Dosen Pengampu :
Dosen Pengampu :
Yosep Purnairawan, S.Kep. Ners., M.Kep
Disusun Oleh:
KELOMPOK 4
Dedetika Lestari (32722001D20)
Hamdi Salapi (32722001D20)
Putri utary (32722001D20)
Ridwan Firdaus (32722001D20)
Sintia Anugrah (32722001D20)
Tri Wulandari (32722001D20112)
Kelompok 7
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Kerangka pada bagian tubuh manusia terdapat dua bagian yakni kerangka
aksial yang berguna untuk membentuk sumbu tubuh dan kerangka apendikular
yang berguna sebagai pendukung anggota badan. Kerangka apendikular terdiri
dari tulang pada lengan, kaki, bahu, dan juga panggul. Sedangkan, otot dan
ligament berfungsi sebagai pengikat atau penghubung tulang-tulang pada tubuh
manusia. Jaringan fibrosa ikat fibrosa yang ada pada ototlah yang sangat berperan
dalam penyatuan tulang.
1. Osteoarthritis
Osteoarthritis adalah suatu penyakit sendi degeneratif yang terutama terjadi pada
orang yang berusia lanjut dan ditandai oleh degenerasi kartilago artikularis,
perubahan pada membran sinovia serta hipertrofi tulang pada tepinya. Rasa nyeri
dan kaku, khususnya setelah melakukan aktivitas yang lama akan menyertai
perubahan degeneratif tersebut.
Etiologi
Osteoarthritis disebabkan oleh kerusakan pada tulang rawan dan sendi. Kondisi
ini terjadi ketika tulang rawan yang merupakan bantalan pelindung tulang
kehilangan elastisitasnya. Akibatnya, terjadi gesekan antar tulang yang
membuatnya lebih rentan mengalami kerusakan dan menyebabkan radang sendi.
Pertambahan usia adalah salah satu faktor utama terjadinya osteoarthritis. Selain
itu, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita
osteoarthritis, yaitu:
1) Menderita obesitas
2) Mengalami cedera pada sendi
3) Memiliki riwayat osteoarthritis dalam keluarga
4) Memiliki riwayat operasi pada tulang dan sendi
5) Berjenis kelamin perempuan, terutama yang sudah menopause
6) Memiliki kelainan bawaan pada tulang rawan atau sendi
7) Melakukan pekerjaan atau aktivitas fisik yang menyebabkan sendi tertekan
secara terus-menerus, misalnya mengenakan sepatu hak tinggi
Keluhan dan Gejala
Gejala klinis osteoartritis bervariasi, bergantung pada sendi yang terkena, lama
dan intensitas penyakitnya, serta respons penderita terhadap penyakit yang
dideritanya. Pada umumnya pasien osteoartritis mengatakan bahwa keluhan-
keluhannya sudah berlangsung lama, tetapi berkembang secara perlahan-lahan.
Secara klinis, osteoartritis dapat dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu :
1) Subklinis: Pada tingkatan ini belum ada keluhan atau tanda klinis lainnya.
Kelainan baru terbatas pada tingkat seluler dan biokimiawi sendi.
2) Manifestasi: Pada tingkat ini biasanya penderita datang ke dokter.
Kerusakan rawan sendi bertambah luas disertai reaksi peradangan.
3) Dekompensasi: Rawan sendi telah rusak sama sekali, mungkin terjadi
deformitas dan kontraktur. Pada tahap ini biasanya diperlukan tindakan
bedah.
2. Arthritis rheumatoid
Etiologi
3. Arthritis gout
Artritis gout adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal
asam urat pada jaringan sekitar sendi (tofi). Gout juga merupakan istilah yang
dipakai untuk sekelompok gangguan metabolik yang ditandai oleh meningkatnya
konsentrasi asam urat (hiperurisemia).
Etiologi
Etiologi arthritis gout adalah peningkatan kadar asam urat darah yang
berasal dari metabolisme purin. Peningkatan ini dapat disebabkan oleh penurunan
ekskresi maupun overproduksi asam urat. Penurunan ekskresi asam urat dapat
terjadi pada keadaan insufisiensi renal, nefropati, dehidrasi, maupun konsumsi
alkohol dalam jangka waktu lama. Peningkatan produksi asam urat dapat terjadi
pada Sindroma Lesch-Nyhan, defisiensi glukosa-6-fosfat, dan superaktifitas
phosphoribosyl pyrophosphate synthetase. Peningkatan asam urat ini akan
menimbulkan pembentukan kristal monosodium urat yang terdeposit pada sendi
dan saluran kemih.
4. Amiloidosis
Etiologi
5. Osteoporosis
Klasifikasi
1) Osteoporosis Primer
Etiologi
1) Mudah mengalami patah tulang walau hanya karena benturan yang ringan
STUDI KASUS
1. Identitas klien
Nama : Ny. T
Umur : 75 tahun
Suku : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Nama : Tn. N
Umur : 40 tahun
Pekerjaan : Wirausaha
Pada saat melakukan pengkajian, klien mengatakan nyeri pada kaki sebelah
kanan sejak 4 tahun yang lalu.
Genogram
Keterangan:
Laki-laki:
Perempuan:
Klien:
Meninggal:
Tinggal serumah:
Garis keturunan
4. Pemeriksaan fisik
1. Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah : 130/70 mmHg
Nadi : 78x / menit
Respirasi : 20x / menit
Temperature : 36,2°C
2. Head Toe-Toe
a. Kepala
Rambut klien tampak beruban, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan,tidak
ada benjolan
b. MataBentuk simetris, konjugtiva anemis, sklera tidak ikterik, ketajaman
penglihatan menurun, tidak memakai alat penglihatan (kacamata).
c. Hidung
Bentuk tampak simetris, tidak ada lesi, tidak ada peradangan, tidak ada
secret, tidak teraba nyeri tekan pada hidung. Penciuman klien baik.
d. Mulut dan tenggorokan
Mulut tampak bersih, mukosa bibir lembab, klien tampak mengalami
kesulitan dalam mengunyah, tidak ada kesulitan dalam menelan, fungsi
menelan baik.
e. Telinga
Bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada peradangan, tidak adanyeri tekan
pada bagian belakang telinga (mastoideus), tidak ada benjolan,
pendengaran klien baik.
f. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada lesi, tidak ada
peningkatan vena jugularis.
g. Dada
Paru-paru:
Inspeksi: bentuk dada simetris, tidak terdapat lesi
Palpasi : tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada nyeri tekan,
pergerakan dada simetris
Perkusi: suara sonor di dada
Auskultasi: tidak ada kelainan suara nafas, suara nafas vesikuler
Jantung:
Inspeksi: tidak tampak ictus cordis
Palpasi : pulsasi pada dinding torak teraba
Perkusi: bunyi jantung redup pada saat diperkusi
Auskultasi: bunyi jantung S1 dan S2 tunggal.
h. Abdomen
Inspeksi: tidak terlihat adanya benjolan
Auskultasi: bising usus 10x/menit
Perkusi: terdengar bunyi timpani
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan
i. Genetalia
Klien berjenis kelamin perempuan, klien mengatakan tidak ada nyeri pada
daerah alat reproduksi. Klien mengatakan sudah manopouse.
j. Ekstremitas
Ekstremitas atas: klien mengatakan kedua tangannya masih kuat
dalam melakukan aktivitas.
Ekstremitas bawah: klien mengatakan kedua kaki mengalaminyeri,
terutama kaki sebelah kanan. Klien mengatakan kakiterasa lemah
dan terkadang terasa kram. Klien tampak bergerak/berjalan lambat,
klien tampak memakai tongkat saat berjalan.
Skala otot:
https://www.academia.edu/29828599/
Asuhan_keperawatan_pada_klien_dengan_osteoarthritis
https://www.academia.edu/35365136/
Askep_Lansia_dengan_Diagnosa_Medis_Reumatik_NERS_Stase_Keperawatan_
Gerontik_docx
https://idoc.pub/documents/askep-gerontik-osteoartritis-6ngevyxm1jlv
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Noer, HM S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1, Edisi Ketiga. Jakarta: Balai
Penerbit FK UI.1996.