Anda di halaman 1dari 101

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA JEMAAH


HAJI EMBARKASI MEDAN TAHUN 2019

SKRIPSI

Oleh

NEA SRI FITMA


NIM. 161000026

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2021
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA JEMAAH
HAJI EMBARKASI MEDAN TAHUN 2019

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat


untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Oleh

NEA SRI FITMA


NIM. 161000026

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2021
Judul Skripsi : Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Kejadian Hipertensi pada Jemaah Haji
Embarkasi Medan Tahun 2019
Nama Mahasiswa : Nea Sri Fitma
Nomor Induk Mahasiswa : 161000026
Departemen : Epidemiologi

Menyetujui
Pembimbing :

(Drs. Jemadi, M.Kes.)


NIP. 196404041992031005

Dekan

(Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si.)


NIP. 196803201993082001

Tanggal Lulus : 3 Mei 2021

i
Telah diuji dan dipertahankan

Pada tanggal : 3 Mei 2021

TIM PENGUJI SKRIPSI

Ketua : Drs. Jemadi, M.Kes.


Anggota : 1. Prof. dr. Sorimuda Sarumpaet, M.P.H.
2. dr. Fazidah A. Siregar, M.Kes., Ph.D.

ii
Pernyataan Keaslian Skripsi

Saya menyatakan dengan ini bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Jemaah

Haji Embarkasi Medan Tahun 2019” beserta seluruh isinya adalah benar karya

saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-

cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat

keilmuan kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam

daftar pustaka. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko atau sanksi yang

dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap

etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian

karya saya ini.

Medan, Mei 2021

Nea Sri Fitma

iii
Abstrak

Jemaah haji Indonesia dengan risiko tinggi kesehatan setiap tahunnya mengalami
peningkatan. Peningkatan ini harus diwaspadai dan dikelola dengan melakukan
identifikasi, analisis karakteristik, serta prediksi perkembangan faktor risiko
kesehatan pada Jemaah haji oleh petugas kesehatan. Hipertensi menduduki
peringkat pertama penyakit yang paling banyak diderita oleh Jemaah haji
embarkasi Medan. Tingginya kejadian hipertensi dan belum diketahuinya faktor
yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada Jemaah haji embarkasi Medan
maka perlunya dilakukan penelitian ini. Jenis penelitian ini yaitu penelitian
analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh
Jemaah haji embarkasi Medan tahun 2019 dan pengambilan sampel dilakukan
dengan cara simple random sampling dengan data sekunder. Analisis data
dilakukan dengan mendeskripsikan variabel penelitian dan mencari hubungan
antar variabel independen dan dependen dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada
Jemaah haji embarkasi Medan tahun 2019 ialah umur (p value = 0,001), pekerjaan
(p value = 0,004), kadar kolesterol (p value = 0,001), riwayat keluarga (p value =
0,001), dan indeks masa tubuh (p value = 0,001). Variabel yang tidak
berhubungan dengan kejadian hipertensi pada Jemaah haji embarkasi Medan
tahun 2019 ialah jenis kelamin (p value = 0,226) dan tempat tinggal (p value =
0,124). Diharapkan petugas kesehatan dapat menggunakan hasil penelitian ini
untuk menentukan perencanaan manajemen faktor risiko yang lebih intensif agar
tidak terjadi keparahan pada Jemaah haji selama melaksanakan ibadah haji di
tanah suci.

Kata kunci: Hipertensi, jemaah haji, faktor risiko

iv
Abstract

Indonesian pilgrims with high health risks have increased every year. This
increase must be watched out for and managed by identifying, analyzing
characteristics, and predicting the development of health risk factors in Hajj
pilgrims by health workers. Hypertension is in the first rank of the most common
disease suffered by the Medan embarkation pilgrims. The high incidence of
hypertension and the unknown factors associated with the incidence of
hypertension in Medan embarkation pilgrims, this research is necessary. This type
of research is an analytic study with a cross sectional design. The population of
this study was all Medan embarkation pilgrims in 2019 and the sampling was
done by simple random sampling with secondary data. Data analysis was
performed by describing the research variables and looking for the relationship
between the independent and dependent variables using the Chi-Square test. The
results showed that the variables related to the incidence of hypertension in the
Medan embarkation pilgrims in 2019 were age (p value = 0.001), occupation (p
value = 0.004), cholesterol level (p value = 0.001), family history (p value =
0.001), and body mass index (p value = 0.001). The variables not related to the
incidence of hypertension in the Medan embarkation pilgrims in 2019 were
gender (p value = 0.226) and place of residence (p value = 0.124).

Keywords: Hypertension, pilgrims, risk factors

v
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala berkah

yang telah diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian

Hipertensi pada Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019”. Skripsi ini

adalah salah satu syarat yang ditetapkan untuk memperoleh gelar Sarjana

Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera

Utara.

Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Pada

kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya

kepada:

1. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si. selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si. selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

3. dr. Rahayu Lubis, M.Kes., Ph.D. selaku Ketua Departemen Epidemiologi

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara yang telah banyak

membantu penulis dan mendengarkan banyak keluh kesah penulis selama

memulai perskripsian ini.

4. Drs. Jemadi, M.Kes. selaku Dosen Pembimbing sekaligus selaku Dosen

Penguji Utama penulis yang telah meluangkan waktu dan dengan baik

memberikan bimbingan, arahan, ilmu, motivasi yang sangat membangun serta

selalu memberikan dukungan kepada penulis dalam penyempurnaan skripsi ini

vi
dan sangat membantu penulis dengan tidak mempersulit penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

5. Prof. dr. Sorimuda Sarumpaet, M.P.H. selaku Dosen Penguji II dan dr.

Fazidah Aguslina Siregar, M.Kes., Ph.D. selaku Dosen Penguji III yang telah

meluangkan waktu, memberikan masukan dan ilmu dalam penyempurnaan

skripsi ini.

6. Prof. Drs. Heru Sentosa, M.S., Ph.D. selaku Dosen Penasehat Akademik yang

telah memberikan bimbingan kepada penulis selama menjalankan perkuliahan

di Fakultas Kesehatan Masyarakat USU.

7. Para Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat USU yang telah memberikan

banyak ilmu selama ini kepada penulis.

8. Pegawai dan Staf Fakultas Kesehatan Masyarakat USU yang telah banyak

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Priagung Adhi Bawono, S.KM., M.Med.Sc.(PH). selaku Kepala Kantor

Kesehatan Pelabuhan Belawan yang telah mengizinkan penulis melakukan

penelitian di KKP.

10. Natalina F. Simanjunak, S.K.M., M.Kes. selaku Ketua Diklat dan Rina

Ardhiana, S.K.M. Selaku staf di KKP Belawan yang dengan senang hati

membantu peneliti saat melakukan penelitian di KKP Belawan.

11. Teristimewa untuk kedua orang tua penulis, Alm. Nasrul yang telah

menyayangi penulis sejak kecil sampai akhir hayatnya, dan yang sangat

mendukung cita-cita penulis sejak kecil, dan berkat semua yang telah

diajarkan beliau membuat penulis tidak patah semangat ketika beliau tidak

vii
lagi berada disisi penulis. Kemudian untuk Suryani, orang tua penulis ucapkan

banyak terima kasih atas dukungan dan dorongan yang membuat penulis

mampu menyelesaikan skripsi ini meski banyak rintangan yang mungkin

penulis lalui tapi beliau selalu menyokong untuk yakin kalau penulis bisa

melewati semua ini.

12. Terima kasih kepada saudara-saudara yang penulis cintai (Reni Devyanti dan

Afrina Rizki Miranda) yang telah memberikan dukungan dan doa dalam

menyelesaikan penelitian ini dan juga kepada kedua keponakan penulis

(Marwa Anjani dan Amanda Rafania) yang selalu menjadi penyemangat

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

13. Teman-teman Peminatan Epidemiologi 2016 dan Stambuk 2016 FKM USU

yang telah membantu serta mewarnai kehidupan perkuliahan penulis.

14. Terima kasih kepada sahabat (Hanif dan Farras Fawwazy) dan orang yang

spesial di dalam hidup penulis (Neza Hazaq Albar Surbakti) yang selalu ada

dan mendengarkan keluh kesah penulis selama menyelesaikan skripsi ini,

memberikan dukungan dan kekuatan ketika penulis merasa ingin menyerah,

terima kasih untuk ketiganya yang selalu membuat penulis terus maju untuk

memperjuangkan skripsi ini.

15. Selanjutnya terima kasih untuk geng Lambe Turah penulis (Cindy, Indah,

Dara, Novi, Firda, Deva) yang sejak SMA menjadi teman terbaik hingga

sekarang, tidak pernah terpisahkan meskipun sekarang jarak sudah sangat

berbeda tapi dukungan dari kalian tidak pernah putus dalam membantu penulis

menyelesaikan skripsi ini dan selalu memberikan semangat untuk penulis.

viii
16. Terima kasih untuk teman dekat penulis semasa peminatan Epidemiologi

Yudhea Sari yang selalu penulis repotkan dalam penyusunan skripsi ini, selalu

menjadi tempat bertanya terbaik dan menjelaskan banyak hal yang membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

17. Terakhir untuk semua pihak yang banyak membantu yang tidak dapat penulis

sebutkan satu-persatu, terima kasih banyak untuk dukungan dan doa yang

diberikan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh

sebab itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari

semua pihak dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis

berharap skripsi ini dapat memberikan kontribusi yang positif dan bermanfaat

bagi pembaca.

Medan, 3 Mei 2021

Nea Sri Fitma

ix
Daftar Isi

Halaman

Halaman Persetujuan i
Halaman Penetapan Tim Penguji ii
Halaman Pernyataan Keaslian Skripsi iii
Abstrak iv
Abstract v
Kata Pengantar vi
Daftar Isi x
Daftar Tabel xii
Daftar Gambar xiv
Daftar Lampiran xvi
Daftar Istilah xvii
Riwayat Hidup xviii

Pendahuluan 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 6
Tujuan Penelitian 6
Tujuan umum 6
Tujuan khusus 6
Manfaat Penelitian 7

Tinjauan Pustaka 8
Istithaah Kesehatan Jemaah Haji 8
Definisi Hipertensi 8
Klasifikasi Hipertensi 9
Gejala Hipertensi 10
Epidemiologi Hipertensi 10
Faktor Risiko Hipertensi 12
Komplikasi Hipertensi 17
Pencegahan 19
Landasan Teori 20
Kerangka Konsep 21

Metode Penelitian 22
Jenis Penelitian 22
Lokasi dan Waktu Penelitian 22
Populasi dan Sampel 22
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 23
Metode Pengumpulan Data 24
Metode Pengukuran 24
Metode Analisis Data 25

x
Hasil Penelitian 26
Gambaran Umum Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan 26
Gambaran Umum Kecamatan Medan Belawan 27
Analisis Univariat 28
Analisis Bivariat 33

Pembahasan 38
Analisis Univariat 38
Analisis Bivariat 45
Hubungan umur dengan kejadian hipertensi 45
Hubungan jenis kelamin dengan kejadian hipertensi 46
Hubungan pekerjaan dengan kejadian hipertensi 47
Hubungan kadar kolesterol dengan kejadian hipertensi 49
Hubungan riwayat keluarga dengan kejadian hipertensi 50
Hubungan indeks massa tubuh dengan kejadian hipertensi 51
Keterbatasan Penelitian 53

Kesimpulan dan Saran 54


Kesimpulan 54
Saran 54

Daftar Pustaka 56
Lampiran 60

xi
Daftar Tabel

No Judul Halaman

1 Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC VII 9

2 Aspek Pengukuran Variabel 25

3 Point Prevalence Rate Kejadian Hipertensi pada Jemaah Haji


Embarkasi Medan Tahun 2019 28

4 Distribusi Proporsi Berdasarkan Umur pada Jemaah Haji


Embarkasi Medan Tahun 2019 29

5 Distribusi Kategori Berdasarkan Umur pada Jemaah Haji


Embarkasi Medan Tahun 2019 29

6 Distribusi Proporsi Berdasarkan Jenis Kelamin pada Jemaah


Haji Embarkasi Medan Tahun 2019 30

7 Distribusi Proporsi Berdasarkan Pekerjaan pada Jemaah Haji


Embarkasi Medan Tahun 2019 30

8 Distribusi Kategori Berdasarkan Pekerjaan pada Jemaah Haji


Embarkasi Medan Tahun 2019 31

9 Distribusi Proporsi Berdasarkan Kadar Kolesterol pada


Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019 31

10 Distribusi Proporsi Berdasarkan Riwayat Keluarga pada


Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019 32

11 Distribusi Proporsi Berdasarkan Indeks Massa Tubuh pada


Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019 32

12 Distribusi Kategori Berdasarkan Indeks Massa Tubuh pada


Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019 33

13 Tabulasi Silang antara Umur dengan Kejadian Hipertensi


pada Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019 33

14 Tabulasi Silang antara Jenis Kelamin dengan Kejadian


Hipertensi pada Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019 34

xii
15 Tabulasi Silang antara Pekerjaan dengan Kejadian Hipertensi
pada Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019 34

16 Tabulasi Silang antara Kadar Kolesterol dengan Kejadian


Hipertensi pada Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019 35

17 Tabulasi Silang antara Riwayat Keluarga dengan Kejadian


Hipertensi pada Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019 36

18 Tabulasi Silang antara Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian


Hipertensi pada Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019 36

xiii
Daftar Gambar

No Judul Halaman

1 Kerangka teori 21

2 Kerangka konsep 21

3 Diagram pie proporsi prevalensi kejadian hipertensi


pada jemaah haji embarkasi Medan Tahun 2019 38

4 Diagram pie proporsi umur dengan kejadian hipertensi


pada jemaah haji embarkasi Medan Tahun 2019 39

5 Diagram pie proporsi jenis kelamin dengan kejadian


hipertensi pada jemaah haji embarkasi Medan Tahun 40
2019

6 Diagram pie proporsi pekerjaan dengan kejadian


hipertensi pada jemaah haji embarkasi Medan Tahun 41
2019

7 Diagram pie proporsi kadar kolesterol dengan kejadian


hipertensi pada jemaah haji embarkasi Medan Tahun 42
2019

8 Diagram pie proporsi riwayat keluarga dengan kejadian


hipertensi pada jemaah haji embarkasi Medan Tahun 43
2019

9 Diagram pie proporsi indeks massa tubuh dengan


kejadian hipertensi pada jemaah haji embarkasi Medan 44
Tahun 2019

10 Diagram bar hubungan antara umur dengan kejadian


hipertensi pada jemaah haji embarkasi Medan Tahun 45
2019

11 Diagram bar hubungan antara jenis kelamin dengan


kejadian hipertensi pada jemaah haji embarkasi Medan 46
Tahun 2019

xiv
12 Diagram bar hubungan antara pekerjaan dengan
kejadian hipertensi pada jemaah haji embarkasi Medan
Tahun 2019 47

13 Diagram bar hubungan antara kadar kolesterol dengan


kejadian hipertensi pada jemaah haji embarkasi Medan
Tahun 2019 49

14 Diagram bar hubungan antara riwayat keluarga dengan


kejadian hipertensi pada jemaah haji Embarkasi Medan
Tahun 2019 50

15 Diagram bar hubungan antara indeks massa tubuh


dengan kejadian hipertensi pada jemaah haji embarkasi
Medan Tahun 2019 52

xv
Daftar Lampiran

Lampiran Judul Halaman

1 Master Data 60

2 Output SPSS 70

3 Surat Permohonan Izin Survei Pendahuluan 78

4 Surat Permohonan Izin Penelitian 79

5 Surat Izin Penelitian 80

6 Surat Pelaksaan dan Selesai Penelitian 81

xvi
Daftar Istilah

AHA American Heart Association


HDL High Density Lipoprotein
IMT Indeks Massa Tubuh
Kemenag Kementerian Agama
KKP Kantor Kesehatan Pelabuhan
NHANES National Health and Nutrition Survey
Permenkes Peraturan Menteri Kesehatan
PPIH Panitia Penyelenggara Ibadah Haji
PTM Penyakit Tidak Menular
Riskesdas Riset Kesehatan Dasar
WHO World Health Organization

xvii
Riwayat Hidup

Penulis bernama Nea Sri Fitma berumur 22 tahun. Penulis lahir di Aceh

Timur pada tanggal 12 Januari 1999. Penulis beragama Islam, anak kedua dari 3

bersaudara dari pasangan Alm. Nasrul dan Suryani.

Pendidikan formal dimulai dari TK Yayasan Pangeran Antasari Helvetia

Tahun 2004. Pendidikan sekolah dasar di SD Negeri Muka Sei Kuruk Tahun

2004-2010, sekolah menengah pertama di SMP Negeri 1 Seruway Tahun 2010-

2013 dan sekolah menengah atas di SMA Negeri 1 Seruway Tahun 2013-2016.

Selanjutnya, penulis melanjutkan Pendidikan di Program Studi S1 Kesehatan

Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Medan, 03 Mei 2021

Nea Sri Fitma

xviii
Pendahuluan

Latar Belakang

Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia,

dimana terdapat 85 persen orang di Indonesia yang beragama Islam (Putra, 2016).

Hal tersebut yang menjadi salah satu faktor tingginya kebutuhan ibadah haji di

Indonesia. Indonesia memiliki sistem keberangkatan haji yang cukup panjang

yaitu dengan sistem first come first served dimana pendaftar yang pertama

mendaftar untuk berangkat haji di dahulukan untuk berangkat (Dirjen PHU,

2016). Selain itu dibuat pula sistem prioritas dimana keberangkatan haji

diprioritaskan untuk yang belum pernah melaksanakan ibadah haji dengan waktu

tunggu sekitar 4 sampai 5 tahun.

Melihat angka minat haji dan umrah yang setiap tahunnya semakin

meningkat, banyak PPIU swasta yang mengambil kesempatan. Hal tersebut

dikarenakan penyelenggaraan haji dan umrah di Indonesia hampir seluruhnya

dilakukan oleh PPIU swasta. Data Kemenag tahun 2013 menyatakan bahwa

terdapat 528 PPIU penyelenggara, hingga tahun 2016 angka penyedia Travel haji

dan umrah meningkat menjadi 667 travel (Data Kementerian Agama, 2016).

Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2008

menyatakan bahwa penyelenggaraan ibadah haji adalah tugas nasional dan

menjadi tanggung jawab pemerintah. Pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji

diselenggarakan secara interdepartemental, dengan sistem dan manajemen

penyelenggaraan yang terus ditingkatkan agar pelaksanaannya dapat berjalan

aman, tertib, lancar, dan nyaman sesuai dengan tuntunan agama Islam.

1
2

Kementerian Kesehatan adalah salah satu kementerian yang terkait dan

bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan haji.

Penyelenggaraan kesehatan haji bertujuan untuk memberikan pembinaan,

pelayanan dan perlindungan yang sebaik-baiknya kepada jemaah haji dalam

bidang kesehatan. Pembinaan dan pelayanan kesehatan tersebut meliputi upaya

promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif dengan tujuan untuk meningkatkan

kondisi kesehatan jemaah haji. Upaya pembinaan dan pelayanan kesehatan ini

dilakukan sejak sebelum keberangkatan ke Arab Saudi, di perjalanan pergi dan

pulang, selama di Arab Saudi dan hingga 14 hari setelah kembali ke tanah air.

Dalam melaksanakan upaya-upaya tersebut diperlukan kerjasama dari semua

pihak terkait ditingkat pusat dan daerah (Pusat Kesehatan Haji, 2012).

Pemerintah Indonesia setiap tahun memberangkatkan sekitar 200.000

jemaah haji ke tanah suci Mekah dan Madinah untuk melaksanakan ritual haji.

Kondisi kesehatan Jemaah tersebut ada yang sehat tanpa penyakit dan ada yang

sehat dengan faktor risiko kesehatan. Kelompok jemaah yang sehat dengan risiko

kesehatan ini disebut sebagai Jemaah haji risiko tinggi (risti). Jemaah haji risiko

tinggi yaitu Jemaah haji dengan kondisi kesehatan yang secara epidemiologi

berisiko sakit dan atau mati selama melaksanakan ibadah haji. Kelompok tersebut

meliputi lanjut usia, penderita penyakit menular tertentu yang tidak boleh terbawa

keluar dari Indonesia berdasarkan peraturan kesehatan yang berlaku, wanita

hamil, ketidakmampuan tertentu terkait penyakit kronik dan atau penyakit tertentu

lainnya. Penyakit kronik tersebut diantaranya adalah hipertensi, diabetes mellitus,

penyakit jantung, penyakit paru kronik, penyakit hati dan pencernaan, penyakit
3

tulang dan sendi serta penyakit syaraf seperti post stroke. Penyakit-panyakit

tersebut harus diperhatikan oleh petugas kesehatan, karena dapat menimbulkan

komplikasi fatal saat melaksanakan aktifitas fisik pada cuaca yang sangat panas

atau sangat dingin dengan kepadatan manusia dan populasi yang tinggi

(Kementerian Kesehatan RI, 2010).

Presentase Jemaah haji Indonesia yang berstatus risiko tinggi kesehatan

pada tahun 2015 sebesar 46,6%, tahun 2016 sebesar 56,4%, tahun 2017 sebesar

54,7% dan pada tahun 2018 sebesar 68,7%. Status kesehatan risiko tinggi yang

dimaksud yaitu berusia 60 tahun atau lebih, atau memiliki faktor risiko kesehatan

dan gangguan kesehatan yang potensial menyebabkan keterbatasan dalam

melaksanakan ibadah haji. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa presentase

Jemaah haji Indonesia dengan risiko tinggi kesehatan setiap tahun mengalami

peningkatan. Peningkatan jumlah jemaah haji dengan risiko tinggi kesehatan ini

perlu diwaspadai dan dikelola sebaik mungkin. Identifikasi, analisis karakteristik,

serta prediksi perkembangan faktor risiko kesehatan pada Jemaah haji harus

dilakukan sedini mungkin oleh petugas kesehatan (Kementerian Kesehatan RI,

2018).

Sampai dengan tanggal 29 juli 2018, sebanyak 80.973 jemaah dari 201

kloter telah tiba di Tanah Suci. Dari jumlah tersebut 68,7% atau 55.685 orang

diantaranya adalah Jemaah haji dengan risiko tinggi (Risti) kesehatan. Ini dilihat

di antaranya dari Jemaah yang umurnya lebih dari 60 tahun dan diketahui

sebanyak 15 jemaah wafat di Tanah Suci (Kemkes, 2018).


4

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah

sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg

pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup

istirahat/tenang. Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka

waktu lama (persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal),

jantung (penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak

dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai (Kementerian

Kesehatan RI, 2014).

Menurut American Heart Association (AHA), penduduk Amerika yang

berusia diatas 20 tahun menderita hipertensi telah mencapai angka hingga 74,5

juta jiwa, namun hampir sekitar 90-95 persen kasus tidak diketahui penyebabnya.

Hipertensi merupakan silent killer dimana gejala dapat bervariasi pada masing-

masing individu dan hampir sama dengan gejala penyakit lainnya. Gejala-

gejalanya itu adalah sakit kepala atau rasa berat di tengkuk, mumet (vertigo),

jantung berdebar-debar, mudah lelah, penglihatan kabur, telinga berdeging

(tinnitus), dan mimisan.

Berdasarkan hasil Riskesdas 2018, prevalensi hipertensi pada tahun 2013

sebesar 25,8% dan mengalami peningkatan pada tahun 2018. Prevalensi hipertensi

berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk usia 18 tahun sebesar 34,1%,

tertinggi di Kalimantan Selatan 44,1%, sedangkan terendah di Papua sebesar

22,2%. Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun 31,6%, umur 45-54

tahun 45,3%, umur 55-64 tahun 55,2%. Dimana Proporsi hipertensi pada

perempuan 36,9% cenderung lebih tinggi daripada laki-laki 31,3%, dan


5

berdomisili dominan di perkotaan 34,4% dibandingkan pedesaan 33,7%. Menurut

Riskesdas 2018, angka prevalensi hipertensi pada penduduk usia > 18 tahun

berdasarkan pengukuran secara nasional sebesar 34,11%.

Embarkasi Medan adalah salah satu embarkasi dengan jumlah Jemaah haji

dengan risiko tinggi kesehatan urutan ketiga terbanyak diantara 14 embarkasi haji

di Indonesia. Berdasarkan laporan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH)

Medan tahun 2019, sebanyak 8.525 orang jemaah calon haji diberangkatkan ke

tanah suci. Hingga kloter terakhir, terdapat 116 Jemaah calon haji embarkasi

Medan yang gagal diberangkatkan pada pelaksanaan haji tahun 1440 Hijriah.

Mereka harus menunda atau batal berangkat karena berbagai pertimbangan, ada

yang sakit, meninggal, hamil dan lainnya.

Pada pemeriksaan akhir yang dilakukan di embarkasi Medan ditemukan

berbagai jenis risiko tinggi kesehatan. Penyakit tidak menular merupakan penyakit

yang banyak ditemukan pada pemeriksaan kesehatan Jemaah haji. Dari beberapa

penyakit tidak menular yang paling banyak ditemukan adalah hipertensi. Jemaah

haji dengan hipertensi memiliki risiko tinggi untuk mengalami gangguan

kesehatan mulai dari tingkat ringan hingga berat yaitu berupa kerusakan target

organ seperti Jantung, ginjal dan dapat menyebabkan kematian.

Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang dilakukan di Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas 1 Belawan, hipertensi menduduki peringkat pertama penyakit

yang paling banyak di derita oleh jemaah haji embarkasi Medan. Pada tahun 2017

jumlah jemaah haji yang menderita hipertensi sebanyak 1.718 orang dan pada

tahun 2018 sebanyak 1.748 orang. Pada tahun 2019, sebanyak 8.525 jemaah haji
6

yang dibagi menjadi 22 kloter diberangkatkan dari Medan terdapat 1.742 jemaah

menderita Hipertensi. Tingginya angka penderita Hipertensi pada jemaah haji

embarkasi Medan Tahun 2019 dan belum diketahuinya faktor yang berhubungan

dengan Hipertensi serta belum adanya penelitian lain yang melakukan penelitian

tentang Hipertensi pada jemaah haji embarkasi Medan Tahun 2019, sehingga

perlu dilakukan penelitian mengenai “Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan

Dengan Kejadian Hipertensi Pada Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019”.

Perumusan Masalah

Belum diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian

hipertensi pada Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019.

Tujuan Penelitian

Tujuan umum. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada Jemaah Haji

Embarkasi Medan Tahun 2019.

Tujuan khusus. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui distribusi frekuensi Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun

2019 berdasarkan sosiodemografi yang meliputi umur, jenis kelamin, dan

pekerjaan.

2. Untuk mengetahui distribusi frekuensi Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun

2019 berdasarkan kadar kolesterol, riwayat keluarga menderita hipertensi,

Indeks Massa Tubuh (IMT).


7

3. Untuk mengetahui hubungan sosiodemografi yang meliputi umur, jenis

kelamin, dan pekerjaan dengan kejadian hipertensi pada Jemaah Haji

Embarkasi Medan Tahun 2019.

4. Untuk mengetahui hubungan kadar kolesterol dengan kejadian hipertensi pada

Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019.

5. Untuk mengetahui hubungan riwayat penyakit hipertensi dalam keluarga

dengan kejadian hipertensi pada Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019.

6. Untuk mengetahui hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kejadian

hipertensi pada Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini meliputi:

1. Memberikan informasi berupa data dan hasil analisis sehingga dapat

dipergunakan untuk menambah pengetahuan tentang Analisis Faktor-Faktor

Yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Jemaah Haji Embarkasi

Medan Tahun 2019.

2. Sebagai sarana untuk menambah wawasan dan mengaplikasikan ilmu yang

dipelajari selama masa berkuliah di Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara.

3. Sebagai informasi mengenai Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan

dengan Kejadian Hipertensi pada Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019

yang diharapkan dapat menjadi bahan masukkan bagi peneliti selanjutnya.


Tinjauan Pustaka

Istithaah Kesehatan Jemaah Haji

Jemaah haji adalah Warga Negara Indonesia, beragama Islam dan telah

mendaftarkan diri untuk menunaikan ibadah haji sesuai dengan persyaratan yang

di tetapkan. Istithaah adalah kemampuan Jemaah Haji secara jasmaniah, ruhaniah,

pembekalan dan keamanan untuk menunaikan ibadah haji tanpa menelantarkan

kewajiban terhadap keluarga. Istithaah Kesehatan Jemaah Haji adalah

kemampuan Jemaah Haji dari aspek kesehatan yang meliputi fisik dan mental

yang terukur dengan pemeriksaan yang dapat dipertanggung jawabkan sehingga

Jemaah Haji dapat menjalankan ibadahnya sesuai tuntunan Agama Islam

(Permenkes No.15, 2016).

Definisi Hipertensi

Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan kronis

ditandai dengan meningkatnya tekanan darah pada dinding pembuluh darah arteri.

Hal ini mengakibatkan jantung bekerja lebih keras untuk mengedarkan darah ke

seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Seseorang dikatakan mengalami tekanan

darah tinggi jika pemeriksaan tekanan darah menunjukkan hasil di atas 140/90

mmHg atau lebih dalam keadaan istirahat, dengan dua kali pemeriksaan, dan

selang waktu lima menit (Sari, 2017).

Hipertensi merupakan pemicu berbagai penyakit diantaranya yaitu stroke,

diabetes, dan gagal ginjal. Organ yang terkait dengan penyakit fatal ini adalah

jantung (Irianto, 2015). Hipertensi menjadi sillent killer karena pada sebagian

besar kasus tidak menunjukkan gejala dan pada akhirnya menjadi stroke dan

8
9

serangan jantung yang mengakibatkan penderita meninggal (Kurniadi &

Nurrahmani, 2017).

Klasifikasi Hipertensi

Berdasarkan penyebab. Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi

menjadi dua, antara lain yaitu :

Hipertensi primer. Hipertensi primer atau yang disebut dengan hipertensi

essensial yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya (idiopatik) meksipun

dikaitkan dengan faktor gaya hidup dan pola makanan. Hipertensi primer terjadi

pada sekitar 90% penderita hipertensi.

Hipertensi sekunder. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang terjadi

disebabkan oleh penyakit tertentu seperti kelainan pembuluh darah ginjal,

gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid), penyakit kelenjar adrenal, dan lain-lain.

Hipertensi sekunder terjadi sekitar 5-10% dari penderita hipertensi disebabkan

penyakit ginjal dan sekitar 1-2% disebabkan kelainan hormonal atau pemakaian

obat tertentu (Kementerian Kesehatan RI, 2018).

Berdasarkan tekanan darah sistolik dan diastolik. Klasifikasi

hipertensi berdasarkan tekanan sistolik dan diastolik menurut JNC VII dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1

Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC VII

Klasifikasi Tekanan Darah Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah


(mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal <120 <80
Prehipertensi 120-139 80-90
Hipertensi Stage 1 140-159 90-99
Hipertensi Stage 2 160 100
Sumber : JNC VII
10

Gejala Hipertensi

Pada umumnya hipertensi tidak disertai dengan gejala tertentu sehingga

tidak semua penderita hipertensi mengenali atau merasakan keluhan maupun

gejala. Namun penderita hipertensi sering mengalami keluhan-keluhan seperti

sakit kepala, gelisah, jantung berdebar-debar, pusing, penglihatan kabur, rasa sakit

di bagian dada, mudah lelah, dan lain-lain (Kementerian Kesehatan RI, 2018).

Gejala mulai terasa oleh penderita hipertensi ketika tekanan darah >140/90

mmHg, antara lain yaitu merasa pusing, mudah marah, telinga berdengung, susah

tidur, sesak nafas, rasa berat di tengkuk, mudah lelah, mata berkunang-kunang,

muka pucat, dan suhu tubuh rendah. Hipertensi dapat menjadi penyebab kematian

karena tidak ada gejala khusus (Sutanto, 2010).

Epidemiologi Hipertensi

Menurut orang. Data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan prevalensi

hipertensi di Indonesia pada usia 18 tahun berdasarkan diagnosis dokter sebesar

8,4%. Pada jenis kelamin perempuan diperoleh prevelensi tertinggi yaitu sebesar

36,9% dan pada laki-laki sebesar 31,3%. Prevalensi hipertensi cenderung

mengalami peningkatan seiring peningkatan umur. Dari data tersebut diperoleh

prevelensi tertinggi berada pada kelompok umur di atas 75 tahun. Selain itu

berdasarkan karakteristik pekerjaan, prevalensi tertinggi terdapat pada kelompok

yang tidak bekerja yaitu sebesar 39,7% dan diikuti dengan kelompok yang bekerja

sebagai PNS/TNI/Polri/BUMN/BUMD yaitu sebesar 36,9%. Prevalensi terendah

berada pada kelompok penduduk yang masih sekolah yaitu sebesar 14,8%

(Kementerian Kesehatan RI, 2018). Data WHO menunjukkan pada taun 2015, 1
11

dari 4 pria dan 1 dari 5 wanita di dunia menderita hipertensi serta kurang dari 1

dari 5 orang dengan hipertensi memiliki masalah yang terkendali (WHO, 2019).

Menurut tempat. Hipertensi memiliki prevalensi yang bervariasi di

seluruh wilayah. Wilayah Afrika memiliki prevalensi tertinggi yaitu sebesar 27%.

Adapun prevalensi terendah berada di wilayah Amerika yaitu sebesar 18%. Di

wilayah Mediterania Timur prevalensi hipertensi sebesar 26%, Eropa sebesar

23%, Pasifik Barat sebesar 19%, dan Asia Tenggara sebesar 25%. Sementara itu

di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter, prevalensi hipertensi pada tahun 2018

sebesar 8,4% dan berdasarkan hasil ukur diperoleh prevalensi sebesar 34,1%.

Provinsi dengan prevalensi tertinggi yaitu Sulawesi Utara sebesar 13,2%. Di

daerah perkotaan diperoleh prevalensi hipertensi sebesar 34,4% dan di daerah

pedesaan sebesar 33,7% (Kementerian Kesehatan RI, 2018).

Menurut waktu. Tinjauan tren saat ini menunjukkan bahwa jumlah orang

dewasa dengan hipertensi meningkat dari 594 juta pada tahun 1975 menjadi 1,13

miliar pada tahun 2015 (WHO, 2019). Jumlah penyandang hipertensi terus

meningkat setiap tahunnya, berdasarkan data WHO diperkirakan pada tahun 2025

akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap

tahunnya 10,44 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya

(Kementerian Kesehatan RI, 2019).

Di Indonesia prevelansi hipertensi bervariasi dari tahun ke tahun. Pada

tahun 2007 prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran diperoleh sebesar

31,7%, namun pada tahun 2013 prevalensi hipertensi mengalami penurunan

menjadi sebesar 25,8% dan kembali mengalami peningkatan pada tahun 2018
12

menjadi 34,1%. Adapun berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan diperoleh

prevalensi hipertensi di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 9,4% dan pada tahun

2018 sebesar 8,4% (Kementerian Kesehatan RI, 2018).

Faktor Risiko Hipertensi

Faktor risiko terjadinya hipertensi terdiri dari faktor yang dapat diubah dan

tidak dapat diubah.

Faktor risiko yang tidak dapat diubah. Faktor risiko yang tidak dapat

diubah antara lain:

Umur. Kejadian hipertensi akan semakin besar dengan pertambahan usia.

Elastisitas jaringan mulai menghilang serta pembuluh darah yang semakin

melebar pada usia tua salah satu faktor pemicu hipertensi. (Sutanto, 2010). Pada

usia lanjut, hipertensi terutama ditemukan hanya berupa kenaikan tekanan darah

sistolik. Hal ini disebabkan perubahan struktur pada pembuluh darah besar.

Proporsi hipertensi juga meningkat seiring dengan peningkatan kelompok umur.

Pada data Riskesdas tahun 2018 diperoleh prevalensi tertinggi hipertensi berada

pada kelompok umur 75 tahun ke atas. Secara fisiologis semakin tinggi umur

seseorang maka semakin berisiko untuk mengidap hipertensi (Kementerian

Kesehatan RI, 2019).

Jenis kelamin. Jenis kelamin berpengaruh pada terjadinya hipertensi.

Laki-laki memiliki risiko sekitar 2,3 kali lebih tinggi mengalami peningkatan

tekanan darah sistolik dibandingkan dengan perempuan. Hal ini diduga karena

laki-laki memiliki gaya hidup yang cenderung meningkatkan tekanan darah.

Namun setelah memasuki masa menopause, prevalensi hipertensi pada perempuan


13

mengalami peningkatan. Bahkan pada usia di atas 65 tahun, hipertensi pada

perempuan lebih tinggi daripada laki-laki (Kementerian Kesehatan RI, ). Data

WHO menunjukkan pada tahun 2015 terdapat 1 dari 4 laki-laki yang menderita

hipertensi dan untuk jenis kelamin perempuan sebanyak 1 dari 5 perempuan

(WHO,2019). Namun data di Indonesia berdasarkan Riskesdas menunjukkan pada

tahun 2013 prevalensi hipertensi dari hasil pengukuran tekanan darah diperoleh

lebih tinggi pada perempuan (28,8%) daripada laki-laki (22,8%), begitu pula pada

tahun 2018 prevalensi hipertensi pada perempuan sebesar 36,8% dan laki-laki

sebesar 31,3% (Kementerian Kesehatan, 2019).

Riwayat keluarga. Riwayat keluarga dekat yang menderita hipertensi

(faktor keturunan) juga meningkatkan risiko hipertensi, terutama hipertensi

primer. Faktor genetik juga berkaitan dengan metabolisme pengaturan garam dan

renin membran sel. Menurut Davidson, apabila kedua orang tuanya menderita

hipertensi, maka sekitar 45% akan turun kepada anak-anaknya dan bila salah satu

dari orang tuanya yang menderita hipertensi maka sekitar 30% akan turun ke

anak-anaknya (Kementerian Kesehatan RI, 2013). Munculnya hipertensi diikuti

oleh peran besar dari faktor keturunan. Kejadian hipertensi pada individu kembar

dari satu sel indung telur lebih banyak terjadi dibanding dari sel telur yang

bebeda, hal ini membuktikan genetik besar pengaruhnya terhadap kejadian

hipertensi. 90% dari 10 penderita hipertensi terjadi karena mereka memiliki bakat

atau gen untuk membawa munculnya penyakit tersebut (Sutanto, 2010).

Ras atau suku. Terdapat disparitas hipertensi oleh kelompok ras dan etnis.

Golongan kulit hitam lebih sering mengalami tekanan darah tinggi dan pada usia
14

lebih dini dibandingkan golongan kulit putih Meksiko Amerika serta memiliki

tingkat tekanan darah rata-rata lebih tinggi. Di antara orang kulit hitam, hipertensi

lebih sering terjadi pada perempuan daripada laki-laki. Data dari National Health

and Nutrition Survey (NHANES) menunjukkan bahwa dari 1988-1994 sampai

1999-2002 prevalensi tekanan darah tinggi pada individu dewasa meningkat dari

35,9% menjadi 41,4% di antara golongan kulit hitam, dan terutama pada

perempuan kulit hitam sebesar 44,0% (Yunaidi, 2017). Sementara itu ditemukan

variasi antar suku di Indonesia yakni yang terendah di Lembah Baliem Jaya,

Papua (0,6%) dan yang tertinggi berada di Sukabumi (Suku Sunda), Jawa Barat

(28,6%) (Bustan, 2015).

Faktor risiko yang dapat diubah. Faktor risiko penyebab hipertensi yang

dapat diubah antara lain:

Obesitas. Obesitas atau kegemukan merupakan persentase abnormalitas

lemak yang dinyatakan dalam Indeks Massa Tubuh (IMT) yakni perbandingan

antara berat badan dengan tingggi badan kuadrat dalam meter. Berat badan dan

indeks massa tubuh berkorelasi langsung dengan tekanan darah, terutama tekanan

darah sistolik. Obesitas bukan penyebab langsung hipertensi. Namun prevalensi

hipertensi pada obesitas jauh lebih besar. Risiko relatif untuk menderita hipertensi

pada orang-orang gemuk 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang

badannya normal. Pada penderita hipertensi ditemukan sekitar 20-33% memiliki

berat badan lebih (overweight) (Kementerian Kesehatan RI, 2013).

Dislipidemia. Kelainan metabolisme lipid (lemak) ditandai dengan

peningkatan kadar kolesterol total, trigliserida, kolesterol LDL dan atau penuruan
15

kolesterol HDL dalam darah. Kolesterol merupakan faktor penting dalam

terjadinya aterosklerosis yang kemudian meningkatkan tekanan perifer pembuluh

darah sehingga tekanan darah meningkat. Kadar kolesterol total sebaiknya <200

mg/dl, trigliserida <150 mg/dl, koleserol LDL <100 mg/dl, dan kolesterol HDL

minimal 60 mg/dl (Kementerian Kesehatan RI, 2013).

Konsumsi garam. Konsumsi garam berlebih akan meningkatkan jumlah

natrium dalam sel dan mengganggu keseimbangan cairan. Masuknya cairan ke

dalam sel akan mengecilkan diameter pembuluh darah arteri sehingga jantung

harus memompa darah lebih kuat yang berakibat meningkatnya tekanan darah.

Peningkatan tekanan darah berpengaruh pada peningkatan kerja jantung, yang

akhirnya akan meningkatkan risiko mengalami serangan jantung dan stroke

(Kementerian Kesehatan RI, 2018).

WHO menyebutkan rata-rata orang mengkonsumsi sekitar 10 gram garam

per hari. Ini sekitar dua kali lipat dari tingkat yang direkomendasikan dari semua

sumber, termasuk makanan olahan, makanan siap saji, dan makanan yang

disiapkan di rumah (kurang dari 5 gram atau di bawah satu sendok teh per hari).

WHO merekomendasikan agar anak-anak berusia 2 sampai 15 tahun

mengonsumsi garam lebih sedikit dari ini, disesuaikan dengan kebutuhan energi

mereka untuk pertumbuhan (WHO, 2014).

Konsumsi alkohol. Pengaruh alkohol terhadap kenaikan tekanan darah

telah dibuktikan namun mekanismenya masih belum jelas. Peningkatan kadar

kortisol, peningkatan volume sel darah merah dan peningkatan kekentalan darah

diduga berperan dalam meningkatkan tekanan darah. Beberapa studi


16

menunjukkan bahwa efek terhadap tekanan darah terlihat ketika mengkonsumsi

alkohol sekitar 2-3 gelas ukuran standar setiap harinya (Kementerian Kesehatan

RI, 2013). Konsumsi alkohol memiliki banyak dampak negatif diantaranya

menyebabkan kerusakan saraf, mengganggu sistem metabolisme tubuh,

mengganggu sistem reproduksi, menurunkan kecerdasan, menyebabkan kenaikan

berat badan, mengganggu fungsi hati, menyebabkan tekanan darah tinggi,

menyebabkan ketidaknyamanan dalam tubuh, serta memperpendek usia

(Kementerian Kesehatan RI, 2018).

Merokok. Rokok merupakan faktor risiko berbagai penyakit tidak menular

diantaranya hipertensi, penyakit jantung, dan kanker. Rokok mengandung banyak

kandungan zat berbahaya bagi tubuh. Terdapat 4000 jenis senyawa kimia, 400 zat

berbahaya, dan 43 zat karsinogenik. Selain itu rokok juga mengandung karbon

monoksida, tar, dan nikotin (Kementerian Kesehatan RI, 2018). Iritan yang ada di

dalam rokok selain berpengaruh langsung pada paru-paru yang menyebabkan

batuk-batuk, sesak dan kanker paru, bahan-bahan toksik yang masuk ke dalam

darah mengakibatkan denyut jantung lebih cepat, pembuluh darah cepat kaku, sel-

sel darah lebih mudah menggumpal, dan oksigen dalam darah berkurang

disebabkan karbon monoksida (Kabo, 2014).

Kurang aktivitas fisik. Olahraga dapat menyehatkan tubuh, begitu pula

sebaliknya. Kurang aktivitas fisik dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.

Banyak hasil studi menyebutkan bahwa aktivitas fisik menurunkan angka

kejadian hipertensi, kegemukan, stroke, osteoporosis, diabetes melitus, dan

penyakit jantung koroner (Kabo, 2014).


17

Stress. Stres atau ketegangan jiwa (rasa tertekan, murung, marah, dendam,

rasa takut, atau rasa bersalah) dapat merangsang kelenjar anak ginjal melepaskan

hormon adrenalin dan memacu jantung untuk berdenyut lebih cepat dan lebih kuat

sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah. Apabila stress berlangsung

dalam jangka waktu yang lama, maka tubuh berusaha melakukan penyesuaian

sehingga menimbulkan kelainan organ atau perubahan patologis dan

menimbulkan gejala berupa hipertensi atau penyakit maag. Menurut studi

Framingham, wanita usia 45-64 tahun memiliki sejumlah faktor psikososial

seperti keadaan tegang, masalah rumah tangga, tekanan ekonomi, stress harian,

mobilitas pekerjaan, dan kemarahan terpendam. Seluruhnya berhubungan dengan

peningkatan tekanan darah dan manifestasi klinik penyakit kardiovaskular

(Kementerian Kesehatan RI, 2013).

Komplikasi Hipertensi

Hipertensi dapat menyebabkan beberapa komplikasi diantaranya yaitu

stroke, penyakit jantung koroner, penyakit ginjal kronis, penyakit arteri perifer.

Stroke. Hipertensi dianggap sebagai faktor risiko utama terjadinya stroke.

Disebutkan bahwa penderita dengan tekanan diastolik di atas 95 mmHg

mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk terjadinya infark otak dibandingkan

dengan tekanan diastolik kurang dari 80 mmHg, sedangkan kenaikan sistolik lebih

dari 180 mmHg mempunyai risiko tiga kali terserang stroke iskemik dibandingkan

mereka yang bertekanan darah kurang dari 140 mmHg (Bustan, 2015).

Penyakit jantung. Di antara komplikasi lainnya, hipertensi dapat

menyebabkan kerusakan serius pada jantung. Tekanan yang berlebihan dapat


18

mengeraskan arteri, menurunkan aliran darah dan oksigen ke jantung. Tekanan

yang meningkat dan aliran darah yang berkurang ini dapat menyebabkan nyeri

dada atau yang disebut angina, serangan jantung yang terjadi ketika suplai darah

ke jantung tersumbat dan sel otot jantung mati karena kekurangan oksigen.

Semakin lama aliran darah tersumbat, semakin besar kerusakan jantung.

Hipertensi dapat menyebabkan gagal jantung yang terjadi ketika jantung tidak

dapat memompa cukup darah dan oksigen ke organ vital tubuh lainnya (WHO,

2019).

Hipertensi meningkatkan insiden penyakit kardiovaskular termasuk

penyakit jantung koroner. Studi Framingham menunjukkan bahwa hipertensi

merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner. Tekanan darah

tinggi dapat menyebabkan cedera pada endotel arteri terutama di daerah

percabangan seperti pada arteri koroner. Cedera yang terjadi berulang dapat

menimbulkan plak sehingga menyebabkan penyakit jantung koroner (Kabo,

2014).

Gangguan ginjal. Tekanan darah dikendalikan oleh ginjal melalui

beberapa cara. Hipertensi menyebabkan pengerutan pembuluh darah pada ginjal

sehingga terjadi gangguan aliran zat-zat makanan menuju ginjal yang

mengakibatkan kerusakan ginjal dan bahkan mampu menyebabkan sel ginjal tidak

mampu berfungsi lagi. Dampak dari hal tersebut mengakibatkan gagal ginjal

(Sutanto, 2010).
19

Pencegahan

Pencegahan primer. Hipertensi dapat dicegah dengan mengendalikan

perilaku berisiko seperti merokok, diet yang tidak sehat seperti kurang konsumsi

sayur dan buah serta konsumsi gula, garam dan lemak berlebih, obesitas, kurang

aktifitas fisik, konsumsi alkohol berlebihan, dan stres. Risiko untuk mengidap

hipertensi dapat dikurangi dengan mengurangi konsumsi garam yakni tidak

melebihi satu sendok teh per hari, melakukan aktivitas fisik teratur seperti berjalan

kaki sejauh 3 km atau olahraga selama 30 menit per hari minimal 5 kali dalam

seminggu, tidak merokok dan menghindari asap rokok, diet dengan gizi seimbang,

mempertahankan berat badan ideal, serta menghindari minum alkohol

(Kementerian Kesehatan RI, 2018).

Pencegahan sekunder. Pencegahan sekunder diperlukan untuk mencegah

agar hipertensi tidak semakin parah. Beberapa diantaranya yaitu mengubah pola

hidup penderita antara lain dianjurkan untuk menurunkan berat badan apabila

mengalami kelebihan berat badan, mengubah pola makan (membatasi konsumsi

gula, garam, dan lemak), mengurangi konsumsi alkohol, berhenti merokok, dan

melakukan pengecekan tekanan darah secara rutin (Kementerian Keseatan RI,

2013).

Pencegahan tersier. Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu berupa

pemberian obat-obatan seperti:

1. Diuretik, obat-obatan jenis diuretik bekerja mengeluarkan cairan tubuh

(melalui urin), sehingga volume cairan tubuh berkurang, tekanan darah turun,

dan beban jantung lebih ringan.


20

2. Penyekat beta (beta bloker), obat jenis ini bekerja menurunkan laju nadi dan

daya pompa jantung. Beta bloker juga dapat menurukan morbiditas dan

mortalitas pada penderita hipertensi yang lanjut usia, menurunkan risiko

penyakit jantung koroner, prevensi terhadap serangan infark miokard ulangan

dan gagal jantung.

3. Golongan Penghambat Angiotensin Converting Enzym (ACE) dan Angiotensin

Receptor Blocker (ARB), kedua jenis obat ini memiliki efek vasodilatasi,

sehingga meringankan beban jantung. ACE dan ARB terutama diindikasikan

pada pasien hipertensi dengan gagal jantung, diabetes melitus, dan penyakit

ginjal kronik.

4. Golongan Calcium Channel Blockers (CCB), mengahambat masuknya

kalsium ke dalam sel pembuluh darah arteri sehingga menyebabkan dilatasi

arteri koroner dan juga arteri perifer (Kementerian Kesehatan RI, 2013).

Landasan Teori

Menurut Blum (1986), bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

derajat kesehatan seseorang/masyarakat dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu :

1. Lingkungan. Lingkungan meliputi lingkungan fisik dan sosiokultur.

2. Perilaku. Gaya hidup individu sangat mempengaruhi derajat kesehatan

masyarakat.

3. Hereditary. Hal ini sangat berpengaruh pada derajat kesehatan masyarakat.

Hal ini karena ada beberapa penyakit yang diturunkan lewat genetik. Faktor

hereditas sulit diintervensi karena bawaan dari lahir dan memiliki biaya yang

mahal jika dapat di intervensi.


21

4. Health care service. Pelayanan kesehatan yang dimaksud pelayanan kesehatan

promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif. Derajat kesehatan semakin baik jika

semakin mudah akses pada pelayanan kesehatan.

Genetik

Derajat
Perilaku Pelayanan
kesehatan Kesehatan
masyarakat

Lingkungan

Gambar 1. Kerangka teori

Kerangka Konsep

Variabel independen Variabel dependen

1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Pekerjaan
4. Kadar kolesterol Hipertensi
5. Riwayat penyakit Hipertensi
keluarga
6. IMT (Indeks Massa Tubuh)

Gambar 2. Kerangka konsep


Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian

analitik dengan desain cross sectional.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian. Penelitian dilakukan di Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas 1 Belawan dikarenakan ketersediaan data kesehatan Jemaah Haji Embarkasi

Medan Tahun 2019.

Waktu penelitian. Penelitian dilakukan sejak bulan Juli 2020 sampai

dengan selesai.

Populasi dan Sampel

Populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jemaah haji yang

terdaftar menjadi Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019 yang berjumlah

8.525 jemaah.

Sampel. Sampel pada penelitian ini adalah sebagian Jemaah haji

Embarkasi Medan Tahun 2019.

Besar sampel. Rumus sampel minimal yang digunakan adalah rumus dari

Stanley Lameshow (1997).

2
Z1−∝/2 P(1 − P)N
𝑛= 2
𝑑2 (N − 1) + Z1−∝/2 P(1 − P)

Keterangan:

n : Besar sampel

22
23

N : Jumlah Populasi
2
Z1−∝/2 : Derajat kepercayaan 95% = 1,96

P : Perkiraan proporsi kejadian Hipertensi (0,3411). [Prevalensi

penderita Hipertensi Indonesia (Riskesdas,2018)].

d : Presisi mutlak (5%)

Perhitungan besar sampel untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:


2
Z1−∝/2 P(1 − P)N
𝑛= 2
𝑑 2 (N − 1) + Z1−∝/2 P(1 − P)

(1,96)2 (0,3411)(1 − 0,3411)8.525


𝑛=
(0,05)2 (8.525 − 1) + (1,96)2 (0,3411)(1 − 0,3411)

7.360,51
𝑛=
22,17

𝑛 = 331,95332

Berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah sampel minimal dalam

penelitian ini adalah 332 responden.

Teknik pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel menggunakan

simple random sampling dari data sekunder dibantu dengan menggunakan

aplikasi random dengan mengacak nomor urut jemaah haji kemudian dilanjutkan

dengan melihat data penderita yang telah diundi.

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Hipertensi. Hipertasi adalah jemaah haji yang dinyatakan menderita

Hipertensi dan terdaftar sebagai peserta haji embarkasi Medan Tahun 2019.

Umur. Umur adalah usia jemaah haji saat menunaikan ibadah haji yang

dihitung berdasarkan tanggal kelahiran.


24

Jenis kelamin. Jenis kelamin adalah ciri biologis yang dimiliki Jemaah

haji yaitu laki-laki dan perempuan pada jemaah haji embarkasi Medan Tahun

2019.

Pekerjaan. Pekerjaan adalah kegiatan utama yang dilakukan jemaah haji

embarkasi Medan Tahun 2019 setiap hari dan mendapatkan penghasilan dari

kegiatan tersebut.

Kadar kolesterol. Kadar kolesterol adalah hasil pemeriksaan kolesterol

yang dilakukan pada jemaah haji embarkasi Medan Tahun 2019.

Riwayat keluarga. Riwayat keluarga adalah ada tidaknya anggota

keluarga yang menderita hipertensi pada jemaah haji embarkasi Medan tahun

2019.

Indeks massa tubuh (IMT). Indeks massa tubuh (IMT) adalah

pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui status gizi pada jemaah haji Medan

Tahun 2019 dan sudah tertera pada status kesehatan jemaah haji yang telah

dihitung oleh KKP.

Metode Pengumpulan Data

Data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data

sekunder yang diperoleh dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Belawan.

Metode Analisis Data

Analisis univariat. Analisis univariat digunakan untuk melihat secara

deskriptif dan dipakai untuk mengetahui distribusi frekuensi dari masing-masing

variabel dependen (hipertensi) dan variabel independen (umur, jenis kelamin,

tempat tinggal, pekerjaan, kadar kolesterol, riwayat keluarga, dan indeks massa

tubuh).

Analisis bivariat. Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan

antara variabel dengan kejadian Hipertensi. Dengan analisis statistik


25

menggunakan uji chi-square, hasil analisis dengan nilai p<0,05 dinyatakan

berhubungan.

Metode Pengukuran

Tabel 2

Aspek Pengukuran Variabel

Variabel Kategori Jawaban Kategori Variabel Skala ukur


Hipertensi 1. Ya Ordinal
2. Tidak
Umur 1. 12-16 tahun 1. >55 tahun Ordinal
2. 17-25 tahun 2. 55 tahun
3. 26-35 tahun
4. 36-45 tahun
5. 46-55 tahun
6. 56-65 tahun
7. >65 tahun
Jenis kelamin 1. Laki-laki Nominal
2. Perempuan
Tempat tinggal 1. Kota Medan Nominal
2.Luar Kota Medan
Pekerjaan 1. PNS/ TNI/ Polri/ 1. Bekerja Nominal
BUMN/Pensiunan 2. Tidak bekerja
2. IRT/ Tidak bekerja
3. Wiraswasta
4. Buruh
5. Pelajar/ Mahasiswa
6. Nelayan
7. Lain-lain
Kadar kolesterol 1. Tinggi (200 mg/dl) Ordinal
2. Normal (<200
md/dl)
Riwayat keluarga 1. Ada Ordinal
2. Tidak ada
Indeks Massa 1. Obesitas : >27 kg/m2 1.Kegemukan (>25 Ordinal
2
Tubuh (IMT) 2. Gemuk: 25,1- 27,0 kg/m )
kg/m2 2. Normal (25 kg/m2)
3. Normal: 18,5-25,0
kg/m2
4. Kurus: 17-18,4 kg/m2
Hasil Penelitian

Gambaran Umum Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) adalah unit pelaksana teknis di

lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. KKP

memiliki tugas untuk melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit,

penyakit potensi wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian

dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA

serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali,

bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja

bandara udara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

Menurut PERMENKES Nomor 356 tahun 2008 dan PERMENKES

Nomor 2348 tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan bahwa KKP terdiri dari Bagian Tata Usaha, Bidang Pengendalian

Karantina & Surveilans Epidemiologi, Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan,

Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah, Wilayah Kerja, Kelompok

Fungsional dan Instalasi.

Kesehatan haji merupakan salah satu tugas pada Bidang Upaya Kesehatan

dan Lintas Wilayah. Adapun tugas lain dari Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas

Wilayah yaitu untuk melaksanakan perencanaan dan evaluasi serta penyusunan

laporan di bidang pelayanan kesehatan terbatas, kesehatan haji, kesehatan kerja,

kesehatan matra, vaksinasi internasional, pengembangan jejaring kerja, kemitraan,

26
27

kajian dan teknologi, serta pendidikan dan pelatihan bidang upaya kesehatan

pelabuhan di wilayah kerja bandar udara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Belawan adalah salah satu unit kerja

Departemen Kesehatan yang berada di Pelabuhan Laut Belawan. KKP berubah

menjadi Kelas 1 semenjak tahun 2008. Sesuai dengan PERMENKES Nomor 356

tahun 2008 dan PERMENKES Nomor 2348 tahun 2011 memiliki 7 wilayah kerja

yaitu Polonia, Tanjung Balai, Kuala Tanjung, Pangkalan susu, Sibolga, Gunung

Sitoli dan Pantai Cermin.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Medan memiliki SDM (sumber daya

manusia) sebanyak 124 orang pada tahun 2015 dengan rincian 50 orang laki-laki

dan 74 orang perempuan. Berdasarkan latar pendidikan yaitu 16 orang lulusan S2,

23 orang dokter umum, 1 orang dokter gigi, 3 orang Ners, 1 orang apoteker, 36

orang S1 Kesehatan, 3 orang S1 Non Kesehatan, 28 orang D3 Kesehatan, 1 orang

D3 Non Kesehatan, 8 orang lulusan SMA, 2 orang lulusan SMP dan 2 orang

lulusan SD.

Gambaran Umum Kecamatan Medan Belawan

Geografis. Kecamatan Medan Belawan merupakan salah satu kecamatan

yang berada di Kota Medan. Letak geografisnya berada pada 030-480 Lintang

Utara dan 980-420 Bujur Timur. Luas wilayahnya adalah 3.219 Ha yang terbagi

atas 6 kelurahan dan berada pada ketinggian 3 meter di atas permukaan laut (dpl).

Batas administrasi berdasarkan Kecamatan Medan Belawan, sebagai berikut :

a. Sebelah utara : Selat Malaka dan Kabupaten Deli Serdang

b. Sebelah selatan : Kecamatan Percut Sei Tuan


28

Kabupaten Deli Serdang

a. Sebelah timur : Kecamatan Medan Labuhan dan

Kecamatan Medan Marelan

b. Sebelah barat : Kecamatan Hamparan Perak

Kabupaten Deli Serdang

Adapun jarak dari pusat Kecamatan Medan Belawan ke Kantor Walikota

(Pusat Kota Medan) adalah ± 23 km.

Demografis. Menurut Sumatera Utara Dalam Angka (SUDA) tahun 2017,

Jumlah penduduk di Kecamatan Medan Belawan 98.167 orang penduduk terdiri

dari 48.490 orang laki-laki serta 49.667 orang perempuan. Berdasarkan kelompok

umur, distribusi penduduk Kecamatan Medan Belawan relatif lebih banyak

penduduk usia produktif.

Analisis Univariat

Kejadian hipertensi. Point prevalence hipertensi pada 332 jamaah haji

Embarkasi Medan tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3

Point Prevalence Rate Kejadian Hipertensi pada Jemaah Haji Embarkasi Medan
Tahun 2019

Kejadian Hipertensi n %
Iya 158 47,6
Tidak 174 52,4
Total 332 100,0

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa point prevalence rate pada

Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019 adalah sebesar 47,6%.


29

Umur. Distribusi proporsi umur responden dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4

Distribusi Proporsi Berdasarkan Umur pada Jemaah Haji Embarkasi Medan


Tahun 2019

Umur n %
17 – 25 tahun 6 1,8
26 – 35 tahun 16 4,8
36 – 45 tahun 28 8,4
46 – 55 tahun 62 18,7
56 – 65 tahun 153 46,1
> 65 tahun 67 20,2
Total 332 100,0

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa proporsi umur yang 17–25

tahun sebanyak 6 orang (1,8%), yang umur 26–35 tahun sebanyak 16 orang

(4,8%), umur 36–45 tahun sebanyak 28 orang (8,4%), umur 46–55 tahun

sebanyak 62 orang (18,7%), umur 56–65 tahun sebanyak 153 orang (46,1%), dan

umur >65 tahun sebanyak 67 orang (20,7%).

Tabel 5

Distribusi Kategori Berdasarkan Umur pada Jemaah Haji Embarkasi Medan


Tahun 2019

Kategori Umur n %
> 55 tahun 198 59,6
≤ 55 tahun 134 40,4
Total 332 100,0

Berdasarkan pengkategorian umur diketahui bahwa dari 332 responden

terdapat 198 responden (59,6%) yang umur > 55 tahun dan 134 responden

(40,4%) yang umur ≤ 55 tahun.


30

Jenis kelamin. Distribusi proporsi jenis kelamin responden dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 6

Distribusi Proporsi Berdasarkan Jenis Kelamin pada Jemaah Haji Embarkasi


Medan Tahun 2019

Jenis Kelamin n %
Laki-laki 156 47,0
Perempuan 176 53,0
Total 332 100,0

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa proporsi jenis kelamin

perempuan sebanyak 176 orang (53,0%) dan jenis kelamin laki-laki sebanyak 156

orang (47,0%).

Pekerjaan. Distribusi proporsi pekerjaan responden dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 7

Distribusi Proporsi Berdasarkan Pekerjaan pada Jemaah Haji Embarkasi Medan


Tahun 2019

Pekerjaan n %
PNS/TNI/Polri/BUMN/Pensiunan 98 29,5
Ibu rumah tangga 110 33,1
Wiraswasta 62 18,7
Buruh/Tani 49 14,8
Pelajar/Mahasiswa 7 2,1
Lainnya 6 1,8
Total 332 100,0

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa proporsi pekerjaan

PNS/TNI/Polri/BUMN/Pensiunan sebanyak 98 orang (29,5%), Ibu rumah tangga

sebanyak 110 orang (33,1%), Wiraswasta sebanyak 62 orang (18,7%), Buruh/Tani


31

sebayak 49 orang (14,8%), Pelajar/Mahasiswa sebanyak 7 orang (2,1%), dan

lainnya sebanyak 6 orang (1,8%).

Tabel 8

Distribusi Kategori Berdasarkan Pekerjaan pada Jemaah Haji Embarkasi Medan


Tahun 2019

Kategori Pekerjaan n %
Bekerja 184 55,4
Tidak bekerja 148 44,6
Total 332 100,0

Berdasarkan pengkategorian pekerjaan diketahui bahwa dari 332

responden terdapat 184 responden (55,4%) yang bekerja dan 148 responden

(44,6%) yang tidak bekerja.

Kadar kolesterol. Distribusi proporsi kadar kolesterol responden dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 9

Distribusi Proporsi Berdasarkan Kadar Kolesterol pada Jemaah Haji Embarkasi


Medan Tahun 2019

Kadar Kolesterol n %
Tinggi 156 47,0
Normal 176 53,0
Total 332 100,0

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa proporsi kadar kolesterol tinggi

sebanyak 156 orang (47,0%) dan kadar kolesterol normal sebanyak 176 orang

(53,0%).

Riwayat keluarga. Distribusi proporsi riwayat keluarga responden dapat

dilihat pada tabel berikut:


32

Tabel 10

Distribusi Proporsi Berdasarkan Riwayat Keluarga pada Jemaah Haji Embarkasi


Medan Tahun 2019

Riwayat Keluarga n %
Ada 185 55,7
Tidak ada 147 44,3
Total 332 100,0

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa proporsi riwayat keluarga yang

memiliki sebanyak 185 orang (55,7%) dan tidak memiliki sebanyak 147 orang

(44,3%).

Indeks massa tubuh. Distribusi proporsi indeks massa tubuh responden

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 11

Distribusi Proporsi Berdasarkan Indeks Massa Tubuh pada Jemaah Haji


Embarkasi Medan Tahun 2019

Indeks Massa Tubuh n %


Obesitas 60 18,1
Gemuk 129 38,9
Normal 139 41,9
Kurus 4 1,2
Total 332 100,0

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa proporsi indeks massa tubuh

obesitas sebanyak 60 orang (18,1%), gemuk sebanyak 129 orang (38,9%), normal

sebanyak 139 orang (41,9%), dan kurus sebanyak 4 orang (1,2%).


33

Tabel 12

Distribusi Kategori Berdasarkan Indeks Massa Tubuh pada Jemaah Haji


Embarkasi Medan Tahun 2019

Kategori Indeks Massa Tubuh n %


Kegemukan 187 56,3
Normal 145 43,7
Total 332 100,0

Berdasarkan pengkategorian indeks massa tubuh diketahui bahwa dari 332

responden terdapat 187 responden (56,3%) yang mengalami kegemukan dan 145

responden (43,7%) yang normal.

Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel-

variabel independen dengan variabel dependen, dapat dilihat sebagai berikut:

Hasil uji statistik hubungan umur dengan kejadian hipertensi dapat dilihat

sebagai berikut:

Tabel 13

Tabulasi Silang antara Umur dengan Kejadian Hipertensi pada Jemaah Haji
Embarkasi Medan Tahun 2019

Kejadian Hipertensi
Total P
Umur Ya Tidak value
n % n % n %
> 55 tahun 114 57,6 84 42,4 198 100,0
0,001
≤ 55 tahun 44 32,8 90 67,2 134 100,0

Berdasarkan tabel di atas, diketahui yang paling banyak hipertensi

ditemukan pada kategori umur > 55 tahun sebanyak 114 orang (57,6%) dan yang

tidak hipertensi pada kategori umur > 55 tahun sebanyak 84 orang (42,4%). Hasil
34

statistik didapatkan p value (0,001) < 0,05 yang berarti ada hubungan umur

dengan kejadian Hipertensi.

Hasil uji statistik hubungan jenis kelamin dengan kejadian Hipertensi

dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 14

Tabulasi Silang antara Jenis Kelamin dengan Kejadian Hipertensi pada Jemaah
Haji Embarkasi Medan Tahun 2019

Kejadian Hipertensi
Total P
Jenis Kelamin Ya Tidak value
n % n % n %
Laki-laki 66 42,3 90 57,7 156 100,0
0,078
Perempuan 92 52,3 84 47,7 176 100,0

Berdasarkan tabel di atas, diketahui yang paling banyak hipertensi

ditemukan pada kategori jenis kelamin perempuan sebanyak 92 orang (52,3%)

dan yang tidak hipertensi pada kategori jenis kelamin perempuan sebanyak 84

orang (47,7%). Hasil statistik didapatkan p value (0,078) > 0,05 yang berarti tidak

ada hubungan jenis kelamin dengan kejadian Hipertensi.

Hasil uji statistik hubungan pekerjaan dengan kejadian Hipertensi dapat

dilihat sebagai berikut:

Tabel 15

Tabulasi Silang antara Pekerjaan dengan Kejadian Hipertensi pada Jemaah Haji
Embarkasi Medan Tahun 2019

Kejadian Hipertensi
Total P
Pekerjaan Ya Tidak value
n % n % n %
Bekerja 101 54,9 83 45,1 184 100,0
0,004
Tidak bekerja 57 38,5 91 61,5 148 100,0
35

Berdasarkan tabel di atas, diketahui yang paling banyak hipertensi

ditemukan pada kategori bekerja sebanyak 101 orang (54,9%) dan yang tidak

hipertensi pada kategori bekerja sebanyak 83 orang (45,1%). Hasil statistik

didapatkan p value (0,004) < 0,05 yang berarti ada hubungan pekerjaan dengan

kejadian Hipertensi.

Hasil uji statistik hubungan kadar kolesterol dengan kejadian Hipertensi

dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 16

Tabulasi Silang antara Kadar Kolesterol dengan Kejadian Hipertensi pada


Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019

Kejadian Hipertensi
Total P
Kadar Kolesterol Ya Tidak value
n % n % n %
Tinggi 106 67,9 50 32,1 156 100,0
0,001
Normal 52 29,5 124 70,5 176 100,0

Berdasarkan tabel di atas, diketahui yang paling banyak hipertensi

ditemukan pada kategori kolesterol tinggi sebanyak 106 orang (67,9%) dan yang

tidak hipertensi pada kategori kolesterol tinggi sebanyak 50 orang (32,1%). Hasil

statistik didapatkan p value (0,001) < 0,05 yang berarti ada hubungan kadar

kolesterol dengan kejadian hipertensi.

Hasil uji statistik hubungan riwayat keluarga dengan kejadian Hipertensi

dapat dilihat sebagai berikut:


36

Tabel 17

Tabulasi Silang antara Riwayat Keluarga dengan Kejadian Hipertensi pada


Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019

Kejadian Hipertensi
Total P
Riwayat Keluarga Ya Tidak value
n % n % n %
Ada 121 65,4 64 34,6 185 100,0
0,001
Tidak ada 37 25,2 110 74,8 147 100,0

Berdasarkan tabel di atas, diketahui yang paling banyak hipertensi

ditemukan pada kategori yang memiliki riwayat keluarga sebanyak 121 orang

(65,4%) dan yang tidak hipertensi pada kategori yang memiliki riwayat keluarga

sebanyak 64 orang (34,6%). Hasil statistik didapatkan p value (0,001) < 0,05 yang

berarti ada hubungan riwayat keluarga dengan kejadian Hipertensi.

Hasil uji statistik hubungan indeks massa tubuh dengan kejadian

Hipertensi dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 18

Tabulasi Silang antara Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Hipertensi pada
Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019

Kejadian Hipertensi
Indeks Massa Total P
Tubuh Ya Tidak value
n % n % n %
Kegemukan 107 57,2 80 42,8 187 100,0
0,001
Normal 51 35,2 94 64,8 145 100,0

Berdasarkan tabel di atas, diketahui yang paling banyak hipertensi

ditemukan pada kategori kegemukan sebanyak 107 orang (57,2%) dan yang tidak

hipertensi pada kategori kegemukan sebanyak 80 orang (42,8%). Hasil statistik


37

didapatkan p value (0,001) < 0,05 yang berarti ada hubungan indeks massa tubuh

dengan kejadian Hipertensi.


Pembahasan

Analisis Univariat

Proporsi kejadian hipertensi. Proporsi kejadian Hipertensi pada Jemaah

Haji Embarkasi Medan Tahun 2019 dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 3. Diagram pie proporsi prevalensi kejadian hipertensi pada jemaah haji
embarkasi Medan Tahun 2019

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa proporsi prevalensi dengan

kejadian Hipertensi pada Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019 adalah

47,6% dan yang tidak mengalami kejadian Hipertensi adalah 52,4%.

Umur

Distribusi proporsi umur dengan kejadian Hipertensi pada Jemaah Haji

Embarkasi Medan Tahun 2019 dapat dilihat pada gambar berikut ini:

38
39

Gambar 4. Diagram pie proporsi umur dengan kejadian hipertensi pada jemaah
haji embarkasi Medan Tahun 2019

Berdasarkan gambar dapat dilihat bahwa proporsi umur dengan kejadian

Hipertensi paling banyak terdapat pada responden yang umur 56-65 tahun yaitu

46,1% dan paling kecil responden yang umur 17-25 tahun yaitu 1,8%.

Penelitan Anand & Singh di India (2017) menunjukkan bahwa hipertensi

dimulai sejak usia 18 tahun. Penelitian yang dilakukan Gerungan, A. dalam

Ningsih (2017) bahwa diperoleh hasil ada hubungan yang bermakna antara umur

dengan kejadian hipertensi, umur ≥ 40 tahun memiliki risiko terkena hipertensi

sebesar 11,71 kali dibandingkan dengan umur < 40 tahun. Selain itu penelitian

diwilayah rural Thailand menunjukan adanya hubungan antara usia dengan

hipertensi dan orang dengan usia > 40 tahun berisiko 4,2 kali mengalami

hipertensi dibandingkan dengan yang berusia kurang dari 40 tahun.


40

Jenis Kelamin

Distribusi proporsi jenis kelamin dengan kejadian Hipertensi pada Jemaah

Haji Embarkasi Medan Tahun 2019 dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 5. Diagram pie proporsi jenis kelamin dengan kejadian hipertensi pada
jemaah haji embarkasi Medan Tahun 2019

Berdasarkan gambar dapat dilihat bahwa proporsi jenis kelamin dengan

kejadian Hipertensi paling banyak terdapat pada responden yang perempuan yaitu

53,0% dan paling kecil responden yang laki-laki yaitu 47,0%.

Depkes Dir Pengendalian PTM (2006) yang menyatakan bahwa pria

diduga memiliki gaya hidup yang cenderung dapat meningkatkan tekanan darah

dibandingkan dengan wanita. Namun, setelah memasuki menopause, prevalensi

hipertensi pada wanita meningkat. Bahkan setelah usia 65 tahun, terjadinya

hipertensi pada wanita lebih tinggi dibandingkan dengan pria yang diakibatkan

oleh faktor hormonal. Menurut Nuraini (2015) prevalensi terjadinya hipertensi

pada pria sama dengan wanita. Namun wanita terlindung dari penyakit
41

kardiovaskuler sebelum menopause termasuk hipertensi oleh hormon estrogen

yang berperan dalam meningkatkan kadar High Density Lipoprotein (HDL).

Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakan faktor pelindung dalam mencegah

terjadinya proses aterosklerosis.

Pekerjaan

Distribusi proporsi pekerjaan dengan kejadian Hipertensi pada Jemaah

Haji Embarkasi Medan Tahun 2019 dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 6. Diagram pie proporsi pekerjaan dengan kejadian hipertensi pada


jemaah haji embarkasi Medan Tahun 2019

Berdasarkan gambar dapat dilihat bahwa proporsi pekerjaan dengan

kejadian Hipertensi paling banyak terdapat pada responden yang ibu rumah

tangga yaitu 33,1% dan paling kecil responden yang lainnya yaitu 1,8%.

Pekerjaan berpengaruh kepada aktivitas fisik seseorang. Orang yang tidak

bekerja aktivitasnya tidak banyak, sehingga dapat meningkatkan kejadian

hipertensi (Saputri, 2010). Penelitian Moreira (2013) di Brazil, orang yang bekerja
42

dapat terhindar dari hipertensi sebesar 0,73-0,88 kali pada wilayah urban dan

0,79-0,81 kali pada wilayah rural dibandingkan dengan yang tidak bekerja.

Kadar Kolesterol

Distribusi proporsi kadar kolesterol dengan kejadian Hipertensi pada

Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019 dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 7. Diagram pie proporsi kadar kolesterol dengan kejadian hipertensi pada
jemaah haji embarkasi Medan Tahun 2019

Berdasarkan gambar dapat dilihat bahwa proporsi kadar kolesterol dengan

kejadian Hipertensi paling banyak terdapat pada responden yang normal yaitu

53,0% dan paling kecil responden yang tinggi yaitu 47,0%.

Kolesterol yang berada di dalam darah berasal dari dua sumber yaitu

makanan yang di konsumsi dan diproduksi sendiri oleh tubuh, yaitu sekitar 70%

kolesterol disintesis oleh hati dan sekitar 30% dari asupan makanan. Selama kadar

kolesterol dalam keadaan seimbang atau sekitar ±200 mg/dL maka tubuh akan

tetap sehat (Budiana, 2013).


43

Riwayat Keluarga

Distribusi proporsi riwayat keluarga dengan kejadian Hipertensi pada

Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019 dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 8. Diagram pie proporsi riwayat keluarga dengan kejadian hipertensi


pada jemaah haji embarkasi Medan Tahun 2019

Berdasarkan gambar dapat dilihat bahwa proporsi riwayat keluarga dengan

kejadian Hipertensi paling banyak terdapat pada responden yang ada yaitu 55,7%

dan paling kecil responden yang tidak ada yaitu 44,3%.

Risiko terkena Hipertensi akan lebih tinggi pada orang dengan keluarga

dekat memiliki riwayat hipertensi. Keluarga yang memiliki hipertensi dan

penyakit jantung meningkatkan risiko hipertensi 2 sampai 5 kali lipat (Sapitri,

2016). Selain itu, faktor keturunan juga dapat berkaitan dengan metabolisme

pengaturan garam (NaCl) dan renin membran sel (Sari, 2017).


44

Indeks Massa Tubuh (IMT)

Distribusi proporsi indeks massa tubuh dengan kejadian Hipertensi pada

Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019 dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 9. Diagram pie proporsi indeks massa tubuh dengan kejadian hipertensi
pada jemaah haji embarkasi Medan Tahun 2019

Berdasarkan gambar dapat dilihat bahwa proporsi indeks massa tubuh

dengan kejadian Hipertensi paling banyak terdapat pada responden yang normal

yaitu 41,9% dan paling kecil responden yang kurus yaitu 1,2%.

Ada dua hal yang menyebabkan seseorang terkena obesitas yaitu pola

makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik. Orang yang banyak

mengonsumsi makanan tinggi kalori dalam bentuk gula dan lemak, ditambah gaya

hidupnya yang tidak banyak bergerak, akan rentan untuk mengalami obesitas.

Selain faktor makanan dan gerak fisik, obesitas juga bisa disebabkan oleh masalah

kesehatan seperti hipotiroidisme (kurangnya produksi hormon oleh kelenjar

tiroid), obat-obatan, atau faktor genetika (Savitri, 2016).


45

Analisis Bivariat

Hubungan umur dengan kejadian hipertensi. Hubungan umur dengan

kejadian Hipertensi pada Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019 dapat dilihat

dari gambar berikut ini.

80.0%
70.0% 67.2%

60.0% 57.6%

50.0%
42.4%
40.0% Hipertensi
32.8%
30.0% Tidak Hipertensi

20.0%
10.0%
0.0%
> 55 tahun ≤ 55 tahun

Gambar 10. Diagram bar hubungan antara umur dengan kejadian hipertensi pada
Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019

Berdasarkan pada gambar diatas diketahui paling banyak terdapat

responden yang Hipertensi pada umur > 55 tahun sebesar 114 orang (57,6%) dan

paling sedikit terdapat responden yang Hipertensi pada umur ≤ 55 tahun sebesar

44 orang (32,8%). Hasil statistik didapatkan p value < 0,05 yang berarti

menunjukkan ada hubungan umur dengan kejadian Hipertensi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Heryanto (2016) di Balai Pengobatan UPTD Puskesmas Buay Rawan Kabupaten

Oku Selatan yang menyatakan bahwa sebesar 44% penderita hipertensi

disebabkan oleh faktor umur karena secara alamiah akan terus bertambah.
46

Penelitian yang dilakukan oleh Heriziana (2017) juga menjelaskan bahwa ada

hubungan antara umur dengan kejadian hipertensi, yaitu 60% terjadi pada

seseorang yang berumur ≥ 56 tahun, semakin lanjut usia seseorang maka tekanan

darah akan semakin tinggi.

Semakin bertambahnya umur maka akan semakin besar pula risiko

terjadinya hipertensi. Hal tersebut disebabkan oleh perubahan struktur pembuluh

darah seperti penyempitan lumen, serta dinding pembuluh darah menjadi kaku

dan elastisitas berkurang sehingga meningkatkan tekanan darah (Sari, 2017).

Hubungan jenis kelamin dengan kejadian hipertensi. Hubungan jenis

kelamin dengan kejadian Hipertensi pada Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun

2019 dapat dilihat dari gambar berikut ini.

70.0%

60.0% 57.7%
52.3%
50.0% 47.7%
42.3%
40.0%
Hipertensi
30.0% Tidak Hipertensi

20.0%

10.0%

0.0%
Laki-Laki Perempuan

Gambar 11. Diagram bar hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian
hipertensi pada Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019
47

Berdasarkan pada gambar di atas diketahui paling banyak terdapat

responden yang Hipertensi pada jenis kelamin perempuan sebesar 92 orang

(52,3%) dan paling sedikit terdapat responden yang Hipertensi pada jenis kelamin

laki-laki sebesar 66 orang (42,3%). Hasil statistik didapatkan p value > 0,05 yang

berarti menunjukkan tidak ada hubungan jenis kelamin dengan kejadian

Hipertensi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Khairunnas dan Tri (2019) di Puskesmas Payung Sekaki Pekanbaru yang

menjelaskan bahwa penduduk perempuan sebanyak 12 orang mengalami kejadian

hipertensi sedangkan laki-laki sebanyak 10 orang. Hasil statistik diperoleh nilai p

= 0,203 (p >0,05) yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna

antara jenis kelamin dengan kejadian hipertensi.

Hubungan pekerjaan dengan kejadian hipertensi. Hubungan pekerjaan

dengan kejadian Hipertensi pada Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019

dapat dilihat dari gambar berikut ini.

70.0% 61.5%
60.0% 54.9%
50.0% 45.1%
38.5%
40.0%
Hipertensi
30.0%
Tidak Hipertensi
20.0%
10.0%
0.0%
Bekerja Tidak Bekerja
Gambar 12. Diagram bar hubungan antara pekerjaan dengan kejadian hipertensi
pada jemaah haji embarkasi Medan Tahun 2019
48

Berdasarkan pada gambar diatas diketahui paling banyak terdapat

responden yang Hipertensi pada yang bekerja sebesar 101 orang (54,9%) dan

paling sedikit terdapat responden yang Hipertensi pada yang tidak bekerja sebesar

57 orang (38,5%). Hasil statistik didapatkan p value < 0,05 yang berarti

menunjukkan ada hubungan pekerjaan dengan kejadian Hipertensi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Azhari

(2017) di Makrayu Kecamatan Ilir Barat II Palembang yang menjelaskan bahwa

sebanyak 60 orang (73,3%) yang bekerja menderita Hipertensi dan terendah tidak

bekerja 24 orang (46,2%). Hasil statistik diperoleh nilai p = 0,006 (p <0,05) yang

menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan

kejadian hipertensi.

Jenis pekerjaan berpengaruh dengan pola aktivitas fisik, dimana pekerjaan

yang tidak mengandalkan aktivitas fisik berpengaruh pada tekanan darah, orang

yang bekerja dengan melibatkan aktivitas fisik dapat terlindungi dari penyakit

hipertensi (Arezes & Carvalho, 2014).

Hubungan kadar kolesterol dengan kejadian hipertensi. Hubungan

kadar kolesterol dengan kejadian Hipertensi pada Jemaah Haji Embarkasi Medan

Tahun 2019 dapat dilihat dari gambar berikut ini.


49

80.0%
70.5%
70.0% 67.9%

60.0%

50.0%

40.0% Hipertensi
32.1%
29.5% Tidak Hipertensi
30.0%

20.0%

10.0%

0.0%
Tinggi Normal

Gambar 13. Diagram bar hubungan antara kadar kolesterol dengan kejadian
hipertensi pada Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019

Berdasarkan pada gambar diatas diketahui paling banyak terdapat

responden yang tidak Hipertensi pada yang kadar kolesterol normal sebesar 124

orang (70,5%) dan paling sedikit terdapat responden yang tidak Hipertensi pada

kadar kolesterol tinggi sebesar 50 orang (32,1%). Hasil statistik didapatkan p

value < 0,05 yang berarti menunjukkan ada hubungan kadar kolesterol dengan

kejadian Hipertensi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Maryati

(2017) di Dusun Sidomulyo Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten

Jombang yang menjelaskan bahwa sebanyak 18 orang (52,9%) yang kadar

kolesterol sedang (200-239mg/dl) menderita Hipertensi dan terendah terdapat

pada kadar kolesterol tinggi ( > 240 mg/dl) sebanyak 3 orang (8,8%) menderita

Hipertensi. Hasil statistik diperoleh nilai p = 0,000 (p <0,05) yang menunjukkan


50

bahwa ada hubungan yang bermakna antara kadar kolesterol dengan kejadian

hipertensi.

Tingginya kolesterol di dalam darah dapat menyebabkan terjadinya

aterosklerosis. Aterosklerosis menyebabkan aliran darah di jantung akan

terganggu sehingga menyebabkan jantung membutuhkan gaya untuk mendorong

darah melewati pembuluh darah yang mengalami aterosklerosis lebih kuat,

sehingga menimbulkan tekanan darah, semakin tinggi kadar kolesterol di dalam

darah maka semakin tinggi risiko terjadinya aterosklerosis (Corwin, 2010).

Hubungan riwayat keluarga dengan kejadian hipertensi. Hubungan

riwayat keluarga dengan kejadian Hipertensi pada Jemaah Haji Embarkasi Medan

Tahun 2019 dapat dilihat dari gambar berikut ini

80.0% 74.8%
70.0% 65.4%

60.0%

50.0%

40.0% 34.6% Hipertensi


Tidak Hipertensi
30.0% 25.2%

20.0%

10.0%

0.0%
Ada Tidak Ada

Gambar 14. Diagram bar hubungan antara riwayat keluarga dengan kejadian
hipertensi pada Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019
51

Berdasarkan pada gambar di atas diketahui paling banyak terdapat

responden yang Hipertensi pada yang memiliki riwayat keluarga sebesar 121

orang (65,4%) dan paling sedikit terdapat responden yang Hipertensi pada yang

tidak memiliki riwayat keluarga sebesar 37 orang (25,2%). Hasil statistik

didapatkan p value < 0,05 yang berarti menunjukkan ada hubungan riwayat

keluarga dengan kejadian Hipertensi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Azhari

(2017) di Makrayu Kecamatan Ilir Barat II Palembang yang menjelaskan bahwa

sebanyak 43 orang (75,4%) yang ada riwayat keluarga menderita Hipertensi dan

terendah tidak ada riwayat keluarga sebanyak 25 orang (45,5%). Hasil statistik

diperoleh nilai p = 0,002 (p <0,05) yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang

bermakna antara riwayat keluarga dengan kejadian hipertensi.

Adanya faktor genetik pada keluarga dapat menyebabkan risiko untuk

menderita penyakit hipertensi. Hal ini berhubungan dengan peningkatan kadar

sodium intraselular dan rendahnya rasio antara potassium terhadap sodium.

Individu orang tua menderita hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih besar

untuk menderita hipertensi daripada orang yang tidak mempunyai keluarga

dengan riwayat hipertensi. Selain itu didapatkan 70-80% kasus hipertensi esensial

dengan riwayat hipertensi dalam keluarga.

Hubungan indeks massa tubuh dengan kejadian hipertensi. Hubungan

indeks massa tubuh dengan kejadian Hipertensi pada Jemaah Haji Embarkasi

Medan Tahun 2019 dapat dilihat dari gambar berikut ini.


52

70.0% 64.8%

60.0% 57.2%

50.0%
42.8%
40.0% 35.2%
Hipertensi
30.0% Tidak Hipertensi

20.0%

10.0%

0.0%
Kegemukan Normal

Gambar 15. Diagram bar hubungan antara indeks massa tubuh dengan kejadian
hipertensi pada Jemaah Haji Embarkasi Medan Tahun 2019

Berdasarkan pada gambar diatas diketahui paling banyak terdapat

responden yang Hipertensi pada yang indeks massa tubuh kegemukan sebesar 107

orang (57,2%) dan paling sedikit terdapat responden yang Hipertensi pada yang

indeks massa tubuh normal sebesar 51 orang (35,2%). Hasil statistik didapatkan p

value < 0,05 yang berarti menunjukkan ada hubungan indeks massa tubuh dengan

kejadian Hipertensi.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ramadhani (2018)

pada calon jemaah haji di kabupaten Magetan yang menunjukkan bahwa lebih

banyak terjadi pada calon jemaah yang mengalami kegemukan yaitu 89 orang

(43,4%) dibandingkan dengan yang normal yaitu 41 orang (28,1%). Hasil statistik

diperoleh nilai p = 0,005 (p <0,05) yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang

bermakna antara indeks massa tubuh dengan kejadian hipertensi.


53

Menurut Sheps (2005) obesitas merupakan salah satu faktor dari

hipertensi. Ketika seseorang mengalami obesitas atau dalam kata lain memiliki

berat badan yang berlebih maka orang tersebut akan membutuhkan lebih banyak

darah untuk menyuplai oksigen dan makanan ke jaringan tubuhnya, sehingga

volume darah yang beredar melalui pembuluh darah meningkat, curah jantung

ikut meningkat, dan akhirnya tekanan darah ikut meningkat.

Keterbatasan Penelitian

Selama proses penelitian, peneliti mengalami keterbatasan yakni sulitnya

proses administrasi penelitian pada masa pandemi Covid 19 ini.


Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan kesimpulan yaitu sebagai

berikut:

1. Point prevalence hipertensi pada 332 jamaah haji Embarkasi Medan tahun

2019 adalah 47,6%.

2. Distribusi Jamaah Haji Embarkasi Medan tahun 2019 tertinggi pada kelompok

umur 56-65 tahun (46,1%), jenis kelamin perempuan (53,0%), pekerjaan

sebagai ibu rumah tangga (33,1%), kadar kolesterol normal (53,0%), riwayat

keluarga memiliki penyakit hipertensi (55,7%), dan kategori indeks massa

tubuh kegemukan (56,3%).

3. Ada hubungan bermakna antara umur, pekerjaan, kadar kolesterol, riwayat

keluarga, dan indeks massa tubuh dengan kejadian hipertensi pada jamaah haji

Embarkasi Medan tahun 2019.

4. Tidak ada hubungan bermakna pada kategori jenis kelamin dengan kejadian

hipertensi pada Jemaah Haji Embarkasi Medan tahun 2019.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran berupa:

1. Bagi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Belawan

Diharapkan informasi hasil penelitian ini dapat digunakan petugas kesehatan

khususnya seluruh tim pelaksana kesehatan Jemaah haji untuk menentukan

perencanaan manajemen faktor risiko yang lebih intensif agar tidak terjadi

keparahan pada Jemaah Haji selama melaksanakan ibadah haji di tanah suci.

54
55

Diharapkan rekam medis Jemaah haji di setiap tahapan pemeriksaan kesehatan

terisi dengan lengkap dan valid sehingga benar-benar menggambarkan kondisi

kesehatan Jemaah Haji dan dapat dijadikan dasar dalam membuat perencanaan

manajemen faktor risiko dengan baik dan tepat.

2. Bagi jamaah haji

Diharapkan kepada setiap jamaah yang menderita hipertensi dan sudah

mendaftarkan diri sebagai calon jemaah haji, untuk menjaga kesehatan tubuh,

mengurangi konsumsi garam berlebih dan secara rutin memeriksakan

kesehatan ke pelayanan kesehatan. Program posbindu PTM di puskesmas

dapat dimanfaatkan sebagai sarana memeriksakan kesehatan secara rutin.

Pemeriksaan kesehatan secara rutin hendaknya dilakukan 2 tahun sebelum

keberangkatan. Dengan saran ini diharapkan dapat mengurangi resiko

kematian atau keadaan buruk ketika sedang menjalankan ibadah ditanah suci.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan agar dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-

faktor lain yang dapat mempengaruhi kejadian hipertensi.


Daftar Pustaka

Amu, D. A. (2015). Faktor-faktor yang berhubungan dengan Hipertensi di


wilayah perkotaan dan pedesaan Indonesia Tahun 2013 (Skripsi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah). Diakses dari
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/28885/

Anand, E. & Singh, J. (2017). Hypertension stages and their associated risk
factors among adult women in India. Journal of Population and Social
Studies [JPSS], 25 (1), 43-54. Diakses dari https://so03.tci-
thaijo.org/index.php/jpss/article/view/102287

Arezes, P. & Carvalho, P. (2017). Advances in safety management and human


factors. Atlanta, USA: AHFE Conference.

Association, American Heart. (2015). Coronary Artery Diseases. Diakses Januari


2019, dari :http://www.heart.org/HEARTORG/-
Conditionon/More/myheartandstrokerNews/Coronary-artery-disease.

Association, American Heart. (2014). Obesity information. Diakses Januari 2019


dari http:www.heart.org/HEARTORG/GettingHealthy-/weightmangement
/Obesity/Obesityinformation_UCM_307908_Article.jsp.

Azhari, M. H. (2017). Faktor-faktor yang berhubungan dengan Kejadian


Hipertensi di Puskesmas Makrayu Kecamatan Ilir Barat II Palembang.
JURNAL AISYAH: JURNAL ILMU KESEHATAN, 2(1), 23-30. Diakses
dari https://aisyah.journalpress.id/index.php/jika/article/view/MHA.

Budiana, N. (2013). Buah ajaib tumpas penyakit. Jakarta: Penebar Swadaya.

Bustan, M. (2015). Epidemilogi penyakit tidak menular. Jakarta : Rineka Cipta.

Corwin, Eliabeth J. (2009). Buku saku patofisiologi. Jakarta: EGC.

Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah. (2016). Rekam Jejak


Pelaksanaan Ibadah Haji di Indonesia. Diakses pada 20 Februari 2020
pukul 10:30 dari Kementerian Agama Republik Indonesia.

Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah. (2016). BPIH 2016


Memudahkan Jemaah Haji. Diakses pada 20 Februari 2020 pukul
10:30dari Kementerian Agama Republik Indonesia.

56
57

Heryanto, E. & Meliyanti, F. (2016). Faktor-Faktor yang berhubungan dengan


kejadian hipertensi pada pasien yang berobat di balai pengobatan UPTD
puskesmas buay rawan kabupaten oku selatan tahun 2015. Jurnal
Kesehatan Bina Husada, 11(4): pp. 132-136.

Heriziana. (2017). Faktor resiko kejadian penyakit hipertensi di Puskesmas


Basuki Rahmat Palembang. Jurnal Kesmas Jambi, 1(1), 31-39.

Kabo, P. (2014). Penyakit jantung koroner penyakit atau proses alamiah?.


Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Khairunnas, Nidya Kusuma dan Tri Siwi Kusumaningrum. (2019). Faktor-faktor


yang berhubungan dengan terjadinya hipertensi pada pasien rawat jalan di
Puskesmas Payung Sekaki Pekanbaru. Jurnal Photon, 9(2), 99-106.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Pedoman Teknis Penemuan


dan Tatalaksana Hipertensi. Diakses dari
http://p2ptm.kemkes.go.id/dokumen-p2ptm/pedoman-teknis-penemuan-
dan-tatalaksana-hipertensi

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Kandungan dalam Sebatang


Rokok Bagian 2. Diakses dari http://p2ptm.kemkes.go.id/-
infografhic/kandungan-dalam-sebatang-rokok-bagian-2

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Pengaruh Konsumsi Garam


Berlebih terhadap Penyakit Tidak Menular. Diakses dari
http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi/apa-pengaruh-
konsumsi-garam-berlebih-terhadap-penyakit-tidak-menular

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Klasifikasi Hipertensi.


Diakses dari http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm-
/hipertensi-penyakit jantung-dan-pembuluh-darah/page/21/klasifikasi-
hipertensi

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Hasil Rikedas 2018. Diakses


dari https://www.kemkes.go.id/article/view/19010700001/hasil-riskesdas-
2018.html

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Hipertensi si Pembunuh


Senyap. Diakses dari https://pusdatin.kemkes.go.id/folder-
/view/01/structure-publikasi-pusdatin-info-datin.html

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Hari Hipertensi Dunia 2019.


Diakses dari http://www.p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/hari-
hipertensi-dunia-2019-know-your-number-kendalikan-tekanan-darahmu-
dengan-cerdik
58

Kurniadi, H. (2013). Stop gejala penyakit jantung koroner. Yogyakarta: Familia.

Maryati, H. (2017). Hubungan kadar kolesterol dengan tekanan darah penderita


hipertensi di dusun sidomulyo desa rejoagung kecamatan ploso kabupaten
jombang. Jurnal Keperawatan, 8(2), 128-137. STIKES Pemkab Jombang.

Moreira JP, dkk. (2013). Prevalence of self reported systematic arterial


hypertension in urban and rural environments in brazil : a population
based study. Escola Nacional de Saúde Pública, 29(1):62-72. DOI:
10.1590/S0102-311X2013000500008

Ningsih, D. L. R. (2017). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian


hipertensi pada pekerja sektor informal di Pasar Beringharjo Kota
Yogyakarta. (Naskah Publikasi. Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.)

Nuraini, B. (2015). Risk factors of hypertension. Fakultas Kedokteran Universitas


Lampung. J. MAJORITY, 4 (5).

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2016 tentang


Istithaah Kesehatan Jemaah Haji.

Putra, E. P. (2016). Persentase Umat Islam di Indonesia jadi 85 Persen. Diakses


pada 28 Juni 2016 dari Republika.co.id.

Ramadhani, R. (2018). Analisis faktor-faktor risiko hipertensi pada calon jemaah


haji kabupaten magetan berdasarkan siskohatkes. (Skripsi, Stikes Bhakti
Husada Mulia Madiun). Diakses dari http://repository.stikes-bhm.ac.id/39/

Sapitri, N. (2016). Analisis faktor risiko kejadian hipertensi pada masyarakat di


pesisir Sungai Siak kecamatan Rumbai kota Pekanbaru. Jim FK , 3(1).

Saputri, D.E. (2010). Hubungan stress dengan hipertensi pada penduduk di


Indonesia tahun 2007 (analisis data riskesdas 2007). Jakarta: Universitas
Indonesia.

Sari, Y. N. (2017). Berdamai dengan hipertensi. Jakarta: Bumi Medika.

Savitri, A. (2016). Waspadalah masuk usia 40 ke atas. Yogyakarta: Pustaka Baru


Press.

Sutanto. (2010). Cekal (cegah dan tangkal) penyakit modern. Yogyakarta: Andi.

World Health Organization. (2014). World heart day 2014: Salt Redution Saves
Lives. Diakses dari https://www.who.int/news/item/25-09-2014-world-
heart-day-2014-salt-reduction-saves-lives
59

World Health Organization. (2019). Hypertension. Diakses dari


https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hypertension

World Health Organization. (2014). Global Status Report on Noncommunicable.


Geneva: WHO.

Yunaidi, Y., Hermanto, D.Y., & Siswanto, B.B. (2017). Buku ajar
kardiovaskular. Jakarta: Sagung Seto.
60

Lampiran 1. Master Data Penelitian


J UM UMR RM KR KRJ_ KLSTR KLSTRL_ RWYT IM IMT IMT H
NO
K R 1 H J K L K KLRG T 1 K T
1 1 58 6 2 1 2 236 1 1 27 2 1 1

2 1 62 6 2 1 1 115 2 1 23,7 3 2 1

3 1 61 6 2 4 1 211 1 2 27 2 1 1

4 2 71 7 1 2 2 168 2 1 22,5 3 2 1

5 2 70 7 2 2 2 119 2 1 25,8 2 1 1

6 2 67 7 2 2 2 249 1 1 26,5 2 1 1

7 1 60 6 2 4 1 111 2 2 21,5 3 2 2

8 2 60 6 2 1 1 210 1 1 26,4 2 1 1

9 2 51 5 2 3 1 158 2 1 28,4 1 1 1

10 2 59 6 2 2 2 116 2 1 26 2 1 1

11 1 67 7 2 3 1 165 2 2 22 3 2 2

12 1 73 7 2 4 1 168 2 1 21 3 2 1

13 1 63 6 2 3 1 210 1 2 22,8 3 2 2

14 1 46 5 1 1 1 124 2 1 23,9 3 2 1

15 2 65 7 1 2 2 117 2 1 22,1 3 2 1

16 1 67 7 2 3 1 180 2 1 21,6 3 2 1

17 2 37 4 1 2 2 207 1 1 29,3 1 1 1

18 1 41 4 1 3 1 125 2 1 23,4 3 2 2

19 2 47 5 2 2 2 178 2 2 26,7 2 1 2

20 2 55 5 2 2 2 124 2 1 29,3 1 1 1

21 1 53 5 2 3 1 131 2 1 25,8 2 1 1

22 1 59 6 2 4 1 201 1 2 19,9 3 2 2

23 1 58 6 2 1 1 119 2 1 24,5 3 2 1

24 1 62 6 2 3 1 181 1 1 19,7 3 2 2

25 2 64 6 2 4 1 143 2 1 27,4 1 1 1

26 2 70 7 2 4 1 120 2 2 19,5 3 2 2

27 2 59 6 2 3 1 142 2 1 18,2 4 2 2

28 2 73 7 2 4 1 252 1 2 24,9 3 2 1

29 2 64 6 1 2 2 232 1 1 25,7 2 1 1

30 2 67 6 2 2 2 179 2 1 26,6 2 1 1

31 1 70 7 2 1 2 120 2 1 26,4 2 1 2

32 1 64 6 2 3 1 239 1 2 23,1 3 2 1

33 2 63 6 2 1 1 224 1 1 34,3 1 1 1

34 2 69 7 1 1 2 268 1 2 27,8 1 1 1

35 2 55 5 1 2 2 275 1 1 28,1 1 1 1

36 2 56 6 2 4 1 121 2 2 21,2 3 2 2

37 2 64 6 2 4 1 212 1 2 29,7 1 1 2

38 1 59 6 2 4 1 224 1 2 23 3 2 2
61

39 2 61 6 1 2 2 262 1 2 21,8 3 2 2

40 1 60 6 1 1 1 173 2 2 26,6 2 1 2

41 2 45 4 1 3 1 218 1 2 19 3 2 2

42 1 67 7 1 3 1 212 1 2 25,4 2 1 2

43 2 42 4 2 2 2 180 2 2 26,9 2 1 2

44 1 58 6 1 1 1 248 1 1 34,3 1 1 1

45 1 51 5 2 1 1 121 2 2 23,4 3 2 2

46 2 46 5 2 2 2 187 2 2 41 1 1 2

47 2 67 7 2 4 1 278 1 2 29,4 1 1 2

48 1 60 6 2 4 1 140 1 2 27 2 1 2

49 1 59 6 2 2 2 220 1 2 20,8 3 2 2

50 1 57 6 1 1 1 205 1 2 31,5 1 1 1

51 2 21 2 1 5 2 120 2 2 19,1 3 2 2

52 1 38 4 1 3 1 180 2 1 38 1 1 2

53 1 41 4 2 3 1 124 2 2 25 3 2 2

54 1 60 6 1 3 1 262 1 2 22,9 3 2 2

55 2 40 4 1 3 1 206 1 2 23,2 3 2 2

56 1 48 5 1 3 1 235 1 2 25,7 2 1 2

57 1 62 6 2 3 1 143 2 2 18,5 3 2 2

58 2 44 4 2 1 1 157 2 2 32 1 1 2

59 1 52 5 2 1 1 298 1 1 22,8 3 2 1

60 1 43 4 2 3 1 268 1 2 32,7 1 1 2

61 1 65 7 2 4 1 182 2 2 25,7 2 2 2

62 1 67 7 2 4 1 141 2 2 20,8 3 2 2

63 1 47 5 2 1 1 221 1 1 38,1 1 1 1

64 1 66 7 2 1 1 244 1 2 23,2 3 2 1

65 1 57 6 1 1 1 124 2 2 26,2 2 1 2

66 2 67 7 2 4 1 215 1 1 20,5 3 2 1

67 1 57 6 2 4 1 137 2 2 22,2 3 2 2

68 2 65 6 2 3 1 140 2 2 30,3 1 1 2

69 2 57 6 2 4 1 139 2 2 25,9 2 1 2

70 2 73 7 2 4 1 252 1 1 24,9 3 2 1

71 2 57 6 1 2 2 115 2 2 29,3 1 1 2

72 2 64 6 2 2 2 110 2 2 22,7 3 2 2

73 2 58 6 1 1 1 130 2 2 24,2 3 2 2

74 1 51 5 1 3 1 129 2 2 24,2 3 2 2

75 2 49 5 1 3 1 154 2 2 26,7 2 1 2

76 2 50 5 1 2 2 149 2 2 25,9 2 1 2

77 1 50 5 2 3 1 155 2 2 33,1 1 1 2

78 1 56 6 1 1 1 226 1 2 24,6 3 2 2

79 2 52 5 1 2 2 167 2 2 23,7 3 2 2
62

80 1 59 6 1 3 1 179 2 2 24,4 3 2 2

81 2 59 6 2 4 1 218 1 1 20,8 3 2 1

82 2 64 6 2 2 2 157 2 2 23,2 3 2 2

83 2 62 6 1 2 2 149 2 2 25 3 2 2

84 1 55 5 2 1 1 126 2 2 22,4 3 2 2

85 1 57 6 1 1 1 175 2 2 22,3 3 2 2

86 1 64 6 2 4 1 179 2 2 23,8 3 2 2

87 1 59 6 1 1 1 178 2 2 26,4 2 1 2

88 2 71 7 1 2 2 128 2 2 29,1 1 1 2

89 2 46 5 1 2 2 130 2 2 30,8 1 1 2

90 1 64 6 1 1 2 150 2 2 25,6 2 1 2

91 1 50 5 1 1 1 161 2 2 23,2 3 2 2

92 2 61 6 1 2 2 249 1 2 25,8 2 1 1

93 1 58 6 1 3 1 148 2 2 23,9 3 2 2

94 1 34 3 1 3 1 192 2 2 26,5 2 1 2

95 2 58 6 1 1 1 159 2 2 23,2 3 2 2

96 1 62 6 2 1 1 143 2 2 25,9 2 1 2

97 2 48 5 2 1 1 163 2 2 26,2 2 1 2

98 2 51 5 2 2 2 178 2 2 29,3 1 1 2

99 2 61 6 2 4 1 210 1 1 26,7 2 1 1
10
1 64 6 2 1 1 112 2 2 25,8 2 1 2
0
10
1 60 6 2 4 1 158 2 2 26,4 2 1 2
1
10
2 56 6 2 1 1 181 2 1 26,7 2 1 2
2
10
1 42 4 2 1 1 151 2 2 24,8 3 2 2
3
10
1 48 5 2 3 1 248 1 2 26,7 2 1 2
4
10
2 73 7 1 2 2 210 1 1 26,8 2 1 1
5
10
1 64 6 2 1 1 214 1 1 22,6 3 2 1
6
10
1 35 3 2 3 1 186 2 2 26,9 2 1 2
7
10
2 65 7 2 2 2 161 2 2 17,8 4 2 2
8
10
1 57 6 1 3 1 215 1 1 25,9 2 1 1
9
11
2 40 4 2 2 2 162 2 2 25,5 2 1 2
0
11
2 24 2 1 5 2 159 2 2 26,7 2 1 2
1
11
1 57 6 1 7 2 238 1 2 23,5 3 2 1
2
11
1 31 3 1 1 1 120 2 1 22,8 3 2 2
3
11
1 46 5 1 1 1 113 2 2 30,1 1 1 2
4
11
1 44 4 2 3 1 125 2 2 19,2 3 2 2
5
11
1 55 5 1 1 1 189 2 2 27,8 2 1 2
6
11
2 51 5 1 2 2 188 2 2 26,4 2 1 2
7
11
1 55 5 1 1 1 162 2 2 26,3 2 1 2
8
11
2 57 6 1 1 1 112 2 2 25,9 2 1 2
9
63

12
1 65 7 1 4 1 139 2 2 25,7 2 1 2
0
12
2 72 7 2 3 1 247 1 1 30 1 1 1
1
12
2 67 7 2 1 1 180 2 2 32,2 1 1 2
2
12
2 46 5 1 2 2 173 2 2 27 2 1 2
3
12
1 55 5 1 1 1 129 2 2 30,5 1 1 2
4
12
2 45 4 1 1 1 255 1 1 26,8 2 1 1
5
12
2 34 3 2 1 1 143 2 1 23,3 3 2 2
6
12
2 68 7 1 1 1 210 1 1 25,6 2 1 1
7
12
2 72 7 1 1 2 123 2 1 23,2 3 2 2
8
12
2 58 6 2 3 1 131 2 1 18,9 3 2 2
9
13
1 61 6 1 2 2 204 1 2 26 2 1 1
0
13
1 54 5 2 2 2 178 2 1 25,7 2 1 2
1
13
1 63 6 2 4 1 112 2 1 26,3 2 1 2
2
13
1 59 6 1 1 2 134 1 2 26 2 1 1
3
13
1 56 6 1 1 1 180 2 1 18,9 3 2 1
4
13
1 65 6 1 4 1 173 2 1 26,2 2 1 1
5
13
2 73 7 1 2 2 129 2 1 19,5 3 2 1
6
13
2 71 7 1 2 2 143 2 1 26,1 2 1 1
7
13
2 68 7 1 2 2 210 1 2 25,9 2 1 1
8
13
1 60 6 1 4 1 180 2 1 19,2 3 2 2
9
14
2 57 6 1 1 1 234 1 2 25,7 2 1 1
0
14
2 51 5 1 3 1 210 1 1 28 1 1 1
1
14
2 59 6 1 2 2 214 1 1 26 2 1 1
2
14
1 67 7 1 1 2 186 2 1 26,7 2 1 2
3
14
1 60 6 1 3 1 206 1 2 20 3 2 1
4
14
2 63 6 1 1 1 147 2 1 27,7 1 1 1
5
14
2 71 7 1 1 2 138 2 2 29 1 1 1
6
14
2 52 5 1 2 2 237 1 1 28,2 1 1 1
7
14
2 56 6 2 4 1 219 1 1 21 3 2 2
8
14
2 64 6 2 4 1 156 2 1 27,9 1 1 2
9
15
1 59 6 2 4 1 227 1 1 22 3 2 2
0
15
2 61 6 1 2 2 174 2 1 23,1 3 2 2
1
15
1 60 6 1 1 1 186 2 1 25,8 2 1 2
2
15
1 69 7 2 2 2 129 2 1 24,5 3 2 2
3
15
1 68 7 1 4 1 234 1 1 18,9 3 2 1
4
15
1 62 6 2 1 2 131 2 1 20,5 3 2 2
5
15
1 53 5 1 1 1 241 1 1 21,6 3 2 1
6
15
2 67 7 1 2 2 136 2 2 20,3 3 2 1
7
64

15
1 71 7 1 3 1 145 2 1 19,3 3 2 1
8
15
2 37 4 1 2 2 238 1 2 27,9 1 1 1
9
16
1 41 4 1 2 2 155 2 1 21,5 3 2 2
0
16
2 47 5 2 2 2 139 2 1 25,9 2 1 2
1
16
2 55 5 1 2 2 120 2 2 27,8 1 1 1
2
16
1 53 5 1 3 1 132 2 1 26 2 1 1
3
16
2 67 7 1 4 1 251 1 2 23,2 3 2 1
4
16
2 60 6 1 2 2 150 2 1 28 1 1 2
5
16
2 59 6 2 2 2 160 2 1 23,8 3 2 2
6
16
2 57 6 1 1 2 129 2 1 18,9 3 2 2
7
16
1 51 5 1 3 1 170 2 2 19,5 3 2 1
8
16
2 34 3 1 3 1 158 2 2 26,6 2 1 1
9
17
2 31 3 1 2 2 134 2 1 26,1 2 1 1
0
17
1 46 5 1 3 1 234 1 1 29 1 1 1
1
17
1 64 6 1 1 1 210 1 2 20,4 3 2 1
2
17
2 35 5 1 2 2 214 1 2 21 3 2 1
3
17
1 58 3 1 3 1 231 1 1 24,2 3 2 1
4
17
2 34 2 1 5 2 134 2 1 25,9 2 1 2
5
17
1 64 6 1 7 2 252 1 2 23,9 3 2 1
6
17
1 35 3 1 5 2 165 2 1 21,8 3 2 2
7
17
1 62 6 1 1 1 253 1 1 28,3 1 1 1
8
17
1 64 6 1 3 1 240 1 1 22,5 3 2 1
9
18
1 70 7 1 1 1 261 1 1 26,7 2 1 1
0
18
2 59 6 1 2 2 272 1 1 26,4 2 1 1
1
18
1 71 7 1 1 1 248 1 1 25,9 2 1 1
2
18
2 58 6 1 1 1 236 1 2 26,7 2 1 1
3
18
1 69 7 1 4 1 220 1 2 25,5 2 1 1
4
18
1 38 4 2 2 2 157 2 1 28,9 1 1 2
5
18
1 67 7 2 4 1 253 1 2 25,8 2 2 1
6
18
1 68 7 2 4 1 210 1 2 20,1 3 2 1
7
18
1 35 5 1 1 1 215 1 1 29,1 1 1 1
8
18
1 71 7 1 1 1 230 1 2 23,5 3 2 1
9
19
2 57 6 1 1 1 219 1 1 26 2 1 1
0
19
2 72 7 1 4 1 241 1 1 24,6 3 2 1
1
19
2 58 6 2 1 2 143 2 1 24,8 3 2 2
2
19
2 61 6 2 2 2 154 2 1 27,7 1 1 2
3
19
2 56 6 1 4 1 228 1 2 26,6 2 1 1
4
19
2 64 6 1 4 1 236 1 2 18,9 3 2 1
5
65

19
2 59 6 1 1 1 260 1 1 20,1 3 2 1
6
19
2 61 6 1 3 1 218 1 1 19,9 3 2 1
7
19
2 60 6 1 4 1 241 1 1 28,3 1 1 1
8
19
2 69 7 2 2 2 162 2 1 21 3 2 2
9
20
2 63 6 2 3 1 213 1 1 18 4 2 1
0
20
2 66 7 1 4 1 253 1 2 24,3 3 2 1
1
20
2 56 6 1 2 2 210 1 1 26,7 2 1 1
2
20
2 64 6 1 2 2 215 1 2 25,9 2 1 1
3
20
2 59 6 1 4 1 230 1 2 25,8 2 1 1
4
20
2 61 6 2 2 2 147 2 1 21,8 3 2 2
5
20
2 60 6 1 2 2 219 1 2 26 2 1 1
6
20
2 55 5 2 2 2 139 2 1 22,5 3 2 2
7
20
2 64 6 1 1 1 222 1 2 26,3 2 1 1
8
20
2 56 6 2 4 1 231 1 2 23,1 3 2 1
9
21
2 58 6 1 1 2 162 2 1 26,4 2 1 2
0
21
2 67 7 1 2 2 174 2 1 27,4 1 1 2
1
21
2 46 5 1 2 2 243 1 2 28,5 1 1 1
2
21
2 59 6 1 1 2 154 2 1 26,8 2 1 2
3
21
2 51 5 1 1 1 215 1 1 25,5 2 1 1
4
21
2 59 6 1 2 2 230 1 1 25,9 2 1 1
5
21
2 61 6 1 2 2 161 2 1 20,9 3 2 2
6
21
2 35 3 1 3 1 253 1 1 25,4 2 1 1
7
21
2 56 6 1 1 2 131 2 2 21,5 3 2 2
8
21
2 64 6 2 1 2 142 2 1 26 2 1 2
9
22
2 47 5 2 1 1 253 1 1 25,9 2 1 1
0
22
2 55 5 2 2 2 240 1 1 29,3 1 1 1
1
22
2 60 6 1 4 1 261 1 1 26,8 2 1 1
2
22
2 38 4 2 7 1 272 1 1 25,5 2 1 1
3
22
2 24 2 2 1 2 145 2 1 25,9 2 1 2
4
22
2 34 3 2 1 2 228 1 1 26,4 2 1 2
5
22
2 60 6 2 7 1 236 1 1 21,9 3 2 2
6
22
2 33 3 2 7 1 260 1 2 23,5 3 2 2
7
22
2 64 6 2 7 1 218 1 2 24,6 3 2 2
8
22
2 23 2 2 2 2 241 2 2 21,9 3 2 2
9
23
2 58 6 1 2 2 163 2 1 26,7 2 1 1
0
23
2 57 6 1 2 2 174 2 1 25,9 2 1 1
1
23
2 63 6 1 2 2 261 1 1 25,8 2 1 1
2
23
2 61 6 1 2 2 145 2 2 26,2 2 1 2
3
66

23
2 60 6 1 1 2 247 1 1 26,9 2 1 1
4
23
2 57 6 1 1 1 258 1 1 20,6 3 2 1
5
23
1 56 6 1 4 1 134 2 1 26,8 2 1 1
6
23
2 70 7 1 2 2 154 2 1 21,4 3 2 1
7
23
2 71 7 2 2 2 165 2 1 25,7 2 1 1
8
23
2 69 7 2 2 2 237 1 1 26,2 2 1 1
9
24
1 58 6 1 1 2 148 2 2 23,5 3 2 2
0
24
2 60 6 1 1 1 141 2 1 26,5 2 1 1
1
24
2 48 5 1 3 1 162 2 1 27,3 1 1 1
2
24
2 56 6 1 2 2 259 1 1 25,8 2 1 1
3
24
1 68 7 1 1 2 174 2 2 26,6 2 1 2
4
24
1 60 6 2 3 1 182 2 1 26,2 2 1 1
5
24
2 57 6 2 1 1 165 2 1 27,5 1 1 1
6
24
2 67 7 2 1 2 181 2 1 28 1 1 1
7
24
2 49 5 2 2 2 256 1 1 27,9 1 1 1
8
24
2 60 6 1 1 2 155 2 2 23 3 2 2
9
25
2 64 6 1 2 2 162 2 1 29 1 1 2
0
25
1 65 6 1 2 2 248 1 1 22,5 3 2 2
1
25
2 61 6 1 2 2 236 1 2 20 3 2 2
2
25
1 58 6 1 1 2 220 1 1 25,4 2 1 2
3
25
1 66 7 1 1 2 231 1 2 21,8 3 2 2
4
25
1 69 7 2 4 1 255 1 1 20,1 3 2 1
5
25
1 64 6 1 2 2 152 2 2 18,9 3 2 2
6
25
1 50 5 2 1 1 245 1 1 19,7 3 2 1
7
25
2 70 7 2 2 2 251 1 1 21,8 3 2 1
8
25
1 68 7 2 3 1 244 1 1 25,9 2 1 1
9
26
2 39 4 2 2 2 233 1 1 27,9 1 1 1
0
26
1 37 4 1 3 1 142 2 2 22,3 3 2 2
1
26
2 50 5 1 2 2 153 2 2 26 2 1 2
2
26
2 47 5 2 2 2 247 1 1 27,5 1 1 1
3
26
1 49 5 2 3 1 137 2 1 26,6 2 1 1
4
26
2 68 7 2 4 1 126 2 1 23,7 3 2 1
5
26
2 65 6 1 2 2 248 1 2 28,5 1 1 2
6
26
2 61 6 1 2 2 236 1 1 24,8 3 2 2
7
26
2 58 6 1 2 2 220 1 1 21,9 3 2 2
8
26
1 52 5 2 3 1 176 2 1 26,4 2 1 1
9
27
2 27 3 2 3 1 158 2 1 25,8 2 1 1
0
27
2 29 3 2 2 2 149 2 1 25,3 2 1 1
1
67

27
1 54 5 2 3 1 120 2 1 29,1 1 1 1
2
27
1 64 6 2 1 1 138 2 1 26,6 2 1 1
3
27
1 59 6 2 4 1 123 2 1 28,4 1 1 1
4
27
1 67 7 1 2 2 210 1 2 24 3 2 2
5
27
1 61 6 2 3 1 222 1 1 26,5 2 1 1
6
27
2 70 7 2 4 1 138 2 1 22,3 3 2 1
7
27
1 65 6 2 2 2 164 2 1 26,2 2 1 1
8
27
1 61 6 2 2 2 234 1 1 26 2 1 1
9
28
2 58 6 2 4 1 147 2 1 25,6 2 1 1
0
28
1 59 6 1 2 2 247 1 2 21,9 3 2 2
1
28
2 57 6 2 2 2 151 2 1 22,5 3 2 1
2
28
1 51 5 1 2 2 231 1 2 23,1 3 2 2
3
28
1 62 6 2 1 1 177 2 1 24,3 3 2 1
4
28
1 61 6 2 4 1 128 2 1 20,4 3 2 1
5
28
1 58 6 1 1 2 156 2 1 25,7 2 1 2
6
28
2 69 7 1 2 2 136 2 1 27,8 1 1 2
7
28
2 50 5 2 2 2 257 1 1 28,9 1 1 1
8
28
1 59 6 1 1 2 210 1 2 26,5 2 1 2
9
29
1 50 5 2 1 1 222 1 1 21,8 3 2 1
0
29
2 60 6 2 2 2 230 1 1 26,4 2 1 1
1
29
1 61 6 1 2 2 172 2 2 22,3 3 2 2
2
29
1 34 3 2 3 1 161 2 1 26,3 2 1 1
3
29
1 57 6 1 1 2 218 1 2 26,7 2 1 2
4
29
2 59 6 1 1 2 149 2 1 25,8 2 1 2
5
29
1 37 4 1 1 1 145 2 2 21,8 3 2 2
6
29
1 53 5 1 2 2 230 1 1 25,5 2 1 2
7
29
2 69 7 2 2 2 241 1 1 26,1 2 1 1
8
29
1 61 6 2 1 1 220 1 1 26,9 2 1 1
9
30
1 33 3 1 5 2 139 2 1 25,6 2 1 2
0
30
2 68 7 1 2 2 124 2 2 26,8 4 2 2
1
30
1 58 6 2 3 1 245 1 1 25,5 2 1 1
2
30
2 41 4 1 2 2 238 1 1 26,4 2 1 2
3
30
2 43 4 1 2 2 249 1 1 19 3 2 2
4
30
1 68 7 1 2 2 134 2 1 25,8 2 1 2
5
30
2 44 4 2 2 2 147 2 2 26,8 2 1 2
6
30
1 60 6 2 1 1 229 1 1 29,4 1 1 1
7
30
1 54 5 1 2 2 154 2 1 21 3 2 2
8
30
2 54 5 1 2 2 210 1 1 27,8 1 1 2
9
68

31
2 66 7 1 2 2 222 1 1 28,1 1 1 2
0
31
1 60 6 1 2 2 230 1 1 26,6 2 1 2
1
31
1 64 6 1 2 2 158 2 2 22 3 2 2
2
31
1 65 6 2 1 1 219 1 1 29,5 1 1 1
3
31
2 20 2 1 5 2 232 1 2 19,5 3 2 2
4
31
1 40 4 1 3 1 205 1 1 24,8 3 2 2
5
31
1 45 4 1 3 1 261 1 2 18,6 3 2 2
6
31
1 58 6 1 3 1 237 1 1 19,9 3 2 2
7
31
2 40 4 1 3 1 151 2 1 21 3 2 2
8
31
1 50 5 1 3 1 235 1 1 26,6 2 1 2
9
32
1 59 6 1 3 1 241 1 2 19,5 3 2 2
0
32
2 36 4 1 1 1 150 2 2 23 3 2 2
1
32
1 49 5 2 1 1 210 1 1 26 2 1 1
2
32
1 70 7 2 3 1 222 1 1 28,4 1 1 1
3
32
1 68 7 1 1 1 230 1 2 22 3 2 2
4
32
2 49 5 1 2 2 251 1 2 18,7 3 2 2
5
32
1 51 5 1 2 2 140 2 2 24,7 3 2 2
6
32
1 37 4 2 1 1 231 1 1 25,8 2 1 1
7
32
1 27 3 1 5 2 212 1 1 21 3 2 2
8
32
1 67 7 2 1 1 219 1 1 26,8 2 1 1
9
33
1 71 7 1 2 2 130 2 2 19 3 2 2
0
33
1 60 6 1 3 2 120 2 2 18,5 3 2 2
1
33
1 61 6 2 2 2 210 1 1 26,5 2 1 1
2

Ket:
JK : Jenis Kelamin
1. Laki-laki 2. Perempuan
UMR : Umur
UMR1 : Umur kategori
1. 12-16 tahun 4. 36-45 tahun 7. >65 tahun
2. 17-25 tahun 5. 46-55 tahun
3. 26-35 tahun 6. 56-65 tahun
RMH : Tempat tinggal
1. Kota Medan 2. Luar Kota Medan
KRJ : Pekerjaan
1. PNS/ TNI/ Polri/ BUMN/Pensiunan 5. Pelajar/Mahasiswa
2. IRT/ Tidak bekerja 6. Nelayan
3. Wiraswasta 7. Lain-lain
4. Buruh
KRJ_K : Pekerjaan dikategorikan
69

1. Bekerja 2. Tidak Bekerja


KLSTRL : Kadar Kolesterol
KLSTRL_K : Kadar Kolesterol dikategorikan
1. Tinggi (≥200mg/dl) 2. Normal (< 200mg/dl)
RWYT KLRG : Riwayat Keluarga
1. Ada 2. Tidak ada
IMT : Indeks Massa Tubuh
IMT1 : Indeks Massa Tubuh dikelompokkan
1. Obesitas : >27 kg/m2 3. Normal: 18,5-25,0 kg/m2
2. Gemuk: 25,1- 27,0 kg/m2 4. Kurus: 17-18,4 kg/m2
IMTK : Indeks Massa Tubuh dikategorikan
1. Kegemukan (> 25 kg/m2) 2. Normal (≤ 25 kg/m2)
HT : Hipertensi
1. Ya 2. Tidak
70

Lampiran 2. Output SPSS


Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 17-25 tahun 6 1.8 1.8 1.8
26-35 tahun 16 4.8 4.8 6.6
36-45 tahun 28 8.4 8.4 15.1
46-55 tahun 62 18.7 18.7 33.7
56-65 tahun 153 46.1 46.1 79.8
> 65 tahun 67 20.2 20.2 100.0
Total 332 100.0 100.0

Umur kategori
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid > 55 tahun 198 59.6 59.6 59.6
<= 55 tahun 134 40.4 40.4 100.0
Total 332 100.0 100.0

Jenis kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 156 47.0 47.0 47.0
Perempuan 176 53.0 53.0 100.0
Total 332 100.0 100.0

Tempat tinggal
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kota Medan 186 56.0 56.0 56.0
Luar Kota Medan 146 44.0 44.0 100.0
Total 332 100.0 100.0

Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid PNS/TNI/Polri/BUMN/Pens
98 29.5 29.5 29.5
iunan
Ibu rumah tangga 110 33.1 33.1 62.7
Wiraswasta 62 18.7 18.7 81.3
Buruh/Tani 49 14.8 14.8 96.1
Pelajar/mahasiswa 7 2.1 2.1 98.2
Lainnya 6 1.8 1.8 100.0
Total 332 100.0 100.0
71

Pekerjaank
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Bekerja 184 55.4 55.4 55.4
Tidak bekerja 148 44.6 44.6 100.0
Total 332 100.0 100.0

Kadar kolesterol
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tinggi 156 47.0 47.0 47.0
Normal 176 53.0 53.0 100.0
Total 332 100.0 100.0

Riwayat keluarga
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ada 185 55.7 55.7 55.7
Tidak ada 147 44.3 44.3 100.0
Total 332 100.0 100.0

Indeks massa tubuh


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Obesitas 60 18.1 18.1 18.1
Gemuk 129 38.9 38.9 56.9
Normal 139 41.9 41.9 98.8
Kurus 4 1.2 1.2 100.0
Total 332 100.0 100.0

Indeks massa tubuh kategori


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kegemukan 187 56.3 56.3 56.3
Normal 145 43.7 43.7 100.0
Total 332 100.0 100.0

Hipertensi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 158 47.6 47.6 47.6
Tidak 174 52.4 52.4 100.0
Total 332 100.0 100.0
72

Umur kategori * Hipertensi Crosstabulation


Hipertensi
Ya Tidak Total
Umur kategori > 55 tahun Count 114 84 198
% within Umur kategori 57.6% 42.4% 100.0%
<= 55 tahun Count 44 90 134
% within Umur kategori 32.8% 67.2% 100.0%
Total Count 158 174 332
% within Umur kategori 47.6% 52.4% 100.0%

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig. Point
Value Df (2-sided) (2-sided) (1-sided) Probability
Pearson Chi-Square 19.611a 1 .000 .000 .000
Continuity
18.632 1 .000
Correctionb
Likelihood Ratio 19.908 1 .000 .000 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear c
19.552 1 .000 .000 .000 .000
Association
N of Valid Cases 332
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 63.77.
b. Computed only for a 2x2 table
c. The standardized statistic is 4.422.

Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Umur kategori
2.776 1.757 4.387
(> 55 tahun / <= 55 tahun)
For cohort Hipertensi = Ya 1.753 1.338 2.297
For cohort Hipertensi = Tidak .632 .517 .772
N of Valid Cases 332

Jenis kelamin * Hipertensi Crosstabulation


Hipertensi
Ya Tidak Total
Jenis kelamin Laki-laki Count 66 90 156
% within Jenis kelamin 42.3% 57.7% 100.0%
Perempuan Count 92 84 176
% within Jenis kelamin 52.3% 47.7% 100.0%
Total Count 158 174 332
% within Jenis kelamin 47.6% 52.4% 100.0%
73

Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. Exact Sig. Point
Value Df (2-sided) (2-sided) (1-sided) Probability
Pearson Chi-Square 3.293a 1 .070 .078 .044
Continuity
2.905 1 .088
Correctionb
Likelihood Ratio 3.299 1 .069 .078 .044
Fisher's Exact Test .078 .044
Linear-by-Linear
3.283c 1 .070 .078 .044 .017
Association
N of Valid Cases 332
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 74.24.
b. Computed only for a 2x2 table
c. The standardized statistic is -1.812.

Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Jenis kelamin
.670 .434 1.033
(Laki-laki / Perempuan)
For cohort Hipertensi = Ya .809 .642 1.020
For cohort Hipertensi = Tidak 1.209 .985 1.484
N of Valid Cases 332

Tempat tinggal * Hipertensi Crosstabulation


Hipertensi
Ya Tidak Total
Tempat tinggal Kota Medan Count 82 104 186
% within Tempat
44.1% 55.9% 100.0%
tinggal
Luar Kota Medan Count 76 70 146
% within Tempat
52.1% 47.9% 100.0%
tinggal
Total Count 158 174 332
% within Tempat
47.6% 52.4% 100.0%
tinggal
74

Chi-Square Tests
Asymp.
Sig. (2- Exact Sig. Exact Sig. Point
Value Df sided) (2-sided) (1-sided) Probability
Pearson Chi-
2.082a 1 .149 .152 .091
Square
Continuity
1.775 1 .183
Correctionb
Likelihood Ratio 2.084 1 .149 .152 .091
Fisher's Exact Test .152 .091
Linear-by-Linear
2.076c 1 .150 .152 .091 .031
Association
N of Valid Cases 332
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
69.48.
b. Computed only for a 2x2 table
c. The standardized statistic is -1.441.

Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Tempat tinggal
(Kota Medan / Luar Kota .726 .470 1.122
Medan)
For cohort Hipertensi = Ya .847 .677 1.060
For cohort Hipertensi = Tidak 1.166 .944 1.441
N of Valid Cases 332

Pekerjaank * Hipertensi Crosstabulation


Hipertensi
Ya Tidak Total
Pekerjaank Bekerja Count 101 83 184
% within Pekerjaank 54.9% 45.1% 100.0%
Tidak bekerja Count 57 91 148
% within Pekerjaank 38.5% 61.5% 100.0%
Total Count 158 174 332
% within Pekerjaank 47.6% 52.4% 100.0%
75

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig. Point
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided) Probability
Pearson Chi-Square 8.821a 1 .003 .004 .002
Continuity
8.177 1 .004
Correctionb
Likelihood Ratio 8.873 1 .003 .004 .002
Fisher's Exact Test .004 .002
Linear-by-Linear
8.795c 1 .003 .004 .002 .001
Association
N of Valid Cases 332
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 70.43.
b. Computed only for a 2x2 table
c. The standardized statistic is 2.966.

Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Pekerjaank
1.943 1.251 3.018
(Bekerja / Tidak bekerja)
For cohort Hipertensi = Ya 1.425 1.119 1.816
For cohort Hipertensi = Tidak .734 .598 .900
N of Valid Cases 332

Kadar kolesterol * Hipertensi Crosstabulation


Hipertensi
Ya Tidak Total
Kadar kolesterol Tinggi Count 106 50 156
% within Kadar kolesterol 67.9% 32.1% 100.0%
Normal Count 52 124 176
% within Kadar kolesterol 29.5% 70.5% 100.0%
Total Count 158 174 332
% within Kadar kolesterol 47.6% 52.4% 100.0%

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig. Point
Value Df (2-sided) (2-sided) (1-sided) Probability
Pearson Chi-Square 48.900a 1 .000 .000 .000
Continuity
47.372 1 .000
Correctionb
Likelihood Ratio 50.123 1 .000 .000 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear
Association 48.752c 1 .000 .000 .000 .000
N of Valid Cases 332
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 74.24.
76

b. Computed only for a 2x2 table


c. The standardized statistic is 6.982.

Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Kadar
kolesterol (Tinggi / 5.055 3.170 8.063
Normal)
For cohort Hipertensi = Ya 2.300 1.787 2.960
For cohort Hipertensi =
.455 .355 .583
Tidak
N of Valid Cases 332

Riwayat keluarga * Hipertensi Crosstabulation


Hipertensi
Ya Tidak Total
Riwayat keluarga Ada Count 121 64 185
% within Riwayat
65.4% 34.6% 100.0%
keluarga
Tidak ada Count 37 110 147
% within Riwayat
25.2% 74.8% 100.0%
keluarga
Total Count 158 174 332
% within Riwayat
47.6% 52.4% 100.0%
keluarga

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig. Point
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided) Probability
Pearson Chi-Square 53.166a 1 .000 .000 .000
Continuity
51.565 1 .000
Correctionb
Likelihood Ratio 54.991 1 .000 .000 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear c
53.006 1 .000 .000 .000 .000
Association
N of Valid Cases 332
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 69.96.
b. Computed only for a 2x2 table
c. The standardized statistic is 7.281.
77

Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Riwayat
5.621 3.478 9.085
keluarga (Ada / Tidak ada)
For cohort Hipertensi = Ya 2.599 1.929 3.500
For cohort Hipertensi = Tidak .462 .371 .576
N of Valid Cases 332

Indeks massa tubuh kategori * Hipertensi Crosstabulation


Hipertensi
Ya Tidak Total
Indeks massa tubuh Kegemukan Count 107 80 187
kategori % within Indeks massa
57.2% 42.8% 100.0%
tubuh kategori
Normal Count 51 94 145
% within Indeks massa
35.2% 64.8% 100.0%
tubuh kategori
Total Count 158 174 332
% within Indeks massa
47.6% 52.4% 100.0%
tubuh kategori

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig. Point
Value Df (2-sided) (2-sided) (1-sided) Probability
Pearson Chi-Square 15.916a 1 .000 .000 .000
Continuity
15.044 1 .000
Correctionb
Likelihood Ratio 16.086 1 .000 .000 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear
15.868c 1 .000 .000 .000 .000
Association
N of Valid Cases 332
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 69.01.
b. Computed only for a 2x2 table
c. The standardized statistic is 3.983.

Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Indeks massa
tubuh kategori (Kegemukan / 2.465 1.576 3.856
Normal)
For cohort Hipertensi = Ya 1.627 1.263 2.096
For cohort Hipertensi = Tidak .660 .538 .810
N of Valid Cases 332
78

Lampiran 3. Surat Permohonan Survei Pendahuluan


79

Lampiran 4. Surat Permohonan Izin Penelitian


80

Lampiran 5. Surat Izin Penelitian


81

Lampiran 6. Surat Selesai Penelitian

Anda mungkin juga menyukai