Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN.

X DENGAN
DISPEPSIA PADA NY/TN.X DI RT.... RW.... DESA/KELURAHAN...
KECAMATAN...WILAYAH KERJA PUSKESMAS..

KOTA SUKABUMI

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Karya Tulis Ilmiah Pada Program
Studi Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kota Sukabumi

Oleh

Tri Wulandari

NIM 32722001D20112

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

KOTA SUKABUMI

2022/2023
Judul : Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Keluarga Tn.X Dengan Dispepsia

Pada Ny/Tn.X Di Rt. Rw. Desa/Kelurahan.. Kecamatan.. Wilayah Kerja

Puskesmas.. Kab/kota..

Nama : Tri Wulandari

Nim : 32722001D20112
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas berkat dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
penelitian yang berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA
KELUARGA TN.X DENGAN DISPEPSIA PADA TN/NY.X DI RT.. RW..
DESA/KELURAHAN.. KECAMATAN.. WILAYAH KERJA PUSKESMAS..
KOTA SUKABUMI”. Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah
untuk memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga dengan dispepsia dan sebagai
salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan DIII Keperawatan di STIKes
Sukabumi.

Penulis sepenuhnya menyadari bahwa dalam pelaksanaan, penyusunan dan


penyelesaian proposal karya tulis ilmiah ini banyak memperoleh bantuan, motivasi,
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan
hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. H. Iwan Permana, SKM, S.Kep, M,Kep. Selaku Ketua STIKes Sukabumi.
2. Herlina Lidyawati, S.Kep., Ners.,M.Kep.
3. Bapak dan ibu dosen di lingkungan STIKes Sukabumi yang telah memberikan
ilmu pengetahuan kepada penulis selama duduk dibangku perkuliahan, serta
seluruh staf tata usaha yang tekah memberikan bantuan pelayanan kepada
penulis dalam segala hal hingga Proposal Karya Tulis Ilmiah ini selesai.

Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal peelitian ini sebaik mungkin,


penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih ada kekurangan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan proposal penelitian ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga proposal penelitian ini berguna bagi para pembaca
dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Sukabumi, September 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem Kesehatan nasional adalah bentuk dan cara penyelenggaraan


pembangunan kesehatan yang memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia guna
menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam kerangka mewujudkan
kesejahteraan rakyat. Tujuan sistem kesehatan Indonesia adalah untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, kualitas hidup, usia harapan hidup, tingkat kesejahteraan
keluarga dan masyarakat, kepedulian akan pola hidup sehat ( DepKes, 2012 ). Namun,
peningkatan derajat kesehatan masyarakat masih ditemukan berbagai masalah yang
menghambat pembangunan kesehatan. Salah satu masalah dalam mencapai derajat
kesehatan tersebut adalah tingginya angka kesakitan dan kematian di Indonesia setiap
tahunnya (Mubarak 2009).

https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/download/79/56

Seperti beberapa waktu terakhir ini penyakit tidak menular telah menjadi salah
satu penyebab morbiditas dan mortalitas di beberapa negara termasuk Indonesia.
Penyakit tidak menular hadir sebagai pembunuh utama sejak beberapa abad yang lalu.
Penyakit degeneratif yang disebabkan oleh gaya hidup, kualitas lingkungan yang tidak
sehat, dan kondisi psikologis, stres, atau depresi berkepanjangan menjadi penyebab
kematian tertinggi di seluruh dunia. Penyakit tidak menular menyerang orang dari
semua umur dan bagian terbesarnya adalah mereka yang berada dalam usia produktif
(Herman Murniati S 2019 dalam Herman H, 2020).

https://akper-sandikarsa.e-journal.id/JIKSH/article/download/471/345/

WHO memprediksi pada tahun 2020, proporsi angka kematian karena penyakit
tidak menular akan meningkat menjadi 73% dan proporsi kesakitan menjadi 60% di
dunia, sedangkan untuk negara SEARO (South East Asian Regional Office) pada tahun
2020 diprediksi angka kematian dan kesakitan karena penyakit tidak menular akan
meningkat menjadi 50% dan 42%. Salah satu jenis penyakit tidak menular yang banyak
terjadi di masyarakat yaitu dispepsia merupakan kumpulan gejala yang mengarah pada
penyakit atau gangguan saluran pencernaan atas.

https://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jkki/article/download/3605/1851

Menurut World Health Organization (WHO), populasi penderita dispepsia di dunia


mencapai 15 – 30% setiap tahun. Prevalensi dispepsia pada banyak negara cukup tinggi
dan bervariasi antara 7 – 41 % namun hanya 10 -20 % yang mencari pertolongan medis
sisanya mengobati diri sendiri dengan membeli obat bebas yang di jual di pasaran. Di
Indonesia sendiri kasus pasien dispepsia cukup tinggi berdasarkan data dari profil
kesehatan tahun 2020 kasus penyakit dispepsia menempati urutan 5 dari 10 penyakit
yang paling banyak dijumpai di rumah sakit. Sedangkan, menurut data Dinkes Provinsi
Jawa Barat tahun 2016 di Kabupaten Bogor penderita dispepsia yang diamati di
Puskesmas pada usia 15-44 tahun sebanyak 33.957 atau 4,46% dan pada usia 45-75
tahun sebanyak 32.017 atau 3,73%. Kemudian, untuk semua golongan umur yaitu
78.852 atau 3.90%.

https://online-journal.unja.ac.id/joms/article/download/18091/13344

https://journal.gunabangsa.ac.id/index.php/jach/article/download/414/188

Keluhan klinis yang sering dijumpai pada masyarakat dalam kehidupan sehari -
hari dengan gejala perasaan nyeri dan tidak nyaman yang terjadi di bagian perut atas
ditandai dengan rasa penuh, kembung, nyeri, beberapa gangguan mual- mual, perut
keras bahkan sampai muntah merupakan gejala dari dispepsia (Abdullah & Gunawan,
2012 dalam kutipan Purnamasari, 2017). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
dispepsia meliputi pola makan yang kurang baik, misalnya ketidakteraturan makan,
banyak mengonsumsi makanan yang berlemak, terlalu sering konsumsi minuman
berkafein, kebiasaan minum-minuman beralkohol, kebiasaan merokok, tingkat stres
atau kecemasan berlebihan, sindroma dispepsia juga bisa di sebabkan oleh penyakit atau
kondisi medis tertentu seperti, penyakit asam lambung (GERD), gangguan pankreatitis,
gangguan di saluran empedu seperti kolesistitis dan efek samping obat-obatan seperti
antibiotik, kortikosteroid, dan obat golongan NSAID, misalnya aspirin atau ibu propen
(Jaji, 2016 dalam kutipan Derry Permana 2020:8)
https://journal.gunabangsa.ac.id/index.php/jach/article/download/414/188

http://repository.bku.ac.id/xmlui/bitstream/handle/
123456789/456/4180170040%20DERRYPERMANA-1-42.pdf?
sequence=1&isAllowed=y

Dispepsia memberikan dampak yang kuat terhadap health‐ related quality of life
karena perjalanan alamiah penyakit dispepsia dapat berjalan kronis dan sering kambuh
jika pemberian terapi kurang efektif untuk mengontrol gejala. Sehingga, salah satu
aspek penting dari perawatan pada pasien dengan dispepsia adalah melakukan
penekanan terhadap aspek keluarga. Keterlibatan keluarga diperlukan dalam upaya
memenuhi kebutuhan rasa nyaman pasien dalam menurunkan nyeri dengan manajemen
nyeri non farmakologi yang bisa dilakukan keluarga antara lain massage, pelukan,
distraksi dengan menghibur atau mendengarkan musik pada pasien (Ilmiasih, 2013).
Selain itu, makan yang teratur sangat penting untuk mengatur sekresi asam lambung,
karena memberikan kemudahan kepada lambung untuk mengontrol produksi asam
lambung sesuai dengan waktu makan (Erastus Mosha, 2014).

https://journal.gunabangsa.ac.id/index.php/jach/article/download/414/188

https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/akper/article/download/14676/1664/

Selain aspek keluarga, peran perawat juga sangat dibutuhkan yaitu sebagai care
giver atau pemberi asuhan keperawatan dengan cara melatih pasien untuk
mengaplikasikan tekhnik penurunan stres, menejemen nyeri, membicarakan pentingnya
makan sering dalam jumlah kecil dan menjelaskan kepada pasien tentang diagnosis dan
rencana penatalaksanaannya. Perawat juga sebagai educator yaitu dengan memberikan
edukasi tentang pola makan yang baik dan pola hidup sehat untuk membantu
meningkatkan kesehatan (Williams L & Wilkins, 2011).

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik mengambil dan mengelola kasus
yang berjudul “Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.X dengan Dispepsia pada Tn/Ny.X di
Rt.. Rw.. Desa/Kelurahan... Kecamatan... Wilayah kerja Puskesmas... Kota Sukabumi”.

1.2 Batasan Masalah


Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.X
dengan Dispepsia pada Tn/Ny.X di Rt.. Rw.. Desa/Kelurahan... Kecamatan... Wilayah
kerja Puskesmas... Kota Sukabumi.

1.3 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah


bagaimanakah “Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.X dengan Dispepsia pada Tn/Ny.X
di Rt... Rw... Desa/Kelurahan... Kecamatan... Wilayah Kerja Puskesmas... Kota
Sukabumi?”.

1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
Memberikan Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.X dengan Dispepsia Pada Tn/Ny.X
di Rt.... Rw.... Desa... Kecamatan... Wilayah kerja Puskesmas..Kota Sukabumi.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Penulis mampu melakukan pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.X
dengan Dispepsia pada Tn/Ny.X di Rt.... Rw.. Desa... Kecamatan... Wilayah
kerja Puskesmas.. Kota Sukabumi.
2. Penulis mampu merumuskan diagnosis Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.X
dengan Dispepsia pada Tn/Ny.X di Rt...Rw...Desa...Kecamatan...Wilayah
kerja Puskesmas.. Kota Sukabumi.
3. Penulis mampu menyusun rencana Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.X
dengan Dispepsia pada Tn/Ny.X di Rt...Rw...Desa...Kecamatan...Wilayah
kerja Puskesmas.. Kota Sukabumi.
4. Penulis mampu melakukan implementasi Asuhan Keperawatan Keluarga
Tn.X dengan Dispepsia pada Tn/Ny.X di Rt... Rw... Desa... Kecamatan...
Wilayah kerja Puskesmas.. Kota Sukabumi.
5. Penulis mampu melakukan evaluasi Keperawatan Keluarga Tn.X dengan
Dispepsia pada Tn/Ny.X di Rt... Rw... Desa... Kecamatan... Wilayah kerja
Puskesmas.. Kota Sukabumi.
1.5 Manfaat
1.5.1 Penulis
Menambah pengetahuan dan mendapatkan pengalaman serta wawasan dalam
menerapkan asuhan keperawatan keluarga dengan dispepsia.
1.5.2 STIKes Sukabumi
Dapat dijadikan bahan bacaan untuk menambah wawasan dan acuan ataupun
referensi dalam pembelajaran di kampus.
1.5.3 Puskesmas
Dapat dijadikan bahan untuk pengembangan asuhan keperawatan keluarga dengan
dispepsia.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Anda mungkin juga menyukai