D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
BAB III……………………………………………………………………………………….12
KESIMPULAN……….……………………………………………………………………...12
DAFTAR PUSAKA………………………………………………………………………….13
2
BAB I
PENDAHULUAN
Upaya pemadaman kebakaran biasanya dilakukan secara gotong royong oleh warga
dengan peralatan seadanya, sebelum satuan pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian.
Masalah yang sering terjadi selama ini adalah keterlambatan kehadiran satuan pemadam
kebakaran di lokasi kebakaran. Hal ini bisa disebabkan karena tiga hal. Pertama, kurangnya
kesiapsiagaan petugas. Kedua, padatnya lalulintas di jalan menuju lokasi kejadian. Ketiga,
3
terlambatnya informasi yang diterima petugas (melalui nomor telepon darurat 113) dari
warga yang mengalami bencana tersebut.
BAB II
4
PEMBAHASAN
Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada tempat yang tidak kita
kehendaki, merugikan pada umumnya sukar dikendalikan. Klasifikasi kebakaran Yang
dimaksud dengan klasifikasi kebakaran adalah penggolongan atau pembagian atas kebakaran
berdasarkan pada jenis benda / bahan yang terbakar. Menurut NFPA (National Fire
Protection Association) kebakaran adalah suatu peristiwa oksidasi yang melibatkan tiga unsur
yang harus ada, yaitu : bahan bakar, oksigen, dan sumber panas yang berakibat menimbulkan
kerugian harta benda, cidera bahkan kematian. Kebakaran adalah bahaya yang diakibatkan
oleh adanya ancaman potensial dan derajatnya pancaran api sejak dari awal terjadi kebakaran
hingga penjalaran api, asap, dan gas yang ditimbulkan.19 Menurut Peraturan Menteri
Pekerjaan umum No. 26/PRT/M/2008 pasal 1 bahwa “bahaya kebakaran adalah bahaya yang
diakibatkan oleh adanya ancaman potensial dan derajat terkena pancaran api sejakdari awal
terjadi kebakaran hingga penjalaran api, asap dan gas yang ditimbulkan.”
Dengan adanya klasifikasi kebakaran tersebut diharapkan akan lebih mudah atau lebih
cepat dan lebih tepat mengadakan pemilihan media pemadaman yang akan digunakan untuk
melaksanakan pemadaman. Klasifikasi kebakaran sesuai dengan bahan bakar yang
terbakardan bahan pemadaman untuk masing-masing kelas yaitu :
Kelas A Temasuk dalam kelas ini adalah kebakaran pada bahan yang mudah terbakar
biasa, misalnya : kertas, kayu, maupun plastic. Cara mengatasinya yaitu bisa dengan
menggunakan air untuk menurunkan suhunya sampai di bawah titik penyulutan, serbuk
kering untuk mematikan proses pembakaran atau menggunakan halogen untuk memutuskan
reaksi berantai kebakaran Kelas B Kebakaran pada kelas ini adalah yang melibatkan bahan
cairan combustible dengan cairan flammable, seperti bensin, minyak tanah, dan bahan serupa
lainnya. Cara mengatasinya dengan bahan foam Kelas C Kebakaran yang disebabkan oleh
listrik yang bertegangan untuk mengatasinya yaitu dengan menggunakan bahan pemadaman
kebakaran non kondusif agar terhindar dari sengatan listrik Kelas D Kebakaran pada bahan
logam yang mudah terbakar seperti titanium, alumunium,magnesium, dan kalium. Cara
mengatasinya yaitu powder khusus kelas ini
5
2.2 PENYEBARAN KEBAKARAN
Kebakaran dapat terjadi karena adanya tiga unsur yang saling berhubungan, yaitu
adanya material, adanya oksigen dan adanya sumber panas (suhu panas yang berlebihan)
hingga menyebabkan munculnya api yang semakin membesar dan tidak terkendali. Segitiga
api dapat diatasi agar tidak terjadi persenyawaan yang dapat menimbulkan api dan akhirnya
membesar menjadi kebakaran, caranya adalah dengan memperkecil kemungkinan ketiga
unsur tersebut berkumpul dalam suatu ruang.
Api bermula adanya suatu massa zat yang sedang berpijar yang dihasilkan dalam
proses kimia oksidasi yang berlangsung dengan cepat dan disertai pelepasan energi atau
panas. Kebakaran biasanya dimulai dari api yang kecil, kemudian membesar dan menjalar ke
daerah sekitarnya. Penjalaran api menurut Soehatman Ramli, dapat melalui beberapa cara
yaitu :
1. Konveksi
Yaitu penjalaran api melalui benda padat, misalnya merambat melalui besi, beton,
kayu, atau dinding. Jika terjadi kebakaran disuatu ruangan, maka panas dapat merambat
melalui dinding sehingga ruangan di sebelah akan mengalami pemanasan yang menyebabkan
api dapat merambat dengan mudah.
2. Konduksi
Api juga dapat menjalar melalui fluida, misalnya air, udara, atau bahan cair lainnya.
Suatu ruangan yang terbakar dapat menyebarkan panas melalui hembusan angin yang
terbawa udara panas ke daerah sekitarnya.
3. Radiasi
Penjalaran panas lainnya melalui proses radiasi yaitu pancaran cahaya atau
gelombang elektro-magnetik yang dikeluarkan oleh nyala api. Dalam proses radiasi ini,
terjadi proses pemindahan panas (heat transfer) dari sumber panas ke objek penerimanya.
Faktor inilah yang sering menjadi penyebab penjalaran api dari suatu bangunana ke bangunan
lain di sebelahnya.
6
2.3 TEKNIK PEMADAMAN KEBAKARAN
Memadamkan kebakaran dapat dilakukan dengan prinsip menghilangkan salah satu atau
beberapa unsur dalam proses nyala api , beberapa cara memadamkan api yaitu :
A. Pendinginan (cooling)
Salah satu cara yang umum untuk memadamkan kebakaran adalah dengan cara
pendinginan/menurunkan temperatur bahan bakar sampai tidak dapat menimbulkan uap atau
gas untuk pembakaran. Salah satu bahan yang efektif terbaik menyerap panas adalah Air.
Pendinginan permukaan biasanya tidak efektif pada produk gas dan cairan yang mudah
terbakar dan memiliki flash point dibawah suhu air yang dipakai untuk pemadaman. Oleh
karena itu media air tidak dianjurkan untuk memadamkan kebakaran dari bahan cairan mudah
terbakar dengan flash point di bawah 100 oC atau 37 oC.
B. Penyalimutan (smothering)
C. Mengurangi/memisahkan benda yang belum terbakar dengan cara diurai (starvation)
o Merobohkan salah satu bangunan guna melindungi bangunan yang jumlahnya lebih
banyak dan belum terbakar
D. Dilusi
7
· Memisahkan bahan yang muda terbakar dari unsur api supaya api tidak mudah
menjalar
ke bahan yang belum terbakar agar api tidak semakin besar dan akan mudah di
padamkan.
· Dapat memindahkan bahan- bahan yang mudah terbakar dari jangkauan api.
· Memutuskan rantai reaksi api dengan menggunakan bahan yang tertentu untuk dapat
– Kebakaran Kelas A
– Kebakaran Kelas B
8
– Kebakaran Kelas C
– Kebakaran Kelas D
Tanggap Darurat Bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera
pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi
kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana,
maka Tanggap darurat kebakaran yang bisa kita lakukan saat adalah sebagai berikut ini:
2. Segera menuju tangga darurat yang terdekat dengan berjalan biasa dengan cepat
namun tidak berlari
4. Janganlah membawa barang yang lebih besar dari tas kantor/tas tangan
5. Beritahu orang lain / tamu yang masih berada di dalam ruangan lain untuk segera
melakukan evakuasi
6. Bila pandangan tertutup asap, berjalanlah dengan merayap pada tembok atau
7. jangan berbalik arah karena akan bertabrakan dengan orang-orang di belakang anda
8. Segeralah menuju titik kumpul yang ada di tempat tersebut untuk menunggu instruksi
berikutnya
9
2.6 Cara Penanggulangan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran
Periksa secara berkala instalasi listrik di rumah, apabila ada kabel rapuh, sambungan atau
stop kontak yang aus atau tidak rapat segera ganti dengan yang baru
Periksa kondisi tungku masak (baik kompor minyak maupun kompor gas, selang, tabung
dll) segera ganti apabila ada komponen yang rapuh atau bocor.
Bahan-bahan yang mudah terbakar tidak ditempatkan bercampur dengan bahan yang
dapat menimbulkan reaksi kebakaran.
1. Pelajari lokasi pintu darurat saat anda berada dalam suatu ruangan.
2. Tata letak bel tanda bahaya kebakaran dan alat pemadam kebakaran serta
selang air. Pecahkan kaca bel tanda bahaya yang paling dekat.
3. Gunakan alat pemadam atau selang air terdekat, jika api masih dapat dikontrol,
namun jangan ambil resiko untuk diri anda jika api tidak bisa dipadamkan,
tutup semua pintu dan segera tinggalkan ruangan/gedung lewat tangga darurat.
4. Jika terdengar alarm tanda bahaya segera persiapkan diri meninggalkan
ruangan. Jika terdengar seruan untuk meninggalkan ruangan melalui pengeras
suara maka segera tinggalkan ruangan melalui pintu darurat terdekat.
5. Jangan buang waktu untuk mengemasi barang-barang, selamatkan diri anda
terlebih dahulu.
6. Lewati tangga darurat dan jangan menggunakan lift.
10
7. Jika anda terjebak di ruangan, beritahu operator melalui telepon lokasi anda
segera basahi handuk atau kain lalu letakkan di bawah pintu agar asap tidak
masuk ke ruangan.
8. Jika baju anda terbakar berhenti lah sejenak dan berbaring lah. Tutup muka
Anda dan berguling-gulinglah perlahan untuk mematikannya (jangan berlari
sebab akan membesarkan api dengan oksigen).
jika anda memutuskan untuk menangani sendiri terlebih dahulu, ingat, pada kasus kebakaran
yang melibatkan minyak, Jangan pernah menyiram api yang bersumber dari kebakaran
minyak dengan air. Air selalu lebih berat dari minyak. Air yang anda siram tidak akan
memadamkan api, malah membantu api membesar dan menyebar dengan cepat karena
minyak selalu berada di atas air.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
kebakaran adalah suatu peristiwa oksidasi yang melibatkan tiga unsur yang harus ada,
yaitu : bahan bakar, oksigen, dan sumber panas yang berakibat menimbulkan kerugian harta
benda, cidera bahkan kematian. Kebakaran adalah bahaya yang diakibatkan oleh adanya
ancaman potensial dan derajatnya pancaran api sejak dari awal terjadi kebakaran hingga
penjalaran api, asap, dan gas yang ditimbulkan.
Kebakaran dapat terjadi karena adanya tiga unsur yang saling berhubungan, yaitu
adanya material, adanya oksigen dan adanya sumber panas (suhu panas yang berlebihan)
hingga menyebabkan munculnya api yang semakin membesar dan tidak terkendali. Cara
memadamkan api : Pendinginan (cooling) ; Penyalimutan (smothering) ;
Mengurangi/memisahkan benda yang belum terbakar dengan cara diurai (starvation) ; Dilusi ;
Pemisahan Bakar Mudah Terbakar : Pemutusan Rantai Reaksi
Tanggap Darurat Bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera
pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi
kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana,
12
DAFTAR PUSTAKA
1. https://damkar.bandaacehkota.go.id/2021/04/02/antisipasi-pencegahan-dan-
upaya-penanggulangan-kebakaran/
2. https://damkar.bandaacehkota.go.id/2020/07/08/jenis-jenis-fungsi-dan-cara-
menggunakan-apar-alat-pemadam-api-ringan/
3. https://bpbd.kulonprogokab.go.id/detil/139/mengenal-bencana-kebakaran#
4. https://upp.ac.id/blog/pengertian-definisi-api-dan-kebakaran
5. http://scholar.unand.ac.id/29593/2/BAB%20I.pdf
13