ELSI BATEBOLINGGO
KOTAMOBAGU
2023
SKRIPSI
ELSI BATEBOLINGGO
NIM. 01909010015
KOTAMOBAGU
2023
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN
Oleh:
ELSI BATEBOLINGGO
NIM. 01909010015
Mengesahkan
Dekan,
Tim Penguji:
i
PERNYATAAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
ii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI
Nim : 01909010015
Mongondow.
Hari : ....
Tanggal : ......2023
Mengetahui
Pembimbing I Pembimbing II
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
NIM : 01909010015
Menyatakan bahwa skripsi ini adalah benar merupakan hasil karya sendiri
orang lain, atau sebagai bahan yang pernah diajukan untuk gelar atau ijasah pada
kampus Institut Kesehatan dan Teknologi Graha Medika atau perguruan tinggi
lainnya.
Apabila pada masa yang datang diketahui bahwa pernyataan ini tidak
benar adanya, saya bersedia menerima sanksi yang diberikan dengan segala
Elsi Batebolinggo
iv
KATA PENGANTAR
Ta’ala, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya, yang disusun sebagai salah satu
Kotamobagu.
manusia dari zaman yang penuh kegelapan menuju zaman terang benderang
seperti yang kita rasakan sekarang dan akhirnya peneliti bisa menyelesaikan
dan hambatan yang ditemui, namun berkat doa, bimbingan dan dorongan serta
dukungan dari oramg tua, keluarga, sahabat dan pihak-pihak lainnya, maka skripsi
ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan. Untuk itu dengan
kepada :
v
1. Ibu Dr. Henny Kaseger, S.Kep., Ns., M.Kes selaku Ketua Yayasan
2. Ibu Ns, Heriyana Amir, S.Kep., M.Kep selaku Rektor Institut Kesehatan
5. Ibu Hafsia K.N Mokodompit, S.E selaku Wakil Rektor III Bidang
6. Bapak Ns, Echa E.S. Amir, S.Kep., M.Kep selaku Wakil Rektor IV
dengan baik.
7.
vi
8. Ibu Ns, Suci Rahayu Ningsih, S.Kep., M.kep selaku Dekan Fakultas Ilmu
Medika Kotamobagu.
12. Seluruh Dosen dan Staff Institut Kesehatan dan Teknologi Graha Medika
13. Ibu Kepala Puskesmas Passi Barat dan Seluruh Jajaran Puskesmas Passi
ini.
14. Bapak Amir Andi Cella S.KM.,M.Kes yang telah meluangkan waktu dan
dengan baik.
vii
15. Untuk orang tua tercinta, ayah Umar Batebolinggo dan ibu Maryam Babay
terima kasih banyak dengan penuh cinta dan kasih sayang telah
17. Untuk Ci Tika dan Al yang telah mendukung dan memberikan motivasi
18. Untuk teman-teman seperjuangan skripsi kelas reguler A dan kelas reguler
19. Semua yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu, terima kasih atas doa dan dukungan kalian.
Saya menyadari Skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari
manfaat dan pengetahuan baru kepada setiap orang yang membacanya. Terima
Elsi Batebolinggo
01909010015
viii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I Identitas Pribadi
Nim : 01909010015
Suku/Bangsa : Kaidipang/Indonesia
Agama : Islam
II Riwayat Pendidikan
Medika Kotamobagu.
ix
MOTTO
kesanggupannya
x
ABSTRAK
xi
ABSTRACT
xii
DAFTAR ISI
xiii
BAB III : KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep ............................................................................................... 45
3.2 Hipotesis ............................................................................................................ 46
3.3 Definisi Operasional .......................................................................................... 47
BAB IV : METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian................................................................................................... 49
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................. 49
4.3 Populasi .............................................................................................................. 49
4.4 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel.......................................................... 49
4.5 Pengumpulan Data ............................................................................................. 51
4.6 Pengolahan Data ................................................................................................ 53
4.7 Analisa Data ....................................................................................................... 54
4.8 Penyajian Data ................................................................................................... 55
4.9 Etika Penelitian .................................................................................................. 55
4.10 Alur Penelitian ................................................................................................. 58
BAB V : HASIL dan PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Lokasi Penelitian .............................................................................. 59
5.2 Hasil Penelitian .................................................................................................. 63
5.3 Pembahasan Penelitian....................................................................................... 69
BAB VI : PENUTUP
6.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 76
6.2 Saran .................................................................................................................. 77
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 78
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Kotamobagu
Kotamobagu
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90mmHg
pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan
yang tidak dapat diubah seperti riwayat keluarga, jenis kelamin dan umur dan
faktor yang dapat diubah yaitu obesitas, kurang aktivitas fisik, stress,
merokok, minum minuman beralkohol dan konsumsi natrium (Imelda, et, al.
2020).
kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung (jantung koroner) dan otak
Prevalensi hipertensi secara global sebesar 22% dari total penduduk dunia.
1
2
diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena
juga sebagai the silent killer atau pembunuh diam-diam, dimana resiko paling
tinggi kejadian hipertensi adalah lansia. Lansia sering tidak mengetahui bahwa
penyakit lain atau setelah terjadi kerusakan pada organ karena kerusakan
organ adalah target akibat besarnya peningkatan tekanan darah yang tidak
dari 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di rumah sakit. Penderita
hipertensi lebih banyak wanita 30% dan pria 29%, sekitar 80% kenaikan kasus
pada kelompok usia 15-24 tahun adalah 8,7%, pada kelompok usia 25-34
3
tahun adalah 14,7%, kelompok umur 35- 44 tahun 24,8%, kelompok usia 45-
54 tahun adalah 35,6%, kelompok umur 55-64 tahun 45,9%, kelompok usia
65-74 tahun adalah 57,6%, sedangkan lebih dari 75 tahun 63,8%, dengan
prevalensi yang tinggi tersebut hipertensi yang tidak disadari jumlahnya bisa
lebih tinggi lagi. Hal ini terjadi karena hipertensi dan komplikasinya
jumlahnya jauh lebih sedikit dari pada hipertensi yang tidak ada gejalanya
(Riskesdas, 2018).
Data Riskesdas tahun 2018 ini juga didukung oleh penelitian (Donsoo, D.
73.108 dengan jumlah pada laki-laki sebanyak 42,4% dan pada perempuan
Sulawesi utara sebesar 30%, angka ini mendekati angka prevalensi nasional
tahun 2016 adalah sebanyak 1.578 kasus dan pada tahun 2017 adalah
Hasil observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 9-12 Januari tahun
2023 yang dilakukan secara observasi dan wawancara singkat kepada Kepala
Puskesmas, Kepala Tata Usaha (KTU), Penanggung jawab Lansia dan juga
selain itu juga ternyata dari 10 pasien yang saya wawancarai ada 4 orang yang
mengangkat beban berat dalam waktu lama atau melakukan pekerjaan sedang
seperti berolahraga atau berjalan kaki dari tempat kerja, berbelanja atau
yang mengandung banyak garam. Hal ini juga sejalan dengan yang dikatakan
oleh pemegang program tentang lansia yang dimana hipertensi lansia umur 60
tahun ke atas pada tahun 2020 sebanyak 133 orang, kemudian menurun pada
tahun 2021 sebanyak 105 orang namun, kembali meningkat pada tahun 2022
sebanyak 129 orang dengan jumlah pada perempuan 59% atau 76 pasien dan
Berdasarkan latar belakang dan data awal diatas untuk itu peneliti tertarik
ada hubungan riwayat keluarga, aktivitas fisik dan konsumsi natrium dengan
Bolaang Mongondow.
Bolaang Mongondow.
Bolaang Mongondow;
Bolaang Mongondow;
Bolaang Mongondow;
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan ajar
lansia.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hipertensi
2.1.1 Pengertian
darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih
dari 90mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima
koroner) dan otak (menyebabkan struk) bila tidak dideteksi secara dini
7
8
apabila sistoliknya kurang dari 120 mmHg dan diastolik kurang dari 80
2018).
Hipertensi dapat terjadi karena pilihan gaya hidup yang tidak sehat
faktor yang tidak dapat di ubah (unchangeable risk factors) dan faktor
1) Jenis kelamin
dengan dampak dari peran yang berbeda pada sistem imun pria
2) Umur
2018).
3) Riwayat Keluarga
1) Obesitas
2) Kebiasaan merokok
menurunkan kadar oksigen dalam sel darah merah. Hal ini juga
14
3) Konsumsi Natrium
maksimal 2 gram per hari (setara dengan 5 gram garam per hari)
4) Konsumsi Alkohol
et, al 2018).
6) Stress
2.1.5 Etiologi
yaitu :
polisitemia;
17
(Mansjoer, 2019).
2.1.6 Patofisiologi
sel-sel otot polos yang terletak pada dinding arteriol aferen tepat di
terjadi terutama pada arteriol dan sedikit lemah pada vena. Cara kedua
merupakan bahan vasokonstriktor yang paling kuat dari ubuh. Bahan ini
(Na+) dan sekresi kalium (K+) oleh tubulus ginjal. Tempat kerja utama
dan edema. Selain itu, gejala hipertensi juga berupa sakit kepala, telinga
hipertensi urgensi pada pasien yang memiliki riwayat penyakit lain jika
atau lebih dengan jeda 1-2 menit yang dimana pada pengukuran
a) Terapi Farmakologi
1) Golongan Diuretik
2) Penghambat Adrenergik
3) ACE-Inhibitor
samping dari obat yang lain, pasien gagal jantung, dan pasien
4) Angiotensin-II-bloker
Inhibitor.
5) Antagonis Kalsium
6) Vasodilator
dan Ecarazine.
serat, diet rendah kolesterol, dan diet rendah kalori untuk yang
mengalami diabetes(Wahdah,2018).
3) Kelola Stress
(South 2017).
4) Aktivitas Fisik
berat.
5) Merokok
6) konsumsi alkohol
2.2.1 Pengertian
bekerja sejak manusia masih berbentuk janin dalam tubuh ibu sampai
secara dinamis dan sinergi dengan sistem tubuh lainnya dalam rangka
27
adalah keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg dan
dari orang tua responden. Hal ini terjadi karena pewarisan sifat melalui
(Triyanto, 2018)
orang tua responden. Hal ini terjadi karena pewarisan sifat melalui gen.
lebih besar untuk menderita hipertensi dari pada orang yang tidak
2.3.1 Pengertian
Aktivitas fisik adalah gerakan yang dilakukan oleh otot tubuh dan
otot yang bergerak, berapa lama dan berapa berat pekerjaan yang
a) Ketahanan (endurance)
Beberapa jenis aktivitas fisik yaitu, aktivitas fisik ringan, aktivitas fisik
kejadian hipertensi :
Cirebon;
2.4.1 Pengertian
garam dalam darah tetap normal, yaitu 0,9 persen dari volume darah di
osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah dan masuk
ke dalam sel-sel;
pemompa natrium.
mg. Jumlah tersebut setara dengan ½-1½ sendok teh garam dapur per
dengan 6 gram NaCl atau lebih kurang satu sendok teh garam
pada kecap, makanan hasil laut, makanan siap saji (fast food), serta
atau makanan jadi selama periode tertentu seperti hari, minggu, bulan,
yang diperoleh nilai p=0,003 yang lebih kecil dari nilai α (0,05)
hiprertensi.
2.5.1 Pengertian
kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari
terjadi suatu proses yang disebut aging process atau proses penuaan.
jiwa (7,56%) pada tahun 2010, menjadi 25,9 juta jiwa (9,7%) pada
37
tahun 2019, dan dapat diperkirakan akan terus meningkat dimana tahun
atau menjadi tua yaitu suatu keadaaan yang terjadi di dalam kehidupan
berusia 70 tahun atau lebih, (lansia potensial) lansia yang masih mampu
atau jasa (lansia tidak potensial) lansia yang tidak berdaya mencari
a) Sel
intraseluler;
hati;
b) Sistem pernafasan
dengan stress;
dingin;
c) Sistem pendengaran
yang tidak jelas, sulit mengeri kata-kata 50% terjadi pada usia di
d) Sistem penglihatan
(Bandiyah, 2018).
usia,yaitu:
40
orang lain;
tahun;
d) Usia sangat tua (Very old) ialah usia diatas 90 tahun (Bandiyah,
2018).
ketuaan adalah:
1) Keturunan;
2) Nutrisi;
3) Status kesehatan;
4) Pengalaman hidup;
5) Lingkungan;
6) Stress.
sumber n desain
meningk
atnya
aktivitas
fisik
maka
semakin
rendah
derajat
hipertens
i pada
responde
n.
3 Pola konsumsi Janu Sampel kuesion Desain Hasil :
natrium dengan Purwono, sebanya er analitik terdapat
kejadian hipertensi Rita Sari, k 51 dengan hubunga
pada lansia Ati orang rancan n antara
Ratnasari, gan pola
Apri cross konsumsi
Budianto section natrium
al dengan
kejadian
hipertens
i pada
lansia di
wilayah
Puskesm
as
Gadingre
jo dengan
P
value=0,
010 dan
nilai
OR=5,70
4.
45
1. Riwayat Keluarga
2. Aktivitas Fisik
3. Konsumsi Natrium
yang akan diukur atau diamati melalui penelitian yang akan dilakukan.
Riwayat Keluarga
Konsumsi Natrium
Keterangan :
46
47
mengangkat hipotesis :
Definisi operasional dalam variabel penelitian ialah suatu atribut atau sifat
atau nilai dari objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
berbentuk apa saja yang mempunyai variasi tertantu yang ditetapkan oleh
METODE PENELITIAN
digunakan adalah cross sectional, artinya data diambil hanya satu kali, dan
4.3 Populasi
Populasi merupakan seluruh objek atau subjek yang memiki kualitas dan
pasien.
4.4.1 Sampel
49
49
sebanyak 31 sampel.
N
1+ n(d2)
Keterangan :
N : Nilai besar
n : Besar Sampel
d : Tingkat Kepercayaan
Penyelesaian :
𝑛= ( . )
𝑛= ( . )
𝑛= ,
𝑛= ,
= 31 sampel
objek penelitian.
a) Data primer
b) Data Sekunder
Kotamobagu.
yang meliputi tiga hal penting yaitu akitvitas fisik saat bekerja,
(Hamrik,et, al2017).
entry data dan cleaning data. Etika penelitian berguna sebagai pelindung
(Fatmawati,2019).
a) Editing
b) Coding
lalu membuat daftar coding yang sesuaikan dengan daftar variabel yang
telah dibuat;
c) Cleaning Data
cleaning data. Hal ini dimaksudkan karena pada saat entry data peneliti
analisa data;
d) Entry Data
a) Analisis Univariat
b) Analisis Bivariat
a) Informed Consect
akan diperoleh dari hal-hal yang terkait dengan penelitian yang akan
lembar persetujuan atau informed consect yang teah disediakan, dan jika
b) Confidentiality
c) Timely
kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas. Selain itu profil ini
kesehatan yang ada di dalam Puskesmas Passi Barat. Baik itu dari
lain-lain. Selain itu manajemen yang diolah oleh Kepala Puskesmas dan
Tata Usaha Puskesmas Passi Barat ikut andil besar dalam penyusunan
profil ini.
57
58
Barat, yaitu :
1. Desa Passi
2. Desa Passi II
3. Desa Bintau
4. Desa Bulud
5. Desa Otam
7. Desa Wangga
8. Desa Wangga I
9. Desa Lobong
58
59
Desa yang terluas adalah desa Desa Bintau dengan luas wilayah
13,8 km2 dan wilayah yang paling kecil adalah Desa Inuai dan Muntoi
Poskesdes sisanya.
disajikan dalam bentuk tabel kemudian disertai dengan narasi. Adapun hasil
a. Umur
b. Jenis Kelamin
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Menurut Jenis Kelamin
Responden di UPTD Puskemas Passi Barat Kabupaten Bolaang
Mongondow.
a. Kejadian Hipertensi
berikut :
sebanyak 6 (19,4%).
b. Riwayat Keluarga
tabel berikut :
sebanyak 5 (16,1%).
c. Aktivitas Fisik
28 (90,3%).
d. Konsumsi Natrium
a. Riwayat Keluarga
Bolaang Mongondow.
Kejadian Hipertensi
Riwayat Keluarga Hipertensi Tidak Total P-
hipertensi vallue
n % N % n %
Ya 23 88,5 3 11,5 26 100
0,038
Tidak 2 40,0 3 60,0 5 100
Total 25 80,6 6 19,4 31 100
Sumber : Data Primer 2023
b. Aktivitas Fisik
Kejadian Hipertensi
Aktivitas Fisik Hipertensi Tidak Total P-
hipertensi vallue
n % n % n %
Tinggi 0 0,0 3 100,0 3 100
0,004
Rendah 25 89,3 3 10,7 28 100
Total 25 80,6 6 19,4 31 100
66
c. Konsumsi Natrium
Kejadian Hipertensi
Konsumsi Natrium Hipertensi Tidak Total P-
hipertensi vallue
n % N % n %
Tinggi 22 91,7 2 8,3 24 100
0,014
Rendah 3 42,9 4 57,1 7 100
Total 25 80,6 6 19,4 31 100
Sumber : Data Primer 2023
5.3 Pembahasan
antara kalium terhadap natrium. Hal ini dipertegas oleh penelitian yang
Hasil uji statistic dengan menggunakan uji Chi Square didapatkan nilai p
value=0.038. Karena nilai p0,05 maka hipotesis null ditolak atau dapat
68
Bolaang Mongondow.
bila kedua orangtua adalah normotens. Bila kedua orang tua menderita
hanya salah satu orang tua hipertensi maka 12,8% keturunannya akan
menderita hipertensi.
dan tepat dengan frekuensi dan lamanya waktu yang sesuai akan
Karena nilai p0,05 maka hipotesis null ditolak atau dapat disimpulkan
70
fisik ringan. Hal ini dikarenakan semua responden adalah lansia yang
berumur 60-74 tahun, oleh karena itu responden sudah tidak banyak
all 2018). Penelitian dari survey Riset Kesehatan Dasar tahun 2013
yang aktif.
bekerja untuk setiap kontraksi dan semakin kuat desakan pada dinding
arteri.
minum. Hal ini meningkatkan volume darah didalam tubuh yang berarti
jantung harus memompa lebih giat sehingga tekanan darah naik. Karena
masyarakat minimal 1 kali sehari adalah ikan, daging, telur, mie instan
darah.
kuesioner;
A. Kesimpulan
berikut :
B. Saran
upaya pencegahannya;
74
75
2. Bagi Masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Adrian, S. J., & Tommy., 2019. Hipertensi Esensial : Diagnosis dan Tatalaksana
Terbaru pada Dewasa. Cdk-274, 46 (3), hal. 172–178. Agustin, R. A.,
2019. Perilaku Kesehatan Anak Sekolah: Peri
AHA. (2014). Know Your Risk Factors for High Blood Pressure. Amerika:
American Heart Association (AHA).
CDC. (2020c). High Blood Pressure. USA: Centers for Disease Control and
Prevention.
CDC. (2019). Family Health History. USA: Center for Disease Control and
Prevention (CDC).
Fitri, D. R., 2015. Diagnose Enforcement And Treatment Of High Blood Pressure.
Jurnal Kedokteran, 4(3), hal. 47–51.
Imelda, I., Sjaaf, F., & PAF, T. P. (2020). Faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian hipertensi pada lansia di puskesmas air dingin lubuk
minturun. Health and Medical Journal, 2(2), 68-77.
Kemenkes RI. (2019a). Apa Itu IMT dan Bagaimana Cara Menghitungnya?
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Kemenkes RI. (2019). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes) Tahun
2019. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Mulyadi, aArif, Tri Cahyo Sepdiant, And Dewi Hermanto. 2019 “Gambaran
perubahan tekanan darah pada lansia hipertensi yang melakukan senam
lansia” Journal of Borneo Holistic Health, 2(2):148-157.
Natalia, D., Lestari, R. M., & Prasida, D. W. (2022). Faktor Faktor yang
Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia. Jurnal Surya
Medika (JSM), 8(1), 82-86.
Purwono, J., Sari, R., Ratnasari, A., & Budianto, A. (2020). Pola Konsumsi
Garam Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia. Jurnal Wacana
Kesehatan, 5(1), 531-542.
Rihiantoro, T., & Widodo, M. (2018). Hubungan pola makan dan aktivitas fisik
dengan kejadian hipertensi di kabupaten tulang bawang. Jurnal Ilmiah
Keperawatan Sai Betik, 13(2), 159-167.
Suparta, S., & Rasmi, R. (2018). Hubungan Genetik dan Stress dengan Kejadian
Hipertensi. JIKP Jurnal Ilmiah Kesehatan PENCERAH, 7(2), 117-125.
South, M., Bidjuni, H.,& Malara, R (2014). Hubungan gaya hidup dengan
kejadian hipertensi di puskesmas kolongn kecamatan kalawat kabupaten
minahasa utara. Jurnal Keperawatan,2(1).
Wardana, I. E., Sriatmi, A., & Kusumastuti, W., 2020. Analisis Proses
Penatalaksanaan Hipertensi (Studi Kasus Di Puskesmas Purwoyoso Kota
Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 8(1), hal. 76–86.
Wulandari, Gisti ayu Putu. (2018). Gambaran Asupan Makan Natrium dan
Kolesterol Pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Umum
Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara. Karya Tulis Ilmiah,
Politeknik Kesehatan Kendari.
Wulandari, Humiza. (2019). Hubungan pola makan dan aktivitas fisik terhadap
kejadian hipertensi pada pra lansia di wilayah kerja puskesmas Lubuk
buaya Padang tahun 2019. Karya Tulis Ilmiah. STIKes Perintis Padang.
80
Lampiran I
SURAT KETERANGAN PEMBIMBING
81
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Kepada Yth,
Bapak/Ibu Calon Responden
Di
Tempat
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, mahasiswa SI Keperawatan
Institut Kesehatan Dan Teknologi Graha Medika Kotamobagu.
Elsi Batebolinggo
86
Lampiran 7
(INFORMED CONSENT)
Nama :
Umur :
Alamat :
Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dengan penuh kesediaan tanpa
( )
87
Lampiran 8
Perbaikan
Memasukan
hasil
88
Lampiran 9
1. Umur
1. 60-67 Tahun
2. 68-74 Tahun
89
2. Jenis Kelamin
1. Laki-laki
2. Perempuan
3. Riwayat Keluarga
1. Ya
2. Tidak
4. Aktivitas Fisik
1. Tinggi
2. Sedang
3. Rendah
5. Konsumsi Natrium
1. Tinggi
2. Rendah
90
Lampiran 10
Statistics
Missin 0 0 0 0 0 0
g
Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 60-67 Tahun 13 41.9 41.9 41.9
68-74 Tahun 18 58.1 58.1 100.0
Total 31 100.0 100.0
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Laki-laki 13 41.9 41.9 41.9
Perempuan 18 58.1 58.1 100.0
Total 31 100.0 100.0
Riwayt Keluarga
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ya 26 83.9 83.9 83.9
Tidak 5 16.1 16.1 100.0
Total 31 100.0 100.0
Aktivitas Fisik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tinggi 3 9.7 9.7 9.7
Rendah 28 90.3 90.3 100.0
Total 31 100.0 100.0
91
Konsumsi Natrium
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tinggi 24 77.4 77.4 77.4
Rendah 7 22.6 22.6 100.0
Total 31 100.0 100.0
Kejadian Hipertensi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Hipertensi 25 80.6 80.6 80.6
Tidak Hipertensi 6 19.4 19.4 100.0
Total 31 100.0 100.0
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value Df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 6.310a 1 .012
Continuity Correctionb 3.587 1 .058
Likelihood Ratio 5.136 1 .023
Fisher's Exact Test .038 .038
Linear-by-Linear Association 6.106 1 .013
N of Valid Cases 31
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .97.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Riwayt 11.500 1.331 99.329
Keluarga (Ya / Tidak)
For cohort Kejadian 2.212 .749 6.528
Hipertensi = Hipertensi
For cohort Kejadian .192 .053 .693
Hipertensi = Tidak Hipertensi
N of Valid Cases 31
s
93
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig.
Value Df sided) sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 13.839a 1 .000
Continuity Correctionb 8.710 1 .003
Likelihood Ratio 11.394 1 .001
Fisher's Exact Test .004 .004
Linear-by-Linear Association 13.393 1 .000
N of Valid Cases 31
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .58.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
For cohort Kejadian 9.333 3.204 27.190
Hipertensi = Tidak Hipertensi
N of Valid Cases 31
94
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig.
Value Df sided) sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 8.272a 1 .004
Continuity Correctionb 5.440 1 .020
Likelihood Ratio 7.133 1 .008
Fisher's Exact Test .014 .014
Linear-by-Linear Association 8.005 1 .005
N of Valid Cases 31
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.35.
b. Computed only for a 2x2 table
95
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Konsumsi 14.667 1.828 117.675
Natrium (Tinggi / Rendah)
For cohort Kejadian 2.139 .902 5.074
Hipertensi = Hipertensi
For cohort Kejadian .146 .033 .637
Hipertensi = Tidak Hipertensi
N of Valid Cases 31
96
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
DOKUMENTASI
100
101
102
Lampiran 14
KUESIONER PENELITIAN
14 Margarine
15 Mentega
16 Kecap
17 Sous tomat
18 Mie instan/mie
rebus
19 Mie goring
20 Telur asin
21 Santan
22 Susu krim
23 Susu coklat
24 Es krim
25 Bakso
26 Mie
ayam/pangsit
27 Bumbu
penyedap
28 Martaba
29 Gado-gado
30 Malabar
(Maulidina et all, 2019)
Skor :
a. Jika dikonsumsi setiap makan = 5
b. Jika dikonsumsi 1xhari = 4
c. Jika dikonsumsi 2-6x seminggu =3
d. Jika dikonsumsi 3 x seminggu = 2
e. Jika dikonsumsi jarang =1
f. Jika tidak pernah dikonsumsi = 0
100 = Tinggi
100 = Rendah