Anda di halaman 1dari 14

Tugas Makalah Hari : Jumat

MK. APLIKASI KOMPUTER Tanggal : 09 Oktober 2020

POLA MAKAN SEHAT

DISUSUN OLEH :

DWIYANTI BUTAR-BUTAR (P032013411053)

DIII GIZI, TK 1B

Dosen Pengajar

Yuliana Arsil, M.Farm. Apt

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU

JURUSAN GIZI

2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang selalu
memberikan rahmat kepada kita beserta karunia-Nya, sehingga saya bisa menyelesaikan makalah
yang berjudul POLA MAKAN SEHAT. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas yang diberikan olah dosen pembimbing pada program studi Aplikasi Komputer,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca sekalian.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yaitu khususnya kepada Dosen mata
kuliah Aplikasi Komputer kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini yaitu Ibu
Yuliana Arsil, M.Farm. Apt.

Pada zaman sekarang segala sesuatu nya sudah berbentuk instan, baik makanan maupun kegiatan
kegiatan yang ada. Makanan merupakan salah satu hal yang sangat mempengaruhi seseorang
dalam melakukan kegiatannya. Untuk memperoleh keberhasilan dari suatu kegiatan, sseorang
harus memperhatikan pola makanan yang sehat.

Kiranya begitulah yang dapat saya sampaikan. Oleh karena itu saya tentu menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta
kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Medan, 09 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gaya Hidup Sehat dan Saluran Komunikasi Pelaku Pola Makan Food Combining

2.2 Sistem Informasi Perencanaan Pola Hidup Sehat melalui Keseimbangan Aktivitas dan
Asupan Makanan

2.3 Pemilihan Pangan dan Kebiasaan Makan Sehat pada Mahasiswa

2.4 Pengaruh Makanan Sehat terhadap Hasil Belajar

2.5 Perilaku Konsumsi Makanan Jajanan Siswa Sekolah Lanjutan Atas

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Cara menerapkan gaya hidup sehat memang merupakan hal yang sangat penting untuk
dapat meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Hidup akan sangat baik jika manusia dapat
tetap berkaitan dengan kesehatan. Pada dasarnya menerapkan gaya hidup sehat dalam kehidupan
sehari-hari adalah mencakup beberapa hal, yakni makanan, minuman, nutrisi dan juga olahraga
yang diperlukan dalam keseharian hidup. Namun di masa sekarang banyak orang tidak lagi
terlalu menganggap gaya hidup sehat sebagai hal yang penting, dengan gaya hidup saat ini yang
semakin modern dan beberapa orang memilih makanan cepat saji (fast food) dan junkfood tentu
akan sangat membahayakan kesehatan tubuh, terlebih jika tak diimbangi dengan olahraga yang
teratur.(Sufa et al., 2017)

Widyanti Yuliandari, salah satu penulis buku FOOD COMBINING: Pola Makan Sehat,
Enak dan Mudah menyampaikan dalam instagramnya tentang gaya hidup sehat Food Combining
adalah pola makan yang sangat nge-tren akhir-akhir ini. Pola makan ini sangat alami, namun
bukan sekadar alami dalam artian mengasup bahan-bahan yang belum terlalu jauh bentuknya
dengan bentuk aslinya di alam. Alami di sini dalam arti, Food Combining memperhatikan apa
yang terjadi di dalam tubuh seperti yang sudah digariskan alam, apa yang dibutuhkan tubuh,
kemudian mengatur asupan makanan yang sesuai dengan itu semua. Sebagian orang
mengernyitkan dahi, memandang aneh terhadap pola makan ini, seakan- akan Food Combining
adalah sesuatu yang sama sekali baru bahkan terkesan mengada-ada. Sebagian bahkan
berpendapat bahwa Food Combining tak lebih hanyalah takhayul makanan modern, sesuatu yang
belum terbukti kebenarannya. (Sufa et al., 2017)
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Gaya Hidup Sehat dan Saluran Komunikasi Pelaku Pola Makan Food Combining?

2. Bagaimana Sistem Informasi Perencanaan Pola Hidup Sehat melalui Keseimbangan Aktivitas
dan Asupan Makanan?

3. Bagaimana Pemilihan Pangan dan Kebiasaan Makan Sehat pada Mahasiswa?

4. Apa Pengaruh Makanan Sehat terhadap Hasil Belajar?

5. Bagaimana Perilaku Konsumsi Makanan Jajanan Siswa Sekolah Lanjutan Atas?

1.2 Tujuan

1. Untuk Mengetahui Gaya Hidup Sehat dan Saluran Komunikasi Pelaku Pola Makan Food
Combining.

2. Untuk Mengetahui Sistem Informasi Perencanaan Pola Hidup Sehat melalui Keseimbangan
Aktivitas dan Asupan Makanan.

3. Untuk Mengetahui Cara Memilih Pangan dan Kebiasaan Makan Sehat pada Mahasiswa.

4. Untuk Mengetahui Apa Saja Pengaruh Makanan Sehat terhadap Hasil Belajar.

5. Untuk Mengetahui Perilaku Konsumsi Makanan Jajanan Siswa Sekolah Lanjutan Atas.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gaya Hidup Sehat dan Saluran Komunikasi Pelaku Pola Makan Food Combining.
Sejarah telah mencatat bahwa sejak 2.000 hingga 3.000 tahun lalu, prinsip-prinsip dasar
Food Combining telah diterapkan dengan penuh konsistensi oleh suku bangsa Esseni yang
tinggal di kawasan Palestina. Suku Esseni mengikuti ajaran- ajaran yang berhubungan dengan
pola makan, misalnya: tidak makan roti dan daging dalam waktu bersamaan, tidak makan susu
bersama dengan daging, tidak makan berlebihan dan memiliki kebiasaan puasa dalam rentang
waktu tertentu.(Sufa et al., 2017)

Terkait hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang mencakup dua
kasus, yaitu: (1) Apa yang memotivasi para pelaku pola makan food combining dalam
menerapkan gaya hidup sehat?, (2) Saluran komunikasi apa sajakah yang digunakan food
combiner (pelaku pola makan food combining) untuk mencari informasi terkait pola makan food
combining?, dan (3) Bagaimana cara berinteraksi dengan komunitas pelaku food combining
lainnya di Indonesia?(Sufa et al., 2017)

Food Combining (atau FC) adalah Pola Makan Harian, (Sarapan,Makan Siang, dan
Makan Malam) yang mencari keseimbangan dalam tubuh, yang bertujuan untuk membentuk PH
darah yang netral antara acid-base (asam-basa), dan mengkondisikan Homeostasis tubuh
(Homeostasis = kondisi keseimbangan internal yang ideal, di mana semua sistem tubuh bekerja
optimal untuk memenuhi semua kebutuhan tubuh).(Sufa et al., 2017)

Kenapa parameternya melalui PH tubuh? Simpel, karena kondisi tubuh yang sehat
dengan fungsi yang normal, memiliki PH netral. Lalu, kenapa Food Combining? Masalahnya
adalah, paduan dan pola makan dewasa ini cenderung menghasilkan PH ke arah yang asam
(acid), dan menjadi pemicu masalah-masalah kesehatan dari yang ringan hingga yang fatal.
Solusinya? Dengan cara mengembalikan kadar PH menjadi netral, dengan mengkonsumsi
asupan pembentuk basa seperti buah dan sayuran sayuran segar, dan menghindari atau
setidaknya meminimalkan asupan pembentuk asam. Rumit? Tidak juga, dasarnya hanya perlu
memperhatikan padu padan asupan makanannya, cara mengkonsumsinya, dan waktu yang tepat
untuk mongkonsumsinya. Semua dapat diterapkan dengan "sedikit memodifikasi" asupan dan
kebiasaan makanan harian. Sedikit reminder untuk pola dasar dari Food Combining:

1) Konsumsi air hangat dengan perasan jeruk nipis/lemon sesaat setelah bangun pagi,

2)Sarapan hanya buah-buahan segar pada pagi hari hingga jelangsiang, agar tidak membebani
saluran cerna di fase "pembuangan".

3) Menghindari mempertemukan Karbohidrat Pati dengan Protein Hewani. Pertemuan keduanya


dalam satu waktu makan akan memberatkan saluran cerna dan akan menghasilkan PH tubuh
asam.

4) Minum hanya air putih berkualitas 2,5 hingga 3 liter perhari, hindari minum berlebihan setelah
makan.

5) Kunyahan yang banyak; membantu meringankan dan mengoptimalkan kualitas asupan


makanan.(Sufa et al., 2017)

Pendapat Rogers (1983), menyatakan bahwa saluran komunikasiadalah alat atau media
yang dapat dimanfaatkan oleh individu-individu atau kelompok serta organisasi yang
berkomunikasi untuk menyampaikan pesan-pesan (messages) mereka. Sedangkan pendapat
Berlo (1960), mengartikan dalam beragam pengertian, yaitu:

1)saluran sebagai alat pembawa pesan,

2)saluran yang dilalui oleh alat pembawa pesan,

3) media/wahana yang memungkinkan alat pembawa pesan itu melalui jalan atau saluran yang
harus dilaluinya,

4) media/wahana yang dapat dijadikan sarana untuk berkomunikasi, seperti: pertemuan serta
pertunjukan.
Secara konseptual, dikenal adanya tiga macam saluran atau media(Sufa et al., 2017)
komunikasi, yaitu: saluran antar pribadi (inter-personal), media massa (mass media), dan forum
media yang dimaksudkan untuk menggabungkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh
saluran antar pribadi dan media massa. Semakin banyak ragam media yang digunakan oleh
pihak-pihak yang berkomunikasi (baik sumber maupun penerima manfaat), akan memberikan
pengaruh yang sangat baik. Karena selain jumlah informasi menjadi lebih lengkap, biasanya juga
lebih bermutu/semakin memberikan kejelasan terhadap inovasi yang diterimanya.(Sufa et al.,
2017)

2.2 Sistem Informasi Perencanaan Pola Hidup Sehat melalui Keseimbangan Aktivitas dan
Asupan Makanan.

Salah satu faktor yang penting dalam pengatu- ran Pola hidup yang sehat adalah
ketersediaan informasi tentang kesehatan yang cepat, baik dan akurat. Kajian ini menghasilkan
sistem informasi berbasis komputer yang cepat mengenai kebutuhan kalori tubuh kita sehari-hari
sekaligus kita diajak untuk mengurai pola aktivitas kita setiap hari dalam menit.Sehingga
prakiraan keseimbangan kebutuhan energi aktiftas dengan konsumsi makanan yang kita
konsumsi sehari-hari dapat kita lakukan. Asu- pan makanan sehari-hari kitapun dapat
direncanakan mel- alui produk sistem informasi ini, Perencanaan pola hidup sehat, selaras dan
seimbangpun dapat dirancang. Dengan produk ini kita dapat memprediksi seberapa besar sebe-
narnya kebutuhan kalori tubuh kita, zat makanan berupa karbohidrat , lemak dan protein yang
kita butuhkan dalam satu hari.(P & Woro, 2011)

Ilmu Pengetahuan mengenahi kesehatan sangatlah pesat hingga para peneliti dapat
memperkirakan kebutuhan kalori dalam ber- bagi aktivitas sehari- hari, konsumsi energy sehari –
hari dalam bentuk zat-zat kabohidrat, protein atapun lemak dan sebagainya. Namun keterbatasan
sarana dan prasa- rana tehnologi serta sistem informasi sangatlah kurang di masyarakat.
Sehingga masyarakat tidak memahami bagaimana pola kehidupan sehari-harinya. Apakah
prakiraan kebutuhan kalori untuk aktifitas dan imbangan konsumsi energy berupa makanan
sudah dalam takaran cukup, berlebih ataupun kurang? Tubuh membutuhkan bahan bakar tu- buh
untuk berbagai macam aktivitas. Aktivitas dimaksud adalah kapasitas kerja kita dalam setiap
detik.(P & Woro, 2011)
Kisaran Kebutuhan Energi Basal sesorang adalah sebagai berikut: Anak Sekolah :1.5
kalori/ KgBB/ Jam; Remaja :1.25 kalori/ KgBB / Jam; Dewasa: 1,0-1,1 kalori/ Kg BB/ Jam;
Energi aktivitas adalah kerja otot tubuh kita guna melakukan aktivitas kerja sehari-hari. Adapaun
besar kecilnya energy yang dike- luarkan bergantung pada tingkatan aktifitas fisik dimaksud
misalnya; Aktivitas fisik ringan sekali (kurang dari 2,5 Kalori/menit) Misal- nya ; tidur,
berbaring, duduk, berdiri, menulis, merajut, main catur, dsb; Aktivitas fisik ringan ( 2,5 - 4,9
Kalori/menit) Misalnya ; Jalan san- tai, cuci piring, menjahit, menyapu, menghias ruangan,
menanam pohon, mecat, memberi makan ternak, main bilyard, bowling, dan golf; Aktivitas fisik
Sedang ( 5,0-7,4 Kalori/menit) Misalnya; menyabit rumput, mencangkul, berenang, tennis,
bulutangkis; Aktivitas fisik Berat ( 7.5- 9,9 Kalori/menit ) Misalnya; men- gergaji pohon, berlari,
sepakbola, mencangkul sawah; Aktivitas fisik Berat Sekali ( lebih dari 10 kalori/ menit)
Misalnya; Menarik Becak dengan penumpang, mendaki gunung, bertinju dsb (P & Woro, 2011)

Aktifitas yang berbeda mempunyai manfaat yang berbeda pula. Untuk mendapat- kan
semua kesehatan jasmani, perlu melaku- kan latihan-latihan untuk meningkatkan daya tahan
jantung, menguatkan otot, dan untuk meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan. Aktivitas dengan
kisaan ringan bahkan sangat ringan secara terus menerus tanpa diimbangi pengaturan konsumi
yang tepat akan mengakibatkan banyak timbunan ener- gi berupa peningkatan lemak dalam
jaringan atau sering kita sebut Obesitas.(P & Woro, 2011)

WHO menetapkan suatu pengukuran klasifikasi obesitas yang tidak bergantung pada
bias-bias kebudayaan. Metoda yang paling berguna dan banyak digunakan untuk mengukur
tingkat obesitas adalah BMI (Body Mass Index), yang didapat dengan cara membagi berat badan
(kg) dengan kuadrat dari tinggi badan (meter). Nilai BMI yang didapat tidak tergantung pada
umur dan jenis kelamin. Keterbatasan BMI adalah tidak dapat digunakan bagi: Anak-anak yang
dalam masa pertumbuhan; Wanita hamiL Orang yang sangat berotot, contohnya atlet. BMI dapat
digunakan untuk menentukan seberapa besar seseorang dapat terkena re- siko penyakit tertentu
yang disebabkan karena berat badannya. Seseorang dikatakan obese dan membutuhkan
pengobatan bila mempu- nyai BMI di atas 30, atau orang tersebut mem- punyai kelebihan berat
badan 20 % dari berat badan idealnya.(P & Woro, 2011)
2.3 Pemilihan Pangan dan Kebiasaan Makan Sehat pada Mahasiswa.

Kebiasaan makan yang buruk menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko kese-
hatan pada remaja menjadi lebih tinggi. Terdapat dua faktor utama yang memengaruhi kebiasaan
makan, yaitu faktor ekstrinsik dan intrinsik. Fak- tor ekstrinsik meliputi lingkungan alam, sosial,
budaya, ekonomi, dan agama. Faktor instrinsik meliputi motivasi, persepsi, sikap, dan preferensi
yang masuk ke dalam faktor psikologis. Faktor psikologis berhubungan dengan pengolahan in-
formasi secara internal dalam diri seseorang yang berhubungan dengan pemilihan pangan (food
se- lection). (Kebiasaan et al., 2015) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa sekitar 50%
remaja memi- liki kebiasaan tidak makan buah dan sayur setiap hari, sering mengonsumsi coklat
dan french fries. Hal tersebut juga didukung dengan asupan asam lemak jenuh >35% dari total
asupan energi dan karbohidrat kompleks kurang dari setengah dari total asupan. Kebiasaan
makan yang tidak sehat pada masa remaja dapat meningkatkan risiko pe- nyakit ataupun
gangguan kesehatan di saat de- wasa maupun usia tua.(Kebiasaan et al., 2015)

Gizi yang baik diperoleh dari pangan sehat,Pangan yang sehat adalah pangan yang
mengandung zat-zat yang diperlukan oleh tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan
vitamin, serta bebas dari kuman, bahan berbaha- ya, bahan cemaran dan bahan tambahan
makanan yang tidak diperbolehkan seperti formalin, bo- raks, dan lain-lain. Menurut
Notoatmodjo (2010) persepsi seseorang akan memengaruhi sikap dan perilakunya, seperti dalam
penelitian Lake et al. (2007) bahwa persepsi berhubungan secara bermakna dengan kebiasaan
perilaku. Persepsi remaja terhadap pangan sehat diduga akan ber- pengaruh terhadap pemilihan
pangan yang akan dikonsumsi, sehingga akan menentukan kebi- asaan makan sehatnya.
(Kebiasaan et al., 2015)

Remaja dengan status gizi berbeda memiliki persepsi dan pemilihan pangan sehat yang
berbeda sehingga kebiasaan makan nya pun berbeda antara masing-masing kelompok status gizi
Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis tertarik melaku- kan penelitian mengenai persepsi
tentang pangan sehat, pemilihan pangan dan kebiasaan makan sehat pada mahasiswa.(Kebiasaan
et al., 2015)
2.4 Pengaruh Makanan Sehat terhadap Hasil Belajar.

Hasil penelitian Frank dan Barzilai(2006) menunjukkan bahwa 95% siswa berpendapat
jika konsep salingtemas dimasukkan ke dalam proses pembelajaran, maka memberi kesempatan
kepada mereka untuk memperoleh pengetahuan dan mempertinggi pemahaman mereka antar
cabang ilmu pengetahuan sehingga diharapkan melalui kegiatan pembelajaran yang berwawasan
salingtemas akan diperoleh pemikiran tentang hasil teknologi dari transformasi sains, tanpa harus
merusak atau merugikan lingkungan dan masyarakat.(Muzari et al., 2016)

Rekomendasi untuk guru: 1) sebelum menggunakan IPA Terpadu berbasis SETS pada
makanan sehat dan tubuhku hasil pengembangan sebaiknya, guru memahami penerapan alur
pembelajaran SETS dan menyiapkan alat serta bahan yang diperlukan sehingga semua kegiatan
dalam modul dapat diikuti dan dilaksanakan, 2) guru harus dapat meningkatkan kreatifitasnya
sehingga dapat mengembangkan sendiri bahan ajar terpadu sesuai kebutuhn siswa.Rekomendasi
untuk peneliti: 1) hendaknya sebelum penelitian, siswa yang dijadikan obyek penelitian diberi
wawasan tentang pembelajaran berbasis SETS, 2) hasil penelitian dan pengembangan ini dapat
digunakan sebagai acuan untuk penelitian berkutnya yang sejenis dengan materi yang berbeda.
(Muzari et al., 2016)

2.5 Perilaku Konsumsi Makanan Jajanan Siswa Sekolah Lanjutan Atas.

Peningkatan kesejahteraan bangsa sangat tergantung pada kemampuan dan kualitas


sumber daya manusia.1 Dengan demikian, upaya meningkatkan kesehatan anak usia sekolah
yang merupakan generasi penerus bangsa adalah investasi. Tumbuh kembang anak-anak usia
seko- lah yang optimal sangat ditentukan oleh pemberian nu- trisi yang cukup dan berkualitas
secara baik dan benar.2 Seorang anak sekolah harus berangkat ke sekolah pada pagi hari dan
pulang sekolah pada sore hari yang dilan- jutkan dengan berbagai kursus dan pada malam hari
mengerjakan tugas rumah dilanjutkan dengan mempersi- apkan pelajaran untuk keesokan hari.
Dengan aktivitas tinggi itu, stamina anak akan cepat menurun jika tidak di- tunjang asupan
pangan dan gizi yang cukup bermutu. (Siagian et al., 2010)
Peran media dalam promosi kesehatan adalah sebagai sarana membangun suasana
kondusif terhadap peruba- han perilaku positif terhadap kesehatan.5 Promosi kese- hatan
dilakukan dengan menggunakan berbagai metode dan media yang disesuaikan dengan sasaran.
Metode mengajar dan alat belajar seperti leaflet, poster dan video banyak dipakai dalam praktik
promosi kesehatan. Salah satu kelebihan poster adalah kemampuannya meningkatkan kesadaran
terhadap kesehatan dan merangsang kepercayaan, sikap dan perilaku. Sementara, leaflet dapat
memberikan pesan secara rinci yang tidak mungkin disampaikan secara lisan.(Siagian et al.,
2010)

Pengetahuan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek


tertentu, seperti meli- hat, mendengar, mencium, merasa, dan meraba. Namun, sebagian besar
pengetahuan tersebut diperoleh melalui mata dan telinga atau dengan kata lain dari hasil mende-
ngar dan melihat. Salah satu strategi untuk memperoleh perubahan perilaku, menurut WHO
dalam adalah de- ngan pemberian informasi untuk meningkatkan penge- tahuan sehingga
menimbulkan kesadaran dan pada akhirnya orang akan berperilaku sesuai dengan penge-
tahuannya tersebut. Salah satu upaya pemberian infor- masi yang dapat dilakukan adalah dengan
pemajangan poster dan pemberian leaflet.(Siagian et al., 2010)

Ada pengaruh penyuluhan gizi dengan cara pemaja- ngan poster dan pemberian leaflet
makanan sehat ter- hadap perilaku (pengetahuan, sikap, dan tindakan) kon- sumsi makanan
jajanan pada siswa sekolah menengah umum tentang makanan jajanan. Intervensi berupa pe-
majangan poster dan pemberian leaflet mampu meningkatkan pengetahuan, sikap pelajar, dan
tindakan siswa. Itu berarti bahwa instrumen media visual meru- pakan alat yang efektif untuk
penyampaian pesan-pesan gizi dan kesehatan kepada siswa sekolah menengah umum. Namun,
peningkatan pengetahuan dan sikap sete- lah pemajangan poster dan pemberian leaflet makanan
sehat tidak selalu diikuti dengan peningkatan kategori tindakan.(Siagian et al., 2010)
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pola makan sehat adalah suatu cara mengatur jumlah dan jenis makanan dengan tujuan
untuk mempertahankan kesehatan, status gizi, dan mencegah timbulnya penyakit. Gizi adalah
sari makanan yang bermanfaat untuk kesehatan, dan zat gizi terdapat dalam makanan yang
berasal dari hewan (hewani) dan tumbuh-tumbuhan (nabati). Tiga zat gizi yang utama dan
diperlukan tubuh adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Ketiganya kerap disebut sebagai zat
gizi makro. Sementara itu, zat gizi lainnya yang tak kalah penting adalah vitamin dan mineral,
yang disebut juga dengan zat gizi mikro. Selain kedua kelompok zat gizi tersebut, tubuh kita juga
memerlukan air dan serat untuk memperlancar proses metabolisme. Karena itulah, pola makan
sehat mensyaratkan untuk mengonsumsi aneka ragam makanan untuk mendapatkan semua zat
gizi yang diperlukan tubuh. Kekurangan salah satu unsur zat gizi akan menyebabkan tubuh kita
mengalami gangguan atau menderita penyakit. Begitu pun sebaliknya, kelebihan gizi akan
menyebabkan gangguan kesehatan. Itu sebabnya kita perlu menerapkan pola makan seimbang
dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan.

3.2 Saran

Untuk memperoleh keadaan yang sehat, seseorang harus lah menjaga pola makannya.
Pola makan yang sehat yaitu sesuai dengan banyaknya kandungan zat makanan yang diperlukan
tubuh perharinya dan jadwal makan yang benar sesuai yang disarankan. Dalam proses menjaga
tubuh sehat, dibutuhkan konsultasi dengan ahli gizi. Tubuh yang sehat sangat mendukung
kegiatan atau aktivitas yang sedang dikerjakan. Lancar atau tidaknya aktivitas tersebut
tergantung pada tubuh seseorang. Jadi jaga kesehatan anda, agar proses aktivitas yang akan anda
jalani dapat terselesaikan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA

Kebiasaan, D. A. N., Sehat, M., & Mahasiswa, P. (2015). Persepsi Tentang Pangan Sehat, Alasan
Pemilihan Pangan Dan Kebiasaan Makan Sehat Pada Mahasiswa. Jurnal Gizi Dan Pangan,
9(3), 211–218. https://doi.org/10.25182/jgp.2014.9.3.%p

Muzari, I., Ashadi, & Prayitno, baskoro adi. (2016). Pengembangan Modul Ipa Terpadu
Berbasis Sets pada Tema Makanan Sehat dan Tubuhku untuk Meningkatkan Hasil Belajar.
Jurnal Inkuiri, 5(1), 21–27.

P, R. B. A., & Woro, O. (2011). Sistem Informasi Perencanaan Pola Hidup Sehat melalui
Keseimbangan Aktivitas dan Asupan Makanan. Media Ilmu Keolahragaan Indonesia, 1(2).
https://doi.org/10.15294/miki.v1i2.2033

Siagian, A., Jumirah, J., & Tampubolon, F. (2010). Media Visual Poster dan Leaflet Makanan
Sehat serta Perilaku Konsumsi Makanan Jajanan Siswa Sekolah Lanjutan Atas, di
Kabupaten Mandailing Natal. Kesmas: National Public Health Journal, 4(6), 262.
https://doi.org/10.21109/kesmas.v4i6.165

Sufa, S. A., Christantyawati, N., & Jusnita, R. A. E. (2017). Tren Gaya Hidup Sehat dan Saluran
Komunikasi Pelaku Pola Makan Food Combining. Jurnal Komunikasi Profesional, 1(2),
105–120. https://doi.org/10.25139/jkp.v1i2.473

Anda mungkin juga menyukai