Oleh:
Faris Saadi Firdaus 2140312130
Nur Faydotus Salsabila 2140312013
Nabila Mustafa 1610311022
Pembimbing:
dr. Dina Arfiani Rusjdi, Sp.Rad
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Referat yang berjudul
Gambaran Radiologi pada Spondilitis Tuberkulosis.
Referat ini merupakan salah satu syarat mengikuti kepaniteraan klinik di
Bagian Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Penulis
mengucapkan terimakasih kepada dr. Dina Arfiani Rusjdi, Sp.Rad selaku
pembimbing yang telah memberikan masukan dan bimbingan dalam pembuatan
referat ini.
Penulis menyadari bahwa referat ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik untuk menyempurnakannya.
Penulis juga berharap referat ini dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan
dan wawasan penulis dan pembaca mengenai Gambaran Radiologi pada
Spondilitis Tuberkulosis.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB 1
PENDAHULUAN
Manus (tangan) terdiri atas tulang carpal, metacarpal, dan phalang. Masing-
masing phalanges terdiri atas tiga ruas (proximal, medial, dan distal phalang).
Pencitraan manus biasanya dilakukan dengan posisi AP dan lateral(6)(7)
Definisi Osteoarthritis
Osteoarthritis merupakan gangguan pada sendi yang ditandai dengan perubahan
patologis pada struktur sendi tersebut yaitu berupa degenerasi tulang
rawan/kartilago hialin. Hal tersebut disertai dengan peningkatan ketebalan dan
sklerosis dari subchondral yang bisa disebabkan oleh pertumbuhan osteofit pada
tepian sendi, peregangan kapsul artikular, synovitis ringan pada persendian, dan
lemahnya otot-otot yang menghubungkan persendian.1 Secara klinis, kondisi ini
ditandai dengan nyeri sendi,nyeri tekan, krepitasi, kekakuan dan keterbatasan
gerakan .
Epidemiologi
Penyakit ini memiliki prevalensi yang cukup tinggi, terutama pada orang tua.
Prevalensinya meningkat seiring bertambahnya usia. Di Amerika Serikat,
prevalensi osteoartritis pada populasi dengan usia di atas 65 tahun mencapai 80%
dan diperkirakan akan meningkat pada tahun 2020.1,16
OA terjadi pada 13,9% orang dewasa berusia lebih dari 25 tahun dan 33,6% dari
mereka yang berusia lebih dari 65 tahun. Prevalensi sendi yang terkena OA
menurut temuan radiologis adalah pada tangan 7,3%, kaki 2,3%, lutut 0,9%, dan
panggul 1,5%. Prevalensi OA menurut gejala yang ditemui yaitu pada tangan 8%,
kaki 2%, lutut 12,1% pada orang dewasa berusia lebih dari 60 tahun dan 16%
pada orang dewasa berusia 45 – 60 tahun, dan panggul 4,4%.2,3,17,18
Angka kematian yang diakibatkan osteoarthritis adalah sekitar 0,2 hingga 0,3
kematian per 100.000 (1979-1988). Angka kematian akibat OA sekitar 6% dari
semua kematian akibat arthritis. Hampir 500 kematian per tahun disebabkan OA
dan angka tersebut meningkat selama 10 tahun terakhir.19
Klasifikasi
Osteoartritis dikelompokkan menjadi 2 kategori berdasarkan penyebabnya,
yaitu:20
Osteoartritis Primer
Osteoarhritis primer adalah degeneratif artikular sendi yang terjadi pada sendi
tanpa adanya abnormalitas lain pada tubuh. Penyakit ini sering menyerang sendi
penahan beban tubuh (weight bearing joint), atau tekanan yang normal pada sendi
dan kerusakkan akibatproses penuaan. Paling sering terjadi pada sendi lutut dan
sendi panggul, tapi ini juga ditemukan pada sendi lumbal, sendi jari tangan, dan
jari pada kaki.
Osteoartritis Sekunder
Osteoarthritis sekunder, paling sering terjadi pada trauma atau terjadi akibat dari
suatu pekerjaan, atau dapat pula terjadi pada kongenital dan adanya
penyakit sistem sistemik. Osteoarthritis sekunder biasanya terjadi pada umur yang
lebih awal daripada osteoarthritis primer.
Etiologi
Etiologi Menurut (Michael, Schlüter-brust, & Eysel, 2010) etiologi dari
osteoarthritis dibagi menjadi 2 keloompok, yaitu Osteoarthritis primer 9 dan
Osteoarthritis sekunder. Osteoarthritis primer merupakan osteoarthritis ideopatik
atau osteoarthritis yang belum diketahui penyebabnya. Sedangkan osteoarthritis
sekunder penyebabnya yaitu pasca trauma, genetik, mal posisi, pasca operasi,
metabolik, gangguan endokrin, osteonekrosis aseptik. Menurut (heidari, 2011)
osteoarthritis memiliki etiologi multifaktoral, yang terjadi karena karena interaksi
antara faktor sistemik dan lokal. Usia, jenis kelamin perempuan, berat badan, dan
obesitas, cedera lutut, penggunaan sendi berulang, kepadatan tulang, kelemahan
otot, dan kelemahan sendi memainkan peran dalam pengembangan OA sendi.21,22
Faktor Risiko
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko osteoartritis meliputi:
Usia yang lebih tua. Risiko osteoartritis meningkat seiring bertambahnya usia.
Seks. Wanita lebih mungkin untuk mengembangkan osteoarthritis, meskipun
tidak jelas mengapa.
Kegemukan. Membawa berat badan ekstra berkontribusi terhadap osteoartritis
dalam beberapa cara. Peningkatan berat badan menambah tekanan pada sendi
yang menahan beban, seperti pinggul dan lutut. Juga, jaringan lemak
menghasilkan protein yang dapat menyebabkan peradangan berbahaya di dalam
dan di sekitar sendi.
Cedera sendi. Cedera, seperti yang terjadi saat berolahraga atau karena
kecelakaan, dapat meningkatkan risiko osteoartritis. Bahkan cedera yang terjadi
bertahun-tahun yang lalu dan tampaknya sudah sembuh dapat meningkatkan
risiko osteoartritis.
Tekanan berulang pada sendi. Jika pekerjaan atau olahraga yang dimainkan
menempatkan tekanan berulang pada persendian, persendian itu pada akhirnya
dapat mengembangkan osteoartritis.
Genetika. Beberapa orang mewarisi kecenderungan untuk mengembangkan
osteoarthritis.
Deformitas tulang. Beberapa orang dilahirkan dengan sendi yang cacat atau
tulang rawan yang rusak.
Penyakit metabolik tertentu. Ini termasuk diabetes dan kondisi di mana tubuh
memiliki terlalu banyak zat besi (hemokromatosis).23
DAFTAR PUSTAKA
1. Spondilitis TB (TBS) adalah bentuk TB artikuloskeletal yang paling umum dan
paling serius dan menyumbang hingga 50% dari kasus TB ekstraparu dan 5-10%
dari total kasus TB. https://doi.org/10.1111/1744-9987.13505