Anda di halaman 1dari 36

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah swt yang
senantiasa melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan modul ini.

Modul ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Materia Medika. Dalam
Program Studi S1 Kebidanan.

Kami sadar masih banyak kekurangan di dalam penyusunan modul ini, karena
keterbatasanpengetahuan serta pengalaman kami. Untuk itu kami begitu mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan modul ini.

Bekasi, 25 November 2022

DAFTAR ISI

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 1


KATA PENGANTAR..................................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................3
A. Latar Belakang...................................................................................3
B. Deskripsi Singkat...............................................................................3
C. Peta Konsep.......................................................................................4
D. Manfaat..............................................................................................5
BAB II TEORI UMUM...............................................................................6
A. Pengertian Simplisia..........................................................................6
B. Penggolongan Simplisia....................................................................6
C. Cara Pembuatan Simplisia.................................................................6
D. Simplisia Pilihan : Rhizoma dan Radix...........................................11
LATIHAN...................................................................................................32
KUNCI JAWABAN...................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................34

BAB 1
PENDAHULUAN
MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 2
A. Latar Belakang
Materia Medika Indonesia merupakan pedoman bagi simplisia yang akan
dipergunakan untuk keperluan pengobatan, tetapi tidak berlaku bagi bahan yang
dipergunakan untuk keperluan lain yang dijual dengan nama yang sama. Namun,
simplisia yang dijelaskan disini adalah simplisia nabati yang secara umum merupakan
produk hasil pertanian tumbuhan obat setelah melalui proses pasca panen dan proses
preparasi secara sederhana menjadi bentuk produk kefarmasian yang siap dipakai atau
siap diproses selanjutnya, yaitu:
1. Siap dipakai dalam bentuk serbuk halus untuk diseduh sebelum diminum (jamu)
2. Siap dipakai untuk dicacah dan digodok sebagai jamu godokan (infus)
3. Diproses selanjutnya untuk dijadikan produk sediaan farmasi lain yang umumnya
melalui proses ekstraksi, separasi dan pemurnian.
Gunawan dan Mulyani, 2004 menjelaskan bahwa simplisia merupakan istilah
yang digunakan untuk menyebut bahan-bahan obat alam yang masih dalam wujud
aslinya atau belum mengalami perubahan bentuk.Sementara, menurut (Departemen
Kesehatan, 2000), simplisia adalah bahan alamiyang digunakan untuk obat dan belum
mengalami perubahan proses apapun,kecuali dinyatakan lain (umumnya berupa bahan
yang telah dikeringkan)
Dalam hali ini Rhizoma dan Radix termasuk ke dalam Simplisia Nabati .
Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat berupa tanaman utuh, bagian tanaman,
eksudat tanaman, atau gabungan antara ketiganya. Sedangkan, eksudat tanaman
adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu
sengaja dikeluarkan dari selnya.Eksudat tanaman dapat berupa zat-zat bahan-bahan
nabati lainnya, yang dengan cara tertentu dipisahkan atau diisolasi dari tanamannya

B. Deskripsi singkat
Menurut Susetiono. (2004) rhizoma adalah batang yang terbenam dan merayap
secara mendatar, serta berbuku-buku. Pada buku-buku tersebut tumbuh batang pendek
yang tegak ke atas, berdaun dan berbunga, serta tumbuh akar. Rhizoma adalah
modifikasi batang tumbuhan yang tumbuhnya menjalar dibawah permukaan tanah dan
dapat menghasilkan tunas dan akar baru dari ruas-ruasnya. Suku temu-temuan
(zingiberaceae) dan paku-pakuan (pteridophyta) merupakan contoh yang biasa dipakai

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 3


untuk kelompok tumbuhan yang memiliki organ ini. Radix (akar) adalah : bagian
pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan
cormus.

C. Peta konsep

SIMPLISIA PILIHAN
RHIZOMA DAN
RADIX

PENGGOLONGAN SIMPLISIA PILIHAN


CARA PEMBUATAN
PENGERTIA SIMPLISIA RHIZOMA DAN
SIMPLISIA SIMPLISIA
RADIX

1. SIMPLISIA NABATI 1.PEMANENAN


2. SIMPLISIA HEWANI 2. PENANGANAN
3. SIMPLISIA PELIKAN ATAU PASCA PANEN RHIZOMA RADIX
MINERAL 3.PENYORTIRAN
(SEGAR)
4.PENCUCIAN
5. PENGERINGAN
6. PENYORTIRAN
KERING
7.PENGEMASAN
8. PENYIMPANAN

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 4


RHIZOMA RADIX

1. BOESENBERGIA RHIZOMA
2. CALAMI RHIZOMA
3. CURCUMAE RHIZOMA 1. CATHARANTHI RADIX
4. CURCUMAE AERUGINOSAE RHIZOMA 2. DERRIDIS RADIX
5. CURCUMAE HETNEANAE RHIZOMA 3. ELEPHANTOPI RADIX
6. CURCUMAE DOMESTICAERHIZOMA 4. EURYCOMAE RADIX
7. CYPERI RHIZOMA 5. GLYCYRRHIZAE RADIX
8. IMPERATAE RHIZOMA 6. IPECACUANHAE RADIX
9. KAEMPFERIAE RHIZOMA 7. PANACIS RADIX
10. LANGUATIS RHIZOMA 8. RAUWOLFIAE SERPENTINAE RADIX
11. ZINGIBERIS RHIZOMA 9. RHEI RADIX
12. ZINGIBERIS AROMATICAE RHIZOMA 10. VELERIANA RADIX
13. ZINGIBERIS LITTORALIS RHIZOMA 11. VETIVERIAE RADIX
14. ZINGIBERIS PURPUREI RHIZOMA
15. ZINGIBERIS ZERUMBETI RHIZOMA

D. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dalam penyusunan modul ini adalah:
1. Bagi Tim Penulis, untuk menambah wawasan tentang simplisia pilihan
khususnya Rhizoma dan Radix dalam bentuk modul.
2. Bagi Kampus , sebagai sumber referensi dan sumber rujukan.

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 5


BAB II
TEORI UMUM

A. Pengertian Simplisia
Pengertian simplisia menurut Departemen Kesehatan RI adalah bahan alami
yangdigunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apa pun, dan
kecualidinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah Dikeringkan (Dapertemen
Kesehatan RI :1989)

B. Penggolongan Simplisia

Simplisia dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :

a) Simplisia Nabati, Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat berupa tanaman utuh,
bagian tanaman,eksudat tanaman, atau gabungan antara ketiganya, misalnya Datura
Folium dan Piperisnigri Fructus. Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan
keluar dari tanamanatau dengan cara tertentu sengaja dikeluarkan dari selnya. Eksudat
tanaman dapat berupa zat-zat atau bahan-bahan nabati lainnya yang dengan cara
tertentudipisahkan/diisolasi dari tanamannya.
b) Simplisia Hewani Simplisia hewani adalah simplisia yang dapat berupa hewan utuh
atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan kimia
murni, misalnyaminyak ikan (Oleum iecoris asselli) dan madu (Mel depuratum).
c) Simplisia Pelikan atau Mineral Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupa
bahan pelikan ataumineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana
dan belum berupa bahan kimia murni, contoh serbuk seng dan serbuk tembaga
(Dep.Kes RI,1989).

C. Cara Pembuatan Simplisia

a. Pemanenan

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebasdari
cemaran dan dalam keadaan kering.Alat yang diguna-kan dipilih dengan tepatuntuk
mengurangi terbawanya bahan atau tanah yang tidak diperlukan. Sepertirimpang, alat untuk
panen dapat menggunakan garpu atau cangkul. Bahan yang rusakatau busuk harus segera
dibuang atau dipisahkan. Penempatan dalam wadah (keran- jang, kantong, karung dan lain-
lain) tidak boleh terlalu penuh sehingga bahan tidakmenumpuk dan tidak rusak. Selanjutnya

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 6


dalam waktu pengangkutan diusahakan supaya bahan tidak terkena panas yang berlebihan,
karena dapat menyebab-kan terjadinya proses fermentasi/ busuk. Bahan juga harus dijaga dari
gang-guan hama (hama gudang,tikus dan binatang peliharaan).

b. Penanganan Pasca Panen

Pasca panen merupakan kelanjut-an dari proses panen terhadap tanaman budidaya
atau hasil dari penambangan alam yang fungsinya antara lain untuk membuat bahan hasil
panen tidak mudah rusak dan memiliki kualitas yang baik serta mudah disimpan untuk
diproses selanjutnya. Untuk memulai proses pasca panen perludiperhatikan cara dan
tenggang waktu pengumpulan bahan tanaman yang ideal setelahdilakukan proses panen
tanaman tersebut. Selama proses pasca panen sangat penting diperhatikan keber-sihan dari
alat-alat dan bahan yang digunakan, juga bagi pelaksananya perlu memperhatikan
perlengkapan seperti masker dan sarungtangan. Tujuan dari pasca panen ini untuk
menghasilkan simplisia tanaman obat yang bermutu, efek terapinya tinggi sehingga memiliki
nilai jual yang tinggi.

c. Penyortiran (segar)

Penyortiran segar dilakukan setelah selesai panen dengan tujuan untukmemisahkan


kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing, bahan yang tua dengan yangmuda atau bahan yang
ukurannya lebih besar atau lebih kecil. Bahan nabati yang baikmemiliki kandungan campuran
bahan organik asing tidak lebih dari 2%. Proses penyortiran pertama bertujuan untuk
memisahkan bahan yang busuk atau bahan yangmuda dan yang tua serta untuk mengurangi
jumlah pengotor yang ikut terbawa dalam bahan.

d. Pencucian

Pencucian bertujuan menghilang-kan kotoran-kotoran dan mengurangimikroba-


mikroba yang melekat pada bahan.Pencucian harus segera di-lakukan setelah panen karena
dapat mempengaruhi mutu bahan. Pen-cucian menggunakan air bersihseperti air dari mata
air, sumur atau PAM. Penggunaan air kotor menye-babkan jumlahmikroba pada bahan tidak
akan berkurang bahkan akan bertambah. Pada saat pencucian per-hatikan air cucian dan air
bilasan-nya, jika masih terlihat kotor ulangi pencucian/pembilasan sekali atau dua kali
lagi.Perlu diperhatikan bahwa pencucian harus dilakukan dalam waktu yang sesingkat
mungkin untuk menghindari larut danterbuangnya zat yang terkandung dalam bahan.
Pencucian bahan dapat dilakukandengan beberapa cara antara lain.

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 7


 Perendaman bertingkat

Perendaman biasanya dilakukan pada bahan yang tidak banyak mengandungkotoran


seperti daun, bunga, buah dll. Proses perendaman dilakukan beberapa kali pada wadah dan air
yang berbeda, pada rendaman pertama air cuciannya mengandungkotoran paling banyak. Saat
perendaman kotoran-kotoran yang melekat kuat pada bahan dapat dihilangkan langsung
dengan tangan. Metoda ini akan menghemat peng-gunaan air, namun sangat mudah
melarutkan zat-zat yang terkandung dalam bahan.

 Penyemprotan

Penyemprotan biasanya dilakukan pada bahan yang kotorannya banyakmelekat pada


bahan seperti rimpang, akar, umbi dan lain-lain. Proses penyemprotandilakukan de-ngan
menggunakan air yang ber-tekanan tinggi. Untuk lebih menyakinkan kebersihan bahan, ko-
toran yang melekat kuat pada bahan dapat dihilangkanlangsung dengan tangan. Proses ini
biasanya meng-gunakan air yang cukup banyak,namun dapat mengurangi resiko
hilang/larutnya kandungan dalam bahan.

 Penyikatan (manual maupun oto-matis)

Pencucian dengan menyikat dapat dilakukan terhadap jenis bahan yangkeras/tidak


lunak dan kotoran-nya melekat sangat kuat. Pencucian ini memakai alat bantu sikat yang di-
gunakan bentuknya bisa bermacam-macam, dalam hal ini perludiper-hatikan kebersihan dari
sikat yang digunakan. Penyikatan dilakukan terhadap bahan secara perlahan dan teratur agar
tidak merusak bahannya. Pem-bilasan dilakukan pada bahan yang sudah disikat.Metode
pencuci-an ini dapat menghasilkan bahan yanglebih bersih dibandingkan de-ngan metode
pencucian lainnya, namun meningkatkanresiko kerusa-kan bahan, sehingga merangsang
tumbuhnya bakteri atau mikro-organisme.

 Perajangan

Perajangan pada bahan dilakukan untuk mempermudah proses selanjutnya seperti


pengeringan, pengemasan, penyulingan minyak atsiri dan penyimpanan. Perajangan biasanya
hanya dilakukan pada bahan yang ukurannya agak besar dan tidak lunak seperti akar, rim-
pang, batang, buah dan lain-lain. Ukuran perajangan tergantung dari bahan yang digunakan
dan ber-pengaruh terhadap kualitassimplisia yang dihasilkan. Perajangan terlalu tipis dapat
mengurangi zat aktif yangterkandung dalam bahan. Sedangkan jika terlalu tebal, maka

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 8


pengurangan kadar airdalam bahan agak sulit dan memerlukan waktu yang lama dalam
penjemuran dankemungkinan besar bahan mudah ditumbuhi oleh jamur.Ketebalan
perajangan untukrimpang temulawak adalah sebesar 7- 8 mm, jahe, kunyit dan kencur 3-
5mm. Perajangan bahan dapat dilakukan secara manual dengan pisau yang tajam danterbuat
dari steinlees ataupun dengan mesin pemotong/ perajang. Bentuk irisan splitatau slice
tergantung tujuan pemakaian. Untuk tujuan mendapatkan minyak atsiri yangtinggi bentuk
irisan sebaiknya adalah membujur (split) dan jika ingin bahan lebih cepatkering bentuk irisan
sebaiknya me-lintang (slice).

e. Pengeringan

Pengeringan adalah suatu cara pengawetan atau pengolahan pada bahan dengancara
mengurangi kadar air, sehingga proses pem-busukan dapat terhambat. Dengandemikian dapat
dihasilkan simplisia terstandar, tidak mudah rusak dan tahan disimpandalam waktu yang lama
Dalam proses ini, kadar air dan reaksi-reaksi zat aktif dalam bahan akan berkurang, sehingga
suhu dan waktu pengeringan perlu diperhati-kan. Suhu pengeringan tergantung pada jenis
bahan yang dikeringkan. Pada umumnya suhu pengeringan adalah antara 40-60 derajat C dan
hasil yang baik dari proses pengeringan adalah simplisia yang mengandung kadar air 10%.
Demikian pula dengan waktu pengeringan juga ber-variasi, tergantung pada jenis bahan yang
dikeringkan sepertirimpang, daun, kayu ataupun bunga. Hal lain yang perlu diperhatikan
dalam proses pengeringan adalah kebersihan (khususnya pengeringan menggunakan sinar
matahari), kelembaban udara, aliran udara dan tebal bahan (tidak saling
menumpuk).Pengeringan bahan dapat dilakukan secara tradisional dengan menggunakan
sinarmatahari ataupun secara mo-dern dengan menggunakan alat pe-ngering seperti oven,rak
pengering,blower ataupun dengan fresh dryer Pengeringan hasil rajangan dari temu-temuan
dapat dilakukan dengan menggunakan sinar matahari, oven,blower dan fresh dryer pada suhu
30-50 derajat C. Pengeringan pada suhu terlalu tinggi dapat merusak komponen aktif,
sehinggamutunya dapat menurun. Untuk irisan rim-pang jahe dapat dikeringkan meng-
gunakanalat pengering energi surya, dimana suhu pengering dalam ruang pengering
berkisarantara 36-54 derajat C dengan tingkat kelembaban 32,8-53,3% menghasilkan kadar
minyak atsiri lebih tinggi dibandingkan dengan pengeringan matahari langsung maupunoven.
Untuk irisan temulawak yang dikeringkan dengan sinar matahari langsung,sebelum
dikeringkan terlebih dulu irisan rimpang direndam dalam larutan asam sitrat3% selama 3 jam.

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 9


Selesai peren-aman irisan dicuci kembali sampai bersih, ditiriskankemudian dijemur dipanas
matahari.

Tujuan dari perendaman adalah untuk mencegahterjadinya degradasi kur-kuminoid


pada simplisia pada saat penjemuran juga mencegah peng-uapan minyak atsiri yang
berlebihan. Dari hasil analisis diperoleh kadar minyakatsirinya 13,18% dan kur-kumin
1,89%. Di samping meng-gunakan sinar mataharilangsung, penjemuran juga dapat dilakukan
dengan menggunakan blower pada suhu 40 – 50 derajat C. Kelebihan dari alat ini adalah
waktu penjemuran lebih singkat yaitu sekitar 8 jam, di-bandingkan dengan sinar matahari
membutuhkan waktu lebih dari 1 minggu.Pelain kedua jenis pengering tersebut juga terdapat
alat pengering fresh dryer,dimana suhunya hampir sama dengan suhu ruang, tempat tertutup
dan lebih higienis.

Kelemahan dari alat ter-sebut waktu pengeringan selama 3 hari. Untuk daun atau
herba, penge-ringan dapat dilakukan dengan me-nggunakan sinar matahari di dalam
tampahyang ditutup dengan kain hitam, menggunakan alat pengering fresh dryer atau
cukupdikering-anginkan saja.Pengeringan dapat menyebabkan perubahan-perubahan
hidrolisa enzi-matis, pencokelatan, fermentasi dan oksidasi. Ciri-ciri waktu pengeringan
sudah berakhir apabila daun atau-pun temu-temuan sudah dapat di-patahkan dengan mudah.
Pada umumnya bahan (simplisia) yang sudah kering memiliki kadar air ± 8 – 10%. Dengan
jumlah kadar air tersebut kerusakan bahan dapat ditekan baik dalam pengolahan mau- pun
waktu penyimpanan.

f. Penyortiran (kering)

Penyortiran dilakukan bertujuan untuk memisahkan benda-benda asing yangterdapat


pada simplisia, misalnya akar-akar, pasir, kotoran unggas atau benda asinglainnya. Proses
penyortiran merupakan tahap akhir dari pembuatan simplisia keringsebelum dilakukan
pengemasan, penyimpanan atau pengolahan lebih lanjut. Setelah penyortiran simplisia
ditimbang untuk mengetahui rendemen hasil dari proses pasca panen yang dilakukan.

g. Pengemasan

Pengemasan dapat dilakukan terhadap simplisia yang sudah di-keringkan.


Jeniskemasan yang di-gunakan dapat berupa plastik, kertas maupun karung goni.Persyaratan
jenis kemasan yaitu dapat menjamin mutu produk yang dikemas, mudah dipakai,
tidakmempersulit penanganan, dapat melindungi isi pada waktu pengangkutan, tidak beracun

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 10


dan tidak bereaksi dengan isi dan kalau boleh mempunyai bentuk dan rupayang
menarik.Berikan label yang jelas pada tiap kemasan tersebut yang isinya menuliskan ;nama
bahan, bagian dari tanaman bahan yang digunakan, tanggal pengemasan,nomor/kode
produksi, nama/alamat penghasil, berat bersih, metode penyimpanan.

h. Penyimpanan

Penyimpanan simplisia dapat dilakukan di ruang biasa (suhu kamar) ataupundi ruang
ber AC. Ruang tempat penyimpanan harus bersih, udaranya cukup kering dan ber-ventilasi.
Ventilasi harus cukup baik karena hama menyukai udara yang lembab dan panas. Perlakuan
sim-plisia dengan iradiasi sinar gamma dosis 10 kGy dapatmenurunkan jumlah patogen yang
dapat meng-kontaminasi simplisia tanaman obat.Dosis ini tidak merubah kadar air dan kadar
minyak atsiri simplisia selama penyimpanan 3– 6 bulan. Jadi sebelum disimpan pokok utama
yang harus diperhati-kan adalah cara penanganan yang tepat dan higienes.

D. Simplisia pilihan : Rhizoma Dan Radix

1. Rhizoma (Akar)

Rhizoma adalah modifikasi batang tumbuhan yang tumbuhnya menjalar dibawah


permukaan tanah dan dapat menghasilkan tunas dan akar baru dari ruas-ruasnya. Suku temu-
temuan (zingiberaceae) dan paku-pakuan (pteridophyta) merupakan contoh yang biasa
dipakai untuk kelompok tumbuhan yang memiliki organ ini.

Nama-nama simplisia Rhizoma :

1. Boesenbergiae Rhizoma

 Nama lain : Temu kunci

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 11


 Nama tanaman asal : Boesenbergia pandurata (Roxb) sehleaht

 Keluarga : Zingiberaceae

 Zat berkhasiat utama/isi: Minyak atsiri, damar, pati

 Penggunaan : Antidiare

 Pemerian : Bau khas aromatik, rasa agak pahit menimbulkan rasa agak tebal

 Bagian yang digunakan : Kepingan-kepingan akar tinggal

 Keterangan : Waktu panen dilakukan pada umur 1 tahun, dan penyimpanan disimpan
dalam wadah yang tertutup dengan baik

2. Calami Rhizoma

 Nama lain : Dringo, Jaringau , Calamus , Sweetflag


 Nama tanaman asal : Acorus calamus (L)
 Keluarga : Araceae
 Zat berkhasiat utama/isi: Minyak atsiri mengandung egenol. asaron. asaril aldehid.
Zat pahitakorin, zat penyamak, pati, akoretin, tannin. Kadar minyak atsiri tidak
kurang dari 2,5 %
 Penggunaan : Bahan pewangi, karminativa, insektisida,demam nifas
 Pemerian : Bau khas aromatik, rasa pahit, agak pedas
 Bagian yang digunakan : Akar tinggal
 Keterangan :

Waktu panen : Dikumpulkan pada waktu daun mulai kering, dibersihkan dari semua
bagian tanaman lain,tetapi tidak dikupas, biasanya diperoleh dari tanaman berumur 1

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 12


tahun. Bila panenan dilakukan kurang dari 1 tahun hasilnya berkurang, dan bila lebih
dari 1 tahun hasilnya masih dapat ditingkatkan. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup
baik
3. Curcumae Rhizoma

 Nama lain : Temu lawak, Koneng gede

 Nama tanaman asal : Curcuma xanthorrhiza (Roxb)

 Keluarga : Zingiberaceae

 Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri yang mengandung felandren dan tumerol, zat
warna kurkumin, pati. Kadar minyak atsiri tidak kurang dari 8,2 % b/v

 Penggunaan : Kolagoga , antispasmodika

 Pemerian : Bau khas aromatik, rasa tajam dan pahit

 Bagian yang digunakan ˋ: Kepingan akar tinggal

 Keterangan :

Waktu panen : Panenan dilakukan apabila daun dan bagian diatas yang sudah
mengering. Untuk daerah yang musim kemaraunya jelas penanamannya dilakukan
pada musim kemarau berikutnya .Di daerah yang banyak dan merata curah hujannya
dan tidak jelas musim kemaraunya tanaman dapat dipanen pada umur 9 bulan atau
lebih. Cara panen dilakukan dengan membongkar rimpang menggunakan garpu
Syarat Temulawak kering untuk ekspor sebagai berikut:
Warna : Kuning jingga sampai coklat
Aroma : Khas wangi aromatik
Rasa : Pahit, agak pedas

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 13


Kelembaban : Maksimum 12 %
Abu : 3 – 7 %
Pasir : 1 %
Kadar minyak atsiri : minimal 5 %
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
4. CURCUMAE AERUGINOSAE RHIZOMA

 Nama lain : Temu hitam

 Nama tanaman asal : Curcuma aeruginosa (Roxb)

 Keluarga : Zingiberaceae

 Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri, pati, damar, lemak

 Persyaratan kadar : Minyak atsiri tidak kurang dari 0,3 %

 Penggunaan : Bagian dari jamu, antirematik, karminativa

 Pemerian : Bau aromatik lemah, rasa sangat pahit, lama – lama menimbulkanrasa
tebal

 Bagian yang digunakan : Kepingan – kepingan akar tinggal yang dikeringkan

 Keterangan : Penyimpanan dilakukan didalam wadah tertutup baik

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 14


5. CURCUMAE HEYNEANAE RHIZOMA

 Nama lain : Rimpang temu giring

 Nama tanaman asal : Curcuma heyneana (Val)

 Keluarga : Zingiberaceae

 Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri, tanin. kurkumin

 Persyaratan kadar : Minyak atsiri tidak kurang dari 1,5 %

 Penggunaan : Antiseptika kulit

 Pemerian : Bau khas, rasa pahit, agak pedas, lama – lama rasa tebal

 Bagian yang digunakan : Rimpang

 Keterangan : Penyimpanan dilakukan didalam wadah tertutup baik

6. CURCUMAE DOMESTICAE RHIZOMA

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 15


 Nama lain : Kunyit, kunir

 Nama tanaman asal : Curcuma domestica (Val)

 Keluarga : Zingiberaceae

 Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri, zat warna kurkumin, pati, damar

 Penggunaan : Karminativa, antidiare, kolagoga, skabisida

 Pemerian : Bau khas aromatik, agak pedas, lama –lama menjadi tebal

 Bagian yang digunakan : Akar tinggal

 Keterangan : Waktu panen Dilakukan pada waktu berumur 1 tahun atau lebih dari
waktu tanam, dan penyimpanan dalam wadah yang tertutup baik

7. CYPERI RHIZOMA

 Nama lain : Rimpang teki , teki

 Nama tanaman asal : Cyperus rotundus L

 Keluarga : Cyperaceae

 Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri, alkaloida, glikosida, flavonoida

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 16


 Penggunaan : Diuretika, stomakika

 Pemerian : Bau khas aromatik, rasa agak pedas kemudianpahit,menimbulkan rasa


tebal di lidah

 Bagian yang digunakan : Rimpang

 Keterangan : Waktu panen : Dapat diambil setiap saat , setelah umbi yang ditanam
akan mengeluarkan umbi baru dalam jangka waktu 3 minggu untuk kemudian akan
tumbuh menjadi + / – 146 umbi dalam jangkawaktu 3,5 bulan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

8. IMPERATAE RHIZOMA

 Nama lain : Akar alang- alang

 Nama tanaman asal : Imperata cylindrica (Beauv)

 Keluarga : Poaceae

 Zat berkhasiat utama/isi : Asam kersik, damar, logam alkali

 Penggunaan : Diuretika, Antipiretika

 Pemerian : Tidak berbau dan tidak berasa

 Bagian yang digunakan : Akar tinggal

 Keterangan : Jenis- jenis : Dikenal 5 varietas : Varietas mayor ( Nees ), Varietas


latifolia ( Hook.f ), Varietas africana ( Anders ), Varietas europea (Anders), dan
Varietas condensata.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

9. KAEMPFERIAE RHIZOMA

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 17


 Nama lain : Kencur

 Nama tanaman asal : Kaempferia galanga (L)

 Keluarga : Zingiberaceae

 Zat berkhasiat utama/isi : Alkaloida, minyak atsiri yang mengandung sineol dan
kamferin,mineral dan pati

 Penggunaan : Ekspektoransia, diaforetika, karminativa, stimulansia, roboransia

 Pemerian : Bau khas aromatik, rasa pedas, hangat, agak pahit,akhirnyamenimbulkan


rasa pedas

 Bagian yang digunakan : Akar tinggal

 Keterangan : Waktu panen Pada umur 1 tahun, dan penyimpanan dilakukan pada
wadah yang tertutup dengan baik.

10. LANGUATIS RHIZOMA

 Nama lain : Laos, Lengkuas, Galanga Rhizoma

 Nama tanaman asal : Alpina officinarum (Hance), Alpinia galanga(L),Languas


galanga (L)

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 18


 Keluarga : Zingiberaceae

 Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri yang mengandung; metilsinamat, sineol,


kamfer dangalangol

 Penggunaan : Bumbu, karminativa, antifungi

 Pemerian : Bau aromatik, rasa pedas

 Bagian yang digunakan : Akar tinggal

 Keterangan :Waktu panen dilakukan Pada umur 2,5 – 4 bulan, hal ini agar kita dapat
memperoleh rimpang muda yang belum banyak berserat. Cara panen dilakukan
dengan mencabut tanaman , rimpang dipisahkan dari batang, kemudian dicuci dan
dikeringkan. lalu untuk penyimpanannya dilakukan dalam wadah yang tertutup baik.

11. ZINGIBERIS RHIZOMA

 Nama lain : Jahe

 Nama tanaman asal : Zingiber officinale ( Roscoe )

 Keluarga : Zingiberaceae

 Zat berkhasiat utama/isi : Pati, damar, oleo resin, gingerin, minyak atsiri yang
mengandungzingeron,zingiberol, zingiberin,borneol, kamfer, sineol dan felandren

 Penggunaan : Karminativa, stimulansia, diaforetika

 Pemerian : Bau aromatik, rasa pedas

 Bagian yang digunakan : Akar tinggal yang sebagian kulitnya telah dikupas

 Keterangan : Waktu panen : Panenan dapat dilakukan pada umur 9 – 12 bulan setelah
tanam . Panenanpada umur 6 bulan dapat dilakukan untuk mendapatkan rimpang
muda, kurang berserat,yang umumnya dipakai membuat manisan dan keperluan

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 19


bumbu dapur. Panen pada umur 9– 12 bulan dilakukan bila tanaman mulai mengering
seluruhnya sampai sudah rebahrumpun – rumpunnya.

Jenis – jenis jahe berdasarkan bentuk :


1. Jahe putih besar, rimpangnya lebih besar dan ruasrimpangnya lebih menggembung.
2. Jahe putih kecil, ruasnya kecil agak rata sampai sedikitmenggembung.
3. Jahe merah, rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari jahe putih kecil
Jenis – jenis jahe berdasarkan pengolahan :
1. Jahe segar yang direndam dalam air mendidih, kemudian dikeringkan cepat- cepat
disebut Jahe hitam (Black ginger)
2. Jahe segar yang dicuci secara hati – hati dikupas lapisan gabus dan dicuci berulang
– ulang dan dikelantang,. Jika dimaserasi dengan air kapur akan nampak putih karena
lapisan kapurnya dan disebut Jahe putih (White ginger).
3. Jahe segar atau yang dikeringkan tanpa pengolahan khusus dan dipakai untuk
bumbu masak disebut Jahe hijau (Green ginger)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

12. ZINGIBERIS AROMATICAE RHIZOMA

 Nama lain : Lempuyang wangi

 Nama tanaman asal : Zingiber aromatica ( Val )

 Keluarga : Zingiberaceae

 Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri yang mengandung zerumbon bumolen,


limonen

 Penggunaan : Karminativa, stomakika

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 20


 Pemerian : Bau aromatik, rasa pahit

 Bagian yang digunakan : Akar tinggal

 Keterangan : Penyimpanan pada wadah tertutup baik

13. ZINGIBERIS LITTORALIS RHIZOMA

 Nama lain : Lempuyang pahit

 Nama tanaman asal : Zingiber littorale (Val)

 Keluarga : Zingiberaceae

 Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri dengan komponen utama Seskuiterpenketon

 Penggunaan : Stomakik

 Pemerian : Bau aromatik khas, rasa pahit

 Bagian yang digunakan : Akar tinggal

 Keterangan :  Mempunyai ukuran rimpang yang paling kecil, hampir menyerupai


jahe. Rimpang muda dapat dimakan sebagai lalap. Penyimpanan  dalam wadah
tertutup baik.

14. ZINGIBERIS PURPUREI RHIZOMA

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 21


 Nama lain : Cassumunar Rhizoma , Bengle

 Nama tanaman asal : Zingiber cassumunar ( Roxb), disebut juga Zingiber


purpureum(Roxb)

 Keluarga : Zingiberaceae

 Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri mengandung sineol ; Damar lunak yang
pahit,albuminoid

 Penggunaan : Karminativa,menghangatkan badan

 Pemerian : Bau aromatik khas, rasa agak pahit dan agak pedas

 Bagian yang digunakan : Akar tinggal

 Keterangan : Waktu panen dilakukan Setelah tanaman berumur 1 tahun dan


penyimpanan pada wadah tertutup.

15. ZINGIBERIS ZERUMBETI RHIZOMA

 Nama lain : Lempuyang gajah

 Nama tanaman asal : Zingiber zerumbet (Sm)

 Keluarga : Zingiberaceae

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 22


 Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri yang mengandung zerumbon, Sineol,
pinen,kariofilen, kamfer

 Penggunaan : Karminativa, stomakik

 Pemerian : Bau aromatik, rasa pedas mirip mentol, agak pahit.

 Bagian yang digunakan : Akar tinggal

 Keterangan : Simpan Dalam wadah tertutup baik

2. RADIX
Akar (Radix) Bagian tumbuhan yang umumnya terdapat di dalam tanah. Tidak
berbuku maupun beruas sehingga tidak mendukung tumbuhnya daun. Bentuknya seringkali
meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah. Akar merupakan bagian tumbuhan
yang biasanya terdapat dalam tanah. Tugas akarselain memperkuat tegaknya tumbuhan,
menyerap air dan zat makanan dari dalamtanah, kadang-kadang juga sebagai tempat
menimbun makanan. Menurut bentuknya,dibedakan 2 macam akar yaitu akar tunggang dan
akar serabut. Akar tunggang hanyaterdapat pada tumbuhan yang ditanam dari biji. Akar
untuk simplisia bisa daritanaman rumput, perdu, atau tanaman berkayu keras. simplisia akar
dikumpulkanketika proses pertumbuhannya terhenti.
Nama-nama simplisia Radix

1. Catharanthi Radix

 Nama lain : Akar Tapak dara


 Nama tanaman asal : Catharanthus roseus (L), Vinca rosea (L), Lochnera rosea
 Keluarga : Apocynaceae

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 23


 Zat berkhasiat utama /isi : Alkaloida : ajmalisin, serpentina, tetrahidroalstonin, vindesin,
vinkristin, vinblastin

 Penggunaan : Peluruh kemih (emenagoga), obat diabetes dan kanker

 Pemerian : Tidak berbau, rasa pahit

 Bagian yang digunakan : Akar

 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

2. Derridis Radix

 Nama lain : Akar tuba


 Nama tanaman asal : Derris elliptica
 Keluarga : Papilionaceae (= Fabaceae)

 Zat berkhasiat utama / isi : Rotenon

 Penggunaan : Racun panah, racun ikan, skabicid, insektisida

 Pemerian : Bau aromatik lemah, rasa agak pahit

 Bagian yang digunakan : Akar dan potongan akar tinggal

 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

3. Elephantopi Radix

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 24


 Nama lain : Akar tapak liman

 Nama tanaman asal : Elephantopus scaber

 Keluarga : Asteraceae

 Zat berkhasiat utama / isi : Flavonoid glucosidal

 Penggunaan : Anti demam

4. Eurycomae Radix

 Nama lain : Akar Pasakbumi

 Nama tanaaman asal : Eurycoma longifolia (Jack)

 Keluarga : Simarubaceae

 Zat berkhasiat utama / isi : Eurikomolakton, amaraloid, eurikomanol

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 25


 Penggunaan : Diuretika, antipiretika dan aprodisiaka

 Pemerian : Tidak berbau, mula-mula tidak berasa lama- lama agak pahit

 Bagian yang digunakan : Akar

 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

5. Glycyrrhizae Radix

 Nama lain : Akar manis, liquiritae radix

 Tanaman asal : Glycyrrhiza glabra var. typical, Glycyrrhiza glabra var.glandulifera,


dan jenis Glycyrrhiza lainnya

 Keluarga : Papilionaceae

 Isi : Glisirizin (dengan kadar 5 – 10%, yaitu berupa garam K dan Cadari asam
glisirizat. Zat ini 50x lebih manis dari gula tebu), pati, gula, asparagin

 Persyaratan kadar : Kadar zat yang dapat larut dalam air tidak kurang dari 20%,
dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan di udara

 Khasiat : Antitusiva, (serbuk) pengisi dan penyalut pil, (ekstrak) pewangi tembakau
dan campuran obat batuk

 Pemerian : Bau khas lemah, manis

 Bagian yang digunakan : Akar dan batang di bawah tanah

 Waktu panen : Akar- akar digali tiap 3 tahun, disisakan secukupnya agar dapat
dipungut pada tahun berikutnya

 Jenis-jenisnya : Glycyrrhiza glabra varietas typical berasal dari Spanyol Glycyrrhiza


glabra varietas glandulifera berasal dari Rusia

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 26


 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

 Keterangan : Yang belum dikupas berwarna coklat kekuningan atau coklat tua,
berkeriput memanjang.

6. Ipecacuanhae Radix

 Nama lain : Akar Ipeka, akar muntah

 Nama tanaman asal : Cephaelis ipecacuanha , Cephaelis acuminata, Uragoga


ipecacuanha, Psychotria ipecacuanha

 Keluarga : Rubiaceae

 Zat berkhasiat utama / isi : Alkaloid emetina, sefaelina, psikotrina, emetina,


orthomethil, sikotrina

 Persyaratan kadar : Kadar emetin 2 ,0 %

 Penggunaan : Dalam jumlah amat kecil sebagai menambah nafsu makan Dalam
jumlah sedang sebagai diaforetika dan ekspektoransia Dalam jumlah besar sebagai
emetika

 Pemerian : Bau lemah , rasa pahit

 Bagian yang digunakan : Akar / campuran akar / pangkal batang

 Sediaan : Opii Pulvis Compositus (FI), Ipecacuanhae Pulvis (FI), Ipecacuanhae tinctur
(EFI)

 Waktu panen : Dikumpulkan pada bulan Januari, Maret, seluruh tanaman dicabut dan
dipisahk an akar – akarnya

 Jenis – jenisnya : Ipeka Rio ; diperoleh dari Cephaelis ipecacuanha. Potongan-


potongan agak bengkok, warna merah bata tua sampai coklat tua, sebelah luar
penebalan cincin, rapat dan melingkar sempurna.

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 27


 Ipeka Panama : diperoleh dari Cephaelis acuminata. Warna coklat keabuan atau coklat
kemerahan, cincin hanya melingkar sampai tengah batang,

 Ipeca Cartagena : lebih gelap dan tidak banyak buku-bukunya, warna sama dengan
Ipeka Panama

 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

7. Panacis Radix

 Nama lain : Ginseng


 Nama tanaman asal : Panax schinseng
 Keluarga : Araliaceae
 Zat berkhasiat utama / isi : Glukosida panakuilon, minyak atsiri, damar, panaks,
sapoginol
 Penggunaan : Amara dan stimulansia
 Pemerian : Bau lemah, rasa manis. pedas dan agak pahit
 Bagian yang digunakan : Akar
 Sediaan : Serbuk dan Vinum
 Waktu panen : Dikumpulkan pada musim gugur dari tanaman yang
berumur 5 – 6 tahun

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 28


 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
8. Rauwolfiae Serpentinae Radix

 Nama lain : Akar pulepandak


 Tanaman asal : Rauwolfia serpentina
 Keluarga : Apocynaceae

 Isi : Alkaloida yaitu ajmalin, ajmalisina, ajmalinina, serpentina, reserpina

 Persyaratan kadar  : Alkaloida sejenis reserpina, dihitung sebagai reserpina tidak kurang
dari 0,15%

 Khasiat : Antihipertensi, gangguan neuropsikiatrik

 Pemerian : Tidak berbau, pahit

 Bagian yang digunakan : Akar dan pangkal batang

 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup

9. Rhei Radix

 Nama lain : Kelembak


 Nama tanaman asal : Rheum palmatum, Rheum officinale dan species atau hibrida
lainnya kecuali Rheum rhaponticum
 Keluarga : Polygonaceae

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 29


 Zat berkhasiat utama / isi : Antraglukosida yang pada penguraian memberikan
emodin,
rhein, aloe emodin dan asam krisofanat. Terdapat pula tanin, pektin, katekhin, pati,
kalsium oksalat
 Penggunaan : Laksativa
 Pemerian : Bau khas agak aromatik, rasa agak pahit tidak enak dan
agak sepat
 Bagian yang digunakan : Pangkal batang beserta sebagian akar
 Jenis – jenis : 1. Kelembak Cina : kultur di Propinsi Shensi, Shansi Honan, Tshinghai
di Mongolia, dipungut dari tanaman yang berumur 6 – 10 tahun, tiap tahun 2 kali
panenan, pada musim semi dan musim gugur, setelah dikupas, diiris- iris melintang /
membujur (menghasilkan rounds atau flats), dijemur. 2. Kelembak Shensi : ada garis
– garis kecil warna coklat kemerahan dan titik-titik jari empulur dalam parenkim yang
putih. 3. Kelembak Kanton : lebih ringan dari kelembak Shensi kurang padat, lebih
berserat, bau emperumatik. 4. Kelembak Eropa : Hanya dari Hongaria, mutu rendah
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
10. Valeriana Radix

 Nama lain : Akar valerian


 Nama tanaman asal : Valeriana officinalis
 Keluarga : Valerianaceae
 Zat berkhasiat utama/ isi : Minyak atsiri yang mengandung ester borneo (ester dengan
format).

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 30


 Alkaloida – alkaloida katinina dan valerianin, zat penyamak.
 Persyaratan kadar : Kadar minyak atsiri tidak kurang dari 0,8 %
 Penggunaan : Sedativa
 Pemerian : Bau khas, rasa pedas, agak pahit.
 Bagian yang digunakan : Akar cabang berikut pangkal batang dan batang dibawah
Tanah
 Sediaan : Valerianae tinctura (FI)
 untuk : Beladon Digitalis, Valerianae Tinctura, Brometori Valerianae Potio
 Waktu panen : Dikumpulkan pada waktu daun meluruh
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

11. Vetiveriae Radix

 Nama lain : Akar wangi, Larasetu


 Nama tanaman asal : Vetiveria zizanoides (Stapf)
 Keluarga : Poaceae
 Zat berkahasiat utama /isi : Minyak atsiri, hars dan zat pahit
 Kegunaan : Bahan pewangi. (dalam oleum), Diaforetika
 Pemerian : Bau khas aromatik
 Bagian yang digunakan : Akar

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 31


 Sediaan : Oleum Vetiveriae
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

LATIHAN

1. Mempunyai ukuran rimpang yang paling kecil, hampir menyerupai jahe. Rimpang
muda dapat dimakan sebagai lalap adalah keterangan dari simplisia apa?
2. Apa nama lain dari Zingiberis Aromaticae Rhizoma?
3. Tinctura BDV, Brometori Valerianae Potio, Lelap Kapsul adalah sediaan dari
simplisia apa?
4. Penggunaan Calami Rhizoma adalah untuk ?
5. Nama lain dari simplisia Curcumae Rhizoma adalah…
6. Curcuma Aeruginosae Rhizoma memiliki persyaratan kadar minyak atsiri tidak
kurang dari…

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 32


KUNCI JAWABAN

1. Zingiberis Littoralis Rhizoma


2. Lempuyang wangi
3. Valerianae Radix
4. Aromatika,Karminativa,Insektisida
5. Koneng gede
6. 0,3 %

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 33


DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, D dan Mulyani S. 2004. Ilmu Obat Alam.Penebar Swadaya : Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat,
Cetakan Pertama, 3-11, 17-19, Dikjen POM, Direktorat Pengawasan Obat
Tradisional.

Departemen kesehatan RI.1989.Materia medika Indonesia.jilid v.Jakarta : Direktorat

jedral pengawasan obat dan makanan.hal 194-197

Susetiono. (2004). Lamun dan Fauna Teluk Kuta, Pulau Lombok. Jakarta: LIPI Press

MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 34


MODUL SIMPLISIA PILIHAN : RHIZOMA DAN RADIX 35

Anda mungkin juga menyukai