RAFA SUGIARTO
0432950921002
RAFA SUGIARTO
0432950921002
i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Karya ilmiah akhir ini adalah hasil karya sendiri dan semua sumber yang
dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar, jika
dikemudian hari ditemukan kesamaan dengan karya ilmiah milik orang
lain saya bersedia menerima sanksi akademik
NIM : 0432950921002
Rafa Sugiarto
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya ilmiah akhir dengan judul : “Literature Review Pijat Refleksi Kaki
Pada Pasien Hemodialisis Untuk Mengurangi Kecemasan“ telah
disetujui untuk diujikan dihadapan penguji.
Pembimbing
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Nim : 0432950921002
DEWAN PENGUJI
Ketua Dewan Penguji : Ns. Ashar Prima, M.Kep ( )
Ditetapkan di : Bekasi
Tanggal : 10 Oktober 2022
iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Nim : 0432950921002
Dengan hak bebas royalti noneksklusif ini STIKES Bani Saleh berhak
menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk
pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya
tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Rafa Sugiarto
v
KARYA ILMIAH AKHIR NERS
vi
KARYA ILMIAH AKHIR NERS
ABSTRACT
Background: WHO (2017) globally more than 500 million people experience
chronic kidney failure. Approximately 1.5 million people have to live a life
dependent on hemodialysis in the United States each year, which is always an
increase of 2.1% and in 2011 more than 380,000 people with chronic kidney
disease underwent regular hemodialysis. Objective: To determine the problem of
the effect of foot reflexology on hemodialysis patients to reduce anxiety.
Methods: This literature research uses a systematic examination of the literature
on topics from previous research which will be criticized by future researchers by
analyzing, evaluating and synthesizing the findings of previous researchers (Efron
& R, 2019). Results: Based on the results of a literature review study, it can be
concluded that from the 3 articles stated that foot reflexology can significantly
reduce anxiety in patients undergoing hemodialysis. Suggestion: In a literature
review review of foot reflexology techniques are very influential in the process of
reducing anxiety levels in patients, so it is hoped that nurses can perform foot
reflexology massage techniques on hemodialysis patients who experience anxiety
and also its easy implementation, it is recommended that nurses use it for patients
undergoing hemodialysis.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang begitu
besar kepada kita, yaitu nikmat iman dan islam. Shalawat serta salam tak luput
peneliti sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan
pengikutnya, sehingga dapat menyusun Karya Ilmiah Akhir ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan Karya Ilmiah Akhir (KIA) ini
banyak mengalami kesulitan namun berkat kehendak Allah SWT serta bantuan
bimbingan, dan kerjasama dari berbagai pihak sehingga kesulitan tersebut dapat
diatasi. Untuk itu, ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya penulis sampaikan
kepada :
1. Ns. Ashar Prima, M.Kep selaku ketua STIKES Bani Saleh Bekasi dan
pembimbing maupun penguji Karya Ilmiah Akhir yang dengan kesabaran
dalam membimbing dan mengarahkan penulis agar menyelesaikan Karya
Ilmiah Akhir ini.
2. Selaku penguji I Karya Ilmiah Akhir Ns. Nia Setiawati, S.Kep yang telah
meluangkan waktu dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan Karya
Ilmiah Akhir.
3. Selaku penguji II Karya Ilmiah Akhir Ns. Puji Astuti, M.Kep., Sp.
Kep.MB yang telah meluangkan waktu dan mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan Karya Ilmiah Akhir.
viii
4. Selaku Ketua Program Studi Meria Woro Listyorini, M.Kep
Ns.Sp.Kep.Kom Ilmu Keperawatan STIKES Bani Saleh.
5. Ibu Eva dan Bapak Wawan selaku Staff dan ka. Sie di perpustakaan
STIKES Bani Saleh yang selalu membantu untuk memberikan sumber-
sumber terbaru dan motivasi kepada peneliti.
6. Kepada orang tua yang saya cintai Bapak Parmin dan Ibu Parmi kaka
Ridwi Utami, Ridwan Oktaviandi dan Rahmat Hadi Setiawan yang telah
memberikan doa dan support selama kuliah hingga penulisan karya Ilmiah
Akhir.
7. Kepada sahabat – sahabat saya Nerta Nopianti, Agung Nugraha Bastian,
Fitria Dewi, Raissy Amallya Fajri, Suntia Mustika, Putri Maulida Duana,
Naya Sopiah, yang turut memberikan semangat inspirasi, dan bantuan
dalam menyelesaikan penulisan Karya Ilmiah Akhir.
8. Kepada teman-teman satu angkatan program studi Profesi Ners yang
sudah mendukung dalam menyelesaikan penulisan Karya Ilmiah Akhir.
9. Kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penulisan Karya Ilmiah Akhir
ini.
10. Penulis mengharapkan semoga tulisan yang sederhana ini dapat
bermanfaat bagi semua yang membacanya dan sebagai wahana menambah
pengetahuan serta pemikiran, semoga Allah SWT selalu memberikan
rahmatnya kepada kita semua. Akhir kata penulis mengucapkan
terimakasih.
Penulis
Rafa Sugiarto
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................................iii
ABSTRAK........................................................................................................................vi
ABSTRACK.....................................................................................................................vii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................viii
DAFTAR ISI....................................................................................................................x
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................1
x
2.6 Alur Penelitian...........................................................................................................11
BAB 4 PEMBAHASAN..................................................................................................23
4.1.2 Intervensi..................................................................................................................24
5.1 Kesimpulan................................................................................................................28
5.2 Saran...........................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................29
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar I Skema..........................................................................................................................11
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 JBI...............................................................................................................32
Lampiran 2 JBI...............................................................................................................33
Lampiran 3 JBI...............................................................................................................34
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Penyakit Gagal Ginjal Kronik adalah proses patofisiologi dengan
etiologi yang beragam, dimana ginjal mengalami penurunan fungsi
secara lambat, progresif, dan irreversible dimana kemampuan tubuh
gagal dalam mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan
dan elektrolit sehingga menyebabkan terjadinya uremia atau azotemia
(Smeltzer & Bare, 2015). Penurunan fungsi ginjal mengharuskan
pasien menjalani terapi hemodialisis sepanjang hidupnya. Biasanya
pasien melakukan 2-3 kali seminggu selama 3-4 jam per sekali
hemodialisis (Brunner & Suddarth., 2005). Terapi pengganti ginjal ini
menjadi salah satu pilihan bagi pasien penyakit gagal ginjal kronik
untuk menjalankan terapi hemodialisis (Lemone & Burke, 2008).
2
Hemodialisis (HD) adalah salah satu terapi pengganti ginjal yang
menggunakan alat khusus dengan tujuan mengatasi gejala dan tanda
akibat laju filtrasi glomerulus yang rendah sehingga diharapkan dapat
memperpanjang usia dan meningkatkan kualitas hidup pasien (Depkes
RI, 2008). Unit hemodialisis adalah tempat pelayanan hemodialisis
yang terdiri dari minimal 4 mesin dialisis, didukung dengan unit
pemurnian air (water treatment) dan peralatan pendukung serta
mempunyai tenaga medis, minimal terdiri dari 2 Perawat Mahir HD, 1
Dokter bersertifikat HD, yang diawasi oleh 1 orang Dokter Internis
bersertifikat HD dan disupervisi oleh 1 orang Internis-Konsultan
Ginjal Hipertensi (KGH) (Depkes RI, 2008).
3
Kecemasan merupakan masalah umum yang dialami oleh pasien GGK
yang menjalani terapi hemodialisis. Hasil penelitian pada pasien yang
menjalani hemodialisis menunjukkan 100% mengalami kecemasan
(Kamil et al., 2018). Salah satu efek dari gangguan kecemasan adalah
perilaku, irasional, ketidakpatuhan, ketakutan, ketidakmampuan
melakukan aktivitas sehari-hari dan perasaan takut akan kematian
(Kim & Yang, 2015). Gangguan kecemasan berlangsung setidaknya 6
bulan, meluas dan bisa menjadi lebih buruk tanpa perawatan,
prevalensi kecemasan pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani
hemodialisis sekitar 12% sampai 52% (Goh & Griva, 2018). Beberapa
faktor yang menyebabkan kecemasan pada pasien GGK yang
menjalani terapi hemodialisis antara lain self efficacy, dukungan sosial,
optimisme, jenis kelamin pendidikan dan pengetahuan. Faktor-faktor
tersebut harus diperhatikan karena menentukan tingkat kecemasan
yang dialami oleh pasien (Mutoharoh, 2009 dalam Novitasari dan
Hidayati, 2015).
4
GGK, 24,6% mengalami depresi dan 19,7% mengalami gejala
kecemasan.
Terapi pijat refleksi kaki banyak dilakukan karena tidak ada efek
samping pada penerapannya dan dirasa aman untuk dilakukan juga
tidak ada efek jangka panjang. Pijat refleksi adalah pengobatan tertua
di dunia, berdasarkan teknik pijat ilmiah dan telah dikembangkan sejak
zaman Cina dan Mesir kuno. Gambar-gambar ilmiah paling utama dari
pijat refleksi ditemukan di makam Ankhmahor di Mesir pada 2500 SM
(Shady & Ali, 2019).
5
1.2 Rumusan Masalah
6
1.1.2.2 Bagi Mahasiswa
Penulisan ini diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa
keperawatan sebagai sumber informasi untuk menambah
wawasan dan pengetahuan mengenai Pengaruh Pijat
Refleksi Kaki pada pasien hemodialisis untuk
mengurangi kecemasan.
7
BAB 2
PROTOKOL REVIEW
8
2.3 Kata Kunci Pencarian
Tabel 1.
Kata Kunci Pencarian
Kriteria Eklusi :
Artikel tidak lengkap
Tahun publikasi di bawah 2012
Artikel berbayar
Duplikasi
Artikel tidak dapat di akses
9
2.5 Sumber Pencarian Artikel
10
2.6 Alur Penelitian
Gambar I Skema
Database yang digunakan: Google
Scholar dan Semantic Scholar
Eklusi
Jumlah artikel setelah di
skrinning (Inklusi) 1. Tidak 10 tahun
terakhir
Google scholar (n: 621)
2. Duplikasi
Semantic scholar (n: 115) 3. Artikel tidak lengkap
4. Tidak dapat diakses
(n: 736) (n: 117)
Ekslusi:
Jumlah artikel yang dapat
1. Tidak sesuai topik
di akses dan eligleble
2. Berbayar
(n: 3) 3. Tidak full text
4. Berbahasa selain
Jumlah artikel yang Indonesia/Inggris
sesuai uji kelayakan (n: 733)
(n: 3)
Jumlah artikel
yang diterima
(n: 3)
11
BAB 3
HASIL PENELITIAN
Kata Kunci
P (Population) : Hemodialysis
I (Intervention) : Foot Reflexology
C (Comparison) : -
O (Outcomes) : Anxiety
P (Population) : Hemodialysis
I (Intervention) : Foot Reflexology
C (Comparison) : -
O (Outcomes) : Anxiety
Tabel 2.
12
3.3 Hasil Pencarian Semantic Scholar
P (Population) :Hemodialysis
I (Intervention) : Foot Reflexology
C (Comparison) : -
O (Outcomes) : Anxiety
Tabel 3.
Tabel Hasil Pencarian Semantic Scholar
13
3.4 Tabel Screening
Tabel 4.
Screening Artikel
No Judul Jurnal Sumber Desain Subjek Instrumen Metode Hasil Utama Kesimpulan
Penelitian Penelitian Pengumpulan Analisa Rekomendasi
Data Data Penelitian
1 Comparing the Google Statistik Populasi Spielberger Uji klinis Sebelum Hasil penelitian
Effect of scholar deskriptif dan Penelitian ini State-Trait dilakukan intervensi, menunjukkan bahwa
Acupressure and analitik terdapat 20 (STAI) dan pada 60 tidak ada akupresur dan pijat
Foot Reflexology pasien pada inventaris pasien yang perbedaan refleksi dapat
on Anxiety and kelompok deprsi Beck II dirujuk ke yang memberikan dampak
Depression in reflexologi, (BDI-II) klinik signifikan positif dalam
Hemodialysis yang terdiri pasien antara ketiga mengurangi keluhan
Patients: A Clinical dari khusus, kelompok pasien. depresi dan
Trial perempuan 9 Zabol, dalam hal kecemasan. Berkat
dan laki-laki antara depresi (P = kemudahan
11. Kriteria Januari dan 0,051) dan penerapannya, metode
inklusi tidak Maret 2017. kecemasan (P ini dapat digunakan oleh
ada peristiwa Pasien = 0,11). perawat untuk
yang membuat secara acak Perbandingan mengurangi kecemasan
14
stress pada dibagi skor rata-rata dan depresi dalam
tahun lalu menjadi tiga depresi dan pasien yang menjalani
(misalnya kelompok, kecemasan hemodialisis.
kematian kelompok antara ketiga
karena akupresur (n kelompok
penutupan = 20), setelah
relatif), tidak kelompok intervensi
ada depresi dan pijat refleksi mengungkapk
kecemasan (n = 20), an perbedaan
yang parah. dan yang
Minimal usia kelompok signifikan
18 tahun, kontrol. antara ketiga
durasi kelompok (n kelompok
hemodialisis = 20). Alat dalam hal
minimum pengumpula kedua
enam tahun, n data variabel (P
dan menjalani termasuk <0,001).
dialisis tiga inventaris Analisis
kali seminggu kecemasan statistik
(masing- menunjukkan
15
masing) bahwa skor
berlangsung depresi dan
selama empat kecemasan
jam). Kriteria berbeda
pengecualian, secara
di sisi lain signifikan
tangan, adalah setelah
amputasi di intervensi
tempat antara dua
akupresur dan kelompok
pijat refleksi eksperimen
kaki, dan kontrol
keengganan kelompok (P
untuk < 0,001).
berpartisipasi,
lupus dan
penyakit fisik
dan psikologis
kronis seperti
kanker, dan
16
telah minum
obat penenang
2 A Study To Assess Google Quasi- Populasi Hamilton Pendekatan Rerata skor Hasil penelitian
Effectiveness of scholar experimental penelitian ini anxiety rating penelitian kecemasan menunjukkan bahwa
Foot Reflexology design dilakukan 40 scale yang pasca tes pada pijat refleksi kaki efektif
on Anxiety of sampel digunakan kelompok untuk menurunkan
Patients diberikan dalam eksperimen tingkat kecemasan.
Undergoing masing-masing penelitian adalah 16,6,
Hemodialysis in dalam ini adalah dan pada
Tertiary Care kelompok pendekatan kelompok
Hospital, Karad eksperimen 20 evaluatif, kontrol adalah
dan kontrol 20 dimana 22,55, yang
dengan desain secara
pengambilan penelitian signifikan
sampel yang adalah lebih besar.
mudah. Sampel quasi- Nilai t-test
yang termasuk experimenta adalah 3,50
dalam l design. dan
penelitian ini Penelitian ditemukan
adalah yang dilakukan di signifikan
17
memenuhi unit dialisis pada tingkat
kriteria inklusi di Rumah p<0,001.
dengan usia Sakit Nilai-nilai
18-65 tahun, Krishna, tersebut
berbicara Karad. menunjukkan
bahasa Marathi Sampel bahwa ada
atau bahasa terdiri dari perbedaan
Inggris, dan 40 pasien yang
menerima yang signifikan
perawatan menjalani secara
hemodialisis hemodialisis statistik dalam
dua kali dan tingkat
seminggu. selanjutnya kecemasan
Sampel dengan ditetapkan antara
sakit serius menjadi 20 kelompok
atau tidak pada eksperimen
sadar, tidak kelompok dan kontrol
ada luka, atau eksperimen pada post-test.
cedera pada dan 20 pada
kaki dan yang kelompok
18
memiliki kontrol.
neuropati Teknik
perifer atau pengambila
masalah n sampel
vaskular pada yang
ekstremitas nyaman
bawah digunakan
dikeluarkan untuk
dari penelitian. memilih
sampel.
Kelompok
eksperimen
menerima
pijat refleksi
kaki dua
kali dalam
seminggu
selama 3
minggu
berturut-
19
turut dan
setiap sesi
berlangsung
selama 20
menit di
mana
kelompok
kontrol
mengikuti
manajemen
rutin rumah
sakit.
Pengumpula
n data
dilakukan
dengan
kuesioner
terstruktur.
Analisis
data
20
menggunak
an statistik
deskriptif
dan
inferensial.
3 Effectiviness of Google kuasi- Populasi Self-rating Sebuah Hasil Pijat refleksi kaki adalah
Foot Reflexology scholar eksperimental penelitian ini kecemasan kuasi- penelitian alat yang aman dan
on Physiological pretest ada 12 dan Zung. eksperiment menunjukkan efektif, yang membantu
Variables and posttest pada kelompok al pretest bahwa pasien mengurangi parameter
Axiety Among control group eksperimen 3 posttest hemodialisis fisiologis dan
Hemodialysis design (50%) di control pada kecemasan. Studi ini
Patients antaranya group kelompok menyoroti kebutuhan
berusia di atas design eksperimen untuk mengadopsi pijat
60 tahun digunakan. mengalami refleksi kaki sebagai
sedangkan Dua belas penurunan terapi yang efektif di
pada kelompok pasien tingkat nyeri rumah sakit
kontrol 3 menjalani (t=3.523,
(50%) berusia hemodialisis p=0.007),
antara 50-60 dipilih dari penurunan
tahun. 5 (83%) empat pusat kelelahan
21
laki-laki dan 1 hemodialisis (t=2.924,
(17%) pasien . Pijat p=0.023),
perempuan refleksi kaki tekanan darah
dimasukkan diberikan sistolik
dalam kedua selama 2 (t=3.149,
kelompok. minggu p=0.013)
Mengenai pada hari dengan dalam
durasi gagal alternatif. batas normal
ginjal, 3 (50%) dan
pada kedua kecemasan
kelompok berkurang (t =
memiliki 1-4 3,086, p =
tahun dan 0,015).
menjalani Hubungan
hemodialisis antara tingkat
lebih dari 2 kecemasan
tahun. posttest
dengan
variabel
fisiologis
22
menunjukkan
bahwa ada
hubungan
yang
signifikan
antara nyeri
dan
kecemasan
pada tingkat
p<0,05.
23
3.5 Analisis Intervensi
Tabel 5.
Artikel Analisa Intervensi
No Sumber (Nama Responden Intervensi Waktu Kekuatan Intervensi Kelemahan
pengarang dan tahun) Penelitian Keperawatan Pelaksanaan Intervensi
Intervensi
1 Google scholar Penelitian ini Pasien ditempatkan Dalam kelompok Hasil penelitian ini Pasien dalam
terdapat 20 pasien pada posisi terlentang; refleksologi, satu menetapkan efek kelompok kontrol
Author: Dehghanmehr, pada kelompok lalu, ibu jari itu jam setelah menguntungkan tidak menerima
S., Sargazi, G. H., reflexologi, yang didorong langsung memulai refleksiologi dan intervensi
Biabani, A., Nooraein, terdiri dari pada titik jaringan hemodialisis akupresur kecemasan
S., & Allahyari, J (2019) perempuan 9 dan surya selama 10 menit pada pasien
laki-laki 11. untuk setiap kaki. hemodialisis.
Mengingat biaya
rendah dan
implementasi yang
mudah, disarankan
agar perawat
memanfaatkan
21
mereka untuk pasien
yang menjalani
hemodialisis.
2 Google scholar Penelitian ini Kelompok eksperimen Setelah dilakukan Hasil penelitian ini Pasien dalam
dilakukan 40 menerima reflexologi pre-test menunjukkan bahwa kelompok kontrol
Author: sampel diberikan kaki dua kali dalam pijat refleksi kaki tidak menerima
(Choudhari et al., 2017) masing-masing seminggu selama 3 efektif untuk intervensi
dalam kelompok minggu berturut-turut mengurangi tingkat
eksperimen 20 dan dan setiap sesi kecemasan di antara
kontrol 20 dengan berlangsung selama 20 pasien hemodialisis.
pengambilan menit di mana Disarankan bahwa
sampel yang kelompok kontrol lebih banyak studi
mudah. mengikuti manajemen keperawatan harus
rutin rumah sakit. datang untuk
Pada akhir minggu ke- menemukan berbagai
3, tingkat kecemasan metode non-
post-test dinilai farmakologis untuk
dengan alat yang mengurangi kecemasan
sama. pada pasien yang
menjalani
22
hemodialisis.
3 Google scholar Penelitian ini Pijat refleksi kaki Setelah pemilihan Pijat refleksi kaki Pasien dalam
terdapat dua belas dilakukan selama 6 sampel, peneliti adalah alat yang aman kelompok kontrol
Author: pasien (Eksperimen siklus dengan durasi menilai doppler dan efektif, yang tidak menerima
Kingsle Kishore Coumar -6, Kontrol -6) yang 40 menit oleh peneliti vaskular dan Zung membantu mengurangi intervensi
MF, PhD S 2021 menjalani untuk kelompok Self Peringkat variabel fisiologis dan
hemodialisis dipilih eksperimen dan Skala Kecemasan. kecemasan. Studi ini
untuk penelitian ini. kelompok kontrol menyoroti kebutuhan
tidak diberikan untuk mengadopsi pijat
intervensi. refleksi kaki sebagai
terapi yang efektif di
rumah sakit. Oleh
karena itu, dapat
bermanfaat bagi pasien
yang menjalani
hemodialisis.
23
BAB 4
PEMBAHASAN
Terapi pijat refleksi kaki banyak dilakukan karena tidak ada efek
samping pada penerapannya dan dirasa aman untuk dilakukan juga
tidak ada efek jangka panjang. Salah satu terapi komplementer yang
dapat dijadikan pilihan dalam penanganan kecemasan untuk pasien
yang menjalani hemodialisis yaitu pijat refleksi kaki. Kecemasan
adalah keadaan emosional dalam dimana individu mengalami
ketakutan, ketidakpastian, dan takut karena mengantisipasi situasi
yang mengancam. Gangguan kecemasan, tidak seperti keadaan
kecemasan singkat yang disebabkan oleh peristiwa stres, berlangsung
setidaknya 6 bulan, meluas dan bisa menjadi lebih buruk tanpa
perawatan. Pengobatan kecemasan pada pasien hemodialisis dapat
dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan terapi pijat
refleksi kaki. Dengan dilakukannya terapi pijat refleksi kaki sudah
terbukti mudah dilakukan dan efektif bagi pasien hemodialisis yang
mengalami kecemasan, hasil review dijabarkan sebagai berikit :
23
Penelitian yang dilakukan oleh Choudhari et al, pada tahun (2017)
penelitian ini dilakukan 40 sampel diberikan masing-masing dalam
kelompok eksperimen 20 dan kontrol 20 dengan pengambilan
sampel yang mudah. Sampel yang termasuk dalam penelitian ini
adalah yang memenuhi kriteria inklusi dengan usia 18-65 tahun,
berbicara bahasa Marathi atau bahasa Inggris, dan menerima
perawatan hemodialisis dua kali seminggu. Sampel dengan sakit
serius atau tidak sadar, tidak ada luka, atau cedera pada kaki dan
yang memiliki neuropati perifer atau masalah vaskular pada
ekstremitas bawah dikeluarkan dari penelitian. (Choudhari et al.,
2017)
4.1.2 Intervensi
Intervensi yang dilakukan oleh Dehghanmehr et al, pada tahun
(2019) dilakukan intervensi satu jam setelah memulai dialisis,
pasien ditempatkan pada posisi terlentang; lalu, ibu jari itu
didorong langsung pada titik jaringan surya selama 10 menit untuk
setiap kaki. Selama empat minggu, ini dilakukan secara rotasi, pada
tekanan 3 - 4 kg, dan tiga kali seminggu. Untuk mencegah
hipotensi selama pijatan, pasien ditanyai untuk berbaring di sisi
kiri. (Dehghanmehr et al., 2019)
24
Selanjutnya intervensi yang dilakukan oleh Choudhari et al, pada
tahun (2017) dilakukan intervensi pada kelompok eksperimen
Setelah pre-test, kelompok eksperimen menerima refleksologi kaki
dua kali dalam seminggu selama 3 minggu berturut-turut dan setiap
sesi berlangsung selama 20 menit di mana kelompok kontrol
mengikuti manajemen rutin rumah sakit. Pada akhir minggu ke-3,
tingkat kecemasan post-test dinilai dengan alat yang sama.
(Choudhari et al., 2017)
4.1.3 Efektivitas
Berdasarkan hasil penelusuran literature diketahui bahwa
reflexologi efektif terhadap kecemasan pada pasien hemodialisis.
penelitian yang dilakukan oleh Dehghanmehr et al, tidak ada
perbedaan yang signifikan antara ketiga kelompok dalam hal
depresi (P = 0,051) dan kecemasan (P = 0,11). Perbandingan skor
rata-rata depresi dan kecemasan antara ketiga kelompok setelah
intervensi mengungkapkan perbedaan yang signifikan antara ketiga
kelompok dalam hal kedua variabel (P <0,001). Analisis statistik
menunjukkan itu skor depresi dan kecemasan berbeda secara
signifikan setelah intervensi antara dua kelompok eksperimen dan
kontrol grup (P <0,001). Direkomendasikan bahwa akupresur dan
refleksologi dapat memiliki dampak positif pada mitigasi pasien
depresi dan kecemasan. Berkat kemudahan aplikasi, metode ini
dapat digunakan oleh perawat untuk mengurangi kecemasan dan
depresi pasien yang menjalani hemodialisis. Dalam akupresur
berbagai jalur energi, tekanan poin dirangsang melalui pijat dan
koreksi aliran energi, yang memicu respons yang tepat di berbagai
25
organ dan kelenjar tubuh. Prosedur ini merangsang sekresi
neurotransmiter dan hormon adrenokortikotropik dan dimediasi
endorfin mekanisme, dengan demikian mengurangi kecemasan dan
depresi sejauh ini, pijat refleksi telah dijelaskan dengan referensi
teori kontrol gerbang rasa sakit, teori impuls saraf, peningkatan
sekresi endorfin dan enkephalin, membaik aliran darah, dan aliran
limfatik. (Dehghanmehr et al., 2019)
26
kecemasan untuk pasien yang menjalani hemodialisis yaitu pijat
refleksi kaki.
27
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
28
DAFTAR PUSTAKA
29
Mahdavi, A., Gorji, m. a. h, Gorji, a. m. ., Yazdani, J., & Ardebil, m. d. (2013).
implementing benson’s relaxation training hemodialysis patients.
Özdemir, G., Ovayolu, N., & Ovayolu, Ö. (2013). The Effect Of Reflexology
Applied On Haemodialysis Patients With Fatigue, Pain And Cramps.
International Journal of Nursing Practice, 19(3), 265–273.
https://doi.org/10.1111/ijn.12066
Prima, A., Pangastut, H. S., Setiyarini, S., & Effendy, C. (2020). The Effectiveness of
Foot Reflexology Massage in Reducing Cortisol Saliva Levels as a Biomarker of
Stress for Patients with Cancer. International Journal of Research in
Pharmaceutical Science, 11(4), 7577–7584.
https://doi.org/https://doi.org/10.26452/ijrps.v11i4.3965
Rama Ariwijaya, Eka Yulia Fitri. Y, K. A. (2020). Pengaruh terapi kombinasi
relaksasi terhadap tingkat kecemasan pasien hemodialisa, 3.
Riskesdas. (2013). InfoDATIN Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI:
Situasi Penyakit Ginjal Kronis. 1–10.
www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/
Smeltzer, S.C & Bare, B. G. (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner
& Suddarth, edisi 8. Jakarta : EGC.
USRDS. United States Renal Data System (USRDS) [Internet]. USRDS. 2016
Eustace JA, Coresh J. Chronic Kidney Disease, Dyalisis, and Transplantation:
Elseiver. Tahun 2009
Sadegh, D., Gholam, H, S., Abdolhagh, B., Safoora Nooraein & Jasem, A. (2019).
Comparing the Effect of Acupressure and Foot Reflexology on Anxiety and
Depression in Hemodialysis Patients: A Clinical Trial.
Samir, K, C., Nutan, P., Prabhuswami, H & Dhanraj K. (2017). A Study to Assess
Effectiviness of Foot Reflexology on Anxiety of Patients Undergoing
Hemodialysis in Tertiary Care Hospital, KARAD
Shady, R. H. A., & Ali, H. M. A. (2019). Effect of Reflexology Foot Message on
Fatigue level for Patients Undergoing Hemodialysis. International Journal of
Nursing, 6(1), 151–170. https://doi.org/10.15640/ijn.v6n1a17
30
31
Lampiran 1
Tanggal : 20 September
Tahun : 2019
Hasil Appraisal : Diterima, karena dari 9 pertanyaan yang paling banyak menjawab
YA ada 7 (77,78%). Artikel ini memiliki responden dan intervensi yang jelas dan
menggunakan Statistik deskriptif dan analitik
32
Lampiran 2
Tanggal : 21 September
Pengarang : Choudhari
Tahun : 2017
33
Lampiran 3
Tanggal : 21 September
Tahun : 2021
Hasil Appraisal : Diterima, karena artikel ini kelompok control dan pengukurannya
dilakukan pre-post intervensi
34
Lampiran 4
NIM : 0432950921002
35
Inklusi,
Eklusi dan
Alur
Penelitian
5 26/09/2022 Konsul BAB 1,2,3,4 Revisi Bab
dan 5 (Tatap Muka) 2 Alur
Penelitian,
Revisi Bab
3 Tabel
Screening
dan
Analisis
Intervensi
6 30/09/2022 Konsul BAB 3,4 dan Revisi Bab
5 (Tatap Muka) 2 Alur
Penelitian,
Revisi Bab
3 Tabel
Screening
dan
Analisis
Intervensi
7 03/10/2022 Konsul BAB 2,3 dan Revisi Bab
4 (Tatap Muka) 2 Alur
Penelitian,
Revisi Bab
3 Tabel
Screening
36
Lampiran 5
37
Lampiran 6
38
Lampiran 7
39