Anda di halaman 1dari 9

Manajemen Bencana

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan


mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik
oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Sosial:
Alam : Non-alam: Konflik sosial
Gempa bumi, Gagal antar
gunung teknologi, kelompok ,
meletus, banjir, wabah konflik antar
tsunami, dll penyakit komunitas,
teror
Komponen Bencana Sebelum bencana terjadi
1. Ancaman bahaya (hazard), contohnya:
•Gempabumi
•Tsunami
•Letusan gunungapi 3. Resiko
•Banjir bencana
•Tanah longsor
•Kebakaran hutan dan lahan
•dll

4. Pemicu
2. Kerentanan (susceptibility)
contohnya:
•Kerentanan fisik
•Kerentanan ekonomi
•Kerentanan sosial
•Kerentanan lingkungan
• Manajemen bencana diartikan sebagai upaya-upaya untuk merencanakan,
mengorganisasikan, mengawasi, melaksanakan dan mengarahkan segala
sumberdaya jika terjadi bencana pada suatu daerah.

• Manajemen bencana mempunyai tujuan:


(1) mengurangi atau mencegah kerugian karena bencana
(2) menjamin terlaksananya bantuan yang segera dan memadai terhadap
korban bencana
(3) mencapai pemulihan yang cepat dan efektif.
Manajemen bencana dikenal 4 tahapan kerja penanggulangan bencana
1. Fase Pencegahan dan Mitigasi; dilakukan pada situasi tidak terjadi bencana
tujuannya untuk memperkecil dampak negatif bencana
2. Fase Kesiapsiagaan (Preparadness); dilakukan pada situasi terdapat potensi
bencana dengan merencanakan bagaimana menanggapi bencana.
3. Fase Tanggap Darurat (Emergency Response); dilakukan pada saat terjadi
bencana tujuannya untuk mengurangi dampak negatif pada saat bencana.
4. Fase Pemulihan (Recovery); dilakukan setelah terjadi bencana tujuannya
untuk mengembalikan masyarakat pada kondisi normal.

Berdasarkan pasal 33 UU 24/2007 hanya disebutkan 3 tahapan manajemen


bencana yaitu; Pra bencana, saat tanggap darurat dan pasca bencana. Kuadran
pencegahan dan mitigasi serta kesiapsiagaan adalah sama dengan pra bencana.
Penting !!
a. Profil daerah
• Setiap daerah mempunyai lokasi geografi dan geologi yang berbeda.
Lokasi ini menjadikan jenis ancamanbencana yang berbeda- beda.
• Tujuannya untuk memberikan gambaran singkat tentang jenis bahaya
yang mengancam daerah kita dan menjelaskan pola/historis kejadian-
kejadian bencana yang pernah terjadi di daerah tersebut.
Mekanisme manajemen bencana

• Mekanisme internal atau informal, yaitu unsur-unsur


masyarakat di lokasi bencana yang secara umum
melaksanakan fungsi pertama dan utama dalam
manajemen bencana, terdiri dari keluarga, organisasi
sosial informal serta masyarakat lokal.

• Mekanisme eksternal atau formal, yaitu organisasi yang


sengaja dibentuk untuk tujuan manajemen bencana,
contoh untuk Indonesia adalah BAKORNAS PB,
SATKORLAK PB, SATLAK PB, BNPB dan BPBD.
Penanggulangan bencana dibagi
menjadi 3 fase yaitu
• Pra Bencana
Pada fase ini meliputi pencegahan (prevention) dan mitigasi dan
kesiapsiagaan (preparedness).
a. Pencegahan : melarang pembakaran hutan,dll
b. Mitigasi : membuat peraturan, pelatihan, dll
c. Kesiapsiagaan : penyiapan lokasi pengungsian, peringatan dini cepat ,dll

• Tanggap Darurat
Upaya yang dilakukan segera pada saat kejadian bencana, untuk
menanggulangi dampak yang ditimbulkan, terutama berupa
penyelamatan korban dan harta benda, evakuasi, pengungsian dan
bantuan darurat berupa pangan, sandang, tempat tinggal, sanitasi,
kesehatan dan air bersih.
• Pasca Bencana
Meliputi pemulihan, baik sarana maupun prasarana masyarakat,
merehabilitasi dan merekontruksi kembali pemukiman, tempat ibadah,
jalan, listrik , dll.

Anda mungkin juga menyukai