Anda di halaman 1dari 62

EFEKTIVITAS HERBAL COMPRESS BALL TERHADAP NYERI

PUNGGUNG PADA IBU HAMIL TRIMESTER 3


(DI PMB ROS AYU MUSTOPA, AMd, Keb. SETU, KABUPATEN
BEKASI, JAWA BARAT)

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Sarjana


Pada Program Studi Sarjana Kebidanan

ROS AYU MUSTOPA


NIM : 202203152010049

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES
MALANG, 2023
EFEKTIVITAS HERBAL COMPRESS BALL TERHADAP
NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL TRIMESTER 3 DI
PMB ROS AYU MUSTOPA AMd. Keb. SETU, KABUPATEN
BEKASI, JAWA BARAT

ROS AYU MUSTOPA


NIM : 202203152010049

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Sarjana
Pada Program Studi Sarjana Kebidanan

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES
MALANG
2023
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI

Judul : EFEKTIVITAS HERBAL COMPRESS BALL


TERHADAP NYERI PUNGGUNG PADA IBU
HAMIL TRIMESTER 3 DI PMB ROS AYU AMd.
Keb, SETU, KABUPATEN BEKASI

Nama Mahasiswa : Ros Ayu Mustopa


NIM : 202203152010049

TELAH DISETUJUI KOMISI PEMBIMBING


PADA TANGGAL,

Pembimbing Utama Pembimbing Anggota

Riski Akbarani, SKM.,M.Kes Miftakhul Magfiroh E, SST.,M.Keb


NIDN: 0707098302 NIDN : 0710068401

Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Kebidanan

An Nisa Fitrhi, AMd Keb.,M.KM


NIDN : 0707087601
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:


Nama : Ros Ayu Mustopa
NIM : 202203152010049
Program Studi : S1 Kebidanan
Judul Proposal : EFEKTIVITAS HERBAL COMPRESS
BALL TERHADAP NYERI PUNGGUNG
PADA IBU HAMIL TRIMESTER 3 DI PMB
ROS AYU AM.d Keb, SETU, KABUPATEN
BEKASI, JAWA BARAT

Dengan ini saya menyatakan bahwa proposal skripsi ini adalah benar-
benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan karya orang lain dan belum
pernah diikutkan dalam segala bentuk serta belum pernah dipublish di
manapun.
Apabila di kemudian hari ternyata tulisan saya tidak sesuai dengan
pernyataan ini, maka secara otomatis tulisan saya dianggap gugur. Demikian
pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Bekasi, 24 Januari 2023
Yang Menyatakan

Ros Ayu Mustopa


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan
proposal skripsi.
Tentunya proposal skripsi ini tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat
dukungan dari berbagai pihak. Penulis sangat menyadari bahwa penyusunan
proposal skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
1. dr. Muljohadi Sungkono, SpOG (K), Pembina Yayasan Kendedes
Malang,
2. drg. Suharwati, Ketua Yayasan Kendedes Malang,
3. dr. Endah Puspitorini, MscIH.,DTMPH, PLH Yayayan Kendedes
Malang
4. Dr. Edi Murwani, AMd.Keb.,MMRS, Ketua STIKes Kendedes
Malang
5. Riski Akbarani, SKM.,M.Kes selaku dosen pembimbing I yang selalu
bersedia meluangkan waktu untuk membimbing dengan penuh
perhatian, ketelitian dalam mengawasi penulis dalam menyelesaikan
skripsi
6. Miftakhul Magfiroh E, SST.,M.Keb selaku dosen pembimbing II yang
selalu bersedia meluangkan waktu untuk membimbing dengan penuh
perhatian, ketelitian dalam mengawasi penulis dalam menyelesaikan
skripsi.
Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan
memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.

Bekasi, 24 Januari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI................................................i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS....................................................ii

KATA PENGANTAR............................................................................................iii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iv

DAFTAR TABEL...................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................1

B. Kebaharuan Penelitian.............................................................................6

C. Rumusan Masalah...................................................................................7

D. Pertanyaan penelitian..............................................................................7

E. Tujuan Penelitian.....................................................................................7

F. Manfaat Penelitian...................................................................................8

G. Ruang Lingkup Penelitian.......................................................................8


BAB II TINJAUN PUSTAKA..............................................................................10

A. Konsep Dasar Kehamilan......................................................................10

B. Konsep dasar nyeri punggung...............................................................18

C. Herbal Therapy Compress Ball.............................................................26


BAB III KERANGKA KONSEP...........................................................................32

A. Kerangka Konsep..................................................................................33

B. Definisi Operasional..............................................................................33

C. Hipotesis................................................................................................35
BAB IV METODE PENELITIAN........................................................................36

A. Desain Penelitian...................................................................................36

B. Lokasi Penelitian...................................................................................36
C. Variabel dan Pengukuran......................................................................36

D. Populasi dan Sampel.............................................................................37

E. Teknik Pengumpulan Data....................................................................38

F. Pengolahan Data....................................................................................40

G. Tehnik Analisis Data.............................................................................41


DAFTAR PUSTAKA............................................................................................42

LAMPIRAN...........................................................................................................45
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rekomendasi penambahan berat badan selama kehamilan


berdasarkan Indeks Masa Tubuh (IMT)18
Tabel 2. Definisi Operasional
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Numeric Rating Scale


Gambar 2.2 Kerangka Teori
Gambar 3.1. Kerangka Konsep
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah proses fisiologis yang diawali dengan konsepsi
sampai lahirnya janin. Menurut The International Federation of Gynecolog
and Obstetric (2012), kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau
bersatunya spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Kehamilan normal berlangsung selama 280 hari (40 minggu atau
9 bulan 7 hari) yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir. Kehamilan
dibagi menjadi 3 trimester yaitu trimester I dimulai dari hari pertama haid
terakhir sampai 3 bulan (0-13 minggu), trimester II dimulai dari bulan
keempat sampai 6 blan (14-27 minggu) dan trimester III dari bulan ketujuh
sampai 9 bulan (28-40 minggu) (Fatimah, 2017). Proses kehamilan
menyebabkan ibu hamil mengalami perubahan pada fisik dan psikologis.
Salah satu perubahan fisik yang terjadi pada sistem muskuloskeletal
selama kehamilan terjadi secara bertahap dan peningkatan berat badan yang
menyebabkan keluhan pada nyeri punggung terutama pada trimester III.
Selama kehamilan terjadi relaksasi pada sendi pelvic sehingga
mengakibatkan perubahan hormonal estrogen, progesterone serta relaksin
dan akan lebih terlibat. Estrogen sendiri menyebabkan jaringan ikat menjadi
lembut, serta kapsula sendi terasa lebih relaks dan sendi pelvis dapat
bergerak (Ulfah, Wirakhmi, 2017). Postur tubuh pada Wanita hamil secara
bertahap pasti mengalami perubahan karena janin akan semakin besar di
dalam abdomen sehingga dapat mengompensasi penambah berat badan ibu
hamil, kemudian pada bahu lebih tertarik ke belakang dan tulang lebih
melengkung, sedangkan sendi tulang belakang lebih terasa lentur
menyebabkan nyeri punggung pada beberapa Wanita hamil (Vivian dan
Sunarsih, 2011).
Berbagai masalah yang timbul pada kehamilan trimester III
merupakan masalah psikologis yang sering dikeluhkan pada ibu hamil,

1
seperti kecemasan dan nyeri (Hartvigsen et al, 2018), diantara keluhan
tersebut nyeri punggung bawah yang umum dilaporkan, terjadi pada 60-
90% ibu hamil, dan merupakan salah satu penyebab angka kejadian
persalinan sesar. Rasa tidak nyaman yang dirasakan oleh ibu hamil biasanya
berbeda-beda pada setiap trimester kehamilan. Perubahan yang terjadi
selama kehamilan sering kali menjadi keluhan bagi ibu hamil diantaranya
mual muntah diawal kehamilan , konstipasi, varises vena (pembuluh balik),
gangguan berkemih, hemoroid, dan pembengkakan pada tungkai dan kaki
serta nyeri punggung (Bobak, 2010).
Gejala-gejala nyeri punggung akan terasa sakit diarea punggung
panggul, kemudian dibagian bokong dan kaki mengakibatkan ibu hamil
mengalami sulit dalam berjalan (Sukeksi et al, 2018). Menurut Sabino dan
Graur yang mencatat bahwa nyeri punggung menjalar ke kaki ke lutut pada
kehamilan dan selama periode postpartum merupakan gejala Low Back Pain
pada Wanita hamil. Para penulis berpendapat bahwa itu disebabkan oleh
perubahan yang terjadi di daerah panggul (relaksasi ligament panggul),
sementara nyeri panggung juga memanifestasikan dirinya dibagian distal
tungkai bawah ( Bryndal et al.,2022).
Penyebab dari Nyeri punggung dari sudut pandang biomekanik
akibat perpindahan pusat gravitasi ke depan meningkatkan hiperekstensi
lutut dan ketidakstabilan pelvis. Perubahan tersebut meningkatkan tekanan
pada vertebra lumbalis dan tekanan pada otot paraspinal. Tekanan gravitasi
uterus pada pembuluh besar mengurangi aliran darah pada tulang belakang
dan menyebabkan nyeri punggung terutama pada masa akhir kehamilan
(Emília et al., 2017). Membesarnya rahim dan meningkatnya berat badan
menyebabkan otot bekerja lebih berat sehingga dapat menimbulkan tekanan
pada otot dan sendi (Tyastuti, 2016).
Fenomena nyeri pada bagian punggung ibu hamil adalah salah satu
keluhan yang paling sering dilaporkan di kalangan ibu hamil, bervariasi dari
50 % sampai 70%, berdasarkan pada penelitian di berbagai negara
sebelumnya (Yan et al, 2014), bahkan 8% diantaranya mengakibatkan

2
kecacatan berat (Lee, 2016). Namun hanya ada sedikit bukti empiris yang
menunjukan bahwa hal ini telah berdampak di bidang perawatan individu
yang menderita nyeri, nyeri akut yang di tangani dengan buruk
meningkatkan resiko rasa sakit terus-menerus, mengurangi kualitas hidup
dan meningkatkan penggunaan layanan Kesehatan yang bersifat kuratif .
meskipun angka kejadiannya cukup tinggi, masih sedikit para ibu hamil
yang mencari informasi mengenai masalah yang timbul pada nyeri
punggung bawah selama kehamilan dan dampaknya.
Wanita hamil yang mengalami nyeri punggung sekitar 88,2%.
Wanita hamil usia kehamilan 14-22 minggu mengalami gangguan nyeri
punggung bawah sekitar 62%. Nyeri pada punggung selama kehamilan
bervariasi antara 35-60%. Prevalensi yang tinggi pada nyeri punggung
selama kehamilan dilaporkan terjadi di Eropa, Amerika, Australia, Cina,
termasuk daerah pegunungan dan pedesaan Taiwan dan Afrika serta pada
ibu hamil di pegunungan Nigeria (Kristiansson, 2015). Hasil penelitian yang
dilakukan di Amerika Latin menunjukkan terdapat peningkatan angka
kejadian nyeri punggung yang signifikan selama 14 tahun terakhir dari 3,9%
pada tahun 1992 sampai 10,2% pada tahun 2006 (Garcia et al., 2013).
Penderita nyeri muskuloskeletal di Indonesia sendiri juga memiliki
prevalensi yang cukup tinggi dengan penyebaran 19,3% kasus di Bali,
18,3% kasus di Aceh, 17,5% kasus di Jawa Barat dan 15,4% kasus di Papua
(Riskesdas, 2013). Berdasarkan hasil penelitian di Brazil, 68% dari 97 ibu
hamil mengalami nyeri punggung dan 43,9% dimulai dari trimester II
(Emilia et al., 2017). Penelitian Hakiki (2015), dari 180 ibu hamil yang
diteliti, 47% mengalami nyeri punggung. Ariyanti (2012) menemukan 68%
ibu hamil mengalami nyeri punggung dengan intensitas sedang dan 32% ibu
hamil mengalami nyeri punggung dengan intensitas ringan. Penelitian yang
dilakukan oleh Ulfah (2014) menemukan sekitar 71% dari 33 ibu hamil
mengalami nyeri punggung pada trimester III kehamilan.

3
Dampak nyeri punggung pada kehamilan saat ini telah menjadi
masalah kompleks yang didefinisikan oleh international society for the
study of pain sebagai pengalaman sensorik dan emosi yang tidak
menyenangkan akibat kerusakan jaringan baik actual maupun potensial.
Nyeri penyebabkan ketakutan dan kecemasan sehingga dapat meningkatkan
stres dan perubahan fisiologis yang drastis selama kehamilan. Nyeri dan
kecemasan bekerja secara sinergis, yang saling memperburuk satu sama lain
(Carvalho et al. 2017a;Durand, Plata 2017;Burn et al, 2018). Dampak
negatif yang ditimbulkan nyeri punggung yaitu dapat menimbulkan dampak
negatif pada kualitas hidup ibu hamil karena terganggunya aktivitas fisik
sehari-hari, mengurangi kualitas tidur, dapat berlanjut hingga post partum
dan dapat berdampak buruk pada psikologis ibu hamil sehingga harus
mendapatkan penanganan (Khanna et al., 2016).
Penatalaksanaan nyeri pada punggung bawah saat kehamilan
bervariatif seperti penatalaksanaan farmakologi maupun nonfarmakologis
(Sinclair, 2014). Penanganan non farmakologis adalah penanganan nyeri
tanpa menggunakan obat-obatan. Salah satu penangan nonfarmakologis
untuk mengurangi nyeri punggung bawah selama kehamilan dapat
dilakukan dengan Herbal Therapy Compress Ball.(Kusumawati1 et al.,
2019).
Penelitian Hakiki (2015), dari 180 ibu hamil yang diteliti, 47%
mengalami nyeri punggung bawah. Ariyanti (2012) menemukan 68% ibu
hamil mengalami nyeri punggung bawah dengan intensitas sedang dan 32%
ibu hamil mengalami nyeri punggung bawah dengan intensitas ringan.
Penelitian yang dilakukan oleh Ulfah (2014) menemukan sekitar 71% dari
33 ibu hamil mengalami nyeri pungggung bawah pada trimester III
kehamilan. Hasil studi pendahuluan di pmb Bidan Ros Ayu
Mustopa.Amd,Keb menunjukan bahwa dari 10 ibu hamil mengatakan 8 ibu
hamil mengalami nyeri punggung bahwa menyatakan tidak nyaman dan
mengganggu aktifitas.

4
Herbal Therapy Compress Ball adalah berasal dari Thailand selama
ratusan tahun sebagai terapi tradisional (Baeha et al., 2018). Herbal Therapy
Compress Ball ini sebagai pengobatan muskuloskletal, terapeutik dan
rehabilitatif. Herbal Therapy Compress Ball dapat digunakan dengan cara
dikukus selama 10–15 menit sebelum digunakan untuk mengaktifkan
konduksi panas serta meningkatkan aliran darah, anti inflamasi efek dari
bahan herbal, dan relaksasi efek minyak atsiri aromatik dari bahan herbal.
Kandungan Herbal Therapy Compress Ball bervariasi tergantung
tersedianya ramuan tumbuhan dari setiap daerah (Kamsanam et al., 2018).
Herbal compress ball dapat memberikan efek teurapetiknya. Melalui
aplikasi panas topical, terapi panas topical dapat menimbulkan efek hangat,
efek stimulasi kutaneus berupa sentuhan yang dapat menyebabkan
terlepasnya endophrin, sehingga memblokir transmisi stimulasi nyeri. Selain
itu peningkatan suhu dalam otot rangka dan jaringan lunak disekitar
punggung bawah di postulasikan terkait dengan peningkatan aliran darah,
yang mengarah pada eliminasi mediator imflamasi .
Berdasarkan studi pendahuluan di PMB Ros Ayu Mustopa,
Amd.Keb didapatkan dari 10 ibu hamil trimester 3 terdapat 8 orang ibu
hamil trimester 3 yang mengalami nyeri punggung bawah. Lalu dilakukan
wawancara kepada 8 orang ibu hamil trimester 3 yang mengalami nyeri
punggung manfaat herbal therapy compress ball didapatkan bahwa semua
responden tidak mengetahui manfaat herbal therapy compress ball untuk
nyeri punggung. Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik melakukan
penelitian tentang Efektivitas Herbal Compress Ball Terhadap Nyeri
Punggung Pada Ibu Hamil Trimester 3 Di Pmb Ros Ayu Mustopa,
AMd.Keb.

5
B. Kebaharuan Penelitian

Peneliti / Tahun Desain


Judul Penelitian Sampel Hasil
penelitian Penelitian

Loice Noni Faery Pengaruh Herbal Eksperimental Teknik Ada Pengaruh Herbal
Baeha / 2018 Compress Ball one-group pengambilan Compress Ball Terhadap
Terhadap Penurunan pre-post test sampel yaitu Penurunan Nyeri Otot
Nyeri Otot Pada Lansia design purposive Pada Lansia Di UPT
di Upt Pelayanan sampling Pelayanan sosial Lanjut
Sosial lanjut Usia dengan jumlah Usia Binjai. Diharapkan
Binjai Tahun 2018 sampel peneliti selanjutnya dapat
sebanyak 15 melengkapi penelitian ini
responden dengan menambahkan
grup kontrol dan
membandingkan
efektifitas Herbal
Compress Ball antara grup
intervensi dan grup
kontrol.
Herbal Compress Ball Studi literatur Tidak Setelah dilakukan review
Tasnim, Nirva dalam Menurunkan yaitu Publish menggunakan dari beberapa jurnal
Rantesigi, Ulfa Nyeri Gout Arthritis Or Perish, sample didapatkan bahwa herbal
Sufyaningsi, Putri Google compress ball dapat
Pratiwi Buria / Scholar, dan menggurangi nyeri
2020 Google muskuloskletal dan
mebuat relaksasi
Gusti Ayu Putri Manfaat Herbal Pre- Teknik sampling Hasil tingkat nyeri
Kumala / 2021 Therapy Compress Ball eksperimental yang digunakan punggung bawah sebelum
Terhadap Nyeri dengan one adalah diberikan Herbal Therapy
Punggung Bawah group pre test purposive Compress Ball diperoleh
Ibu Hamil Trimester III post test sampling skor pretest dengan skor

6
Di Praktik Mandiri design. dengan 20 terendah adalah lima dan
Bidan responden. skor tertinggi adalah
delapan, dan nilai median
enam. Hasil posttest
didapatkan dengan skor
terendah adalah dua dan
skor tertinggi empat, dan
median tiga. nilai ρ =
0,000< α (0,05) dan nilai
Z (-3.956a). Herbal
Therapy Compress Ball
dapat menjadi terapi yang
tepat untuk menurunkan
intensitas nyeri.

C. Rumusan Masalah
Dari uraian yang telah disampaikan dalam latar belakang penelitian
diatas, maka rumusan masalah yang akan diteliti melalui penelitian ini adalah
bagaimana Efektivitas penggunaan Herbal Therapy Compress Ball efektif
terhadap penurunan nyeri punggung ibu hamil trimester III?
D. Pertanyaan penelitian
Bagaimana efektivitas penggunaan Herbal Therapy Compress Ball efektif
terhadap penurunan nyeri punggung ibu hamil trimester III ?
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui efektivitas penggunaan Herbal Therapy
Compress Ball terhadap nyeri punggung ibu hamil trimester III yg berada
di wilayah pemeriksaan PMB R.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi intensitas nyeri sebelum diberikan Herbal Therapy
Compress Ball.
b. Mengidentifikasi intensitas nyeri setelah diberikan Herbal Therapy

7
Compress Ball.
c. Menganalisis efektivitas penggunaan Therapy Herbal Compress Ball
sebelum dan sesudah diberikan therapy. Terhadap nyeri punggung
pada ibu hamil trimester III di PMB Bidan R.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Menambah pengetahuan terkait pemanfaatan sumber daya alam dalam
memberikan asuhan komplementer untuk menurunkan intensitas nyeri
punggung ibu hamil trimester III dengan Herbal Therapy Compress Ball
di Praktik Mandiri Bidan.
2. Manfaat Praktis
a. Penulis
Hasil penerapan inovasi kebidanan ini bagi penulis yaitu
memberikan wawasan dan mendapatkan pengalaman dalam mengelola
pasien dan memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
menerapkan terapi Herbal Compress Ball untuk menurunkan nyeri
punggung pada ibu hamil trimester 3.
b. PMB (Praktek Mandiri Bidan)
Diharapkan hasil penerapan inovasi kebidanan ini bagi PMB yaitu
dapat memberikan informasi tentang penerapan terapi Herbal Compress
Ball untuk menurunkan nyeri punggung pada ibu hamil di trimester 3,
serta dapat di gunakan sebagai sumber dalam mengoptimalkan mamfaat
yang telah diterapkan oleh bidan dalam asuhan kebidanan.
c. Pasien / ibu hamil
Hasil penerapan inovasi kebidanan ini bagi pasien / ibu hamil di
trimester 3 yaitu mampu menjadi terapi komplementer atau alternative
selain obat-obatan dalam nenurunkan nyeri punggung.

G. Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan
Herbal Therapy Compress Ball terhadap nyeri punggung ibu hamil trimester

8
III. Penelitian ini penting dilakukan karena untuk mengetahui seberapa efektif
penggunaan Herbal Therapy Compress Ball guna mengurangi keluhan nyeri
punggung yang banyak terjadi pada ibu hamil khusus nya pada kehamilan
trimester 3. Responden penelitian ini adalah Ibu hamil trimester 3 yg berada
di wilayah pemeriksaan PMB R yang telah sesuai dengan kriteria peneliti.
Lokasi penelitian di PMB R yang berlokasi di Desa Cikarageman, Kecamatan
Setu Kabupaten Bekasi Jawa Barat. Adapun waktu penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Maret - Mei 2023. Penelitian yang akan dilakukan
ini merupakan penelitian eksperiment yakni memberikan perlakuan terhadap
satu kelompok yaitu terapy herbal compres ball. Penelitian ini hanya
mencakup pengaruh terapi herbal compres ball dan nyeri punggung pada ibu
hamil trimester 3.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

9
A. Konsep Dasar Kehamilan
1. Definisi kehamilan
Ibu hamil adalah seorang wanita yang sedang mengandung yang
dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan adalah waktu
transisi, yaitu masa antara kehidupan sebelum memiliki anak yang
sekarang berada dalam kandungan dan kehidupan nanti setelah anak itu
lahir (Ratnawati, 2020) Kehamilan merupakan penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi. Bila dihitung dari
saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung
dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan menurut kalender internasional.
Maka, dapat disimpulkan bahwa kehamilan merupakan bertemunya sel
telur dan sperma di dalam atau diluar Rahim dan berakhir dengan
keluarnya bayi dan plasenta melalui jalan lahir (Yulaikhah, 2019).
Menurut Federasi Obsteri Ginekologi Internasional, kehamilan
adalah penyatuan dari spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi
atau implantasi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40
minggu (Prawirohardjo, 2011).Kehamilan trimester III merupakan
trimester akhir kehamilan pada periode ini pertumbuhan janin dalam
rentang waktu 29-40 minggu dimana periode ini adalah waktu untuk
mempersiapkan persalinan (Wiknjosastro, 2009).
2. Perubahan fisiologis pada kehamilan
a) Perubahan tractus genetalia
Uterus normal pada Wanita tidak memiliki struktur hampir padat dengan
berat kurang lebih70 gram serta bervolume 10 ml. Selama hamil uterus
berubah menjadi organ muskular berdinding tipis dengan volume total
saat aterm dapat mencapai 20 liter atau lebih. Volume uterus mencapai
500 sampai 1000 kali lebih besar daripada saat tidak hamil. Berat uterus
juga mengalami perubahan sehingga saat aterm beratnya sekitar 1100
gram. Otot uterus pada awal kehamilan mengalami penebalan karena
pengaruh hormon estrogen dan progesteron. Selama kehamilan otot
uterus tersusun dalam tiga lapisan. Lapisan luar seperti kerudung

10
melingkupi fundus, lapisan dalam berupa serat-serat sfingter di sekeliling
orifisium tuba dan orifisium interna, serta diantara keduanya terdapat
jaringan serat otot padat yang ditembus pembuluh darah dari segala arah.
b) Perubahan tractus genetalia
Uterus mengalami kontraksi sejak trimester pertama
kehamilan. Kontraksi pada awal kehamilan ini masih tidak teratur
dan normalnya tidak nyeri. Pada trimester dua kontraksi ini dapat
dideteksi dengan pemeriksaan bimanual. Kontraksi sangat jarang
terjadi pada bulan akhir kehamilan dan mulai meningkat pada satu
sampai dua minggu menjelang persalinan. Kontraksi saat kehamilan
lanjut dapat menimbulkan rasa tidak enak dan menyebabkan
persalinan palsu.
Ovulasi akan berhenti selama kehamilan dan pematangan
folikel baru juga tidak terjadi. Biasanya hanya satu korpus luteum
gravidarum yang dapat ditemukan di dalam ovarium wanita hamil.
Vagina dan vulva akan mengalami peningkatan vaskularisasi
selama kehamilan. Ketebalan mukosa vagina bertambah cukup
besar disertai pelonggaran jaringan ikat dan hipertrofi sel-sel otot
polos. Perubahan ini bertujuan untuk mempersiapkan vagina
mengalami distensi saat persalinan.
c) Perubahan Kulit
Garis-garis kemerahan pada kulit abdomen akan muncul
saat bulan-bulan terakhir kehamilan. Jika otot dinding abdomen
tidak kuat menahan regangannya maka otot-otot rektus akan
terpisah di garis tengah sehingga membentuk diastasis rekti dengan
lebar yang bervariasi. Garis tengah ini sering mengalami
hiperpigmentasi sehingga disebut linea nigra. Perubahan warna
kulit juga dapat terjadi pada payudara dan paha. Kadang-kadang
linea nigra juga tampak pada wajah atau leher dan disebut dengan
chloasma atau melasma gravidarum. Perubahan warna kulit ini
terjadi akibat peran estrogen dan progesteron dalam

11
melanogenesis. Pigmentasi yang berlebihan ini akan hilang setelah
persalinan.
d) Perubahan Payudara
Payudara wanita pada minggu-minggu awal kehamilan
menjadi lebih lunak dan sering timbul rasa gatal serta nyeri.
Setelah bulan kedua payudara bertambah besar dan vena dibawah
kulit terlihat lebih jelas. Puting juga mengalami pembesaran,
menjadi lebih erektil, dan berpigmen lebih gelap. Perubahan
ukuran ini dipengaruhi kadar estrogen yang tinggi selama
kehamilan sehingga sistem duktus payudara mulai tumbuh dan
bercabang. Setelah beberapa bulan kolostrum dapat ditekan keluar
dari puting.
e) Perubahan Metabolik
Berat badan wanita saat hamil bertambah pesat pada dua
trimester terakhir dengan total penambahan berat badan selama
kehamilan rata-rata 12-15 kg. Pertambahan ini sebagian besar
disebabkan oleh uterus dan isinya, payudara, dan peningkatan
volume darah serta cairan ekstraseluler ekstravaskuler. Sebagian
kecil pertambahan berat badan disebabkan oleh perubahan
metabolik yang mengakibatkan pertambahan air selular dan
penumpukan lemak serta protein baru yang disebut cadangan ibu.
Peningkatan retensi air juga termasuk perubahan fisiologis saat
hamil.
Peningkatan sekresi berbagai hormon selama kehamilan
menyebabkan kecepatan metabolisme basal ibu hamil meningkat
sekitar 15% selama pertengahan kehamilan sehingga wanita hamil
sering merasa panas. Beban ekstra yang dipikul wanita hamil juga
menyebabkan energi yang diperlukan untuk aktivitas otot
meningkat.
f) Perubahan Hematologis

12
Wanita hamil akan mengalami peningkatan volume darah
rata-rata 40 sampai 45 persen saat aterm dari volume awal.
Peningkatan ini terutama terjadi pada pertengahan akhir kehamilan
karena aldosteron dan estrogen yang juga meningkat selama
kehamilan. Peningkatan volume darah ini bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan perfusi darah pada uterus yang membesar
dengan sistem vaskularnya yang mengalami hipertrofi. Disamping
itu juga untuk melindungi ibu dan janin terhadap efek merusak dari
terganggunya aliran balik vena pada posisi terlentang dan berdiri
tegak. Peningkatan volume ini juga dapat menjaga ibu dari efek
kehilangan darah yang merugikan saat persalinan.
g) Perubahan Sistem Cardiovaskuler

Curah jantung meningkat sejak minggu kelima kehamilan.


Peningkatan ini merupakan fungsi dari penurunan resistensi
vaskuler sistemik serta peningkatan frekuensi denyut jantung.
Antara minggu ke 10 sampai 20 terjadi peningkatan volume
plasma sehingga meningkatkan preload. Peningkatan ini terjadi
akibat meningkatnya metabolisme ibu hamil tapi akan menurun
lagi pada akhir kehamilan.
Tekanan darah wanita hamil saat berdiri dan berbaring akan
berbeda terutama pada ekstremitas bawah. Pembesaran uterus yang
menekan vena cava inferior dapat menyebabkan stagnasi aliran
darah balik sehingga terjadi supine hypotensive syndrome.
Penurunan curah jantung dan hipotensi pada akhir kehamilan
disebabkan karena penekanan uterus pada vena cava tersebut.
h) Perubahan Sistem Respirasi

Frekuensi pernafasan selama kehamilan hanya mengalami


sedikit perubahan. Tapi volume tidak, volume ventilasi permenit,
dan pengambilan oksigen permenit meningkat drastis pada akhir
kehamilan. Perubahan sistem respirasi ini memuncak pada minggu

13
ke 37 kehamilan dan kembali normal 24 minggu setelah persalinan.
Perlu diperhatikan pada pemberian anestesi general keadaan
hiperventilasi akan mempercepat induksi anestesi dan
pengembalian kesadaran setelah anestesi.
i) Perubahan Sistem Urinaria

Wanita hamil akan lebih sering berkemih pada masa awal


kehamilan karena penekanan uterus pada kandung kemih. Keluhan
ini akan hilang saat kehamilan makin tua dan uterus terangkat
keluar panggul, tapi akan muncul lagi pada akhir kehamilan saat
kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul. Fungsi ekskresi
urin juga mengalami perubahan yaitu peningkatan resabsorpsi
tubulus ginjal untuk natrium, klorida, dan air. Serta peningkatan
laju filtrasi glomerulus sehingga meningkatkan ekskresi air dan
elektrolit di dalam urin. Wanita hamil biasanya hanya mendapat
tambahan air dan garam kira-kira 3 kg selama hamil.
j) Tractus Gastrointestinal

Lambung, usus, dan apendiks akan bergeser karena


pembesaran uterus. Motilitas otot polos traktus digestivus
berkurang dan juga terjadi penurunan sekresi asam hidroklorid dan
peptin di lambung sehingga timbul gejala heartburn karena refluks
asam lambung ke esofagus akibat perubahan posisi lambung tadi.
Mual terjadi akibat penurunan sekresi asam hidroklorid dan
penurunan motilitas. Konstipasi terjadi akibat penurunan motilitas
usus besar yang bisa berakibat hemorrhoid. Penurunan motilitas
usus juga mengakibatkan waktu pengosongan lambung lebih lama
sehingga pemberian anestesi umum berisiko regurgitasi dan
aspirasi dari lambung.
Gusi menjadi lebih hiperemis dan lunak sehingga mudah
terjadi perdarahan. Hati tidak mengalami perubahan anatomik dan
morfologik. Tapi kadar alkalin fosfatase akan meningkat hampir

14
dua kali lipat. Sedangkan serum aspartat transamin, albumin, dan
bilirubin akan menurun.
k) Sistem Endokrin

Kelenjar hipofisis selama kehamilan mengalami


pembesaran kira-kira 135% dibanding saat tidak hamil, tetapi
perubahan ini tidak mempunyai arti penting dalam kehamilan.
Kelenjar tiroid akan mengalami pembesaran sampai 15 ml saat
persalinan karena peningkatan vaskularisasi dan hiperplasi
kelenjar. Konsentrasi plasma hormon paratiroid menurun pada
trimester pertama kemudian meningkat untuk memenuhi
kebutuhan kalsium janin, sedangkan kelenjar adrenal akan
mengecil.
l) Sistem Lainnya

Sistem muskuloskeletal wanita hamil mengalami perubahan


menjadi lordosis karena pembesaran uterus ke anterior. Lordosis
menggeser pusat daya berat ke arah dua tungkai. Wanita hamil
membutuhkan anestesi lokal lebih sedikit daripada wanita yang
tidak hamil karena peningkatan progesteron membuat pasien lebih
sensitif terhadap zat anestesi lokal. Cairan serebro spinal wanita
hamil mengandung lebih sedikit protein sehingga lebih banyak
fraksi anestesi lokal yang tidak terikat dan obat-obatan yang aktif
menjadi lebih banyak. Minimum Alveolar Concentration (MAC)
wanita hamil mengalami penurunan sehingga nilai ambang batas
nyeri meningkat.
3. Adaptasi fisiologis pada kehamilan trimester III
Ibu hamil dalam masa kehamilannya akan ada perubahan pada seluruh
tubuhnya, khususnya pada alat genitalia eksterna dan interna serta pada
payudara (mammae). perubahan yang terdapat pada ibu hamil trimester
III antara lain, yaitu:
a) Uterus

15
Ukuran uterus pada kehamilan cukup bulan adalah 30x25x20 cm
dengan kapasitas lebih dari 4000 cc. Hal ini memungkinkan bagi
adekuatnya akomodasi pertumbuhan perkembangan janin. Pada usia
kehamilan (UK) 40 minggu, fundus uteri akan turun kembali dan terletak
3 jari di bawah procesus xifoideus (px). Hal ini disebabkan oleh kepala
janin yang turun dan masuk ke dalam rongga panggul. Ibu hamil
primigravida penurunan bagian terendah janin dimulai dari UK ± 36
minggu. Sedangkan untuk multigravida, penurunan bagian terendah janin
terjadi pada saat proses persalinan. Pengukuran McD dilakukan untuk
mengetahui taksiran berat badan janin (Bobak, Irene, Deitra, Lowdermilk,
Margaret, Jensen, dkk, 2005). Pemeriksaan palpasi abdomen (Leopold)
dilakukan pada wanita hamil mulai dari UK 36 minggu untuk kehamilan
normal, dan UK 28 minggu apabila pada pemeriksaan McD ditemukan
TFU lebih tinggi dari seharusnya. Tujuan pemeriksaan palpasi adalah
untuk mengetahui UK dan presentasi janin.
b) Serviks
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak
kebiruan. Perubahan ini terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan
terjadinya edema pada selutuh serviks, bersama terjadinya hipertropi dan
hiperplasia pada kelenjar- kelenjar serviks (Saifuddin, 2010).
c) Payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya
menjadi lebih lunak setelah bulan kedua payudara akan bertambah
ukurannya dan vena-vena dibawah kulit akan lebih terlihat. Puting
payudara akan lebih besar, kehitaman dan tegak (Saifuddin, 2010).
d) Sistem Integumen
Perubahan keseimbangan hormon dan peregangan mekanis
menyebabkan timbulnya beberapa perubahan dalam sistem integumen
dalam masa kehamilan. Kloasma adalah bercak hiperpigmentasi
kecoklatan pada kulit di daerah tonjolan maksila dan dahi, khususnya
pada wanita hamil berkulit hitam. Kloasma yang timbul pada wanita

16
hamil biasanya hilang setelah melahirkan. Linea nigra adalah
garis pigmentasi dari simfisis pubis sampai ke bagian atas fundus garis
tengah tubuh. Garis ini dikenal sebagai linea alba sebelum
hiperpigmentasi di induksi hormon timbul. Linea nigra timbul pada
semua wanita hamil dan hal ini merupakan sesuatu yang fisiologis
(Bobak, Irene, Deitra, Lowdermilk, Margaret, Jensen, dkk, 2005).
e) Sistem respirasi
Sistem respirasi terjadi perubahan guna dapat memenuhi
kebutuhan oksigen. Tinggi diafragma bergeser sebesar 4 cm selama masa
kehamilan. Semakin tuanya masa kehamilan dan seiring dengan
pembesaran uterus ke rongga abdomen, pernapasan dada menggantikan
pernapasan perut dan penurunan diafragma saat inspirasi menjadi sulit
(Bobak, Irene, Deitra, Lowdermilk, Margaret, Jensen, dkk, 2005).
f) Sistem perkemihan
Pada akhir kehamilan kepala janin mulai turun ke Pintu Atas
Panggul (PAP), kandung kemih tertekan sehingga menyebabkan sering
kencing (Saifuddin, 2011).
g) Kenaikan berat badan
Pada masa kehamilan, kenaikan berat badan yang dialami ibu
hamil disebabkan oleh pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam
uterus. Penambahan berat badan yang direkomendasikan oleh Institut Of
Medicine (IOM) adalah 11,5 – 16 kg atau masa indeks tubuh sekitar 19,8-
26 dan kenaikan berat badan tida lebih dari 0,5 kg perminggu untuk
trimester III (Saifuddin,2018)
Tabel 1. Rekomendasi penambahan berat badan selama kehamilan
berdasarkan Indeks Masa Tubuh (IMT)

Kategori IMT Rekomendasi(kg)


Rendah <19,8 12,5-18
Normal 19,8-26,0 11,5-16

17
Tinggi 26,0-29,0 7,0-11,5
(Sumber: Varney, H., Jan M. Kriebs, dan Carolyn L.Gegor, 2020)

B. Konsep dasar nyeri punggung


1. Pengertian Nyeri Punggung pada Kehamilan
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak
menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
Keluhan sensori yang dinyatakan dapat berupa pernyataan seperti pegal dan
linu sebagai salah satu keluhan dari nyeri (Muttaqin, 2013). Nyeri punggung
selama kehamilan dapat timbul sebagai akibat ketidakseimbangan antara
kerja otot postural dan otot fasis yang terdapat pada daerah lumbalis,
sehingga dapat menyebabkan otot lumbalis cenderung memendek disertai
hyperlordosis dari lumbal sedang otot abdomen cenderung lentur dan
perubahan sikap tubuh dari bertambahnya umur kehamilan karena berat
berpindah kedepan akibat janin dalam kandungan semakin membesar dan
juga di imbangi dengan adanya lordosis yang berlebihan pada lumbal.
Pertambahan uterus mengarah kedepan menyebabkan ibu akan
berusaha membagi berat dengan menarik bahu kebelakang. Sikap demikian
akan menambah lordosis lumbal dengan akibat tekanan pada otot
menimbulkan rasa nyeri di daerah punggung terutama pinggang bagian
bawah (Sullivan, 2011). Nyeri punggung selama kehamilan diakibatkan
karena meningkatnya hormone progresteron dan relaxin yang merangsang
peregangan otot-otot daerah punggung, pertumbuhan ukuran uterus yang
mengarah ke depan, dan perubahan titik berat tubuh yang tepatnya agak
kebelakang (Manuaba, 2014).
2. Gejala Nyeri Punggung pada Kehamilan
Biasanya gejala-gejala nyeri punggung (Sullivan, 2011) yang timbul
selama kehamilan adalah nyeri yang sifatnya menjalar mulai dari pinggang,
paha sampai kaki. Pembesaran uterus menimbulkan sakit pinggang bagian
bawah. Hal ini karena rahim menekan dua saraf sciatic yang berada di
punggung bagian bawah hingga kaki, tekanan ini menyebabkan sciatica. Ibu

18
hamil akan merasa kesemutan atau gatal disekitar pantat, pinggul atau paha.
Ketika bayi mengubah posisi mendekati waktu kehamilan, nyeri pinggul
semakin berkurang (Nugraha, 2013). Saat kehamilan ketika membusungkan
tubuh, rahim akan terdorong ke depan, dan karena rahim hanya ditahan
ligamen dari belakang dan bawah (kanan), maka ligamen tersebut akan
tegang dan menyebabkan rasa nyeri di pangkal paha serta sebagian kecil
punggung (Neil, 2015).
Hormon progesteron dan hormon relaksasi menyebabkan relaksasi
jaringan ikat dan otot-otot. Hal ini terjadi maksimal pada satu minggu
terakhir kehamilan. Proses relaksasi ini memberikan kesempatan pada
panggul untuk meningkatkan kapasitasnya sebagai persiapan persalinan,
tulang pubis melunak menyerupai tulang sendi, sambungan sendi
sacrococcigus mengendur membuat tulang koksigis bergeser ke arah
belakang sendi panggul yang tidak stabil. Pada ibu hamil, hal ini dapat
menyebabkan sakit pinggang. Postur tubuh wanita secara bertahap
mengalami perubahan karena janin membesar dalam abdomen sehingga
untuk mengompensasi penambahan berat badan ini, bahu lebih tertarik ke
belakang dan tulang lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur
dan dapat menyebabkan nyeri punggung pada beberapa wanita (Sullivan,
2011).

3. Faktor - faktor yang mempengaruhi nyeri punggung trimester III


pada kehamilan
a. Penambahan berat badan secara drastis.
Nyeri punggung terjadi pada ibu hamil trimester II-III karena
merupakan nyeri yang terjadi akibat perubahan postur yang terjadi akibat
penambahan beban kandungan yang semakin besar yang menyebabkan
pertambahan sudut lengkungan tulang belakang. Pertambahan sudut
lengkungan menyebabkan fleksibilitas dan mobilitas dari lumbal menjadi
menurun. Nyeri punggung kadang akan menyebar sampai ke panggul
paha dan turun ke kaki, kadang akan meningkatkan nyeri tekan di atas

19
simpisis pubis. Nyeri tersebut bisa muncul seiring dengan pertambahan
berat badan (Tyastuti, 2016)

b. Pertumbuhan uterus yang menyebabkan perubahan postur


Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah
pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Berat uterus
itu normal lebih kurang 30 gram. Pada akhir kehamilan (40 minggu), berat
uterus itu menjadi 1.000 gram. Perubahan tersebut meningkatkan tekanan
pada lordosis lumbal dan tekanan pada otot paraspinal. Membesarnya
rahim dan meningkatnya berat badan menyebabkan otot bekerja lebih
berat sehingga dapat menimbulkan tegangan pada otot dan sendi
(Bimariotejo, 2009).
c. Peregangan berulang
Salah satu faktor penyebab nyeri punggung bawah yaitu
pembesaran payudara yang mengakibatkan ketegangan otot, keletihan,
posisi tubuh membungkuk ketika mengangkat barang dan meningkatnya
kadar hormone relakin sehingga menyebabkan kartilage pada sendi besar
menjadi lembek dan posisi tulang belakang hiperlordosis (Hakiki, 2015).
d. Peningkatan kadar hormon pada ligamen
Nyeri punggung bagian bawah disebabkan berbagai faktor, di
antaranya: perubahan hormonal selama kehamilan terutama perubahan
hormon relaksin, estrogen dan progesteron (Kurniati, dkk., 2017), postur
tubuh lordosis (Hakiki, 2015), peningkatan mobilitas sendi sakroiliaka dan
sakrokogsigeal.
4. Pengukuran intensitas nyeri
Nyeri merupakan suatu masalah yang sangat subjektif karena dapat
dipengaruhi oleh psikologis, kebudayaan, dan hal lainnya. Sehingga
membutuhkan suatu alat ukur dalam mengkaji nyeri walaupun hal tersebut
merupakan masalah yang relative sulit. Terdapat beberapa metode dalam
mengkaji nyeri, seperti Verbal Rating Scale, Numeric Rating Scale, Visual
Analogue Scale, dan the Faces Pain Scale.
Diantara metode tersebut Numeric Rating Scale merupakan satu-

20
satunya alat ukur dengan hasil pengukuran yang bersifat numeric. Sehingga
hasil pengkajian dapat lebih mudah untuk diklasifikasi dan dianalisis.
Metode Numeric Rating Scale (NRS) menentukan skor nyeri secara semi-
kuantitatif dengan meminta pasien untuk memilih angka (1-10) sebagai
gambaran terkait rasa nyeri.
5. Penatalaksanaan Nyeri

a. Terapi farmakologi

Transduksi, transmisi, persepsi dan modulasi sinyal nyeri


menyebabkan penafsiran nyeri oleh otak. Analgesia bertujuan untuk
menghambat sinyal nyeri pada beberapa titik sepanjang jalur penjalaran
nyeri. Analgesia dapat menghentikan pembentukan prostaglandin,
menghambat transmisi nyeri di sepanjang saraf, atau mengubah persepsi
nyeri di dalam korteks serebral (Kneale. 2011). Jenis-jenis terapi analgesik
Kneale (2011), yaitu:
1. Opioid, Efek opioid dikelompokkan menjadi efek depresan dan efek
stimulan yang merupakan dasar analgesia untuk mengatasi nyeri
hebat. Ketika diberikan secara injeksi, efek analgesia muncul dengan
cepat.
2. Obat antiinflamasi non-steroid (NSAID) Obat antiinflamasi non-
steroid bekerja secara perifer pada area yang cedera dengan
menghentikan respons inflamasi. Dengan menurunkan suhu tubuh,
obat ini bertindak sebagai analgesik antipiretik. NSAID digunakan
untuk mengatasi sakit kepala, migrain, dismenore, cedera, untuk nyeri
inflamasi akibat artritis, gangguan muskuloskletal, dan nyeri pasca
bedah. Jenis NSAID yang paling lazim digunakan adalah diklofenak
(Voltarol) dan ibuprofen.
3. Parasetamol, Parasetamol merupakan anakgesik yang efektif untuk
nyeri ringan, yang lebih lemah dibandingkan anakgesik non-steroid.
4. Analgesia epidural, Rute epidural diterima secara luas sebagai metode
yang paling efektif dalam meredakan nyeri akut. Analgesik epidural

21
efektif untuk mengatasi nyeri yang berkaitan dengan aktivitas seperti
bergerak dan batuk serta sering juga digunakan oleh doker anastesi
dalam proses operasi.
5. Entonoks, Dalam bentuk gas dengan campuran 50% dinitrogen
monoksida dan 50% oksigen. Digunakan sebagai analgesia cepat
terutama dalam keadaan gawat darurat.
6. Nefopam, Nefopan (accupan) merupakan analgesik yang efektif untuk
mengatasi nyeri sedang sampai hebat. Analgesik ini digunakan ketika
NSAID di kontraindikasikan.
7. Antikonvulsan, Diberikan untuk mengatasi sindrom saraf perifer,
karenanya obat ini sering digunakan pada nyeri kronis. Obat ini dapat
menyebabkan sedasi dan pusing.
8. Antidepresan, Amitriptilin 10-25 mg berguna untuk mengatasi nyeri
neuropatik, obat ini memperbaiki alam perasaan dan tidur.
9. Kortikosteroid Deksametason berguna untuk yang mengalami nyeri
tulang atau cedera saraf.
b. Terapi contract relax stretching
Contract relax stretching adalah metode peregangan yang membuat
subjek pada awalnya mengkontraksi otot untuk meregangkan agonist
terhadap tahanan dari asisten atau terapis dan kemudian dilanjutkan
dengan terapi passive stretching. Contract relax stretching dan stretching
pasif yang dilakukan akan memberikan kontraksi pada otot yang
memendek sehingga panjang otot akan dikembalikan dengan mengaktivasi
golgi tendonorgan sehingga terjadi relaksasi dan nyeri akibat ketegangan
otot dapat diturunkan (Wulandari, 2015).
c. Terapi pedal exercise under compression
Pedal exercise under compression adalah terapi yang berguna
untuk menurunkan nyeri otot. pedal exercise yaitu terapi latihan gerak
aktif dengan menggerakkan pergelangan kaki ke arah dorso fleksi dan
plantar fleksi. Under compression yaitu kompresi dapat menggunakan
stocking compression yang dipasang pada tunggkai bawah yang

22
bertujuan untuk memberikan tekanan pada dinding pembuluh darah otot
betis. Pada saat Pedal exercise dan under compression diberikan akan
menimbulkan kontraksi otot sehingga terjadi reaksi pemompaan yang
akan membantu memindahkan zat-zat iritan penyebab nyeri
otot kembali ke jantung (Wulandari, 2015).
d. Terapi infra merah

Pemberian infra merah berpengaruh terhadap peningkatan nilai


ambang nyeri. Teknik pemberian infra merah yaitu dengan jarak 35 cm
sampai 45 cm. Peningkatan ambang nyeri terjadi karena adanya efek
sedatif infra merah yang menstimulasi panas sampai pada jaringan sub
cutan sehingga mengakibatkan vasodilatasi pembuluh darah. Saat
vasodilatasi pembuluh darah terjadi subtansi akan ikut dalam pembuluh
darah, serta terjadi peningkatan metabolisme yang membuat suplai nutrisi
O2 meningkat kejaringan tersebut sehingga nyeri berkurang (Wulandari,
2015).
e. Terapi horticultura (horticultural therapy)

Terapi horticultura adalah terapi berkebun yang membawa dampak


positif pada kesehatan fisik, kesehatan mental, dan interaksi sosial. Terapi
horticultura yang digunakan dalam rehabilitasi fisik merehabilitasi otot dan
memperbaiki koordinasi, keseimbangan, dan kekuatan. Saat sedang
berkebun
akan memberikan manfaat fisik yang nyata seperti latihan bergerak untuk
memperbaiki kapasitas karena ada usaha dalam kegiatan mengangkat,
mencapai, membawa, bekerja dalam posisi bungkuk, mendorong, menarik,
duduk, dan berdiri. Terapi horticultura juga memiliki aspek terapi mental
dan psikososial, antara lain: 1). Kenikmatan sensasi yang ditawarkan oleh
kebun dengan keindahan, warna, dan bau. 2). Dorongan sosial aktivitas. 3.
Kesempatan untuk berlatih mengatasi nyeri. Terapi horticultura atau
kegiatan berkebun akan membuat klien mengabaikan rasa nyeri,
melakukan teknik relaksasi secara spontan (Verra, 2010).

23
f. Mind body therapy

Mind body therapies adalah teknik untuk memfasilitasi kapasitas


berpikir yang mempengaruhi gejala fisik dan fungsi berpikir yang
mempengaruhi fisik dan fungsi tubuh (relaksasi, imagery,hypnoterapy,
biofeedback, dan berdoa). Dengan mind body therapy diharapkan klien
mampu mengontrol gejala fisik seperti nyeri muskuloskletal dengan
menggunakan kapasitas berfikir positif (Tindle, 2005).
g. Terapi pijat (massage therapy)

Terapi pijat adalah teknik terapeutik kuno yang dimiliki setiap


daerah dan menjadi tradisi penyembuhan utama. Terapi pijat menunjukkan
tingkat keberhasilan yang tinggi dalam mengatasi nyeri, dengan
menentukan titik titik akupresur lalu mulai memijat di titik tersebut.
Dengan rutin melakukan pijat maka nyeri muskuloskletal akan sembuh,
namun dalam terapi pijat ini harus dilakukan oleh orang yang sudah ahli
dan bersertifikat (Cutshall, 2010).
h. Terapi acupuncture

Acupuncture adalah teknik pemasangan jarum halus pada titik


tertentu dari tubuh mengikuti meridian energi. Titik ini telah dipetakan dan
digunakan secara sistematis dalam pengobatan tradisional Cina. Stimulus
diberikan pada titik tertentu, baik secara mekanis, misalnya dengan
merotasi jarum, atau secara elektris. Acupuncture awalnya akan
menimbulkan nyeri dan merangsang pelepasan endorfin yang
meningkatkan efek analgesik untuk menurunkan nyeri. Namun dalam
melakukan terapi acupuncture hanya bisa dilakukan oleh praktisi
yang sudah ahli dan memiliki sertifikat (Dalamagka, 2015).
i. Terapi kompres hangat

Kompres hangat adalah tindakan yang dilakukan untuk melancarkan


sirkulasi darah juga untuk menghilangkan rasa sakit. Efek pemberian
terapi panas terhadap tubuh antara lain meningkatkan aliran darah ke
bagian tubuh yang mengalami cedera, meningkatkan pengiriman leukosit

24
dan antibiotik ke daerah luka, meningkatkan relaksasi otot dan mengurangi
nyeri akibat spasme atau kekakuan, meningkatkan aliran darah dan
meningkatkan pergerakan zat sisa dan nutrisi (Wurangian, 2014).

Keluhan nyeri punggung yang dialami oleh Ibu hamil tentunya tidak
bisa dibiarkan begitu saja. Dampaknya Ibu hamil akan kesulitan
beraktivitas. Ada beberapa alat ukur yang dapat digunakan dalam
menghitung intensitas nyeri salah satunya adalah NRS (Numeric Rating
Scale).
6. Numeric Rating Scale (NRS)
NRS (Numeric Rating Scale) adalah alat ukur lainnya yang
digunakan untuk memeriksa intensitas nyeri. NRS merupakan skala
sederhana yang digunakan secara linier dan umumnya digunakan untuk
mengukur intensitas nyeri. NRS khas menggunakan skala 10 point dari 0
sampai 10, dimana titik akhirnya mewakili nyeri yang paling ekstrim. NRS
ditandai dengan garis angka nol sampai 10 dengan interval yang sama
dimana 0 menunjukkan tidak ada nyeri, 5 menunjukkan nyeri sedang dan 10
menunjukkan nyeri berat. NRS biasanya dijelaskan kepada pasien secara
verbal, namun dapat disajikan secara visual. Ketika disajikan secara visual,
NRS biasanya ditampilkan pada garis horizontal. Alat ini sangat bagus untuk
menilai nyeri akut (Yudianta, 2015). Dalam penelitian literature review ini
peneliti melakukan pemeriksaan derajat atau intensitas nyeri dengan
menggunakan NRS karena lebih efektif.

Gambar 2.1 Numeric Rating Scale

Keterangan: :
0 : Tidak Nyeri

1–3 : Nyeri Ringan

25
4–6 : Nyeri Sedang

7 – 10 : Sangat Nyeri

C. Herbal Therapy Compress Ball


1. Definisi Herbal Therapy Compress Ball
Terapi Herbal Therapy Compress Ball telah digunakan di Thailand
selama ratusan tahun sebagai terapi tradisional Thailand atau pun sebagai
terapi modalitas yang berdiri sendiri dalam pengobatan muskuloskletal dan
rehabilitatif (Baeha et al., 2018). Herbal Therapy Compress Ball adalah
pengobatan tradisional dan rehabilitasi untuk sindrom menyakitkan pada
gangguan sistem muskuloskletal dengan menggunakan bahan-bahan herbal.
Bahan-bahan herbal yang dibungkus dalam bentuk bola kompres yang
hangat menjadi aktif termasuk minyak aromatic dan memberi efek analgesik
saat di aplikasikan pada bagian tubuh tertentu yang mengalami nyeri (Tinggi
et al., 2018).

2. Manfaat Herbal Therapy Compress Ball

Herbal Therapy Compress Ball telah tercantum dalam daftar obat


esensial nasional untuk otot terkilir, nyeri sendi, dan nyeri otot. Efek Herbal
Compress Ball berasal dari konduksi panas yang meningkatkan aliran darah
regional ke daerah yang terkena, efek anti inflamatori berasal dari bahan-
bahan herbal dan minyak asiri aromaterapi memberi efek relaksasi.
Mencapai semua efek ini Herbal Therapy Compress Ball harus dikukus
selama 10-15 menit sebelum penggunaan untuk memungkinkan konduksi
panas mempermudah pelepasan zat aktif dan minyak asiri dari bahan herbal
(Tinggi et al., 2018).
Herbal Therapy Compress Ball telah terpilih sebagai satu dari lima
jagoan produk jamu yang sudah banyak digunakan pada tahun 2013. Bahan-
bahan herbal kompres sangat berfariasi tergantung pada tanaman apa yang
terdapat pada daerah tersebut sehingga setiap daerah memiliki formula unik.
Umumnya bahan utama dan wajib dari Herbal Therapy Compress Ball yang

26
adalah jahe, pala, dan cengkeh yang memiliki manfaat sebagai anti-inflamasi
dan analgesik (Tinggi et al., 2018).

3. Manfaat Herbal Therapy Compress Ball Untuk Nyeri Ibu Hamil


Herbal Therapy Compress Ball ini sebagai pengobatan
muskuloskletal, terapeutik dan rehabilitatif yang aman dan efektif membantu
ibu hamil untuk mengurangi keluhan kecemasan dan nyeri punggung
(Kamsanam dan Aungkurabrut 2018). Kompres herbal panas atau Herbal
Compress Ball atau Luk Prakob telah digunakan di Thailand sebagai terapi
tradisional Thailand. Efek Herbal Compress Ball (1) konduksi panas untuk
meningkatkan aliran darah regional ke daerah yang terkena, (2) anti
inflamasi efek dari bahan herbal, (3) relaksasi efek minyak atsiri aromatik
dari bahan herbal.
Kombinasi rempah yang terdapat dalam Compres Ball merupakan
metode non farmakologi yang menjadi alternatif pilihan dalam membantu
nyeri punggung kehamilan. Dalam hal ini peredaran darah ibu akan mengalir
lancar yang dapat meredakan rasa sakit secara alami dalam kehamilan.
Compress ball juga membuat ibu merasa senang dan rilex, sentuhan orang
yang peduli menolong merupakan sumber kekuatan ibu (Dhippayom 2015).
Jahe (Zingibercassumunar) mengandung senyawa gingerol dan
shogaol yaitu senyawa panas dan pedas yang terdapat di dalam jahe.
Sehingga ketika diberikan kompres jahe sensasi pedas dari kompres jahe
tersebut akan mengurangi peradangan.
4. Kandungan Herbal Therapy Compress Ball
Herbal Therapy Compress Ball juga sering di aplikasikan hanya
dengan berbahan jahe, dari hasil penelitian kompres herbal dengan jahe
memberi efek pemanasan, merangsang, dan relaksasi bagi tubuh dengan
berbagai kondisi kesehatan, terutama pada kehamilan trimester 3 yang
mengalami nyeri gangguan pada punggung. Jahe (zingiber) mengandung
sekitar 1-2% minyak asiri dan 5-8% bahan resin, pati, dan getah. Minyak
jahe yang memberi sifat aromatik pada jahe mengandung campuran lebih

27
dari 20 unsur (Tinggi et al., 2018).
Tanaman jahe di klasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Sub divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Zingiberales
Family : Zingiberaceae
Genus : Zingiber Mill
Spesies : Zingiber officinale Roscoe
Pandan wangi merupakan tanaman perdu, tingginya sekitar 1-2 m.
Tanaman ini mudah dijumpai di pekarangan atau tumbuh liar di tepi-tepi
selokan yang teduh. Batangnya bercabang, menjalar, pada pangkal keluar
akar tunjang.
Berikut ini merupakan klasifikasi dari pandan wangi (Pandanus
Amaryllifolius):
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Arecidae
Bangsa : Pandanales
Suku : Pandanacea
Marga : Pandanus
Spesies : Pandanus amaryllifolius
(Sumber: Rohmawati, 1995)
Hasil pemeriksaan terhadap kandungan kimia daun pandan wangi
(Pandanus ammaryllifolius) menunjukkan bahwa daun tanaman tersebut
mengandung flavonoid, polifenol, tanin, saponin, minyak atsiri dan alkaloid
(Dalimarta, 2008). Tanaman akar wangi, merupakan tanaman yang memiliki
bentuk daun yang unik, serta mudah untuk diinisialisasi bahwa daun
tersebut merupakan daun milik tanaman akar wangi.
Menurut National Research Council (1993) klasifikasi akar wangi

28
adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Family : Poaceae
Sub Family : Panicoidae
Genus : Vetiveria
Class : Monocotyledonae
Ordo : Graminaceae
Spesies : Vetiveria zizanioides (Linn) Nash.
Kandungan utama senyawa kimia dari akar wangi antara lain
seskuiterpena hidrokarbon 7 seperti : kloven, amorpin, kadenen,
aroadenrin,junipen; senyawa turunan alkohol seperti ; khusimol, epiglobulul,
vetiverol,spatulenol, khusinol; senyawa turunan karbonil – vetivon (keton)
seperti; seperti, α-vetivon, β-vetivon ; dan senyawa turunan ester seperti,
khusinol asetat (Akhila and Rani, 2002). Klasifikasi Sistematika
Tjitrosoepomo (2005):
Kingdom: Plantae
Divisi: Spermatophyta
Sub Divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Ordo: Illiciales
Famili: Illiciaceae
Genus: Illicium
Spesies: Illicium verum Hook.f.
Adas memiliki banyak sekali kandungan yang sangat bermanfaat
untuk tubuh kita, diantaranya adalah, Minyak asiri (Oleum Foeniculi) 1 –
6%, 50 – 60% anetol, 20% fenkon, Felandren, Pinen, Limonen, Anisaldehid,
Asam anisat, Dipenten, Metilchavikol dan 12% minyak lemak
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisio: MAgnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Classic : Magnoliopsida (Berkeping dua / tumbuhan dikotil)

29
Ordo: Apiales
Familia: Apiaceae
Genus: Foeniculum
Species: Foeniculum vulgare
Tanaman (daun) teh (Camellia sinensis) adalah spesies tanaman
yang daun dan pucuk daunnya digunakan untuk membuat teh. Teh adalah
bahan minuman yang secara universal dikonsumsi di banyak negara serta
berbagai lapisan masyarakat (Tuminah, 2004). Teh hijau memiliki nama
ilmiah Camellia sinensis dan telah dianggap memiliki anti-kanker, anti-
obesitas, anti-aterosklerosis, antidiabetes dan efek antimikroba (Ahmad et
al, 2014).
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobinta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Theales
Famili : Theaceae
Genus : Camellia
Spesies : Camellia sinensis (L) (Putra, 2015).
Tanaman temulawak (Curcuma zanthorrihiza L.) merupakan
tanaman asli Indonesia yang tumbuh liar di hutan-hutan jati di Jawa dan
Madura. Tumbuhan semak berumur tahunan, batang semunya terdiri dari
pelepah-pelepah daun yang menyatu, mempunyai umbi batang.
Menurut klasifikasi dalam tata nama ( sistematika ) tumbuhan,
tanaman temulawak (Curcuma zanthorrhiza L.) termasuk ke dalam :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae

30
Ordo : Zingiberales
Familia : Zingiberceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma zanthorrhiza L. (Anonymous, 2011).

A. Kerangka Teori

Penatalaksanaan nyeri:

Terapi farmakologi : opioid, obat


antiinflamasi non-steroid
(NSAID), parasetamol, analgesic Observasi
epidural, entonoks, nefopam, Pre-
antikonvulsan, antidepresan, dan Iintervensi
kortikosteroid.
Terapi contract relax stretching.
Terapi pedal exercise under
compression.
Terapi infra merah.
Terapi horticultura. Iintervensi
Mind body therapy Herbal
Terapi pijat. Compress Ibu Hamil Trimester III
Terapi acupuncture. Ball Kandungan usia 29-40 minggu
Terapi kompres.

Observasi
post-
Intervensi
10.Terapi Herbal Compress Ball

Skala Nyeri pada Ibu Hamil


Nyeri ringan (1-3)
Nyeri sedang (4-6)
Nyeri berat terkontrol (7-9)
31
Modifikasi teori : Knele Julia (2011) , Yudianta, ( 2015)

Keterangan:

= Variabel yang diteli

= Variabel yang tidak diteliti

= Berhubungan dengan

32
BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep
Berdasarkan teori yang telah dijelaskan pada tinjauan pustaka dan
uraian latar belakang di atas maka kerangka konsep penelitian ini dapat
divisualisasikan dalam bagan dibawah ini :

Nyeri punggung Hasil :


Herbal Therapy
bawah ibu hamil
Compress Ball  Tidak Nyeri
trimester III
 Nyeri Ringan

 Nyeri Sedang

 Sangat Nyeri
UsiaUsia ibu
RiwUsia Kehamilan
Pekerjaan Ibu
Riwayat penyakit

Gambar 1. Kerangka Konsep


Keterangan

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang dikendalikan

: Hubungan yang diteliti

: Hubungan Varibel yang dikendalikan

33
B. Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah batasan yang digunakan untuk
mendefinisikan variabel – variabel atau faktor yang mempengaruhi. Aspek
pengukuran adalah aturan aturan yang meliputi cara alat ukur (instrument
pengukuran), hasil pengukuran, kategori dan skala pengukuran yang
digunakan oleh variabel.

Definisi
Variabel Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
Variabel Independen
Pemberian Tindakan Lembar Mengisi
Herbal dengan cara Observasi Lembar
Compress memberikan (Kuesioner) (Kuesioner)
Ball Therapy Herbal
Compress Ball
terhadap ibu
yang
mengalami
nyeri punggung

Variabel Dependen
Frekuensi Intensitas skala Skala Mengisi a. Tidak Rasio
Nyeri nyeri punggung NRS Lembar nyeri (score
Punggung yang dialami (Numeric NRS 0)
ibu hamil Rating (Numeric b. Nyeri
dalam 24 jam Scale) Rating ringan
Scale) (score 1-3)
c. Nyeri
sedang
(score 4-6)
d. Sangat
nyeri (score
7-10)

Variabel Luar
Umur Umur pada saat Kuesioner Mengisi 0: <20 thn Ordina
hamil yang data 1: 20-35 thn l
dinyatakan responden 2: > 35 thn
dalam tahun
Paritas Jumlah atau Kuesioner Mengisi 0: Primipara Ordina
banyaknya data 1: Multipara l
persalinan yang responden 2: Grande
pernah dialami multi
ibu baik lahir
hidup maupun
mati

Pekerjaan Kegiatan yang Kuesioner Mengisi 0: Tidak Nomin


dilakukan ibu data bekerja al

34
diluar rumah responden 1: Bekerja
untuk
menghasilkan
uang

Pendidikan Pendidikan Kuesioner Mengisi 0: Ordina


formal yang data Pendidikan l
pernah responden rendah
diikuti oleh (SD,SMP)
ibu menyusui 1:
yang dimulai Pendidikan
dari tingkat Tinggi
SD,SLTP,S (SMA, S1,
MA,S1, dan dan S2)
S2.

C. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampel terbukti melalui data yang terkumpul
(Arikunto,2013).
Hipotesis dalam penelitian dibagi menjadi dua yaitu hipotesis
alternatif (Ha) dan hipotesis Nol (Ho). Hipotesis alternatif (Ha) merupakan
kalimat dugaan yang menyatakan hubungan antara dua atau lebih variabel.
Sedangkan Hipotesis Nol (Ho) adalah kalimat yang menyatakan tidak
adanya hubungan antara variabel-variabel atau menyangkal hipotesis
alternatif. Berdasarkan kerangka konsep di atas maka hipotesis alternatif
(Ha) dalam penelitian ini yaitu:
Ho : Tidak ada terdapat efektivitas pemberian Herbal Compress Ball dalam
menurunkan nyeri punggung pada ibu hamil trimester 3
Ha : Terdapat efektivitas pemberian Herbal Compress Ball dalam
menurunkan nyeri punggung pada ibu hamil trimester 3

35
BAB IV
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan
metode eksperimen. Sugiyono (2014), mengatakan bahwa metode penelitian
eksperimen apat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk
mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendali. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode quasi eksperiment
jenis one group pretest and posttes design. Quasi experiment ialah rancangan yang
meliputi hanya satu kelompok atau satu kelas yang diberikan pra dan pasca uji. Hal
tersebut dikarenakan masih terdapat variabel luar yang berpengaruh terhadap
terbentuknya variabel dependen serta tidak adanya variabel kontrol dalam
penelitian ini (Nursalam, 2011).
Pada penelitian ini skala nyeri diukur sebanyak 2 kali, saat sebelum
dilakukan perlakuan dan setelah dilakukan perlakuan. Perlakuan yang
dimaksudkan berupa pemberian Herbal Therapy Compress Ball untuk mengetahui
pengaruh terapi terhadap skala nyeri secara optimal. Dengan demikian hasil
perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan
keadaan sebelum dan sesudah diberi perlakuan (Polit, 2012).
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di wilayah praktek mandiri bidan (PMB)
Ros Ayu Mustopa yang beralamat di Desa Cikarageman, Kecamatan Setu,
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Karena fenomena nyeri pada bagian punggung ibu
hamil trimester III. adalah salah satunya keluhan yang paling sering dilaporkan
dikalangan ibu hamil. Dan hampir semua ibu hamil pada trimester 3 yang

36
memeriksakan kehamilannya (ANC) mengalami keluhan sakit pada punggung
bawah.
C. Variabel dan Pengukuran
Variabel penelitian merupukan suatu objek atau sifat atau atribut atau nilai
dari orang atau kegiatan yang mempunyai bermacam-macam variasi antara satu
dengan yang lain yang ditetapkan oleh peneliti dengan bertujuan untuk dipelajari
dan ditarik kesimpulan (Wibowo, 2014). Menurut (Sugiyono, 2014), Adapun
macam-macam variabel penelitian yaitu sebagai berikut :
a) Variabel independent/variabel bebas (stimulus), yaitu variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi penyebab perubahan atau timbulnya variabel
dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah
pemberian herbal therapy compress ball.
b) Variabel dependen/variabel terikat (kriteria), yaitu variabel yang menjadi
akibat atau yang dipengaruhi karena adanya varibel bebas. Dalam penelitian ini
yang menjadi variabel terikat adalah intensitas nyeri punggung bawah pada ibu
hamil trimester III.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek dan
objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang sudah ditetapkan oleh
peneliti atau untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2014).
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari subyek dalam populasi yang diteliti, yang
sudah tentu mampu secara representatif dapat mewakili populasinya. Sampel
penelitian yang digunakan berasal dari populasi ibu hamil yang mengalami
nyeri punggung bdi Praktik Mandiri Bidan Ros Ayu.
Untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
metode berdasarkan penelitian analitis numerik berpasangan (Dahlan, 2010)
dengan rumus sebagai berikut:

37
N= { ( Zα + Zβ ) S
(Xa – Xo) }
2

Keterangan
N = Besar sampel
Zα = deviat baku alfa
Zβ = deviat baku beta
Xa – Xo = selisih minimal rerata yang dianggap bermakna
S = simpang baku populasi

Berdasarkan penelitian (Astiti, 2019), simpang baku populasi standar


berkisar pada 0,86–1,18. Peneliti menggunakan nilai terbesar yaitu 1,18 sebagai
simpang baku dalam penelitian ini. Peneliti juga menetapkan perbedaan minimal
yang dianggap bermakna yaitu 1 dari total skala nyeri yang ada. Deviat baku alfa
dan beta yang juga berdasarkan clinical judgment peneliti berasal dari kesalahan
tipe I dan tipe II. Maka peneliti menetapkan α = 1% (2,326) dan β = 10% (1,282)
sehingga didapatkan jumlah sampel sebagai berikut:

N= { (2,326+1,282)1 , 18
1 } 2

N= 18,12 (dibulatkan) = 18 sampel

Untuk mengantisipasi drop out sebagai kriteria pengeluaran diperkirakan


10% sehingga besar sampel yang akan diambil menjadi: N = 18 + (10% x 18) =
18 + 1.8 = 19.8 (dibulatkan menjadi 20).

Maka besar sampel yang akan digunakan untuk mendukung penelitian ini
sebanyak 20 responden

Berikut adalah kriteria inklusi dan eksklusi dari sampel yang digunakan:

a. Kriteria inklusi

38
Inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi
target yang terjangkau (Nursalam, 2011). Kriteria inklusi dalam penelitian
ini adalah:
a). Usia ibu 20-35 tahun
b). Responden tidak memiliki pekerjaan yang membutuhkan aktifitas fisik
berat (buruh, petani, kuli punggul).
c). Responden tidak pernah mengalami nyeri punggung akibat penyakit,
kelainan kongenital atau trauma.
d). Responden bersedia menandatangani informed concent
b. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang


tidak memenuhi kriteria inklusi studi karena berbagai sebab. Berikut yang
menjadi kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

a). Responden memiliki kehamilan ganda

b). Responden memiliki Riwayat trauma pada punggung

E. Teknik Pengumpulan Data


Jenis data yang dikumpulkan primer dan sekunder. Data primer adalah
data yang diperoleh dari peneliti yang di dapat dari hasil pengukuran,
pengamatan, survey dan lain-lain (Setiadi, 2013). Data primer yang digunakan
adalah Numeric Rating Scale (NRS) menentukan skor nyeri secara semi-
kuantitatif dengan meminta pasien untuk memilih angka (1-10) sebagai gambaran
terkait rasa nyeri sebelum terapi dan memilih kembali angka (1-10) sebagai
gambaran terkait rasa nyeri setelah diberikan terapi.
Teknik pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek
dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu
penelitian. Langkah-langkah pengumpulan data bergantung pada rancangan
penelitian dan tehnik instrument yang digunakan (Nursalam, 2011). Terdapat lima
proses yang harus dilakukan yaitu memilih subjek, mengumpulkan data secara
konsisten , mempertahankan pengendalian dalam penelitian, menjaga integritas
atau validitas dan menyelesaikan masalah sesuai dengan rancangan penelitian dan

39
teknik instrument yang digunakan. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini
yakni pertama, melakukan pengkajian skala nyeri menggunakan NRS (Numeric
Rating Scale) sebelum dilakukan Herbal Therapy Compress Ball pada pasien.
Kedua, Persiapan alat dan lingkungan selama kurang lebih 5 menit
diantaranya; lembar NRS (Numeric Rating Scale), herbal compress ball praktis
yang terdiri jahe, pala, cengkeh, kemudian menyiapkan handuk kecil, tempat tidur
atau tikar, kain atau pakaian penutup badan, kompor dan panci dandang,
lingkungan yang nyaman dan tenang. Kukus Herbal Therapy Compress Ball
praktis selama 20 menit. Selanjutnya memberikan terapi berupa Herbal Therapy
Compress Ball kepada pasien selama 1x20 menit. Kemudia, terakhir melakukan
pengkajian kembali terhadap skala nyeri kepada pasien setelah mendapatkan
terapi.
Selain menggunakan skala pada penelitian ini peneliti juga menggunakan
teknik wawancara untuk mengumpulkan data. Wawancara merupakan metode
dalam pengumpulan data dengan mewawancarai secara langsung dari responden
yang diteliti, metode ini memberikan hasil secara langsung, dan dapat dilakukan
apabila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara mendalam serta jumlah
responden sedikit (Tersiana, 2018). Intensitas nyeri yang digambarkan melalui
skala nyeri akan peneliti tanyakan langsung kepada responden saat dan setelah
memberikan intervensi.
Selain menggunakan skala pada penelitian ini peneliti juga menggunakan
tehnik wawancara untuk mengumpulkan data. Wawancara merupakan metode
dalam pengumpulan data dengan mewawancarai secara langsung dari responden
yang diteliti. Metode ini memberikan hasil secara langsung, dan dapat dilakukan
apabila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara mendalam serta jumlah
responden sedikit (Tersiana, 2018). Intensitas nyeri yang digambarkan melalui
skala nyeri akan peneliti tanyakan langsung kepada responden sebelum dan
setelah memberikan intervensi.
Untuk menunjang proses pengumpulan data, terdapat beberapa prosedur
yang harus peneliti lakukan. Berikut adalah langkah-langkah pengumpulan data
yang telah dilakukan, adalah sebagai berikut:

40
1. Setelah mendapat izin persetujuan dari pembimbing dan penguji, peneliti
mencari surat ijin mengumpulkan data penelitian.
2. Mengajukan etika clearance
3. Melakukan pengumpulan data ibu hamil trimester III, kemudian mencari
responden
4. Melakukan pendekatan dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan
mengenai penelitian kepada calon responden sehingga calon responden
mengetahui mamfaat, tujuan, dan prosedur penelitian. Calon responden juga
dijelaskan bahwa Namanya tidak akan dicantumkan dipenelitian.
5. Kontrak waktu dengan responden yang bersedia menjadi responden
6. Responden yang telah memenuhi kriteria dilakukan pre-test dengan mengkaji
keluhan nyeri sesuai dengan yang tertera data lembar observasi. Pengkajian
nyeri dilakukan dengan menetapkan skala nyeri menggunakan metode NRS
(Numeric rating scale).
7. Pada tahap pre-test, berdasarkan jurnal terdahulu oleh Kumala, G. A. P. (2021)
dengan judul “Manfaat Herbal Therapy Compress Ball Terhadap Nyeri
Punggung Bawah Ibu Hamil Trimester III Di Praktik Mandiri Bidan” terapi
dilakukan selama 1x 20 menit dibagian punggung bawah ibu hamil hasilnya
menunjukkan pengaruh yang signifikanterhadap penurunan intensitas nyeri.
Maka dalam penelitian ini pada tahap pre-test satu orang responden diberikan
intervensi selama 1x20 menit dalam 1 hari oleh peneliti secara langsung.
Intervensi yang diberikan yakni pemberian herbal therapy compress ball
( produk berbahan dasar rempah-rempah) dengan meletakan produk yang telah
dihangatkan pada bagian tubuh yang mengalami nyeri yang telah dialasi
dengan kain tipis.
8. Setelah diberikan terapi, responden segera dilakukan post test dengan mengkaji
Kembali keluhan nyeri sesuai dengan pernyataan yang tertera pada lembar
observasi. Pengkajian nyeri dilakukan dengan menetapkan skala nyeri
menggunakan metode NRS (Numeric Rating Scale).
9. Mengelola data yang telah diperoleh pada lembar rekapitulasi (master table)
dari pengisian formular pengukuran responden

41
10. Merekapitulasi dan mencatat data yang diperoleh pada lembar rekapitulasi
(master table) untuk di olah. Instrument penelitian adalah alat-alat yang
digunakan untuk pengumpulan data ( Tersia, 2018). Instrument pengumpulan
data dalam penelitian ini adalah pengkajian nyeri yang dipresentasikan melalui
skala nyeri. Skala nyeri yang dirasakan pasien yang dikaji berpedoman pada
metode NRS (Numeric Rating Scale).
F. Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan suatu proses untuk memperoleh data atau
data ringkasan berdasarkan suatu kelompok data mentah dengan menggunakan
rumus tertentu sehingga menghasilkan informasi yang diperlukan (Setiadi, 2013).
Berikut adalah kegiatan yang dilakukan dalam pengolahan data:
a. Editing
Editing adalah pemeriksaan data termasuk melengkapi data-data yang
belum lengkap dan memilih data yang diperlukan (Setiadi, 2013). Dalam
penelitian ini data yang dikumpulkan adalah skala nyeri sebelum dan sesudah
pemberian terapi serta melakukan pengecekan terhadap master tabel.
b. Coding
Coding adalah kegiatan mengelompokkan data sesuai dengan
klasifikasinya dengan cara memberi kode tertentu. Coding akan mempermudah
pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saat proses entry data
(Setiadi, 2013).
c. Entry
Entry data merupakan proses memasukkan data dari lembar pengumpulan
data ke paket program komputer (Setiadi, 2013). Setelah semua data sudah
terkumpul lengkap, maka selanjutnya adalah memproses data untuk di analisis.
G. Tehnik Analisis Data
Dalam menganalisi data dapat digunakan analisa data univarat dan bivarat
yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap
variabel penelitian.
Analisa data dapat dilakukan dengan dua cara yaitu sebagai berikut:
a. Analisa Univariat

42
Analisa univariat digunakan untuk mengetahui distribusi karakteristik
responden meliputi usia, pendidikan, pekerjaan dan rata-rata skor mengalami
nyeri punggung sebelum diberikan perlakuan dan rata-rata skala nyeri
punggung setelah diberikan perlakuan. Analisis univariat menggunakan statistik
mean, yaitu nilai rata-rata dari suatu set data observasi dan digunakan untuk
keperluan tes statistik.
b. Analisa Bivariat
Jenis penelitian ini adalah quasy eksperimental (eksperimen semu) dimana
seluruh subjek dalam kelompok diberikan perlakuan dengan design one
grouppretest-posttest without control (sebelum diberi perlakuan di nilai
intensitas nyeri punggung dan setelah diberi perlakuan dinilai kembali skala
nyeri punggung tersebut menggunakan kuesioner, kemudian data akan diuji
menggunakan Uji T-Test yaitu untuk melihat efektifitas pemberian therapy
herbal compres ball dalam menurunkan nyeri punggung pada ibu hamil trimester
3.

43
DAFTAR PUSTAKA

Ameliola, S, Nugraha. 2013. Perkembangan Media Informasi dan Teknologi


TerhadapAnak dalam Era Globalisasi. Malang : Universitas Brawijaya.
http://icssis.files.wordpress.com/2013/09/2013-0229.pdf. Diakses 12
januari 2017.

Amdad, A., Nurdiati, D. S., & Ratnawati, A. T. (2018). Upaya ibu hamil risiko
tinggi untuk mencari layanan persalinan di puskesmas Waruroyom. BKM
Journal of Community Medicine and Public Health, 67-71.
Anggitasari, Wima, M. Sc. 2016. “Uji Efek Analgetik Minyak Daun Cengkeh (
Syzygium aromaticum ).” 6(2):0–4.

Astuti, R. 2019. “Pengaruh Waktu Distilasi Minyak Biji Pala (Myristica fragrans)
dengan Metode Distilasi Uap dan Identifikasi Komponen Kimiawi.”
Indonesian Journal of Laboratory 1(2):36–40.
Baeha, Loice Noni Faery. 2018. “Pengaruh Herbal Therapy Compress Ball
Terhadap Penurunan Nyeri Otot Pada Lansia Di UPT Pelayanan Sosial
Lanjut Usia.” Jurnal Mutiara Ners 1(2):81–89.

Baeha, Loice Noni Faery. 2018. “Pengaruh Herbal Therapy Compress Ball
Terhadap Penurunan Nyeri Otot Pada Lansia Di UPT Pelayanan Sosial
Lanjut Usia.” Jurnal Mutiara Ners 1(2):81–89.

Bimariotejo. 2009. Hubungan Antara Postur Tubuh Nyeri Punggung Bawah Pada
Pasien Poliklinik Neurologi. http://www.journal.usu.ac.id, diakses 15
April 2018.

Campbell, Neil. A and Reece, Jane. B. (2015). Biologi Edisi Kedelapan jilid

44
3(Terjemahan Oleh Damaring Tyas Wulandari). Jakarta: Erlangga

Emília, Maria, Coelho Costa, Luciana Cavalcanti, Cristovam Alves, De Lira


Terceiro, Deyvid Ravy, Lacerda Pinto, Marcelo Neves, Gustavo Araújo,
Tania Cursino, dan De Menezes Couceiro. 2017. “Low back pain during
pregnancy.” Brazilian Journal of Anesthesiology (English edition)
67(3):266–70.

Fatimah. 2017. “Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan.” Jakarta: Fakultas


Kedokteran dan Kesehatan Universitas.

Garcia. 2013. Effectiveness of Back Scholl versus Mc. Kenzie Exercise in Patien
with Chronic Non Spesific Low Back Pain. Physical Therapy, volume 93
(6), pp. 276-290. http://ptjournal.apta.org/ diakses tanggal 21 Agustus
2020

Hakiki, A.N. 2015. Kajian Aplikasi Sitokinin terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) pada Beberapa Komposisi Media
Tanam Berbahan Organik. [Skripsi]. Universitas Jember. Jember. 42 hlm.

Kamsanam, Wasan, dan Rachaneewan Aungkurabrut. 2018. “The


improvement on thermal performance of herbal therapy ball compress.” in
MATEC Web of Conferences.

Kneale, Julia dan Peter Davis. (2011).


Keperawatan Orthopedik dan Trauma. Jakarta:EGC

Kurniati, Amelia, Yanny Trisyani, and Siwi Ikaristi Maria Theresia. 2017.
Keperawatan Gawat Darurat Dan Bencana Sheehy. 1st ed. edited by S.
M.
Amelia Kurniati, S. M. P. Yanny Trisyani, and M. Siwi Ikaristi Maria
Theresia, Ns. Singapore: Elsevier Health Sciences.

Kusumawati1, Titik Tri, Sri Mintarsih, dan Sulastri. 2019. “Pemberian Kompres
Jahe Untuk Menurunkan Nyeri Punggung Bawah Ibu Hamil Trimester III
Pada Asuhan Keperawatan Maternitas.” Jurnal publikasi.
Muttaqin, Arif & Kumala Sari. (2013). Gangguan Gastrointestinal
Aplikasi Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Salemba Medika.

Kristiansson, P. 2015. Epidemology of Back Pain in Pregnancy. Physical


Medicine and Rehabilitation. https://clinicalgate.com diakses 25 Agustus
2020 Kamsanam, Wasan, dan Rachaneewan Aungkurabrut. 2018. “The
improvement on thermal performance of herbal therapy ball compress.” in
MATEC Web of Conferences.

45
Manuaba, I., Manuaba, I. & Manuaba, I. F., 2014. Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan, dan KB. 2 ed. Jakarta: EGC. Riskesdas. (2013). Riset
Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Laporan Nasional
2013. https://doi.org/10.3406/arch.1977.1322

Sari, Setia Anggita. 2010. “Pengaruh Ekstrak Etanol Biji Pala ( Myristica Fragan
Houtt ) Terhadap Jumlah Geliatan Mencit Balb / C Yang Diinjeksi Asam
Asetat 0 , 1 %.” Skripsi.

Sinclair, Marlene et al., 2014. How do Women manage Pregnancy- Related low
back and/or Pelvic Pain? Descriptive Finding from An online survey.
Newabey. Evidence Based Midwifery, 12 (3), pp. 76-82.
www.researchgate.net diakses tanggal 21 Agustus 2020

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi


(Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Sullivan, Keith. (2011). The Anti-Bullying Handbook (2nd ed). London: SAGE
Publication

Tyastuti, Siti. 2016. “Asuhan Kebidanan Kehamilan.” Jakarta: Kemenkes RI.

Prabowo, P. 2011. Ilmu Kandungan Edisi Ketiga. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Tinggi, Sekolah, Ilmu Kesehatan, Santa Elisabeth, dan Yohana Teressya
Simanjuntak. 2018. “ST nta be th Me da n ST th Me da n.”

Wiknjosastro, Hanifa. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo; 2009

Wibowo . (2014) . Manajemen Kinerja . Edisi Keempat . Jakarta : Rajawali Pers.


Yudianta, Khoirunnisa, N., Novitasari R. W. (2015). AssessmentNyeri. (Online).
(http://kalbemed.com/Portals/6/19_226Teknis-Assesment%20Nyeri.pdf
diakses pada 3 Januari 2023).

Yulizawati,dkk. (2017). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. CV.


Rumahkayu Pustaka
Utama.http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/08/Asuhan-Kebidanan-
KehamilanKomprehensif.pdf

Yusharmen, Fitri Sulistyowati, Kementerian Pendidikan, D. A. N. Kebudayaan,


Republik Indonesia, Naomi F. .. Munthe, Meilina Indah Fitrianda, Titiek
Suryaningsih, dan Muji Raharjo. 2017. Digital Digital Repository
Repository Universitas Universitas Jember Jember Digital Digital
Repository Repository Universitas Universitas Jember diakses tahun

46
2022.

LAMPIRAN
Lampiran 1

PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN


(INFORMED CONSENT)
SEBAGAI PESERTA PENELITIAN

Yang terhormat Ibu / saudara, kami meminta kesediannya untuk


berpartisipasi dalam penelitian ini. Keikut sertaan dari penelitin ini bersifat
sukarela / tidak memaksa. Mohon untuk dibaca penjelasan di bawah dengan
seksama dan disilahkan bertanya bila ada yang belum dimengerti.
Judul : Efektivitas Herbal Compress Ball Terhadap Nyeri
Punggung Pada Ibu Hamil Trimester III di PMB Ros Ayu
Mustopa AM.d Keb, Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat
Peneliti : Ros Ayu Mustopa
Institusi : Stikes Kendedes Malang
Sumber pendanaan : Swadana
Penelitian ini bertujuan untuk mengikuti mamfaat Mamfaat Herbal
Therapy Compress Ball Untuk Mengurangi Nyeri Punggung Bawah Ibu Hamil
Trimester III sebelum dan sesudah dilakukan Herbal Therapy Compress Ball di
Praktik Mandiri Bidan. Jumlah peserta sebanyak 10 orang dengan syaratnya
yaitu Usia ibu 20-35 tahun, usia kehamilan 29 minggu - 40 minggu, tidak

47
memiliki pekerjaan yang membutuhkan aktivitas fisik berat ( buruh, petani, kuli
panggul), tidak pernah mengalami nyeri punggung akibat penyakit, kelainan
kongenital atau trauma, dan responden bersedia menandatangani informed
consent. Peserta tidak diikutsertakan dalam penelitian ini apabila tidak datang
pada saat intervensi selanjutnya atau sedang bersalin ( inpartu) selama penelitian.
Peserta akan di ukur tingkat nyeri punggung bawah sebelum diberikan
Herbal Therapy Compress Ball, dan kemudian dilakukan Therapy Herbal
Compress Ball dengan durasi 20 menit. Setelah itu akan dilakukan pengukuran
tingkat nyeri punggung setelah diberikan Herbal Therapy Compress Ball.
Kepesertaan dalam penelitian ini tidak secara langsung memberikan mamfaat
kepada peserta penelitian. Tetapi dapat memberikan gambaran informasi yang
lebih banyak tentang diberikan Herbal Therapy Compress Ball. Bagi peserta akan
menambah wawasan ibu hamil tentang cara mengatasi keluhan yang sering
dialami ibu hamil trimester III seperti nyeri punggung dengan Herbal Therapy
Compress Ball sehingga ibu hamil dapat menjalani kehamilannya dengan rasa
nyaman.
Atas kesediaan berpartisipasi dalam penelitian ini maka akan diberikan
imbalan sebagai pengganti waktu yang diluangkan untuk penelitian ini.
Kompensasi lain yaitu peneliti akan menanggung biaya perawatan yang diberikan
selama menjadi peserta penelitian ini. Peneliti menjamin kerahasiaan semua data
peserta penelitian ini dengan menyimpannya dengan baik dan hanya di gunakan
untuk kepentingan penelitian.
Kepersetaan Ibu / saudara pada penelitian ini bersifat sukarela. Ibu /
saudara dapat menolak untuk menjawab pertanyaan yang diajukan pada penelitian
atau menghentikan kepersetaan dari penelitian kapan saja tanpa ada sanksi.
Keputusan Ibu / Saudara untuk berhenti sebagai peserta penelitian tidak akan
mempengaruhi mutu dan akses / kelanjutan pengobatan yang akan di berikan.
Jika setuju untuk menjadi peserta penelitian ini , Ibu / Saudara diminta
untuk menandatangani formulir persetujuan setelah penjelasan ( Informed
Consent) sebagai peserta penelitian setelah Ibu / Saudara benar-benar memahami

48
tentang penelitin ini. Ibu / saudara akan diberi Salinan persetujuan yang sudah di
tanda tangani ini.
Bila selama berlansungnya penelitian terdapat perkembangan baru yang
dapat mempengaruhi keputusan Ibu / Saudara untuk kelanjutan kepersetaan dalam
penelitian , peneliti akan menyampaikan hal ini kepada Ibu / Saudara.
Bila ada pertanyaan yang perlu disampaikan kepada peneliti, silahkan
hubungi peneliti : Ros Ayu Mustopa dengan No Hp 0878-5550-3889.
Tanda tangan Ibu / Saudara dibawah ini menunjukan bahwa Ibu / Saudara
telah membaca, telah memahami dan telah mendapat kesempatan untuk bertanya
kepada peneliti tentang penelitian ini dan menyetujui untuk menjadi peserta
penelitian.

Peserta / Subyek peneliti Peneliti

……………………………. ……………………………..

49
Lampiran 2

FORMAT PENGUMPULAN DATA

Judul : Efektivitas Herbal Compress Ball Terhadap Nyeri


Punggung Pada Ibu Hamil Trimester III di PMB Ros Ayu
Mustopa AM.d Keb, Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat

Tanggal Penelitian :

Nama Responden :

Umur :

Paritas :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Usia Kehamilan :

Tafsiran Persalinan :

1. Tingkat Nyeri Sebelum diberikan Herbal Therapy Compress Ball

Tunjukkan pada titik mana tingkat nyeri yang saudara rasakan saat ini :

50
2. Tingkat Nyeri Setelah diberikan Herbal Therapy Compress Ball

Tunjukkan pada titik mana tingkat nyeri yang saudara rasakan saat ini :

51
Lampiran 3

FORM LANGKAH-LANGKAH PEMBERIAN THERAPY HERBAL


COMPRESS BALL

No Pelaksanaan
Perlakuan
. X 
1. Menyiapkan lingkungan (handuk kecil,
tempat tidur atau tikar, kain atau pakaian
penutup badan, kompor dan panci
dandang, lingkungan yang nyaman dan
tenang)
2. Menyiapkan therapy compress ball praktis
3. Kukus therapy compress ball praktis
selama 20 menit
4. Memberikan lembar NRS pretest
5. Melakukan therapy compres ball selama 20
menit
- Membaringkan pasien
- Menganjurkan pasien untuk
mengambil posisi nyaman, boleh
miring, miring ke kiri/kanan sesuai
kenyamanan pasien.
- Tepuk-tepuk compres ball agar
lebih lunak
- Kemudian tempelkan pada bagian
pungguh bawah dengan cara
ditekan-tekan.
6. Memberikan lembar NRS post test
Keterangan:
X : Tidak Dilaksanakan

52
 : Dilaksanakan

53

Anda mungkin juga menyukai