Diajukan oleh :
MERIL FITRIS FRISILA
A0910043
HALAMAN PERSETUJUAN
GAMBARAN ANISOSITOSIS DAN POIKILOSITOSIS SEL DARAH
MERAH PADA PEROKOK AKTIF DI DESA KEBULEN RT 02 RW 01
KOTA PEKALONGAN
Telah disetujui oleh :
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
Mengetahui :
Direktur
Akademi Analis Kesehatan
Pekalongan
HALAMAN PENGESAHAN
Karya tulis ini telah diujikan pada Sidang Ujian Jenjang Pendidikan Diploma III
Kesehatan. Pendidikan Ahli Madya Analis Kesehatan Pekalongan.
Tanggal : 26 Mei 2012
Penguji II
NPY.14.03.044
NPY. 14.10.101
Penguji III
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul GAMBARAN ANISOSITOSIS DAN
POIKILOSITOSIS SEL DARAH MERAH PADA PEROKOK AKTIF DI DESA
KEBULEN RT 02 RW 01 KOTA PEKALONGAN yang di ajukan sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III Kesehatan Bidang Analis
Kesehatan di Akademi Analis Kesehatan Pekalongan.
Terwujudnya Karya Tulis Ilmiah ini berkat saran, bimbingan, dukungan,
serta bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada yang terhormat :
1. Tri
Minarsih,M.Sc,Apt,
selaku
Kesehatan
Pekalongan.
2. dr. Junaedi Wibawa,M.Si,M.ed,Sp.PK, selaku pembimbing I.
3. dr. Amrozi Taufik,M.Kes, selaku pembimbing II.
4. Subur Wibowo, Amd, selaku pendamping penelitian.
5. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan bimbingan dan pengetahuan
kesehatan selama menjalani perkuliahan di AAK Pekalongan.
6. Bapak dan Ibu yang tercinta, serta keluarga yang selalu memberikan
bimbingan dan dorongan baik moril maupun material.
Pekalongan, 2012
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL ....................................................................................................
ii
iii
ABSTRAK ..............................................................................................
iv
vii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................
DAFTAR BAGAN..................................................................................
xi
xii
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Akademik.........................................................................
2. Bagi Masyarakat.......................................................................
3. Bagi Penulis............................................................................... 4
2.
Eritropoiesis...........................................................................
3.
7
9
12
a. Kelainan Ukuran............................................................... 12
b. Kelainan bentuk................................................................ 12
5.
Rokok.......................................................................................
13
6.
15
B. Kerangka Teori.............................................................................
16
C. Kerangka Konsep..........................................................................
16
17
17
C. Objek Penelitian...........................................................................
17
18
19
F. Pengolahan data............................................................................
20
G. Pengumpulan data.........................................................................
20
H. Metode Pemeriksaan.....................................................................
21
21
J. Prosedur Pemeriksaan...................................................................
22
K. Analisis data..................................................................................
24
25
B. Pembahasan .................................................................................
27
30
B. Saran ............................................................................................
30
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................
32
LAMPIRAN............................................................................................
34
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
2.1. Eritrosit..............
2.2. Normosit............
2.3. Makrosit.............................................................................................
2.4. Megalosit............................................................................................
2.6. Sferosit.................................................................................................
2.7. Ovalosit/Eliptosit................................................................................ 10
2.8. Stomatosit........................................................................................... 10
2.9. Sel sabit (sicle cell)............................................................................. 10
2.10.Akantosit...........................................................................................
11
2.11.Burr cell.............................................................................................. 11
2.12.Fragmentosit/helmet cell.................................................................... 11
2.13.Tear drop cell...................................................................................... 11
DAFTAR BAGAN
BAGAN
16
16
DAFTAR TABEL
TABEL
4.1. Hasil Penelitian..
23
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I.
BAB I
PENDAHULUAN
A LATAR BELAKANG
Sel darah merah normal berbentuk cakram bikonkaf, konfigurasinya
mirip dengan bola lunak yang dipijat diantara 2 jari. (Suzanne C Smeltzer,
2002:928). Poikilositosis merupakan variasi dalam bentuk sel. Kelainan
bentuk sel darah merah (Poikilositosis) terjadi pada penyakit sel sabit,
hemolisis mikroangiopati, leukimia, hematopoiesis, stres terhadap sumsum
tulang oleh sebab apapun. (Ronald A Sacher, Richard A McPherson, 2004:4445).
Diameter sel darah merah manusia biasanya 7,82 m, sedangkan
tebal cakramnya adalah 0,81 0,35 m. (Sadikin mohamad, 2001:13).
Anisositosis merupakan variasi dalam ukuran sel. Kelainan ukuran sel darah
merah (Anisositosis) terjadi pada retikulositosis, makrositik pada anemia
megaloblastik, penyakit hati yang parah, hipotiroidisme, makrositosis terjadi
pada anemia difisiensi besi, Anemia pada penyakit kronis. (Ronald A Sacher,
Richard A McPherson, 2004:44-45).
Perokok pada garis besarnya dibagi menjadi dua yaitu perokok aktif
dan perokok pasif. Perokok aktif adalah orang yang langsung menghisap dari
rokoknya, sedangkan perokok pasif adalah orang-orang yang tidak merokok,
namun ikut menghisap asap sampingan selain asap utama yang dihembuskan
balik oleh perokok. Dari beberapa pengamatan dilaporkan bahwa perokok
pasif menghisap lebih banyak bahan beracun dibanding perokok aktif
(Khirudin,2006 , http//: repository .usu . ac.id).
Rokok adalah salah satu zat adiktif yang bila digunakan dapat
mengakibatkan bahaya bagi kesehatan individu atau masyarakat. Rokok
terbuat dari tembakau yang diperoleh dari tanaman Nicotina Tabacum L.
(http//:digiblis.unimus.ac.id).
Tembakau mengandung kurang lebih 4000 elemen-elemen dan
setidaknya 200 di antaranya berbahaya bagi kesehatan. Racun utama dalam
tembakau adalah tar, nikotin dan gas CO. Gas Co ini mempunyai kemampuan
mengikat hemoglobin yang terdapat dalam sel darah merah, lebih kuat di
banding oksigen. Sel tubuh menjadi kekurangan oksigen dan akan melakukan
spasme yaitu menciutnya pembuluh darah. (Nur Kholish, 2001:24-25).
Apabila hal ini berlanjutan, tubuh akan menjalankan mekanisme
kompensasi berupa peningkatan proses Erytropoiesis. (http//: repository
.usu . ac.id).
Adanya Erytropoiesis inefektif dan hemolisis eritrosit di darah tepi
menyebabkan anemia. Pada apusan darah tepi menunjukkan
adanya
anemia
Poikilositosis,
mikrositik
dan
hipokromik,
sel
Anisositosis,
pensil.
(http//:repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23799/6/Abstr
act.pdf).
Karena pada sel darah merah seorang perokok aktif kemungkinan besar
terdapat beberapa kelainan seperti kelainan warna (krom), kelainan ukuran
(Anisositosis), dan kelainan bentuk (Poikilositosis) yang disebabkan oleh zat
yang terkandung dalam rokok, terutama gas CO.
B PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada gambaran
kelainan ukuran (Anisositosis) dan kelainan bentuk (Poikilositosis) sel darah
merah pada perokok aktif di Desa Kebulen RT 02 RW 01 Kota Pekalongan?
C TUJUAN PENELITIAN
1 Tujuan umum
Untuk mendeskripsikan tentang kelainan ukuran (Anisositosis) dan
2
D MANFAAT PENELITIAN
1 Manfaat teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas
2
kesehatan.
Mampu menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman bagi
peneliti.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A LANDASAN TEORI
1 Sel Darah Merah ( Eritrosit)
Sel darah merah adalah sel yang terbanyak di dalam darah. Karena
sel ini mengandung senyawa yang berwarna merah, yaitu hemoglobin,
maka dengan sendirinya darah berwarna merah. Sel ini dengan mudah
dapat dilihat dengan bantuan mikroskop pada sediaan hapus darah tepi.
Pada sediaan hapus dengan pewarnaan Giemsa, Sel darah merah tampak
sebagai sel-sel bulat dengan ciri khas tidak berinti, yang menutup
lapangan pandangan. Sesungguhnya, bila dilihat dari satu arah, Sel darah
merah tampak sebagai lingkaran. Bila dilihat dalam arah yang tegak lurus
dari arah yang pertama, akan tampak bentuk penampang dwicekung atau
bikonkaf dari Sel darah merah. Dengan demikian, dalam keadaan yang
biasa, morfologi Sel darah merah bukanlah suatu bola, akan tetapi berupa
suatu cakram dwicekung atau bikonkaf. (Mohammad Sadikin,2001:1213).
Fungsi utama sel darah merah adalah mengikat dan membawa O
dari paru untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh sel di berbagi
jaringan. (Mohammad Sadikin,2001:14).
Gb.2.1 Eritrosit. (http//:ramdita.blogspot.com)
reaksi tersebut, reaksi ini dapat berlangsung dalam 2 arah. Reaksi yang
berlangsung dari arah kiri ke kanan disebut reaksi penggabungan atau
asosiasi yang terjadi di dalam alveolus paru. Sebaliknya reaksi yang
berlangsung dari arah kanan ke kiri disebut dengan suatu reaksi
penguraian atau disosiasi yang terjadi di dalam berbagai jaringan. Dengan
demikian, dapat juga dikatakan bahwa hemoglobin dalam sel darah merah
mengikat oksigen di paru dan melepaskannya di jaringan, untuk
diserahkan dan digunakan oleh sel-sel.(Mohammad Sadikin,2001:15).
2
Eritropoiesis
Eritrosit berasal dari sel prekursor eritroid yang sudah committed, melalui
proses pertumbuhan mitotik dan pematangan. Tingkat oksigenasi jaringan
mengatur pembentukan sel-sel darah merah yang mengangkut oksigen ke
jaringan (eritropoiesis efektif). Segala sesuatu yang menurunkan
penyaluran oksigen ke jaringan akan meningkatkan kadar eritropoietin,
meskipun ginjal berfungsi dengan normal. Kadar hemoglobin yang
rendah, gangguan pembebasan oksigen dari hemoglobin, gangguan
pertukaran oksigen respiratorik, dan gangguan aliran darah merupakan
penyebab umum hipoksia. Dengan demikian, konsentrasi eritropoietin
tinggi pada sebagian besar anemia, gangguan hemoglobin, penyakit paru,
dan
gangguan
sirkulasi
yang
parah.
(Ronald
A.Sacher,Richard
A.McPherson,2004:24).
3 Variasi ukuran dan variasi bentuk dari Sel darah merah
a Variasi ukuran (Anisositosis)
normal
Gb.2.3 Makrositosis
(http//: sodiycxacun.web.id).
c Mikrositosis : ukuran sel lebih kecil dari ukuran normal sel darah
merah, diameternya 7 m, disebabkan oleh difisiensi besi.
(http//:books.google.co.id/books?isbn=9794488658...)
Tear drop cell : eritrosit seperti buah pear atau tetesan air mata.
(http//:www.scribd.com/denny-arnoviandry-bayu.../78231342ERITROSIT).
dan mikrosit.
Anisositosis sedang : terdiri dari 2-3 variasi, misalnya : mikrosit,
dan ovalosit.
Poikilositosis sedang : terdiri dari 2-3 variasi, misalnya: normosit,
leukim-Taufan)
Prosentase penilaian Anisositosis dan Poikilositosis pada apusan
darah tepi
Anisositosis
1 + = 3-5% (10-15 cells/Lp) ada sedikit variasi ukuran abnormal
2 + = 5-7% (15-20 cells/ Lp) di dapat variasi ukuran abnormal
3 + = 7-12% (20-35 cells/ Lp) di dapat variasi ukuran abnormal
4 + = 12-25% (35-70 cells/ Lp) di dapat variasi ukuran abnormal
Poikilositosis
1 + = 3-5% (10-15 cells/Lp) ada sedikit variasi bentuk abnormal
2 + = 5-7% (15-20 cells/ Lp) di dapat variasi bentuk abnormal
3 + = 7-12% (20-35 cells/ Lp) di dapat variasi bentuk abnormal
4 + = 12-25% (35-70 cells/ Lp) di dapat variasi bentuk abnormal
Rokok
Rokok biasanya berbentuk silinder terdiri dari kertas yang
berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung
negara) dengan diameter sekitar 10 mm, berwarna putih dan cokelat.
Biasanya berisi daun-daun tembakau yang sudah dicacah, ditambah
B KERANGKA TEORI
ROKOK :
1
2
Nikotin
Tar
3 Gas CO
ERITROPOIESIS
ANISOSITOSIS
POIKILOSITOSIS
C KERANGKA KONSEP
ROKOK
ANISOSITOSIS
POIKILOSITOSIS
BAB III
METODE PENELITIAN
A JENIS PENELITIAN
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah para perokok
aktif.
kota Pekalongan.
Sampel
Dalam penelitian yang menjadi sampel adalah darah para perokok aktif
di desa Kebulen RT 02 RW 01 kota Pekalongan. Sampel dipilih dengan
randem sampling. Besar sampel didapat dari perhitungan sebagai berikut:
Jumlah penduduk (150)
Populasi sampel (63)
n1 = Jumlah sampel awal
n2 = Jumlah sampel sebenarnya
P = Sifat suatu keadaan dalam % (jika tidak tahu dianggap 50%)
q = 100% - P
L = Derajat ketetapan yang digunakan (0,2)
N = Jumlah populasi
Perhitungan :
P = 50%
50
= 100 = 0,5
q = 100% -50% = 50 %
L = 0,2
N = 63
4 pq
n 1= 2
L
n 2=
n1
n1
1+
N
( )
4 0,5 0,5
( 0,2 )2
1
0,04
25
25
25
1+
63
( )
25
1+0,4
17,8
18
variasi.
Anisositosis sedang adalah variasi dalam ukuran sel, terdiri dari 2-3
variasi.
Anisositosis berat adalah variasi dalam ukuran sel, terdiri dari 4
variasi/lebih.
Poikilositosis adalah variasi bentuk dari sel darah merah.
a Poikilositosis ringan adalah variasi dalam bentuk sel, terdiri dari 1-2
b
variasi.
Poikilositosis sedang adalah variasi dalam bentuk sel, terdiri dari 2-3
variasi.
Poikilositosis berat adalah variasi dalam bentuk sel, yang mempunyai
F PENGOLAHAN DATA
Data yang dikumpulkan, dianalisa, dan disajikan dalam bentuk deskriptif.
G PENGUMPULAN DATA
Data yang digunakan adalah data primer, yaitu data yang didapat dengan
melakukan pemeriksaan langsung pada seorang perokok aktif di desa
Kebulen RT.02 RW.01 kota Pekalongan.
H METODE PEMERIKSAAN
1 Darah yang digunakan adalah darah dengan anti koagulan EDTA yaitu
2
3
4
lemah
b Bahan
- Darah vena dan EDTA
- Metanol 90%
- Cat giemsa
- Imersi
J
PROSEDUR PEMERIKSAAN
a Cara pembuatan sediaan apus darah tepi (Memekai kaca objek)
1 Kaca objek yang akan dipakai harus kering, bebas debu dan bebas
lemak. Untuk menggeser darah dengan kaca itu, dipakai kaca objek
2
sebelah kanan.
Dengan tangan kanan diletakkan kaca objek lain di sebelah kiri tetes
penggeser.
Dengan segera geser kaca itu ke kiri sambil memegangnya miring
dengan sudut antara 30 dan 45 derajat. Jangan menekan kaca
6
7
Diteteskan
menit.
Dibilas dengan air mengalir. Di usahakan tidak mengenai sediaan
secara langsung.
Sediaan di letakkan dalam sikap vertikal dan dibiarkan mengering di
x dan obyektif 10 x.
Pada sediaan itu diperhatikan: adakah yang baik untuk diperiksa
selanjutnya, yaitu bagian yang cukup tipis dan rata dimana eritrositeritrosit cukup berdekatan tanpa menggumpal. Di perhatikan pula
mutu pulasan, baik, pucat, atau terlalu tua. Dilihat apa persebaran
leukosit-leukosit memenuhi syarat atau tidak. Apabila sediaan yang
telah dipulas itu tidak baik, maka di buat sediaan yang baru.
Pemeriksaan diteruskan dengan menggunakan obyektif 45x untuk
melihat morfologi dari eritrosit. Apabila belum terlihat jelas maka di
staining characteristics.
Catat hasil yang dilihat pada mikroskop.(Gandasoebrata, 1968:31).
K ANALISIS DATA
Data di analisa dengan menggunakan metode deskriptif, data di peroleh
dari hasil pemeriksaan sediaan apus darah tepi dengan menggunakan sampel
darah vena pada perokok aktif di desa Kebulen RT.02 RW.01 kota
Pekalongan. Kemudian diperiksa gambaran morfologi eritrosit abnormal pada
sediaan apus darah tepi itu, dan dinilai secara kuantitatif Anisositosis dan
Poikilositosis.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A HASIL
Dari hasil pemeriksaan gambaran sel darah merah pada sediaan apus
darah tepi yaitu Anisositosis (variasi ukuran) dan Poikilositosis (variasi
bentuk) terhadap 18 sampel yang diambil pada perokok aktif di Desa Kebulen
RT 02 RW 01 Kota Pekalongan diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.1 Hasil pemeriksaan gambaran Anisositosis dan Poikilositosis Sel
darah merah pada Perokok aktif di Desa Kebulen RT 02 RW 03
Kota Pekalongan.
Sampel
Anisositosis
Poikilositosis
6 sampel
5-7%(15-20 sel/LP)
12sampel
No
.
Anisositosis
Poikilositosis
Kesimpulan
Normosit,
Makrositosis,
Mikrositosis
Normosit , Ovalosit,
Burr cell
Anisositosis sedang,
Poikilositosis sedang.
Normosit,
Makrositosis,
Mikrositosis
Normosit , Target
cell, Ovalosit, Burr
cell, Tear drop cell
Anisositosis sedang,
Poikilositosis berat
Normosit,
Makrositosis,
Mikrositosis
Normosit , Target
cell, Stomatosit
Anisositosis sedang,
Poikilositosis sedang
Normosit ,
Makrositosis,
Mikrositosis
Normosit , Ovalosit,
Burr cell, Tear drop
cell
Anisositosis sedang,
Poikilositosis berat
Normosit ,
Makrositosis,
Mikrositosis
Normosit, Ovalosit,
Burr cell
Anisositosis sedang,
Poikilositosis sedang
Normosit ,
Makrositosis,
Mikrositosis
Normosit , Ovalosit,
Burr cell
Anisositosis sedang,
Poikilositosis sedang
Normosit ,
Makrositosis,
Mikrositosis
Normosit, Ovalosit,
Burr cell, Target cell
Anisositosis sedang,
Poikilositosis berat
Normosit ,
Makrositosis,
Mikrositosis
Anisositosis sedang,
Poikilositosis sedang
Normosit ,
Makrositosis,
Mikrositosis
Normosit , Ovalosit,
Burr cell, Tear drop
cell
Anisositosis sedang,
Poikilositosis berat
10
Normosit ,
Makrositosis,
Mikrositosis
Normosit , Ovalosit,
Burr cell, Tear drop
cell
Anisositosis sedang,
Poikilositosis berat
11
Normosit ,
Makrositosis,
Mikrositosis
Normosit , Ovalosit,
Burr cell, Tear drop
cell
Anisositosis sedang,
Poikilositosis berat
12
Normosit ,
Makrositosis,
Mikrositosis
Normosit , Ovalosit,
Burr cell, Tear drop
cell
Anisositosis sedang,
Poikilositosis berat
13
Normosit ,
Makrositosis,
Mikrositosis
Normosit , Ovalosit,
Burr cell, Tear drop
cell
Anisositosis sedang,
Poikilositosis berat
14
Normosit ,
Makrositosis,
Mikrositosis
Normosit , Ovalosit,
Tear drop cell
Anisositosis sedang,
Poikilositosis sedang
15
Normosit ,
Normosit , Ovalosit,
Anisositosis ringan,
sampel
Normosit, Burr cell, Target cell, Stomatosit, Tear drop cell sebanyak 1
sampel.
c 6 variasi yaitu :
- Normosit, Ovalosit, Target cell, Stomatosit, Burr cell, Tear drop cell
sebanyak 1 sampel
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A KESIMPULAN
B SARAN
Dari hasil pemeriksaan gambaran Anisositosis dan Poikilositosis pada
Perokok aktif Sel darah merah di Desa Kebulen RT 02 RW 01 Kota
Pekalongan, penulis menyarankan agar :
1 Bagi Perokok aktif disarankan agar sedikit demi sedikit mengurangi
kebiasaan merokok dan berani mencoba untuk berhenti merokok, karena
ternyata rokok dapat menyebabkan Anisositosis dan Poikilositosis sel
darah merah. Anisositosis mempunyai efek terjadinya anemia, sedangkan
2
N
O
1
2
3
4
5
NAMA
SM
RK
BR
AR
KR
UMUR
60 th
30 th
20 th
15 th
18 th
PEKERJAAN
Pedagang
Pedagang
Pembuat canting
Pembuat canting
Pembuat canting
LAMANYA
MEROKOK
45 tahun
10 tahun
6 tahun
5 tahun
7 tahun
ROKOK YANG
DIHABISKAN
DALAM
SEHARI
1 bungkus
1 bungkus
1 bungkus
1 bungkus
1 bungkus
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
FZ
ZA
SW
MN
RM
TN
BM
FN
MK
MD
TB
AM
AD
36 th
41th
34 th
27 th
20 th
9 th
25 th
20 th
30 th
25 th
46 th
26 th
25 th
Pedagang
Buruh
Buruh
Buruh
Penjahit
Buruh
Penjahit
Buruh
Penjahit
Buruh
Buruh
Marketing
Buruh
20 tahun
30 tahun
10 tahun
10 tahun
2 tahun
20 tahun
10 tahun
5 tahun
10 tahun
13 tahun
20 tahun
10 tahun
10 tahun
1 bungkus
1 bungkus
1bungkus
1 bungkus
1bungkus
1bungkus
1bungkus
1bungkus
1bungkus
1bungkus
1bungkus
1bungkus
1bungkus
Lanjutan Lampiran 1
DAFTAR PUSTAKA
Trim, Bambang, 2006, Merokok itu Konyol, Hlm.9, Ganeca Exact, Jakarta.
Triswanto, Sugeng D., 2007, Stop smoking, Hlm.15-16, Progresif Books,
Yogyakarta.
www.scribd.com. Diakses pada tanggal 23 Maret 2012 pukul 21.09
www.scribd.com/taufan_dewangga/d/86207248-Lap-Pk-Non-leukim-Taufan.
Diakses pada tanggal 28 Maret 2012 pukul 21.15