung menurun, perubahan
system integument yang menyebabkan kulit mudah rusak, perubahan
elastisitas anteri pada system kardiovaskuler yang dapat memperberat kerja
jantung. Penurunan kemampuan metabolism oleh hati dan ginjal serta
penurunan kemampuan penglihatan dan pendengaran.
b. Perubahan mental : perubahan mental pada lanjut usia dapat berupa sikap
yang semakin mudah curiga, serta bertambah pelit jika memiliki sesuatu
c. Perubahan psikosisal : perubahan psikosisal adalah nilai pada seseorang yang
sering diukir melalui produktivitas dan identitasnya dengan peran orang
tersebut dalam pekerjaan. Ketika lansia sudah tidak berkerja atau pension
dapat timbul kesepian akibat pengasiang dari lingkungan sosial serta
perubahan cara hidup.
d. Perubahan spiritual : perubahan spiritual adalah ditandai dengan semakin
matangnya kehidupan keagamaannya lansia. Agama dan kepercayaan dalam
kehidupan yang terlihat dalam polaberfikir dan tindakan sehari-hari.
9

Perkembangan spiritual yang matang akan membantu lansia untuk


menghadapi kenyataan, berperan aktif dalam kehidupan.

2.3 Konsep Kepatuhan


2.3.1 Definisi kepatuhan
Kepatuhan adalah dalam pengobatan atau komsumsi obat di antaranya
compliance, adherence dan concordance (Pameswari, Halim, and Yustika 2016).
Kepatuhan adalah tingkat seorang dalam melakukan perawatan, pengobatan dan
perilaku yang disarankan oleh dokter atau perawat. Kepatuhan mengambarkan
sejauh mana klien berperilaku untuk melakukan aturan dalam pengobatan dan
aturan yang disarankan oleh dokter atau perawat (Notoatmodjo 2018).
2.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan adalah suatu yang meningkatkan
atau menurunkan kepatuhan penderita terhadap pengobatan. Ada berapa faktor
yang mendukung sikap patuh penderita diantaranya yaitu : pendidikan,
akomodasi, modifikasi faktor lingkungan dan sosial, perubahan model
terapi,interaksi professional, dan ekonomi, faktor kesehatan, faktor kondisi,
faktor terapi dan faktor klien juga sangat mempengaruhi kepatuhan.selain ini
juga ada beberapa orang yang tidak patuh dalam pengobatan di antaralain : lupa
untuk mengkomsumsi obat, biaya yang mahal, kemiskinan, efek samping dan
durasi yang lama (Sulistyana 2019)
Faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan yaitu usia, jenis kelamin,
pendidikan, dan lama sakit.
a. Usia seorang akan semakin banyak permasalahan yang di alaminya terutama
kondisi kesehatan karna di sebabkan terjadinya penurunan fungsi seluruh
tubuh secara progresif. Berkaitan dengan peran kehidupan dan perilaku yang
berbeda antara laki–laki dan perempuan. Dalam hal menjaga kesehatan dan
biasanya perempuan lebih memperhatikan kesehatannya dibandingkan laki–
laki (Depkes RI, 2013 dalam (Sulistyana 2019)
b. Pendidikan adalah suatu kegiatan pembelajaran untuk mengembakan atau
meningkatkan kemampuan sehingga sasaranya pendidikan (Notoatmodjo,
2010) dalam (Sulistyana 2019)
10

2.4 Konsep Keluarga


2.4.1 Definisi keluarga
Keluarga adalah terdiri dari dua orang atau lebih dengan salah satu anggota
kepala keluarga, yang dihubungkan melaui keturunan, pernikahan, atau adopsi
dan tempat tinggal pada satu rumah (Wiratri 2018).
2.4.2 Tipe Keluarga
Menurut Muklisin dalam (Toulasik 2019) tipe keluarga terdiri dari dua yaitu:

1. Tipe keluarga tradisional: Nuclear family atau keluarga inti adalah suatu
rumah tangga yang terdiri dari suami, istri dan anak kandung atau anak
adopsi, Extended family atau keluarga besar adalah keluarga inti ditambah
dengan keluarga lain yang mempunyai hubungan darah, misalnya kakek,
nenek, bibi dan paman, Dyad family adalah keluarga yang terdiri dari suami
dan istri yang tinggal dalam satu rumah tanpa anak.

2. Tipe keluarga non tradisional keluarga communy yang terdiri dari satu
keluarga tanpa pertalian darah, hidup dalam satu rumah, orang tua (ayah,
ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak, hidup bersama dalam satu
rumah tangga.

2.4.3 Fungsi Keluarga


Dalam (Jones 2017) terdapat beberapa fungsi keluarga yang dapat
dijalankan yaitu:
1. Fungsi Reproduksi yaitu untuk meneruskan keturunan, memelihara dan
membesarkan anak, memenuhi kebutuhan gizi keluarga, memelihara dan
merawat anggota keluarga.
2. Fungsi Afektif yaitu memberikan kasih sayang dan rasa aman, memberikan
perhatian diantara anggota keluarga.
3. Fungsi Sosialisasi ialah menaruh nilai-nilai budaya keluarga.
4. Fungsi Ekonomi yaitu mencari sumber–sumber penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan penggunaan penghasilan
11

keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.


5. Fungsi Perawatan Kesehatan adalah keluarga dalam merawat anggota
keluarga dengan masalah kesehatan yang memberdaya sumber daya
keluarga, memerlukan kemampuan berupa pengetahuan dan keterampilan
untuk melakukan perawatan terhadap suatu kondisi sakit.
2.4.4 Tugas keluarga dalam bidang kesehatan
Menurut (Jones 2017) Tugas keluarga dalam bidang kesehatan adalah mengenal
masalah kesehatan, membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat, memberi
perawatan pada anggota keluarga yang sakit, mempertahankan/menciptakan
suasana rumah sehat, memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.

2.5 Konsep Dukungan Keluarga


2.5.1 Pengertian Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga adalah upaya anggota keluarga memberikan materi berupa
motivasi, saran, informasi dan bantuan yang nyata. Dukungan keluarga dapat
diperoleh dari anggota keluarga oleh (suami, istri, anak, dan kerabat), teman
dekat atau relasi. (Karunia and Timur 2015).
2.5.2 Jenis dukungan Keluarga
Menurut (Reanovilla 2017) terdapat empat tipe dukungan keluarga yaitu dukungan
emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan
informasional.

a. Dukungan emosional

Keluarga sebagai sebuah tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan
pemulihan serta membantu penguasaaan emosional. Bentuk dukungan ini
membuat individu memiliki perasaan nyaman, yakin, diterima oleh anggota
keluarga berupa ungkapan empati, kepedulian, perhatian, cinta, kepercayaan,
rasa aman dan selalu mendampingi pasien dalam perawatan. Dukungan ini
sangat penting dalam menghadapi keadaan yang dianggap tidak terkontrol.

b. Dukungan penghargaan
12

Keluarga bertindak sebagai bimbingan umpan balik, membimbing dan


menengahi pemecahan dan validator identitas anggota keluarga. Dimensi ini
terjadi melalui ekspresi berupa sambutan yang positif dengan orang-orang
disekitarnya, dorongan atau pernyataan setuju terhadap ide-ide atau perasaan
individu. Dukungan ini membuat seseorang merasa berharga, kompeten dan
dihargai. Dukungan penghargaan juga merupakan bentuk fungsi afektif
keluarga yang dapat meningkatkan status psikososial pada keluarga yang
sakit. Melalui dukungan ini, individu akan mendapat pengakuan atas
kemampuan dan keahlian yang dimilikinya.
c. Dukungan instrumental
Dukungan instrumental (peralatan atau fasilitas) yang dapat diterima oleh
anggota keluarga yang sakit melibatkan penyediaan sarana untuk
mempermudah perilaku membantu pasien yang mencakup bantuan langsung
biasanya berupa bentuk-bentuk kongkrit yaitu berupa uang, peluang, waktu,
dan lain-lain. Bentuk dukungan ini dapat mengurangi stres karena individu
dapat langsung memecahkan masalahnya yang berhubungan dengan materi.

d. Dukungan informasi
Dukungan informasi merupakan bentuk dukungan yang meliputi
pemberian informasi, sarana atau umpan balik tentang situasi dan
kondisi individu. Dukungan ini berupa pemberian nasehat dengan
mengingatkan individu untuk menjalankan pengobatan atau perawatan
yang telah direkomendasikan oleh petugas kesehatan.
13

2.6 Kerangka Teori


Kerangka konsep adalah Formulasi atau dari kurang teori-teori yang
mendukung penelitian tersebut (Notoadmodjo, 2018)

Faktor resiko hipertensi bisa di


ubah

Obesitas, stress, merokok,


komsumsi alkohol yang
berlebihan

faktor yang tidak dapat di ubah

Usia, jenis kelamin, ras

Faktor yang mempengaruhi


kepatuhan Dukungan
keluarga :
lansia penderita
1. Dukungan emosional
Hipertensi
2. Dukungan instrumental
3. Dukungan informasi
4. Dukungan penghargaan

Penatalaksanaan hipertensi :

1. Farmakologi

Penatalaksanaan hipertensi yang

Menggunakan terapi medis

2. Non farmakologi

Penatalaksanaan hipertensi yang


menggunakan terapi non medis,
seperti pola hidup sehat
14
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka konsep


Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi tentang hubungan atau kaitan
antara konsep-konsep atau variabel-variabel yang akan diamati atau diukur melalui
penelitian yang akan dilakukan.(Notoatmodjo 2012). Variabel dalam penelitian ini
adalah dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat oleh lansia.

Variabel Dukungan Keluarga Variabel Kepatuhan


minum obat

Dukungan Kepatuhan minum


keluarga obat

= yang diteliti

Bagan 3.1 Kerangka Konsep


15

3.2 Definsi Operasional


Definisi operasional adalah uraian tentang batas variabel yang diteliti atau tentang
apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan Definsi operasional variabel
penelitian merupakan penjelasan dari masing–masing variabel yang digunakan
dalam penelitian (Notoatmodjo 2012)

Tabel 3.2 Definisi Operasional

Skala
Definisi
Variabel Alat ukur Hasil ukur ukur
Operasional
1.laki-laki
Sifat yang
akan diberi
membedakan
nilai =1 Nominal
1. Jenis kelamin responden kedalam Kuesioner
2. perempuan
dua jenis yaitu laki-
akan diberi
laki dan perempuan
nilai=2
1. Usia
pertengahan
45-59 tahun di
beri nilai =1
2. Usia 60-74
Usia, di hitung dari tahun
tanggal lahir diberinilai=2
2. Usia sampai tanggal saat Kuesioner 3. Usia tua 75- Rasio
di lakukan 90 tahun
penelitian Usia. Diberi
nilai =3
4. sangat tua
>90 tahun
diberi nilai =4
(WHO,2013)
Tidak
sekolah: 0

sd: 1
Pendidikan formal
yang terakhir yang
3. Pendidikan Kuesioner smp: 2 Ordinal
di selesaikan oleh
responden
sma: 3

perguruan
tinggi :4
16

4. Dukungan Dukungan Mengguna Penetapan Nominal


Keluarga Keluarga Terhadap kan dukungan
Kepatuhan Minum kuesioner keluarga
obat pada lansia dengan ditentukan
Penderita skala dengan
Hipertensi likert kriteria:
lain : sebanyak 1. Amat baik,
1. Dukungan 20
jika nilai 66
pertanyaan
emosional
diberi nilai – 80
2. Dukungan favourabl
2. Baik, jika
e “SL”
penghargaan
diberi nilai nilai 51 –
3. Dukungan 4, “SR”
65
diberi nilai
instrumental/fisi
3, “JR” 3. Cukup, jika
k diberi nilai
nilai 36 –
2, “TP”
4. Dukungan
diberi nilai 50
informatif 1. Dan
Kurang, jika
untuk
Yang dinilai nilai 20 – 35
jawaban
menggunakan
unfavoura
kuesioner
ble “SL”
dukungan keluarga
diberi nilai
1, “SR”
diberi nilai
2, “JR”
diberi nilai
3, “TP”
diberi nilai
5. Kepatuhan Kepatuhan minum Mengguna Penilaian Ordinal
minum obat obat yaitu perilaku kan Penetapan
penderita kuesioner kepatuhan
melaksanakan dengan minum obat
pengobatan yang skala ditentukan
disarankan oleh guttman dengan
dokter atau orang sebanyak kriteria:
lain 16 1. Patuh, jika
pertanyaan
nilai 8 – 16
diberi nilai
favourabl Tidak patuh,
e “YA” jika nilai 0 – 7
mendapat
nilai 1,
“TIDAK”
mendapat
nilai 0.
17

Dan untuk
jawaban
unfavoura
ble “YA”
mendapat
nilai 0,
“TIDAK”
mendapat
nilai 1.

3.3 Desain Penelitian


Jenis penelitian yang di gunakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif
dengan mengunakan pendekatan potong lintang atau cross sectional. Tujuan
penelitian ini untuk mendapatkan Gambaran Dukungan Keluarga terhadap
Kepatuhan minum obat di wilayah kerja Pukesmas Karang Kitri

3.4 Variabel Penelitian


Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian seuatu
peneliti (Arikunto 2014) Variabel dari penelitian yang di gunakan dalam penelitian
ini adalah Karakteristik Responden (Usia, jenis kelamin, dan pendidikan) dan
Dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada lansia penderita hipertensi

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian


3.5.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan di teliti
(Notoatmodjo 2018). Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia penderita
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Karang Kitri Bekasi data di bulan januari–
febuari 2021 tercatat sebanyak 113 orang yang mengalami penderita hipertensi.
Data tersebut didapatkan hasil observasi dari pihak puskesmas, peneliti
mendapatkan data sekunder penderita hipertensi di puskesmas tersebut sebanyak
113 responden maka peneliti menetapkan pengambilan sempel adalah
menggunakan teknik Total sampling.
3.5.2 Sampel Penelitian
18

Sampel merupakan bagian jumlah dari populasi dan objek yang ingin diteliti oleh
peneliti yang dianggap mewakili seluruh populasi menurut (Sugiyono 2011).
Sampel dalam penelitian ini yaitu para lansia penderita hipertensi di wilayah
Kerja Puskesmas Karang Kitri dengan karakteristik responden yang memenuhi
kriteria inklusi. Dengan jumlah responden sebanyak 79 orang dengan
menggunakan teknik total sampling atau teknik pengambilan sampel dimana
jumlah sampel dengan populasi dan 34 nya di drop out dikarenakan tidak
memenuhi kriteria eklusi penelitian.

3.6 Kriteria inklusi dan eklusi


3.6.1 Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhin oleh setiap
anggota populasi yang dapat di ambil sample (Notoatmodjo 2018). Kriteria
inklusi dalam penelitian ini adalah :
1. Pasien hipertensi yang memeriksa atau pengobatan di Wilayah Kerja
Puskesmas Karang Kitri Kota Bekasi
2. Pasien hipertensi yang tinggal serumah dengan keluarganya.
3. Pasien yang bersedia menjadi responden.
3.6.2 Kriteria eksklusi
Kriteria eklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili
sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel peneliti (Noatoatmodjo,
2018).
1. Pasein Hipertensi yang tinggal sendiri
2. Pasien Hipertensi yang tidak mempunya penyakit penyerta
3. sedang melakukan isolasi mandiri karena covid-19

3.7 Instrumen Penelitian


Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah alat–alat yang digunakan dalam
pengumpulan data, Instrumen penelitian ini berupa lembar kuesioner. Merupakan
daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, agar saat kuesioner data yang
diperoleh menjadi terarah (Notoatmodjo 2012). Instrumen penelitian ini
19

menggunakan alat pengumpulan data berupa lembar kuesioner. Instrumen yang di


gunakan mengacu kepada penelitian (Chasana ,2016)

1. Dukungan keluarga
Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dengan model skala likert dengan
alternatif jawaban selalu, sering, kadang–kadang, tidak pernah yang disusun
sendiri berdasarkan teori yang ada. Jawaban untuk pertanyaan favourable
“selalu” mendapat skor 4, “sering” mendapat skor 3, “kadang–kadang”
mendapat skor 2, “tidak pernah” mendapat skor 1. Dan untuk jawaban
unfavourabel “selalu” mendapat skor 1, “sering” mendapat skor 2, “kadang –
kadang” mendapat skor 3, dan tidak pernah mendapat skor 4 (Hidayat, 2007).
Kisi–kisi kuesioner dukungan keluarga dapat dilihat pada table berikut ini :

kisi-kisi kuesioner dukungan keluarga

Nomor item Jumlah


No Indikator
Positif Negative Item
1. Dukungan emosional 1, 2, 5, 6, 9,
15 8
11, 13
1. 2. Dukungan penghargaan 16, 17, 18 - 3
2. 3. Dukungan fisik 3, 4, 7, 12 - 4
3. 4. Dukungan informative 8, 10, 14, 19,
- 5
20
Jumlah 20
Menurut Sugiyono (2010), rumus yang digunakan untuk pengkategorian
data adalah sebagai berikut:

nilai tertinggi−nilai terendah


Range= sehingga akan didapat skor
Jumlah kategori
terendah dan sampai tertinggi yaitu 1 x 20 = 20 sampai dengan 4 x 20= 80.

80−20
Range= =15
4

Berdasarkan perhitungan maka kategori dukungan keluarga :


a. 20 – 34 = Kurang baik
b. 35 – 49 = Cukup baik
20

c. 50 – 64 = Baik
d. 65 – 80 = Amat baik
2. Kuesioner tentang Kepatuhan
Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dengan model skala guttman
dengan alternatif jawaban ya dan tidak yang disusun sendiri berdasarkan
teori yang ada. Jawaban untuk pertanyaan favourable “ya” mendapat skor 1
dan untuk jawaban “tidak” mendapat skor 0. Dan untuk jawaban
unfavourabel “ya” mendapat skor 0 dan untuk jawaban “tidak” mendapat
skor 1 (Hidayat, 2007). Kisi–kisi kuesioner kepatuhan minum obat dapat
dilihat pada table berikut ini :

Berdasarkan perhitungan maka kategori kepatuhan minum obat :


a. 0 – 7 = Tidak patuh
b. 8 – 16 = Patuh
3.7.1. Uji Validitas dan Rehabilitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau


kesahihan suatu instrument (Arikunto, 2013). Sebuah instrument dikatakan
valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrument
dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti
secara tepat Pengujian uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05 memiliki
kriteria pengujian sebagai berikut: jika r hitung > r tabel maka instrument atau
item pertanyaan tersebut valid, dan jika r hitung < r tabel maka instrument atau
item tersebut tidak berkorelasi secara signifikasi terhadap skor total dan
dinyatakan tidak valid (Hidayat, 2010).

Uji validitas dalam penelitian yang dilakukan oleh (Chasana ,2016) dilakukan
dengan wawancara pasien dengan beracuan kuesioner dukungan keluarga dan
kepatuhan minum obat pada pasien TB paru di RS PKU muhammadiyah
Sruweng yang berjumlah 20 responden. Hasil uji validitas terhadap kuesioner
dukungan keluarga sebnayak 20 pertanyaan diketahui bahwa dari 20
pertanyaan yang digunakan untuk mengukur dukungan keluarga dinyatakan
valid karena item tersebut memiliki signifikan lebih dari 0.444 yaitu τ hitung >
τ tabel sehingga item pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Sedangkan hasil uji
21

validitas terhadap kuesioner kepatuhan minum obat sebanyak 16 pertanyaan


diketahui bahwa dari 16 pertanyaan yang digunakan untuk mengukur
kepatuhan minum obat dinyatakan valid karena item tersebut memiliki
signifikan lebih dari 0.444 yaitu τ hitung > τ tabel sehingga item pertanyaan
tersebut dinyatakan valid.

Relibialitas menunjukan pada satu pengertian bahwa instrument cukup dapat


dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument
tersebut sudah baik, reliabilitas menunjukan pada tingkat keterandalan sesuatu
(Arikunto, 2013)

Kuesioner dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat setelah dilakukan uji
validitas sebanyak 36 item pertanyaan. Kuesioner dinyatakan reliabel jika
memiliki nilai α minimal 0.7. Hasil uji reliabilitas dari 36 item pertanyaan
menunjukkan nilai cronbach’s alpha sebesar kisaran 0.899 dan 0.944. Nilai
tersebut tidak ada yang melebihi nilai cronbach’s alpha 0.7 sehingga 36 item
pertanyaan dinyatakan reliabel.

3.8 Prosedur Penelitian


3.8.1 Tahap persiapan
3.8.1.1 Peneliti mengajukan surat permohonan izin untuk melakukan penelitian
kesehatan ke BAAK.
3.8.1.2 Peneliti menyerahkan surat izin penelitian dan koordinasi dengan kepala
puskesmas tentang tujuan dan prosedur penelitian.
3.8.1.3 Melakukan studi pendahuluan secara langsung di wilayah puskesmas karang
kitri Bekasi.
3.8.1.4 Koordinasi dengan petugas puskesmas karang kitri bekasi dan meminta data
sekunder meliputi lanisa yang menderita hipertensi, untuk mengetahui berapa
populasi dan sampel yang mau diteliti.
3.8.1.5 Sampel yang didapatkan dengan cara total sampling yang dimana pengambilan
sampel sama dengan populasi.
3.8.2 Tahap Pelaksanaan
1) Setelah mendapat persetujuan dari pihak puskesmas karang kitri bekasi
peneliti menentukan strategi penyebaran.
22

2) Strategi pengumpulan data dari responden yaitu dikumpulkan dihari itu juga
dengan memberikan kuesioner kepada peneliti dan asisten agar mempermudah
untuk pengambilan kuesioner yang telah diisi.
3) Peneliti menentukan 2 orang asisten yaitu temen sekelas syarat asisten yaitu
mengerti tahapan penelitian, mengerti alur kuesioner dan mengerti tahapan
penelitian. tugas dari asisten tersebut yaitu menyebarkan kuesioner,
mendampingi responden selama pengisian kuesioner, kemudian dikumpulkan
ke peneliti dan peneliti mengecek kembali hasil dari pengisian kuesioner
tersebut.
4) Sebelum asisten terlibat dalam penelitian peneliti melakukan persamaan
persepsi tentang kuesioner.
5) Peneliti bersama asisten melakukan penyebaran kuesioner yaitu, dengan
melalui penyuluhan dan mendatangi rumah responden bersama kader dan
karang taruna diwilayah tersebut. Sebelumnya peneliti menjelaskan kepada
kader maksud dan tujuan penelitian.
6) peneliti tidak mendatangi responden yang sedang isolasi covid 19 sehingga
tidak diikutsertakan penelitian dan dinyatakan oleh peneliti drof out dari
penelitian ini
7) Peneliti menjelaskan isi dari lembar informed consent, apabila responden
mengereti dan menyutujui, peneliti meminta tanda tangan responden sebagai
tanda persetujuan untuk dijadikan salah satu partisipan dari penelitian.
8) Menjelaskan kepada responden tentang cara pengisian kuesioner sampai
responden mengerti, kemudian peneliti memberikan kesempatan bertanya
tentang hal-hal yang belum dimengerti, dan peneliti membantu mengisi
kuesioner apabila responden belum mengerti.
9) Setelah pengisian kuesioner, peneliti mengumpulkan kuesioner tersebut dan
memastikan kelengkapan data kuesioner yang telah dijawab responden. Jika
masih ada jawaban yang belum terisi, peneliti menjelaskan kembali maksud
pertanyaan tersebut kepada responden.
10) Tahap penutup dilakukan apabila semua pertanyaan dalam lembar kuesioner
sudah terisi dan tidak ada yang ditanyakan kembali tentang pertanyaan
tersebut.
23

11) Kemudian peneliti mengakhiri pertemuan bersama responden dengan


memberikan souvenir dan ucapan terima kasih kepada responden atas
kerjasamanya sebagai partisipan penelitian.

3.8.3 Tahap Akhir


3.8.3.1 Pencatatan dan pengoreksian ulang dari hasil pengambilan data.
3.8.3.2 Melakukan pengolahan data dan analisa data.

3.9 Teknik Pengolahan dan Analisa Data


3.9.1 Teknik pengolahan data
3.9.1.1 Editing (penyutingan data)
Hasil dari kuesioner yang dikumpulkan melalui peneliti dikoreksi dan hasil
kuesioner diambil sesuai dengan ketentuan yang diharapkan. Hasil koreksi 79
kuesioner sudah diisi semua dengan benar dan lengkap oleh responden.
3.9.1.2 Cording (Membuat lembaran kode)
Mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data atau bilangan. Pada
kuesioner pertama yang berisi pertanyaan yang mengenai data karakteristik
responden yaitu :
1. Jenis kelamin, usia, dan pendidikan. Pernyataan untuk jenis kelamin diberi
angka 1=laki-laki, 2= perempuan. Pernyataan untuk usia 1=45-59 tahun,
2= 60-74 tahun, 3=75-90 tahun, 4=90 tahun, Pernyataan pendidikan diberi
angka 1=tidak sekolah, SD, SMP, 2=SMA, 3=perguruan tinggi.
2. Kuesioner tentang dukungan keluarga menggunakan skala likert dengan
alternatif jawaban selalu, sering, kadang–kadang, tidak pernah yang
disusun sendiri berdasarkan teori yang ada. Jawaban untuk pertanyaan
favourable “selalu” mendapat skor 4, “sering” mendapat skor 3, “kadang–
kadang” mendapat skor 2, “tidak pernah” mendapat skor 1. Dan untuk
jawaban unfavourabel “selalu” mendapat skor 1, “sering” mendapat skor
2, “kadang – kadang” mendapat skor 3, dan tidak pernah mendapat skor 4
Penetapan dukungan keluarga ditentukan dengan kriteria : a .20 – 34 =
24

Kurang baik b.35 – 49 = Cukup baik c. 50 – 64 = Baik d.65 – 80 = Amat


baik.
3. Kuesioner tentang Kepatuhan akan dianalisa dengan cara jumlah item
dikalikan nilai terendah dan tertinggi yang diperoleh, Kuesioner kepatuhan
minum obat Peneliti menggunakan 16 pertanyaan dengan menggunakan
skala guttman yang akan diberikan dengan kategori 0 – 7 = Tidak patuh 8
– 16 = Patuh.
3.9.1.3 Masukan Data atau Processing
Data dari hasil jawaban masing-masing responden yang sudah diberikan yang
sudah diberikan kode dalam kolom-kolom yang telah disediakan dan sudah
diberikan coding selanjutnya dimasukan ke dalam perhitungan spss untuk
mendapatkan hasilnya.
3.9.1.4 Pembersihan Data (Cleaning)
Setiap data responden dimasukan, diperiksa kembali untuk melihat
kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan
sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.
3.9.2 Analisa Data
3.9.2.1 Analisa Data univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel (Notoadmojo, 2012). Bentuk tergantung dari jenis
datan numeric di gunakan nilai mean, median, dan standar deviasi. Sedangkan
untuk data kategorik dengan menghitung frekuensi dan presentasi masing-
masing kelompok, yaitu dengan rumus :
Rumus Presentasi :

f
P= X 100%
n

Keterangan :
P = Presentasi
f = Frekuensi
n = Jumlah Sampel
25

3.10 Etika Penelitian


Dalam melakukan penelitian ini, penelitian memperhatikan prinsip- prinsip dasar
etik penelitian yang meliputi autonomy, beneficence, anonymity dan justice
(Polit dan Beck 2012). Pertimbangan terkait penelitian ini dilakukan melaui
perizinan pukesmas.
3.10.1 Prinsip Manfaat
1) Bebas dari Penderitaan
Penelitian ini dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan kepada
responden, baik fisik maupun mental, dalam penelitian ini responden
diminta untuk mengisi kuesioner oleh peneliti. Pada saat pengisian
kuesioner tidak ada responden yang mengeluh atau atau rasa tidak nyaman.
Pengisian kuesioner dapat dilakukan pada saat responden sedang ada di
rumah dan membutuhkan 15 menit untuk pengisian kuesioner dengan
kesediaan respondensecara sukarela.
2) Bebas dari Eksploitasi
Partisipasi responden harus dihindari dalam keadaan yang tidak
menguntungkan, responden harus diyakinkan bahwa partisipasinya dalam
penelitian atau informasi yang telah diberikan, tidak akan dipergunakan
dalam hal-hal yang dapat merugikan responden dalam bentuk apapun.
3) Risiko
Penelitian ini tidak ada risiko apapun karena responden tidak diberikan
perlakuan atau tindakan. Peneliti mmemberikan informasi kepada
responden bahwa tidak ada keuntungan secara langsung dari penelitian ini
namun responden diberikan informasi yang bermanfaat secara langsung
berkaitan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat
3.10.2 Prinsip Menghargai Hak Asasi Manusia
1) Responden diperlakukan secara manusiawi, mempunyai hak memutuskan
apakah mereka bersedia menjadi responden penelitian atau tidak, tanpa
adanya sangsi apapun.
2) Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan
Peneliti memberikan penjelasan secara rinci serta bertanggung jawab jika
ada sesuatu yang terjadi kepada responden, sebelum penelitian dilakukan
26

responden mendapatkan penjelasan dengan tujuan, prosedur penelitian dan


dijelaskan kenyamanan yang mungkin terjadi saat penelitian ini tidak ada
risiko apapun terhadap responden.

3) Informed consent
Responden mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan penelitian
yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi atau
menolak menjadi responden. Kesediaan responden telah dibuktikan dengan
mendatangani informed consent yang telah disediakan oleh peneliti.
3.10.3 Prinsip Keadilan
1) Responden harus diperlakukan yang adil baik sebelum selama dan sesudah
keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi. Saat
pengisian kuesioner responden yang ditemui tidak ada yang menolak untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini dan tidak ada diskriminasi terhadap
responden.
2) Hak dijaga Kerahasiannya
Menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak mencantumkan
nama responden pada lembar pengumpulan data atau kuesioner yang diisi
oleh responden.

3.11 Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Karang Kitri bekasi,
karena di daerah wilayah kerja Puskesmas Karang Kitri masih banyak yang
menderita hipertensi.

Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus


No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan
Judul
2. Penyusunan
Proposal
3. Ujian Proposal
4. Perbaikan
27

Proposal
5. Penelitian
6. Analisa Data
7. Penyusunan
Pembahasan
8. Uji Sidang
Akhir
9. Perbaikan Hasil
BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini peneliti meyajikan dan menjelaskan tentang hasil analisa Gambaran
Dukungan Keluarga Dan Kepatuhan Minum Obat di Wilayah Kerja Puskesmas Karang
Kitri Kota Bekasi. Berdasarkan data yang di peroleh dalam penelitian ini dengan sample
berjumlah 79 orang. Hasil penelitian ini disajikan melalui analisis univariat.

4.1 Analisa Univariat


Berdasarkan data yang terkumpul didapatkan distribusi Dukungan Keluarga Dan
Kepatuhan Minum Obat berdasarkan karakteristik usia, jenis kelamin, pendidikan.

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di Wilayah Kerja
Puskesmas Karang Kitri Kota Bekasi
(N:79)

Umur N %

Usia Pertengahan (49- 59 Tahun) 54 68,4 %

Lanjut Usia (60-74Tahun) 25 31,6 %

Total 79 100 %

Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa hasil karaktristik umur responden


didominasi oleh usia Pertengahan (49 – 59) yaitu sebanyak 54 orang atau (68,4%)
dengan total responden sebanyak 79 orang atau (100%).

28
29

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di
Wilayah Kerja Puskesmas Karang Kitri Kota Bekasi
(N:79)

Jenis kelamin N %

Pria 20 25,3%

Perempuan 59 74,7%

Total 79 100%

Berdasarkan hasil analisa tabel diatas didapatkan bahwa hasil karakteristik


jenis kelamin responden didominasi oleh responden berjenis kelamin wanita
sebanyak orang 59 atau (74,7%) dengan total responden sebanyak 79 orang
atau (100%).

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di Wilayah
Kerja Puskesmas Karang Kitri Kota Bekasi
(N:79)
30

Pendidikan N %

SD 24 30,4%

SMP 24 30,4%

SMA 17 21,5%

SMK 12 15,2%

D3 2 2,5%

Total 79 100%

BerdasaBerdasarkan hasil analisa tabel diatas didapatkan bahwa


karakteristik berdasarkan pendidikan respoden didominasi oleh responden
yang berpendidikan SD dan SMP sebanyak 24 orang atau (30,4%%) dengan
total repsoden ssebanyak 79 atau (100%)

Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga di
Wilayah Kerja Puskesmas Karang Kitri Kota Bekasi
(N:79)

Dukungan Keluarga N %

Amat Baik 53 67,1 %


31

Baik 26 32,9 %

Cukup 0 0%

Kurang 0 0%

Total 79 100%

Berdasarkan hasil analisa tabel diatas didapatkan Dukungan Keluarga di


Wilayah puskesmas kerja Karang kitri lebih banyak didominasi Dukungan
Keluarga Amat baik 53 orang atau (67,1 %) dan mengalami Dukungan
Keluarga Baik 26 orang atau (32,9%) dari 79 responden atau (100%).

Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepatuhan Minum Obat
di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Kitri Kota Bekasi
(N:79)

Kepatuhan Minum obat N %

Patuh 58 73,4%

Tidak patuh 21 26,6%

Total 79 100%

Berdasarkan hasil analisa tabel diatas didapatkan Kepatuhan Minum Obat di


Wilayah puskesmas kerja Karangkitri lebih banyak didominasi Kepatuhan
Minum obat baik sebanyak 58 orang atau (73,4%), dan yang mengalami
Kepatuhan Minum obat Buruk 21 orang atau (26,6%) dari 79 responden
32

atau (100%), dan Dukungan Keluarga Dukungan Keluarga baik sebanyak


69 orang atau (87,3%), dan kepatuhan minum obat baik sebanyak 58 orang
atau (73,4%) atau (100%).
BAB V

PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan pembahasan hasil penelitian dan keterbatasan dalam
penelitian yaitu Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada
Lansia Penderita Hipertensi. Ditinjau dari beberapa teori dan penelitian-penelitian yang
telah dilakukan sebelumnya (Widyaningrum, Retnaningsih, and Tamrin 2019)

Penelitian ini dilaksanakan di Di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Kitri Kota Bekasi,
populasi yang diambil adalah Lansia Yang Penderita Hipertensi Alat yang digunakan
pada saat pengambilan data yaitu kuesioner Dukungan Keluarga dan Kepatuhan Minum
Obat. Jumlah responden pada penelitian ini adalah 79 responden.

5.1 Karakteristik Responden


5.1.1 Umur
Pada penelitian ini menunjukan bahwa responden banyak didominasi oleh usia
45 tahun sd 59 tahun menunjukan hasil sebanyak 54 atau (68,4) atau sudah
masuk lansia tengah menurut Kemenkes RI 2020 menyatakan semakin tua umur
semakin beresiko menderita hipertensi karena tingginya hipertensi sejalan
dengan bertambahnya umur disebabkan oleh perubahan struktural pada pembulu
darah besar, sehingga lumen menjadi sempit dan dinding pembulu darah
menjadi lebih kaku, sebagai akibat adalah meningkatnya tekanan darah sistolik.
Dengan meningkatnya umur didapatkan kenaikan tekanan darah diastole rata-
rata walaupun tidak begitu nyata juga terjadi kenaikan angka pravelensi
hipertensi. Penelitian ini sejalan yang dilakukan oleh (Sartik at all, 2017) dengan
judul faktor-faktor resiko dan angka kejadian hipertensi pada penduduk
Palembang banyak didominasi oleh usia lansia dengan hasil menunjukan usia di
angka >40 tahun sebanyak 260 atau (65,5%) dan <40 tahun sebanyak 137
(34,5%).

32
33

Peneliti berpendapat bahwa usia mempengaruhi kejadian hipertensi karena


semakin usia nya bertambah struktural pada pembulu darah dan psikologis akan
berubah dan mengakibatkan hipertensi.
5.1.2 Jenis kelamin
Pada penelitian ini menunjukan bahwa responden banyak didominasi oleh
responden berjenis kelami perempuan dengan menunjukan hasil sebanyak 59
atau (74,7%). menurut (Sutanto,2010) bahwa hipertensi berdasarkan gender
dapat dipengaruhi oleh faktor psikologis prilaku tidak sehat seperti meroko dan
pola makan yang tidak seimbang sehingga menyebabkan kelebihan berat badan,
depresi, dan rendahnya status pekerjaan. Pendapat Nanda 2013 mengemukakan
bahwa tekanan darah sangat berkaitan dengan usia menopause, perempuan
dalam masa menopause lebih tinggi tekanan darahnya ketimbang perempuan pre
menopause, itulah mengapa hipertensi lebih banyak dialami oleh perempuan.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Lilies at all, 2015)
dengan judul faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi
menunjukan hasil peneltian perempuan sebanyak 94 responden (60,6%) dan
laki-laki 61 responden atau (39,4%).
Penelitian ini tidak sejalan dengan yang dilakukan penelitian Everet dan
Zajacova (2015) menyatakan menunjukan hasil bahwa laki-laki memiliki tingkat
hipertensi yang tinggi dari pada wanita, dikarenakan laki-laki pola hidupnya
tidak teratur sehingga menyebabkan hipertensi.
Peneliti berpendapat bahwa ada pengaruh jenis kelamin dengan kejadian
hipertensi dikarenakan wanita lansia sudah mengalami menopause dan
mengakibatkan tekanan darahnya tinggi. Dan laki-laki pola hidupnya sering
tidak teratur sehingga mengakibatkan hipertensi.
5.1.3 Pendidikan
Pada penelitian ini menunjukan bahwa responden banyak didominasi oleh
responden yang berpendidikan rendah seperti SD dan SMP. SD sebanyak 24
responden atau (30,4%) dan SMP sebanyak 24 responden atau (30,4%). menurut
Riskesdas (2013) yang menyatakan penyakit hipertensi cenderung tinggi pada
Pendidikan yang rendah dan menurun sesuai dengan peningkatan Pendidikan
karena tingkat Pendidikan sangat berpengaruh terhadap gaya hidup sehat dengan
34

tidak merokok dan Pendidikan yang rendah kurang nya pengetahuan pada pasien
yang berpendidikan rendah terhadap Kesehatan dan sulit atau lambat menerima
informasi (penyuluhan) yang diberikan oleh petugas Kesehatan sehingga
berdampak kepada prilaku/pola hidup sehat.Penelitian ini sejalan dengan dengan
penelitian yang dilakukan oleh (febby at all, 2013) dengan judul faktor-faktor
yang berhubungan dengan tekanan darah di puskesmas talaga murni, cikarang
barat tahun 2012 dengan menunjukan hasil hipertensi banyak dialami oleh yang
berpendidikan rendah dengan hasil 45,2 dan Pendidikan tinggi dengan hasil
20,5.Peneliti berpendapat bahwa ada pengaruh kejadian hipertensi dengan
Pendidikan semakin Pendidikan tinggi maka semakin mudah menerima
informasi untuk menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat.

5.2 Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan

Pada penelitian ini menunjukan bahwa responden banyak didominasi oleh


rersponden dengan dukungan keluarga yang tinggi dengan hasil menunjukan 53
responden atau (67,1%) dan kepatuhan yang tinggi dengan menunjukan hasil 58
(73,8%), menurut penelitian yang dilakukan oleh (Hanum at all ,2019) dukungan
keluarga dapat dipengaruhi oleh adanya motivasi dari dalam dan berkeinginan
untuk sembuh sehingga lansia patuh akan minum obat dan juga adanya
pemberian informasi yang memadai dari fasilitas Kesehatan dapat memproleh
pengetahuan baik para lansia seiring dengan rutin medical checkup dan dari
penelitian yang dilakukan oleh (Ratnaningsih at all, 2019) menjelaskan bahwa
terdapat hubungan yang siginifkan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan
minum obat hipertensi kepada lansia.

Penelitian ini tidak sejalan yang dulakukan oleh penelitiann Dina (2019)
menunjukan hasil banyak didominasi oleh dukungan kelaurganya tidak baik
menunjukan hasil 32 atau (51,6%) dan kepatuhan banyk didominasi oleh tidak
patuh sebanyak 33 atau (53,2%).
Peneliti berpendapat bahwa ada pengaruh antara dukungan keluarga dengan
kepatuhan minum obat semakin didukung maka semakin tinggi tingkat kemauan
35

lansia untuk patuh terhadap pengobatannya dan kepatuhan sangat berpengaruh


terhadap dukungan keluarga.

Keterbatasan peneliti
Pada perinsipnya peneliti berupaya semaksial mungkin dalam mengerjakan proses
penelitian ini baik dalam memilih desain penelitian sampai memproleh hasil
penelitian, hal ini disebabkan oleh beberapa keterbatasan yang berkaitan dengan
penelitian di antaranya :
- Jumah sampel yang belum maksimal
- Peneliti prosesnya terhambat dikarenakan pandemic covid-19 sehingga peneliti
kesulitan untuk bertemu secara tatap muka dengan responden
BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan mayoritas
responden banyak didominasi oleh responden yang berusia lansia
Pertengahan (49-59 tahun) atau (68,4%).
2. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan mayoritas
responden banyak didominasi oleh responden berjenis kelamin wanita
sebanyak 59 atau (4,7%).
3. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan mayoritas
responden banyak didominasi oleh responden yang berpendidikan SD dan
SMP sebanyak 24 (30,4%).
4. Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan dapat disimpulkan mayoritas
lansia di wilayah puskesmas karang kitri mayoritas Dukungan Keluarga Baik
sebanyak 69 orang atau (87,3%), dan mayoritas Kepatuhan Minum obat Baik
sebanyak 58 orang atau (73,4%).
6.2. Saran
1. Bagi peneliti
Diharapkan bagi penelitian selanjutnya dapat mengembangkan penelitian
dengan mencari hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan
minum obat dan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian hipertnsi.
2. Bagi mahasiswa
Diaharapkan bagi mahasiswa dapat menambah informasi dan wawasan
tentang hipertensi.
3. Bagi institusi
Diharapkan bagi institusi dapat menjadi literature kepustakaan untuk
kepustakaan STIKES Bani Saleh.

36
DAFTAR PUSTAKA

Adrian, Steven Johanes. 2019. “Diagnosis Dan Tatalaksana Terbaru Pada Dewasa.”
Cdk-274 46(3): 172–78.
http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/view/503%0Adiakses pada
tanggal 28 oktober 2020.

Alpin, Haikal. 2016. “Hubungan Fungsi Gerak Sendi Dengan Tingkat Kemandirian
Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji Kabupaten Gowa.” Jurnal
Ilmiah Kesehatan Sandi Husada 4(1): 43–49.

Arikunto. 2014. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.”

Artiyaningrum, Budi, Mahalul Azam, and Info Artikel. 2016. “Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Tidak Terkendali Pada Penderita Yang
Melakukan Pemeriksaan Rutin.” Public Health Perspective Journal 1(1): 12–20.

Askandar, eat al. 2015. Buka Ajar Ilmu Penyakit Dalam. surabaya.

Bianti Nuraini. 2015. “Risk Factors of Hypertension.” Risk Factors of Hypertension.

DiGiulio, et al. 2014. “Keperawatan Medical Bedah.” In Keperawatan Medical Bedah,


Yogyakarta.

erik juniarto. 2016. “Hubungan Dukunga Keluarga Dengan Tingkat Kepatuhan


Mengkonsumsi Obat Pada Lansia Memderita Hipertensi.” 42(1): 1–10.

Hariyadi. 2019. “Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Lansia Dalam


Menjalani Pengobatan Hipertensi Di Puskesmas Gemarang Madiun.” 4(1): 60–65.

Indrayani, and Sudarto Ronoatmojo. 2018. “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan


Kualitas Hidup Lansia Di Desa Cipasung Kabupaten Kuningan Tahun 2017.”
Jurnal Kesehatan Reproduksi 9(1): 69–78.

Jones, Marilyn m dan friedman bowden. 2017. “Keperawatan Keluarga.” In Jakarta.

Kadir, Akmarawita. 2018. “Hubungan Patofisiologi Hipertensi Dan Hipertensi Renal.”

37
38

Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 5(1): 15.

Karunia, Esa, and Jawa Timur. 2015. “Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan
Kemandirian Activity of Daily Living Pascastroke.” (July 2016): 213–24.

kemenkes RI. 2018. “Profiel Kesehatan Indonesia 2017 Jakarta.” In Jakarta.

Notoatmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

———. 2018. Metodelogi Penelitian Kesehatan. PT.Rineka Cipta.

Nurbaiti. 2019. “Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Mengkonsumsi


Obat Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Dususn Pundung Nogotirto Gampiang
Sleman Yogyakarta.” Naskah Publikasi Universitas Aisyiyah Yogyakarta.

Pameswari, Puspa, Auzal Halim, and Lisa Yustika. 2016. “Tingkat Kepatuhan
Penggunaan Obat Pada Pasien Tuberkulosis Di Rumah Sakit Mayjen H. A Thalib
Kabupaten Kerinci.” Jurnal Sains Farmasi & Klinis 2(2): 116.

Polit dan Beck. 2012. Etika Dalam Penelitian. Jakarta: Salemba Medika.

Reanovilla, dessy widyasari putri. 2017. “Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap


Keikut Sertaan Ibu Dalam Dektesi Dini CA Servik Dengan Metode Inspeksi Visual
Asam Asetat (IVA) Di Kelurahan Kedungmundu Kota Semarang.”

Siti Nur Kholifah. 2016. Keperawatan Gerontik. Jakarta selatan.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:


Alpabeta.

Sulistyana, Caturia Sasti. 2019. “Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan


Minum Obat Dan Kontrol Diit Penderita Hipertensi.” Jurnal Kesehatan Holistic
3(2): 28–36.

Susanto, Yugo. 2015. “Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat
Pasien Hipertensi Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Cuka Kabupaten
Tanah Laut.” (April).

Toulasik, Yani Arnoldus. 2019. “Ir – Perpustakaan Universitas Airlangga.”


39

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN


MINUM OBAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RSUD. PROF.DR.W. Z.
JOHANNES KUPANG-NTTAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM
OBAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RSUD. PROF.DR.W. Z. JOHANNES
KUPANG-NTT.

Widyaningrum, Devi, Dwi Retnaningsih, and Tamrin Tamrin. 2019. “Hubungan


Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Lansia Penderita
Hipertensi.” Jurnal Ilmu Keperawatan Komunitas 2(2): 21.

Wiratri, Amorisa. 2018. “Menilik Ulang Arti Keluarga Pada Masyarakat Indonesia.”
Jurnal Kependudukan Indonesia 13(1): 15–26.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Penjelasan Penelitian

PENJELASAN PENELITIAN

1. Saya adalah M. Khabib berasal dari institusi/jurusan/program studi S1


Keperawatan Bani Saleh Kota Bekasi dengan ini meminta anda untuk
berpartisipasi dengan sukarela dalam penelitian yang berjudul “Gambaran
Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada Lansia Penderita
Hipertensi”
2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui “Gambaran Dukungan Keluarga
Terhadap Kepatuhan Minum obat pada lansia Penderita Hipertensi”. Sampel
penelitian/orang yang terlibat dalam penelitian ini yaitu Lansia berjenis kelamin
laki-laki dan perempuan yang kemudian mengisi kuesioner.
3. Prosedur pengambilan data dengan cara mengisi kuesioner dengan
menggunakan Lembar Kuesioner tentang Dukungan keluarga dan Kepatuhan
minum obat dengan waktu 15-20 menit untuk setiap responden. Cara ini
mungkin dapat mengakibatkan ketidakyamanan berupa tersitanya waktu
responden, tetapi di akhir kesempatan saya akan memberikan suatu buah tangan
untuk para responden.
4. Keuntungan yang akan diperoleh dalam keikutsertaan anda pada penelitian ini
secara langsung saat ini tidak ada, tetapi manfaatnya adalah anda akan
mengetahui Dukungan keluarga yang baik dan kepatuhan minum obatnya.
5. Seandainya anda tidak menyetujui cara ini maka anda boleh tidak mengikuti
penelitian ini sama sekali. Untuk itu anda tidak akan dikenakan sanksi apapun.
6. Nama dan identitas diri anda serta semua data informasi yang kami peroleh akan
tetap dirahasiakan.
7. Jika anda memerlukan informasi/bantuan yang terkait dengan penelitian ini
dapat menghubungi saya Khabib, No. Hp sebagai peneliti
Peneliti

Mohammad Khabib

40
Lampiran 2. Informed Consent

INFORMED CONSENT

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Usia :

Alamat :

Menyatakan bersedia menjadi responden pada penelitian yang dilakukan oleh :

Nama : Mohammad Khabib

NIM : 0432950317039

Alamat : Jalan RA. Kartini Gang mawar 6 Rt 08 Rw 03 Kota bekasi


Judul Penelitian : Gambaran Dukungan Keluarga terhadap Kepatuhan Minum
obat Pada lansia Penderita Hipertensi
Saya akan bersedia untuk memberikan data dengan sebenar-benarnya demi
kepentingan penelitian. Dengan ketentuan, semua data responden dirahasiakan dan
hanya semata-mata untuk kepentingan penelitian dan ilmu pengetahuan.

Demiakan surat pernyataan ini saya sampaikan, agar dapat dipergunakan


sebagaimana mestinya.

Bekasi, Maret 2021

Peneliti

Responden
(Mohammad Khabib)
( )

41
Lampiran 3. Kuesioner

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER I : DUKUNGAN KELUARGA

Petunjuk pengisian :

1. Bacalah pertanyaan dibawah ini dengan seksama, kemudian berikan pendapat anda
pada lembar jawaban bagi setiap pertanyaan tersebut dengan cara mencontreng (√)
huruf : SL : apabila pernyataan tersebut SELALU dilakukan keluarga (dilakukan
setiap hari) SR : apabila pernyataan tersebut SERING dilakukan keluarga (dilakukan
5-6 kali dalam satu bulan) JR : apabila pernyataan tersebut JARANG dilakukan
keluarga (dilakukan 1-4 kali dalam satu bulan) TP : apabila pernyataan tersebut
TIDAK PERNAH dilakukan keluarga (tidak pernah dilakukan).

2. Isilah nama, jenis kelamin dan umur yang tersedia.


Nama responden :
Jenis kelamin :
Umur :
Pendidikan :

Jawaban
No. Pernyataan SEL SE JAR TIDAK
ALU RI AN PERN
NG G AH
1 Keluarga menanyakan kondisi kesehatan saya setiap
Hari
2 Keluarga menanyakan keinginan saya setiap hari
3 Keluarga membebankan pekerjaan pada saya
4 Keluarga membantu menyiapkan obat saya
5 Keluarga menyediakan biaya untuk berobat
6 Keluarga mengantar saya untuk memeriksa kesehatan
saya apabila saya merasa tidak enak badan
7 Keluarga menggantikan posisi saya dalam melakukan
pekerjaan di rumah

42
8 Keluarga mengingatkan saya untuk tidak memilih
obat meskipun reaksi obat tersebut membuat saya
merasa mual
9 Keluarga mengingatkan saya untuk tidak lupa minum
Obat
10 Keluarga mengingatkan saya untuk minum obat
sesuai jumlah dan dosis yang dianjurkan dokter
11 Keluarga mengawasi saya minum obat langsung
12 Keluarga mengantar saya untuk mengambil obat di
RS
13 Keluarga mengingatkan saya untuk istirahat

14 Keluarga mengingatkan saya untuk minum obat


Teratur
15 Keluarga acuh atau cuek terhadap kondisi kesehatan
saya
16 Keluarga memberikan informasi tentang penyakit
saya untuk tetap sehat
17 Keluarga memberikan motivasi/dorongan atau
menyarankan kontrol rutin, minum obat teratur
kepada saya untuk tetap sehat
18 Keluarga menceritakan hal-hal yang baik atau
Membahagiakan
19 Keluarga selalu mengingatkan saya untuk tidak putus
Berobat
20 Keluarga menyarankan saya untuk banyak istirahat
atau mengurangi kegiatan yg bayak mengeluarkan
Tenaga

KUESIONER II : KEPATUHAN MINUM OBAT

43
Beri tanda ceklist (√) jawaban yang anda anda pilih, pilihan jawaban tidak
mewujudkan benar atau salah.

Jawaban
No. Pernyataan
Ya Tidak
1. Saya minum obat sesuai jadwal

2. Saya minum obat sesuai jumlah dan dosis sesuai anjuran


Dokter
3. Apabila obat sudah habis, saya segera datang mengambil
Obat
4. Jika saya merasa sehat, saya tidak minum obat
5. Saya tidak minum obat karena bosan
6. Saya minum obat sesuai dengan jenis obat yang
diberikan dokter kepada saya
7. Saya minum obat jika diingatkan

8. Saya tidak meminum obat yang membuat saya mual

9. Saya membaca buku cara minum obat yang baik dan


Benar
10. Saya minum obat jika disediakan oleh keluarga

11. Saya minum obat jika saya berada di rumah

12. Saya sering lupa minum obat

13. Saya pernah berpura – pura minum obat di depan


keluarga saya
14. Saya tidak minum obat karena saya sudah putus asa

15. Saya tidak teratur minum obat karena tidak mengerti


bahaya/komplikasi yang akan terjadi
16. Saya minum obat jika diawasi

44
Lampiran 4. Lembar Konsultasi Skripsi

LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI

Nama : Mohammad Khabib

Nim : 0432950317039

Dosen Pembimbing I: Ns. Meria Woro S, M.Kep.,Sp.Kep.Kom

45
Judul Skripsi : Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan

Minum Obat pada Lansia Penderita Hipertensi Di Wilayah Puskesmas Karang

Kitri Kota Bekasi

No Tanggal Materi Bimbingan Masukan/saran Tanda Tangan


Bimbingan Dosen pmbimbing Mahasiswa Dospem
1. 12 Des 2021 Pengajuan Judul - Cari jurnal-jurnal yang
(melalui zoom memperkuat penelitian
meetting) - Mulai membuat bab 1
-
2. 18 Feb 2021 Konsultasi proposal Untuk tujuan, kerangka
bab 1-3 konsep, kriteria inklusi,
(melalui zoom definisi operasional harus
meetting) balance
3. 28 Feb 2021 Konsultasi revisi - Perhatikan kata sambung
proposal bab 1-3 pada awal kalimat
(bimbingan tatap - Pada bab 1 perbaiki lagi
muka) agar fenomena penelitian
terlihat
- Pada bab II perhatikan
sumber referensi
- Perhatikan spasi pada
setiap penulisan
- Pada kuesioner penelitian
jika kuesionernya
memakai penelitian
peneliti lain, silahkan
masukan hasil uji
validitasnya
- Pada definisi operasional
perbaiki lagi
- Ceritakan prosedur
penelitian yang akan
dilakukan
4. 09 Jun 2021 Konsultasi Bab 4-6 - Perhatikan kata sambung
(melalui grup wa) di awal kalimat
- Hasil tabel distribusi di
berikan penjelasan sesuai
dengan kategori yang
bermasalah dan berikan
penjelasan sesuai hasil
berdasarkan teori
5. 26 Jul 2021 Konsultasi Revisi - Perhatikan tulisan yang
Bab 1-6 typo, tanda baca, kata
(melalui whatsaap) sambung awal kalimat

46
- Cari urgensi atau data
yang dapat memperkuat
penelitian
- Cari referensi jurnal
peneliti terdahulu yang
tidak sejalan dengan
penelitian yang sedang
dilakukan

LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI

Nama : Mohammad Khabib

Nim : 0432950317039

Dosen PembimbingII: Ns. Indah Puspitasari, M.Kep

47
Judul Skripsi : Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan

Minum Obat pada Lansia Penderita Hipertensi Di Wilayah Puskesmas Karang

Kitri Kota Bekasi

No Tanggal Materi Bimbingan Masukan/saran Tanda Tangan


Bimbingan Dosen Pembimbing Mahasiswa Dospem
1. 08 Feb 2021 Pengajuan judul Dospem menyarankan untuk
(melalui zoom untuk Gambaran ” pada judul
meetting)
2. 10 Feb 2021 Konsultasi proposal -Pada bab 1, disarankan untuk
bab 1-3 mencari fenomena yang
(melalui email) bisa menggambarkan situasi
sesuai dengan judul yang
sudah diambil
-Perhatikan kembali cara
penulisan
-Menggambarkan studi
pendahuluan
-Pada populasi dan Sampelnya

3. 15 Feb 2021 Membahas proposa -Pada definisi operasional


dari Bab 1-3 secara berdasarkan variabel,
bergantian dijelaskan lagi sesuai
(melalui zoom dengan pemahaman peneliti
meetting) -Pada definisi operasional
variabel usia pada bagian
hasil ukur diubah menjadi
tingkatan usia sesuai
kriteria inklusi
4. 22 Feb 2021 Konsultasi Revisi -Perhatikan kembali kata
Bab 1-3 kembali sambung dengan sitasi dan
(melalui email) cara penulisan
-Kriteri inklusi dan kriteria
eksklusi harus diperhatikan
dan diperbaiki lagi
5. 26 Feb 2021 Konsultasi Revisi -Perhatikan sumber pada
Bab 1-3 kembali sumber
(melalui zoom -Perhatikan tata letak
meetting) penomoran
-Pada bab I diperbaiki lagi cari
fenomena yang sesuai
07 Mar 2021 Konsultasi Revisi -Menghapus teori yang tidak
Bab 1-3 kembali sesuai dengan judul

48
(melalui email) penelitian
-Penomoran halaman
diperbaiki lagi
23 Mar 2021 Konsultasi Revisi -Perhatikan parafrase pada Bab
Bab 1-3 II
(melalui email) -Perhatikan rata kanan dan kiri
pada daftar pustaka
16 Juli 2021 Konsultasi Bab 1-6 -Perhatikan kembali etika
(Melalui Whatsaap) penelitian yang akan
digunakan
-Perhatikan kata sambung pada
awal kalimat
26 Juli 2021 Konsultasi Revisi -Perhatikan setiap spasi yang
Bab 1-6 yang sudah ditentukan pada
(Melalui panduan
-Beri keterangan pada tabel di
bagian-bagiannya
-Buat abstrak
-Perhatikan urgensi pada bab I
-Beri keterangan pada arah
panah di kerangka konsep

LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI

Nama : Mohammad Khabib

Nim : 0432950317039

Dosen Penguji : Ns. Amzal Mortin Andas, M.Kep

49
Judul Skripsi : Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan

Minum Obat pada Lansia Penderita Hipertensi Di Wilayah Puskesmas Karang

Kitri Kota Bekasi

No Tanggal Materi Bimbingan Masukan/saran Tanda Tangan


Bimbingan Dosen Pembimbing Mahasiswa Dospem
1. 15 September Membahas revisi Dospem menyarankan untuk
2021 setelah sidang - Kerangka konsep
rapihkan
- Dan skala ukurnya di
perjelas
- Instrument skala
ukurnya

2. 27 September Membahas bab - Keterbatasan skripsi


2021 revisan bab 3 dan - Hasil pembahasan
bab 4

50
Lampiran 5. Surat perizinan

51
Lampiran 6. dokumentasi kegiatan

52
Lampiran 7. Hasil output SPSS

Jeniskelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid laki-laki 20 25.3 25.3 25.3

Perempuan 59 74.7 74.7 100.0

Total 79 100.0 100.0

Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid sd 24 30.4 30.4 30.4

smp 24 30.4 30.4 60.8

sma 17 21.5 21.5 82.3

smk 12 15.2 15.2 97.5

d3 2 2.5 2.5 100.0

Total 79 100.0 100.0

Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid lanjut usia 25 31.6 31.6 31.6
usia pertengahan 54 68.4 68.4 100.0
Total 79 100.0 100.0

Dukungankeluarga
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Amat 53 67.1 67.1 67.1
Baik
Baik 26 32.9 32.9 100.0

Total 79 100.0 100.0

kepatuhan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

53
Valid Patuh 58 73.4 73.4 73.4

Tidak 21 26.6 26.6 100.0


patuh
Total 79 100.0 100.0

54

Anda mungkin juga menyukai