Anda di halaman 1dari 129

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP


TEKANAN DARAH PADA SISWA SMA
DI KECAMATAN OEBOBO
KOTA KUPANG

OLEH :

AMBROSIA AVENTI PIDOR


1807010080

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2022
SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP


TEKANAN DARAH PADA SISWA SMA
DI KECAMATAN OEBOBO
KOTA KUPANG

OLEH :

AMBROSIA AVENTI PIDOR


1807010080

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Kesehatan Masyarakat (S.KM) pada Program Studi Kesehatan Masyarakat,
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Nusa Cendana

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2022
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Skripsi ini dengan judul: Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Tekanan


Darah Pada Siswa SMA di Kecamatan Oebobo Kota kupang, atas nama:
Ambrosia Aventi Pidor, NIM: 1807010080 telah dipertahankan di depan Tim
Penguji Ujian Sarjana Lengkap (skripsi) pada Program Studi Kesehatan
Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Nusa Cendana pada
tanggal 25 Oktober 2022, dan disetujui untuk diperbanyak sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat.

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ir. Stefanus P. Manongga, MS Grouse T. S. Oematan, S.KM., MPH


NIP. 19590817 198601 1 001 NIDK. 8802133420

Mengetahui

Dekan Koordinator Prodi Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Nusa Cendana Universitas Nusa Cendana

Prof. Dr. Apris A. Adu, S.Pt., M.Kes Mustakim Sahdan, S.KM., M.Kes
NIP. 19760813 200112 1 001 NIP. 19781110 200212 1 001

iii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI

Skripsi ini dengan judul: Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Tekanan


Darah Pada Siswa SMA di Kecamatan Oebobo Kota kupang, atas nama:
Ambrosia Aventi Pidor, NIM: 1807010080 benar-benar telah diuji dan
dipertahankan di depan Tim Penguji Ujian sarjana lengkap (Skripsi) pada
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Nusa Cendana pada tanggal 25 Oktober 2022, dan disetujui untuk
diperbanyak.

Tim Penguji :

1 Dr. Ir. Stefanus P. Manongga, MS 1 ………………………….

2 Grouse T. S. Oematan, S.KM., MPH 2 ………………………….

3 Dr. Intje Picauly, S.Pi., M.Si 3 ………………………….


.

Mengetahui

Dekan Koordinator Prodi Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Nusa Cendana Universitas Nusa Cendana

Prof. Dr. Apris A. Adu, S.Pt., M.Kes Mustakim Sahdan, S.KM., M.Kes
NIP. 19760813 200112 1 001 NIP. 19781110 200212 1 001

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa oleh

karena kasih dan kemurahan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Tekanan Darah Pada

Siswa SMA Di Kecamatan Oebobo Kota Kupang”. Skripsi ini disusun sebagai

salah satu persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM)

pada Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Cendana.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyelesaian skripsi ini

tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak berupa

doa, pikiran, maupun saran yang bermanfaat. Oleh karena itu, pada kesempatan

ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Stefanus P.

Manongga, Ms. selaku dosen pembimbing I, Bapak Grouse T. S Oematan,

S.KM., MPH. selaku dosen pembimbing II dan Ibu Dr. Intje Picauly, S.Pi., M.Si.

selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan arahan kepada

penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis

juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Apris A. Adu, S.Pt., M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat, Universitas Nusa Cendana;

2. Mustakim Sahdan, S.KM., M.Kes selaku ketua Program Studi Kesehatan

Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Nusa Cendana;

v
3. Bapak Dr. Muntasir, S.Si., Apt., M.si. selaku dosen penasihat akademik

yang telah membimbing dan mendukung penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini;

4. Keluarga Tercinta : Bapak Viktor Pidor, Mama Elisabeth Merlin Astuti

Hadiat, Kakak Sigi Pidor, Kakak Akis Pidor, Adik Rena Pidor, Adik Margi

Pidor, Ipar Pepin Mandung, keponakan Mauren Pidor, keluarga besar Betu,

keluarga besar Bealaing dan keluarga besar Ngkiong yang selalu

memberikan dukungan, kasih sayang, dan doa berlimpah bagi penulis.

5. Teman perjalanan spesial: Anastasius Yordan Hermel yang selalu

mendukung, memotivasi, menemani dan membantu penulis dalam

penyusunan ini.

6. Sahabat-sahabat saya: Fendi, Reni, Ina, Olin, Elin, kakak Elis, Cintya, dan

IBLIS yang selalu menemani dan membantu penulis dari awal kuliah

sampai sekarang.

7. Teman-teman seperjuangan angkatan 2018, khususnya kelas IKM D dan

Peminatan GKM.

8. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu oleh penulis yang

dengan caranya masing-masing telah mendukung penulis.

vi
Penulis menyadari akan segala keterbatasan dan kekurangan dari skripsi

ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak

diterima dengan senang hati. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan

kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan di masa depan.

Kupang, 25 Oktober 2022

Penulis

vii
ABSTRAK

FAKTOR- FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TEKANAN


DARAH PADA SISWA SMA DI KECAMATAN OEBOBO KOTA
KUPANG. Ambrosia Aventi Pidor, Stefanus P. Manongga, Grouse T. S
Oematan. XV + 83 halaman + 11 lampiran.
Tekanan darah merupakan faktor penting dalam sistem sirkulasi pada
tubuh manusia perubahan tekanan darah ada dua yaitu tekanan darah tinggi dan
tekanan darah rendah. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Kupang 2018
prevalensi hipertensi di kecamatan oebobo sebesar 10,1%, jumlah estimasi
hipertensi usia ≥15 tahun di kecamatan Oebobo adalah 19.474. Sedangkan
prevalensi kejadian hipotensi secara umum di perkirakan 5% sampai dengan 34%
dan memiliki kecenderungan meningkat pada usia 17-19 tahun. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tekanan
darah pada siswa SMA di Kecamatan Oebobo Kota Kupang. Penelitian ini
menggunakan penelitian analitik observasional dengan cross sectional study.
Populasi target dalam penelitian diambil menggunakan teknik proportional
sampling yaitu ada lima SMA yang terpilih. Sampel dalam penelitian ini sebanyak
140 siswa. Analisis data yang digunakan adalah analisis bivariat dan analisis
multivariate dengan metode regresi logistic. Hasil penelitian ini menyatakan
bahwa variabel status gizi (ρ= 0,001), perilaku hidup sehat (ρ= 0,000)
berpengaruh terhadap tekanan darah pada siswa SMA. Sedangkan faktor yang
tidak memiliki pengaruh adalah faktor predisposisi yaitu jenis kelamin (ρ= 0,207),
dan umur responden (ρ= 0,794); dan variabel konsumsi pangan (ρ= 0,299). Hasil
analisis multivariat menunjukkan bahwa status gizi (OR=3,8, ρ= 0,011), dan
perilaku hidup sehat (OR=8,1, ρ= 0,000) merupakan faktor yang paling
berpengaruh terhadap tekanan darah pada siswa SMA Kecamatan Oebobo,
dengan kemampuan menjelaskan tekanan darah sebesar 33%. Status gizi yang
normal, serta perilaku hidup sehat yang baik seperti tidak merokok, tidak
mengkonsumsi alkohol, kebiasaan istirahat/tidur yang cukup dan aktivitas fisik
yang cukup dapat mempertahankan status tekanan darah normal.

Kata Kunci : Tekanan darah, Perilaku Hidup Sehat, Status Gizi


Daftar Pustaka : 40 (2005-2021)

viii
ABSTRACT

FACTORS THAT INFLUENCE BLOOD PRESSURE IN HIGH SCHOOL


STUDENTS IN OEBOBO DISTRICT, KUPANG CITY. Ambrosia Aventi
Pidor, Stefanus P. Manongga, Grouse T. S Oematan. XV + 83 Pages + 11
Appendix.

Blood pressure is an important factor in the circulatory system in the human body,
there are two changes in blood pressure, namely high blood pressure and low
blood pressure. Based on data from the Kupang City Health Office 2018, the
prevalence of hypertension in Oebobo sub-district is 10.1%, the estimated number
of hypertension aged 15 years in Oebobo sub-district is 19,474. Meanwhile, the
prevalence of hypotension in general is estimated at 5% to 34% and has a
tendency to increase at the age of 17-19 years. This study aims to determine the
factors that influence blood pressure in high school students in Oebobo District,
Kupang City. This study uses an observational analytic study with a cross
sectional study. The target population in this study was taken using a proportional
sampling technique, namely that there were five selected high schools. The
sample in this study were 140 students. The data analysis used was bivariate
analysis and multivariate analysis with logistic regression method. The results of
this study stated that the variable nutritional status (ρ = 0.001), healthy living
behavior (ρ = 0.000) had an effect on blood pressure in high school students.
While the factors that have no influence are predisposing factors, namely gender
(ρ = 0.207), and the age of the respondent (ρ = 0.794); and food consumption
variable (ρ= 0.299). The results of multivariate analysis showed that nutritional
status (OR = 3.8, = 0.011), and healthy living behavior (OR = 8.1, = 0.000) were
the most influential factors on blood pressure in high school students in Oebobo
District, with the ability to explain blood pressure by 33%. Normal nutritional
status, as well as good healthy lifestyle behaviors such as not smoking, not
consuming alcohol, adequate rest/sleep habits and adequate physical activity can
maintain normal blood pressure status.

Keywords : Blood pressure, Healthy Lifestyle, Nutritional Status


References : 40 (2005-2021)

ix
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI ............................................. iv
KATA PENGANTAR .............................................................................. v
ABSTRAK ................................................................................................ viii
ABSTRACT .............................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................. x
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv
DAFTAR SINGKATAN .......................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
1.3.1 Tujuan Umum ........................................................................ 6
1.3.2 Tujuan Khusus........................................................................ 6
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 7
1.4.1 Manfaat Praktis ...................................................................... 7
1.4.2 Manfaat Teoritis ..................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................... 9
2. 1 Tinjauan Umum Tentang Remaja .............................................. 9
2.1.1 Pengertian Remaja.................................................................. 9
2.1.2 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Masa Remaja............ 10
2. 2 Tinjauan Umum Tentang Tekanan Darah Pada Remaja ............ 13
2.2.1. Pengertian Tekanan Darah ..................................................... 13
2.2.2. Klasifikasi Tekanan Darah Berdasarkan Usia ........................ 14
2.2.3. Faktor yang Mempertahankan Tekanan Darah ...................... 14
2.2.4. Masalah Tekanan Darah ......................................................... 16
2.2.5. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Tekanan Darah.. 17
2. 3 Kerangka Konsep ....................................................................... 31

x
2.3.1. Dasar Pemikiran antar Variabel ............................................. 31
2.3.2. Kerangka Hubungan antar Variabel ....................................... 33
2.3.3. Hipotesis penelitian ................................................................ 35
BAB III METODE PENELITIAN............................................................ 36
3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................. 36
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 36
3.3. Populasi dan Sampel .................................................................. 36
3.4. Definisi Operasional ................................................................... 39
3.5. Jenis, Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ....................... 42
3.6. Teknik Pengolahan, Analisis dan Penyajian Data ...................... 43
BAB IV HASIL DAN BAHASAN .......................................................... 47
4.1 Hasil............................................................................................ 47
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...................................... 47
4.1.2 Data Umum Karakteristik Responden.................................... 54
4.1.3 Data Khusus Karakteristik Responden ................................... 55
4.1.4 Hasil Penelitian dan Pengolahan Data ................................... 59
4.1.5 Hasil Analisis Faktor yang Paling Berpengaruh Terhadap
Tekanan Darah ....................................................................... 63
4.2 Pembahasan ................................................................................ 70
4.2.1 Pengaruh Faktor Predisposisi terhadap Tekanan Darah ......... 70
4.2.2 Pengaruh Status Gizi .............................................................. 73
4.2.3 Pengaruh Perilaku Hidup Sehat.............................................. 75
4.2.4 Pengaruh Konsumsi Pangan ................................................... 78
4.2.5 Faktor yang Paling Berpengaruh Terhadap Tekanan Darah .. 79
BAB V PENUTUP .................................................................................... 82
5.1 Simpulan ............................................................................................. 82
5.2 Saran .................................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 84
LAMPIRAN .............................................................................................. 87

xi
DAFTAR TABEL

Table 1 Klasifikasi tekanan darah berdasarkan usia ..................................... 14


Table 2 Klasifikasi IMT menurut Kemenkes RI 2010 untuk Usia 5-18
Tahun ............................................................................................... 20
Table 3 Perhitungan jumlah SMA di Kecamatan Oebobo. .......................... 37
Table 4 Perhitungan jumlah sampel penelitian ............................................. 38
Table 5 Variabel dan Definisi Operasional .................................................. 39
Table 6 Jumlah Siswa SMAN 3 Kupang Berdasarkan Jenis Kelamin ......... 51
Table 7 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................... 54
Table 8 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Responden ............... 55
Table 9 Distribusi Responden Berdasarkan Tekanan Darah ........................ 56
Table 10 Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi ............................... 56
Table 11 Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Hidup Sehat (Merokok,
Konsumsi Alkohol, Kebiasaan Istirahat/Tidur, dan Aktivitas
Fisik) ................................................................................................ 57
Table 12 Distrubusi Responden Berdasarkan Status Konsumsi Rokok ......... 57
Table 13 Distribusi Responden Berdasarkan Status Konsumsi Alkohol ....... 58
Table 14 Distribusi Responden Berdasarkan Kebiasaan Istirahat/Tidur ........ 58
Table 15 Distribusi responden Berdasarkan Aktivitas Fisik .......................... 59
Table 16 Distribusi Responden Berdasarkan Konsumsi Pangan .................... 59
Table 17 Pengaruh Jenis Kelamin dengan Tekanan Darah Pada Siswa
SMA di Kecamatan Oebobo Kota Kupang Tahun 2022 ................. 60
Table 18 Pengaruh Umur Responden dengan Tekanan Darah pada Siswa
SMA di Kecamatan Oebobo Kota Kupang Tahun 2022 ................. 61
Table 19 Pengaruh Status Gizi dengan Tekanan Darah pada Siswa SMA di
Kecamatan Oebobo Kota Kupang Tahun 2022 ............................... 62
Table 20 Pengaruh Perilaku Hidup Sehat dengan Tekanan Darah pada Siswa
SMA di Kecamatan Oebobo Kota Kupang 2022 ............................ 62
Table 21 Pengaruh Konsumsi Pangan dengan Tekanan Darah pada Siswa
SMA di Kecamatan Oebobo Kota Kupang 2022 ............................ 63

xii
Table 22 Hasil Seleksi Bivariat Regeresi Logistik Sederhana Variabel yang
Berpengaruh Terhadap Tekanan Darah ........................................... 64
Table 23 Hasil Awal Analisis Regresi Logistik Ganda Variabel Faktor yang
Berpengaruh Terhadap Tekanan Darah ........................................... 65
Table 24 Hasil Akhir Analisis Regresi Logistik Ganda Faktor yang Paling
Berpengaruh Terhadap Tekanan Darah. .......................................... 65
Table 25 Besar Perubahan OR ........................................................................ 66
Table 26 Hasil Omnibus Tests of Model Coefficients ................................... 67
Table 27 Hasil uji hosmer dan lemeshow test ................................................ 68
Table 28 Hasil Negelkerke R Square ............................................................. 68

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan menjadi Responden ......................................... 87

Lampiran 2 Lembar Persetujuan menjadi Responden .......................................... 88

Lampiran 3 Kuesioner Penelitian .......................................................................... 91

Lampiran 4 Standar Opersasional Prosedur Pengukuran Tekanan darah ............. 97

Lampiran 5 Kaji Etik ............................................................................................. 98

Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian ........................................................................... 99

Lampiran 7 Surat Selesai Penelitian ..................................................................... 100

Lampiran 8 Master Tabel ...................................................................................... 104

Lampiran 9 Hasil Analisi Data.............................................................................. 111

Lampiran 10 Dokumentasi Peneltian .................................................................... 113

Lampiran 11 Daftar Riwayat Hidup ...................................................................... 114

xiv
DAFTAR SINGKATAN

WHO : World Health Organization

RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar

AHA : America Heart Association

IMT : Indeks Masa Tubuh

METs : Metabolic Equivalent Turnovers

FFQ : Food Frequency Questionnair

xv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tekanan darah merupakan faktor yang sangat penting dalam sistem

sirkulasi pada tubuh manusia. Tekanan darah adalah jumlah gaya yang

diberikan oleh darah di bagian dalam arteri saat darah dipompakan ke

seluruh sistem peredaran darah. Perubahan tekanan darah ada dua macam,

yaitu tekanan darah tinggi (hipertensi) dan tekanan darah rendah

(hipotensi).

Hipertensi merupakan salah satu PTM yang menjadi masalah

serius belakangan ini. WHO (2019) menyatakan bahwa hipertensi

merupakan salah satu kontributor paling penting untuk penyakit jantung

dan stroke yang bersama-sama membentuk penyebab nomor satu kematian

dini dan kecacatan dunia (Hesnawati, 2021). Organisasi Kesehatan dunia

(WHO) mengestimasikan saat ini prevalensi hipertensi secara global

sebesar 22% dari total penduduk dunia, dengan wilayah Afrika memiliki

prevalensi hipertensi tertinggi sebesar 27%, dan Asia Tenggara menempati

posisi ketiga tertinggi dengan prevalensi sebesar 25% terhadap total

penduduk (Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan, 2019).

Berdasarkan Riskesdas 2018 di Indonesia prevalensi hipertensi

pada penduduk berusia > 18 tahun, berdasarkan pengukuran secara

nasional sebesar 34,11%. Data tersebut menunjukkan bahwa Provinsi

1
2

Kalimantan Selatan memiliki prevalensi tertinggi sebesar 44,13% diikuti

oleh Jawa Barat sebesar 39,6%, Kalimantan Timur sebesar 39,3%.

Sedangkan Provinsi dengan prevalensi hipertensi terendah adalah Papua

yaitu sebesar 22,2% diikuti oleh Maluku Utara sebesar 24,65% dan

Sumatera Barat sebesar 25,16%. Secara nasional prevalensi hipertensi

menunjukkan kecenderungan peningkatan dari Riskesdas tahun 2007.

Peningkatan hipertensi berdasarkan cara pengukuran juga terjadi di

hampir seluruh provinsi di Indonesia. Prevalensi penyakit hipertensi di

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 7,2% atau 76.130 kasus,

dan mengalami peningkatan dari 30% menjadi 31% pada tahun 2013-2018

(Ina et. al. 2020). Angka ini menempatkan hipertensi sebagai penyakit

tertinggi keempat di Provinsi NTT (Sakinah et. al., 2020). Data Dinas

Kesehatan Kota Kupang 2018 menunjukkan jumlah kasus hipertensi di

Kota Kupang sebanyak 19.353 kasus dan menempati posisi ketiga sebagai

penyakit terbanyak di Kota Kupang.

Pada usia remaja menurut data Riskesdas 2013, prevalensi nasional

hipertensi pada usia 15-17 tahun sebanyak 5,3% yang terdiri dari 6% laki-

laki dan 4,7% perempuan. Berdasarkan penelitian di Indonesia yang

dilakukan oleh Suryawan (2019) terhadap 125 siswa SMA Negeri 19

Surabaya menemukan 58 di antaranya mengalami pre hipertensi dan

hipertensi tingkat 1 (Suryawan, 2019). Penelitian lainnya di Jakarta yang

dilakukan oleh Nurmayanti (2014) pada siswa SMA diperoleh sebanyak

15,5% remaja mengalami hipertensi. Begitu pula dengan penelitian yang


3

dilakukan oleh Angesti et. al. (2018) pada siswa SMA di Depok, dimana

sebanyak 42,4% remaja mengalami hipertensi. Sedangkan di Provinsi

Nusa Tenggara Timur, prevalensi hipertensi pada kelompok umur 15-24

tahun berdasarkan pengukuran adalah sebesar 9,0% (RISKESDAS, 2013).

Selanjutnya, berdasarkan data dari Riskesdas NTT 2018 prevalensi

hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk umur ≥18 tahun

di kota Kupang sebesar 25,61% , sedangkan prevalensi hipertensi di

kecamatan oebobo sebesar 10,1% (DINKES Kota Kupang, 2018).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Kupang 2018 jumlah

estimasi penderita hipertensi usia ≥15 tahun di kecamatan Oebobo adalah

19.474. Hipertensi yang sering terjadi pada remaja adalah hipertensi

esensial, yaitu hipertensi yang terjadi tanpa gejala dan banyak terdeteksi

hanya saat pemeriksaan rutin (Shaumi & Achmad, 2019).

Selain hipertensi ada pula gangguan tekanan darah rendah atau

yang sering disebut dengan hipotensi. Menurut Roman (2011) dalam

Sriminanda, Dewi, & Indriati (2014), menyatakan prevalensi kejadian

hipotensi secara umum di perkirakan 5% sampai dengan 34% dan

memiliki kecenderungan meningkat pada usia 17-19 tahun.

Salah satu cara untuk mempertahankan tekanan darah normal

adalah dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan

darah. Secara umum faktor yang mempengaruhi perubahan tekanan darah

adalah faktor keturunan, usia, jenis kelamin, stres fisik dan psikis,

kegemukan (obesitas), pola makan tidak sehat, konsumsi garam yang


4

tinggi, kurangnya aktivitas fisik, konsumsi alkohol, konsumsi kafein,

penyakit lain, dan merokok (Sasmalinda, 2013). Gaya hidup tidak sehat

pada remaja disebabkan oleh banyak faktor, salah satu diantaranya adalah

pengetahuan (Siswanto et. al. 2020). Menurut Notoatmodjo (2012)

pengetahuan atau kognitif adalah domain yang berpengaruh penting

terhadap tindakan atau perlilaku seseorang. Grad (2015) mengatakan

bahwa remaja yang pernah melakukan pemeriksaan tekanan darah

memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai hipertensi.

Faktor lain yang turut berkontribusi adalah budaya, dimana hal ini

secara tidak langsung akan mempengaruhi perilaku dan kebiasaan makan

masyarakat maupun individu (Mapandin, 2006). Berdasarkan data dari

SUSENAS (2016) Provinsi Nusa Tenggara Timur termasuk dalam 10

provinsi dengan konsumsi garam tertinggi yaitu sebesar 31,5 gram per

orang dalam seminggu. Garam merupakan senyawa yang terdiri dari

natrium dan klorida. Meningkatnya tekanan darah ketika mengkonsumsi

makanan asin disebabkan oleh natrium yang terkandung dalam makanan

tersebut (Suryawan, 2019). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Sakinah, et. al (2020) pada masyarakat suku Timor dikatakan bahwa

mengkonsumsi alkohol merupakan bagian dari budaya masyarakat

setempat sejak dulu kala, dan hal ini berpengaruh terhadap perubahan

tekananan darah pada masyarakat. Lebih lanjut dijelaskan bahwa, kondisi

ini juga disebabkan oleh faktor situasi lingkungan yang mendukung,


5

dimana di NTT terdapat banyak tempat yang memproduksi berbagai

macam minuman beralkohol.

Selain faktor budaya, kondisi sosial ekonomi masyarakat juga

memberi dampak, dimana tingkat pendapatan sering dikaitkan dengan

daya beli. Pendapatan yang tinggi memungkinkan seseorang untuk bisa

mengakses pangan dengan kuantitas yang lebih banyak dan kualitas yang

terjamin pula, khususnya dalam pemenuhan konsumsi sehari-hari.

Sebaliknya pendapatan yang rendah, diasosiasikan dengan rendahnya daya

beli, sehingga pemenuhan konsumsi baik dari aspek kuantitas dan

kualitasnya pun menjadi lebih rendah. Sejalan dengan hal tersebut

penelitian Kharisyanti & Farapti (2017) juga menemukan hubungan antara

rendahnya daya beli dengan pemenuhan menu yang tidak lengkap dan

kurang variatif. Asupan yang kurang bervariasi seperti tidak adanya buah

dan sayur dalam menu makanan juga dapat menyebabkan perubahan

tekanan darah menjadi tidak normal (Leung et. al. 2019). Rusiani (2017)

juga menyatakan bahwa pola makan yang mengkonsumsi makanan

pemicu hipertensi menjadi salah satu penyebab perubahan tekanan darah.

Oleh sebab itu, berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk

meneliti tentang : “Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap

Tekanan Darah Pada Siswa SMA di Kecamatan Oebobo Kota

Kupang”
6

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini berdasarkan latar belakang

yang telah di uraikan adalah :

1. Seberapa jauh pengaruh faktor predisposisi yaitu umur dan

jenis kelamin terhadap tekanan darah pada siswa SMA?

2. Bagiamana kondisi status gizi dan pengaruhnya terhadap

tekanan darah pada siswa SMA?

3. Bagiamana kondisi perilaku hidup sehat dan pengaruhnya

terhadap tekanan darah pada siswa SMA?

4. Bagiamana kondisi konsumsi pangan dan pengaruhnya

terhadap tekanan darah pada siswa SMA?

5. Faktor apa sajakah yang paling berpengaruh terhadap tekanan

darah pada siswa SMA?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tekanan darah pada siswa

SMA di Kecamatan Oebobo Kota Kupang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Menilai pengaruh faktor predisposisi yaitu jenis kelamin dan

umur terhadap tekanan darah siswa SMA di Kecamatan

Oebobo.
7

2. Menilai pengaruh status gizi terhadap tekanan darah siswa

SMA di Kecamatan Oebobo.

3. Menilai pengaruh perilaku hidup sehat terhadap tekanan darah

siswa SMA di Kecamatan Oebobo.

4. Menilai pengaruh konsumsi pangan terhadap tekanan darah

siswa SMA di Kecamatan Oebobo.

5. Menganalisis faktor yang paling berpengaruh terhadap tekanan

darah siswa SMA di kecamaran Oebobo.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.4.1 Manfaat Praktis

1. Bagi Remaja

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tekanan darah dan

siswa dapat mengetahui kondisi tekanan darah terbaru saat

penelitian berlangsung.

2. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar

pertimbangan untuk membuat peraturan dalam upaya

mencegah hipertensi dengan melakukan pemeriksaan tekanan

darah rutin baik melalui UKS, serta menjalin kerjasama

dengan pihak keluarga dan pelayanan kesehatan apabila


8

menemukan siswa yang masuk dalam kategori hipertensi atau

hipotensi agar bisa segera mendapatkan treatment.

1.4.2 Manfaat Teoritis

1. Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman peneliti tentang faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap tekanan darah.

2. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran

terhadap bidang ilmu kesehatan khususnya kesehatan

masyarakat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Tinjauan Umum Tentang Remaja

2.1.1 Pengertian Remaja

Masa remaja merupakan salah satu periode dari

perkembangan manusia. Defini remaja menurut WHO adalah

penduduk dalam rentang usisa 10-19 tahun, menurut Peraturan

Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014 remaja adalah

penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun dan menurut Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia

remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah (Kemenkes RI,

2015). Remaja merupakan masa dimana peralihan dari masa anak-

anak ke masa dewasa, yang telah meliputi semua perkembangan

yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa.

Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan

dan perkembangan yang pesat baik secara fisik, psikologis maupun

intelektual. Sifat khas remaja mempunyai rasa keingintahuan yang

besar, menyukai petualangan dan tantangan serta cenderung berani

mengambil risiko atas perbuatannya tanpa didahului oleh

pertimbangan yang matang. Apabila keputusan yang diambil dalam

menghadapi konflik tidak tepat, mereka akan jatuh ke dalam

perilaku berisiko dan mungkin harus menanggung akibat jangka

pendek dan jangka panjang dalam berbagai masalah kesehatan fisik

9
10

dan psikososial. Sifat dan perilaku berisiko pada remaja tersebut

memerlukan ketersediaan pelayanan kesehatan peduli remaja yang

dapat memenuhi kebutuhan kesehatan remaja (Kemenkes RI,

2015).

2.1.2 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Masa Remaja

Pertumbuhan dan perkembangan selama masa remaja

dibagi dalam tiga tahap, yaitu remaja awal (usia 11-14 tahun),

remaja pertengahan (usia14-17 tahun) dan remaja akhir (usia 17-20

tahun) (Wulandari, 2014). Wulandari (2014) menjelaskan

pertumbuhan dan perkembangan remaja sebagai berikut :

1. Pertumbuhan fisik

Pertumbuhan meningkat cepat dan mencapai puncak

kecepatan. Pada fase remaja awal (11-14 tahun) karakteristik

seks sekunder mulai tampak, seperti penonjolan payudara pada

remaja perempuan, pembesaran testis pada remaja laki-laki,

pertumbuhan rambut ketiak, atau rambut pubis. Karakteristik

seks sekunder ini tercapai dengan baik pada tahap remaja

pertengahan (usia 14-17 tahun) dan pada tahap remaja akhir

(17-20 tahun) struktur dan pertumbuhan reproduktif hampir

komplit dan remaja telah matang secara fisik

2. Kemampuan berpikir

Pada tahap awal remaja mencari-cari nilai dan energi baru

serta membandingkan normalitas dengan teman sebaya yang


11

jenis kelaminnya sama. Sedangkan pada remaja tahap akhir,

mereka telah mampu memandang masalah secara

komprehensif dengan identitas intelektual sudah terbentuk.

3. Identitas

Pada tahap awal, ketertarikan terhadap teman sebaya

ditunjukkan dengan penerimaan atau penolakan. Remaja

mencoba berbagai peran, mengubah citra diri, kecintaan pada

diri sendiri meningkat, mempunyai banyak fantasi kehidupan,

idealistis. Stabilitas harga diri dan definisi terhadap citra tubuh

serta peran jender hampir menetap pada remaja di tahap akhir.

4. Hubungan dengan orang tua

Keinginan yang kuat untuk tetap bergantung pada orangtua

adalah ciri yang dimiliki oleh remaja pada tahap awal. Dalam

tahap ini, tidak terjadi konflik utama terhadap kontrol orang

tua. Remaja pada tahap pertengahan mengalami konflik utama

terhadap kemandirian dan kontrol. Pada tahap ini terjadi

dorongan besar untuk emansipasi dan pelepasan diri.

Perpisahan emosional dan dan fisik dari orangtua dapat dilalui

dengan sedikit konflik ketika remaja akhir.

5. Hubungan dengan teman sebaya

Remaja pada tahap awal dan pertengahan mencari afiliasi

dengan teman sebaya untuk menghadapi ketidakstabilan yang

diakibatkan oleh perubahan yang cepat; pertemanan lebih


12

dekat dengan jenis kelamin yang sama, namun mereka mulai

mengeksplorasi kemampuan untuk menarik lawan jenis.

Mereka berjuang untuk mengambil tempat di dalam kelompok;

standar perilaku dibentuk oleh kelompok sebaya sehingga

penerimaan oleh sebaya adalah hal yang sangat penting.

Sedangkan pada tahap akhir, kelompok sebaya mulai

berkurang dalam hal kepentingan yang berbentuk pertemanan

individu. Mereka mulai menguji hubungan antara pria dan

wanita terhadap kemungkinan hubungan yang permanen.

6. Kesehatan Psikologis

Pada remaja awal terjadi perubahan alam perasaan yang

meluas, mimpi di siang hari yang terus-menerus, marah yang

diekspresikan dengan kemurungan, kemarahan yang meledak-

ledak, dan makian secara verbal. Pada remaja tengah,

kecenderungan kearah pengalaman dalam diri, lebih

introspektif, menarik diri jika marah atau sakit hati, dan

kesulitan meminta bantuan. Sedangkan pada remaja akhir

emosi lebih konstan dan marah lebih tepat untuk

disembunyikan.
13

2. 2 Tinjauan Umum Tentang Tekanan Darah Pada Remaja

Menurut American Heart Association tekanan darah berdasarkan

usia, pada remaja usia 14-19 tahun tekanan darah minimal jika 105/73

mmHg, tekanan darah normal jika 177/77 mmHg dan tekanan darah

Maksimal jika 120/81 mmHg.

2.2.1. Pengertian Tekanan Darah

Tekanan darah merupakan kekuatan yang diperlukan

supaya darah dapat mengalir di dalam pembuluh darah dan beredar

mencapai semua jaringan tubuh manusia.

Tekanan darah ada dua macam yaitu :

1. Tekanan Darah Sistolik

Tekanan darah yang terjadi bila otot jantung berdenyut

memompa untuk mendorong darah keluar melalui arteri.

Angka itu menunjukkan seberapa kuat jantung memompa

untuk mendorong darah melalui pembuluh darah atau tekanan

darah waktu jantung mengucup (Sulistiyowati, 2010).

2. Tekanan Darah Diastolik

Tekanan darah yang terjadi saat otot jantung beristirahat

membiarkan darah kembali masuk ke jantung. Angka itu

menunjukkan berapa besar hambatan dari pembuluh darah

terhadap alliran darah balik ke jantung atau tekanan darah

waktu jantung beristirahat (Sulistiyowati, 2010).


14

2.2.2. Klasifikasi Tekanan Darah Berdasarkan Usia

Klasifikasi tekanan darah pada remaja berbeda dengan

tekanan darah pada dewasa karena tekanan darah meningkat seiring

dengan bertambahnya usia. AHA (2021) mengklasifikasikan

tekanan darah berdasarkan usia, sebagai berikut (Whelton et. al.

2018).

Table 1 Klasifikasi tekanan darah berdasarkan usia


Usia Minimal Normal Maksimal

14-19 105/73 117/77 120/81

20-24 108/75 120/79 132/83

25-29 109/76 121/80 133/84

30-34 110/77 122/81 134/85

35-39 111/78 123/82 135/86

40-44 112/79 125/83 137/87

45-49 115/80 127/84 139/88

50-54 116/81 129/85 142/89

55-59 118/82 131/86 144/90

60-64 121/83 134/87 147/91


Sumber : (Whelton et. al., 2018).

2.2.3. Faktor yang Mempertahankan Tekanan Darah

Menurut Pearce (2011) faktor-faktor yang dapat

mempertahankan tekanan darah, yaitu (Lita et al., 2021) :

a) Kekuatan memompa jantung. Salah satu fungsi jantung

adalah sebagai sebuah pompa untuk memompakan darah dan

mengalirkannya ke seluruh peredaran darah yang disebut


15

dengan siklus jantung. Gerakan pada jantung terbagi menjadi

dua, yaitu kontraksi (sistol) dan pengenduran (diastol).

Kontraksi ventrikel berlangsung selama 0,3 detik dan pada

tahap pengendurannya terjadi selama 0,5 detik.

b) Banyaknya darah yang beredar. Tekanan di dalam pembuluh

darah arteri terjadi karena adanya darah yang mengisi ruang

pembuluh darah. Pembuluh darah bersifat elastis dan dapat

mengembang. Selain darah (sel darah merah, darah putih, dan

trombosit) di dalam pembuluh darah juga terdapat plasma,

yang mana plasma tersebut sangat berperan dalam tekanan

darah. Jumlah plasma yang berlebih akan menyebabkan

tekanan darah meningkat.

c) Viskositas darah. Viskositas atau kekentalan pada darah

disebabkan oleh protein plasma dan jumlah dari sel darah

yang berada di dalam aliran darah. Perubahan yang terjadi

pada protein plasma dan jumlah sel darah akan mengubah

tekanan darah. Semakin kental suatu darah di dalam

pembuluh darah maka semakin besar kekuatan yang

diperlukan untuk mendorongnya melalui pembuluh darah.

d) Elastisitas dinding pembuluh darah. Pembuluh darah arteri

dan vena dilapisi oleh otot yang mana otot yang membungkus

pembuluh darah arteri lebih elastis jika dibandingkan dengan

otot yang membungkus pembuluh darah vena dan tekanan


16

yang terdapat pada pembuluh darah arteri juga lebih besar

dari pembuluh darah vena.

e) Resistensi perifer. Resistensi perifer merupakan tahanan yang

dikeluarkan oleh geseran darah yang mengalir di dalam

pembuluh darah. Tahanan utama dalam sistem sirkulasi besar

pada aliran darah berada di dalam arteriol.

f) Kecepatan aliran darah. Kecepatan darah yang mengalir di

pembuluh darah tergantung pada ukuran yang ada pada

pembuluh darah. Darah mengalir cepat ketika berada di aorta

dan kecepatannya akan berkurang di dalam arteri serta

menjadi sangat lambat di dalam kapiler.

2.2.4. Masalah Tekanan Darah

1. Tekanan darah rendah (Hipotensi)

Tekanan darah rendah atau hipotensi adalah suatu

keadaan dimana terdapatnya tekanan darah ketika

dilakukan pengukuran yaitu lebih rendah dari 90 mmHg

pada hasil sitol dan 60 mmHg pada hasil diastol (Lita et al.,

2021). Penurunan tekanan darah ini diikuti oleh beberapa

gejala seperti mudah lelah, pusing, wajah pucat, sering

menguap, dan pandangan kabur menjadi penyebab dari

hipotensi (Lita et al., 2021). Penderita hipotensi akan

dianjurkan untuk menambah konsumsi garam dapur dan


17

memakan makanan yang mengandung banyak natrium

untuk meningkatkan tekanan darah.

2. Tekanan darah tinggi (Hipertensi)

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi

tekanan darah meningkat yang ditandai dengan batas atas

(sistole) dan batas bawah (diastole) sebagai akibat dari

kerja jantung yang bekerja lebih keras memompa darah

untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh (Supriyono,

2019). Berdasarkan penyebab, hipertensi terbagi menjadi

dua, yaitu hipertensi essensial atau primer yang tidak

diketahui penyebabnya dan yang kedua adalah hipertensi

sekunder yang penyebabnya dapat ditentukan melalui

tanda-tanda diantaranya kelainan pembuluh darah ginjal,

gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid), dan penyakit kelenjar

adrenal (hiperaldosteronisme) (Kemenkes RI, 2019).

2.2.5. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Tekanan Darah

1. Jenis kelamin

Pada anak usia di bawah 6 tahun perbedaan jenis

kelamin tidak terlalu berbeda bermakna, namun setelah

umur tersebut sampai pubertas, tekanan darah sistolik

maupun diastolik pada anak perempuan sedikit lebih tinggi

daripada anak lelaki, selanjutnya pada masa pubertas dan

sesudahnya, tekanan darah sedikit lebih tinggi pada remaja


18

lelaki dibandingkan remaja perempuan (Pardede & Sari,

2016). Menurut Kemenkes (2013) dalam penelitian

Yusrizal (2016) laki-laki memiliki risiko sekitar 2,3 kali

lebih banyak mengalami peningkatan tekanan darah sistolik

dibandingkan dengan perempuan.

2. Ras

Menurut Saing (2005) perbedaan tekanan darah pada

remaja putri kulit hitam dan kulit putih dihubungkan

dengan adanya perbedaan maturitas.

3. Riwayat keluarga

Secara statistik peranan genetik terhadap perubahan

tekanan darah menunjukkan hubungan yang sangat

bermakna. Saing (2005) dalam jurnalnya menyatakan

bahwa remaja yang berasal dari keluarga dengan riwayat

hipertensi, mempunyai risiko yang lebih besar untuk

menderita hipertensi dibanding dengan keluarga tanpa

riwayat hipertensi. Lebih lanjut dijelaskan bahwa bila

kedua orangtua menderita hipertensi esensial, maka 44,8%

anaknya akan menderita hipertensi dan jika hanya salah

satu orangtua hipertensi maka 12,8% keturunannya akan

mengalami hipertensi. Faktor genetik yang berperan pada

kejadian hipertensi yaitu dominan pada hipertensi yang

dipengaruhi oleh banyak gen (polygenic hypertension).


19

4. Status Gizi

Status gizi adalah cerminan ukuran terpenuhinya

kebutuhan gizi yang didapat dari asupan dan penggunaan

zat gizi oleh tubuh. Penilaian status gizi pada remaja dapat

dilakukan secara antropometri dengan menggunakan indeks

BB/TB2 yang dikenal dengan Indeks Massa Tubuh menurut

umur (BMI for age) yang kemudian dinilai dengan ambang

batas (Z-Score) (Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia, 2011).

Menurut hasil penelitian yang dilakukan Suryawan

(2019) terdapat hubungan yang signifikan antara IMT

dengan kejadian hipertensi pada remaja. Hal ini sesuai

dengan penelitian Purwawardana (2017) dimana remaja

dengan indeks massa tubuh yang tinggi memiliki tekanan

darah yang lebih tinggi, sehingga semakin berisiko terkena

hipertensi. Banyaknya lemak dalam tubuh menyebabkan

pembuluh darah menyempit sehingga dapat meningkatkan

tekanan darah. Selain itu obesitas juga terkait dengan level

insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darah

meningkat (Suryawan, 2019). Remaja gemuk dan obes

biasanya memiliki gaya hidup yang kurang sehat seperti

banyak makan makanan instan disertai dengan aktivitas

fisik yang sedikit. Pada saat ini, yang paling sering


20

dilakukan untuk menyatakan Indeks Massa Tubuh adalah

dengan indeks Z-score. Klasifikasi IMT/U 5-18 tahun

menurut Kementrian Kesehatan RI tahun 2010 disajikan

pada tabel berikut ini.

Table 2 Klasifikasi IMT menurut Kemenkes RI 2010 untuk


Usia 5-18 Tahun
Klasifikasi Z-Skor

Sangat kurus <-3 SD

Kurus -3 SD sampai dengan <-2

Normal -2 SD sampai dengan 1 SD

Gemuk >1 SD sampai dengan 2 SD

Obesitas >2 SD
Sumber : Kemenkes RI. (2010)
Secara teoritis, Z-Skor dapat di hitung dengan cara berikut:

IMT =

Z-Skor=

5. Pengetahuan

Faktor risiko gaya hidup tidak sehat pada remaja

disebabkan oleh banyak faktor, salah satu diantaranya

adalah pengetahuan (Siswanto et. al., 2020). Pemahaman

seseorang diperoleh melalui pengetahuan yang merupakan

hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan

pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan

terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra


21

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.

Pengetahuan akan mendasari kepercayaan tentang suatu

objek dan akan membentuk suatu kebiasaan, hal inilah yang

kemudian akan memunculkan kemauan yang dimunculkan

dalam sikap dan perilaku (Notoatmodjo, 2012). Grad

(2015) mengatakan bahwa remaja yang tekanan darahnya

pernah diperiksa menunjukkan bahwa remaja tersebut

memiliki pemahaman yang baik tentang hipertensi, dengan

sumber informasi paling banyak adalah dari sekolah.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pangaila,

et. al., (2020) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara tingkat pengetahuan dengan sikap dalam

mencegah hipertensi pada siswa kelas XI dan XII SMK

Kristen Kawangkoan. Pengetahuan yang baik dalam

mempertahankan tekanan darah normal, misalnya dengan

mengendalikan pola makan, meningkatkan aktivitas fisik,

dan sebagainya (Pangaila et al. 2020).

6. Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik yang kurang dapat menyebabkan

kurangnya penggunaan energi yang tersimpan dalam tubuh.

Oleh sebab itu, apabila asupan lemak berlebihan tanpa

diimbangi oleh aktivitas fisik yang sesuai dapat

menyebabkan obesitas, dimana obesitas dapat


22

menyebabkan tekanan darah meningkat, yang dikenal

dengan sindrom metabolic hipertensi obesitas (Suryawan,

2019). Aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk

mengatur berat badan serta menguatkan sistem jantung dan

pembuluh darah.

Aktivitas fisik berdasarkan kegiatan selama

seminggu terakhir untuk penenduk usia ≥10 tahun

diklasifikasikan menjadi yang pertama aktivitas fisik berat

adalah kegiatan yang secara terus-menerus melakukan

kegiatan fisik minimal 10 menit sampai meningkatnya

denyut nadi dan napas lebih cepat dari biasanya (misalnya

menimba air, lari cepat, dll) selama minimal tiga hari dalam

satu minggu dan total waktu beraktivitas ≥1500 MET

minute. MET minute aktivitas berat adalah lamanya waktu

(menit) melakukan aktivitas fisik dalam seminggu dikalikan

bobot sebesar 8 kalori.

Kedua, aktivitas fisik sedang apabila melakukan

aktivitas fisik sedang (menyapu, mengepel, dll) minimal

lima hari atau lebih dengan total lamanya beraktivitas 150

menit dalam satu minggu. Selain dari dua kondisi fisik

tersebut termasuk dalam kondisi ketiga yaitu aktivitas

ringan.
23

Pengukuran tingkat aktivitas fisik dinilai dengan

menggunakan skala METs (Metabolic Equivalent

Turnovers) yang merupakan rasio laju metabolisme saat

bekerja dengan laju metabolik saat istirahat. Rumus

perhitungan METs (IPAQ, 2005) sebagai berikut:

METS-min/minggu= aktivitas ringan (METs x durasi (menit)


x frekuensi/minggu) + aktivitas sedang (METs x durasi
(menit) x frekuensi/minggu) + aktivitas berat (METs x durasi
(menit) x frekuensi/minggu)

Adapun label METs sebagai berikut:

1. Berjalan = 3,3 METs

2. Aktivitas sedang (membawa barang ringan, bersepeda

dengan kecepatan sedang, menari, berkebun, menyapu,

mengepel, bermain badminton) = 4 METs

3. Aktivitas berat (angkat barang berat, menggali, senam

aerobik, bersepeda cepat, berlari, sepakbola, voli, dan

basket) = 8 METs

Klasifikasi aktivitas fisik berdasarkan (IPAQ, 2005)

sebagai berikut:

a. Tinggi:

- Melakukan aktivitas berat minimal 3 hari dengan

intensitas minimal 1500 MET/minggu, atau


24

- Melakukan kombinasi aktivitas fisik ringan, sedang,

maupun berat dengan intensitas minimal 3000

MET/minggu.

b. Sedang:

- Melakukan aktivitas berat minimal 20 menit/hari

selama 3 hari atau lebih.

- Melakukan aktivitas sedang atau minimal berjalan

selama 30 menit/hari selama 5 hari atau lebih.

- Melakukan kombinasi aktivitas fisik berjalan, aktivitas

sedang, atau aktivitas ringan dengan intensitas minimal

600 MET/minggu.

c. Ringan:

- Tidak melakukan aktivitas tingkat sedang-berat < 10

menit/hari atau < 600 MET/minggu

7. Konsumsi garam dan makanan awetan

Makanan asin dan makanan yang diawetkan adalah

makanan dengan kadar natrium tinggi. Menurut Saing

(2005) konsumsi garam yang tinggi dihubungkan dengan

terjadinya hipertensi esensial, terlihat dari penelitian

epidemiologi terhadap tekanan darah orang yang konsumsi

makanannya mengandung garam tinggi, namun demikian

banyak diantara mereka yang tidak menderita hipertensi,

hal ini dikarekan adanya perbedaan sensitivitas terhadap


25

garam. Suatu respons tekanan darah yang sensitif terhadap

garam/sodium didefenisikan sebagai kenaikan rata-rata

tekanan darah arteri sebesar = 5 mmHg setelah konsumsi

tinggi garam selama 2 minggu (Saing, 2005). Pada remaja,

sensitivitas terhadap garam/sodium muncul bersamaan

dengan faktor-faktor predisposisi dan risiko hipertensi

lainnya, termasuk ras, riwayat keluarga hipertensi dan

obesitas, sehingga bukan merupakan suatu faktor penyebab

hipertensi yang berdiri sendiri. Garam merupakan senyawa

yang terdiri dari natrium dan klorida. Meningkatnya

tekanan darah ketika mengkonsumsi makanan yang asin

sebenarnya dipengaruhi oleh natrium yang terkandung

dalam makanan tersebut. Menurut Peraturan Menteri

Kesehatan Nomor 30 Tahun 2013 disebutkan bahwa

konsumsi natrium lebih dari 2000 mg (1 sendok teh) per

orang per hari akan meningkatkan risiko hipertensi.

8. Konsumsi Lemak dan Jeroan

Kebiasaan mengkonsumsi lemak jenuh erat

kaitannya dengan peningkatan berat badan yang berisiko

terjadinya hipertensi. Konsumsi lemak jenuh juga

meningkatkan risiko aterosklerosis yang berkaitan dengan

kenaikan tekanan darah. Penurunan konsumsi lemak jenuh,

terutama lemak dalam makanan yang bersumber dari hewan


26

dan peningkatan konsumsi lemak tidak jenuh secukupnya

yang berasal dari minyak sayuran, biji-bijian dan makanan

lain yang bersumber dari tanaman dapat menurunkan

tekanan darah.

Jeroan (usus, hati, babat, lidah, jantung, otak dan

paru) banyak mengandung asam lemak jenuh (saturated

fatty acid/ SFA). Jeroan mengandung kolesterol 4-15 kali

lebih tinggi dibandingkan dengan daging. Secara umum,

asam lemak jenuh cenderung meningkatkan kolesterol

darah, 25-60% lemak yang berasal dari hewani dan

produknya merupakan asam lemak jenuh. Setiap

peningkatan 1% energi dari asam lemak jenuh diperkirakan

akan meningkatkan 2.7 mg/dL kolesterol darah, akan tetapi

hal ini tidak terjadi pada semua orang. Lemak jenuh

terutama berasal dari minyak kelapa, santan dan semua

minyak lain seperti minyak jagung, minyak kedelai yang

mendapat pemanasan tinggi atau dipanaskan berulang-

ulang. Kelebihan lemak jenuh akan menyebabkan

peningkatan kadar LDL kolesterol (Almatsier 2003).

9. Merokok

Pada penelitian yang dilakukan Sulastri dan Sidhi

(2011) hipertensi pada siswa merokok (33,3%), lebih tinggi

dibanding siswa yang tidak merokok (8,7%). Merokok


27

sigaret merupakan faktor risiko hipertensi. Pada dosis

tertentu nikotin dalam rokok sigaret dapat menyebabkan

naiknya tekanan darah secara langsung. Hubungan antara

rokok dengan peningkatan risiko terjadinya penyakit

kardiovaskular telah banyak dibuktikan. Selain lamanya,

risiko akibat merokok terbesar tergantung pada jumlah

rokok yang dihisap per hari. Penggolongan berdasarkan

jumlah rokok yang dihisap terbagi menjadi tiga yaitu :

perokok ringan (<10 batang/hari), perokok sedang (10-19

batang/ hari), dan perokok berat (≥ 20 batang/ hari). Pada

beberapa jurnal jelas disebutkan seseorang yang merokok

lebih dari 15 batang perhari memiliki kejadian hipertensi

yang tinggi.

10. Konsumsi Alkohol

Konsumsi alkohol dapat meningkatkan tekanan

darah, alkohol bersifat meningkatkan aktivitas saraf

simpatis karena dapat merangsang sekresi corticotropin

releasing hormone (CRH) yang berujung pada peningkatan

tekanan darah. Selain itu pada penggunaan alkohol dalam

waktu yang lama dapat menyebabkan hipereaktivitas

pembuluh darah (Pardede & Sari, 2016).


28

11. Stres psikogenik

Stres meningkatkan resistensi vaskular perifer dan

curah jantung serta menstimulasi aktivitas sistem saraf

simpatis, yang dari waktu ke waktu hipertensi akan

berkembang. Penyebab stres bisa dari banyak hal, mulai

dari suara, infeksi, peradangan nyeri, berkurangnya suplai

oksigen, panas, dingin, trauma, pengerahan tenaga

berkepanjangan, respon pada peristiwa kehidupan, obesitas,

usia tua, obat-obatan, penyakit, pembedahan dan

pengobatan medis dapat memicu respons stres. Jika respons

stres menjadi berlebihan atau berkepanjangan, disfungsi

organ sasaran atau penyakit akan dihasilkan (Suryawan,

2019).

12. Budaya

Hubungan antara budaya dan kesehatan sangat erat.

Adapun masalah kesehatan yang sering terjadi sekarang ini

salah satunya karena budaya masyarakat itu sendiri.

Kebudayaan dapat membentuk kebiasaan dan respons

terhadap kesehatan dan penyakit pada masyarakat tanpa

memandang tingkatannya, pada tingkat awal proses

sosialisasi, seorang anak diajarkan antara lain bagaimana

cara makan, bahan makanan apa yang dimakan, cara buang

air kecil dan besar, dan lain-lain (Shella et. al., 2015).
29

Kebiasaan tersebut terus dilakukan sampai anak tersebut

dewasa, dan bahkan menjadi tua. Kebiasaan tersebut sangat

mempengaruhi perilaku kesehatan dan sulit untuk diubah

(Notoatmodjo, 2010). Budaya merupakan salah satu faktor

yang turut berkontribusi terhadap kejadian hipertensi,

dimana hal ini secara tidak langsung akan mempengaruhi

perilaku dan kebiasaan makan masyarakat maupun

(Mapandin, 2006). Berdasarkan data dari SUSENAS (2016)

Provinsi Nusa Tenggara Timur termasuk dalam 10 provinsi

dengan konsumsi garam tertinggi yaitu sebesar 31,5 gram

per orang dalam seminggu. Garam merupakan senyawa

yang terdiri dari natrium dan klorida. Meningkatnya

tekanan darah ketika mengkonsumsi makanan asin

disebabkan oleh natrium yang terkandung dalam makanan

tersebut (Suryawan, 2019).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Sakinah, et. al (2020) pada masyarakat suku Timor

dikatakan bahwa mengkonsumsi alkohol merupakan bagian

dari budaya masyarakat setempat sejak dulu kala, dan hal

ini berpengaruh terhadap kejadian hipertensi pada

masyarakat. Lebih lanjut dijelaskan bahwa, kondisi ini juga

disebabkan oleh faktor situasi lingkungan yang


30

mendukung, dimana di NTT terdapat banyak tempat yang

memproduksi berbagai macam minuman beralkohol.

13. Tingkat Ekonomi

Salah satu faktor penyebab terjadinya hipertensi

adalah terkait dengan masalah Status Sosial Ekonomi

(SSE). Status sosial ekonomi rendah dihubungkan dengan

status kesehatan yang lebih buruk, hal tersebut terkait

dengan gaya hidup dan kualitas diet yang rendah atau

kurang sehat. Variabel status sosial ekonomi yaitu tingkat

pendapatan adalah pendapatan yang bersumber dari sektor

formal, sektor informal dan sektor sub-sistem dalam waktu

satu bulan yang diukur berdasarkan rupiah. Tingkat

pendapatan dapat dikaitkan dengan daya beli seseorang.

Pendapatan yang tinggi mampu memberikan daya beli yang

memiliki kualitas yang terjamin pula khususnya dalam

konsumsi sehari-hari. Sebaliknya terhadap pendapatan yang

rendah, maka daya beli khususnya konsumsi keluarga

seperti rendahnya konsumsi buah dan sayur juga kurang

lengkap dan variatif. Sehingga hal ini dapat menjadi faktor

tingginya prevalensi hipertensi (Kharisyanti & Farapti,

2017).
31

2. 3 Kerangka Konsep

2.3.1. Dasar Pemikiran antar Variabel

1. Teori Lawrence Green

Lawrance Green (1980) dalam Notoatmodjo (2012) menganalisis

perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang dipengaruhi

oleh dua faktor yaitu faktor perilaku (behavioral causes) dan diluar

perilaku (non behavioral causes). Green selanjutnya menguraikan bahwa

perilaku terbentuk dari 3 faktor yaitu :

1. Faktor predisposisi (predisposing factors) :

Faktor-faktor yang dapat mempermudah atau mempredisposisi

terjadinya perilaku pada diri seseorang atau masyarakat, adalah

pengetahuan dan sikap seseorang atau masyarakat tersebut terhadap

apa yang akan dilakukan. Di samping itu, kepercayaan, tradisi,

sistem, nilai di masyarakat setempat juga menjadi mempermudah

(positif) atau mempersulit (negatif) terjadinya perilaku seseorang

atau masyarakat.

2. Faktor pemungkin (enabling factors) :

Faktor pemungkin atau pendukung (enabling) perilaku adalah

fasilitas, sarana, atau prasarana yang mendukung atau mefasilitasi

terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat.

3. Faktor penguat (reinforcing factors) :

Pengetahuan, sikap dan fasilitas yang tersedia kadang-kadang

belum menjamin terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat. oleh


32

sebab itu dibutuhkan tokoh masyarakat, peraturan, undang-undang,

surat-surat, keputusan dari para pejabat pemerintah pusat atau daerah

sebagai faktor penguat perilaku seseorang atau masyarakat.

Faktor lingkungan merupakan segala faktor fisik, biologis maupun

sosial yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi

derajat kesehatan. Perilaku kesehatan spesifik dan kondisi lingkungan

yang ada akan saling mempengaruhi dalam terciptanya kondisi kesehatan

individu. Individu yang memiliki perilaku hidup sehat menciptakan

kondisi lingkungan yang sehat pula, sedangkan kondisi fisik dan biologis

individu yang tidak sehat akan memicu individu untuk memperbaiki

perilakunya untuk mencapai derajat kesejatan yang lebih baik. Berikut

merupakan berikut merupakan skema 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi

perilaku kesehatan (L. Green. 1980) sebagai berikut :

Predisposing Faktors : Enabling Factors : Reinforcing Factors :


1. Knowledge 1. Avalibility of health 1. Family
2. Beliefs resources 2. Peers
3. Values 2. Accessibility of health 3. Teachers
4. Attitudes 3. Community/ government 4. Employers
5. Confidents laws, proitity, and 5. Health Provider
commitment health 6. Community Leader
4. Health-related skill 7. Decision makes

Specific behavior by individuals or by Evironment


organizationsHealth Behaviour (conditionts of living)

Gambar 1 Faktor yang mempengaruhi perilaku


Health
kesehatan (Green dan Kreuter, 1991)
Sumber : Notoatmodjo (2012)
33

2.3.2. Kerangka Hubungan antar Variabel

Berdasarkan teori perilaku yang dikemukakan oleh Lawrance

Green (1980), faktor predisposisi, faktor pendukung, dan faktor pendorong

menentukan perilaku dan gaya hidup individu/masyarakat yang

berpengaruh terhadap status kesehatan. Jika ketiga faktor tesebut

mendukung dalam kehidupan individu, maka individu akan cenderung

memiliki perilaku dan gaya hidup yang sehat sehingga terjadi peningkatan

status kesehatan. Namun, jika ketiga faktor tersebut tidak mendukung,

maka individu akan memiliki perilaku dan gaya hidup yang menyebabkan

penurunan status kesehatan. Seperti halnya dengan perubahan tekanan

darah, jika ketiga faktor tersebut kurang mendukung maka akan

mendorong perilaku yang berpengaruh terhadap perubahan tekanan darah.

Faktor predisposisi yaitu jenis kelamin dan umur berpengaruh langsung

terhadap perubahan tekanan darah seseorang, sedangkan pengetahuan dan

pendapatan keluarga berpengaruh terhadap perilaku hidup sehat seseorang

seperti aktivitas fisik, tidak konsumsi alkohol, tidak merokok, kebiasaan

istirahat cukup dan juga berpegaruh tehadap konsumsi pangan serta status

gizi yang akhirnya berpengaruh terhadap tekanan darah seseorang.

Berdasarkan penjelasan diatas merujuk pada Gambar 1 Faktor yang

mempengaruhi perilaku kesehatan (Green dan Kreuter, 1991) dan landasan

teori, maka berikut merupakan kerangka konsep dalam penelitian ini


34

Perilaku Hidup Sehat:


Aktivitas fisik,
perilaku merokok,
Faktor Predisposisi : konsumsi alkohol, dan
1. Jenis Kelamin kebiasaan
istirahat/tidur. Perubahan
2. Umur
Tekanan
3. Pengetahuan
Darah
4. Pendapatan Keluraga
Konsumsi Pangan :
Jenis dan Frekuensi

Status
Gizi

Gambar 2. Kerangka Konsep

Keterangan :

= Variabel independen yang diteliti

= Variabel dependen yang diteliti

= Hubungan yang diteliti

= Hubungan yang tidak diteliti


35

2.3.3. Hipotesis penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara dari pertanyaan

penelitian (Notoatmodjo, 2010a). Dalam penelitian ini, hipotesis

yang diajukan adalah sebagai berikut :

1. Faktor predisposisi yaitu jenis kelamin dan umur

berpengaruh terhadap tekanan darah pada Siswa SMA di

Kecamatan Oebobo Kota Kupang.

2. Status Gizi berpengaruh terhadap tekanan darah pada Siswa

SMA di Kecamatan Oebobo Kota Kupang.

3. Perilaku Hidup Sehat berpengaruh terhadap tekanan darah

pada Siswa SMA di Kecamatan Oebobo Kota Kupang.

4. Konsumsi pangan berpengaruh terhadap tekanan darah pada

Siswa SMA di Kecamatan Oebobo Kota Kupang.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik observasional

dengan rancangan cross sectional. Desain penelitian cross sectional

merupakan suatu penelitian yang mempelajari korelasi antara paparan dengan

akibat atau efek (dependen), dengan pengumpulan data dilakukan bersamaan

secara serentak dalam satu waktu antara paparan dengan efeknya (point time

approach), artinya semua variabel baik variabel independen maupun variabel

dependen diobservasi pada waktu yang sama (Masturoh & T, 2018). Variable

independen dalam penelitian ini adalah faktor predisposisi yaitu jenis kelamin

dan umur; status gizi; konsumsi pangan; perilaku hidup sehat yang dilihat dari

aktivitas fisik, merokok, konsumsi alkohol, dan kebiasaan istirahat,

sedangkan variable dependen dalam penelitian ini adalah tekanan darah.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA yang terletak di kecamatan Oebobo

Kota Kupang tahun 2022.

3.3. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Masturoh (2018) populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

36
37

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian dapat

ditarik kesimpulannya (sintesis). Populasi dalam penilitian ini adalah

seluruh remaja dari 11 SMA yang terletak di kecamatan Oebobo dengan

jumlah siswa sebanyak 5463 orang. Populasi target dalam penelitian ini

diambil dengan menggunakan teknik proportional sampling, dengan

tahapan sebagai berikut :

Table 3 Perhitungan jumlah SMA di Kecamatan Oebobo.


Jumlah
No Kelurahan Jumlah SMA
Sampel SMA
1 Oebobo 2 1
2 Oebufu 3 2
3 Kayu Putih 3 2
4 Fatululi 1 0
5 Oetete 1 0
6 Tuak Daun Merah 1 0
Jumlah 11 5
Sumber : Data Pokok Pendidikan 2022

Berdasarkan tabel diatas jumlah SMA yang menjadi populasi target

dalam penelitian ini adalah 5 SMA dengan jumlah siswa sebanyak 2108.

2. Sampel

Menurut Susila (2014) Sampel adalah objek yang diteliti dan

dianggap mewakili seluruh populasi. Dalam penelitian ini perhitungan

sampel menggunakan rumus Lemeshow sebagai berikut.


38

Keterangan:

n = jumlah sampel yang diperlukan

Z = nilai pada distribusi normal dengan tingkat kemaknaan 95% (1,96)

p = prevalensi penderita hipertensi (DINKES Kota Kupang, 2018)

d = toleransi kesalahan pengambilan sampel (0,05)

Besar sampel yang diperoleh dengan menggunakan rumus

tersebut sebesar 140 responden. Jumlah sekolah yang ada di kecamatan

Oebobo adalah 11 SMA yang kemudian diambil 5 SMA dari 6 kelurahan

yang ada untuk dijadikan sebagai populasi target. Pengambilan sampel

di 5 SMA yang dipilih menggunakan proportional sampling, dimana

sampel diambil dari tiap sub populasi untuk memperhitungkan besar

kecilnya ukuran. Jumlah sampel untuk tiap sub populasi diperoleh

dengan cara membagi jumlah sub populasi dengan total sub populasi

kemudian mengalikannya dengan total sampel. Perhitungan jumlah siswa

yang menjadi sampel dari 5 sekolah dapat dilihat pada tabel 4 berikut :

Table 4 Perhitungan jumlah sampel penelitian


Jumlah Jumlah
No Kelurahan Nama Sekolah
Siswa Sampel
1 Oebobo SMA Ki Hajar Dewantoro 34 2
2 Oebufu SMAN 3 Kupang 1292 86
SMA Negeri Keberbakatan
3 Oebufu 201 13
Olahraga Flobamorata

4 Kayu Putih SMA Kristen Citra Bangsa 491 33


5 Kayu Putih SMAS Seminari St Rafael 90 6
Jumlah 2108 140
Sumber : Data Pokok Pendidikan 2022
39

3.4. Definisi Operasional

Table 5 Variabel dan Definisi Operasional


Nama Definisi Cara Skala
No Kriteria Obyektif
Variabel Operasional Pengukuran Data
Variabel Independen
1 Konsumsi Jenis dan 1. Tidak Baik FFQ Ordinal
pangan Frekuensi (jika skor
konsumsi pangan <16)
responden selama 2. Baik (jika
3 bulan terakhir. skor ≥ 16)
(Vidyarini et
al., n.d.)

2 Perilaku Perilaku-perilaku 1. Tidak Baik Hasil dari Ordinal


Hidup Sehat atau kegiatan- (jika ada ≥ 1 kuesioner
kegiatan yang indikator tentang 4
berkaitan dengan yang tidak indikator
upaya baik). perilaku
mempertahankan 2. Baik (jika sehat.
dan meningkatkan semua
antara lain indikator
aktivitas fisik, baik).
tidak merokok (Pakpahan,
dan 2016)
mengkonsumsi
alkohol, serta
istirahat yang
cukup
(Notoatmodjo,
2012).
a) Aktivitas Aktivitas fisik 1. Tidak Cukup Menggunak Ordinal
Fisik adalah kegiatan (jika ≤50%) an
yang biasa 2. Cukup ( jika Kuesioner
dilakukan setiap skor Aktivitas
hari untuk skor>50%) Fisik
meningkatkan (Pakpahan,
kesehatan 2016)

b) Konsum Kebiasaan 1. Konsumsi Menggunak Nominal


si seseorang minum Alkohol an
Alkohol alkohol. 2. Tidak kuesioner
Konsumsi konsumsi
(Harahap, alkohol
2017)
c) Merokok Riwayat 1. Merokok Menggunak Nominal
responden 2. Tidak an
mengenai Merokok kuesioner
kebiasaan (Pakpahan, merokok
menghisap rokok 2016)
40

yang dapat
merugikan
kesehatan.
d) Kebiasaa Istirahat adalah 1. Tidak Cukup Kuesioner Ordinal
n kebiasaan ≤50%
Istirahat istirahat/tidur 2. Cukup >50%
yang dilakukan (Pakpahan,
baik siang hari 2016)
maupun malam
hari
3 Status Gizi Ukuran mengenai Status gizi Perhitunga Ordinal
kondisi tubuh ditentukan dari n IMT=
seseorang yang data antropometri
dapat dilihat dari IMT/U responden Berat
makanan yang dengan Z-score badan/
dikonsumsi dan diklasifikasikan (tinggi
penggunaan zat- menjadi: badan)2(kg/
zat gizi di dalam m2)
tubuh. 1. Tidak
Normal (
jika Z-skor
>1SD
sampai
dengan ≥2
SD=
gemuk/obesi
tas; dan jika
Z-skor -3SD
sampai
dengan <-
3SD =
Sangat
Kurus)
2. Normal (jika
Z-skor -2SD
sampai
dengan
1SD=
normal)
(Kemenkes RI,
2010)
4 Jenis Gender yang 1. Laki-laki Menggunak Nominal
Kelamin dibawa sejak lahir 2. Perempuan an
pertanyaan
dalam
kuesioner

5 Umur Lama hidup 1. Remaja Menggunak Ordinal


responden dari Pertengahan (14- an
lahir sampai saat 16 tahun) pertanyaan
penelitian 2. Remaja Akhir dalam
41

(17-20 tahun) kuesioner

Variabel Dependen
1 Tekanan Suatu keadaan 1. Tidak Pengukuran Ordinal
Darah yang normal (jika tekanan
menunjukkan jika TD darah
tekanan darah <105/73mm menggunak
sistolik dan Hg dan an
diastolik yang ≥120/80 tensimeter
diukur dengan mmHg)
menggunakan 2. Normal (jika
tensimeter TD ≥105/73
mmHg dan
<120/80
mmHg)
(American
Heart
Association,
2021)
42

3.5. Jenis, Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Jenis Data

a) Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari responden berupa

data identitas responden, tekanan darah responden, tinggi badan dan

berat badan responden, data konsumsi pangan, dan perilaku hidup

sehat dengan mengisi kuesioner dan melalui wawancara secara

langsung terhadap kuesioner.

b) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari studi

kepustakaan dan juga internet berupa buku-buku, jurnal dan artikel

yang berkaitan dengan penelitian ini.

2. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

a) Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner di mana pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis pada lembaran

kuesioner untuk dijawab oleh responden dan melakukan pengukuran

tekanan darah, tinggi badan dan berat badan pada responden.

b) Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

SOP (Standar Operasional Prosedur) pengukuran darah yang

digunakan oleh Suryawan (2019) dalam penelitian tentang “Analisis

Faktor yang Berhubungan dengan Hipertensi pada remaja” dengan

menggunakan tensimeter digital untuk mendata tekanan darah siswa.


43

Selanjutnya, kuesioner terstruktur berisi pertanyaan dan pernyataan

yang harus diisi oleh responden terpilih. Kuesioner dalam penelitian

ini berupa kuesioner identitas responden, kuesioner untuk status gizi

dengan mendata Berat Badan dan Tinggi Badan, kuesioner FFQ, dan

kuesioner perilaku hidup sehat.

3.6. Teknik Pengolahan, Analisis dan Penyajian Data

1. Teknik Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2012), pengolahan data dilakukan dengan

menggunakan komputer dengan program sistem pengolahan data

komputer. Adapun langkah-langkah pengolahan data dilakukan sebagai

berikut:

a) Coding yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi

data angka atau bilangan agar mudah dalam mengentri data.

b) Editing merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian

kuesioner apakah jawaban sudah lengkap semua pertanyaan sudah

terisi jawaban, tulisan apakah cukup jelas, relevan jawaban sesuai

pertanyaan, dan konsisten pertanyaan yang sesuai jawaban yang

berkaitan.

c) Entry data yaitu jawaban dari masing-masing responden yang

dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukan dalam program

(software computer).

d) Cleaning yaitu semua data yang telah dimasukkan perlu dicek

kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya


44

kesalahan kode, tidak lengkap, dan sebagainya, kemudian

dilakukan perbaikan dan koreksi.

2. Analisis dan Penyajian Data

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian menggunakan

analisis univariat, analisis bivariate dan analisis multivariat antara lain:

a) Analisis Univariat

Analisis univariat adalah analisis terhadap masing-masing

variabel penelitian dengan menggunakan statistik deskriptif yaitu

distribusi frekuensi dan presentase. Analisis univariat bertujuan untuk

menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel

penelitian, antara lain karakteristik faktor predisposisi, karakteristik

konsumsi pangan, karakteristik perilaku hidup sehat, dan status gizi

siswa SMA di Kecamatan Oebobo.

b) Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan setelah data dianalisis dengan

univariat. Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel

(variabel bebas dengan variabel terikat) yang diduga berhubungan

(Notoatmojo, 2012). Dalam penelitian ini analisis bertujuan untuk

melihat pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat yaitu

pengaruh jenis kelamin dengan tekanan darah, pengaruh umur dengan

tekanan darah, pengaruh status gizi dengan tekanan darah, pengaruh

perilaku hidup sehat dengan tekanan darah dan pengaruh konsumsi

pangan dengan tekanan darah. Analisis ini menggunakan metode


45

regresi logistik sederhana dengan derajat kemaknaan α < 0,05, dengan

ketentuan sebagai berikut:

a. Jika nilai p ≥ 0,05 maka hipotesis alternatif (H1) gagal diterima

dan hipotesis nol (H0) diterima artinya tidak ada pengaruh

antara variabel independen dengan variabel dependen.

b. Jika nilai p < 0,05, maka hipotesis alternatif (H1) diterima dan

hipotesis nol (H0) gagal diterima artinya ada pengaruh antara

variabel independen dengan variabel dependen.

c) Analisis Multivariat

Analisis multivariat dilakukakan untuk mengetahui variabel

independen mana yang menunjukkan paling dominan berhubungan

terhadap variabel dependen. Proses analisis multivariat dengan

menghubungkan beberapa variabel independen dan dependen dalam

waktu bersamaan sehingga dapat diketahui variabel independen

manakah yang paling dominan pengaruhnya terhadap variabel

dependen (Normalitasari, 2019). Dalam penelitian ini, uji multivariat

dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik berganda karena

variabel dependen berupa data kategorik.

Analisis multivariat diawali dengan melakukan analisis bivariat

terhadap masing-masing variabel independen dengan variabel

dependen. Apabila hasil analisis bivariat menunjukkan nilai p-value

(sig.) <0,25, maka variabel penelitian dapat masuk ke dalam

pemodelan analisis multivariat. Sebaliknya, apabila hasil analisis


46

bivariat menunjukkan nilai p-value (sig.) >0,25, maka variabel terebut

tidak dapat masuk ke dalam pemodelan multivariat.

Data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel dan

dalam bentuk narasi atau teks.


BAB IV

HASIL DAN BAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Gambaran Umum SMA Ki Hajara Dewantoro

1. Jumlah Siswa :
Laki : 22 orang
Perempuan : 12 orang
2. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SMA KI HAJAR DEWANTORO
2 NPSN : 50304936
3 Jenjang : SMA
Pendidikan
4 Status Sekolah : Swasta
5 Alamat Sekolah : JL. NANGKA
RT / RW : 27 / 9
Kode Pos : 85111
Kelurahan : Oebobo
Kecamatan : Kec. Oebobo
Kabupaten/Kota : Kota Kupang
Provinsi : Prov. Nusa Tenggara Timur
Negara :
6 Posisi : -10 Lintang
Geografis 123 Bujur
b. Gambaran Umum SMAS Seminari St. Rafael

1. Jumlah Siswa : 90 orang

2. Identitas Sekolah

47
48

1 Nama Sekolah : SMAS SEMINARI ST RAFAEL

2 NPSN : 50304933

3 Jenjang : SMA

Pendidikan

4 Status Sekolah : Swasta

5 Alamat Sekolah : JL. THAMRIN NO 15 OEPOI

RT / RW : 1 / 1

Kode Pos : 85111

Kelurahan : Kayu Putih

Kecamatan : Kec. Oebobo

Kabupaten/Kota : Kota Kupang

Provinsi : Prov. Nusa Tenggara Timur

Negara : Indonesia

6 Posisi Geografis : -10,1699 Lintang

123,6169 Bujur

c. Gambaran Umum SMAN Keberbakatan Olahraga Flobamorata

1. Nama dan Alamat Sekolah

1) Nama Sekolah : SMANegeri Keberbakatan

Olahraga Flobamorata Kupang

2) NPSN : 69946086

3) Tahun Berdiri : 2016

4) Status : Negeri
49

5) Alamat Sekolah :

a) Jalan :Jl.W.J.Lalamentik,

Kompleks Stadion Oepoi

Kupang

b) Kelurahan : Oebufu

c) Kecamatan : Oebobo

d) Kota : Kupang

e) Propinsi : Nusa Tenggara Timur

f) Kode Pos : 85111

g) Telepon : 08123720671

2. Visi dan Misi Sekolah

Visi : “Disiplin, Tangguh dan Berkarakter”

Misi Sekolah Keberbakatan Olahraga Flobamorata Kupang

1. Menghasilkan lulusan yang berbudi pekerti luhur dan

taat beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Menghasilkan lulusan yang unggul dalam prestasi dan

mampu bersaing dengan output lembaga sejenis.

3. Mendorong setiap personil sekolah untuk memberikan

pelayanan prima, efektif dan menyenangkan kepada

masyarakat yang membutuhkan.

4. Memacu prestasi dibidang olahraga sesuai bakat dan

minat peserta didik.


50

5. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk

mengakses perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi.

3. Jumlah Siswa :

1) Laki-laki : 129

2) Perempuan : 72

4. Personalia SMANKO Flobamorata Kupang

1) Nama Kepala Sekolah : Hironimus Pati, S.Pd,MM

NIP :19840208 20101 1 014

Pangkat/Golongan : Penata III c

Pendidikan : S2

Tempat/Tgl Lahir : Lembata, 02/08/1984

Alamat Rumah :Nasipanaf

a) Jalan : Jl. Sadar Bakti

b) Kelurahan : Penfui

c) Kecamatan : Maulafa

d) Kota : Kupang

e) Provinsi : Nusa Tenggara Timur

f) Kode Pos : -

g) Handphone : 08123720671/ 081353052265


51

d. Gambaran Umum SMAN 3 Kupang

1. Data Profil SMAN 3 Kupang TP. 2021/2022 sebagai berikut :

Nama Sekolah : SMAN 3 Kupang


NIPSN : 50305119
Jenjang Pendidikan : SMA
Status Sekolah : Negeri
Alamat Sekolah : jl. W.J Lalamentik-Oepoi
RT/RW : 43/11
Kode Pos : 85000
Kelurahan : Oebufu
Kecamatan : Oebobo
Kabupaten/Kota : Kota Kupang
Provinsi : Nusa Tenggara Timur
Negara : Indonesia
Posisi Geografis : -10.172347 (Lintang)
123.61463 (Bujur)
2. Jumlah Siswa

Jumlah siswa SMAN 3 dapat dilihat pada tabel 6 berikut :

Table 6 Jumlah Siswa SMAN 3 Kupang Berdasarkan Jenis Kelamin


Jumlah Siswa
Kelas
L P JML Jumlah Rombel
X MIPA 144 180 324 9
X IPS 63 45 108 3
JUMLAH KELAS X 207 225 432 12
XI MIPA 101 223 324 9
XI IPS 57 50 107 3
JUMLAH KELAS XI 158 273 431 12
XII MIPA 130 193 323 9
XII IPS 60 49 109 3
JUMLAH KELAS XII 190 242 432 12
TOTAL 555 740 1295 36
Sumber : Profil SMAN 3 Kupang 2022
52

3. Visi dan Misi Sekolah

a. Visi : Optimal dalam imtaq dan pembelajaran, unggul dalam

mutu, berwawasan glibal, berkepribadian Nasional.

b. Misi :

a) Membangun iman dan taqwa peserta didik melalui

berbagai kegiatan kerohanian dan atau terintegrasi dalam

mata pelajaran terkait berdasarkan iman dan kepercayaan

masing-masing

b) Mengembangkan sikap dan perilaku warga sekolah

berakhlak mulia, sehat, mandiri dan menjadi warga Negara

yang demokratis serta bertanggung jawab

c) Membentuk dan mengembangkan kemampuan berpikir

dan bernalar seluruh warga sekolah sehingga mampu

berperilaku sebagai insan yang berakal budi.

d) Meningkatkan kualitas SDM warga sekolah melalui

pendidikan dan pelatihan berkelanjutan sehingga terampil

dalam menyelesaikan berbagai persoalan sesuai kaidah

keilmuan.

e) Memajukan kebudayaan lokal NTT demi memperkuat

kebudayaan nasional dalam menghadapi tantangan global


53

e. Gambaran Umum SMA Kristen Citra Bangsa

1. Profil Sekolah

Nama : SMA Kristen Citra Bangsa

NPSN : 69896535

Alamat : Jl. Manafe No. 17 Kayu Putih

Kode Pos : 85111

Desa/Kelurahan : Kayu Putih

Kecamatan : Oebobo

Kab/Kota : Kota Kupang

Propinsi : Nusa Tenggara Timur

Status Sekolah : Swasta

Waktu : Sehari Penuh/5 hari

Penyelenggaraan

Jenjang Pendidikan : SMA

2. Jumlah Siswa : 491

3. Visi dan Misi Sekolah

Visi : “Menjadi Pusat Pendidikan yang bercirikan Kristen,

unggul dan berkarakter”

Misi :

a) Menumbuhkembangkan Nilai-Nilai Dasar Kekristenan


54

b) Memberikan Pengetahuan dan Keterampilan yang

Berkualitas Kepada Peserta Didik sesuai dengan

Perkembangan Jaman

c) Mengembangkan Peserta Didik dengan IPTEK yang

berkualitas sesuai minat dan bakat.

4.1.2 Data Umum Karakteristik Responden

Responden penelitian ini berjumlah 140 orang, dibagi dalam dua

karakteristik yaitu karakteristik berdasarkan jenis kelamin dan umur

responden.

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan Tabel 7 diketahui bahwa

jumlah responden paling banyak adalah perempuan yaitu sebanyak 75,

sedangkan jumlah responden paling sedikit adalah laki-laki yaitu

sebanyak 65 orang.

Table 7 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Jumlah
Jenis Kelamin
n %
Laki-Laki 65 46
Perempuan 75 54
Total 140 100
55

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Responden

Karakteristik responden berdasarkan Tabel 8 diketahui bahwa

jumlah responden paling banyak adalah responden pada kelompok

remaja pertengahan (14-16 tahun) yaitu sebanyak 135 orang,

sedangkan jumlah responden paling sedikit adalah responden pada

kelompok remaja akhir (17-20 tahun) yaitu sebanyak 5 orang.

Table 8 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Responden


Jumlah
Umur
n %
Remaja Pertengahan 135 96
Remaja Akhir 5 4
Total 140 100

4.1.3 Data Khusus Karakteristik Responden

Data khusus responden ini menguraikan hasil penelitian mengenai

data tekanan darah, status gizi, perilaku hidup sehat, dan konsumsi

pangan responden.

1. Tekanan Darah

Tekanan darah responden berdasarkan Tabel 9 dapat

diketahui bahwa sebagian besar responden penelitian ini memiliki

tekanan yang tidak normal (hipertensi dan hipotensi) yaitu

sebanyak 76 responden (54%), sedangkan 64 responden lainnya

memiliki tekanan darah normal.


56

Table 9 Distribusi Responden Berdasarkan Tekanan Darah


Jumlah
Tekanan Darah
n %
Normal 64 46
Tidak Normal 76 54
Total 140 100

2. Status Gizi

Status gizi responden berdasarkan Tabel 10 dapat diketahui

bahwa sebagian besar memiliki status gizi normal yaitu sebanyak

107 responden (76%), sedangkan 33 responden (24%) lainnya

memiliki status gizi tidak normal.

Table 10 Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi


Status Gizi Jumlah
n %
Tidak Normal 33 24
Normal 107 76
Total 140 100

3. Perilaku Hidup Sehat

Perilaku hidup sehat responden berdasarkan Tabel 11 dapat

diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki perilaku hidup

sehat yang baik dengan jumlah sebanyak 45 responden (32%),

sedangkan 95 responden lainnya memiliki perilaku hidup sehat

yang tidak baik.


57

Table 11 Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Hidup Sehat


(Merokok, Konsumsi Alkohol, Kebiasaan Istirahat/Tidur,
dan Aktivitas Fisik)
Jumlah
Perilaku Hidup Sehat
n %
Baik 45 32
Tidak Baik 95 68
Total 140 100

Distribusi responden berdasarkan status merokok, konsumsi

alkohol, aktivitas fisik dan kebiasaan istirahat/tidur dapat dilihat

sebagai berikut :

a) Merokok

Status merokok responden berdasarkan Tabel 12 diketahui

bahwa sebagian besar responden tidak merokok yaitu sebanyak 135

responden (96%), dan sebanyak 5 responden yang merokok.

Table 12 Distrubusi Responden Berdasarkan Status Konsumsi


Rokok
Jumlah
Merokok
n %
Merokok 5 4
Tidak Merokok 135 96
Total 140 100

b) Konsumsi Alkohol

Kebiasan konsumsi alkohol respoden dapat diketahui

berdasakan Tabel 13 bahwa sebagian besar responden dalam

penelitian ini tidak mengkonsumsi alkohol yaitu sebanyak 135


58

responden (96%), sedangkan responden yang mengkonsumsi

alkohol berjumlah 5 orang.

Table 13 Distribusi Responden Berdasarkan Status Konsumsi


Alkohol
Jumlah
Konsumsi Alkohol
n %
Tidak Konsumsi 135 96
Konsumsi Alkohol 5 4
Total 140 100

c) Kebiasaan Istirahat/Tidur

Kebiasaan istirahat/tidur responden berdasarkan Tabel 14

dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian

ini memiliki kebiasaan tidur yang tidak cukup yaitu sebanyak 77

responden (55%), sedangkan sebanyak 63 responden lainnya

memiliki kebiasaan tidur yang cukup.

Table 14 Distribusi Responden Berdasarkan Kebiasaan


Istirahat/Tidur
Jumlah
Kebiasaan Istirahat/Tidur
n %
Tidak Cukup 77 55
Cukup 63 45
Total 140 100

d) Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik responden berdasarkan Tabel 15 dapat

diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini

memiliki aktivitas fisik yang tidak cukup yaitu sebanyak 74


59

responden (53%), sedangkan seabnyak 66 responden lainnya

memiliki aktivitas fisik yang cukup.

Table 15 Distribusi responden Berdasarkan Aktivitas Fisik


Jumlah
Aktivitas Fisik
n %
Tidak Cukup 74 53
Cukup 66 47
Total 140 100

4. Konsumsi Pangan

Konsumsi pangan responden berdasarkan Tabel 16 dapat

diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini

memiliki konsumsi pangan yang tidak baik dengan jumlah

sebanyak 81 responden (58%), sedangkan 59 responden lainnya

memiliki konsumsi pangan yang baik.

Table 16 Distribusi Responden Berdasarkan Konsumsi Pangan


Jumlah
Konsumsi Pangan
n %
Baik 59 42
Tidak Baik 81 58
Total 140 100

4.1.4 Hasil Penelitian dan Pengolahan Data

Penelitian ini dilakukan di SMA Ki Hajar Dewantoro, SMAS

Seminari St. Rafael, SMAN Keberbakatan Olahraga Flobamorata, SMA

Kristen Citra Bangsa dan SMAN 3 Kupang. Sampelnya adalah


60

siswa/siswi dari 5 SMA tersebut sebanyak 140 orang sesuai dengan

perhitungan sampel serta menggunakan analisis bivariat.

1. Pengaruh Faktor Predisposisi terhadap Tekanan Darah

a) Pengaruh Jenis Kelamin dengan Tekanan Darah

Hasil penelitian ini berdasarkan tabel 17 menunjukkan bahwa

sebanyak 40% responden dengan jenis kelamin laki-laki memiliki

tekanan darah yang normal dan sebanyak 60% responden dengan jenis

kelamin laki-laki yang memiliki tekanan darah tidak normal.

Sedangkan pada responden dengan jenis kelamin perempuan terdapat

51% yang memiliki tekanan darah normal dan sebanyak 49% yang

memiliki tekanan darah tidak normal.

Table 17 Pengaruh Jenis Kelamin dengan Tekanan Darah Pada Siswa


SMA di Kecamatan Oebobo Kota Kupang Tahun 2022
Tekanan Darah
Nilai OR
Jenis Tidak Total B
Normal p (C.I. 95%)
Kelamin Normal
n % n % n
1,541
Laki-Laki 26 40 39 60 65 0,432 0,207
(0,787-3,016)
Perempuan 38 51 37 49 75

Hasil analisis yang diperoleh adalah p value= 0,207 (p > 0,05)

yang artinya tidak ada pengaruh yang bermakna antara jenis kelamin

dengan tekanan darah pada siswa SMA di Kecamatan Oebobo Kota

Kupang.

b) Pengaruh Umur Responden degan Tekanan Darah

Hasil penelitian ini berdasarkan Tabel 18 menunjukkan bahwa

jumlah responden pada kelompok remaja pertengahan sebanyak 46%


61

memiliki tekanan darah yang normal dan sebanyak 54% yang

memiliki tekanan darah tidak normal. Sedangkan pada kelompok

responden remaja akhir terdapat 40% yang memiliki tekanan darah

normal dan sebanyak 60% yang memiliki tekanan darah tidak

normal.

Table 18 Pengaruh Umur Responden dengan Tekanan Darah pada


Siswa SMA di Kecamatan Oebobo Kota Kupang Tahun
2022
Tekanan Darah
Nilai OR
Tidak Total B
Umur Normal p (C.I. 95%)
Normal
n % n % n
Remaja
Pertengahan 62 46 73 54 135 0,785
-0,242 0,794
(14-16 tahun) (0,127-4,849)
Remaja Akhir
2 40 3 60 5
(17-20 tahun)

Hasil analisis yang diperoleh adalah p value= 0,794 (p > 0,05)

yang artinya tidak ada pengaruh yang bermakna antara umur

responden dengan tekanan darah pada siswa SMA di Kecamatan

Oebobo Kota Kupang.

2. Pengaruh Status Gizi dengan Tekanan Darah

Hasil penelitian ini berdasarkan Tabel 19 menunjukkan bahwa

sebanyak 82% responden dengan status gizi tidak normal memiliki

tekanan darah yang tidak normal dan sebesar 18% responden yang

memiliki tekanan darah normal. Selanjutnya terdapat 54% responden

dengan status gizi normal yang memiliki tekanan darah normal dan 46%

responden dengan status gizi normal yang memiliki tekanan darah tidak

normal.
62

Table 19 Pengaruh Status Gizi dengan Tekanan Darah pada Siswa SMA
di Kecamatan Oebobo Kota Kupang Tahun 2022
Tekanan Darah
Nilai OR
Status Tidak Total B
Normal p (C.I. 95%)
Gizi Normal
n % n % n
Tidak 5,327
6 18 27 82 33 1,673 0,001
Normal (2,034-13,951)
Normal 58 54 49 46 107

Hasil analisis yang diperoleh adalah p value= 0,001 (p < 0,05)

yang artinya ada pengaruh yang bermakna antara status gizi dengan

tekanan darah pada siswa SMA di Kecamatan Oebobo Kota Kupang.

3. Pengaruh Perilaku Hidup Sehat dengan Tekanan Darah

Hasil penelitian ini berdasarkan Tabel 20 menunjukkan bahwa

sebanyak 80% responden yang mempunyai perilaku hidup sehat yang

baik memiliki tekanan darah normal dan sebanyak 20% responden

yang mempunyai perilaku hidup sehat yang baik memiliki tekanan

darah tidak normal. Sedangkan pada responden yang mempunyai

perilaku hidup sehat yang tidak baik sebanyak 29% yang memiliki

tekanan darah normal dan sebanyak 71% memiliki tekanan darah

tidak normal.

Table 20 Pengaruh Perilaku Hidup Sehat dengan Tekanan Darah


pada Siswa SMA di Kecamatan Oebobo Kota Kupang 2022
Tekanan Darah
Perilaku Nilai OR
Tidak Total B
Hidup Normal p (C.I. 95%)
Normal
Sehat
n % n % n
9,571
Tidak Baik 28 29 67 71 95 2,259 0,000
(4,078-22,467)
Baik 36 80 9 20 45

Hasil analisis yang diperoleh adalah p value= 0,000 (p < 0,05)

yang artinya ada pengaruh yang bermakna antara perilaku hidup sehat
63

dengan tekanan darah pada siswa SMA di Kecamatan Oebobo Kota

Kupang.

4. Pengaruh Konsumsi Pangan dengan Tekanan darah

Hasil penelitian ini berdasarkan Tabel 21 menunjukkan bahwa

sebanyak 51% responden yang konsumsi pangannya baik memiliki

tekanan darah normal dan sebanyak 49% responden yang konsumsi

pangannya baik memiliki tekanan darah tidak normal. Sedangkan

pada responden yang konsumsi pangannya tidak baik sebanyak 42%

yang memiliki tekanan darah normal dan sebanyak 58% memiliki

tekanan darah tidak normal.

Table 21 Pengaruh Konsumsi Pangan dengan Tekanan Darah pada


Siswa SMA di Kecamatan Oebobo Kota Kupang 2022
Tekanan Darah
Nilai OR
Konsumsi Tidak Total B
Normal p (C.I. 95%)
Pangan Normal
n % n % n
1,430
Tidak Baik 34 42 47 58 81 0,358 0,299
(0,728-2,808)
Baik 30 51 29 49 59

Hasil analisis yang diperoleh adalah p value= 0,298 (p > 0,05)

yang artinya tidak ada pengaruh yang bermakna antara konsumsi

pangan dengan tekanan darah pada siswa SMA di Kecamatan Oebobo

Kota Kupang.

4.1.5 Hasil Analisis Faktor yang Paling Berpengaruh Terhadap

Tekanan Darah

a. Hasil Seleksi Bivariat

Pada tahap pertama analisis multivariat diawali dengan

melakukan analisis bivariat terhadap masing-masing variabel


64

independen dengan variabel dependen. Apabila hasil analisis bivariat

menunjukkan nilai p-value (sig.) <0,25, maka variabel penelitian dapat

masuk ke dalam pemodelan analisis multivariat. Sebaliknya, apabila

hasil analisis bivariat menunjukkan nilai p-value (sig.) >0,25, maka

variabel tersebut tidak dapat masuk ke dalam pemodelan multivariat.

Seleksi bivariate antara masing-masing variabel independen dengan

variabel dependen dilakukan dengan uji logistic sederhana. Variabel-

variabel yang masuk ke dalam model multivariate dapat dilihat pada

tabel berikut :

Table 22 Hasil Seleksi Bivariat Regeresi Logistik Sederhana Variabel


yang Berpengaruh Terhadap Tekanan Darah
Exp (B)
NO Variabel B Nilai p
(C.I 95%)
1,541
1 Jenis Kelamin 0,432 0,207
(0,787-3,016)
5,327
2 Status Gizi 1,673 0,001
(2,034-13,951)
9.571
3 Perilaku Hidup Sehat 2,259 0,000
(4,078-22,467)

Hasil seleksi bivariat berdasarkan Tabel 22 menunjukkan bahwa

variabel dengan nilai p < 0,25 yang masuk ke dalam model multivariat

adalah variabel jenis kelamin, Status Gizi, dan Perilaku Hidup Sehat.

b. Pemodelan awal analisis regresi logistik ganda variabel yang

berpengaruh terhadap tekanan darah

Tahap kedua yang dilakukan dalam analisis regresi logistik

berganda, yaitu memasukkan semua variabel independen ke dalam

model , tetapi kemudian satu per satu variabel independen dikeluarkan

dari model berdasarkan kriteria kemaknaan statistik. Variabel yang


65

dapat masuk dalam model regresi logistik adalah variabel yang

mempunyai p value <0,05.

Table 23 Hasil Awal Analisis Regresi Logistik Ganda Variabel Faktor


yang Berpengaruh Terhadap Tekanan Darah
95% C.I.for EXP(B)
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper
a
Step 1 Jenis_Kelamin .535 .418 1.635 1 .201 1.707 .752 3.876
Status_Gizi 1.231 .549 5.035 1 .025 3.426 1.169 10.046

Perilaku_Hidup_Sehat 2.186 .456 22.942 1 .000 8.899 3.638 21.766


Constant -6.088 1.317 21.363 1 .000 .002

Hasil analisis pertama, variabel jenis kelamin dikeluarkan karena

p value > α (0,201>0,05). Setelah dikeluarkan dilakukan uji regresi

logistik kembali hingga tidak terdapat variabel yang memiliki nilai

probabilitias (p-value)>0,05.

c. Pemodelan Akhir

Hasil analisis regresi logistik variabel yang memenuhi syarat yang

tetap ada dalam model dapat dilihat pada tabel berikut :

Table 24 Hasil Akhir Analisis Regresi Logistik Ganda Faktor yang Paling
Berpengaruh Terhadap Tekanan Darah.
95% C.I.for EXP(B)
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper
a
Step 1 Status_Gizi 1.345 .530 6.453 1 .011 3.840 1.360 10.842

Perilaku_Hidup_Sehat 2.093 .445 22.077 1 .000 8.108 3.387 19.412


Constant -5.330 1.121 22.615 1 .000 .005

Hasil akhir analisis multivarit regresi logistic ganda berdasarkan

tabel 24 menunjukkan bahwa status gizi dengan nilai sig = 0,011 dan

nilai OR sebesar 3,840 (95% CI = 1,360-10,842) dan variabel perilaku


66

hidup sehat dengan nilai sig = 0,000 dan nilai OR = 8,108 (955 CI =

3,387-19,412) merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap

tekanan darah pada siswa SMA di Kecamatan Oebobo Kota Kupang

d. Perubahan akhir Odds Ratio (OR)

Jika besar perubahan OR <10% maka model dikatakan layak:

Table 25 Besar Perubahan OR


OR OR
Variabel Perubahan OR
Sebelum sesudah
Status Gizi 3,426 3,840 0,12%

Perilaku Hidup Sehat 8,899 8,108 0,08%

Tabel 25 menunjukkan bahwa besar perubahan OR <10%

maka model pada Tabel 24 layak dan merupakan model akhir dari

analisis faktor yang paling berpengaruh terhadap tekanan darah.

e. Model Regresi Logistik dalam Bentuk Persamaan

Dengan demikian dapat dihasilkan model regresi logistik

dalam bentuk persamaan sebagai berikut :

F(z) = -5.330 + 1.345X1 + 2.093X2

Dari model diatas dapatkan suatu turunan perhitungan

matematika tentang probabilitas siswa mengalami perubahan

tekanan darah adalah :

F(z) =

= -5.330 + 1.345 + 2.093

= 1,892
67

Dengan demikian probabilitas terhadap perubahan tekanan

darah pada siswa adalah :

F(z) =

F(z) = 0,87 = 87%

Nilai probabilitas diatas dapat menunjukkan jika responden

memiliki status gizi tidak normal dan perilaku hidup sehat yang

kurang baik maka memiliki peluang terjadinya perubahan tekanan

darah sebesar 87% dan 13% disebabkan oleh faktor lain.

f. Goodnes of Fit ( Kesesuaian Model)

Hasil pada tabel berikut menunjukkan ada tidaknya pengaruh

bersama-sama variabel bebas yakni : status gizi dan perilaku hidup

sehat terhadap variabel terikat : tekanan darah.

Table 26 Hasil Omnibus Tests of Model Coefficients


Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square Df Sig.
Step 1 Step 40.174 2 .000
Block 40.174 2 .000
Model 40.174 2 .000

Dari tabel 26 diketahui nilai probabilitas pada model adalah

0,000 lebih kecil (<) nilai signifikansi 0,05. Hal ini berarti secara

bersama-sama atau simultan kedua variabel bebas berpengaruh

signifikan terhadap tekanan darah.


68

g. Hosmer and Lemeshow Test

Hasil uji hosmer dan lemeshow digunakan untuk mengetahui

seberapa kuat model regresi menjelaskan data. Model dikatakan

mampu menjelaskan data apabila nilai probabilitas lebih besar dari

(>) nilai signifikan 0,05.

Table 27 Hasil uji hosmer dan lemeshow test


Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 5.010 2 .082

Diketahui pada tabel 27 nilai probabilitas pada uji hormer dan

lemeshow adalah 0,082 diatas nilai 0,05. Hasil ini menunjukkan

bahwa model regresi yang digunakan mampu menjelaskan data.

h. Nagelkerke R Square

Uji nagelkerke R square menjelaskan kemampuan variabel

bebas dalam menjelaskan variabel terikat.

Table 28 Hasil Negelkerke R Square


Model Summary

Cox & Snell R Nagelkerke R


Step -2 Log likelihood Square Square
a
1 152.877 .249 .333
a. Estimation terminated at iteration number 5 because
parameter estimates changed by less than .001.

Nilai Cox & Snell R Square diperoleh 0,249 dan nilai

Negelkerke R Square 0,333. Hasil ini berarti 24,9% keragaman

tekanan darah dapat dijelaskan oleh keragaman status gizi dan

perilaku hidup sehat. Dengan kata lain kemampuan dua variabel

bebas ini menjelaskan variabel terikat adalah sebesar 33%,


69

sedangkan sisanya 67% dijelaskan oleh faktor lain diluar variabel

yang diteliti dengan model regresi yang digunakan.


4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Faktor Predisposisi terhadap Tekanan Darah

1) Pengaruh Jenis Kelamin

Perubahan tekanan darah dipengaruhi oleh dua faktor yaitu

faktor yang tidak dapat diubah dan faktor yang dapat diubah.

Faktor yang tidak dapat diubah meliputi jenis kelamin dan riwayat

keluarga sedangkan faktor yang dapat diubah adalah obesitas,

asupan natrium berlebih, aktivitas fisik dan kualitas tidur (Shaumi

& Achmad, 2019). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis

kelamin tidak berpengaruh terhadap tekanan darah pada siswa

SMA di Kecamatan Oebobo Kota Kupang. Hal ini sejalan dengan

hasil penelitian Suryawan (2019) yang menunjukkan tidak ada

hubungan antara jenis kelamin dengan tekanan darah pada remaja.

Tidak adanya pengaruh jenis kelamin dengan tekanan darah

pada penelitian ini terjadi karena umur responden dalam penelitian

ini relatif sama yaitu remaja pada masa pertengahan (14-16 tahun).

Pada anak usia di bawah 6 tahun perbedaan jenis kelamin tidak

berbeda bermakna, namun setelah umur tersebut sampai remaja,

tekanan darah sistolik maupun diastolik pada anak perempuan

sedikit lebih tinggi daripada anak lelaki, selanjutnya pada masa

remaja dan sesudahnya, tekanan darah sedikit lebih tinggi pada

remaja lelaki dibandingkan remaja perempuan (Pardede & Sari,

70
71

2016). Dalam penelitian ini responden yang banyak memiliki

tekanan darah tidak normal adalah perempuan. Hal ini juga

dikarenakan sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah

perempuan.

Selain itu, tidak adanya pengaruh antara jenis kelamin dengan

tekanan darah bisa terjadi karena adanya faktor lain yang

mempengaruhi tekanan darah. Secara umum faktor yang

mempengaruhi perubahan tekanan darah adalah faktor keturunan,

usia, stres fisik dan psikis, kegemukan (obesitas), pola makan tidak

sehat, konsumsi garam yang tinggi, kurangnya aktivitas fisik,

konsumsi alkohol, konsumsi kafein, penyakit lain, dan merokok

(Sasmalinda, 2013).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan jenis

kelamin laki-laki memiliki risiko lebih besar 1,541 untuk

mengalami perubahan tekanan darah, dengan batasan OR yaitu

paling rendah memiliki risiko 0,787 kali mengalami perubahan

tekanan darah dan paling besar memiliki risiko 3,016 kali

mengalami perubahan tekanan darah, dan memiliki pengaruh

positif. Pengaruh positif ini bermakna bahwa jenis kelamin

berpengaruh dalam meningkatkan tekanan darah. Pada pria

menurut Kemenkes (2013) dalam penelitian Yusrizal (2016) laki-

laki memiliki risiko sekitar 2,3 kali lebih banyak mengalami

peningkatan tekanan darah sistolik dibandingkan dengan


72

perempuan. Sedangkan pada perempuan, tekanan darah meningkat

setelah menopause, perempuan yang belum mengalami menopause

dilindungi oleh hormon estrogen yang berperan dalam

meningkatkan kadar High Density Lipoprotein (HDL). Hal ini

selaras dengan penelitian dari Siti Fadilah, dkk (2020) yang

menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin

dengan tekanan darah, yang artinya jenis kelamin perempuan

bukan merupakan faktor risiko melainkan faktor protektif.

2) Pengaruh Umur

Umur merupakan lamanya seseorang hidup sejak lahir ke

dunia. Menurut Hartono (2004), umur merupakan salah satu faktor

yang dapat mempengaruhi tekanan darah. Remaja laki-laki pada

usia 13-15 tahun memiliki tekanan darah sistolik lebih besar 4

mmHg dibandingkan perempuan dan pada usia 16-18 tahun

memiliki perbedaan tekanan darah mencapai 10-14 mmHg lebih

tinggi pada laki-laki dibandingkan perempuan (Maranon, 2013).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh

umur terhadap tekanan darah pada siswa SMA di Kecamatan

Oebobo Kota Kupang. Hal ini disebabkan oleh umur responden

dalam penelitian ini relatif sama yaitu pada kelompok remaja

pertengahan (14-16 tahun). Dalam penelitian ini remaja

pertengahan lebih banyak memiliki tekanan darah tidak normal, hal


73

ini disebabkan karena usia produktif jarang memperhatikan

kesehatan, seperti pola makan dan pola hidup yang kurang sehat.

Penelitian ini menunjukkan bahwa siswa pada kelompok

remaja pertengahan memiliki risiko lebih besar 0,785 untuk

mengalami perubahan tekanan darah, dengan batasan OR yaitu

paling rendah memiliki risiko 0,127 kali mengalami perubahan

tekanan darah dan paling besar memiliki risiko 4,849 kali

mengalami perubahan tekanan darah, dan memiliki pengaruh

negatif. Pengaruh negatif ini bermakana bahwa umur seseorang

berpengaruh dalam menekan tekanan darah. Menurut Pardede, et al

(2016) dalam penelitiannya menyatakan bahwa tekanan darah pada

anak akan meningkat secara bertahap bersamaan dengan

bertambahnya umur dan ukuran badan sampai anak mencapai usia

dewasa. Lebih lanjut dijelaskan bahwa remaja dengan berat badan

berlebih mempunyai nilai tekanan darah yang lebih tinggi

dibandingkan dengan anak sebaya dengan berat badan yang

kurang.

4.2.2 Pengaruh Status Gizi

Status gizi adalah cerminan ukuran terpenuhinya kebutuhan

gizi yang didapat dari asupan dan penggunaan zat gizi oleh tubuh.

Penilaian status gizi pada remaja dapat dilakukan secara antropometri

dengan menggunakan indeks BB/TB2 yang dikenal dengan Indeks

Massa Tubuh menurut umur (BMI for age) yang kemudian dinilai
74

dengan ambang batas (Z-Score) (Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia, 2011).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa status gizi

berpengaruh terhadap tekanan darah pada siswa SMA di Kecamatan

Oebobo Kota Kupang. Pengaruh dalam penelitian ini dapat dilihat dari

hasil penelitian yang menunjukkan sebagian besar responden dengan

status gizi tidak normal memiliki tekanan darah tidak normal. Hal ini

selasar dengan teori Kemenkes (2013) yang menyatakan bahwa

perubahan tekanan darah khususnya hipertensi pada orang-orang

gemuk 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan seorang yang

badannya normal. Selanjutnya, pada siswa dengan status gizi normal

yaitu sebanyak 107 siswa terdapat 58 siswa yang memiliki tekanan

darah normal dan 49 siswa yang memiliki tekanan darah tidak normal.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa dengan status gizi yang

tidak normal lebih banyak memiliki tekanan darah yang tidak normal.

Penelitian ini menunjukkan bahwa siswa yang dengan status

gizi tidak normal (gemuk/obsitas dan kurus/sangat kurus) memiliki

risiko lebih besar 5,327 kali untuk mengalami perubahan tekanan

darah, dengan batasan OR yaitu paling rendah memiliki risiko 2,034

kali mengalami perubahan tekanan darah dan paling besar memiliki

risiko 13,951 kali mengalami perubahan tekanan darah, dan memiliki

pengaruh positif. Pengaruh positif ini bermakna bahwa status gizi

berpengaruh dalam meningkatkan tekanan darah. Marlina (2016)


75

dalam penelitiannya menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif

antara IMT/U dengan tekanan darah sistolik dan diastolik, yaitu setiap

kenaikan 1 kg/m2 IMT/U akan diikuti dengan kenaikan tekanan darah

sistolik dan diastolik masing-masing 2,339 mmHg dan 0,979 mmHg.

Hal ini sejalan dengan penelitian Purwawardana (2017)

dimana remaja dengan indeks massa tubuh yang tinggi memiliki

tekanan darah yang lebih tinggi, sehingga semakin berisiko terkena

hipertensi. Penelitian lain yang dilakukan oleh Sulastri dan Sidhi

(2011) menunjukkan bahwa tekanan darah tinggi pada siswa yang

obese jauh lebih tinggi dari pada siswa yang tidak obese. Hasil

penelitian yang dilakukan Suryawan (2019) juga menyatakan bahwa

terdapat hubungan yang signifikan antara IMT dengan perubahan

tekanan darah pada remaja. Banyaknya lemak dalam tubuh

menyebabkan pembuluh darah menyempit sehingga dapat

meningkatkan tekanan darah. Selain itu obesitas juga terkait dengan

level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darah

meningkat (Suryawan, 2019). Remaja gemuk dan obes biasanya

memiliki gaya hidup yang kurang sehat seperti banyak makan

makanan instan disertai dengan aktivitas fisik yang sedikit.

4.2.3 Pengaruh Perilaku Hidup Sehat

Perilaku sehat mencakup perilaku-perilaku dalam mencegah

atau menghindar dari penyakit dan penyebab penyakit/masalah, atau

penyebab masalah kesehatan dan perilaku dalam mengupayakan


76

meningkatnya kesehatan (Notoatmodjo, 2010b). Menurut Belloc dan

Breslow (1972), yang termasuk gaya hidup adalah pola makanan yang

baik, aktifitas fisik, olahraga, istirahat/tidur 7-8 jam perhari, tidak

merokok, tidak minum-minuman keras, tidak mengonsumsi obat-

obatan (Pakpahan, 2016).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku hidup sehat

berpengaruh terhadap tekanan darah siswa SMA di Kecamatan

Oebobo Kota Kupang. Adanya pengaruh perilaku hidup sehat

terhadap tekanan darah dalam penelitian ini dapat dilihat pada data

yang menunjukkan bahwa siswa dengan perilaku hidup sehat yang

baik sebanyak 36 orang memiliki tekanan darah normal dan sebanyak

9 orang memiliki tekanan darah tidak normal. Sedangkan pada siswa

dengan perilaku hidup sehat yang tidak baik hanya ada 28 orang yang

memiliki tekanan darah normal dan sebanyak 67 orang memiliki

tekanan darah tidak normal. Hal ini menunjukkan bahwa siswa dengan

perilaku hidup tidak sehat sebagian besar memiliki tekanan darah

tidak normal.

Hasil analisis menunjukan bahwa siswa yang dengan perilaku

hidup sehat tidak baik memiliki risiko lebih besar 9,571 kali untuk

mengalami perubahan tekanan darah, dengan batasan OR yaitu paling

rendah memiliki risiko 4,078 kali mengalami perubahan tekanan darah

dan paling besar memiliki risiko 22,467 kali mengalami perubahan

tekanan darah, dan memiliki pengaruh positif. Pengaruh positif ini


77

bermakna bahwa perilaku hidup sehat berpengaruh dalam

meningkatkan tekanan darah.

Perilaku hidup sehat ini diukur berdasarkan indikator kebiasaan

istirahat/tidur, aktivitas fisik, merokok dan konsumsi alkohol

responden. Hubungan antara rokok dengan peningkatan risiko

terjadinya penyakit kardiovaskular telah banyak dibuktikan. Selain

lamanya, risiko akibat merokok terbesar tergantung pada jumlah

rokok yang dihisap per hari. Selain itu pada penggunaan alkohol

dalam waktu yang lama dapat menyebabkan hipereaktivitas pembuluh

darah (Pardede & Sari, 2016).

Kebiasaan istirahat juga berpengaruh terhadap perubahan

tekanan darah. Kebiasaan isitirahat/tidur yang kurang dapat

menyebabkan stres. Stres dapat meningkatkan tekanan darah untuk

sementara waktu dan bila stress sudah hilang tekanan darah bisa

normal kembali (Pakpahan, 2016). Aktivitas fisik yang kurang juga

dapat menyebabkan kurangnya penggunaan energi yang tersimpan

dalam tubuh. Oleh sebab itu, apabila asupan lemak berlebihan tanpa

diimbangi oleh aktivitas fisik yang sesuai dapat menyebabkan

obesitas, dimana obesitas dapat menyebabkan tekanan darah

meningkat, yang dikenal dengan sindrom metabolik hipertensi

obesitas (Suryawan, 2019). Penelitian dari Ngantung et al. (2022)

menunjukkan bahwa aktivitas fisik berhubungan dengan perubahan

tekanan darah pada remaja.


78

4.2.4 Pengaruh Konsumsi Pangan

Kebiasaan mengkonsumsi lemak jenuh erat kaitannya dengan

peningkatan berat badan yang berisiko terjadinya hipertensi. Pola

makan modern yang didalam komposisinya terlalu banyak

mengkonsumsi makanan mengandung kalori tinggi, gula rendah serat

dan tinggi lemak dapat menimbulkan ketidakseimbangan konsumsi

gizi, dan dapat menyebabkan hipertensi dan penyakit degeneratif

lainnya (Manik & Wulandari, 2020). Penurunan konsumsi lemak

jenuh, terutama lemak dalam makanan yang bersumber dari hewan

dan peningkatan konsumsi lemak tidak jenuh secukupnya yang berasal

dari minyak sayuran, biji-bijian dan makanan lain yang bersumber

dari tanaman dapat menurunkan tekanan darah (Ismuningsih, 2013).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi pangan tidak

berpengaruh terhadap tekanan darah siswa SMA di Kecamatan

Oebobo Kota Kupang. Penelitian ini menunjukkan bahwa siswa

dengan konsumsi pangan yang baik lebih banyak memiliki tekanan

darah yang normal dibandingkan dengan yang tidak normal.

Sedangkan pada siswa dengan konsumsi pangan yang tidak baik

sebagian besar memiliki tekanan darah yang tidak normal

dibandingkan dengan yang tidak normal.

Tidak adanya pengaruh konsumsi pangan dengan tekanan darah

disebabkan oleh selisih jumlah siswa antara yang memiliki tekanan

darah normal dan tidak normal sangat kecil. Pada siswa dengan
79

konsumsi pangan yang baik selisih antara siswa dengan tekanan darah

normal dan tidak normal sangat kecil. Sehingga secara signifikan tidak

berpengaruh terhadap tekanan darah. Hal ini tidak sesuai dengan teori

yang mengatakan bahwa asupan yang bervariasi seperti adanya buah

dan sayur dalam menu makanan dapat mempertahankan status tekanan

darah normal (Leung et. al. 2019).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa yang dengan

konsumsi pangan tidak baik memiliki risiko lebih besar 1,430 kali

untuk mengalami perubahan tekanan darah, dengan batasan OR yaitu

paling rendah memiliki risiko 0,728 kali mengalami perubahan

tekanan darah dan paling besar memiliki risiko 2,808 kali mengalami

perubahan tekanan darah, dan memiliki pengaruh positif. Pengaruh

positif ini bermakna bahwa konsumsi pangan berpengaruh dalam

meningkatkan tekanan darah.

4.2.5 Faktor yang Paling Berpengaruh Terhadap Tekanan Darah

Hasil uji multivariat menggunakan regresi logistik dari 5 variabel

bebas (independen) diperoleh 2 variabel yang paling berpengaruh.

Berikut merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap tekanan

darah pada siswa SMA di Kecamatan Oebobo Kota Kupang sebagai

berikut :

1) Pengaruh Status Gizi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa status gizi

merupakan salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap


80

tekanan darah pada siswa SMA di Kecamatan Oebobo Kota

Kupang. Siswa yang mempunyai status gizi tidak normal

(gemuk/obsitas dan kurus/sangat kurus) memiliki risiko lebih

besar 3,840 kali untuk mengalami perubahan tekanan darah.

Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar siswa dengan status

gizi yang tidak normal (gemuk/obesitas dan kurus) memiliki

tekanan darah yang tidak normal karena perilaku hidup yang tidak

sehat seperti konsumsi pangan yang tidak baik dan kurang

aktivitas fisik. Hal ini juga dikarenakan selama masa Pandemi

Covid-19 siswa jarang melakukan aktivitas fisik sehingga

mengalami kenaikan berat badan.

Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang

dilakukan oleh Angesti et al (2017) menunjukkan bahwa status

gizi mempunyai pengaruh terhadap perubahan tekanan darah

siswa dengan nilai OR sebesar 3,51, artinya remaja dengan status

gizi lebih memiliki risiko 3,51 kali untuk mengalami hipertensi

dibandingkan dengan remaja yang memiliki status gizi normal

(Shaumi & Achmad, 2019).

2) Pengaruh Perilaku Hidup Sehat

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku hidup

sehat merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap

tekanan darah pada siswa SMA di Kecamatan Oebobo Kota

Kupang dengan nilai OR yang lebih besar dibandingan dengan


81

variabel paling berpengaruh lainnya. Perilaku Hidup sehat yang

tidak baik antara lain merokok, konsumsi alkohol, kebiasaan

istirahat/tidur dan aktivitas fisik yang tidak cukup memiliki risiko

8,108 kali lebih besar terhadap perubahan tekanan darah pada

siswa SMA. Perilaku hidup sehat ini dilihat dari indikator

kebiasaan istirahat/tidur, aktivitas fisik, konsumsi alkohol dan

merokok. Berdasarkan hasil penelitian, walaupun sebagian besar

responden tidak merokok dan mengkonsumsi alkohol tetapi

kebiasaan istirahat dan aktivitas fisik responden sangat tidak

cukup. Siswa di SMAN Keberbakatan Olahraga Flobamorata dan

SMAS Seminari St. Rafael berdasarkan hasil penelitian memiliki

aktivitas fisik yang cukup akan tetapi kebiasaan istirahat/tidurnya

tidak cukup, sedangkan di SMAN 3 Kupang, SMA Kristen Citra

Bangsa dan SMA Ki Hajar Dewantoro sebagian besar memiliki

aktivitas fisik dan kebiasaan istirahat/tidur yang tidak cukup

karena kebiasaan bermain game dan gadget hingga larut malam.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh (Indiasworo, 2021), yang menunjukkan bahwa

gaya hidup berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian

hipertensi pada remaja.


BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan, sebagai berikut :

1 Faktor predisposisi yakni jenis kelamin dan umur secara signifikan tidak

berpengaruh terhadap tekanan darah pada siswa SMA di Kecamatan

Oebobo Kota Kupang.

2 Status gizi berpengaruh secara signifikan terhadap tekanan darah terhadap

tekanan darah pada siswa SMA di Kecamatan Oebobo Kota Kupang.

3 Perilaku hidup sehat yang berpengaruh secara signifikan terhadap tekanan

darah pada siswa SMA di Kecamatan Oebobo Kota Kupang.

4 Konsumsi pangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tekanan

darah pada siswa SMA di Kecamatan Oebobo Kota Kupang.

5 Status gizi dan Perilaku hidup sehat merupakan faktor yang paling

berpengaruh terhadap tekanan darah pada siswa SMA di Kecamatan

Oebobo Kota Kupang dengan kemampuan menjelaskan tekanan darah

sebesar 33%.

82
83

5.2 Saran

Saran yang diberikan berdasarkan dari hasil dan kesimpulan penelitian ini,

adalah sebagai berikut :

1. Bagi responden agar aktif mengikuti pemeriksaan tekanan darah secara rutin

yang diadakan oleh sekolah dan mengaplikasikan pengetahuan tentang

tekanan darah dalam kehidupan sehari-hari agar dapat menjaga tekanan

darah tetap normal.

2. Bagi sekolah, perlu adanya kerja sama dengan puskesmas agar bisa

mewajibkan siswa untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah dan

memberikan melakukan kegiatan olahraga bersama yang terjadwal secara

rutin.
84

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Rineka Cipta.

Arrochim, Y. (2018). HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN STATUS


TEKANAN.
DINKES Kota Kupang. (2018). Profil Kesehatan Kota Kupang Tahun 2018 (Issue
0380).
Harahap, R. A. (2017). Faktor risiko aktivitas fisik, merokok, dan konsumsi
alkohol terhadap kejadian hipertensi pada laki-laki dewasa awal di wilayah
puskesmas bromo medan tahun 2017.
Hesnawati. (2021). HIPERTENSI (S. Nahidloh (ed.)). Penerbit KBM Indonesia.

Ina, S., Selly, J., & Feoh, F. (2020). Analisis Hubungan Faktor Genetik Dengan
Kejadian Hipertensi Pada Usia Dewasa Muda ( 19-49 Tahun ) Di Puskesmas
Bakunase Kota Kupang Tahun 2020. CHMK Health Journal, 4(3), 217–221.
IPAQ. (2005). Guidelines for Data Processing and Analysis of the International
Physical Activity Questionnaire ( IPAQ ) – Short and Long Forms (Issue
November).
Kemenkes RI. (2015). infodatin-reproduksi-remaja.pdf.

Kemenkes RI. (2019). Hipertensi Si Pembunuh Senyap. Kementrian Kesehatan


RI, 1–5.
https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodati
n-hipertensi-si-pembunuh-senyap.pdf
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Standar Antropometri
Penilaian Status Gizi Anak. Direktorat Jenderal Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu
Dan Anak.
Kharisyanti, F., & Farapti. (2017). STATUS SOSIAL EKONOMI DAN
KEJADIAN HIPERTENSI. Jurnal MKMI, 13(3).
Leung, A. A., Bushnik, T., Hennessy, D., McAlister, F. A., & Manuel, D. G.
(2019). Risk factors for hypertension in Canada. Health Reports, 30(2), 3–
13.
Lita, Hamid, A., Anggreini, S. N., & Kasrin, R. (2021). Tekanan Darah & Musik
Suara Alam (Mengkaji Pengaruh, Manfaat, dan Peranan Musik bagi
Tekanan Darah). Global Aksara Pres.
Mapandin, W. Y. (2006). KONSUMSI MAKANAN POKOK RUMAH TANGGA
PADA MASYARAKAT DI KECAMATAN WAMENA , KABUPATEN Magister
Gizi Masyarakat PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS
85

DIPONEGORO.
Masturoh, I., & T, N. A. (2018). METODOLOGI PENELITIAN KESEHATAN.
Kementerian Kesehatan RI.
Ngantung, S. E., Umboh, A., Studi, P., Dokter, P., Kedokteran, F., Sam, U., Ilmu,
B., Anak, K., Kedokteran, F., & Sam, U. (2022). Risk Factors Related to
Hypertension in Children. 10(28), 320–329.
Normalitasari, F. (2019). FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
ANGKA PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN PRODI S1
KESEHATAN MASYARAKAT STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN.
Notoatmodjo. (2010a). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.

Notoatmodjo. (2010b). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. PT Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka


Cipta.
Notoatmojo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.

Pakpahan, I. A. (2016). Hubungan Gaya Hidup dengan Kejadian Hipertensi pada


Lansia di Pelayanan Kesehatan Puskesmas Medan Johor SKRIPSI.
Pangaila, M., Paturusi, A., & Supit, A. (2020). Hubungan antara tingkat
pengetahuan dengan sikap dalam mencegah hipertensi pada siswa kelas xi
dan xii smk kristen kawangkoan. 01(01).
Pardede, S. O., & Sari, Y. (2016). Hipertensi pada Remaja. Majalah Kedokteran
UKI, XXXII(1).
Riskesdas NTT, 2013. (2013). Riset Kesehatan Dasar (dalam angka) Provinsi
Nusa Tenggara Timur (Vol. 7, Issue 1).
Rusiani, H. (2017). Gambaran pola konsumsi pada lansia penderita hipertensi.
April.
Saing, J. H. (2005). Hipertensi pada Remaja. Sari Pediatri, 6(4), 159–165.

Sakinah, S., Ratu, J. M., & Weraman, P. (2020). Hubungan antara Karakteristik
Demografi dan Pengetahuan dengan Self Management Hipertensi Pada
Masyarakat Suku Timor: Penelitian Cross sectional. Jurnal Penelitian
Kesehatan “SUARA FORIKES” (Journal of Health Research “Forikes
Voice”), 11(3), 245. https://doi.org/10.33846/sf11305
Sasmalinda, L. (2013). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Tekanan
Darah Pasien di Puskesmas Malalo Batipuh Selatan dengan Menggunakan
Regresi Linier Berganda. 36–42.
86

Shaumi, N. R. F., & Achmad, E. K. (2019). Kajian Literatur: Faktor Risiko


Hipertensi pada Remaja di Indonesia Literature Review: Hypertension Risk
Factors Among Adolescents in Indonesia. Media Litbangkes, 29(2), 115 –
122. https://doi.org/10.22435/mpk.v29i2.1106
Shella, M., Keloko, A. B., & Syahrial, E. (2015). GAMBARAN KARAKTERISTIK
DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN
HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWIT SEBERANG
KECAMATAN SAWIT SEBERANG KABUPATEN LANGKAT 2015 Shella.
Siswanto, Y., Widyawati, S. A., Wijaya, A. A., Salfana, B. D., & Karlina. (2020).
Hipertensi pada Remaja di Kabupaten Semarang. 1(186), 11–17.
Sulistiyowati. (2010). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEJADIAN HIPERTENSI DI KAMPUNG BOTTON KELURAHAN
MAGELANG KECAMATAN MAGELANG TENGAH KOTA MAGELANG
TAHUN 2009 SKRIPSI.
Supriyono. (2019). Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan Tekanan Darah
Sistole pada Peserta Pelatihan Manajemen Puskesmas Analysis of Factors
Relating to Sistole Blood Pressure at Participants in Puskesmas
Management Train. 10(April), 32–48.
Suryawan, Z. F. (2019). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Hipertensi
Pada Remaja. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 8(1), 51.
Vidyarini, A., Gz, S., & Si, M. (n.d.). FOOD FREQUENCY QUESTIONNAIRE (
FFQ ).
Whelton, P. K., Carey, R. M., Aronow, W. S., Casey, D. E., Collins, K. J.,
Himmelfarb, C. D., Depalma, S. M., Gidding, S., Jamerson, K. A., Jones, D.
W., Maclaughlin, E. J., Muntner, P., Ovbiagele, B., Smith, S. C., Spencer, C.
C., Stafford, R. S., Taler, S. J., Thomas, R. J., Williams, K. A., … Gentile, F.
(2018). Clinical Practice Guideline 2017 ACC / AHA / AAPA / ABC / ACPM
/ AGS / APhA / ASH / ASPC / NMA / PCNA Guideline for the Prevention ,
Detection , Evaluation , and Management of High Blood Pressure in Adults
A Report of the American College of Cardiology / .
https://doi.org/10.1161/HYP.0000000000000065
Wulandari, A. (2014). KARAKTERISTIK PERTUMBUHAN TERHADAP
MASALAH KESEHATAN DAN KEPERAWATANNYA. 39–43.
LAMPIRAN

Lampiran 1

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Dengan hormat,

Saya sebagai mahasiswa Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat,

Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Nusa Cendana mengadakan

penelitian sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas akhir dalam rangka

memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap tekanan darah pada siswa SMA di Kecamatan Oebobo Kota

Kupang.

Saya berharap tanggapan dan jawaban yang Anda berikan berdasarkan fakta

yang Anda lakukan dan tidak dipengaruhi oleh orang lain. Saya menjamin

kerahasiaan identitas dan informasi Anda dalam penelitian ini. Penelitian ini

bersifat bebas, artinya Anda bisa ikut atau tidak tanpa adanya sanksi. Atas

perhatiannya dan kesediaannya saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,
Peneliti

Ambrosia Aventi Pidor


1807010080

87
88

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI

RESPONDEN PENELITIAN

PENJELASAN PENELITIAN BAGI RESPONDEN WAWANCARA

KUESIONER :

Judul Penelitian:

Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Tekanan Darah Pada

Siswa SMA di Kecamatan Oebobo Kota Kupang.

Tujuan:

Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tekanan darah pada

siswa SMA di Kecamatan Oebobo Kota Kupang.

Manfaat :

Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan informasi tentang faktor-

faktor yang berpengaruh terhadap tekanan darah serta diharapakan dapat

digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk membuat peraturan dalam upaya

mencegah hipertensi dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah rutin baik

melalui UKS, serta menjalin kerjasama dengan pihak keluarga dan pelayanan

kesehatan apabila menemukan siswa yang masuk dalam kategori hipertensi agar

bisa segera mendapatkan treatment.

Perlakuan yang diterapkan pada subyek:


89

Perlakuan yang diterapkan kepada subyek penelitian ialah dengan

membagikan kuisoner untuk diisi oleh responden dan dilakukan pengukuran

tekanan darah pada siswa yang menjadi responden.

Bahaya Potensial :

Adanya bahaya potensial yang ditimbulkan pada subyek penelitian, seperti

akan menyitah waktu dari para subjek penilitian selama penelitian berlangsung.

Hak untuk undur diri :

Subyek penelitian tidak mutlak untuk ikut serta dalam menjadi

responden/informan. Subjek penelitian memiliki hak untuk mengundurkan diri

atau tidak bersedia untuk dijadikan subyek penelitian apabila subyek penelitian

merasa bahwa adanya dampak yang dapat merugikannya serta beberapa

pertimbangan lainnya yang membuat subyek penelitian mengundurkan diri.

Adanya Insentif untuk subyek :

Insentif untuk subyek penelitian berupa satuu set alat tulis yang akan

disediakan untuk dapat menunjang penilitian yang dilakukan.

Jaminan Kerahasiaan

Jaminan semua kerahasiaan responden akan dijaga dan hanya untuk

kebutuhan penelitian.

Contact Person

Nama/No.HP: Ambrosia Aventi Pidor/082247621930


90

INFORMED CONSENT
(PERNYATAAN PERSETUJUAN IKUT PENELITIAN)

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Nomor HP :
Telah mendapat keterangan secara terinci dan jelas mengenai :
1. Penelitian yang berjudul
2. Perlakuan yang akan diterapkan pada subyek
3. Manfaat ikut sebagai subyek penelitian
4. Prosedur penelitian

Dan responden penelitian mendapat kesempatan mengajukan pertanyaan


mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Oleh
karena itu saya bersedia/tidak bersedia*) secara sukarela untuk menjadi subyek
penelitian dengan penuh kesadaran serta tanpa paksaan.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa tekanan dari pihak
manapun.

Peneliti/Pewawancara Kupang, Juni 2021


Responden

(Ambrosia Aventi Pidor) _______________________


Saksi

*) Coret yang tidak sesuai

Contact Person :Ambrosia Aventi Pidor/No. HP : 08224762193


91

Lampiran 3.

KUESIONER PENELITIAN

Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Tekanan Darah pada Siswa

SMA di Kecamatan Oebobo Kota Kupang.

LEMBAR KUESIONER

Nomor Kuesioner :

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

Isilah jawaban pada tempat yang telah disediakan. Untuk pertanyaan pilihan, anda

bisa memberi tanda silang (X) atau dengan cara melingkari pillihan jawaban yang

sesuai dengan kondisi anda.

I. IDENTITAS RESPONDEN

1. Umur : tahun bulan

2. Jenis Kelamin : (Perempuan/Laki-laki)*lingkari

3. Tekanan darah : mmHg

4. Berat Badan : Kg

5. Tinggi Badan : cm

6. IMT*diisi peneliti :
92

II. KUESIONER PERILAKU HIDUP SEHAT

a) KUESIONER MEROKOK

1. Apakah anda merokok?

1. Ya

2. Tidak

b) KUESIONER KONSUMSI ALKOHOL

1. Apakah anda suka minuman yang mengandung alkohol?

a. Ya

b. Tidak

Apa jenis minuman alkohol yang anda minum?....................

2. Seberapa sering anda mengkonsumsinya?

a. 1-2 kali seminggu

b. Setiap hari sampai dengan 3 kali seminggu


93

c) KUESIONER KEBIASAAN ISTIRAHAT/TIDUR

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah anda terbangun <2 kali pada waktu tidur

malam?

2 Apakah anda mengalami susah tidur <2 dalam

seminggu?

3 Apakah anda istirahat/ tidur siang (1-2 jam sehari)

≥ 3 kali dalam seminggu?

4 Apakah anda tidur secara teratur dalam seminggu

(6-8 jam pada malam hari)?

d) KUESIONER AKTIVITAS FISIK

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah anda melakukan kegiatan olahraga setiap

hari?

2 Apakah anda melakukan kegiatan olahraga ≥30

menit dalam sehari (senam aerobic, bersepeda,

jogging)?

3 Apakah anda melakukan kegiatan/aktivitas sehari-

hari melakukan pekerjaan rumah, mencuci,

membersihkan rumah ≥ 30 menit dalam sehari?


94

III. Konsumsi Pangan (Food Frequency Questionnaire)

(Pola makan dalam 3 bulan terakhir)

>3x 1x 3-6x 1-2x 2x Tdk

No Bahan Makanan /hr /hr /mgg /mgg /bln prnh

(50) (25) (15) (10) (5) (0)

A Makanan Pokok

1 Nasi

2 Biskuit

3 Jagung segar

3 Kue-kue

4 Roti isi

5 Roti tawar

6 Mie instan

7 Lain-lain…

B Lauk Hewani

1 Daging olahan (Corned beef)

2 Daging ayam dengan kulit

3 Daging bebek

4 Daging sapi

5 Daging kambing

6 Ikan segar
95

7 Ikan sarden

8 Ikan asin

9 Sosis

10 Telur ayam

11 Telur Asin

12 Udang

13 Jeroan (ginjal, hati, paru,

usus)

14 Lain-lain…….

C Susu

1 Susu penuh bubuk

2 Susu kental manis

3 Es krim

4 Lain-lain….

D Sayuran

1 Bayam

2 Kangkung

3 Sawi

E Buah-buahan

1 Alpokat

2 Anggur

3 Mangga
96

4 Pepaya

F Lain-lain

1 Kecap

2 Margarin/ mentega

3 Saus

4 Bumbu penyedap

5 Santan

6 Gorengan

7 Lain-lain……

Total
97

Lampiran 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENGUKURAN TEKANAN DARAH

Waktu : Pukul 08.00-09.00

1. Persiapan Responden

a. Minta responden untuk mengosongkan kandung kemih.

b. Jelaskan prosedur pada responden

c. Atur posisi responden

2. Persiapan Alat

a. Tensimeter Digital

3. Pelaksanaan

a. Pemeriksa melakukan cuci tangan

b. Letakkan lengan responden yang hendak diukur pada posisi telentang

c. Lengan baju dibuka

d. Pasang manometer pada lengan kanan/kiri atas, sekitar 3 cm diatas

fossa cubiti (siku lengan bagian dalam). Jangan terlalu ketat atau terlalu

longgar.

e. Tekan tombol START/STOP.

f. Ambil 2 kali pengukuran terpisah 1-2 menit, kemudian diambil rata-

ratanya pengukuran dilakukan di kedua tangan sebagai evaluasi.

Gunakan hasil yang paling tinggi

g. Beritahu hasil pemeriksaan kepada responden.

h. Catat tekanan darah, tanggal, dan waktu pengukuran.


98

Lampiran 5

Kaji Etik
99

Lamapiran 6

Surat Ijin Penelitian


100

Lampiran 7

Surat Selesai Penelitian


101
102
103
104

Lampiran 8

Master Tabel

KEBIASAAN PERILAKU
JENIS STATUS KONSUMSI AKTIVITA KONSUMSI TEKANAN
NO NAMA UMUR MEROKOK ISTIRAHAT/T HIDUP
KELAMIN GIZI ALKOHOL S FISIK PANGAN DARAH
IDUR SEHAT
1 HS 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1
2 LN 1 2 3 2 2 1 1 1 2 1
3 FYS 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2
4 GBGW 1 1 3 2 2 2 2 2 1 1
5 FOM 1 1 3 2 2 1 2 1 1 1
6 VPL 1 1 3 2 2 2 2 2 2 1
7 YDBK 1 1 3 1 2 1 2 1 1 1
8 EPM 1 1 3 2 2 2 2 2 1 2
9 KPI 1 2 3 2 2 2 2 2 1 1
10 SM 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2
11 AHSTT 1 1 3 2 2 1 2 1 2 2
12 DF 1 1 3 2 2 1 2 1 1 2
13 LRM 1 2 3 2 2 2 2 2 1 1
14 BKK 1 1 3 2 2 2 2 2 1 1
15 DATB 1 2 3 2 2 1 2 1 1 1
16 BERL 1 1 3 2 2 1 2 1 1 1
17 RED 1 1 3 2 2 1 2 1 1 1
18 MMIR 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2
19 OFT 1 2 3 2 2 1 2 1 1 2
105

20 KEPNB 1 1 3 2 2 2 2 2 1 2
21 FJ 1 1 3 2 2 2 2 2 1 1
22 KCSP 1 2 3 2 2 1 1 1 2 2
23 MD 1 2 3 2 2 2 2 2 2 1
24 HT 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1
25 MSQT 1 2 3 2 2 2 1 1 2 1
26 ID 1 2 3 2 2 1 1 1 2 1
27 MD 1 2 3 2 2 1 1 1 1 1
28 PAL 1 2 3 2 2 1 1 1 1 2
29 CAZD 1 1 3 2 2 2 2 2 1 2
30 AKD 1 1 3 2 2 1 2 1 1 1
31 BDN 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1
32 ABCD 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2
33 DLNK 1 2 3 2 2 2 1 1 2 2
34 AGP 1 2 3 2 2 1 1 1 2 1
35 CH 1 2 3 2 2 2 1 1 2 2
36 RGL 1 2 3 2 2 1 1 1 2 1
37 MDM 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2
38 LAF 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2
39 MMS 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2
40 PTL 1 2 3 2 2 2 1 1 2 2
41 SCM 1 2 3 2 2 1 1 1 2 2
42 CSLT 1 2 3 2 2 1 1 1 2 2
43 FAS 1 1 3 2 2 2 2 2 1 1
44 OB 1 1 3 2 2 2 2 2 1 2
106

45 AMCT 1 2 3 2 2 2 2 2 2 1
46 AII 1 2 3 2 2 2 1 1 1 2
47 EM 1 1 3 2 2 2 1 1 2 1
48 MN 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1
49 PB 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2
50 M 1 1 3 2 2 2 2 2 1 2
51 KNRK 1 2 3 2 2 1 1 1 1 1
52 SAA 1 2 3 2 2 2 1 1 1 1
53 FS 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1
54 AK 1 1 3 2 2 2 1 1 2 2
55 APE 1 2 3 2 2 1 2 1 2 2
56 MFNM 1 1 3 2 2 1 2 1 2 2
57 LMT 1 1 3 2 2 1 2 1 2 2
58 ADS 1 1 3 2 2 2 2 2 1 2
59 GSJUSM 1 1 3 1 1 1 2 1 2 1
60 DCNE 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1
61 DEB 1 2 3 2 2 1 1 1 2 1
62 YA 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1
63 NAIK 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1
64 AAA 1 2 3 2 2 1 1 1 1 1
65 GJH 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1
66 NMS 1 2 3 2 2 1 1 1 1 2
67 MGAD 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2
68 NJL 1 2 3 2 2 2 1 1 1 2
69 MGI 1 2 3 2 2 1 1 1 2 1
107

70 RAN 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2
71 MI 1 1 3 2 2 1 1 1 2 1
72 SMDD 1 2 3 2 2 1 1 1 2 2
73 AAP 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2
74 AP 1 2 3 2 2 2 1 1 2 2
75 FFLK 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1
76 ADM 1 2 3 2 2 2 1 1 1 2
77 RCB 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2
78 FD 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1
79 MET 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1
80 RMA 1 2 3 2 2 1 1 1 1 1
81 FAK 1 1 3 2 2 1 2 1 2 2
82 EVS 1 2 3 2 2 1 2 1 1 1
83 SNC 1 2 3 2 2 1 1 1 1 1
84 NS 1 2 3 2 2 2 1 1 1 2
85 WRL 1 2 3 2 2 1 1 1 1 2
86 JLL 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2
87 RJML 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2
88 AS 1 2 3 2 2 1 1 1 1 2
89 AH 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1
90 ASB 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1
91 NGFR 1 1 3 2 2 1 2 1 2 1
92 BPR 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1
93 CAD 1 2 3 2 2 2 1 1 1 2
94 DEL 1 2 3 2 2 1 1 1 1 1
108

95 JMA 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1
96 ABHK 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2
97 AH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
98 AAJ 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1
99 AK 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2
100 FA 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1
101 PRB 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2
102 MA 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1
103 JKB 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1
104 PAP 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1
105 AK 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1
106 AT 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2
107 BFL 1 1 3 2 2 2 2 2 1 2
108 RAT 2 1 3 2 2 2 1 1 1 2
109 EKD 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2
110 TN 1 1 3 1 2 1 1 1 1 1
111 JW 1 2 3 2 2 1 1 1 2 1
112 SB 1 2 3 2 2 1 1 1 2 1
113 PDD 2 2 3 2 2 1 1 1 2 1
114 IAAR 1 2 3 2 2 1 1 1 2 1
115 JRDT 2 2 3 2 2 1 1 1 2 1
116 DHM 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1
117 AZPP 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2
118 CCN 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1
119 DT 1 2 3 2 2 1 1 1 1 1
109

120 KA 1 1 3 2 2 2 2 2 1 2
121 ES 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
122 MB 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1
123 CGI 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2
124 MN 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2
125 GN 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2
126 AL 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1
127 BN 1 2 3 2 2 1 1 1 1 1
128 BC 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2
129 PMEL 1 1 3 2 2 2 2 2 1 2
130 AMAA 1 2 3 2 2 1 1 1 1 1
131 KR 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1
132 TBN 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
133 ASG 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1
134 HST 1 2 3 2 2 1 1 1 2 1
135 DEP 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1
136 AID 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2
137 AO 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1
138 AK 1 2 3 2 2 1 1 1 1 1
139 K 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2
140 CD 1 2 3 2 2 2 2 2 1 2
Keterangan :

Jenis Kelamin : 1 : Laki-laki


2 : Permpuan
110

Umur : 1 : Remaja Pertengahan


2 : Remaja Akhir

Status Gizi : 1 : Obesitas


2 : Kurus/Sangat Kurus
3 : Normal

Merokok : 1 : Merokok
2 : Tidak Merokok

Konsumsi Alkohol : 1 : Konsumsi Alkohol


2 : Tidak Konsumsi

Kebiasaan Istirahat/Tidur : 1 : Tidak Cukup


2 : Cukup

Aktivitas Fisik : 1 : Tidak Cukup


2 : Cukup

Perilaku Hidup Sehat : 1 : Tidak Baik


2 : Baik

Konsumsi Pangan : 1 : Tidak Baik


2 : Baik

Tekanan Darah : 1 : Tidak Normal


2 : Normal
111

Lampiran 9

Hasil Analisis Data

1. Status Gizi* Tekanan Darah

Variables in the Equation

95% C.I.for
EXP(B)
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper
Step Status_Gizi 1.673 .491 11.593 1 .001 5.327 2.034 13.951
a
1 Constant -3.177 .923 11.839 1 .001 .042
a. Variable(s) entered on step 1: Status_Gizi.
2. Perilaku Hidup Sehat* Tekanan Darah

Variables in the Equation

95% C.I.for
EXP(B)

B S.E. Wald Df Sig. Exp(B) Lower Upper


Step Perilaku_Hidup_Sehat 2.259 .435 26.920 1 .000 9.571 4.078 22.467
a
1 Constant -3.131 .584 28.716 1 .000 .044
a. Variable(s) entered on step 1: Perilaku_Hidup_Sehat.
3. Konsumsi Pangan* Tekanan Darah

Variables in the Equation

95% C.I.for
EXP(B)
B S.E. Wald Df Sig. Exp(B) Lower Upper
Step Konsumsi_Pangan .358 .344 1.080 1 .299 1.430 .728 2.808
a
1 Constant -.681 .520 1.716 1 .190 .506
a. Variable(s) entered on step 1: Konsumsi_Pangan.
112

4. Umur*Tekanan Darah

Variables in the Equation

95% C.I.for
EXP(B)
B S.E. Wald Df Sig. Exp(B) Lower Upper
Step Umur -.242 .929 .068 1 .794 .785 .127 4.849
a
1 Constant .079 .976 .007 1 .936 1.082
a. Variable(s) entered on step 1: Umur.
5. Jenis Kelamin*Tekanan darah

Variables in the Equation

95% C.I.for
EXP(B)

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper


Step Jenis_Kelamin . 432 .343 1.590 1 .207 1.541 .787 3.016
a
1 Constant -.838 .557 2.265 1 .132 .433
a. Variable(s) entered on step 1: Jenis_Kelamin.
6. Analisis Multivariat

Variables in the Equation

95% C.I.for EXP(B)

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper


a
Step 1 Status_Gizi 1.231 .549 5.035 1 .025 3.426 1.169 10.046

Perilaku_Hidup_Sehat 2.186 .456 22.942 1 .000 8.899 3.638 21.766


Jenis_Kelamin .535 .418 1.635 1 .201 1.707 .752 3.876
Constant -6.088 1.317 21.363 1 .000 .002
a. Variable(s) entered on step 1: Status_Gizi, Perilaku_Hidup_Sehat, Jenis_Kelamin.

Variables in the Equation

95% C.I.for
EXP(B)
B S.E. Wald Df Sig. Exp(B) Lower Upper
Step Perilaku_Hidup_Sehat 2.093 .445 22.077 1 .000 8.108 3.387 19.412
a
1 Status_Gizi 1.345 .530 6.453 1 .011 3.840 1.360 10.842
Constant -5.330 1.121 22.615 1 .000 .005
a. Variable(s) entered on step 1: Perilaku_Hidup_Sehat, Status_Gizi.
113

Lampiran 10

Dokumentasi Penelitian
114

Daftar Riwayat Hidup

Nama : Ambrosia Aventi Pidor


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat dan tanggal lahir : Bealaing, 7 Desember 1999
Alamat : Jl. Claret, Perumahan Pondok
Indah Matani Blok V No. 94,
Desa Penfui Timur, Kabupaten
Kupang
Agama : Katolik
Nama Orang Tua:
1. Ayah : Viktor Pidor
2. Ibu : Elisabeth Merlin A. Hadiat
Riwayat Pendidikan:
1. SDI Bealaing : Tamat Tahun 2012
2. SMPN 1 Poco Ranaka : Tamat Tahun 2015
3. SMAN 1 Langke Rembong : Tamat Tahun 2018
4. FKM UNDANA : Sejak Tahun 2018-2022

Anda mungkin juga menyukai