TESIS
Oleh
NUR AZMI
NIM.
187032067
THESIS
By:
NUR AZMI
Std. Id Number: 187032067
TESIS
Oleh
NUR AZMI
NIM. 187032067
ii
Pernyataan Keaslian Tesis
Saya menyatakan dengan ini bahwa tesis saya yang berjudul “Faktor
isinya adalah benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang
berlaku dalam masyarakat keilmuan kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka. Atas pernyataan ini, saya siap
menanggung risiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian
ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau
Nur Azmi
i
Abstrak
i
Abstract
v
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada ALLAH Yang Maha Esa yang
Kabupaten Bengkalis”.
kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan rasa hormat dan mengucapkan
Utara.
2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si., selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Utara.
4. Dr. Lita Sri Andayani, S.K.M. M.Kes., selaku Dosen Pembimbing I sekaligus
ketua penguji yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan saran,
v
5. Dr. Drs. R. Kintoko Rochadi, M.K.M., selaku Dosen Pembimbing II yang
6. dr. Rahayu Lubis, M.Kes, Ph.D selaku Dosen Penguji I yang telah
memberikan saran dan masukan kepada penulis dalam perbaikan tesis ini.
7. Sri Rahayu Sanusi, S.K.M, M.Kes, Ph.D selaku Dosen Penguji II yang telah
memberikan saran dan masukan kepada penulis dalam perbaikan tesis ini.
8. Seluruh Dosen dan Staf Pegawai di FKM USU yang telah banyak membantu
9. Teristimewa untuk kedua orang tua saya yang senantiasa mendoakan, kasih
menjalani pendidikan.
10. Teristimewa untuk kelurga besar yang senantiasa mendoakan, motivasi, dan
11. Nur Fatiha, Nur Indah Nasution, Nina Annisa, Hartatik, Winna Anggreny dan
teman lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas dukungan dan
v
Dengan keterbatasan pengalaman, ilmu maupun pustaka yang ditinjau,
penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, pen u
mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan tesis ini. Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
melimpahkan karunia-Nya kepada kita semua dan semoga tesis ini bermanfaat
Nur Azmi
vi
Daftar Isi
Halaman
Halaman Persetujuan i
Halaman Penetapan Tim Penguji ii
Halaman Pernyataan Keaslian Tesis iii
Abstrak iv
Abstract v
Kata Pengantar vi
Daftar Isi ix
Daftar Tabel xii
Daftar Gambar xiv
Daftar Lampiran xv
Daftar Istilah xvi
Daftar Riwayat Hidup xvii
Pendahuluan 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 8
Tujuan Penelitian 9
Tujuan umum 9
Tujuan khusus 9
Manfaat Penelitian 9
Tinjauan Pustaka 11
Dukungan sosial keluarga 11
Pengertian keluarga 11
Fungsi keluarga 12
Peran keluarga 13
Tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan 14
Tipe keluarga 14
Pengertian dukungan sosial keluarga 15
Jenis dukungan sosial keluarga 16
Komponen dukungan sosial keluarga 17
Sumber dukungan sosial keluarga 18
Bentuk dukungan keluarga 19
Manfaat dukungan sosial keluarga 19
Faktor yang mempengaruhi dukungan sosial keluarga 20
Hipertensi 25
Pengertian hipertensi 25
Etiologi hipertensi 26
Klasifikasi hipertensi 29
Manifestasi klinis hipertensi 31
Komplikasi hipertensi 31
i
Obat anti hipertensi 32
Kepatuhan pengobatan hipertensi 33
Waktu kontrol terbaik hipertensi 35
Penanganan hipertensi 36
Landasan Teori 37
Kerangka Konsep 39
Hipotesis Penelitian 39
Metode Penelitian 41
Jenis Penelitian 41
Lokasi dan Waktu Penelitian 41
Populasi dan Sampel 42
Variabel dan Definisi Operasional 43
Metode Pengumpulan Data 46
Metode Pengukuran 47
Metode Analisis Data 51
Hasil Penelitian 53
Deskripsi Lokasi Penelitian 53
Analisis Univariat 54
Karakteristik responden 54
Distribusi variabel tingkat pengetahuan keluarga 56
Distribusi variabel praktik di keluarga 59
Distribusi variabel latar belakang budaya 62
Analisa Bivariat 69
Hubungan tingkat pengetahuan dengan dukungan keluarga 69
Hubungan praktik di keluarga dengan dukungan keluarga 70
Hubungan latar belakang budaya dengan dukungan keluarga 70
Analisis Multivariat 71
Hubungan praktik di keluarga dengan dukungan keluarga 71
Hubungan latar belakang budaya dengan dukungan keluarga 71
Pembahasan 73
Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Umur 73
Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 73
Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan 74
Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 74
Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan 75
Analisa bivariat 75
Hubungan tingkat pengetahuan dengan dukungan keluarga 75
Hubungan praktik di keluarga dengan dukungan keluarga 81
Hubungan latar belakang budaya dengan dukungan keluarga 86
Analisa multivariat 91
Hubungan latar belakang budaya dengan dukungan keluarga 91
Implikasi Penelitian 94
Keterbatasan Penelitian 95
x
Daftar Tabel
No Judul Halaman
14 Analisa Bivariat 69
x
15 Analisa Multivariat 71
xi
Daftar
No Judul Halaman
xi
Daftar
x
Daftar
x
Riwayat
beragama Islam, anak pertama dari pasangan Sulaiman dan Jumiatun. Penulis
bertempat tinggal di Jalan Sepakat RT 002 RW 004 Desa Pematang Duku Timur
Bengkalis dan lulus pada tahun 2007, MTS Darussalam dan lulus pada tahun
2010, SMA Negeri 2 Bantan dan lulus pada tahun 2013. Penulis melanjutkan
kuliah di Universitas Riau dan lulus pada tahun 2018. Pada tahun 2019 penulis
Nur Azmi
xv
Pendahulu
Latar Belakang
membunuh 36 juta jiwa pertahun (Sogno, Hoffmann, & Kuenzer, 2020). Data
World Health Organization (WHO, 2018) menunjukkan bahwa pada tahun 2030
diprediksikan akan ada 52 juta jiwa kematian pertahun yang disebabkan karena
penyakit tidak menular. Lebih dari 40% kematian akibat penyakit tidak menular
Arnold, 2018). Kematian akibat penyakit tidak menular (PTM) diperkirakan akan
penyakit tidak menular (PTM) dari tahun 2013 ke tahun 2018. Prevalensi penyakit
tidak menular (PTM) seperti kanker meningkat dari 1,4 persen menjadi 1,8
persen, prevalensi stroke dari 7 persen menjadi 10,9 persen, penyakit ginjal kronik
1
2
meningkat dari 2 persen menjadi 3,8 persen, diabetes melitus meningkat dari 6,9
persen menjadi 8,5 persen, dan hipertensi meningkat dari 25,8 persen menjadi
34,1 persen (Kemenkes RI, 2019). Dari data tersebut diatas terlihat bahwa
penyakit tidak menular (PTM) yang paling tinggi mengalami peningkatan adalah
hipertensi.
peredaran darah sehingga tekanan darah menjadi naik diatas batas normal, yaitu
tekanan darah sistolik 130-139 mmHg dan tekanan darah diastolik 80-89 mmHg
menyatakan bahwa pada tahun 2025 diperkirakan akan ada 1,5 miliar orang di
kematian pertahun di seluruh dunia serta 1,5 juta kematian pertahun di wilayah
Asia. Di Indonesia, tahun 2018 prevalensi kejadian hipertensi sebesar 34,1 persen.
Angka ini mengalami peningkatan yang cukup tinggi dibanding hasil riskesdas
Hipertensi bisa terjadi pada semua golongan usia terutama usia dewasa
(Machmud, 2020). Hal ini disebabkan karena beberapa faktor, yaitu faktor yang
dapat diubah dan faktor yang tidak dapat diubah. Menurut Naidu dkk. (2019)
faktor yang tidak dapat diubah meliputi usia dan jenis kelamin. Sedangkan faktor
yang dapat diubah menurut Yoo dkk. (2020) adalah kebiasaan konsumsi alkohol
3
dalam jumlah yang banyak. Beberapa studi seperti Ibrahim (2018), Mubarik,
adalah kebiasaan makan yang buruk, angka buta huruf yang tinggi, sistem
kesehatan yang tidak memadai karena rendahnya dana, infrastruktur yang buruk,
harga obat yang tinggi berkontribusi pada kontrol tekanan darah yang buruk,
tidak terdeteksi dan tidak diobati (Imelda, Sjaaf, & Paf, 2020). Sebagian besar
penderita hipertensi tidak menyadari, mereka merasa sehat dan energik walaupun
tekanan darahnya sudah jauh di atas batas normal (memiliki hipertensi), sehingga
Zuraidah, 2020). Keadaan ini tentu sangat berbahaya, karena dapat menyebabkan
komplikasi bisa dikontrol dengan terapi pengobatan, pengaturan diet, serta gaya
hidup (Nurhayati & Febriani, 2019). Dalam melakukan terapi pengobatan, pasien
manajemen diet, dan konsumsi obat hipertensi secara teratur sesuai dengan
anjuran dokter (Pamungkas, Rohimah, & Zen, 2020). Keharusan ini lah yang
hipertensi dalam menjalankan diet. Dalam hal ini family support atau dukungan
dengan rasa bosan yang dihadapi pasien dalam menjalani pengobatan (Belue,
2017).
perhatian (Wahyudi, Herlianita, & Pagis, 2020). Bentuk dukungan tersebut akan
dan meningkatkan harapan hidup anggota keluarga yang sakit (Shirvani dkk,
memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku self care pada penderita
gaya hidup (Sulistyana, 2019). Menurut Wahyudi dan Nugroho (2020) dengan
dengan baik dan benar. Penelitian Trajchska dkk. (2020) menemukan pasien
dengan dukungan keluarga yang rendah memiliki kualitas hidup lebih buruk,
kesehatan (Ningrum, Drajat, & Imardiani, 2020). Setiap orang yang menderita
meneguhkan. Untuk itu peran keluarga sangat penting dalam menjadi pendamping
dan meneguhkan pasien terhadap sakit yang dihadapi. Namun tidak semua
anggota keluarga yang sakit mendapatkan dukungan dari keluarga secara baik.
faktor yang mempengaruhi yaitu tingkat pendidikan atau pengetahuan dan tingkat
6
Mambangsari, 2017).
penyakit merupakan hal yang sangat penting. Pengetahuan keluarga yang baik
berasal dari keluarga dengan pengetahuan yang baik tentang hipertensi memiliki
kontrol tekanan darah 0,4 kali lebih baik dibandingkan dengan mereka yang
Menurut Srivastava dan Gill (2020) sosio ekonomi juga termasuk kedalam
dengan tingkat sosial ekonomi rendah lebih memilih memenuhi kebutuhan pokok
seperti bayar listrik, bayar air, daripada untuk memeriksakan kesehatan ke fasilitas
konsumsi buah dan sayur (Lestari & Nugroho, 2019). Menurut Susanti, Siregar,
dan Falefi (2020) keluarga yang tidak mengkonsumsi makan-makanan yang sehat
seperti buah, sayur, dan ikan berisiko 3,7 kali akan mengalami hipertensi
petani. Masyarakat yang bekerja sebagai nelayan, menjadikan sebagian dari hasil
tangkapan diolah menjadi ikan asin. Di Kabupaten Bengkalis ikan asin termasuk
menu makanan favorit bagi sebagian besar masyarakat, selain harganya yang
terjangkau dibandingkan harga ikan segar. Selain itu, masyarakat yang bekerja
sebagai petani, setelah pulang dari bekerja mereka lebih banyak menghabiskan
waktunya untuk menonton tv dan bermain game. Hal inilah yang menjadikan
Bengkalis pada tahun 2016 jumlah penderita hipertensi sebanyak 2.165 orang,
tahun 2017 sebanyak 11.167 orang penderita, tahun 2018 sebanyak 14.970 orang
penderita, dan pada tahun 2019 sebanyak 31.880 orang penderita (Dinas
hipertensi sebanyak 648 orang, tahun 2018 sebanyak 1.508 orang penderita, dan
pada tahun 2019 meningkat menjadi sebanyak 5.938 orang penderita hipertensi
mereka sangat baik, saling membantu satu sama lain jika ada yang mengalami
hipertensi.
(2) Tidak ada perbedaan dalam memasak makanan khusus penderita hipertensi
dengan makanan keluarga yang tidak hipertensi. Tidak adanya perbedaan dalam
Perumusan Masalah
Namun tidak semua penderita hipertensi mendapatkan dukungan secara baik. Hal
Tujuan Penelitian
Bengkalis.
Tujuan khusus.
Manfaat Penelitian
darah dan asuhan. Dalam keluarga semua individu memiliki peran dalam
keluarga.
hubungan darah antar keluarga, memiliki rumah yang sama, dan mempunyai
sekumpulan keluarga saling membutuhkan satu sama lain serta termasuk kedalam
11
1
1. Fungsi efektif
2. Fungsi sosialisasi
3. Fungsi Reproduksi
Dimana keluarga saling berkaitan dan memiliki kebutuhan biologis atau tempat
mempertahankan generasi.
4. Fungsi Ekonomi
Pemenuhan kebutuhan keluarga yang dilakukan dengan cara bekerja agar bisa
rumah tangga.
5. Fungsi Keperawatan
6. Fungsi Pendidikan
hingga dewasa.
8. Fungsi Agama
tuntutan agama.
9. Fungsi Rekreasi
memiliki peran sebagai pendidik anak-anak, dan pelindung keluarga (Ali, 2010).
keluarga sehat akan tercapai. Adapun fungsi keluarga dalam kesehatan adalah
keluarganya.
Tipe keluarga. Menurut Friedman (1986) ada delapan tipe keluarga yaitu
1. Nuclear family
2. Extended family
Merupakan keluarga besar yang tinggal dalam satu rumah dari satu atau dua
keluarga.
Keluarga yang terdiri dari ayah atau ibu saja sebagai kepala rumah tangga.
4. Nuclear dyed
1
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri yang tidak memiliki
keturunan.
5. Blended family
Keluarga dari pasangan duda dan janda yang menikah dan mereka membawa
masing-masing anak.
Keluarga besar yang terdiri dari kakek, nenek, bapak, ibu, dan anak dalam
satu rumah.
tindakan yang diberikan kepada individu pada situasi tertentu dan dengan adanya
Dukungan sosial atau yang biasa disebut social support menurut Cohen,
Gottlieb, & Underwood 1983 (dalam Istanto, dan Engry 2019) dukungan sosial
keluarga merupakan keadaan yang terjadi melalui interaksi antar individu yang
House & Khan, 1985 (dalam Rosa, 2020) dukungan sosial keluarga
Shumaker & Brawnell, 1984 (dalam Sardi, dan Ayriza 2020) dukungan
lain atau keluarga perhatian, menghargai, dan peduli terhadap orang yang
diberikan dukungan.
manusia. Dukungan sosial dianggap dapat menolong individu secara fisik maupun
Menurut Goldsmith, 2004 (dalam Istanto, dan Engry 2019) dengan adanya
1. Dukungan instrumental
pemeriksaan.
1
tekanan darahnya.
kesehatan hipertensi.
kesehatan hipertensi.
meliputi:
1. Emotional Attachment
2. Social integration
Dukungan ini didapatkan dari teman-teman yang memiliki semangat dan minat
yang sama dan adanya kepedulian yang diberikan oleh keluarga atau
3. Reassurance of Worth
4. Reliable Reliance
Dukungan ini biasanya didapatkan dari keluarga terdekat yang bisa diandalkan
jika dibutuhkan.
5. Guidance
Seperti nasihat, saran, dan informasi yang diberikan oleh seseorang untuk
2015) dukungan keluarga berasal dari dua sumber yaitu natural dengan orang
yaitu:
1. Significant others
2. Profesional
Dengan adanya bantuan yang berupa dukungan sosial membantu seseorang lebih
memberikan nutrisi sesuai anjuran, dan membawa pasien ke dokter adalah ibu,
Yang berperan dalam memberikan dukungan adalah orang tua, kakek dan
Jika yang menderita sakit usia 20-39 tahun, maka anggota keluarga yang
perhatian dan khawatir dengan kondisi pasien adalah pasangan dan orang tua.
Jika yang menderita sakit adalah usia 40-59 tahun, maka anggota keluarga
yang khawatir dan peduli terhadap kesehatan anggota keluarga yang sakit
Jika usia >60 tahun yang menderita sakit dalam keluarga, maka orang yang
peduli dengan pasien dan orang terdekat adalah pasangan hidup, anak,
Menurut Friedman (2010) apabila ibu/ istri mengalami sakit, maka yang
tertua.
1. Teori Purnawan
2
a. Faktor internal
Menurut Duval, 1971 (dalam Tyas, dan Sunarti 2017) tugas perkembangan
terhadap perubahan fisiologi pada penuaan, sedangkan pada usia remaja fokus
2) Pengetahuan
2013).
1. Know
2. Comprehension
3. Application
dunia nyata.
4. Analysis
5. Synthesis
baru.
6. Evaluation
3) Faktor emosi
Emosi berasal dari bahasa latin yang memiliki arti bergerak menjauh.
Emosi merupakan bagian dari psikis yang berhubungan dengan perasaan dan
seseorang dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu kondisi dan situasi lingkungan,
hilangnya daya nalar. Begitu juga seseorang yang mengalami stres akan
4) Spiritual
yang berkaitan dengan kekuatan yang lebih tinggi. (Ummah, 2016). Hal ini
baik tergambar dari perilaku seseorang yang senantiasa bersyukur, dan taat
kepada perintah agama yang dianut. Seseorang yang memiliki spiritual yang
b. Faktor Luar
1) Praktek di keluarga
2) Faktor sosio-ekonomi
2
yang sehat
diobati.
Lehman, Himstreet dan Baty, komponen budaya terdiri dari nilai-nilai, bahasa
dan pengetahuan. Menurut Murphy dan Hildebrandt budaya terdiri dari formal,
informal, dan teknis. Formal merupakan kebiasaan yang berlaku secara turun
suku bangsa yang mendiami kawasan ini. Keragaman dari hasil budaya
Salah satu pola kebiasaan yang berkaitan dengan makanan adalah seperti
2. Teori Friedman
a. Tingkat ekonomi
Hipertensi
darah dimana tekanan darah sistolik (bagian atas) dan angka diastolik (bagian
abnormal, tekanan darah normal berada pada kisaran 120 mmHg/70 mmHg.
Tekanan darah mengalami perubahan pada setiap saat. Tekanan darah tertinggi
2
terjadi saat beraktivitas dan stagnasi sepanjang hari. Penurunan tekanan darah
terjadi pada malam hari dan akan mencapai titik terendah pada saat seseorang
1. Faktor internal
a. Usia
b. Gender
Laki-laki tekanan darahnya lebih tinggi dari pada perempuan. Hal ini
c. Keturunan
Individu dari keluarga tekanan darah tinggi lebih berisiko untuk terkena
hipertensi, hal ini berkaitan dengan rendahnya kadar rasio antara potasium
d. Culture
Hipertensi rentan terjadi pada orang yang memiliki kulit hitam karena
kadar renin pada orang yang berkulit hitam sedikit dan sensitivitas
terhadap vasopresin lebih banyak dari pada orang yang berkulit putih.
2
a. Tinggi kalium
2020).
(Purwandari, 2020).
c. Kegemukan
hipertensi (Rahayu, 2020). Hal ini terjadi karena tubuh yang besar
d. Olah raga
2019).
Kebiasaan konsumsi yang tidak sehat berisiko pada tekanan darah, seperti
f. Minum alkohol
g. Stres
mengaktivasi semua organ dan otot polos yang berada dibawah controlnya,
2019).
h. Merokok
2
1. Hipertensi sekunder
b. KB
Rahmawati, 2015).
Tabel 1
95%. Hipertensi ini disebabkan karena faktor pola hidup yang tidak sehat
2. Hipertensi sekunder
hipertensi. Hipertensi jenis ini disebabkan karena kondisi medis lainnya seperti
penyakit ginjal, atau reaksi terhadap obat-obatan tertentu misalnya pil KB.
Tabel 2
Tabel 3
(bersambung)
3
Tabel 3
dengan gejala yang berbeda-beda pada setiap orang. Gejala yang sering terjadi
(Manuntung, 2018).
1. Pusing
2. Mudah capek
3. Nausea vomitus
4. Susah bernafas
5. Penglihatan kabur akibat rusaknya retina mata, jantung, dan gagal ginjal.
6. Kesulitan tidur
Adapun manifestasi pada lansia yang sering terjadi adalah sakit kepala,
pendarahan hidung, vertigo, nausea vomitus, pandangan kabur, tangan dan kaki
kecuali hanya sebagian kecil pada hipertensi ringan (Marliani & Tantan, 2007).
1. PJK
2. Stroke
Stroke timbul karena embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang
diperdarahinya berkurang.
3. Gagal ginjal
4. Gagal jantung
jaringan yang disebut edema. Cairan yang tertimbun didalam paru-paru dapat
Tabel 4
dalam mengikuti setiap aturan minum dan jenis obat yang harus diminum. Tingkat
menurunkan kepatuhan konsumsi obat karena jumlah obat yang terlalu banyak
ketika mendapatkan dua pil, bahkan ketidakpatuhan mencapai 40% ketika pasien
mendapatkan tiga pil, dan seterusnya (Mayangsari, Lestari, & Nurdiana, 2019).
konsumsi obat, yaitu model atau tipe kepatuhan (Morgan & Horne, 2005), teori
Horne, 2005).
pelayanan kesehatan. Penderita akan menilai keuntungan apa yang akan dia
Merupakan teori yang berisi tentang melihat pengaruh antara perilaku dan
yang mungkin muncul dari lingkungan serta seberapa besar dukungan dari
lingkungannya.
1. 3 bulan sekali untuk tekanan darah sistolik 140-159 mmHg dan diastolik 90-99
mmHg.
3
2. 2-4 minggu sekali untuk tekanan darah sistolik >160 mmHg dan diastolik >100
mmHg.
g. Menghindari rokok
Jumlah asupan garam yang baik adalah kurang dari 2,4 gram sehari. Jumlah ini
setara dengan 6 gram yaitu satu sendok perhari. Ada beberapa tips mengurangi
Berat badan akan mempengaruhi tekanan darah. Bertambah berat badan, maka
Minum alkohol dalam jumlah banyak akan menyebabkan tekanan darah naik.
Perhatikan bahan masakan, pilih makanan yang sehat dan bersih (Dewi, 2009).
a. Pilih makanan yang segar dan mengandung lemak tak jenuh (omega 3).
Omega tiga pada ikan tawar paling tinggi terdapat pada ikan lele. Konsumsi
Landasan Teori
Kerangka Teori
Faktor Karakteristik
Umur
Jenis Kelamin
Jenis Pekerjaan
Tingkat Pendidikan
Kerangka Konsep
merancang kerangka konsep yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam penelitian
Umur
Jenis Kelamin
Pekerjaan
Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendapatan
Dukungan
Keluarga
dalam
Pemeliharaan
Tingkat Pengetahuan
Praktek di Keluarga Kesehatan
Latar Belakang Budaya
yang meliputi umur, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan, suku, tingkat
Hipotesis Penelitian
2021.
4
2021.
2021.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
terhadap variabel independen dan variabel dependen dalam satu waktu (Nursalam,
2008). Pada penelitian ini peneliti ingin melihat berbagai variabel independen
hipertensi).
2017 jumlah penderita hipertensi sebanyak 648 orang, tahun 2018 sebanyak 1.508
orang penderita, dan pada tahun 2019 meningkat menjadi sebanyak 5.938 orang
Waktu penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2021 sampai
41
4
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Adapun kriteria yang digunakan untuk memilih sampel pada penelitian ini
1. Jika yang menderita hipertensi dalam keluarga adalah kakek usia >60 tahun,
maka yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah anak tertua
(perempuan/ laki-laki), atau menantu, dan atau cucu usia >17 tahun yang
2. Jika yang menderita hipertensi dalam keluarga adalah nenek usia >60 tahun,
maka yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah anak tertua
4
(perempuan/ laki-laki), atau menantu, dan atau cucu usia >17 tahun yang
3. Jika yang menderita hipertensi dalam keluarga adalah ibu usia 40-59 tahun,
maka yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah pasangan atau anak
tertua perempuan atau anak tertua laki-laki yang berusia >17 tahun yang
4. Jika yang menderita hipertensi dalam keluarga adalah bapak usia 40-59 tahun,
maka yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah pasangan atau anak
tertua perempuan atau anak tertua laki-laki yang berusia >17 tahun yang
5. Jika yang menderita hipertensi dalam keluarga adalah istri usia 20-39 tahun,
maka yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah pasangan atau orang
tua perempuan atau orang tua laki-laki yang tinggal satu rumah dengan
penderita hipertensi.
6. Jika yang menderita hipertensi dalam keluarga adalah suami usia 20-39 tahun,
maka yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah pasangan atau orang
tua perempuan atau orang tua laki-laki yang tinggal satu rumah dengan
penderita hipertensi.
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel independen dan variabel dependen.
4
akibat, karena adanya variabel bebas (Indra & Cahyaningrum, 2019). Variabel
proses mendefinisikan variabel dengan tegas, sehingga menjadi faktor yang dapat
1. Umur
Umur dihitung mulai awal kelahiran hingga keberadaan responden saat ini.
2. Jenis Kelamin
3. Pekerjaan
kebutuhan sehari-hari.
4. Tingkat Pendidikan
Merupakan jenis pendidikan formal yang pernah diikuti oleh responden dari
4
awal hingga selesai yang dibedakan dalam kategori pendidikan rendah (tidak
tamat SD, SD/ sederajat, dan SMP/ sederajat), pendidikan menengah (SMA/
5. Tingkat Pendapatan
Merupakan jumlah upah atau gaji yang diterima oleh responden sesuai dengan
6. Tingkat Pengetahuan
7. Praktik di Keluarga
hipertensi.
9. Dukungan Keluarga
Data primer. Data primer adalah data yang didapat langsung dari
penelitian. Kuesioner adalah instrumen tulisan yang diisi sendiri oleh subjek yang
memberikan jawabannya.
Data sekunder. Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini seperti Profil Dinas Kesehatan
Kabupaten Bengkalis.
sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya
dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel atau item dengan skor total
ketentuan bila r hitung > r tabel, maka instrumen dinyatakan valid dan bila r
hitung < r tabel maka dinyatakan tidak valid (Payadnya & Jayantika, 2018). Nilai
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah valid.
Instrumen dikatakan reliabel jika dapat memberikan hasil relatif sama saat
dilakukan pengukuran kembali pada objek yang berlainan pada waktu yang
berbeda atau dapat dikatakan memberikan hasil yang tetap (Payadnya &
Jayantika, 2018). Uji reliabilitas dilakukan dengan rumus alpha cronbach, apabila
r hitung > r tabel maka instrumen dinyatakan reliabilitas dan bila r hitung < r tabel
Metode Pengukuran
adalah kuesioner dalam bentuk google form yang akan dijadikan sebagai alat
Bengkalis.
1. Umur
2. Jenis Kelamin
a. Laki-laki
b. Perempuan
3. Pekerjaan
a. Wiraswasta
b. Pegawai
c. Honorer
d. Karyawan
e. Buruh
f. Pengusaha
g. Lain-lain
4. Tingkat Pendidikan
4
5. Tingkat Pendapatan
6. Tingkat Pengetahuan
jawaban “ya” dengan skor 1 dan “tidak” dengan skor 0 (Riyanto & Hatmawan,
jawaban benar diberi bobot 1 dan jika salah diberi bobot 0 sehingga total skor
pengetahuan adalah skala ordinal. Berdasarkan jumlah nilai yang ada dapat
a. Baik, jika total nilai yang diperoleh responden 8-15 (skor > 50%)
b. Kurang, jika total nilai yang diperoleh responden 0-7 (skor < 50%)
7. Praktik di Keluarga
Diukur menggunakan skala Likert dengan lima pilihan jawaban. Jika jawaban
selalu diberi nilai 5, jika jawaban sering diberi nilai 4, jika jawaban kadang-
5
kadang diberi nilai 3, jika jawaban jarang diberi nilai 2, dan jika jawaban tidak
pernah diberi nilai 1 (Riyanto & Hatmawan, 2020). Jumlah pertanyaan yang
keluarga adalah skala ordinal. Berdasarkan jumlah nilai yang ada dapat
a. Baik, jika total nilai yang diperoleh responden 26-50 (skor > 50%)
b. Kurang, jika total nilai yang diperoleh responden 0-25 (skor < 50%)
Latar belakang budaya diukur menggunakan skala Guttman dengan dua pilihan
jawaban “ya” dengan skor 1 dan “tidak” dengan skor 0 (Riyanto & Hatmawan,
jawaban benar diberi bobot 1 dan jika jawaban salah diberi bobot 0. Skala
a. Baik, jika total nilai yang diperoleh responden 6-10 (skor > 50%)
b. kurang, jika total nilai yang diperoleh responden 0-5 (skor < 50%)
9. Dukungan Keluarga
jawaban. Jika jawaban selalu diberi nilai 5, jika jawaban sering diberi nilai 4,
jika jawaban kadang-kadang diberi nilai 3, jika jawaban jarang diberi nilai 2,
5
dan jika jawaban tidak pernah diberi nilai 1 (Riyanto & Hatmawan, 2020).
jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam 2 kategori (Riyanto &
yaitu:
c. Baik, jika total nilai yang diperoleh responden 38-75 (skor > 50%)
d. kurang, jika total nilai yang diperoleh responden 0-37 (skor < 50%)
sehingga kumpulan data tersebut berubah menjadi informasi yang berguna (Endra,
chi-square pada tingkat kemaknaan 95 persen. Bila p kurang dari 0,05, maka hasil
regresi logistik berganda dengan metode backward selection dengan nilai p <0,25.
Hasil Penelitian
Bengkalis Provinsi Riau. Kabupaten Bengkalis terdiri dari Pulau dan daratan serta
memiliki kawasan pesisir dan laut dengan garis panjang +446 km.
laki berjumlah 41.694 jiwa dan perempuan berjumlah 40.417 jiwa. Luas
Kecamatan Bengkalis 464.89 km² terbagi dalam 31 desa yaitu, desa Sekodi,
Kelebuk, Kuala Alam, Pangkalan Batang, Sederak, Perapat Tunggal, dan Simpang
53
5
pekerjaan masyarakat yang tercatat sekitar 44,84 persen jiwa dengan penduduk
yang berprofesi sebagai buruh, karyawan, dan pegawai. Penduduk yang berprofesi
di sektor wiraswasta sebanyak 16,6 persen, buruh tidak tetap sebanyak 14,29
persen, buruh tetap sebanyak 1,87 persen, pekerja bebas/ lain-lain sebanyak 8,82
Analisis Univariat
masing variabel yang ada pada penelitian berupa karakteristik individu yang
terdiri dari umur, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan, dan tingkat
pendapatan.
orang. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah umur, jenis kelamin,
usia terbanyak adalah kelompok usia dewasa awal (26–35 tahun) yaitu sebanyak
33,7 persen. Distribusi responden dengan jenis kelamin terbanyak yaitu jenis
sebanyak 100,0 persen. Responden yang tinggal satu rumah dengan penderita
hipertensi sebanyak 100,0 persen. Distribusi anggota keluarga yang paling banyak
menderita hipertensi adalah ibu sebanyak 33,7 persen. Distribusi tekanan darah
terakhir periksa penderita hipertensi terbanyak adalah tekanan darah diatas 140/90
sebanyak 31,7 persen, dan 2 tahun lamanya menderita hipertensi sebanyak 31,7
sebanyak 77,2 persen. Distribusi waktu berobat penderita untuk kontrol tekanan
darah setiap kurang satu kali dalam sebulan sebanyak 51,5 persen. Distribusi
Distribusi nama obat yang sering dikonsumsi penderita hipertensi paling banyak
dikonsumsi oleh penderita adalah captopril sebanyak 61,4 persen, dan distribusi
Tabel 5
Karakteristik Responden N %
Umur
Remaja Akhir (17-25 tahun) 19 18,8
Dewasa Awal (26-35 tahun) 34 33,7
Dewasa Akhir (36-45 tahun) 24 23,8
(bersambung)
5
Tabel 5
Karakteristik Responden N %
Lansia Awal (46-55 tahun) 22 21,8
Lansia Akhir (56-65 tahun) 2 2,0
Jenis Kelamin
Laki-Laki 46 45,5
Perempuan 55 54,5
Pekerjaan
Wiraswasta 22 21,8
Pegawai 3 3,0
Honorer 10 9,9
Karyawan 1 1,0
Buruh 13 12,9
Pengusaha 4 4,0
Petani 29 28,7
Nelayan 5 5,0
Ibu Rumah Tangga 12 11,9
Mahasiswa 2 2,0
Tingkat Pendidikan
Tidak Tamat SD 14 13,9
SD/ Sederajat 19 18,8
SMP/ Sederajat 16 15,8
SMA/ Sederajat 37 36,6
D3/S1/S2 15 14,9
Tingkat Pendapatan
< Rp. 3.261.357.42 82 81,2
> Rp. 3.261.357.42 19 18,8
Total 101 100,0
indra manusia yang terdiri dari indra penglihatan, indra penciuman, indra
tidak baik, 58 responden (57,4 persen) mengetahui minuman alkohol tidak baik,
minum obat, 66 responden (65,3 persen) mengetahui hipertensi yang tidak diobati
tidak mengetahui buah dan sayur dapat menjaga kestabilan tekanan darah, 52
responden (51,5 persen) tidak mengetahui aktivitas fisik baik untuk penderita
penderita hipertensi.
Tabel 6
Pertanyaan Ya Tidak
n % n %
Penyakit hipertensi adalah penyakit yang 66 65,3 35 34,7
ditandai dengan peningkatan tekanan darah
diatas 120/80 mmHg
Apabila anggota keluarga mengalami sakit 66 65,3 35 34,7
kepala, rasa berat ditengkuk, susah tidur
merupakan tanda dan gejala hipertensi
(bersambung)
5
Tabel 6
Pertanyaan Ya Tidak
n % n %
Apakah pandangan kabur termasuk gejala 45 44,6 56 55,4
hipertensi?
Semakin tua umur seseorang, tekanan darah 59 58,4 42 41,6
semakin meningkat
Penggunaan garam berlebihan baik untuk 29 28,7 72 71,3
menjaga kestabilan tekanan darah
Minuman alkohol merupakan penyebab 58 57,4 43 42,6
timbulnya kekambuhan penyakit tekanan darah
tinggi
Merokok hanya merusak paru-paru tidak 46 45,5 55 54,5
merusak jantung
Anggota keluarga yang menderita hipertensi 66 65,3 35 34,7
harus rutin melakukan pemeriksaan tekanan
darah ke pelayanan kesehatan
Penderita hipertensi harus meminum obat secara 66 65,3 35 34,7
teratur
Penyakit hipertensi yang tidak diobati akan 66 65,3 35 34,7
menyebabkan terjadinya komplikasi
Apabila penderita hipertensi mengalami gagal 64 63,4 37 36,6
ginjal, penyakit jantung, stroke merupakan
komplikasi tekanan darah tinggi
Membatasi makanan berlemak dan penggunaan 59 58,4 42 46,1
jelantah merupakan salah satu usaha untuk
mencegah tekanan darah tinggi agar tidak terjadi
komplikasi pada penderita hipertensi
Membatasi konsumsi buah dan sayur merupakan 45 44,6 56 55,4
salah satu usaha untuk menjaga tekanan darah
tetap stabil
Membatasi aktivitas fisik baik untuk kesehatan 49 48,5 52 51,5
penderita hipertensi
Olahraga dapat meningkatkan metabolisme 66 65,3 35 34,7
tubuh dan memperlancar peredaran darah
penderita hipertensi
Tabel 7
menyediakan makanan sesuai aturan diet, 63 responden (62,4 persen) tidak pernah
responden (35,6 persen) jarang mengingatkan penderita untuk makan buah dan
Tabel 8
(bersambun
6
Tabel 8
(bersambun
6
Tabel 9
Praktik di Keluarga n %
Praktik di Keluarga Baik 32 31,7
Praktik di Keluarga Kurang Baik 69 68,3
Total 101 100,0
sebanyak 52 responden (51,5 persen) menggunakan garam lebih dari 1 sendok teh
mengkonsumsi ikan kurang dari dua minggu sekali, 72 responden (71,3 persen)
menyukai gulai santan kental, 54 responden (53,5 persen) tidak memasak dengan
Tabel 10
Pertanyaan Ya Tidak
n % n %
Apakah keluarga mengkonsumsi garam 52 51,5 49 48,5
lebih dari 6 gram/ hari atau >1 sendok teh
per hari?
Apakah keluarga menambahkan garam meja 26 25,7 75 74,3
pada masakan?
Apakah keluarga mengkonsumsi gorengan 54 53,5 47 46,5
sebagai makanan selingan diluar waktu
makan dan ditemani oleh kopi atau teh?
Apakah keluarga lebih menyukai sayuran 73 72,3 28 27,7
dari pada gulai kambing, dan jeroan?
Apakah keluarga mengkonsumsi ikan < 2 71 70,3 30 29,7
minggu sekali?
Apakah keluarga menggunakan minyak 29 28,7 72 71,3
goreng yang sudah dipakai berulang-ulang?
Apakah keluarga sering mengolah bahan 47 46,5 54 53,5
makanan dengan cara di gulai dengan santan
kental?
Keluarga tidak memasak dengan cara 54 53,5 47 46,5
menggoreng, karena dapat meningkatkan
kalori dan lemak sehingga dapat
menyebabkan terjadinya hipertensi.
Apakah keluarga menggunakan bumbu 87 86,1 14 13,9
segar seperti jahe, kunyit, laos, serai, dan
kencur sebagai penyedap rasa dan aroma
masakan?
Apakah keluarga menggunakan sayur segar 75 74,3 26 25,7
dan menghindari makanan yang diawetkan
seperti ikan asin dan sarden?
belakang budaya dalam kategori baik berjumlah 61 responden (60,4 persen), dan
6
yang baik.
Tabel 11
diberikan kepada seseorang berupa emosi, materi, dan informasi yang memiliki
2019).
pernah membiarkan penderita tidur larut malam, 65 responden (64,4 persen) tidak
Tabel 12
(bersambun
6
Tabel 12
(bersambun
6
Tabel 12
(bersambun
6
Tabel 12
Tabel 13
Analisis Bivariat
keluarga, dan latar belakang budaya dengan variabel dependen yaitu dukungan
Tabel 14
Tabel 14
yang mempunyai tingkat pengetahuan tentang hipertensi yang baik ada 53,0%
persen yang tingkat dukungan keluarganya kurang. Berdasarkan hasil uji chi-
square, didapatkan bahwa nilai p= 0,828 artinya tidak ada hubungan antara
69 responden yang memiliki praktik di keluarga kurang baik ada 62,3% persen
didapatkan bahwa nilai p= 0,003 artinya ada hubungan yang signifikan antara
61 responden yang memiliki latar belakang budaya baik ada 65,6 persen yang
didapatkan bahwa nilai p= 0,001 artinya ada hubungan yang signifikan antara
Analisis Multivariat
nilai p < 0,25 maka variabel independen tersebut menjadi variabel penting dalam
Tabel 15
Variabel P. value
Praktik di Keluarga 0,003
Latar Belakang Budaya 0,001
memenuhi kriteria analisis multivariat dapat dilihat berdasarkan nilai p pada hasil
uji bivariat dengan nilai p < 0,25. Variabel yang memenuhi kriteria adalah
Tabel 19
Pada Tabel 19, dapat diketahui bahwa hanya satu variabel yang memiliki
nilai p kurang dari 0,05 sehingga tahapan analisis multivariat telah selesai. Hasil
akhir analisis multivariat dapat diketahui bahwa variabel latar belakang budaya
sebesar 4,4. Hal ini bermakna bahwa dukungan keluarga dalam pemeliharaan
kesehatan penderita hipertensi dengan latar belakang budaya baik meningkat 4,4
kali lebih besar dibandingkan keluarga dengan latar belakang budaya yang kurang
baik.
Pembahasan
responden dengan umur 36-45 tahun sebanyak 24 responden (23,8%), umur 45-55
responden (2,0%). Umur adalah lama hidup seorang responden yang dihitung
berdasarkan ulang tahun terakhir. Umur juga merupakan salah satu sifat
karakteristik tentang orang dalam studi epidemiologi menjadi variabel yang cukup
penting karena sejumlah penyakit atau penyulit yang ditemukan dengan berbagai
variasi frekuensi yang disebabkan oleh umur (Saleh & Yanti, 2021).
yang diberikan, artinya manusia tidak dapat memilih untuk dilahirkan sebagai
73
7
tujuan agar manusia tumbuh menjadi pribadi yang memiliki sikap dan perbuatan
berkaitan dengan perilaku dan sosial budaya (Zainal, Kamal, & Muhammad,
(36,6%) dan terendah pada tingkat pendidikan tidak tamat SD yakni sebanyak 14
responden (13,9%).
melakukan usaha atau kegiatan yang dapat menghasilkan pendapatan itu sendiri.
Tingkat pendapatan berbeda setiap orang, hal ini dipengaruhi oleh jenis dan
prestasi kerjanya. Jenis dan prestasi kerja seseorang juga berbeda menurut
Keuletan merupakan kunci sukses dalam melakukan kegiatan usaha yang pada
Analisis Bivariat
sikap. Pengetahuan juga diperoleh dari proses pendidikan, pengalaman diri sendiri
dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu umur, pendidikan, informasi, dan pengalaman.
dorongan psikis dalam menumbuhkan sikap dan perilaku setiap hari. Perilaku
yang dihasilkan dari pengetahuan akan lebih bertahan lama (Kholid, 2012).
(Damayantie, Heryani, & Muazir, 2018). Hal tersebut berbanding terbalik dengan
hasil penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji
chi-square maka diperoleh nilai p-value sebesar 0.828 > α = 0.05 yang berarti Ha
ditolak dan Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada
Bengkalis.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Yanti (2008), dimana tidak
Penelitian lain yang sejalan yaitu penelitian Ayurti, Betan, dan Goa (2016) tidak
ada hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap perilaku keluarga dalam
7
membantu anggota keluarga untuk mampu memilih dan memberikan pola makan
yang baik kepada anggota keluarga yang menderita hipertensi, sehingga dapat
Hal ini sejalan dengan penelitian Nugroho, Muhlisin, dan Zulaicha (2013) dimana
oleh Pangestu dan Muhlisin (2017) dimana terdapat hubungan yang signifikan
Kabupaten Bengkalis, hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan yang baik
pun belum tentu menjamin terciptanya perilaku yang baik. Menurut teori
Lehndorff dan Tracy, bahwa perilaku tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan
atau tingkat pengetahuan seseorang tetapi juga kemauan dari dalam diri
(Darussalam & Warseno, 2017). Hal ini sejalan dengan pendapat Kar dalam
akan bisa berlanjut menjadi suatu tindakan tetapi mungkin juga tidak, atau
berhenti pada kemauan saja. Berlanjut atau tidaknya kemauan menjadi tindakan
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor (Notoatmodjo, 2012). Faktor yang paling
dari petugas kesehatan, serta tingkat ekonomi yang meliputi tingkat pendapatan
(Ali, 2010). Hal ini sejalan dengan teori Lawrence Green (1980), perilaku
didapatkan dalam bentuk upah atau gaji yang diterima oleh seseorang atau
pendapatan yang rendah sulit untuk memberikan dukungan. Hal ini terjadi karena
2019). Menurut asumsi peneliti ada kaitan antara tingkat pendapatan yang rendah
7
ditentukan juga oleh persepsi seseorang terhadap objek tertentu. Persepsi sebagian
masyarakat atau keluarga yang menganggap hipertensi adalah hal sepele, atau
penyakit biasa yang sering terjadi dan tidak perlu ditakuti sehingga mendorong
keluarga untuk tidak begitu peduli terhadap kesembuhan anggota keluarga yang
menderita hipertensi. Menurut Angraini, dkk (2021) sebagai salah satu solusi
hipertensi bukanlah penyakit sepele namun penyakit yang perlu perhatian serius
kemauan dan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan
bahaya penyakit hipertensi dapat melalui berbagai cara, salah satunya adalah
ada di masyarakat. Melalui informasi dan edukasi yang diberikan oleh tenaga
kesehatan kepada masyarakat atau keluarga tentang bahaya hipertensi jika tidak
diatasi sejak dini, maka responden atau keluarga mendapat pembelajaran yang
sepele, menjadi hipertensi merupakan penyakit serius yang perlu diperhatikan jika
tidak dilakukan pencegahan akan berlanjut ke komplikasi yang bisa berujung pada
yang sering terjadi adalah stroke, penyakit jantung koroner, gagal ginjal dan gagal
Pendapat diatas sejalan dengan hasil penelitian oleh Angraini, dkk (2021)
sehingga tidak ada lagi yang memiliki pengetahuan kurang. Penelitian lain yang
juga sejalan yaitu penelitian oleh Rahmi, dkk (2019), terjadi peningkatan
dan meningkatkan semangat penderita untuk sembuh dari sakit. Menurut Sarafino
(2008) ada beberapa jenis dukungan sosial keluarga yaitu dukungan emosional,
penelitian Amelia, Nurchayati, dan Elita (2014) dimana terdapat hubungan antara
kesejahteraan jasmani, dan menjaga tekanan darah agar tetap stabil (Asyura,
yang baik akan lebih mudah untuk memenuhi segala kebutuhan penderita
mendampingi pasien berobat serta menyediakan makanan yang baik dan bergizi
hipertensi (Dluha, Suminar, & Hendriyani, 2020). Hal ini sejalan dengan pendapat
Sarafino (2004), bahwa kehadiran orang lain didalam kehidupan pribadi seseorang
8
sangat diperlukan. Hal ini terjadi karena manusia atau individu merupakan
makhluk sosial yang tidak mungkin memenuhi kebutuhan fisik dan psikologisnya
Hal tersebut diatas sejalan dengan penelitian Asyura, Andalan, dan Fadhila
0,003. Hasil tersebut juga sejalan dengan hasil penelitian Bahari, dkk (2019),
perilaku self care yang lebih baik. Penelitian lain yang juga mendukung yaitu
0,000.
Berdasarkan hasil persentase dari setiap variabel praktik di keluarga yang diukur
dalam penelitian ini, 68,3% keluarga tidak pernah menyediakan makanan sesuai
antara penderita hipertensi dengan masakan anggota keluarga yang sehat, dan
8
masakan. Lalapan yang dihidangkan dapat berupa mentimun, daun labu siam,
daun selada dan kol putih. Daun labu siam baik untuk dikonsumsi penderita
nilai persentase dari tiga variabel yang diukur dari variabel praktik di keluarga, ini
hipertensi.
keluarga jika adanya faktor pendukung berupa sarana dan prasarana. Sarana dan
keluarga atau uang. Pendapat ini sejalan dengan teori Friedman (2010) bahwa
keluarga seperti praktik di keluarga adalah tingkat ekonomi atau pendapatan dari
keluarga.
individu dalam jangka waktu tertentu (Eryanto & Rika, 2013). Berdasarkan
memiliki tingkat pendapatan dibawah UMR. Menurut Rewa, Lea, dan Febriyanti
yang rendah akan menyebabkan rendahnya dalam hal kualitas dan kuantitas
pangan yang dibeli (Sundary, 2016). Keluarga dengan pendapatan yang rendah
8
membayar air, membayar sewa rumah, dan bayar listrik dari pada memberikan
makanan sehat seperti konsumsi buah dan sayur (Lestari & Nugroho, 2019).
dan menggunakan uangnya untuk membeli makanan yang kurang sehat dan yang
ditingkatkan tentunya tidak lepas dari pengaruh ekonomi atau tingkat pendapatan
upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat orang atau masyarakat khususnya
jejaring lintas sektoral seperti dengan Dinas Sosial, Dinas Koperasi, Dinas
Pertanian, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, dan LSM yang ada di daerah
praktik di keluarga menjadi lebih baik dan dukungan keluarga menjadi meningkat.
pandangan masyarakat yang lahir dari kebiasaan yang ada, dan akhirnya
dalam keluarga. Individu yang sakit akan mencari pengobatan sesuai dengan
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Michelle dkk.
8
(2010) dimana di Brasil individu yang memiliki konsonansi budaya yang tinggi
memiliki tekanan darah yang rendah. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
oleh Ridho dan Burhantono (2019) dimana terdapat hubungan yang bermakna
antara sosial budaya dengan kualitas hidup penderita hipertensi pada etnis dayak.
kesenian, moral, hukum, norma, dan adat istiadat. Menurut Waryana (2017)
Indonesia terdiri dari beragam budaya yang disebabkan karena keragaman suku
bangsa yang mendiami kawasan ini. Diantara keragaman ini, salah satu
keragaman dari hasil budaya adalah keragaman jenis makanan. Hal ini berkaitan
dengan bahan makanan, pengolahan makanan, dan kebiasaan makanan yang tidak
dapat dipisahkan dari sistem kepercayaan dan sistem sosial budaya yang ada
oleh kebiasaan makan dan pengolahan makan saja, tetapi juga dapat disebabkan
oleh kurangnya aktivitas fisik, stres, serta adanya riwayat dari keluarga.
pada latar belakang budaya yang berkaitan dengan kebiasaan makan dan
pengolahan makan.
hipertensi adalah seperti kebiasaan konsumsi garam lebih dari satu sendok teh per
8
60,4% memiliki latar belakang budaya yang baik dalam pencegahan hipertensi
dari segi kebiasaan makan dan pengolahan makanan, dimana hasil persentase dari
setiap variabel latar belakang budaya yang diukur dalam penelitian ini 51,5%
responden tidak pernah menggunakan garam lebih dari satu sendok teh per hari.
minyak goreng berulang. Hasil ini mendukung pendapat Sari dan Rohmawati
santan kental untuk mengolah makanan. Hal ini mendukung pendapat Dewi
terjadinya hipertensi karena santan kental mengandung lemak jenuh yang dapat
meningkatkan kadar kolesterol darah. Dari hasil persentase setiap pertanyaan pada
variabel latar belakang budaya diatas menunjukkan, berarti latar belakang budaya
keluarga dari segi kebiasaan makan dan pengolahan makan yang diukur dalam
penelitian ini menunjukkan hasil yang sudah baik untuk mendukung penderita
memiliki latar belakang budaya yang baik, akan memberikan dukungan yang baik
pula kepada penderita hipertensi dalam pencegahan hipertensi. Pendapat ini tidak
sejalan dengan hasil tabulasi silang antara latar belakang budaya dengan
dukungan keluarga dalam penelitian ini, dimana hasil tabulasi silang antara latar
memiliki latar belakang budaya baik, ada 65,6% tingkat dukungan keluarganya
masih kurang. Hal ini terjadi karena menurut Noorkasiani dkk (2009), bahwa
keluarga yang diukur tidak hanya dari kebiasaan makan dan pengolahan makanan
saja, tetapi juga berkaitan dengan kebiasaan bekerja sehari-hari di keluarga yang
bekerja sebagai petani (28,7%), wiraswasta (21,8), buruh (12,9%), dan nelayan
(5,0%). Masyarakat yang bekerja sebagai petani, buruh dan nelayan pasti lebih
sering keluar rumah untuk bekerja dari pagi hingga sore hari, bahkan masyarakat
Kabupaten Bengkalis.
orang terdekat seperti suami, istri, teman dekat, dan sanak saudara (Marpaung &
Sinaga, 2019).
kesehatan jika mendapatkan dukungan dari orang terdekat salah satunya adalah
walaupun latar belakang budaya anggota keluarga baik dari segi kebiasaan makan
dan pengolahan makan yang diukur dalam penelitian ini, namun dukungan
obat hipertensi. Hal ini disebabkan karena masyarakat yang bekerja sebagai
petani, buruh dan nelayan pasti lebih sering keluar rumah untuk bekerja dari pagi
hingga sore hari sehingga waktunya lebih banyak diluar rumah daripada dirumah
Pendapat di atas sejalan dengan pendapat Pamungkas, Rohimah, dan Zen (2020)
dimana keluarga yang memiliki kesibukan sehari-hari seperti bekerja tidak bisa
Analisis Multivariat
Bengkalis dimana nilai p=0,001 (<0,05), yang artinya variabel latar belakang
Prevalence Ratio (PR) sebesar 4,4. Mengacu pada hasil tersebut dapat dijelaskan
dengan latar belakang budaya baik meningkat 4,4 kali lebih besar dibandingkan
penelitian ini juga sejalan dengan pendapat Purnawan (2008), dimana salah satu
hipertensi.
beragam budaya yang disebabkan karena keragaman suku bangsa yang mendiami
kawasan ini. Diantara keragaman ini, salah satu keragaman dari hasil budaya
adalah keragaman jenis makanan. Hal ini berkaitan dengan bahan makanan,
pengolahan makanan, dan kebiasaan makanan yang tidak dapat dipisahkan dari
sistem kepercayaan dan sistem sosial budaya yang ada dalam keluarga (Fadhilah,
2014).
atau masyarakat memiliki hubungan dengan apa, kapan, dan bagaimana keluarga
mendapat makanan. Pola makanan yang banyak mengandung lemak, protein, dan
dini.
9
Keluarga yang memiliki budaya yang baik dalam kebiasaan makan dan
dari segi kebiasaan makan dan pengolahan makan. Menurut Amelia, Nurchayati,
dan Elita (2014) hal ini terjadi karena keluarga yang memiliki budaya yang baik
semua kebiasaan makan dan pengolahan makanan harus bergizi dan sehat. Hal ini
mendorong penderita hipertensi untuk makan bergizi dan sehat yang sudah
keluarga itulah yang akan dikonsumsi. Untuk itu, bagi keluarga yang telah
memiliki kebiasaan makan dan pengolahan makanan yang baik, sehat dan bergizi
seperti menghindari kebiasaan makan dan pengolahan makan yang tidak baik
yang bisa menimbulkan hipertensi, jika keluarga nya melakukan hal yang sama.
Pendapat diatas sejalan dengan hasil penelitian Yuda, Sari, dan Yuwono
(2020) dimana terdapat hubungan yang bermakna antara latar belakang budaya
terhadap dukungan keluarga dalam merawat pasien stroke. Hasil penelitian ini
juga sejalan dengan pendapat Green (1980) dimana salah satu variabel perilaku
juga sejalan yaitu pendapat oleh Blum (1978) bahwa salah satu faktor yang
Implikasi Penelitian
hipertensi tidak hanya kepada penderita hipertensi, tetapi juga kepada anggota
hipertensi.
serta menjalin kerjasama lintas sektor seperti dengan Dinas Sosial, Dinas
Pertanian, Dinas Koperasi, dan LSM yang ada di Kabupaten Bengkalis. Dengan
keluarga yang lain dalam sebuah kesehatan keluarga. Dalam hal ini keluarga
hipertensi.
Keterbatasan Penelitian
bertemu dengan responden secara langsung dan tidak dapat menggali data
suku apa saja yang ada pada responden sehingga memengaruhi hasil penelitian.
Kesimpulan
disimpulkan bahwa:
di Kabupaten Bengkalis tahun 2021 adalah usia dewasa awal (26-35 tahun)
pendidikan yang paling banyak berada pada tingkat pendidikan SMA sebanyak
(81,2%).
0,001).
96
97
2021 adalah faktor latar belakang budaya dengan nilai Prevalence Ratio (PR)
penderita hipertensi dengan latar belakang budaya baik meningkat 4,4 kali
lebih besar dibandingkan keluarga dengan latar belakang budaya yang kurang
baik.
Saran
penderita hipertensi di Kabupaten Bengkalis tahun 2021, maka saran yang dapat
disampaikan adalah:
leaflet, baliho tentang budaya kebiasaan makan dan pengolahan makanan yang
baik untuk penderita hipertensi, serta bekerjasama dengan lintas sektoral Dinas
menyebabkan hipertensi.
yang tidak sehat yang dapat meningkat resiko terjadinya penyakit hipertensi.
Daftar Pustaka
Apriany, R. E. A. (2012). Asupan protein, lemak jenuh, natrium, serat, dan IMT
terkait dengan tekanan darah pasien hipertensi di RSUD Tugurejo
semarang. (Disertasi, Universitas Diponegoro). Diakses dari http://eprint
undip.ac.id/38392/1/440_RISTA_EMIRIA_AFRIDA_APRIANY_G2C0
08061.pdf
Bahari, G., Scafide, K., Krall, J., Mallinson, R. K., & Weinstein, A. A. (2019).
Mediating role of self-efficacy in the relationship between family social
support and hypertension self care behaviours: A cross-sectional study of
Saudi men with hypertension. International Journal of Nursing Practice,
25(6). doi: 10.1111/ijn.12785
Beaney, T., Schutte, A. E., Stergiou, S. S., Borghi, C., Burger, D., Charchar, F.,
...Diaz, A. (2020). May measurement month 2019 the global blood
pressure screening campaign of the international society of hypertension.
American Heart Association, 76, 333-341. Diakses dari
10
https://www.ahajournals.org/doi/epub/10.1161/HYPERTENSIONAHA.1
20.14874
Brathwaite, R., Hutchinson, E., McKee, M., Palafox, B., & Balabanova, D.
(2020). The long and winding road: A systematic literature review
conceptualising pathway for hypertension care and control in low-and
middle-income countries. International Journal Health Policy
Management, x(x), 1-12. doi: 10.34172/ijhpm.2020.105
Cholifah, N., Azizah, N., Astuti, D., Fanani, Z., Karyati, S., & Kurnia, W. (2020).
The influence of celery juice against blood pressure reduction in
hypertension. Journal of Physics. doi:10.1088/1742-6596/1477/6/062009
Dewi, A. B. F. K. (2009). Menu sehat 30 hari untuk hiperkolesterol, hipertensi,
dan penyakit jantung. Tangerang: PT Agro Media Pustaka.
Dinas Kesehatan Provinsi Riau. (2018). Profil Dinas Kesehatan Provinsi Riau
tahun 2018. Diakses dari https://www.kemkes.go.id/resources/download/
profil/PROFIL_KES_PROVINSI_2018/04_RIAU_2018.pdf.
Lanka during the first decade of the twenty-first century. BMC Public
Health. Diakses dari https://bmcpublichealth.biomedcentral.com/track/pd
f/10.1186/s12889-018-5503-9.
Fitriani, E. (2012). Pola kebiasaan makan orang lanjut usia (studi kasus: penderita
penyakit hipertensi sukubangsa minangkabau di Jakarta). Humanus,
11(2). Diakses dari http://ejournal.unp.ac.id/index.php/humanus/article/vi
ew/2162
Ganju, A., Goulart, A. C., Ray, A., Majumdar, A., Jeffers, B. W., Liamosa,
G.,...Canizares, H. (2020). Systemic solutions for addressing non-
communicable disease in low-and middle-income countries. Journal of
Multidisciplinary Healthcare, 693-707. Diakses dari
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7394587/pdf/jmdh-13-
693.pdf
Gbadamosi, M. A., & Tlou, B. (2020). Modifiable risk factors associated with
non-communicable diseases among adult outpatients in Manzini,
10
Haque, M., Islam, T., Rahman, A. A., M, J., Abdullah, A., & Dhingra, S. (2020).
Strengthening primary health-care services to help prevent and control
long-term (chronic) non-communicable diseases in low-and middle-
income countries. Dovepress Journal, 409-426.
Lawan, N., Booysen, F., Tsegaya, A., Kapingura, F. M., & Hongoro, C. (2020).
Lifestyle risk factors, non-communicable diseases and labour force
participation in South Africa. Journal Development Southern Africa, 37,
446-461. Diakses dari
https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/0376835X.2019.1678459
Lestari, Y. I., & Nugroho, P. S. (2019). Hubungan tingkat ekonomi dan jenis
pekerjaan dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja puskesmas palaran
tahun 2019. Borneo Student Research. Diakses dari
http://journals.umkt.ac.id/index.php/bsr/article/download/404/319
Mahipala, P., Dorji, G., Tisocki, K., & Rani, M. (2019). A critical of addressing
cardiovascular and other non-communicable diseases through a primary
health care approach in the South-East Asia Region. Cardiovascular
Diagnosis and Therapy, 9(2), 150-157.
Maryusman, T., Mawapi, Y. P., & Syah, M. N. H. (2020). Apakah citra tubuh dan
risiko gangguan makan berisiko anemia? Kasus pada siswi putri. Jurnal
Gizi dan Kesehatan, 4(1), 22-31.
Michelle, L., Slimko., George, A., & Mensah. (2010). The role of diets, food, and
nutrients in the prevention and control of hypertension and
prehypertension. Cardiol Clin, 28, 665-674.
Mill, J. G., Baldo, M. P., Molina, M. D. C., Schmidt, M. I., Barreto, S. M., Chor,
D., ...Griep, R. H. (2019). Sex-specific patterns in the association
between salt intake and blood pressure: The ELSA-Brasil study. Journal
Wiley Online Library, 502-509. Diakses dari
https://onlinelibrary.wiley.com/doi/epdf/10.1111/jch.13509
Mubarik, S., Malik, S. S., Mubarak, R., Gilani, M., & Masood, N. (2019).
Hypertension associated risk factors in Pakistan: A multifactorial case
control study. Original Article, 69(8), 1070-1073.
Musfirah., & Masriadi. (2019). Analisis faktor risiko dengan kejadian hipertensi
di wilayah kerja puskesmas takalala kecamatan marioriwawo kabupaten
soppeng. Jurnal Kesehatan Global, 2(2), 93-102.
Naidu, B. M., Yusoff, M. F. M., Abdullah, S., Musa, K. I., Yaacob, N. M.,
Mohamad, M. S.,...Sahril, N. (2019). Factors associated with the severity
of hypertension among Malaysian adults. PLOS ONE. Diakses dari
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0207472
Ndari, S. S., Vinayastri, A., & Masykuroh, K. 2019. Metode perkembangan sosial
emosi anak usia dini. Jakarta: Edu Publisher.
Ningrum, W. A. C., Drajat. M. R., & Imardiani. (2020). Dukungan keluarga dan
pengetahuan dengan kepatuhan pembatasan cairan pasien gagal ginjal
kronik. Jurnal Masker Medika, 8(1). Diakses dari
http://ejournal.stikesmp.ac.id/index.php/maskermedika/article/view/387/
327
Nopriyanto, D., Aminuddin, M., Samsugitu, I., Puspasari, R., Ruminem., &
Syukmana, M. (2019). Meningkatkan peran serta masyarakat dalam
10
Nurdin, M. N. H., & Fakhri, N. (2017). Perbedaan empati kognitif dan empati
afektif pada remaja laki-laki dan perempuan. Jurnal Psikologi Talenta,
2(2), 11
Nurhayati, L., & Fibriana, N. (2019). Dukungan keluarga terhadap kepatuhan
kontrol pengobatan pasien hipertensi. Jurnal Keperawatan, 5(2), 63-69.
Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu
keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Osamor, P. E. (2015). Social support and management of hypertension in south-
west Nigeria. Cardiovascular Journal of Africa, 26(1), 29-33.
Paczkowska, A., Hoffmann, K., Kus, K., Kopciuch, D., Zaprutko, T., Ratajczak,
P.,...Bryl, W. (2021) International Journal of Medical Sciences, 18(3),
852-860.
Pamungkas, R. A., Rohimah, S., & Zen, D. N. (2020). Hubungan dukungan
keluarga dengan kepatuhan berobat pada penderita hipertensi di wilayah
kerja puskesmas ciamis tahun 2019). Jurnal Keperawatan Galuh, 2(1), 9-
18.
Payadnya, I. P. A. A., & Jayantika, I. G A. N. T. (2018). Panduan penelitian
eksperimen beserta analisis statistik dengan spss. Yogyakarta:
Deepublish
Pelima, R. V., & Fitra. (2020). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
hipertensi di desa Ambesia wilayah kerja Puskesmas Tomini Kecamatan
Tomini Kabupaten Parigi Moutong. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 20(1), 47-
56.
Pescatello, L. S., Buchner, D. M., Jakicic, J. M., Powell, K. E., Kraus, W. E.,
Bloodgood, B., ...Campbell, W. W. (2019). Physical activity to prevent
and treat hypertension: A systematic review. American College of Sports
Medicine. doi: 10.1249/MSS.0000000000001943
Pikir, B. S., Aminuddin, M., Subagjo, A., Dharmadjati, B. B., Suryawan, I. G. R.,
& Eko, J. N. (2015). Hipertensi manajemen komprehensif. Surabaya:
Airlangga University Press.
Purba, E. N. (2019). Pengaruh faktor risiko yang dapat diubah terhadap kejadian
hipertensi pada usia dewasa 26-45 tahun di kota medan tahun 2018
(Tesis, Universitas Sumatera Utara). Diakses dari
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/25594.
Putra, M. M., Darmayasa, I. K. N., Winduyasa, P. A., Bukian., Widiyanto, A., &
Atmojo, J. T. (2019). Hubungan keadaan sosial ekonomi dan tingkat stres
dengan kejadian hipertensi. Jurnal Ilmiah Keperawatan, 7(2). Diakses
dari https://www.akperinsada.ac.id/e jurnal/index.php/insada/article/view
/150/75.
Ramadhini, D., & Suryati. (2018). Hubungan kebiasaan konsumsi makanan asin
dengan kejadian hipertensi pada lansia di Desa Labuhan Labo Kota
Padang Sidimpuan tahun 2018. Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia, 3(2).
Raimi, T. H,. & Odusan, O. (2020). Association of hypertension with generalized
obesity in rural south western Nigeria. Journal of Surgery and Medicine,
4(3), 177-181. doi: 10.28982/josam.593387
Ridha, A., Hanim, D., & Suminah. (2019). Relationship between intake of fruits
and vegetables toward hypertension among elderly in yogyakarta. Bali
Medical Journal, 8(3).
Ridho, M., & Burhanto. (2019). Hubungan antara sosial budaya dengan kualitas
hidup penderita hipertensi pada etnis dayak di desa pampang samarinda.
Borneo Student Research, 36, 32-37
Rofiqoch, I. (2020). Manajemen deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular
(PTM). Jurnal Pengabdian “Dharma Bakti”, 3(2). Diakses dari
http://dharmabakti.respati.ac.id/index.php/dharmabakti/article/view/123
Shah, S. N., Munjal, Y. P., Kamath, S. A., Wander, G. S., Mehta, N., Mukherjee,
S.,... Kirpalani, A. (2020). Indian guidelines on hypertension-IV (2019).
Jurnal 2004 and 2014. ELSEVIER. Diakses dari http://www.elsevier of
Human Hypertension. Diakses dari https://doi.org/10.1038/s41371-020-
0349-x
Shirvani, N. J., Ghaffari, F., Fotokian, Z., & Monadi, M. (2020). Association
between perceived family social support and self-care behaviors in elders
with chronic obstructive pulmonary disease (COPD): A Medical center-
based study from iran. The Open Nursing Journal, 14, 1-7. doi:
10.2174/1874434602014010001.
10
Sinaga, E. K., Matondang, Z., & Sitompul, H. (2019). Statistika: teori dan aplikasi
pada pendidikan. Medan: Yayasan Kita Menulis
Sinaga, M. (2017). Riset kesehatan panduan praktis menyusun tugas akhir bagi
mahasiswa kesehatan. Yogyakarta: Deepublish
Sogno, P., Hoffmann, C. T., & Kuenzer, C. (2020). Earth observation data
supporting non-communicable disease research: A review. Journal
MDPI, 1-34. Diakses dari https:// www.mdpi.com/journal/remotesensing
Srivastava, S., & Gill, A. (2020). Untreated morbidity and treatment- seeking
behaviour among the elderly in India: Analysis based on national sample
survey 2004 and 2014. Elsevier. Diakses dari
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2352827320300124
Supriyatna, E., Pertiwiwati, E., & Setiawan, H. (2020). Program pos pembinaan
terpadu penyakit tidak menular di puskesmas martapura 2. Jurnal
Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, 7(1). Diakses dari
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/JPKMI/article/view/8786
Susanti, N., Siregar, P. A., & Falefi, R. (2020). Determinan kejadian hipertensi
masyarakat pesisir berdasarkan kondisi sosio demografi dan konsumsi
makanan. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 2(1), 43-52.
Swarjana, I. K. (2015). Metodologi penelitian kesehatan. Yogyakarta: Andi
Tahir, S. (2021). Faktor determinan ketuban pecah dini. Bandung: Media Sains
Indonesia.
11
Tirtasari, S., & Kodim, N. (2019). Prevalensi dan karakteristik hipertensi pada
usia dewasa muda di Indonesia. Tarumanegara Medical Journal, 1(2),
395-403.
Tjokroprawiro, A., Setiawan, P. B., Santoso, D., Soegiarto, G., & Rahmawati, L.
D. (2015). Buku ajar ilmu penyakit dalam. Surabaya: Airlangga
University Press.
Trajcheska, L., Bushljetikj, I. R., Selim, G., Sikola, A., Spasovski, G., Vasilova,
A. S.,... Milenkova, M. (2020). Family support is crucial for dialysis
patients' treatment adherence and quality of life. Diakses dari
https://doi.org/10.1093/ndt/gfaa142.P1551.
Tumanduk, W. M., & Nelwan, J. E., & Asrifuddin, A. (2019). Faktor-faktor risiko
hipertensi yang berperan di rumah sakit robert wolter monginsidi. Jurnal
E-Clinic, 7(2). Diakses dari https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic
/article/view/26569/26191
Tyas, F. P. S., Herawati, T., & Sunarti, E. (2017). Tugas perkembangan keluarga
dan kepuasan pernikahan pada pasangan menikah usia muda. Jurnal Ilmu
Keluarga & Konsumen, 10(2), 83-94.
Ulfah, M. (2018). Uji validitas konstruk pada instrumen the social provisions
scale dengan metode CFA. Journal Pengukuran Psikologi dan
Pendidikan Indonesia, 7(2), 62-70.
Widiantoro, D., Nugroho, S., & Arief. (2019). Hubungan antara dukungan sosial
dari dosen dengan motivasi menyelesaikan skripsi pada mahasiswa.
Journal An-Nafs, 4(1). Diakses dari https://www.ejournal.iai-
tribakti.ac.id/index.php/psikologi/article/view/649/533
Wuying, C., Jiamei, L., Lianqi, L., & Wenyi, L. (2014). Gender differences of
empathy. Advances in Psychological Science, 2, 1423-1434.
Yoo, M. Y., Lee, Y. J., Jang, H. B., Kim, H. J., Lee, H. J., & Park, S. I. (2020).
Association between the incidence of hypertension and alcohol
consumption pattern and the alcohol flushing response: A 12-year
follow-up study. Elsevier, 43-48. Diakses dari
http://www.alcoholjournal.org/
KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DUKUNGAN
KELUARGA DALAM PEMELIHARAAN KESEHATAN PENDERITA
HIPERTENSI DI KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2021
NOMOR RESPONDEN :
IDENTITAS RESPONDEN
1. Umur :
2. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan
3. Pekerjaan : 1. Wiraswasta 5. Buruh
2. Pegawai 6. Pengusaha
3. Honorer 7. Lain-lain (isi sesuai
4. Karyawan pekerjaan)
4. Pendidikan : 1. Tidak tamat SD
2. SD/ sederajat
3. SMP/ sederajat
4. SMA/ sederajat
5. D3, S1, S2
5. Pendapatan : 1. < Rp. 3.261.357.42 2. > Rp. 3.261.357.42
6. Apakah anda memiliki anggota 1. Iya 2. Tidak
keluarga hipertensi? :
7. Apakah anda tinggal satu 1. Iya 2. Tidak
rumah dengan penderita
hipertensi? :
8. Siapakah anggota keluarga 1. Kakek 4. Bapak
yang menderita hipertensi? : 2. Nenek 5. Istri
3. Ibu 6. Suami
9. Berapa tekanan darah terakhir 1. < 140/ 90 mmHg 2. > 140/ 90 mmHg
periksa penderita hipertensi?
112
11
12. Berapa kali penderita berobat 1. <1 x dalam sebulan 3. Tidak pernah
untuk kontrol tekanan darah? : 2. 3 bulan sekali
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Penyakit hipertensi adalah penyakit yang ditandai 1 0
dengan peningkatan tekanan darah diatas 120/80
mmHg (+)
2 Apabila anggota keluarga mengalami sakit kepala, 1 0
rasa berat ditengkuk, susah tidur merupakan tanda
dan gejala hipertensi (+)
11
B. Praktik di keluarga
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat dan berilah tanda silang (√)
pada jawaban yang anda anggap benar.
6 Keluarga menyediakan 1 2 3 4 5
lalapan sayuran ketika
menghidangkan
masakan (+)
7 Keluarga membedakan 1 2 3 4 5
masakan antara anggota
keluarga yang tidak
menderita hipertensi
dengan masakan anggota
keluarga yang menderita
hipertensi (+)
8 Keluarga 5 4 3 2 1
menghidangkan
masakan yang bersantan
(-)
9 Keluarga 5 4 3 2 1
menghidangkan cemilan
gorengan (-)
10 Keluarga menyukai dan 5 4 3 2 1
meminum-minuman
beralkohol (-)
No Pertanyaan Ya Tidak
Kebiasaan Makan
1 Apakah keluarga mengkonsumsi garam lebih dari 6 0 1
gram/ hari atau >1 sendok teh per hari?
2 Apakah keluarga menambahkan garam meja pada 0 1
11
masakan?
3 Apakah keluarga mengkonsumsi gorengan sebagai 0 1
makanan selingan diluar waktu makan dan ditemani
oleh kopi atau teh?
4 Apakah keluarga lebih menyukai sayuran dari pada 1 0
gulai kambing, dan jeroan?
5 Apakah keluarga mengkonsumsi ikan < 2 minggu 1 0
sekali?
Pengolahan Makanan
1 Apakah keluarga menggunakan minyak goreng yang 0 1
sudah dipakai berulang-ulang?
2 Apakah keluarga sering mengolah bahan makanan 0 1
dengan cara di gulai dengan santan kental?
3 Keluarga tidak memasak dengan cara menggoreng, 1 0
karena dapat meningkatkan kalori dan lemak sehingga
dapat menyebabkan terjadinya hipertensi.
4 Apakah keluarga menggunakan bumbu segar seperti 1 0
jahe, kunyit, laos, serai, dan kencur sebagai penyedap
rasa dan aroma masakan?
5 Apakah keluarga menggunakan sayur segar dan 1 0
menghindari makanan yang diawetkan seperti ikan asin
dan sarden?
darah (+)
6. Keluarga mengusahakan 1 2 3 4 5
untuk menyediakan buah
dan sayur untuk
kebutuhan penderita
hipertensi (+)
7. Keluarga tidak memberik 5 4 3 2 1
an pujian ketika penderita
hipertensi menjaga tekan
an darah dengan
sungguh-sungguh (-)
8. Keluarga mengingatkan 1 2 3 4 5
penderita untuk sering
melakukan olahraga (+)
9. Keluarga mengingatkan 1 2 3 4 5
penderita untuk
mematuhi anjuran
petugas kesehatan untuk
menjaga tekanan darah
(+)
10. Keluarga menganjurkan 5 4 3 2 1
penderita untuk sering m
engkonsumsi makanan ti
nggi garam, kacang-
kacangan,biskuit, dan
gorengan (-)
11. Keluarga membiarkan 5 4 3 2 1
penderita hipertensi tidur
larut malam (-)
12
Reliability
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.934 15
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
TPKTHT1 9.50 17.983 .609 .932
TPKHT2 9.53 17.499 .692 .930
TPKTHT3 10.00 16.000 .770 .927
TPKTHT4 9.53 17.499 .692 .930
TPKTHT5 10.00 16.069 .751 .928
TPKTHT6 10.00 16.000 .770 .927
TPKTHT7 10.07 16.340 .701 .929
TPKTHT8 9.63 17.068 .632 .931
TPKTHT9 9.50 17.983 .609 .932
12
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.943 10
Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
PDK1 29.23 71.082 .818 .934
PDK2 29.23 70.737 .837 .933
PDK3 30.00 69.586 .886 .931
PDK4 28.90 78.300 .593 .944
PDK5 28.83 80.420 .598 .944
PDK6 29.23 70.737 .837 .933
PDK7 29.87 68.671 .846 .933
PDK8 28.87 79.844 .630 .943
PDK9 30.00 69.586 .886 .931
PDK10 29.83 66.420 .781 .939
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.904 10
12
Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
LBB1 5.90 8.024 .748 .889
LBB2 5.83 7.937 .757 .888
LBB3 5.37 9.206 .562 .901
LBB4 5.83 7.799 .813 .884
LBB5 5.47 8.740 .596 .899
LBB6 5.47 8.740 .596 .899
LBB7 5.50 8.948 .469 .906
LBB8 5.87 7.913 .777 .887
LBB9 5.33 9.540 .469 .906
LBB10 5.83 7.799 .813 .884
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.881 15
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
DKDPKPHT1 48.67 90.299 .612 .871
DKDPKPHT2 48.43 94.392 .458 .877
DKDPKPHT3 48.77 93.978 .467 .877
DKDPKPHT4 48.97 94.102 .423 .879
DKDPKPHT5 48.90 84.369 .814 .860
DKPKPHT6 49.10 85.955 .731 .865
DKPKPHT7 48.80 92.648 .497 .876
DKPKPHT8 49.27 90.892 .462 .878
DKPKPHT9 48.53 91.016 .798 .867
DKPKPHT10 49.40 93.421 .385 .881
DKPKPHT11 48.63 92.447 .503 .876
12
UNIVARIAT
Frequencies
KATEGORI UMUR
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid usia remaja akhir 19 18.8 18.8 18.8
usia dewasa awal 34 33.7 33.7 52.5
usia dewasa akhir 24 23.8 23.8 76.2
usia lansia awal 22 21.8 21.8 98.0
usia lansia akhir 2 2.0 2.0 100.0
Total 101 100.0 100.0
JK
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid laki-laki 46 45.5 45.5 45.5
perempuan 55 54.5 54.5 100.0
Total 101 100.0 100.0
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid wiraswasta 22 21.8 21.8 21.8
pegawai 3 3.0 3.0 24.8
honorer 10 9.9 9.9 34.7
karyawan 1 1.0 1.0 35.6
Buruh 13 12.9 12.9 48.5
12
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak tamat SD 14 13.9 13.9 13.9
SD/ sederajat 19 18.8 18.8 32.7
SMP/ sederajat 16 15.8 15.8 48.5
SMA/ 37 36.6 36.6 85.1
sederajat
D3,S1,S2 15 14.9 14.9 100.0
Total 101 100.0 100.0
Tingkat pendapatan
Frequen Cumulative
cy Percent Valid Percent Percent
Valid < RP. 3.261.357.42 82 81.2 81.2 81.2
> RP. 3.261.357.42 19 18.8 18.8 100.0
Total 101 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 35 34.7 34.7 34.7
iya 66 65.3 65.3 100.0
Total 101 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 42 41.6 41.6 41.6
Iya 59 58.4 58.4 100.0
Total 101 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 35 34.7 34.7 34.7
iya 66 65.3 65.3 100.0
Total 101 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 35 34.7 34.7 34.7
iya 66 65.3 65.3 100.0
Total 101 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 35 34.7 34.7 34.7
iya 66 65.3 65.3 100.0
Total 101 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 37 36.6 36.6 36.6
iya 64 63.4 63.4 100.0
Total 101 100.0 100.0
13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 42 41.6 41.6 41.6
iya 59 58.4 58.4 100.0
Total 101 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 45 44.6 44.6 44.6
tidak 56 55.4 55.4 100.0
Total 101 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 49 48.5 48.5 48.5
tidak 52 51.5 51.5 100.0
Total 101 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak pernah 69 68.3 68.3 68.3
Jarang 7 6.9 6.9 75.2
kadang-kadang 9 8.9 8.9 84.2
Sering 5 5.0 5.0 89.1
Selalu 11 10.9 10.9 100.0
Total 101 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 30 29.7 29.7 29.7
Iya 71 70.3 70.3 100.0
Total 101 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak pernah 51 50.5 50.5 50.5
Jarang 4 4.0 4.0 54.5
kadang-kadang 11 10.9 10.9 65.3
Sering 2 2.0 2.0 67.3
Selalu 33 32.7 32.7 100.0
Total 101 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak pernah 65 64.4 64.4 64.4
Jarang 1 1.0 1.0 65.3
kadang-kadang 5 5.0 5.0 70.3
Sering 13 12.9 12.9 83.2
Selalu 17 16.8 16.8 100.0
Total 101 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak pernah 52 51.5 51.5 51.5
Jarang 5 5.0 5.0 56.4
kadang-kadang 9 8.9 8.9 65.3
Sering 5 5.0 5.0 70.3
Selalu 30 29.7 29.7 100.0
Total 101 100.0 100.0
Analisis Bivariat
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) (2- sided) sided)
Pearson Chi-Square .182a 1 .670
Continuity Correctionb .047 1 .828
Likelihood Ratio .182 1 .670
14
Count
KODEDK
dukunga
n dukungan
keluarga keluarga Total
kurang baik
KODEP praktik di keluarga 43 26 69
DK kurang
praktik di keluarga baik 9 23 32
Total 52 49 101
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) (2- sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 10.233 1 .001
b
Continuity Correction 8.910 1 .003
Likelihood Ratio 10.480 1 .001
Fisher's Exact Test .002 .001
Linear-by-Linear 10.132 1 .001
Association
N of Valid Cases 101
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 15,52.
b. Computed only for a 2x2 table
14
KODEDK
dukunga
n dukungan
keluarga keluarga Total
kurang baik
KODELB latar belakang budaya 12 28 40
B kurang
latar belakang budaya 40 21 61
baik
Total 52 49 101
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) (2- sided) sided)
Pearson Chi-Square 12.240a 1 .000
Continuity Correctionb 10.857 1 .001
Likelihood Ratio 12.511 1 .000
Fisher's Exact Test .001 .000
Linear-by-Linear 12.119 1 .000
Association
N of Valid Cases 101
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 19,41.
b. Computed only for a 2x2 table
Analisis Multivariat
Classification Tablea,b
Predicted
KODEDK
dukungan
keluarga dukungan Percentage
Observed kurang keluarga baik Correct
Step 0 KODED dukungan keluarga 52 0 100.0
K kurang
dukungan keluarga baik 49 0 .0
Overall Percentage 51.5
14
Model Summary
-2 Log Cox & Nagelkerke R
Step likelihood Snell R Square
Square
1 125.106a .136 .182
b
2 127.415 .117 .155
a. Estimation terminated at iteration number 4
because parameter estimates changed by less
than
,001.
b. Estimation terminated at iteration number 3
because parameter estimates changed by less
than
,001.
14
Classification Tablea
Predicted
KODEDK
dukungan dukungan Percentage
Observed keluarga kurang keluarga baik Correct
Step 1 KODED dukungan keluarga 34 18 65.4
K kurang
dukungan keluarga 21 28 57.1
baik
Overall Percentage 61.4
Step 2 KODED dukungan keluarga 40 12 76.9
K kurang
dukungan keluarga 21 28 57.1
baik
Overall Percentage 67.3
a. The cut value is ,500
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Dukungan Keluarga dalam Pemeliharaan Kesehatan Penderita Hipertensi di
Kabupaten Bengkalis
Tahun 2021
146
14
21 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
22 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
22 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
23 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
24 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
24 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
25 1 1 2 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
25 1 1 2 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
25 1 1 2 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
25 1 1 2 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
25 1 1 2 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
26 1 1 2 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
26 1 1 2 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
26 1 1 2 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
27 1 2 2 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
27 1 2 2 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
27 1 2 2 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
27 1 3 2 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
27 1 3 2 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
28 1 3 2 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
28 1 3 2 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
28 1 3 2 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
29 1 3 2 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
29 1 3 2 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
30 1 3 2 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
14
30 1 3 3 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
30 1 3 3 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
30 1 4 3 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
30 1 5 3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
30 1 5 3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
30 1 5 3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
30 1 5 3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
30 1 5 3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
30 1 5 3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
30 1 5 3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
31 1 5 3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
31 1 5 3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
31 1 5 3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
31 2 5 3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
32 2 5 3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
32 2 5 3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
32 2 6 4 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
32 2 6 4 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
33 2 6 4 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
35 2 6 4 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0
36 2 7 4 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0
37 2 7 4 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0
39 2 7 4 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0
39 2 7 4 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0
40 2 7 4 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0
14
40 2 7 4 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0
40 2 7 4 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0
40 2 7 4 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0
41 2 7 4 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0
41 2 7 4 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
42 2 7 4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
42 2 7 4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
42 2 7 4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
42 2 7 4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
42 2 7 4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
43 2 7 4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
43 2 7 4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
43 2 7 4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
43 2 7 4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
44 2 7 4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
44 2 7 4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
45 2 8 4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
45 2 8 4 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
45 2 8 4 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
46 2 8 4 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
47 2 8 4 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
49 2 9 4 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
49 2 9 4 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
50 2 9 4 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1
50 2 9 4 2 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1
15
50 2 9 4 2 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0
50 2 9 4 2 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0
50 2 9 4 2 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0
51 2 9 5 2 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0
51 2 9 5 2 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0
52 2 9 5 2 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0
52 2 9 5 2 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0
52 2 9 5 2 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0
52 2 10 5 2 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0
52 2 10 5 2 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0
PD PD PD PD PD PD PD PD PD PD LB LB LB LB LB LB LB LB LB LB
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10
5 5 5 5 5 5 5 1 1 4 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0
5 5 5 5 5 5 5 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0
5 5 5 5 5 5 5 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0
5 5 5 5 5 5 5 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0
5 5 5 5 5 5 5 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0
5 5 5 5 5 5 5 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0
5 5 5 5 5 5 5 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0
5 5 5 5 5 5 5 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
15
1 1 1 1 2 1 1 5 5 5 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
1 1 1 1 2 1 1 5 5 5 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
1 1 1 1 2 1 1 5 5 5 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
1 1 1 1 2 1 1 4 5 5 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
1 1 1 1 2 1 1 4 5 5 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
1 1 1 1 2 1 1 4 5 5 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
1 1 1 1 3 2 1 4 4 5 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
1 2 2 1 3 2 1 4 4 5 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
3 4 4 4 3 3 1 3 3 5 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
3 4 4 4 3 3 1 3 3 5 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
3 4 4 4 4 3 1 3 3 5 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
3 4 4 4 4 3 1 3 3 5 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
3 4 4 4 4 3 1 3 3 5 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
3 3 4 4 4 3 2 3 3 5 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
3 3 4 2 4 3 2 3 3 5 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
3 3 4 2 4 3 2 3 3 5 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
3 3 4 2 4 3 2 3 3 5 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
2 2 3 2 3 3 3 4 4 5 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
2 2 3 2 3 3 3 4 4 5 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
2 2 3 3 3 3 3 4 4 5 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
2 2 3 3 3 3 3 4 4 5 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
2 2 3 3 3 3 3 4 4 5 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
2 3 3 3 3 3 3 4 4 5 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
2 3 3 3 3 3 3 4 4 5 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1
4 3 3 3 3 4 1 4 4 5 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1
4 3 3 3 3 4 1 4 4 5 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1
4 3 3 3 3 4 1 4 4 5 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
15
4 3 4 3 3 4 1 4 4 5 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
4 3 4 3 3 4 1 4 4 5 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 2 1 1 5 5 5 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 2 1 1 5 5 5 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 2 1 1 5 5 5 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 2 1 1 4 5 5 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 2 1 1 4 5 5 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 2 1 1 4 5 5 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 3 2 1 4 4 5 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
1 2 2 1 3 2 1 4 4 5 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 2 1 1 5 5 5 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 2 1 1 5 5 5 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 2 1 1 5 5 5 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 2 1 1 4 5 5 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 2 1 1 4 5 5 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 2 1 1 4 5 5 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 3 2 1 4 4 5 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 2 2 1 3 2 1 4 4 5 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
15
1 1 1 1 2 1 1 5 5 5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 2 1 1 5 5 5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 2 1 1 5 5 5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 2 1 1 4 5 5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 2 1 1 4 5 5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 2 1 1 4 5 5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 3 2 1 4 4 5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 2 2 1 3 2 1 4 4 5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 2 1 1 5 5 5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 2 1 1 5 5 5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 2 1 1 5 5 5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 2 1 1 4 5 5 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
1 1 1 1 2 1 1 4 5 5 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
1 1 1 1 2 1 1 4 5 5 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1
1 1 1 1 3 2 1 4 4 5 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1
1 2 2 1 3 2 1 4 4 5 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0
1 1 1 1 2 1 1 5 5 5 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0
1 1 1 1 2 1 1 5 5 5 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0
1 1 1 1 2 1 1 5 5 5 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0
1 1 1 1 2 1 1 4 5 5 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0
1 1 1 1 2 1 1 4 5 5 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0
15
1 1 1 1 2 1 1 4 5 5 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0
1 1 1 1 3 2 1 4 4 5 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0
1 2 2 1 3 2 1 4 4 5 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0
5 5 5 5 5 5 4 2 2 4 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0
5 5 5 5 5 5 5 2 2 4 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0
5 5 5 5 5 5 5 2 2 4 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0
Dukungan Keluarga
1 2 2 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 2 2 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 2 2 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
2 2 2 5 1 1 3 1 2 5 5 1 2 4 1
2 2 2 5 2 1 3 1 2 5 5 1 2 4 2
2 2 2 5 2 2 3 1 2 5 5 1 2 4 2
2 2 2 5 2 2 3 3 2 5 5 1 2 4 2
2 2 3 5 2 2 3 3 3 5 5 1 2 4 2
2 2 3 5 2 2 5 3 3 5 5 1 2 5 2
2 2 3 5 2 2 5 3 3 5 5 1 2 5 3
2 3 3 4 2 2 5 3 3 5 5 1 2 5 3
2 3 3 4 2 2 5 1 3 5 5 1 2 5 3
2 3 3 4 2 2 5 2 3 5 5 1 2 5 3
2 3 3 4 2 2 5 2 3 4 5 1 2 5 3
2 3 3 4 3 2 5 2 3 4 5 1 2 5 3
3 3 3 4 3 2 4 2 3 4 5 1 3 5 3
3 3 3 4 3 2 4 2 3 4 5 1 3 5 3
3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 5 2 3 5 3
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
15
1 2 2 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 2 2 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 2 2 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 2 2 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 2 2 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 2 2 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
15
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 1 1 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
1 2 2 5 1 1 5 1 1 5 5 1 1 5 1
4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4
4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4
4 4 4 3 4 4 2 4 5 3 4 3 4 3 4
4 4 4 3 4 4 2 4 5 3 4 3 4 3 4
4 4 4 3 4 4 2 4 5 3 4 3 4 3 4
4 4 4 3 4 4 2 4 5 3 4 4 4 3 5
4 4 4 3 4 4 2 4 5 3 4 4 4 3 5
4 4 4 3 4 4 2 4 5 3 4 4 4 3 5
4 4 4 3 4 4 2 4 5 3 4 4 5 3 5
4 5 4 2 4 4 2 4 5 3 3 4 5 3 5
4 5 4 2 4 4 2 4 5 3 3 4 5 3 5
4 5 4 2 4 4 2 4 5 2 3 4 5 3 5
4 5 4 2 4 5 2 4 5 2 3 4 5 3 5
15
4 5 5 2 5 5 2 4 5 2 3 4 5 3 5
4 5 5 2 5 5 2 5 5 2 3 4 5 2 5
4 5 5 2 5 5 1 5 5 2 3 4 5 2 5
4 5 5 2 5 5 1 5 5 2 2 4 5 2 5
5 5 5 2 5 5 1 5 5 2 2 4 5 2 5
5 5 5 2 5 5 1 5 5 2 2 5 5 2 5
5 5 5 2 5 5 1 5 5 1 2 5 5 2 5
5 5 5 1 5 5 1 5 5 1 2 5 5 1 5
5 5 5 1 5 5 1 5 5 1 1 5 5 1 5
5 5 5 1 5 5 1 5 5 1 1 5 5 1 5
5 5 5 1 5 5 1 5 5 1 1 5 5 1 5
5 5 5 1 5 5 1 5 5 1 1 5 5 1 5
5 5 5 1 5 5 1 5 5 1 1 5 5 1 5
5 5 5 1 5 5 1 5 5 1 1 5 5 1 5
159
159