Anda di halaman 1dari 18

Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Masyarakat

Nelayan di Desa Puger Kulon dan Puger Wetan

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh : Kelompok 4

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS JEMBER
2017
Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Masyarakat
Nelayan di Desa Puger Kulon dan Puger Wetan

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh : Kelompok 4
1. Diah Dwi Ardiyanti 152110101037
2. Mariska Anggraini 152110101060
3. Arief Sambada 152110101078
4. Nur Fitriana 152110101137
5. Irmanda Irhasatin 152110101156

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS JEMBER
2017
TIM PENYUSUN REVISI

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENULISAN SKRIPSI

Penanggung Jawab : Dekan FKM


Ketua : Dr. Farida Wahyu Ningtiyas, S. KM., M.Kes
Anggota : 1. Dwi Martina Wati, S.Si., M.Si
2. Anita Dewi Moelyaningrum, S.KM., M.Kes
3. Ellyke, S.KM., M.KL
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya penyempurnaan buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Jember dengan baik. Buku ini merupakan acuan bagi
civitas akademika di Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat dalam
penyusunan skripsi, dan atau penulisan karya ilmiah lainnya. Penyempurnaan
buku pedoman ini bertujuan untuk memperbaiki pedoman yang lama serta
menyesuaikan pedoman dengan kebijakan terkini terkait dengan prosedur dan
proses penyusunan skripsi, terutama dengan adanya dukungan Sistem Informasi
Terpadu (SISTER) Universitas Jember.

Saya selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember


menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Tim
Perumus yang telah berperan dalam perumusan dan penyusunan buku ini. Buku
ini wajib digunakan sebagai acuan oleh seluruh civitas akademika di lingkungan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember. Semoga buku pedoman ini
dapat bermanfaat, khususnya bagi civitas akademika di lingkungan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.

Jember, Maret 2017

Dekan,

Irma Prasetyowati, S.KM., M.Kes.

NIP 198005162003122002
PRAKATA
Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan hidayah dan inayah-Nya berupa kemampuan berpikir dan
analisis sehingga dapat terwujud buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Jember ini. Buku ini merupakan
penyempurnaan dari buku pedoman skripsi sebelumnya yang disesuaikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Buku ini disusun melalui
beberapa tahap yaitu : rapat kerja penyusunan pedoman skripsi, pembahasan
intensif oleh Tim Perumus, pembahasan di tingkat bagian, dan diakhiri dengan
kegiatan workshop penyusunan pedoman skripsi.

Buku ini telah disusun seoptimal mungkin dengan merujuk pada buku
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Jember edisi ketiga tahun 2010 serta
referensi lain yang sesuai. Buku pedoman ini tidak mungkin terwujud tanpa
adanya komitmen dan kerja sama yang harmonis di antara para pihak yang
terlibat. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini atas nama seluruh Tim Penyusun
Pedoman Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember,
menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak sebagai
berikut :

1. Dekan FKM Universitas Jember beserta jajaran pimpinan.

2. Segenap dosen FKM Universitas Jember

3. Tenaga kependidikan yang turut membantu proses pengadaan dan


penggandaan.

4. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya pedoman penulisan


skripsi ini.

Akhir kata, semoga buku pedoman ini bermanfaat terutama bagi seluruh
civitasakademika di lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Jember. Kami sangat mengharapkan kritik, saran, dan masukan untuk perbaikan
serta penyempurnaan lebih lanjut pada masa yang akan datang.

Jember, Maret 2017

Tim Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
SK DEKAN no
BAB 1 PENDAHULUAN

Makanan yang sehat dan bergizi serta seimbang adalah yang


mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, air dan mineral dalam
jumlah yang seimbang. Makanan baik kualitas maupun kuantitasnya
merupakan kebutuhan agar kesehatan tetap terjaga (Akase, 2012). Sebagai
kebutuhan kebutuhan yang paling mendasar dalam hidup manusia, makanan
sangat mungkin terkintaminasi sehingga menyebabkan penyakit bawaan
makanan (food borne disease) (Agustin dkk, 2009).
Timbulnya gejala diare merupakan salah satu gejala penyakit bawaan
makanan (Arisman, 2009). Secara global, terdapat 1500 juta kejadian penyakit
bawaaan makanan dengan jumlah penderita meninggal sebanyak 3 juta.
Penyakit bawaan makanan ini banyak menyerang kalangan bayi dan anak-
anak. Sedangkan diare merupakan penyebab nomor satu kematian balita di
seluruh dunia (WHO, 2005).
Berdasarkan data pada tahun 2013 yang ditulis oleh jatim raya
menyatakan bahwa kasus diare di wilayah jember mencapai 700 orang. Hal ini
terjadi pada musim kemarau sehingga sumber air yang makin berkurang, juga
menyebabkan sanitasi tidak bersih dan menimbulkan bakteri diare
itu. Menurut Humas Dinas Kesehatan PemkabJember, jumlah kasus diare
pada Bulan Mei sebanyak4.474 kasus, Juni 4.363 kasus, Juli 4.440 kasus.
Danlonjakan kasus justru terjadi pada Agustus yangmencapai 5.325 kasus,
atau mengalami peningkatansebesar 15 hingga 20 persen. Kasus diare ini
hampir merata di seluruhkecamatan di Kabupaten Jember. Personal hygiene
(higiene perorangan) adalahcermin kebersihan dari setiap individu, yang
mengarahkepada kebiasaan-kebiasaan dan kebersihan pribadi.Untuk menjaga
personal hygiene dalam kehidupan sehari-hari harus selalu berusaha
mencegah datangnyapenyakit yang dapat mengganggu kesehatan.Apabila
tangan yang mengandung mikroorganismetersebut menangani langsung bahan
makanan tanpamelakukan cuci tangan dahulu maka terjadilahperpindahan
mikroorganisme tersebut dari tangan ke makanan.
Ada beberapa upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi
permasalahan diare di daerah Jember terutama dikhususkan untuk penjamah
makanan seperti pedagang kaki lima. Upaya yang dilakukan adalah dengan
memberikan penyuluhan kepada penjamah makanan sekali terhitung sejak 2
tahun yang lalu. Akan tetapi belum adanya pengawasan dari pemerintah
sehingga kontrol masyarakat terhadap tindakan PHBS belum diterapkan
secara baik sehingga masih banyak kasus diare di wilayah jember khususnya
di daerah sekitar kampus UNEJ kecamatan sumbersari.
Makanan yang terkontaminasi seringkali dibuat dan dijual oleh penjaja
kaki lima yang memiliki standar higiene yang buruk dan mutu yang rendah
(WHO, 2005). Menurut keputusan Menteri Kesehatan RI nomor
942/MENKES/SK/VII/2013 tentang pedoman persyaratan higiene sanitasi
makanan jajanan, higiene sanitasi adalah upaya untuk mengendalikan faktor
makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat
menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan. Dampak dari perilaku yang
tidak higienis meliputi orang yang menangani makanan, tempat berjualan,
peralatan dan proses pengolahan makanan (Purawiradjaja, 1995 dalam Susana
dan Hartono). Higiene sanitasi yang buruk dapat menimbulkan dampak
terhadap kesehatan.
Melihat banyaknya kasus diare di daerah jember, bisa dipastikan ada
beberapa pedagang yang berjualan makanan dengan higiene sanitasi yang
buruk. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai gambaran
Perilaku Hidup Bersih Sehat pada penjamah makanan di Kecamatan
Sumbersari, Jember Jawa Timur
1.1.Pengertian PHBS
1.2.Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran perilaku hidup bersih dan sehat pada
penjamah makanan di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Jawa
Timur?

1.3.Tujuan
Mengetahui bagaimana gambaran perilaku hidup bersih dan sehat
pada penjamah makanan di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember
Jawa Timur
1.3.1. Tujuan Umum
Dengan mengetahui gambaran perilaku hidup bersih dan sehat
penjamah makanan di jalan kalimantan nantinya diharapkan peneliti dapat
menyusun penyelesaian masalah perilaku hidup bersih dan sehat oleh
penjamah makanan
1.3.2. Tujuan Khusus
Penyelesaian masalah terkait perilaku hidup bersih dan sehat
penjamah yang nantinya akan berpengaruh terhapap kesehatan konsumen
1.4.Manfaat
Dengan mengetahui gambaran gamabran tersebut,akan dipastikan hal ini
akan melindungi konsumen dari penulran penyakit melalui makanan atau
Food Borne Disease
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


2.1.1 Pengertian
2.1.2 Indikator PHBS
2.2 Faktor yang Mempengaruhi PHBS
2.2.1 Ekonomi
2.2.2 Pengetahuan
2.2.3 Pendidikan
2.3 Nelayan
2.3.1 Pengertian
2.3.2 Ciri-ciri Komunitas Nelayan
2.3.3 Komunitas Nelayan
2.4 Kerangka Teori

Faktor Predisposisi:

-Pendidikan

- Pengetahun

- Sikap

- presepsi

Faktor Pendukung
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
-Pendapatan Keluarga (PHBS)

-Ketersediaan Waktu

Faktor Pendorong

-Sikap Petugas

-Orang Tua
2.5 Kerangka Konsep

Faktor Predisposisi:

-Pendidikan

- Pengetahun

- Sikap

- presepsi

Faktor Pendukung
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
-Pendapatan Keluarga (PHBS)

-Ketersediaan Waktu

Faktor Pendorong

-Sikap Petugas

-Orang Tua

Keterangan :

: DIteliti : Tidak DIteliti

Gambar 2. Kerangka Konsep


2.6 Hipotesis Penelitian

1. Ada pengaruh antara faktor pendidikan penjamah makanan sekitar kampus


UNEJ terhadap PHBS

2. Ada pengaruh antara faktor pengetahuan penjamah makanan sekitar


kampus UNEJ terhadap PHBS

3. Ada pengaruh antara faktor ekonomi penjamah makanan sekitar kampus


UNEJ terhadap PHBS
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
3.2.2 Waktu Penelitian
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan desain penelitian


menggunakan cross sectional study , yang dilakukan dalam waktu yang
bersamaan. Penelitian dikumpulkan dalam waktu kurang lebih satu bulan
(September – Oktober 2017), di lingkungan kampus Universitas Jember
Kecamatan Sumbersari pada tahun 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah
beberapa sampel dari pedagang kaki lima dan penjamah makanan di lingkungan
kampus Universitas Jember Kecamatan Sumbersari.

Data dikumpulkan dengan melakukan wawancara dan observasi secara


langsung kepada 500 sampel mahasiswa dan penjamah makanan lain pada
pedagang kaki lima kampus Universitas Jember Kecamatan Sumbersari. Sampel
dipilih secara nonprobability sampling, yaitu suatu teknik sampling yang di pilih
dengan cara samplingg insidental, dengan pertimbangan mahasiswanya berjumlah
cukup banyak, terbesar Kecamatan Sumbersari, serta pola pilihan makanan yang
di pling oleh mahasiswa dan penjamah makanan di pedagang kaki lima berbeda -
beda setiap harinya, sehingga diharapkan dapat mewakili kondisi mahasiswa
dan penjamah makanan di kampus Univesitas Jember di Kecamatan Sumbersari.

Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara terstruktur


dan kuesioner. Sedangkan Observasi dilakukan peneliti terhadap mahasiswa,
penjamah makanan dan kondisi lingkungan sekitar Kampus Universitas Jember,
baik pada saat jam istirahat maupun saat pulang kampus. Peneliti juga melakukan
wawancara dengan kepala dekan setiap fakultas Universitas Jember, untuk
mengetahui upaya yang dilakukan pihak kampus tentang upayapenegakan disiplin
dalam menjaga kebersihan dan kesehatan pada anak didik di kampus.
Kerangka Penelitian

Mahasiswa Perilaku hidup bersih dan sehat tentang “ food


borne disease” pada anak sekolah:
Lingkungan 1. Kebersihan diri:
sosial : teman -
teman a. Mencuci tangan dengan sabun
DAFTAR PUSTAKA

Augustin, Elfira. 2014. Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Higiene


Sanitasi Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Cipinang Besar
Utama Kotamadya Jakarta Timur.
[online]http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28943/1/EL
FIRA%20AUGUSTIN-FKIK.pdfdiakses pada tagggal 26 Oktober 2017.
Lestari, Desy Ayu. 2015. [Jurnal Online].
http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/70977/Desy%20Ayu
%20Lestari.pdf?sequence=1diakses pada tanggal 26 Oktober 2017.

Raya, Jatim. 2013. Diare Capai 700 Orang di Jember. [online]


http://surabaya.tribunnews.com/2013/09/22/diare-capai-700-orang-di-
jemberdiakses pada tanggal 27 Oktober 2017.

Depkes RI, 2003. Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan
Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat. Jakarta.

Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Wawan, A. 2010.Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku


Manusia.Yogyakarta : Nuha Medika

Kendarti F. S., 2009. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Hidup


Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Anak Kelas IV, V, VI di SDN 01 Pagi Johar
Baru Jakarta Pusat.Depok : Laporan Penelitian. Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 942/MENKES/SK/VII


Tahun 2003 tentang Persyaratan Higiene Sanitasi Makanan Jajanan

Amalia,I.2009. Hubungan Antara Pendidikan, Pendapatan, dan Perilaku Hidup


Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Pedagang HIK Di Pasar Kliwon dan Jebres
Kota Surakarta. Skripsi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Surakarta
Soejoeti S. 2005. Konsep sehat, sakit dan penyakit dalam konteks sosial budaya.
Cermin Dunia Kedokteran.Pusat Penelitian Ekologi Kesehatan, Badan
Penelitian dan Pengembangan KesehatanDepartemen Kesehatan RI: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai