Anda di halaman 1dari 47

LITERATUR REVIEW : RELAKSASI OTOT PROGRESIF PADA

REMAJA YANG MENGALAMI NYERI DENGAN DISMENORE

KARYA TULIS ILMIAH

IIN UMAROH
0432950117023

JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI KEPERAWATAN D-3


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH
BEKASI
TAHUN 2020
LITERATUR REVIEW : RELAKSASI OTOT PROGRESIF PADA
REMAJA YANG MENGALAMI NYERI DENGAN DISMENORE

KARYA TULIS ILMIAH

Di ajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Ahli Madya Keperawatan

IIN UMAROH
0432950117023

JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI KEPERAWATAN D-3


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH
BEKASI
TAHUN 2020

i
HALAMAN PERSETUJUAN

Literatur Review Oleh Iin Umaroh (0432950117023) dengan judul :

LITERATUR REVIEW : RELAKSASI OTOT PROGRESIF PADA


REMAJA YANG MENGALAMI NYERI DENGAN DISMENORE

Literatur Review ini telah disetujui dan siap diujikan di hadapan sidang penguji

Literatur Review Jurusan Keperawatan Program Studi Keperawatan D-3

STIKes Bani Saleh Bekasi

Pada tanggal 1 Juli 2020

Pembimbing 1

(Ns. Asih Minarningtyas,M.Kep)

Pembimbing 2

(Ns.Muftadi.,SKM.,S.Kep,.M.Kes)

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Akhir ini diajukan oleh


Nama : Iin Umaroh
NPM : 0432950117023
Program Studi : D3 Keperawatan
Judul KTI : LITERATUR REVIEW : RELAKSASI OTOT
PROGRESIF PADA REMAJA YANG MENGALAMI NYERI DENGAN
DISMENORE

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai


bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Keperawatan pada Jurusan Keperawatan Prodi Keperawatan D-3 Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Bani Saleh.

DEWAN PENGUJI
Penguji : Ns. Puji Astuti, M.Kep, Sp.Kep.MB (…….………...)
Pembimbing I : Ns. Asih Mirnaningtyas, M.Kep (.…..................)
Pembimbing II :Ns.Muftadi.,SKM.,S.Kep,.M.Kes (……….……...)
Ditetapkan di : Bekasi
Tanggal : 1 Juli 2020

Mengetahui dan menyetujui,


Ketua Jurusan Keperawatan Ka. Prodi Keperawatan D-3

(Ns. Puji Astuti, M.Kep.,Sp.KMB) (Ns.Muftadi.,SKM.,S.Kep,.M.Kes)


(NIP : 1320800010) (NIP : 1310504017)

iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil karya saya sendiri,

dan semua sumber baik yang di kutip maupun yang di rujuk

telah saya nyatakan dengan benar

Nama : Iin Umaroh

NIM : 0432950117023

Tanda Tangan :

Tanggal : 1 Juli 2020

iv
LEMBAR PERYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini di bawah ini:

Nama : Iin Umaroh

NIM : 0432950117023

Institusi : STIKES Bani Saleh

Program Studi : D-3 Keperawatan

Dengan ini menyatakan bahwa Hasil Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Literatur
Review : Relaksasi Otot Progresif Pada Remaja Yang Mengalami Nyeri
Dengan Dismenore” benar bebas dari plagiat.
Adapun bagian-bagian tertentu dari Karya Tulis Ilmiah yang dikutip dari hasil
karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah dan etika penulisan Karya Tulis ilmiah. Apabila pernyataan ini
terbukti tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang
berlaku.

Demikian surat peryataan ini saya buat untuk di pergunakan sebagai mestinnya.

Bekasi,l Juli 2020

Penulis

(Iin Umaroh)

v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
(Hasil Karya Perorangan)

Sebagai sivitas akademik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bani Saleh, saya yang
bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Iin Umaroh
NIM : 0432950117023
Program Studi : Keperawatan D-3
Jenis Karya : Karya Tulis Ilmiah

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bani Saleh Hak Bebas Royalti NonEkslusif
(Non-eclusive Royalty-Free Righ) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
“LITERATUR REVIEW : RELAKSASI OTOT PROGRESIF PADA
REMAJA YANG MENGALAMI NYERI DENGAN DISMENORE” Beserta
perangkat yang ada (bila diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non-Ekslusif ini
STIKES Bani Saleh berhak menyimpan, mengalihmedia / format-kan,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan nya, dan
menampilkan / mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta. Segala bentuk tuntutan hokum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta
dalam karya ilmiah ini menjadi tanggungjawab saya pribadi.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.


Dibuat di : Bekasi
Pada tanggal : 01 Juli 2020
Yang menyatakan

(Iin Umaroh)

vi
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah , puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat
dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang
berjudul : “LITERATUR REVIEW : RELAKSASI OTOT PROGRESIF
PADA REMAJA YANG MENGALAMI NYERI DENGAN DISMENORE”
Penyusunan ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar
Ahli Madya Keperawatan pada jurusan keperawatan Prodi Keperawatan D-3
STIKES Bani Saleh.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak
lepas dari bimbingan dan bantuan berbagai pihak yang di berikan kepada
penulis.oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :

1. Ibu Ns. Asih Minarningtyas, M.Kep sebagai pembimbing I yang telah


membimbing, mengarahkan serta memberikan motivasi kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan hasil Karya Tulis Ilmiah ini dengan
baik.

2. Bapak Ns. Muftadi, SKM, S.Kep,M.Kes sebagai pembimbing II sekaligus


KaProdi D-3 keperawatan yang selalu mendo’akan, selalu memberi motivasi
dan memberikan masukan guna hasil Karya Tulis Ilmiah

3. Dr.Ir. Mursyid Ma’sum, M.AGr selaku Ketua STIKes Bani Saleh Bekasi.

4. Ibu Ns. Puji Astuti, M.Kep Sp.Kep.MB sebagai penguji sekaligus ketua
jurusan keperawatan

5. Ibu Eva Farhah, S.Ip dan Bapak Wawan selaku Ka. Sie dan Staf di
Perpustakaan STIKes Bani Saleh Bekasi yang selalu memberikan sumber-
sumber terbaru dan motivasi kepada penulis.

6. Ibu, Bapak, aa ku yang tak henti-hentinya selalu menyebut nama penulis setiap
do’a, selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis dan yang
selalu memberikan dukungan moral dan materil sehingga penulis dapat
menyelesaikan jenjang D-3 ini.

vii
7. Seluruh dosen dan staf STIKes Bani Saleh Bekasi yang tidak dapat penulis
sebutkan satu-persatu.

8. Teman-teman seperjuangan D-3 Keperawatan angkatan 2017 STIKes Bani


Saleh yang telah berjuang bersama selama tiga tahun dalam suka maupun duka
serta memberikan dukungan dalam bentuk doa maupun semangat untuk
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapatkekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi kita
semua, khususnya bagi penulis sendiri dan pembaca pada umumnya

Bekasi, 1 juli 2020

(Iin umaroh)

viii
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN D-3
Karya Tulis Ilmiah, 1 Juli 2020
Iin Umaroh
ABSTRAK

LITERATUR REVIEW : RELAKSASI OTOT PROGRESIF PADA


REMAJA YANG MENGALAMI NYERI DENGAN DISMENORE

Xii + 52 halaman + 2 tabel + 3 lampiran

Latar belakang : Berdasarkan angka kejadian dismenore di Jawa Barat cukup


tinggi, hasil penelitian didapatkan kejadian sebanyak 54,9% wanita mengalami
dismenore, terdiri dari 24,5% mengalami dismenore ringan, 21,28% mengalami
dismenore sedang dan 9,36% mengalami dismenore berat. salah satu cara untuk
mengatasi nyeri dengan dismenore yaitu dengan relaksasi otot progresif.Tujuan :
Mampu memaparkan informasi dengan evidence based, mampu mengidentifikasi
jurnal yang terkait dan menelaah jurnal terkait pemberian relaksasi otot progresif
dengan masalah nyeri pada remaja dengan dismenore. Metode : Dengan
pendekatan literature riview dan menganalisa jurnal penelitian yang berkaitan
dengan topic penelitian dan metode pencarian menggunakan electronic database
menggunakan google scholar dengan memasukan kata kunci dengan analisa pico
yaitu : populasi : remaja, Intervensi : Relaksasi otot progresif, Compere : - ,
Outcome : Dismenore dengan kriteria inklusi yang digunakan yaitu menggunakan
jurnal intervensi untuk mengatasi masalah nyeri pada remaja dengan dismenore
ditemukan 4 artikel yang sesuai dan bisa diakses full text. tahun jurnal yang
digunakan dibatasi yaitu 2010-2020. Hasil : berdasarkan hasil telaah literature
riview pada 4 jurnal ini menyatakan bahwa relaksasi otot progresif
direkomendasikan pada remaja yang mengalami nyeri dengan dismenore dan
terdapat pengaruh terkait penerapan relaksasi otot progresif untuk mengurangi
nyeri pada remaja yang mengalami nyeri dengan dismenore
Kata kunci : remaja, relaksasi otot progresif, dismenore

ix
HIGH SCHOOL OF HEALTH SCIENCES
MAJORING IN NURSING
NURSING STUDY PROGRAM DIPLOMA 3
Rich Scientific, July 1th, 2020
Iin Umaroh
ABSTRAK

Literatur Review : progressive relaxation in adolescents who experience pain


with dysmenorrhea

Xii + 52 page + 2 table + 3 attachment

Background: Based on the high incidence of dysmenorrhoea in West Java, the


results of the study showed that 54.9% of women had dysmenorrhoea, consisting
of 24.5% had mild dysmenorrhoea, 21.28% had moderate dysmenorrhea and
9.36% had dysmenorrhoea weight. one way to overcome pain with disminore is
by progressive muscle relaxation. Purpose: Able to present evidence-based
information, be able to identify relevant journals and track journals related to the
provision of progressive muscle relaxation with pain problems in adolescents with
disminore. Method: With literature review approach and analyze research
journals related to research topics and search methods using electronic databases
using google scholar by entering keywords with pico analysis namely: population:
adolescents, Interventions: Progressive muscle relaxation, Compere: -, Outcome:
Dysmenorrhea with the inclusion criteria used namely using an intervention
journal to overcome the problem of pain in adolescents with dysmenorrhea found
4 articles that are suitable and can be accessed full text. limited use of the journal
year 2010-2020. Results: Based on the results of literature review studies in 4
journals stated that progressive muscle relaxation is recommended in adolescents
who experience pain with dysmenorrhea and there is an influence related to the
application of progressive muscle relaxation to reduce pain in adolescents who
experience pain with dysmenorrhea

Keywords: adolescents, progressive muscle relaxation, dysmenorrhea

x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL COVER
HALAMAN JUDUL LEMBAR KEDUA.....................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................iii
PERNYATAAN ORISINALITAS................................................................iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT.............................................................v
PERNYATAAN KESEDIAAN PUBLIKASI...............................................vi
KATA PENGANTAR....................................................................................viii
ABSTRAK.......................................................................................................ix
ABSTRAC.......................................................................................................x
DAFTAR ISI...................................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................

BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................3
1.4 Manfaat Penulisan........................................................................4
1.4.1 Manfaat Bagi Keperawatan.......................................................4
1.4.2 Manfaat Bagi Instansi...............................................................4
1.4.3 Manfaat Bagi Masyarakat.........................................................4

BAB 2 : TINJAUAN TEORI


2.1. Konsep Menstruasi......................................................................5
2.1.1. Definisi Menstruasi ..................................................................5
2.2.2. Siklus Menstruasi.....................................................................5
2.2.3.Gangguan Menstruasi................................................................7
2.2. Konsep Dismenore......................................................................8
2.2.1. Definisi dismenore....................................................................8
2.2.2. Klasifikasi Dismenore..............................................................9

xi
2.2.3. Penyebab Dismenore................................................................9
2.2.4. Manifestasi klinik.....................................................................10
2.2.5. Faktor Resiko Dismenore.........................................................10
2.2.6. Pencegahan Dismenore.............................................................10
2.3. Konsep Relaksasi Otot Progresif.................................................10
2.3.1. Definisi Relaksasi.....................................................................10
2.3.2. Tujuan Relaksasi Otot Progresif...............................................11
2.3.3. Indikasi Relaksasi Otot Progresif.............................................11

BAB 3 :METODE PENULISAN


3.1 Metode Telusur literature review.................................................13
3.2 Analisa literature review...............................................................15
BAB 4 :PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan hasil telaah evidence base berdasarkan teori dan
hasil penelitian ...................................................................................23
4.2 Implikasi Keperawatan.................................................................26
BAB 5 :PENUTUP
5.1 Kesimpulan...................................................................................27
5.2 Saran.............................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN

xii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Remaja adalah suatu fase perkembangan yang dinamis dalam


kehidupan seseorang.remaja ini merupakan periode transisi dari masa anak ke
dewasa dari umur 15-19 tahun.yang ditandai dengan percepatan
perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial. Perubahan paling awal
muncul yaitu perkembangan secara biologis.Salah satu tanda keremajaan
secara biologi yaitu mulainya remaja mengalami menstruasi.Menstruasi
dimulai saat pubertas dan kemampuan seorang wanita untuk mengandung
anak atau masa reproduksi. Menstruasi biasanya dimulai antara usia 10
sampai 16 tahun (Puji, 2010)

Menstruasi pertama (menarche) merupakan menstruasi awal yang


biasa terjadi dalam rentang usia 10 tahun sampai 16 tahun atau pada masa
awal remaja dan sebelum memasuki masa reproduksi. Menstruasi adalah
perdarahan periodik dan siklik dari uterus disertai dengan pengelupasan
(deskuamasi) endometrium (Proverawati & Misaroh, 2009) Pengalaman
menstruasi pada setiap wanita berbeda-beda, Beberapa wanita mendapatkan
menstruasi tanpa keluhan, tetapi tidak sedikit dari mereka yang mendapatkan
menstruasi disertai keluhan sehingga mengakibatkan rasa ketidaknyamanan
berupa dismenore (Laila, 2011)

Dismenore merupakan nyeri sebelum atau selama menstruasi, ini


merupakan salah satu masalah ginekologik yang paling umum terjadi pada
remaja putri (Lowdermilk, Perry, & Cashion,2010). Dismenore juga
merupakan suatu gejala rasa sakit atau rasa tidak enak pada bagian bawah
perut (Nugroho & Utama, 2014).

World Health Organization(WHO) dalam penelitian Sulistyorini


(2017), Angka kejadian dismenore cukup tinggi diseluruh dunia. Rata-rata

1
insidensi terjadinya dismenore pada wanita muda antara 16,8 –81%. Di
Amerika Serikat, dismenore diakui sebagai penyebab paling sering
ketidakhadiran di sekolah yang dialami remaja putri. Selain itu, juga
dilakukan survey pada 113 wanita Amerika Serikat dan dinyatakan prevalensi
sebanyak 29-44%, paling banyak pada usia 18-45 tahun (Sulistyorinin, 2017).

Berdasarkan penelitian di Indonesia angka kejadian dismenore


64,25% terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36% dismenore sekunder
(Proverawati & Misaroh, 2009) sedangkan angka kejadian dismenore di Jawa
Barat cukup tinggi, hasil penelitian didapatkan kejadian sebanyak 54,9%
wanita mengalami dismenore, terdiri dari 24,5% mengalami dismenorea
ringan, 21,28% mengalami dismenore sedang dan 9,36% mengalami
dismenore berat (Rahayu, 2015)

Penelitian dari dampak dismenore selain menganggu aktivitas sehari-


hari dan menurunkan kinerja juga terjadi keluhan seperti mual, kadang
disertai muntah dan diare.masih banyak wanita yang menganggap 1-2 hari
sakitnya akan hilang. penanganan dismenore bisa dilakukan secara
farmakologi yaitu dengan pemberian obat-obatan analgesik. Sedangkan
secara non farmakologi melalui distraksi, relaksasi, imajinasi terbimbing,
kompres hangat, atau dingin (Potter dan Perry,2010)

Teknik relaksasi otot progresif merupakan suatu terapi relaksasi yang


diberikan kepada klien dengan menegangkan otot-otot tertentu dan
mengombinasikan latihan napas dalam dan serangkaian seri kontraksi dan
relaksasi otot tertentu (Setyoadi dan Kushariadi,2011).

Simamora et.all (2014) menyatakan bahwa relaksasi otot progresif


berpengaruh terhadap penurunan nyeri menstruasi, dengan p- value = 0,000
( ≤ α ) Berdasarkan hasil penelitian diatas pada remaja putri yang mengalami
dismenore terbukti dapat membantu menurunkan tingkat nyeri setelah
diberikan intervensi relaksasi otot progresif.

2
Metode penerapan relaksasi otot progresif ini dapat di gunakan untuk
mengurangi tingkat nyeri pada remaja yang mengalami dismenore, karena
dapat menimbulkan sensasi otot, untuk menimbulkan sensasi otot, remaja
diajarkan untuk mengisolasi dan mengontraksikan otot atau kelompok otot
tertentu secara bergantian (McCallie,Blum, & Hood 2014 )

Hasil studi pendahuluan di lingkungan sekolah pada tanggal 10


januari 2020 dengan teknik wawancara dan observasi di stikes bani saleh
dengan 2 subyek remaja yang berusia 18-19 tahun yang sedang mengalami
dismenore mengatakan bahwa nyeri saat menstruasi mulai dari intensitas
nyeri ringan hingga sedang, tetapi belum tau cara penanganan yang tepat saat
nyeri haid datang dan ini menunjukan bahwa cara penanganan nyeri pada saat
menstruasi belum terpapar.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sulistyorini Chandra,. dkk.
(2019). untuk mengurangi nyeri dismenore yaitu dengan melakukan teknik
relaksasi otot progresif Relaksasi otot progresif efektif dalam menurunkan
intensitas nyeri dismenore. manfaat relaksasi otot progresif juga dapat
mengurangi nyeri dismenore (simamora et.all,2014)

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Memaparkan informasi dengan evidence based di area keperawatan
terkait pemberian relaksasi otot progresif dengan masalah nyeri
dengan dismenore
1.3.2 Mampu mengidentifikasi jurnal yang terkait pemberian relaksasi otot
progresif dengan masalah nyeri pada remaja dengan dismenore
1.3.3 Mampu menelaah jurnal yang terkait pemberian relaksasi otot
progresif dengan masalah nyeri pada remaja dengan dismenore

3
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Manfaat Bagi keperawatan
Hasil literature riview ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan
ilmu pengetahuan bagi ilmu keperawatan yang diterapkan dikalangan
institusi keperawatan dan memberikan pengembangan keilmuan bagi
penulis untuk mengembangkan teknik relaksasi otot progresif pada
klien remaja yang mengalami nyeri dengan dismenore
1.4.2 Manfaat Bagi instansi
Hasil literature riview ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
masukan kepada keluarga yang sedang mengalami dismenorea dengan
mengembangkan tekhnik relaksasi otot progresif pada klien remaja
yang mengalami nyeri dengan dismenore
1.4.3 Manfaat Bagi Masyarakat
Hasil literature riview ini diharapkan dapat memberikan tambahan
wawasan keilmuan bagi masyarakat untuk mengembangkan
penerapan relaksasi otot progresif pada klien remaja yang mengalami
nyeri dengan dismenore

4
BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Menstruasi


2.1.1 Definisi Menstruasi
Menstruasi pertama (menarche) merupakan menstruasi awal yang
biasa terjadi dalam rentang usia 10 tahun sampai 16 tahun atau pada masa
awal remaja dan sebelum memasuki masa reproduksi. Menstruasi adalah
pendarahan periodik dan siklik dari uterus disertai dengan pengelupasan
(deskuamasi) endometrium (Sukarni & Wahyu, 2013). Pernyataan tersebut
didukung oleh penelitian yang dilakukan Mayasari (2014) didapatkan rata-
rata usia menarche pada remaja putri di Pekanbaru terjadi pada usia 11
tahun.

2.1.2 Siklus menstruasi


Menstruasi adalah proses pelepasan dinding rahim yang disertai
dengan perdarahan yang terjadi secara berulang setiap bulan, kecuali pada
saat kehamilan. hari pertama menstruasi di itung sebagai awal setiap siklus
menstruasi (hari ke-1) haid akan terjadi 3-7 hari, hari terakhir menstruasi
adalah waktu berakhir sebelum mulai siklus menstruasi berikutnya. rata rata
perempuan mengalami siklus menstruasi selama 21-40 hari. hanya seikitar
15% perempuan yang mengalami siklus menstruasi selama 28 hari.
jarak siklus menstruasi yang paling panjang biasanya terjadi setelah
menstruasi yang pertama (menarche) dan sesaat sebelum berhenti mentruasi
(menopause), jarak diantara waktu tersebut biasanya 2 bulan atau bahkan 1
bulan terjadi 2 kali siklus, hal ini normal dan tidak perlu di risaukan
(Anurogo,2011)
Siklus menstruasi terdiri dari empat fase, yaitu :
2.1.2.1 Masa perdarahan/ menstruasi (1-5 hari)
Fase keluarnya darah menstruasi ini dimulai pada hari pertama menstruasi
dan berlangsung sampai hari ke-5 dari siklus menstruasi pada fase ini :
a. Lapisan rahim luruh dan keluar dalam bentuk darah menstruasi

5
b. lalu darah yang keluar sekitar 10 ml sampai 80 ml
c. Pada fase menstruasi ini mungkin mengalami kram atau nyeri pada
perut. Kram atau nyeri ini disebabkan oleh kontraksi rahim dan otot-
otot perut untuk mengeluarkan lapisan dinding rahim yang luruh.
2.1.2.2 Fase folikuler (hari 13)
Fase ini disebut fase folikuler karena kelenjar pituitari (hipofisis) di otak
melepaskan hormon yang disebut Follicle Stimulating Hormone (FSH),
yang merangsang pematangan folikel dalam ovarium.Fase ini juga dimulai
dari hari pertama menstruasi, tetapi berlangsung sampai hari ke-13 dari
siklus menstruasi.Pada fase ini:
a. Kelenjar pituitari mengeluarkan hormon yang menstimulasi sel telur
di ovarium untuk tumbuh.
b. Salah satu sel telur mulai matang dalam bentuk seperti kantung yang
disebut folikel. Dibutuhkan 13 hari bagi sel telur untuk dapat matang
c. Ketika sel telur telah matang, folikel mengeluarkan hormon yang
merangsang rahim untuk membentuk lapisan pembuluh darah dan
jaringan lunak yang disebut endometrium
2.1.2.3 Fase Ovulasi (hari 14)
Pada hari ke-14 dari siklus, kelenjar pituitari mengeluarkan hormon yang
merangsang ovarium untuk melepaskan sel telur yang telah matang. Sel
telur yang telah dilepaskan ini bergerak di sepanjang tuba fallopi dan
ditangkap oleh fimbria.Fimbria berbentuk seperti jari-jari yang terletak di
ujung tuba falopi dekat dengan ovarium. Pada fase ini, seorang perempuan
dikatakan dalam masa suburnya sehingga sel telur siap dibuahi
2.1.2.4 Fase Luteal
Disebut fase luteal karena pada fase menstruasi ini terbentuk korpus
luteum pada ovarium yang merupakan bekas folikel setelah ditinggal sel
telur.Korpus luteum menghasilkan hormon progesteron.Fase ini
merupakan fase menstruasi yang terakhir.Fase luteal dimulai pada hari ke-
15 dan berlangsung sampai akhir siklus menstruasi. Pada fase ini:
a. Sel telur yang dilepaskan selama fase ovulasi tetap berada di tuba
fallopi selama 24 jam

6
b. Jika sel sperma tidak membuahi sel telur dalam waktu itu, sel telur
akan diserap kembali oleh tubuh
c. Endometrium menjadi tebal serta dilengkapi banyak pembuluh darah.
Jika tidak ada kehamilan, korpus luteum akan berdegenerasi sehingga
hormon progesteron dan estrogen akan menurun pada akhir siklus. Hal
inimenyebabkan dimulainya kembali fase siklus menstruasi
berikutnya.

2.1.3 Gangguan Menstruasi


Gangguan atau Kelainan Haid. Gangguan siklus haid disebabkan
ketidakseimbangan FSH dan LH, sehingga kadar estrogen dan progesteron
tidak normal. Biasanya gangguan menstruasi yang sering terjadi adalah
siklus menstruasi tidak teratur atau jarang dan perdarahan yang lama atau
abnormal, termasuk akibat sampingan yang ditimbulkannya, seperti nyeri
perut, pusing, mual atau muntah (Prawirohardjo, 2008).

2.1.3.1 Menurut Jumlah Perdarahan


a. Hipomenorea
Perdarahan menstruasi yang lebih pendek atau lebih sedikit dari
biasanya. Hipomenorea tidak mengganggu fertilitas.Hipomenorea
adalah perdarahan dengan jumlah darah sedikit (<40 ml)
b. Hipermenorea
Perdarahan menstruasi yang lebih lama atau lebih banyak dari biasanya
(lebih dari 8 hari) dan mengganti pembalut 5-6 kali per hari. Penyebab
hipermenorea bisa berasal dari rahim berupa mioma uteri (tumor jinak
dari otot rahim, infeksi pada rahim atau hyperplasia endometrium
(penebalan lapisan rahim).Dapat juga disebabkan oleh kelainan di luar
rahim (anemia, gangguan pembekuan darah), juga bisa disebabkan
kelainan hormone.

7
2.1.3.2 Menurut Siklus atau Durasi Perdarahan
a. Polimenorea
Siklus menstruasi tidak normal, lebih pendek dari biasanya atau kurang
dari 21 hari. Wanita dengan polimenorea akan mengalami menstruasi
hingga dua kali atau lebih dalam sebulan, dengan pola teratur dan
jumlah perdarahan yang relatif sama atau lebih banyak dari biasanya.
b. Oligomenorea
Siklus menstruasi lebih panjang atau lebih dari 35 hari dengan jumlah
perdarahan tetap sama. Perempuan yang mengalami oligomenorea akan
mengalami menstruasi yang lebih jarang daripada biasanya.
c. Amenorea
Amenorea adalah keadaan tidak ada menstruasi untuk sedikitnya 3
bulan berturut-turut.Hal tersebut normal terjadi pada masa sebelum
pubertas, kehamilan dan menyusui, dan setelah menopause.
Amenorea terdiri dari:
1. Amenorea primer
Amenorea primer adalah keadaan tidak terjadi menstruasi pada
wanita usia 16 tahun.
2. Amenorea sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3
siklus.

2.2 Konsep Dismenore


2.2.1 Definisi dismenore
Dismenore (dysmenorrhea) berasal dari kata dalam bahasa yunani
kuno (greek) dan kata tersebut berasal dari dys yang berarti sulit, nyeri,
abnormal; meno yang berarti bulan dan rrhea yang berarti aliran atau arus.
jadi secara singkat dismenorea dapat dididefinisikan sebagai aliran
menstruasi yang sulit atau menstruasi yang mengalami nyeri
(Anurogo,2011)

Dismenore atau nyeri pada saat haid merupakan salah satu keluhan
ginekologi yang paling umum pada perempuan, dismenore terjadi 1-2 hari

8
pada saat menstruasi berlangsung (Potter dan perry, 2010) istilah dismenore
di gunakan jika nyeri pada saat haid demikian hebatnya sehingga remaja
yang mengalami haid memaksakan dirinya untuk istirhat dan meninggalkan
pekerjaan atau aktifitas rutinnya sehari hari selama beberapa jam dan
beberapa hari.

2.2.2 Klasifikasi Dismenore


Menurut Anurogo (2011) Secara Klinis, dismenore di bagi menjadi
dua yaitu : Dismenore primer (Esensial, intrinsic, idiopatik) dan Dismenore
sekunder (Ekstrinsik, yang di peroleh acquired)
Sementara ( Caroline M. Colin dan Asher Sushan, 2007 ) menjadi tiga tipe
yaitu : dismenore primer, dismenore sekunder dan dismenore membranous
namun tipe yang ketiga ini sangat jarang di temukan dalam kehidupan sehari
hari.

2.2.3 Penyebab Dismenore


Secara umum, dismenore muncul akibat kontraksi distritmik
myometrium yang menampilkan satu gejala atau lebih, mulai dari nyeri
yang ringan sampai nyeri yang berat di perut pada bagian bawah, bokong
dan nyeri spasmodic di sisi medial pada paha, Riset Biologi molekuler yang
terbaru berhasil menemukan kerentanan gen (suspectibiltty genes) yaitu
genotype CYP1A1 Mspl dan Hincll memodifikasi hubungan antara
merokok pasif (Passive smoking) dan nyeri haid (Anurogo,2011)

2.2.4 Manifestasi klinik


2.2.4.1 Dismenore primer
a. Haid pertama berlangsung
b. Nyeri perut bagian bawah dan Nyeri punggung dan mual
muntah
2.2.4.2 Dismenore sekunder
a. Terjadi selama siklus pertama haid dan sampai berhari hari,
yang merupakan adanya indikasi adanya obstruksi kongenital.
b. Terdapat ketidak normalan pelvis kemungkinan adanya:

9
Endometriosis,pelvic inflammatory disease dan pelvic adhiesion

2.3.5 Faktor resiko dismenore

Menurut Anurogo (2011) Faktor factor yang beresiko berhubungan dengan


dismenore yang termasuk berat yaitu :
2.3.5.1 Haid peratama yang dialami oleh anak usia dini
2.3.5.2 Periode haid yang lama
2.3.5.3 Aliran darah haid yang hebat
2.3.5.4 Merokok, keluarga yang memiliki riwayat penyakit
2.3.5.5 Kegemukan dan mengkonsumsi alcohol

2.3.6 Pencegahan dismenore


2.3.6.1 Hindari stress dan miliki pola makan yang teratur
2.3.6.2 Saat menjelang haid hindari makan pedas dan asam, istirahat yang
cukup, tidur yang cukup
2.3.6.3 Rajin minum susu dengan kalsium tinggi dan olahraga secara
teratur melakukan peregangan stretching anti nyeri haid
setidaknya 5-7 hari sebelum haid dan hindari mengkonsumsi
alcohol, rokok, kopi maupun cokelat karena akan memicu
betambahnya kadar estrogen.

2.4 Konsep Relaksasi otot progresif


2.4.1 Definisi Relaksasi
Teknik relaksasi otot progresif merupakan suatu terapi relaksasi yang
diberikan kepada klien dengan menegangkan otot-otot tertentu dan
mengombinasikan latihan napas dalam dan serangkaian seri kontraksi dan
relakssasi otot tertentu (Setyoadi dan Kushariadi, 2011)

2.4.2 Tujuan Relaksasi otot progresif


2.4.2.1 Menurunkan ketegangan otot, nyeri, serta kecemasan
2.4.2.2 Mengurangi distritmia jantung dan kebutuhan oksigen

10
2.4.2.3 Meningkatkan gelombang alfa otak yang terjadi ketika klien sadar
dan tidak fokus perhatian kepada klien seperti relaks
2.4.2.4 Meningkatkan rasa kebugaran dan konsentrasi
2.4.2.5 Memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stress
2.4.2.6 Mengatasi insomnia, depresi kelelahan, iritabilitas, spasme otot,
fobia ringan dan gagap ringan.
2.4.2.7 Membangun emosi positif dari emosi negative

2.4.3 Indikasi Relaksasi otot progregsif

Menurut (Setyoadi dan kushariyadi, 2011) bahwa indikasi dari terapi


relaksasi otot progresif, yaitu :
Klien yang mengalami Nyeri, insomnia, stres dan kecemasan serta klien
yang mengalami depresi.

2.4.5 Tabel jurnal


Judul Artikel Yang di Analisis
No Nama Judul Jurnal Tahu Level Akreditasi
Pengarang Artikel n
1. Chandra Efektifitas Jurnal 2019 Nasional ISSN:2654
sulistyorini, relaksasi Medika -945X
siti otot Karya (Online),
mukaromah, progresif Ilmiah 2541-4615
femitari terhadap Kesehata (Print)
pongsibidang penurunan n Vol 4,
intensitas No 1.
nyeri
disminore
pada remaja
2. Dwi Muscle Jurnal 2017 Nasional ISSN :
Kustriyanti, Relaxation health 2580-4936
Boediarsih Therapy for nations
Dysmenorr Volume 1
hea issue 2
3. Hemi fitriani, Perbedaan Jurnal 2017 Nasional ISSN :
Achmad efektifias keperawat 2338-7246,
relaksasi an BSI, e-ISSN :
otot Vol. V 2528- 2239
progresif
dan

11
hipnoterapi
terhadap
disminore
primer pada
remaja

No Nama Judul Jurnal Tahun Level Akreditasi


Pengarang Artikel
1. Israd akbar, Pengaruh NERS Jurnal 2014 Nasional Tidak ada
Dewi Eka Relaksasi Keperawata ISSN
Putria, Esi Otot n volume 10,
Fitriani Progresif No 1
terhadap
penurunan
disminore
pada
mahasiswa
A 2012
fakultas
keperawatan
Unand

12
BAB 3
METODE PENULISAN

3.1 Metode Telusur Literatur Review


Dalam penulisan karya tulis ilmiah penulis menggunakan metode literatur
review. literatur review merupakan uraian tentang teori, temuan dan bahan
penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan
kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari
perumusan masalah yang ingin diteliti.Tujuan akhir literatur review adalah
mendapatkan gambaran yang berkenaan dengan apa yang sudah pernah
dikerjakan orang lain sebelumnya. literatur review dilakukan dengan cara
membaca, memahami, mengkritik, dan mereview literatur dari berbagai
macam sumber. adapun strategi pencarian artikel dilakukan dalam karya tulis
ilmiah ini adalah :
1. Formulasi PICO
Population : Remaja
Intervention: Relaksasi otot progresif
Comparison: -
Outcomes : Dismenore
Dari analisa PICO diatas maka penulis menyimpulkan apakah pemberian
Relaksasi Otot Progresif pada remaja yang mengalami nyeri dengan
dismenore efektif dalam menurunkan tingkat nyeri?

2. Strategi pencarian
a. Menggunakan PICO untuk formula strategi pencarian
Pencarian literature dilakukan dengan mencari publikasi jurnal dari
literatur pendidikan kesehatan, pencarian dilakukan menggunakan
database: google scholar. Pencarian literature menggunakan PICO
dengan keyword :

13
Population : Remaja
Intervention : Relaksasi otot progresif
Comparison : -
Outcome : Dismenore
Dari hasil pencarian di database, ditemukan artikel 117 yang relevan
sesuai keyword, terdiri dari google Schoolar (117 artikel).

b. Membaca Judul
Setelah menemukan jurnal, kemudian membaca arah/tujuan untuk
mendapatkan jurnal yang sesuai dengan keyword, dan dipilih jurnal/
artikel yang di publikasi 10 tahun terakhir. akhirnya ditemukan artikel
dari (google scholar) 4.

c. Membaca abstrack dan kriteria inklusi


Proses yang dilakukan selanjutnya yaitu membaca abstrak dan
mengekslusi jurnal yang sama.

Identifikasi Abstrak

Data Base : Google scholar Google Scholar


Kata kunci : Remaja, Relaksasi otot N=117
progresif, Dismenore

10Tahun
terakhir

4 Artikel (Google Google scholar =


scholar) 105

14
3.2 Analisa Literature Riview
Analisa Jurnal

No
Jurnal biography Population Intervention Comperator Outcome

1.
Efektifitas relaksasi otot Populasi dalam Intervensi Dalam penelitian Hasil penelitian ini
progresif terhadap penurunan
penelitian ini keperawatan yang ini tanpa menunjukan bahwa
intensitas nyeri dismenore pada
remaja putri terdiri dari 35 diberikan yaitu kelompok kontrol Nilai Intensitas nyeri
remaja putri, remaja yang diberikan sebelum
Author : dengan kriteria terapi relaksasi otot dilakukan intervensi
Chandra Sulistyorini, Siti
inklusi untuk progresif dengan 15 adalah 5.00 dan nilai
Mukaromah, Femi Tari
Pongsibidang (2019) pemilihan subyek gerakan dan diberikan intensitas nyeri
adalah remaja 1 kali dengan durasi sesudah dilakukan
yang mengalami waktu 10 menit, intervensi adalah
nyeri dengan peneliti terlebih 3.00. analisis secara
dismenore dan dahulu melakukan statistic terlihat
memiliki nyeri penilaian nyeri adanya perbandingan
ringan hingga dengan lembar skala nyeri sebelum

15
sedang (perangkat observasi nyeri dan dan sesudah
nyeri 4-6) setelah 5 menit dilakukan intervensi.
sesudah intervensi jadi dapat
peneliti kembali lagi disimpulkan bahwa
melakukan relaksasi otot
pengukuran nyeri progresif efektif
dengan menggunakan dalam mengurangi
lembar observasi intensitas nyeri
NRS. semua subyek dismenore.
dibuat untuk
mengikuti gerakan
yang sama, sebelum
dilakukan relaksasi
otot progresif

2. Terapi Relaksasi Otot Untuk


Screening awal Intervensi yang Pada kelompok Hasil penelitian
dismenore
didapatkan diberikan pada control hanya menunjukan bahwa
prevalensi nyeri kelompok eksperimen diberikan relaksasi siswa yang diberikan
haid sebanyak yaitu menerima terapi nafas dalam intervensi dalam
Authors :

16
Dwi Kustriyanti, Boediarsih 160 mahasiswi relaksasi otot kategori remaja, ras
(2017)
(77,3%) yang progresif dengan jawa, dan berjenis
sebelumnya telah mengukur intensitas kelamin perempuan
diberikan rasa nyeri dapat disimpulkan
informed consent. menggunakan skala bahwa relaksasi otot
Mahasiswi yang nyeri NRS, tekanan progresif dan relakasi
memenuhi kriteria darah, nadi, nafas dalam dapat
inklusi dan pernafasan dan diukur mengurangi intensitas
eksklusi diminta 15 menit sebelum rasa sakit.
mengisi daily diberikan pengobatan Berdasarkan hasil
record symptom dan kembali lagi analisis Mann
hari diberikan diukur pada 15 menit Whitney
hingga datangnya setelah mendapatakan menunjukkan bahwa
menstruasi perawatan selama terapi relaksasi otot
selanjutnya nyeri haid. lebih efektif
sebanyak 95 dibandingkan
siswi. dibagi relaksasi napas dalam
menjadi control untuk menurunkan
grup dan (n = 30) nyeri (pvalue=0,002)

17
dan grup dengan mean rank
eksperimen (n = relaksasi otot dan
30) dengan napas dalam sebesar
kriteria inklusi 36,87 dan 24,13.
adalah dismenore
primer, memiliki
siklus menstruasi
teratur (21-35
hari), berusia 17-
21 tahun,
kesediaan untuk
berpartisipasi,
mengalami nyeri
haid skala ringan
hingga sedang.

3.
Perbedaan Efektivitas Dalam penelitian Intervensi yang Skala dismenore
Relaksasi Otot Progresif dan ini peneliti dilakukan relaksasi sebelum dilakukan
Hipnoterapi Terhadap mengambil 26 otot progresif hipnoterapi 3,00

18
Disminore Primer Pada Remaja siswi untuk berjumlah 13 orang dengan kategori nyeri
(2017) dijadikan sampel, siswi dan dilakukan ringan dan setelah
13 siswi untuk dengan pengisian dilakukan hipnoterapi
dilakukan kuesioner Numeric turun menjadi 0
relaksasi otot Rating Scale sebelum dengan kategori tidak
progresif dan dan setelah intervensi. nyeri. Skala
Authors : untuk kelompok peneliti memberikan dismenore sebelum
Hemi fitriani, Achmad
yang diberikan penjelasan tentang dilakukan relaksasi
intervensi tujuan dan pelaksaan progresif 4,23 dengan
hipnoterapi penelitian kepada kategori nyeri sedang
berjumlah 13 calon responden dan dan setelah dilakukan
siswi. diberi penjelasan relaksasi progresif
dengan kriteria bahwa responden turun menjadi 2,00
inklusi : siswi diberi kebebasan dengan kategori nyeri
yang sedang memutuskan pilihan ringan.
mengalami untuk mengikuti
dismenore terjadi ataupun tidak
pada hari pertama mengikuti penelitian.
menstruasi, tidak Responden yang

19
ada penanganan memutuskan untuk
farmakologis, dan mengikuti penelitian,
non farmakologis, kemudian dimintai
sebelumnya dan persetujuan tertulis
test sugestibilitas untuk mengikuti
(+) dilakukan penelitian (Informed
hipnoterapi dan consent) Semua
sisanya dilakukan responden
relaksasi otot mendapatkan
progresif. kriteria perlakukan yang sama
ekslusi yang yaitu semua
diberikan adalah mendapatkan
siswi yang intervensi.
memiliki penyakit
ginekologis atau
disminore
sekunder dan
siswi yang tidak
hadir

20
4.
Pengaruh Relaksasi otot Populasi dalam Intervensi yang Tidak terdapat Rata-rata nyeri
progresif terhadap penurunan penelitian ini diberikan adalah kelompok control dismenore sebelum
disminore pada mahasiswi A adalah 37 orang relaksasi otot yang diberikan diberikan relaksasi
2012 Fakultas Keperawatan dengan kriteria progresif dengan intervensi dalam otot progresif sebesar
Unand inklusi sebagai mengukur tingkat penelitian ini 4,81 dan nyeri
berikut : nyeri disminore dismenore setelah
sebelum dilakukan diberikan relaksasi
1) Bersedia tindakan relaksasi otot progresif sebesar
mengikuti otot progresif 2,43 , dengan rata-
Authors : Relaksasi otot mengajarkan teknik rata penurunan skala
Israd akbar, dewi eka putria, progresif dari relaksasi otot nyeri dismenore
esi afriyanti (2014) awal penelitian progresif, melakukan setelah diberikan
(pre-test) hingga tindakan mengatasi relaksasi otot
post test nyri dismenore progresif sebesar
dilakukan 2) menggunakan 2,378. Berdasarkan
Berada di tempat relaksasi otot hasil uji wilcoxon
pada saat progresif dan diperoleh nilai p =
penelitian mengukur tingkat 0,000 (p < 0,05) yang
3) Responden nyeri dismenore berarti dapat
mengalami setelah dilakukan disimpulkan bahwa
dismenorea tipe tindakan dengan terdapat penurunan
primer menggunakan nyeri dismenore
4) Responden mankonski pain scale antara sebelum dan
mengalami dengan membagi 4 sesudah diberikan
dismenorea skala nyeri yaitu : relaksasi otot
sedang dan berat 1. tidak nyeri : 0 progresif pada
5) Responden 2. nyeri ringan : mahasiswi A 2012

21
tidak 1-2 Fakultas
mengkonsumsi 3. nyeri sedang : Keperawatan
obat anti nyeri 3-6 UNAND.
6) Usia 18-20 4. nyeri berat : 7-
tahun 4 10

22
BAB 4
PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan Hasil Telaah Evidance Base Berdasarkan Teori dan Hasil
Penelitian

Pada karya ilmiah ini penulis membahas dengan metode literature riview,
yang awalnya penulis ingin melakukan studi kasus penerapan relaksasi otot
progresif pada remaja yang mengalami nyeri dengan dismenore namun
keadan yang tidak memungkinkan karena adanya pandemic covid 19 ini jadi
penulis mengubahnya menjadi literature riview dan penulis menyesuaikan
suatu artikel yang ada didalam jurnal.penulismenggunakan 4 jurnal yang
sesuai dengan kriteria inklusi 3 dan satu lagi tidak masuk dari kriteria inklusi
tetapi hanya menjadi pendukung saja

Hasil telaah dari artikel yang pertama dengan judul efektifitas relaksasi otot
progresif terhadap penurunan intensitas nyeri dismenore pada remaja dari
jurnal medika karya ilmiah oleh ( Chandra sulistyorini, siti mukaromah dan
femi tari pada tahun 2019) pada 35 responden remaja putri dengan kriteria
inklusi sedang dismenore dari nyeri ringan – sedang dan diberikan relaksasi
otot progresif 1 kali dalam 10 menit memperlihatkan adanya perbedaan yang
bermakna setelah dilakukan relaksasi otot progresif, nilai Intensitas nyeri
sebelum dilakukan intervensi adalah 5.00 dan nilai intensitas nyeri sesudah
dilakukan intervensi adalah 3.00. Setelah dilakukan relaksasi otot progresif,
hasil analisis didapatkan nilai sig (2-tailed) adalah 0.000 sehingga nilai sig (2-
tailed) < 0.05, yang berarti bahwa terdapat perbedaan intensitas nyeri yang
signifikan antara nilai pretest dan postest. sehingga dapat disimpulkan bahwa
relaksasi otot progresif efektif dalam menurunkan intensitas nyeri dismenore.

Sejalan dengan artikel yang kedua dengan judul muscle relaxations therapy
for dysminorrhea dari jurnal health nations oleh (dwi kustriyanti dan
boediarsih tahun 2017) Berdasarkan hasil analisis Mann Whitney

23
menunjukkan bahwa terapi relaksasi otot lebih efektif dibandingkan relaksasi
napas dalam untuk menurunkan nyeri (pvalue=0,002) dengan mean rank
relaksasi otot dan napas dalam sebesar 36,87 dan 24,13. Terdapat perubahan
intensitas nyeri sebelum dan sesudah diberikan terapi relaksasi otot dan napas
dalam dengan p value= 0,000, beda mean rank p value = 0,002. Terapi
relaksasi otot efektif dalam menurunkan intensitas nyeri dysmenorrhea dan
terdapat perubahan pengukuran nadi dan pernapasan yang signifikan. maka
dapat disimpulkan bahwa terapi relaksasi otot progresif juga efektif dapat
mengurangi nyeri dismenore dibandingkan relaksasi nafas dalam.

Pada artikel jurnal penelitian yang ketiga dengan judul perbedaan relaksasi
otot progresif dan hipnoterapi terhadap dismenore primer pada remaja oleh
(hemi fitriani dan achmad pada tahun 2017) dengan 26 siswi yang mengalami
dismenore. Sampel yang dilakukan intervensi relaksasi otot progresif
berjumlah 13 siswi dan sampel untuk kelompok yang dilakukan intervensi
hipnoterapi berjumlah 13 siswi. Kriteria inklusi sampel diantaranya adalah :
Siswi yang sedang dismenore pada saat penelitian berlangsung, dismenore
terjadi hari pertama menstruasi, tidak ada penanganan farmakologis dan
nonfarmakologis sebelumnya, test sugestibiltas (+) dilakukan hipnoterapi dan
sisanya dilakukan relaksasi progresif. Kriteria Eksklusi diantaranya siswi
yang memiliki penyakit ginekologis atau dismenore sekunder, Siswi yang
tidak hadir Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner Numeric
Rating Scale (NRS) sebelum dan setelah intervensi. Terdapat perbedaan skala
dismenore pada dua kelompok yang dapat menurunkan skala nyeri
dismenore, yaitu kelompok yang mendapat intervensi hipnoterapi dengan
kelompok yang mendapat intervensi relaksasi progresif, Hasil uji statistik
menggunakan uji wilcoxon didapatkan pValue0,002, maka dapat disimpulkan
ada perbedaan yang signifikan intensitas nyeri sebelum dan sesudah diberikan
hypnoterapi dan Hasil uji statistik menggunakan uji t dependen didapatkan
pValue=0,0001, maka dapat disimpulkan ada perbedaan nyeri dismenore
yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan intervensi relaksasi
progresif.Hasil uji statistik menggunakan uji Mann-Whitney didapatkan

24
pValue0,018, maka dapat disimpulkan ada perbedaan keefektifan yang
signifikan antara intervensi hipnoterapi dengan intervensi relaksasi otot
progresif, yaitu intervensi hipnoterapi lebih efektif dibandingkan intervensi
relaksasi otot progresif dalam menangani dismenore.

Pada artikel yang ke empat yaitu dengan judul pengaruh relaksasi otot
progresif terhadap penurunan dismenore pada mahasiswi A 2012 fakultas
keperawatan Unand dari NERS jurnal keperawatan oleh israd akbar, dwi eka
putria dan esi afriyani pada tahun (2014) pada 37 mahasiswi rata rata
menunjukan bahwa bahwa rata-rata nyeri dismenore sebelum diberikan
relaksasi otot progresif sebesar 4,81 dan nyeri dismenore setelah diberikan
sebesar 2,43 , dengan rata-rata penurunan skala nyeri dismenore setelah
diberikan relaksasi otot progresif sebesar 2,378. Berdasarkan hasil uji
wilcoxon diperoleh nilai p = 0,000 (p < 0,05) yang berarti bahwa terdapat
penurunan nyeri dismenore antara sebelum dan sesudah diberikan relaksasi
otot progresif pada mahasiswi A 2012 Fakultas Keperawatan.

Dismenore adalah nyeri selama menstruasi yang disebabkan oleh kejang otot
uterus (Price, 2001). Terjadinya nyeri pada saat mentruasi adalah hal yang
normal, namun dapat berlebihan apabila dipengaruhi oleh faktor fisik dan
psikis seperti stress, serta pengaruh dari hormon prostaglandin dan
progesteron (Robert & David, 2004). Pada saat stress tubuh akan
memproduksi hormon adrenalin, estrogen, progesteron serta prostaglandin
yang berlebihan. Estrogen dapat menyebabkan peningkatan kontraksi uterus
secara berlebihan, sedangkan progesteron bersifat menghambat
kontraksi.Peningkatan kontraksi secara berlebihan ini menyebabkan rasa
nyeri.Selain itu hormon adrenalin juga meningkat sehingga menyebabkan otot
tubuh tegang termasuk otot rahim dan dapat menjadikan nyeri ketika haid
(Handrawan, 2008).

Secara umum penanganan dismenorea terbagi dalam dua kategori yaitu


pendekatan farmakologis dan nonfarmakologis. Secara non farmakologik

25
antara lain kompres hangat atau mandi air hangat, tidur yang cukup,
hipnoterapi, distraksi, dan teknik relaksasi (Potter & Perry, 2005). Salah satu
relaksasi yang dapat kita lakukan untuk mengurangi nyeri yaitu progressive
muscle relaxation atau relaksasi otot progressive.

Teknik relaksasi progesif mampu merangsang tubuh untuk melepaskan opiat


endogen yaitu endorfin. Endorfin adalah subtansi seperti morfin yang
diproduksi dalam tubuh yang berfungsi sebagai inhibitor terhadap transmisi
nyeri, Sehingga apabila tubuh mengeluarkan subtansi-subtansi ini, satu
efeknya adalah pereda nyeri (Smeltzer & Bare, 2013). Kondisi tersebut
didukung oleh Suzanne C. Smeltzer dan Brenda G. Bare yang mengatakan
bahwa relaksasi otot skeletal dipercaya dapat menurunkan nyeri dengan
merilekskan ketegangan otot yang menunjang nyeri (Smeltzer & Bare, 2013)

4.2 Implikasi keperawatan


Berdasarkan analisa jurnal terdapat implikasi keperawatan yang telah
dibandingkan dari 4 jurnal didapatkan bahwa tindakan non farmakologi untuk
mengatasi nyeri pada remaja yang mengalami nyeri dengan dismenore
sehingga menimbulkan kenyamanan dan bisa dilakukan teknik relaksasi otot
progresif .

Relaksasi otot progresif bisa dilakukan perawat pada remaja yang mempunyai
pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan teknik tindakan terapi dan
harus sesuai dengan standar operasional prosedur.

26
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pada telaah literature riview ini dapat disimpulkan bahwa relaksasi otot
progresif efektif dengan 15 gerakan dalam waktu 10-15 menit dapat mengurangi
nyeri dengan dismenore, karena Teknik relaksasi progresif mampu menstimulasi
syaraf untuk meningkatkan pelepasan endorphin (penghilang nyeri alami) dan
akan diberikan pada remaja yang mengalami nyeri ringan – sedang dan dengan
suasana yang tenang dan posisi yang nyaman akan mendukung keefektifan
relaksasi otot progresif.
Pada remaja yang mengalami nyeri lalu diberikan relaksasi otot progresif
ini terbukti dapat membantu menurunkan tingkat nyeri setelah diberikan
intervensi relaksasi otot progresif.

5.2 Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu sudah terdapat dari beberapa
artikel tentang penelitian penerapan relaksasi otot progresif terhadap remaja yang
mengalami nyeri dengan disminore terbukti efektif dan diharapkan pada remaja
melakukan relaksasi otot progresif ini sebelum atau sedang mengalami
menstruasi.

27
DAFTAR PUSTAKA

Anurogo, D & Wulandari, A. (2011).Cara jitu mengatasi nyeri haid.


Yogyakarta: CV Andi Offset

Akbar, I. Putria, D.E. dan Afriyanti, E. (2014). Pengaruh Relaksasi Otot


Progresif Terhadap Penurunan Dismenore Pada Mahasiswi A 2020
fakultas keperawatan unand
http://ners.fkep.unand.ac.id./index.php/ners/article/download/23/20

Collin CM, Shushan A. Complications of menstruation; Abnormal Uterine


Bleeding. In;Current Diagnosis&Treatment Obstetrics & Gynecology; 10th
Edition. Chapter 35:572-3. USA. McGRAW-HILL.2007.

Dewi, N. S. (2012). Biologi reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama

Fitiani, H. Achmad. (2017) Perbedaan Efektifitas relaksasi otot progresif


dan Hipnoterapi Terhadap Dismenore Primer Pada Remaja.

https://ejournal.bsi.ac.id/ejournal/index.php/jk/article/view/2632

Hendrik, H. (2006). Problema haid: Tinjauan syariat islam dan medis.


Jakarta: Tiga Serangkai

Kustriyanti, Dwi. Boediarsih. (2018) Terapi Relaksasi Otot untuk


dysmenorrhea. http://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.urecol.org/index.php/proce
eding/article/download/3/1/&ved=2ahUKEwir-
ZPY3rjqAHUeisKHXYuAaEQFjADegQlahAB&usg=AOvVaw1xoegm7-
gHoPBsZf9bNBnG

Laila, N. 2011.Buku Pintar Menstruasi. Yogyakarta: Buku Biru.

Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Cashion, K. (2010). Maternity nursing


8th edition. St. Louis: Mosby Elsevie

Mayasari, S., Hasanah, O., & Hasneli, Y. (2014). Hubungan indeks masa
tubuh dengan usia menarche pada SD Negeri Kota Pekanbaru. JOM 1(2)
1- 8. Diperoleh pada tanggal 1 mei 2018 dari http://jom.unri.ac.id

McCallie, M. S., Blum, C. M., & Hood, C. J (2014).Progressive Muscle


Relaxation. Journal of Human Behavior in The Social Environment,13(3).
51-66. doi: 10.1300/J137v13n03_04

Nugroho, Taufan dan Utama, Bobby Indra. (2014).Masalah kesehatan


Reproduksi wanita.Yogyakarta:Nuha Medika
Potter dan Perry.(2010). Fundamental Keperawatan.Edisi 7.
Jakarta:Salemba Medika

Puji.(2010). Efektivitas senam dismenore Dalam mengurangi dismenore


pada remaja putri di SMUN 5 Semarang.http://eprints.undip.ac.id.Diakses
tanggal 27 Oktober 2013.

Prawirohardjo, S. (2008). Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Price, S. A., & Wilson, L. M. (2005). Patofisiologi konsep klinis proses-


proses penyakit (Alih bahasa: A. Dharma) (Edisi 6). Jakarta: EGC

Proverawati, A. & Misaroh, S. (2009). Menarche Menstruasi Pertama


Penuh Makna. Yogyakarta : Nuha Medika

Rahayu Savitri. (2015) Gambaran Skala Nyeri Haid Pada Usia Remaja, 2.

Sulistyorini, C. Mukaromah, S. dan Pongsibidang F.T. (2019) Efektifitas


Relaksasi Otot Progresif Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Dismenore
Pada Remaja Putri
http://jurnal.stikeswhs.ac.id/index.php/medika/article/download/69/52

Sukarni K, I & Wahyu, P. (2013). Buku ajar keperawatan maternitas.


Yogyakarta: Nuha Medika

Simamora, Lesta Livolina, dkk. (2014). Pengaruh Teknik Relaksasi Otot


Progresif Terhadap Nyeri Menstruasi Pada Remaja Di Asrama Putri Stikes
Santo Borromeus. Tersedia : http://ejournal.stikesborromeus.ac.i d/ ,
diperoleh tanggal 10 Februari 2015.

Sulistyorinin (2017) Buku Ajar Keterampilan Dasar Praktik Klinik


Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka Rihanna

Setyoadi & Kushariyadi.(2011). Terapi Modalitas Keperawatan pada


Klien Psikogeriatrik.Jakarta : Salemba Medika.

Smeltzer & Brenda. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah


Brunner & Suddarth vol. 1. Jakarta: EGC.

Lampiran 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


1. DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Iin Umaroh


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir: Bekasi, 30 April 2000
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
StatusPernikahan : Belum Menikah
Telepon : 0897-9813-084
Email : iinumairoh891@gmail.com
Alamat : Kp Gabus tengah Rt 02/002 Desa srimukti
kecamatan tambun utara, Bekasi Utara.

2. PENDIDIKAN FORMAL
a. 2017 – 2020 :Diploma Tiga (D-III), Program Studi Keperawatan
STIKes Bani Saleh Kota Bekasi
b. 2014 – 2017 : SMAN 1 TAMBUN UTARA
c. 2011 – 2014 : SMPN 1 TAMBUN UTARA
d. 2005 – 2011 : SDN SRIMUKTI 03

3. PENDIDIKAN NON FORMAL


a. 2019 : Pelatihan Woundcare 2019
b. 2019 : Pelatihan BTCLS

Lampiran 2
Lampiran 3
LEMBAR BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
STIKES BANI SALEH

Nama Mahasiswa : Iin Umaroh


NPM : 0432950117023
Dosen Pembimbing : 1. Ns. Asih Minarningtyas, M.Kep
2. Muftadi, SKM,.S.Kep.Ns,.M.Kes
Judul : Literatur review : Penerapan relaksasi otot progresif pada
remaja yang mengalami nyeri dengan dismenore

Metode
No. Tanggal Waktu (Tatap Materi Bimbingan Masukan Pembimbing Tanda Tangan
muka,Email,
Paper)
1 Rabu Tatap muka Konsultasi judul KTI - Menyarakan
19/02/202 (Pembb 1) judul sesuai
0 dengan minat
yang dipilih
yaitu modifikasi
nutrisi pada anak
usia toddler
untuk
meningkatkan
nafsu makan
pada anak
2 Kamis Tatap muka Konsultasi isi bab 1 - Lihat hasil
20/02/202 (Pembb 1) “anak” koreksian dan
0 perbaiki

3 Via Online Konsultasi Judul KTI - Masukan judul


(Pembb 1) dari pembimbing
“Penerapan
relaksasi otot
progresif pada
remaja yang
mengalami nyeri
dengan
dismenore”
4 Tatap muka Konsultasi isi bab 1 dan - Revisi dan
(Pembb 1) cover “dismenore” perbaiki
5 Selasa Tatap muka Konsultasi revisi isi bab - Perhatikan etika
2/03/2020 (Pembb 1) 1 dan cover penulisan dan
lihat koreksian

6 Kamis Tatap muka Konsultasi bab 1,2 & 3 - Perbaikan


12/03/202 (Pembb 1) masuka-
0 masukan hasil
koreksi dan
perbaiki

7 Selasa Google clashroom Konsultasi hasil revisi - Studi kasus ?


17/03/202 (Pembb 1) bab 1,2 & 3 sma/smk?
0 konsep yang
dismenore terlalu
banyak
- perhatikan
prosentase
halaman,
numbering
perbaiki,
prosedur
tindakan di
lampiran
8 Rabu Google clashroom Konsultasi bab 1,2 & 3 - Kata pengantar
25/03/202 (Pembb 1) beserta lampiran yang masih
0 proposal dan
spasi di kata
pengantar masih
terlalu rapat
- utuk isi sudah
ACC lanjut PPT.
9 Senin Zoom Sidang proposal - Harus lebih teliti
6/04/2020 (Pembb 1&2) dalam
menguraikan
perencanaan di
bab 3
- perhatikan
bahasa proposal
atau bahasa
hasil, jika bahasa
proposal maka
baru bersifat
perencanaan
- pelajari
jurnalnya
kembali (kapan,
frekuensi,durasi
dan menilai
nyeri kapan saja?
10 Kamis Email Konsul perbaikan setelah
16/04/202 sidang proposal
0

11 Kamis Zoom Sosialisasi panduan - Studi kasus


4/06/2020 literature riview diubah menjadi
studi literature
riview
- mencari 5 jurnal
- telaah jurnal
sesuai dengan
judul studi kasus
12 Rabu Tatap muka Konsultasi studi - Dilengkapi
24/06/202 (Pembb 1) literature riview bab kembali pahami
0 1,2,3,4 & 5 jurnal yang di
telaah

13 13/03/202 Tatap muka Konsul Bab 1,2 & 3 - Koreksi bab 1,


0 (Pembb 2) pahami terapi
yang diambil dan
konsep remaja

14 17/03/202 Via email Konsul hasil revisi bab 1 - Tidak diulang


0 (Pembb 2) kata masa dan
tidak boleh
lompat dari tiap
kalimat
- sumber? data
sudah terlalu
lama, cari yang
lebih update
- studi
pendahuluan
dengan subyek
yang seperti apa?

Anda mungkin juga menyukai